Peta Konsep Komponen Bahasa

4
Rizal Nurman Wahyudi X//- IPA 4 / 33 Komponen Bahasa Fonem Morfem Kata Frasa Klausa Kalimat Morfem Bebas Morfem Morfem Dasar Terikat Kata Dasar Kata Kata Ulang Kata Kalimat Tunggal Kalimat Majemuk Kalimat Majemuk Setara Kalimat Majemuk Rapatan Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat Majemuk Canpuran

Transcript of Peta Konsep Komponen Bahasa

Page 1: Peta Konsep Komponen Bahasa

Rizal Nurman WahyudiX//- IPA 4 / 33

Komponen Bahasa

Fonem

Morfem

Kata

Frasa

Klausa

Kalimat

Morfem Bebas

Morfem Terikat

Morfem Dasar Terikat

Kata Dasar

Kata Turunan

Kata Ulang

Kata Majemuk

Kalimat Tunggal Kalimat Majemuk

Kalimat Majemuk Setara

Kalimat Majemuk Rapatan

Kalimat Majemuk Bertingkat

Kalimat Majemuk Canpuran

Page 2: Peta Konsep Komponen Bahasa

Fonem

Fonem adalah satuan bunyi terkecil yg mampu menunjukkan kontras makna. (huruf)

Misal : /h/ adalah fonem karena membedakan makna kata harus dan arus, /b/ dan /p/ adalah dua fonem yang berbeda karena bara dan para beda maknanya.`

Morfem

Morfem adalah satuan bentuk bahasa terkecil yang mempunyai makna secara relatif stabil dan tidak dapat dibagi atas bagian bermakna yang lebih kecil.

Menurut bentuk dan maknanya Morfem dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Morfem BebasMorfem bebas, yaitu morfem yang berdiri sendiri dari segi makna tanpa harus dihubungkan dengan morfem yang lain. Semua kata dasar tergolong morfem bebas. Contoh : saya, duduk, kursi, makan.

2. Morfem TerikatMorfem terikat yaitu morfem yang tidak mempunyai potensi untuk berdiri sendiri dan yang selalu terikat dengan morfem lain untuk membentuk ujaran.Contoh : juang dalam daya juang, temu dalam temu karya, mayur dalam sayur mayur.

3. Morfem Dasar TerikatMorfem dasar terikat adalah morfem dasar yang hanya dapat menjadi kata bila bergabung dengan afiks atau dengan morfem lainContoh : juang dalam perjuangan, olah dalam olahan, temu dalam bertemu

Kata

Kata atau adalah suatu unit dari suatu bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu atau lebih morfem. Gabungan kata-kata dapat membentuk frasa, klausa, atau Kalimat.

Berdasarkan bentuknya, kata bisa digolongkan menjadi empat:

1. Kata DasarKata dasar adalah kata yang merupakan dasar pembentukan kata turunan atau kata berimbuhan.Contoh : rumah, lembut, naik.

2. Kata TurunanKata Turunan adalah kata yg terbentuk sbg hasil proses afiksasi, reduplikasi, atau penggabungan.Contoh :memakan, mengebom, menghias.

3. Kata Ulang Kata ulang adalah kata dasar atau bentuk dasar yang mengalami perulangan baik seluruh maupun sebagianContoh :rumah-rumah, anak-anak, sayur-mayur.

Page 3: Peta Konsep Komponen Bahasa

4. Kata MajemukKata Majemuk atau Kompositum adalah gabungan dari da kata atau lebih yang membentuk suatu kesatuan arti. Contoh : tangan besi, saksi mata, darah daging, Ibu kota.

Frasa

Frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yg bersifat nonpredikatif. Artinya frasa tidak memiliki predikat dalam strukturnya. Itu yang membedakan frasa dari klausa dan kalimat.

Contoh : ayam hitam, ayam saya, rumah besar.

Perbedaan Frasa dengan Kalimat Majemuk

Frase kerap dibedakan dengan Kata Majemuk. Makna frasa tidak berbeda dengan makna kata yang menjadi kepala/inti frasa.

Misalnya:

Meja hitam tetaplah bermakna meja, tetapi ditambahkan pewatas sifat hitam. Meja kayu juga tetap meja, tetapi ditambahkan makna pewatas kayu.

Di sisi lain, kata majemuk memiliki makna yang sangat jauh berbeda dengan makna kata-kata yang menjadi unsur-unsurnya, sehingga kata majemuk kerap disebut memiliki makna idiomatis.

(disebut kata kiasan)Misalnya:

Meja hijau dalam bahasa Indonesia lebih bermakna 'sidang atau pengadilan', bukan semata-mata meja yang berwarna hijau. Tangan besi lebih bermakna kepemimpinan yang keras alih-alih tangan yang terbuat dari besi.

Klausa

Klausa adalah satuan gramatikal yg berupa kelompok kata, sekurang-kurangnya terdiri atas subjek dan predikat dan berpotensi menjadi kalimat

Contoh : Adik penari, orang itu kurus, Dia datang.

Kalimat

Kalimat adalah gabungan dari dua buah kata atau lebih yang menghasilkan suatu pengertian dan pola intonasi akhir.

Berdasarkan jumlah klausa yang terkandung di dalamnya, kalimat dibedakan atas :

1. Kalimat TunggalKalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat. Contoh : ayah membaca koran di ruang tamu

2. Kalimat MajemukKalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya. Contoh:a. Saya akan datang ke rumahmu sekarang atau nanti malam.

Page 4: Peta Konsep Komponen Bahasa

b. Dia sangat baik hati dan suka menolong.