Perubahan Sistem Pada Proses Penuaan

6
Perubahan Sistem pada Proses Penuaan

description

presented by herty 2012

Transcript of Perubahan Sistem Pada Proses Penuaan

Page 1: Perubahan Sistem Pada Proses Penuaan

Perubahan Sistem pada Proses Penuaan

Page 2: Perubahan Sistem Pada Proses Penuaan

Perubahan pada Sistem Pernapasan

• Perubahan pada dinding dada terjadi perubahan bentuk dan ukuran dada mengakibatkan sudut epegastrik dan volume rongga dada relative mengecil, otot pernapasan mengalami kelemahan akibat atropi, berkurangnya jaringan elastis bronkus dan alveoli serta penurunan elastisitas parenkim paru. Selain itu perubahan fisiologis system pernapasan akan mengakibatkan penurunan kekuatan gerak napas Gangguan pendistribusian udara, gangguan transport gas dan gangguan perubahan ventilasi paru. Sehingga masalah yang dapat ditimbulkan antara lain asma, PPOK, TBC, Pneumoni, Carcinoma paru, Bronkhitis.

Page 3: Perubahan Sistem Pada Proses Penuaan

Perubahan pada Sistem Kardiovaskuler

• Perubahan pada dinding media aorta, berkurangnya jumlah inti sel dari jaringan fibrosa stroma katup, penumpukan lipid, degenerasi kolagen dan klasifikasi jaringan fibrosa katup tersebut. Masalah yang dapat ditimbulkan pada sistem kardiovaskuler yaitu hipertensi, penyakit jantung koroner, perikarditis, gagal jantung, dll.

Page 4: Perubahan Sistem Pada Proses Penuaan

Perubahan pada Hormon

• Terjadi penurunan hormon antara lain hormone GH, TSH, LH, FSH, dll yang dapat menimbulkan masalah antara lain DM, hipertiroid, hipotiroid, dsb.

Page 5: Perubahan Sistem Pada Proses Penuaan

Perubahan pada Sistem Perkemihan

• Pada sistem perkemihan jumlah darah yang difiltrasi oleh ginjal berkurang karena gangguan jantung dan disebabkan juga oleh berkurangnya jumlah dan ukuran glomerulus yang merupakan tempat menfiltrasi plasma dan akhirnya dapat menimbulkan masalah seperti BPH ,tumor saluran kemih gagal ginjal dan sebagainya.

Page 6: Perubahan Sistem Pada Proses Penuaan

Perubahan pada Sistem Pendengaran

• Pada sistem pendengaran terjadi resbiakusis (hilangnya kemampua atau daya pendengaran ada telinga dalam ) , membran timpani menjadi atropi, terjadi pengumpulan serumen.