Perusahaan Listrik Negara

6
Perusahaan Listrik Negara (PLN) bisa dikatakan sebagai satu-satunya badan yang mengurusi segala hal mengenai kelistrikan di Indonesia, mulai dari penyediaan sampai penyalurannya ke seluruh Indonesia. Dengan fakta yang seperti itu, maka bisa dikatakan bahwa semua beban kelistrikan di Indonesia ditanggung oleh PLN. Padahal kita tahu bahwa jumlah penduduk Indonesia terus mengalami peningkatan, dan bertambahnya jumlah penduduk itu diikuti dengan meningkatnya jumlah bangunan yang membutuhkan aliran listrik. Sehingga bisa kita simpulkan bahwa, PLN sebagai BUMN yang mengurusi kelistrikan di Indonesia memiliki tanggung jawab dan beban yang terus naik, karena kebutuhan listrik di Indonesia terus tumbuh dari tahun ke tahun. Jika kita melihat kedalam kemampuan dari PLN sebagai penyedia pasokan listrik ke seluruh Indonesia, maka kita dapat katakan bahwa itu tidaklah cukup. Mengapa? Menurut laporkan Harian Tempo, Selasa (1/4), untuk memenuhi kebutuhan listrik di seluruh Indonesia, setiap tahun dibutuhkan tambahan pasokan listrik sekitar 5.700 Mega Watt (MW). Hingga tahun 2022 dibutuhkan tambahan pasokan listrik hingga 60 Giga Watt (GW), jaringan transmisi 58 ribu kilo meter sirkit (kms), dan gardu induk 134 ribu Mega Volt Ampere (MVA). Berdasarkan pada dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) 2013-2022 yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri ESDM No 4092K/21/MEM/2013, kemampuan yang dimiliki PLN untuk membangun infrastruktur kelistrikan hanya sekitar Rp 60 triliun per tahun. Padahal untuk membangun semua infrastruktur kelistrikan tersebut, dibutuhkan biaya investasi Rp 884 triliun atau sekitar Rp 88,4 triliun per tahun. Dari fakta tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa Indonesia butuh pasokan listrik tambahan dari luar PLN. Minimnya pemain lain di Indonesia yang mengurusi ketersedian listrik selain PLN juga menghambat pemenuhan kebutuhan listrik di Indonesia. Apalagi pemanfaatan sumber energi terbarukan di Indonesia masih kurang dan masih perlu pengembangan. Ada yang mengatakan bahwa Indonesia tidak punya potensi dan kesempatan untuk mengembangkan dan membangun pembangkit listrik yang bersumber dari energi yang terbarukan. Akan tetapi, penelitian telah menunjukkan bahwa Indonesia memiliki potensi yang cukup untuk bisa mendirikan dan mengembangkan pembangkit listrik yang bersumber dari energi terbarukan. Upaya Peningkatan pemanfaatan energy panas bumi 1. PENYEMPURNAAN KEBIJAKAN DAN REGULASI Beberapa sub-sektor EBTKE masih belum diatur. Oleh karena itu, Pemerintah terus

description

unknown

Transcript of Perusahaan Listrik Negara

Page 1: Perusahaan Listrik Negara

Perusahaan Listrik Negara (PLN) bisa dikatakan sebagai satu-satunya badan yang mengurusi segala

hal mengenai kelistrikan di Indonesia, mulai dari penyediaan sampai penyalurannya ke seluruh

Indonesia. Dengan fakta yang seperti itu, maka bisa dikatakan bahwa semua beban kelistrikan di

Indonesia ditanggung oleh PLN. Padahal kita tahu bahwa jumlah penduduk Indonesia terus

mengalami peningkatan, dan bertambahnya jumlah penduduk itu diikuti dengan meningkatnya jumlah

bangunan yang membutuhkan aliran listrik. Sehingga bisa kita simpulkan bahwa, PLN sebagai BUMN

yang mengurusi kelistrikan di Indonesia memiliki tanggung jawab dan beban yang terus naik, karena

kebutuhan listrik di Indonesia terus tumbuh dari tahun ke tahun.

Jika kita melihat kedalam kemampuan dari PLN sebagai penyedia pasokan listrik ke seluruh

Indonesia, maka kita dapat katakan bahwa itu tidaklah cukup. Mengapa? Menurut laporkan Harian

Tempo, Selasa (1/4), untuk memenuhi kebutuhan listrik di seluruh Indonesia, setiap tahun dibutuhkan

tambahan pasokan listrik sekitar 5.700 Mega Watt (MW). Hingga tahun 2022 dibutuhkan tambahan

pasokan listrik hingga 60 Giga Watt (GW), jaringan transmisi 58 ribu kilo meter sirkit (kms), dan gardu

induk 134 ribu Mega Volt Ampere (MVA).

Berdasarkan pada dokumen Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero)

2013-2022 yang ditetapkan dengan Keputusan Menteri ESDM No 4092K/21/MEM/2013, kemampuan

yang dimiliki PLN untuk membangun infrastruktur kelistrikan hanya sekitar Rp 60 triliun per tahun.

Padahal untuk membangun semua infrastruktur kelistrikan tersebut, dibutuhkan biaya investasi Rp

884 triliun atau sekitar Rp 88,4 triliun per tahun. Dari fakta tersebut, maka dapat kita simpulkan bahwa

Indonesia butuh pasokan listrik tambahan dari luar PLN.

Minimnya pemain lain di Indonesia yang mengurusi ketersedian listrik selain PLN juga menghambat

pemenuhan kebutuhan listrik di Indonesia. Apalagi pemanfaatan sumber energi terbarukan di

Indonesia masih kurang dan masih perlu pengembangan. Ada yang mengatakan bahwa Indonesia

tidak punya potensi dan kesempatan untuk mengembangkan dan membangun pembangkit listrik

yang bersumber dari energi yang terbarukan. Akan tetapi, penelitian telah menunjukkan bahwa

Indonesia memiliki potensi yang cukup untuk bisa mendirikan dan mengembangkan pembangkit listrik

yang bersumber dari energi terbarukan.

Upaya Peningkatan pemanfaatan energy panas bumi

1. PENYEMPURNAAN KEBIJAKAN DAN REGULASI

Beberapa sub-sektor EBTKE masih belum diatur. Oleh karena itu, Pemerintah terus

menyempurnakan pengaturan pengembangan dan pemanfaatan EBTKE.

2. PENCIPTAAN PASAR

Diantaranya melalui kewajiban penyediaan dan pemanfaatan bahan bakar nabati/BBN,

kewajiban PLN untuk membeli listrik,penerapan SNI, dan lain-lain.

Page 2: Perusahaan Listrik Negara

3. PEMBERIAN SUBSIDI

Subsidi untuk BBN telah berjalan sejak 2009. Subsidi diberikan atas selisih harga BBM

dengan harga BBN, dan disalurkan melalui Pertamina.

4. PENETAPAN HARGA JUAL LISTRIK (FEED-IN TARIFF)

Ditetapkan melalui Peraturan Menteri ESDM yang mengatur harga jual listrik dari energi

terbarukan yang dibeli oleh PLN. Tidak perlu ada negosiasi.

5. PEMBERIAN INSENTIF DAN KEMUDAHAN

Pengurangan pajak dan bea masuk, prosedur perijinan yang lebih sederhana.

Untuk pembangkit listrik sampai dengan 10 MW yang akan dijual ke PLN, tidak perlu

melalui proses tender.

.ESDM untuk Kesejahteraan Rakyat

6. PENYEDIAAN ANGGARAN DAN PENDUKUNG LAINNYA

Penyediaan anggaran khusus untuk peningkatan akses energi modern di daerahdaerah terpencil

dan terisolasi.

Penyediaan anggaran untuk teknologi yang siap dikomersialisasikan.

7. PENINGKATAN KUALITAS DAN KUANTITAS SUMBER DAYA MANUSIA

Pendidikan dan pelatihan di bidang EBTKE.

Sosialisasi.

Peningkatan jejaring EBT, dukungan akan pembentukan organisasi (IKABI, METI).

8. PENINGKATAN PENELITIAN DI BIDANG EBTKE

Peningkatan kerjasama penelitian.

Peningkatan jenis penelitian.

9. PENINGKATAN KERJA SAMA DENGAN NEGARA LAIN DAN ORGANISASI INTERNASIONAL

Kerja sama untuk capacity building.

Page 3: Perusahaan Listrik Negara

Kerja sama untuk alih teknologi.

Lesson learned untuk implementasi kebijakan dan program EBTKE

Potensi Energi Baru Terbarukan di Indonesia: Indonesia mempunyai potensi energi panas bumi yang bisa dijadian

pembangkit sebanyak 28.910 MW dengan potensi terbesar di Sumatera (12,837 MW) dan terkecil Papua (75 MW).

Potensi limbah biomassa menjadi listrik sangat besar terutama dari limbah sawit (12.654 MW). Untuk produksi

bahan bakar nabati (BBN), sampai dengan 2013 mampu memproduksi 2.805 kilo liter per tahunnya (diekspor 1.757

kL dan keperluan domestik 1.048 kL). Untuk EBT: 1) Energi air-potensi pemanfaatan energi air di Indonesia sebesar

75.000 MW dengan pemanfaatan baru sekitar 9,4% (8.671 MW, pembangunan pembangkit mikro-hidro pada tahun

2013 mampu menghasilkan energi sebesar 1.458 kW yang mengaliri 2.089 K; 2)Energi Gelombang Laut-Indonesia

sebagai negara kepulauan mempunyai potensi teoritis energi gelombang laut sebesar 141.472 MW dengan potensi

teknis sebesar 7.985MW namun potensi praktisnya sebesar 1.995,2 MW; 3)Energi Panas Laut-potensi nominal

10.809 MW, potensi teoritis 4.147 MW, potensi teknis 136.169 kW, dan potensi praktisnya 41.012 kW; 4) Energi

Angin-berpotensi menyediakan daya sebesar 61.972 MW; 5) Energi Surya-sebagai negara tropis dengan matahari

yang bersinar sepanjang tahun, Indonesia baru memanfaatkan PLTS berkapasitas 5.270 MW yang mengaliri 17.246

KK.2

Manfaat dan Keunggulan Energi Baru Terbarukan

Keuntungan dari pemanfaatan EBT antara lain: biaya pembangkitan yang rendah; kompetitif dibandingkan dengan

pembangkit listrik berbahan bakar fosil; biaya pembangkit listrik tenaga terbarukan adalah konstan selama masa

pakai fasilitas; sumber energi konstan sepanjang waktu berselang seperti tenaga angin atau surya; sumber energi

Page 4: Perusahaan Listrik Negara

terbarukan karena berasal dari inti bumi dan fluidanya disirkulasikan kembali ke bumi; pembangkit listrik terbarukan

binarycycletidak menghasilkan polusi dan emisi gas rumah kaca dan energi terbarukan dihasilkan secara domestik

dan mengurangi ketergantungan terhadap impor minyak bumi. Keunggulan lain adalah faktor kapasitas (capacity

factor), yaitu perbandingan antara beban rata-rata yang dibangkitkan oleh pembangkit dalam suatu periode

(average load generated in period) dengan beban maksimum yang dapat dibangkitkan.

Kelemahan Pemanfaatan Energi Baru dan Terbarukan: 1) umumnya sumber EBT berada jauh dari permukiman,

yakni di hutan, pegunungan atau daerah terpencil (panas bumi, irigasi & micro hydro) sehingga dibutuhkan

pembangunan infrastruktur sehingga harga EBT menjadi tidak ekonomis; 2) pembangkit listrik EBT membutuhkan

investasi yang mahal (eksplorasi, pengeboran dan pembangunan pembangkit listrik); 3) pembangunan pembangkit

listrik EBT mempengaruhi stabilitas tanah di daerah sekitar sumber EBT;

Peluang (Opportunity) Energi Baru dan Terbarukan di Indonesia:

Dapat mengurangi penggunaan devisa dari pemanfaatan energi berbasis fosil, sehingga dapat meningkatkan

ketahanan dalam negeri; adanya krisis listrik dan pertumbuhan permintaan listrik di sekitar daerah potensi dan

masih besarnya ketergantungan terhadap BBM yang menyebabkan masalah keamanan pasokan energi nasional;

komitmen dunia, sesuai dengan Kyoto Protocoluntuk mengurangi emisi CO2, dapat dimanfaatkan pembangkit listrik

tenaga energi terbarukan untuk mengurangi emisi yang signifikan hingga tahun 2020; kompetensi SDM dan

kemampuan teknologi nasional selama lebih dari 25 tahun pengembangan energi terbarukan dapat menjadi modal

dalam pemanfaatan energi terbarukan.

Kendala Pengembangan Energi Baru Terbarukan di Indonesia

1. Kebijakan Pemerintah: a) Pemberian Subsidi dan Insentif bagi investor teknologi hijau yang relative rendah.

Pemberian subsidi masih terlalu kecil dibandingkan subsidi untuk energy primer fosil, sedangkan investasi

Page 5: Perusahaan Listrik Negara

teknologi EBT masih tinggi akibat komponen domestic untuk teknologi ini masih sangat minim. Hal ini

menyebabkan nilai EBT tidak kompetitif dibandingkan energy fosil, b) Pengembangan EBT dan penguasaan

teknologi produksi dan pengembangan EBT secara nasional yang masih rendah.

2. Aspek Pendanaan dan Sinergi Dalam Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan.

3. Biaya Produksi yang masih relative tinggi terutama pada investasi awal yang mengandalkan teknologi tinggi.

Pembangkit listrik EBT membutuhkan investasi yang mahal, selain itu tingkat pengembalian dan perolehan

keuntungan relative lama dan tidak pasti sehingga investasi EBT kurang menarik bagi investor nasional dan asing.

4. Strategi Pelaksanaan, terutama terkait kontrak Jangka Panjang dari Perjanjian Jual Beli Energi Baru dan

Terbarukan.

5. Mindset Masyarakat Dalam Penggunaan Energi yang Masih Boros.

6. Masih terbatasnya SDM khususnya di daerah

7. Pola pengusahaan energi terbarukan yang belum bankable

8. Kemungkinan munculnya peraturan-peraturan daerah yang tidak sinkron dengan kebijakan EBT

Dibuku ()

Aliran kontinu energi diterima bumi dari matahari sebagai langsung panas dan cahaya serta bentuk lain dari energi , seperti angin , gelombang laut dan gelombang pasang dan suhu gradients di perairan laut .Setiap tahun bumi � � � s permukaan menerima tentang 10 kali energi dari sinar matahari sebagai terdapat di seluruh dikenal cadangan batubara , minyak , gas alam dan uranium gabungan .Energi ini setara dengan 15,000 kali dunia � � � s tahunan konsumsi energi oleh manusia .Energi matahari yang bersih , berlimpah dan terbarukan .Meskipun yang luas potensi energi baru lama , hanya sebentar kecil dari gratis ini sumber energi sedang hari ini digunakan atau kurang dari 2 % dunia energi utama produksi .Energi nuklir menyediakan tentang 6 % dunia energi utama .Lain energi terbarukan sumber daya secara tidak langsung berasal dari energi matahari seperti tradisional biomassa ( kayu dan kering tanaman limbah ) berkontribusi 10 tentang % dan tenaga air hydropower stasiun berkontribusi 7 tentang % dunia dasar ~ Energi matahari yang tersebar alam yang menangkap mempersulit, konsentrasi, dan konversi komersial penyimpanan proses ke dalam bentuk-bentuk energi.Ini membuat kita semakin kurang costeffective dibandingkan dengan bahan bakar fosil.Namun, didorong oleh minyak akan datang krisis selama dua dasawarsa terakhir, energi matahari telah membawa perhatian dari sejumlah besar ilmuwan dan insinyur yang membuat upaya untuk mengkonversi radiasi matahari ke dalam bentuk seperti listrik, bahan bakar panas dan kimia.Teknologi mencakup dasar energi matahari fotovoltaik, berkonsentrasi listrik tenaga surya sistem pemanasan dan pendinginan dan solar.Saat ini, amerika serikat dan jepang adalah yang terbesar pengguna energi matahari.Surya generasi listrik tanaman terbesar di dunia terletak di california dan memasok lebih luas hingga 354mwe daerah los angeles.Sejak 2004, jepang telah 1200mwe dipasang dari tenaga surya total kapasitas pembangkit tenaga surya tanaman.Negara teluk, kaya diberkahi dengan minyak dan gas alam, telah mulai mengakui adanya kebutuhan untuk