Phacoemusifikasi
-
Upload
perina-enri-lisniawan -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Phacoemusifikasi
-
7/26/2019 Phacoemusifikasi
1/3
SPO
Fakoemulsifikasi
No. Dokumen No. Revisi Halaman
Tanggal Terbit Ditetapkan
Direktur RSU Kertha Usaa
Dr. !a"an Parna# S.Ke
Pengertian Fakoemulsifikasi berasal dari dua kata yaituphakoyang artinya lensa dan
emulsification yang berarti menghancurkan menjadi bentuk yang lebihlunak
Fakoemulsifikasi adalah tehnik operasi katarak dengan membuat sayatan
kecil pada kornea mata kurang dari 3mm.Kemudian katarak dihancurkan
dengan menggunakan energi ultrasonografi yang dialirkan melalui probkecil dan kemudian disedot keluar.
Fakoemulsifkasi merupakan tehnik operasi katarak yang dapat dikerjakan
pada semua jenis katarak dengan lebih sedikit manipulasi dibandingkanprosedur operasi katarak lainya, tingkat keamanan tinggi, hingga waktu
rehabilitasi visus pasca operasi yang cepat.Tujuan Penatalaksanaan pembedahan untuk semua jenis katarak
Indikasi danKontraindikasi
Indikasi
1. !sia pasien dibawah "#$%# tahun
2. &idak mempunyai penyakit endotel
3. 'ilik mata dalam
4. Pupil dapat dilebarkan hingga ( mm.Kontraindikasi
1. &erdapat tanda$tanda infeksi
2. )uksasi atau subluksasi lensaProsedur Persiapan preoperasi
1. Pemberian informed consent.
2. 'ulu mata dipotong dan dibersihkan dengan povedine iodine %*
3. Pemberian tetes mata antibiotik setiap + jam, dimulai sehari
sebelum operasi.
4. Pemberian diaepam % mg pada malam hari sebelum operasi bila
pasien cemas
5. Pasien dipuasakan + jam sebelum operasi. -ilakukan screeninggula darah pasien. pabila gula darah acak pasien di atas /##
mg0dl, operasi ditunda, konsultasi ke bagian penyakit dalam.
1perasi dilakukan apabila gula darah pasien berada pada rentang
+# mg0dl hingga /## mg0dl.
6. 1perasi menggunakan anestesi local. 2eneral anastesia digunakan
pada pasien anak$anak maupun pasien dewasa dengan kecemasan
berlebihan dan tidak kooperatif, hingga pasien katarak yang
-
7/26/2019 Phacoemusifikasi
2/3
mengalami trauma pada mata.
7. Pupil dilebarkan dengan midriatika tetes, / jam sebelum operasi.
8. Pemberian asam mefenamat %## mg atau indometasin %# mg
peroral 4 / jam sebelum operasi.
&ehnik operasi1. nastesi local pada mata yang ingin dioperasi dengan cara
menyuntukkan langsung melalui palpebra bagian atas dan bawah
2. 1perator kemudian menekan bola mata dengan tanggannya untuk
melihat apakah ada kemungkinan perdarahan, dan juga dapatmerendahkan tekanan intraokuler.
3. 1perator melihat melalui sebuah mikroskip dan membuat insisi
sepanjang kira$kira 3mm pada sisi kornea yang teranestesi.
4. Kapsulotomi anterior dengan menggunakan jarum kapsulotomi
melalui insisi kecil pada kornea.
5. 5etelah insisi dilakukan, suatu cairan viscoelastik dimasukan untuk
mengurangi getaran pada jaringan intraokuler.6. -ilakukan hidrodiseksi dan hidrodilemenesi untuk memisahkan
inti lensa dari korteks kemudian dilakukan fakoemulsifikasi dengan
teknik horiontal choop menggunakan mesin fako unit.
7. Korteks lensa dikeluarkan dengan cara irigasi aspirasi
menggunakan mesin fako unit .
8. Insersi lensa intraokuler foldauble pada bilik mata belakangdilakukan secara in the bag, setelah sebelumnya diberikan bahan
viskoelastik untuk mengurangi komplikasi.
9. 'ahan viskoelastik dikeluarkan dengan cara irigasi aspirasimenggunakan mesin fako unit.
10.)uka operasi ditutup tanpa jahitan.11. -iberikan suntikan antibiotika 62entamisin7 #,% ml dan
kortikostroid 6Kortison setat7 #,% ml, subkonjutiva.
12. Pasca bedah diberikan tetes mata antibiotika 68eomycin$Polymi9in
'7 dan anti inflamasi 6-eksametason7 #, ml., setiap : jam sekali.Komplikasi Intraoperasi
1. Pendarahan retrobulbar
2. Insisi tidak bagus
3. Pendarahan intraokuler
4. ;obek kapsul posterior
5. Prolaps vitreus
6.
Kesulitan implantasi I1)
Pasca 1perasi
1. )uka tidak menutup sempurna
2.
-
7/26/2019 Phacoemusifikasi
3/3
6.