PERUBAHAN SISTEM ENDOKRIN PADA LANSIA.pptx

25
Aging Proses Pada Sistem Endokrin Dedy Prihartono, S.Kep., Ners. 23 April 2014 Akper Antariksa 1

Transcript of PERUBAHAN SISTEM ENDOKRIN PADA LANSIA.pptx

Aging Proses Pada Sistem Endokrin

Aging Proses Pada Sistem EndokrinDedy Prihartono, S.Kep., Ners.

26 Februari 2014Akper Antariksa1Efek dan usia pada sistem endokrin sedikit lebih sulit untuk mendeteksi dengan organ tubuh lain. Walaupun demikian gangguan endokrin lebih banyak pada usia 40 tahun. Pada wanita, produksi hormon menurun dibanding dengan menopause. Dari pria dan wanita, output anterior pituitary mengalami penurunan.

Perubahan Anatomi dan Fisiologi Sistem Endokrin pada Lansia

26 Februari 2014Akper Antariksa2Penurunan kemampuan mentoleransi stress.Konsentrasi glukosa darah meningkat dan tetap naik lebih lama dibandingkan orang yang lebih muda.Penurunan kadar ekstrogen dan peningkatan kadar FSH selama menopouse, yang menyebabkan trombosis dan osteoporosis.Penurunan produksi progeteron.Penurunan kadar aldosteron serum sebanyak 50%.Penurunan laju sekresi kortisol sebanyak 25%

Dalam Stockslager (2007), perubahan fungsi sistem endokrin secara khusus yaitu:

26 Februari 2014Akper Antariksa3Menopousea. KonsepDalam Boedhi-Darmojo dan Hadi Martono (1999), menopouse adalah berhentinya haid.

Periode mendahului menopouse ditandai oleh perubahan somatif dan psikologik. Hal tersebut mencerminkan perubahan normal yang terjadi di ovarium. Meskipun ada gejala atau keluhan, periode ini sering dilupakan oleh pasien maupun dokter. Gejala yang paling sering terjadi pada masa transisi pra-menopouse ini adalah haid yang tidak teratur.Masalah-Masalah dalam Perubahan Sistem Endokrin pada Lansia26 Februari 2014Akper Antariksa426 Februari 2014Akper Antariksa5

Menopause dibagi menjadi 2, yaitu :Menopause diniMenopause yang terjadi sebelum usia 40 tahunMenopause buatanMerupakan akibat dari campur tangan medis yang menyebabkan berkurangnya atau berhentinya pelepasan hormon oleh ovarium.

26 Februari 2014Akper Antariksa6Pramenopause : Kekacauan siklus haid, perubahan psikologis/ kejiwaan, perubahan fisik, pendarahan memanjang dan relatif banyak, terkadang disertai nyeri haid (dismenorea), usia antara 48-55 tahun, berlangsung selama 4-5 tahun.Perimenopause : Merupakan masa peralihan dengan siklus haid yang tidak teratur, mulai mengalami keluhan klimaterik, kadar FSH, LH, dan estrogen bervariasi, kadar progesteron rendah.Patofisiologi26 Februari 2014Akper Antariksa7Menopause : Haid berhenti, kadar estrogen berkurang, perubahan serta keluhan psikologik dan fisik makin menonjol, usia antara 56-60 tahun, berlangsung 3-4 tahun.Pascamenopause : Adaptasi perubahan psikologik dan fisik, ovarium sudah tidak berfungsi, hormon gonadotropin meningkat, keluhan makin berkurang, usia 60-65 tahun.26 Februari 2014Akper Antariksa8Gangguan pada haid: haid menjadi tidak teratur, kadang-kadang terjadi perdarahan yang terlalu banyak atau terlalu sedikit.Gelombang rasa panas (Hot Flush). Kadang-kadang timbul rasa panas pada muka, leher dan dada bagian atas, disusul dengan keluarnya keringat yang banyak. Peasaan panas ini bisa berlangsung beberapa detik saja, namun bisa berlangsung sampai 1 jam.Rasa lelah hebat (Fatigue).Rasa gatal-gatal pada genitalia disebabkan kulit yang menjadi kering dam keriput.

Gejala-Gejala yang sering timbul26 Februari 2014Akper Antariksa9Sakit-sakit bisa dirasakan seluruh badan atau pada bagian tubuh tersebut.Pusing atau sakit kepala. Keluhan ini bisa disebabkan oleh banyak hal, misalnya karena meningginya tekanan darah, adanya gangguan penglihatan atau bisa juga oleh adanya stres mental.Insomnia atau keluhan susah tidur, hal ini bisa disebabkan oleh penyebab fisik maupun psikis.Palpitasi dan perubahan gerak seksual. Hal ini disebabkan oleh pengaruh hormonal maupun pengaruh psikis.

26 Februari 2014Akper Antariksa10Andropousea. KonsepDalam Baziad (2003), pada laki-laki tua, testis masih berfungsi memproduksi sperma dan hormon testosteron meskipun jumlahnya tidak sebanyak usia muda. Pada wanita produksi estrogen berhenti mendadak, sedangkan pada laki-laki dengan meningkatnya usia produksi testosteron turun perlahan-lahan, sehingga membuat definisi andropouse pada laki-laki sedikit sulit. Kadar hormon testosteron sampai dengan usia 55-60 tahun relatif stabil dan baru setelah usia 60 tahun terjadi penurunan yang berarti.26 Februari 2014Akper Antariksa11

Meskipun kadar testosteron darah turun, keluhan tidak segera muncul. Keluhan dapat muncul setelah beberapa tahun kemudian. Oleh karena itu, para ahli berpendapat bahwa tidak ada hubungan langsung antara keluhan dengan kadar hormon. Meskipun sudah lanjut usia, orang laki-laki masih saja aktif baik secara fisik maupun seksual, bahakan tidak jarang masih dapat mendapatkan keturunan.

26 Februari 2014Akper Antariksa12

b. GejalaGejala vasomotorik, berupa gejolak panas, berkeringat, susah tidur, gelisah, dan takut.Gejala yang berkaitan dengan aspek virilitas, berupa kurang tenaga, berkurangnya massa otot, bulu-bulu rambut seksual berkurang, penumpukan lemak di perut, dan osteoporosis.

26 Februari 2014Akper Antariksa13Gejala yang berhubungan dengan fungsi kognitif dan suasana hati, berupa mudah lelah, menurunnya aktivitas tubuh, rendahnya motivasi, berkurangnya ketajaman mental/intuisi, depresi hilangnya rasa percaya diri dan menghargai dirinya sendiri.Gejala yang berhubungan dengan masalah seksual, berupa turunnya libido, menurunnya aktivitas seksual, kualitas orgasme menurun, berkurangnya kemampuan ereksi, dan berkurangnya volume ejakulasi.

26 Februari 2014Akper Antariksa14Diabetes Melitusa. KonsepPada diabetes tipe 2 terdapat dua masalah utama yang berhubungan dengan insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan terikat dengan reseptor khusus pada permukaan sel. Sebagai akibat terikatnya insulin dengan reseptor tersebut, terjadi suatu rangkaian reaksi dalam metabolisme glukosa di dalam sel. Resistensi insulin pada diabetes mellitus tipe 2 disertai dengan penurunan reaksi intrasel. Dengan demikian insulin menjadi tidak efektif untuk menstimulasi pengambilan glukosa.

26 Februari 2014Akper Antariksa15Seiring pertambahan usia, sel-sel tubuh menjadi lebih resistant terhadap insulin, yang mengurangi kemampuan lansia untuk memetabolisme glukosa. Selain itu, pelepasan insulin dari sel beta pankreas berkurang dan melambat. Hasil dari kombinasi proses ini adalah hiperglikemia. Pada lansia, konsentrasi glukosa yang mendadak dapat meningkatkan dan lebih memperpanjang hiperglikemia.

26 Februari 2014Akper Antariksa16Diabetes tipe 2 pada lansia disebabkan oleh sekresi insulin yang tidak normal, resistansi terhadap kerja insulin pada jaringan target, dan kegagalan glukoneogenesis hepatic.Penyebab utama hiperglikemia pada lansia adalah peningkatan resistansi insulin pada jaringan perifer. Meskipun jumlah reseptor insulin sebenarnya sedikit menurun seiring pertambahan usia, resistansi dipercaya terjadi setelah insulin berikatan dengan reseptor tersebut. Selain itu, sel-sel beta pulau Langerhans kurang sensitif terhadap kadar glukosa yang tinggi, yang memperlambat produksi glukosa di hati (http://aqies.wordpress.com, 2009).

26 Februari 2014Akper Antariksa17Tanda dan GejalaPenurunan berat badan dan kelelahan.Kehilangan selera makan.Inkontinensia.Penurunan penglihatan.Konfusi atau derajat delirium.Konstipasi atau kembung abdomen.Retinopati atau pembentukan katarak.Perubahan kulit; penurunan nadi perifer, kulit dingin, penurunan refleks, dan kemungkinan nyeri perifer atau kebas.Hipotensi ortostatik.

26 Februari 2014Akper Antariksa18

Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh dan fungsi, perubahan biopsikososial seksualitas.Intervensi :Pantau adanya indikator resolusi dari disfungsi seksual.Berikan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan fungsi seksual (misalnya konseling yang difokuskan pada bimbingan antisipatorik)Diskusikan keadaan kesehatan terhadap seksualitas (misalnya efek samping pengobatan; aspek normal penuaan)

Askep26 Februari 2014Akper Antariksa19Berikan informasi faktual tentang mitos seksual dan kesalahan informasi yang pasien kemukakan.Berikan konsultasi/rujukan pada anggota tim pelayanan kesehatan lainnya.Rujuk pasien kepada ahli terapi seks.

26 Februari 2014Akper Antariksa20

Gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas, takut, stres psikologis.Intervensi :Pantau pola tidur pasien dan catat hubungan faktor-faktor fisik (misalnya; sering berkemih) atau faktor psikologis (misalnya ketakutan atau ansietas).Berikan tempat tidur yang nyaman.Tingkatkan kenyamanan waktu tidur misal: mandi air hangat, masase.Hindari suara yang keras dan penggunaan lampu saat tidur malam, berikan lingkungan yang tenang dan minimalkan gangguan.Dukung penggunaan obat tidur.

26 Februari 2014Akper Antariksa21

Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologis proses penuaan.Intervensi :Kaji dan dokumentasikan orientasi pasien terhadap orang, tempat, waktu, dan situasi.Panggil klien dengan nama kesukaannya.Berikan umpan balik positif dan penguatan untuk perilaku yang sesuai.Berikan dukungan untuk pasien/keluarga saat periode disorientasi pasien.Berikan obat antipsikotik dan antiasnsietas secara rutin dan jika diperlukan.

26 Februari 2014Akper Antariksa22Gangguan harga diri berhubungan dengan gangguan psikologis; malu, cemas.Intervensi :Pantau pernyataan klien tentang penghargaan diri.Berikan waktu untuk mendengar masalah dan ketakutan pasien.Bantu klien untuk mengidentifikasi respons positif terhadap orang lain.

26 Februari 2014Akper Antariksa23Hindari tindakan yang dapat melemahkan klien.Berikan penghargaan atau pujian terhadap perkembangan klien dalam pencapaian tujuan.Fasilitasi lingkungan dan aktivitas yang dapat meningkatkan harga diri.

26 Februari 2014Akper Antariksa24

26 Februari 2014Akper Antariksa25Dewasa Itu PilihanDan Tua itu Pasti

END