pH
-
Upload
muhamad-ikhsan -
Category
Documents
-
view
10 -
download
0
Transcript of pH
![Page 1: pH](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082713/55cf989f550346d03398b6ef/html5/thumbnails/1.jpg)
A. Pengertian Asam BasaSalah satu pengukuran yang sangat penting dalam berbagai cairan proses (industri, farmasi, manufaktur, produksi makanan, dan sebagainya) adalah pH, yaitu pengukuran ion hidrogen dalam suatu larutan. Berkaitan dengan sifatnya, larutan dikelompokkan dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, dan bersifat netral. Larutan dengan pH rendah dinamakan “asam” sedangkan yang pH tinggi dinamakan “basa”. Indikator dari ke-asaman (acidity) atau ke-basaan (alkalinity or basic) adalah diketahui sebagai nilai pH. Skala pH terentang dari 0 (asam kuat) sampai 14 (basa kuat) dengan 7 adalah harga tengah mewakili air murni (netral).a. AsamAsam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. Dengan kata lain, pembawa sifat asam adalah ion H+. dan dirumuskan denganHxZ(aq)———»xH+(aq) + Zx-(aq)
Asam itu asalnya dari bahasa latin, yaitu denfan ktaacidus yang artinya masam. Asam menurut Arrhenius adalah senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam pelarut air. Kekuatan asam ditentukan oleh banyak-sedikitnya ion hidrogen yang dihasilkan. Semakin banyak ion H+ yang dihasilkan, semakin kuat sifat asamnya.
1. Asam asetat Larutan cuka2. Asam askorbat Jeruk, tomat, sayuran3. Asam sitrat Jeruk4. Asam tanat Teh5. Asam karbonat Minuman berkarbonasi6. Asam klorida Lambung7. Asam nitrat Pupuk, peledak (TNT)8. Asam laktat Susu yang difermentasikan9. Asam sulfat Baterai mobil, pupuk10. Asam benzoat bahan pengawet makanan1. Sifat asamSuatu zat dapat dikatakan asam apabila zat tersebut memiliki sifat-sifat sebagai berikut.1. Memiliki rasa asam/masam/kecut jika dikecap.2. Menghasilkan ion H+ jika dilarutkan dalam air.3. Memiliki pH kurang dari 7 (pH < 7).4. Bersifat korosif, artinya dapat menyebabkan karat pada logam.
![Page 2: pH](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082713/55cf989f550346d03398b6ef/html5/thumbnails/2.jpg)
5. Jika diuji dengan kertas lakmus, mengakibatkan perubahan warna sebagai berikut: Lakmus biru berubah menjadi warna merah. Lakmus merah tetap berwarna merah.
6. Menghantarkan arus listrik.7. Bereaksi dengan logam menghasilkan gas hidrogen.
2. Pengelompokan asam
Berdasarkan kekuatannya, asam itu terbagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Asam kuat, yaitu asam yang banyak menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya).
2. Asam lemah, adalah asam yang sedikit menghasilkan ion yang ada dalam larutannya (hanya terionisasi sebagian).
3. Asam juga berguna dalam kehidupan sehari-hari, contoh: proses dalam pembuatan pupuk, proses dalam pembuatan obat-obatan, pembersih permukaan logam, proses pembuatan bahan peledak, dan proses pembuatan pengawet makanan.
b. Basa
Basa adalah zat yang dalam air menghasilkan ion hidroksida (OH-). Dengan kata lain, pembawa sifat basa adalah (OH-). dan dirumuskan dengan
M(OH)x(aq)———»Mx+(aq) + xOH-(aq)
Basa menurut Arrhenius ialah senyawa yang terlarut dalam air yang sudah menghasilkan ion hidroksida (OH). Semakin banyak jumlah ion OH yang dihasilkan, maka semakin kuat sifat basanya. Basa juga dapat menetralisasikan asam (H+) dan menghasilkan air (H20). Beberapa basa yang sudah dikenal oleh manusia yang dapat dilihat pada tabel berikut:
1. Aluminium hidroksida Deodoran dan antasida2. Kalsium hidroksida Mortar dan plester3. Magnesium hidroksida Obat urus-urus dan antasida4. Natrium hidroksida Bahan sabun
1. Karakteristik basa
Suatu zat dapat dikatakan basa jika zat tersebut mempunyai sifat sebagai berikut:
1. Rasanya pahit dan terasa licin pada kulit.2. Apabila dilarutkan dalam air zat tersebut akan akan menghasilkan ion
OH”.3. Memiliki pH di atas 7 (pH > 7).4. Bersifat elektrolit.5. Jika diuji menggunakan kertas lakmus akan memberikan hasil sebagai
berikut: Lakmus merah berubah warnanya menjadi biru. Lakmus biru tetap berwarna biru.
6. Menetralkan sifat asam.2. Pengelompokan basaBerdasarkan kemampuan melepaskan ion OH”, basa dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
![Page 3: pH](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082713/55cf989f550346d03398b6ef/html5/thumbnails/3.jpg)
a. Basa kuat, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH dalam jumlah yang besar. Basa kuat biasanya disebut dengan istilah kausatik. Contoh: natrium hidroksida, kalium hidroksida, dan kalsium hidroksida.
b. Basa lemah, yaitu basa yang bisa menghasilkan ion OH” dalam jumlah kecil. Contoh: ammonia.
3. Penggunaan basa dalam suatu kehidupan sehari-hari:
Bahan dalam pembuatan semen. Pembuatan deterjen/sabun. Baking soda dalam pembuatan kue.
Untuk menentukan suatu larutan bersifat asam atau basa, ada beberapa cara. Yang pertama menggunakan indikator warna, yang akan menunjukkan sifat suatu larutan dengan perubahan warna yang terjadi, misalnya Lakmus. Yang kedua, sifat suatu larutan dapat dilihat dengan menggunakan pH meter digital, dari alat tersebut dapat dilihat nilainya. Sebagai tambahan, makanan yang kita makan dengan tingkat keasamannya tinggi, maka dapat berfungsi sebagai pembunuh bakteri.
![Page 4: pH](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082713/55cf989f550346d03398b6ef/html5/thumbnails/4.jpg)
Kekuatan Asam dan Basa, Grafik Titrasi (Netralisasi) dan indikator asam basaAsam kuat apabila dilarutkan dalam air akan terionisai sempurna ( a =1).Sebagai
contoh asam kuat antara lain :
HCl --> H + + Cl -
HNO 3 --> H + + NO 3 -
Begitu juga yang terjadi pada larutan basa kuat. Basa kuat jika dilarutkan dalam air
akan mengalami ionisasi sempurna. Sebagai contoh basa kuat antara lain:
KOH --> K + + OH -
Ba(OH) 2 --> Ba 2+ + 2OH -
Tetapan ionisasi asam kuat dan basa kuat dalam air sama dengan 1 .
Asam lemah yaitu senyawa asam yang jika dilarutkan dalam air akan terionisassi
sebagian (0< a <1).
Sebagai contoh asam lemah antara lain :
CH 3 COOH ⇄ H + + CH 3 COO -
H 2 CO 3 ⇄ 2H + + CO 3 2-
Begitu juga yang terjadi pada larutan basa lemah. Basa lemah hanya terionisasi
sebagian jika dilarutkan dalam air.
Sebagai contoh basa lemah antara lain: NH 4 OH ⇄ NH 4 + + OH - Al(OH) 3 ⇄ Al 3+ + 3OH -
Asam lemah HA dalam air akan terionisasi sebagian sebagai berikut:
HA ⇄ H + + A -
Menurut hukum kesetimbangan
![Page 5: pH](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082713/55cf989f550346d03398b6ef/html5/thumbnails/5.jpg)
Jika [ H + ] = [ A - ] dan [ HA ] dianggap tetap karena HA yang terionisasi kecil,
maka:
atau
Sehingga
Contoh soal:
Berapa konsentrasi ion H + padas suhu 20 0 C yang mengandung 0,1 M asam
sianida (HCN) jika Ka = 4,9 x 10 -10 ?
Jawab:
Diketahui Ca = [HCN] = 0,1 M dan Ka = 4,9 x 10 -10
Dari rumus
, maka:
, sehingga
Basa lemah LOH dalam air akan terionisasi sebagian sebagai berikut:
LOH ⇄ L+ + OH-
Menurut hukum kesetimbangan
![Page 6: pH](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082713/55cf989f550346d03398b6ef/html5/thumbnails/6.jpg)
jika [ L + ] = [ OH - ] dan [ LOH ] dianggap tetap karena LOH yang terionisasi kecil,
maka:
Contoh Soal:
Hitunglah harga konsentrasi ion OH - yang terdapat dalam larutan 0,01 M
(CH3 ) 2 NH jika harga Kb = 5,1 x 10 -4 !
Jawab:
Diketahui Cb = [(CH 3 ) 2 NH] = 0,01 M dan Kb = 5,1 x 10 -4
Dari rumus
maka dapat dihitung sebagai berikut:
Asam + Basa Garam + Air
Pada reaksi asam dan basa kosentrasi asam dan basa dapat ditentukan dengan
suatu metode kuantitatif dengan cara titrasi, yaitu cara analisis tentang
pengukuran jumlah larutan yang dibutuhkan untuk bereaksi dengan tepat dengan
zat yang terdapat dalam larutan asam atau basa dengan ditandai adanya perubahan
warna. Pada saat perubahan warna, titrasi dihentikan dan kadar asam basa dapat
ditentukan dengan perhitungan stoikiometri.a. Penetralan asam kuat oleh basa kuat
Mula-mula pH larutan naik sedikit demi sedikit, kemudian terjadi perubahan yang
cukup drastis pada sekitar titik ekivalen. Titik ekivalen terjadi pada saat pH larutan
7, dimana asam dan basa tepat habis bereaksi. Untuk menunjukkan titik ekivalen
dapat digunakan indikator mrtil merah, bromtimol biru atau fenolftalein. Indikator-
indikator tersebut menunjukkan perubahan warna pada sekitar titik ekivalen.
Fenolftalein lebih sering digunakan karena memberikan perubahan warna yang
lebih tajam disekitar titik ekivalen.
b. Penetralan asam lemah oleh basa kuat
![Page 7: pH](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082713/55cf989f550346d03398b6ef/html5/thumbnails/7.jpg)
Titik ekivalen berada diatas 7, yaitu antara 8 dan 9. Lonjakan perubahan pH pada
sekitar titik ekivalen lebih sempit, hanya sekitar 3 satuan, yaitu antara pH 7
sampai pH 10. Sebagai indikator digunakan fenolftalein, karena jika menggunakan
metil merah akan terjadi perubahan warna sebelum tercapai titik ekivalen.
c. Penetralan basa lemah oleh asam kuat
Titik ekivalen berada dibawah 7, lonjakan perubahan pH pada sekitar titik ekivalen
lebih sempit, hanya sekitar 3 satuan, yaitu antara pH 7 sampai pH 4. Sebagai
indikator digunakan metil merah (trayek ; 4,2 - 6,3)
a. Kertas lakmus Kertas lakmus adalah kertas yang diberi suatu senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asam maupun basa. Warna kertas lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya seperti tertera dalam tabel 1.
Tabel 1. Warna kertas lakmus jika dikenai larutan asam basa
Jenis kertas lakmusDalam larutan bersifat
Asam Basa Netral
Merah Biru
Merah Merah
Biru Biru
Merah Biru
Dibawah ini diberikan beberapa pengujian dengan menggunakan kertas lakmus.
Tabel 2. Warna kertas lakmus bila ditetesi larutan sampel.
Zat Lakmus merah Lakmus biru
Air
HCl 0,1 M
Tetap merah
Tetap merah
Biru
Tetap biru
Merah
Tetap biru
![Page 8: pH](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082713/55cf989f550346d03398b6ef/html5/thumbnails/8.jpg)
NaOH 0,1 M
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa:
1) Air bersifat netral karena tidak memberi perubahan warna pada kertas lakmus.
2) Larutan HCl bersifat asam karena dapat memerahkan lakmus biru.
3) Larutan NaOH bersifat basa karena dapat membirukan lakmus merah.
Penyebab sifat asam menurut Arrhenius adalah karena adanya ion H + jika zat
tersebut dilarutkan dalam air, begitu juga sifat basa ditimbulkan karena adanya ion
OH - yang terjadi oleh pelarutan zat dalam air.
Menurut teori Arrhenius, zat yang dalam air menghasilkan ion H + disebut asam
danbasa adalah zat yang dalam air terionisasi menghasilkan ion OH - .
HCl --> H + + Cl -
NaOH --> Na + + OH -
Meskipun teori Arrhenius benar, pengajuan desertasinya mengalami hambatan
berat karena profesornya tidak tertarik padanya. Desertasinya dimulai tahun 1880,
diajukan pada 1883, meskipun diluluskan teorinya tidak benar. Setelah mendapat
bantuan dari Van’ Hoff dan Ostwald pada tahun 1887 diterbitkan karangannya
mengenai asam basa. Akhirnya dunia mengakui teori Arrhenius pada tahun 1903
dengan hadiah nobel untuk ilmu pengetahuan.
Sampai sekarang teori Arrhenius masih tetap berguna meskipun hal tersebut
merupakan model paling sederhana. Asam dikatakan kuat atau lemah berdasarkan
daya hantar listrik molar. Larutan dapat menghantarkan arus listrik kalau
mengandung ion, jadi semakin banyak asam yang terionisasi berarti makin kuat
asamnya. Asam kuat berupa elektrolit kuat dan asam lemah merupakan elektrolit
lemah. Teori Arrhenius memang perlu perbaikan sebab dalam lenyataan pada
zaman modern diperlukan penjelasanyang lebih bisa diterima secara logik dan
berlaku secara umum. Sifat larutan amoniak diterangkan oleh teori Arrhenius
sebagai berikut:
NH 4 OH --> NH 4 + + OH -
Jadi menurut Svante August Arrhenius (1884) asam adalah spesi yang mengandung
H + dan basa adalah spesi yang mengandung OH -, dengan asumsi bahwa pelarut
tidak berpengaruh terhadap sifat asam dan basa.
b. Menggunakan Indikator
![Page 9: pH](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082713/55cf989f550346d03398b6ef/html5/thumbnails/9.jpg)
Untuk pengetesan senyawa bersifat asam atau basa dapat dilakukan dengan
menggunakan indikator. Indikator adalah suatu zat, yang warnanya berbeda-beda
sesuai dengan konsentrasi ion-Hidrogen. Indikator umumnya merupakan suatu
asamatau basa organik lemah, yang dipakai dalam larutan yang sangat encer. Asam
atau basa indikator yang tidak terdisosiasi mempunyai warna yang berbeda dengan
hasil disosiasinya, sehingga memudahkan praktikan dalam menentukan apakah
larutan tersebut bersifat asam atau bersifat basa.
Tabel 3. Indikator yang ada di dalam Laboratorium
Indikator Nama Kimia Dalam asam Dalam basa Jangka pH
(Asam) biru kresilbrilian
(Asam) a -naftol benzein Ungu metil
(Asam) merah kresol (Asam) biru timol Ungu meta kresol Ungu bromo fenol
Jingga metil
Merah Kongo
Hijau bromo kresol
Merah metil
Merah klorofenol
(Litmus) azolitmin Biru bromotimol
Ungu difenol
(Basa) merah kresol a -Naftol-ftalein (Basa) biru timol (Basa) a -Naftol-benzein Fenolftalein Timolftalein
(Basa) biru kresilbrilian
Amino-dietilamino-metil difenazonium klorida
Pentametil p -rosanilia hidroklorida O-kresolsulfon-ftalein Timol-sulfon-ftalein m-kresolsulfon-ftalein
Tetrabromofenol-sulfon ftalein
Dimetilamino-azo- benzena-natrium sulfonat
Asam difenil-bis-azo a -naftilamina-4-sulfonat
Tetrabromo-m-kresol sulfon ftalein
O-Karboksibenzena-azo dimetilanilina
Diklorofenol-sulfon ftalein
Dibromo-timol-sulfon ftalein
O-Hidroksi-difenil sulfon ftalein
O-Kresol-sulfon ftalein
a - Naftol-ftalein
Timol-sulfon ftalein
Amino-dietilamino-metil difenazonium klorida
Jingga-merah
Tak berwarna Kuning
Merah Merah Merah Kuning
Merah
Lembayung
Kuning
Merah
Kuning
Merah Kuning
Kuning
Kuning Kuning Kuning Kuning Tak berwarna Tak berwarna Biru
Biru
Kuning Hijau-biru
Kuning Kuning Kuning Biru
Kuning
Merah
Biru
Kuning
Merah
Biru Biru
Lembayung
Merah Biru Biru Hijau-biru Merah Biru Kuning
0,0-1,0
0,0-0,8 0,0-1,8
1,2-2,8 1,2-2,8 1,2-2,8 2,8-4,6
3,1-4,4
3,0-50
3,8-5,4
4,2-6,3
4,8-6,4
5,0-8,0 6,0-7,6
7,0-8,6
7,2-8,8 7,3-8,7 8,0-9,6 8,2-10,0 8,3-10,0 9,3-10,5 10,8-12,0
![Page 10: pH](https://reader036.fdokumen.com/reader036/viewer/2022082713/55cf989f550346d03398b6ef/html5/thumbnails/10.jpg)
Sumber : G.Svehla. 1990: 57-58
Selain indikator diatas larutan asam dan basa dapat ditentukan dengan
menggunakan bahan-bahan alami yang berwarna seperti dari kunyit, bunga sepatu
merah, kulit manggis dan lain-lain. Untuk membuat warna ungu akan terbentuk
pada suasana netral, larutan asam akan memberikan larutan berwarna ungu ke
warna merah kecoklatan dan dalam larutan basa akan memberkan warna ungu ke
biru kehitaman.