PETUNJUK TEKNIS KTA

4
PETUNJUK TEKNIS PENDATAAN NOMOR ANGGOTA GERAKAN PRAMUKA (NTA) KWARTIR CABANG KOTA CIREBON TAHUN 2011-2013 I. GAMBARAN UMUM Gerkaan Pramuka sebagai organisasi pendidikan yang bertujuan pokok membentuk karakter generasi muda, perlu didukung dengan pola pendataan keanggotaan yang baik. Dengan demikian, potensi anggota Gerakan Pramuka dengan berbagai bekal skill maupun pengetahuan yang sangat dibutuhkan oleh bangsa ini, dapat dikelola dengan baik. Pendataan anggota Gerakan Pramuka secara umum bermula dari registrasi Gugusdepan dan selanjutnya dilakukan pendataan potensi anggota di gugusdepan-gugusdepan. Pada tatanan kwartir, sebetulnya telah dilakukan pola- pola pendataan yang rutin dilaksanakan. Bermula dari gugusdepan sebagai ujung tombak, wadah pembinaan anggota, hingga Kwartir Daerah yang selanjutnya diakumulasikan di level Kwartir Nasional. Pola pendataan potensi anggota telah dilakukan pula oleh Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Cirebon secara administratif. Namun sejak kegagalan kerjasama pembuatan kartu tanda anggota Gerakan Pramuka dengan pihak luar, hingga saat ini proses pembuatan kartu tanda anggota tersebut mengalami stagnasi, walau secara administratif, pendataan keanggota tetap berjalan. Dengan demikian, berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai rencana pendataan keanggotaan untuk pembuatan Kartu Tanda Anggota (KTA) Gerakan Pramuka di Kwartir Cabang Kota Cirebon. Dengan harapan, semoga rencana pendataan keanggotaan ini turut membantu tertib administratif khususnya dalam hal pendataan potensi anggota di jajaran Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Cirebon.

Transcript of PETUNJUK TEKNIS KTA

Page 1: PETUNJUK TEKNIS KTA

PETUNJUK TEKNISPENDATAAN NOMOR ANGGOTA GERAKAN PRAMUKA (NTA)

KWARTIR CABANG KOTA CIREBONTAHUN 2011-2013

I. GAMBARAN UMUMGerkaan Pramuka sebagai organisasi pendidikan yang bertujuan pokok membentuk karakter generasi muda, perlu didukung dengan pola pendataan keanggotaan yang baik. Dengan demikian, potensi anggota Gerakan Pramuka dengan berbagai bekal skill maupun pengetahuan yang sangat dibutuhkan oleh bangsa ini, dapat dikelola dengan baik. Pendataan anggota Gerakan Pramuka secara umum bermula dari registrasi Gugusdepan dan selanjutnya dilakukan pendataan potensi anggota di gugusdepan-gugusdepan.

Pada tatanan kwartir, sebetulnya telah dilakukan pola-pola pendataan yang rutin dilaksanakan. Bermula dari gugusdepan sebagai ujung tombak, wadah pembinaan anggota, hingga Kwartir Daerah yang selanjutnya diakumulasikan di level Kwartir Nasional.

Pola pendataan potensi anggota telah dilakukan pula oleh Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Cirebon secara administratif. Namun sejak kegagalan kerjasama pembuatan kartu tanda anggota Gerakan Pramuka dengan pihak luar, hingga saat ini proses pembuatan kartu tanda anggota tersebut mengalami stagnasi, walau secara administratif, pendataan keanggota tetap berjalan.

Dengan demikian, berikut ini akan dijelaskan secara singkat mengenai rencana pendataan keanggotaan untuk pembuatan Kartu Tanda Anggota (KTA) Gerakan Pramuka di Kwartir Cabang Kota Cirebon. Dengan harapan, semoga rencana pendataan keanggotaan ini turut membantu tertib administratif khususnya dalam hal pendataan potensi anggota di jajaran Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Cirebon.

II. DASAR HUKUMA. Undang-undang Gerakan Pramuka No 12 Tahun 2010B. Kepres RI no. 24 Tahun 2009 tentang Anggaran Dasar Gerakan PramukaC. Keputusan Kwarnas No. 203 Tahun 2009 tentang Anggaran Rumah Tangga Gerakan

PramukaD. Program Kerja Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Cirebon Tahun 2010

III. MAKSUD DAN TUJUANA. Mengetahui kuantitas dan kualitas anggota Gerakan Pramuka di Kwarcab Kota

Cirebon.

Page 2: PETUNJUK TEKNIS KTA

B. Terlaksananya tertib administrative khususnya dalam hal pendataan potensi anggota Gerakan Pramuka di Kota Cirebon.

C. Menghindarkan terjadinya pencemaran nama baik Gerakan Pramuka oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan Gerakan Pramuka, karena dengan adanya pola pendataan keanggota ini, hanya meraka yang benar-benar aktif mengikuti kepramukaan yang mendapatkan nomor anggota atas rekomendasi/pendataan yang diberikan oleh Gugusdepan maupun Kwartir (bagi pengurus Kwartir dan Pusdik).

IV. PELAKSANAANA. Sosialisasi program

1. Sosialisasi program dilaksanakan dengan dua cara:a. Surat edaranb. Pertemuan Pembina Gudep

2. Tempat dan waktua. Surat edaran akan didistribusikan mulai tanggal ……….. s.d ………..b. Pertemuan Pembina akan dilaksanakan pada :

Hari/tgl : ………………………..Waktu : ………………………..Tempat : ………………………..

B. PendataanPola pendataan akan disepakati bersama berdasarkan hasil diskusi pertemuan Pembina, maka akan ditentukan penjadwalan serta tempat pelaksanaan untuk proses pendataan serta pemotretan anggota.

C. Proses pembuatan kartu tanda anggota (KTA)Dari data yang terkumpul dari masing-masing gugusdepan, selanjutnya akan diserahkan kepada Kwartir Cabang c.q andalan yang berwenang untuk mendapatkan nomor anggota, dan selanjutnya proses pembuatan kartu tanda anggota dapat diproses.

D. Distribusi kartu tanda anggota (KTA) kepada yang bersangkutanSetelah proses pembuatan KTA selesai, maka kartu tersebut akan didistribusikan kepada masing-masing anggota pemilik KTA melalui pembina Gudep yang sebelumnya telah diperiksa kembali oleh Kwartir Cabang c.q andalan yang berwenang.

E. Tindak lanjut kartu tanda anggota (KTA)Dengan adanya KTA Anggota Pramuka, maka di seluruh jajaran Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Cirebon, wajib mensyaratkan KTA dalam setiap partisipasi kegiatan Kepramukaan.

Page 3: PETUNJUK TEKNIS KTA

V. ANGGARAN BIAYAAnggaran pembuatan KTA untuk setiap kartu antara lain dengan rincian sebagai berikut :A. Pembuatan KTA : Rp. 3.500,-B. Prosentase Gudep : Rp. 500,-C. Prosentase Kwarran : Rp. 1.500,-D. Prosentase Kwarcab : Rp. 1.500,- +

Jumlah : Rp. 7.000,-

VI. PELAKSANAPelaksana pada program pendataan potensi keanggotaan Gerakan Pramuka Kwartir Cabang Kota Cirebon, antara lain :A. Unsur Kwartir CabangB. Unsur Kwartir RantingC. Unsur GugusdepanD. Unsur Swasta (Pelaksana Pembuatan KTA)

VII. PENUTUPDemikian petunjuk teknis ini dibuat sebagai acuan pada pelaksanaannya. Apabila terdapat hal-hal lain yang belum diatur pada petunjuk teknis ini, dapat dilakukan penyesuaian-penyesuaian dalam rangka mempermudah proses serta mencapai keberhasilan atas tujuan yang ingin dicapai.