Pidana dan pemidanaan
-
Upload
sigit-riono -
Category
Law
-
view
306 -
download
0
description
Transcript of Pidana dan pemidanaan
Pidana Dan Pemidanaan
Bagus Hendradi Kusuma
Aspek Substansi Hukum (Pidana) dipandang dari sudut berfungsinya
hukum pidana (fungsional)
Hukum Pidana Materiil
Hukum Pidana Formil
Hukum Pelaksanaan Pidana
Hukum Pidana Materiil
Tindak Pidana Pertanggungjawaban Pidana Pidana
Peristilahan Pidana
Berawal dari kata Hukuman Cakupannya lebih luas
Meliputi bidang2 hukum lain seperti hukum perdata dan
hukum administrasiDipersempit maknanya
Pidana/sentence
Pengertian Pidana• Prof Sudarto
Penderitaan yang sengaja dibebankan kepada orang yang melakukan perbuatan yang memenuhi syarat2 tertentu
• Prof Roeslan SalehPidana adalah reaksi atas delik dan ini berwujud suatu nestapa yang dengan sengaja ditimpakan negara pada pembuat delik
• H.L.A HartPunishment must:
1. involve pain or other consequences normally considered unpleasant; (meliputi nestapa atau konsekuensi lain yang pada dasarnya tidak menyenangkan)
2. Be for an actual or supposed offender for this offence (ditujukan pada pelaku atas TP yang dilakukan)
3. Be for an offence against legal rules (ditujukan pada TP yang melawan hukum)4. Be intentionally administered by human beings other than offender (dilakukan oleh orang yang
berwenang terhadap pelaku)5. Be imposed and administered by an authority constitued by legal system against with the
offence is commited (dijatuhkan oleh lembaga yang berwenang yang diatur oleh sistem hukum atas tindak pidana yang telah dilakukan)
Lanjutan
• Alf RossPunishment is that social response which :
1. Occurs where there is violation of the legal rule (pelanggaran atas aturan hukum)
2. Is imposed and carried out by authorised (dijatuhkan dan dilaksanakan oleh yang berwenang)
3. Involves suffering or at least other consequences normally considered unpleaseant (meliputi penderitaan atau setidak-tidaknya konsekuensi lain yang pada dasarnya tidak enak)
4. Expresses disaproval of the violator (mengekspresikan pencelaan kepada pelaku)
Lanjutan
• Herbert L. Packer• Pidana bertujuan• Mencegah terjadinya kejahatan atau
perbuatan yang tidak dikehendaki• Mengenakan penderitaan atau pembalasan
yang layak kepada pelanggar
Pengertian Pidana (resume)
• Pidana
Pengenaan nestapa
Dilakukan oleh orang atau
lembaga yang berwenang
Ditujukan pada orang yang telah melakukan TP
oleh aturan hukum
Alf Ross : Pidana adalah pernyataan pencelaan terhadap diri pelaku atas
perbuatan yang dilakukan
Pengertian Pidana
• Penambahan pencelaan dalam konsep pemidanaan dimaksudkan untuk membedakan antara pidana dan tindakan (Alf Ross)
• Jadi menurut Alf Ross perbedaan antara pidana dan tindakan bukan pada unsur penderitaan tapi pencelaan
Tindakan (treatment)
• Orientasi (tujuan) dari tindakan (Herbert L.Packer)
Tindakan Perbaikan pada diri pelaku
Pidana dan tindakan
• Perbedaan
Pidana Tindakan
1. Beriorentasi pada perbuatan
2. Bersifat balas dendam dengan mengenakan nestapa
3. Pidana selalu melihat ke belakang
1. Berorientasi pada pelaku2. Bersifat perbaikan pada
diri pelaku sehingga pelaku menjadi lebih baik/sejahtera
3. Tindakan selalu melihat ke depan
Contoh Tindakan dalam hukum Pidana Positif• Pasal 44 (WvS)
• 1. Barang siapa melakukan perbuatan yang tidak dapat dipertanggungkan kepadanya karena jiwanya cacat dalam pertumbuhan atau terganggu karena penyakit, tidak dipidana.
• 2. Jika ternyata perbuatan itu tidak dapat dipertanggungkan kepada pelakunya karena pertumbuhan jiwanya cacat atau terganggu karena penyakit, maka hakim dapat memerintahkan supaya orang itu dimasukkan ke rumah sakit jiwa, paling lama satu tahun sebagai waktu percobaan.
Lanjutan (UU 35/2009 ttg Narkotika )
• Bagian Kedua• Rehabilitasi• Pasal 54• Pecandu Narkotika dan korban penyalahgunaan Narkotika wajib menjalani
rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.• Pasal 55• (1) Orang tua atau wali dari Pecandu Narkotika yang belum cukup umur wajib
melaporkan kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/atau lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
• (2) Pecandu Narkotika yang sudah cukup umur wajib melaporkan diri atau dilaporkan oleh keluarganya kepada pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit, dan/atau lembaga rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial yang ditunjuk oleh Pemerintah untuk mendapatkan pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
Lanjutan
• Pasal 103• Hakim yang memeriksa perkara Pecandu Narkotika
dapat:• a. memutus untuk memerintahkan yang bersangkutan
menjalani pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi jika Pecandu Narkotika tersebut terbukti bersalah melakukan tindak pidana Narkotika; atau
• b. menetapkan untuk memerintahkan yang bersangkutan menjalani pengobatan dan/atau perawatan melalui rehabilitasi jika Pecandu Narkotika tersebut tidak terbukti bersalah melakukan tindak pidana Narkotika.
Lanjutan• Pasal 127• (1) Setiap Penyalah Guna:• a. Narkotika Golongan I bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara
paling lama 4 (empat) tahun;• b. Narkotika Golongan II bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara
paling lama 2 (dua) tahun; dan• c. Narkotika Golongan III bagi diri sendiri dipidana dengan pidana penjara
paling lama 1 (satu) tahun.• (2) Dalam memutus perkara sebagaimana dimaksud pada ayat (1), hakim
wajib memperhatikan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 54, Pasal 55, dan Pasal 103.
• (3) Dalam hal Penyalah Guna sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dibuktikan atau terbukti sebagai korban penyalahgunaan Narkotika, Penyalah Guna tersebut wajib menjalani rehabilitasi medis dan rehabilitasi sosial.
Konsep KUHP 2008• Tindakan• Pasal 101• (1) Setiap orang yang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal
40 dan Pasal 41, dapat dikenakan tindakan berupa :• a. perawatan di rumah sakit jiwa;• b. penyerahan kepada pemerintah; atau• c. penyerahan kepada seseorang.• (2) Tindakan yang dapat dikenakan bersama-sama dengan pidana pokok berupa:• a. pencabutan surat izin mengemudi;• b. perampasan keuntungan yang diperoleh dari tindak pidana;• c. perbaikan akibat tindak pidana;• d. latihan kerja;• e. rehabilitasi; dan/atau• f. perawatan di lembaga.
Double Track System
• Pidana
Pidana Daadstrafrecht/perbuatan
Tindakan Daderstrafrecht
Hukum Pidana Positif
• Sebagian besar msh berorientasi pada daadstrafrecht dengan ciri pengenaan pidana pada hal terpenuhi syarat pemidanaan
Hukum Pidana Y.A.D (Konsep KUHP)
• Terdapat keseimbangan antara pidana dan tindakan
• Orientasi daad-daderstrafrecht
Rumus syarat pemidanaan Y.A.D• TP+PJP+Tujuan Pemidanaan=Pidana/Tindakan