Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau BPKP Kepri tahun... · pemerintahan yang baik di wilayah...

65
PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU NOMOR : LKIN-129/PW28/1/2017 TANGGAL: 10 JANUARI 2017

Transcript of Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau BPKP Kepri tahun... · pemerintahan yang baik di wilayah...

PERWAKILAN BPKP PROVINSI KEPULAUAN RIAU

NOMOR : LKIN-129/PW28/1/2017TANGGAL: 10 JANUARI 2017

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

i Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

KKaattaa PPeennggaannttaarr

Puji dan syukur kami sampaikan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha

Kuasa, atas berkah dan rahmat-Nya sehingga Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau dapat menyelesaikan penyusunan Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah (LKj) Tahun 2016.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan

Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

dan Surat Kepala Biro Perencanaan Pengawasan BPKP Nomor S-

586/SU01/2/2016 tentang Petunjuk Penyusunan Laporan Kinerja (LKj)

Tahun 2016, maka Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau menyusun

laporan kinerja sebagai wujud pertanggungjawaban pencapaian kinerja

yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau tahun 2016. Pencapaian kinerja menunjukkan komitmen

yang kuat Perwakilan BPKP terhadap kontrak kinerja yang telah

disepakati, tidak hanya pada institusi tetapi juga komitmen untuk

memberikan kontribusi dalam upaya mewujudkan tata kelola

pemerintahan yang baik di wilayah Provinsi Kepulauan Riau.

LKj Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 merupakan

LKj tahun kedua dari Rencana Strategis (Renstra) Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau 2015 – 2019. Capaian kinerja yang dilaporkan

dalam LKj adalah capaian kinerja tahun 2016 dengan memberikan

penjelasan mengenai faktor pendukung pencapaian target dan hambatan-

hambatan yang ditemui dalam pencapaian target kinerja.

Dengan penyusunan LKj ini, kami berharap dapat memberikan manfaat

dalam penyempurnaan perencanaan dimasa yang akan datang dan

sebagai bahan evaluasi bagi pihak-pihak yang membutuhkan untuk

menilai kinerja dan pertanggungjawaban manajemen dalam mengemban

tugas yang telah diamanatkan.

Keberhasilar capaian kine4ja diperol'eb dengan kerja keras, ikhlas'

tuntas, cerdas, dan penuh integritas dari seluruh pegawai Perwakilan

BPKP Provinsi Kepulauan Riau dan dukungan dari Para Deputi Kepala

BPKP dan Sekretaris Utama.

Akhimya, kami mengucapkan terima kasih kepada pegawai yang telah

beke{a dengan mengedepankan profesionalisme, integritas, orientasi

pengguna, nurani dan akal sehat, independensi, serta responsibel

(PIONIR). Terima kasih juga kami sampaikan kepada seluruh sto,keltrklets

atas keda sama dan dukungan kepada Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau.

anuari 2017

Perwakilan,

198503 1 001

z6

Loporon Kepulouon Riou Tohun 2076

Kepulauqn Riou

//' .tr -.-'ffi^

ii I

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

iii Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

IIkkhhttiissaarr EEkksseekkuuttiiff

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau (LKj) disusun

sebagai bentuk pertanggungjawaban kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau dalam mencapai tujuan strategis sesuai dengan Rencana

Strategis Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau.

Renstra Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau telah memuat visi,

misi, tujuan strategis, sasaran program, program, dan kegiatan. Untuk

mencapai tujuan, dalam tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau telah merumuskan empat sasaran strategis/program.

Perumusan sasaran strategis/program tersebut diikuti dengan

penyesuaian Indikator Kinerja Utama (IKU) dan penetapan IKU sebagai

dasar pengukuran capaian sasaran strategis.

Capaian sasaran program pada tahun 2016 sebagai berikut:

No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional

dan pengelolaan keuangan negara

Indikator Kinerja:

1) Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program

nasional

% 45 54,00 120,00

2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata

kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

% 100 100,00 100,00

3) Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian

kepada aparat penegak hukum

% 60 100,00 166,67

2 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi

Indikator Kinerja:

1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) % 0 - N/A

2) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3)

% 0 - N/A

3) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal

berpredikat baik dari BUMD yang dibina

% 66 0 0

4) Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik

dari BLUD yang dibina

% 50 100,00 200,00

3 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern

Pemda

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

iv Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

Indikator Kinerja:

1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 0 - N/A

2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)

% 0 - N/A

3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100 100,00 100,00

4) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(Level 2)

% 42 42,00 100,00

5) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % 0 0 0

6) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(Level 1)

% 58 58,00 100,00

4 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP

Skala Likert

1-10

7 8,19 117,00

Pada tahun 2016, Perwakilan belum menetapkan target untuk empat IKU

yaitu:

1. IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Level 3” dan “Maturitas SPIP

Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3” karena tingkat maturitas

Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota pada tahun 2015 masih berada

pada level 1 sehingga dibutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk

mencapai level 3

2. IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)” dan “Kapabilitas

APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)” karena anggaran untuk

peningkatan kapabilitas APIP relatif kecil dan difokuskan untuk

meningkatkan kapabilitas APIP Kabupaten/Kota untuk mencapai

Level 2

Secara umum, capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

telah memuaskan, namun terdapat IKU yang belum tercapai yaitu

”Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD

yang dibina”

Tidak tercapainya target disebabkan:

1. Kurangnya perhatian Pemerintah Daerah terhadap Kinerja

Perusahaan Daerah Air Minum dan BUMD lainnya;

2. Manajemen belum dapat menekan tingkat kebocoran air atau Non

Revenue Water (NRW) dibawah angka 20%;

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

v Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

3. BUMD belum sepenuhnya menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang

baik.

Upaya yang akan dilakukan untuk mencapai target akhir Renstra

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau periode 2015 – 2019 adalah:

1. IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari

BUMD yang dibina”:

a. Mendorong Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas untuk

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

b. Mendorong BUMD untuk menerapkan Good Corporate Governance

c. Melakukan bimbingan teknis terhadap SDM SPI BUMD

2. IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Level 3” dan “Maturitas SPIP

Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3:

a. Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan level maturitas

SPIP Pemerintah Provinsi menjadi level 3 adalah:

b. Mendorong kepedulian (awerness) kepala Daerah dan Kepala SKPD

akan pentingnya peran SPIP dalam mendukung pelaksanaan tugas

pokok organisasi;

c. Menyelenggarakan layanan peningkatan kualitas penyelenggaraan

SPIP;

d. Mendorong Pemerintah Daerah untuk melakukan penilaian mandiri

(self assesment) penyelenggaraan SPIP;

e. Melakukan evaluasi penyelenggaraan SPIP;

f. Melakukan pemantauan secara berkala terhadap tindak lanjut

hasil evaluasi penyelenggaraan SPIP.

3. IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)” dan “Kapabilitas

APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)

a. Melaksanakan bimbingan/teknis baik penyusunan inftastruktur

yang diperlukan maupun pelaksanaannya;

b. Mengoptimalkan peran Satuan Tugas Peningkatan Kapabilitas APIP

yang telah dibentuk;

c. Mengoptimalkan aplikasi “layanan online peningkatan kapabilitas

APIP” yang telah dikembangkan Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau pada tahun 2016.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

vi Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

DDaaffttaarr IIssii

Kata Pengantar ............................................................................................. i

Ikhtisar Eksekutif ....................................................................................... iii

Daftar Isi .................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi ............................................ 1

B. Aspek Strategis Organisasi ................................................................... 3

C. Kegiatan dan Produk Organisasi .......................................................... 3

D. Struktur Organisasi ............................................................................. 4

E. Sistematika Penyajian .......................................................................... 9

A. Rencana Strategis 2015 – 2019 .......................................................... 10

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016 ........................................................... 16

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................. 19

A. Kerangka Pengukuran Kinerja ............................................................ 19

B. Capaian Kinerja Organisasi ................................................................ 21

C. Realisasi Anggaran ............................................................................. 50

BAB IV PENUTUP ...................................................................................... 52

Lampiran

Lampiran 1 : Kinerja Sasaran Program Dan Analisis Efisiensi Penggunaan

Dana/SDM (OH) Tahun 2016

Lampiran 2 : Perbandingan Realisasi dan Capaian Outcome Tahun 2016

dengan Tahun 2015

Lampiran 3 : Kinerja Sasaran Kegiatan dan Analisis Efisiensi Penggunaan

Dana/SDM (OH) Tahun 2016

Lampiran 4 : Perbandingan Realisasi dan Capaian Kegiatan Tahun 2016 dengan Tahun 2015

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

1 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

BAB I

PPEENNDDAAHHUULLUUAANN

A. Tugas, Fungsi, dan Wewenang Organisasi

Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014 tanggal 31 Desember

2014 tentang Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP)

menyatakan bahwa BPKP mempunyai tugas menyelenggarakan

urusan pemerintahan di bidang pengawasan keuangan negara/daerah

dan pembangunan nasional.

Sesuai Peraturan Kepala BPKP Nomor 13 Tahun 2014 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan

dan Pembangunan, Perwakilan BPKP bertugas :

1. Melaksanakan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan

negara dan/atau daerah atas kegiatan yang bersifat lintas

sektoral;

2. Melaksanakan kegiatan pengawasan kebendaharaan umum negara;

3. Melaksanakan kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden

dan atau atas permintaan Kepala Daerah;

4. Melaksanakan pembinaan penyelenggaraan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP) pada Wilayah kerjanya; dan

5. Melaksanakan penyelenggaraan dan pelaksanaan fungsi lain di

bidang pengawasan keuangan dan pembangunan sesuai dengan

ketentuan perundang-undangan.

Dalam melaksanakan tugas perwakilan BPKP menyelenggarakan

fungsi

1. Penyiapan rencana dan program;

2. Pelaksanaan pembinaan penyelenggaraan SPIP;

3. Pengawasan terhadap pengelolaan anggaran pendapatan dan

belanja daerah dan pengurusan barang milik/ kekayaan

pemerintah daerah atas pemerintah daerah;

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

2 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

4. Pengawasan atas penyelenggaraan tugas pemerintahan yang

bersifat strategis dan atau lintas kementerian/lembaga/wilayah;

5. Pengawasan terhadap kegiatan kebendaharaan umum negara di

wilayah kerjanya;

6. Pemberian asistensi penyusunan laporan akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah;

7. Pemberian asistensi penyusunan laporan keuangan daerah;

8. Pemberian asistensi terhadap pengelolaan keuangan

negara/daerah, BUMN/BUMD, dan kinerja instansi Pemerintah

Pusat/Daerah/BUMN/BUMD;

9. Pengawasan terhadap badan usaha milik negara, badan-badan lain

yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah, dan badan

usaha milik daerah atas permintaan pemangku kepentingan, serta

kontraktor bagi hasil dan kontrak kerja sama, dan

pinjaman/bantuan luar negeri yang diterima pemerintah pusat,

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

10. Evaluasi terhadap pelaksanaan good corporate governance dan

laporan akuntabilitas kinerja pada badan usaha milik negara,

badan-badan lain yang didalamnya terdapat kepentingan

pemerintah, dan badan usaha milik daerah atas permintaan

pemangku kepentingan, sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

11. Audit investigasi terhadap indikasi penyimpangan yang merugikan

keuangan negara, badan usaha milik negara, dan badan-badan

lain yang didalamnya terdapat kepentingan pemerintah,

pengawasan terhadap hambatan kelancaran pembangunan, dan

pemberian bantuan audit dalam rangka penghitungan kerugian

keuangan negara serta pemberian keterangan ahli kepada instansi

penyidik dan instansi pemerintah lainnya sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

12. Pelaksanaan analisis dan penyusunan laporan hasil pengawasan

serta pengendalian mutu pengawasan; dan

13. Pelaksanaan administrasi perwakilan BPKP.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

3 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

B. Aspek Strategis Organisasi

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019 telah

menetapkan prioritas nasional. Prioritas yang terkait tugas dan fungsi

BPKP adalah prioritas pertama yaitu reformasi birokrasi dan tata

kelola. Selain itu, BPKP juga mendukung keseluruhan kegiatan

prioritas lainnya dalam upaya peningkatan pelayan di berbagai sektor.

Prioritas tersebut kemudian dijabarkan dalam program kegiatan, yang

dirancang dan didasarkan pada mandat yang diperoleh dari Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, dan peraturan perundangan

lainnya seperti Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi

Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, Instruksi Presiden Nomor 5

Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, Instruksi

Presiden Nomor 9 Tahun 2014 tentang Tentang Tentang Peningkatan

Kualitas Sistem Pengendalian Intern dan Keandalan Penyelenggaraan

Fungsi Pengawasan Intern Dalam Rangka Mewujudkan Kesejahteraan

Rakyat.

C. Kegiatan dan Produk Organisasi

Peraturan Presiden Nomor 192 tahun 2014 dan Peraturan Kepala

BPKP Nomor 13 Tahun 2014, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan

Riau memiliki kegiatan dan layanan sebagai produk organisasi dalam

empat fokus pengawasan BPKP, yaitu:

a. Pengawalan pembangunan nasional

1) Audit/Evaluasi Kinerja Prioritas Pembangunan Nasional

2) Monitoring dan Evaluasi Program Prioritas Pembangunan

Nasional

3) Evaluasi Penyerapan Anggaran Program Prioritas

Pembangunan Nasional

b. Kontribusi peningkatan ruang fiskal

1) Optimalisasi Penerimaan Negara

2) Optimalisasi Pendapatan Asli Daerah

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

4 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

3) Audit/Evaluasi terhadap Pengeluaran Negara/Daerah

c. Pengamanan aset negara/daerah

1) Audit Investigatif

2) Audit Perhitungan Kerugian Keuangan Negara

3) Pemberian Keterangan Ahli

4) Audit Penyesuaian Harga/Klaim

5) Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan

d. Peningkatan governance system

1) Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan Penyusunan

Laporan Keuangan Pemerintah Daerah dan Pemerintah Pusat

2) Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan Penyusunan dan

Evaluasi Penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Daerah

3) Penilaian dan Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan

Implementasi Good Corporate Governance

4) Sosialisasi Program Anti Korupsi, Sosialisasi/Bimbingan

Teknik Froud Control Plan dan Kajian Pengawasan

5) Sosialisasi/Bimbingan Teknik/Pendampingan penerapan dan

Evaluasi Maturitas Sistem Pengendalian Intern Pemerintah

6) Bimbingan Teknik/Pendampingan Peningkatan Kapabilitas

Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

7) Bimbingan Teknik/Pendampingan Pengadaan Barang/Jasa,

Pencatatan dan Pengelolaan Aset Negara/Daerah.

D. Struktur Organisasi

1. Struktur Organisasi

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau merupakan instansi

vertikal BPKP di daerah yang berada di bawah dan bertanggung

jawab kepada Kepala BPKP berdasarkan Peraturan Kepala BPKP

Nomor 13 Tahun 2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Perwakilan BPKP dan Peraturan Kepala BPKP Nomor 20 tahun

2014 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Provinsi

Banten, Provinsi Bali, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Provinsi

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

5 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Kalimantan Tengah, Provinsi Sulawesi Barat, Provinsi Gorontalo,

Provinsi Maluku Utara, dan Provinsi Papua Barat. Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau dipimpin oleh seorang kepala dan pada

tahun 2016 dipimpin oleh Panijo berdasarkan Surat Keputusan

Kepala BPKP Nomor KEP-166/K/SU/2015 tanggal 29 Juli 2015.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau beralamat di Jalan

Pramuka Nomor 10, Sekupang, Batam, Kepulauan Riau dan sejak

tanggal 3 Januari 2017, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

menempati gedung kantor baru di Jalan R.E. Martadinata,

Sekupang, Batam, Kepulauan Riau

Struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

adalah:

2. Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber daya manusia (SDM) Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan

Riau merupakan faktor penentu dalam mencapai keberhasilan

organisasi. Pencapaian kinerja tahun 2016 merupakan wujud

nyata atas komitmen yang disepakati, dicanangkan, dan

diterapkan secara konsekuen mulai jajaran pimpinan sampai

pelaksana.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

6 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

SDM Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau per 31 Desember

2016 dan 2015 adalah:

a. Berdasarkan Pangkat/Golongan

No Pangkat/Golongan 2016 2015

Jumlah % Jumlah %

1 Pembina Utama Muda/IVc 10 16,13 7 10,61

2 Pembina Tingkat I/IVb 2 3,23 4 6,06

3 Pembina /IVa 4 6,45 3 4,55

4 Penata Tingkat I/IIId 15 24,19 14 21,22

5 Penata /IIIc 2 3,23 3 4,55

6 Penata Muda Tingkat I/IIIb 2 3,23 5 7,58

7 Penata Muda/IIIa 26 41,93 24 37,87

8 Pengatur Tingkat I/IId - - 1 1,52

9 Pengatur /IIc 1 1,61 4 6,06

Jumlah 62 100,00 65 100,00

Pada tahun 2015 terdapat pengurangan pegawai sebanyak tiga

orang sebagai dampak adanya mutasi internal di lingkungan

BPKP baik mutasi masuk maupun mutasi keluar.

b. Berdasarkan Jabatan

No Jabatan 2016 2015

Jumlah % Jumlah %

1 Pejabat Struktural

- Eselon II 1 1,61 1 1,54

- Eselon III 1 1,61 1 1,54

- Eselon IV 2 3,23 2 3,08

2 Pejabat Fungsional Auditor

- Auditor Madya 14 22,58 13 20,00

- Auditor Muda 12 19,36 10 15,38

- Auditor Pertama 22 35,48 22 33,85

- Auditor Penyelia 4 6,45 5 7,69

- Auditor Pelaksana Lanjutan - - - -

- Auditor Pelaksana 2 3,23 5 7,69

- Calon Auditor - - 2 3,08

3 Staf/Fungsional Umum 4 6,45 4 6,15

Jumlah 62 100,00 65 100,00

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

7 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Dilihat dari komposisi jabatan PFA, masih terdapat kekurangan

pegawai untuk jabatan auditor muda.

c. Berdasarkan Strata Pendidikan

No Strata Pendidikan 2016 2015

Jumlah % Jumlah %

1 Sarjana Strata 2 6 9,67 5 7,69

2 Sarjana Strata 1/Diploma IV 52 83,87 46 70,77

3 Sarjana Muda/ Diploma III 2 3,23 11 16,92

4 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas 2 3,23 3 4,62

Jumlah 62 100,00 65 100,00

d. Berdasarkan Usia

No Usia Pegawai 2016

Jumlah %

1 Sampai dengan 30 tahun 24 38,71

2 Diatas 30 tahun s.d. 40 tahun 2 3,23

3 Diatas 40 tahun s.d. 50 tahun 22 35,48

4 Diatas 50 tahun s.d. 58 tahun 14 22,58

Jumlah 62 100,00

Dilihat dari usia, sebagian besar pegawai (38,71%) masih

berada pada usia produktif sehingga dapat memacu kinerja di

tahun yang akan datang.

3. Sarana Prasarana

Sarana prasarana yang digunakan Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau per 31 Desember 2016 dan 2015 untuk

menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi adalah:

No Uraian Tahun 2016

(Rp)

Tahun 2015

(Rp)

1 Tanah 7.878.455.000,00 7.878.455.000,00

2 Peralatan dan Mesin 3.359.780.542,00 1.934.187.542,00

3 Gedung dan Bangunan 36.267.470.799,00 527.127.000,00

4 Konstruksi Dalam Pengerjaan - 16.113.112.911,00

Akumulasi Penyusutan (1.770.327.251,00) (905.833.454,00)

Jumlah 45.735.379.090,00 25.547.048.999,00

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

8 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Penambahan sarana prasarana pada tahun 2016 sebesar

Rp20.188.330.091,00 terdiri dari:

a. Mutasi Tambah terdiri dari

1) Peralatan dan mesin berupa

meubelair kantor baru

Rp 1.425.593.000,00

2) Gedung dan bangunan kantor baru,

terdiri dari:

- Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung Kantor Tahap II

Rp 19.627.230.888,00

- Reklasifikasi dari Konstruksi dalam Pengerjaan (Pembangunan

Gedung Kantor Tahap I)

Rp 16.113.112.911,00

Sub jumlah Gedung dan Bangunan Rp 35.740.343.799,00

Sub jumlah a. Rp 37.165.936.799,00

b. Mutasi Kurang

1) Reklasifikasi ke Gedung dan

Bangunan Pembangunan Gedung Kantor Tahap I)

Rp 16.113.112.911,00

2) Penyusutan Tahun 2016 Rp 864.493.797,00

Sub jumlah b. Rp 16.977.606.708,00

Jumlah Penambahan (a – b) Rp 20.188.330.091,00

4. Keuangan

Anggaran Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau sesuai DIPA

nomor SP-DIPA-089.01.2.689224/2016 tanggal 7 Desember 2015

yang telah beberapa kali direvisi terakhir tanggal 18 Oktober 2016

sebesar Rp36.479.447.000,00 dengan realisasi sebesar

35.326.732.807,00 atau 96,84% dari anggarannya, dengan rincian:

Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi

Rp %

Belanja Pegawai 9.815.193.000,00 9.423.016.746,00 96,00

Belanja Barang 4.946.073.000,00 4.259.151.961,00 86,11

Belanja Modal 21.718.181.000,00 21.644.564.100,00 99,66

Jumlah 36.479.447.000,00 35.326.732.807,00 96,84

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

9 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

E. Sistematika Penyajian

Sistematika penyajian Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau tahun 2016, sebagai

berikut:

Ikhtisar Eksekutif

Bab I – Pendahuluan, menyajikan secara ringkas tugas pokok, fungsi,

dan wewenang organisasi, aspek strategis organisasi, kegiatan dan

produk organisasi dan struktur organisasi Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau.

Bab II – Perencanaan Kinerja, menyajikan Rencana Strategis tahun

2015 – 2019 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2016 Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja, menyajikan capaian kinerja beserta

analisis pencapaian kinerjanya dan realisasi keuangan Perwakilan

BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016.

Bab IV – Penutup, menyajikan simpulan kinerja Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016 dan langkah-langkah

peningkatan kinerja di masa datang.

Lampiran-lampiran

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

10 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

BAB II

PPEERREENNCCAANNAAAANN KINERJA

A. Rencana Strategis 2015 – 2019

Rencana Strategis (Renstra) BPKP tahun 2015-2019 telah ditetapkan

dengan Peraturan Kepala BPKP Nomor 2 Tahun 2015 Tanggal 2 April

2015. Renstra BPKP Tahun 2015-2019 merupakan dokumen

perencanaan pengawasan periode 2015-2019 yang berisi visi yaitu

keadaan umum yang diinginkan pada akhir tahun 2019 atau

setelahnya, misi atau rumusan umum tentang upaya-upaya yang

akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi, strategi atau program-

program indikatif untuk mencapai visi dan misi.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau telah menetapkan

beberapa sasaran dan program beserta kegiatan-kegiatannya yang

mendukung rencana strategis BPKP.

1. Pernyataan Visi

Visi (Vision) merupakan gambaran masa depan yang hendak

diwujudkan. Visi harus bersifat praktis, realistis untuk dicapai,

dan memberikan tantangan serta menumbuhkan motivasi yang

kuat bagi pegawai BPKP untuk mewujudkannya

Visi BPKP adalah “Auditor Internal Pemerintah RI Berkelas Dunia

untuk Meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional” sejalan dengan Visi Pembangunan

Nasional Tahun 2015 - 2019. Hal tersebut dapat dibuktikan

dengan adanya persinggungan antara peran BPKP dengan

beberapa agenda prioritas

Pembangunan Nasional (NAWA CITA) antara lain agenda kedua

yang isinya adalah membuat pemerintah selalu hadir dengan

membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif,

demokratis, dan terpercaya. Dalam lingkup yang lebih spesifik,

mempertimbangkan perubahan yang dinamis serta tugas dan

fungsi yang dilaksanakannya, BPKP mengambil peran penting yang

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

11 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

mengerucut sebagai Auditor Internal Pemerintah RI yang Selalu

Hadir dalam Membangun Tata Kelola Pemerintahan yang Bersih,

Efektif dan Terpercaya

2. Pernyataan Misi

Misi BPKP merupakan pengejawantahan tugas dan fungsi yang

diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan, yaitu sebagai

pelaksana fungsi pengawasan intern sebagaimana diamanatkan

oleh Peraturan Presiden Nomor 192 Tahun 2014, Instruksi

Presiden Nomor 9 Tahun 2014, dan Peraturan Pemerintah Nomor

60 Tahun 2008. Wilayah tugas dan kewenangan BPKP juga

dinyatakan dalam Undang Undang Nomor 30 Tahun 2002 dan

Undang Undang Nomor 20 Tahun 1997.

Rumusan misi BPKP adalah:

a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna

Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang

Bersih dan Efektif;

b. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah yang Efektif;

c. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah

yang Profesional dan Kompeten.

Penjelasan dari masing-masing misi adalah sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan Pengawasan Intern terhadap Akuntabilitas

Pengelolaan Keuangan dan Pembangunan Nasional guna

Mendukung Tata Kelola Pemerintahan dan Korporasi yang

Bersih dan Efektif.

Misi ini mengandung dua hal yaitu tugas dan fungsi BPKP serta

manfaat BPKP. Tugas dimaksud adalah “Pengawasan intern

terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dan

pembangunan” dan manfaatnya yaitu “mendukung tata kelola

pemerintahan dan korporasi yang bersih dan efektif”.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

12 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

b. Membina Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah yang Efektif.

Untuk menjamin pelaksanaan seluruh program dan kegiatan

dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi, termasuk

instansi pemerintah, dibutuhkan suatu sistem pengendalian

intern yang dapat memberi keyakinan memadai bahwa kegiatan

berjalan efektif dan efisien, diikuti dengan pelaporan keuangan

yang handal, penanganan aset yang aman dan taat terhadap

peraturan perundang-undangan. Berdasarkan Peraturan

Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008, sistem yang dimaksud

adalah SPIP. Sesuai dengan PP tersebut, BPKP diberikan

mandat untuk melakukan pembinaan penyelenggaraan SPIP.

c. Mengembangkan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah

yang Profesional dan Kompeten.

Salah satu unsur penting SPIP, yaitu Lingkungan Pengendalian,

mewajibkan setiap pimpinan instansi pemerintah untuk

membentuk dan memelihara lingkungan pengendalian yang

menimbulkan perilaku positif dan kondusif untuk menerapkan

budaya pengendalian di lingkungan organisasinya. Upaya

pembentukan budaya kendali ini antara lain diselenggarakan

melalui perwujudan peran aparat pengawasan intern

pemerintah (APIP) yang efektif. Untuk mewujudkan peran APIP

sebagai aparat pengawasan intern diperlukan kapabilitas untuk

menjamin tugas dan fungsinya

3. Tujuan

Tujuan merupakan penjabaran atau implementasi dari pernyataan

misi, yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu satu

sampai dengan lima tahun

Untuk mewujudkan misinya, BPKP menetapkan tiga tujuan, yaitu :

a. Peningkatan Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan Nasional yang Bersih dan Efektif;

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

13 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

b. Peningkatan Efektivitas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah;

c. Peningkatan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah yang

Profesional dan Kompeten.

4. Sasaran Strategis

Sasaran strategis dalam rumusan Renstra Perwakilan BPKP

Kepulauan Riau Tahun 2015-2019 merupakan indikator

pencapaian tujuan strategis.

Sasaran strategis merupakan ukuran kinerja utama pencapaian

dari tujuan dan mencerminkan berfungsinya outcome dari semua

program yang telah ditetapkan, yaitu :

a. Meningkatnya Kualitas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan

dan Pembangunan Nasional

b. Meningkatnya Maturitas Sistem Pengendalian Intern pada

Kementerian, Lembaga, Pemerintah Daerah dan Korporasi dan

Program Prioritas Pembangunan Nasional

c. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah pada

Kementerian, Lembaga dan Pemerintah Daerah serta Korporasi

5. Sasaran Program

Sasaran program merupakan ukuran kinerja utama pencapaian

dan mencerminkan berfungsinya outcome dari semua program dan

kegiatan yang ditetapkan, yaitu:

No Sasaran Program No Sasaran Kegiatan

1 Perbaikan pengelolaan program

prioritas nasional dan pengelolaan

keuangan negara

1 Tersedianya informasi hasil pengawasan

Perwakilan BPKP

2 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi

2 Tersedianya informasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP

3 Meningkatnya kapabilitas pengawasan

intern Pemerintah Daerah

3 Tersedianya informasi hasil pengawasan

Perwakilan BPKP

4 Meningkatnya Kualitas Layanan

Dukungan Teknis pengawasan

4 Tersedianya dukungan manajemen dan

pelaksanaan tugas teknis lainnya

5 Termanfaatkannya aset secara optimal

dalam mencapai kepuasan layanan

ketatausahaan

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

14 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

6. Indikator Kinerja Utama

Setiap program dan kegiatan dalam Renstra kemudian dinyatakan

dalam suatu indikator kinerja yang spesifik, terukur, dapat

dicapai, relevan, dan berjangka waktu. Hanya dengan indikator

kinerja yang memenuhi kelima karakterisitik kualitatif inilah

keberhasilan pencapaian program dan kegiatan nantinya dapat

dilakukan. Keberhasilan program diukur dengan indikator hasil

(outcome), sedangkan keberhasilan kegiatan diukur dengan

menggunakan indikator keluaran (output). Penetapan indikator

program dilakukan dengan mempertimbangkan tujuan program

dan kegiatan-kegiatan yang mendukung program tersebut.

Indikator kinerja utama Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

sesuai Peraturan Kepala BPKP Nomor 9 tahun 2016 tanggal 21

April 2016 adalah:

No Indikator Kinerja Utama Satuan

1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan

keuangan negara

Indikator Kinerja:

1) Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern

pengelolaan program nasional

Persentase

2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen risiko

dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

Persentase

3) Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat penegak hukum

Persentase

2 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemerintah Daerah/Korporasi

Indikator Kinerja:

1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) Persentase

2) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/ Kota (level 3) Persentase

3) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari

BUMD yang dibina

Persentase

4) Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina

Persentase

3 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah Daerah

Indikator Kinerja:

1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) Persentase

2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) Persentase

3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) Persentase

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

15 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

No Indikator Kinerja Utama Satuan

4) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) Persentase

5) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) Persentase

6) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) Persentase

4 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan

BPKP

Skala

Likert 1-10

7. Program dan Kegiatan

Program didefinisikan sebagai instrumen kebijakan yang berisi

satu/lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh K/L untuk mencapai

sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran, dan/atau

kegiatan masyarakat yang dikoordinasikan oleh K/L. Dengan

mempertimbangkan restrukturisasi program yang dirancang oleh

Bappenas bahwa setiap LPNK menggunakan satu program teknis

yang spesifik untuk LPNK tersebut dan satu atau beberapa

program generik, BPKP menetapkan tiga program teknis dan satu

program generik. Dari ketiga program tersebut disusun kegiatan-

kegiatan. Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau yang

merupakan unit eselon II berkewajiban untuk melaksanakan

kegiatan teknis yang telah ditetapkan.

Program BPKP merupakan penjabaran dari kebijakan sesuai

dengan visi dan misi BPKP yang rumusannya mencerminkan tugas

dan fungsi BPKP dan berisikan kegiatan untuk mencapai hasil

pengawasan dengan indikator kinerja yang terukur. Kegiatan-

kegiatan ini sekaligus penjabaran tugas dan fungsi BPKP untuk

mewujudkan sasaran strategis yang telah ditetapkan sebelumnya.

Program pada Perwakilan BPKP Kepulauan Riau terdiri dari:

a. Program pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan

pembangunan nasional serta pembinaan penyelenggaraan

sistem pengendalian intern pemerintah (Program 06);

b. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

lainnya (Program 01).

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

16 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Kegiatan yang dilaksanakan oleh Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau adalah:

a. Pelaksanaan Pengawasan Intern Akuntabilitas Keuangan Negara

dan Pembangunan Nasional serta Pembinaan Penyelenggaraan

SPIP

b. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis BPKP

B. Perjanjian Kinerja Tahun 2016

Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

transparan, dan akuntabel serta berorientasi hasil, telah

ditandatangani Perjanjian Kinerja (Perkin) Tahun 2016 nomor

S-171/PW28/1/2016 tanggal 19 Januari 2016 yang telah direvisi

dengan Perkin nomor S-3489/PW28/1/2016 tanggal 17 November

2016 yang merupakan bentuk perjanjian antara Kepala Perwakilan

BPKP Provinsi Kepulauan Riau dengan Kepala BPKP. Perjanjian

kinerja tersebut berisi kesanggupan untuk mewujudkan target kinerja

tahunan dan pertanggungjawaban atas keberhasilan maupun

kegagalannya.

Target sasaran program dalam Perkin Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau tahun 2016 adalah;

No Uraian Satuan Target

1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan

pengelolaan keuangan negara

Indikator Kinerja:

1) Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian

intern pengelolaan program nasional

% 45

2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen

risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

% 100

3) Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat

penegak hukum

% 60

2 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi

Indikator Kinerja:

1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3) % 0

2) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/ Kota (level 3) % 0

3) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik

dari BUMD yang dibina

% 66

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

17 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

No Uraian Satuan Target

4) Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD

yang dibina

% 50

3 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemda

Indikator Kinerja:

1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3) % 0

2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3) % 0

3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2) % 100

4) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2) % 42

5) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1) % 0

6) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1) % 58

4 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam

pengawasan BPKP

Indikator Kinerja:

Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan Skala

Likert 1-10

7

Sedangkan target sasaran kegiatan (output) tahun 2016 adalah :

No Uraian Satuan Target

1 Tersedianya informasi hasil pengawasan Perwakilan BPKP

Indikator Kinerja:

1) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rek. 74

2) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita Rek. 26

3) Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah

Nawacita

Rek. 4

4) Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rek. 28

5) Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern Pemda Rek. 2

2 Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis

lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

Indikator Kinerja:

1) Laporan Dukungan Manajemen BPKP Laporan 80

3 Termanfaatkannya Aset secara optimal

Indikator Kinerja:

1) Terlaksanannya Pembangunan Konstruksi Gedung M2 2.500

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

18 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Pada tahun 2016, Perwakilan belum menetapkan target untuk empat

IKU yaitu:

1) IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Level 3” dan “Maturitas

SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3” karena tingkat

maturitas Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota pada tahun 2015

masih berada pada level 1 sehingga dibutuhkan waktu lebih dari

satu tahun untuk mencapai level 3

2) IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)” dan

“Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)” karena

anggaran untuk peningkatan kapabilitas APIP relatif kecil dan

difokuskan untuk meningkatkan kapabilitas APIP Kabupaten/Kota

untuk berada di Level 2.

Selain memenuhi target dalam Perjanjian Kinerja, Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2016 juga melaksanakan

berbagai kegiatan di luar Perjanjian kinerja yaitu kegiatan dukungan

berupa penugasan khusus dari BPKP Pusat dan tugas pendampingan

kepada stakeholders (Pemerintah Daerah dan Instansi Vertikal di

daerah) yang tidak dapat diprediksi sebelumnya

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

19 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

BAB III

AAKKUUNNTTAABBIILLIITTAASS KKIINNEERRJJAA

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2006 tentang

Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah, maka pada setiap akhir periode, instansi pemerintah

akan melakukan pelaporan terhadap pengukuran pencapaian target

kinerja yang telah ditetapkan dalam Perjanjian Kinerja. Merujuk dan

berlandaskan pada peraturan tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau sebagai instansi pemerintah menyusun Laporan Kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015.

Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau 2015 ini

menyajikan pengukuran capaian atas sasaran program dan target kinerja

sebagaimana dituangkan dalam dokumen Perjanjian Kinerja.

A. Kerangka Pengukuran Kinerja

Dalam rangka penyusunan laporan kinerja Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau tahun 2016 dilakukan pengumpulan data kinerja

yang melibatkan seluruh bagian/koordinator pengawasan di

lingkungan Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau. Data kinerja

yang dikumpulkan berupa target dan realisasi kinerja Perwakilan

BPKP Provinsi Kepulauan Riau beserta uraian rinci kinerja, target,

dan realisasi keuangan, target dan realisasi penggunaan sumber daya

manusia, data-data penghargaan, serta informasi lain yang terkait

dengan kinerja BPKP tahun 2016.

Pengumpulan data kinerja diarahkan untuk memperoleh data kinerja

yang akurat, lengkap, tepat waktu, dan konsisten yang berguna bagi

pengambilan keputusan dalam rangka perbaikan kinerja tanpa

meninggalkan prinsip keseimbangan manfaat dan biaya serta efisiensi

dan efektivitas.

Pengukuran kinerja adalah kegiatan membandingkan tingkat kinerja

yang dicapai dengan standar, rencana, atau target dengan

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

20 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

menggunakan indikator kinerja yang telah ditetapkan. Proses ini lebih

lanjut dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator

kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan

kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi.

Pengungkapan informasi kinerja saat ini selaras dengan perubahan

paradigma penganggaran pemerintah yang ditetapkan dengan

mengidentifikasikan secara jelas Indikator Kinerja Utama dan Output

Penting dari setiap sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana

Strategis.

Dengan perubahan paradigma tersebut, maka pengukuran kinerja

yang menjadi bagian dari SAKIP sebagaimana disebutkan di atas,

setidaknya mencakup perkembangan output dari masing-masing

kegiatan dan hasil yang dicapai dari masing-masing program

sebagaimana ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja yang

menjadi tolok ukur keberhasilan organisasi.

Rumus yang digunakan untuk menghitung persentase pencapaian

target indikator kinerja terdiri dari tiga jenis, yaitu:

1. Maximize yang digunakan untuk menghitung capaian IKU yang

menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja lebih

tinggi dari nilai target yang ditetapkan yaitu IKU selain

“Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 2)” dan “Kapabilitas

APIP Pemerintah Daerah (Level 1)” dengan capaian maksimal

200%.

Rumus pengukurannya adalah:

Realisasi IKU Realisasi

X 100 % Rencana

2. Stabilize yang digunakan untuk menghitung capaian IKU yang

menunjukkan ekspektasi arah pencapaian indikator kinerja yang

tetap dari nilai target yang ditetapkan yaitu IKU “Kapabilitas APIP

Pemerintah Daerah (Level 2)” dengan capaian maksimal 100%.

Rumus pengukurannya adalah:

Realisasi IKU Realisasi

X 100 % Rencana

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

21 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

3. Minimize yang digunakan untuk IKU yang menunjukkan ekspektasi

arah pencapaian indikator kinerja lebih rendah dari nilai target

yang ditetapkan yaitu IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah

(Level 1)” dengan capaian maksimal 100%

Rumus pengukurannya adalah:

Realisasi IKU Realisasi – (Realisasi – Rencana)

X 100 % Rencana

Berdasarkan hasil pengukuran kinerja, dilakukan evaluasi capaian

setiap indikator kinerja untuk mengidentifikasi faktor yang

mendukung keberhasilan dan kendala pencapaian kinerja. Faktor

pendukung keberhasilan dan kendala yang menghambat pencapaian

target kinerja dicermati dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan

program/kegiatan di masa yang akan datang.

Dalam evaluasi kinerja juga dilakukan pembandingan-pembandingan

antara realisasi kinerja dengan target tahun berjalan, realisasi kinerja

tahun berjalan dengan realisasi tahun lalu dan pembandingan lain

yang diperlukan.

Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi

dengan cara membandingkan proporsi capaian kinerja dengan

proporsi penggunaan sumber daya baik dana dan sumber daya

manusia, yang dalam hal ini direpresentasikan dengan Orang/Hari

(OH). Efisiensi sumber daya terjadi manakala capaian kinerja lebih

tinggi dari pada capaian penggunaan sumber daya, baik dana

maupun OH.

Analisis efisiensi dilakukan terpisah antara sumber daya keuangan

dan sumber daya manusia.

B. Capaian Kinerja Organisasi

Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

tergambar dari capaian indikator kinerja sebagaimana telah

ditetapkan dalam perjanjian kinerja Tahun 2016 dengan alokasi

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

22 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

anggaran sebesar Rp36.479.447.000,00. Laporan Kinerja 2016 ini

juga menjelaskan bahwa keberhasilan pencapaian sasaran tidak

hanya bertumpu pada pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan

dalam perjanjian kinerja, namun juga didukung oleh kegiatan lainnya

yang belum direncanakan pada awal tahun 2015.

Kegiatan pengawasan merupakan program kerja pengawasan dan

pembinaan SPIP tahunan yang menjadi core competence BPKP sebagai

APIP, sedangkan penunjang kegiatan pengawasan adalah program

kerja administrasi umum.

Capaian kinerja sasaran program adalah:

No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara

Indikator Kinerja:

1) Perbaikan tatakelola, manajemen risiko,

dan pengendalian intern pengelolaan program nasional

% 45 54,00 120,00

2) Persentase tindak lanjut rekomendasi

tata kelola, manajemen risiko dan

pengendalian intern pengelolaan

korporasi

% 100 100,00 100,00

3) Penyerahan hasil pengawasan

keinvestigasian kepada aparat penegak

hukum

% 60 100,00 166,67

2 Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/Korporasi

Indikator Kinerja:

1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level

3)

% 0 - N/A

2) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/

Kota (level 3)

% 0 - N/A

3) Persentase BUMD yang kinerjanya

minimal berpredikat baik dari BUMD

yang dibina

% 66 0 0

4) Presentase BLUD yang kinerjanya

minimal baik dari BLUD yang dibina

% 50 100,00 200,00

3 Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerontah Daerah

Indikator Kinerja:

1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi

(Level 3)

% 0 - N/A

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

23 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

2) Kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 3)

% 0 - N/A

3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)

% 100 100,00 100,00

4) Kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 2)

% 42 42,00 100,00

5) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi

(Level 1)

% 0 - N/A

6) Kapabilitas APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota (Level 1)

% 58 58,00 100,00

4 Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis dalam pengawasan BPKP

Skala Likert 1-10

7 8,19 117,00

Capaian kinerja program tersebut didukung oleh sasaran kegiatan

sebagai berikut :

No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 Tersedianya informasi hasil pengawasan

pada Perwakilan BPKP

Indikator Kinerja:

1) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan

BPKP

Rek. 74 74 100,00

2) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita

Rek. 26 26 100,00

3) Rekomendasi Pengawasan Regional

Bidang Otonomi Daerah Nawacita

Rek. 4 4 100,00

4) Rekomendasi Perbaikan

Penyelenggaraan SPIP

Rek. 28 28 100,00

5) Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas

Pengawasan Intern Pemda

Rek. 2 2 100,00

2 Tersedianya dukungan manajemen dan

pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam

mencapai kepuasan layanan

Indikator Kinerja:

1) Layanan Perkantoran Bulan Layanan

12 12 100,00

2) Laporan Dukungan Manajemen BPKP Laporan 80 80 100,00

3 Termanfaatkannya Aset secara optimal

Indikator Kinerja:

1) Terlaksanannya Pembangunan

Konstruksi Gedung

M2 2.500 2.500 100,00

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

24 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Capaian kinerja masing-masing sasaran program dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan

keuangan negara

Pengawasan Intern Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan dan

Pembangunan akan bermuara pada pemberian informasi

assurance dan rekomendasi atas penyelenggaraan akuntabilitas

pengelolaan program prioritas nasional dan keuangan

negara/daerah. Prinsip dari akuntabilitas adalah kesiapan

pemerintah untuk merespon pertanyaan masyarakat dan

stakeholder lainnya tentang pelaksanaan mandat dan penggunaan

sumber daya yang diamanatkan kepada penyelenggara

pemerintahan.

Sasaran program “Perbaikan pengelolaan program prioritas

nasional dan keuangan negara/daerah” merupakan perwujudan

peran pengawasan intern oleh BPKP dalam rangka memberikan

keyakinan yang memadai melalui informasi assurance atas

ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan

penyelenggaraan tugas dan fungsi instansi pemerintah dan

sasaran pembangunan nasional di samping konsultasi sebagai

pengungkit bagi peningkatan tata kelola, manajemen risiko, dan

proses pengendalian intern. BPKP bertekad untuk berperan aktif

dalam memberikan peringatan dini terhadap kemungkinan

terjadinya penyimpangan atau kecurangan, inefektivitas

manajemen risiko, kurang memadainya proses tata kelola

penyelenggaraan pemerintahan, dan risiko tidak tercapainya

sasaran pembangunan nasional dalam RPJMN 2015 -2019.

Capaian sasaran program “perbaikan pengelolaan program

prioritas nasional dan pengelolaan keuangan negara” diukur

dengan menggunakan tiga indikator kinerja utama (IKU) yaitu:

a. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian

intern pengelolaan program nasional

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

25 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

b. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen

risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

c. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat

penegak hukum

Capaian masing-masing IKU adalah:

a. Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian

intern pengelolaan program nasional.

IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi perbaikan tata

kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan

program nasional” mencerminkan upaya BPKP dalam rangka

meningkatkan kinerja pengelolaan program pembangunan yang

ditetapkan pemerintah. Semakin banyak rekomendasi yang

ditindaklanjuti sebagai bahan pengambilan keputusan oleh

stakeholders maka kinerja BPKP dalam melaksanakan

pengawasan intern yang bertujuan meningkatkan kinerja

pengelolaan program pembangunan semakin baik.

Capaian kinerja IKU “Perbaikan tatakelola, manajemen risiko,

dan pengendalian intern pengelolaan program nasional” diukur

dengan menghitung perbaikan tatakelola, manajemen risiko,

dan pengendalian intern dalam pengelolaan program nasional

yang telah dilaksanakan dari hasil pengawasan terhadap

rekomendasi yang disampaikan.

Realisasi IKU “Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan

pengendalian intern pengelolaan program nasional” sebesar

54,00% atau mencapai 120,00% dari target sebesar 45,00%.

Tercapainya target tersebut terutama disebabkan:

1) Rekomendasi yang sebagian besar telah dilaksanakan oleh

Mitra Kerja;

2) Tersedianya sumber daya yang memadai dalam

melaksanakan tugas;

3) Tersedianya pedoman/peraturan untuk mempelancar

penugasan;

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

26 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

4) Terbangunnya koordinasi yang baik antar koordinator

pengawasan, Deputi rendal dan mitra kerja dalam

melaksanakan tugas.

Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan dengan

indikator kinerja tersedianya laporan hasil pengawasan sebagai

berikut:

1) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP sebanyak 48

rekomendasi atau 100% dari target 48 rekomendasi

2) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita

sebanyak 23 rekomendasi atau 100% dari target 23

rekomendasi

3) Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang Otonomi Daerah

Nawacita sebanyak 4 rekomendasi atau 100% dari target 4

rekomendasi

4) Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP sebanyak 12

rekomendasi atau 100,00 % dari target 12 rekomendasi

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp1.534.540.342,00

atau 77,01% dari anggaran sebesar Rp1.992.736.800,00 dan

SDM sebanyak 3.296 OH atau 80,35 % dari rencana tahun

2015 sebanyak 4.102 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan

dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (120,00%) lebih

tinggi dibandingkan penggunaan dana (77,01%) dan dari

penggunaan SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien

terlihat dari capaian kinerja (120,00%) lebih tinggi dibandingkan

penggunaan SDM (80,35).

Perbandingan realisasi IKU “Perbaikan tatakelola, manajemen

risiko, dan pengendalian intern pengelolaan program nasional”

dengan tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 8,59%

dengan peningkatan capaian kinerja sebesar 6,47%.

Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra Perwakilan

BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015 - 2019 sebesar

70%, maka kemajuan kinerja tahun 2015 telah mencapai

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

27 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

77,14%. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2016 telah

mengarah pada pencapaian target tahun 2019.

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan adalah:

1) Pengawalan Akuntabilitas Pembangunan Nasional

Pengawalan akuntabilitas pembangunan nasional

dilaksanakan melalui kegiatan:

a. Evaluasi program pembangunan sektor kelautan dan

perikanan;

b. Monitoring bantuan pemerintah dan bantuan sosial

bidang pendidikan;

c. Audit program jaminan kesehatan dan kepersetaan

BPJS;

d. Audit pengembangan infrastruktur sosial ekonomi

wilayah (PISEW) tahun 2016

e. Pengawasan Lintas Sektor Pembangunan Daerah dan

sektor pariwisata

f. Monitoring Evaluasi Dana Alokasi Khusus,

Program/Kegiatan Prioritas Nasional dan Ketahanan

Pangan.

g. Reviu tata kelola proyek strategis nasional

h. Audit aksesibiltas masyarakat miskin/terpencil/

perbatasan;

Rekomendasi yang diberikan pada pengawalan

pembangunan nasional sebanyak 48 rekomendasi dan

sampai dengan 31 Desember 2016 telah ditindaklanjuti

dengan tuntas sebanyak 26 rekomendasi dan ditindak lanjuti

namun belum tuntas/dalam proses sebanyak empat

rekomendasi.

2) Kontribusi Peningkatan Ruang Fiskal

Kontribusi peningkatan ruang fiskal dilaksanakan melalui

kegiatan:

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

28 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

a. Optimalisasi Penerimaan Negara/Daerah pada

Pemerintah Kabupaten Bintan, Kota Tanjungpinang

b. Pemetaan Potensi PAD pada Pemda Kabupaten Karimun;

c. Verifikasi Penerimaan Negara Bukan Pajak PT. Karimun

Granite;

d. Verifikasi Tunjangan Profesi Guru Pegawai Negeri Sipil

dan Non Pegawai Negeri Sipil Kementerian Agama;

e. Verifikasi Tunggakan kontrak Kementrian Desa dan

Daerah Tertinggal dan evaluasi Program Pengembangan

Ekspor Nasional.

Rekomendasi yang diberikan pada kontribusi peningkatan

ruang fiskal sebanyak 23 rekomendasi dan sampai dengan

31 Desember 2016 telah ditindaklanjuti dengan tuntas

sebanyak 10 rekomendasi dan ditindaklanjuti namun belum

tuntas/dalam proses sebanyak tiga rekomendasi.

3) Pengamanan Aset Negara/Daerah

Pengamanan aset negara/daerah dilaksanakan melalui

kegiatan:

a. Evaluasi dan verifikasi Penataan Aset Daerah yang

berasal dari daerah pemekaran pada Pemda Kota

Tanjungpinang;

b. Evaluasi Hambatan Kelancaran Pembangunan;

c. Review penyelesaian pembangunan gedung tower

Politeknik Negeri Batam;

d. Audit aset bermasalah Politeknik Negeri Batam;

e. Monitoring Peningkatan Penggunaan Produk Dalam

Negeri (P3DN) Alat dan Mesin Pertanian Kabupaten

Natuna; dan

f. Verifikasi sarana dan prasarana study alternatif Umrah.

Rekomendasi yang diberikan pada pengamanan aset

negara/daerah sebanyak empat rekomendasi dan sampai

dengan 31 Desember 2016 telah ditindaklanjuti dengan

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

29 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

tuntas sebanyak sebanyak dua rekomendasi. Peningkatan

Governance System

4) Peningkatan governance system dilaksanakan melalui

kegiatan:

a. Audit Kinerja Pelayanan Pemerintah Daerah Bidang

Kemaritiman, Bidang Kesehatan dan Bidang Pendidikan;

b. Audit dukungan terhadap Laporan Keuangan Proyek

Bantuan Luar Negeri.

c. Evaluasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

d. Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (SAKIP);

e. Evaluasi Penyerapan Anggaran Pemerintah Daerah;

f. Evaluasi Penyusunan dan Penetapan APBD;

g. Bimbingan Teknis Perencanaan Pembangunan Daerah;

h. Bimbingan Teknis Rencana Kerja Anggaran;

i. Bimbingan Teknis Reviu Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah;

j. Pedampingan penyusunan Laporan Keuangan

Pemerintah Pusat dan Laporan Keuangan Pemerintah

Daerah;

k. Fraud Control Plan;

l. Reviu pertanggungjawaban pengawasan Pilkada Serentak

pada Panitia Pengawas Pemilihan Umum.

Rekomendasi yang diberikan pada peningkatan governance

system sebanyak 12 rekomendasi dan sampai dengan 31

Desember 2016 telah ditindaklanjuti dengan tuntas

sebanyak sembilan rekomendasi.

b. Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen

risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi.

IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi perbaikan tata

kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern pengelolaan

korporasi” mencerminkan upaya BPKP dalam rangka

meningkatkan kinerja korporasi pada beberapa BUMD/BLUD.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

30 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Semakin banyak rekomendasi yang ditindaklanjuti sebagai

bahan pengambilan keputusan oleh stakeholders maka kinerja

BPKP dalam melaksanakan pengawasan intern yang bertujuan

meningkatkan kinerja korporasi semakin baik.

Capaian kinerja IKU “Persentase tindak lanjut rekomendasi tata

kelola, manajemen risiko dan pengendalian intern pengelolaan

korporasi” diukur dengan menghitung perbaikan tata kelola,

manajemen risiko dan pengendalian intern dalam pengelolaan

korporasi yang telah dilaksanakan dari hasil pengawasan

terhadap rekomendasi yang disampaikan.

Realisasi IKU “Perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan

pengendalian intern pengelolaan korporasi” tahun 2016 sebesar

100,00% atau mencapai 100,00 % dari target sebesar 100,00%.

Tercapainya target tersebut disebabkan tindak lanjut atas

rekomendasi hasil pengawasan telah ditindaklanjuti mitra kerja.

Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)

dengan indikator kinerja tersedianya laporan hasil pengawasan

sebagai berikut:

1) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP sebanyak 3

rekomendasi atau 100 % dari target 3 rekomendasi

2) Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP sebanyak 11

rekomendasi atau 100 % dari target 11 rekomendasi

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp295.345.365,00

atau 86,09 % dari anggaran sebesar Rp343.083.000,00 dan

SDM sebanyak 434 OH atau 44,51% dari rencana tahun 2015

sebanyak 975 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan

dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (100,00 %) lebih

tinggi dibandingkan penggunaan dana (86,09%) dan dari

penggunaan SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien

terlihat dari capaian kinerja (100,00%) lebih tinggi dibandingkan

penggunaan SDM (44,51%)..

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

31 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak

dapat dilakukan karena IKU belum ada pada tahun 2015.

Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 100%,

maka kemajuan kinerja tahun 2016 telah mencapai 100%. Hal

ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2016 telah menuju pada

pencapaian target tahun 2019.

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan adalah:

1) Pengamanan Aset Negara/Daerah

Pengamanan aset negara/daerah dilaksanakan melalui

kegiatan Pelatihan Manajemen Aset pada PDAM Tirta Kepri

dan Reviu atas Hasil Inventarisasi Aset dan Clearance Aset

Tetap Perum BULOG Subdivre Batam dan Subdivre

Tanjungpinang.

Rekomendasi yang diberikan pada pengamanan aset

negara/daerah sebanyak 2 rekomendasi dan sampai dengan

31 Desember 2016 telah ditindaklanjuti seluruhnya.

2) Peningkatan Governance System

Peningkatan governance system dilaksanakan melalui

kegiatan:

a. Diagnostic Assessment Good Corporate Governance

BUMD;

b. Evaluasi Penerapan Sistem Pengendalian Intern (SPI)

PDAM;

c. Bimbingan Teknis/Maintenance Sistem Informasi

Akuntansi (SIA) PDAM

d. Bimtek Implementasi SIA BLUD RSUD;

e. Evaluasi SKAI pada BPR Karimun;

f. Bimtek Penyusunan Dokumen Pola Tata Kelola dan

Rencana Strategis Bisnis Standar Pelayanan Minimal

(SPM) Puskesmas

g. Bimtek Penyusunan Dokumen Persiapan BLU Puskesmas.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

32 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Rekomendasi yang diberikan termasuk pada fokus

pengawasan “peningkatan governance system” sebanyak 12

rekomendasi dan sampai dengan 31 Desember 2016 telah

ditindaklanjuti seluruhnya.

c. Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat

penegak hukum.

IKU “Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada

aparat penegak hukum” diukur dengan menghitung persentase

hasil pengawasan keinvestigasian yang diserahkan ke aparat

penegak hukum terhadap hasil pengawasan keinvestigasian

yang telah dilaksanakan

Realisasi IKU “Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian

kepada aparat penegak hukum” sebesar 100,00 % atau

mencapai 166,67 % dari target sebesar 60,00%.

Tercapainya target tersebut terutama disebabkan:

1) Banyaknya permintaan pihak penyidik dalam meminta

bantuan penghitungan kerugian keuangan negara; dan

2) Peningkatan pemanggilan saksi ahli di persidangan.

Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)

dengan indikator kinerja tersedianya laporan hasil pengawasan

berupa “Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP” sebanyak

20 rekomendasi atau 100,00 % dari target 20 rekomendasi

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp 342.538.442 ,00

atau 96,95% dari anggaran sebesar Rp353.318.200,00 dan SDM

sebanyak 654 OH atau 69,50% dari rencana sebanyak 941 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan

dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (100,00%) lebih

tinggi dibandingkan penggunaan dana (96,95%) dan dari

pemakaian SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat

dari capaian kinerja (100,00%) lebih tinggi dibandingkan

penggunaan dana (69,50%)

Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak

dapat dilakukan karena IKU belum ada pada tahun 2015.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

33 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 80%,

maka kemajuan kinerja tahun 2016 telah mencapai 125%. Hal

ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2016 telah menuju pada

pencapaian target tahun 2019.

Realisasi sasaran kegiatan (output) termasuk dalam fokus

pengawasan “Pengamanan Aset Negara/Daerah” yang dilakukan

melalui kegiatan:

a. Audit Investigasi;

b. Audit dalam rangka Penghitungan Kerugian Keuangan

Negara;

c. Pemberian Keterangan Ahli.

Rekomendasi yang diberikan pada pengamanan aset

negara/daerah sebanyak 20 rekomendasi.

2. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemerintah Daerah/

Korporasi

Penyelenggaraan SPIP pada dasarnya merupakan tanggung jawab

masing-masing menteri/pimpinan lembaga, gubernur dan

bupati/walikota. Sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun

2008, BPKP bertanggung jawab melakukan pembinaan SPIP.

Pada prinsipnya pembinaan SPIP diarahkan agar instansi

pemerintah dapat menyelenggarakan pengendalian intern untuk

mencapai tujuannya melalui kegiatan yang efektif dan efisien,

keandalan pelaporan keuangan, pengamanan asset negara, dan

ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

Capaian sasaran program “Meningkatnya Kualitas Penerapan SPIP

Pemerintah Daerah/Korporasi” diukur dengan menggunakan

empat IKU yaitu:

a. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3)

b. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/ Kota (level 3)

c. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik

dari BUMD yang dibina

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

34 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

d. Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang

dibina

Capaian masing-masing IKU adalah:

a. Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3)

Tingkat maturitas SPIP merupakan kerangka kerja yang

menunjukkan karakteristik dasar kematangan penyelenggaraan

SPIP yang terstruktur dan berkelanjutan serta dapat digunakan

sebagai instrumen evaluatif dan panduan generik peningkatan

efektivitas SPIP. Tingkat maturitas SPIP diukur dengan

menggunakan skala 0 - 5. Semakin tinggi level maturitas

penyelenggaraan SPIP pada Pemerintah Provinsi, diharapkan

akan semakin baik kualitas pencapaian tujuan instansi

pemerintah dan semakin berkualitas birokrasi.

IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3)” diukur

dengan menghitung persentase jumlah pemerintah provinsi

yang tingkat maturitas SPIP-nya telah mencapai level 3

dibandingkan jumlah pemerintah provinsi yang berada di

wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Realisasi IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3)”

sebesar 0,00%. Capaian IKU tidak dapat dihitung karena

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau belum menetapkan

target IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi pada level 3”

Tingkat maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau

pada tahun 2016 berada pada level 2 (Berkembang) sedangkan

pada tahun 2015 berada pada level 1 (Rintisan).

Peningkatan level maturitas SPIP Pemerintah Provinsi didukung

oleh sasaran kegiatan (output) dengan indikator kinerja

kegiatan berupa “Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan

SPIP” sebanyak satu rekomendasi atau 100,00 % dari target

satu rekomendasi

Peningkatan level maturitas SPIP Pemerintah Provinsi

menggunakan dana sebesar Rp19.553.150,00 atau 75,29% dari

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

35 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

anggaran sebesar Rp25.969.400,00 dan SDM sebanyak 19 OH

atau 121,05% dari rencana tahun 2015 sebanyak 23 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan

dengan efisien namun dari penggunaan SDM belum efisien.

Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak

dapat dilakukan karena tida ada target IKU pada tahun 2016

dan IKU tersebut belum ada pada tahun 2015.

Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra periode 2015-

2019 sebesar 100,00%, maka belum terealisasinya IKU pada

tahun 2016 menjadi tantangan untuk berupaya lebih keras dan

terukur guna mencapai target maturitas SPIP level 3 Pemerintah

Provinsi.

Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan level

maturitas SPIP Pemerintah Provinsi menjadi level 3 adalah:

1) Mendorong kepedulian (awerness) kepala Daerah dan Kepala

SKPD akan pentingnya peran SPIP dalam mendukung

pelaksanaan tugas pokok organisasi;

2) Menyelenggarakan layanan peningkatan kualitas

penyelenggaraan SPIP;

3) Mendorong Pemerintah Daerah untuk melakukan penilaian

mandiri (self assesment) penyelenggaraan SPIP;

4) Melakukan evaluasi penyelenggaraan SPIP;

5) Melakukan pemantauan secara berkala terhadap tindak

lanjut hasil evaluasi penyelenggaraan SPIP.

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan, termasuk dalam “Peningkatan Governance

System” yang dilaksanakan melalui kegiatan Evaluasi maturitas

SPIP pada Provinsi Kepulauan Riau dengan rekomendasi yang

diberikan sebanyak satu rekomendasi.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

36 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

b. Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3)

Tingkat maturitas SPIP merupakan kerangka kerja yang

menunjukkan karakteristik dasar kematangan penyelenggaraan

SPIP yang terstruktur dan berkelanjutan serta dapat digunakan

sebagai instrumen evaluatif dan panduan generik peningkatan

efektivitas SPIP. Semakin tinggi level maturitas penyelenggaraan

SPIP pada Pemerintah Kabupaten/Kota, diharapkan akan

semakin baik kualitas pencapaian tujuan instansi pemerintah

dan semakin berkualitas birokrasi.

IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3):

diukur dengan menghitung jumlah pemerintah kabupaten/kota

yang tingkat maturitas SPIP-nya telah mencapai level 3

dibandingkan jumlah pemerintah kabupaten/kota yang berada

wilayah kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Realisasi IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level

3)” sebesar 0,00 %. Capaian kinerja tidak dapat dihitung katena

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau belum menetapkan

target “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3)”

Tingkat maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota di Wilayah

Provinsi Kepulauan Riau adalah:

No Pemda Level Maturitas SPIP

Tahun 2016 Tahun 2015

1 Kota Tanjungpinang Level 2 Level 1

2 Kota Batam Level 1 Level 1

3 Kabupaten Bintan Level 1 N/A

4 Kabupaten Karimun Level 2 Level 1

5 Kabupaten Lingga Level 1 N/A

6 Kabupaten Natuna Level 1 N/A

7 Kabupaten Kepulauan Anambas Level 1 N/A

Pada tahun 2016 terjadi peningkatan tingkat maturitas SPIP

dari level 1 (Rintisan) menjadi level 2 (Berkembang) pada dua

kabupaten/kota.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

37 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Peningkatan level maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota

didukung oleh sasaran kegiatan (output) dengan indikator

kinerja kegiatan berupa “Rekomendasi Perbaikan

Penyelenggaraan SPIP” sebanyak empat rekomendasi.

Peningkatan level maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota

menggunakan dana sebesar Rp78.212.600,00 atau 75,29% dari

anggaran sebesar Rp103.877.600,00 dan SDM sebanyak 137

OH atau 159,30% dari rencana tahun 2015 sebanyak 86 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan

dengan efisien namun dari pemnggunaan SDM belum efisien.

Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak

dapat dilakukan karena tidak ada target IKU pada tahun 2016

dan IKU tersebut belum ada pada tahun 2015.

Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra Perwakilan

BPKP Provinsi Kepulauan Riau periode 2015-2019 sebesar

85,00%, maka belum terealisasinya IKU pada tahun 2016

menjadi tantangan untuk berupaya lebih keras dan terukur

guna mencapai target maturitas SPIP level 3 Pemerintah

Kabupaten/Kota.

Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan tingkat

maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota menjadi level 3

(tiga) adalah:

1) Mendorong kepedulian (awearness) kepala Daerah dan

Kepala SKPD akan pentingnya peran SPIP dalam mendukung

pelaksanaan tugas pokok organisasi;

2) Menyelenggarakan layanan peningkatan kualitas

penyelenggaraan SPIP;

3) Mendorong Pemerintah Daerah untuk melakukan penilaian

mandiri (self assessment) penyelenggaraan SPIP;

4) Melakukan evaluasi penyelenggaraan SPIP;

5) Melakukan pemantauan secara berkala terhadap tindak

lanjut hasil evaluasi penyelenggaraan SPIP.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

38 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan termasuk dalam “Peningkatan Governance

System” yang dilaksanakan melalui kegiatan Evaluasi Maturitas

SPIP (Assessment) dengan rekomendasi yang diberikan

sebanyak empat rekomendasi

c. Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik

dari BUMD yang dibina

BUMD dibentuk dalam rangka memberikan kontribusi bagi

pembangunan ekonomi daerah. BPKP melakukan pengawasan

terhadap BUMD dalam rangka meningkatkan kinerja agar

BUMD berperan optimal sebagai salah satu pemicu

kesejahteraan masyarakat di daerah.

IKU "Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat

baik dari BUMD yang dibina" diukur dengan menghitung

jumlah BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik

dibandingkan dengan jumlah BUMD kinerjanya dievaluasi oleh

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

Kinerja BUMD yang dibina adalah:

No BUMD Yang Dibina Kinerja BUMD

Tahun 2016 Tahun 2015

1 PDAM Tirta Kepri Kurang Kurang

2 PDAM Tirta Lingga Cukup Cukup

3 PT. Karya Karimun Mandiri Kurang N/A

Dari tabel diatas, realisasi IKU “Persentase BUMD yang

kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD yang dibina”

sebesar 0% atau mencapai 0% dari target sebesar 66%.

Tidak tercapainya target disebabkan:

1) Kurangnya perhatian Pemerintah Daerah terhadap Kinerja

Perusahaan Daerah Air Minum dan BUMD lainnya;

2) Manajemen belum dapat menekan tingkat kebocoran air atau

Non Revenue Water (NRW) dibawah angka 20%; dan

3) BUMD belum sepenuhnya menerapkan Tata Kelola

Perusahaan yang baik.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

39 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Realisasi IKU didukung oleh sasaran kegiatan (output) dengan

indikator kinerja tersedianya laporan hasil pengawasan berupa

“Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP” sebanyak tiga

rekomendasi atau 100% dari target tiga rekomendasi

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp68.660.095,00

atau 87,54% dari anggaran sebesar Rp78.434.500,00 dan SDM

sebanyak 103 OH atau 45,78% dari rencana tahun 2016

sebanyak 225 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan belum dilaksanakan

dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (0,00%) lebih rendah

dibandingkan penggunaan dana (87,54%) dan dari pemakaian

SDM juga belum dilaksanakan dengan efisien terlihat dari

capaian kinerja (0,00%) lebih rendah dibandingkan penggunaan

SDM (45,78%).

Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak

dapat dilakukan karena IKU belum ada pada tahun 2015.

Jika dibandingkan dengan target akhir Renstra Perwakilan

BPKP Provinsi Kepulauan Riau periode 2015-2019 sebesar 56%,

maka belum terealisasinya IKU pada tahun 2016 menjadi

tantangan untuk berupaya lebih keras dan terukur guna

mencapai meningkatkan kinerja BUMD menjadi minimal baik.

Upaya yang akan dilakukan untuk meningkatkan kinerja BUMD

minimal berpredikat baik adalah:

1. Mendorong Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas untuk

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

2. Mendorong BUMD untuk menerapkan Good Corporate

Governance

3. Melakukan bimbingan teknis terhadap SDM SPI BUMD

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan termasuk dalam “Peningkatan Governance

System” yang melalui kegiatan Evaluasi Kinerja BUMD dengan

rekomendasi yang diberikan sebanyak tiga rekomendasi

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

40 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

d. Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD yang

dibina.

BLUD dibentuk dalam rangka memberikan pelayanan kepada

masyarakat tanpa mengutamakan mencari keuntungan, namun

tetap memperhatikan efisiensi dan produktivitas sehingga wajib

menerapkan praktik bisnis yang sehat. Undang-Undang Nomor

44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, mengamanatkan Rumah

Sakit yang didirikan Pemerintah dan Pemerintah Daerah harus

berbentuk Unit Pelaksana Teknis dari Instansi yang bertugas di

bidang kesehatan, dengan pengelolaan berbentuk Badan

Layanan Umum Daerah (BLUD) sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan. Untuk itu, BPKP melakukan

pengawasan terhadap BLUD dalam rangka meningkatkan

kualitas pelayanan dan kinerja BLUD.

IKU "Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD

yang dibina" diukur dengan menghitung jumlah BLUD yang

kinerjanya minimal berpredikat baik dibandingkan dengan

jumlah BLUD yang dibina oleh BPKP.

Kinerja BLUD pada tahun 2016 adalah

No BLUD Yang Dibina Kinerja BLUD

Tahun 2016 Tahun 2015

1 RSUD Embung Fatimah Baik Baik

2 RSUD Kota Tanjungpinang Baik Baik

3 RSUD Kabupaten Karimun Baik Baik

Dari tabel diatas, realisasi IKU “Persentase BLUD yang

kinerjanya minimal baik dari BLUD yang dibina” sebesar 100%

(tiga BLUD dari tiga BLUD yang dibina) atau mencapai 200%

dari target sebesar 50%.

Tercapainya target tersebut terutama disebabkan:

1) Rumah Sakit yang dibina telah menerapkan Pola Pengelolaan

Keuangan BLUD secara penuh;

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

41 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

2) Perhatian Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terhadap

pemenuhan kebutuhan jasa layanan kesehatan masyarakat

sangat tinggi, telihat dari banyaknya program pemerintah

untuk bidang kesehatan seperti BPJS, Jamkesda, dan

Jampersal.

Realisasi tersebut didukung oleh sasaran kegiatan (output)

dengan indikator kinerja tersedianya laporan hasil pengawasan

berupa “Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Nawacita”

sebanyak tiga rekomendasi atau 100 % dari target tiga

rekomendasi

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp68.660.095,00

atau 87,54% dari anggaran sebesar Rp78.434.500,00 dan SDM

sebanyak 60 OH atau 26,67% dari rencana sebanyak 225 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan

dengan efisien terlihat dari capaian kinerja (200,00%) lebih

tinggi dibandingkan penggunaan dana (87,54%) dan dari

pemakaian SDM juga telah dilaksanakan dengan efisien terlihat

dari capaian kinerja (200,00%) lebih tinggi dibandingkan

penggunaan SDM (26,67%).

Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak

dapat dilakukan karena IKU belum ada pada tahun 2015.

Jika dibandingkan dengan target Renstra Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau periode 2015-2019 sebesar 62,00%,

maka kemajuan kinerja tahun 2016 telah mencapai 161,29%.

Hal ini menunjukkan bahwa kinerja tahun 2016 telah menuju

pada pencapaian target tahun 2019.

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan termasuk dalam “Peningkatan Governance

System” yang dilaksanakan melalui kegiatan Evaluasi Kinerja

RSUD dengan rekomendasi yang diberikan sebanyak tiga

rekomendasi

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

42 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

3. Meningkatnya Kapabilitas Pengawasan Intern Pemerintah Daerah

Pelaksanaan audit intern di lingkungan instansi pemerintah

dilakukan oleh pejabat yang mempunyai tugas melaksanakan

pengawasan dan telah memenuhi syarat kompetensi keahlian

sebagai auditor. Setiap Aparat Pengawasan Intern Pemerintah

mengimplementasikan JFA sebagai konsekuensi adanya fungsi dan

peran pelaksanaan tugas pengawasan intern oleh auditor sesuai

ketentuan tersebut.

Sebagai organisasi, salah satu faktor penentu keberhasilan APIP

adalah kompetensi dan professional sumber daya manusia (SDM),

karena faktor manusia yang mengatur dan menggerakkan jalan

organisasi. SDM yang kompeten adalah SDM yang memiliki

penguasaan teoritis, didukung dengan pengalaman, dan mendapat

pengakuan keahlian spesifik berdasarkan standar yang berlaku

umum dalam lingkungan keahlian tersebut. SDM yang professional

adalah SDM yang mampu melaksanakan tugas dengan baik sesuai

dengan keahliannya.

Capaian sasaran program “Meningkatnya kapabilitas pengawasan

intern Pemerintah Daerah” diukur dengan menggunakan enam IKU

yaitu:

a. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)

b. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)

c. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)

d. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 2)

e. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)

f. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)

IKU "Kapabilitas APIP Pemerintah Daerah (Level 3)" mencerminkan

kualitas kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi diharapkan berada

pada Level 3. Kapabilitas APIP diukur menggunakan skala 1-5.

Semakin tinggi nilai kapabilitas APIP menunjukkan kualitas APIP

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

43 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

yang semakin baik dalam menjalankan perannya sebagai auditor

intern.

Tingkat kapabilitas APIP disimpulkan dari hasil penilaian tingkat

kapabilitas yang dilaksanakan oleh BPKP dan/atau dilaksanakan

sendiri oleh APIP Pemerintah Daerah dengan quality assurance

dari BPKP dengan menggunakan pedoman penilaian kapabilitas

APIP yang dikembangkan oleh BPKP

Capaian masing-masing IKU adalah:

a. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi

IKU "Kapabilitas APIP Pemerintah Provisni level 1, Level 2, dan

Level 3 diukur dengan menghitung Kapabilitas APIP yang telah

berada di level 1, Level 2, dan Level 3 dibandingkan dengan

jumlah APIP Pemerintah Provinsi.

Target masing-masing IKU Kapabilitas APIP Provinsi pada tahun

2016 adalah:

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Jumlah

APIP

1 APIP Pemerintah Provinsi Level 3 % - -

2 APIP Pemerintah Provinsi Level 2 % 100 1

3 APIP Pemerintah Provinsi Level 1 % - -

Kapabilitas APIP Provinsi Kepulauan Riau tahun 2016 berada

pada level 2 (Infrastructure) dan pada tahun 2015 berada pada

level 2 (Infrastructure)

Dengan demikian, realisasi IKU adalah:

1) Realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 3)

0,00%. Capaian IKU Realisasi IKU Kapabilitas APIP

Pemerintah Provinsi (level 3) tidak dapat dihitung karena

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau belum

menetapkan target Kapabilitas APIP Provinsi pada level 3

(Integrated).

Kendala yang dihadapi dalam peningkatan Kapabilitas APIP

Provinsi adalah:

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

44 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

a. Keterbatasan sumber daya manusia APIP Provinsi baik

jumlah maupun kualifikasinya;

b. Keterbatasan anggaran baik Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau maupun APIP Provinsi.

Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak

dapat dilakukan karena pada tahun 2016 tidak ada target

untuk IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 3)

Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 100%,

maka belum terealisasinya IKU pada tahun 2016 menjadi

tantangan untuk berupaya lebih keras dan terukur guna

mencapai target Kapabilitas APIP Provinsi menjadi level 3

(integrated)

Upaya yang akan dilakukan untuk mencapai target IKU

“Kapabilitas APIP Provinsi Level 3 (integrated) adalah:

a. Melaksanakan bimbingan/teknis baik penyusunan

inftastruktur yang diperlukan maupun pelaksanaannya

b. Mengoptimalkan peran Satuan Tugas Peningkatan

Kapabilitas APIP yang telah dibentuk.

c. Mengoptimalkan aplikasi “layanan online peningkatan

kapabilitas APIP” yang telah dikembangkan Perwakilan

BPKP Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2016

Pada tahun 2016, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

tidak melaksanakan kegiatan peningkatan kapabilitas APIP

Provinsi karena keterbatasan anggaran.

Anggaran yang ada di Perwakilan digunakan untuk

meningkatkan kapabilitas APIP Kabupaten/Kota menjadi

level 2 (Infrastructure)

2) Realisasi kinerja Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level

2) sebesar 100,00% (Satu APIP dari satu APIP) atau mencapai

100,00% dari target sebesar 100,00%

3) Realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 1)

tidak dapat dihitung karena Perwakilan BPKP Provinsi tidak

menetapkan target APIP Pemerintah Provinsi (level 1)

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

45 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

b. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota.

IKU "Kapalbilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota level 1,

Level 2, dan Level 3 diukur dengan menghitung APIP Pemda

yang telah mencapai level 3 (Integrated)/level 2

(Infrastructure)/level 1 (Initial) dibandingkan dengan jumlah

APIP Pemerintah Kabupaten/Kota di Wilayah Kepulauan Riau

Target masing-masing IKU adalah:

No Indikator Kinerja Utama Satuan Target Jumlah

APIP

1 APIP Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3

% - -

2 APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

Level 2

% 42 3

3 APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

Level 1

% 58 4

Tingkat Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota di

wilayah Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2016 adalah:

No Pemda Level Kapabilitas APIP

Tahun 2016 Tahun 2015

1 Kota Tanjungpinang 2 – Infrastructure 2 – Infrastructure

2 Kota Batam 1 - Initial 1 – Initial

3 Kabupaten Bintan 1 - Initial 1 – Initial

4 Kabupaten Karimun 2 – Infrastructure 1 – Initial

5 Kabupaten Lingga 1 - Initial 1 – Initial

6 Kabupaten Natuna 2 – Infrastructure 1 – Initial

7 Kabupaten Kepulauan Anambas 1 - Initial 1 - Initial

Pada tahun 2016, terdapat pengingkatan level kapabilitas APIP

dari level 1 (Initial) menjadi level 2 (Infrasructure) pada dua

Kabupaten.

Capaian masing-masing IKU Kapabilitas APIP Kabupaten Kota

adalah:

1) Realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(level 3) sebesar 0,00%. Capaian IKU tidak dapat dihitung

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

46 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

karena Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau belum

menetapkan target pada tahun 2016.

Kendala yang dihadapi dalam peningkatan Kapabilitas APIP

Provinsi adalah:

a. Keterbatasan sumber daya manusia APIP

Kabupaten/Kota baik jumlah maupun kualifikasinya;

b. Keterbatasan anggaran baik Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau maupun APIP Kabupaten/Kota.

c. Jarak APIP Kabupaten/Kota dengan Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau, dimana hanya satu APIP yang

berada satu pulau dengan lokasi Kantor Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau dan transportasi ke APIP

Kabupaten/Kota tidak semua lancar.

Perbandingan realisasi IKU dengan tahun sebelumnya tidak

dapat dilakukan karena pada tahun 2016 tidak ada target

untuk IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(level 3)

Jika dibandingkan dengan target tahun 2019 sebesar 85%,

maka belum terealisasinya IKU pada tahun 2016 menjadi

tantangan untuk berupaya lebih keras dan terukur guna

mencapai target Kapabilitas APIP Provinsi menjadi level 3

(integrated)

Upaya yang akan dilakukan untuk mencapai target IKU

“Kapabilitas APIP Provinsi Level 3 (integrated) adalah:

a. Melaksanakan bimbingan/teknis baik penyusunan

inftastruktur yang diperlukan maupun pelaksanaannya

b. Mengoptimalkan peran Satuan Tugas Peningkatan

Kapabilitas APIP yang telah dibentuk.

c. Mengoptimalkan aplikasi “layanan online peningkatan

kapabilitas APIP” yang telah dikembangkan Perwakilan

BPKP Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2016

2) Realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(level 2) sebesar 42,00% ( 3 APIP dari 7 APIP Pemerintah

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

47 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Kabupaten/Kota) atau mencapai 100 % dari target sebesar

42%.

3) Realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(level 1) sebesar 58,00% ( 4 APIP dari 7 APIP Pemerintah

Kabupaten/Kota) atau mencapai 100 % dari target sebesar

58%.

Realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

didukung oleh sasaran kegiatan (output) dengan indikator

kinerja tersedianya laporan hasil pengawasan berupa

“Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas Pengawasan Intern

Pemerintah Daerah” sebanyak dua rekomendasi atau 100% dari

target dua rekomendasi

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp57.371.698,00

atau 88,34% dari anggaran sebesar Rp64.946.000,00 dan SDM

sebanyak 66 OH atau 73,33% dari rencana sebanyak 90 OH.

Dilihat dari penggunaan dana, kegiatan telah dilaksanakan

dengan efisien terlihat dari capaian kinerja masing-masing IKU

(100,00%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan dana (88,34%)

dan dari pemakaian SDM juga telah dilaksanakan dengan

efisien terlihat dari capaian kinerja masing-masing IKU

(100,00%) lebih tinggi dibandingkan penggunaan SDM (73,33%).

Realisasi sasaran kegiatan (output) bila dikelompokkan ke dalam

fokus pengawasan termasuk dalam “Peningkatan Governance

System” yang dilaksanakan melalui kegiatan bimbingan teknis

pengingkatan kapabilitas APIP dengan rekomendasi yang

diberikan sebanyak dua rekomendasi

Untum mengetahui kepuasan mitra kerja terhadap layanan yang

diberikan, Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau melakukan

survei kepada mitra kerja sebanyak 52 instansi/unit kerja yang

terdiri dari instansi vertikal sebanyak 18 instansi/unit kerja dan

satuan kerja di lingkungan pemerintah daerah se-Provinsi

Kepulauan Riau sebanyak 34 instansi/unit kerja mengenai

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

48 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

harapan dan penilaian terhadap layanan kepada mitra kerja

dengan hasil sebagai berikut:

1) Harapan mitra kerja terhadap Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau sebesar 4,53 dari skala 1 – 5, bila dibagi

menurut instansi adalah:

- Instansi vertikal sebesar 4,59 dari skala 1 – 5

- Pemerintah daerah termasuk BUMD sebesar 4,53 dari skala

1 – 5

2) Penilaian kinerja layanan yang diberikan Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau sebesar 4,20 dari skala 1 – 5, bila

dibagi menurut instansi adalah:

- Instansi vertikal sebesar 4,23 dari skala 1 – 5

- Pemerintah daerah termasuk BUMD sebesar 4,19 dari skala

1 – 5

Berdasarkan harapan dan kinerja layanan, dapat disimpulkan

bahwa layanan yang diberikan Perwakilan BPKP Provinsi Keulauan

Riau:

- telah memenuhi 93,38% harapan instansi vertikal yang menjadi

mitra kerja

- telah memenuhi 92,49% harapan Pemerintah daerah dan BUMD

yang menjadi mitra kerja

- Secara total telah memenuhi 92,72% harapan mitra kerja.

4. Meningkatnya Kualitas Layanan Dukungan Teknis Pengawasan

Target kualitas layanan dukungan teknis pengawasan pada tahun

2016 adalah sebesar 7 dari skala Likert 1-10. Capaian kinerja

outcome ini menunjukkan tingkat kepuasan pegawai atas

pelayanan ketatausahaan yaitu layanan keuangan, kepegawaian

dan umum.

Persepsi kepuasan terhadap suatu layanan sangat bergantung

pada suatu keadaan ketika keinginan, harapan, dan kebutuhan

para penerima layanan tersebut dapat terpenuhi. Pernyataan

kepuasan atau ketidakpuasan diperoleh melalui survei kepada

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

49 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

para pegawai dengan metode skala Likert 1-10. Pengukuran

persepsi kepuasan terhadap layanan bagian ketatausahaan

dilaksanakan dengan metode penyebaran kuesioner secara uji

petik kepada para pegawai di unit kerja Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau.

Dari survei atas persepsi penerima layanan tahun 2016, capaian

layanan dukungan teknis pengawasan adalah sebesar 8,19 atau

mencapai 117,00 % dari target sebesar 7 skala Likert 1-10.

Faktor-faktor pendukung pencapaian target tersebut adalah

kesiapan sistem informasi, kesiapan sarana prasarana, kesiapan

SDM pelaksana dan peningkatan kompetensi SDM pengelola

secara berkesinambungan.

Realisasi sasaran program “Meningkatnya kualitas layanan

dukungan teknis pengawasan” menggunakan dana sebesar

Rp33.045.044.250,00 atau 98,82% dari anggaran sebesar

Rp33.438.647.000,00 dan SDM sebanyak 1.120 OH atau 78,32%

dari rencana sebanyak 1.430 OH.

Sasaran program “Meningkatnya kualitas layanan dukungan teknis

pengawasan” telah telah menggunakan dana dan SDM dengan

efisien, terlihat dari kinerja sebesar 117,00% lebih tinggi dari

realisasi dana sebesar 95,76% dan penggunaan SDM (78,32%)

Untuk mendukung capaian sasaran meningkatnya kualitas

layanan dukungan teknis pengawasan di atas, Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau menghasilkan output berupa :

a. Tersedianya dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas

teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

Jumlah laporan dukungan manajemen Perwakilan BPKP

Provinsi Kepulauan Riau selama tahun 2016 adalah sebanyak

80 laporan atau 100% dari target sebanyak 80 laporan

Realisasi dana output ini sebesar Rp11.217.286.920,00 atau

95,71% dari anggaran sebesar 11.720.466.000,00

Dilihat dari penggunaan dana capaian sub output ini telah

dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian kinerja

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

50 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

sebesar 100,00% lebih tinggi dibandingkan penggunaan dana

sebesar 95,71%.

b. Termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai

kepuasan layanan ketatausahaan

Output termanfaatkannya aset secara optimal dalam mencapai

kepuasan layanan didukung dengan sub output “Terlaksananya

Pembangunan Konstruksi Gedung Perwakilan BPKP”

Pada tahun 2016 Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

telah menyelesaikan pembangunan gedung kantor tahap kedua

atau mencapai 100% dari target yang telah ditetapkan, dengan

menggunakan dana sebesar Rp21.644.564.100,00 atau 99,66 %

dari anggaran sebesar 21.718.181.000,00

Dilihat dari penggunaan dana capaian sub output ini telah

dilaksanakan dengan efisien terlihat dari capaian kinerja

sebesar 100% lebih tinggi dibandingkan penggunaan dana

sebesar 99,66%.

C. Realisasi Anggaran

Pelaksanaan kerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun

2016 dibiayai dari APBN sesuai DIPA Nomor SP-DIPA-

089.01.2.689224/2016 tanggal 7 Desember 2015 yang telah beberapa

kali direvisi terakhir tanggal 18 Oktober 2016 sebesar

Rp36.479.447.000,00. Realisasi anggaran belanja sampai dengan 31

Desember 2016 sebesar 35.326.732.807,00 atau 96,84% dari

anggaran yang disediakan, dengan rincian sebagai berikut:

Jenis Belanja Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) % Sisa Dana (Rp)

Belanja Pegawai 9.815.193.000,00 9.423.016.746,00 96,00 392.176.254,00

Belanja Barang 4.946.073.000,00 4.259.151.961,00 86,11 686.921.039,00

Belanja Modal 21.718.181.000,00 21.644.564.100,00 99,66 73.616.900,00

Jumlah 36.479.447.000,00 35.326.732.807,00 96,84 1.152.714.193,00

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

51 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Sedangkan realisasi keuangan per program adalah:

No Program Anggaran Realisasi

Rp %

1 Pengawasan intern akuntabilitas keuangan negara dan pembangunan

nasional serta pembinaan

penyelenggaraan sistem pengendalian

intern pemerintah

3.040.800.000,00 2.464.881.787,00 81,06

2 Dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya

33.438.647.000,00 32.861.851.020,00 98,28

Jumlah 36.479.447.000,00 35.326.732.807,00 96,84

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

52 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

BAB IV PENUTUP

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dalam bagian sebelumnya

dapat disimpulkan bahwa:

1. Renstra BPKP Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2015-

2019 memiliki sasaran program beserta IKU dengan maksud agar

dapat dilakukan penilaian terhadap pencapaian sasaran program.

Untuk mencapai sasaran program tersebut, Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau melaksanakan tiga sasaran program teknis, yaitu:

a. Perbaikan pengelolaan program prioritas nasional dan pengelolaan

keuangan negara

b. Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemda/korporasi

c. Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern Pemerintah Daerah

Sedangkan program generik adalah Program Meningkatnya Kualitas

Layanan Dukungan Teknis Pengawasan.

2. Kesiapan organisasi BPKP dalam menghadapi perubahan yang terjadi,

khususnya bagi Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

difokuskan ke dalam empat fokus pengawasan yaitu:

a. Pengawalan akuntabilitas pembangunan nasional

b. Kontribusi peningkatan ruang fiskal

c. Pengamanan aset negara/daerah

d. Peningkatan governance system

3. Melalui strategi pengawasan dalam rangka mencapai visi dan misi

BPKP menetapkan indikator kinerja utama (IKU) sebagai berikut:

a. Sasaran program “perbaikan pengelolaan program prioritas

nasional dan pengelolaan keuangan negara” dengan IKU:

1) Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan pengendalian

intern pengelolaan program nasional

2) Persentase tindak lanjut rekomendasi tata kelola, manajemen

risiko dan pengendalian intern pengelolaan korporasi

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

53 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

3) Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian kepada aparat

penegak hukum

b. Sasaran program “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP

Pemerintah Daerah/Korporasi” dengan IKU:

1) Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3)

2) Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/kota (level 3)

3) Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik

dari BUMD yang dibina

4) Presentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari BLUD

yang dibina

c. Sasaran program “Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern

Pemerintah Daerah” dengan IKU:

1) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)

2) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 3)

3) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 2)

4) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota(Level 2)

5) Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 1)

6) Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 1)

d. Sasaran program “Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan

teknis dalam pengawasan BPKP” dengan IKU “Persepsi kepuasan

layanan ketatausahaan”

Capaian IKU pada tahun 2016 dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sasaran program “perbaikan pengelolaan program prioritas nasional

dan pengelolaan keuangan negara”:

a. Realisasi IKU “Perbaikan tatakelola, manajemen risiko, dan

pengendalian intern pengelolaan program nasional” sebesar

54,00% atau mencapai 120,00% dari target sebesar 45,00%

dengan menggunakan dana sebesar Rp1.534.540.342 atau 77,01%

dari anggaran sebesar Rp1.992.736.800 dan SDM sebanyak 3.296

OH atau 80,35 % dari rencana tahun 2015 sebanyak 4.102 OH

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

54 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

b. Realisasi IKU “Perbaikan tata kelola, manajemen risiko, dan

pengendalian intern pengelolaan korporasi” tahun 2016 sebesar

100,00% atau mencapai 100,00 % dari target sebesar 100,00%

dengan menggunakan dana sebesar Rp295.345.365,00 atau 86,09

% dari anggaran sebesar Rp343.083.000,00 dan SDM sebanyak

434 OH atau 44,51% dari rencana tahun 2015 sebanyak 975 OH

c. Realisasi IKU “Penyerahan hasil pengawasan keinvestigasian

kepada aparat penegak hukum” sebesar 100,00 % atau mencapai

166,67 % dari target sebesar 60,00% dengan menggunakan dana

sebesar Rp 342.538.442 ,00 atau 96,95% dari anggaran sebesar

Rp353.318.200,00 dan SDM sebanyak 654 OH atau 69,50% dari

rencana sebanyak 941 OH

2. Sasaran program “Meningkatnya kualitas penerapan SPIP Pemerintah

Daerah/Korporasi”:

a. Realisasi IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi (level 3)” sebesar

0,00% namun terjadi peningkatan level maturitas dari level 1

(Rintisan) menjadi level 2 (Berkembang).

Peningkatan level maturitas SPIP Pemerintah Provinsi

menggunakan dana sebesar Rp19.553.150,00 atau 75,29% dari

anggaran sebesar Rp25.969.400,00 dan SDM sebanyak 19 OH

atau 121,05% dari rencana tahun 2015 sebanyak 23 OH.

b. Realisasi IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota (level 3)”

sebesar 0,00% namum terjadi peningkatan tingkat maturitas SPIP

dari level 1 (Rintisan) menjadi level 2 (Berkembang) pada dua

kabupaten/kota.

Peningkatan level maturitas SPIP Pemerintah Kabupaten/Kota

menggunakan dana sebesar Rp78.212.600,00 atau 75,29% dari

anggaran sebesar Rp103.877.600,00 dan SDM sebanyak 137 OH

atau 159,30% dari rencana tahun 2015 sebanyak 86 OH.

c. Realisasi IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal

berpredikat baik dari BUMD yang dibina” sebesar 0% atau

mencapai 0,00% dari target sebesar 66% dengan menggunakan

dana sebesar Rp68.660.095,00 atau 87,54% dari anggaran sebesar

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

55 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Rp78.434.500,00 dan SDM sebanyak 103 OH atau 45,78% dari

rencana tahun 2016 sebanyak 225 OH.

d. Realisasi IKU “Persentase BLUD yang kinerjanya minimal baik dari

BLUD yang dibina” sebesar 100% atau mencapai 200% dari target

sebesar 50% dengan menggunakan dana sebesar Rp68.660.095,00

atau 87,54% dari anggaran sebesar Rp78.434.500,00 dan SDM

sebanyak 60 OH atau 26,67% dari rencana sebanyak 225 OH

3. Sasaran program “Meningkatnya kapabilitas pengawasan intern

Pemerintah Daerah”:

a. Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi

1) Realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 3)

0,00%

2) Realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 2)

sebesar 100,00% (Satu APIP dari satu APIP) atau mencapai

100,00% dari target sebesar 100,00%

3) Realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (level 1)

tidak dapat dihitung karena Perwakilan BPKP Provinsi tidak

menetapkan target APIP Pemerintah Provinsi berada pada level 2

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau pada tahun 2016 tidak

melakukan pembinaan peningkatan kapabilitas APIP Provinsi

karena keterbatasan anggaran.

b. Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

1) Realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(level 3) sebesar 0,00%.

2) Realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(level 2) sebesar 42,00% atau mencapai 100 % dari target

sebesar 42%.

3) Realisasi IKU Kapabilitas APIP Pemerintah Kabupaten/Kota

(level 1) sebesar 58,00% atau mencapai 100 % dari target

sebesar 58%.

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

56 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Realisasi IKU menggunakan dana sebesar Rp57.371.698,00 atau

88,34% dari anggaran sebesar Rp64.946.000,00 dan SDM

sebanyak 66 OH atau 73,33% dari rencana sebanyak 90 OH

4. Sasaran program “Meningkatnya kualitas pelayanan dukungan teknis

dalam pengawasan BPKP”

Realisasi IKU “Persepsi kepuasan layanan ketatausahaan” sebesar

8,19 skala likert 1 – 10atau mencapai 117,00 % dari target sebesar 7

skala likert 1 – 10 dengan menggunakan dana sebesar

Rp33.045.044.250,00 atau 98,82% dari anggaran sebesar

Rp33.438.647.000,00 dan SDM sebanyak 1.120 OH atau 78,32% dari

rencana sebanyak 1.430 OH.

Capaian kinerja program tersebut didukung oleh sasaran kegiatan

(output) sebagai berikut :

No Uraian Satuan Target Realisasi Capaian

(%)

1 Tersedianya informasi hasil pengawasan pada

Perwakilan BPKP

Indikator Kinerja:

1) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP Rek. 74 74 100,00

2) Rekomendasi Pengawasan Perwakilan BPKP

Nawacita

Rek. 26 26 100,00

3) Rekomendasi Pengawasan Regional Bidang

Otonomi Daerah Nawacita

Rek. 4 4 100,00

4) Rekomendasi Perbaikan Penyelenggaraan SPIP Rek. 28 28 100,00

5) Rekomendasi Pembinaan Kapabilitas

Pengawasan Intern Pemda

Rek. 2 2 100,00

2 Tersedianya dukungan manajemen dan

pelaksanaan tugas teknis lainnya dalam mencapai kepuasan layanan

Indikator Kinerja:

1) Layanan Perkantoran Bulan

Layanan

12 12 100,00

2) Laporan Dukungan Manajemen BPKP Laporan 80 80 100,00

3 Termanfaatkannya Aset secara optimal

Indikator Kinerja:

1) Terlaksanannya Pembangunan Konstruksi Gedung

M2 2.500 2.500 100,00

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

57 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

Pada tahun 2016, Perwakilan belum menetapkan target untuk empat IKU

yaitu:

1. IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Level 3” dan “Maturitas SPIP

Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3” karena tingkat maturitas

Pemerintah Provinsi/Kabupaten/Kota pada tahun 2015 masih berada

pada level 1 sehingga dibutuhkan waktu lebih dari satu tahun untuk

mencapai level 3

2. IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)” dan “Kapabilitas

APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)” karena anggaran untuk

peningkatan kapabilitas APIP relatif kecil dan difokuskan untuk

meningkatkan kapabilitas APIP Kabupaten/Kota untuk mencapai

Level 2

Secara umum, capaian kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

telah memuaskan, namun terdapat target IKU yang belum tercapai yaitu

”Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari BUMD

yang dibina”

Tidak tercapainya target disebabkan:

1. Kurangnya perhatian Pemerintah Daerah terhadap Kinerja

Perusahaan Daerah Air Minum dan BUMD lainnya;

2. Manajemen belum dapat menekan tingkat kebocoran air atau Non

Revenue Water (NRW) dibawah angka 20%; dan

3. BUMD belum sepenuhnya menerapkan Tata Kelola Perusahaan yang

baik.

Upaya yang akan dilakukan untuk mencapai target akhir Renstra

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau periode 2015 – 2019 adalah:

1. IKU “Persentase BUMD yang kinerjanya minimal berpredikat baik dari

BUMD yang dibina”:

a. Mendorong Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas untuk

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya

b. Mendorong BUMD untuk menerapkan Good Corporate Governance

c. Melakukan bimbingan teknis terhadap SDM SPI BUMD

Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau

58 Laporan Kinerja Perwakilan BPKP Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2016

2. IKU “Maturitas SPIP Pemerintah Provinsi Level 3” dan “Maturitas SPIP

Pemerintah Kabupaten/Kota Level 3:

a. Mendorong kepedulian (awerness) kepala Daerah dan Kepala SKPD

akan pentingnya peran SPIP dalam mendukung pelaksanaan tugas

pokok organisasi;

b. Menyelenggarakan layanan peningkatan kualitas penyelenggaraan

SPIP;

c. Mendorong Pemerintah Daerah untuk melakukan penilaian mandiri

(self assesment) penyelenggaraan SPIP;

d. Melakukan evaluasi penyelenggaraan SPIP;

e. Melakukan pemantauan secara berkala terhadap tindak lanjut

hasil evaluasi penyelenggaraan SPIP.

3. IKU “Kapabilitas APIP Pemerintah Provinsi (Level 3)” dan “Kapabilitas

APIP Pemerintah Kabupaten/Kota (Level 3)

a. Melaksanakan bimbingan/teknis baik penyusunan inftastruktur

yang diperlukan maupun pelaksanaannya

b. Mengoptimalkan peran Satuan Tugas Peningkatan Kapabilitas APIP

yang telah dibentuk.

c. Mengoptimalkan aplikasi “layanan online peningkatan kapabilitas

APIP” yang telah dikembangkan Perwakilan BPKP Provinsi

Kepulauan Riau pada tahun 2016