PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS...

82
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017

Transcript of PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS...

  • PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

    (RENSTRA) DINAS PENDIDIKAN

    KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021

    PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017

  • i

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur patutlah kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas

    limpahan rahmat dan hidayah-Nya dalam penyusunan perubahan Rencana

    Strategi Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Tahun 2016-2021 dapat

    diselesaikan.

    Penyusunan perubahan Rancangan Rencana Strategi (RENSTRA)

    Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Tahun 2016-2021 memberikan

    gambaran tentang apa yang akan dikerjakan dalam wujud kegiatan

    keseluruhan guna memperjelas tugas pokok dan fungsi sesuai dengan

    program yang ada.

    Tujuan penyusunan perubahan Rencana Strategi Dinas Pendidikan

    Kabupaten Malang Tahun 2016-2021 adalah sebagai penjabaran dari

    perubahan RPJMD untuk jangka waktu lima tahun yang memuat kebijakan,

    program dan kegiatan pembangunan.

    Kami menyadari dalam penyusunan perubahan Rencana Strategi

    Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Tahun 2016-2021 ini masih terdapat

    kekurangan-kekurangan, kiranya tidak berlebihan jika masukan, saran dan

    pendapat sangat kami harapkan demi penyempurnaan penyusunan dimasa

    yang akan datang.

    Semoga perubahan Rencana Strategi ini dapat bermanfaat sebagai

    acuan dalam pengembangan dan perencanaan program pembangunan pada

    tahun-tahun mendatang.

    Kepanjen, Agustus 2017

    KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG

    TTD

    Dr. H. M. HIDAYAT, MM, M.Pd

    Pembina Tk I NIP. 19670830 199403 1 010

  • ii

    DAFTAR ISI

    KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

    DAFTAR ISI ............................................................................................... ii

    DAFTAR TABEL ....................................................................................... iv

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang ................................................................................. 1

    1.2 Landasan Hukum ............................................................................. 2

    1.3 Maksud dan Tujuan ......................................................................... 5

    1.4 Sistematika Penulisan ....................................................................... 5

    BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

    2.1 Tugas, Fungsi, Dan Struktur Organisasi Dinas Pendidikan ............... 8

    2.2 Sumber Daya Dinas Pendidikan ...................................................... 10

    2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan .............................................. 12

    2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pendidikan ..... 22

    BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

    3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi .............. 27

    3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan wakil Kepala

    Daerah Terpilih .............................................................................. 29

    3.3 Telaahan Renstra Kemendikbud dan Dinas Pendidikan Propinsi Jawa

    Timur ............................................................................................. 30

    3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Perangkat Daerah .... 32

    3.5 Penentuan Isu-isu Strategis ........................................................... 33

  • iii

    BAB IV TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

    4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah........................................... 35

    4.2 Strategi dan Kebijakan Jangka Menengah ....................................... 40

    BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

    KELOMPOK SASARAN DAN PENDATAAN INDIKATIF

    5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan

    Pendanaan Indikator ...................................................................... 42

    BAB VI INDIKATOR PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD KINERJA SKPD

    YANG MENGACU

    6.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan

    Sasaran Reviu RPJMD .................................................................... 51

    BAB VII PENUTUP

    LAMPIRAN

  • iv

    DAFTAR TABEL

    Tabel 2.1 Perkembangan anggaran Dinas Pendidikan lima tahun terakhir

    (2012-2017) ................................................................................... 12

    Tabel 2.2 Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan ............................................. 13

    Tabel 2.3 Pagu Anggaran Dan Realisasi Keuangan Tahun 2011 S.D 2015 .... 21

    Tabel 4.1 Rumusan tujuan, sasaran, dan target indikator kinerja masing-

    masing sasaran ............................................................................. 38

    Tabel 5.1 Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan

    Pendanaan Indikatif ...................................................................... 43

    Tabel 6.1 Target Indikator Kinerja Dinas Pendidikan yang Mengacu pada

    Tujuan dan Sasaran Reviu RPJMD Periode 2016-2021 ................. 52

  • v

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Struktur organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Malang ............9

  • KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN

    KABUPATEN MALANG

    NOMOR : 188.4/ /KEP/35.07.101/2017

    TENTANG PENETAPAN PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

    DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021

    KEPALA DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN MALANG,

    Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam Pasal 4

    Peraturan Bupati Nomor 44 Tahun 2017 tentang Kepala

    Perangkat Daerah berkewajiban menjadikan Reviu RPJMD

    Kabupaten Malang Tahun 2016-2021 atas Penyesuaian

    Nomenklatur Program Prioritas Perangkat Daerah sebagai

    Dasar Utama Perubahan dan Pelaksanaan Renstra dan

    Renja Perangkat Daerah, maka perlu menetapkan

    Perubahan Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten

    Malang Tahun 2016-2021 dengan Keputusan Kepala Dinas

    Pendidikan;

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang

    Keuangan Negara;

    2. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang

    Perbendaharaan Negara;

    3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

    Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab

    Keuangan Negara;

    4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

    Perencanaan Pembangunan Nasional;

    5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang

    Pembentukan Peraturan Perundang-undangan;

    6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

    Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah

    beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9

    Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

    Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

    Pemerintahan Daerah;

    7. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang

    Administrasi Pemerintahan;

    PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

    DINAS PENDIDIKAN Jl. Penarukan No. 1 Kepanjen Telp. 0341-393935 Fax. 0341-393937

    website : http://dispendik.malangkab.go.id-email: [email protected]

    KEPANJEN - 65163

    mailto:[email protected]

  • 8. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang

    Pengelolaan Keuangan Daerah;

    9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang

    Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan

    Daerah;

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

    Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan

    Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

    11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

    tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah,

    sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir

    dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21

    Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan

    Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

    12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010

    tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8

    Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,

    Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    Pembangunan Daerah;

    13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015

    tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah;

    14. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun

    2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

    Daerah Kabupaten Malang Tahun 2005-2025;

    15. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 7 Tahun

    2008 tentang Perencanaan Pembangunan Daerah;

    16. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6

    Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka

    Menengah Daerah Kabupaten Malang Tahun 2016-2021;

    17. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9

    Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan

    Perangkat Daerah;

    18. Peraturan Bupati Malang Nomor 36 Tahun 2011 tentang

    Pedoman Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah

    Kabupaten Malang;

    19. Peraturan Bupati Malang Nomor 48 Tahun 2016 tentang

    Kedudukan, Susunan Organisasi, tugas dan fungsi,

    Serta Tata Kerja Dinas Pendidikan;

    20. Peraturan Bupati Malang Nomor 44 Tahun 2017 tentang

    Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    Daerah Kabupaten Malang Tahun 2016-2021 Atas

    Penyesuaian Nomenklatur Program Prioritas Perangkat

    Daerah;

    21. Keputusan Bupati Malang Nomor 188.45/

    720/KEP/35.07.013/2016 tentang Pengesahan

  • Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pendidikan

    Kabupaten Malang Tahun 2016-2021;

    22. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Nomor 188.4/

    5599/KEP/35.07.101/2016 tentang Pengesahan

    Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas Pendidikan

    Kabupaten Malang Tahun 2016-2021;

    MEMUTUSKAN:

    Menetapkan :

    KESATU : Menetapkan Perubahan Rencana Stretegis Dinas

    Pendidikan Kabupaten Malang Tahun 2016-2021

    sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan

    bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

    KEDUA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di Kepanjen

    pada tanggal Agustus 2017

    KEPALA DINAS PENDIDIKAN

    KABUPATEN MALANG,

    TTD

    M. HIDAYAT

  • RENCANA STRATEGIS

    (PERUBAHAN RENSTRA)

    DINAS PENDIDIKAN

    KABUPATEN MALANG

    PERIODE 2016-2021

    PEMERINTAH KABUPATEN MALANG

    Jalan Penarukan No. 1 Kepnjen Kelurahan Penarukan

    Kecamatan Kepanjen Kabupaten Malang

    Tahun 2016

  • LAMPIRAN

    KEPUTUSAN KEPALA DINAS PENDIDIKAN

    NOMOR : 188.4/ /KEP/35.07.101/2017

    TENTANG

    PENETAPAN PERUBAHAN RENCANA

    STRATEGIS DINAS PENDIDIKAN

    KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021

    PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS

    DINAS PENDIDIKAN

    KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG

    Rencana Strategis adalah dokumen perencanaan Perangkat

    Daerah untuk periode 5 (lima) tahun yang memuat tujuan, sasaran,

    strategi dan kebijakan serta program dan kegiatan indikatif sesuai tugas

    pokok dan fungsinya. Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten

    Malang Tahun 2016-2021 telah ditetapkan pada 27 Desember 2016

    melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Malang

    Nomor 188.4/5599/KEP/35.07.101/2016 tentang Rencana Strategis

    Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Tahun 2016- 2021. Dengan

    terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang

    Perangkat Daerah dan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9

    Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

    berimplikasi pada perubahan dokumen perencanaan untuk disesuaikan

    dengan Struktur Organisasi yang baru. Oleh karena itu Pemerintah

    Kabupaten Malang melakukan Perubahan terhadap RPJMD

    Kabupaten Malang Tahun 2016-2021 dan telah ditetapkan Peraturan

    Bupati Malang Nomor 44 Tahun 2017 Tentang Perubahan Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Malang Tahun

    2016–2021 Atas Penyesuaian Nomenklatur Program Prioritas Perangkat

    Daerah, sejalan dengan perubahan Struktur Organisasi dan Perubahan

    RPJMD, maka dilakukan pula perubahan terhadap Renstra Dinas

    Pendidikan Kabupaten Malang Tahun 2016-2021.

    Dinas Pendidikan Kabupaten Malang merupakan organisasi

    perangkat daerah yang dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Malang

  • 2

    Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas

    dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas Pendidikan.

    Perubahan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Tahun

    2016-2021 sesuai dengan hasil Perubahan yang dilakukan mencakup :

    1. Penyesuaian tugas pokok dan fungsi

    2. Penyempurnaan tujuan dan sasaran OPD

    3. Penyempurnaan indikator dan target kinerja

    4. Penyesuaian nomenklatur program dan kegiatan

    5. Penyederhanaan kegiatan

    Perubahan Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Malang

    merupakan dokumen perencanaan jangka menengah yang mengacu

    pada Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Malang

    2016-2021 dan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    Daerah Kabupaten Malang Tahun 2016–2021 Atas Penyesuaian

    Nomenklatur Program Prioritas Perangkat Daerah, yang disusun

    sebagai pedoman dalam melaksanakan perencanaan pembangunan

    selama lima tahun kedepan berdasarkan visi, misi, tujuan, strategi

    yang dirumuskan dan disepakati sebagai dasar untuk melaksanakan

    program dan kegiatan.

    1.2 LANDASAN HUKUM

    Penyusunan Perubahan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten

    Malang Tahun 2016-2021 didasarkan kepada:

    1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 pasal

    31 ayat (1), (2), (3), (4), dan (5); (tidak ada di keputusan PD)

    2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

    3. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

    Nasional; (tidak ada di keputusan PD)

    4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

    Negara

    5. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksanaan

    Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara;

    6. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional;

    7. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan

    Peraturan Perundang-undangan;

  • 3

    8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

    Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan

    Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas

    Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan

    Daerah;

    9. Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi

    Pemerintahan;

    10. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

    Keuangan Daerah;

    11. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman

    Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah;

    12. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

    Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana

    Pembangunan Daerah;

    13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 47 Tahun 2008

    tentang Wajib Belajar;

    14. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 60 Tahun 2013 tentang

    Pengembangan Anak Usia Dini Holistik dan Integratif;

    15. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2015

    tentang Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan;

    16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang

    Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah diubah

    beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor

    21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri

    Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

    Keuangan Daerah;

    17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang

    Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang

    Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi

    Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

    18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang

    Pembentukan Produk Hukum Daerah;

    19. Permendikbud Nomor 11 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata

    Kerja Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan;

    20. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2008 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Malang

    Tahun 2005-2025;

  • 4

    21. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 7 Tahun 2008 tentang

    Perencanaan Pembangunan Daerah;

    22. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2016 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah (RPJMD)

    Kabupaten Malang Tahun 2016-2021;

    23. Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 9 Tahun 2016 tentang

    Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah;

    24. Peraturan Bupati Malang Nomor 36 Tahun 2011 tentang Pedoman

    Tata Naskah Dinas di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Malang;

    25. Peraturan Bupati Malang Nomor 48 Tahun 2016 tentang Kedudukan,

    Susunan Organisasi, tugas dan fungsi, Serta Tata Kerja Dinas

    Pendidikan;

    26. Peraturan Bupati Malang Nomor 44 Tahun 2017 tentang Perubahan

    Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Malang

    Tahun 2016-2021 Atas Penyesuaian Nomenklatur Program Prioritas

    Perangkat Daerah;

    27. Keputusan Bupati Malang Nomor 188.45/ 720/KEP/35.07.013/2016

    tentang Pengesahan Rancangan Akhir Rencana Strategis Dinas

    Pendidikan Kabupaten Malang Tahun 2016-2021;

    28. Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Nomor 188.4/

    5599/KEP/35.07.101/2016 tentang Pengesahan Rancangan Akhir

    Rencana Strategis Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Tahun 2016-

    2021;

  • 5

    1.3 MAKSUD DAN TUJUAN

    Penyusunan Perubahan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten

    Malang Tahun 2016-2021 dimaksudkan sebagai dokumen perencanaan

    jangka menengah yang menjabarkan RPJMD Kabupaten Malang Tahun

    2016-2021 sesuai dengan tugas dan fungsi yang diamanatkan kepada

    Dinas Pendidikan Kabupaten Malang sesuai Peraturan Daerah

    Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun 2016 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Menengah Daerah.

    Sedangkan tujuan penyusunan perubahan dokumen Perubahan

    Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Malang Tahun 2016-2021 sebagai

    landasan/pedoman penyusunan Renja Dinas Pendidikan dan

    penganggarannya, penguatan peran para stakeholders dalam

    pelaksanaan Renja Dinas Pendidikan, dan merupakan dasar evaluasi

    dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahunan Dinas

    Pendidikan Kabupaten Malang.

    1.4 SISTEMATIKA PENULISAN

    Penyusunan Perubahan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten

    Malang dilakukan oleh Tim Penyusun Perubahan Renstra Dinas

    Pendidikan. Dalam proses penyusunan Perubahan Renstra juga

    melibatkan seluruh anggota organisasi dalam rapat-rapat internal serta

    melibatkan stakeholders Dinas Pendidikan dalam rapat koordinasi.

    Keterlibatan beberapa pihak baik internal maupun eksternal ini

    terutama untuk memberikan masukan-masukan dalam penyusunan

    Perubahan Renstra.

    Penyusunan Perubahan Renstra ini dimulai dengan inventarisasi

    rincian tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan dan keselarasannya

    dengan dokumen RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2016-2021, serta

    pengumpulan data-data yang berkaitan. Perumusan indikator kinerja di

    tingkat sasaran dilakukan dengan pengumpulan data dasar capaian

    kinerja, pengelohan dan analisis data, serta memperhatikan indikator

    kinerja yang ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Malang Tahun 2016-

    2021. Legalisasi Perubahan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Malang

    ditetapkan dengan Keputusan Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan

    Kabupaten Malang.

    Penyajian Perubahan Renstra Perangkat Daerah Tahun 2016–2021

    sekurang-kurangnya disusun menurut sistematika sebagai berikut:

  • 6

    BAB I : PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    1.2 Landasan Hukum

    1.3 Maksud dan Tujuan

    1.4 Sistematika Penulisan

    BAB II : GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH

    2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat

    Daerah

    2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah

    2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah

    2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan

    Perangkat Daerah

    BAB III : ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN

    FUNGSI

    3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan

    Fungsi Pelayanan Perangkat Daerah

    3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah

    dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

    3.3 Telaahan Renstra Dinas Pendidikan Propinsi Jawa

    Timur dan Perubahan Renstra Kemendikbud;

    3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian

    Perangkat Daerah

    3.5 Penentuan Isu-isu Strategis

    BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

    4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat

    Daerah

    4.2 Strategi dan Kebijakan Jangka Menengah

    Perangkat Daerah

    BAB V : RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR

    KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN

    INDIKATIF

    5.1 Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja,

    Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikator

    Perangkat Daerah

  • 7

    BAB VI : INDIKATOR KINERJA DINAS LINGKUNGAN HIDUP

    YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN

    RPJMD

    6.1 Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu

    pada Tujuan dan Sasaran Reviu RPJMD

    BAB VII : PENUTUP

  • BAB II

    GAMBARAN PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN

    2.1. TUGAS, FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI DINAS

    PENDIDIKAN

    Berdasarkan Peraturan Bupati Malang Nomor 48 Tahun 2016

    tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, tugas dan fungsi, Serta Tata

    Kerja Dinas Pendidikan, tugas pokok Satuan Kerja Perangkat Daerah

    (PD) Dinas Pendidikan adalah:

    1. Melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang pendidikan

    berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan;

    2. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai

    dengan bidang tugasnya.

    Adapun untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Dinas

    Pendidikan mempunyai fungsi:

    1. Pengumpulan, pengolahan dan pengendalian data yang berbentuk

    database serta analisis data untuk penyusunan program dan

    kegiatan.

    2. Perencanaan strategis pada Dinas Pendidikan.

    3. Perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan.

    4. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang

    pendidikan.

    5. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang pendidikan.

    6. Pelaksanaan, pengawasan, pengendalian serta evaluasi dan

    pelaporan penyelenggaraan bidang pendidikan.

    7. Pelaksanaan standart pelayanan minimal yang wajib dilaksanakan

    bidang pendidikan.

    8. Penyelenggara kesekretariatan Dinas Pendidikan.

    9. Pembinaan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD).

    10. Pembinaan penyelenggaraan taman kanak-kanak, sekolah tingkat

    dasar dan lanjutan pertama, lanjutan atas, dan pendidikan luar

    sekolah.

    11. Pengaturan dan pengawasan penerimaan peserta didik sekolah,

    keuangan, ketata-laksanaan, alat-alat perlengkapan, pembangunan

    gedung sekolah dan tenaga teknis, ijasah serta perpustakaan

    sekolah.

  • 9

    Gambar 2.1. Struktur organisasi Dinas Pendidikan Kabupaten Malang berdasarkan Peraturan Bupati Malang Nomor 48

    Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, tugas dan fungsi, Serta Tata Kerja Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan

    adalah sebagai berikut:

  • 10

    2.2. SUMBER DAYA

    2.2.1. Kepegawaian

    Jumlah seluruh pegawai negeri sipil struktural di

    lingkungan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang, baik pada

    Kantor Dinas, UPT Kantor Dinas Pendidikan Kecamatan, lembaga

    sekolah terinci sebagai berikut :

    - Pegawai pada Kantor Dinas = 66 orang

    - Pegawai pada UPT (termasuk Penjaga di SD) = 272 orang

    - Pegawai pada SMP = 156 orang

    2.2.2. Pejabat Struktural dan Fungsional

    Pejabat struktural di lingkungan Dinas Pendidikan

    Kabupaten Malang baik yang berada di Kantor Dinas, UPT Kantor

    Dinas Pendidikan Kecamatan maupun lembaga sekolah meliputi:

    NO. ESELON JUMLAH KETERANGAN

    1 IIb 1 Kepala Dinas

    2 IIIa 1 Sekretaris

    3 IIIb 4 Kepala Bidang

    4 IVa 48 Kasubbag, Kasi, Ka UPT

    Sedangkan pejabat fungsional di lingkungan Dinas

    Pendidikan Kabupaten Malang meliputi para Pengawas Sekolah,

    Guru dan Pamong Belajar pada SKB yang jumlahnya sebagai

    berikut:

    Pengawas Sekolah = 127 orang

    Guru PNS TK = 294 orang

    Guru PNS SD = 5.885 orang

    Guru PNS SMP = 1.942 orang

    Pamong Belajar SKB = 14 orang

  • 11

    2.2.3. Sarana dan Peralatan Kerja Utama

    Sarana dan peralatan kerja utama dalam mendukung

    pelaksanaan dan kelancaran kinerja pada Dinas Pendidikan

    Kabupaten Malang meliputi:

    a. Gedung Kantor 1 unit yang terdiri dari:

    - 1 (satu) ruang Kepala Dinas

    - 1 (satu) ruang Sekretaris

    - 3 (tiga) ruang Sub Bagian

    - 4 (empat) ruang Bidang

    - 1 (satu) ruang rapat terbatas

    - 1 (satu) ruang aula rapat

    - 1 (satu) ruang Pengawas

    - 1 (satu) ruang IT

    - 1 (satu) gudang

    - 1 (satu) ruang pertemuan terbuka (pendopo)

    b. Komputer sebanyak 19 unit Laptop sebanyak 5 Unit

    c. Mesin ketik sebanyak 6 unit

    d. Meubelair kantor yang terdiri meja dan kursi kantor, meja

    dan kursi rapat, sofa tamu dan lain-lain.

    Sarana dan peralatan kerja utama tersebut belum termasuk

    pada kantor UPT di masing-masing kecamatan dan lembaga

    sekolah mulai dari jenjang PAUD, TK, SD, dan SMP Negeri.

    2.2.4. Kondisi Umum Anggaran

    Anggaran belanja daerah Dinas Pendidikan Kabupaaten

    Malang tahun 2011-2015 telah ditetapkan dalam Peraturan

    Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD)

    Kabupaten Malang sebagai berikut;

  • 12

    TABEL 2.1

    Perkembangan anggaran Dinas Pendidikan lima tahun terakhir (2011-2015)

    NO TAHUN

    APBD KAB APBD

    PROV APBN BELANJA TIDAK

    LANGSUNG (BLT)

    BELANJA

    LANGSUNG (BL)

    1 2011 575.108.695 123.173.624 - 123.858.800

    2 2012 626.668.030 21.913.255 - 99.342.215

    3 2013 645.046.408 12.041.207 1.163.519 58.700.919

    4 2014 1.195.963.662 18.288.208 809.905 46.636.798

    5 2015 1.246.654.431 27.521.594 470.100 73.897.302

    Dilihat dari tabel di atas, dari tahun ke tahun anggaran

    Dinas Pendidikan selalu ada kenaikan, adanya kenaikan anggaran

    disetiap tahunnya, diharapkan dapat berkontribusi positif pada

    upaya pencapaian setiap sasaran yang sudah ditetapkan.

    2.2.5. Sarana Penunjang Lainnya

    Untuk pelaksanaan fungsi layanan informasi dan pelaporan

    data pokok pendidikan (DAPODIK), Dinas Pendidikan dilengkapi

    dengan akses internet yang menghubungkan Dinas Pendidikan

    dengan unit layanan teknis pendidikan dengan kantor

    Kemendikbud melalui jejaring Kementerian Pendidikan dan

    Kebudayaan (Kemendikbud).

    2.3. KINERJA PELAYANAN DINAS PENDIDIKAN

    Capaian kinerja hasil pelayanan dalam 5 (lima) tahun terakhir

    dengan agenda perluasan dan pemerataan pendidikan, peningkatan

    mutu, dan relevansi serta daya saing pendidikan dapat dilihat dari

    capaian indikator kinerja sebagaimana tertera dalam tabel berikut :

  • 13

    Tabel 2.2 Kinerja Pelayanan Dinas Pendidikan

    NO INDIKATOR KINERJA SESUAI TUGAS DAN

    FUNGSI DINAS PENDIDIKAN

    TARGET

    SPM TARGET

    IKK TARGET

    INDIKATOR

    TARGET PERUBAHAN RENSTRA DISDIK TAHUN

    REALISASI CAPAIAN TAHUN RASIO CAPAIAN TAHUN KE

    2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 1 2 3 4 5

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

    A STANDAR PELAYANAN

    MINIMAL (SPM)

    A.1 SD

    1 % SD yang semua

    rombelnya tidak

    melebihi 32 siswa 100 % - - - 83,46 83,43 - - - 53,44 58,32 - - - 64,03 69,90

    2

    % SD yang telah

    memenuhi

    kebutuhan ruang

    kelas dan meja dan

    kursi serta papan

    tulis untuk setiap

    rombel

    100 % - - - 91,90 91,86 - - - 48,01 33,47 - - - 52,24 36,44

    3 % SD yang memiliki Ruang Guru Lengkap

    100 % - - - 94,85 94,98 - - - 80,70 85,19 - - - 85,08 89,69

    4

    % SD yang memiliki

    satu orang guru

    untuk setiap 32

    peserta didik

    100 % - - - 77,91 78,23 - - - 76,60 79,22 - - - 98,32 101,27

    5 % SD yang memiliki 6 orang guru

    100 % - - - 94,74 94,98 - - - 97,40 97,82 - - - 102,81 102,99

    6

    % SD yang

    memiliki 2

    orang guru

    dengan

    kualifikasi

    S1/D4

    100 % - - - 96,53 96,71 - - - 95,26 97,53 - - - 98,68 100,85

    7

    % SD yang memiliki

    2 orang guru yang

    telah memiliki

    sertifikat pendidik

    100 % - - - 75,13 71,30 - - - 80,82 82,49 - - - 107,57 115,69

    8 % Kepala SD yang

    berkualifikasi S1/D4

    dan bersertifikat

    100 % - - - 74,15 74,48 - - - 71,69 91,10 - - - 96,68 122,31

  • 14

    pendidik

    A.2 SMP

    1 % SMP yang semua

    rombelnya tidak

    melebihi 36 siswa 100 % - - - 76,06 76,15 - - - 61,34 62,56 - - - 80,65 82,15

    2

    % SMP yang telah

    memenuhi

    kebutuhan ruang

    kelas dan meja dan

    kursi serta papan

    tulis untuk setiap

    rombel

    100 % - - - 61,88 62,72 - - - 67,51 66,34 - - - 109,10 105,77

    3

    % SMP yang

    memiliki ruang guru

    dan meja + kursi

    untuk setiap orang

    100 % - - - 80,14 81,27 - - - 83,67 85,06 - - - 104,40 104,66

    4

    % SMP yang

    memiliki ruang

    Kepala Sekolah dan

    dilengkapi meja

    kursi

    100 % - - - 85,99 86,57 - - - 81,49 81,28 - - - 94,77 93,89

    5 % SMP yang memiliki guru untuk setiap

    mata pelajaran

    100 % - - - 92,38 93,64 - - - 88,57 71,10 - - - 95,88 75,93

    6 % SMP yang memiliki guru berkualifikasi

    S1/D4 ≥ 70%

    100 % - - - 92,55 93,64 - - - 67,15 68,64 - - - 72,56 73,30

    7

    % guru SMP yang

    memiliki guru

    dengan kualifikasi

    S1/D4 dan telah

    memiliki sertifikat

    pendidik ≥ 35%

    100 % - - - 75,35 75,97 - - - 25,05 23,32 - - - 33,24 30,70

    8

    % Kepala SMP yang

    berkualifikasi S1/D4

    dan bersertifikat

    pendidik

    100 % - - - 67,20 68,02 - - - 46,82 50,41 - - - 69,67 74,11

    B TARGET IKK

    B.1 FOKUS KESEJAHTERAAN

    1 Angka Melek Huruf (AMH)

    93 94 96 98 98,25 93,61 95,00 95,25 97,02 98,81 98,90 97,14 97,22 97,37 97,40

  • 15

    2 Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS)

    7,26 7,63 7,64 7,76 7,85 7,54 7,98 7,99 8.00 8,04 103,86 104,59 104,58 103,09 102,42

    3 Angka Partisipasi Kasar (APK)

    SD/MI/Paket A

    113,5 113,35 113,25 113,23 113,2 113,25 113,23 113,19 113,17 113,19 100,00 100,00 100,31 97,18 93,53

    4 Angka Partisipasi Kasar (APK)

    SMP/MTs/Paket B

    95,5 96,12 96,5 96,65 98,5 95,63 96,11 96,41 96,43 96,43 100,00 100,00 95,41 96,29 95,72

    5 Angka Partisipasi Kasar (APK)

    SMA/SMK/MA/Paket

    C

    53,25 54,5 55,55 58,51 81 53,3 54,65 55,62 59,34 81,23 100,00 100,00 102,08 98,56 100,88

    6 Angka Partisipasi Murni (APM)

    SD/MI/Paket A

    108,51 110,12 109,00 108,35 108,15 108,51 110,12 115,61 108,09 99,02 100,00 100,00 106,06 99,76 91,56

    7 Angka Partisipasi Murni (APM)

    SMP/MTs/Paket B

    79,29 82,83 83,25 83,32 83,92 79,29 82,83 88,77 84,74 85,53 100,00 100,00 106,63 101,70 101,92

    8

    Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA/ Paket C

    34,22 36,08 36,50 37,25 37,75 34,22 36,08 39,76 40,24 48,92 100,00 100,00 108,93 108,03 129,59

    B.2 ASPEK PELAYANAN UMUM

    B.2.1 PENDIDIKAN DASAR

    1

    Angka Partisipasi

    Sekolah terhadap

    penduduk usia 7-12

    tahun 1.103,46 1.119,61 1.108,47 1.101,97 1.099,98 1.103,46 1.119,61 1.185,03 1.085,86 1.026,19 100,00 100,00 106,95 98,64 93,36

    2 Angka Partisipasi Sekolah terhadap penduduk usia 13 - 15 tahun

    855,57 890,97 894,95 895,41 901,51 855,57 890,97 903,77 877,06 938,84 100,00 100,00 100,99 97,95 104,14

    3 Rasio ketersediaan

    SD/MI terhadap

    penduduk usia 7-12

    tahun 44,14 44,79 44,79 44,79 44,79 44,14 44,79 42,33 41,94 39,86 100,00 100,00 94,51 93,64 88,99

    4

    Rasio ketersediaan

    SMP/MTs terhadap

    penduduk usia 13 -

    15 tahun 30,71 32,65 32,96 33,25 33,67 30,71 32,65 32,96 30,73 31,04 100,00 100,00 100,00 92,42 92,19

    5 Rasio Guru SD-MI / Murid

    256,61 253,18 268,85 271,27 272,35 256,61 253,18 257,31 314,95 380,61 100,00 100,00 95,71 116,10 139,75

  • 16

    6 Rasio Guru SMP-MTs / Murid

    231,29 218,70 213,24 209,28 200,65 231,29 218,70 292,98 268,79 370,54 100,00 100,00 137,39 128,44 184,67

    7 Rasio rombel/guru SD-MI

    1,14 1,14 1,10 1,09 1,09 1,14 1,14 1,15 1,14 0,85 100,00 100,00 104,55 104,59 77,98

    8 Sekolah pendidikan SD kondisi bangunan

    baik

    76,78 81,90 86,08 87,97 89,85 76,78 81,90 97,23 57,49 57,05 100,00 100,00 112,95 65,35 63,49

    9 Sekolah pendidikan SMP kondisi

    bangunan baik

    89,02 92,05 93,43 94,09 95,09 89,02 92,05 86,83 68,78 63,98 100,00 100,00 92,94 73,10 67,28

    10 Angka Putus Sekolah SDMI

    0,8 0,7 0,6 0,5 0,13 0,65 0,52 0,45 0,13 0,09 100,00 100,00 101,54 101,60 157,92

    11 Angka Putus Sekolah SMPMTs

    0,8 0,7 0,6 0,5 0,35 0,78 0,53 0,39 0,36 0,44 100,00 100,00 99,44 62,50 109,66

    12 Angka Kelulusan (AL) SD/MI

    99,15 98,88 99,07 99,19 99,21 99,15 98,88 99,42 99,46 99,81 100,00 100,00 100,35 100,27 100,60

    13 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs

    95,61 96,60 96,70 96,80 96,90 95,61 96,60 99,89 98,74 99,99 100,00 100,00 103,30 102,00 103,19

    14 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke

    SMP/MTs

    115,19 91,23 92,25 92,50 92,75 115,19 91,23 92,65 97,91 99,38 100,00 100,00 100,43 105,85 107,15

    B.2.2

    PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

    1 Guru yg memenuhi kualifikasi S1 / D-IV

    33,84 46,79 49,80 52,98 55,94 33,84 46,79 57,71 59,60 68,86 100,00 100,00 115,88 112,50 123,10

    B.2.3 PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

    1 Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Anak

    Usia Dini

    59,58 60,45 62,27 70,5 85,00 59,98 61,96 70,02 78,73 80,89 100,00 100,00 100,12 100,44 102,27

  • 17

    Jika kita perhatikan tabel di atas, capaian indikator outcome pada dua

    tahun terakhir renstra sebelumnya (2014-2015) hampir seluruhnya mencapai

    100% atau sesuai dengan target Renstra, kecuali dua indikator yaitu angka

    melek huruf (AMH) dan rata-rata lama sekolah (RRLS), yang masing-masing

    96,46%, 97,14% dan 103,86%, 104,59%. Hal ini dikarenakan sumber

    penghitungan dua indikator tersebut dari instansi lain (BPS). Adapun untuk

    indikator yang lainnya, realisasi yang sesuai target atau yang mencapai 100%,

    dikarenakan pada tahun III Perubahan Renstra periode 2014-2015 ada

    momentum perubahan dokumen Perubahan Renstra dan konsekuensinya ada

    penyesuaian target dengan realisasi. Sementara pada pada tahun-tahun

    selanjutnya, realisasi Perubahan Renstra terbagi dalam dua kategori, yaitu

    yang melebihi target dan yang tidak sesuai target, dan untuk lebih jelasnya

    dapat dilihat pada tabel di atas.

    Selanjutnya untuk indikator pelayanan pemerataan dan perluasan akses

    pendidikan dasar pada aspek indikator standar pelayanan minimal (SPM) yang

    berdasarkan pada peraturan menteri pendidikan nasional nomor 15 tahun

    2010 tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar yang kemudian

    dirubah dengan Permendikbud Nomor 23 tahun 2013 target-targetnya baru

    dimasukkan pada tahun 2012 dan 2013. Pada jenjang SD ada 8 (delapan)

    indikator, yaitu: (1) % SD yang semua rombelnya tidak melebihi 32 siswa,

    dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing adalah 64,03%

    dan 69,90%; (2) % SD yang telah memenuhi kebutuhan ruang kelas dan meja

    dan kursi serta papan tulis untuk setiap rombel, dengan capaian pada tahun

    2012 dan 2013 masing-masing adalah 52,24% dan 36,44%; (3) % SD yang

    memiliki Ruang Guru Lengkap, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013

    masing-masing adalah 85,08% dan 89,69%; (4) % SD yang memiliki satu orang

    guru untuk setiap 32 peserta didik, dengan capaian pada tahun 2012 dan

    2013 masing-masing adalah 98,32% dan 101,27%; (5) % SD yang memiliki 6

    orang guru, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing

    adalah 102,81% dan 102,99%; (6) % SD yang memiliki 2 orang guru dengan

    kualifikasi S1/D4, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing

    adalah 98,68% dan 100,85%; (7) % SD yang memiliki 2 orang guru yang telah

    memiliki sertifikat pendidik, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013

    masing-masing adalah 107,57% dan 115,69%; (8) % Kepala SD yang

    berkualifikasi S1/D4 dan bersertifikat pendidik, dengan capaian pada tahun

    2012 dan 2013 masing-masing adalah 96,68% dan 122,31%.

  • 18

    Pada jenjang SMP, ada 8 (indikator) SPM, yaitu: (1) % SMP yang semua

    rombelnya tidak melebihi 36 siswa, dengan capaian pada tahun 2012 dan

    2013 masing-masing adalah 80,65% dan 82,15%; (2) % SMP yang telah

    memenuhi kebutuhan ruang kelas dan meja dan kursi serta papan tulis untuk

    setiap rombel, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing

    adalah 109,10% dan 105,77%; (3) % SMP yang memiliki ruang guru dan meja

    + kursi untuk setiap orang, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013

    masingmasing adalah 104,40% dan 104,66%; (4) % SMP yang memiliki ruang

    Kepala Sekolah dan dilengkapi meja kursi, dengan capaian pada tahun 2012

    dan 2013 masing-masing adalah 94,77% dan 93,89%; (5) % SMP yang

    memiliki guru untuk setiap mata pelajaran, dengan capaian pada tahun 2012

    dan 2013 masing-masing adalah 95,88% dan 75,93%; (6) % SMP yang

    memiliki guru berkualifikasi S1/D4 ≥ 70%, dengan capaian pada tahun 2012

    dan 2013 masing-masing adalah 72,56% dan 73,30%; (7) % guru SMP yang

    memiliki guru dengan kualifikasi S1/D4 dan telah memiliki sertifikat pendidik

    ≥ 35%, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-masing adalah

    33,24% dan 30,70%; (8) % Kepala SMP yang berkualifikasi S1/D4 dan

    bersertifikat pendidik, dengan capaian pada tahun 2012 dan 2013 masing-

    masing adalah 69,67% dan 74,11%.

    Dari penjabaran capaian SPM di atas, dapat kita lihat bahwa dari 16

    (enam belas) indikator banyak yang realisasinya tidak mencapai target, hal ini

    disebabkan antara lain: indikator tersebut relatif masih baru dan sebelumnya

    belum dilakukan telaahan; terlalu tingginya penetapan angka-angka dalam

    target indikator-indikator tersebut. Untuk indikator yang realisasinya melebihi

    target, terdapat pada indikator yang berkaitan dengan guru, hal ini

    kemungkinan disebabkan adanya kebijakan pemerintah yaitu pemberian

    tunjangan sertifikasi terhadap guru yang secara langsung maupun tidak

    langsung guru berupaya untuk memenuhi persyaratan untuk mendapatkan

    tunjangan sertifikasi.

    Untuk indikator pelayanan pemerataan dan perluasan akses pendidikan

    pada fokus kesejahteraan, terdapat delapan indikator sebagai alat ukurnya,

    yaitu: (1) Angka Melek Huruf (AMH); (2) Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS); (3)

    Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI/PA; (4) Angka Partisipasi Kasar (APK)

    SMP/MTs/PB; (5) Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A; (6) Angka

    Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B.

  • 19

    Pada indikator yang kenaikannya belum mencapai target, terlihat pada

    APK SMP/MTs/PB contohnya, yang selama lima tahun terakhir kenaikannya

    hanya 2,14% atau rata-rata hanya 0,43% pertahunnya. Hal ini disebabkan

    antara lain oleh faktor peningkatan jumlah penduduk usia 13-15 tahun lebih

    besar dibandingkan dengan penduduk usia tersebut yang masuk ke jenjang

    SMP/sederajat.

    Pada aspek pelayanan umum untuk jenjang pendidikan dasar, capaian

    indikator outcome terbagi dalam dua kategori, kategori pertama adalah yang

    realisasinya terus meningkat atau melebihi target yang sudah ditetapkan;

    kedua adalah indikator yang realisasinya tidak mencapai target. Indikator

    yang realisasinya melebihi target dan terus mengalami peningkatan setiap

    tahunnya (2009-2013) antara lain dapat kita lihat pada indikator rasio guru

    SD-MI/murid atau angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs. Kedua

    indikator ini target dan realisasinya masing-masing adalah : rasio guru SD-

    MI/murid, target : 256,61; 253,18; 268,85; 271,27; 272,35, realisasi : 256,61;

    253,18; 257,31; 314,95, dan 380,61. Untuk indikator angka melanjutkan dari

    SD/MI ke SMP/MTs, target : 115,19; 91,23; 92,25; 92,50, 92,75, realisasi

    115,19; 91,23; 92,65; 97,91; dan 99,38.

    Pada pendidikan menengah untuk aspek pelayanan umum, pada tahun

    terakhir periode Perubahan Renstra 2011-2015 dari tujuh indikator yang ada,

    6 (enam) diantaranya melampau target yang ditetapkan, contohnya adalah

    angka partisipasi sekolah terhadap penduduk usia 16-18 tahun, target dan

    realisasi dari tahun pertama sampai tahun ketiga masing-masing adalah;

    terget: 364,06; 383,48; 385,18; 388,09; 389,71, realisasi: 364,06; 383,48;

    417,48; 409,87; 518,29.

    Faktor penyebab pada indikator yang melebihi target yang ditetapkan

    antara lain adalah: adanya kebijakan pemerintah pusat tentang implemantasi

    pendidikan menengah universal yang diimbangi dengan kebijakan pemberian

    bantuan operasional sekolah pada jenjang pendidikan menengah; faktor

    penyebab yang lain adalah banyak didirikannya unit-unit sekolah baru dan

    sekolah sekolah alternatif pada jenjang dikmen, baik yang dikelola oleh

    pemerintah daerah maupun oleh masyarakat.

    Untuk aspek pelayanan umum pada pendidikan anak usia dini dan

    peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan, masing-masing hanya

    ada 1 (satu) indikator, yaitu: angka partisipasi pendidikan anak usia dini dan

    guru yang memenuhi kualifikasi S1/D4 dan kedua melebihi terget yang sudah

  • 20

    ditetapkan pada tiap tahunnya. Faktor yang menyebabkan terlampuainya

    target untuk dua indikator tersebut masing-masing adalah: pada angka

    partisipasi kasar pendidikan anak usia dini antara lain adalah meningkatnya

    pendirian lembaga pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan nonformal

    menyebabkan semakin dekatnya lembaga pendidikan dengan masyarakat;

    banyaknya masyarakat yang memasukkan anaknya yang berusia 4-6 tahun ke

    lembaga pendidikan anak usia dini, baik jalur formal maupun nonformal.

    Kondisi yang hampir sama dalam realisasi selama lima tahun pun

    terjadi pada realisasi keuangan, baik pada aspek pemerataan dan perluasan

    akses maupun pada aspek pelayanan mutu dan relevansi pendidikan juga

    aspek yang lainnya. Capaian selama lima tahun terakhir terjadi secara

    fluktuatif, contohnya terjadi pada program pendidikan dasar sembilan tahun,

    capaian pada lima tahun terakhir (2011 s.d. 2015) masing-masing adalah:

    88,95%; 63,93%; 75,31%; 58,32%; dan 90,61%. Hal yang sama terjadi juga

    pada program PMPTK, yaitu: 96,69%; 97,27%; 76,89%; 79,68%; 99,00%.

    Sementara untuk program yang lainnya dalam pencapaian lima tahun terakhir

    relatif stabil, contohnya terjadi pada program pendidikan anak usia dini, yaitu:

    97,42%; 98,35%; 97,67%; 94,44%; dan 96,57%.

    Untuk perkembangan capaian keuangan secara lebih detail dapat dilihat

    pada tabel di bawah ini.

  • 21

    TABEL 2.3 PAGU ANGGARAN DAN REALISASI KEUANGAN TAHUN 2011 S.D 2015

    NO URAIAN

    PAGU ANGGARAN TAHUN (* REALISASI ANGGARAN TAHUN (* CAPAIAN

    2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015 2011 2012 2013 2014 2015

    1

    Program

    Pendidikan

    Anak Usia

    Dini

    349.425 488.928 310.516 550.000 1.259.743 340.399 480.841 303.267 519.442 1.216.484 97,42% 98,35% 97,67% 94,44% 96,57%

    2

    Program Wajib Belajar Pendidikan Sembilan

    Tahun

    134.773.852 211.269.949 559.392.939 369.359.092 389.571.188 119.881.839 135.061.396 421.256.920 215.403.800 353.007.870 88,95% 63,93% 75,31% 58,32% 90,61%

    3 Program

    Pendidikan

    Menengah 25.808.203 34.506.754 17.259.747 38.772.476 137.195.858 22.955.931 32.930.180 16.120.326 31.120.752 122.144.804 88,95% 95,43% 93,40% 80,27% 89,03%

    4 Program

    Pendidikan

    Nonformal 5.812.685 6.553.487 3.232.032 6.503.938 12.989.708 5.012.279 6.000.130 3.173.690 6.262.166 12.076.284 86,23% 91,56% 98,19% 96,28% 92,97%

    5 Program PMPTK 2.066.977 1.366.613 5.778.000 22.504.153 33.946.047 1.998.625 1.329.350 4.442.780 17.931.621 33.606.910 96,69% 97,27% 76,89% 79,68% 99,00%

    6 Program

    Manajemen Pelayanan Pendidikan

    3.196.940 3.151.998 3.098.805 2.992.937 3.526.324 2.742.262 2.768.129 2.840.693 2.800.633 3.216.275 85,78% 87,82% 91,67% 93,57% 91,21%

    (* dalam ribuan

  • 22

    2.4.TANTANGAN DAN PELUANG PENGEMBANGAN PELAYANAN DINAS

    PENDIDIKAN

    Kajian terhadap kondisi real perkembangan pembangunan sektor

    pendidikan dapat dianalisa dengan menggunakan pendekatan analisa

    SWOT (strengths, weaknesses, opportunities, threats), yang meliputi

    bidang pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan

    menengah, pendidikan nonformal, dan peningkatan mutu pendidik dan

    tenaga kependidikan. Kajian tersebut diarahkan pada lingkungan

    strategis dinas pendidikan, baik internal maupun eksternal yang meliputi

    kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). Lingkungan eksternal

    meliputi peluang (opportunities) dan ancaman (threats). Di bawah ini

    adalah rumusan terhadap kajian internal dan eksternal dengan

    menggunakan analisis SWOT.

    1. Lingkungan Internal KEKUATAN/STRENGTHS (S)

    a. Animo masyarakat terhadap pendidikan anak usia dini (PAUD)

    semakin meningkat;

    b. Banyak bermunculannya lembaga-lembaga PAUD yang didirikan

    oleh masyarakat;

    c. Capaian APK/APM pada jenjang SD/sederajat dan SMP/sederajat

    yang berdasarkan hasil evaluasi internal dinas pendidikan sudah

    diatas rata-rata capaian nasional dan provinsi;

    d. Lulusan SD/sederajat, SMP/sederajat dari tahun-ketahun

    semakin meningkat;

    e. Penduduk melek aksara sudah mencapai angka 98,18%;

    f. Adanya peningkatan kualifikasi akademik PTK, baik pada jenjang

    PAUD, Dikdas, maupun Dikmen.

    KELEMAHAN/WEAKNESSES (W)

    a. Kepastian dalam memperoleh pendidikan dasar yang berkualitas

    belum dapat diwujudkan sepenuhnya;

    b. Ketersediaan, keterjangkauan, kualitas, dan layanan pendidikan

    menengah masih belum memadai;

  • 23

    c. Layanan pendidikan keaksaraan fungsional bagi orang dewasa

    belum sepenuhnya dapat menjangkau penduduk yang belum

    melek aksara;

    d. Peningkatan kualifikasi akademik PTK, baik pada jenjang PAUD,

    Dikdas, maupun Dikmen belum sesuai dengan kebutuhan yang

    ada.

    2. Lingkungan Eksternal PELUANG/OPPORTUNITIES (O)

    a. Komitmen pemimpin daerah dalam menjamin ketersediaan

    layanan pembangunan pada sektor pendidikan untuk semua

    jenjang dan jenis pendidikan, khususnya pada jenjang pendidikan

    dasar dan pendidikan menengah universal (pendidikan

    menengah);

    b. Adanya komitmen pemerintah daerah yang menetapkan

    pembangunan sektor pendidikan menjadi salah satu prioritas

    dalam pembangunan lima tahun mendatang;

    c. Semakin meningkatnya daya dukung anggaran dari pemerintah

    pusat (APBN), provinsi (APBD Provinsi), maupun kabupaten (APBD

    Kabupaten) dalam memenuhi perluasan daya tampung dan

    peningkatan mutu pendidikan;

    d. Semakin besarnya perhatian pemerintah pusat dan provinsi dalam

    meningkatkan kualifikasi akademik pendidik agar sesuai dengan

    standar nasional pendidikan (SNP);

    e. Kepedulian masyarakat dalam DUDI terhadap pembangunan

    sektor pendidikan melalui program CSR (corporate social

    responsibility)-nya dari tahun ke tahun semakin meningkat, baik

    secara kualitatif maupun kuantitatif;

    f. Kepedulian serta partisipasi masyarakat semakin meningkat

    terhadap dunia pendidikan;

    g. Adanya kebijakan pemerintah pusat terhadap bantuan operasional

    sekolah (BOS), baik untuk tingkat pendidikan dasar maupun

    menengah;

  • 24

    h. Adanya peningkatan koordinasi dan sinergitas antarfungsi baik di

    internal maupun eksternal dalam penyelenggaraan pemerintah

    daerah.

    ANCAMAN/THREATS (T)

    a. Pertumbuhan penduduk dari tahun ke tahun semakin meningkat;

    b. Aksesisibilitas penyelenggraan pendidikan pada jenjang menengah

    masih belum merata;

    c. Angka kemiskinan masih relatif tinggi;

    d. Masih terdapat perusahan yang merekrut karyawan/karyawatinya

    pada penduduk yang masih usia sekolah;

    e. Dalam hal kebijakan pengupahan, DUDI masih memperlakukan

    sama antara karyawan yang lulusan pendidikan menengah dengan

    lulusan yang ada di bawahnya;

    Dengan berpijak pada analisis lingkungan internal dan eksternal

    sebagaimana tergambarkan di atas, maka strategi yang diperlukan dalam

    mencapai tujuan yang sudah ditetapkan adalah sebagai berikut:

    1. STRATEGI S-O ( Strength – Opportunities )

    a. Meningkatkan daya tampung dengan cara mendirikan unit

    satuan/program pendidikan pada semua jenjang dan jenis

    pendidikan;

    b. Meningkatkan pembangunan ruang kelas baru dalam rangka

    menambah daya tampung pada semua jenjang pendidikan;

    c. Memenuhi ketercukupan sarana penunjang satuan/program

    pendidikan, baik secara kualitas maupun kuantitas;

    d. Meningkatkan kualitas profesionalisme dan kompetensi pendidik

    dan tenaga kependidikan pada semua jenis dan jenjang

    pendidikan;

    e. Lebih meningkatkan kerjasama dengan dunia usaha dan dunia

    industri;

    f. Meningkatkan koordinasi dan sinergitas antarfungsi yang ada di

    internal maupun eksternal;

  • 25

    g. Meningkatkan kerjasama pembangunan pada sektor pendidikan

    dengan wilayah-wilayah yang ada di sekitar wilayah perbatasan.

    2. STRATEGI W-O ( Weaknesses – Opportunities )

    a. Meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik dan

    tenaga kependidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan;

    b. Meningkatkan aksesibilitas pendidikan pada semua jenjang dan

    jenis pendidikan;

    c. Meningkatkan sarana prasarana pendidikan pada semua jenjang

    dan jenis pendidikan;

    d. Mempermudah pengurusan izin operasional satuan/program

    pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan;

    e. Meningkatkan pengembangan program keahlian sesuai dengan

    tuntutan DUDI baik secara kualitas maupun kuantitas.

    3. STRATEGI S-T ( Strengths – Threats )

    a. Meningkatkan daya tampung dengan cara menambah

    pembangunan ruang kelas;

    b. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana prasarana penunjang

    satuan/program pendidikan pada semua jenjang dan jenis

    pendidikan;

    c. Menambah jumlah satuan/program pendidikan pada semua

    jenjang dan jenis pendidikan;

    d. Menjalin berbagai kerjasama dengan stakeholder pendidikan;

    e. Meningkatkan program beasiswa bagi siswa yang kurang mampu

    yang ada pada semua jenjang dan jenis pendidikan;

    f. Meningkatkan partisipasi komite sekolah dalam penyelenggaran

    pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan;

    g. Mengembangkan program kegiatan yang ada pada jalur

    pendidikan nonformal.

  • 26

    4. STRATEGI W-T ( Weaknesses – Threats )

    a. Meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi pendidik dan

    tenaga pendidik pada semua jenjang dan jenis pendidikan;

    b. Meningkatkan kuantitas dan kualitas serta kompetensi penilik

    PNF dan Tutor pada jalur pendidikan nonformal;

    c. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana satuan/program

    pendidikan pada semua jenjang dan jenis pendidikan;

    d. Meningkatkan daya tampung sekolah;

    e. Meningkatkan kuantitas dan kualitas pengawas satuan/program

    pendidikan pada jalur pendidikan formal;

    f. Meningkatkan peran pengusaha dan stakeholder pendidikan

    dalam pembangunan pendidikan.

  • BAB III

    ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

    3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

    Setelah melakukan talaahan dan evaluasi terhadap capaian kinerja

    pembangunan pendidikan lima tahun terakhir, sebagaimana

    digambarkan pada bab sebelumnya (BAB 2), masih ada permasalahan

    yang perlu mendapatkan perhatian yang serius dalam kurun waktu lima

    tahun mendatang, antara lain adalah:

    a. Tingkat perluasan akses dan pemerataan pendidikan anak usia dini

    (PAUD) yang berkualitas masih perlu ditingkatkan, hal ini dapat

    dilihat dari capaian APK PAUD dengan capaian pada tahun 2015

    target 81,31% dan realisasi 80,89%,

    b. Tingkat perluasan akses dan pemerataan pendidikan dasar yang

    berkualitas adalah permasalahan lain yang juga perlu mendapatkan

    perhatian serius, hal ini dapat dilihat dari beberapa indikator, antara

    lain adalah APM SD/sederajat, capaian rata-rata kabupaten pada

    tahun 2015 sebesar 99,02%. 16 kecamatan dari seluruh kecamatan

    yang ada di Kabupaten Malang, capaiannya di atas rata-rata

    kabupaten dengan capaian tertinggi 123,78%, 24 kecamatan yang

    lainnya berada di bawah capaian rata-rata kabupaten dengan capaian

    terendah 76,26%. Indikator lain dapat dilihat pada capaian APM

    SMP/sederajat. Capaian tingkat kabupaten adalah 85,53%. Dari 33

    kecamatan yang tersebar di Kabupaten Malang, capaian yang berada

    di atas rata-rata capaian kabupaten ada di 21 kecamatan, dengan

    capaian tertinggi 105,49%, dan 11 kecamatan lainnya berada di

    bawah capaian kabupaten dengan capain terendah 50,48%. Dari 2

    (dua) indikator di atas, dapat kita lihat ada kesenjangan (gap) yang

    cukup lebar antar kecamatan dan hal ini perlu ada intervensi yang

    serius dari pemerintah kabupaten agar kesenjangan tersebut tidak

    terlalu lebar dengan cara menambah daya tampung dan membuka

    unit-unit sekolah baru di kecamatan-kecamatan yang capaian

    indikatornya masih jauh dari harapan.

  • 28

    Kesenjangan yang terjadi dari capaian dua indikator di atas

    merupakan hasil perhitungan internal dinas pendidikan dengan

    melakukan pendataan yang basisnya adalah persekolahan.

    Capaian sebagaimana digambarkan di atas, merupakan hasil

    perhitungan internal Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dengan

    basis perhitungannya adalah sekolah dan bukan rumah tangga, dan

    ini merupakan salah satu penyebab terjadinya kesenjangan yang

    demikian lebar antarkecamatan, disamping faktor yang lainnya yang

    menjadi penyebab dari terjadinya kesenjangan di atas.

    c. Peningkatan kontribusi dan peran pendidikan nonformal dalam

    menunjang sukses program wajar dikdas dan menengah serta

    pemberantasan buta aksara, dapat dilihat dari dua indikator makro

    yang menjadi bagian dari indikator kabupaten termaju dan juga

    menjadi bagian dari komponen indikator pendidikan, indikator

    tersebut adalah angka melek huruf (AMH); dan rata-rata lama sekolah

    (RRLS). Capaian dua indikator tersebut pada tahun 2015 masing-

    masing adalah 98,15% dan 8,04 tahun. Sebaran capaian di 33

    kecamatan untuk AMH yang ada di wilayah Kabupaten Malang juga

    terjadi kesenjangan, akan tetapi tidak terlalu lebar, capaian tertinggi

    adalah 99,06% dan terendah adalah 86,63%. Sementara pada RRLS

    ada 12 kecamatan yang capaiannya di bawah rata-rata capaian

    kabupaten dengan capaian terendah 4,52 tahun, dan 21 kecamatan

    lainnya berada di atas rata-rata capaian kabupaten dengan capaian

    tertinggi 10,88 tahun.

    d. Pemenuhan jumlah, kualifikasi dan kompetensi guru sesuai standar

    pelayanan minimal (SPM) dalam rangka memenuhi standar nasional

    pendidikan pada semua jenjang juga masih perlu ditingkatkan, hal ini

    dapat kita lihat dari capaian indikator guru yang sudah memenuhi

    kualifikasi S1/D4 pada tahun 2015 adalah 68,86%. Capaian indikator

    tersebut tidak secara khusus ditunjang dengan kegiatan untuk

    meningkatkan kualifikasi akademik PTK, hal ini dimungkinkan pada

    kebutuhan dan tuntutan bagi PTK untuk meningkatkan kualifikasi

    akademiknya yang merupakan salah satu syarat untuk menjadi PTK

    profesional. Hal lain yang juga perlu mendapat perhatian adalah, dari

    PTK yang yang sudah S1/D4, masih terdapat lulusan yang belum

    sesuai dengan bidang studi yang dibutuhkan.

  • 29

    e. Peningkatan pelayanan pendidikan sudah dihadapkan pada tuntutan

    pelayanan yang memiliki akuntabilitas yang tinggi dengan manajemen

    pelayanan pendidikan yang baik.

    3.2. TELAAHAN VISI, MISI DAN PROGRAM KEPALA DAERAH WAKIL KEPALA

    DAERAH TERPILIH

    Visi dan misi bupati dan wakil bupati terpilih periode 2016-2021 yang

    tertuang dalam Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah

    Daerah (RPJMD) adalah " Terwujudnya Kabupaten Malang yang MADEP

    MANTEB MANETEP”, adapun misinya adalah

    1. Memantapkan kesadaran dan partisipasi masyarakat dalam

    pembangunan guna menunjang percepatan revolusi mental yang

    berbasis nilai keagamaan yang toleran, budaya lokal, dan supremasi

    hukum;

    2. Memperluas inovasi dan reformasi birokrasi demi tata kelola

    pemerintahan yang bersih, efektif, akuntabel dan demokratis

    berbasis teknologi informasi;

    3. Melakukan percepatan pembangunan di bidang pendidikan,

    kesehatan, dan ekonomi guna meningkatkan Indeks Pembangunan

    Manusia;

    4. Mengembangkan ekonomi masyarakat berbasis pertanian,

    pariwisata, dan industri kreatif;

    5. Melakukan percepatan pembangunan desa melalui penguatan

    kelembagaan, peningkatan kualitas SDM, dan pengembangan

    produk unggulan desa;

    6. Meningkatkan ketersediaan infrastruktur jalan, transportasi,

    telematika, sumber daya air, permukiman dan prasarana lingkungan

    yang menunjang aktivitas sosial ekonomi kemasyarakatan;

    7. Memperkokoh kesadaran dan perilaku masyarakat dalam menjaga

    kelestarian lingkungan hidup.

    Adapun yang mempunyai keterkaitan langsung dengan bidang

    pendidikan adalah Misi 3 yang mempunyai 1 tujuan 1 sasaran yaitu

  • 30

    meningkatnya kualitas pendidikan, kesehatan, daya beli serta

    pemerataan pendapatan.

    Adapun prioritas pembangunan pemerintah daerah pada sektor

    pendidikan antara lain adalah: peningkatan mutu / kualitas dan

    aksesibilitas pelayanan pendidikan dengan difokuskan pada beberapa

    aspek, antara lain yaitu: (a) peningkatan kualitas dan kompetensi

    pendidik dan tenaga kependidikan; (b) peningkatan akses layanan

    pendidikan yang terjangkau dan berkualitas; (c) rintisan wajib belajar 12

    tahun.

    3.3. TELAAHAN RENSTRA KEMDIKBUD DAN DINAS PENDIDIKAN PROVINSI

    Tahun 2014 merupakan tahun terakhir periode Perubahan Renstra

    kementerian pendidikan dan kebudayaan periode 2010-2014, sementara

    dokumen rentra dinas pendidikan Kabupaten Malang merupakan

    Perubahan Renstra periode 2016-2021, oleh karena itu belum dapat

    dilakukan telaahan secara mendalam terhadap kebijakan nasional yang

    terkait dengan pembangunan pada sektor pendidikan yang dapat

    diselaraskan antara program nasional dan kabupaten dalam 5 (lima)

    tahun ke depan, namun demikian, sebagai langkah awal telaahan dapat

    dilakukan dengan berpijak pada penyusunan rancangan rencana

    pembangunan secara teknokratik yang berdasarkan pada peraturan

    menteri perencanaan nasional / kepala badan perencanaan

    pembangunan nasional nomor 1 tahun 2014 tentang pedoman

    penyusunan rencana pembangunan jangka menengah nasional tahun

    2015-2019. Dalam sosialisasi rancangan tersebut, secara umum sasaran

    RPJMN 2015-2019 adalah sebagai berikut:

    1. Pertumbuhan ekonomi;

    2. Pendapatan perkapita;

    3. Pemerataan pembangunan;

    4. Pengentasan kemiskinan;

    5. Keberlanjutan pembangunan;

    6. Peningkatan daya saing;

    7. Inovasi teknologi;

    8. SDM berkualitas;

    9. Resiliensi berbasis swakarsa.

  • 31

    Dari sembilan point sasaran di atas, hanya satu yang relevan

    dengan pembangunan pada sektor pendidikan, yaitu SDM berkualitas,

    yang kemungkinan sasaran tersebut akan dijabarkan secara detil dalam

    Renstra kemendikbud periode yang akan datang.

    Sementara arah kebijakan dan strategi pembangunan nasional

    adalah:

    1. Melanjutkan kebijakan ekonomi yang pro-growth, pro-job, pro-poor, dan

    pro-environment;

    2. Kebijakan hilirisasi pengelolaan sumberdaya alam;

    3. Pemberian insentif fiskal dan non-fiskal untuk pengembangan industri

    di luar Jawa;

    4. Sinergi SDM, IPTEK dengan industri;

    5. Pengembangan sektor pertanian dan infrastruktur perdesaan;

    6. Penguatan kelembagaan masyarakat dan UKM;

    7. Penguatan ketahanan pangan dan energi;

    8. Akselerasi pembangunan infrastruktur untuk mendukung sistem

    logistik nasional.

    Seperti halnya sasaran umum RPJMN 2015-2019, dari 8 (delapan)

    point arah kebijakan, hanya satu yang menjadi rumusan pembangunan

    pada sektor pendidikan, yaitu sinergi SDM, IPTEK dengan industri, yang

    belum dapat informasilkan secara terperinci.

    Kebijakan pembangunan pendidikan di tingkat Provinsi Jawa

    Timur, dirumuskan dalam isu-isu strategis tahun 2014-2019 kualitas dan

    aksesibilitas pendidikan dan kesehatan yang dijabarkan dalam setiap misi

    RPJMD periode 2014-2019, antara lain adalah:

    1. Jatim bebas putus jenjang sekolah;

    2. Peningkatan pelayanan pendidikan nonformal plus kewirausaah

    dengan sasaran usia 15 tahun ke atas;

    3. Pendidikan berkebutuhan khusus;

    4. Peningkatan relevansi dan kualitas pendidikan tinggi;

    5. Peningkatan fasilitas pendidikan dan kompetensi tenaga pendidik.

    Dari lima point di atas, empat yang langsung berimplikasi terhadap

    satuan pendidikan yang menjadi kewenangan pemerintah

    kabupaten/kota, sementara satu point yaitu point keempat tidak

  • 32

    berimplikasi langsung, karena pengelolaan perguruan tinggi tidak-belum-

    menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota.

    Sementara kebijakan umum anggaran Propinsi Jawa Timur pada 5 (lima)

    tahun mendatang terkait pembangunan pendidikan diarahkan pada

    program-program yang dapat memberikan kontribusi terhadap pencapain

    indeks pembangunan manusia (IPM) dan peningkatan kualitas layanan

    pendidikan, antara lain adalah: (1) Jatim bebas putus jenjang sekolah; (2)

    Pendidikan nonformal untuk sasaran utama usia 15 tahun ke atas; (3)

    Pendidikan berkebutuhan khusus; (4) Peningkatan relevansi dan kualitas

    pendidikan menengah.

    3.4. TELAAHAN RENCANA TATA RUANG DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRETEGIS

    Tujuan penataan ruang Kabupaten Malang sebagai mana tertuang

    dalam Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 3 tahun 2010 tentang

    Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Malang tahun adalah

    ”terwujudnya penataan ruang yang produktif seimbang dan lestari bagi

    kesejahteraan masyarakat sesuai dengan kemampuan daya dukung dan

    daya tampung lingkungan hidup yang selektif, efektif dan efisien serta

    mendorong perkembangan wilayah dan perekonomian masyarakat”.

    Berdasarkan RT/RW tersebut di atas, rencana struktur ruang

    Kabupaten Malang meliputi rencana sistem pusat kegiatan dan rencana

    sistem jaringan prasarana, hal ini dapat terlihat dari (a) kebijakan dan

    strategi sistem perdesaan; (b) kebijakan dan strategi sistem perkotaan; (c)

    kebijakan dan strategi penetapan fungsi kawasan perdesaan dan kawasan

    perkotaan ; (d) kebijakan dan strategi pengembangan sistem jaringan

    prasarana wilayah.

    RT/RW Kabupaten Malang jika dilihat dari perspektif pendidikan,

    berimplikasi terhadap semakin tingginya kebutuhan masyarakat terhadap

    ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan di setiap titik yang

    memungkinkan terjadinya pertambahan penduduk yang lebih tinggi yang

    berasal dari arus urbanisasi dan migrasi, hal ini merupakan konsekuensi

    dari sebuah wilayah yang dimungkinkan lebih memberikan jaminan

    kepada masyarakat untuk keberlangsungan kehidupan yang lebih layak.

    Selain itu, upaya peningkatan layanan pendidikan di wilayah-wilayah

    pedesaan harus mendapat perhatian lebih serius melalui peningkatan

  • 33

    sarana dan prasarana pendidikan serta berbagai alternatif pelayanan

    pendidikan yang sesuai dengan kondisi dan karakteristik wilayah masing-

    masing.

    Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 3 Tahun

    2016 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa

    perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup di Kabupaten Malang

    harus selaras dengan asas dan tujuan perlindungan dan pengelolaan

    lingkungan hidup sebagaimana yang diamanatkan Undang-Undang

    Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

    Hidup yang disesuaikan dengan karakteristik dan kearifan lokal yang

    berkembang di masyarakat serta antisipatif terhadap permasalahan-

    permasalahan lingkungan hidup di masa yang akan datang;

    lingkungan hidup harus dilindungi dan dikelola dengan baik

    berdasarkan asas tanggung jawab negara, asas keberlanjutan, dan asas

    keadilan. Selain itu, pengelolaan lingkungan hidup harus dapat

    memberikan kemanfaatan ekonomi, sosial, dan budaya yang dilakukan

    berdasarkan prinsip kehati-hatian, demokrasi lingkungan, desentralisasi,

    serta pengakuan dan penghargaan terhadap kearifan lokal dan kearifan

    lingkungan. Penggunaan sumber daya alam harus selaras, serasi, dan

    seimbang dengan fungsi lingkungan hidup. Oleh karena itu

    Pembangunan infrastruktur dalam bidang pendidikan juga harus

    mempertimbangkan kajian lingkungan hidup strategis untuk tetap dapat

    menjaga kelestarian sumber daya alam demi mewujudkan peningkatan

    sumber daya manusia yang handal.

    3.5. PENENTUAN ISU-ISU STRATEGIS

    Berdasarkan telaahan terhadap beberapa hal sebagaimana tersebut

    di atas, yang antara lain adalah:

    1) Telaahan pencapaian terhadap layanan pendidikan pada tingkat

    kabupaten dalam kurun waktu lima tahun terakhir;

    2) Telaahan terhadap sasaran perencanaan pembangunan nasional

    periode tahun 2015-2019;

    3) Implikasi dari rencana tata ruang wilayah di wilayah Kabupaten

    Malang terhadap layanan pendidikan;

  • 34

    4) Permasalahan aktual dalam kurun lima tahun terakhir juga salah

    satu yang menjadi faktor dalam penentuan isu-isu strategis dengan

    rumusan antara lain adalah:

    a) Masih kurangnya rata-rata lama sekolah (RLS);

    b) Penyebaran sarana pendidikan yang belum merata;

    c) Masih tingginya jumlah ruang kelas dalam kondisi rusak;

    d) Kebutuhan tenaga pendidik dan kependidikan yang belum

    seimbang;

    e) Rendahnya mutu lulusan;

    f) Belum meratanya jumlah tenaga pendidikan yang berkualitas

    (memiliki kompetensi);

    g) Implementasi kurikulum 2013;

    h) Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK);

    i) Implementasi pendidikan karakter baik di lembaga formal maupun

    lembaga non formal;

    j) Implementasi UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah

    khususnya pembagian kewenangan bidang pendidikan, dimana

    kewenangan pengelolaan Pendidikan Dasar SD dan SMP ada pada

    Kabupaten/Kota.

    Setelah melakukan indentifikasi terhadap isu-isu strategis

    sebagaimana terdapat dalam rumusan di atas, maka dinas pendidikan

    melakukan langkah-langkah yang dapat menjawabnya, yang dirumuskan

    dalam program prioritas, antara lain yaitu:

    1. Peningkatan Rata-Rata Lama Sekolah (RRLS);

    2. Peningkatan akses pendidikan (sarana dan prasarana);

    3. Peningkatan Angka Melek Huruf;

    4. Bantuan beasiswa bagi siswa yang berasal dari keluarga tidak

    mampu;

    5. Peningkatan Jumlah Sekolah Model/Rujukan di Kabupaten Malang;

    6. Peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan serta

    distribusi yang merata sesuai kebutuhan.

    7. Mendorong Implementasi Kurikulum 13 atau lainnya sesuai ketentuan

    yang berlaku dengan mengintegrasikan pendidikan karakter.

  • BAB IV

    TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

    4.1. TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH

    Berdasarkan rumusan tugas pokok dan fungsi Dinas Pendidikan

    yang tertuang dalam Peraturan Daerah Kabupaten Malang nomor 9 tahun

    2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten

    Malang, juga visi dan misi Bupati terpilih periode 2016-2021 yang

    ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kabupaten Malang Nomor 6 Tahun

    2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun

    2016-2021, yang telah di Perubahan berdasarkan Keputusan Bupati

    nomor 44 Tahun 2017 tentang Perubahan RPJMD Tahun 2016-2021

    serta hasil telaah terhadap isu-isu aktual yang berkembang, maka Dinas

    Pendidikan Kabupaten Malang menetapkan tujuan dan sasaran jangka

    menengah.

    Tujuan dalam bahasa Inggris disebut goal atau objektif. Tujuan

    adalah hasil yang diinginkan untuk jangka waktu tertentu. Bedanya

    dengan misi adalah, jika misi berbicara tentang tujuan keberadaan

    organisasi atau individu, maka tujuan memiliki cakupan lebih kecil dan

    merupakan bagian dari misi. Apabila misi disebut tugas, maka tujuan

    adalah tugas-tugas kecil yang merupakan bagian dari misi.

    Dari definisi tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dalam lima

    tahun ke depan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Malang pada sektor

    pendidikan yang tertuang dalam Perubahan Renstra Dinas Pendidikan

    adalah berpijak pada rumusan visi dan misi yang sudah ditetapkan untuk

    lima tahun mendatang, juga berdasarkan pada hasil pengkajian pada isu-

    isu dan analisis lingkungan strategis. Dengan kata lain, tujuan dinas

    pendidikan mengarahkan pada perumusan strategi, program, dan

    kegiatan dalam rangka merumuskan tujuan makro yang dikemas dalam

    rumusan visi dan misi di atas. Berdasarkan tujuan yang sudah

    ditetapkan, Pemerintah Kabupaten Malang melalui Dinas Pendidikan

    akan mengetahui hal-hal yang harus dicapai dalam kurun waktu lima

    tahun ke depan dengan salah satu pertimbangannya antara lain adalah

    sumber daya yang di miliki serta faktor lingkungan yang dapat

    mempengaruhi tercapainya tujuan tersebut.

  • 36

    Rumusan tujuan Dinas Pendidikan Kabupaten Malang periode

    tahun 2016-2021 adalah:

    1. Tersedia dan terjangkaunya layanan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

    dan Pendidikan Masyarakat (DIKMAS);

    2. Terjaminnya kepastian memperoleh layanan pendidikan dasar yang

    merata dan berkualitas dalam rangka penuntasan wajib belajar

    pendidikan dasar sembilan tahun;

    3. Meningkatkan kompetensi dan profesionalitas sumber daya manusia

    (SDM) kependidikan;

    4. Meningkatnya kapasitas kelembagaan dan akuntabilitas pelaksanaan

    fungsi administrasi dan manajemen SD dan SMP;

    Sasaran Dinas Pendidikan dirumuskan berdasarkan tujuan dari

    masing-masing misi yang sudah dirumuskan. Adapun definisi sasaran itu

    sendiri adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, kelompok, atau seluruh

    organisasi. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan

    membuat kriteria untuk mengukur keberhasilan/ketidak berhasilan suatu

    pekerjaan. Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan lembaga

    untuk mencapai sasarannya. Pendekatan pertama disebut pendekatan

    tradisional. Pada pendekatan ini, pimpinan tertinggi memberikan sasaran-

    sasaran umum, yang kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi

    sub-tujuan (subgoals) yang lebih terperinci. Bawahannya itu kemudian

    menurunkannya lagi kepada anak buahnya, dan terus hingga mencapai

    tingkat paling bawah. Pendekatan kedua disebut dengan management by

    objective atau MBO. Pada pendekatan ini, sasaran dan tujuan organisasi

    tidak ditentukan oleh pimpinan puncak saja, tetapi juga oleh bawahan.

    Pimpinan dan bawahan bersama-sama membuat sasaran-sasaran yang

    ingin mereka capai. Dengan begini, seluruh karyawan akan merasa

    dihargai sehingga produktivitas mereka akan meningkat.

    Terkait dengan hal tersebut, kalau kita tarik benang merah dari dua

    pola pendekatan dalam penentuan sasaran di atas, yang dilakukan di

    Dinas Pendidikan untuk menentukan sasaran sasaran yang ada dalam

    mencapai visi misi yang sudah dirumuskan, Dinas Pendidikan cenderung

    lebih menggunakan pola yang kedua, yaitu dalam penentuan sasaran-

    sasaran pendidikan, tidak hanya dilakukan oleh pucuk pimpinan, tapi juga

    ada peran aktif pejabat di bawahnya. Dan rumusan sasaran sasaran yang

  • 37

    ingin dicapai atau dihasilkan oleh lembaga dalam jangka waktu tahunan,

    semesteran, triwulanan atau bulanan dengan tetap berpijak pada

    Perubahan RPJMD periode 2016-2021 adalah:

    a) Meningkatnya perluasan akses dan pemerataan Pendidikan Anak Usia

    Dini (PAUD);

    b) Meningkatnya perluasan akses dan pemerataan Pendidikan

    Masyarakat (DIKMAS) yang berkualitas;

    c) Meningkatnya literasi angka penduduk usia 15 tahun ke atas;

    d) Meningkatnya perluasan akses dan pemerataan pendidikan dasar

    yang berkualitas;

    e) Terpenuhinya jumlah, kualifikasi, dan kompetensi guru sesuai SPM

    dalam rangka memenuhi standar nasional pendidikan pada SD dan

    SMP;

    f) Tata kelola kelembagaan yang efektif dan akuntabel dalam rangka

    optimalisasi fungsi layanan publik dinas pendidikan.

    Keterkaitan rumusan tujuan, sasaran, dan target indikator kinerja

    masing-masing sasaran adalah sebagaimana tertuang dalam tabel berikut:

  • 38

    Tabel 4.1

    Rumusan tujuan, sasaran, dan target indikator kinerja masing-masing sasaran

    NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

    2016 2017 2018 2019 2020 2021

    Misi 3 RPJMD: Melakukan percepatan pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan, dan ekonomi guna meningkatkan indeks pembangunan manusia

    1

    Tersedia dan terjangkaunya

    layanan Pendidikan Anak Usia

    Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (DIKMAS);

    Meningkatnya perluasan

    akses dan pemerataan PAUD yang berkualitas

    APK Pendidikan Anak Usia

    Dini (PAUD) 81,31 81,95 82,55 83,35 84,25 85

    Meningkatnya perluasan akses dan pemerataan

    DIKMAS yang berkualitas

    Angka Rata-Rata Lama

    Sekolah 6.66 6,68 6,7 6,73 6,76 6,8

    Meningkatnya angka

    literasi penduduk usia 15 tahun ke atas

    Angka Melek Huruf (AMH) 98,88 99,1 99,2 99,3 99,4 99,5

    2

    Terjaminnya kepastian

    memperoleh layanan

    pendidikan dasar yang merata dan berkualitas dalam rangka

    penuntasan wajib belajar

    pendidikan dasar sembilan tahun;

    Meningkatnya perluasan

    akses dan pemerataan

    pendidikan dasar yang berkualitas

    1. Angka Partisipasi Murni

    (APM) SD-MI-Paket A 99,35 99,45 99,55 99,63 99,69 99,75

    2. Angka Partisipasi Murni

    (APM) SMP-MTs-Paket B 80,61 81,2 81,9 82,6 83,9 84,79

    3. Angka Partisipasi Kasar

    (APK) SD-MI-Paket A 113,19 113,2 113,21 113,22 113,23 113,24

    4. Angka Partisipasi Kasar

    (APK) SMP-MTs-Paket B 96,55 96,62 96,69 96,76 96,83 96,85

    5. Persentase Ruang Kelas

    SD Kondisi Baik 88,5 90 91,5 93 94,2 95

    6. Persentase Ruang Kelas

    SMP Kondisi Baik 86 88,5 92 93,5 95 96

    7. Angka Putus Sekolah

    (DO) SD 0,01 0,01 0,01 0,01 0,01 0,5

  • 39

    NO. TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET KINERJA SASARAN PADA TAHUN KE-

    2016 2017 2018 2019 2020 2021

    8. Angka Putus Sekolah (DO) SMP

    0,07 0,065 0,06 0,055 0,05 0,04

    9. Angka Lulusan (AL) SD 100 100 100 100 100 100

    10. Angka Lulusan (AL) SMP 100 100 100 100 100 100

    11. Angka Melanjutkan (AM)

    dari SMP ke jenjang SM 94,59 95,5 96,5 97,5 98,5 99,5

    3

    Meningkatkan kompetensi dan

    profesionalitas sumber daya

    manusia (SDM) kependidikan

    Terpenuhinya jumlah,

    kualifikasi, dan

    kompetensi guru sesuai SPM dalam rangka

    memenuhi standar

    nasional pendidikan pada Sekolah Dasar dan

    Sekolah Menengah

    Pertama

    1. Persentase guru SD berkelayakan atau telah

    berkualifikasi S1/D4

    91,3 91,6 91,9 92,4 92,7 93

    2. Persentase guru SMP

    berkelayakan atau telah

    berkualifikasi S1/D4

    92,6 92,65 92,7 92,75 92,8 92,85

    3. Persentase guru SD tersertifikasi

    86 86,1 86,2 86,3 86,4 86,5

    4. Persentase guru SMP

    tersertifikasi 88 89,5 91 92,5 93,5 94

    5. Rasio Guru SD terhadap Siswa

    1:16 1:16 1:16 1:16 01:16 1:20

    6. Rasio Guru SMP terhadap Siswa SMP

    1:17 1:18 1:18 1:18 1:18 1:20

    7. Rasio Rombel/Guru SD 0,88 0,91 0,94 0,97 1 1

    4

    Meningkatnya kapasitas

    kelembagaan dan akuntabilitas pelaksanaan

    fungsi administrasi dan

    manajemen SD dan SMP

    Terwujudnya tata kelola kelembagaan yang efektif

    dan akuntabel dalam

    rangka optimalisasi fungsi layanan publik pada SD

    dan SMP

    Persentase Sekolah menerapkan prinsip (MBS),

    memiliki Rencana Kerja

    Tahunan, Laporan Tahunan dan memiliki komite sekolah

    yang berfungsi dengan baik

    86 88 90 92 94 94,5

  • 40

    4.2. STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN

    Pencapaian tujuan dan sasaran dalam mewujudkan visi dan misi

    Pemerintah Kabupaten Malang melalui Perangkat Daerah Dinas

    Pendidikan Kabupaten Malang di atas, upaya yang dilakukan

    menggunakan strategi dan arah kebijakan sebagai berikut:

    Sasaran pertama, yaitu: “Meningkatkan akses PAUD yang bermutu

    dan terjangkau”, dicapai melalui strategi Fasilitasi penyelenggaraan

    PAUD dan peningkatan kapasitas tenaga pendidik PAUD, baik formal

    maupun nonformal. Arah kebijakan strategi tersebut adalah (1)

    penyediaan dan peningkatan sarana dan prasarana PAUD, (2)

    penyediaan biaya operasional PAUD, (3) peningkatan kompetensi dan

    kualifikasi akademik pendidik PAUD.

    Sasaran kedua, yaitu “Meningkatnya perluasan akses dan pemerataan

    DIKMAS yang berkualitas”, dicapai melalui strategi peningkatan

    kapasitas kelembagaan Pendidikan Masyarakat (DIKMAS). Arah

    kebijakan strategi tersebut adalah (1) penyelenggaraan akreditasi

    lembaga DIKMAS, (2) peningkatan kompetensi dan kualifikasi

    akademik pendidik DIKMAS.

    Sasaran ketiga, yaitu “Meningkatnya angka literasi penduduk usia 15

    tahun ke atas” dicapai melalui penyelenggaraan pendidikan

    keaksaraan dan kesetaraan. Arah kebijakan strategi tersebut adalah

    (1) Penyelenggaraan Pendidikan Kecakapan Hidup, (2)

    Penyelenggaraan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan, (3)

    peningkatan peran dan fungsi lembaga pendidikan informal, (4)

    publikasi pendidikan non formal dan informal dalam rangka

    menunjang peningkatan taraf hidup.

    Sasaran ke empat, yaitu “Meningkatnya perluasan akses dan

    pemerataan pendidikan dasar yang berkualitas” dicapai melalui

    strategi, yaitu penyelenggaraan program wajib belajar sembilan tahun

    yang berkualitas. Arah kebijakan strategi tersebut melalui: (1)

    pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dasar; (2)

    Fasilitasi penyelenggaran KBM pendidikan dasar; (3) Peningkatan

    kualitas kapasitas pendidik melalui peningkatan kompetensi dan

    kualifikasi; (4) Penguatan strategi pembelajaran dalam rangka

    peningkatan kompetensi lulusan.

  • 41

    Sasaran ke lima, yaitu “Terpenuhinya jumlah, kualifikasi, dan

    kompetensi guru sesuai SPM dalam rangka memenuhi standar

    nasional pendidikan pada Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah

    Pertama” dicapai melalui strategi peningkatan kualifikasi dan

    kompetensi tenaga kependidikan. Arah kebijakan dalam pemenuhan

    strategi tersebut adalah (1) peningkatan kualifikasi dan kompetensi

    tenaga guru SD dan SMP, (2) distribusi tenaga guru secara merata

    sesuai kebutuhan jumlah riil guru, (2) peningkatan kesejahteraan

    guru.

    Sasaran ke enam, yaitu “Terwujudnya tata kelola kelembagaan yang

    efektif dan akuntabel dalam rangka optimalisasi fungsi layanan publik

    pada SD dan SMP” dicapai melalui strategi peningkatan tata kelola

    sesuai pencapaian indikator akuntabilitas kinerja pemerintahan.

    Arah kebijakan dalam pemenuhan strategi tersebut adalah (1)

    peningkatan peran dan fungsi Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah,

    (2) peningkatan peran sekolah dalam penyelenggaraan Manajemen

    Berbasis Sekolah.

  • BAB V

    PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK

    SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

    5.1. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATOR

    Program dapat didefinisikan secara umum dan secara khusus, secara

    umum program dapat diartikan sebagai rangkaian kegiatan yang dilakukan

    tidak hanya satu kali tetapi secara berkesinambungan. Sedangkan definisi

    program secara khusus adalah sebagai suatu unit atau kesatuan kegiatan

    yang merupakan realisasi atau implementasi dari suatu kebijakan, yang

    berlangsung dalam proses yang berkesinambungan, dan terjadi dalam suatu

    organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Ada tiga unsur pokok yang

    yang harus diperhatikan dalam menentukan program, yaitu: (1) Realisasi atau

    implementasi suatu kebijakan; (2) Terjadi dalam waktu yang relatif lama-

    bukan kegiatan tunggal tetapi jamak-berkesinambungan; (3) Terjadi dalam

    organisasi yang melibatkan sekelompok orang. Penentuan rumusan program

    yang dilakukan melalui perencanaan yang komprehensif dalam sebuah

    organisasi/lembaga merupakan hal penting yang harus dilakukan agar

    program-program tersebut dapat menunjang terlaksananya tujuan dari

    organisasi/lembaga yang tentunya ditentukan bagaimana cara seorang

    manager menyusun sebuah perencanaan tersebut.

    Dari definisi tersebut di atas, dalam pengertian lain program adalah

    instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan

    oleh instansi pemerintah/ lembaga/ masyarakat yang dikoordinasikan oleh

    instansi pemerintah untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh

    alokasi anggaran.

    Dalam Perubahan Renstra Dinas Pendidikan Kabupaten Malang tahun

    2016-2021, program dan kegiatan dikelompokan dalam dua kategori, yaitu

    Program/Kegiatan Utama dan Program/Kegiatan Penunjang.

    Program/kegiatan utama adalah sekumpulan rencana kerja yang berdampak

    langsung terhadap capaian indikator sasaran. Sedangkan program/kegiatan

    penunjang adalah sekumpulan rencana kerja yang memberikan da