PETUNJUK TEKNIS TAHUN 2019bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Pedoman/Juknis...

90

Transcript of PETUNJUK TEKNIS TAHUN 2019bkp.pertanian.go.id/storage/app/media/informasi publik/Pedoman/Juknis...

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PANGAN LOKAL

TAHUN 2019

PUSAT PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI DAN KEAMANAN PANGANBADAN KETAHANAN PANGANKEMENTERIAN PERTANIAN

Sesuai Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan Nomor 57/KPTS/RC.110/J/12/2018 Tentang Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 sebagaimana telah diubah dengan Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan Nomor 35/KPTS/RC.110/J/12/2018 Tentang Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan Nomor 57/KPTS/RC.110/J/12/2018 Tentang Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019.

Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan PanganTelp. : 021-7804406Email : [email protected] : pangannusantara.bkp.pertanian.go.id

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 3

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN NOMOR 57/KPTS/RC.110/J/12/2018

TENTANG

PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PANGAN LOKAL TAHUN 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 21 ayat (1) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/RC.l 10/12/2018 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2019, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan tentahg Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN KETAHANAN PANGAN

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 20194

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679) ;

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 223, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6263);

8. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890);

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 5

10. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi (Lembaran Negara Repubjik Indonesia Tahun 2015 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5680);

12. Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal;

13. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

14. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 85);

15. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33);

16. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2018 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 148);

17. Peraturan Presiden Nomor 129 Tahun 2018 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 225);

18. Keputusan Presiden Nomor 65/TPA Tahun 2017 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Pertanian;

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 20196

19. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 96/PMK.06/2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Penggunaan, Pemanfaatan, Penghapusan, dan Pemindahtanganan Barang Milik Negara;

20. Keputusan Menteri Keuangan Nomor 171/KMK.05/2007 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat;

21. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41/Permentan/OT. 140/9/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang-Wilayah (UAPPA/B-W);

22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK. 07/2010 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 660);

23. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249/PMK.02/2011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara dan Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 938);

24. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1191);

25. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara;

26. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.05/2013 tentang Bagan Akun Standar (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1618);

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 7

27. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1243);

28. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745);

29. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 09/Permentan/RC.020/3/2016 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42/Permentan/RC.O2O/11/2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 09/Permentan/RC.020/3/2016 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019;

30. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 11 l/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1018);

31. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 63/Permentan/RC. 120/12/2016 tentang Pelimpahan Wewenang kepada Gubernur dalam Pelaksanaan Kegiatan dan Tanggung Jawab Pengelolaan Dana Dekonsentrasi Kementerian Pertanian;

32. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/RC.110/12/2018 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2019;

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 20198

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PANGAN LOKAL TAHUN 2019.

KESATU : Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU digunakan sebagai acuan bagi Pemerintah, pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dalam melaksanakan Program Peningkatan Diversifikasi dan Ketahanan Pangan Masyarakat Tahun 2019.

KETIGA : Biaya yang diperlukan sebagai akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2019.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 31 Desember 2018KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN

AGUNG HENDRIADI

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth. :1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;2. Menteri Keuangan;3. Menteri Pertanian;4. Pimpinan Unit Kerja Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian;5. Gubernur pelaksana;6. Bupati/walikota pelaksana

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 i

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1A. Latar Belakang .............................................................................................. 1B. Tujuan dan Sasaran .................................................................................... 2C. Indikator Keberhasilan ............................................................................. 3D. Pengertian ...................................................................................................... 4

BAB II KERANGKA PIKIR ................................................................................................ 6A. Konsep Kegiatan .......................................................................................... 6B. Strategi Pelaksanaan .................................................................................. 8

BAB III PELAKSANAAN ..................................................................................................... 9A. Pelaksanaan Kegiatan ................................................................................ 9B. Pengelolaan Bantuan Pemerintah ........................................................ 14

BAB IV ORGANISASI DAN TATA KERJA ....................................................................... 18A. Tingkat Pusat ................................................................................................ 18B. Tingkat Provinsi ........................................................................................... 18C. Tingkat Kabupaten/Kota ......................................................................... 19D. Tingkat Kelompok PIPL dan P3L Tahap Pengembangan/ Masyarakat ..................................................................................................... 20E. Tingkat Pendamping .................................................................................. 20

BAB V PENGENDALIAN, PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN .... 21A. Pengawasan dan Pengendalian ............................................................ 21B. Pemantauan dan Evaluasi ........................................................................ 22C. Pelaporan ........................................................................................................ 23

BAB VI PENUTUP ................................................................................................................. 24

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019ii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Konsep Kegiatan PIPL ..................................................................................... 7Gambar 2. Konsep Kegiatan P3L ...................................................................................... 7

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pangan adalah hak azasi manusia dan pemenuhannya menjadi kewajiban Negara. Dalam Undang-undang No. 18 Tahun 2012 tentang Pangan dan Peraturan Pemerintah (PP) No. 17 tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi menyebutkan bahwa negara akan berdaulat pangan apabila mampu mewujudkan ketahanan pangan yang berbasis kemandirian pangan. Hal ini akan mampu diwujudkan melalui penyediaan, keterjangkauan dan konsumsi pangan yang berbasis pada potensi pangan lokal.

Pola konsumsi pangan masyarakat saat ini yang belum beragam dan bergizi seimbang, ditunjukkan dengan tingginya konsumsi karbohidrat khususnya beras dibandingkan dengan sumber pangan lainnya menyebabkan tingginya kebutuhan masyarakat akan beras. Selain itu, adanya pergeseran pola konsumsi masyarakat yang mendorong konsumsi pangan yang bersifat praktis (instan) menjadi penyebab tingginya permintaan akan pangan yang sebagian besar berbahan baku terigu. Hal ini pada akhirnya menjadi permasalahan tersendiri dalam penyediaan pangan bagi masyarakat. Oleh karena itu perlu didorong secara intensif upaya pengembangan pangan lokal untuk menjawab permasalah tersebut.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber pangan lokal, namun sampai saat ini produk olahan pangan lokal masih belum dapat bersaing dengan olahan pangan berbasis terigu baik dari segi kualitas maupun harganya. Oleh karena itu perlu dikembangkan industri pengolahan pangan yang berorientasi pada bisnis dengan berbasis pada potensi pangan lokal. Hal ini sejalan dengan salah satu strategi percepatan penganekaragaman konsumsi pangan dalam Peraturan Presiden no 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal yaitu Pengembangan Bisnis dan Industri Pangan Lokal.

Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian telah melaksanakan program pengembangan pangan lokal sejak tahun 2012 melalui kegiatan Model Pengembangan Pangan Pokok Lokal (MP3L) dan pada tahun 2018 bertranformasi menjadi kegiatan Pengembangan Pangan Pokok Lokal

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 20192

(P3L). Kegiatan ini dirasakan masih belum efisien dan efektif karena skala usaha yang tercipta belum terlalu besar yang mengakibatkan harga produk yang dihasilkan relatif tinggi sehingga tidak mampu bersaing di pasar. Selain itu, banyak ditemui permasalahan pada sisi jaminan kontinuitas bahan baku serta pemasaran belum digarap dengan intensif yang berakibat ketidakstabilan produksi dan produk yang dihasilkan mengalami kesulitan dalam penjualan.

Pada tahun 2019 kegiatan pengembangan pangan lokal mencakup dua kegiatan, yaitu Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) dan Pengembangan Pangan Pokok Lokal (P3L) Tahap Pengembangan. Kegiatan PIPL merupakan pengembangan usaha pengolahan pangan lokal dengan skala usaha yang lebih besar dengan fokus untuk menghasilkan bahan baku industri pengolahan pangan berbasis tepung. Sedangkan kegiatan P3L tahap pengembangan merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan P3L tahun 2018. Kegiatan Pengembangan Pangan Lokal diharapkan dapat lebih mendorong terwujudnya industrialisasi pangan lokal yang menghasilkan produk pangan yang berdaya saing.

B. Tujuan dan Sasaran

Tujuan Petunjuk Teknis Kegiatan Pengembangan Pangan Lokal yaitu:

1. Memberikan acuan pelaksanaan teknis kegiatan PIPL dan P3L tahap pengembangan di tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota dan penerima manfaat.

2. Meningkatkan koordinasi, sinkronisasi dan harmonisasi berbagai pihak dalam pengelolaan pelaksanaan kegiatan PIPL dan P3L Tahap Pengembangan.

Tujuan kegiatan Pengembangan Pangan Lokal adalah:

a. Kegiatan PIPL:

1. Mengembangkan usaha pengolahan pangan lokal

2. Meningkatkan ketersediaan pangan lokal melalui peningkatan produksi tepung untuk bahan baku industri pangan

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 3

b. Kegiatan P3L Tahap Pengembangan:

1. Mengembangkan usaha olahan pangan lokal

2. Meningkatkan aneka olahan pangan lokal yang berdaya saing

Sasaran kegiatan Pengembangan Pangan Lokal adalah:

a. Kegiatan PIPL:

Terlaksananya penumbuhan 10 unit usaha pengolahan pangan lokal di 10 kabupaten pada 10 provinsi yang memiliki potensi pangan lokal berupa sagu, ubi kayu, dan jagung.

b. Kegiatan P3L Tahap Pengembangan:

Terlaksananya pengembangan 15 unit usaha olahan pangan lokal di 15 kabupaten pada 13 provinsi yang telah ditumbuhkan pada tahun 2018.

C. Indikator Keberhasilan

1. Indikator Output :

- Jumlah unit usaha PIPL yang ditumbuhkan

- Jumlah unit usaha P3L yang dikembangkan.

2. Indikator Outcome

a. Kegiatan PIPL:

- Meningkatnya produksi tepung pangan lokal pada unit usaha PIPL yang ditumbuhkan

- Meningkatnya modal usaha

b. Kegiatan P3L tahap Pengembangan:

- Tersedianya olahan pangan lokal di sekitar lokasi kegiatan

3. Indikator Manfaat

a. Kegiatan PIPL:

Meningkatnya pasokan bahan baku pangan lokal pada industri berbasis tepung yang berasal dari unit usaha PIPL yang ditumbuhkan.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 20194

b. Kegiatan P3L Tahap Pengembangan:

Meningkatnya partisipasi masyarakat dalam mengkonsumsi pangan lokal

D. Pengertian

Dalam pedoman ini yang dimaksud dengan:

1. Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati produk pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, perairan, dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lainnya yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan makanan atau minuman.

2. Ketahanan pangan adalah kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan.

3. Pangan Lokal adalah makanan yang diproduksi dan dikonsumsi oleh masyarakat setempat selain beras dan terigu sesuai potensi dan kearifan lokal.

4. Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) adalah aneka ragam bahan pangan baik sumber karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan lemak yang apabila dikonsumsi dalam jumlah berimbang dapat memenuhi kecukupan gizi yang dianjurkan.

5. Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) adalah kegiatan usaha pengolahan pangan lokal untuk menghasilkan bahan baku industri pangan berbasis tepung.

6. Kelompok PIPL adalah kelompok usaha yang melaksanakan kegiatan PIPL.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 5

7. Pengembangan Pangan Pokok Lokal (P3L) adalah kegiatan untuk menghasilkan produk olahan pangan pokok sumber karbohidrat selain beras dan terigu sesuai karakteristik daerah berbasis sumber daya lokal.

8. UMKM P3L adalah usaha mikro, usaha kecil, usaha menengah yang mengolah pangan pokok lokal sesuai batasan berdasarkan UU No. 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah.

9. Tim Teknis Provinsi/Kabupaten/Kota adalah tim yang dibentuk oleh Dinas/Badan yang menyelenggarakan urusan ketahanan pangan yang bertugas menjadi pelaksana dan penanggungjawab kegiatan Provinsi/Kabupaten/Kota. 

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 20196

BAB II KERANGKA PIKIR

A. Konsep Kegiatan

1. Kegiatan PIPL

Kegiatan Pengembangan Industri Pangan Lokal (PIPL) dilaksanakan dalam rangka mendukung percepatan peningkatan penganekaragaman pangan masyarakat dengan berbasis pada potensi sumberdaya lokal di daerah. Penerima manfaat kegiatan ini adalah kelompok usaha yang bergerak di bidang pengolahan pangan pada skala usaha mikro, kecil atau menengah (UMKM). Kelompok yang ditetapkan akan mendapat bantuan untuk proses produksi atau pengolahan tepung berupa mesin peralatan, pengemasan dan pelabelan serta uji produk dan perijinan. Produk yang dihasilkan berupa tepung yang dapat digunakan sebagai bahan baku pengolahan aneka produk pangan lokal yang dapat dikonsumsi oleh masyarakat dan kedepannya diharapkan mampu menjadi bahan substitusi tepung terigu di industri pangan.

Konsep pengembangan kegiatan PIPL terintegrasi mulai dari sisi hulu hingga hilir. Dari sisi hulu, pemilihan lokasi kegiatan PIPL berada di kawasan sentra produksi pangan lokal sehingga diharapkan dapat menjamin kontinuitas bahan baku disertai dengan menjalin kemitraan dengan petani pangan lokal setempat melalui kesepakatan penyediaan bahan baku dan melibatkan petani setempat sebagai anggota dalam kelompok. Sedangkan di sisi hilirnya, tepung pangan lokal yang dihasilkan oleh kelompok penerima manfaat PIPL dapat dipasarkan atau diolah kembali menjadi bentuk olahan lain oleh usaha pangan lokal yang berada di sekitarnya dengan mekanisme kemitraan (kesepakatan pemasaran). Melalui kegiatan ini diharapkan terbentuk jejaring produksi dan pemasaran yang efisien sehingga mendorong meningkatnya penyediaan pangan lokal di masyarakat. Gambaran konsep pengembangan PIPL disajikan pada Gambar 1.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 7

Gambar 1. Konsep Kegiatan PIPL

Gambar 2. Konsep Kegiatan P3L

2. Kegiatan P3L Tahap Pengembangan

Kegiatan P3L tahap pengembangan merupakan kegiatan lanjutan dari kegiatan P3L yang telah dilaksanakan pada tahun 2018. P3L tahap pengembangan difokuskan pada pengembangan usaha olahan pangan lokal. Gambaran konsep pengembangan P3L disajikan pada Gambar 2.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 20198

B. Strategi Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan PIPL dilakukan dengan strategi:

1. Pemanfaatan teknologi pengolahan pangan untuk menghasilkan tepung sebagai bahan baku industri pangan.

2. Pengembangan skala usaha.

3. Penjaminan kontinuitas bahan baku yang dapat dilakukan melalui melibatkan petani sebagai anggota kelompok dan/atau melalui kesepakatan penyediaan bahan baku.

4. Penjaminan pemasaran melalui kesepakatan pemasaran.

Pelaksanaan kegiatan P3L tahap Pengembangan dilakukan dengan strategi:

1. Pemanfaatan teknologi pengolahan pangan untuk menghasilkan aneka olahan pangan lokal.

2. Pengembangan unit usaha olahan pangan lokal.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 9

BAB III PELAKSANAAN

A. Pelaksanaan Kegiatan

1. Penetapan Lokasi, Penerima Manfaat dan Pendamping

Kegiatan P3L Tahap Pengembangan

Penetapan Lokasi, Penerima Manfaat dan Pendamping P3L Tahap Pengembangan dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Penentuan Kelompok P3L Tahap Pengembangan

Kelompok P3L tahap pengembangan tahun 2019 yang memenuhi kriteria sebagai berikut:

1) Kelompok P3L tahun 2018 yang masih aktif melaksanakan kegiatan.

2) Bersedia menandatangani pakta integritas kegiatan P3L tahap pengembangan (Format 2B)

b. Mekanisme penetapan lokasi dan penerima manfaat

1) Tim teknis provinsi berkoordinasi dengan tim teknis kabupaten/kota melakukan verifikasi terhadap CP/CL.

2) Kelompok yang lolos verifikasi selanjutnya ditetapkan menjadi penerima manfaat melalui Keputusan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) (Format 1B). Sebelum ditetapkan, kelompok tersebut harus membuat pakta integritas (Format 2B).

3) Keputusan tersebut selanjutnya dilaporkan kepada Badan Ketahanan Pangan c.q Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan.

c. Penetapan Pendamping

Syarat dan Mekanisme Penetapan Pendamping

1) Pendamping P3L tahap pengembangan, diutamakan pendamping dari tahap penumbuhan yang menunjukan kinerja baik.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201910

2) Pendamping kelompok bertanggung jawab selama satu tahun anggaran. Jika pendamping tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik, maka pendamping dapat diganti melalui usulan perubahan Keputusan Kepala Dinas/Unit Kerja yang Menangani Ketahanan Pangan Provinsi/KPA.

3) Hasil penetapan Pendamping P3L tahap pengembangan dilaporkan kepada Badan Ketahanan Pangan c.q Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan (Format 3B). Sebelum ditetapkan, pendamping P3L menandatangani Pakta Integritas untuk mendampingi kegiatan P3L tahap pengembangan sesuai tugasnya (Format 4B).

Kegiatan PIPL

Penetapan Lokasi, Penerima Manfaat dan Pendamping PIPL dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut:

a. Kriteria calon lokasi, penerima, dan pendamping kegiatan PIPL.

(1) Kriteria calon lokasi yaitu :

- Kabupaten/kota sentra produksi komoditas sagu/ubi kayu/jagung

- Mempunyai akses transportasi,

- Mempunyai akses listrik, dan

- Mempunyai potensi sumber air bersih.

(2) Kriteria calon penerima manfaat yaitu:

- Kelompok usaha pengolahan pangan skala UMKM yang masih berjalan, atau kelompok usaha pengolahan pangan baru yang beranggotakan pengusaha pangan lokal berskala UMKM;

- Kelompok PIPL minimal beranggotakan petani sebagai pemasok bahan baku dan pengusaha pengolahan pangan;

- Memiliki tempat usaha untuk proses produksi dan penempatan mesin peralatan;

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 11

- Kelompok memiliki jaminan pasokan bahan baku (dibuktikan kesepakatan pasokan bahan baku);

- Kelompok memiliki jaminan pemasaran (dibuktikan dengan kesepakatan pemasaran);

- Kelompok disahkan oleh pejabat yang berwenang;

- Kelompok PIPL terdaftar dalam Sistem Manajemen Informasi Penyuluhan Pertanian (SIMLUHTAN);

- Sanggup melaksanakan kegiatan PIPL sesuai petunjuk teknis (dibuktikan dengan surat pernyataan).

(3) Kriteria petugas pendamping kelompok yaitu:

- Aparat/petugas yang menangani ketahanan pangan di kabupaten/kota.

- Memiliki kemampuan dalam memotivasi dan memberdayakan kelompok usaha pangan, baik di bidang produksi maupun pemasaran produk pangan.

b. Mekanisme penetapan

1. Penetapan calon penerima PIPL

a. Tim teknis kabupaten/kota melakukan identifikasi terhadap CP/CL penerima manfaat kegiatan PIPL

b. Kepala Dinas yang Menangani Ketahanan Pangan kabupaten/kota mengusulkan CP/CL penerima manfaat kegiatan PIPL yang memenuhi persyaratan administrasi ke provinsi

c. Tim teknis provinsi berkoordinasi dengan tim teknis kabupaten/kota melakukan verifikasi terhadap CP/CL

d. Kelompok yang telah lolos verifikasi ditetapkan melalui Keputusan PPK Provinsi dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Provinsi (Format 1A). Sebelum ditetapkan, kelompok tersebut harus membuat pakta integritas (Format 2A).

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201912

e. Keputusan tersebut selanjutnya dilaporkan kepada Badan Ketahanan Pangan c.q Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan.

2. Penetapan pendamping kelompok

a. Diusulkan Dinas yang Menangani Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota kepada Dinas yang Menangani Ketahanan Pangan Provinsi.

b. Ditetapkan melalui Keputusan PPK Provinsi dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Provinsi (Format 3A). Sebelum ditetapkan, pendamping PIPL menandatangani Pakta Integritas untuk mendampingi kegiatan PIPL sesuai tugasnya (Format 4A).

c. Hasil penetapan Pendamping kelompok PIPL dilaporkan kepada Badan Ketahanan Pangan c.q Pusat Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan.

d. Pendamping bertanggung jawab selama satu tahun anggaran. Jika pendamping tidak dapat melaksanakan tugas, maka pendamping dapat diganti melalui usulan perubahan Keputusan Kepala Dinas/ Unit Kerja yang Menangani Ketahanan Pangan Provinsi /KPA provinsi.

2. Komponen Kegiatan

Kegiatan P3L Tahap Pengembangan

Komponen kegiatan P3L tahap pengembangan terdiri dari:

a. Melengkapi peralatan dan mesin pengolahan untuk menghasilkan produk olahan pangan lokal.

b. Menambah peralatan dan mesin pengolahan untuk meningkatkan kapasitas produksi olahan pangan lokal.

c. Biaya produksi untuk meningkatkan kualitas produk dan pemasaran, seperti perbaikan kemasan, melengkapi pengujian produk olahan pangan lokal.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 13

Kegiatan PIPL

Komponen kegiatan PIPL terdiri dari:

a. Pengadaan peralatan dan mesin pengolahan tepung dan pangan olahan berbahan baku ubi kayu/sagu/jagung.

b. Biaya produksi dapat digunakan untuk uji coba dan biaya produksi perdana mencakup bahan baku, kemasan, dan ongkos produksi (tenaga kerja, transportasi, dll).

3. Penyusunan Rencana Kegiatan

a. Identifikasi Kebutuhan Kegiatan Usaha

- meliputi: kebutuhan bahan baku, peralatan, sarana dan prasarana produksi dan pemasaran.

- dilakukan melalui diskusi dalam rangka identifikasi kebutuhan kegiatan usaha.

b. Penyusunan Rencana Usaha Kelompok (RUK)

- Berdasarkan hasil identifikasi kebutuhan disusun RUK dengan melibatkan pengurus dan anggota kelompok secara bersama-sama yang dibimbing oleh pendamping kelompok dan petugas kabupaten, dan provinsi serta berkoordinasi dengan pusat.

- Rencana kegiatan yang disusun meliputi lokasi, waktu pelaksanaan, dan pelaksanaan kegiatan termasuk di dalamnya pengadaan alat dan mesin pengolahan, pengujian alat, proses pengolahan hingga pemasaran produk.

- Rencana kegiatan tersebut merupakan panduan dalam melaksanakan kegiatan PIPL dan P3L tahap pengembangan bagi kelompok. Apabila dalam pelaksanaan tidak sesuai RUK harus diajukan revisi RUK yang disetujui oleh Kepala Dinas/Unit Kerja yang Menangani Ketahanan Pangan Provinsi.

- Untuk kegiatan PIPL, penerima manfaat membuat/menyusun RUK peralatan dan mesin pengolahan (Format 5) dan RUK biaya produksi (Format 6A), dibantu oleh pendamping, sedangkan untuk kegiatan P3L tahap pengembangan RUK

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201914

berupa pembelian peralatan dan mesin pengolahan serta biaya produksi (Format 6B).

4. Koordinasi dan Pendampingan

Keberhasilan kegiatan Pengembangan Pangan Lokal memerlukan koordinasi antar berbagai pemangku kepentingan mulai dari pusat sampai ke daerah. Di tingkat pusat, khususnya yang terkait dengan kebijakan, Badan Ketahanan Pangan sebagai penanggung jawab kegiatan Pengembangan Pangan Lokal berkoordinasi dengan kementerian/lembaga terkait antara lain Kementerian Perdagangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Desa dan PDT, Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri, Kemenristek Dikti/BPPT, dan organisasi profesi/kemasyarakatan terkait seperti Kadin, GAPMMI, Asperindo, KTNA, dll.

Di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, Kepala Dinas/Unit yang menangani ketahanan pangan sebagai penanggung jawab pelaksanaan kegiatan berkoordinasi dengan dinas/instansi terkait seperti Dinas Pertanian, Dinas Perindustrian, Dinas Perdagangan, Dinas Koperasi, Dinas Kesehatan, perguruan tinggi, dan organisasi profesi/kemasyarakatan terkait di daerah.

Pendampingan kegiatan Pengembangan Pangan Lokal di lapangan akan dilaksanakan oleh pendamping kelompok. Pendamping kelompok melakukan pendampingan teknis, administrasi, dan pelaporan. Selain pendampingan juga dilakukan pengawalan inovasi dan teknologi oleh BPTP.

B. Pengelolaan Bantuan Pemerintah

1. Pemberian Bantuan Pemerintah

Sumber pendanaan untuk membiayai kegiatan Pengembangan Pangan Lokal tahun 2019 berasal dari APBN yang dialokasikan melalui dana dekonsentrasi Provinsi. Pengelolaan dana dekonsentrasi bantuan pemerintah untuk kegiatan Pengembangan Pangan Lokal mengacu pada Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/RC.110/12/2018 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 15

Tahun Anggaran 2019, Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016, dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2016 tentang tata cara pemindahtanganan Barang Milik Negara.

2. Pemanfaatan Dana Bantuan Pemerintah

Alokasi anggaran kegiatan PIPL diberikan dalam bentuk dana bantuan pemerintah sebesar Rp 600.000.000 (enam ratus juta rupiah) terdiri dari:

a. Pembelian peralatan dan mesin pengolahan dengan kapasitas terpasang 1 ton/hari sebesar Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah).

b. Biaya produksi sebesar Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).

Alokasi anggaran kegiatan P3L tahap pengembangan diberikan dalam bentuk dana bantuan pemerintah sebesar Rp 150.000.000 (seratus lima puluh juta rupiah) terdiri dari:

a. Pembelian peralatan dan mesin pengolahan untuk melengkapi kegiatan di pengolahan pangan sebesar Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah).

b. Biaya produksi sebesar Rp 50.000.000 (lima puluh juta rupiah).

3. Mekanisme Pencairan Dana Bantuan Pemerintah

Mekanisme pencairan dan pemanfaatan dana bantuan pemerintah untuk kegiatan Pengembangan Pangan Lokal sebagai berikut:

a. Bantuan pemerintah untuk kegiatan PIPL disalurkan dalam bentuk barang untuk peralatan dan mesin pengolahan serta uang untuk biaya produksi. Untuk kegiatan P3L tahap pengembangan bantuan pemerintah disalurkan dalam bentuk uang;

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201916

b. Penerima manfaat membuka rekening tabungan pada kantor cabang/unit bank pemerintah atau bank terdekat dan melaporkan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di provinsi dan/atau kabupaten/kota;

c. Mengusulkan RUK kepada PPK provinsi setelah disetujui oleh aparat kabupaten/kota;

d. PPK membuat Perjanjian Kerja Sama dengan Ketua Kelompok (Format 7A untuk kelompok PIPL dan Format 7B untuk kelompok P3L);

e. PPK meneliti RUK :

Bantuan Uang :

(1) Kelompok menyampaikan persyaratan pencairan anggaran banper (SK Penetapan Penerima Manfaat, RUK, dan Nomor Rekening Kelompok) kepada PPK Provinsi.

(2) PPK mengajukan perjanjian kerja sama (Format 7A dan 7B) kepada KPA, bila disetujui KPA mengajukan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) (Format 8A dan 8B) dan mengajukan kepada pejabat penandatangan SPM/penguji SPP Satker dengan lampiran sebagai berikut:

i. Keputusan PPK provinsi tentang Penetapan Kelompok Penerima Manfaat Kegiatan PIPL (Format 1A) dan P3L tahap pengembangan (Format 1B) ;

ii. RUK penerima manfaat;

iii. Perjanjian Kerja Sama antara PPK dengan kelompok penerima manfaat tentang pemanfaatan dana;

iv. Kuitansi yang ditandatangani oleh ketua kelompok dan diketahui/disetujui oleh PPK provinsi (Format 9A dan 9B).

(3) Atas dasar SPP-LS, pejabat penandatangan SPM/penguji SPP Satker dan Perintah Pembayaran SPM menguji dokumen SPP-LS dan menerbitkan Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) selanjutnya KPA mengajukan SPM-LS kepada KPPN setempat;

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 17

(4) KPPN setempat menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dan mentransfer dana Bantuan Pemerintah ke rekening Kelompok;

Bantuan Peralatan :

Bantuan peralatan dan mesin pengolahan diadakan oleh Dinas/Unit Kerja yang Menangani Ketahanan Pangan Provinsi, dengan mekanisme mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 16 tahun 2018 tentang pengadaan barang/jasa pemerintah

4. Pertanggungjawaban

Kelompok penerima manfaat dana bantuan pemerintah menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran. Laporan tersebut meliputi:

1) Berita acara serah terima memuat:

- Jumlah dana awal, dana yang dipergunakan, dan dana sisa;

- Pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan perjanjian kerja sama;

- Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan.

2) Foto barang yang dihasilkan/dibeli

3) Bukti setor sisa dana ke kas negara (apabila terdapat sisa bantuan).

Berdasarkan atas laporan pertanggungjawaban seperti diatas, selanjutnya PPK melakukan verifikasi terhadap laporan dimaksud dan dokumen pendukungnya, untuk selanjutnya PPK mengesahkan Berita Acara Serah Terima (Format 10A untuk kegiatan PIPL dan Format 10B untuk kegiatan P3L tahap pengembangan).

Sesuai Bagan Akun Standar (BAS) bahwa penggunaan Akun 526 (Belanja yang diserahkan kepada Masyarakat/Pemda) dalam bentuk transfer barang/kontraktual, harus dicatat sebagai aset persediaan pada Neraca Laporan Keuangan. Selanjutnya dilakukan proses hibah serah terima barang maksimal 6 bulan setelah barang diserahterimakan. Tata Cara Penyerahan Barang Milik Negara (BMN) dari pemberi bantuan kepada penerima bantuan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai tata cara pemindahtanganan Barang Milik Negara (Peraturan Menteri Keuangan Nomor 111/PMK.06/2016).

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201918

BAB IV ORGANISASI DAN TATA KERJA

Pelaksanaan kegiatan Pengembangan Pangan Lokal merupakan tugas bersama antara Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Sesuai dengan semangat dan paradigma baru pembangunan, peran dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan Pengembangan Pangan Lokal harus dikedepankan sebagai pelaku utama penentu keberhasilan program. Peranan pemerintah terbatas pada fungsi pelayanan, penunjang, fasilitasi, dan motiva¬si. Untuk memperlancar pelaksanaan kegiatan Pengembangan Pangan Lokal secara berjenjang dari kabupaten/kota, provinsi sampai tingkat pusat, harus berkoordinasi dengan baik dan efektif.

A. Tingkat Pusat

Pada tingkat nasional, Kepala Badan Ketahanan Pangan mengkoordinasikan instansi terkait baik kementerian/lembaga terkait, pihak swasta, dan pemangku kepentingan (stakeholder) terkait untuk memperlancar kegiatan Pengembangan Pangan Lokal.

Badan Ketahanan Pangan melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

1. Menyusun dan menetapkan petunjuk teknis kegiatan Pengembangan Pangan Lokal.

2. Melaksanakan sosialisasi, koordinasi, integrasi dan advokasi dengan lembaga terkait dalam pelaksanaan kegiatan Pengembangan Pangan Lokal.

3. Melakukan pertemuan secara berkala.

4. Membina, memantau, mengevaluasi, mengawasi, dan mengendalikan, dan melaporkan kegiatan Pengembangan Pangan Lokal.

B. Tingkat Provinsi

Penanggung jawab kegiatan di tingkat provinsi adalah Dinas/Unit Kerja yang Menangani Ketahanan Pangan Provinsi dengan melibatkan instansi dan dinas terkait seperti Dinas yang menangani Pertanian, Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UMKM, perguruan tinggi, lembaga penelitian/pengkajian, atau stakeholder lainnya yang terkait.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 19

Dinas/Unit Kerja yang Menangani Ketahanan Pangan Provinsi bertanggung jawab melakukan:1. Menyusun petunjuk pelaksanaan (juklak) kegiatan Pengembangan

Pangan Lokal.2. Melakukan sosialisasi, koordinasi, integrasi, dan advokasi dengan

instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan Pengembangan Pangan Lokal.

3. Mendampingi, membina, memantau, mengevaluasi, mengawasi, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan Pengembangan Pangan Lokal ke pusat.

4. Melakukan verifikasi terhadap CPCL kegiatan PIPL dan calon penerima manfaat kegiatan P3L tahap pengembangan yang diusulkan oleh dinas/instansi yang menangani urusan ketahanan pangan tingkat kabupaten/kota.

5. Melakukan penetapan kelompok PIPL dan P3L tahap pengembangan dan pendamping di wilayah provinsi setempat.

C. Tingkat Kabupaten/Kota

Penanggung jawab kegiatan di tingkat kabupaten/kota adalah Dinas/Unit Kerja yang Menangani Ketahanan Pangan kabupaten/kota dengan melibatkan instansi dan dinas terkait seperti Dinas yang menangani Pertanian, Perdagangan, Perindustrian, Koperasi dan UMKM, lembaga penelitian/pengkajian, atau stakeholder lainnya yang terkait.

Dinas/Unit Kerja yang Menangani Ketahanan Pangan kabupaten/kota bertanggung jawab melakukan:

1. Sosialisasi, koordinasi, integrasi, dan advokasi dengan instansi terkait dalam pelaksanaan kegiatan Pengembangan Pangan Lokal.

2. Membina, memantau, mengevaluasi, mengawasi, mengendalikan, dan melaporkan kegiatan Pengembangan Pangan Lokal ke dinas/instansi yang menangani ketahanan pangan tingkat provinsi.

3. Melakukan identifikasi dan seleksi CPCL kegiatan PIPL.

4. Mengusulkan CPCL kegiatan PIPL yang telah diidentifikasi dan diseleksi kepada dinas/instansi yang menangani ketahanan pangan tingkat provinsi.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201920

5. Mengusulkan calon penerima manfaat kegiatan P3L tahap pengembangan kepada dinas/instansi yang menangani ketahanan pangan tingkat provinsi;

6. Mengusulkan pendamping kegiatan PIPL dan P3L kepada dinas/instansi yang menangani ketahanan pangan tingkat provinsi;

7. Melakukan pengawasan dan pembinaan pendampingan.

D. Tingkat Kelompok PIPL dan P3L Tahap Pengembangan/Masyarakat Kelompok penerima manfaat bertanggungjawab:

- Pemanfataan dana bantuan pemerintah- Penyusunan RUK- Pelaksanaan semua komponen kegiatan sesuai juknis- pembukuan yang minimal terdiri dari: buku pembelian, buku penjualan,

buku besar dan buku kas.- Menyimpan bukti-bukti pengeluaran- Pelaporan kegiatan PIPL dan P3L tahap pengembangan.Dukungan masyarakat dalam pemasaran produk yang dihasilkan kelompok.

E. Tingkat Pendamping

Pendamping melaksanakan hal-hal sebagai berikut:

1. Mendampingi dan membimbing kelompok PIPL dan P3L Tahap Pengembangan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh dinas/instansi yang menangani ketahanan pangan tingkat provinsi dan kabupaten/kota.

2. Membuat rencana kerja dan jadwal pelaksanaan kegiatan PIPL dan P3L Tahap Pengembangan secara tertulis mengenai pendampingan dan pembinaan kepada kelompok PIPL dan P3L Tahap Pengembangan.

3. Melaksanakan kunjungan dan pembinaan secara rutin minimal satu kali dalam dua minggu kepada kelompok PIPL dan P3L Tahap Pengembangan.

4. Membuat laporan yang ditujukan kepada dinas/instansi yang menangani ketahanan pangan tingkat kabupaten/kota dan provinsi serta pusat.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 21

BAB V. PENGENDALIAN, PEMANTAUAN, EVALUASI, DAN PELAPORAN

A. Pengawasan dan Pengendalian

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, pengelolaan anggaran dan penerima manfaat dapat berjalan secara transparan, akuntabel, efektif dan efisien. Untuk mencari solusi kendala dan permasalahan yang muncul, maka perlu dilakukan pengendalian intern terhadap hal-hal sebagai berikut:

1. Mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan dan anggaran serta efektivitas pemanfaatan anggaran sesuai dengan tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan.

2. Antisipasi secara dini permasalahan dan kendala yang dihadapi mulai dari perencanaan hingga pelaporan.

3. Mencegah dan mengurangi terjadinya penyalahgunaan penggunaan anggaran yang tidak sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.

4. Memanfaatkan hasil pemantauan dan evaluasi kegiatan untuk dijadikan bahan masukan dalam penyempurnaan pelaksanaan kegiatan.

5. Pengendalian intern dilakukan berkaitan dengan aspek program dan anggaran, termasuk proses pengambilan keputusan, keefektifan sumber daya, dan berbagai hal lainnya.

Identifikasi Risiko yang akan berpengaruh pada keberhasilan pelaksanaan kegiatan bantuan pemerintah yang harus diantisipasi pada setiap proses bisnis kegiatan antara lain:

1. Ketepatan waktu penerbitan dan sosialisasi Petunjuk Teknis

2. Kesiapan Perangkat pengelola keuangan/Satker dan jumlah serta kapasitas SDM

3. Ketepatan dan kelengkapan pemberkasan Calon Penerima dan Calon Lokasi (CPCL) sesuai kriteria serta ketepatan Penetapan Penerima Manfaat.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201922

4. Intensitas dan kualitas pembinaan dan pengawalan baik dari Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota maupun instansi terkait. Harus dapat menyelesaikan permasalahan dengan cepat sampai tuntas.

5. Ketepatan proses pengadaan barang maupun transfer uang.

6. Ketepatan proses penyaluran/transfer dana ke kelompok serta kesesuaian NPWP.

7. Ketepatan proses pengajuan SPP dan SPM.

8. Kesesuaian pemanfaatan dana dengan alokasi anggaran.

9. Ketepatan waktu penyetoran sisa dana yang belum dimanfaatkan.

10. Ketepatan waktu penyampaian laporan.

11. Ketepatan penyelesaian serah terima barang berupa Berita Acara Serah Terima Barang (BAST).

B. Pemantauan dan Evaluasi

Pemantauan dilakukan secara berkala dan berjenjang terhadap perkembangan pencairan anggaran, pengadaan barang, perkembangan pemanfaatan dana, perkembangan pelaksanaan kegiatan usaha, dan kelengkapan administrasi.

Evaluasi kegiatan dapat dilakukan pada tahapan sebelum dimulai kegiatan (ex-ante), saat pelaksanaan kegiatan (on-going), dan setelah dilakukan kegiatan (ex-post). Evaluasi dilaksanakan secara berjenjang mulai dari tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan pusat secara periodik minimal dua kali dalam satu tahun. Evaluasi dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peran dan tanggung jawab kelembagaan yang menangani kegiatan Pengembangan Pangan Lokal serta tingkat keberhasilan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Kegiatan evaluasi juga dilakukan sebagai upaya antisipasi terhadap pelaksanaan kegiatan sehingga dapat berjalan lancar sesuai dengan tujuan dan sasaran.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 23

C. Pelaporan

Pelaporan pelaksanaan kegiatan dilakukan secara berjenjang, mulai dari tingkat kelompok, kabupaten/kota, provinsi hingga pusat secara berkala dan tepat waktu. Kelompok penerima manfaat bersama pendamping kelompok menyampaikan laporan kepada Dinas/Unit yang menangani ketahanan pangan kabupaten/kota dengan format yang telah ditentukan. Selanjutnya Dinas/Unit yang menangani ketahanan pangan kabupaten/kota memvalidasi laporan tersebut untuk dilaporkan kepada Dinas/Unit menangani ketahanan pangan provinsi. Dinas/Unit yang menangani ketahanan pangan provinsi memvalidasi dan merekap laporan tersebut untuk dilaporkan ke pusat sesuai dengan format yang telah ditentukan.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201924

BAB VI PENUTUP

Kegiatan Pengembangan Pangan Lokal merupakan kegiatan strategis di Kementerian Pertanian yang dimaksudkan untuk mendorong pemanfaatan pangan lokal dalam industri pangan. Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 ini ditetapkan sebagai acuan bagi para pemangku kepentingan dalam melaksanakan kegiatan PIPL dan P3L Tahap Pengembangan. Hal-hal yang bersifat lebih detail dan spesifik sesuai dengan kondisi daerah setempat dapat diatur lebih lanjut dalam Petunjuk Pelaksanaan (Juklak) di tingkat provinsi.

KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN,

AGUNG HENDRIADI

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 25

Format - 1A

CONTOH KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI …………………

NOMOR :…………………………….

TENTANG

PENETAPAN PENERIMA MANFAAT KEGIATAN PENGEMBANGAN INDUSTRI

PANGAN LOKAL (PIPL) TAHUN 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI …………………,

Menimbang : a. ……………………………………………....;

b. …………………………………………….…;

Mengingat : 1. ……………………………………………….;

2. …………………………………………….….;

3. ………………………………………………...;

4. ……………………………………….……….;

Memperhatikan: Daftar Isian Penggunaan Anggaran ………. Tahun

Anggaran…………………….

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:

KESATU : Menetapkan Penerima Manfaat Kegiatan Pengembangan Industri

Pangan Lokal (PIPL) Tahun 2019 pada Dinas Ketahanan Pangan

Provinsi...... Tahun Anggaran ..., yang selanjutnya disebut

Penerima Manfaat sebagaimana tercantum dalam Lampiran

yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Dalam melaksanakan tugas, Penerima Manfaat sebagaimana

dimaksud dalam Diktum KESATU bertanggung jawab dan wajib

menyampaikan Laporan kepada Kepala Dinas Ketahanan

Pangan/Kuasa Pengguna Anggaran dan menyampaikan laporan

pelaksanaan secara berkala.

KETIGA : Biaya yang diperlukan sebagai akibat ditetapkannya Keputusan

ini dibebankan pada DIPA......................... Provinsi………........

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201926

sesuai dengan yang tercantum dalam DIPA

Nomor:………................ tanggal……………….Tahun Anggaran ....

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ……………………

pada tanggal ………………..….

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DINAS

KETAHANAN PANGAN PROVINSI

………….....

(NAMA)

Mengetahui/Menyetujui,

KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN/

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) PROVINSI

....................................

(NAMA)

Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth.: 1. Kepala Badan Ketahanan Pangan cq Pusat Penganekaragaman Konsumsi

dan Keamanan Pangan, Kementerian Pertanian; 2. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

……………………………; 3. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) ……………….; 4. Gubernur Provinsi ………………………………………; 5. Yang bersangkutan.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 27

Lam

pira

n SK

Pen

erim

a M

anfa

at

No

Kec

amat

an

Des

a/

Kel

ura

han

Id

enti

tas

Pen

erim

a M

anfa

at K

egia

tan

PIP

L N

ama

Kel

ompo

k N

ama

Ket

ua

No.

HP

Jum

lah

A

ngg

ota

Ijin

Usa

ha

(PIR

T)

Kom

odit

as

Prod

uk

Ola

han

1

D

itet

apka

n d

i ……

……

……

……

p

ada

tan

ggal

……

……

……

..….

P

EJA

BA

T PE

MB

UA

T K

OM

ITM

EN

DIN

AS

KE

TAH

AN

AN

PA

NG

AN

PR

OV

INSI

(

NA

MA

DA

N N

IP)

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201928

Format - 1B

CONTOH KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI …………………

NOMOR :…………………………….

TENTANG

PENETAPAN PENERIMA MANFAAT KEGIATAN PENGEMBANGAN PANGAN

POKOK LOKAL (P3L) TAHAP PENGEMBANGAN TAHUN 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI …………………,

Menimbang : a. ……………………………………………....;

b. …………………………………………….…;

Mengingat : 1. ……………………………………………….;

2. …………………………………………….….;

3. ………………………………………………...;

4. ……………………………………….……….;

Memperhatikan: Daftar Isian Penggunaan Anggaran ………. Tahun

Anggaran…………………….

MEMUTUSKAN:

Menetapkan:

KESATU : Menetapkan Penerima Manfaat Kegiatan Pengembangan Pangan

Pokok Lokal (P3L) Tahap Pengembangan Tahun 2019 pada

Dinas Ketahanan Pangan Provinsi...... Tahun Anggaran ..., yang

selanjutnya disebut Penerima Manfaat sebagaimana tercantum

dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari

Keputusan ini.

KEDUA : Dalam melaksanakan tugas, Penerima Manfaat sebagaimana

dimaksud dalam Diktum KESATU bertanggung jawab dan wajib

menyampaikan Laporan kepada Kepala Dinas Ketahanan

Pangan/Kuasa Pengguna Anggaran dan menyampaikan laporan

pelaksanaan secara berkala.

KETIGA : Biaya yang diperlukan sebagai akibat ditetapkannya Keputusan

ini dibebankan pada DIPA......................... Provinsi………........

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 29

sesuai dengan yang tercantum dalam DIPA

Nomor:………................ tanggal……………….Tahun Anggaran ....

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ……………………

pada tanggal ………………..….

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DINAS

KETAHANAN PANGAN PROVINSI

………….....

(NAMA)

Mengetahui/Menyetujui,

KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN/

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) PROVINSI

....................................

(NAMA)

Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth.: 1. Kepala Badan Ketahanan Pangan cq Pusat Penganekaragaman Konsumsi

dan Keamanan Pangan, Kementerian Pertanian; 2. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi

……………………………; 3. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) ……………….; 4. Gubernur Provinsi ………………………………………; 5. Yang bersangkutan.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201930

Lam

pira

n SK

Pen

erim

a M

anfa

at

No

Kec

amat

an

Des

a/

Kel

ura

han

Id

enti

tas

Pen

erim

a M

anfa

at K

egia

tan

P3L

Tah

ap P

enge

mba

nga

n

Nam

a K

elom

pok

Nam

a K

etu

a N

o. H

P Ju

mla

h

An

ggot

a Iji

n U

sah

a (P

IRT)

K

omod

itas

Pr

odu

k O

lah

an

1

D

itet

apka

n d

i ……

……

……

……

p

ada

tan

ggal

……

……

……

..….

P

EJA

BA

T PE

MB

UA

T K

OM

ITM

EN

D

INA

S K

ETA

HA

NA

N P

AN

GA

N P

RO

VIN

SI

(N

AM

A D

AN

NIP

)

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 31

Format - 2A

PAKTA INTEGRITAS

KELOMPOK PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN LOKAL (PIPL)

Dalam rangka menyuksesan Kegiatan Pengembangan Industri Pangan Lokal

(PIPL) yang bertujuan untuk mengembangkan usaha pangan lokal dan

meningkatkan ketersediaan bahan baku dan pangan olahan pangan lokal,

kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : (Ketua Kelompok)

Kelompok :

Alamat :

Atas Nama Kelompok [ ] menyatakan:

1. Melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan PIPL

di Desa ……Kec.....Kab/Kota…..

2. Mampu menyediakan tempat usaha untuk proses produksi dan

penempatan mesin peralatan.

3. Menjalankan tugas sebagai Ketua Kelompok PIPL. Saya akan mengelola dan

memanfaatkan dana dan peralatan bantuan pemerintah dengan baik dan

benar sesuai ketentuan yang ada serta membuat administrasi keuangan

dengan baik dan benar.

4. Dalam hal kami melakukan pelanggaran dalam pemanfaatan dana dan

peralatan PIPL, maka akan ditanggung oleh seluruh anggota kelompok.

………………, ............... 2019

Pendamping Kelompok Ketua Kelompok

(................................) (..................................)

Disaksikan oleh :

Kepala Desa/Lurah...................

(..................................................)

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201932

Format - 2B

PAKTA INTEGRITAS

KELOMPOK PENGEMBANGAN PANGAN POKOK LOKAL (P3L)

TAHAP PENGEMBANGAN

Dalam rangka menyuksesan Kegiatan Pengembangan Pangan Pokok Lokal

(P3L) Tahap Pengembangan yang bertujuan untuk mengembangkan usaha

pangan lokal dan meningkatkan ketersediaan bahan baku dan pangan olahan

pangan lokal, kami yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : (Ketua Kelompok)

Kelompok :

Alamat :

Atas Nama Kelompok [ ] menyatakan:

1. Melaksanakan dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan P3L

Tahap Pengembangan di Desa ……Kec.....Kab/Kota…..

2. Menjalankan tugas sebagai Ketua Kelompok P3L Tahap Pengembangan.

Saya akan mengelola dan memanfaatkan dana dan peralatan bantuan

pemerintah dengan baik dan benar sesuai ketentuan yang ada serta

membuat administrasi keuangan dengan baik dan benar.

3. Dalam hal kami melakukan pelanggaran dalam pemanfaatan dana dan

peralatan P3L Tahap Pengembangan, maka akan ditanggung oleh seluruh

anggota kelompok.

………………, ............... 2019

Pendamping Kelompok Ketua Kelompok

(................................) (..................................)

Disaksikan oleh :

Kepala Desa/Lurah...................

(..................................................)

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 33

Format - 3A

CONTOH KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI …………………

NOMOR :…………………………….

TENTANG

PENETAPAN PENDAMPING KEGIATAN PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN LOKAL (PIPL) TAHUN 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI …………………,

Menimbang : a. ……………………………………………....;

b. …………………………………………….…; Mengingat : 1. ……………………………………………….;

2. …………………………………………….….; Memperhatikan: Daftar Isian Penggunaan Anggaran ………. Tahun

Anggaran……………………. MEMUTUSKAN:

Menetapkan: KESATU : Menunjuk Pendamping Kegiatan Pengembangan Industri Pangan

Lokal (PIPL) sebagai berikut: Nama :

Alamat : No. HP : KEDUA : Pendamping sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU

mempunyai tugas: 1. Bersama aparat provinsi dan kabupaten/kota melakukan

identifikasi CPCL; 2. Membimbing dan mendampingi kelompok penerima manfaat

kegiatan PIPL; 3. Memberikan sosialisasi dan arahan tentang kegiatan

produksi dan pemasaran produk olahan kelompok PIPL; 4. Merekap laporan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh

aparat maupun oleh kelompok dalam pengembangan kegiatan PIPL;

5. Bersama aparat provinsi dan kabupaten/kota memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lapangan;

6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan PIPL dan menyerahkannya kepada Dinas/ Unit Kerja yang Menangani Ketahanan Pangan Provinsi.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201934

KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya, Pendamping sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU bertanggungjawab dan menyampaikan laporan kepada Kepala Dinas/Badan Ketahanan Pangan/Kuasa Pengguna Anggaran.

KEEMPAT : Memberikan honorarium kepada Pendamping sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah) setiap bulan, selama 10 bulan dalam melaksanakan tugas pendampingan.

KELIMA : Biaya yang diperlukan akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada DIPA …………. Provinsi ............. Tahun Anggaran ....

KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ……………………

pada tanggal ………………..….

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DINAS

KETAHANAN PANGAN PROVINSI

………….....

(NAMA)

Mengetahui/Menyetujui,

KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN/

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) PROVINSI

....................................

(NAMA)

Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth.: 1. Kepala Badan Ketahanan Pangan cq Pusat Penganekaragaman Konsumsi

dan Keamanan Pangan, Kementerian Pertanian; 2. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Provinsi ……………………………; 3. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) ……………….; 4. Yang bersangkutan. Keterangan: *) Coret yang tidak perlu

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 35

Format - 3B

CONTOH KEPUTUSAN PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI …………………

NOMOR :…………………………….

TENTANG

PENETAPAN PENDAMPING KEGIATAN PENGEMBANGAN PANGAN POKOK LOKAL (P3L) TAHAP PENGEMBANGAN

TAHUN 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

DINAS KETAHANAN PANGAN PROVINSI …………………,

Menimbang : a. ……………………………………………....;

b. …………………………………………….…; Mengingat : 1. ……………………………………………….;

2. …………………………………………….….; Memperhatikan: Daftar Isian Penggunaan Anggaran ………. Tahun

Anggaran……………………. MEMUTUSKAN:

Menetapkan: KESATU : Menunjuk Pendamping Kegiatan Pengembangan Pangan Pokok

Lokal (P3L) Tahap Pengembangan sebagai berikut: Nama :

Alamat : No. HP : KEDUA : Pendamping sebagaimana dimaksud pada diktum KESATU

mempunyai tugas: 1. Bersama aparat provinsi dan kabupaten/kota melakukan

identifikasi CPCL; 2. Membimbing dan mendampingi kelompok penerima

manfaat kegiatan P3L tahap pengembangan; 3. Memberikan sosialisasi dan arahan tentang kegiatan

produksi dan pemasaran produk olahan kelompok P3L; 4. Merekap laporan pelaksanaan kegiatan yang dilakukan

oleh aparat maupun oleh kelompok dalam pengembangan kegiatan P3L tahap pengembangan;

5. Bersama aparat provinsi dan kabupaten/kota memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di lapangan;

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201936

6. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan P3L tahap pengembangan dan menyerahkannya kepada Dinas/ Unit Kerja yang Menangani Ketahanan Pangan Provinsi.

KETIGA : Dalam melaksanakan tugasnya, Pendamping sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU bertanggungjawab dan menyampaikan laporan kepada Kepala Dinas/Badan Ketahanan Pangan/Kuasa Pengguna Anggaran.

KEEMPAT : Memberikan honorarium kepada Pendamping sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU sebesar Rp. 500.000 (lima ratus ribu rupiah) setiap bulan, selama 10 bulan dalam melaksanakan tugas pendampingan.

KELIMA : Biaya yang diperlukan akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada DIPA …………. Provinsi ............. Tahun Anggaran ....

KEENAM : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di ……………………

pada tanggal ………………..….

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN DINAS

KETAHANAN PANGAN PROVINSI

………….....

(NAMA)

Mengetahui/Menyetujui,

KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN/

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) PROVINSI

....................................

(NAMA)

Salinan Keputusan ini disampaikan Kepada Yth.: 1. Kepala Badan Ketahanan Pangan cq Pusat Penganekaragaman Konsumsi

dan Keamanan Pangan, Kementerian Pertanian; 2. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan

Provinsi ……………………………; 3. Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) ……………….; 4. Yang bersangkutan. Keterangan: *) Coret yang tidak perlu

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 37

Format - 4A

PAKTA INTEGRITAS

PENDAMPING KELOMPOK

PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN LOKAL (PIPL)

Dalam rangka menyuksesan Kegiatan Pengembangan Industri Pangan Lokal

(PIPL) yang bertujuan untuk mengembangkan usaha pangan lokal dan

meningkatkan ketersediaan bahan baku dan pangan olahan pangan lokal,

yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Pendamping Kelompok :

Alamat :

menyatakan:

1. Mendampingi dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan PIPL

di Desa ……Kec.....Kab/Kota…..

2. Mampu memotivasi dan memberdayakan kelompok usaha pangan, baik di

bidang produksi maupun pemasaran produk pangan.

3. Menjalankan tugas sebagai Pendamping Kelompok PIPL. Saya

bertanggungjawab mendampingi kelompok PIPL dalam mengelola dan

memanfaatkan dana dan peralatan bantuan pemerintah dengan baik dan

benar sesuai ketentuan yang ada.

4. Dalam hal saya tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik, maka saya

siap untuk diganti.

………………, ............... 2019

Kepala Dinas Kabupaten/Kota Pendamping Kelompok

(................................) (..................................)

Mengetahui/Menyetujui,

KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN/

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) PROVINSI

....................................

(NAMA)

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201938

Format - 4B

PAKTA INTEGRITAS

PENDAMPING KELOMPOK

PENGEMBANGAN PANGAN POKOK LOKAL (P3L) TAHAP PENGEMBANGAN

Dalam rangka menyuksesan Kegiatan Pengembangan Pangan Pokok Lokal

(P3L) yang bertujuan untuk mengembangkan usaha pangan lokal dan

meningkatkan ketersediaan bahan baku dan pangan olahan pangan lokal,

yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

Pendamping Kelompok :

Alamat :

menyatakan:

1. Mendampingi dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan kegiatan P3L

tahap pengembangan di Desa ……Kec.....Kab/Kota…..

2. Mampu memotivasi dan memberdayakan kelompok usaha pangan, baik di

bidang produksi maupun pemasaran produk pangan.

3. Menjalankan tugas sebagai Pendamping Kelompok P3L tahap

pengembangan. Saya bertanggungjawab mendampingi kelompok P3L tahap

pengembangan dalam mengelola dan memanfaatkan dana bantuan

pemerintah dengan baik dan benar sesuai ketentuan yang ada.

4. Dalam hal saya tidak dapat melaksanakan tugas dengan baik, maka saya

siap untuk diganti.

………………, ............... 2019

Kepala Dinas Kabupaten/Kota Pendamping Kelompok

(................................) (..................................)

Mengetahui/Menyetujui,

KEPALA DINAS KETAHANAN PANGAN/

KUASA PENGGUNA ANGGARAN (KPA) PROVINSI

....................................

(NAMA)

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 39

Format - 5

CONTOH RENCANA USAHA KELOMPOK (RUK)

PERALATAN DAN MESIN PENGOLAHAN

Rekapitulasi RUK Kelompok :................................. Nama Ketua Kelompok : ................................ Desa/Kelurahan :................................. Kecamatan :................................. Kabupaten/Kota :................................. Provinsi :.................................

RENCANA KEGIATAN USAHA KELOMPOK (RUK)

.............................,....................................

Kepada Yth :

Kepala Dinas/Badan*) Ketahanan

Pangan/Kuasa Pengguna Anggaran

Provinsi...................................................

Sesuai dengan Keputusan PPK*) Ketahanan Pangan/Kuasa Pengguna Anggaran Provinsi........... Nomor........... tanggal.......... tentang Penetapan Kelompok Penerima Manfaat Kegiatan...............dengan ini kami mengajukan permohonan bantuan peralatan dan mesin pengolahan sesuai Rencana Usaha Kelompok (RUK) terlampir dengan rekapitulasi kegiatan sebagai berikut: No Kegiatan Jumlah

(unit) Tipe/Kapasitas/Merek Harga

1 Peralatan dan mesin pengolahan yang dibutuhkan - - - -

MENGETAHUI

Pendamping, Ketua Kelompok,

................................... ..............................

MENYETUJUI,

Pejabat Pembuat Komitmen

Provinsi................................

..............................................

NIP.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201940

Format - 6A

CONTOH RENCANA USAHA KELOMPOK (RUK)

BIAYA PRODUKSI Rekapitulasi RUK Kelompok :................................. Nama Ketua Kelompok : ................................ Desa/Kelurahan :................................. Kecamatan :................................. Kabupaten/Kota :................................. Provinsi :.................................

RENCANA KEGIATAN USAHA KELOMPOK (RUK)

.............................,....................................

Kepada Yth : Kepala Dinas/Badan*) Ketahanan Pangan/Kuasa Pengguna Anggaran Provinsi...................................................

Sesuai dengan Keputusan PPK*) Ketahanan Pangan/Kuasa Pengguna Anggaran Provinsi........... Nomor........... tanggal.......... tentang Penetapan Kelompok Penerima Manfaat Kegiatan...............dengan ini kami mengajukan permohonan dana bantuan pemerintah untuk biaya produksi sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah) sesuai Rencana Usaha Kelompok (RUK) terlampir dengan rekapitulasi kegiatan sebagai berikut:

No Kegiatan Anggaran Waktu Pelaksanaan Volume Harga

Satuan Jumlah

1 Pembelian bahan baku - -

2 Uji Produk - -

3 Kemasan - -

MENGETAHUI Pendamping, Ketua Kelompok, ................................... ..............................

MENYETUJUI, Pejabat Pembuat Komitmen Provinsi................................

.............................................. NIP.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 41

Format - 6B

CONTOH RENCANA USAHA KELOMPOK (RUK)

KEGIATAN P3L TAHAP PENGEMBANGAN Rekapitulasi RUK Kelompok :................................. Nama Ketua Kelompok : ................................ Desa/Kelurahan :................................. Kecamatan :................................. Kabupaten/Kota :................................. Provinsi :.................................

RENCANA KEGIATAN USAHA KELOMPOK (RUK)

.............................,....................................

Kepada Yth : Kepala Dinas/Badan*) Ketahanan Pangan/Kuasa Pengguna Anggaran Provinsi...................................................

Sesuai dengan Keputusan PPK*) Ketahanan Pangan/Kuasa Pengguna Anggaran Provinsi........... Nomor........... tanggal.......... tentang Penetapan Kelompok Penerima Manfaat Kegiatan...............dengan ini kami mengajukan permohonan dana bantuan pemerintah untuk pembelian peralatan dan mesin pengolahan serta biaya produksi sebesar Rp. 150.000.000,- (Seratus Lima Puluh Juta Rupiah) sesuai Rencana Usaha Kelompok (RUK) terlampir dengan rekapitulasi kegiatan sebagai berikut:

No Kegiatan Anggaran Waktu Pelaksanaan Volume Harga

Satuan Jumlah

1 Pembelian peralatan dan mesin pengolahan - -

2 Biaya Produksi

- -

3 dst

MENGETAHUI Pendamping, Ketua Kelompok,

................................... ..............................

MENYETUJUI, Pejabat Pembuat Komitmen Provinsi................................

.............................................. NIP.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201942

Format - 7A

CONTOH PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN .......................

PROVINSI..........................................

DENGAN

KETUA KELOMPOK ..................................

NOMOR:…………………………………………….

TENTANG

PEMANFAATAN DANA BANTUAN PEMERINTAH UNTUK KEGIATAN

PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN LOKAL TAHUN 2019

Pada hari ini ........ tanggal .......... bulan......... tahun dua ribu sembilan belas

(....-…-2019) bertempat di Kantor.................. Jalan.................... yang bertanda

tangan di bawah ini:

1. NAMA : Pejabat Pembuat Komitmen ……., yang diangkat

berdasarkan Keputusan …………………… Nomor …..,

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa

Pengguna Anggaran ………………… DIPA Tahun…........

No............tanggal........., yang berkedudukan di

Jalan........ , selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

2. NAMA : Ketua Kelompok...................... dalam hal ini bertindak

untuk dan atas nama Kelompok....................., yang

berkedudukan di Desa/Kelurahan .....................

Kecamatan .................. Kabupaten/Kota ..........., yang

selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya secara bersama-sama

disebut PARA PIHAK.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat

dan menandatangi Perjanjian Kerjasama ……… dengan ketentuan-ketentuan

dan syarat-syarat sebagai berikut:

Pasal 1

MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Maksud Perjanjian Kerjasama ini adalah sebagai landasan kerja sama yang

mengikat secara hukum bagi PARA PIHAK dalam pelaksanaan Bantuan

Pemerintah kegiatan Pengembangan Industri Pangan Lokal.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 43

(2) Tujuan Perjanjian Kerjasama ini untuk memperlancar penyaluran Bantuan

Pemerintah kepada Penerima Manfaat Bantuan Pemerintah.

Pasal 2

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini adalah:

1. Penentuan jenis dan jumlah peralatan dan mesin pengolahan;

2. Penentuan sumber dan jumlah dana;

3. Mekanisme pembayaran.

Pasal 3

JENIS DAN JUMLAH PERALATAN DAN MESIN PENGOLAHAN

Jenis dan jumlah peralatan dan mesin pengolahan kegiatan Pengembangan

Industri Pangan Lokal Tahun 2019 yang diterima oleh PIHAK KEDUA

berdasarkan pada Rencana Usaha Kelompok (RUK) yang telah disusun oleh

PIHAK KEDUA dan telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 4

SUMBER DAN JUMLAH DANA

Sumber dan jumlah dana Bantuan pemerintah kegiatan Pengembangan

Industri Pangan Lokal Tahun 2019 yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah:

(1) Sumber dana sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaran (DIPA)................... Nomor:...................... tanggal........................

(2) Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar

Rp......................................... (dengan huruf).

Pasal 5

PEMBAYARAN

Pembayaran Dana Bantuan pemerintah kegiatan Pengembangan Industri

Pangan Lokal Tahun 2019 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)

dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian

kerja sama ini ditandatangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah

Membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepada Kantor Pelayanan

Perbendaharaan Negara ...................., dengan cara pembayaran langsung ke

rekening Kelompok ............... Desa/Kelurahan………… Kecamatan......…...

Kabupaten/Kota........... pada Bank ........................ dengan Nomor Rekening

: ........................

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201944

Pasal 6

HAK DAN KEWAJIBAN

(1) PIHAK PERTAMA mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut:

a. Melakukan pengadaan dan menyalurkan bantuan peralatan dan mesin

pengolahan sesuai dengan RUK yang telah disusun oleh PIHAK KEDUA

b. menyalurkan dana Bantuan Pemerintah untuk biaya produksi kepada

PIHAK KEDUA sesuai dengan RUK;

c. menerima laporan berkala penggunaan Bantuan Pemerintah (berupa

dana dan peralatan dan mesin pengolahan) dari PIHAK KEDUA.

(2) PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut:

a. Menyusun RUK peralatan dan mesin pengolahan serta RUK biaya

produksi sesuai dengan kebutuhan kelompok;

b. menerima Bantuan Pemerintah (dana dan peralatan dan mesin

pengolahan) dari PIHAK PERTAMA;

c. melaksanakan kegiatan pengembangan industri pangan lokal mulai

dari membeli bahan baku, proses produksi, pengemasan, uji produk,

hingga pemasaran;

d. membuat administrasi pengelolaan dan laporan keuangan dana

Bantuan Pemerintah;

e. membuat laporan bulanan tentang perkembangan kegiatan;

f. melaksanakan evaluasi dan perencanaan kelompok secara

berkelanjutan;

g. melakukan pengembangan industri pangan lokal secara

berkelanjutan.

Pasal 7

SANKSI

Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat memanfaatkan dana Bantuan pemerintah

kegiatan Pengembangan Industri Pangan Lokal Tahun 2019 (dana dan

peralatan dan mesin pengolahan), maka PIHAK PERTAMA berhak secara

sepihak mencabut seluruh bantuan yang diterima PIHAK KEDUA yang

mengakibatkan Perjanjian Kerja Sama batal.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 45

Pasal 8

KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

(1) Keadaan Kahar (Force Majeure) adalah suatu keadaan kejadian di luar

kekuasaan dan kehendak PARA PIHAK yang mengakibatkan Perjanjian

Kerja Sama tidak dapat terlaksana yang berupa:

a. Bencana alam seperti: gempa bumi, angin topan, banjir besar,

kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA;

b. Peperangan;

c. Perubahan kebijakan moneter, berdasarkan peraturan Peraturan

Pemerintah.

(2) Apabila dalam masa perjanjian terjadi keadaan kahar (force majeure),

sehingga tertundanya pelaksanaan kegiatan, maka PIHAK KEDUA harus

memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 4 X

24 jam setelah terjadinya keadaan kahar (force majeure).

(3) Keadaan kahar (force majeure) harus diketahui oleh pejabat yang

berwenang di tempat terjadinya keadaan kahar (force majeure).

Pasal 9

JANGKA WAKTU

Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka watu 1 (satu) tahun, terhitung

sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK.

Pasal 10

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(1) Apabila terjadi perselisihan antara PARA PIHAK sepakat penyelesaiannya

dilakukan secara musyawarah dan mufakat.

(2) Apabila penyelesaian secara musyawarah dan mufakat tidak tercapai,

maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara hukum di

Pengadilan Negeri .......................... (sebutkan PN yang akan

menyelesaikan masalah).

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201946

Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup

ditandatangani oleh PARA PIHAK, mempunyai kekuatan hukum yang sama,

dan PARA PIHAK masing-masing mendapat 1 (satu) rangkap untuk

dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

Ketua Kelompok ................................

NAMA

PIHAK PERTAMA

Pejabat Pembuat Komitmen

Provinsi......................

NAMA

MENGETAHUI/MENYETUJUI

Kepala Dinas/Badan Ketahanan Pangan/Kuasa Pengguna Anggaran

Provinsi ................

NAMA

Meterai

Rp6.000,-

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 47

Format - 7B

CONTOH PERJANJIAN KERJA SAMA

ANTARA

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN .......................

PROVINSI..........................................

DENGAN

KETUA KELOMPOK ..................................

NOMOR:…………………………………………….

TENTANG

PEMANFAATAN DANA BANTUAN PEMERINTAH UNTUK KEGIATAN

PENGEMBANGAN PANGAN POKOK LOKAL (P3L) TAHAP PENGEMBANGAN

TAHUN 2019

Pada hari ini ........ tanggal .......... bulan......... tahun dua ribu sembilan belas

(....-…-2019) bertempat di Kantor.................. Jalan.................... yang bertanda

tangan di bawah ini:

3. NAMA : Pejabat Pembuat Komitmen ……., yang diangkat

berdasarkan Keputusan …………………… Nomor …..,

dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa

Pengguna Anggaran ………………… DIPA Tahun…........

No............tanggal........., yang berkedudukan di

Jalan........ , selanjutnya disebut PIHAK PERTAMA.

4. NAMA : Ketua Kelompok...................... dalam hal ini bertindak

untuk dan atas nama Kelompok....................., yang

berkedudukan di Desa/Kelurahan .....................

Kecamatan .................. Kabupaten/Kota ..........., yang

selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang selanjutnya secara bersama-sama

disebut PARA PIHAK.

Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, PARA PIHAK sepakat untuk membuat

dan menandatangi Perjanjian Kerjasama ……… dengan ketentuan-ketentuan

dan syarat-syarat sebagai berikut:

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201948

Pasal 1

MAKSUD DAN TUJUAN

(1) Maksud Perjanjian Kerjasama ini adalah sebagai landasan kerja sama yang

mengikat secara hukum bagi PARA PIHAK dalam pelaksanaan Bantuan

Pemerintah kegiatan P3L tahap pengembangan.

(2) Tujuan Perjanjian Kerjasama ini untuk memperlancar penyaluran Bantuan

Pemerintah kepada Penerima Manfaat Bantuan Pemerintah.

Pasal 2

RUANG LINGKUP

Ruang lingkup Perjanjian Kerja Sama ini adalah:

1. Penentuan jenis dan jumlah peralatan dan mesin pengolahan;

2. Penentuan sumber dan jumlah dana;

3. Mekanisme pembayaran.

Pasal 3

JENIS DAN JUMLAH BANTUAN

Jenis dan jumlah peralatan dan mesin pengolahan kegiatan Pengembangan

Industri Pangan Lokal Tahun 2019 yang diterima oleh PIHAK KEDUA

berdasarkan pada Rencana Usaha Kelompok (RUK) yang telah disusun oleh

PIHAK KEDUA dan telah disetujui oleh PIHAK PERTAMA.

Pasal 4

SUMBER DAN JUMLAH DANA

Sumber dan jumlah dana Bantuan pemerintah kegiatan Pengembangan

Industri Pangan Lokal Tahun 2019 yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah:

(3) Sumber dana sebagaimana tertuang dalam Daftar Isian Pelaksanaan

Anggaran (DIPA)................... Nomor:...................... tanggal........................

(4) Jumlah dana yang disepakati kedua belah pihak sebesar

Rp......................................... (dengan huruf).

Pasal 5

PEMBAYARAN

Pembayaran Dana Bantuan pemerintah kegiatan Pengembangan Industri

Pangan Lokal Tahun 2019 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (2)

dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA setelah perjanjian

kerja sama ini ditandatangani, dilaksanakan melalui Surat Perintah

Membayar (SPM) yang disampaikan oleh KPA kepada Kantor Pelayanan

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 49

Perbendaharaan Negara ...................., dengan cara pembayaran langsung ke

rekening Kelompok ............... Desa/Kelurahan………… Kecamatan......…...

Kabupaten/Kota........... pada Bank ........................ dengan Nomor Rekening

: ........................

Pasal 6

HAK DAN KEWAJIBAN

(3) PIHAK PERTAMA mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut:

d. Melakukan pengadaan dan menyalurkan bantuan peralatan dan mesin

pengolahan sesuai dengan RUK yang telah disusun oleh PIHAK KEDUA

e. menyalurkan dana Bantuan Pemerintah untuk biaya produksi kepada

PIHAK KEDUA sesuai dengan RUK;

f. menerima laporan berkala penggunaan Bantuan Pemerintah (berupa

dana dan peralatan dan mesin pengolahan) dari PIHAK KEDUA.

(4) PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban sebagai berikut:

h. Menyusun RUK peralatan dan mesin pengolahan serta RUK biaya

produksi sesuai dengan kebutuhan kelompok;

i. menerima Bantuan Pemerintah (dana dan peralatan dan mesin

pengolahan) dari PIHAK PERTAMA;

j. melaksanakan kegiatan pengembangan industri pangan lokal mulai

dari membeli bahan baku, proses produksi, pengemasan, uji produk,

hingga pemasaran;

k. membuat administrasi pengelolaan dan laporan keuangan dana

Bantuan Pemerintah;

l. membuat laporan bulanan tentang perkembangan kegiatan;

m. melaksanakan evaluasi dan perencanaan kelompok secara

berkelanjutan;

n. melakukan pengembangan industri pangan lokal secara

berkelanjutan.

Pasal 7

SANKSI

Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat memanfaatkan dana Bantuan pemerintah

kegiatan Pengembangan Industri Pangan Lokal Tahun 2019 (dana dan

peralatan dan mesin pengolahan), maka PIHAK PERTAMA berhak secara

sepihak mencabut seluruh bantuan yang diterima PIHAK KEDUA yang

mengakibatkan Perjanjian Kerja Sama batal.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201950

Pasal 8

KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)

(4) Keadaan Kahar (Force Majeure) adalah suatu keadaan kejadian di luar

kekuasaan dan kehendak PARA PIHAK yang mengakibatkan Perjanjian

Kerja Sama tidak dapat terlaksana yang berupa:

d. Bencana alam seperti: gempa bumi, angin topan, banjir besar,

kebakaran yang bukan disebabkan kelalaian PIHAK KEDUA;

e. Peperangan;

f. Perubahan kebijakan moneter, berdasarkan peraturan Peraturan

Pemerintah.

(5) Apabila dalam masa perjanjian terjadi keadaan kahar (force majeure),

sehingga tertundanya pelaksanaan kegiatan, maka PIHAK KEDUA harus

memberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 4 X

24 jam setelah terjadinya keadaan kahar (force majeure).

(6) Keadaan kahar (force majeure) harus diketahui oleh pejabat yang

berwenang di tempat terjadinya keadaan kahar (force majeure).

Pasal 9

JANGKA WAKTU

Perjanjian Kerja Sama ini berlaku untuk jangka watu 1 (satu) tahun, terhitung

sejak ditandatangani oleh PARA PIHAK.

Pasal 10

PENYELESAIAN PERSELISIHAN

(3) Apabila terjadi perselisihan antara PARA PIHAK sepakat penyelesaiannya

dilakukan secara musyawarah dan mufakat.

(4) Apabila penyelesaian secara musyawarah dan mufakat tidak tercapai,

maka PARA PIHAK sepakat untuk menyelesaikannya secara hukum di

Pengadilan Negeri .......................... (sebutkan PN yang akan

menyelesaikan masalah).

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 51

Perjanjian Kerjasama ini dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup

ditandatangani oleh PARA PIHAK, mempunyai kekuatan hukum yang sama,

dan PARA PIHAK masing-masing mendapat 1 (satu) rangkap untuk

dipergunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA

Ketua Kelompok ................................

NAMA

PIHAK PERTAMA

Pejabat Pembuat Komitmen

Provinsi......................

NAMA

MENGETAHUI/MENYETUJUI

Kepala Dinas/Badan Ketahanan Pangan/Kuasa Pengguna Anggaran

Provinsi ................

NAMA

Meterai

Rp6.000,-

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201952

Format - 8A

SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN LANGSUNG (SPP-LS) DANA BANTUAN PEMERINTAH

KEGIATAN PENGEMBANGAN INDUSTRI PANGAN LOKAL TAHUN 2019

Kepada Yth :

Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM)/Penguji SPP

Satker .....................................................

Provinsi………….....................................

Di …………………………………………..

Dengan memperhatikan Keputusan Presiden No. 17 dan 18 Tahun 2000 dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : ……… Tanggal …….. serta DIPA Satuan Kerja ………….. TA…………Nomor…………….. Tanggal……/……./2017 serta berdasarkan (1) Surat Keputusan Kepala Dinas/Badan*) Ketahanan Pangan Provinsi................. Nomor………………….. tanggal ……………, tentang Penetapan Penerima Manfaat dan (2) Surat Perjanjian Kerja sama antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan Ketua Kelompok PIPL Nomor : ……….. tanggal …………, dengan ini diminta bantuan Saudara untuk membayar dana bantuan pemerintah untuk kegiatan PIPL Tahun 2019 pada MAK………………………………….. Untuk hal tersebut kami mohon ditransfer dana sebesar Rp. ………. ke rekening Kelompok pada Bank ... (Pemerintah) dengan Nomor Rekening …... SPP-LS ini dilampiri dengan: 1. Foto kopi Surat Keputusan Kepala Dinas/Badan Ketahanan

Pangan/Kuasa Pengguna Anggaran Provinsi…… tentang Penetapan kelompok sebagai Penerima Manfaat;

2. Surat Perjanjian Kerja sama;

3. Kuitansi yang ditandatangani oleh Ketua Kelompok yang diketahui oleh Kepala Dinas/Badan Ketahanan Pangan/Kuasa Pengguna Anggaran dan Bendaharawan pengeluaran Provinsi;

Diterima oleh: pada tanggal :

Pejabat Penandatangan

SPM /Penguji SPP

Mengetahui/Menyetujui

Kuasa Pengguna

Anggaran

Pejabat Pembuat

Komitmen

Ttd Ttd Ttd

(................................) (........................) (........................)

NIP...................... NIP..................... NIP....................

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 53

Format - 8B

SURAT PERMINTAAN PEMBAYARAN LANGSUNG (SPP-LS) DANA BANTUAN PEMERINTAH

KEGIATAN PENGEMBANGAN PANGAN POKOK LOKAL (P3L)

TAHAP PENGEMBANGAN

TAHUN 2019

Kepada Yth :

Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (SPM)/Penguji SPP

Satker .....................................................

Provinsi………….....................................

Di …………………………………………..

Dengan memperhatikan Keputusan Presiden No. 17 dan 18 Tahun 2000 dan Peraturan Menteri Pertanian Nomor : ……… Tanggal …….. serta DIPA Satuan Kerja ………….. TA…………Nomor…………….. Tanggal……/……./2018 serta berdasarkan (1) Surat Keputusan Kepala Dinas/Badan*) Ketahanan Pangan Provinsi................. Nomor………………….. tanggal ……………, tentang Penetapan Penerima Manfaat dan (2) Surat Perjanjian Kerja sama antara Pejabat Pembuat Komitmen dengan Ketua Kelompok PIPL Nomor : ……….. tanggal …………, dengan ini diminta bantuan Saudara untuk membayar dana bantuan pemerintah untuk kegiatan P3L Tahap Pengembangan Tahun 2019 pada MAK………………………………….. Untuk hal tersebut kami mohon ditransfer dana sebesar Rp. ………. ke rekening Kelompok pada Bank ... (Pemerintah) dengan Nomor Rekening …... SPP-LS ini dilampiri dengan: 1. Foto kopi Surat Keputusan Kepala Dinas/Badan Ketahanan

Pangan/Kuasa Pengguna Anggaran Provinsi…… tentang Penetapan kelompok sebagai Penerima Manfaat;

2. Surat Perjanjian Kerja sama;

3. Kuitansi yang ditandatangani oleh Ketua Kelompok yang diketahui oleh Kepala Dinas/Badan Ketahanan Pangan/Kuasa Pengguna Anggaran dan Bendaharawan pengeluaran Provinsi;

Diterima oleh: pada tanggal :

Pejabat Penandatangan

SPM /Penguji SPP

Mengetahui/Menyetujui

Kuasa Pengguna

Anggaran

Pejabat Pembuat

Komitmen

Ttd Ttd Ttd

(................................) (........................) (........................)

NIP...................... NIP..................... NIP....................

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201954

Kuitansi Dana Bantuan pemerintah

NPWP :............................... MAK :............................... T.A :............................... KUITANSI No :............. Sudah Terima dari : Kepala Dinas/Badan Ketahanan Pangan/Kuasa

Pengguna Anggaran Provinsi............................................................

Uang sebanyak : Untuk pembayaran : Dana Bantuan Pemerintah untuk kegiatan

Pengembangan Industri Pangan Lokal Kelompok.........................................................

di Desa/Kelurahan............................................................. Kecamatan........................................................... Kabupaten/Kota.................................................... Sesuai Surat Perjanjian Kerja Sama Nomor.........tanggal.........

Terbilang :

......................,...................2019

Mengetahui/Menyetujui, Yang menerima, Pejabat Pembuat Komitmen Ketua Kelompok Provinsi.................. ......................................... ............................... NIP. Setuju dibayar, Tgl................................... Kuasa Pengguna Anggaran, Bendaharawan, ........................................ ..................................... NIP. NIP.

Format - 9A

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 55

Kuitansi Dana Bantuan pemerintah

NPWP :............................... MAK :............................... T.A :............................... KUITANSI No :............. Sudah Terima dari : Kepala Dinas/Badan Ketahanan Pangan/Kuasa

Pengguna Anggaran Provinsi............................................................

Uang sebanyak : Untuk pembayaran : Dana Bantuan Pemerintah untuk kegiatan

Pengembangan Pangan Pokok Lokal Tahap Pengembangan Kelompok.........................................................

di Desa/Kelurahan............................................................. Kecamatan........................................................... Kabupaten/Kota.................................................... Sesuai Surat Perjanjian Kerja Sama Nomor.........tanggal.........

Terbilang :

......................,...................2019

Mengetahui/Menyetujui, Yang menerima, Pejabat Pembuat Komitmen Ketua Kelompok Provinsi.................. ......................................... ............................... NIP. Setuju dibayar, Tgl................................... Kuasa Pengguna Anggaran, Bendaharawan, ........................................ ..................................... NIP. NIP.

Format - 9B

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201956

Format - 10A

BERITA ACARA SERAH TERIMA BANTUAN PEMERINTAH

Nomor:

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang

Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian

Negara/Lembaga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 pada Kementerian Negara/Lembaga,

pada hari ini........... tanggal...........bulan.......... tahun......... yang bertanda

tangan di bawah ini:

1. Nama : .....................

Jabatan : Ketua Kelompok........

Desa :……………….

Kecamatan :.………………

Kabupaten :.................

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Nama :............

NIP. :.............

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Provinsi........

Instansi : Dinas Ketahanan Pangan Provinsi......

Alamat : Jln. .....................................

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Dengan ini menyatakan sebagai berikut:

1. PIHAK PERTAMA telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan

berupa...........sesuai dengan Surat Keputusan Nomor.........dan Perjanjian

Kerja Sama Nomor.......

2. PIHAK PERTAMA telah menerima dana bantuan (biaya produksi) dari

PIHAK KEDUA dan telah dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan

pekerjaan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama, dengan rincian sebagai

berikut:

a. Jumlah total dana yang telah diterima: Rp..........(dalam huruf)

b. Jumlah total dana yang dipergunakan: Rp..........(dalam huruf)

c. Jumlah total sisa dana: Rp..........(dalam huruf) Rincian terlampir

3. PIHAK PERTAMA menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana

Bantuan Pemerintah (biaya produksi) Kegiatan Pengembangan Industri

Pangan Lokal Tahun 2019 sebesar Rp..........(dalam huruf) telah disimpan

sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan administrasi dan keperluan

pemeriksaan aparat pengawas fungsional.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 57

4. PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA

menerima dari PIHAK PERTAMA berupa.......dengan nilai..................

5. PIHAK PERTAMA telah menyetorkan sisa dana bantuan ke kas Negara

sebesar...........sebagaimana Bukti Penerimaaan Negara (BPN) terlampir.*)

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan

ditandatangani oleh para pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di atas,

untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

.….., .................. 2019

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Kelompok

.................

.........................

Ketua

Pejabat Pembuat Komitmen

Provinsi ........................

…………………………….

NIP. ....................................

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201958

Contoh Lampiran BAST

Lampiran Berita Acara Serah Terima

Nomor :

Tanggal :

No. Jenis Kegiatan Volume

Satuan

Rp.

Jumlah

Rp.

Keterangan

1 Pengembangan Industri

Pangan Lokal dengan

rincian :

a. ....

b. ……....

c. ......

d. ....

Dst

....

………

………..

Total

………, ................... 2019

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Kelompok

.................

.........................

Ketua

Pejabat Pembuat Komitmen

Provinsi ........................

…………………………….

NIP. ....................................

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 59

Format - 10B

BERITA ACARA SERAH TERIMA BANTUAN PEMERINTAH

Nomor:

Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang

Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian

Negara/Lembaga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri

Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 pada Kementerian Negara/Lembaga,

pada hari ini........... tanggal...........bulan.......... tahun......... yang bertanda

tangan di bawah ini:

1. Nama : .....................

Jabatan : Ketua Kelompok........

Desa :……………….

Kecamatan :.………………

Kabupaten :.................

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK PERTAMA.

2. Nama :............

NIP. :.............

Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Provinsi........

Instansi : Dinas Ketahanan Pangan Provinsi......

Alamat : Jln. .....................................

Selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Dengan ini menyatakan sebagai berikut:

1. PIHAK PERTAMA telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan

berupa...........sesuai dengan Surat Keputusan Nomor.........dan Perjanjian

Kerja Sama Nomor.......

2. PIHAK PERTAMA telah menerima dana bantuan (biaya produksi) dari

PIHAK KEDUA dan telah dipergunakan untuk keperluan pelaksanaan

pekerjaan sesuai dengan Perjanjian Kerja Sama, dengan rincian sebagai

berikut:

a. Jumlah total dana yang telah diterima: Rp..........(dalam huruf)

b. Jumlah total dana yang dipergunakan: Rp..........(dalam huruf)

c. Jumlah total sisa dana: Rp..........(dalam huruf) Rincian terlampir

3. PIHAK PERTAMA menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana

Bantuan Pemerintah (biaya produksi) Kegiatan Pengembangan Pangan

Pokok Lokal Tahap Pengembangan Tahun 2019 sebesar Rp..........(dalam

huruf) telah disimpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan

administrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201960

4. PIHAK PERTAMA menyerahkan kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA

menerima dari PIHAK PERTAMA berupa.......dengan nilai..................

5. PIHAK PERTAMA telah menyetorkan sisa dana bantuan ke kas Negara

sebesar...........sebagaimana Bukti Penerimaaan Negara (BPN) terlampir.*)

Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan

ditandatangani oleh para pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di atas,

untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

.….., .................. 2019

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

Kelompok

.................

.........................

Ketua

Pejabat Pembuat Komitmen

Provinsi ........................

…………………………….

NIP. ....................................

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 61

Contoh Lampiran BAST

Lampiran Berita Acara Serah Terima

Nomor :

Tanggal :

No. Jenis Kegiatan Volume

Satuan

Rp.

Jumlah

Rp.

Keterangan

1 Pengembangan Pangan

Pokok Lokal dengan

rincian :

e. ....

f. ……....

g. ......

h. ....

Dst

....

………

………..

Total

………, ................... 2019

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA

Kelompok

.................

.........................

Ketua

Pejabat Pembuat Komitmen

Provinsi ........................

…………………………….

NIP. ....................................

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201962

KEPUTUSAN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN NOMOR : 35/KPTS/RC.110/J/04/2O19

TENTANG

PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGANNOMOR 57/KPTS/RC. 110/J/12/2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS

PENGEMBANGAN PANGAN LOKAL TAHUN 2019

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN,

Menimbang : a. bahwa dengan Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan Nomor 57/KPTS/RC.110/J/12/2018 telah ditetapkan Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019;

b. bahwa untuk mengoptimalkan kegiatan Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019, perlu mengubah Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan Nomor 57/KPTS/RC. 110/J/12/2018 tentang Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan Nomor 57/KPTS/RC.110/J/12/2018 tentang Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);

KEMENTERIAN PERTANIAN BADAN KETAHANAN PANGAN

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 63

2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

5. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 227, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5360);

6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2018 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 223, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6263);

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201964

8. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816);

9. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890);

10. Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5423) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 tentang Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 229, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6267);

11. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2015 tentang Ketahanan Pangan dan Gizi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5680);

12. Peraturan Presiden Nomor 22 Tahun 2009 tentang Kebijakan Percepatan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Berbasis Sumber Daya Lokal;

13. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

14. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 85);

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 65

15. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 33);

16. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2018 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 148);

17. Peraturan Presiden Nomor 129 Tahun 2018 tentang Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 225);

18. Keputusan Presiden Nomor 65/TPA Tahun 2017 tentang Pengangkatan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Kementerian Pertanian;

19. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41/Permentan/ OT. 140/9/2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran/Barang-Wilayah (UAPPA/B-W);

20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 248/PMK.07/2010 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 156/PMK.07/2008 tentang Pedoman Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 660);

21. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012 tentang Tata Cara Pembayaran Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 1191);

22. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.05/2013 tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan Kerja Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1350);

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201966

23. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1617) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013 tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2137);

24. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.05/2013 tentang Bagan Akun Standar (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 1618);

25. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 43/Permentan/ OT.010/8/2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1243);

26. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1340) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1745);

27. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 09/Permentan/ RC.020/3/2016 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 42/Permentan/RC.O2O/11/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Pertanian Nomor 09/Permentan/ RC.020/3/2016 tentang Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2015-2019;

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 67

28. Peraturan Menteri Keuangan Nomor lll/PMK.06/2016 tentang Tata Cara Pelaksanaan Pemindahtanganan Barang Milik Negara (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 1018);

29. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 63/Permentan/RC. 120/12/2016 tentang Pelimpahan Wewenang kepada Gubernur dalam Pelaksanaan Kegiatan dan Tanggung Jawab Pengelolaan Dana Dekonsentrasi Kementerian Pertanian;

30. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 214/PMK.02/2017 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara dan Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 1963);

31. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 51/Permentan/ RC.110/12/2018 tentang Pedoman Umum Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2019;

MEMUTUSKAN;

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN TENTANG PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN KEPALA BADAN KETAHANAN PANGAN NOMOR 57/KPTS/RC.l 10/J/12/2018 TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGEMBANGAN PANGAN LOKAL TAHUN 2019.

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Lampiran Keputusan Kepala Badan Ketahanan Pangan Nomor 57/Kpts/RC.l 10/J/12/2018 tentang Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019, diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan Bab I Pendahuluan, Huruf D Pengertian, Angka 6, diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

6. Kelompok PIPL adalah kelompok usaha yang beranggotakan pelaku usaha pengolahan pangan dan petani pemasok bahan baku yang telah mendapatkan pengesahan dari pejabat yang berwenang untuk melaksanakan kegiatan PIPL.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201968

2. Ketentuan Bab III Pelaksanaan, Huruf A Pelaksanaan Kegiatan, Angka 1 Penetapan Lokasi, Penerima Manfaat dan Pendamping, Kegiatan PIPL, huruf a Kriteria calon lokasi, penerima, dan pendamping kegiatan PIPL, Angka (2) Kriteria calon penerima manfaat, Bullet Kedua dan Ketiga, diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

- Kelompok PIPL minimal beranggotakan petani sebagai pemasok bahan baku dan pelaku usaha pengolahan pangan;

- Memiliki tempat usaha untuk proses produksi dan penempatan mesin peralatan (dibuktikan dengan surat perjanjian penggunaan lahan untuk kegiatan PIPL);

3. Ketentuan Bab III Pelaksanaan, Huruf A Pelaksanaan Kegiatan, Angka 2 Komponen Kegiatan, Kegiatan PIPL, diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Komponen kegiatan PIPL terdiri dari:

a. Pengadaan peralatan dan mesin pengolahan dan/atau sarana pendukung pengolahan pangan berbahan baku ubi kayu/ sagu/jagung.

b. Biaya produksi dapat digunakan untuk uji coba dan biaya operasional pengolahan yang mencakup bahan baku, kemasan, perizinan, dan ongkos produksi (tenaga kerja, transportasi, bahan bakar minyak untuk produksi dan fasilitasi pendukung pengolahan lainnya).

4. Ketentuan Bab III Pelaksanaan, Huruf B Pengelolaan Bantuan Pemerintah, Angka 2 Pemanfaatan Dana Bantuan Pemerintah, Paragraf 1, Huruf a, diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: a. Pembelian mesin dan peralatan dan/atau sarana pendukung pengolahan dengan kapasitas terpasang 1 ton/hari (termasuk biaya pengiriman alat, instalasi, dan pelatihan) sebesar Rp 500.000.000 (lima ratus juta rupiah), kecuali bangunan produksi dan gudang penyimpanan.

5. Ketentuan Bab III Pelaksanaan, Huruf B Pengelolaan Bantuan Pemerintah, Angka 3 Mekanisme Pencairan Dana Bantuan Pemerintah, huruf e PPK meneliti RUK, diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 69

Bantuan Uang:

(1) Kelompok menyampaikan persyaratan pencairan anggaran banper (SK Penetapan Penerima Manfaat, RUK, dan Nomor Rekening Kelompok) kepada PPK Provinsi.

(2) PPK mengajukan perjanjian kerja sama (Format 7A dan 7B) kepada KPA, bila disetujui KPA mengajukan Surat Permintaan Pembayaran Langsung (SPP-LS) (Format 8A dan 8B) dan mengajukan kepada pejabat penandatangan SPM/penguji SPP Satker dengan lampiran sebagai berikut:

i. Keputusan PPK provinsi tentang Penetapan Kelompok Penerima Manfaat Kegiatan PIPL (Format 1A) dan P3L tahap pengembangan (Format IB);

ii. RUK penerima manfaat;

iii. Perjanjian Kerja Sama antara PPK dengan kelompok penerima manfaat tentang pemanfaatan dana;

iv. Kuitansi yang ditandatangani oleh ketua kelompok dan diketahui/disetujui oleh PPK provinsi (Format 9A dan 9B).

(3) Atas dasar SPP-LS, pejabat penandatangan SPM/penguji SPP Satker dan Perintah Pembayaran SPM menguji dokumen SPP-LS dan menerbitkan Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) selanjutnya KPA mengajukan SPM-LS kepada KPPN setempat;

(4) KPPN setempat menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana (SP2D) dan mentransfer dana Bantuan Pemerintah ke rekening Kelompok;

(5) Setelah dana Bantuan Pemerintah masuk ke rekening kelompok, PPK membuat Berita Acara Serah Terima (BAST) dana bantuan yang ditandatangani oleh PPK dan ketua kelompok (Format 14).

Bantuan Barang/Peralatan:

Bantuan barang/peralatan dan mesin pengolahan diadakan oleh Dinas/Unit Kerja yang Menangani Ketahanan Pangan Provinsi, dengan mekanisme mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201970

6. Ketentuan Bab III Pelaksanaan, Huruf B Pengelolaan Bantuan Pemerintah, Angka 4 Pertanggungjawaban diubah sehingga berbunyi sebagai berikut: Bantuan Uang:

Kelompok penerima manfaat dana bantuan pemerintah menyampaikan laporan pertanggung jawaban kepada PPK setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran. Laporan tersebut meliputi:

1) Berita acara serah terima memuat:

- Jumlah dana awal, dana yang dipergunakan, dan dana sisa;

- Pekerjaan yang telah diselesaikan sesuai dengan perjanjian kerja sama;

- Pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan.

2) Foto barang yang dihasilkan/dibeli;

3) Bukti setor sisa dana ke kas negara (apabila terdapat sisa bantuan).

Berdasarkan atas laporan pertanggungjawaban seperti diatas, selanjutnya PPK melakukan verifikasi terhadap laporan dimaksud dan dokumen pendukungnya, untuk selanjutnya PPK mengesahkan Berita Acara Serah Terima (Format 10A untuk kegiatan PIPL dan Format 10B untuk kegiatan P3L tahap pengembangan).

Bantuan Barang/Peralatan:

Sesuai Bagan Akun Standar (BAS) bahwa penggunaan Akun 526 (Belanja yang diserahkan kepada Masyarakat/Pemda) dalam bentuk transfer barang/kontraktual, harus dicatat sebagai aset persediaan pada Neraca Laporan Keuangan. Selanjutnya dilakukan proses hibah serah terima barang maksimal 6 bulan setelah barang diserahterimakan. Apabila lebih dari 6 (enam) bulan tidak diserahterimakan, maka barang akan menjadi aset Pemerintah. Tata Cara Penyerahan Barang Milik Negara (BMN) dari pemberi bantuan kepada penerima bantuan berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai tata cara pemindahtanganan Barang Milik Negara (Peraturan Menteri Keuangan Nomor lll/PMK.06/2016).

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 71

7. Setelah Format 10B ditambahkan beberapa Format sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

Pasal II

Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 18 April 2019KEPALA/BADAN KETAHANAN PANGAN,

AGUNG HENDRIADI

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth. :1. Ketua Badan Pemeriksa Keuangan;2. Menteri Keuangan;3. Menteri Pertanian;4. Pimpinan Unit Kerja Eselon I Lingkup Kementerian Pertanian;5. Gubernur pelaksana;6. Bupati/walikota pelaksana.

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201972

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 73

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201974

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 75

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 201976

Petunjuk Teknis Pengembangan Pangan Lokal Tahun 2019 77