Petunjuk_Praktikum_VIT.doc

13

Click here to load reader

Transcript of Petunjuk_Praktikum_VIT.doc

Page 1: Petunjuk_Praktikum_VIT.doc

PRAKTIKUM ISPEKSI VISUAL

OlehTegas Sutondo dan Wantono

I. Tujuan:

Memperkenalkan metoda inspeksi visual untuk mengetahui kondisi fisik pada

bagian permukaan dari suatu benda uji (test object) atau komponen,

menggunakan salah satu peralatan inspeksi visual jenis videoscope. Dari

praktikum ini diharapkan praktikan dapat melakukan inspeksi visual

menggunakan peralatan yang tersedia, melakukan analisa dan evaluasi

terhadap data yang diperoleh, serta membuat dokumen pelaporan mengenai

hasil inspeksi yang telah dilakukan.

II. Pengantar

Inspeksi secara visual dimaksudkan untuk mengetahui kondisi fisik dari

suatu permukaan komponen, melalui pengamatan secara visual. Cara ini

termasuk cara yang sangat baik dan sangat membantu dalam

pengidentifikasian berbagai masalah dari suatu komponen seperti adanya

kerusakan atau cacat, dan adakalanya dapat memberikan isarat mengenai

adanya proses korosi yang berada di bawah permukaan.

Kondisi yang perlu diamati dalam kegiatan inspeksi visual antara lain,

adanya kerusakan atau retak pada bagian permukaan, perubahan warna (misal

warna kecoklatan) atau kotoran (debris) atau deposit yang bisa mengindikasikan

adanya karat / proses korosi yang terjadi dibagian bawah permukaan, atau

adanya kebocoran cairan, dsb.

Obyek yang harus diamati adakalanya sangat sulit dijangkau, yang

disebabkan letaknya yang tersembunyi, seperti diantara sela-sela kumpulan

pipa atau tabung, dsb. Untuk itu, saat ini telah banyak dikembangkan peralatan

yang dapat mengatasi masalah tersebut, seperti jenis videoscope, yang dapat

Page 2: Petunjuk_Praktikum_VIT.doc

menjangkau bagian yang sangat sulit, seperti yang dimiliki PTAPB - BATAN –

Yogyakarta yang dapat digunakan untuk melakukan inspeksi komponen reaktor

maupun pada industri. Peralatan tersebut akan digunakan dalam praktikum ini.

III. Peralatan Inspeksi Visual Longsteer Videoprobe XL PRO EverestVIT

Longsteer Videoprobe XL PRO adalah alat inspeksi visual jenis

videoscope, atau videoprobe, yang dimiliki PTAPB-BATAN Yogyakarta, dan

akan digunakan dalam praktikum ini. Peralatan tersebut terdiri dari beberapa

unit komponen seperti pada Gambar 1.

Gamabr1. Sistem Inspeksi Visual Longsteer Videoprobe XL PRO

Kegunaan

Peralatan dapat digunakan untuk banyak aplikasi inspeksi visual seperti:

1. Tabung Boiler dan Heat Exchanger

2. Pipa berdiameter kecil (1 cm)

3. Turbine Nozle Blocks

4. Instalasi Ducting pada bangunan

5. Inspeksi komponen di dalam air hingga kedalaman 9 meter, serta dapat

digunakan di dalam berbagai medium seperti pada Tabel 3.

Tabel 3. Contoh Beberapa Jenis medium inspeksi yang dapat ditolerir

1 Air 6 Isopropyl alcohol

2Bahan bakar Pesawat

Terbang7 Kerosene

3 Bahan Bakar Jet-A 8 Oli Sintetis Turbo

4 Bahan Bakar JP-4 9 Minyak Solar

5 Bensin 10 Oli Hidrolik

Penggulung Probe

Joystick Untuk Artikulasi Probe

Pendant

Unit Kontrol Udara

Video Probe

Light source &Image processor

Page 3: Petunjuk_Praktikum_VIT.doc

Spesifikasi Teknis

Beberapa spesifikasi teknis dari sistem peralatan ini antara lain:

Probe:

Seperti ditunjukkan pada Gambar 2 berfungsi sebagai sistem sensor bayangan,

mempunyai spesifikasi sebagai berikut:

Diameter luar : 6.1 mm

Panjang : 18.3 m

Gerakan artikulasi : 2 arah (180 derajat)

Sistem artikulasi : Pneumatik, melalui unit kontrol udara dan

Joystick.

Tekanan udara masuk : 80-120 psi (5,5-8,2 bar)

Kekedapan air : 14,7 psi atau sekitar 9,1 m

Temperatur operasi : -25 hingga 80 o C

Temperatur operasi sistem: -20 hingga 46 o C

Temperatur penyimpanan : -25 hingga 60 o C

Kelembaban relative : 95 %, non condensing.

Pelindung / Housing : Titanium

Gambar 2. Probe Longsteer Videoprobe XL PRO

Page 4: Petunjuk_Praktikum_VIT.doc

Pada ujung probe terdapat tip optic yang dapat di lepas, dan ditukar dengan

model yang lain. Ada beberapa tipe atau model tip optic yang tersedia yang

dapat dikatagorikan menjadi 2 kelompok yaitu tipe pandangan kedepan (forward

viewing tip) yang berfungsi untuk pengamatan obyek ke arah depan dan tipe

pandangan ke samping (side viewing tip) untuk pengamatan kearah samping.

Gambar 3a dan 3b memperlihatkan contoh dari kedua jenis tip optic tersebut.

Gambar 3 a. Beberapa Model Probe forward viewing tip optic

Gambar 3 b. Beberapa Model Probe side viewing tip optic

Unit Pemroses

Gambar 4 adalah unit pemroses PLS 5000 yang berfungsi sebagai

penyedia sumber cahaya (light source) dan memproses bayangan yang berasal

dari probe, dan menyimpan dalam bentuk file elektronik. Spesifikasi dari unit

pemroses antara lain sebagai berikut:

Jenis lampu : “Metal-Halide”, 50 watt

Umur lampu : 1000 jam

Prosesor : Pentium 32 bit

Memori :16 MB internal Flash memory & 3,5 in Floppy disk drive.

Format file : JPG dan atau Bitmap, untuk bayangan diam (still).

Audio speaker : Built in front panel speaker dengan tombol volume control.

Audio Jack Out : RCA style connector, line level audio out.

Page 5: Petunjuk_Praktikum_VIT.doc

Format Audio : WAV, dengan durasi maksimum 15 detik.

Video Input : S-Video & Composite BNC input.

Video Output : S-Video & Composite BNC

Dan lain-lainnya.

Gambar 4. Unit Pemroses PLS 5000Pendant (Handpiece)

Pendant atau handpiece berfungsi sebagai keyboard yang digunakan

untuk pengendalian sistem monitoring, dan sekaligus sebagai monitor / display

dari bayangan obyek yang diamati. Bentuk dan ukurannya didisain agar dapat

di operasikan dengan mudah dengan memegang bagian tangkainya

(handpiece) menggunakan salah satu tangan dan mengoperasikan fungsi

tombol yang tersedia menggunakan tangan yang lain. Sejumlah tombol pada

bagian depan berfungsi antara lain:

Tombol Menu yang memiliki banyak pilihan, seperti menghidupkan dan

mematikan lampu, mengatur tampilan pada layar, dan sebagainya.

Pengendalian intensitas pencahayaan (secara manual dan otomatis)

Perbesaran bayangan (maksimum 3 x, dengan 5 variasi)

Page 6: Petunjuk_Praktikum_VIT.doc

Pengelolaan bayangan seperti freeze dan save, edit, copy, dsb.

Kapasitas penyimpanan file tergantung dari jenis format yang digunakan,

seperti ditunjukkan pada Tabel 5. Terlihat bahwa kapasitas penyimpanan

terbesar apabila bayangan disimpan dalam format JPEG, khususnya untuk

resolusi rendah.

Tabel 5. Kapasitas Penyimpanan File Bayangan

Format File Bayangan

Ukuran File Rerata per Bayangan

Kapasitas XL PRO

Kapasitas 1,44 MB

Floppy disk

Kapasitas Smart Media Card 32 MB

BMP 900 KB 14 1 28

JPEG resolusi standar

90 KB 140 14 280

JPEG resolusi rendah

30 KB 450 48 900

IV. Prosedur Penggunaan dan Pelaksanaan Inspeksi

Sistem inspeksi visual ini termasuk peralatan yang ringkih dan karenanya

memerlukan penanganan yang baik sebelum menggunakannya. Untuk perlu

dibaca prosedur penggunaan sebagaimana tercantum pada buku manual agar

dapat mengoperasikan secara baik dan benar serta dapat diperoleh hasil

pengamatan yang baik. Berikut diberikan secara ringkas prosedur penggunaan

alat inspeksi visual ini:

1. Keluarkan unit komponen peralatan dari wadahnya, dan letakkan pada

permukaan yang datar, stabil dan kuat.

2. Untuk pengoperasian yang memerlukan gerakan artikulasi ujung probe

(tip optic) maka perlu disiapkan compressor dengan tekanan dan laju

aliran sesuai dengan spesifikasi. Selain itu kompresor perlu di drain

lebih dulu untuk meyakinkan bahwa tabung dalam kondisi kering.

Page 7: Petunjuk_Praktikum_VIT.doc

3. Untuk menghindari terjadinya perubahan tegangan listrik yang terlalu

tinggi, maka gunakan unit stabilisasi tegangan (stabilizer). Selain itu

perlu digunakan sumber listrik dengan pentanahan (grounding) yang

baik untuk keselamatan (electrical shock hazard).

4. Lakukan uji fungsi sistem peralatan, dengan menghidupkan saklar

power.

5. Gunakan tip optic yang sesuai dengan kebutuhan. Penggantian tip

optic dilakukan dalam kondisi Lampu dimatikan.

6. Siapkan lembar data inspeksi untuk mencatat keterangan mengenai

komponen yang diamati (nama, lokasi, dan keterangan penting

lainnya).

7. Gunakan accessories yang sesuai dengan kebutuhan, seperti Monitor

TV, disket / floppy disk unit computer Lap-Top dan alat bantu lainnya

sesuai dengan kebutuhan.

8. Biasanya diperlukan paling sedikit 2 orang untuk pelaksanaan inspeksi.

Satu orang mengarahkan ujung probe ke bagian komponen yang akan

diamati, dan yang lain melakukan pengendalian / artikulasi probe

menggunakan joystick dan perekaman data. Kedua orang tersebut

perlu saling berdekatan, agar dapat berkoordinasi dengan baik, dalam

mendapatkan data visual yang diinginkan.

9. Bila diperlukan penguluran probe untuk menjangkau bagian yang

diinginkan, maka penguluran kan kerusakan pada probe.

10. Selain itu perlu diupayakan posidilakukan dengan hati-hati, agar tidak

terjadi pelintiran yang bisa menyebabsi sumbu probe tegak lurus

terhadap bidang obyek yang diamati, sehingga diperoleh hasil estimasi

yang lebih baik. Bila terpaksa harus dilakukan pengamatan dengan

posisi yang tidak tegak lurus, maka perlu dilakukan kalibrasi dengan

posisi kemiringan yang sesuai.

11. Bila telah mendapatkan gambar obyek atau benda uji yang paling baik

(tajam, dsb) maka rekam gambar tersebut, dan catat nomor rekaman

Page 8: Petunjuk_Praktikum_VIT.doc

dan identifikasi file data rekaman, serta berikan keterangan obyek yang

diamati pada lembar koleksi data (collection data sheet).

12. Bila diperlukan data ukuran dari objek yang diamati, maka perlu

dilakukan kalibrasi dengan obyek standar seperti mistar ukur atau

standard verification block. Dalam hal ini pengukuran dilakukan pada

jarak dan posisi yang sama dengan kondisi yang dilakukan pada

pengamatan obyek. Rekam data ukuran dari obyek standard untuk

digunakan sebagai pembanding dengan obyek yang akan diamati.

13. Dari hasil pengamatan tersebut, selanjutnya dilakukan analisa dan

evaluasi, dan tuangkan hasilnya pada dokumen laporan.

V. Daftar Pustaka

1. User Manual version 3.3, “The Videoprobe XL-PRO System, Loongsteer

Video Inspection System”, Everest VIT

2. Berbagai sumber dari Web Site Internet.

LAMPIRAN

LEMBAR DATA PENGAMATANINSPEKSI VISUAL

Tanggal Inspeksi :

Pelaksana:

Obyek yang Diinspeksi

Nomor Rekaman

File ID Catatan

Page 9: Petunjuk_Praktikum_VIT.doc

LEMBAR LAPORAN

I. Data Klien

1.1 Nama Perusahaan : No. Inspeksi

1.2 Alamat :

1.3 Kota :

1.4 Negara :1.5 No Telepon / Fax. : Tanggal Inspeksi1.6 Penanggung jawab :

1.7 Jabatan. :

2 Obyek yang di inspeksi :

Boiller Turbin gas

Heat exchanger Generator listrik

Condensor Tangki

Page 10: Petunjuk_Praktikum_VIT.doc

Pipa Lainnya

II. Lingkup Pekerjaan

3.1 Inspeksi :

3.2 Dokumentasi : Rekman video Image FD/CD

3.3 Laporan Evaluasi : Dokumen cetak File elektronik

III. Data Inspeksi

4.1 Peralatan yang Digunakan :

a. Peralatan utama :

b. Peralatan penunjang :

4.2 Waktu mulai : Waktu selesai :4.3 Sampling :4.4 Data :4.5 Petugas :

Tanda tangan dan tanggal

Petugas Supervisor Pihak Ktiga / klien