PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN ......pertanggungjawaban Pembangunan Ruang Kelas Perguruan Tinggi...

27
PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN KRISTEN DIREKORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019

Transcript of PETUNJUK TEKNIS PEMBERIAN BANTUAN ......pertanggungjawaban Pembangunan Ruang Kelas Perguruan Tinggi...

  • PETUNJUK TEKNIS

    PEMBERIAN BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARUPERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN KRISTEN

    DIREKORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTENKEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

    TAHUN 2019

  • KATA PENGANTAR

    Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat AIIah T\rhan Yang MahaKuasa yarrg telah memberikan rahmat, dan tuntunan-Nya, sehinggapenJrusunan naskah Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan PembangunanRuang Kelas Baru Perguruan Tinggi keagamaan Kristen dapat diselesaikandengan baik.

    Kementeran Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan MasyarakatKristen menetapkan berbagai kebijakan dan program untuk pengembanganPendidikan Agama Kristen dan Pendidikan Keagamaan Kristen terutamapenataan lembaga pendidikan keagamaan Kristen, penyediaan anggaran, tatakelola dan pemenuhan sarana prasarana yang harus diimbangi denganpenguatan regulasi sebagai upaya mewujudkan visi dan misi DirektoratPendidikan Kristen Kementerian Agama 2015-2019, yaitu peningkatan muturelevansi, dan daya saing pendidikan Kristen. Peraturan Pemerintah Nomor 19Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan AtasPeraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410) yang berlakudisetiap satuan dan jenjang pendidikan formal di Indonesia adalah standar,untuk mewujudkan pendidikan yang berkualitas bagi masyarakat. PerguruanTinggi Keagamaan Kristen adalah salah satu pendidikan keagamaan Kristenjalur formal setara dengan perguruan tinggi lainnya, oleh karena itupemenuhan sarana dan prasarana antara lain ruang kelas Perguruan TinggiKeagamaan Kristen adalah keharusan.

    Untuk pemenuhan Ruang Kelas Baru bagi Perguruan Tinggi KeagamaanKristen memerlukan perhatian dan dukungan daya dari pihak-pihak terkait,Pemerintah dalam hal ini Ditjen Bimas Kristen sebagai pembina pendidikankeagamaan Kristen di Indonesia telah mengalokasikan dana BantuanPembangunan Ruang Kelas Baru bagi Perguruan Tinggi keagamaan Kristen.Agar bantuan tersebut tepat sasaran maka dipandang perlu dibuat PetunjukTeknis sebagai pedoman gerak bagi Ditjen Bimas Kristen melalui DirektoratPendidikan Kristen dan stakeholder (Pergaruan Tinggi Keagamaan Kristen)dalam proses pembangunan Ruang Kelas Baru.

    Demikian juknissebagaimana mestinya.

    ini dibuat untuk diketahui dan dipedomani

    Ditetapkan dipada tanggal

    JakartaFebruari 20 19

    Direktur Pendidikan Kristen

    Pontus Sitorus

  • DAF"TAR ISI

    Halaman JudulKata PengantarKeputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Nomor 98 Tahun 2019tentang Petunjuk Teknis Pemberian Bantuan Pembangunan Ruang Kelas BaruPerguruan Tinggi Keagamaan Kristen

    BAB I PENDAHULUANA. Latar BelakangB. Dasar HukumC. PengertianD. Tujuan

    1. T\rjuan Program2. Tl.rjuan Petunjuk Teknis

    E. Jenis dan Sasaran Program1. Jenis Program2. Sasaran Program

    ASAS PELAKSANAAN, PERSYARATAN DAN MEKANISME PROGRAMA. Asas PelaksanaanB. PersyaratanC. Mekanisme Pelaksanaan ProgramD. Jangka Waktu Pelaksanaan

    ORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWABA. OrganisasiB. Tugas dan Tanggung Jawab

    1. Direktorat Pendidikan Kristen2. Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Penerima Bantuan

    PENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA KETENTUANPERPAJAKAN DAN SANKSIA. Sumber Dana dan AnggaranB. Mekanisme Pencairan DanaC. Ketentuan PerpajakanD. Sanksi

    1

    1

    J

    5666777

    88899

    BAB III 1010101010

    BAB IV

    BABV MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORANA. Monitoring dan EvaluasiB. Laporan Pertanggungjawaban

    BAB VI PENUTUP

    1515

    16

    BAB II

    t2

    r2t21313

  • KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTENKEMENTERIAN AGAMA

    NOMOR 98 TAHUN 2019TENTANG

    PETUNJUK TEKNISPEMBERIAN BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU

    PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN KRISTEN

    DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

    DIREKTUR JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN

    Menimbang a. bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan pada pasa-l12 ayat (1) Peraturan Pemerintah RI Nomor 55 Tahun 2007tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan, danpasal 42 ayat (21 Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, makapemerintah melalui Direktorat Jenderal BimbinganMasyarakat Kristen memberikan bantuan sebagai insentifdan memacu partisipasi masyarakat/ penyelenggarapendidikan tinggi keagamaan Kristen untuk melakukanpembangunan ruang kelas baru agar dapat memenuhistandar prasarana yang menunjang proses pembelajaranyang teratur dan berkelanjutan untuk mewujudkanPendidikan Tinggi Keagamaan Kristen yang bermutu;

    b. bahwa agar pemberian bantuan, penggunaan danpertanggungjawaban bantuan pembangunan ruang kelasbaru berpegang pada prinsip efisien, efektif, transparan,akuntabel, kepatutan dan manfaat diperlukan petunjukteknis;

    c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksudpada huruf (a) dan huruf (b) di atas, dipandang perlumenetapkan Keputusan Direktur Jenderal BimbinganMasyarakat Kristen Kementerian Agama RI tentang PetunjukTeknis Pemberian Bantuan Pembangunan Ruang Kelas BaruPerguruan Tinggi Keagamaan Kristen.

    Mengingat 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2OO2 tentang BangunanGedung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNornor 42471;

    2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang KeuanganNegara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003Nomor 47, Tarnbahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 4286);

  • 3. Undang-Undang Nomor 20 tahun 2O03 tentang SistemPendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2OO3 Nomor 78, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 43O 1);

    4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2OO4 tentangPerbendaharaan Negara (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia 4355);

    5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang PemeriksaanPengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2OO4 Nomor 66,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 44O0);

    6. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2072 tentang PendidikanTinggi (Lembaran Negara Republik Idnonesia Tahun 2012Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik IndonesiaNomor 5336);

    7. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2016 tentang AnggaranPendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggarat 2Ol7(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 5948);

    8. Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 Perubahankedua atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2005 tentangPeraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun2OO2 terfiang Bangunan Gedung (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2005 Nomor 83, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4532);

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2008 tentangPendanaan Pendidikan (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2008 Nomor 91, Tambahan LembaranNegara Republik Indonesia Nomor 4864);

    1 1 . Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2O7O tentangPengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 201O Nomor 23,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor5 105), sebagaimana telah diubah dengan PeraturanPemerintah Nomor 66 Tahun 2OIO (Lembaran NegaraRepublik Indonesia Tahun 2010 Nomor 112, TambahanLembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5157);

    12. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2OI4 tentangPenyelenggaran Pendidikan Tinggi dan PengelolaanPerguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5500);

    13. Peraturan Presiden Nomor 73 Tahun 2oll tentangPembangunan Bangunan Gedung Negara;

    14. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang OrganisasiKementerian Negara (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 8);

    15. Peraturan Presiden Nomor 83 Tahun 2Ol5 tentangKementerian Agama (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2015 Nomor 168);

  • Menetapkan

    16. Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2ola tentangPengadaan Barang dan Jasa (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2018 Nomor 33);

    17. Keputusan Presiden Nomor 42 Tahun 2OO2 tentang PedomanPelaksanaan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negarasebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir denganPeraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2OLO tentangPerubahan Kedua atas Keputusan Presiden Nomor 42 Talrun2OO2 tentang Pedoman Pelaksanaan Anggaran danPendapatan Belanja Negara;

    18. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29 |PRTlMl2OO6tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;

    19. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45 Tahun 2007tentang Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan GedungNegara;

    20. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran BantuanPemerintah pada Kementerian Negara/ Lembaga,sebagaimana telah diubah dengan Peraturan MenteriKeuangan Nomor l73lPMK.O5/2016 tentang MekanismePelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah padaKementerian Negara/ Lembaga;

    2 1 . Peraturan Menteri Agama Nomor 62 Tahun 20 16 tentangPerubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 67 Tahun2O15 tentang Bantuan Pemerintah pada Kementerian Agama(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 20 16 Nomor 2097);

    22. Peraturan Menteri Agama Nomor 45 Tahun 2014 tentangPejabat Perbendaharaan Negara pada Kementerian Agamasebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri AgamaNomor 63 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas PeraturanMenteri Agama Nomor 45 Tahun 2Ol4 tentang PejabatPerbendaharaan Negara pada Kementerian Keuangan (BeritaNegara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2098);

    23. Peraturan Menteri Agama Nomor 7 Tahun 20 12 tentangPendidikan Keagamaan Kristen sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Menteri Agama Nomor 27 Tahurr 2016tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Agama Nomor 7Tahun 2Ol2 tentang Pendidikan Keagamaan Kristen;

    24. Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentangOrganisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 168).

    MEMUTUSKAN

    : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL BIMBINGANMASYARAKAT KRISTEN TENTANG PETUNJUK TEKNISBANTUAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU PERGURUANTINGGI KEAGAMAAN KRISTEN.

    Menetapkan Petunjuk Teknis Pemberian BantuanPembangunan Ruang Kelas Baru Perguruan Tinggikeagamaan Kristen sebagaimana tercantum dalam Lampiranyang tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

    KESATU

  • KEDUA

    I(EEMPAT

    KELIMA

    Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalamKESATU ini dimaksud untuk mempermudahperencanaan, pelaksanaan, pengendalianpertanggungjawaban Pembangunan Ruang KelasPerguruan Tinggi Keagamaan Kristen

    Dktumdalam

    danBaru

    Dengan ditetapkannya petunjuk teknis ini, maka KeputusanDirektur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen Nomor 315Tahun 2O18 tentang Petunjuk Teknis Pemberian BantuanPemb angnan Ruang Kelas Baru Perguruan Tinggi KeagamaanKristen dinyatakan dicabut dan tidak berlaku lagi.

    Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. Apabiladikemudian hari terdapat kekeliruan dalam Keputusan iniakan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.

    Ditetapkan di Jakartapada tanggal I Februari 2019

    DIRBK'I'UR JENDERALB BINGAN MASYARAKAT KRISTEN,

    o

    v

    /( tND

    t

  • LAMPIRAN IKEPUTUSAN DIREKTUR JENDERALBIMBINGAN MASYARAKAT KRISTENKEMENTERIAN AGAMANOMOR 98 TAHUN 2019TENTANGPETUNJUK TEKNIS PEMBERIANBANTUAN PEMBANGUNAN RUANGKELAS BARU PERGURUAN TINGGIKEAGAMAAN KRISTEN

    A. Latar Belakang

    Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem PendidikanNasional, menyebutkan bahwa (a). pendanaan pendidikan menjadi tanggungjawab bersama antara Pemerintah, Pemerintah daerah dan masyarakat; (b).Pemerintah dan Pemerintah daerah bertanggung jawab menyediakananggaran pendidikan sebagaimana diatur dalam pasal 31 ayat (4) Undang-Undang Dasar 1945. Jadi Pemerintah Pusat dan Pemerintah daerah sama-sama berkewajiban memperhatikan pendidikan termasuk pendidikankeagamaan. Sebagai turunan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasionaltersebut terbitlah Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19Tahun 20O5 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubahdengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2O13 tentang PerubahanAtas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar NasionalPendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5410). Salah satuyang distandarkan secara nasional adalah standar sarana dan prasaranapendirikan tinggi yang diatur dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi danPendidikan Tinggi Nomor 44 Tahun 2015 tentang Standar NasionalPendidikan Tinggi.

    Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 44Tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi salah satunyamengatur bangunan atau gedung Pendidikan Tinggi wajib memenuhiketentuan tata bangunan, persyaratan keselamatan, kenyamanan dankeamanan dari bencana kebakaran dan bencana lainnya. Menurut dataIndeks Risiko Bencana Indonesia (IRBI) hampir seluruh wilayah Indonesiarawan bencana dengan kategori rendah sampai tinggi, bahkan Indonesiatercatat sebagai salah satu negara di wilayah Asia/ Pasifik yang memilikiresiko tinggi terhadap bencana, termasuk gempa bumi, tsunami, gunungberapi, angin puting beliung, kekeringan, banjir, tanah longsor dankebakaran.

    Direktorat Jenderal Bimas Kristen Kementerian Agama, melaluiDirektorat Pendidikan Kristen, mengemban amanat konstitusi untukmembenahi sarana dan prasarana pendidikan khususnya ProgramPembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) bagi pendidikan keagamaan Kristenuntuk memastikan kehadiran negara memenuhi hajat komunitas perguruan

    BAB IPENDAHULUAN

  • Tinggi Keagamaan Kristen. Saat ini masih banyak Perguruan TinggiKeagamaan Kristen yang kekurangan ruang kelas karena jumlah pesertadidik semakin bertambah, masyarakat semakin yakin terhadap pendidikankeagamaan Kristen di Indonesia. Di sisi lain, terdapat banyak gedungPerguruan Tinggi Keagamaan Kristen yang belum memenuhi standar saranaprasarana. Sementara kemampuan masyarakat penyelenggara/pengelolapendidikan untuk memenuhi sarana dan prasarana sangat terbatas.

    Pelaksanaan Program Pembangunan RKB Perguruan Tinggi KeagamaanKristen menggunakan mekanisme Penunjukan Langsung yaitu diberikankepada kelompok masyarakat. Hal ini sebagaimana tertuang di dalamPeraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2O18 tentang Pengadaan Barang/JasaPemerintah. Di daiam Perpres dinyatakan bahwa pengadaanrehab/bangunan sederhana (konstruksi) maka pengerjaannya diberikankepada kelompok masyarakat dan keperluan barang/ peralatan/ahlidiberikan kepada penyedia sesuai peraturan perundang-undangan (melaluipengadaan langsung, pelelangan/seleksi sederhana, pelelangan/seleksiumum, dlt). Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) yang melakukan perikatanakan mendapatkan bukti kontrak sebagaimana tertuang di dalam Perpres 16Tahun 2018. Secara ringkas, pengadaan langsung oleh kelompokmasyarakat dilakukan dengan cara sebagai berikut:1. Pengguna Anggaran (PA)/Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) bertanggung

    jawab terhadap penetapan penyedia barang yang akan melaksanakankegiatan;

    2. Mengajukan penawaran penyedia Barang dan Jasa (CV/Pemborong).3. Swakelola.

    Program Pembangunan Ruang Kelas Baru dan sejenisnya menggunakanmekanisme bantuan sosial, namun berdasarkan kajian dari beberapa unsurdisarankan menggunakan mekanisme penunjukan langsung. pelaksanaandidasarkan pada hal-hal sebagai berikut:1. Pekerjaan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan/atau

    memanfaatkan kemampuan teknis sumber daya manusia;2. Pekerjaan yang operasi dan pemeliharaannya memerlukan partisipasi

    langsung masyarakat setempat;3. Pekerjaan ini merupakan konstruksi dalam bentuk rehabilitasi, renovasi,

    dan konstruksi sederhana, sehingga dapat dilakukan oleh penyediabarang;

    4. Penerima program pembangunan Ruang Kelas Baru adalah perguruanTinggi Keagamaan Kristen.

    Atas dasar pemikiran tersebut di atas, disusun petunjuk TeknisProgram Pembangunan Ruang Kelas Baru sebagai acuan dan pedomandalam mengimplementasikan program pembangunan RKB dimaksud.

    B. Pengertian, Adapun pengertian terkait pemberian bantuan pembangunan ruangkelas baru adalah:

    1. Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen yang untuk selanjutnya disingkatPTKK adalah Perguruan Tinggi yang pengelolaan dan pembinaannyaberada dibawah Direktorat jenderal Bimbingan Masyirakat kristenKementerian Agama;

  • 2. Pembangunan Ruang Kelas Baru yang selanjutnya disebut RKB adatahPembangunan (construction) dan menurut Kamus Besar BahasaIndonesia berarti proses, cara atau perbuatan membangun. SedangkanRuang Kelas bermakna ruang untuk pembelajaran teori dan praktik yangtidak memerlukan peralatan khusus, dan baru berarti belum pernahada, dilihat, didengar, dipakai dan lain-lain sebelumnya. Dengandemikian yang dimaksud dengan Program Pembangunan Ruang KelasBaru (RKB) untuk PIKK adalah Program yang dialokasikan untukpembangunan PIKK dengan tujuan untuk membangun ruang kelas atautempat Proses Belajar Mengajar (PBM) yang baru.

    3. Ijin Penyelenggaraan adalah Penetapan ijin bagi PTKK yang dikeluarkanoleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen danditandatangani oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen.

    4. Ketua atau Rektor PTKK adalah Pimpinan Tertinggi pada PTKK.5. Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang diberikan kepada PTKK.6. Ditjen adalah Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen.7. Dirjen adalah Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Kristen.8. Direktur adalah Direktur Pendidikan Kristen, pelaksana tugas

    merumuskan serta melaksanakan kewajiban dan standarisasi teknisbidang pendidikan Kristen yang berada di bawah Dirjen danbertanggungiawab kepada Dirjen.

    9. Pengguna Anggaran, yang untuk selanjutnya disebut PA adalah Pejabatpemegang kewenangan penggunaan anggaran Kementerian/Lembaga/Satuan Kerja Perangkat Daerah atau Pejabat yang disamakanpada Institusi Pengguna APBN/APBD.

    10. Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disebut KPA adalah pejabatyang ditetapkan oleh PA untuk menggunakan APBN atau ditetapkan olehKepala Daerah untuk menggunakan APBD.

    11. Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disebut PPK adalah yangpejabat yang bertanggung jawab atas pelaksanaan PengadaanBarang/Jasa dan pemberian Bantuan.

    12. Pakta Integritas adalah surat pernyataan kesanggupan melaksanakanpembangunan secara akuntabel, efektif, efisien dan bebas dari korupsi.

    13. Pekerjaan Konstruksi adaiah seluruh pekerjaan yang berhubungandengan pelaksanaan konstruksi bangunan atau pembuatan wujud fisiklainnya.

    14. Pekerjaan pembangunan adalah jenis pekerjaan yang secara langsungmenunjang terw,ujudnya dan berfungsinya bangunan sesuaiperuntukannya.

    15. Rencana Anggaran Biaya selanjutnya disebut RAB adalah rencana yangberisi perhitungan perkiraan biaya pekerjaan yang disusun oleh TimPerencana, dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapatdipertanggungiawabkan serta digunakan oleh Tim Pelaksana untukmelaksanakan pembangunan.

    16. Swakelola adalah cara memperoleh barang/jasa yang dikerjakan sendirioleh Kementerian/ Lembaga/ Perangkat Daerah lain/OrganisasiKemasyarakatan atau Kelompok Masyarakat.

    17. Kontrak Pengadaan Barang/Jasa yang selanjutnya disebut Kontrakadaiah Perjanjian tertulis antara PPK dengan Ketua Perguruan TinggiKeagamaan Kristen atau penerima bantuan pemerintah atau penyediaBarang/Jasa atau pelaksana Swakelola.

    18. Jadwal adalah waktu pelaksanaan yang menunjukkan kebutuhan waktuyang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan pembangunan, terdiri

  • atas tahap pelaksanaan yang disusun secara logis, realistik dan dapatdilaksanakan.

    19. Tim seleksi atau TUSI adalah tim yang dibentuk oleh Ditjen sesuaibidang/tusi untuk menyeleksi/verifikasi penerima programpembangunan RKB tahun anggaran berjalan .

    20. DIPA adalah Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran Ditjen Bimas KristenKementerian Agama.

    21. SPP adalah Surat Perintah Pembayaran.22. PP-SPM adalah Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar.23. Perjanjian Kerjasama yang selanjutnya disebut PKS adalah Perjanjian

    kerjasama yang ditandatangani antara PPK dengan Ketua PTKKpenerima bantuan

    2. T\rjuan Petunjuk TeknisT\rjuan Petunjuk Teknis ini adalah untuk:a. Menstandarisasi pelaksanaan pembangunan ruang kelas PTKK di

    seluruh Indonesia;b. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi pelaksanaan pemberian

    bantuan untuk pembangunan ruang kelas PTKK;c. Mempermudah dalam perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian

    program peberian bantuan pembangunan ruang kelas PTKK.

    2. Sasaran Program BantuanSasaran Program Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru adalahPTKK di seluruh Indonesia yang mengajukan permohonan bantuan danmemenuhi persyaratan.

    C. Tujuan1. Tujuan Program Bantuan

    Program Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru merupakanprogram untuk insentif dan memacu partisipasi PTKK, masyarakat untukmelakukan pembangunan. Dikarenakan program yang diberikan olehpemerintah belum cukup memenuhi seluruh kebutuhan yang diajukanoleh PTKK pemohon diperlukan kontribusi dan partisipasi PTKK danmasyarakat.

    Pembangunan Ruang Kelas Baru bertujuan untuk memenuhistandar layanan minimal proses perkuliahan pada PTKK sebagaimanadiamanatkan oleh Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentangStandar Nasional Pendidikan, khususnya di bidang sarana dan prasarana.

    D. Jenis dan Sasaran Program1 . Jenis Program Bantuan

    Jenis program Bantuan yang dimaksud dalam Petunjuk Teknis iniadalah Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru untuk PIKK;

  • A. Asas PelaksanaanPelaksanaan program Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru

    didasarkan pada komitmen peningkatan mutu, tata kelola danoptimalisasi layanan yang efektif dan efisien. Oleh karena itu harusmemiliki asas yang menjadi pegangan dalam pelaksanaan program.Adapun asas pelaksanaan program Program Bantuan PembangunanRuang Kelas Baru PTKK meliputi:1) Efisien, berarti harus diusahakan dengan menggunakan dana dan

    daya yang minimum untuk mencapai kualitas dan sasaran dalamwaktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang telah ditetapkanuntuk mencapai hasil dan sasaran dengan kualitas yang maksimum.

    2) Efektif, berarti sesuai dengan kebutuhan dan sasaran yang telahditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya.

    3) Transparan, dilaksanakan secara terbuka baik pada perencanaan,pelaksanaan, dan pelaporan.

    4) Akuntabel, berarti sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkaitdengan Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapatdipertanggungj awabkan.

    5) Manfaat, dapat dirasakan manfaatnya oleh PTKK untuk mendukungkegiatan perkuliahan.

    B. PersyaratanPersyaratan yang harus dipenuhi oleh PTKK pemohon/ penerima

    program Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru adalah sebagai berikut:1. Mengajukan proposal permohonan Bantuan Pembangunan Ruang Kelas

    Baru;2. P|KK telah memiliki izin penyelenggaraan/ Perpanjangan Ijin

    Penyelenggaraan dari Ditjen Bimas Kristen;3. Calon penerima program adalah PTKK yang telah diverifikasi faktual

    oleh Dirjen melalui tim seleksi atau TUSI;4. PTKK yang tidak sedang menerima program bantuan atau sejenisnya

    yang bersumber dari APBN/APBD (double fundingl;5. ftKK yang telah menyelenggarakan proses belajar

    mengajar/ perkuliahan;6. Tanah tempat pembangunan RKB tidak sedang bermasalah atau

    sengketa dengan pihak lain;7. Hak kepemilikan atas tanah tempat pembangunan RKB tidak atas

    nama pribadi yang dibuktikan dengan bukti berupa Sertifikat Hak Milik(SHM), atau Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atau Hibah daripemilik Tanah kepada Yayasan/Lembaga Pendiri PIKK yangditandatangani di atas segel atau Meterai Rp. 6.000,00 disaksikansetidaknya oleh Kepala Desa/ Lurah/ Pejabat Desa/ PPAT/ Camat/Notaris

    BAB IIASAS PELAKSANAAN, PtrRSYARATAN

    DAN MEKANISME PROGRAM

  • C. Mekanisme dan Alur Pelaksanaan Program Bantuan1. Mekanisme

    a. PTKK pemohon mengajukan Proposal Permohonan kepada Dirjen;b. Seleksi Proposal Permohonan oleh Tim atau TUSI untuk menentukan

    calon penerima Bantuan RKB;c. Pembuatan Surat Keputusan PTKK Penerima Bantuan RKB yang

    ditandatangani oleh PPK dan ditandasahkan oleh Dirjen;d. Bimbingan Teknis oleh TUSI dilakukan kepada calon penerima

    program;e. PTKK melaksanakan program bantuan dengan cara swakelola;f. Proses Pencairan Anggaran;g. Ketua PTKK melaporkan hasil pelaksanaan program kepada Dirjen;h. Monitoring dan Evaluasi.

    2. Alur Pelaksanaan Program Bantuan

    Proses

    Pencairan

    D. Jangka Waktu PelaksanaanPelaksanaan pembangunan RKB selambat-lambatnya 45 (Empat Puluh

    Lima) hari kalender setelah ditetapkan sebagai penerima dana bantuan RKB.

    v

    Pemohon Bantuan

    Penerimaan Proposal

    Seleksi/VerifikasiPelaksanaan

    Program

    Penetapan

    Calon

    PenerimaProgram Pelaporan

    Pelaksanaan

    Program

    Monitoring

  • BAB IIIORGANISASI, TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB

    A. Organisasi

    Organisasi pelaksanaan kegiatan Pembangunan Ruang Kelas Baru PTKKmelibatkan unsur-unsur sebagai berikut:1. Direktorat Pendidikan Kristen;2. PTKK Penerima Program Bantuan.

    Seleksi Penerima Program Bantuanoleh TUSI

    PTKK Penerima Program Bantuan

    PerjanjianKerjasama

    (PKS)

    B.T\rgas dan Tanggung Jawab

    1. Direktorat Pendidikan Kristena) Merencanakan dan menganggarkan program Bantuan Pembangunan

    Ruang Kelas Baru melalui DIPA Direktorat Pendidikan Kristen DitjenBimas Kristen pada Kementerian Agama;

    b) Merancang pelaksanaan program dengan membuat petunjuk teknisfiuknis) program Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru PTKK;

    c) Menyeleksi/memverifikasi calon penerima program pembangunanRKB;

    d) Menetapkan PTKK penerima program Pembangunan Ruang KelasBaru.

    e) Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan program PembangunanRuang Kelas Baru;

    0 Melaporkan kepada Dirjen tentang pelaksanaan programPembangunan Ruang Kelas Baru sebagai bahan masukan untukkebijakan selanjutnya.

    2. PIKK Penerima Programa) Menyiapkan pelaksanaan pembangunan yang meliputi :

    1) Menentukan lokasi ruang kelas yang akan dibangun;2) Jadwal Pelaksanaan pembangunan;3) Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) (Lampiran format 2)

    b) Membentuk dan menetapkan Tim Pengelola Pembangunan yangmeliputi Perencana, Pelaksana dan Pengawas yang terdiri dari:1) Panitia pelaksana pembangunan terdiri dari ketua, sekretaris,

    bendahara dan 3 (tiga) orang anggota yang berasal dari unsur

    PAlKPA

    PPK

    Tim Pengelola Pembangunan

  • PIKK, Senat, yayasan di masing-masing penerima bantuanprogram pembangunan RKB;

    2) Panitia pengawas terdiri dari ketua, sekretaris dan 3 (tiga) oranganggota yang berasal dari unsur tenaga ahli dan komite di masing-masing penerima bantuan program pembangunan RKB.

    c) Menandatangani Perjanjian Kerjasama Bantuan dengan PPK (ContohPerjanjian Kerjasama seperti pada Lampiran II);

    d) Membuat surat pernyataan tanggungiawab belanja yang ditandatangani oleh Pimpinan PTKK diatas meterai (Lampiran III)

    e) Membuat surat pernyataan tanggung jawab mutlak yangditandatangani diatas meneterai oleh pimpinan PTKK (Lampiran IV)

    f) Menandatangani Pakta Integritasg) Melengkapi dokumen-dokumen yang dibutuhkan untuk kelengkapan

    pencairan;h) Membuat secara tertulis laporan pertanggungiawaban (LPJ) hasil

    pelaksanaan program bantuan pembangunan RKB disertai bukti-buktiyang sah dan menyampaikan kepada Dirjen.

  • BAB IVPENDANAAN DAN MEKANISME PENCAIRAN SERTA

    KETENTUAN PERPAJAKAN DAN SANKSI

    A. Sumber dan AnggaranSumber dana Bantuan Pembangunan RKB PTKK berasal dari

    Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) melalui DIPA DitjenBimas Kristen. Besarnya dana RKB untuk tiap-tiap PTKK adalah sebesaryang tercantum dalam anggaran/DlPA Ditjen Bimas Kristen.

    B. Mekanisme Pencairan DanaMekanisme Pencairan Anggaran Bantuan kepada PTKK penerima

    bantuan dilaksanakan secara bertahap dengan ketentuan sebagai berikut:a. penerima bantuan mengajukan dokumen persiapan pelaksanaan

    pekerjaan yang ditujukan kepada PPK dimana anggaran tersebutberada, yang meliputi:- Perjanjian Kerjasama (PKS) yang telah ditandatangani oleh PTKK

    penerima bantuan dan PPK (Lampiran II)- Rincian Anggaran Biaya (RAB)- Photo copy NPWP- Rekening atas nama PTKK disertai Surat Keterangan (Referensi)

    bank yang menyatakan rekening lembaga yang bersangkutanadalah benar dan masih aktif.

    b. Direktorat Pendidikan c.q. Subdit Pendidikan Tinggi menyampaikanSPP tersebut kepada PP-SPM untuk diproses lebih lanjut olehBagian Keuangan guna pencairannya.

    Setelah Pencairan Bantuan dilaksanakan, PTKK Penerima Bantuanwajib menyelesaikan seluruh pekerjaan (Prestasi IOOo/ol dan membuatlaporan pertanggungjawaban secara tertulis dan lengkap.

    Mekanisme Pencairan Pembayaran dalam bentuk Uang

    Penerima Bantuan PPK PP- SPM+ ->

    1. PTKK penerima bantuan mengajukanpermohonan pencairan denganmelampirkan:a. Perjanjian kerjasama yang telah

    ditandatangani penerima bantuan;b. Photo Copy rekening bukti

    penerimaan dana bantuan RKB.2. PTKK penerima bantuan wajib

    menyelesaikan seluruh pekerjaan(prestasi 100%) dan membuat laporanpertanggungjawaban

    SPM

    \/

  • C. Ketentuan PerpajakanDitjen Bimas Kristen tidak memungut pajak pada saat pemberian

    bantuan kepada PTKK penerima bantuan pemerintah. Pembayaran pajakdan disetorkan ke kas negara adalah tanggung'awab PTKK/lembagapenerima bantuan sebagai unit pengelola keuangan dan kegiatan dandilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

    D.SanksiPTKK penerima bantuan program RKB, wajib melaksanakan pengelolaan

    keuangan dan kegiatan sesuai dengan petunjuk teknis dan peraturan yangberlaku, dalam hal terjadi pelanggaran yang bersifat administrasi, pidanadan/atau perdata, maka Penerima Bantuan dikenakan sanksi sesuai denganketentuan perundang-undangan yang berlaku.

  • BAB VSURVEY, MONITORING DAN EVALUASI SERTA PELAPORAN

    A. SurveySurvey adalah kunjungan lapangan untuk melihat lebih dekat apakahlahan tempat RKB yang akan dibangun benar-benar ada dan dokumennyasesuai dengan yang ada dalam proposal/permohonan dan apakah di ataslahan dimaksud dimungkinkan dibangun RKB. Pelaksanaan surveytergantung pada ketersediaan anggaran dan urgensitasnya.

    B. Monitoring dan Evaluasr

    Monitoring dan Evaluasi (Monev) dilakukan untuk memperolehinformasi tentang implementasi program Bantuan Pembangunan RuangKelas Baru di lapangan. Selain itu monitoring diperlukan untuk menjamindana Pembangunan Ruang Kelas Baru diterima dan dimanfaatkan tepatsasaran, tepat jumlah, tepat waktu dan tepat guna. Monitoring danEvaluasi dimaksudkan juga sebagai bahan pengambiian kebijakan dalampengembangan sarana dan prasarana PTKK.

    Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) terhadap realisasi program BantuanPembangunan Ruang Kelas Baru dilaporkan oleh kepala sekolah penerimabantuan kepada Dirjen Bimas Kristen Cq Direktur Pendidikan Kristensetelah pekerjaan selesai dengan melampirkan hal-hal sebagai berikut:1 . Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP) (Lampiran IV).2. Dokumentasi progress pekerjaan yang telah diselesaikan.3. Daftar rincian realisasi penggunaan anggaran.

    PIKK penerima bantuan diharuskan menJrusun laporanpertanggungjawaban (LPJ) atas realisasi Bantuan Pembangunan RKB, terdiridari:1. Laporan Deskriptif, menggambarkan proses pelaksanaan bantuan dari

    perencanaan, persiapan dan pelaksanaan bantuan yang terdiri dari tiga(3) bab meliputi:Bab I Pendahuluan, berisikan proses gambaran umum pentingnya

    pelaksanaan Pembangunan RKB PIKK, tujuan dan sasaranbantuan.

    Bab II Pelaksanaan, berisikan proses pelaksanaan bantuan daripembentukan unit pelaksana keuangan kegiatan, persiapanpencairan, realisasi anggaran dan dokumentasi pelaksanaandengan mempedomani juknis bantuan pembangunan RKB ini.

    Bab III Penutup, berisikan hasil (output) dari pelaksanaan bantuanPembangunan RKB sekolah, kendala yang dihadapi, saran danrekomendasi.

    Lampiran:A. RAB.b. Dokumentasi proses pembangunan sebelum pelaksanaan.

    C. Laporan Pertanggungjawaban

  • 2. Laporan Administrasi Keuangan, berisikan laporan penggunaan anggaranbantuan pembangunan RKB dan dilampirkan dengan bukti-bukti yangsah (kwitansi pengeluaran bermaterai secukupnya sesuai aturan, daftarpembayaran upah tukang, pembelian material, dan bukti penyetoranpajak (bila ada) serta bukti-bukti lainnya.

  • BAB VIPENUTUP

    Petunjuk Teknis (Juknis) Bantuan Program Ruang Kelas Baru inidiharapkan dapat diimplementasikan oleh seluruh pemegang kebijakan, PTKKpenerima program bantuan pembangunan RKB dengan baik. Untuk itu kepadasemua pihak yang terkait, baik langsung maupun tidak langsung seyogianyamemahami terlebih dahulu isi Petunjuk Teknis Program BantuanPembangunan Ruang Kelas Baru guna menghindari kesalahan prosedur untukpembangunan dan penggunaan dana bantuan.

    Demikian Petunjuk Teknis ini dibuat untuk dipergunakan dan jika adahal-hal yang belum diatur dalam Juknis ini akan clisempurnakan kemudian.

    DIREKTUR JENDERALMASYARAKAT KRISTEN,

    1.

    /t( tN

    r

  • LAMPIRAN IIKEPUTUSAN DIREKTUR JENDERALBIMBINGAN MASYARAKAT KRISTENKEMENTERIAN AGAMANOMOR 98 TAHUN 2019TENTANGPETUNJUK TEKNIS PEMBERIANBANTUAN PEMBANGUNAN RUANGKELAS BARU PERGURUAN TINGGIKEAGAMAAN KRISTEN

    SURAT PERJANJIAN KERJASAMA

    Nomor : B- lDJ.rv lDt....lHM.Oi/ l2OL..Nomor Nomor surat (PTKK *)

    ANTARA

    PEJABAT PtrMBUAT KOMITMEN I

    DIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT KRISTEN

    KEMENTERIAN AGAMA

    DtrNGAN

    sDTK/ SMPTK/ SMTK/ SMAK*)

    TENTANG

    BANTUAN PEMBANGUNAN RUANG KELAS BARU

    PADA PTKK -)

    TAHUN

  • Pada hari ini tanggal .....bertandatangan di bawah ini:

    ..... bu1an............ tahun ..... ( ), kami yang

    Nama : Pontus SitorusNIP : 196302041989031001Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen I

    Oirektorat Jenderal Bimbingan Masyarakat KristenKementerian Agama Rl

    Alamat : Gedung Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin No.6, JakartaDalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), KementerianAgama Rl, yang selanjutnya dalam Surat Perjanjian Kerjasama ini disebut PIHAK PERTAMA.

    Nama :

    Jabatan :Alamat Sekolah :

    Nomor Rekening :Nama Rekening :

    Nama Bank :Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama PTKK * )..........yang selanjutnya dalam SuratPerjanjian Kerjasama ini disebut PIHAK KEDUA.

    Bahwa dalam rangka pemberian dana Bantuan pembanguan Ruang Kelas Baru pada PTKK*) ...........tahun......, kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan perjanjian kerjasama dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagaimana tercantum dalam pasal - pasal tersebut di bawah ini.

    (1)

    Pasal 1

    Ketentuan UmumYang dimaksud Surat Perjanjian Kerjasama adalah perjanjian dimana PIHAK PERTAMA mengikatPIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA telah sepakat untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan dalamSurat Perjanjian ini dengan mengacu pada Petunjuk Teknis Pelaksanaan Bantuan OperasionalSekolah / pembangunan Ruang Kelas Baru pada PTKK*)tahun ....;Surat Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani berdasarkan kesepakatan PIHAK PERTAMA danPIHAK KEDUA tanpa ada unsur paksaan;

    lzl

    (1)

    Pasal 2

    Maksud dan Tujuan

    Maksud dibuatnya perjanjian ini adalah untuk mengatur pelaksanaan penyaluran danpenggunaan dana pembanguan Ruang Kelas Baru (RKB) pada PTKK *)........ tahun........;

    (21 Tujuan dibuatnya perjanjian ini adalah agar pelaksanaan penyaluran dan penBgunaan danaBantuan pembangunan Ruang Kelas Baru pada PTKK *)....... tahun ...... dilakukan secara efektifefisien dan akuntabel.

    Pasal 3Nilai Bantuan Operasional Sekolah

    Dana Bantuan pembanguan Ruang Kelas Baru pada PTKK*).....tahun..... yang diberikan adalah sebesarRp... .. (................................... . . .......,..). (sesuoikon ketersedioon dono dolom DtpA)

    Pasal 4

  • (1)Tatacara Penyaluran Dana

    Penyaluran dana Bantuan pembanguan Ruang Kelas Baru tahun ..... dilakukan oleh PihakPertama dengan mengajukan Surat Perintah Membayar (SPM) kepada KPPN Jakarta lVberdasarkan Surat Keputusan Penetapan penerima Bantuan pembanguan Ruang Kelas Baruuntuk selanjutnya KPPN Jakarta lV melaksanakan pencairan dana yang ditujukan langsung kerekening bank PTKK penerima bantuan;

    (1).

    Pasal 5

    Hak dan Kewaliban

    PIHAK PERTAMA berkewajiban memberikan bantuan dana sesuai dengan alokasi anggaran yang

    telah ditetapkan kepada PIHAK KEDUA;

    (2 ). PIHAK PERTAMA berhak melakukan monitoring dan meminta laporan penggunaan dana bantuanyang telah diterima oleh PIHAK KEDUA;

    (3). PIHAK KEDUA berhak menerima Bantuan pembanguan Ruang Kelas Baru pada PTKK tahun ......;

    (4) PIHAK KEDUA bertanggungjawa b untuk menggunakan bantuan dana yang diberikan PIHAKPERTAMA secara efektif, efisien dan akuntabel;

    (s) PIHAK KEDUA berta nggungjawab untuk membuat laporan perta nggunBjawaba n penggunaandana BOS pembanguna Ruang Kelas Baru (RKB) dan menyerahkan kepada PIHAK PERTAMA;

    (s) PIHAK KEDUA Bertanggungjawa b atas kerugian negara yang diakibatkan dari kesalahanpenggunaan Bantuan dana yang diterima dari PIHAK PERTAMAi

    (6 ). PIHAK KEDUA bertanggungjawab untuk menyetorkan ke Kas Negara apabila terdapat sisa danapenggunaan banuan Pemerintah yang diteria dari PIHAK PERTAMA;

    (7).. PIHAK KEDUA bersedia diaudit oleh pengawas internal/eksternal pemerintah.

    Pasal 5

    Penyelesaian Perselisihan

    Apabila terjadi perselisihan, kedua belah pihak bersedia untuk menyelesaikan secara musyawarah, danapabila tidak tercapai kesepakan maka akan diselesaikan melalui pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

    (1)

    Pasal 7

    PenutupJangka waktu pelaksanaan dapat diperpanjang, atas persetujuan PIHAK PERTAMA, didasarkanpada: Surat permohonan perpanjangan dari ptHAK KEDUA dengan alasan yang dapatdiperta nggungjawa bkan.

    Surat Perjanjian Kerjasama ini dianggap sah setelah ditandatangani oleh kedua belah pihak;Surat Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani oleh kedua belah pihak rangkap 3 (tiga)pada lembar pertama dan kedua ditandatangani diatas materai Rp. 5.000,-, yanB masing-masingmempunyai ketentuan hukum yang sama;Hal-hal yang belum tercantum didalam surat perjanjian kerjasama ini akan ditentukan kemudian.

    (2)

    (3)

    (4)

  • PIHAK KEDUA,

    Kepala Sekolah sDTK/sMPTK/SMTK/SMAK*)

    MATERAI

    Rp. 6000,-

    Ttd don cop

    PARA PIHAK YANG MELAKUKAN KERJASAMA

    PIHAK PERTAMA,

    Pejabat Pembuat Komitmen I

    Pontus Sitorus

    NtP 196302041989031001

    Mengetahui :

    Kuasa Pengguna Anggaran,

  • LAMPIRAN IIIKEPUTUSAN DIREKTUR JENDERALBIMBINGAN MASYARAKAT KRISTENKEMENTERIAN AGAMANOMOR 98 TAHUN 2019TENTANGPETUNJUK TEKNIS PEMBERIANBANTUAN PEMBANGUNAN RUANGKELAS BARU PERGURUAN TINGGIKEAGAMAAN KRISTEN

    KOP SURAT PTKK

    1. Nama PTKK Penerima2. Alamat PTKK

    3. Nama Bantuan : Bantuan Dana Pembangunan Ruang Kelas BaruPTKK -) Tahun .....

    Yang bertanda tangan di bawah ini Rektor/Ketua PTKKSebagai Lembaga penerima Bantuan Dana Pembangunan Ruang Kelas Baru .,..(RKB) Tahun..... menyatakan bahwa saya:

    1. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas kepada yangberhak menerima;

    2. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang telahdilaksanakan;

    3. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti pengeluaran oleh aparatpengawas fungsional Pemerintah.

    Demikran surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

    Yang membuat pernyaan

    Ketua/Rektor PTKK)...

    SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA

    Ttd, stempel PTKK, materai 6000

    ( .)

  • LAMPIRAN IVKEPUTUSAN DIREKTUR JENDERALBIMBINGAN MASYARAKAT KRI STENKEMENTERIAN AGAMANOMOR 98 TAHUN 2019TENTANGPETUNJUK TEKNIS PEMBERIANBANTUAN PEMBANGUNAN RUANGKELAS BARU PERGURUAN TINGGIKtrAGAMAAN KRISTEN

    KOP SURAT PTKK

    Yang bertanda tangan di bawah ini :1 Nama2 Jabatan3 Alamat

    Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya bahwa saya bertanggung jawabpenuh atas penggunaan Dana Bantuan Pembanguna Ruang Kelas BaruPTKK.)........Tahun .......

    Apabila di kemudian hari, atas penggunaan Dana Bantuan Pembangunan RuangKelas Baru PTKK ")......Tahun ....... tersebut di atas mengakibatkan kerugian Negaramaka saya bersedia dituntut penggantian kerugian Negara di maksud sesuai denganketentuan peraturan peru ndang-u ndangan.

    Yang membuat pernyaanKetua/Rektor PTKK)...

    Ttd, stempel PTKK, materai 6000

    ( ...... ... .........)

    a

    SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

    Bukti-bukti pengeluaran terkait penggunaan dana Bantuan Pembangnan Ruang Kelas BaruPTKK.).....Tahun....., disimpan sesuai dengan ketentuan sebagai kelengkapan administrasidan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.

    Demrkian surat pernyataan ini kami dibuat dengan sesungguhnya.

  • LAMPIRAN VKEPUTUSAN DIREKTUR JENDERALBIMBINGAN MASYARAKAT KRISTENKEMENTERIAN AGAMANOMOR 98 TAHUN 2019TENTANGPBTUNJUK TEKNIS PEMBERIANBANTUAN PEMBANGUNAN RUANGKELAS BARU PERGURUAN TINGGIKtrAGAMAAN KRISTEN

    KOP SURAT PTKK

    PAKTA INTEGRITAS

    Yang bertanda tangan di bawah ini :

    NamaJabatanAlamat : .

    Menyatakan sebagai berikut :

    '1. Akan menggunakan Dana Bantuan Pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) Tahun ......sebesar Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah) pada PTKK").......... dengantransparan, jujur, objektif dan akuntabel;

    2. Menghindari pertentangan kepentingan (cinflict of interesf) dalam pelaksanaan tugas;3. Melaksanakan tugas sesuai dengan Petunjuk Teknis dan aturan-aturan lain terkait

    dengan program yang dimaksud;4. Bila Saya melanggar hal-hal tersebut di atas, Saya siap menghadapi konsekuensinya.

    Ketua/Rektor PTKK)....

    Ttd, stempel PTKK, materai 6000

    (. )