Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat

16
1. Gejalah perubahan sosial yang terjadi dilingkungan sosial yang terjadi dilingkungan sekitar Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat. Perubahan sosial budaya dipengaruhi oleh faktor dari luar masyarakat (dari masyarakat lain). Perubahan sosial budaya bisa merubah struktur, fungsi, nilai, norma, pranata, dan semua aspek lainnya. Perubahan ini bisa terjadi pada salah satu anggota masyarakat atau seluruh lapisan masyarakat. Berikut adalah contoh perubahan sosial budaya yang terjadi di sekitar kita. Langsung saja kita simak selengkapnya 1. Pakaian Perubahan mode pakaian pada masyarakat bisa saja terjadi. Dahulu semua masyarakat menggunakan pakaian adat khasnya. Namun, seiring dengan kemajuan dari perkembangan masyarakat tersebut membuat sedikit demi sedikit anggota masyarakat mulai meninggalkan pakaian adatnya dan menggunakan pakaian yang menjadi trend di daerah itu. Seperti contoh, sekarang adalah jamannya demam Korea. Bagi penggemar beratnya, mereka selalu mencari dan menggunakan pakaian yang biasa digunakan orang Korea. Namun, masyarakat tetap tidak meninggalkan pakaian adat mereka dan tetap menggunakannya dalam acara tertentu. Seperti pakaian adat Bali yang digunakan setiap kali mereka sembahyang di pura. 2. Pertanian Pertanian di Indonesia semakin menurun. Banyak petani yang menjual lahan pertaniannya. Penyebabnya bermacam-macam. Mulai dari hasil panen yang tidak seberapa bahkan seringkali gagal panen, kebutuhan yang semakin kompleks dan mahal, hingga tergiur dengan upah yang didapat oleh para tenaga kerja di kota. Masyarakat juga lebih suka membeli hasil pertanian di swalayan sehingga petani lokal merugi. 3. Model Rambut Model rambut juga banyak berubah. Bahkan masyarakat cenderung merasa harus mengikuti trend tersebut jika tidak mau dikatakan ‘jadul’ atau ‘culun’. Pengaruh terbesar adalah model rambut ‘punk’ yang membuat banyak remaja mengikuti model rambut dan gaya hidup orang dengan model rambut tersebut. 4. Ekonomi Perubahan ekonomi tampak jelas pada sifat masyarakat. Pada umumnya, masyarakat lebih suka dengan produk impor dibandingkan produk di dalam negeri karena kualitasnya dianggap lebih bagus. Selain itu, dengan adanya Singapura sebagai negara maju, maka masyarakat

Transcript of Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat

Page 1: Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat

1. Gejalah perubahan sosial yang terjadi dilingkungan sosial yang terjadi

dilingkungan sekitar

Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada

masyarakat. Perubahan sosial budaya dipengaruhi oleh faktor dari luar masyarakat (dari

masyarakat lain). Perubahan sosial budaya bisa merubah struktur, fungsi, nilai, norma,

pranata, dan semua aspek lainnya. Perubahan ini bisa terjadi pada salah satu anggota

masyarakat atau seluruh lapisan masyarakat. Berikut adalah contoh perubahan sosial budaya

yang terjadi di sekitar kita. Langsung saja kita simak selengkapnya

1. Pakaian

Perubahan mode pakaian pada masyarakat bisa saja terjadi. Dahulu semua masyarakat

menggunakan pakaian adat khasnya. Namun, seiring dengan kemajuan dari perkembangan

masyarakat tersebut membuat sedikit demi sedikit anggota masyarakat mulai meninggalkan

pakaian adatnya dan menggunakan pakaian yang menjadi trend di daerah itu. Seperti contoh,

sekarang adalah jamannya demam Korea. Bagi penggemar beratnya, mereka selalu mencari

dan menggunakan pakaian yang biasa digunakan orang Korea. Namun, masyarakat tetap

tidak meninggalkan pakaian adat mereka dan tetap menggunakannya dalam acara tertentu.

Seperti pakaian adat Bali yang digunakan setiap kali mereka sembahyang di pura.

2. Pertanian

Pertanian di Indonesia semakin menurun. Banyak petani yang menjual lahan pertaniannya.

Penyebabnya bermacam-macam. Mulai dari hasil panen yang tidak seberapa bahkan

seringkali gagal panen, kebutuhan yang semakin kompleks dan mahal, hingga tergiur dengan

upah yang didapat oleh para tenaga kerja di kota. Masyarakat juga lebih suka membeli hasil

pertanian di swalayan sehingga petani lokal merugi.

3. Model Rambut

Model rambut juga banyak berubah. Bahkan masyarakat cenderung merasa harus mengikuti

trend tersebut jika tidak mau dikatakan ‘jadul’ atau ‘culun’. Pengaruh terbesar adalah model

rambut ‘punk’ yang membuat banyak remaja mengikuti model rambut dan gaya hidup orang

dengan model rambut tersebut.

4. Ekonomi

Perubahan ekonomi tampak jelas pada sifat masyarakat. Pada umumnya, masyarakat lebih

suka dengan produk impor dibandingkan produk di dalam negeri karena kualitasnya dianggap

lebih bagus. Selain itu, dengan adanya Singapura sebagai negara maju, maka masyarakat

Page 2: Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat

yang kaya lebih memilih berlibur ke Singapura ketimbang ke Bali. Hal ini dapat mengurangi

devisa negara.

5. Kesenian

Kesenian bisa saja berubah atau tergantikan seiring perkembangan zaman. Saat ini, banyak

kesenian di Indonesia yang mulai punah karena anak bangsa tidak suka dengan kesenian

tersebut. Bahkan mereka lebih suka mempelajari kesenian asing dengan alasan trendy.

Namun, masih banyak kesenian populer Indonesia yang masih bisa bertahan sampai

sekarang.

6. Industri

(Baca artikel tentang 6 Perubahan Sosial Dibidang Industri)

Revolusi industri membuat perubahan besar-besaran pada kehidupan sosial masyarakat.

Mulai dari ketimpangan antara industri dengan agrikultur, banyaknya pengangguran,

munculnya gerakan sosialis, rendahnya kesejahteraan buruh, dll.

7. Bahasa Daerah

Indonesia memiliki banyak sekali bahasa daerah. Namun, banyak juga bahasa yang mulai

punah. Itu mungkin disebabkan karena mereka lebih berminat untuk menggunakan Bahasa

Indonesia atau bahasa Inggris dibandingkan bahasa daerahnya sendiri. Itu mungkin karena

bahasa tersebut jangkauan komunikasinya lebih luas dibandingkan bahasa daerahnya yang

cenderung hanya dimengerti oleh anggota masyarakat di daerah tersebut.

8. Pendidikan

Dunia pendidikan di Indonesia berkembang pesat. Salah satu penyebab utamanya adalah

perkembangan teknologi. Teknologi membuat para siswa yang biasanya mencari referensi

tugas di perpustakaan berubah menjadi di internet. Teknologi juga yang membuat cara belajar

dan mengajar berubah menjadi menggunakan laptop dan tablet.

9. Masuknya Budaya Barat

Budaya di Indonesia telah banyak tercampur dengan budaya asing. Itu mungkin disebakan

karena kebudayaan itu lebih menyenangkan dibandingkan budayanya sendiri. Seperti budaya

hari Valentine dan pesta ulang tahun. Sebenarnya budaya asli Indonesia telah memiliki

budaya yang mirip dengan budaya tadi. Namun, budaya tersebut terkadang dianggap kurang

meriah. Contoh perubahan besar lainnya adalah penggunaan komputer dan alat-alat teknologi

sebagai pengganti buku untuk mencari tugas. Hal itu disebabkan oleh kemudahan

menggunakan alat-alat teknologi tersebut.

Page 3: Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat

10. Cara Berkomunikasi

Perubahan pada cara berkomunikasi bisa terjadi. Beberapa tahun lalu kita masih

menggunakan surat untuk berkomunikasi jarak jauh dan sekarang, dengan menggunakan

jejaring sosial atau alat komunikasi, seseorang bisa berkomunikasi dengan cepat dan praktis.

Itulah contoh perubahan sosial budaya yang terjadi pada masyarakat. Semua masyarakat pasti

saja akan mengalami perubahan sosial budaya. Namun, perubahan tersebut umumnya tidak

dirasakan atau tidak terjadi pada masyarakat terpencil.

2. Membuat ulasan / deskripsi tentang gejalah perubahan sosial yang meliputi :

a. Jenis dan cakupan wilayah terjadinya perubahan sosial

Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat disetiap masyarakat. Perubahan-

perubahan yang terjadi di dalam masyarakat akan menimbulkan ketidaksesuaian antara

unsur-unsur sosial yang ada didalam masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola

kehidupan yang tidak sesuai fungsinya bagi masyarakat yang bersangkutan.

Suatu masyarakat yang telah mencapai peradaban tertentu, berarti telah mengalami evolusi

kebudayaan yang lama dan bermakna sampai tahap tertentu yang diakui tingkat IPTEK dan

unsur budaya lainnya. Dengan demikian, masyarakat tadi telah mengalami proses perubahan

sosial yang berarti, sehingga taraf kehidupannya makin kompleks. Proses tersebut tidak

terlepas dari berbagai perkembangan, perubahan, dan pertumbuhan yang meliputi aspek-

aspek demografi, ekonomi, organsisasi, politik, IPTEK dan lainnya. Menurut Nursid

Sutmaatmadja “ perubahan segala aspek kehidupan, tidak hanya dialami, dihayati dan

dirasakan oleh anggota masyarakat. Melainkan telah diakui serta didukungnya. Jika proses

tersebut telah terjadi demikian maka dapat dikatakan bahwa masyarakat tersebut telah

mengalami “perubahan sosial”. Pada masyarakat tersebut, struktur, organisasi, dan hubungan

sosial telah mengalami perubahan. Dapat disimpulkan bahwa perubahan sosial mencangkup

tiga hal yaitu:

1) Perubahan struktur dalam sosial

2) Perubahan organisasi sosial.

3) Perubahan hubungan sosial.

Wilbert moore memandang perubahan sosial sebagai “perubahan struktur sosial, pola

prilaku dan intraksi sosial”. Setiap perubahan yang terjadi dalam struktur masyarakat atu

perubahan dalam organisasi sosial disebut perubahan sosial. Perubahan sosial berbeda dengan

perubahan kebudayaan. Perubahan kebudayaan mengarah pada unsur-unsur kebudayaan yang

ada. Contoh perubahan sosial: perubahan peranan seorang istri dalam keluarga modern,

Page 4: Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat

perubahan kebudayaan contohnya: adalah penemuan baru sepeti radio, televisi, komputer

yang dapat mempengaruhi lembaga-lembaga sosial.

William F. ogburn mengemukakan bahwa ruang lingkup perubahan-perubahan sosial

mencangkup unsur-unsur kebudayaan yang materil maupun immateril dengan menekankan

bahwa pengaruh yang besar dari unsur-unsur immaterial. Kingsley Davis mengartikan

perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi dalam fungsi dan struktur masyarakat.

Perubahan-perubahan sosial dikatakannya sebagai perubahan dalam hubungan sosial (social

relationship) atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial

tersebut.

Gilin dan Gilin mengarakan bahwa perubahan-perubahan sosial untuk suatu variasi cara

hidup yang lebih diterima yang disebabkan baik karena perubahan kondisi geografis,

kebudayaan materil, kompetensi penduduk, ideologi, maupun karena adanya difusi atau pun

perubahan-perubahan baru dalam masyarakat tersebut.

Menurut Selo Soemardjan, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi pada lembaga

kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, termasuk

didalamnya nilai-nilai sikap-sikap dan pola prilaku diantara kelompok dalam masyarakat

menurutnya, antara perubahan sosial dan perubahan kebudayaan memiliki satu aspek yang

sama yaitu keduanya bersangkut paut dengan suatu penerimaan cara-cara baru atau suatu

perbaikan cara masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya.

Perubahan sosial itu bersifat umum meliputi perubahan berbagai aspek dalam kehidupan

masyarakat, sampai pada pergeseran persebaran umur, tingkat pendidikan dan hubungan

antar warga. Dari perubahan aspek-aspek tersebut terjadi perubahan struktur masyarakat

serta hubungan sosial.

Perubahan sosial tidak dapat dilepaskan dari perubahan kebudayaan. Hal ini disebabkan

kebudayaan hasil dari adanya masyarakat, sehingga tidak akan adanya kebudayaan apabila

tidak ada masyarakat yang mendukungnya dan tidak ada satupun masyarakat yang tidak

memiliki kebudayaan.

Perubahan sosial yaitu perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau dalam hubungan

interaksi, yang meliputi berbagai aspek kehidupan. Sebagai akibat adanya dinamika anggota

masyarakat dan yang telah didukung oleh sebagian besar anggota masyarakat, merupakan

tuntutan kehidupan dalam mencari kesetabilannya. Ditinjau dari tuntutan stabilitas kehidupan

perubahan sosial yang dialami masyarakat adalah hal yang wajar. Kebalikannya masyarakat

yang tidak berani melakukan perubahan-perubahan tidak akan dapat melayani tuntutan dan

dinamika anggota-anggota yang selalu berkembang kemauan dan aspirasi.

Page 5: Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat

Cara yang paling sederhana untuk dapat memahami terjadinya perubahan sosial dan

budaya adalah membuat rekapitulasi dari semua perubahan yang terjadi dalam masyarakat

sebelumnya. Perubahan yang terjadi dalam masyarakat dapat dianalisis dari berbagai segi:

a) Kearah mana perubahan dalam masyarakat bergerak (direction of change) bahwa perubahan

tersebut meninggalkan faktor yang diubah. Akan tetapi setelah meninggalkan faktor tersebut,

mungkin perubahan itu bergerak pada sesuatu yang baru sama sekali, akan tetapi mungkin

pula bergerak kearah suatu bentuk yang sudah ada pada waktu yang lampau.

b) Bagaimana bentuk dari perubahan-perubahan sosial dan kebudayaan yang terjadi dalam

masyarakat.

b. Bentuk Perubahan Sosial

1. Perubahan Lambat (Evolusi)

Perubahan secara lambat memerlukan waktu yang lama dan biasanya merupakan rentetan

perubahan kecil yang saling mengikuti dengan lambat. Pada evolusi, perubahan terjadi

dengan sendirinya tanpa rencana atau kehendak tertentu. Masyarakat hanya berusaha

menyesuaikan dengan keperluan, keadaan, dan kondisi baru yang timbul sejalan dengan

pertumbuhan masyarakat.

Perubahan ini terjadi melalui tahapan-tahapan dari yang sederhana menjadi maju. Misalnya

kehidupan masyarakat suku Kubu di Sumatra. Mereka mengalami perubahan secara lambat,

terutama dalam tempat tinggal dan mata pencaharian hidup. Sampai saat ini suku Kubu masih

menjalankan aktivitas lamanya, yaitu berburu dan meramu untuk memenuhi kebutuhan hidup

mereka.

2. Perubahan Cepat (Revolusi)

Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi ada yang direncanakan terlebih dahulu dan ada

yang tidak direncanakan. Selain itu ada yang dijalankan tanpa kekerasan dan dengan

kekerasan. Dalam perubahan cepat, kemungkinan timbulnya sifat anarki dan tindakan

kekerasan sangat besar terjadi. Adapun ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya

relative karena revolusi pun dapat memakan waktu lama.

Pada umumnya, suatu perubahan dianggap sebagai perubahan cepat karena mengubah sendi-

sendi pokok kehidupan masyarakat, seperti sistem kekeluargaan, politik, ekonomi, dan

hubungan antarmanusia. Suatu revolusi dapat juga berlangsung dengan didahului suatu

pemberontakan. Misalnya revolusi bangsa Indonesia dalam mencapai kemerdekaannya.

Page 6: Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat

Secara sosiologis, persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu revolusi dapat tercapai adalah

sebagai berikut.

a. Harus ada keinginan dari masyarakat banyak untuk mengadakan perubahan. Maksudnya

adalah bahwa di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan dan

harus ada keinginan untuk mencapai keadaan yang lebih baik.

b. Ada seorang pemimpin atau sekelompok orang yang mampu memimpin masyarakat

untuk mengadakan perubahan.

c. Pemimpin itu harus dapat menampung keinginan atau aspirasi dari rakyat, untuk

kemudian merumuskan aspirasi tersebut menjadi suatu program kerja.

d. Ada tujuan konkret yang dapat dicapai. Artinya, tujuan itu dapat dilihat oleh masyarakat

dan dilengkapi oleh suatu ideologi tertentu.

e. Harus ada momentum yang tepat untuk mengadakan revolusi, yaitu saat di mana keadaan

sudah tepat dan baik untuk mengadakan suatu gerakan.

3. Perubahan Kecil

Perubahan kecil adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada unsur-unsur struktur sosial

yang tidak membawa pengaruh langsung atau berarti bagi masyarakat. Misalnya perubahan

mode pakaian, bentuk rumah, dan mainan anak yang tidak akan membawa pengaruh yang

berarti bagi masyarakat dalam keseluruhannya.

4. Perubahan Besar

Perubahan besar adalah suatu perubahan yang berpengaruh terhadap masyarakat dan

lembaga-lembaganya, seperti dalam system kerja, sistem hak milik tanah, hubungan

kekeluargaan, dan stratifikasi masyarakat. Contohnya adalah adanya industrialisasi.

Industrialisasi telah mengubah masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Perubahan itu

memberikan pengaruh dalam kehidupan masyarakat, seperti terlihat dalam hubungan

antarsesama. Pada masyarakat agraris, hubungan antarsesama terlihat sangat akrab dan

menunjukkan adanya kebersamaan. Namun pada masyarakat industri hal itu mengalami

perubahan, di mana hubungan lebih didasarkan pada pertimbangan untung rugi.

5. Perubahan yang Dikehendaki

Perubahan bentuk ini merupakan perubahan-perubahan yang diperkirakan atau yang telah

direncanakan terlebih dahulu oleh pihak-pihak yang hendak mengadakan perubahan dalam

masyarakat. Pihak-pihak itu disebut sebagai agent of change, yaitu seseorang atau

sekelompok orang yang mendapat kepercayaan masyarakat sebagai pemimpin dalam

perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan. Misalnya pejabat pemerintah, tokoh

masyarakat, atau mahasiswa.

Page 7: Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat

Adapun cara yang dapat digunakan untuk memengaruhi masyarakat adalah dengan rekayasa

sosial (social engineering), yaitu dengan sistem yang teratur dan direncanakan terlebih

dahulu. Cara ini sering pula dinamakan perencanaan sosial (social planning). Contohnya

adalah pembangunan berbagai sarana dan prasarana, seperti kawasan industri, bendungan,

jalan, dan lain-lain.

6. Perubahan yang Tidak Dikehendaki

Perubahan ini terjadi di luar jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan

timbulnya akibat-akibat sosial yang tidak diharapkan oleh masyarakat. Misalnya rusaknya

berbagai fasilitas umum, serta banyak orang yang kehilangan rumah, keluarga, dan sanak

saudara. Pada umumnya sangat sulit untuk meramalkan tentang terjadinya perubahan yang

tidak dikehendaki ini.

7. Perubahan Struktural

Perubahan ini merupakan perubahan yang sangat mendasar yang menyebabkan timbulnya

reorganisasi dalam masyarakat. Contohnya perubahan sistem kekuasaan dari kolonial ke

nasional.

8. Perubahan Proses

Perubahan proses adalah perubahan yang sifatnya tidak mendasar. Perubahan ini hanya

merupakan penyempurnaan dari perubahan sebelumnya. Contohnya adalah amandemen

terhadap UUD 1945 yang dilakukan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Amandemen yang dilakukan dengan menghapus dan menambahkan beberapa pasal itu

dimaksudkan untuk menyempurnakan pasal-pasal yang sudah ada agar sesuai dengan

keadaan masyarakat Indonesia saa sekarang ini.

c. Proses Terjadinya Perubahan Sosial Berlansung

Menurut Alvin L. Bertrand (sebagaimana dikutip Arif Rohman, 2002), proses awal

perubahan sosial adalah adanya komunikasi. Melalui kontak dan komunikasi, unsur-unsur

kebudayaan baru dapat menyebar baik berupa ide-ide, gagasan, keyakinan, maupun

kebendaan. Proses penyebaran unsur kebudayaan dari satu masyarakat kepada masyarakat

lainnya disebut proses difusi. Proses berlangsungnya difusi akan mendorong terjadinya

akulturasi dan asimilasi.

1. Difusi

Difusi merupakan suatu proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari orang

perorangan kepada orang perorangan yang lain, dan dari masyarakat ke masyarakat lain.

Misalnya, terdapat penemuan baru dalam suatu masyarakat, maka penemuan itu dapat

Page 8: Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat

diteruskan dan disebarkan kepada masyarakat yang lain dengan cara difusi sehingga

mereka pun dapat menikmati manfaat dari penemuan baru itu. Oleh karena itu, difusi

dapat menjadi pendorong bagi tumbuhnya suatu kebudayaan dan menambah kebudayaan-

kebudayaan manusia yang telah ada.

Masuknya unsur-unsur kebudayaan baru secara difusi dapat terjadi dengan cara-cara

sebagai berikut.

a. Hubungan Simbiotik

Hubungan simbiotik adalah suatu hubungan di mana bentuk dari masing-masing

kebudayaan hampir tidak berubah. Contoh: pertukaran pelajar antarnegara

b. Secara Damai (Penetration Pacifique)

Dengan cara ini, unsur-unsur kebudayaan baru masuk ke suatu kebudayaan secara

damai. Contohnya yaitu perubahan model baju. Banyak tren-tren baju saat ini yang

dipengaruhi oleh budaya luar. Unsur-unsur asing ini diterima dengan tidak sengaja

dan tanpa paksaan.

c. Peperangan (Kekerasan)

Unsur kebudayaan baru yang dapat dimasukkan secara paksa ke dalam kebudayaan

penerimanya. Cara seperti ini dapat dilaku-kan dengan peperangan.

2. Akulturasi

Akulturasi merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan baru dari luar secara

lambat dengan tidak menghilangkan sifat khas kepribadian kebudayaan sendiri. Contoh,

budaya selamatan merupakan bentuk akulturasi antara budaya lokal dalam budaya Jawa

dengan budaya Islam.

3. Asimilasi

Asimilasi merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan dari luar yang bercampur

dengan unsur-unsur kebudayaan lokal menjadi unsur-unsur kebudayaan baru yang berbeda.

Contoh, membaurnya etnis Tionghoa dengan masyarakat pribumi. Proses asimilasi akan

berlangsung lancar dan cepat dipengaruhi oleh beberapa faktor pendorong, yaitu:

a. Adanya toleransi antarkebudayaan yang berbeda.

b. Adanya kesempatan yang sama dalam bidang ekonomi.

c. Adanya sikap menghargai terhadap hadirnya orang asing dan kebudayaan yang dibawa.

d. Adanya sikap terbuka dari golongan berkuasa.

e. Adanya unsur-unsur kebudayaan yang sama.

f. Terjadinya perkawinan campuran.

g. Adanya musuh bersama dari luar,

Page 9: Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat

Selain faktor-faktor pendorong terdapat juga faktor-faktor yang dapat menghambat proses

asimilasi antara lain:

a. Letak geografis yang terisolasi.

b. Rendahnya pengetahuan tentang kebudayaan lain,

c. Adanya ketakutan terhadap budaya lain,

d. Adanya sikap superior yang menilai tinggi kebudayaannya sendiri.

e. Perasaan in-group yang kuat.

f. Adanya perbedaan kepentingan.

4. Akomodasi

Akomodasi adalah proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan lokal. Contoh, penerimaan

ide demokrasi dan ide tentang HAM dari kebudayaan Barat. Proses penerimaan ini

tentunya membawa perubahan pada masyarakat yang bersangkutan. Karenanya melalui

proses akomodasi perubahan sosial dapat terjadi. Namun, dalam hal-hal tertentu proses

akomodasi merupakan proses penerimaan unsur-unsur kebudayaan luar dalam rangka

menghindari konflik.

d. Faktor Penyebab Perubahan Sosial

Jika ditinjau dari aspek sosiologi, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam

masyarakat baik dalam segi norma maupun kebudayaan. Perubahan bisa terjadi karena

keinginan untuk hidup yang lebih baik dan bisa juga secara terpaksa karena keadaan.

Perubahan pasti akan selalu terjadi, baik secara disadari maupun tidak. Berikut adalah

beberapa faktor penyebab perubahan sosial. Kami mengelompokannya menjadi dua faktor

yaitu faktor intern dan faktor ekstern. Langsung saja kita simak yang pertama:

1. Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor perubahan sosial yang berasal dari dalam masyarakat itu sendiri.

Faktornya bermacam-macam yakni perubahan jumlah penduduk, penemuan-penemuan baru,

konflik dalam masyarakat, dan pemberontakan atau revolusi.

1.1. Perubahan Jumlah Penduduk

Perubahan jumlah penduduk dapat disebabkan oleh berkurang atau bertambahnya jumlah

penduduk. Pertambahan penduduk menyebabkan perubahan sosial. Seperti di pulau Jawa

yang jumlah penduduknya semakin banyak. Hal ini menyebabkan berkembangnya sistem

kepemilikan tanah sehingga tidak terjadi sengketa tanah antar penduduk.

Page 10: Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat

Berkurangnya penduduk disebabkan oleh urbanisasi atau perpindahan penduduk dari desa ke

kota. Sehingga di desa terjadi kekosongan karena tidak ada yang mengelola. Ini

menyebabkan perubahan sosial terjadi di daerah pedesaan.

1.2. Penemuan-Penemuan Baru

Penemuan menambahkan atau mengembangkan suatu kebudayaan dalam masyarakat.

Penemuan unsur kebudayaan yang baru disebut discovery. Namun, tentu saja penemuan

tersebut belum diterima sepenuhnya oleh masyarakat. Pengenalan, pengembangan, dan

pengetahuan terhadap unsur kebudayaan yang baru tersebut diperlukan sehingga discovery

menjadi invention. Invention adalah discovery yang telah diterima dan telah diterapkan oleh

masyarakat.

Contohnya adalah penemuan mobil. Pada awal penemuannya, tentu saja belum bisa diterima

oleh masyarakat sebagai pengganti kereta kuda. Walaupun mobil lebih mudah perawatannya.

Namun pada saat itu harganya masih sangat mahal dan kecepatannya tidak secepat kereta

kuda. Sehingga pengembangan pun terus dilakukan untuk menekan harga dan meningkatkan

performa mobil.

1.3. Konflik Dalam Masyarakat

Konflik dalam masyarakat disebabkan oleh adanya perbedaan dalam masyarakat. Walaupun

konflik bersifat disosiatif atau memecah belah hubungan dalam masyarakat. Konflik pasti

akan diiringi oleh proses akomodasi yang justru dapat menguatkan ikatan sosial. Hal ini

terlihat ketika kita membandingkan keadaan sebelum konflik dan setelah konflik.

1.4. Pemberontakan atau Revolusi

Revolusi terjadi karena keinginan kuat masyarakat untuk berubah. Sedangkan pemberontakan

terjadi karena keinginan kuat masyarakat untuk berubah ditolak oleh pemimpin masyarakat

tersebut. Revolusi menyebabkan terjadinya perubahan sosial secara besar-besaran. Contohnya

adalah kejadian revolusi di Rusia pada tahun 1917 yang menyebabkan perubahan Rusia yang

dahulu merupakan kerajaan berubah menjadi diktator proletariat yang dilandaskan pada

doktrin marxis.

2. Faktor Ekstern

Faktor ekstern adalah penyebab perubahan sosial yang berasal dari luar masyarakat. Adapun

faktor-faktornya adalah dari alam, peperangan, dan pengaruh dari masyarakat lain.

2.1. Alam

Faktor dari alam adalah faktor yang tidak dapat dihindari karena itu merupakan kehendak

Tuhan. Faktor dari alam bisa berupa bencana alam atau perubahan iklim. Sehingga

Page 11: Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat

masyarakat harus beradaptasi dengan faktor alam tersebut atau harus meninggalkan tempat

tinggalnya.

2.2. Peperangan

Peperangan tentu akan menyebabkan perubahan sosial dalam masyarakat. Terutama pada

pihak yang kalah dalam peperangan. Itu dikarenakan oleh pihak yang kalah harus menerima

ide-ide atau kebudayaan dari pihak yang menang. Sehingga terjadi perubahan secara besar-

besaran dalam masyarakatnya.

2.3. Pengaruh dari Masyarakat Lain

Hubungan yang di lakukan secara fisik antara dua masyarakat mempunyai kecenderungan

untuk menimbulkan pengaruh timbal balik salah satunya adalah pertukaran kebudayaan. Jika

pengaruh suatu kebudayaan dapat diterima tanpa paksaan, maka disebut demonstration effect.

Jika pengaruh suatu kebudayaan saling menolak, maka disebut cultural animosity. Jika suatu

kebudayaan mempunyai taraf yang lebih tinggi dari kebudayaan lain, maka akan muncul

proses imitasi yang lambat laun unsur-unsur kebudayaan asli dapat bergeser. Pertemuan

tersebut disebabkan oleh terdapat komunikasi massa antara kedua belah pihak.

e. Faktor yang mendorong perubahan sosial

1. Adanya kontak dengan kebudayaan masyarakat lain

Salah satu proses yang menyangkut hal ini adalah misalnya diffusion. Difusi adalah suatu

proses penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari seseorang kepada orang lain, dan dari satu

masyarakat ke masyarakat lain. Dengan terjadinya difusi, suatu penemuan baru yang telah

diterima oleh masyarakat misalnya, dapat diteruskan dan disebarluaskan pada masyarakat

lain, sampai masyarakat tersebut dapat menikmati kegunaan dari hasil-hasil peradaban bagi

kemajuan manusia. Maka proses semacam itu merupakan pendorong bagi pertumbuhan suatu

kebudayaan dan memperkaya kebudayaan-kebudayaan umat manusia.

2. Adanya sikap terbuka terhadap karya serta keinginan orang lain untuk maju

Sikap menghargai karya orang lain dan keinginan-keinginan untuk maju merupakan salah

satu pendorong bagi jalannya perubahan-perubahan. Apabila sikap tersebut telah melembaga,

maka masyarakat akan memberikan pendorong bagi usaha-usaha untuk mengadakan

penemuan-penemuan baru. Pemberian hadiah nobel dan yang sejenisnya misalnya,

merupakan pendorong bagi individu-individu maupun kelompok-kelompok lainnya untuk

menciptakan karya-karya yang baru lagi.

Page 12: Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat

3. Adanya Sistem pendidikan formal yang maju

Sistem pendidikan yang baik yang didukung oleh kurikulum adaptif maupun fleksibel

misalnya, akan mampu mendorong terjadinya perubahan-perubahan sosial budaya.

Pendidikan formal, misalnya di sekolah, mengajarkan kepada anak didik berbagai macam

pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan oleh para siswa. Di samping itu, pendidikan

juga memberikan suatu nilai-nilai tertentu bagi manusia, terutama dalam membuka

pikirannya serta menerima hal-hal baru dan juga bagaimana cara berpikir secara ilmiah.

Namun jika dikelola secara baik dan maju, pendidikan bukan hanya sekedar dapat

mengajarkan pengetahuan, kemampuan ilmiah, skill, serta nilai-nilai tertentu yang

dibutuhkan siswa, namun lebih dari itu juga mendidik anak agar dapat berpikir secara

obyektif. Dengan kemampuan penalaran seperti itu, pendidikan formal akan dapat membekali

siswa kemampuan menilai apakah kebudayaan masyarakatnya akan dapat memenuhi

kebutuhan-kebutuhan jamannya atau tidak. Nah, di sinilah kira-kira peranan atau faktor

pendorong bagi pendidikan formal yang maju untuk berlangsungnya perubahan-perubahan

dalam masyarakat.

4. Sikap berorientasi ke masa depan

Adanya prinsip bahwa setiap manusia harus berorientasi ke masa depan, menjadikan manusia

tersebut selalu berjiwa (bersikap) optimistis. Perasaan dan sikap optimistis, adalah sikap dan

perasaan yang selalu percaya akan diperolehnya hasil yang lebih baik, atau mengharapkan

adanya hari esok yang lebih baik dari hari sekarang. Sementara jika di kalangan masyarakat

telah tertanam jiwa dan sikap optimistis semacam itu maka akan menjadikan masyarakat

tersebut selalu bersikap ingin maju, berhasil, lebih baik, dan lain-lain. Adanya jiwa dan sikap

optimistik, serta keinginan yang kuat untuk maju itupula sehingga proses-proses perubahan

yang sedang terjadi dalam masyarakat itu dapat tetap berlangsung.

5. Sistem lapisan masyarakat yang bersifat terbuka (open stratification)

Sistem stratifikasi sosial yang terbuka memungkinkan adanya gerak vertikal yang luas yang

berarti memberi kesempatan bagi individu-individu untuk maju berdasar kemampuannya.

Dalam keadaan demikian, seseorang mungkin akan mengadakan identifikasi dengan warga-

warga yang mempunyai status yang lebih tinggi. Dengan demikian, seseorang merasa dirinya

berkedudukan sama dengan orang atau golongan lain yang dianggapnya lebih tinggi dengan

harapan agar mereka diperlakukan sama dengan golongan tersebut. Identifikasi terjadi di

dalam hubungan superordinat-subordinat. Pada golongan yang lebih rendah kedudukannya,

sering terdapat perasaan tidak puas terhadap kedudukan sosial yang dimilikinya. Keadaan

Page 13: Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat

tersebut dalam sosiologi dinamakan “status-anxiety”. “Status-anxiety” tersebut menyebabkan

seseorang berusaha untuk menaikkan kedudukan sosialnya.

6. Adanya komposisi penduduk yang heterogen

Pada kelompok-kelompok masyarakat yang terdiri dari berbagai latar belakang seperti

kebudayaan, ras (etnik), bahasa, ideologi, status sosial, dan lain-lain, atau yang lebih populer

dinamakan “masyarakat heterogen”, lebih mempermudah bagi terjadinya pertentangan-

pertentangan ataupun kegoncangan-kegoncangan. Hal semacam ini juga merupakan salah

satu pendorong bagi terjadinya perubahan-perubahan sosial dalam masyarakat.

7. Nilai bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya

Nasib manusia memang sudah ditentukan oleh Tuhan, namun adalah menjadi tugas dan

kewajiban manusia untuk senantiasa berikhtiar dan berusaha guna memperbaiki taraf

kehidupannya. Lagipula, menurut ajaran agama juga ditekankan bahwa Tuhan tidak akan

mengubah nasib sesuatu umat (termasuk individu) selama umat (individu) tersebut tidak

berusaha untuk mengubahnya. Dengan demikian tugas manusia adalah berusaha, lalu berdoa,

sedangkan hasil akhir adalah Tuhan yang menentukannya. Adanya nilai-nilai hidup serta

keyakinan yang semacam itu menyebabkan kehidupan manusia menjadi dinamik, dan adanya

dinamisasi kehidupan inilah sehingga perubahan-perubahan sosial budaya dapat berlangsung.

8. Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu

Munculnya ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu, misalnya

adanya pelaksanaan pembangunan yang hanya menguntungkan golongan tertentu, pembagian

hasil pembangunan yang tidak merata, semakin melebarnya jurang pemisah antara si kaya

dan si miskin, dan lain-lain, dapat menyebabkan terjadinya kekecewaan dalam masyarakat.

Bahkan jika dibiarkan sampai berlarut-larut, hal semacam itu dapat mengakibatkan terjadinya

demo ataupun protes-protes yang semakin meluas, atau bahkan kerusuhan-kerusuhan, dan

revolusi. Dengan demikian adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang

kehidupan tertentu dapat mendorong bagi bergulirnya perubahan-perubahan sosial budaya.

f. Beberapa Perspektif Teori Perubahan Sosial

Ada dua teori utama mengenai perubahan sosial, yaitu teori siklus dan teori perkembangan.

Kedua teori perubahan sosial itu akan dijelaskan dalam uraian berikut.

a. Teori Siklus

Teori siklus menjelaskan bahwa perubahan sosial bersifat siklus artinya berputar melingkar.

Menurut teori siklus, perubahan sosial merupakan sesuatu yang tidak bisa direncanakan atau

Page 14: Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat

diarahkan ke suatu titik tertentu, tetapi berputar-putar menurut pola melingkar. Pandangan

teori siklus ini, yaitu perubahan sosial sebagai suatu hal yang berulang-ulang. Apa yang

terjadi sekarang akan memiliki kesamaan atau kemiripan dengan apa yang ada di zaman

dahulu. Didalam pola perubahan ini tidak ada proses perubahan masyarakat secara bertahap

sehingga batas-batas antara pola hidup primitif, tradisional, dan modern tidak jelas.

Perubahan siklus merupakan pola perubahan yang menyerupai spiral.

Pandangan teori siklus sebenarnya telah dianut oleh bangsa Yunani, Romawi, dan Cina Kuno

jauh sebelum ilmu sosial modern lahir. Mereka membayangkan perjalanan hidup manusia

pada dasarnya terperangkap dalam lingkaran sejarah yang tidak menentu.

Seorang filsuf sosial Jerman, Oswald Spengler, berpandangan bahwa setiap peradaban besar

menjalani proses penahapan kelahiran, pertumbuhan, dan keruntuhan. Selanjutnya, perubahan

sosial akan kembali pada tahap kelahirannya kembali. Seorang sejarawan sosial Inggris,

Arnold Toynbee, berpendapat bahwa sejarah peradaban adalah rangkaian siklus kemunduran

dan pertumbuhan. Akan tetapi, masing-masing peradaban memiliki kemampuan meminjam

kebudayaan lain dan belajar dari kesalahannya untuk mencapai tingkat peradaban yang

tinggi. Salah satu contoh adalah kemajuan teknologi di suatu masyarakat umumnya terjadi

karena proses belajar dari kebudayaan lain. Kita dapat melihat kebenaran teori siklus ini dari

kenyataan sosial sekarang. Misalnya, dari perilaku mode pakaian, dan gaya kepemimpinan

politik. Sebagai contoh, dalam perubahan mode pakaian, seringkali kita melihat mode

pakaian terbaru kadang-kadang merupakan tiruan atau mengulang model pakaian zaman

dulu.

b. Teori Perkembangan/Teori Linier

Menurut teori ini perubahan sosial bersifat linier atau berkembang menuju ke suatu titik

tujuan tertentu. Penganut teori ini percaya bahwa perubahan sosial bisa direncanakan atau

diarahkan ke suatu titik tujuan tertentu. Masyarakat berkembang dari tradisional menuju

masyarakat kompleks modern.

Pandangan tentang teori linier dikembangkan oleh para ahli sosial sejak abad ke-18,

bersamaan dengan munculnya zaman pencerahan di Eropa yang berkeinginan masyarakat

lebih maju. Teori linier dapat dibagi menjadi dua, yaitu teori evolusi dan teori revolusi. Teori

evolusi melihat perubahan secara lambat, sedangkan teori revolusi melihat perubahan secara

sangat drastis.

Menurut teori evolusi bahwa masyarakat secara bertahap berkembang dari primitif,

tradisional, dan bersahaja menuju masyarakat modern. Teori ini dapat kita lihat di antaranya

dalam karya sosiolog Herbert Spencer, Emile Durkheim, dan Max Weber. Herbert Spencer

Page 15: Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat

seorang sosiolog Inggris, berpendapat bahwa setiap masyarakat berkembang melalui tahapan

yang pasti. Herbert Spencer mengembangkan teori evolusi Darwin untuk diterapkan dalam

kehidupan sosial. Menurut Spencer orang-orang yang cakap akan memenangkan perjuangan

hidup, sedangkan orang-orang lemah akan tersisih sehingga masyarakat yang akan datang

hanya diisi oleh manusia-manusia tangguh yang memenangkan perjuangan hidup.

g. Dampak Perubahan Sosial terhadap kehidupan

A. Dampak Perubahan Sosial dalam Masyarakat

Perubahan sosial adalah proses sosial yang berlangsung secara terus-menerus dalam

kehidupan masyarakat, berkaitan dengan pergeseran fungsi sistem dan struktur sosial

sehingga mengubah pola perilaku anggota masyarakat.

1. Dampak Positif

Menunjukkan bahwa perubahan sosial memberikan pengaruh kemajuan dalam kehidupan

masyarakat.

Adapun dampak positif perubahan sosial sebagai berikut :

a. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

Perkembangan iptek dapat mengubah nilai-nilai lama menjadi nilai-nilai baru yang

mendorong berbagai inovasi yang dapat memudahkan kehidupan masyarakat menuju

perubahan sosial kearah modernisasi .

b. Tercipta lapangan kerja baru

Dapat mendorong industrialisasi dan perkembangan perusahaan multinasional. Dengan

pengembangan perusahaan secara global dan pembukaan industri kecil, tersedia banyak

lapangan pekerjaan sehingga mampu menyerap tenaga kerja secara maksimal.

c. Tercipta tenaga kerja profesional

untuk mendukung persaingan industri diperlukan tenaga kerja yang memiliki kecakapan,

keterampilan, keahlian, dan profesionalisme yang tinggi.

d. Nilai dan norma baru terbentuk

Nilai merupakan sesuatu yang baik, penting, dihargai dan norma merupakan aturan yang

mengikat nilai.

e. Efektivitas dan efisiensi kerja meningkat

Efektivitas dan efisiensi kerja selalu berkaitan dengan penggunaan alat produksi yang dapat

menghasilkan produk lebih cepat, lebih banyak, dan tepat sasaran.

Page 16: Perubahan sosial budaya adalah perubahan pada kebudayaan atau kebiasaan pada masyarakat

2. Dampak Negatif

Menunjukkan kerugian yang di alami oleh masyarakat, kerugian tersebut berupa materiel

maupun non materiel.

Adapun dampak negatif perubahan sosial sebagai berikut :

a. Terjadi disintegrasi sosial

Disintegrasi terjadi karena adanya revolusi, kesenjangan sosial, perbedaan kepentingan yang

dapat mendorong perpecahan dalam masyarakat.

b. Terjadi pergolakan daerah

Pergolakan daerah dapat muncul akibat :

- kesenjangan ekonomi

- tidak memperhatikan tatanan hidup

- mengabaikan nilai dan norma

- perbedaan agama, ras, suku bangsa dan politik.

c. Kenakalan remaja

Muncul akibat pengaruh perubahan sosial, nilai-nilai kebebasan budaya barat diadopsi tanpa

menyesuaikan kondisi kebudayaan sendiri.

d. Terjadi kerusakan lingkungan

e. Eksistensi adat istiadat berkurang

nilai adat istiadat semakin ditinggalkan oleh masyarakat karena dianggap tidak sesuai dengan

perkembangan zaman, dan digantikan dengan nilai kebudayaan moderen.

f. Lembaga sosial tidak berfungsi secara optimal

menyalah gunakan kedudukn dan wewenang.

g. Muncul paham duniawi

- Konsumerisme, paham / idiologi yang menjadikan seseorang mengonsumsi / memakai

barang-barang secara berlebihan.

- Sekularisasi, paham yang memisahkan urusan dunia dengan urusan agama.

- Hedonisme, paham yang menganggap hidup bertujuan untuk mencari kebahagiaan

sebanyak munkin dan menghindari perasangka-perasangka yang menyakitkan.