Petunjuk Teknis Telur Unggas 2015

15

Click here to load reader

description

PETUNJUK TEKNIS BANTUAN PENETAS TELUR UNGGAS

Transcript of Petunjuk Teknis Telur Unggas 2015

Page 1: Petunjuk Teknis Telur Unggas 2015

KATA PENGANTAR

Sebagaimana diketahui bahwa teknologi merupakan salah satu faktor pendorong perubahan, baik perubahan di bidang ekonomi maupun sosial budaya masyarakat.  Oleh karena itu, alih teknologi ke masyarakat dalam rangka percepatan pembangunan masyarakat memiliki peran penting.

Selama ini proses alih teknologi ke masyarakat berjalan mengikuti mekanisme pasar.  Artinya, alih teknologi terjadi karena ada kebutuhan atau permintaan.  Mengingat faktor - faktor tertentu, seperti kesenjangan akses informasi, keterbatasan modal, dan kendala geografi, maka dalam proses alih teknologi khususnya Teknologi Tepat Guna (TTG) kepada masyarakat diperlukan campur tangan pemerintah untuk akselerasinya/percepatannya.

Dalam rangka peningkatan akses masyarakat terhadap TTG, melalui Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 1998 tentang Operasionalisasi Pos Pelayanan Teknologi Pedesaan (Posyantekdes), Menteri Dalam Negeri menginstruksikan kepada Gubernur, Bupati/Walikota, dan Camat di seluruh Indonesia untuk : mengalokasikan dana dari APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota serta dana lainnya yang sah dan tidak mengikat dalam rangka peningkatan akses masyarakat terhadap TTG

Sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi di berbagai bidang serta meningkatnya permintaan tehonologi oleh masyarakat terutama petani, sedangkan disisi lain harga tehnologi yang  umumnya  masih   belum   terjangkau petani, maka pemerintah terutama berupaya dalam penyediaan tehnologi tepat guna tersebut adalah  melalui kegiatan Bantuan Tehnologi Tepat Guna (TTG) berupa Tehnologi Penetas Telur Uanggas. Untuk meningkatkan efektifitas kegiatan tersebut maka disusunlah Pedoman Teknis Bantuan Tehnologi Penetas Telur Unggas.

Pada Tahun Anggaran 2015   ini, bantuan Bantuan Tehnologi Penetas Telur Unggas ditujukan terutama untuk menjawab kebutuhan Teknologi Tepat Guna selanjutnya disebut TTG adalah teknologi yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, dapat menjawab permasalahan masyarakat, tidak merusak lingkungan dan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat secara mudah serta menghasilkan nilai tambah dari aspek ekonomi dan aspek lingkungan hidup; mendukung kegiatan pencapaian target produksi pangan secara nasional dan, khususnya Kabupaten Aceh Tenggara.

Page 2: Petunjuk Teknis Telur Unggas 2015

Buku Pedoman ini diharapkan agar digunakan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan Bantuan Tehnologi Penetas Telur Unggas oleh pihak-pihak yang terkait di Kabupaten Aceh Tenggara. Disamping itu, diharapkan juga dapat dijadikan acuan bagi perencana kebijakan pada masa-masa mendatang. Kami berharap pedoman ini dapat bermanfaat dalam pelaksanaan bantuan Bantuan Tehnologi Tepat Guna (TTG) di lingkungan Badan Pemberdayaan Masyarakat, Instansi Terkait dan Pihak – pihak pemangku kepentingan.

Kutacane, Januari 2015

BADAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

KABUPATEN ACEH TENGGARAKepala,

Ir. RAMLI DESKY Pembina TK. I (IV/b)

NIP. 19640215 199403 1 010

Page 3: Petunjuk Teknis Telur Unggas 2015

PENDAHULUAN

1.1.  Latar Belakang

Komitmen Pemerintah untuk melakukan pemberdayaan masyarakat melalui TTG telah dituangkan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 20 tahun 2010 tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui Pengelolaan Teknologi Tepat Guna yang memberi amanat kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota untuk melakukan pembinaan.

Komoditas unggas mempun yai prospek pasar yang sangat baik karena didukung oleh karakteristik produk unggas yang dapat diterima oleh masyarakat Indonesia yang sebagian besar muslim, harga relatif murah dengan akses yang mudah diperoleh karena sudah merupakan barang publik. Komoditas ini merupakan pendorong utama penyediaan protein hewani nasional, sehingga prospek yang sudah bagus ini harus dimanfaatkan untuk memberdayakan peternak diperdesaan melalui pemanfaatan sumberdaya secara lebih optimal.

Industri perunggasan di Indonesia berkembang sesuai dengan kemajuan perunggasan global yang mengarah kepada sasaran mencapai tingkat efisiensi usaha yang optimal, sehingga mampu bersaing dengan produk-produkunggas dari luar negeri. Pembangunan Industri perunggasanvmenghadapi tantangan global yangmencakup kesiapan daya saing produkperunggasan, utamanya bila dikaitkan dengan lemahnya kinerja penyediaan bahan baku pakan, yang merupakan 60-70 persen dari biaya produksi karena sebagian besar masih sangat tergantung dari impor. Upaya meningkatkan daya saing produk perunggasan harus dilakukan secara simultan dengan mewujudkan harmonisasi kebijakan yang bersifat lintas departemen. Hal ini dilakukan dengan tetap memperhatikan faktor internal seperti menerapkan efisiensi usaha, meningkatkan kualitas produk, menjamin kontinuitas suplaidan sesuai dengan permintaan pasar.

Ternak ayam lokal dan itik dapat menjadi alternatif yang cukup menjanjikan dengan pangsa pasar tertentu, dimana hal ini tidak terlepas dari kenyataan bahwa usaha peternakan ayam lokal dan itik cukup menguntungkan dan dapat dindalkan sebagai sumber pendapatan keluarga.

Pengembangan agribisnis komoditas ternak unggas diarahkan untuk : (a) menghasilkan protein hewani sebagai salah satu upaya dalam mempertahankan ketahanan pangan nasional (b). Meningkatkan kemandirian usaha (c). Melestarikan dan memanfaatkan secara sinergis keanekaragaman sumberdaya lokal untuk menjamin usaha petenakan yang berkelanjutan dan (d) mendorong serta menciptakan produk yang berdaya saing dalam upaya peluang ekspor ke luar daerah Kabupaten Aceh Tenggara.

Page 4: Petunjuk Teknis Telur Unggas 2015

Tujuan pengembangan agribisnis Komoditas unggas adalah :(a) membangun kecerdasan dan menciptakan kesehatan masyarakat seiring dengan bergesernnya permintaan terhadap produk yang aman dan berkualitas (b) meningkatkan pendapatan peternak melalui peningkatan skala usaha yang optimal berdasarkan sumberdaya yang ada, (c) menciptakan lapangan kerja yang potensial dan tersebar hampir di seluruh wilayah dan (d) Kebijakan peternakan Unggas diarahkan pada visi pemberdayaan peternak dan usaha agribisnis peternakan, peningkatan nilai tambah dan dayasaing dengan misi mendorong pembangunan peternakan unggas yang tangguh dan berkelanjutan.

Salah satu kebijakan yang diperlukan dan berpengaruh efektif mencapai visi tersebut adalah kebijakan dalam memperluas dan meningkatkan basis produksi melalui peningkatan investasi swasta, pemerintah dan masyarakat; serta kebijakan pewilayahan komoditas dan peningkatkan penelitian, penyuluhan dan pendidikan bagi peternak disertai pengembangan kelembagaan.

Alat  dan  mesin  penetas telur unggas memiliki peranan penting dalam kegiatan usaha ternak unggas masyarakat skala kecil  untuk memberikan mutu hasil yang lebih baik   dan   dilakukan   dengan   lebih   efisien   dan   efektif. Dalam  kegiatan  ternak unggas,  alat mesin penetas   telur unggas dapat berkontribusi dalam upaya peningkatan intensitas produksi.   Selain itu   melalui   pemanfaatan tehnologi ini akan mendukung upaya pemecahan masalah kelangkaan tenaga kerja   di   sektor   peternakan   yang   banyak terjadi di daerah.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas dalam rangka pemberdayaan masyarakat di desa pada Tahun 2015 ini Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa menggulirkan program Bantuan Tehnologi Penetas Telur Unggas untuk meningkatatkan pendapatan keluarga di pedesaan melalui peningkatan produktivitas budidaya unggas khususnya unggas.

Untuk mendukung pelaksanaan penyediaan tehnologi tepat guna tersebut, agar tidak terjadi permasalahan yang dapat menghambat terealisasinya bantuan tersebut, diperlukan pedoman teknis  bagi  petugas   maupun penerima bantuan.

1.2  Tujuan dan Sasaran

1) Tujuana) Memberikan   petunjuk   dan   acuan   bagi   petugas di BPM Kabupaten

Aceh Tenggara, Instansi Terkait serta penerima bantuan tehnologi penetas telur unggas.

b) Memberikan penjelasan tentang kriteria/syarat penerima  bantuan, distribusi  bantuan dan kewajiban- kewajiban yang harus dipenuhi oleh penerima bantuan.

Page 5: Petunjuk Teknis Telur Unggas 2015

c) Meningkatkan pemanfaatan tehnologi penetas telur unggas untuk mempercepat produktivitas ternak unggas di masyarakat.

2) Sasaran

a) Terwujudnya  buku pedoman teknis    bagi   petugas di BPM Kabupaten Aceh Tenggara, Instansi Terkait serta penerima bantuan tehnologi penetas telur unggas.

b) Terlaksananya pemberian penjelasan tentang kriteria/syarat penerima  bantuan, distribusi  bantuan dan kewajiban- kewajiban yang harus dipenuhi oleh penerima bantuan.

c) Meningkatkan alat penetas telur unggas untuk mempercepat produktivitas ternak unggas di masyarakat.

II.  MEKANISME PELAKSANAAN

1. Jenis dan Sumber Pembiayaan Bantuan Tehnologi Penetas Telur Unggas

a. Jenis Bantuan Tehnologi Penetas Telur Unggas

Jenis bantuan alat tehnologi penetas telur unggas meliputi alat penetas telur

unggas sesusi spesifikasi disajikan pada lampiran 1.

b. Sumber Pembiayaan

Sumber pembiayaan untuk penyediaan alat tehnologi penetas telur unggas

dari DPA Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara Tahun

Anggaran 2015 pada Belanja Barang dalam bentuk Belanja Barang yang

diserahkan kepada masyarakat.

Dengan adanya bantuan tehnologi ini diharapakan penerima bantuan akan

memperoleh keuntungan signifikan dari pemanfaatan alat tersebut sehingga

ke depan diharapakan dapat digunakan untuk menunjang kebutuhan

usahanya maupun untuk membeli alat tehnologi tersebut. Bantuan Tehnologi

penetas telur unggas ini terutama ditujukan untuk mendukung kegiatan; (a)

pencapaian target produksi bahan pangan, khususnya daging unggas dan telur

unggas (b) peningkatan pendapatan keluarga, dan (c) pemberdayaan usaha

ekonomi masyarakat yang berbasis lokal.

Page 6: Petunjuk Teknis Telur Unggas 2015

2. Kriteria Lokasi

Kriteria lokasi mempertimbangkan beberapa hal sebagai berikut :

a. Diprioritaskan pada daerah sentra peternakan unggas

b. Mempertimbangakan kondisi lokal spesifik yang secara teknis memenuhi

persyaratan untuk operasional alat tehnologi penetas telur unggas.

c. Mempertimbangkan daerah yang tingkat kejenuhan tehnologi penetas telur unggas

untuk mendukung program peningkatan produksi peternakan.

3. Kriteria Penerima Bantuan

Kriteria penerima bantuan Tehnologi Penetas Telur Unggas adalah ;

a. Peternak unggas yang sudah mempunyai usaha dalam bidang peternakan unggas

(itik, bebek, ayam dan unggas lainnya) minimal sudah melakukan kegiatan usaha

peternakan minimal 2 (dua) tahun.

b. Penerima bantuan merupakan peternak unggas yang aktif dan bersedia

mendukung program pemberdayaan masyarakat melalui pencapaian

produktivitas usaha peternakan yang dimilikinya, dinyatakan dengan surat

pernyataan.

c. Penerima bantuan merupakan peternak unggas yang aktif dan bersedia

menggunakan tehnologi penetas telur unggas untuk mendukung produktivitas

usaha peternakan yang dimilikinya.

d. .......................................

e. .......................................

4. Mekanisme Penetapan Calon Penerima

a. Peternak mengusulkan bantuan tehnologi penetas telur unggas kepada Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara dengan melengkapi persyaratan sebagai berikut(1) Surat permohonan bantuan(2) Surat Keterangan dari Kepala Desa(3) Foto usaha (4) Profil Usaha

Page 7: Petunjuk Teknis Telur Unggas 2015

b. Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara merekapitulasi usulan yang masuk untuk diverifikasi oleh Tim Verifikasi Penerima Bantuan

c. Hasil verifikasi tersebut ditetapkan sebagai calon penerima bantuan dan loksai bantuan yang ditetapkan oleh Bupati Aceh Tenggara

5. Distribusi Bantuan Tehnologi Penetas Telur unggas Pendistribusian bantuan alat mengikuti beberapa ketentuan sebagai berikut;a. Bantuan tehnologi penetas telur unggas didistribusikan sampai kepala lokasi

penerima bantuan. b. Penyerahan bantuan kepada penerima bantuan menjadi tanggungjawab

Badan Pemberdayaan Masyarakat Kabupaten Aceh Tenggara.c. Bantuan tehnologi penetas telur unggas yang didistribusikan harus dalam

kondisi baik, terakit sempurna, sudah di-running test (diuji coba dengan menghidupkan alat) dan dilengkapi dengan petunjuk operasional/manual penggunaan dan perawatan

III.  MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

1) Monitoring dan Evaluasi

Pembinaan pemanfaatan bantuan tehnologi penetas telur unggas dilaksanakan melalui monitoring dan evaluasi. Untuk itu diperlukan pengawalan penerima bantuan dilaksanakan. Pelaksanaan monitoring dan  evaluasi   dilaksanakan untuk mengetahui perkembangan pemanfaatan dan  permasalahan yang muncul di lapangan serta mendapatkan masukan langsung dari pengguna terhadap alat tehnologi yang   diterima. Masukan yang diperoleh digunakan untuk acuan dalam penentuan kebijakan selanjutnya.

2) Pelaporan

Pelaporan wajib dilakukan oleh penerima bantuan tehnologi penetas telur

unggas setiap triwulannya dengan format laporan sebagaimana pada

lampiran 2. Laporan ditujukan kepada Badan Pemberdayaan Masyarakat

Kabupaten Aceh Tenggara dan dilengkapi dengan gambar/foto pemanfaatan

alat tehnologi penetas telur unggas tersebut dilapangan. Pelaporan ini

merupakan masukan penting   bagi   perencanaan pengembangan alat dan

mesin pertanian pada masa mendatang, sehingga keterlambatan maupun

Page 8: Petunjuk Teknis Telur Unggas 2015

kelalaian   dalam   pembuatan laporan tersebut akan

menjadi evaluasi kinerja dan pertimbangan dalam kebijakan pemberian

bantuan selanjutnya.

IV.  INDIKATOR KINERJA

Indikator keberhasilan bantuan tehnologi penetas telur unggas antara lain :

1) Tersedianya bantuan tehnologi penetas telur unggas sebanyak 40 unit

2) Tercapainya optimalisasi penggunaan tehnologi tepat guna dalam rangka

peningkatan usaha masyarakat di pedesaan

3) Meningkatnya kapasitas masyarakat pedesaan dalam kerangka pemanfataan

tehnologi tepat guna

4) Bertambahnya wilayah kerja masyarakat pedesaan yang menggunakan tehnologi

tepat guna.

V.  PENUTUP

Bantuan Tehnologi penetas telur unggas merupakan salah satu kebijakan yang   diambil    Pemerintah Kabupaten Aceh Tenggara sebagai upaya untuk membantu masyarakat pedesaan agar dapat meningkatkan produksi sesuai yang ditargetkan oleh Pemerintah untuk mendukung tercapainya kemandirian masyarakat desa melalui pemanfaatan tehnologi tepat guna.

Dengan adanya penyediaan tehnologi penetas telur unggas diharapkan dapat mempercepat dan meningkatkan produktivitas usaha masyarakat khusnya peternak unggas. Pemanfaatan tehnologi tepat guna ini memberi dampak tehadap peningkatan produksi unggas dan kesejahteraan masyarakat meningkat.

Page 9: Petunjuk Teknis Telur Unggas 2015

LAMPIRAN 1.

SFESIFIKASI TEKNIS BANTUAN TEHNOLOGI PENETAS TELUR UNGGAS

1. Deskripsi Sfesifikasi Bantuan Tehnologi Penetas Telur Unggas

Tingkat keberhasilan yang tinggi. Mesin penetas telur berkualitas, bila mengikuti tata cara penggunaan yang benar maka keberhasilan dalam menetaskan telur ini bisa sampai diatas 90 %, yang dibandingkan dengan cara tradisional yang hanya 50 % saja.

Lebih Praktis.Mesin penetas telur memakai sistem rak putar dan dilengkapi dengan handle pemutar egg tray. (memutar telur sekali putaran dengan tanpa menyentuh telur tersebut).

Hemat Energi. Mesin menggunakan daya listrik yanmg rendah jadi bisa menghemat listrik.

Model menarik. Desain yang terlihat elegan sehingga bisa menambah daya tarik.

Ada pemanas darurat. Bila terjadi listrik padam, dapat menggunakan lilin atau lampu minyak tanah sebagai pengganti listrik sementara.

Kontrol suhu otomatis. Mesin ini terdapat thermostat (alat pengatur suhu otomatis)

Mempunyai manual book. Mesin mempunyai fasilitas buku petunjuk pengoperasian

2. Spesifikasi teknik Tehnologi Penetas Telur Unggas

a. Kapasitas: 250 butir (telur posisi berdiri)b. Ukuran : 90 x 30 x 32 cm c. Berat : 39 kg d. Daya listrik sekitar 40 watt 220V e. Bahan multipleks dan MDF (Medium density fiberboard);f. Pemanas : Lampu pijar dan pemanas darurat ;g. Tingkat keberhasilan tinggi: Dengan mengikuti tata cara yang benar,

keberhasilan telur yang menetas dengan mesin penetas s/d 90 %. h. Menggunakan sistem rak putar, pemutaran semua telur hanya dengan

sekali mengoperasikan handle dari luar mesin (tanpa membalik telur satu per satu).

i. Ada pemanas darurat. Pemanas darurat menggunakan plat pemanas, cukup memakai lampu minyak atau lilin.

j. Dapat digunakan untuk berbagai jenis dan ukuran telur unggas, dari telur bebek, ayam, puyuh, itik, burung dara, perkutut, walet dan lain-lain.

Page 10: Petunjuk Teknis Telur Unggas 2015

k. Bantuan penetes telur unggas menggunakan ukuran telur unggas ayam dan bebek.

l. Kontrol suhu otomatis: menggunakan thermostat, Thermostat menggunakan rangka fiber, penyetelan dilakukan dari lubang ventilasi dan fluktuasi suhu sekitar 1,5o C, aman digunakan, lebih akurat dan praktis.

m. Ada Manual book: (Buku petunjuk pemakaian);n. Standar barang SNI

3. Gambar Penetas Telur Unggas

LAMPIRAN : 2

Page 11: Petunjuk Teknis Telur Unggas 2015

LAPORAN BANTUAN TEHNOLOGI PENETAS TELUR UNGGAS

TAHUN 2015

1 NAMA PENERIMA :2 Alamat : Desa

: Kecamatan

3 Jenis Usaha : Peternakan unggas .........

Perkembangan Bantuan Tehnologi Penetas Telur Unggas

a) Nama alat tehologi yang diterima :

b) Merek :

c) Diterima pada tanggal :

d) Dipergunakan pada tanggal :

e) Total telur unggas yang telah ditetaskan :

f) Kondisi alat saat ini :

g) Peralatan yang telah dilakukan :

h) Keterangan lainnya :

......................,.........................2015

Penerima Bantuan,

.........................................................

.

Page 12: Petunjuk Teknis Telur Unggas 2015

LAMPIRAN 3.

FORM LAPORAN REKAPITULASI BANTUAN TEHNOLOGI PENETAS TELUR UNGGAS

KABUPATEN ACEH TENGGARA TAHUN 2015

No Nama Penerima Desa Kecamatan Diterima TglTotal Telur

yang ditetaskan

Ket

Kutacane, ..............................2015

.....................