Petrologi Batuan Metamorf _ Catatan Lapangan

13
4/16/2014 Petrologi Batuan Metamorf | Catatan Lapangan http://febryirfansyah.wordpress.com/2009/08/14/petrologi-batuan-metamorf/ 1/13 Catatan Lapangan Rangkaian Catatan Yang Terjadi di "Lapangan" Blog Catatan Geologi Si Pencatat Petrologi Batuan Metamorf Posted August 14, 2009 Filed under: Catatan Kuliah | 1. PENDAHULUAN Batuan metamorf merupakan batuan hasil malihan dari batuan yang telah ada sebelumnya yang ditunjukkan dengan adanya perubahan komposisi mineral, tekstur dan struktur batuan yang terjadi pada fase padat (solid rate) akibat adanya perubahan temperatur, tekanan dan kondisi kimia di kerak bumi ( Ehlers & Blatt, 1982). Batuan metamorf adalah hasil dari perubahan-perubahan fundamental batuan yang sebelumnya telah ada. Panas yang intensif yang dipancarkan oleh suatu massa magma yang sedang mengintrusi menyebabkan metamorfosa kontak. Metamorfosa regional yang meliputi daerah yang sangat luas disebabkan oleh efek tekanan dan panas pada batuan yang terkubur sangat dalam. Namun perlu dipahami bahwa proses metamorfosa terjadi dalam keadaan padat, dengan perubahan kimiawi dalam batas-batas tertentu saja dan meliputi proses- proses rekristalisasi, reorientasi dan pembentukan mineral-mineral baru dengan penyusunan kembali elemen-elemen kimia yang sebelumnya telah ada. ( Graha, D.S, 1987 .) Menurut Turner (1954, lihat Williams dkk, 1954:161-162) menyebutkan bahwa batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan mineralogik dan struktur oleh proses metamorfisme dan terjadi langsung dari fase padat tanpa melalui fase cair. Search Dari Pencatat Selamat datang dalam catatan singkat kehidupan seseorang bernama Febry Irfansyah. Banyak mengungkap catatan tentang ilmu yang digelutinya sehari-hari maupun catatan santai yang semoga dapat menambah wawasan. Selamat Membaca!! August 2009 M T W T F S S « Jun Nov » 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 Catatan Catatan Biasa Catatan Kuliah Uncategorized Catatan Stats 63,426 hits Simpanan Catatan October 2011 August 2011 November 2009 August 2009 June 2009 Catatan Terakhir Why should you study overseas? Taman Mungil di Selatan Kota Malang : Pulau Sempu Di Saat Yang Lain Mengguncang

description

petrologi

Transcript of Petrologi Batuan Metamorf _ Catatan Lapangan

  • 4/16/2014 Petrologi Batuan Metamorf | Catatan Lapangan

    http://febryirfansyah.wordpress.com/2009/08/14/petrologi-batuan-metamorf/ 1/13

    Catatan LapanganRangkaian Catatan Yang Terjadi di "Lapangan"

    Blog Catatan Geologi Si Pencatat

    Petrologi Batuan MetamorfPosted August 14, 2009

    Filed under: Catatan Kuliah |

    1. PENDAHULUAN

    Batuan metamorf merupakan batuan hasil malihan dari batuan yang telah ada

    sebelumnya yang ditunjukkan dengan adanya perubahan komposisi mineral,

    tekstur dan struktur batuan yang terjadi pada fase padat (solid rate) akibat

    adanya perubahan temperatur, tekanan dan kondisi kimia di kerak bumi ( Ehlers

    & Blatt, 1982).

    Batuan metamorf adalah hasil dari perubahan-perubahan fundamental batuan

    yang sebelumnya telah ada. Panas yang intensif yang dipancarkan oleh suatu

    massa magma yang sedang mengintrusi menyebabkan metamorfosa kontak.

    Metamorfosa regional yang meliputi daerah yang sangat luas disebabkan oleh

    efek tekanan dan panas pada batuan yang terkubur sangat dalam.

    Namun perlu dipahami bahwa proses metamorfosa terjadi dalam keadaan padat,

    dengan perubahan kimiawi dalam batas-batas tertentu saja dan meliputi proses-

    proses rekristalisasi, reorientasi dan pembentukan mineral-mineral baru dengan

    penyusunan kembali elemen-elemen kimia yang sebelumnya telah ada. (

    Graha, D.S, 1987 .)

    Menurut Turner (1954, lihat Williams dkk, 1954:161-162) menyebutkan bahwa

    batuan metamorf adalah batuan yang telah mengalami perubahan mineralogik dan

    struktur oleh proses metamorfisme dan terjadi langsung dari fase padat tanpa

    melalui fase cair.

    Search

    Dari PencatatSelamat datang dalam catatan

    singkat kehidupan seseorang

    bernama Febry Irfansyah. Banyak

    mengungkap catatan tentang ilmu

    yang digelutinya sehari-hari

    maupun catatan santai yang

    semoga dapat menambah

    wawasan. Selamat Membaca!!

    August 2009

    M T W T F S S

    Jun Nov

    1 2

    3 4 5 6 7 8 9

    10 11 12 13 14 15 16

    17 18 19 20 21 22 23

    24 25 26 27 28 29 30

    31

    Catatan

    Catatan Biasa

    Catatan Kuliah

    Uncategorized

    Catatan Stats

    63,426 hits

    Simpanan Catatan

    October 2011

    August 2011

    November 2009

    August 2009

    June 2009

    Catatan Terakhir

    Why should you study overseas?

    Taman Mungil di Selatan Kota

    Malang : Pulau Sempu

    Di Saat Yang Lain Mengguncang

  • 4/16/2014 Petrologi Batuan Metamorf | Catatan Lapangan

    http://febryirfansyah.wordpress.com/2009/08/14/petrologi-batuan-metamorf/ 2/13

    Jadi batuan metamorf terjadi karena adanya perubahan yang disebabkan oleh

    proses metamorfosa. Proses metamorfosa merupakan suatu proses pengubahan

    batuan akibat perubahan tekanan, temperatur dan adanya aktifitas kimia

    fluida/gas atau variasi dari ketiga faktor tersebut. Proses metamorfosa

    merupakan proses isokimia, dimana tidak terjadi penambahan unsur-unsur kimia

    pada batuan yang mengalami metamorfosa. Temperatur berkisar antara 2000 C-

    8000 C, tanpa melalui fase cair (batuan tetap berada pada fase padat).

    Perubahan temperatur dapat terjadi oleh karena berbagai macam sebab antara

    lain oleh adanya pemanasan akibat intrusi magmatik dan perubahan gradien

    geothermal. Panas dalam skala kecil juga bisa terjadi akibat adanya

    gesekan/friksi selama terjadinya deformasi suatu massa batuan. Pada batuan

    silikat batas bawah terjadinya metamorfosa umumnya pada suhu 1500 500 C

    yang ditandai dengan munculnya mineral-mineral Mg-carpholite, Glaucophane,

    lawsonite, paragonite, prehnite atau stilpnomelane. Sedangkan batas atas

    terjadinya metamorfosa sebelum terjadinya pelelehan adalah berkisar 6500

    11000 C, tergantung jenis batuan asalnya (Bucher & Frey, 1994).

    Aktivitas kimiawi fluida dan gas yang berada pada jaringan antar butir batuan

    mempunyai peranan yang penting dalam metamorfosa. Fluida aktif yang banyak

    berperan adalah air beserta karbon dioksida , asam hidroklorik dan hidroflourik.

    Umumnya fluida dan gas tersebut bertindak sebagai katalis atau solven serta

    bersifat membantu reaksi kimia dan penyetimbangan mekanis (Huang, 1962).

    2. PROSES METAMORFISME

    Metamorfosa adalah proses rekristalisasi di kedalaman kerak bumi ( 3 20 km )

    yang keseluruhannya atau sebagian besar terjadi dalam keadaan padat, yakni

    tanpa melalui fasa cair. Sehingga terbentuk struktur dan mineralogi baru yang

    sesuai dengan lingkungan fisik baru pada tekanan ( P ) dan temperatur ( T )

    tertentu.

    Menurut H.G.F. Winkler, 1967, metamorfisme adalah proses-proses yang

    mengubah mineral suatu batuan pada fase padat karena pengaruh atau tanggapan

    Media, Saatnya Kembali

    Mengguncang Dunia

    HUT Kemerdekaan RI Refleksi

    Jiwa Bangsa Indonesia

    Catatan makna Idul Adha

    Catatan Ngetop

    Petrologi Batuan Sedimen

    Petrologi Batuan Beku

    Petrologi Batuan Metamorf

    Tahap Eksplorasi MIGAS

    Catatan Anda

    carlos mendonca

    hahi on Petrologi

    Batuan Sedimen

    callme on Petrologi

    Batuan Sedimen

    Budi Pangea 04 on

    Petrologi Batuan

    Sedimen

    Risal Zulfikar on

    Petrologi Batuan

    Sedimen

    zaaf_11 on Petrologi

    Batuan Beku

    Catatan Kegiatan

    Error: Twitter did not respond.

    Please wait a few minutes and

    refresh this page.

    Blogroll

    AAPG

    Blog AAPG UNDIP SC

    Blog ISAMABA SEMARANG

    Facebook

    KASKUS

    WordPress.com

    Halaman Catatan

    Catatan Geologi

    Si Pencatat

    Meta

    Register

    Log in

    Entries RSS

    Comments RSS

    WordPress.com

    Catatan Detik

  • 4/16/2014 Petrologi Batuan Metamorf | Catatan Lapangan

    http://febryirfansyah.wordpress.com/2009/08/14/petrologi-batuan-metamorf/ 3/13

    terhadap kondisi fisik dan kimia di dalam kerak bumi, dimana kondisi fisik dan

    kimia tersebut berbeda dengan kondisi sebelumnya. Proses-proses tersebut tidak

    termasuk pelapukan dan diagenesis. Batuan metamorf adalah batuan yang berasal

    dari batuan induk, bisa batuan beku, batuan sedimen, ataupun batuan metamorf

    itu sendiri yang mengalami metamorfosa.

    Proses metamorfisme kadang-kadang tidak berlangsung sempurna, sehingga

    perubahan yang terjadi pada batuan asal tidak terlalu besar, hanya kekompakkan

    pada batuan saja yang bertambah. Proses metamorfisme yang sempurna

    menyebabkan karakteristik batuan asal tidak terlihat lagi. Pada kondisi

    perubahan yang sangat ekstrim, peningkatan temperatur mendekati titik lebur

    batuan, padahal perubahan batuan selama proses metamorfisme harus tetap

    dalam keadaan padat. Apabila sampai mencapai titik lebur batuan maka proses

    tersebut bukan lagi proses metamorfisme tetapi proses aktivitas magma.

    Agen atau media yang menyebabkan proses metamorfisme adalah panas, tekanan

    dan cairan kimia aktif. Ketiga media tersebut dapat bekerja bersama-sama pada

    batuan yang mengalami proses metamorfisme, tetapi derajat metamorfisme dan

    kontribusi dari tiap agen tersebut berbeda-beda. Pada proses metamorfisme

    tingkat rendah, kondisi temperatur dan tekanan hanya sedikit diatas kondisi

    proses pembatuan pada batuan sedimen. Sedangkan pada proses metamorfisme

    tingkat tinggi, kondisinya sedikit dibawah kondisi proses peleburan batuan.

    Tahap-Tahap Proses Metamorfisme

    1. Rekristalisasi

    Proses ini dibentuk oleh tenaga kristaloblastik, disini terjadi penyusunan kembali

    kristal-kristal dimana elemen-elemen kimia yang sudah ada sebelumnya sudah

    ada.

    1. Reorientasi

    Proses ini dibentuk oleh tenaga kristaloblastik, disini pengorientasian kembali

    dari susunan kristal-kristal, dan ini akan berpengaruh pada tekstur dan struktur

    yang ada.

    1. Pembentukan mineral-mineral baru

    Proses ini terjadi dengan penyusunan kembali elemen-elemen kimiawi yang

    sebelumnya telah ada.

    3. TIPE METAMORFOSA

    Bucher & Frey (1994) mengemukakan bahwa berdasarkan tatanan geologinya,

    metamorfosa dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :

    III.1. Metamorfosa regional/ dinamothermalMetamorfosa regional/dinamothermal merupakan metamorfosa yang terjadi pada

    daerah yang sangat luas. Metamorfosa ini dibedakan menjadi tiga, yaitu

    metamorfosa orogenik, burial dan dasar samudera(Ocean-floor).

    III.1.1. Metamorfosa Orogenik

    Metamorfosa ini terjadi pada daerah sabuk orogenik dimana terjadi proses

    deformasi yang menyebabkan rekristalisasi. Umumnya batuan metamorf yang

    Taylor Lautner dan Marie

    Avgeropoulos Makin Mesra

    Setelah putus dari Lily Collins

    pada 2011 lalu, Taylor Lautner

    pun cukup lama menjomblo.

    Hingga pada akhirnya pada 2013,

    aktor saga 'Twilight' tersebut

    berpacaran dengan aktris Marie

    Avgeropoulos yang hingga kini

    makin mesra.

    Jokowi Protes Namanya di Soal

    UN, Mendikbud: Saya Juga Protes

    Gubernur DKI Joko Widodo

    (Jokowi) protes namanya muncul

    di soal Ujian Nasional (UN) 2014

    tingkat SMA. Menanggapi hal itu,

    Mendikbud M Nuh mengaku

    dirinya juga memprotes hal itu.

    Aneh, Se Desa di Sampang Tidak

    Ada TPS Tapi Ribuan Surat Suara

    Tercoblos

    Pemilu Legislatif (Pileg) 2014

    masih menyisakan kejanggalan

    dan keanehan seperti di

    Sampang, Madura. Meski satu

    desa tidak ada TPS-nya, dan

    masyarakat yang masuk DPT

    tidak mencoblos, namun laporan

    di formulir C-1 tercatat ribuan

    suara untuk caleg.

    E! Siap Hadirkan Fashion Police:

    The 2014 MTV Movie Awards

    Tim Fashion Police merayakan

    salah satu malam terbesar

    industri film dengan edisi Rabu

    special Fashion Police: The 2014

    MTV Movie Awards. Acara ini

    akan menampilkan gaya busana

    para selebriti yang paling banyak

    dibicarakan.

    Mobil Listrik Nasional Belum Bisa

    Diproduksi Massal

    Para pencipta atau peneliti

    Indonesia telah mampu

    menciptakan purwarupa atau

    prototype mobil listrik berbagai

    tipe, sebagai bagian dari

    penelitian.

    Masa Depan Dispekulasikan,

    Ranieri Minta Bos Monaco

    Gantian Percaya pada Dirinya

    Claudio Ranieri terlihat tidak mau

    terlalu memusingkan spekulasi

    masa depannya di Monaco. Tapi

  • 4/16/2014 Petrologi Batuan Metamorf | Catatan Lapangan

    http://febryirfansyah.wordpress.com/2009/08/14/petrologi-batuan-metamorf/ 4/13

    dihasilkan mempunyai butiran mineral yang teroreintasi dan membentuk sabuk

    yang melampar dari ratusan sampai ribuan kilometer. Proses metamorfosa

    memerlukan waktu yang sangat lama berkisar antara puluhan juta tahun.

    III.1.2. Metamorfosa Burial

    Metamorfosa ini terjadi oleh akibat kenaikan tekanan dan temperatur pada

    daerah geosinklin yang mengalami sedimentasi intensif, kemudian terlipat.

    Proses yang terjadi adalah rekristalisasi dan reaksi antara mineral dengan fluida.

    III.1.3. Metamorfosa dasar Samudera(Ocean-Floor)

    Metamorfosa ini terjadi akibat adanya perubahan pada kerak samudera di sekitar

    punggungan tengah samudera (mid oceanic ridges). Batuan metamorf yang

    dihasilkan umumnya berkomposisi basa dan ultrabasa. Adanya pemanasan air laut

    menyebabkan mudah terjadinya reaksi kimia antara batuan dan air laut tersebut.

    III.2. Metamorfosa LokalMetamorfosa lokal merupakan proses metamorfosa yang terjadi pada daerah yang

    sempit berkisar antara beberapa meter sampai kilometer saja. Metamorfosa ini

    dapat dibedakan menjadi :

    (1) Metamorfosa Kontak

    Metamorfosa kontak terjadi pada batuan yang mengalami pemanasan di sekitar

    kontak massa batuan beku intrusif maupun ekstrusif. Perubahan terjadi karena

    pengaruh panas dan material yang dilepaskan oleh magma serta kadang oleh

    deformasi akibat gerakan magma. Zona metamorfosa kontak disebut contact

    aureole. Proses yang terjadi umumnya berupa rekristalisasi, reaksi antar mineral,

    reaksi antara mineral dan fluida serta penggantian/penambahan material. Batuan

    yang dihasilkan umumnya berbutir halus.

    (2) Pirometamorfosa/ Metamorfosa optalic/Kaustik/Thermal

    Metamorfosa ini adalah jenis khusus metamorfosa kontak yang menunjukkan

    efek hasil temperatur yang tinggi pada kontak batuan dengan magma pada

    kondisi volkanik atau quasi volkanik, contohnya pada xenolith atau pada zona

    dike.

    (3) Metamorfosa Kataklastik/Dislokasi/Kinematik/Dinamik

    Metamorfosa kataklastik terjadi pada daerah yang mengalami deformasi intensif,

    seperti pada patahan. Proses yang terjadi murni karena gaya mekanis yang

    mengakibatkan penggerusan dan granulasi batuan. Batuan yang dihasilkan

    bersifat non-foliasi dan dikenal sebagai fault breccia, fault gauge, atau milonit.

    (4) Metamorfosa Hidrotermal/Metasomatisme

    Metamorfosa hidrothermal terjadi akibat adanya perkolasi fluida atau gas yang

    panas pada jaringan antar butir atau pada retakan-retakan batuan sehingga

    menyebabkan perubahan komposisi mineral dan kimia. Perubahan juga

    dipengaruhi oleh adanya confining pressure.

    Gambar Tipe-tipe metamorfosa

    (5) Metamorfosa Impact

    ia juga minta pemilik klub itu

    untuk gantian percaya kepada

    dirinya.

    Bawaslu: Surat Suara Tertukar

    Tanggung Jawab KPU

    Peran KPU bukan hanya

    mengarahkan petugas di daerah

    namun seharusnya bisa

    mengontrol serta memprediksi

    kejadian yang tidak terduga.

    Pixelmaster, Minim Cahaya Tak

    Masalah di Kamera Zenfone

    Salah satu kemampuan ponsel

    Asus Zenfone terletak pada fitur

    kamera yang disebut pixelmaster.

    Fitur ini diklaim mampu

    memberikan hasil terbaik meski

    saat melakukan penjepretan

    objek di kondisi tanpa cahaya.

    Pencoblosan Ulang Berpotensi

    Meningkatkan Angka Golput

    Anggota Badan Pengawas Pemilu

    Nasrullah menyebut adanya

    Pemilu ulang di sejumlah daerah

    membuat angka golput berpotensi

    meningkat.

    Caleg Hanafi Rais Diperiksa

    Bawaslu Terkait Temuan Uang Rp

    510 Juta

    Bawaslu DIY resmi memanggil

    caleg nomer urut 1 DPR RI dapil

    DIY, Ahmad Hanafi Rais. Hanafi

    dipanggil berkaitan dengan uang

    sebesar Rp 510 juta yang

    diamankan Polres Gunungkidul

    saat Operasi Yustisi sebelum

    pencoblosan.

    Catatan AAPG

    An error has occurred; the feed is

    probably down. Try again later.

    Catatan Gambar

  • 4/16/2014 Petrologi Batuan Metamorf | Catatan Lapangan

    http://febryirfansyah.wordpress.com/2009/08/14/petrologi-batuan-metamorf/ 5/13

    Metamorfosa ini terjadi akibat adanya tabrakan hypervelocity sebuah meteorit.

    Kisaran waktunya hanya beberapa mikrodetik dan umumnya ditandai dengan

    terbentuknya mineral coesite dan stishovite.

    (6) Metamorfosa Retrogade/Diaropteris

    Metamorfosa ini terjadi akibat adanya penurunan temperatur sehingga kumpulan

    mineral metamorfosa tingkat tinggi berubah menjadi kumpulan mineral stabil

    pada temperatur yang lebih rendah.

    IV. MINERALOGIMineral-mineral yang terdapat pada batuan metamorf dapat berupa mineral yang

    berasal dari batuan asalnya maupun dari mineral baru yang terbentuk akibat

    proses metamorfisme sehingga dapat digolongkan menjadi 3,yaitu :

    1. Mineral yang umumnya terdapat pada batuan beku dan batuan metamorf

    seperti kuarsa, felspar, muskovit, biotit, hornblende, piroksen, olivin dan

    bijih besi.

    2. Mineral yang umumnya terdapat pada batuan sedimen dan batuan metamorf

    seperti kuarsa, muskovit, mineral-mineral lempung, kalsit dan dolomit.

    3. Mineral indeks batuan metamorf seperti garnet, andalusit, kianit, silimanit,

    stautolit, kordierit, epidot dan klorit.

    Proses pertumbuhan mineral saat terjadinya metamorfosa pada fase padat dapat

    dibedakan menjadi secretionary growth, concentrionary growth dan replacement

    (Ramberg, 1952 dalam Jackson, 1970). Secretionary growth merupakan

    pertumbuhan kristal hasil reaksi kima fluida yang terdapat pada batuan yang

    terbentuk akibat adanya tekanan pada batuan tersebut. Concentrionary growth

    adalah proses pendesakan kristal oleh kristal lainnya untuk membuat ruang

    pertumbuhan. Sedangkan replacement merupakan proses penggantian mineral

    lama oleh mineral baru. Secara umum model pertumbuhan kristal ini dapat dilihat

    pada gambar IV.1.

    Kemampuan mineral untuk membuat ruang bagi pertumbuhannya tidak sama satu

    dengan yang lainnya. Hal ini dapat ditunjukkan dengan oleh percobaan Becke,

    1904 (Jackson, 1970). Percobaan ini menghasilkan Seri Kristaloblastik yang

    menunjukkan bahwa mineral pada seri yang tinggi akan lebih mudah membuat

    ruang pertumbuhan dengan mendesak mineral pada seri yang lebih rendah.

    Mineral dengan kekuatan kristaloblastik tinggi umumnya besar dan euhedral.

    Tekanan merupakan faktor yang mempengaruhi stabilitas mineral pada batuan

    metamorf (Huang, 1962). Dalam hal ini dikenal dua golongan mineral yaitu stress

    mineral dan antistress mineral. Stress mineral merupakan mineral yang kisaran

    stabilitasnya akan semakin besar bila terkena tekanan atau dengan kata lain

    merupakan mineral yang tahan terhadap tekanan. Mineral-mineral tersebut

    umumnya merupakan penciri batuan yang terkena deformasi sangat kuat. seperti

    sekis. Contoh stress mineral antara lain kloritoid, stauroilit dan kianit.

    Sedangkan antistress mineral adalah mineral yang kisaran stabilitasnya akan

    menurun pada kondisi tekanan yang sama. Mineral ini tidak tahan terhadap

    tekanan tinggi sehingga tidak pernah ditemukan pada batuan yang terdeformasi

    kuat. Contoh mineralnya antara lain andalusit, kordierit, augit, hypersten, olivin,

    potasium felspar dan anortit.

    More Photos

  • 4/16/2014 Petrologi Batuan Metamorf | Catatan Lapangan

    http://febryirfansyah.wordpress.com/2009/08/14/petrologi-batuan-metamorf/ 6/13

    V. FASIES METAMORFIKKonsep fasies metamorfik diperkenalkan oleh Eskola, 1915 (Bucher & Frey, 1994).

    Eskola mengemukakan bahwa kumpulan mineral pada batuan metamorf

    merupakan karakteristik genetik yang sangat penting sehingga terdapat

    hubungan antara kumpulan mineral dan kompisisi batuan pada tingkat

    metamorfosa tertentu. Dengan kata lain sebuah fasies metamorfik merupakan

    kelompok batuan yang termetamorfosa pada kondisi yang sama yang dicirikan

    oleh kumpulan mineral yang tetap. Tiap fasies metamorfik dibatasi oleh tekanan

    dan temperatur tertentu serta dicirikan oleh hubungan teratur antara komposisi

    kimia dan mineralogi dalam batuan.

    VI. STRUKTUR BATUAN METAMORF

    Struktur batuan metamorf adalah kenampakan batuan yang berdasarkan ukuran,

    bentuk atau orientasi unit poligranular batuan tersebut(Jackson, 1970).

    Pembahasan mengenai struktur juga meliputi susunan bagian massa batuan

    termasuk hubungan geometrik antar bagian serta bentuk dan kenampakan

    internal bagian-bagian tersebut. (Bucher & Frey, 1994).

    Secara umum struktur batuan metamorf dapat dibedakan menjadi struktur foliasi

    dan nonfoliasi.

    VI.1. Struktur Foliasi

    Struktur foliasi merupakan kenampakan struktur planar pada suatu massa batuan

    (Bucher & Frey, 1994). Foliasi ini dapat terjadi karena adanya penjajaran

    mineral-mineral menjadi lapisan-lapisan (gneissosity), orientasi

    butiran(schistosity), permukaan belahan planar(cleavage) atau kombinasi dari

    ketiga hal tersebut (Jackson, 1970).

    1. Slaty Cleavage

    Umumnya ditemukan pada batuan metamorf berbutir sangat halus

    (mikrokristalin) yang dicirikan oleh adanya bidang-bidang belah planar yang

    sangat rapat, teratur dan sejajar. Batuannya disebut slate (batusabak).

    Struktur Slaty Cleavage

    1. 2. Phylitic

    Srtuktur ini hampir sama dengan struktur slaty cleavage tetapi terlihat

    rekristalisasi yang lebih besar dan mulai terlihat pemisahan mineral pipih dengan

    mineral granular. Batuannya disebut phyllite (filit)

    1. 3. Schistosic

    Terbentuk adanya susunan parallel mineral-mineral pipih, prismatic atau

    lentikular (umumnya mika atau klorit) yang berukuran butir sedang sampai kasar.

    Batuannya disebut schist (sekis).

    1. 4. Gneissic/Gnissose

    Terbentuk oleh adanya perselingan., lapisan penjajaran mineral yang mempunyai

    bentuk berbeda, umumnya antara mineral-mineral granuler (feldspar dan kuarsa)

    dengan mineral-mineral tabular atau prismatic (mioneral ferromagnesium).

  • 4/16/2014 Petrologi Batuan Metamorf | Catatan Lapangan

    http://febryirfansyah.wordpress.com/2009/08/14/petrologi-batuan-metamorf/ 7/13

    Penjajaran mineral ini umumnya tidak menerus melainkan terputus-putus.

    Batuannya disebut gneiss.

    VI.2. Struktur Non Foliasi.

    Struktur ini terbentuk oleh mineral-mineral equidimensional dan umumnya terdiri

    dari butiran-butiran (granular). Struktur non foliasi yang umum dijumpai antara

    lain :

    1. 1. Hornfelsic/granulose

    Terbentuk oleh mozaic mineral-mineral equidimensional dan equigranular dan

    umumnya berbentuk polygonal. Batuannya disebut hornfels (batutanduk)

    1. 2. Kataklastik

    Berbentuk oleh pecahan/fragmen batuan atau mineral berukuran kasar dan

    umumnya membentuk kenampakan breksiasi. Struktur kataklastik ini terjadi

    akibat metamorfosa kataklastik. Batuannya disebut cataclasite (kataklasit).

    1. 3. Milonitic

    Dihasilkan oleh adanya penggerusan mekanik pada metamorfosa kataklastik. Cirri

    struktur ini adalah mineralnya berbutir halus, menunjukkan kenampakan goresan-

    goresan searah dan belum terjadi rekristalisasi mineral-mineral primer. Batiannya

    disebut mylonite (milonit).

    1. 4. Phylonitic

    Mempunyai kenampakan yang sama dengan struktur milonitik tetapi umumnya

    telah terjadi rekristalisasi. Cirri lainnya adlah kenampakan kilap sutera pada

    batuan yang ,mempunyai struktur ini. Batuannya disebut phyllonite (filonit)

    VII. TEKSTUR BATUAN METAMORF

    Tekstur merupakan kenampakan batuan yang berdasarkan pada ukuran, bentuk

    dan orientasi butir mineral individual penyusun batuan metamorf (Jackson,

    1970). Penamaan tekstur batuan metamorf umumnya menggunakan awalan blasto

    atau akhiran blastic yang ditambahkan pada istilah dasarnya. Penamaan tekstur

    tersebut akan dibahas pada bagian berikut ini.

    VII.1. Tekstur berdasarkan ketahanan terhadap proses metamorfosa

    Berdasarkan ketahanannya terhadap proses metamorfosa ini tekstur batuan

    metamorf dapat dibedakan menjadi :

    1) Relict/Palimset/Sisa

    Tekstur ini merupakan tekstur batuan metamorf yang masih menunjukkan sisa

    tekstur batuan asalnya atau tekstur batuan asalnya masih tampak pada batuan

    metamorf tersebut. Awalan blasto digunakan untuk penamaan tekstur batuan

    metamorf ini. Contohnya adalah blastoporfiritik yaitu batuan metamorf yang

    tekstur porfiritik batuan beku asalnya masih bisa dikenali. Batuan yang

    mempunyai kondisi seperti ini sering disebut batuan metabeku atau

    metasedimen.

  • 4/16/2014 Petrologi Batuan Metamorf | Catatan Lapangan

    http://febryirfansyah.wordpress.com/2009/08/14/petrologi-batuan-metamorf/ 8/13

    2) Kristaloblastik

    Tekstur kristloblastik merupakan tekstur batuan metamorf yang terbentuk oleh

    sebab proses metamorfosa itu sendiri. Batuan dengan tekstur ini sudah

    mengalami rekristalisasi sehingga tekstur asalnya tidak tampak. Penamaannya

    menggunakan akhiran blastik.

    VII.2. Tekstur berdasarkan ukuran butirBerdasarkan ukuran butirnya, tekstur batuan metamorf dapat dibedakan menjadi

    :

    1. Fanerit, bila butiran kristal masih dapat dilihat dengan mata

    2. Afanit, Bila butiran kristal tidak dapat dibedakan dengan mata

    VII.3. Tekstur berdasarkan bentuk individu kristalBentuk individu kristal pada batuan metamorf dapat dibedakan menjadi :

    1. Euhedral, bila kristal dibatasi oleh bidang permukaan kristal itu sendiri

    2. Subhedral, bila kristal dibatasi sebagian oleh bidang permukaannya sendiri

    dan sebagian oleh bidang permukaan kristal disekitarnya.

    3. Anhedral, bila kristal dibatasi seluruhnya oleh bidang permukaan kristal lain

    disekitarnya.

    Pengertian bentuk kristal ini sama dengan yang dipergunakan pada batuan beku.

    Berdasarkan bentuk kristal tersebut maka tekstur batuan metamorf dapat

    dibedakan menjadi :

    (1) Idioblastik, apabila mineralnya dibatasi oleh Kristal berbentuk euhedral

    (2) Xenoblastik/Hypidioblastik, apabila mineralnya dibatasi oleh kristal

    berbentuk anhedral.

    VII.4. Tekstur berdasarkan bentuk mineralBerdasarkan bentuk mineralnya tekstur batuan metamorf dapat dibedakan

    menjadi :

    (1) Lepidoblastik, apabila mineral penyusunnya berbentuk tabular

    (2) Nematoblastik, apabila mineral penyusunnya berbentuk prismatic

    (3) Granoblastik, apabila mineral penyusunnya berbentuk granular,

    equidimensional, batas mineralnya bersifat sutured(tidak teratur) dan umumnya

    kristalnya berbentuk anhedral.

    (4) Granuloblastik, apabila mineral penyusunnya berbentuk granular,

    equidimensional, batas mineralnya bersifat unsutured(lebih teratur) dan

    umumnya kristalnya berbentuk anhedral.

    Selain tekstur yang telah disebutkan diatas terdapat beberapa tekstur khusus

    lainnya yang umumnya akan tampak pada pengamatan petrografi, Yaitu:

    Porfiroblastik, apabila terdapat beberapa mineral yangh ukurannya lebih

    besar tersebut sering disebut sebagai porphyroblasts

    Poikiloblastik/Sieve Texture yaitu tekstur porfiroblastik dengan

    porphyroblasts tampak melingkupi beberapa kristal yang lebih kecil.

  • 4/16/2014 Petrologi Batuan Metamorf | Catatan Lapangan

    http://febryirfansyah.wordpress.com/2009/08/14/petrologi-batuan-metamorf/ 9/13

    Mortar teksture, apabila fragmen mineral yang lebih besar terdapat pada

    massa dasar material yang berasal dari kirstal yang sama yang terkena

    pemecahan (crushing).

    Decussate texture yaitu tekstur kristaloblastik batuan polimeneralik yang

    tidak menunjukkan keteraturan orientasi.

    Sacaroidal Texture yaitu tekstur yang kenampakannya seperti gula pasir.

    Batuan mineral yang hanya terdiri dari satu tekstur saja, sering disebut

    bertekstur homeoblastik, sedangkan batuan yang mempunyai lebih dari satu

    tekstur disebut bertekstur heteroblastik.

    VIII. PENAMAAN DAN KLASIFIKASI BATUAN METAMORF

    Tatanama batuan metamorf secara umum tidak sesismatik penamaan batuan

    beku atau sedimen. Kebanyakan nama batuan metamorf didasarkan pada

    kenampakan struktur dan teksturnya. Untuk memperjelas banyak dipergunakan

    kata tambahan yang menunjukkan ciri khusus batuan metamorf tersebut,

    misalnya keberadaan mineral pencirinya (contohnya sekis klorit) atau nama

    batuan beku yang mempunyai komposisi yang sama (contohnya granite gneiss).

    Beberapa nama batuan juga berdasarkan jenis mineral penyusun utamanya

    (contohnya kuarsit) atau dapat pula dinamakan berdasarkan fasies

    metamorfiknya (misalnya granulit).

    Selain batuan yang penamaannya berdasarkan struktur, batuan metamorf lainnya

    yang banyak dikenal antara lain :

    Amphibolit yaitu batuan metamorf dengan besar butir sedang sampai kasar

    dan mineral utama penyusunnya adalah amfibol(umumnya hornblende) dan

    plagioklas. Batuan ini dapat menunjukkan schystosity bila mineral

    prismatiknya terorientasi.

    Eclogit yaitu batuan metamorf dengan besar butir sedang sampai kasar dan

    mineral penyusun utamanya adalah piroksen ompasit (diopsid kaya sodium

    dan aluminium) dan garnet kaya pyrope.

    Granulit, yaitu tekstur batuan metamorf dengan tekstur granoblastik yang

    tersusun oleh mineral utama kuarsa dan felspar serta sedikit piroksen dan

    garnet. Kuarsa dan garnet yang pipih kadang dapat menunjukkan struktur

    gneissic.

    Serpentinit, yaitu batuan metamorf dengan komposisi mineralnya hampir

    semuanya berupa mineral kelompok serpentin. Kadang dijumpai mineral

    tambahan seperti klorit, talk dan karbonat yang umumnya berwarna hijau.

    Marmer, yaitu batuan metamorf dengan komposisi mineral karbonat (kalsit

    atau dolomit) dan umumnya bertekstur granoblastik.

    Skarn, Yaitu marmer yang tidak murni karena mengandung mineral calc-

    silikat seperti garnet, epidot. Umumnya terjadi karena perubahan komposisi

    batuan disekitar kontak dengan batuan beku.

    Kuarsit, Yaitu batuan metamorf yang mengandung lebih dari 80% kuarsa.

    Soapstone, Yaitu batuan metamorf dengan komposisi mineral utama talk.

    Rodingit, Yaitu batuan metamorf dengan komposisi calc-silikat yang terjadi

    akibat alterasi metasomatik batuan beku basa didekat batuan beku

    ultrabasa yang mengalami serpentinitasi. (Diktat praktikum petrologi,

    2007)

  • 4/16/2014 Petrologi Batuan Metamorf | Catatan Lapangan

    http://febryirfansyah.wordpress.com/2009/08/14/petrologi-batuan-metamorf/ 10/13

    TABEL IDENTIFIKASI BATUAN METAMORF

    STRUKTUR CIRI LAIN KOMPOSISI

    MINERAL UTAMA

    GENESA NAMA

    BATUAN

    FOLIASISLATY

    CLEAVAGE

    - Abu-abu

    kehitaman,

    hijau, merah

    - Kilap

    suram

    - Belahan

    berkembang

    baik

    Klorit Mika Kwarsa- Metamorfosa

    regional

    - Dari

    mudstone,

    siltstone,

    claystone dll

    BATU

    SABAK

    (SLATE)

    - Kehijauan

    atau merah

    - Kilap

    sutera

    - Belahan

    tidak

    berkembang

    baik

    FILIT

    SCHISTOSE - Foliasi

    kadang-

    kadang

    bergelombang

    - Kadang-

    kadang hadir

    garnet

    Amphibole Metamorfosa

    Regional

    SEKIS

    GNEISSIC Kwarsa dan

    feldspar

    nampak

    berselang

    seling dengan

    lapisan tipis

    yang kaya

    amphibol dan

    mika

    Piroksen Metamorfosa

    Regional

    GENIS

    NON FOLIASI- Warna

    beragam

    - Lebih keras

    dibanding

    kaca

    KWARSA

    KWARSIT

  • 4/16/2014 Petrologi Batuan Metamorf | Catatan Lapangan

    http://febryirfansyah.wordpress.com/2009/08/14/petrologi-batuan-metamorf/ 11/13

    - Warna

    gelap

    - Berbutir

    halus

    - Lebih

    keras

    dibanding

    gelas

    KWARSA/MIKAMetamorfosa

    Termal/Kontak

    HORNFELS

    - Warna putih

    sampai

    dengan hitam

    - Kadang

    masih

    terdapat fosil

    - Lebih keras

    dibanding

    kuku jari

    - Bereaksi

    dengan HCl

    DOLOMIT

    Atau

    KALSIT

    MARMER

    - Hijau

    terang

    sampai gelap

    - Kilap

    berminyak

    - Lebih

    keras dari

    kuku jari

    SERPENTIN

    SERPENTIN

    - Hitam

    - Pecahan

    konkoidal

    - Lebih

    keras dari

    kuku jari

    ANTRASITE

    COAL

    - Abu-abu

    hijau sampai

    abu-abu biru

    - Kilap

    berminyak

    TALK

    SOAP

    STONE

  • 4/16/2014 Petrologi Batuan Metamorf | Catatan Lapangan

    http://febryirfansyah.wordpress.com/2009/08/14/petrologi-batuan-metamorf/ 12/13

    Petrologi Batuan Sedimen Tahap Eksplorasi MIGAS

    - Lebih

    lunak dari

    kuku jari

    6 comments so far

    conny on November 1, 2009

    Tolong Pak, saya butuh file ttg sistem kristal mineral, dan trik yg paling mudah

    untuk mempelajarinya

    Reply

    febryirfansyah on November 1, 2009

    @ conny : kalo ingin mencari referensi tentang sistem kristal masing2 mineral

    mungkin bisa dicari di link bawah ini :

    http://www.mindat.org/

    langsung bisa di-search sesuai permintaan.

    Reply

    You May Like

    1.

    About these ads

    Like

    Be the f irst to like this.

    Related

    Petrologi Batuan

    Sedimen

    Petrologi Batuan Beku Tahap Eksplorasi

    MIGAS

    In "Catatan Kuliah"

    In "Catatan Kuliah"

    In "Catatan Kuliah"

    Follow

    Follow CatatanLapangan

    Get every new post delivered

    to your Inbox.

    Enter your email address

    Sign me up

    Pow ered by WordPress.com

  • 4/16/2014 Petrologi Batuan Metamorf | Catatan Lapangan

    http://febryirfansyah.wordpress.com/2009/08/14/petrologi-batuan-metamorf/ 13/13

    [email protected] on December 16, 2010

    metamof

    Reply

    latifah on January 28, 2012

    membantu sekali ..

    terimakasih

    Reply

    fauzi on March 5, 2012

    izin copas ya mas. keren banget!

    Reply

    Norakma Abdullah on July 16, 2012

    tqinformasi ini sangat membantu

    =)

    Reply

    Leave a Reply

    Blog at WordPress.com. | The Light Theme.net.

    Enter your comment here...