Peta SIG

4
Peta dalam Sistem Informasi Geografis Ammazizzaky Tarigan S1 Ilmu Komputer, FASILKOM-TI, Universitas Sumatera Utara Jalan Universitas No. 9 Kampus USU Medan 20155 [email protected] Abstrak Sistem informasi geografis adalah suatu sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. Produk SIG sering disajikan dalam bentuk peta, namun kemampuan SIG yang sebenarnya terletak pada kemampuann melakukan analisis data peta. Peta merupakan penyajian grafis dari permukaan bumi dalam skala tertentu dan digambarkan pada bidang datar melalui proyeksi peta dengan menggunakan simbol-simbol tertentu sebagai perwakilan dari objek-objek spasial di permukaan bumi. Kata Kunci Sistem Informasi Geografis, Peta. I. Pendahuluan Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu produk ilmu komputer yang paling mutakhir saat ini. SIG pertama kali dikembangkan oleh Tomlinson tahun 1967. Penggunaan sistem informasi geografis (SIG) meningkat tajam sejak tahun 1980-an. Peningkatan pemakaian sistem ini terjadi di kalangan pemerintah, militer, akademis, atau bisnis terutama di negara-negara maju. SIG merupakan sistem yang berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi-informasi geografis. Sistem informasi geografis dapat digunakan untuk menangani berbagai ragam data termasuk peta, foto udara, citra satelit, data survey lapangan dan sebagainya. Sistem informasi geografis dapat juga digunakan untuk melakukan analisis serta simulasi berbagai proses yang ada di permukaan bumi. Sistem informasi geografis secara luas dapat diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan seperti binis, komputer, lingkungan dan geologi, pertanian dan kehutanan. Gambar 1 Pola Keterkaitan GIS Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa sistem komputer untuk SIG terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, dan prosedur untuk penyusunan memasukkan data, pengolahan, analisis, pemodelan dan penayangan data geospatial. SIG tidak hanya berfungsi sebagai tools semata. Walaupun produk SIG paling sering disajikan dalam bentuk peta, kekuatan SIG yang sebenarnya terletak pada kemampuannya melakukan analisis data peta. II. Peta Peta merupakan penyajian grafis dari permukaan bumi dalam skala tertentu dan digambarkan pada bidang datar melalui proyeksi peta dengan menggunakan simbol-simbol tertentu sebagai perwakilan dari objek-objek spasial di permukaan bumi. A. Pengertian Peta Peta dapat didefenisikan sebagai penyajian grafis dari bentuk ruang dan hubungan keruangan antara berbagai perwujudan yang diwakili. Peta mengandung arti komunikasi, artinya peta merupakan suatu alat penyampaian sinyal atau saluran informasi antara si pengirim pesan (pembuat peta) dan si penerima pesan (pemakai peta). B. Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta Pada masa sekarang, peta tidak hanya berfungsi sebagai penunjuk lokasi, peta juga dapat digunakan untuk dasar perencanaan pembangunan, pengambilan keputusan dan lain- lain. Secara umum fungsi peta dapat dilihat dari poin-poin berikut ini: 1) Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu tempat dalam hubungannya dengan tempat lain di permukaan bumi). 2) Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi). 3) Memperlihatkan bentuk (misalnya bentuk dari benua, negara dan lain-lain). 4) Mengumpulkan data dan menyeleksi data-data dari suatu daerah dan menyajikan di atas peta. Peta tidak hanya bertujuan sebagai alat komunikasi informasi ruang, Adapun tujuan lain dari pembuatan sebuah peta antara lain: 1) Membantu dalam suatu desain, misalnya desain jalan dan sebagainya. 2) Untuk analisis data spasial, misalnya perhitungan volume dan sebagainya. C. Jenis Peta Peta merupakan gambaran sederhana akan keberadaan di muka bumi. Peta dapat dibagi dalam dua kelompok besar, yaitu peta topografi dan peta tematik. real word user + Software Tools Database GIS Results

Transcript of Peta SIG

Peta dalam Sistem Informasi Geografis Ammazizzaky Tarigan

S1 Ilmu Komputer, FASILKOM-TI, Universitas Sumatera Utara

Jalan Universitas No. 9 Kampus USU Medan 20155

[email protected]

Abstrak — Sistem informasi geografis adalah suatu sistem

berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan

memanipulasi informasi-informasi geografis. Produk SIG sering

disajikan dalam bentuk peta, namun kemampuan SIG yang

sebenarnya terletak pada kemampuann melakukan analisis data

peta. Peta merupakan penyajian grafis dari permukaan bumi

dalam skala tertentu dan digambarkan pada bidang datar

melalui proyeksi peta dengan menggunakan simbol-simbol

tertentu sebagai perwakilan dari objek-objek spasial di

permukaan bumi.

Kata Kunci — Sistem Informasi Geografis, Peta.

I. Pendahuluan

Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu

produk ilmu komputer yang paling mutakhir saat ini. SIG

pertama kali dikembangkan oleh Tomlinson tahun 1967.

Penggunaan sistem informasi geografis (SIG) meningkat

tajam sejak tahun 1980-an. Peningkatan pemakaian sistem ini

terjadi di kalangan pemerintah, militer, akademis, atau bisnis

terutama di negara-negara maju. SIG merupakan sistem yang

berbasiskan komputer yang digunakan untuk menyimpan dan

memanipulasi informasi-informasi geografis.

Sistem informasi geografis dapat digunakan untuk

menangani berbagai ragam data termasuk peta, foto udara,

citra satelit, data survey lapangan dan sebagainya. Sistem

informasi geografis dapat juga digunakan untuk melakukan

analisis serta simulasi berbagai proses yang ada di permukaan

bumi. Sistem informasi geografis secara luas dapat diterapkan

dalam berbagai bidang kehidupan seperti binis, komputer,

lingkungan dan geologi, pertanian dan kehutanan.

Gambar 1 Pola Keterkaitan GIS

Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa sistem

komputer untuk SIG terdiri dari perangkat keras, perangkat

lunak, dan prosedur untuk penyusunan memasukkan data,

pengolahan, analisis, pemodelan dan penayangan data

geospatial. SIG tidak hanya berfungsi sebagai tools semata.

Walaupun produk SIG paling sering disajikan dalam bentuk

peta, kekuatan SIG yang sebenarnya terletak pada

kemampuannya melakukan analisis data peta.

II. Peta

Peta merupakan penyajian grafis dari permukaan bumi

dalam skala tertentu dan digambarkan pada bidang datar

melalui proyeksi peta dengan menggunakan simbol-simbol

tertentu sebagai perwakilan dari objek-objek spasial di

permukaan bumi.

A. Pengertian Peta

Peta dapat didefenisikan sebagai penyajian grafis dari

bentuk ruang dan hubungan keruangan antara berbagai

perwujudan yang diwakili. Peta mengandung arti komunikasi,

artinya peta merupakan suatu alat penyampaian sinyal atau

saluran informasi antara si pengirim pesan (pembuat peta) dan

si penerima pesan (pemakai peta).

B. Fungsi dan Tujuan Pembuatan Peta

Pada masa sekarang, peta tidak hanya berfungsi sebagai

penunjuk lokasi, peta juga dapat digunakan untuk dasar

perencanaan pembangunan, pengambilan keputusan dan lain-

lain. Secara umum fungsi peta dapat dilihat dari poin-poin

berikut ini:

1) Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu

tempat dalam hubungannya dengan tempat lain di permukaan

bumi).

2) Memperlihatkan ukuran (dari peta dapat diukur luas

daerah dan jarak-jarak di atas permukaan bumi).

3) Memperlihatkan bentuk (misalnya bentuk dari benua,

negara dan lain-lain).

4) Mengumpulkan data dan menyeleksi data-data dari suatu

daerah dan menyajikan di atas peta.

Peta tidak hanya bertujuan sebagai alat komunikasi

informasi ruang, Adapun tujuan lain dari pembuatan sebuah

peta antara lain:

1) Membantu dalam suatu desain, misalnya desain jalan

dan sebagainya.

2) Untuk analisis data spasial, misalnya perhitungan

volume dan sebagainya.

C. Jenis Peta

Peta merupakan gambaran sederhana akan keberadaan di

muka bumi. Peta dapat dibagi dalam dua kelompok besar,

yaitu peta topografi dan peta tematik.

real word

user

+ Software Tools

Database

GIS

Results

1) Peta Topografi (topographical map) merupakan peta

yang menunjukkan penampakan alamiah dan buatan manusia

di bumi. Topografi menggambarkan bentuk permukaan bumi

yang diwujudkan oleh kontur, lahan, jalan, sungai, bangunan,

jalan kereta api dan berbagai hal penting lainnya.

Gambar 2 Peta Topografi

2) Peta tematik (thematic map) merupakan sumber yang

penting dari informasi SIG. Peta tematik merupakan sarana

untuk menyampaikan konsep geografis dengan tema tertentu,

seperti kepadatan penduduk, iklim, jenis tanah, geologi,

kesesuaian lahan, pergerakan bahan, dan manusia serta

penggunaan lahan.

Gambar 3 Peta Tematik

D. Penampakan Peta

Jika diperhatikan suatu peta, terdapat empat jenis

penampakan yang berbeda satu dengan lainnya. Empat

penampakan tersebut adalah:

1) Titik (point) yang menggambarkan bagian kecil fisik

bumi, seperti bangunan dan tugu. Titik tidak mempunyai

ukuran panjang dan luas, hanya memiliki posisi koordinat

bumi.

2) Garis (line) yang menggambarkan bentuk fisik yang

dimensi lebarnya tidak dapat terukur pada skala peta, seperti

jalan dan sunga. Garis mempunyai dimensi panjang.

3) Area (polygon) menggambarkan bentuk suatu area,

seperti dananu, desa, kecamatan dan kabupaten. Area

mempunyai dimensi luas.

4) Teks (Text) merupakan atribut atau keterangan tentang

sesuatu penampakan, misalnya nama kota, nama bangunan,

nama sungai dan nama daerah.

Dari penampakan-penampakan tersebut sebuah peta

mampu memberikan informasi tentang:

1) Geometri yakni tentang bentuk dan dimana letak suatu

objek di permukaan bumi.

2) Atribut yang menjelaskan tentang suatu objek yang dapat

disajikan dalam bentuk simbol dan notasi.

E. Karakteristik Peta

Karakteristik peta merupakan batasan dan penggunaan peta

termasuk skala, akursi, jangkauan dan pengembangan

database.

1) Skala Peta, ditunjukkan dalam bentuk rasio, dengan

angka sebelah kiri menunjukkan jarak di peta sedangkan

angka sebelah kanan menunjukkan jarak di lapangan.

Misalnya peta berskala 1:25.000 berarti 1 cm di perta sama

dengan 25.000 cm di lapangan. Suatu peta yang kurang detail

berskala lebih kecil dibandingkan peta yang lebih detail.

Sehingga skala kecil mampu menampilkan area yang besar

yang kurang detail, namun skala besar mampu meningkatkan

ketelitian namun tidak berarea besar. Pada peta digital skala

tidak begitu diperhatikan, karena peta digital dapat diperbesar

atau diperkecil. Pada peta digital hanya menunjukkan dari

perta berskala berapa peta itu dibuat.

2) Resolusi Peta, berkenaan dengan seberapa besar

ketelitian lokasi dan bentuk objek suatu peta digambarkan

pada skala tertentu. Pada peta berskala lebih besar, resolusi

objek lebih teliti bila dibandingkan dengan keadaan

sebenarnya. Semakin menurun skala peta, resolusi peta juga

berkurang karena objek digambarkan semakin halus dan

sederhana atau bahkan tidak kelihatan di peta, misalnya line

yang harus dan area yang terlalu kecil akan hilang pada skala

yang sangat kecil.

3) Akurasi Peta, menunjukkan kebenaran nilai suatu lokasi

(berhubungan dengan ketepatan penarikan kesimpulan).

Akurasi peta selain ditentukan oleh resolusi dan skala peta

juga ditentukan oleh kualitas data sumber, keterampilan

menggambar dan ketepatan antara lebar garis yang tergambar

dengan kondisi lapangan. Yang perlu diingat adalah suatu peta

yang akurat dalam pembuatannya membutuhkan waktu dan

biaya yang lebih besar. Tidak ada peta yang secara

keseluruhannya akurat, yang penting adalah peta tersebut

masih dapat digunakan untuk membuat keputusan dan

analisis. Begitupun sangat penting untuk memperhatikan

keakuratan peta untuk meyakinkan bahwa data yang

digunakan dalam pembuatan cukup layak.

4) Presisi Peta, menunjukkan ketepatan suatu lokasi berada

(berhubungan dengan ketepatan metode yang digunakan).

Presisi lebih kecil dibanding dengan akurasi. Pada SIG,

tingkat presisi dan akurasi sangat tergantung pada kualitas

data.

F. Proyeksi Peta

Survey pengukuran dan pemetaan bumi dilakukan dalam

ruang 3D, dimana bumi mempunyai bentuk lengkung

(geometrisnya menyerupai ellipsoid), sedangkan peta adalah

bidang lengkung bumi ke bidang datar (2D), menggunakan

rumusan matematis, disebut Proyeksi Peta.

Jika diperhatikan, proyeksi peta adalah suatu cara untuk

menggambarkan permukaan lengkung ke permukaan datar

atau metode penggambaran secara sistematis garis-garis yang

mewakili lingkaran meridian dan paralel (graticule) pada

suatu permukaan datar. Metode tersebut dapat dilakukan

secara langsung atau transformasi yang diturunkan secara

matematis.

Karakteristik suatu metode proyeksi dapat dilihat dari pola

garis gratikul yang diplot di atas peta. Di bidang geodesi

(pemetaan) sendiri, secara khusus proyeksi peta bertujuan

memindahkan unsur-unsur titik, garis, dan sudut dari

permukaan bumi (ellipsoid) ke bidang datar dengan

menggunakan rumus-rumus proyeksi peta sehingga dicapai

kondisi yang diinginkan. Kondisi yang dimaksud meliputi

ciri-ciri unsur asli yang ingin tetap dipertahankan.

Secara sederhana proyeksi peta dapat didefenisikan sebagai

usaha mengubah bentuk bola (bidang lengkung) ke bentuk

bidang datar, dengan persyaratan sebagai berikut:

Bentuk (sudut dan arah) yang diubah harus tetap sama.

Luas permukaan yang diubah harus tetap dengan

memperhitungkan faktor skala (proyeksi ekuivalen).

Jarak antara satu titik dengan titik yang lain di atas

permukaan yang diubah harus tetap juga dengan

memperhitungkan faktor skala (proyeksi ekudistan).

Ada beberapa cara dalam memproyeksikan sebuah peta,

antara lain:

1) Proyeksi Kerucut, yang paling sederhana dalamproyeksi

ini adalah kerucut yang menyinggung pada bola bumi

sepanjang sebuah garis lintang. Garis-garis meridian

diproyeksikan di atas permukaan kerucut berupa garis lurus,

bertemu di puncak kerucutnya, atau di sebuah titik. Garis-

garis paralel pada garis lintang diproyeksikan pada kerucut

sebagai lingkaran-lingkaran. Proyeksi ini disebut memotong

jika proyeksi ini didefenisikan dengan dua garis paralel

standar.

Gambar 4 Proyeksi Silinder

2) Proyeksi Silinder, proyeksi ini bisa saja mempunyai satu

garis persinggungan atau dua garis perpotongan kepada bola

bumi. Meridian diproyeksikan secara geometrik pada

permukaan silinder, dan paralel lintang diproyeksikan secara

. Jarak antara

meridian-meridian adalah sama, sedangkan jarak antara garis

paralel dan garis singgung makin bertambah besar ke arah

kurub.

Gambar 5 Proyeksi Silinder

3) Proyeksi Planar, proyeksi bidang datar akan

memproyeksikan data pada permukaan datar menyentuh bola

bumi. Proyeksi bidang datar juga disebut sebagai proyeksi

azimutal atau zenital. Tipe proyeksi ini biasanya menyinggung

bola bumi pada satu titik, tetapi bisa juga memotong. Titik

singgungnya bisa kutub utara, kutub selatan, sebuah titik pada

equator, atau titik manapun yang berada di antaranya.

Gambar 6 Proyeksi Planar

III. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh antara lain

sebagai berikut:

1) Peta merupakan bentuk penyajian grafis permukaan

bumi dalam bidang datar.

2) Peta terbagi menjadi dua, peta topografi adalah peta yang

menampilkan bentuk alamiah dan buatan dari bentuk bumi

sedangkan peta tematik adalah peta yang menampilkan bentuk

bumi berdasarkan sebuah tema yang ditentukan.

3) Ada empat hal yang dapat ditampakkan dari sebuah peta,

yaitu titik, garis, area dan teks.

4) Permukaan bumi dapat diproyeksikan dengan 3 cara,

antara lain proyeksi kerucut, proyeksi silinder dan proyeksi

planar.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Elly, Muhamad Jafar. 2009. Sistem Informasi Geografi Menggunakan Aplikasi ArcView 3.2 dan ERMapper 6.4. Yogyakarta: Graha Ilmu.

[2] Riyanto, Prilnali, Indelarko, H.. 2009. Pengembangan Aplikasi Sistem

Informasi Geografis Berbasis Desktop da Web. Yogyakarta: Gava Media.

[3] Supriadi, Nasution, Z.. 2007. Sistem Informasi Geografis. Medan: USU

Press. [4] Anam, Saiful. 2005. Menggunakan ArcInfo untuk Proyeksi Peta.

Bandung: Informatika Bandung.

[5] Budiyanto, Eko. 2002. Sistem Informasi Geografis Menggunakan ArcView GIS. Yogyakarta: Andi.

[6] Febriani, R., 2009, Pemetaan Daerah Rawan Konflik Gajah Menggunakan Sistem Informasi Geografis di Taman Nasional Gunung

Leuser, Skripsi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara,

Medan.