PESAN DIREKSI - ptpn2.comptpn2.com/wp-content/uploads/2019/01/pedoman-sekper.pdf · Direksi PT...
Transcript of PESAN DIREKSI - ptpn2.comptpn2.com/wp-content/uploads/2019/01/pedoman-sekper.pdf · Direksi PT...
PTPN II Corporate Secretary Manual
Corporate Governance
PESAN DIREKSI
Saat ini telah terjadi dinamisasi perubahan pada lingkungan PTPN II,
dimana tuntutan dari stakeholder terhadap informasi perusahaan dirasakan
begitu menonjol, kinerja perusahaan sangat terpengaruh dengan kualitas
interaksi berbagai pihak yang berkepentingan tersebut (stakeholder), baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam dinamisasi perubahan tersebut, untuk membantu kelancaran tugas-
tugas Direksi sehari-hari sebagai penghubung dan penyedia informasi bagi
pihak-pihak terkait perusahaan (stakeholder) perlu ditetapkan suatu
Pedoman kerja Sekretaris Perusahaan PT Perkebunan Nusantara II. Hal
ini sejalan dengan Peraturan Menteri BUMN No. Per-01/MBU/2011 tentang
penerapan Good Corporate Governance, terutama pasal 29 tentang fungsi
Sekretaris Perusahaan.
Diharapkan Pedoman Kerja ini dapat dijadikan panduan bagi managemen
perusahaan dalam melaksanakan praktek-praktek pengelolaan
perusahaan yang sehat sekaligus memberikan gambaran yang obyektif
dan transparan kepada seluruh steakholders.
Tanjung Morawa, 2017
PT PERKEBUNAN NUSANTARA II
Komisaris
Djafar Badjeber Komisaris Utama
Direksi
Teten Djaka Triana Direktur Utama
PTPN II Corporate Secretary Manual
i
Corporate Governance
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ……………………………………………………………… i
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………… 1
BAB II ORGANISASI BAGIAN SEKRETARIAT PERUSAHAAN 3
1. Struktur Organisasi Bagian Sekretaris Perusahaan …... 3
2. Uraian Tugas Bagian Sekretaris Perusahaan …………. 5
BAB III HUBUNGAN SEKRETARIS PERUSAHAAN DENGAN
BEBERAPA PIHAK
1. Penyampaian Informasi ……………………………………. 20
2. Hubungan Sekretaris Perusahaan dengan Pemegang Saham
………………………………………………………………… 21
3. Hubungan Sekretaris Perusahaan dengan Dewan Komisaris 22
4. Hubungan Sekretaris Perusahaan dengan Direksi ………… 23
5. Hubungan Sekretaris Perusahaan dengan Bagian lain ……. 25
6. Hubungan Sekretaris Perusahaan dengan Stakeholder …… 26
BAB IV PELAPORAN ………………………………………………….. 27
PTPN II Corporate Secretary Manual
1
Corporate Governance
BAB I
PENDAHULUAN Pihak-pihak yang berkepentingan terhadap suatu perusahaan yang biasa
disebut stakeholders selalu menginginkan informasi yang tepat, akurat dan
objektif. Bagi manajemen perusahaan, informasi yang tepat, akurat dan
objektif sangat diperlukan agar dapat menghindari kesalahan dalam
mengembil keputusan sedangkan bagi pihak-pihak di luar perusahaan
informasi yang demikian berguna untuk menghindari image yang buruk
terhadap perusahaan. Keinginan untuk memperoleh informasi yang tepat, akurat dan objektif oleh
berbagai pihak menjadi perhatian manajemen perusahaan, sehingga
berkesimpulan bahwa diperlukan suatu unit kerja tersendiri mengelola
informasi dan penghubung antara perusahaan dengan pihak-pihak yang
berkepentingan tersebut. Untuk melaksanakan fungsi itu di dalam
perusahaan dibentuklah suatu unit kerja atau bagian yang disebut Bagian
Sekretariat dengan nama yang lebih bergengsi akhir-akhir ini yaitu
Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary). Demikian pentingnya pengelolaan informasi, maka terbit beberapa
peraturan yang memberikan kewenangan bagi manajemen perusahaan
untuk membentuk unit kerja dalm rangka melaksanakan fungsi
pengelolaan informasi tersebut.
Pasal 29 ayat(1) Peraturan Menteri BUMN No. PER-01/MBU/2011 tanggal
1 Agustus 2011 yang menyebutkan bahwa : “Direksi wajib menyelenggarakan fungsi Sekretaris Perusahaan, selanjutnya ayat (4)
Peraturan Menteri tersebut menyatakan : “Fungsi Sekretaris Perusahaan sebagaimana disebut pada ayat (1), adalah :
PTPN II Corporate Secretary Manual
2
Corporate Governance
a. Memastikan bahwa BUMN mematuhi peraturan tentang
persyaratan terbukaan sejalan dengan prinsip-prinsip GCG.
b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan Dewan
Komisaris secara berkala dan/atau sewaktu-waktu apabila diminta.
c. Sebagai penghubung (Liaison Officer) dan
d. Menatausahakan serta menyimpan dokumen Perusahaan,
termasuk tetapi tidak terbatas pad Daftar Pemegang Saham, Daftar
Khusus dan Risalah Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris dan
RUPS.
Ketentuan tersebut dipertegas kembali dalam pasal 20 Undang-Undang
Nomor : 19 Tahun 2003 tanggal 19 Juni 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara yang mengandung makna bahwa BUMN yang berbentuk Persero
dianjurkan untuk mengangkat Corporate Secretary jika dianggap perlu. Pada dasarnya ruang lingkup tugas Sekretaris Perusahaan adalah
memperoleh, mengolah, menatausahakan, menyediakan data/informasi
dan menjadi juru bicara/ penghubung atas nama korporasi dalam
menjelaskan, menjawab dan memberikan informasi yang relevan kepada
pihak-pihak terkait (stakeholders). Pengelolaan informasi oleh Sekretaris
Perusahaan harus secara profesional agar dapat menyediakan informasi
yang tepat waktu, akurat dan objektif kepada stakeholders.
Di samping mengelola informasi, Sekretaris Perusahaan juga membantu
Direksi untuk mendorong kepatuhan korporasi terhadap peraturan
perundang-undangan serta mendorong penerapan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (GCG). Tugas lainnya adalah menghadiri rapat
Direksi dan membuat Risalah Rapat serta bertanggungjawab dalam
penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
PTPN II Corporate Secretary Manual
3
Corporate Governance
BAB II ORGANISASI BAGIAN SEKRETARIAT PERUSAHAAN
1. Struktur Organisasi Bagian Sekretariat Perusahaan
Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan atau Sekretaris Perusahaan
ditunjuk dan diangkat oleh Direksi dengan tujuan utama untuk
membantu Direksi mengelola informasi yang akan dikomunikasikan
kepada pihak intern dan ekstern perusahaan.
Sekretaris Perusahaan dijabat oleh seorang Kepala Bagian yang
disebut Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan, yang berkedudukan
dan berada langsung dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Utama (Catatan : posisi jabatan ini lazimnya diupayakan sedikit di atas
Kepala bagian dan berada langsung dibawah Direktur utama).
Sekretaris Perusahaan dijabat oleh seorang Kepala Bagian yang
disebut Kepala bagian Sekretaris Perusahaan, yang berkedudukan dan
berada langsung dibawah dan bertanggung jawab kepada Direktur
Utama (Catatan : posisi jabatan ini lazimnya diupayakan sedikit diatas
Kepala bagian dan berada langsung dibawah Direktur utama).
Melihat bidang tugasnya yang sangat kompleks, maka untuk dapat
diangkat menjadi Kepala Bagian Sekretaris Perusahaan harus memenuhi
kriteria sebagai berikut :
PTPN II Corporate Secretary Manual
4
Corporate Governance
1) Serendah-rendahnya berijazah S-1 (Sarjana) yang memahami
bidang usaha perusahaan dan berpengatahuan luas seperti bidang
hukum, peraturan perundang-undangan, ekonomi, manajerial,
keuangan serta pengetahuan komunikasi lainnya yang cukup
memadai untuk dapat melaksanakan tugas dan tanggung
jawabnya.
2) Telah pernah menduduki jabatan Kepala Bagian atau manajer
secara berturut-turut pada 2 (dua) bagian atau Distrik yang berbeda
pada perusahaan.
3) Memiliki kemampuan sebagai gerbang penghubung pertama antar
Direksi, Komisaris & Kepala Bagian/Manajer lain pada perusahaan.
4) Memiliki kemampuan sabagai komunikator atau interpersonal skill
yang baik, seorang pendengar yang baik, mudah didekati, andal
dan mampu menjaga kerahasian perusahaan.
Struktur organisasi Bagian Sekretariat Perusahaan yang ditetapkan
Direksi PT Perkebunan Nusantara II adalah sebagai berikut :
PTPN II Corporate Secretary Manual
5
Corporate Governance
2. Uraian Tugas Bagian Sekretariat Perusahaan 1) Kepala Bagian Sekretariat Perusahaan
(1) Tugas
(1.1) Membantu dan menjalankan tugas-tugas manajemen,
kebijakan Direksi dibidang sekretariat, dan
memberikan data-data yang berhubungan dengan
bidang sekretriat.
(1.2) Menghimpun data-data maupun informasi penting
lainnya dari bagian-bagian dalam bentuk data base
sebagai informasi bila dibutuhkan untuk kepentingan
perusahaan.
Sekretaris Perusahaan
Kepala UrusanTata Usaha
Staf Urusan Surat Menyurat/Arsipdan Monitoring Dokumen
Kepala UrusanRumah Tangga
Staf Urusan PengelolaanEmplasment/Rumah Tangga
dan Transportasi
Kepala UrusanHubungan Masyarakat
Staf Urusan Humasdan Protokuler
STRUKTUR ORGANISASI
SEKRETARIAT PERUSAHAAN
PT PERKEBUNAN NUSANTARA II
Catatan : Struktur ini dapat berubah sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan Keputusan Direksi.
PTPN II Corporate Secretary Manual
6
Corporate Governance
(1.3) Menjalankan seluruh SI, SE, kebijakan Direksi serta
melaksanakan monitoring, analisa, evaluasi, dan
memberdayakan seluruh sumber daya yang ada di
urusannya. (1.4) Menyusun program kerja/ kegiatan dan kebutuhan
anggaran Bagian Sekretariat perusahaan (1.5) Menyusun dan mengevaluasi kebijakan metode
pengelolaan informasi Bagian Sekretariat Perusahaan (1.6) Membina dan menjalin hubungan dengan instansi luar,
seperti Instansi Pemerintah, BUMN, swasta, media
massa dan masyarakat dalam rangka mengumpulkan
dan mempublikasikan informasi serta untuk membantu
Komisaris dan Direksi menjalin hubungan dengan pihak
intern dan ekstern perusahaan. (1.7) Mengelola informasi dan mengkaji seluruh informasi
termasuk dampak hukumnya dan mempersiapkan
informasi tersebut secermat mungkin yang akan
dikomunikasikan kepada pihak terkait. (1.8) Membina hubungan dengan investor/mitra bisnis dan
anak perusahaan. (1.9) Membangun terbentuknya citra perusahaan (image) yang
positif oleh pihak-pihak yang berkepentingan terhadap
perusahaan (1.10) Membina kerjasama yang baik dengan Bagian-bagian,
Distrik atau Unit Usaha terkait dalam rangka memantau
kepatuhan perusahaan terhadap peraturan perundang-
undangan.
PTPN II Corporate Secretary Manual
7
Corporate Governance
(1.11) Memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan
tentang persyaratan keterbukaan sejalan dengan
penerapan prinsip-prinsip GCG
(1,12) Memantau/ memonitor penerapan prinsip Good
Corporate Governance (GCG). Pada perusahaan
(1.12) Menjalankan aspek hukum berkaitan dengan pihak luar
dalam rangka pengembangan dan kerja sama operasi
perusahaan/joint venture.
(1.13) Membuat jadwal dan agenda rapat, undangan rapat
Direksi, rapat kordinasi Direksi dengan Komisaris dan
RUPS
(1.14) Menghadiri rapat Direksi, rapat kordinasi Direksi
dengan Komisaris, RUPS dan membuat Berita Acara
Rapat/Risalah Rapat, serta proses pengesahannya.
(1.15) Membuat rencana tahunan yang disetujui Komisaris
atas beberapa pelatihan/seminar, termasuk anggaran
biayanya dalam rangka pendalaman pengetahuan
atau peningkatan kompetensi Komisaris dan Direksi.
(1.16) Menyusun dan mempublikasikan tanggapan secara
tepat waktu, akurat dan objektif atas pertanyaan dari
masyarakat, pemasok dan pekerja.
(1.17) Mengkaji aspek hukum dan peraturan/ketentuan secara
berkala terhadap perikatan/perjanjian antara
perusahaan dengan rekanan/pemasok.
(1.18) Membuat konsep-konsep surat keputusan maupun
surat edaran Direksi untuk kepentingan internal
perusahaan
PTPN II Corporate Secretary Manual
8
Corporate Governance
(1.19) Mengadakan seleksi kepada calon rekanan, untuk
dimasukkan dalam Daftar Rekanan Perusahaan dan
mengeluarkan rekanan yang black list dari Daftar
Rekanan atas masukan dari bagian lain.
(1.20) Menyelenggarakan kegiatan ketatausahaan dan tugas-
tugas protokoler Direksi, menyiapkan penyajian dan
sambutan Direksi.
(1.21) Sebagai Penghubung (Liason officer) dan Mengelola/
memonitoring kegiatan Kantor Penghubung (LO)
Jakarta
(2) Hak/Wewenang (2,1) Berhak meminta data/informasi dari masing-masing
bagian/Distrik usaha/unit usaha, yaitu informasi yang
relevan untuk dipublikasikan.
(2.2) Atas sepengetahuan Direksi mengadakan dan
membina hubungan dengan para pihak sebagai upaya
meningkatkan loyalitas para stakeholder.
(2.3) Memberikan keterangan pers (pers release) mengenai
kebijakan perusahaan
(2.4) Memberikan pertimbangan hukum kepada Direksi
dalam merumuskan suatu peraturan dan kebijakan.
(2.5) Berhak mendapat pendidikan dan pelatihan dalam
rangka meningkatkan kemampuan dalam pelaksanaan
tugasnya.
(2.6) Mengajukan usulan dan gagasan dalam rangka
penyusunan perencanaan strategis Perusahaan.
(2.7) Melakukan pembinaan, penilaian, mengusulkan
promosi, mutasi, demosi serta pengiriman pelatihan
PTPN II Corporate Secretary Manual
9
Corporate Governance
intern maupun ekstern dan tindakan indisipliner bagi
karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana di
Bagiannya.
(3) Kewajiban
(3.1) Memberikan masukan kepada Direksi dalam rangka
mematuhi ketentuan yang berhubungan dengan UU
BUMN, UU Perseroan Terbatas, UU Pasar Modal,
peraturan pemerintah, peraturan menteri/ instansi
terkait dan peraturan pelaksanaannya.
(3.2) Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Direksi dan
Dewan Komisaris secara berkala dan/ atau sewaktu-
waktu apabila diminta.
(3.3) Berperilaku dan bersikap jujur, disiplin, komunikatif,
obyektif dan cermat dalam melaksanakan tugasnya.
(3.4) Memiliki integritas yang tinggi terhadap perusahaan.
(3.5) Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Direktur
Utama.
(3.6) Berkewajiban untuk menyelenggarakan program
pengenalan bagi anggota Direksi dan anggota Dewan
Komisaris yang baru diangkat, dan membuat laporan
perkembangan program pengenalan yang telah
dilaksanakan. yang disampaikan kepada Komisaris.
(3.7) Menyiapkan konsep laporan pengendalian intern yang
harus diberikan Direksi kepada Pemegang Saham.
(3.8) Mengingatkan Komisaris dan Direksi atas tanggung
jawabnya terhadap pelaksanaan GCG, pengendalian
intern & manajemen risiko.
PTPN II Corporate Secretary Manual
10
Corporate Governance
(3.9) Menatausahakan serta menyimpan dokumen perusa-
haan, termasuk tetapi tidak terbatas pada Daftar
Pemegang Saham, Daftar khusus dan risalah rapat
Direksi, rapat Dewan Komisaris dan RUPS,
(4) Tanggung Jawab
(4.1) Bertanggungjawab atas tindakan yang dilakukan pejabat yang berada dibawahnya.
(4.2) Bertanggungjawab atas tersedianya data/ informasi
mengenai perusahaan
(4.3) Bertanggungjawab atas kelancaran penyelenggaraan rapat internal Direksi, rapat koordinasi Direksi dan Komisaris dan RUPS, termasuk pembuatan undangan, agenda dan materi serta pembuatan risalah rapat dan proses pengesahannya.
(4.4) Bertanggungjawab menjaga kerahasiaan perusahaan
secara keseluruhan
(4.5) Bertanggungjawab untuk memastikan agar informasi mengenai perusahaan diberikan kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan stakeholders lainnya secara tepat waktu dan lengkap apabila diminta.
(4.6) Menyimpan & mengamankan seluruh dokumen yang
bersifat Penting dan Rahasia.
(4.7) Menjamin kelancaran dan hasil kerja di Bagiannya dan mengambil keputusan yang berhubungan dengan tugas utamanya, yg tidak menyimpang dari kebijakan perusahaan.
PTPN II Corporate Secretary Manual
11
Corporate Governance
2) Kepala Sub BagianTata Usaha
(1) Tugas
(1.1) Membantu Kepala Bagian dalam pelaksanaan tugas-
tugas di bidang Sekretariat Perusahaan dan tugas-
tugas lainnya.
(1.2) Membantu menghimpun data-data maupun informasi
penting lainnya dari bagian-bagian dalam bentuk data
base sebagai informasi bila dibutuhkan untuk
kepentingan perusahaan.
(1.3) Menjalankan seluruh SI, SE, kebijakan Direksi serta
melaksanakan monitoring, analisa, evaluasi, dan
memberdayakan seluruh sumber daya yang ada
diurusannya.
(1.4) Menyusun program kegiatan dan kebutuhan anggaran
(RKAP dan RKO) Sub Bagian Tata Usaha dan Bagian
Sekretariat Perusahaan secara keseluruhan.
(1.4) Menyusun dan mengevaluasi kebijakan Urusan Tata
Usaha & Bagian Sekretariat Perusahaan secara
keseluruhan.
(1.5) Membuat konsep surat Direksi, baik untuk kebutuhan
intern maupun ekstern untuk diteruskan ke Direktur
yang bersangkutan.
(1.6) Mengagendakan surat masuk dan keluar sebelum dan
sesudah diserahkan ke Direktur yang bersangkutan.
(1.7) Meneruskan surat masuk ke bagian-bagian sesuai
dengan disposisi Direksi.
(1.8) Menata arsip copy seluruh surat menyurat perusahaan
antara lain; peraturan/ketentuan perundang-undangan
PTPN II Corporate Secretary Manual
12
Corporate Governance
yang berlaku dan terkait dengan korporasi seperti
Anggaran Dasar/ Akte Pendirian Perusahaan,
Peraturan Pemerintah, Keputusan Kementrian BUMN,
Menteri Pertanian, UU BUMN, UU Perseroan
Terbatas, dan peraturan lainnya;
Copy surat masuk dan surat keluar dari dan ke Direksi,
Surat Keputusan/Surat Edaran Direksi, Surat masuk
dan surat keluar atas surat Kepala bagian Sekretaris
Perusahaan.
(1.9) Menata arsip/dokumen curiculum vitae Komisaris dan
Direksi dan Surat Keputusan pengangkatannya, hasil
RUPS serta notulen/ risalah rapat internal Direksi dan
Komisaris
(1.10) Mengumpulkan dokumen dari bagian lain seperti
Laporan Keuangan, Laporan Tahunan, Laporan Audit
Intern dan Ekstern, copy KSO.
(1.11) Membuat laporan Urusan Tata Usaha dan Laporan
Bagian Sekretaris Perusahaan secara keseluruhan.
(1.12) Melayani permintaan Kantor Penghubung (LO) Jakarta
dan memonitoring kegiatannya.
(1.13) Memonitor pembuatan Surat Perintah Jalan (SPJ) dan
mempersiapkan akomodasi/ tiket dan penginapan
untuk urusan Dinas / Sosial perusahan dan tamu-tamu
perusahaan atas persetujuan persetujuan Direksi serta
pembuatan lumpsum untuk komisaris, Direksi dan
tamu Direksi.
(1.14) Mengelola Kas Kecil (imprest fund system) untuk
kebutuhan Kantor Direksi.
PTPN II Corporate Secretary Manual
13
Corporate Governance
(1.15) Melaksanakan tugas lainnya yang dibebankan oleh
Kepala Bagian sesuai dengan fungsinya.
(2) Hak/ Wewenang
(2.1) Melaksanakan pembinaan terhadap sumber daya
manusia di urusannya.
(2.2) Membuat usulan dan gagasan dalam rangka penyusunan perencanaan strategi perusahaan.
(2.3) Menilai, mengusulkan promosi, mutasi, demosi serta
pengiriman pelatihan intern maupun ekstern, dan
tindakan indisipliner bagi karyawan pimpinan dan
karyawan pelaksana di urusannya.
(2.4) Melaksanakan pengawasan melekat di urusannya.
(2.5) Menggunakan sumber daya di bagiannya sesuai dengan
kegiatan dan anggaran yang telah ditetapkan dalam
RKAP.
(3) Kewajiban
(3.1) Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Sekretaris
Perusahaan secara berkala dan/atau sewaktu-waktu
apabila diminta.
(3.2) Berperilaku dan bersikap jujur, disiplin, komunikatif,
obyektif dan cermat dalam melaksanakan tugasnya.
(3.3) Memiliki integritas yang tinggi terhadap perusahaan.
(3.4) Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris
Perusahaan.
(4) Tanggungjawab
(4.1) Bertanggung jawab atas pengembangan/ pembinaan
karyawan pada urusan sekretariat.
PTPN II Corporate Secretary Manual
14
Corporate Governance
(4.2) Bertanggung jawab atas kerahasian dokumen/
informasi perusahaan sesuai dokumen yang
diarsipkan/ dimiliki
(4.3) Bertanggung jawab atas kelengkapan data/ dokumen
perusahaan pada arsip/perpustakaan
(4.4) Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance).
(4.5) Melaksanakan seluruh standar sistem manajemen
yang berlaku.
(4.6) Menjamin kelancaran dan hasil kerja diurusannya.
(4.7) Mengambil keputusan yang berhubungan dengan tugas
utamanya, yang tidak menyimpang dari kebijakan
perusahaan.
(4.8) Menyimpan dan mengamankan seluruh dokumen yang
bersifat Penting dan Rahasia.
3) Kepala Sub Bgaian Hubungan Masyarakat
(1) Tugas
(1.1) Menyusun program kegiatan dan kebutuhan anggaran
pada urusan Humas/Media dan Protokoler.
(1.2) Menyusun dan mengevaluasi kebijakan pada urusan
Humas/Media
(1.3) Menyiapkan penyajian dan sambutan Direksi dalam
rangka tugas keprotokoleran.
(1.4) Mengumpulkan informasi dari stakeholders dan media
masa kemudian diolah dalam rangka untuk
memberikan masukan kepada Direksi atau untuk
dipublikasikan
PTPN II Corporate Secretary Manual
15
Corporate Governance
(1.5) Memberikan pelayanan informasi kepada pihak-pihak
terkait sesuai wewenangnya.
(1.6) Membangun citra perusahaan yang positif dengan
jalan membina hubungan yang baik dengan pihak luar
perusahaan atau dengan mengikuti pameran yang ada
kaitannya dengan perusahaan.
(1.7) Menyelenggarakan dokumentasi dan laporan terhadap
seluruh kegiatan perusahaan untuk dipublikasikan
kepada stakeholder melalui website dan media massa.
(1.8) Mengumpulkan informasi terbatas mengenai kondisi
perusahaan sebagai bahan untuk memberikan penje-
lasan ( Press release ) setelah mendapat persetujuan
Direksi.
(1.9) Menyampaikan informasi baik dari luar maupun dari
dalam perusahaan kepada Direksi dan seluruh pihak
dilingkungan perusahaan agar tercapai kesamaan
persepsi informasi serta penyampaian informasi data
resmi ke media massa / instansi lain.
(1.10) Mempersiapkan dokumen/informasi lainnya yang
diperlukan dalam rangka acara Direksi di luar kantor.
(1.11) Memberikan pelayanan terbaik sesuai kebijakan Direksi
terhadap proposal yang diajukan oleh publik/
masyarakat.
(1.12) Membuat laporan atas pelaksanaan kegiatannya dan
disampaikan kepada urusan sekretariat utk dikompilasi
dan dilaporkan kepada Sekretaris Perusahaan.
(1.13) Melaksanakan tugas lainnya yang dibebankan Kepala
Bagian sesuai dengan fungsinya.
PTPN II Corporate Secretary Manual
16
Corporate Governance
(2) Hak/ Wewenang
(2.1) Melaksanakan pembinaan terhadap sumber daya
manusia di urusannya.
(2.2) Membuat usulan dan gagasan dalam rangka
penyusunan perencanaan strategi perusahaan.
(2.3) Menilai, mengusulkan promosi, mutasi, demosi serta
pengiriman pelatihan intern maupun ekstern, dan
tindakan indisipliner bagi karyawan pimpinan dan
karyawan pelaksana di urusannya.
(2.4) Melaksanakan pengawasan melekat di urusannya.
(2.5) Menggunakan sumber daya di bagiannya sesuai dengan
kegiatan dan anggaran yang telah ditetapkan dalam RKAP.
(3) Kewajiban
(3.1) Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh Sekretaris
Perusahaan secara berkala dan/atau sewaktu-waktu
apabila diminta.
(3.2) Berperilaku dan bersikap jujur, disiplin, komunikatif,
obyektif dan cermat dalam melaksanakan tugasnya.
(3.3) Memiliki integritas yang tinggi terhadap perusahaan.
(3.4) Melaporkan pelaksanaan tugasnya kepada Sekretaris
Perusahaan.
(4) Tanggungjawab :
(4.1) Melaksanakan hubungan serta kerjasama dengan
semua unsur media massa serta mempersiapkan
pemberian informasi.
PTPN II Corporate Secretary Manual
17
Corporate Governance
(4.2) Bekerja Sama dengan bagian terkait dan pihak
keamanan perusahaan untuk melarang semua LSM,
wartawan dari media cetak maupun elektronik yang
berkeinginan secara langsung untuk menemui pejabat
dilingkungan Perusahaan.
(4.3) Mengkoordinir semua berita, informasi, aspirasi dari
media cetak dan Elektonik, Lembaga Swadaya
Masyarakat ( LSM), untuk segera dievaluasi serta
menyaringnya dalam bentuk berita, informasi, atau
aspirasi yang bersifat sangat penting, penting dan
tidak penting bagi perusahaan serta membuat resume
untuk dilaporkan kepada Kepala Bagian.
(4.4) Melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance).
(4.5) Menjamin kelancaran dan hasil kerja dibidangnya.
(4.6) Mengambil keputusan yang berhubungan dengan
tugas utamanya, yang tidak menyimpang dari
kebijakan perusahaan.
(4.7) Menyelesaikan pekerjaan yang ditugaskan Kepala
Bagian.
(4.8) Melaksanakan seluruh standar sistem manajemen
yang berlaku.
6) Kepala Urusan LO Jakarta
(1) Tugas
(1.1) Merumuskan/menyusun kebijakan dan program kerja tahunan bidang Liaison Office di Jakarta.
PTPN II Corporate Secretary Manual
18
Corporate Governance
(1.7) Menjadi spokeperson/ juru bicara perusahaan di
Jakarta
(1.8) Mewakili Perusahaan setelah mendapat penugasan
dari Direksi, apabila Direksi berhalangan hadir dengan
pihak stakeholder.
(1.9) Mengelola dana LO seefisien mungkin dan
bertanggung jawab terhadap penggunaan dana LO.
(2) Hak Dan Wewenang
(2.1) Berhak memperoleh perlengkapan kerja dan fasilitas dari
perusahaan sesuai ketentuan perusahaan
(2.2) Berwenang mengatur pembagian tugas dari seluruh
anggota LO di Jakarta
(2.3) Berwenang menciptakan/membuat suatu sistim dan
prosedur pengelolaan LO Jakarta
(2.4) Berwenang untuk mengusulkan mutasi/pergantian
maupun pemberhentian anggota/ karyawan LO
Jakarta.
(3) Kewajiban
(3.1) Wajib berperilaku dan bersikap jujur, displin,
komunikatif,objektif dan cermat dalam melaksanakan
tugasnya
(3.2) Wajib memiliki integritas yang tinggi terhadap
perusahaan
(3.3) Berkewajiban untuk melaporkan tugasnya secara rutin
kepada atasannya
PTPN II Corporate Secretary Manual
19
Corporate Governance
(3.4) Berkewajiban untuk melaporkan anggotanya yang
melanggar ketentuan/peraturan/displin kerja kepada
atasannya
(3.5) Berkewajiban menciptakan dan menjaga image
perusahaan yang baik.
(4) Tanggungjawab
(4.1) Bertanggungjawab atas kelancaran kegiatan Direksi,
Komisaris, dan tamu Direksi selama berada di Jakarta. (4.2) Bertanggungjawab atas ketersediaan ticketing,
akomodasi dan transportasi Direksi, Komisaris dan
tamu Direksi selama berada di Jakarta. (4.3) Bertanggungjawab terhadap kondisi Mess Perusahaan
di Jakarta (4.4) Bertanggungjawab atas terciptanya citra perusahaan
yang baik bagi stakeholder.
PTPN II Corporate Secretary Manual
20
Corporate Governance
BAB III
HUBUNGAN SEKRETARIS PERUSAHAAN DENGAN
BEBERAPA PIHAK
1. Penyampaian Informasi
Pihak-pihak yang berkepentingan kepada perusahaan, membutuhkan
informasi secara lengkap, tepat dan akurat. Walaupun salah satu
prinsip dalam penerapan Good Corporate Governance (GCG) yaitu
prinsip transparansi diwajibkan bagi perusahaan, bukan berarti harus
semua informasi mengenai perusahaan dapat dipublikasikan tetapi
sangat tergantung kepada tingkat kepentingan dan kerahasiaan.
Informasi yang disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
harus di pilah sesuai dengan tingkat kepentingan dan kebutuhan
informasinya, sehingga tidak semua informasi dapat disampaikan
kepada satu pihak tertentu. Untuk itu, Direksi harus membuat suatu
ketentuan mengenai informasi yang boleh dan yang tidak boleh
disampaikan kepada berbagai pihak, dan harus dengan jelas
menyebutkan informasi yang dapat disampaikan oleh Sekretaris
Perusahaan dan informasi yang harus disampaikan oleh Direktur
Utama dan Komisaris Utama.
Para pejabat yang dapat menyampaikan ataupun mempublikasikan
informasi pada dasarnya adalah Komisaris Utama, Direktur Utama dan
Sekretaris Perusahaan. Untuk beberapa informasi tertentu atau karena
telah diberikan wewenang oleh Direksi maka Pimpinan Unit
Kerja/Manajer Distrik/Manajer Unit Usaha dapat mempublikasikan atau
menyampaikan informasi tersebut.
Informasi yang berakibat menurunkan daya saing dan menyangkut
benturan kepentingan, dalam keadaan apapun tidak diperkenankan
diungkapkan atau dipublikasikan.
PTPN II Corporate Secretary Manual
21
Corporate Governance
Pelanggaran dapat dianggap sebagai tindakan indisipliner yang dalam
tingkatan tertentu dapat mengakibatkan pemberhentian hubungan kerja
berdasarkan peraturan perundangan.
2. Hubungan Sekretaris Perusahaan dengan Pemegang Saham
Pemegang saham berhak untuk memperoleh informasi material
mengenai perusahaan secara tepat waktu dan teratur. Informasi yang
diberikan haruslah lengkap dan akurat, kecuali untuk informasi dimana
Direksi memiliki alasan yang dapat dipertanggungjawabkan untuk tidak
memberikannya.
Segala komunikasi dengan pemegang saham untuk informasi yang
material merupakan tanggung jawab Komisaris Utama dan Direktur
Utama. Namun, komunikasi tersebut dapat dilakukan oleh Sekretaris
Perusahaan melalui pendelegasian/persetujuan dari Komisaris dan
Direksi.
Data/dokumen/informasi/laporan yang dapat diberikan kepada
pemegang saham oleh Sekretaris Perusahaan apabila diminta adalah :
1) Perhitungan tahunan yang terdiri dari neraca akhir tahun buku yang
baru lampau dan perhitungan laba rugi dari tahun buku yang
bersangkutan serta penjelasan atas dokumen tersebut;
2) Laporan Keuangan Konsolidasi dalam hal perusahaan mempunyai
anak perusahaan, di samping neraca dari masing-masing
perseroan tersebut serta laporan kinerja;
3) Laporan Hasil Audit oleh auditor eksternal;
4) Laporan Manajemen Triwulanan , Semesteran dan tahunan sesuai
dengan ketentuan;
5) Laporan mengenai penerapan Good Corporate Governance pada
perusahaan.
PTPN II Corporate Secretary Manual
22
Corporate Governance
6) Kasus yang timbul selama tahun buku yang mempengaruhi
kegiatan perseroan dan penyelesaiannya;
7) Nama anggota Direksi dan Komisaris; dan gaji dan tunjangan lain
bagi anggota Direksi dan komisaris serta kepemilikan sahamnya
masing-masing pada perusahaan lain
8) Rencana Jangka Panjang (RJPP) dan Jangka Pendek (RKAP)
yang telah disahkan.
9) Anggaran Dasar Perusahaan dan perubahannya.
10) Dokumen/laporan lainnya setelah mendapat persetujuan Direksi.
Dokumen tersebut diatas sudah harus tersedia dalam arsip Urusan
Sekretariat sebelum ada permintaan dari Pemegang Saham, dan
penyampaiannya dilakukan oleh Kepala Bagian Sekretaris atau pejabat
yang ditugaskan olehnya.
Hubungan lainnya dengan Pemegang Saham adalah dalam hal
penyelenggaraan RUPS, bahwa Pemegang saham mendapat informasi
mengenai RUPS secara tepat waktu melalui Sekretaris Perusahaan.
Dalam hal pemegang saham ingin mengadakan RUPS Luar Biasa,
maka informasi tersebut disampaikan kepada Direksi, yang kemudian
sesuai dengan prosedurnya Direksi akan memerintahkan Sekretaris
Perusahaan untuk melakukan persiapan pelaksanaan RUPS Luar
Biasa. 3. Hubungan Sekretaris Perusahaan dengan Dewan Komisaris
Dewan Komisaris berhak memperoleh akses informasi perusahaan
secara tepat waktu dan lengkap melalui Sekretaris Perusahaan.
Dokumen/informasi yang diperlukan oleh Komisaris sudah harus
tersedia pada arsip Urusan Sekretaris. Dengan demikian, sebelum ada
permintaan dari komisaris, maka Staf Sub Bagian Arsip Sekretariat
Perusahaan sudah mengumpulkan terlebih dahulu dokumen tersebut.
PTPN II Corporate Secretary Manual
23
Corporate Governance
Demikian juga sebaliknya bahwa risalah rapat rutin internal Dewan
Komisaris tentang operasional perusahaan yang hendak disampaikan
kepada Direksi dikirimkan melalui Sekretaris Perusahaan. Sekretaris
Perusahaan meneruskannya kepada Direksi dan kemudian Direksi
mendisposisikan untuk ditindaklanjuti.
Dokumen/surat masuk dan keluar antar Direksi dan Komisaris,
termasuk risalah rapat dicatat dalam agenda surat menyurat dan
copynya diarsipkan oleh Urusan Perpustakaan/ Arsip.
Penyampaian dokumen kepada komisaris dilakukan oleh Sekretaris
Perusahaan atau pejabat yang ditunjuk untuk itu.
Dalam melaksanakan tugasnya, Sekretaris Perusahaan dalam
hubungan dengan komisaris dapat berkoordinasi dengan Sekretaris
Dewan Komisaris.
4. Hubungan Sekretaris Perusahaan dengan Direksi
1) Hubungan dalam rangka penyelenggaraan rapat-rapat Direksi serta
rapat koordinasi Direksi dan Komisaris.
Penyelenggaraan rapat Direksi, Direksi dan Komisaris merupakan
tugas Protokoler Bagian Sekretaris Perusahaan. Tugas Protokol
dalam penyelenggaraan rapat tersebut adalah:
(1) Menyusun jadwal dan agenda rapat rutin dalam satu tahun
dan rapat insidentil.
(2) Menyiapkan dan menyampaikan undangan rapat kepada
peserta rapat yang akan diundang sesuai jadwal atau
permintaan.
(3) Menyediakan tempat dan fasilitas rapat yang diperlukan untuk
rapat dengan berkoordinasi dengan Bagian Umum.
(4) Menyediakan daftar hadir dan mengedarkannya kepada
perserta rapat.
PTPN II Corporate Secretary Manual
24
Corporate Governance
(5) Membuat notulen rapat/risalah rapat pada setiap rapat dan
dalam risalah rapat harus dicantumkan pendapat yang
berbeda dengan apa yang diputuskan dalam rapat (bila ada).
(6) Menyampaikan risalah rapat kepada Ketua Rapat dan salah
seorang anggota Direksi yang hadir dalam rapat untuk
ditandatangani.
(7) Menyampaikan risalah rapat kepada setiap anggota Direksi
untuk rapat internal Direksi dan kepada Komisaris jika rapat
koordinasi Direksi dan Komisaris terlepas apakah yang
bersangkutan hadir atau tidak dalam rapat.
(8) Dalam jangka waktu 14 hari terhitung mulai sejak tanggal
pengiriman risalah tersebut; setiap anggota Direksi/komisaris
yang hadir tersebut menyampaikan persetujuan atau usul
perbaikan bila ada atas apa yang tercantum dalam risalah
rapat kepada pimpinan rapat melalui Sekretaris Perusahaan.
(9) Jika dalam jangka waktu tersebut tidak ada keberatan atau
usulan perbaikan maka disimpulkan bahwa memang tidak
terdapat keberatan/usulan perbaikan terhadap risalah
tersebut.
(10) Risalah rapat asli setiap rapat diarsipkan oleh Staf Sub
Bagian Arsip pada Bagian Sekretariat Perusahaan dan dijilid
dalam kumpulan tahunan sehingga dapat dipergunakan
sewaktu-waktu oleh Komisaris dan Direksi, jika diperlukan.
2) Hubungan dalam penyelenggaraan surat menyurat Direksi
Sekretariat melalui Asisten Surat Menyurat membuat konsep surat
Direksi sesuai permintaan direktur, dan diteruskan kepada Kepala
Bagian Sekretaris Perusahaan untuk direviu. Konsep tersebut
diteruskan ke Direktur yang bersangkutan melalui Sekretaris
Direktur, selanjutnya setelah konsep disetujui dikembalikan kepada
PTPN II Corporate Secretary Manual
25
Corporate Governance
urusan surat menyurat untuk difinalkan dan kembali ditandatangani
Direktur yang bersangkutan.
Copy surat yang diterbitkan selanjutnya diarsipkan oleh Staf Sub
Bagian Arsip secara tertib dan rapi.
3) Hubungan dalam pembuatan Surat Keputusan/ Surat Edaran
Direksi
Sekretaris Perusahaan melalui Urusan Hukum Bisnis, kepatuhan/
hubungan investor membuat konsep surat keputusan atau surat
edaran atau perpanjangan KSO, dan lain-lain berdasarkan
permintaan Direksi. Setelah diriviu oleh Kepala Bagian Sekretariat
Perusahaan disampaikan kepada Direktur yang bersangkutan,
selanjutnya difinalkan dan ditandatangani kembali oleh Direksi.
Copy dari Surat Keputusan dan Surat Edaran yang telah
ditandatangani Direksi juga harus diarsipkan dengan baik oleh Staf
Sub Bagian Arsip Urusan Sekretaris. 5. Hubungan Sekretaris Perusahaan dengan Bagian Lain
Sekretaris Perusahaan mengumpulkan informasi/data penting dari
masing-masing bagian/unit kerja. Pengumpulan dokumen/informasi ini
dilakukan oleh Sekretaris Perusahaan melalui Asisten Arsip/
Perpustakaan pada Urusan Sekretaris dan masing-masing bagian/unit
wajib memberikannya.
Dokumen/informasi yang diperoleh diteruskan ke masing-masing
urusan dalam bagian Sekretaris Perusahaan untuk dirumuskan/dikaji
sebelum dipublikasikan. Copy dari hasil kajian/perumusan final disam-
paikan oleh masing-masing urusan kepada asisten arsip/ perpustakaan
pada urusan sekretaris untuk diarsipkan secara tertib dan rapi.
PTPN II Corporate Secretary Manual
26
Corporate Governance
6. Hubungan Sekretaris Perusahaan dengan Publik/ Stakeholders
Lainnya
Tanggungjawab untuk berkomunikasi dengan publik seperti
masyarakat, pemasok dan pekerja didelegasikan oleh Direktur Utama
kepada Sekretaris Perusahaan atau melalui Humas/ Public Relation
bersama pejabat yang terlibat langsung atas informasi yang akan
dikomunikasikan.
Humas/Public Relation bertanggungjawab menyusun informasi atas
tanggapan dan mempublikasikannya kepada publik secara tepat waktu.
Dalam hal hubungan dengan anak perusahaan dan investor, Sekretaris
Perusahaan melalui Urusan Hukum Bisnis, Investor dan Anak
Perusahaan berfungsi sebagai penghubung bila anak perusahaan/
investor mengajukan proposal kerjasama. Kepala Urusan menganalisa
dan menyimpulkan proposal tersebut, hasilnya diserahkan ke Kepala
Bagian Sekretaris Perusahaan, dan selanjutnya kepada Direksi.
PTPN II Corporate Secretary Manual
27
Corporate Governance
BAB IV
PELAPORAN
Dalam menjalankan tugasnya, Sekretaris Perusahaan membuat dan
menyampaikan laporan secara berkala kepada Direktur Utama, sesuai
dengan permintaan Direksi. Laporan Bulanan tersebut harus memuat :
- Jumlah rapat Direksi dan kehadiran masing-masing direktur dalam
rapat yang telah dilaksanakan dalam bulan tersebut.
- Jumlah surat masuk dan keluar dari dan ke pemegang saham,
komisaris, instansi pemerintah, Bapepam dan masyarakat lainnya.
- Laporan Hasil Monitoring Penerapan GCG
- Pelaksanaan RUPS.
- Pelaksanaan Perjanjian KSO/Anak Perusahaan
- Dan lain-lain yang diperlukan. Selain Laporan Berkala, Sekretaris Perusahaan juga membuat Laporan
Tahunan Sekretaris Perusahaan, dimana laporan-laporan tersebut menjadi
salah satu bahan dalam pembuatan Laporan Tahunan Perusahaan.