Perubahan RENCANA STRATEGISdinkes.indramayukab.go.id/wp-content/uploads/2020/09/... · 2020. 9....
Transcript of Perubahan RENCANA STRATEGISdinkes.indramayukab.go.id/wp-content/uploads/2020/09/... · 2020. 9....
Perubahan RENCANA STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPTEN INDRAMAYU
TAHUN 2016-2021
PEMERINTAH KABUPATEN INDRAMAYU
DINAS KESEHATAN
2020
Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2016 - 2021 i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas hidayah Inayah
dan RidhoNya, Rencana Strategis (Revisi) Dinas Kesehatan
Kabupaten Indramayu tahun 2016 – 2021 telah selesai disusun.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dalam
setiap satuan kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus menyusun
Rencana Strategis (Renstra) untuk kurun waktu 5 tahun kedepan.
Sejalan perubahan kebijakan Bupati Indramayu terkait
dengan pergantian pejabat struktural Kepala Dinas Kesehatan,
maka perlu dilakukan perubahan atau revisi Rencana Strategis
yang telah direncanakan sebelumnya.
Substansi Rencana Strategis ini memuat Latar Belakang,
Landasan Hukum, Maksud dan Tujuan, Gambaran Pelayanan di
Bidang Kesehatan, Isu-isu Strategis di bidang Kesehatan, Rencana
Program, Indikator Kinerja dan Pagu Indikatif Program.
Kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada Tim
Penyusun : Sekretaris, Kepala Bidang, Kasubag dan Kasie
dilingkup Dinas Kesehatan yang telah mencurahkan pemikirannya
dalam penyusunan Rencana Strategis ini.
Rencana Strategis ini diharapkan menjadi pedoman dalam
pelaksanaan urusan wajib pemerintah yang dilaksanakan dan
menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Indramayu dibidang
kesehatan.
ii
Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2016 - 2021
Kami menyadari Renstra ini mungkinkan untuk terdapat
kekurangan, oleh sebab itu saran dan masukan yang konstruktif
sangat diharapkan untuk penyempurnaan program kegiatan
kesehatan di Kabupaten Indramayu.
Indramayu, Januari 2020
Penyusun
Perubahan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2016 – 2021 iii
DAFTAR ISI
hal
KATA PENGANTAR…………………………………………………. i DAFTAR ISI ………………………………………………………….. iii BAB I PENDAHULUAN ……………………………………….. 1
1.1. Latar Belakang …………………………………. 1 1.2. Landasan Hukum ……………………………… 3
1.3. Maksud dan Tujuan …………………………... 5 1.4. Sistimatika Penulisan …………………………. 6
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN..... 10
2.1. Tugas, Fungsi dan Strukstur Organisasi Dinas Kesehatan ……………………………….. 10
2.2. Sumber Daya Dinas Kesehatan …………….. 12 2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan………….. 23 2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan
Pelayanan Dinas Kesehatan …………………. 29 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI ……………………………………………. 30
3.1. Identifikasi Permasalahan ..…………………. 30 3.2. Telahaan Visi, Misi dan Program sehatan 38
3.3. Telahaan Renstra Kemenkes Dan Provinsi 40 3.4. Penentuan Isu-Isu Strategis…………………. 44
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
................................................………………………. 45 4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah .… 45
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN………………… 49 5.1. Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan…. 49 BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR
KINERJA, SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF 51 5.1. Program ………….……………………………… 52 5.2. Kegiatan …………………………………………. 52
BAB VII INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN
RPJMD …………………………………………………… 57 BAB VIII PENUTUP ……………………………………………….. 59
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan dalam UU No. 36 Tahun 2009 adalah untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Pencapaian tujuan pembangunan kesehatan dilakukan melalui upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan yang komprehensip baik promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Penyelenggaraan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat didahului dengan mekanisme perencanaan yang berpedoman pada Rencana Strategis Dinas Kesehatan. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5 tahun, yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsinya serta bersifat indikatif, dengan memperhatikan prinsip prinsip good governance (partisipatif, transparan dan akuntabel).
Dinas Kesehatan telah menyusun dokumen Renstra 2016-2021. Tahapan rencana pembangunan kesehatan dalam dokumen Renstra telah sampai pada tahun ke-4 dan telah banyak terjadi dinamika sesuai dengan perkembangan masyarakat yang perlu direspon dengan melakukan revisi kembali terhadap dokumen Renstra Dinas Kesehatan tahun 2016-2021.
Beberapa dinamika lingkungan eksternal yang perlu segera direspon dengan melakukan Revisi terhadap dokumen Renstra Dinas Kesehatan tahun 2016-2021 adalah :
1. Adanya Revisi RPJMD Kabupaten Indramayu tahun 2016-2021 yang memuat kebijakan-kebijakan baru dan issue strategis tingkat Kabupaten.
2. Adanya SPM Bidang Kesehatan yang baru berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan
3. Adanya kebijakan smart city di Kabupaten Indramayu yang lebih memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam meningkatkan pelayanan publik.
Beberapa dinamika lingkungan internal yang perlu segera direspon dengan melakukan Revisi terhadap dokumen Renstra Dinas Kesehatan tahun 2016-2021 adalah :
1. Telah terbitnya Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat yang mengatur tentang penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas.
2. Peraturan Bupati Kabupaten Indramayu Nomor 37 Tahun 2016 tentang Tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu.
Berdasarkan dokumen Revisi RPJMD Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 disebutkan bahwa permasalahan utama dalam bidang kesehatan di Kabupaten Indramayu adalah masih kurangnya sarana dan prasarana kesehatan, umur
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 2
harapan hidup (UHH), balita gizi buruk (stunting), angka kematian ibu dan angka kematian bayi, dan semakin tingginya kasus HIV AIDS serta meningkatnya penyakit tidak menular. Permasalahan tersebut perlu mendapat perhatian utama dalam pembangunan kesehatan di Kabupaten Indramayu.
Arah kebijakan pembangunan berdasarkan dokumen Revisi RPJMD Kabupaten Indramayu 2016-2021 pada bidang kesehatan adalah sebagai berikut :
a. Meningkatkan kualitas layanan kesehatan melalui pengembangan SDM, pembangunan infrastruktur dan pengembangan sistem layanan kesehatan.
b. Melaksanakan SPM bidang kesehatan secara konsisten untuk mencapai pelayanan kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
c. Meningkatkan cakupan warga miskin penerima fasilitas jaminan kesehatan.
Sementara itu dalam laporan hasil evaluasi (LHE) AKIP T.A. 2017 oleh ITWILPROP terdapat beberapa rekomendasi sebagai berikut :
1. Menetapkan tujuan dan sasaran yang berorientasi hasil yang merupakan isu strategis organisasi.
2. Menetapkan indikator kinerja sasaran yang SMART (specific, measurable, achievable, relevant, timely)
3. Melakukan pengukuran pencapaian kinerja sasaran dan tidak hanya berfokus kepada realisasi fisik dan penyerapan anggaran
4. Evaluasi internal yang dilakukan agar menyajikan rekomendasi dan tindak lanjutnya
Kebijakan pusat yang perlu diakomodir dalam Revisi Renstra adalah dokumen RPJMN. Dalam RPJMN disebutkan bahwa pembangunan kesehatan pada periode 2015-2019 adalah “Program Indonesia Sehat” yang dilaksanakan
dengan 3 pilar utama yaitu :
1. Paradigma sehat. Paradigma sehat di lakukan dengan strategi pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan promotif preventif dan pemberdayaan masyarakat;
2. Penguatan pelayanan kesehatan dan jaminan kesehatan nasional. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan, menggunakan pendekatan continuum of care
dan intervensi berbasis risiko kesehatan.
3. Jaminan kesehatan Nasional. Jaminan kesehatan nasional dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan benefit serta kendali mutu dan kendali biaya.
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, maka dokumen Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 perlu direvisi agar dapat mengikuti perkembangan dinamika internal dan eksternal serta memenuhi kebutuhan pembangunan Kesehatan di Kabupaten Indramayu dalam rangka mewujudkan visi Kabupaten Indramayu yaitu “Religius, Maju Mandiri dan Sejahtera”.
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 3
1.2 Landasan Hukum
Landasan hukum penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 adalah sebagai berikut:
1. Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 H ayat 1, tentang : Hak untuk hidup sejahtera lahir dan bathin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat dan hak mendapatkan pelayanan kesehatan.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);
5. Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421);
6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (LembaranNegara Republik Indonesia Tahun2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4548), dan terakhir diganti dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat Dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
8. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
9. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5038);
10. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063).
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 4
11. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072).
12. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal;
14. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kabupaten;
15. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;
16. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817);
18. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833);
19. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 Tentang Perangkat Daerah;
20. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan Nasional (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 193);
21. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 3);
22. Peraturan Menteri Kesehatan No 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan masyarakat;
23. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015 tentang Rencana Strategis (Renstra) Kementrian Kesehatan Tahun 2015-2019;
24. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kabupaten;
25. Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 09 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Indramayu;
26. Peraturan Bupati Indramayuu Nomor 37 Tahun 2016 tentang Organisasi, dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu.
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 5
1.3 Maksud dan Tujuan
Rencana Strategis Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 ini disusun dengan maksud untuk untuk membangun sebuah perencanaan komprehensif dan strategis selama kurun waktu lima tahunan, dan mengacu pada sistem perencanaan pembangunan nasional yang tertera pada UU No. 25 Tahun 2004 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 Tahun 2010. Rencana strategis Dinas Kesehatan menjadi dasar mekanisme pengecekan dan perimbangan (check and balances) kewenangan atas kegiatan-kegiatan pembangunan yang
dilakukan oleh seluruh elemen masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Indramayu. Renstra Dinas Kesehatan juga diharapkan dapat membatasi peluang pengelolaan yang salah, dan peluang penyalahgunaan sumber daya serta memastikan kegiatan pembangunan sejalan dan searah dengan visi atau tujuan akhir yang ingin dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Indramayu.
Berikut ini adalah tujuan penyusunan rencana strategis Dinas Kesehatan :
1. Menyediakan acuan resmi dalam menentukan prioritas program tahunan pada rencana kerja Dinas Kesehatan;
2. Memberikan gambaran tentang kondisi umum urusan yang menjadi kewenangan Dinas Kesehatan dan memberikan pemahaman mengenai arah dan tujuan yang ingin dicapai dalam rangka mewujudkan visi dan misi Pemerintah Kabupaten Indramayu sesuai dengan Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kesehatan;
3. Menjamin terciptanya sinkronisasi kebijakan dalam kerangka koordinasi, integrasi dan sinergi kebijakan antar pelaku pembangunan;
4. Menyediakan indikator dan target kinerja untuk mengukur dan melakukan evaluasi kinerja Dinas Kesehatan;
5. Memelihara kesinambungan proses dan hasil-hasil pembangunan yang dilaksankan.
1.4 Sistematika Penulisan
Rencana strategis yang dibuat untuk rentang waktu pelaksanaan lima tahunan ini memuat 4 (empat) komponen utama seperti yang diterapkan di Peraturan Menteri Dalam Negeri No 86 Tahun 2017, yakni Tujuan, Sasaran, Program dan Kegiatan Indikatif yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan akhir organisasi. Keempat komponen ini dilaksanakan dan diwujudkan secara partisipatif, sinergi dan berkelanjutan oleh seluruh komponen stakeholders Kabupaten Indramayu. Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif. Sistematika rencana strategis ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mengemukakan secara ringkas dinamika lingkungan internal dan eksternal yang perlu direspon dengan melakukan Revisi terhadap Renstra Dinas
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 6
Kesehatan tahun 2016-2021.
1.2. Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang aturan perundangan yang menjadi dasar hukum penyusunan dokumen Renstra Dinas Kesehatan tahun 2016-2021 seperti undang-undang, peraturan pemerintah, keputusan menteri, peraturan daerah, keputusan Bupati dan ketentuan peraturan lainnya.
1.3. Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu tahun 2016-2021.
1.4. Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, serta susunan garis besar isi dokumen.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN DINAS KESEHATAN KABUPATEN
INDRAMAYU
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, struktur organisasiserta uraian tugas dan fungsi.
2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
Memuat penjelasan ringkas tentang sumber daya yang dimiliki Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu berdasarkan sasaran/target Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra Kementrian Kesehatan, Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi pengembangan pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu pada lima tahun mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 7
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS
KESEHATAN KABUPATEN INDRAMAYU
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayubeserta faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
Bagian ini mengemukakan tugas dan fungsi Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu yang terkait dengan visi, misi, serta program Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, dipaparkan faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi Pemerintah Kabupaten Indramayu.
3.3 Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan RI dan Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat
Bagian ini mengemukakan faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor pendorong dari pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra Kementrian Kesehatan RI,Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, dan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Pada bagian ini disampaikan isu-isu strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu berdasarkan pencapaian kondisi kesehatan selama 5 (lima) tahun ditinjau dari:
a) Gambaran pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu;
b) Sasaran jangka menengah pada Kementrian Kesehatan;
c) Sasaran jangka menengah dari Renstra Dinas KesehatanProvinsi Jawa barat dan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu; dan
d) Implikasi KLHS bagi pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu.
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kabupaten
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 8
Indramayu
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
4.2 Strategi dan Kebijakan
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.
BAB VI INDIKATOR KINERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN INDRAMAYU YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Indramayu periode 2016-2021.
BAB VII PENUTUP
Pada bagian ini dikemukakan pentingnya Renstra untuk menjadi pedoman dalam menyusun Renja Dinas Kesehatan.
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 9
BAB II GAMBARAN PELAYANAN
DINAS KESEHATAN KABUPATEN INDRAMAYU
2.1 Tugas, Fungsi Dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Indramayu Nomor 09 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Indramayu.
Tugas Pokok Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu adalah melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang kesehatan berdasarkan azas otonomi, dan tugas pembantuan meliputi kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, pelayanan kesehatan dan sumber daya kesehatan.
Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagai dimaksud, Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis kesehatan di daerah;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum dibidang kesehatan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas teknis operasional dibidang kesehatan yang meliputi pelayanan kesehatan, pengendalian masalah kesehatan, pengembangan sumber daya manusia kesehatan, jaminan, dan sarana kesehatan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya
Untuk melaksanakan fungsi tersebut diatas maka disusun struktur Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu sebagai berikut :
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 10
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 11
Berdasarkan struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, unsur organisasi Dinas terdiri atas :
1 Pimpinan adalah Kepala Dinas 2 Pembantu Pimpinan adalah Sekretariat dan Sub Bagian 3 Pelaksana adalah Bidang, Seksi, UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional. 2.2 Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
a. Ketenagaan
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatanmemerlukan sumber daya manusia yang merupakan salah satu issue utama yang mendapat perhatian terutama yang terkait dengan jumlah, jenis dan distribusi tenaga kesehatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan ditentukan salah satunya oleh ketersediaan sumber daya manusia dibidang kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan baik secara kualitas maupun kuantitas. Karena tenaga kesehatan merupakan ujung tombak pelayanan kepada masyarakat sehingga sangat diperlukan mengingat banyaknya program-program kesehatan yang harus diselesaikan.Berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat disebutkan bahwa sumber daya manusia di Puskesmas terdiri dari tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan.
Jenis tenaga kesehatan di Puskesmas paling sedikit terdiri atas :
a. Dokter; b. Dokter gigi; c. Perawat; d. Bidan; e. Tenaga kesehatan masyarakat; f. Tenaga kesehatan lingkungan; g. Ahli teknologi laboratorium medik; h. Tenaga gizi; dan i. Tenaga kefarmasian.
Berikut ini adalah distribusi tenaga kesehatan di Puskesmas Kabupaten Indramayu Tahun 2019 :
Tabel 2.2.1 Distribusi Tenaga Kesehatan
di Puskesmas Kabupaten Indramayu Tahun 2019
Puskesmas Dokter Umum
Dokter Gigi
Perawat Bidan Kesmas Kesling Lab Gizi Farmasi
Balongan 1 1 9 14 2 1 1 -
1
Plumbon 1 1 12 15 -
1 - -
1
Margadadi 1 - 12 16 1 1 1 1
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 12
Puskesmas Dokter Umum
Dokter Gigi
Perawat Bidan Kesmas Kesling Lab Gizi Farmasi
-
Pasekan 2 1 15 15 -
1 - -
1
Sindang 1 - 10 13 1 -
- -
1
Babadan 1 - 12 6 -
1 1 1 -
Cantigi 1 - 8 7 -
1 - -
-
Lohbener 1 1 9 10 -
1 -- -
-
Kiajaran Wetan 1 - 10 9 -
1 - -
-
Cidempet 1 - 13 9 1 1 1 -
1
Krangkeng 1 - 10 13 -
1 - -
1
Kedungwungu 1 - 10 9 -
-
- -
-
Karangampel 1 1 10 13 1 1 - 1 1
Kaplongan - - 7 7 - 1 1 -
-
Kedokan Bunder
1 - 7 14 1 1 - 1 -
Juntinyuat 1 1 12 12 1 1 1 -
-
Pondoh 1 = 10 11 -
1 - 1 -
Jatibarang 1 1 12 13 1 1 - 1 1
Jatisawit 1 - 11 10 -
1 - -
-
Sliyeg 1 - 9 15 1 1 - -
-
Tambi 2 - 11 8 1 1 - -
1
Kertasemaya 1 1 10 13 2 1 1 -
1
Sukagumiwang 1 1 13 10 -
1 - 1 -
Bangodua 1 - 7 11 1 1 - -
-
Kerticala 1 1 10 14 -
1 - 1 1
Tukdana 1 - 10 10 -
1 - -
-
Losarang 1 - 12 10 1 1 - 1 -
Cemara 1 1 10 8 -
1 - 1 -
Lelea 1 - 6 10 1 - 1
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 13
Puskesmas Dokter Umum
Dokter Gigi
Perawat Bidan Kesmas Kesling Lab Gizi Farmasi
- -
Tugu 1 - 11 9 -
-
- 1 -
Terisi 1 1 19 17 -
-
- -
-
Cikedung 2 - 10 12 1 -
- 1 -
Kandanghaur 2 1 9 18 1 -
- -
1
Kertawinangun 1 - 5 11 -
1 - 1 -
Gabus Wetan 1 - 6 11 -
-
- 1 -
Drunten Wetan 1 - 6 6 -
-
- -
-
Kroya 1 - 11 10 -
-
- 1 -
Temiyang 1 - 8 6 -
1 - -
-
Anjatan 1 - 5 8 -
-
1 1 -
Bugis 1 - 7 12 -
1 - 1 -
Haurgeulis 1 1 9 8 1 1 - -
1
Wanakaya 1 - 4 10 -
-
- -
-
Cipancuh 1 - 7 15 -
1 - 1 -
Gantar 2 - 7 10 -
1 - 1 -
Widasari 1 1 10 16 -
1 1 -
1
Bongas 1 1 14 8 -
1 1 -
1
Sidamulya 1 - 7 6 -
1 - -
-
Sukra 2 1 13 14 -
1 - 1 -
Patrol 1 - 6 12 -
-
- 1 -
JUMLAH 52 16 471 544 18 37 14 21 16
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Indramayu 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa ada beberapa Puskesmas yang tidak memiliki jenis tenaga kesehatan.Tenaga kesehatan di Puskesmas yang belum terpenuhi, yaitu :
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 14
1. Puskesmas yang tidak memiliki dokter gigi ada 23
2. Puskesmas yang tidak memiliki tenaga Kesehatan Masyarakat ada 18
3. Puskesmas yang tidak memiliki tenaga Gizi ada 28
4. Puskesmas yang tidak memiliki tenaga Kesling 12
5. Puskesmas yang tidak memiliki tenaga Farmasi 21
6. Puskesmas yang tidak memiliki tenaga Laboratorium 24
Akan tetapi, dengan adanya Peraturan Bupati Nomor 2 tahun 2019 tentang
Pedoman Pengelolaan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil Unit Pelayanan
Teknis Daerah (UPTD) Puskesmas yang telah Ditetapkan Sebagai Badan
Layanan Umum Daerah di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten
Indramayu, Puskesmas diperbolehkan mengangkat pegawai non PNS.Jumlah
pegawai BLUD dilingkungan Dinas Kesehatan sebanyak 178 orang,
terdiribdari tenaga dokter, nutrisonis, laboratorium, kesehatan lingkungan dan
admininistrasi.
Selain dari BLUD, Puskesmas juga diperbolehkan mengangkat pegawai dari
Dana BOK (Bantuan Operasional Kesehatan). Jumlah tenaga non kesehatan
dengan biaya dari dana Bok sebanyak 166 orang dengan jenis tenaga
sebagai berikut :
o Promotor Kesehatan : 47 orang
o Pendampoing kesehatan lingkungan : 37 orang
o Pendamping Gizi : 27 orang
o Pengelola keuangan : 48 orang
o Kesehatan jasmani dan olah raga : 2 orang
o Fasilitator STBM: 1 orang
o Analis Laboratorium 1 orang
o Operator computer : 1 orang
Selain tenaga kesehatan di Puskesmas juga terdapat tenaga non kesehatan. Berdasarkan Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat disebutkan bahwa tenaga non kesehatan harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan, administrasi keuangan,sistem informasi, dan kegiatan operasional lain.
Berikut ini adalah distribusi tenaga non kesehatan di Puskesmas Kabupaten Indramayu Tahun 2019 :
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 15
Tabel 2.2.2 Distribusi Tenaga Non Kesehatan
di Puskesmas Kabupaten Indramayu Tahun 2019
Puskesmas Jumlah
Balongan 5
Plumbon 4
Margadadi 6
Pasekan 4
Sindang 4
Babadan 3
Cantigi 3
Lohbener 5
Kiajaran Wetan 3
Cidempet 4
Krangkeng 5
Kedungwungu 3
Karangampel 5
Kaplongan 3
Kedokan Bunder 3
Juntinyuat 4
Pondoh 3
Jatibarang 5
Jatisawit 3
Sliyeg 4
Tambi 3
Kertasemaya 5
Sukagumiwang 4
Bangodua 4
Kerticala 4
Tukdana 4
Losarang 5
Cemara 3
Lelea 3
Tugu 3
Terisi 6
Cikedung 4
Kandanghaur 5
Kertawinangun 3
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 16
Puskesmas Jumlah
Gabus Wetan 4
Drunten Wetan 3
Kroya 3
Temiyang 3
Anjatan 4
Bugis 3
Haurgeulis 5
Wanakaya 3
Cipancuh 3
Gantar 3
Widasari 4
Bongas 4
Sidamulya 3
Sukra 5
Patrol 4
JUMLAH 189
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Indramayu 2019
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa jenis tenaga non kesehatan yang ada di Puskesmas baru sebatas tenaga administrasi.
b. Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Selain sumber daya manusia, ketersediaan fasilitas kesehatan merupakan asset yang diperlukan dalam pembangunan kesehatan. Fasilitas pelayanan kesehatan yang dimaksud adalah fasilitas pelayanan kesehatan dasar fasilitas pelayanan kesehatan rujukan.
Dalam Permenkes Nomor 75 tahun 2014 disebutkan bahwa Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Permenkes Nomor 75 tahun 2014 menyebutkan bahwa setiap Puskesmas wajib memiliki izin yang dapat diperpanjang setiap 5 tahun. Kemudian setiap Puskesmas yang telah memiliki izin wajib melakukan registrasi. Selain itu dalam upaya peningkatan mutu pelayanan, Puskesmas wajib diakreditasi secara berkala paling sedikit 3 (tiga) tahun sekali, dari 49 Puskesmas yang ada baru 25 Puskesmas sudah terakreditasi sedangkan 25 belum terakreditasi tetapi dalam proses akreditasi.
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 17
Rasio jumlah Puskesmas tahun 2019 adalah 1,14 per 30.000 penduduk. Terdapat 2 kecamatan yang memiliki rasio Puskesmas >2 per 30.000 penduduk yaitu Kecamatan Kertasemaya dan Gantar. Ini artinya seharusnya dalam kecamatan itu seharusnya ada 2 puskesmas
Berikut ini adalah rasio Puskemas per penduduk berdasarkan kecamatan :
Tabel 2.2.3 Rasio Puskesmas Per Kecamatan Tahun 2019
Kecamatan Jumlah
Penduduk Jumlah
Puskesmas
Rasio Puskesmas/
100.000 penduduk
Balongan 41.572
1 1,39
Indramayu 55.134
2 0,92
Pasekan 24.296
1 0,81
Sindang 50.835
1 0,85
Cantigi 32.028
1 1,07
Lohbener 55.005
2 0,91
Arahan 32.753
1 1,09
Krangkeng 64.262
2 1,07
Karangampel 63.512
2 1,06
Kedokanbunder 45.066
1 1,50
Juntinyuat 79.140
2 1,32
Jatibarang 70.952
2 1,18
Sliyeg 59.502
2 0,99
Kertasemaya 61.426
1 2,05
Sukagumiwang 37.785
1 1,26
Bangodua 27.773
1 0,93
Tukdana 51.406
2 0,85
Losarang 54.324
2 0,91
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 18
Kecamatan Jumlah
Penduduk Jumlah
Puskesmas
Rasio Puskesmas/
100.000 penduduk
Lelea 48.490
2 0,81
Terisi 54.489
1 1,82
Cikedung 39.473
1 1,32
Kandanghaur 87.068
2 1,45
Gabuswetan 55.449
2 0,92
Kroya 63.637
2 1,06
Anjatan 83.229
2 1,38
Haurgeulis 91.598
3 1,02
Gantar 62.177
1 2,07
Widasari 34.327
1 1,14
Bongas 47.052
2 0,78
Sukra 44.089
1 1,47
Patrol 56.122
1 1,87
Jumlah 1.861.629 49 1,14
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Indramayu 2019
Jumlah Puskesmas secara keseluruhan tidak mengalami penambahan, namun telah terjadi penambahan jumlah Puskesmas PONED menjadi 22 Puskesmas dan Puskesmas Perawatan menjadi 11 Puskesmas pada tahun 2019 seperti pada table berikut ini :
Tabel 2.2.4 Status Puskesmas di Kabupaten Indramayu Tahun 2019
Kecamatan Puskesmas
Kategori Puskesmas
Non Perawatan
PONED Perawatan
mampu PONED
Perawatan
HAURGEULIS Haurgeulis
Wanakaya
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 19
Kecamatan Puskesmas
Kategori Puskesmas
Non Perawatan
PONED Perawatan
mampu PONED
Perawatan
Cipancuh
INDRAMAYU Plumbon
Margadadi
BALONGAN Balongan
LOHBENER Lohbener
Kiajaran Wetan
KRANGKENG Krangkeng
Kedungwungu
KARANGAMPEL Karangampel
Kaplongan
JUNTINYUAT Juntinyuat
Pondoh
JATIBARANG Jatibarang
Jatisawit
PASEKAN Pasekan
SLIYEG Sliyeg
Tambi
TUKDANA
Kerticala
Tukdana
LOSARANG
Losarang
Cemara
LELEA
Lelea
Tugu
KANDANGHAUR
Kandanghaur
Kertawinangun
GABUSWETAN
Gabus Wetan
Drunten Wetan
KROYA
Kroya
Temiyang
ANJATAN
Anjatan
Bugis
BONGAS
Bongas
Sidamulya
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 20
Kecamatan Puskesmas
Kategori Puskesmas
Non Perawatan
PONED Perawatan
mampu PONED
Perawatan
SINDANG Sindang
BABADAN Babadan
CANTIGI Cantigi
ARAHAN Cidempet
KEDOKANBUNDER Kedokan Bunder
KERTASEMAYA Kertasemaya
SUKAGUMIWANG Sukagumiwang
BANGODUA Bangodua
TERISI Terisi
CIKEDUNG Cikedung
GANTAR Gantar
WIDASARI Widasari
SUKRA Sukra
PATROL Patrol
Jumlah 38 22 9 2
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Indramayu 2019
Berdasarkan Permenkes No. 75 tahun 2014 disebutkan bahwa kategori Puskesmas berdasarkan kemampuannya terbagi atas Puskesmas Perawatan dan Puskesmas Non Perawatan.
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa di Kabupaten Indramayu Puskesmas terbagi menjadi Puskesmas Non Perawatan, Puskesmas PONED, Puskesmas Perawatan. Dan Puskesmas Perawatan mampu PONED, Penyebaran Puskesmas PONED maupun Perawatan belum di semua Kecamatan. Terdapat sembilan kecamatan yang belum terdapat Puskesmas PONED maupun perawatan yaitu Kecamatan Balongan, Lohbener, Losarang, Lelea, Anjatan, Babadan, Kertasemaya, Bangodua, Gantar.
Pemanfaatan Puskesmas oleh masyarakat semakin meningkat. Sejak adanya kebijakan Puskesmas Gratis tahun 2006, kunjungan masyarakat ke Puskesmas semakin meningkat. Hal ini membuktikan bahwa akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dasar sudah semakin baik. Namun hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa kunjungan ke Puskesmas seharusnya tidak hanya kunjungan sakit untuk mendapatkan pengobatan tetapi juga kunjungan sehat untuk pemeriksaan kesehatan/deteksi dini penyakit dan konsultasi kesehatan.
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 21
Sejak program jaminan kesehatan nasional digulirkan oleh pemerintah pusat, Puskesmas dituntut untuk meningkatkan kualitas pelayanan melalui penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan. Pemberian dana kapitasi dan non kapitasi seharusnya dapat memberikan keleluasaan bagi Puskesmas untuk mengelola sendiri keuangannya. Tetapi mekanisme pengelolaan keuangan yang berlaku saat ini belum memberikan keleluasaan Puskesmas untuk menggunakan dana JKN dengan optimal. Akibatnya adalah penyerapan anggaran yang berasal dari dana JKN belum optimal.
Selain Puskesmas terdapat juga rumah sakit yang tersebar di 31 Kecamatan. Sampai dengan tahun 2019 jumlah rumah sakit umum daerah milik pemerintah mengalami penambahan satu Rumah Sakit.
Sampai dengan tahun 2019 ada 10 rumah sakit yang telah bekerjasama untuk progam Jamkesda yang terdiri dari 3 RS di Kabupaten Indramayu, dan 7 Rumah Sakit Swasta, beban RSUD Kabupaten Indramayu untuk pelayanan rujukan peserta Jamkesda semakin berat. Meskipun RSUD Kabupaten Indramayu telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, diantaranya penambahan bangunan gedung agar akses masyarakat semakin mudah, namun pada kenyataannya tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan rujukan. Kondisi ini semakin diperberat sejak dicanangkannya program jaminan kesehatan nasional (JKN) tahun 2014, dimana kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan rujukan saat ini semakin meningkat dan tidak dapat dipenuhi secara maksimal oleh 1 RSUD yang ada. Selain itu penyebaran rumah sakit di Kabupaten Indramayu belum merata di setiap kecamatan. Maka perlu adanya penambahan RSUD terutama di daerah perbatasan. Penambahan RSUD merupakan kewajiban pemerintah dalam menyediakan fasilitas kesehatan untuk melaksanakan program JKN sementara fasilitas kesehatan swasta tidak wajib melaksanakan program JKN (Peraturan Presiden Nomor 12 tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan). Tahun 2018 hampir 85% masyarakat Kabupaten Indramayu telah menjadi peserta BPJS, maka beberapa tahun kedepan cakupan peserta BPJS akan semakin meningkat, sehingga perlu suatu perubahan yang signifikan untuk mempersiapkan sarana kesehatan rujukan milik pemerintah (RSUD) agar hak dasar masyarakat terhadap pelayanan kesehatan rujukan yang berkualitas dapat terpenuhi. Berdasarkan kondisi tersebut maka diperlukan peningkatan kualitas pelayanan rumah sakit pemerintah (RSUD) untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan rujukan.
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 22
Berikut ini adalah penyebaran rumah sakit di Kabupaten Indramayu :
Tabel 2.2.5
Status Rumah sakit di Kabupaten Indramayu Tahun 2019
Kecamatan Jumlah
Penduduk
Jumlah Rumah Sakit
Jumlah Tempat Tidur
Rasio Tempat Tidur/ 1.000 penduduk
Indramayu 55.134 3 343 6,22
Losarang 54.324 1 60 1,10
Patrol 56.122 1 147 2,62
Sindang 50.835 1 60 1,18
Haurgeulis 91.474 1 21 0,02
Widasari 38.559 1 49 1,27
Krangkeng 68.903 1 16 0,02
RSIA 1 33
Jumlah 216.415 9 610 2,82
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Indramayu 2019
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa lokasi rumah sakit paling banyak di Kecamatan Indramayu (4 rumah sakit).
Peningkatan kualitas rumah sakit dilakukan melalui akreditasi rumah sakit. Saat ini baru terdapat 2 rumah sakit yang sudah terakreditasi. Untuk itu terus dilakukan pembinaan terhadap sarana kesehatan rujukan untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan melalui akeditasi rumah sakit.
Jenis fasilitas kesehatan lain yang ada di Kabupaten Indramayu adalah rumah bersalin, balai pengobatan/klinik, praktek dokter perorangan dan unit transfusi darah. Berikut ini adalah data fasilitas kesehatan lainnya di Kabupaten Indramayu :
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 23
Tabel 2.2.6 Fasilitas Kesehatan Lainnya di Kabupaten Indramayu
Tahun 2019
Fasilitas Kesehatan lainnya Jumlah
Rumah Sakit 7
Balai Pengobatan/Klinik 42
Praktek Dokter Perorangan 283
Unit Transfusi Darah 1
Apotek 118
Toko obat 53
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Indramayu 2019
Selain ketersedian sumber daya kesehatan seperti SDM dan fasilitas kesehatan, supaya pembangunan kesehatan dapat memberikan hasil yang optimal maka perlu didukung oleh pemberdayaan masyarakat. Salah satu bentuk pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan adalah pelaksanaan Posyandu. Posyandu di Kabupaten Indramayu ada sebanyak 2.327 tetapi yang aktif hanya 569 posyandu, posyandu dibagi menjadi 4 kategori yaitu posyandu pratama sebanyak 8 posyandu (0,34%), posyandu madya sebanyak 1.750 posyandu (75,20%), posyandu purnama sebanyak 511 posyandu (21,96%) dan posyandu mandiri sebanyak 58 posyandu (2,49%). Rasio posyandu per 100 balita adalah 2 artinya setiap 100 balita dilayani oleh 2 Posyandu.
Selain Posyandu juga terdapat 31 Posbindu lansia yang tersebar di 31 Kecamatan. Posbindu lansia memiliki tugas pokok dan fungsi yaitu membina lansia supaya tetap bisa beraktivitas, namun sesuai kondisi usianya agar tetap sehat, produktif dan mandiri selama mungkin serta melakukan upaya rujukan bagi yang membutuhkan.
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
Pencapaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu berdasarkan sasaran/target Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 menurut SPM untuk urusan wajib, dan indikator sesuai urusan yang menjadi tugas dan fungsinya.
Hasil evaluasi Renstra Tahun 2016-2019 terdapat 16 indikator kinerja rincian sebagai berikut :
1. Umur Harapan Hidup
Indikator Umur Harapan hidup (UHH) adalah indikator utama dibidang kesehatan karena digunakan untuk mengetahui seberapa besar derajat kesehatan disuatu wilayah. Umur Harapan Hidup merupakan alat untuk
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 24
mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya, dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Umur Harapan Hidup yang rendah di suatu daerah harus diikuti dengan program pembangunan kesehatan, dan program sosial lainnya termasuk kesehatan lingkungan, kecukupan gizi dan kalori termasuk program pemberantasan kemiskinan. Meningkatnya umur harapan hidup waktu lahir memberikan gambaran tentang perbaikan tingkat kesehatan dan tingkat sosial ekonomi masyarakat.
Capaian Umur Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Indramayu dapat di lihat pada grafik berikut :
Grafik 1. Umur Harapan Hidup (UHH)
Kabupaten Indramayu Tahun 2016 s.d 2019
Berdasarkan grafik tersebut di atas menunjukkan bahwa Umur Harapan Hidup (UHH) Kabupaten Indramayu tahun 2019 sebesar 71,37 yang berarti mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan tahun 2018 yang sebesar 71,11 dan menunjukkan tren posi-tif selama 4 tahun terakhir (2016-2019).
2. Jumlah Kematian Ibu
Indikator Jumlah kematian ibu merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi umur harapan hidup, Kabupaten Indramayu masih menjadi kabupaten dengan penyumbang kematian ibu tertinggi di jawa barat, dimana pada tahun 2019 tercatat kematian ibu di Kabupaten Indramayu mencapai 40 kasus, jumlah ini menurun bila dibandingkan dengan kasus yang sama pada tahun 2018 dimana pada tahun tersebut kasus yang terlaporkan tercatat 63 kasus, untuk lebih jelasnya jumlah kasus kematian ibu, target, realisasi dan capaian kinerja dapat dilihat pada grafik berikut :
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 25
Grafik 2. Kematian Ibu Kabupaten Indramayu
Tahun 2016 s/d 2019
Tabel di atas menunjukan bahwa kasus kematian ibu di Kabupaten Indramayu mengalami fluktuatif, dimana pada tahun 2016 terdapat 60 kasus, tahun 2017 mengalami penurunan dan tercatat 45 kasus, tahun 2018 kembali mengalami kenaikan dan tercatat 61 kasus serta tahun 2019 kembali terjadi penurunan dan terlaporkan sebanyak 43 kasus, apabila realisasi tersebut dibandingkan dengan target, tahun 2017 dan 2019 mencapai target yang di tetapkan, sedangkan tahun 2016 dan 2018 belum mencapai dari target yang sudah ditetapkan.
Meskipun target 2019 telah tercapai, tetapi masih banyak yang harus di perbaiki dan ditingkatkan karena kematian ibu dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya tingkat pengetahuan keluarga terutama ibu dan suami, asupan gizi ibu, serta kualitas pelayanan kesehatan. Untuk mempertahankan capaian target dan menurunkan kematian ibu di tahun-tahun berikutnya Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu akan melakaukan upaya-upaya diantaranya : Meningkatkan frekuensi kelas ibu dan memperluas sasaran tidak hanya kepada ibu hamil sendiri akan tetapi kepada keluarganya, misalnya suami atau ibu yang tinggal bersama dengan ibu hamil, melakukan safari kesehatan ibu dan anak dengan terjun langsung ke desa-desa, lebih mengaktifkan lagi P4K.
3. Jumlah kematian Bayi
Indikator Jumlah kematian bayi merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi umur harapan hidup, Kabupaten Indramayu masih menjadi kabupaten dengan penyumbang kematian bayi tertinggi di Jawa Barat, dimana pada tahun 2019 tercatat kematian bayi di Kabupaten Indramayu mencapai 246 kasus, jumlah ini meingkat bila dibandingkan dengan kasus yang sama pada tahun 2018 dimana pada tahun tersebut kasus yang terlaporkan tercatat 224 kasus, untuk lebih jelasnya jumlah kasus kematian ibu, target, realisasi dan capaian kinerja dapat dilihat pada grafik berikut :
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 26
Grafik 3. Kematian Bayi Kabupaten Indramayu Tahun 2016 s/d 2019
Grafik di atas dapat menunjukan bahwa jumlah kematian bayi mengalami fluktiatif dimana pada tahun 2016 tercatat sebanyak 314 kasus, tahun 2017 mengalami penurunan yang cukup signifikan, tahun 2018 dan 2019 kembali mengalami peningkatan, walpaupun dari tahun 2016 samapai dengan 2018 belum mencapai target yang ditetapka tetapi bila melihat capaian kinerjanya menunjukan trend yang positif, dan untuk indikator sasaran tahun 2019 juga mencapai target yang ditetapkan. Meskipun capaian tahun 2019 sesuai dengan target yang ditetapkan, tetapi Dinas Kesehatan tetap akan melakukan upaya dalam rangka terus menekan kasus kematian bayi diantaranya :
a. Meningkatkan pemenuhan sarana dan prasarana dalam deteksi dan penanganan kasus bayi baru lahir di tingkat desa, Puskesmas dan Rumah Sakit;
b. Meningkatkan kompetensi petugas dalam penanganan bayi baru lahir;
a. Melaksanakan dan meningkatkan kwalitas kegiatan kelas ibu, sebagai upaya meningkatkan pengetahuan orang tua terutama pola asuh dalam perawatan bayi.
4. Prevalensi Gizi Buruk
Prevalensi balita gizi buruk merupakan salah satu indikator yang mempengaruhi umur harapan hidup, dimana indikator ini merupakan salah satu indikator yang berpengaruh langsung terhadap status umur harapan hidup, balita gizi buruk menjadi fokus perhatian apalagi sejak tahun 2018 munculnya kasus stunting dan menjadi pusat perhatian Pemerintah Republik Indonesia dimana Pemerintah Pusat menginginkan eliminasi stunting, sejalan dengan keinginan tersebut Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 27
memfokuskan untuk menurunkan kasus stunting yang ada di Kabupaten Indramayu, dimana pada tahun 2019 tercatat prevalensi balita gizi buruk sebanyak 0.34% atau 32 dari 130.000 balita, jumlah ini menurun bila dibandingkan dengan kasus yang sama pada tahun 2018 dimana pada tahun tersebut kasus yang terlaporkan tercatat 0.43% atau 585 balita, untuk lebih jelasnya prevalensi balita gizi buruk, target, realisasi dan capaian kinerja dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 4. Prevalensi Balita Gizi Buruk
Kabupaten Indramayu Tahun 2016 s/d 2019
Grafik di atas dapat menunjukan bahwa prevalensi balita giiz buruk mengalami fluktiatif dimana pada tahun 2016 tercatat sebanyak 0.02%, tahun 2017 terjadi kenaikan kasus gizi buruk yang signifikan dan tercacat 0.48% atau, dan 2018 sampai dengan tahun 2019 kembali mengalami penurunan yang cukup signifikan.
Capaian Prevalensi Balita Gizi Buruk dari tahun 2016 s/d 2019 telah mencapai target yang ditetapkan, tetapi walaupun sudah mencapai target Dinas Kesehatan tetap akan menurunkan prevalensi gizi buruk sampai tidak ditemukan kasus balita gizi buruk, upaya dalam rangka menekan prevalensi balita gizi buruk diantaranya : Pemberian PMT Balita kurang gizi, pemberian imunisasi pada anak, serta pemberian MP-ASI pada bayi dan kelas gizi, dimana setiap orang yang hadir akan diberikan pengetahuan mengenai gizi balita.
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 28
Grafik 5. Tren Capaian Prevalensi Balita Gizi Buruk
Kabupaten Indramayu Tahun 2016 s/d 2019
Grafik diatas menunjukan bahwa capaian kinerja dari prevalensi Balita Gizi Buruk meningkat dari tahun ke tahun. Keberhasilan ini di dukung oleh kerjasma lintas program dengan adanya kegiatan Penaganan Stunting dan kerjasama lintas sektor, mulai dari tingkat desa sampai tingkat kecamatan.
5. Prevalensi Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK
Indikator ini merupakan salah satu indikator yang berpengaruh terhadap umur harapan hidup (UHH), ibu hamil yang mengalami kurang energy kronis akan sangat beresiko terhadap keselamatan ibu saat melahirkan, berdasarkan data yang tersedia pada tahun 2019 tercatat prevalensi ibu hamil KEK sebanyak 6% atau (2.586) ibu hamil KEK, jumlah ini menurun bila dibandingkan dengan kasus yang sama pada tahun 2018 dimana pada tahun tersebut tercatat 6.5% atau (2.802) ibu hamil KEK, untuk lebih jelasnya prevalensi ibu hamil KEK, target, dan realisasi dapat dilihat pada grafik berikut :
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 29
Grafik 6. Prevalensi Ibu Hamil KEK
Kabupaten Indramayu tahun 2016 s/d 2019
Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa sejak tahun 2016 Prevalensi Ibu hamil KEK di Kabupaten selalu berada dibawah target. Meskipun pada tahun 2017 mengalami peningkatan, akan tetapi tidak terlalu besar. Tahun 2019 angka prevalensi ibu hamil KEK hanya sebesar 5,78 % yang man menunjukan bahwa semakin sedikit ibu hamil yang masuk kategori Kurang Energi Kronis. Meskipun capaian tahun 2019 sesuai dengan target yang ditetapkan, tetapi dinas kesehatan tetap melakukan upaya dalam rengka terus menekan prevalensi ibu hamil KEK diantaranya : Pemberian PMT ibu hamil kurang energi kronis dan pemberian informasi atau penyuluhan melalui kelas ibu hamil
Grafik 7. Prevalensi Ibu Hamil KEK
Kabupaten Indramayu tahun 2016 s/d 2019
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 30
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa prevalensi ibu hamil KEK cenderung mengalami penurunan, meskipun pada tahun 2017 mengalami peningkatan akan tetapi pada tahun-tahun berikutnya terjadi penurunan yang significant dan berada di bawah target. Semakin menurunnya jumlah ibu hamil KEK menunjukan bahwa semakin baik taraf hidup ibu hamil, didukung oleh pelayanan keshatan yang semakin ditingkatkan kualitasnya serta dukungan dari berbagai sektor dilingkungan pemerintah daerah kabupaten Indramayu
6. Kecamatan Bebas Rawan Gizi
Indikator ini merupakan salah satu indikator yang berpengaruh langsung terhadap status umur harapan hidup, diharapkan dengan adanya status semua kecamatan di Kabupaten Indramayu bebas rawan gizi akan berpengaruh terhadap peningkatan status Umur Harapan Hidup (UHH), indikator sasaran ini pada tahun 2019 tercatat sebanyak 90.3% atau 28 kecamatan bebas rawan gizi, jumlah ini meningkat bila dibandingkan dengan data yang sama pada tahun 2018 dimana pada tahun tersebut tercatat 83.9% atau 26 kecamatan, untuk lebih jelasnya kecamatan bebas rawan gizi, target, realisasi, dan capaian kinerja dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 8. Kecamatan Bebas Rawan Gizi
Kabupaten Indramayu Tahun 2016 s/d 2019
Grafik tersebut di atas dapat menunjukan bahwa kecamatan bebas rawan gizi mengalami fluktuatif dimana pada tahun 2016 s/d 2017 cenderung stagnan, tetapi pada tahun 2018 terjadi penurunan yang cukup signifikan dan tercatat 83.9% atau 26 kecamatan bebas rawan gizi, dan tahun 2019 kembali mengalami kenaikan, untuk indikator sasaran ini.
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 31
Tetapi meskipun capaian kecamatan bebas rawan gizi pada tahun 2019 mengalami peningkatan, Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu tetap akan melakukan upaya dalam rengka meningkatkan kecamatan bebas rawan gizi diantaranya: memperkuat koordinasi lintas sektor, pembuatan data base balita by name by adres, pelatihan pemberian makanan bayi dan anak bagi petugas puskesmas dan kader lokus stunting, konseling ibu menyusui, pelatihan tumbuh kembang balita bagi petugas gizi dan kader lokus stunting.
7. Perilaku Hidup bersih dan Sehat (PHBS)
Umur harapan hidup adalah salah satu faktor yang memberikan kontribusi langsung terhadap capaian UHH, dengan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang tinggi diharapkan umur harapan hidup juga meningkat, dari data yang diperoleh didapat cakupan PHBS pada tahun 2019 tercatat sebanyak 57.26%, jumlah ini meningkat bila dibandingkan dengan cakupan yang sama pada tahun 2018 dimana pada tahun tersebut didapat cakupan PHBS tercatat 56%, untuk lebih jelasnya cakupan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), target, realisasi dan capaian kinerja dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 9. Persentasi PHBS Kabupaten Indramayu Tahun 2016 S/D 2019
Grafik di atas dapat menunjukan bahwa cakupan perilaku hidup bersih dan sehat dari tahun 2016 sampai dengan 2019 belum mencapai target yang ditetapkan, belum tercapainya target tersebut kiranya menjadi perhatian dari segenap stoheholder kesehatan, dan perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh terkait dengan capaian yang belum mencapai target selama empat tahun berturut-turut.
Terkait dengan cakupan PHBS yang belum mencapai target, dinas kesehatan pada tahun 2020 akan melakukan langkah-langkah strategis untuk
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 32
meningkatkan cakupan PHBS diantaranya: Meningkatkan dukungan dan kerjasama dengan lintas sector terutama barkaitan dengan alokasi dana desa untuk bidang kesehatan, pelatihan untuk kader sehingga jumlah kader aktif meningkat, serta penambahan tenaga promosi kesehatan di puskesmas sehingga setiap desa mempunyai satu tenaga promosi kesehatan.
8. Jumlah kasus penderita HIV/AIDS
Angka kesakitan merupakan salah satu komponen atau bagian dalam menentukan umur harapan hidup (UHH), dimana angka kesakitan dipengaruhi oleh kejadian penyakit, indikator kasus HIV/AIDS yang terjadi disuatu wilayah ikut berpengaruh terhadap angka kesakitan. Kabupaten Indramayu pada tahun 2019 dari data yang diperoleh dinas kesehatan tercatat kasus penderita HIV/AIDS sebanyak 541 orang, jumlah ini meningkat bila dibandingkan dengan kasus yang sama pada tahun 2018 dimana pada tahun tersebut kasus yang terlaporkan tercatat 414 orang, untuk lebih jelasnya jumlah kasus penderita HIV/AIDS yang terdapat di Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 10. Capaian Pelayanan Penanganan Kasus Penderita HIV/AIDS
Kabupaten Indramayu Tahun 2016 S/D 2019
Grafik di atas dapat menunjukan bahwa jumlah kasus penderita HIV/AIDS di Kabupaten Indramayu terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2016 ada sebanyak 440 orang mengidap HIV AIDS, tahun 2017 naik menjadi 447 dan tahun 2019 menjadi 541 orang.
Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu berusaha menekan tren kasus HIV/AIDS yang terus meningkat dengan upaya yang dilakukan sebagai berikut : memberikan penyuluhan kepada warga yang mempunyai faktor resiko, screening ibu hamil, mobile klinik pada populasi kunci, bekerjasama dengan lembaga pemasyarakatan untuk melakukan pemeriksaan HIV pada WBP (warga binaan pemasyarakatan). Sedangkan upaya penanggulangan HIV/AIDS yang dilakukan adalah dimulai dengan pencarian kasus sebanyak-
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 33
banyaknya untuk dapat dikendalikan. Dan penanganannya di lakukan dengan cara : kerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), Puskesmas melakukan sosialisasi HIV/AIDS pada kelompok remaja, LSM dalam hal pencarian dan pengendalian HIV/AIDS pada populasi kunci
9. Angka Kesembuhan TBC
Angka kesakitan yang merupakan salah satu komponen atau bagian dalam menentukan umur harapan hidup dipengaruhi oleh terjadinya kasus penyakit dan salah satunya penyakit TBC yang terjadi disuatu wilayah, dimana Kabupaten Indramayu pada tahun 2019 dari data yang diperoleh dinas kesehatan tercatat angka kesembuhan TBC sebanyak 65%, angka kesembuhan ini meningkat bila dibandingkan dengan kasus yang sama pada tahun 2018 dimana pada tahun tersebut kasus yang terlaporkan tercatat 56%, untuk lebih jelasnya jumlah angka kesembuhan TBC yang terdapat di Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 11. Angka Kesembuhan TBC
Kabupaten Indramayu Tahun 2016 s/d 2019
Grafik di atas dapat menunjukan bahwa jumlah angka kesembuhan TBC di Kabupaten Indramayu mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2016 tercatat 88.7%, tahun 2017 naik menjadi 95% dan tahun 2018 mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi 56%, untuk data tahun 2019 sebesar (59%) belum terverifikasi oleh pemegang program di Puskesmas dan dinas sehingga data masih bersifat sementara dan bisa berubah.
Terkait dengan angka kesembuhan yang mengalami fluktuatif, dinas kesehatan pada tahun 2020 akan melakukan langkah-langkah strategis untuk
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 34
meningkatkan angka kesembuhan TBC diantaranya dengan : Penemuan aktif pasif TB secara pasif intensif dimana jajaring layanan dengan klinik, dan dokter praktek mandiri, penjaringan melalui penapisan batuk oleh petugas register, kolaborasi laju dan intergrasi dengan klinik lansia, kebidanan, dan rokok, penemuan aktif berbasis keluarga dan masyarakat, investigasi kontak, penemuan di tempat khususu seperti lembaga pemasyarakatan dan asrama, serta melakukan screening masal.
10. Angka kecacatan kusta pada Penderita kusta Tk. II
Angka kesakitan yang merupakan salah satu komponen atau bagian dalam menentukan umur harapan hidup dipengaruhi oleh terjadinya kasus penyakit, salah satunya penyakit kusta yang terjadi disuatu wilayah, dimana Kabupaten Indramayu pada tahun 2019 dari data yang diperoleh dinas kesehatan tercatat angka kecatatan kusta penderita kusta Tingkat II sebanyak 0.94 per 100.000 orang, angka ini meningkat bila dibandingkan dengan kasus yang sama pada tahun 2018 dimana pada tahun tersebut terlaporkan 0.73 per 100.000 penduduk, untuk lebih jelasnya target, realisasi, dan capaian kinerja jumlah angka kecacatan penderita kusta Tingkat II yang terdapat di Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 12 Angka Kecacatan Kusta Tk. II
Kabupaten Indramayu tahun 2016 s/d 2019
Grafik di atas dapat menunjukan angka kecacatan penderita kusta tingkat II di Kabupaten Indramayu mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2016 tercatat 1.25 per 100.000 penduduk turun signifikan pada tahun 2017 menjadi 0.84 per 100.000 penduduk dan turun kembali di tahun 2018 menjadi 0.73 per 100.000 penduduk dan naik sedikit pada tahun 2019 menjadi 0.95 per 100.000 penduudk.
Terkait dengan angka kecacatan penderita kusta tingkat II yang mengalami fluktuatif, dinas kesehatan pada tahun 2020 akan melakukan langkah-langkah strategis untuk menurunkan angka kecacatan penderita kusta tingkat II
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 35
diantaranya dengan : Deteksi dini dengan penemuan aktif oleh petugas puskesmas.
Grafik 13 Capaian Kinerja Penangan Angka Kecacatan Kusta Tk. II
Kabupaten Indramayu tahun 2016 s/d 2019
11. Insident Rate DBD
Angka kesakitan yang merupakan salah satu komponen atau bagian dalam menentukan umur harapan hidup dipengaruhi oleh terjadinya kasus penyakit, dan salah satunya adalah penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang terjadi disuatu wilayah, dan Kabupaten Indramayu merupakan daerah endemis DBD, dimana Kabupaten Indramayu pada tahun 2019 dari data yang terlaporkan pada dinas kesehatan tercatat jumlah kasus DBD sebanyak 225 orang, angka ini meningkat bila dibandingkan dengan kasus yang sama pada tahun 2018 dimana pada tahun tersebut tercatat 43 orang, untuk lebih jelasnya anatara target, realisasi, dan capaian kinerja kasus DBD yang terdapat di Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada grafik berikut :
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 36
Grafik 14. IR DBD
Kabupaten Indramayu tahun 2016 s/d 2019
Grafik di atas menunjukan jumlah kasus DBD di Kabupaten Indramayu mengalami kejadian yang fluktuatif dari tahun ke tahun, dimana pada tahun 2016 tercatat 911 orang terkenan DBD, turun signifikan pada tahun 2017 dan tahun 2018 dimana kasusnya berturut-turut menjadi 113 orang dan 43 orang dan kembali naik cukup signifikan pada tahun 2019 menjadi 225 orang.
Terkait jumlah kasus Demam Berdarah Dengue yang mengalami fluktuatif dari tahun ke tahun, dinas kesehatan pada tahun 2020 akan melakukan langkah-langkah strategis untuk menurunkan kasus DBD diantaranya dengan : Peningkatan penemuan jentik berkala, melakukan foging focus, melakukan pemberantasan sarang nyamuk, dan melakukan abatisasi
12. Persentasi Desa UCI
Angka kesakitan merupakan salah satu komponen atau bagian dalam menentukan umur harapan hidup dimana angka kesakitan ini dipengaruhi oleh terjadinya kasus penyakit, salah satunya Universal Child Imunization (UCI) yang terjadi disuatu wilayah, dimana Kabupaten Indramayu pada tahun 2019 dari data yang diperoleh dinas kesehatan tercatat desa UCI sebanyak 95.58%, atau 303 desa telah UCI, angka ini meningkat bila dibandingkan dengan kasus yang sama pada tahun 2018 dimana pada tahun tersebut terlaporkan tercatat 95.27%, atau 302 desa untuk lebih jelasnya desa dengan UCI yang terdapat di Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada grafik berikut :
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 37
Grafik 15. Persentasi Desa UCI
Kabupaten Indramayu tahun 2016 s/d 2019
Grafik di atas dapat menunjukan desa yang telah mencapai UCI di Kabupaten Indramayu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, dimana trennya menunjukan kenaikan yang positif, pada tahun 2017 yang tercatat desa UCU 92.4%, tahun 2018 terlaporkan desa dengan UCI sebanyak 95.27% dan tahun 2019 kembali meningkat menjdi 95.58%.
Terkait dengan cakupan desa dengan UCI yang terus menunjukan kenaikan, di tahun 2020, Dinas Kesehatn pada tahun 2020 akan melakukan langkah-langkah strategis untuk meningkatkan cakupan desa dengan UCI diantaranya dengan : meningkatkan kerjasama linstas sector terkait dengan imunisasi, meningkatkan kerjasama dengan tokoh agama dan lintas sektor lainnya untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi unutk pencegahan penyakit.
13. Penambahan Jumlah Puskesmas
Puskesmas merupakan kepanjangan tangan dari Dinas Kesehatan yang bertanggung jawab untuk setiap masalah kesehatan yang terjadi di wilayah kerjanya. Salah satunya adalah memberikan pelayanan kesehatan dasar. Pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan dasar dapat dilihat secara umum oleh indikator rasio Puskesmas terhadap 30.000 penduduk. Di Kabupaten Indramayu ada beberapa Puskesmas yang melayani jumlah penduduk lebih dari 30.000 jiwa, oleh karenanya Dinas Kesehatan berupaya untuk menambah jumlah Puskesmas yang ada sehingga pelayanan yang diberikan lebih optimal.
Pemberian pelayanan bidang kesehatan yang optimal diharapkan mampu meningkatkan umur harapan hidup, akan tetapi penambahan jumlah
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 38
puskesmas juga memerlukan anggaran serta sumber daya manusia yang cukup besar, dan karena berbagai faktor baik internal maupun ekternal penambahan jumlah puskesmas sampai dengan tahun 2019 belum ada penambahan jumlah puskesmas, untuk lebih jelasnya jumlah puskesmas yang ada diwilayah Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada grafik berikut :
14. Puskesmas Sesuai Standart
Selain ketersediaan sarana dan prasarana bidang kesehatan terpenuhi, kualitas sarana dan prasarana kesehatan juga menjadi point yang wajib diperhatikan, diharapkan seluruh puskesmas yang ada di wilayah Kabupaten Indramayu sesuai dengan Permenkes 75 tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) karena Puskesmas yang sesuai standart Permenkes diharapkan akan meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat yang pada akhirnya akan dapat meningkatkan umur harapan hidup.
Dalam rangka meningkatkan mutu dan kualitas puskesmas dinas kesehatan juga telah melakukan penilaian terhadap standart puskesmas yang berpedoman pada permenkes nomor 75 tahun 2014, dimana hasil yang di dapat pada tahun 2016 terdapat 35 puskesmas yang sesuai standart, realisasi ini telah melebihi dari target yang ditetapkan, pada tahun 2019 dari target 24 puskesmas yang ditetapkan terealisasi 49 puskesmas melebihi dari target yang ditetapkan, dan untuk lebih meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan terhadap masyarakat dinas kersehatan sejak tahun 2017 telah melakukan akreditai puskesmas, dimana pada tahun 2017 terdapat 7 puskesmas yang telah terakreditasi, tahun 2018 terdapat 18 puskesmas dan tahun 2019 terdapat 24 puskesmas yang terakreditasi, sehingga pada tahun 2019 seluruh puskesmas yang ada di Kabupaten Indamayu sudah terakreditasi semua, untuk lebih jelasnya jumlah puskesmas yang ada diwilayah Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada grafik berikut:
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 39
Grafik 16 Puskesmas Sesuai Standart
Kabupaten Indramayu tahun 2016 s/d 2019
Grafik diatas dapat menunjukan Indikator ini pada tahun 2016 belum dilakukan penilaian terhadap Puskesmas Penilaian akreditasi baru dilakukan pada tahun 2017 kepada 7 Puskesmas dengan hasil 5 puskesmas terakreditasi madya dan 2 lainnya dengan status dasar. Tahun 2018 dilakukan penilaian kepada 18 puskesmas dengan hasil 1 puskesmas dengan status dasar, 12 puskesmas dengan status madya dan 4 puskesmas dengan status utama. Tahun 2019 kembali dilakukan penilaian terhadap 24 Puskesmas dengan hasil
Untuk tetap menjaga mutu pelayanan yang diberikan Puskesmas kepada masyarakat maka tahun 2020 kembali dilakukan penilaian kepada 7 puskesmas dan klinik kesehatan swasta lainnya yang berada diwilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Indaramayu.
15. Puskesmas Dengan Tempat Perawatan
Puskesmas dengan perawatan bertujuan agar masyarakat yang memerlukan pengobatan segera mendapatkan pertolongan yang cepat, juga bertujuan agar penyakit-penyakit yang bisa ditangani di puskesmas tidak perlu ditangani di rumah sakit hal ini agar tidak terjadi penumpukan pasien di rumah sakit, harapannya terdapat satu puskemsas dengan perawatan setidaknya di setiap kecamatan, tetapi karena keterbatasan sumber daya, baik anggaran maupun sumber daya manusia dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 di Kabupaten Indramayu masih terdapat 11 Puskesmas dan belum ada penambahan puskesmas perawatan, sehingga indikator ini masih belum memenuhi target yang ditetapkan dimana target yang ditetapkan setiap tahun bertambah 2 puskesmas DTP,
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 40
untuk lebih jelasnya jumlah puskesmas yang ada diwilayah Kabupaten Indramayu dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 17. Puskesmas dengan Tempat Perawatan (DTP)
Kabupaten Indramayu tahun 2016 s/d 2019
Grafik di atas menunjukan bahwa Puseksmas dengan tempat perawatanm (DTP) dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 belum ada penambahan yang secara otomatis belum mencapai target yang ditetapkan, sehingga capaian
16. Masyarakat Miskin Memiliki Jaminan Kesehatan
Masyarakat miskin adalah kelompok dengan resiko tinggi dan rentan mengalamai berbagai masalah yang berkaitan dengan kesehatan, sehingga menjadi tugas Pemerintah Daerah Kabupaten Indramayu dalam hal ini Dinas Kesehatan agar semua masyarakat miskin yang ada di wilayah Kabupaten Indramayu tercover dengan Jaminan kesehatan, berdasarkan data yang ada 81.20% masyarakat miskin yang ada di Kabupaten Indramayu sudah tercover dengan jaminan kesehatan, capaian ini melebihi dari target yang ditetapkan pada tahun 2019 dimana target yang ditetapkan 71.60%, untuk lebih jelasnya masyarakat miskin memiliki jaminan kesehatan, target, realisasi dan capaian kinerja dapat dilihat pada grafik berikut :
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 41
Grafik 18. Maskin Memiliki Jaminan Kesehatan
Kabupaten Indramayu Tahun 2016 s/d 2019
Grafik di atas dapat menunjukan bahwa jumlah masyarakt miskin yang memiliki jaminan kesehatan menunjukan tren yang positif, dimana pada tahun 2016 tercatat sebanyak (39%) 878.716 maskin memiliki jaminan kesehatan, tahun 2017 terjadi peningkatan yang cukup signifikan, dimana pada tahun 2017 tercatat (47%)1.018.349 maskin tercover jaminan kesehatan, sedangkan pada tahun 2018 kembali mengalami peningkatan, dimana maskin yang tercover dengan jaminan kesehatan sebanyak 1.030.587 (100%), sedangkan pada tahun 2019 mengalami penurunan dimana pada tahun 2019 tercatat 1.015.987 (81.2%) maskin memiliki jaminan kesehatan.
Walaupun pada tahun 2016 dan 2017 mengalami peningkatan tetapi tahun 2016 dan 2017 belum mencapai dari target yang ditetapkan seperti yang terlihat pada grafik,sedangkan untuk tahun 2018 dan 2019 sudah mencapai target yang ditetapkan walaupun tahun 2019 kembalai mengalami penurunan.
17. Desa Dengan ODF
Lingkungan menjadi salah satu factor penentu dalam mencapai umur harapan hidup, karena kualitas lingkungan yang sehat akan memberi dampak yang signifikan terhadap status kesehatan seseorang, dari lingkungan semua penyakit bersumber, Open Defecation Free (ODF)
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 42
merupakan salah satu indikator dalam menentukan kualitas lingkungan, di Kabupaten Indramayu berdasarkan data yang terlaporkan pada tahun 2019 desa yang sudah menerapkan open defecation free atau stop buang air besar sembarangan terdapat 45 desa, realisasi ini tidak memenuhi target yang ditetapkan, dimana target yang ditetapkan 50 desa tetapi capain ini meningkat bila dibandingkan dengan tahun 2018, untuk lebih jelasnya desa ODF, target, realisasi dan capaian kinerja dapat dilihat pada grafik berikut :
Grafik 20. Desa ODF
Kabupaten Indramayu tahun 2016 s/d 2019
Dari grafik di atas dapat menunjukan bahwa desa ODF mengalami kenaikan dari tahun ke tahun dan mencapai target yang ditetapkan.
Meskipun capaian tahun 2019 sesuai dengan target yang ditetapkan, tetapi dinas kesehatan tetap akan melakukan upaya dalam rengka meningkatkan desa ODF diantaranya dengan : meningkatkan keterampilan tenaga sanitasi puskesmas untuk strategi pemicuan, meningkatkan validitas data terutama dengan dinas PUPR terkait dengan lokasi bantuan sanitasi, meningkatkan partisipasi mulai dari tokoh masyarakat, aparatur desa serta kecamatan.
1. Indikator kinerja yang sudah mencapai target sampai dengan tahun 2019 terdapat 9 indikator
2. Indikator kinerja yang belum mencapai target sampai dengan tahun 201 terdapat 8 indikator
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 43
Faktor faktor yang menyebabkan rendahnya pencapaian indikator kesehatan adalah : 1. Penentuan target sasaran terlalu tinggi dan tidak sesuai dengan data
sasaran riil hasil pendataan Puskesmas. Hal ini disebabkan sasaran dihitung berdasarkan estimasi jumlah penduduk yang dikeluarkan oleh BPS
2. Keterlambatan pelaporan dari sumber data terutama data yang berasal dari fasilitas kesehatan swasta
3. Keterbatasan sumber daya yang dibutuhkan untuk pembangunan kesehatan.
4. Sebagian indikator dalam Renstra masih bersifat output sehingga pencapainnya tergantung pada sumber anggaran.
Berdasarkan telaahan penyebab tidak tercapainya indikator, maka beberapa hal yang perlu dilakukan adalah : 1. Memberikan pemahaman kepada petugas di Puskesmas bahwa target
Puskesmas adalah memberikan pelayanan kepada seluruh masyarakat yang berada diwilayah kerjanya.
2. Meningkatkan pelaporan yang berasal dari fasilitas kesehatan swasta 3. Memenuhi sumber daya kesehatan melalui advokasi kepada lintas sektor
terkait 4. Mengidentifikasi indikator Renstra yang bersifat outcome
Hasil selengkapnya sebagaimana dimuat dalam table berikut :
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 44
Tabel T-C.23. Pencapaian Kinerja Pelayanan erangkat Daerah Dinas Kesehatan
Kabupaten Indramayu Tahun 2016 s.d 2019
No Indikator Kinerja
Target NSPK
Target IKK Target
Indikator Lainnya
Satuan Target Renstra Realisasi Capaian Rasio Capaian
2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019
1
Rasio kematian ibu dan bayi
Jumlah ibu hamil mendapat pelayanan antenatal
Cakupan Komplikasi kebidanan yg ditangani
- - 139,2/6,
4 129,0/5,
9 116,8/5,
5 107,7/5.
0 158/7,0
9 169/8,8
142,1/7,9
168/7,2*
1,14/2,95
1,31/1,49
122/1,44
156/1,44*
2 Prevalensi gizi buruk
Jumlah bayi baru lahir mendapat pelayanan kesehatan
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatanyg memiliki kompetensi kebidanan
- % 0,50 0,45 0,40 0,35 0,68 0,46 0,43 0,45* 1,36 0,98 0,91 0,81*
3
Presentasi ibu hamil mendapat tablet Fe 90 tablet
Jumlah ibu bersalin mendapatkan pelayanan persalinan
Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan
- % 85 87,50 90 92,50 80,93 80,93 118,76 100* 1,05 1,58 1,75 0,92*
4 Presentasi PHBS
Jumlah balita mendapatkan pelayanan kesehatan
Cakupan desa/kelurahan UCI
- % 71,40 74,40 77,40 80,40 68,4 62,60 54,2 60,2* 0,96 0,84 0,70 0,75*
5 Prevalensi HIV-AIDs
Jumlah orang
Cakupan kunjungan
- % <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 0,4 2,5 406 400*
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 45
beresiko terinfeksi HIV mendapat pemeriksaan HIVsesuai standart
bayi
6
Ditemukannya kasus penderita TB
Jumlah orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
- /100.000 pddk
275 275 275 275 87,52 87,52 100 100* 0,86 0,86 0,75 0,75
7 Angka Kejadian (IR) DBD
-Jumlah orang dengan ganguan jiwa (ODGJ) berat mendapat pelayanan kesehatan
Cakupan penemuan dan penanangan penderita penyakit DBD
- /100.000 pddk
<49 <49 <48 <47 53 113 43 86* 1,08 2,31 0,88 1,76*
8
Persentasi masyarakat miskin yang dilayani
Jumlah warga Negara Indonesia usia 60 tahun ke atas mendapat screening kesehatan
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
- % 100 100 100 100 100 100 100 100* 1 1 1 1*
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 46
9 Jumlah desa ODF
Jumlah penderita diabetes militus mendapatkan pelayanan kesehatan
- - Desa 49 98 147 196 17 20 25 30* 0,35 0,20 0,17 0,15*
10
Penduduk akses air minum layak sehat
Jumlah anak pada usia pendidikan dasar mendapat screening kesehatan
- - % 100 100 100 100 75,01 76,35 79,99 83,26* 0,75 0,76 0,80 0,83*
*Prediksi
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 47
Tabel T-C.24. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perankat daerah
Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
Uraian Uraian Anggaran pada tahun Realisasi anggaran pada tahun
Rasio antara realisasi dan anggaran
Rata-rata pertumbuhan
2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019 2016 2017 2018 2019 Anggaran
Realisasi
Programm Pelayanan Adminisgtrasi Perkantoran
1.590.672.900 1.912.275.000 2.508.745.590 4.209.987.000 1.590.672.900 1.912.275.000 1.886.718.005 3.163.752.491 1 1 0,75 0.75 - -
Program Peningkatan Saranan dan Prasarana Aparatur
1.084.971.000 1.046.797.440 1.717.868.625 3.290.020.716 1.084.971.000 1.046.797.440 1.034.950.300 3.127.532.800 1 1 0,60 0.95 - -
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Perencanaan dan Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
64.800.000 116.900.000 161.959.000 884.645.000 64.800.000 116.900.000 110.049.000 750.265.500 1 1 0,68 0.84 - -
Program Pelayanan Kesehatan Dasar
167.305.468.303 124.190.786.310 156.103.618.325 172.086.591.495 146.934.848.650 189.201.786.310 124.531.305.119 120.753.736.583 1 1 0,80 0.70 - -
Program Peningkatan Kualitas Sanitasi Dasar dan Lingkungan
334.161.250 638.857.000 606.266.650 605.000.000 334.161.250 638.857.000 398.240.650 465.081.500 1 1 0,66 0.76 - -
Program Peningkatan Pelayanann Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak
10.021.292.000 3.455.603.000 5.339.439.750 1.507.323.000 10.021.292.000 3.455.603.000 2.358.950.431 1.156.811.850 1 1 0,04 0.76 - -
Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
774.094.792 1.559.325.000 1.561.019.700 2.304.072.050 772.216.200 1.559.325.000 1.138.141.400 2.024.914.630 1 1 0,73 0.87 - -
Program Peningkatan Status Gizi Masyarakat
484.150.000 970.511.000 684.123.250 8.583.000.000 484.150.000 970.511.000 528.649.265 6.951.927.240 1 1 0,77 0.81 - -
Program Peningkatan dan Pengembangan Promosi Kesehatan
322.821.000 294.783.250 221.050.000 205.191.000 322.821.000 294.783.250 184.314.300 202.941.350 1 1 0,83 0.98 - -
Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
- - 62.887.194.200 111.132.150.075 - - 62.887.194.200 90.723.928.956 - - 1 0.81 - -
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Kesehatan pada Badan Lauanan Umum Daerah (BLUD)
- - - - - - - - - - - -
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
- - - 257.704.900 - - - 195.303.000 - - - 0.75 -
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 48
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 49
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
Tantangan dan peluang terhadap pengembangan pelayanan kesehatan yang akan datang antara lain :
a. Tantangan
⁻ Semakin meningkatnya tuntutan masyarakat terhadap ketersediaan pelayanan kesehatan yang berkualitas;
⁻ Semakin kritisnya masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang diberikan oleh tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan
⁻ Implementasi ASEAN Economic Community, yang mencakup liberalisasi
perdagangan barang dan jasa serta investasi sektor kesehatan, perlu dilakukan upaya meningkatkan daya saing (competitiveness) dari fasilitas-
fasilitas pelayanan kesehatan;
⁻ Jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan Fasilitas Sarana
Pelayanan Kesehatan.
b. Peluang
⁻ Komitmen Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Indramayu yang terwujud
dalam penetapan visi, misi dan program kerja
⁻ Semakin bertambahnya alokasi anggaran kesehatan yang berasal dari
berbagai sumber dana
⁻ Ketersediaan fasilitas kesehatan swasta yang dapat berperan dalam
pembangunan kesehatan
⁻ Semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya
upaya pencegahan penyakit
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 50
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS DINAS KESEHATAN KABUPATEN INDRAMAYU
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
Kondisi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Kesehatan saat ini adalah :
a. Masih rendahnya capaian standar pelayanan minimal bidang kesehatan
b. Belum meratanya penyebaran fasilitas pelayanan kesehatan
c. Belum optimalnya ketersediaan dan kualitas sumber daya kesehatan
d. Masih tingginya kasus penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kondisi lingkungan yang kurang memenuhi syarat kesehatan.
e. Kasus penyakit tidak menular menjadi ancaman dimasa yang akan datang
Meskipun terdapat tantangan berkaitan dengan tugas pokok dan fungsi, peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan dan peningkatan mutu pelayanan kesehatan masyarakat terus dilakukan untuk mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Kabupaten Indramayu. Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat diukur dengan meningkatnya derajat kesehatan masyarakat. Indikator derajat kesehatan masyarakat diantaranya Umur Harapan Hidup (UHH), Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Ibu (AKI), dan Angka Kesakitan (Morbiditas).
Berikut ini identifikasi permasalahan berkaitan dengan status kesehatan masyarakat di Kabupaten Indramayu :
A. Umur Harapan Hidup
Umur harapan hidup merupakan salah satu dari 3 (tiga) dimensi dasar pembangunan manusia yang dinyatakan dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM)/Human Development Index (HDI). Ketiga dimensi tersebut adalah sebagai berikut: 1) hidup yang sehat dan panjang umur yang diukur dengan harapan hidup saat
kelahiran; 2) pengetahuan yang diukur dengan angka tingkat baca tulis pada orang
dewasa dan kombinasi pendidikan dasar dan menengah atau gross enrollment ratio; dan
3) standar kehidupan yang layak diukur dengan logaritma natural dari Produk Domestik Bruto (PDB) atau Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita dalam Kemampuan Daya Beli (Purchasing Power Parity).
Selama tiga tahun ke belakang, Kabupaten Indramayu memiliki capaian IPM yang cukup baik walaupun masih berada di bawah rata-rata nilai IPM Provinsi Jawa Barat dan Indonesia. Pada tahun 2015, IPM Kabupaten Indramayu tercatat sebesar 64,36 di bawah pencapaian Provinsi Jawa Barat sebesar 69,50 dan
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 51
Nasional sebesar 69,55. Sedangkan pada tahun 2016 nilai IPM Kabupaten Indramayu telah meningkat menjadi 64,78 meningkat cukup besar walaupun masih di bawah IPM Provinsi Jawa Barat 70,05, dan IPM Nasional 70,18 sedangkan pada tahun 2019 mengalami peningkatan yang cukup signifikan menjadi 66,97.
Tabel 3.1.1 menunjukkan angka IPM Kabupaten Indramayu, dibandingkan dengan angka IPM Provinsi Jawa Barat, dan Indonesia selama kurun waktu 2015-2019.
Tabel 3.1.1 Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Indramayu,
Jawa Barat dan Indonesia Tahun 2016-2019
Wilayah Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Kabupaten Indramayu 64,36 64,78 65,58 66,36 66,97
Prov. Jawa Barat 69,50 70,05 70,69 71,30 72,03
Indonesia 69,55 70,18 70,81 71,39 71,92
Sumber: BPS Kabupaten Indramayu, 2019 dan Kabupaten Indramayu Dalam Angka 2019. Sementara itu angka harapan hidup Kabupaten Indramayu selama empat tahun ke belakang menunjukkan pertumbuhan yang selalu positif, dimana pada tahun 2015 angka harapan hidup penduduk Kabupaten Indramayu adalah 70,59 tahun, sedangkan pada tahun 2016 angka harapan hidup penduduk Kabupaten Indramayu naik menjadi 70,72 tahun, dan tahun 2017 mengalami kenaikan yang cukup signifikan menjadi 70,86 serta tahun 2018 kembali mengalami kenaikan menjadi 71.11 dari tareget 69.47, tetapi kenaikan tersebut jika dibandingkan dnebngan Jawa Barat dan Nasional masih di bawah angka harapan hidup Provinsi Jawa Barat dan Nasional.
Tabel 3.1.2 Perbandingan Angka Harapan Hidup Kabupaten Indramayu,
Jawa Barat dan Indonesia Tahun 2015-2018
Wilayah Tahun
2015 2016 2017 2018 2019
Kabupaten Indramayu 70,59 70,72 70,86 71.1 71,37
Jawa Barat 72,41 72,44 72,47 72.66 72,85
Indonesia 69,02 69,19 71,06 71,20 71,34
Sumber: BPS Kabupaten Indramayu
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 52
B. Angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita
Angka kematian ibu, bayi dan balita merupakan indicator MDGs yang berkaitan dengan kesehatan ibu dan anak. Indikator tersebut tidak dapat diukur oleh Dinas Kesehatan karena data kematian yang tercatat adalah data kematian berdasarkan laporan dan bukan merupakan hasil dari survey. Berikut ini adalah data kematian ibu, bayi dan balita di Kabupaten Indramayu tahun 2016 s/d 2018 :
Tabel 3.1.3
Jumlah Kelahiran Hidup dan Kematian Ibu di Kabupaten Indramayu Tahun 2016 s/d 2019
Uraian 2016 2017 2018 2019
Jumlah Kelahiran Hidup 35.484 34.362 34.707 34.736
Jumlah Kematian ibu 60 45 61 40
Jumlah Kematian Bayi 314 253 242 246
Jumlah Kematian Balita 84 258 13 8
Kematian bayi per 1000 Kelahiran Hidup
8,8 7,3 6,98 4,3
Kematian Balita per 1000 Kelahiran Hidup
2,4 7,5 0,38 0,2
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2019
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa secara keseluruhan kematian bayi dan balita tahun 2019 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2018, adapun kematian ibu pada tahun 2017 mengalami penurunan yang cukup signifikan, tetapi mengalami kenaikan kembali pada tahun 2019.
Beberapa upaya penurunan kematian ibu, bayi dan balita yang telah dilakukan antara lain melalui pelayanan kesehatan yang diprioritaskan pada pelayanan promotif dan preventif dengan tetap melakukan pelayanan kuratif dan rehabilitatif antara lain peningkatan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil, persalinan oleh tenaga kesehatan, peningkatan status gizi balita dan imunisasi.
Berikut ini adalah data cakupan pelayanan pada ibu, bayi dan balita berdasarkan pada standar pelayanan minimal bidang kesehatan (Permenkes Nomor 43 tahun 2014) :
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 53
Tabel 3.1.4 Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu, Bayi dan Balita
di Kabupaten Indramayu Tahun 2018 s/d 2019
Indikator Traget 2018
Traget 2019
Realisasi
2018 % 2019 %
Setiap ibu hamil mendapatkan
pelayanan antenatal sesuai standard 43.108 29476 32.296 74.9 33921 115,08
Setiap ibu bersalin mendapatlan
pelayanan persalinan sesuai standard 41.143 28136 31.334 76.15 34201 121,56
Setiap bayi baru lahir mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standard 41.143 28136 31.300 74.16 33082 117,58
Setiap balita mendapatkan pelayanan
kesehatan sesuai standard
187.86
6 132721 112.231 76.08 156627 118,01
Setiap anak pada usia pendidikan dasar
mendapatkan skrining kesehatan sesuai
standar
32.030 41495 26.326 59.74 38995 93,98
Setiap warga negara Indonesia usia 15-
69 tahun mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
331.68
9 1065654 225.943 10.0 186986 17,55
Sumber: Standart Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan Kabupaten Indramayu Tahun 2018-2019
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 6 indikator upaya kesehatan yang berdasarkan pada Stanadar Pelayanan Minimal yang berkaitan dengan Pelayanan Kesehatan Ibu, Bayi dan Anak, dalam upaya untuk menurunkan kematian ibu, bayi dan balita.
Pencapaian 6 indikator SPM Bidang Kesehatan yang berkaitan dengan kesehatan ibu, bayi dan anak diharapkan dapat menurunkan kematian ibu, bayi dan balita. Maka peningkatan cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil, persalinan oleh tenaga kesehatan, peningkatan status gizi balita dan imunisasi masih perlu ditingkatkan dimasa yang akan datang.
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 54
C. Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD)
Tabel 3.1.5 Morbiditas dan Mortalitas Akibat Demam Berdarah Dengue
di Kabupaten Indramayu Tahun 2016 s/d 2019
Uraian 2016 2017 2018 2019
Jumlah Kasus DBD 911 113 43 224
Jumlah Kematian 33 0 0 1
Jumlah Penduduk 1.709.204 1.719.994 1.728.050 1.861.629
Insidens Rate per 100.000 penduduk
50,9 6,6 2,27 12,0
CFR (%) 3,6 0,0 0 0,4
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2018
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa insidens rate demam berdarah (IR DBD) tahun 2019 (2,27 per 100.000 penduduk) terjadi peningkatan yang cukup signifikan bila di bandingkan dengan tahun 2017 dan tahun 2018.
Demikian juga dengan CFR (case fatality rate) DBD mengalami peningkatan pada tahun 2019, terjadi 1 kasus kematian.
Peningkatan kasus demam berdarah perlu mendapat perhatian, dengan terjadinya peningkatan kasus kematian akibat DBD (CFR). Faktor yang diduga menjadi penyebab peningkatan CFR akibat DBD adalah penanganan kasus yang terlambat sehingga sudah berkembang menjadi dengue syok syndrome (DSS).
Berikut ini adalah indikator penyakit DBD di Kabupaten Indramayu:
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 55
Tabel 3.1.6 Indikator DBD di Kabupaten Indramayu
Tahun 2016 s/d 2017
Indikator Sat Traget 2017
Realisasi
2016 2017 2018 2019
Insident Rate (IR) DBD
/100.000 pddk
<50 35,9 28,6 2,27 12,0
Cakupan penderita DBD yang ditangani
% 100 100 100 100 100
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2019
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa terdapat 2 indikator upaya penanggulangan DBD, dimana 2 indikator tersebut mencapai target yang ditetapkan.
D. Tuberculosa (TB Paru)
Tuberkulosa merupakan masalah kesehatan masyarakat yang harus menjadi perhatian. Keberhasilan program penanggulangan TB Paru dapat dilihat dari meningkatkan cakupan penemuan penderita baru BTA positif(CDR=case detection rate). Berikut ini data penemuan kasus baru BTA+ tahun 2016 s/d 2019
:
Tabel 3.1.7 Morbiditas dan Mortalitas Akibat Tuberculosa (TB Paru)
di Kabupaten Indramayu Tahun 2016 s/d 2019
Uraian 2016 2017 2018 2019
Jumlah Kasus BTA+ 1.347 1.600 796 2.327
Prevalensi TB paru BTA+ (per 100.000 penduduk
57,69 67,26 50,5 125
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2019
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa prevalensi TB paru tahun 2019 (125 per 100.000 penduduk) meningkat tajam dibandingkan tahun- tahun sebelumnya.
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 56
E. HIV-AIDS
Tingkat risiko penyebaran HIV (Human Immunodeficiency Virus) – AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome) di Kabupaten Indramayu semakin
meningkat seiring dengan mobilitas penduduk antar wilayah yang semakin tingginya, makin berkembangnya sentra-sentra pembangunan, adanya penyalahgunaan NAPZA (narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya) terutama suntikan.
Kabupaten Indramayu menyumbang cukup besar terhadap penularan HIV-AIDS di Jawa Barat. Kasus HIV secara kumulatif berdasarkan laporan dari Rumah sakit dan Puskesmas di Kabupaten Indramayu 2019 yaitu sebanyak 204, tahun 2018 terdapat 477 kasus dan jumlah kasus AIDS hingga tahun 2017 sebanyak 412 kasus.Terjadi penurunan jumlah kasus HIV/AIDS menunjukan bahwa telah terjadi penurunan factor resiko yang menyebabkan penularan kasus. Kondisi ini perlu dipertahankan dan disikapi dengan strategi pengendalian HIV saat ini dilaksanakan dengan memadukan pencegahan, perawatan, dukungan serta pengobatan.
F. Penyakit Tidak Menular
Data 10 penyebab kematian di rumah sakit pada semua kelompok umur tahun 2017 adalah penyakit tidak menular seperti cardio vasculair desease, gagal jantung, respiratory falure dan lainnya. Berikut ini data 10 besar penyakit penyebab kematian di rumah sakit tahun 2017 :
Tabel 3.1.9 Sepuluh Besar Penyakit di Puskesmas
Tahun 2019
NO NAMA PENYAKIT JUMLAH
1 Nasofaringitis akut 129,085
2 Myalgia 99,052
3 ISPA 75,207
4 Demam 62,543
5 Hipertensi 54,402
6 Tukak Lambung 45,439
7 Diare 38,551
8 Dermatitis lian 34,435
9 Gastroduedensitis 31,754
10 Influenza 30,767
Jumlah
Sumber: Profil Kesehatan Kabupaten Indramayu Tahun 2019
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 57
Upaya penanggulangan penyakit tidak menular adalah dengan deteksi dini pada kasus obesitas, hipertensi, diabetes dan kanker yang dilakukan di Puskesmas dan jaringannya.
Selain itu juga dilakukan program pengembangan di Puskesmas yaitu program kesehatan olah raga.
G. Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR)
Berat badan bayi baru lahir menunjukan status gizi bayi. Bayi dikatakan BBLR apabila berat badan bayi < 2.500 gram. BBLR berhubungan dengan kematian bayi. Selain itu bayi BBLR memiliki resiko pada tumbuh kembang anak di masa yang akan datang.
Data BBLR tahun 2016 s/d 2017 dapat dilihat pada table berikut ini :
Tabel 3.1.10 Data Bayi BBLR di Kabupaten Indramayu
Tahun 2016 s/d 2019
Uraian 2016 2017 2018
Jumlah BBLR 1.322 1.505 1385 1.082
Jumlah Lahir Hidup 35.484 34.362 34.558
% BBLR 3,8 4,4 3,9 3,2
Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa proporsi BBLR pada tahun 2016 adalah 3,8 % naik menjadi 3,2 % pada tahun 2019.
3.2 Telaahan Visi, Misi, Dan Program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih
Bidang kesehatan merupakan salah satu prioritas pembangunan Bupati dan Wakil Bupati sebagaimana tersirat dalam makna sejahtera pada visi, misi dan program kerja Bupati dan Wakil Kabupaten Indramayu.
Visi Pemerintah Kabupaten Indramayu tahun 2016–2021 adalah:
" Terwujudnya Masyarakat Indramayu Yang Religius, Maju, Mandiri, dan Sejahtera Serta Terciptanya Keunggulan Daerah ( Indramayu Remaja Tiga)”
Penjabaran makna dari Visi Pemerintah Kabupaten Indramayu tersebut adalah sebagai berikut :
Indramayu Maju menggambarkan pembanguann Kabupaten Indramayu dan kehidupan warga yang dinamis, inovatif, dan kreatif, yang didukung ketersediaan prasarana dan sarana, sebagai bentuk perwujudan Kabupaten yang maju;
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 58
Religius diartikan bahwa masyarakat Indramayu diharapkan memiliki tingkat
pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama secara baik dan benar sehingga dapat tercermin dalam pola berfikir dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai agama yang diyakininya.
Maju, diartikan bahwa masyarakat Indramayu cerdas, terampil, bergerak
dinamis, kreatif, inovatif serta tangguh menghadapi tantangan.
Mandiri, diartikan bahwa segala sumber daya yang dimiliki sudah dapat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat Indramayu, sehingga sesuai dengan nafas dan tujuan hakiki penyelenggaraan Otonomi untuk Daerah.
Sejahtera, diartikan bahwa masyarakat Indramayu memiliki rata-rata tingkat pendapatan yang memadai, tingkat pendidikan yang cukup dan derajat kesehatan yang baik, sehingga dapat hidup layak baik secara fisik maupun non fisik
Mengacu pada Visi tersebut maka arah yang harus dicapai oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu adalah untuk mewujudkan sikap dan kondisi masyarakat Kabupaten Indramayu yang mampu memenuhi kebutuhannya untuk lebih maju dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri, dalam bidang kesehatan.
Visi tersebut akan diwujudkan melalui 7 (tujuh) misi yang terangkum dalam SAPTA KARYA MULIH HARJA. Ketujuh misi itu adalah : Misi Pertama, Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia Berbasis Ajaran
Agama, Ilmu Pengetahuan,Teknologi (IPTEK) Dan Budaya Lokal. Tujuan : Meningkatkan Mutu Sumber Daya Manusia. Sasaran : Taraf pendidikan, derajat kesehatan, aksesibilitas informasi, apresiasi
budaya lokal, prestasi olahraga, intensitas wisata/rekreasi, laju pertumbuhan penduduk serta penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Misi Kedua, Meningkatkan Kemakmuran Masyarakat Melalui Penguatan
Lembaga Ekonomi Kerakyatan Serta Keserasian Industri Dan Pertanian
Tujuan : Meningkatkan produksi dan pendapatan masyarakat Sasaran : Pelaku wirausaha, serapan tenaga kerja, Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB), ketahanan pangan serta Neraca Perdagangan Daerah Misi Ketiga, Mengembangkan Infra Struktur Wilayah Dan Pengelolaan
Lingkungan Secara Selaras, Lestari Dan Optimal Tujuan : Menyelaraskan tata ruang, keamanan dan kelestarian lingkungan serta
meningkatkan kelayakan permukiman dan keprasaranaan. Sasaran : Tata ruang, lingkungan hidup, bencana alam dan permukiman dan
prasarana wilayah, Meningkatkan Kualitas Hidup Misi Keempat, Meningkatkan Peran Masyarakat Dalam Mewujudkan
Keunggulan Daerah Yang Berbasis Kearifan Lokal. Tujuan : Meningkatkan pelayanan umum serta partisipasi aktif dan
pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan, serapan tenaga kerja
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 59
Sasaran : Pelayanan umum prima, partisipasi aktif dan pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan dan inovasi manajemen pembangunan.
Misi Kelima, Mengembangkan Reformasi Birokrasi, Dengan Mewujudkan
Pemerintahan Yang Bersih, Profesional Dan Mengayomi Rakyat. Tujuan : Meningkatkan kualitas SDM aparatur dalam pelayanan prima dan
penerapan good governance
Sasaran : Pelayanan prima dan kepuasan masyarakat. Misi Keenam, Menguatkan Peran Pemerintah Desa Dalam Pemberdayaan
Masyarakat. Tujuan : Mewujudkan peran pemerintah desa dalam upaya pemberdayaan dan
partisipasi aktif masyarakat desa Sasaran : Ketahanan masyarakat desa. Misi Ketujuh, Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah.
Tujuan : Meningkatkan sumber dan nilai pendapatan asli daerah Sasaran : Nilai Pendapatan Asli Daerah dan sumber pendapatan asli daerah.
Selain itu dituntut pula agar sumber daya manusia kesehatan untuk secara aktif mampu merespon peluang dan tantangan zaman serta berkontribusi dalam proses pembangunan dan memberikan pelayanan kesehatan yang aman bagi pasien, petugas dan masyarakat (safety patient, safety provider & safety community).
3.3 Telaahan Renstra Kementrian Kesehatan RI dan Renstra Dinkes Provinsi Jawa Barat
Untuk menilai keserasian, keterpaduan, sinkronisasi, dan sinergitas pencapaian sasaran pelaksanaan Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu terhadap sasaran Renstra Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat dan Renstra Kementrian Kesehatan sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan masing-masing adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3.11 Komparasi Capaian Sasaran Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu
Terhadap Sasaran Renstra Dinkes Provinsi Jawa Barat dan Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2019
No Indikator Kinerja Target
Nasional Realisasi
Capaian Kinerja
(1) (2) (3) (4) (5)
1 Persentasi persalinan di fasilitas kesehatan
85% 90% 105,9
2 Persentasi ibu hamil yang mendapat pelayanan antenatal minimal 4 kali (K4)
80% 85% 106,3
3 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
100% 90% 90
4 Cakupan balita gizi buruk 100% 100% 100
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 60
No Indikator Kinerja Target
Nasional Realisasi
Capaian Kinerja
mendapat perawatan
5 Persentasi keberhasilan pengobatan TB paru BTA positif (success rate)
90% 89% 98,9
6 Insident Rate (IR) DBD 68/100.000
pddk 2,27/100.00
0 pddk 3,4
7 Jumlah Puskesmas Terakreditasi
31 25 80.6
8 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
100% 100% 100
9 Cakupan desa / kelurahan siaga aktif
80% 90% 112,5
Dalam Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 disebutkan bahwa tujuan dari Kementerian Kesehatan adalah :
1) Meningkatnya status kesehatan masyarakat
2) Meningkatnya daya tanggap (responsiveness) dan perlindungan masyarakat
terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan.
Peningkatan status kesehatan masyarakat dilakukan pada semua kontinum siklus kehidupan (life cycle), yaitu bayi, balita, anak usia sekolah, remaja,
kelompok usia kerja, maternal, dan kelompok lansia.
Tujuan indikator Kementerian Kesehatan bersifat dampak (impact atau outcome).
dalam peningkatan status kesehatan masyarakat, indikator yang akan dicapai adalah:
a) Menurunnya angka kematian ibu dari 359 per 100.00 kelahiran hidup (SP 2010), 346 menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup (SDKI 2012).
b) Menurunnya angka kematian bayi dari 32 menjadi 24 per 1.000 kelahiran hidup.
c) Menurunnya persentase BBLR dari 10,2% menjadi 8%.
d) Meningkatnya upaya peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat, serta pembiayaan kegiatan promotif dan preventif.
e) Meningkatnya upaya peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat.
Sedangkan dalam rangka meningkatkan daya tanggap (responsiveness) dan
perlindungan masyarakat terhadap risiko sosial dan finansial di bidang kesehatan, maka ukuran yang akan dicapai adalah:
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 61
a. Menurunnya beban rumah tangga untuk membiayai pelayanan kesehatan setelah memiliki jaminan kesehatan, dari 37% menjadi 10%
b. Meningkatnya indeks responsiveness terhadap pelayanan kesehatan dari
6,80 menjadi 8,00.
Dalam Renstra Kementerian Kesehatan tahun 2015-2019 juga disebutkan sasaran strategis Kementerian Kesehatan adalah:
1. Meningkatnya Kesehatan Masyarakat, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Meningkatnya persentase persalinan di fasilitas kesehatan sebesar 85%.
b. Menurunnya persentase ibu hamil kurang energi kronik sebesar 18,2%.
c. Meningkatnya persentase kabupaten dan Kabupaten yang memiliki kebijakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebesar 80%.
2. Meningkatnya Pengendalian Penyakit, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Persentase kab/Kabupaten yang memenuhi kualitas kesehatan lingkungan sebesar 40%.
b. Penurunan kasus Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) tertentu sebesar 40%.
c. Kab/Kabupaten yang mampu melaksanakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah sebesar 100%.
d. Menurunnya prevalensi merokok pada pada usia ≤ 18 tahun sebesar 5,4%.
3. Meningkatnya Akses dan Mutu Fasilitas Pelayanan Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah kecamatan yang memiliki minimal 1 Puskesmas yang terakreditasi sebanyak 5.600.
b. Jumlah kab/Kabupaten yang memiliki minimal 1 RSUD yang terakreditasi sebanyak 481 kab/Kabupaten.
4. Meningkatnya akses, kemandirian, dan mutu sediaan farmasi dan alat kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Persentase ketersediaan obat dan vaksin di Puskesmas sebesar 90%.
b. Jumlah bahan baku obat, obat tradisional serta alat kesehatan yang diproduksi di dalam negeri sebanyak 35 jenis.
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 62
c. Persentase produk alat kesehatan dan PKRT di peredaran yang memenuhi syarat sebesar 83%.
5. Meningkatnya Jumlah, Jenis, Kualitas dan Pemerataan Tenaga Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah Puskesmas yang minimal memiliki 5 jenis tenaga kesehatan sebanyak 5.600 Puskesmas.
b. Persentase RS kab/Kabupaten kelas C yang memiliki 4 dokter spesialis dasar dan 3 dokter spesialis penunjang sebesar 60%.
c. Jumlah SDM Kesehatan yang ditingkatkan kompetensinya sebanyak 56,910 orang.
6. Meningkatnya sinergitas antar Kementerian/Lembaga, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Meningkatnya jumlah kementerian lain yang mendukung pembangunan kesehatan.
b. Meningkatnya persentase kab/Kabupaten yang mendapat predikat baik dalam pelaksanaan SPM sebesar 80%.
7. Meningkatnya daya guna kemitraan dalam dan luar negeri, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah dunia usaha yang memanfaatkan CSR untuk program kesehatan sebesar 20%.
b. Jumlah organisasi kemasyarakatan yang memanfaatkan sumber dayanya untuk mendukung kesehatan sebanyak 15.
c. Jumlah kesepakatan kerja sama luar negeri di bidang kesehatan yang diimplementasikan sebanyak 40.
8. Meningkatnya integrasi perencanaan, bimbingan teknis dan pemantauan-evaluasi, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah provinsi yang memiliki rencana lima tahun dan anggaran kesehatan terintegrasi dari berbagai sumber sebanyak 34 provinsi.
b. Jumlah rekomendasi monitoring evaluasi terpadu sebanyak 100 rekomendasi.
9. Meningkatnya efektivitas penelitian dan pengembangan kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Jumlah hasil penelitian yang didaftarkan HKI sebanyak 35 buah.
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 63
b. Jumlah rekomendasi kebijakan berbasis penelitian dan pengembangan kesehatan yang diadvokasikan ke pengelola program kesehatan dan atau pemangku kepentingan sebanyak 120 rekomendasi.
c. Jumlah laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) bidang kesehatan dan gizi masyarakat sebanyak 5 laporan.
10. Meningkatnya tata kelola kepemerintahan yang baik dan bersih, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Persentase satuan kerja yang dilakukan audit memiliki temuan kerugian negara ≤1% sebesar 100%.
11. Meningkatnya kompetensi dan kinerja aparatur Kementerian Kesehatan, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Meningkatnya persentase pejabat struktural di lingkungan Kementerian Kesehatan yang kompetensinya sesuai persyaratan jabatan sebesar 90%.
b. Meningkatnya persentase pegawai Kementerian Kesehatan dengan nilai kinerja minimal baik sebesar 94%.40 41
12. Meningkatkan sistem informasi kesehatan integrasi, dengan sasaran yang akan dicapai adalah:
a. Meningkatnya persentase Kab/Kabupaten yang melaporkan data kesehatan prioritas secara lengkap dan tepat waktu sebesar 80%.
b. Persentase tersedianya jaringan komunikasi data yang diperuntukkan untuk akses pelayanan e-health sebesar 50%
3.4 Penentuan Isu- Isu Strategis
Berdasarkan perkembangan situasi dan kondisi kesehatan sebagaimana dikemukakan diatas maka dapat disampaikan isu strategis sebagai berikut :
1. Angka kesakitan dan angka kematian masih berfluktuatif setiap tahunnya.
2. Kurangnya program kesehatan berbasis Masyarakat/Desa
3. Belum optimalnya ketersediaan sumber daya kesehatan sesuai kebutuhan pelayanan terutama pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas.
4. Perluasan jaminan kesehatan daerah untuk masyarakat Kabupaten Indramayu
5. Masih kurangnya sarana dan prasarana kesehatan dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan.
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 64
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN DINAS KESEHATAN
4.1. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
Dinas Kesehatan sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Indramayu berkepentingan untuk menyelesaikan permasalahan kesehatan yang belum dapat diselesaikan pada periode 5 tahun sebelumnya khususnya aksesibilitas dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat. Maka Misi dan program pembangunan kesehatan Bupati dan Wakil Bupati terpilih yang dituangkan pada RPJMD Kabupaten Indramayu 2016-2021 adalah Misi 1 yaitu Meningkatkan sumber daya manusia berbasis agama, iptek, dan budaya lokal. Misi ini bermakna bahwa layanan pendidikan, kesehatan, dan layanan sosial lainnya diarahkan untuk meningkatkan derajat kehidupan sosial masyarakat, seiring dengan terbangunnya kehidupan keluarga sejahtera, terkelolanya persoalan dan dampak sosial, meningkatnya partisipasi perempuan dan peran serta pemuda dalam pembangunan, aktivitas olahraga pendidikan, rekreasi dan prestasi, serta aktualisasi budaya daerah sebagai fungsi sosial, normatif, dan apresiatif.
Dalam rangka mewujudkan Visi dan Misi Pemerintah Kabupaten Indramayu Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu untuk menyelenggarakan pembangunan kesehatan dirumuskan tujuan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu.
Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi, memecahkan permasalahan, dan menangani isu strategis daerah yang dihadapi.
4.2. Indikator Tujuan
1.2.1. Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH)
Tujuan dan sasaran Dinas Kesehatan adalah sebagai berikut :
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 65
Tabel T-C.25. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Satuan Target Kinerja Tahunan/ Sasaran Pada Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10
Terwujudnya kesehatan masyarakat yang berkaulitas, adil dan merata
Indikator Tujuan : Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH)
1.1 Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Rasio kematian ibu dan bayi
139,2/6,
4 129,0/5,9 116,8/5,5
107,7/5,0
92.3/4.6
Prevalensi gizi
buruk % 0,50 0,45 0,40 0,35 0.30
Presentasi ibu hamil mendapat tablet fe 90 tablet
% 85 87,50 90 92,50 95
1.2 Meningkatnya kemandirian masyarakat dalam menjaga kesehatan dan lingkungannya
Presentasi PHBS % 71,40 74,40 77,40 80,40 83.40
Presentasi HIV-AIDs % <0,005 <0,005 <0,005 <0,005 <0,005
Ditemukannya kasus penderita TB
/100.000 pddk
≥75 ≥75 ≥75 ≥75 ≥75
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 66
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Satuan Target Kinerja Tahunan/ Sasaran Pada Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10
Angka Kejadian IR (DBD)
/100.000 pddk
<49 <49 <49 <48 <47
Jumlah desa ODF
Desa 49 98 147 196
Penduduk akses air minum layak sehat
% 80 85 90 95 100
1.3 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan dasar
Persenatsi masyarakat miskin yang dilayani
% 100 100 100 100
TAHUN 2021
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Satuan Target Kinerja Tahunan/ Sasaran Pada Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10
Meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
Indikator Tujuan : Meningkatnya Umur Harapan Hidup (UHH)
1.1 Menurunnya kematian ibu dan bayi
Jumlah kematian ibu
Org 40
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 67
Tujuan Sasaran Indikator Sasaran
Satuan Target Kinerja Tahunan/ Sasaran Pada Tahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021
-1 -2 -3 -4 -5 -6 -7 -8 -9 -10
Jumlah kematian bayi
Org 200
1.2 Meningkatnya Status
Gizi Masyarakat Persentasi Berat Badan Balita Sangat kurang
% 0,40
1.3 Menurunnya Angka Kesakitan
Insidenat re (IR) DBD
/100.000 pddk
48
Prevalensi Kusta % <1
ODHA on ARV %
50
Succes Rae TBC %
90
1.4 Meningkatnya Kemandirian Masyarakat Dalam Mernjaga Kesehatan dan Lingkungnya
Persentasi Perilaku hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di semua Tatatan
%
75
1.5 Meningkatnya Akses dan Kualitas Pelayanan Kesehatan
Indikator SPM Kesehatan
%
100
Indikator SPM Rumah Sakit %
80
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 68
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 69
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1 Strategi dan Kebijakan Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
Strategi dan kebijakan dalam Renstra Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu adalah strategi dan kebijakan Dinas Kesehatan untuk mencapai tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu yang selaras dengan strategi dan kebijakan daerah serta rencana program prioritas dalam RPJMD seperti pada table dibawah ini :
Tabel T-C.26. Strategi dan Kebijakan Kesehatan
Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021
MISI 1 : Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berbasis Agama, Iptek, Dan Budaya Lokal
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
Meningkatkan kualitas kesehatan masyaraat
Menurunnya Kematian Ibu dan Anak
1. Memperkuat sistem rujuakan dengan SI IRMA AYU
2. Meningkatkan sarana dan prasarana Puskesmas mampu PONED
1. Koordinasi lintas sektor
2. Pembinaan Puskesmas PONED melalui program EMAS dan SIBAYU
Meningkatnya Status Gizi Masyarakat
1. Meningkatkan peran serta lintas sektor yang terkait
2. Menurunkan angka kecukupan ibu hamil KEK dan gizi buruk
1. Melibatkan sector terkait dalam setiap kegiatan
2. Peningkatan pemberian PMT Tambahan baik ibu hamil maupun balita
Menurunkan Angka Kesakitan
1. Mengoptimalkan fungsi koordinasi dan pemberdayaan sektor terkait
2. Menekankan tindakan pencegahan kepada masyarakat melalui promosi kesehatan dengan penyuluhan kelompok kunjungan rumah
1. Meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat
2. Mencegah dan Mengendalikan Penyakit
3. Meningkatkan Kesehatan Lingkungan
Meningkatnya Akses dan kualitas pelayanan kesehatan
1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Kesehatan baik kualitas maupun kuantitas
2. Meningkatkan pemberian informasi yang komprehensif mengenai pelayanan
1. Meningkatkan Sumber Daya Kesehatan
2. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Kesehatan
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 70
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, SERTA PENDANAAN
Penetapan program dan kegiatan berdasarkan analisis dan metodologi perumusan yang telah dideskripsikan pada bagian sebelumnya. Dalam bagian ini diuraikan rencana program prioritas dan kegiatan dihubungkan dengan indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan indikatif selama 5 (lima) tahun periode tahun 2016 sampai dengan tahun 2021, dapat dilihat pada table 6.1(T-C.27) :
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 71
Tabel 6.1 (T-C.27) Rencana Program, Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan Indikatif
Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 72
BAB VII INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
Berkaitan dengan RPJMD Kabupaten Indramayu 2016-2021, maka Dinas Kesehatan mempunyai tanggung jawab untuk melaksanakan visi Religius, Maju, Mandiri dan Sejahtera Kabupaten Indramayu. Sedangkan untuk misi Kabupaten Indramayu yang menjadi tanggung jawab Dinas Kesehatan adalah misi yang ke 1 yaitu Meningkatkan sumber daya manusia berbasis agama, iptek, dan budaya lokal. Berikut ini adalah indator kinerja Dinas Kesehatan yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD Kabupaten Indramayu tahun 2016-2021:
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 73
Tabel T-C.28. Indikator Kinerja Dinas Kesehatan yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Kabupaten Indramayu
NO INDIKATOR SASARAN SATUAN KONDISI
AWAL 2015
2016 2017 2018 2019 2020 2021 KONDISI
AKHIR
Tahun 2016 s/d 2020
1 Rasio kematian ibu dan bayi KH 158/7,09 169/8,8 143,1/7,
9 175/6,9 105.4/6.
8 92.3/4.6
*
2 Prevalensi gizi buruk % 0,58 0,002 0,48 0.44 0.30*
3 Presentasi ibu hamil mendapat tablet fe 90 tablet % 80,24 80,31 83,96 83,73 95*
4 Presentasi PHBS % 68,4 68,4 62,60 54,2 63,3 70*
5 Presentasi HIV-AIDs % 0,4% 2,5 2.5 2.5 2,5 <0.005*
6 Ditemukannya kasus penderita TB /100.000 pddk 153 150 85 ≥75*
7 Angka Kejadian IR (DBD) /100.000 pddk 36.2 2,9 6,45 2,3 12,5 15*
8 Jumlah desa ODF Desa 11 17 20 26 45 60*
9 Penduduk akses air minum layak sehat % 75,01 76,35 79,99 80,10 81,15 95*
10 Persenatsi masyarakat miskin yang dilayani % 100 100 100 100 100 100*
Tahun 20121
1 Jumlah Kematian Ibu Org 40 40
2 Jumlah Kematian Bayi Org 200 200
3 Persentase Bera Badan Balita Sangat Kurang % 0,40 0,40
4 Insident rate (IR) DBD /100.000 pddk 48 48
5 Prevalensi Kusta /10.000 pddk <1 <1
6 ODHA on ARV % 50 50
7 Succes Rae TBC % 90 90
8 Persentasim perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di semua tatanan
%
75 75
9 Indikator SPM Puskesmas % 100 100
10 Indikator SPM Rumah sakit % 80 80
*Estimasi
Perubahan Renstra Dinkes Kabupaten Indramayu Tahun 2016-2021 | 74
BAB VIII PENUTUP
Dokumen Revisi Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu tahun 2016 - 2021 ini merupakan penjabaran dari visi, misi dan program prioritas dalam dokumen Perubahan RPJMD Kabupaten Indramayu tahun 2016-2021. Ada beberapa program dan indikator kinerja yang disesuaikan, diperbaiki dan atau dihilangkan dari dokumen Rentra sebelum dilakukan Revisi. Untuk itu, penyusunan Renja sebelum tahun ditetapkannya hasil Revisi tetap mengacu kepada Renstra tahun sebelum dilakukan Revisi.
Mengingat dokumen Renstra hasil Revisi merupakan penyempurnaan dari Rentra sebelumnya, maka indikator kinerja dan capaian target yang ditetapkan didalamnya tidak berlaku bagi program dan kegiatan pada tahun sebelum dilakukan Revisi. Dengan demikian, penyusunan Renja dan penilaian kinerja tahun 2016 – 2021 tetap mengacu pada Renstra sebelum dilakukan Revisi. Selanjutnya, Renstra hasil Revisi berlaku sejak 2021 dan dijadikan acuan dalam penyusunan Renja tahun berikutnya.
Untuk menjamin keberhasilan implementasi Renstra ini, maka dokumen Renstra ini telah ditetapkan dengan Keputusan Kepala Dinas Kesehatan tentang Revisi Rencana Strategis Dinas Kesehatan tahun 2016-2021 sehingga implementasinya bersifat mengikat dan konsekuensinya dapat dipertanggungjawabkan. Pelaksanaan program dan kegiatan yang telah dirumuskan oleh seluruh aparatur dan komponen stakeholder yang terkait tidak boleh menyimpang dari rencana kerja yang sudah ditetapkan untuk memastikan pencapaian tujuan akhir organisasi. Oleh karena itu perlunya komunikasi dan sosialisasi Renstra ke semua pihak untuk memastikan semua pihak berjalan ke arah yang sama sesuai dengan renja yang telah dibuat. Target indikator sasaran tahun 2016-2021 yang telah ditetapkan di Renstra ini merupakan tolok ukur pencapaian target kinerja pembangunan bidang kesehatan untuk mengetahui tingkat keberhasilan pelaksanaan rencana strategis yang telah dibuat. Renstra Dinas Kesehatan merupakan dokumen perencanaan lima tahunan yang akan dilaksanakan selama tahun 2016-2021. Dengan mengharap keridhoan Allah SWT, semoga Revisi Renstra yang telah dibuat dapat diwujudkan bersama, untuk mencapai tujuan akhir yaitu Pelayanan Kesehatan Prima Menuju Masyarakat Kabupaten Indramayu Sehat dan Mandiri. Amien
Indramayu, Januari 2020
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu,
dr.H. DEDEN BONNI KOSWARA, MM Pembina TK. I
NIP. 19740110 200212 1 008
Target Rp (juta) Target Rp (juta)
1 2 6 7 8 9 10 11 12
URUSAN KESEHATAN TAHUN 2021
1 100 % 100 1.683 100 1.683 Sekretaris/ Eselon III
1Penyediaan jasa komunikasi,
sumber daya air dan listrik1
Tersedianya rekening telepon, air,
listrik dan internet100 % 100 1.000 100 1.000
Kepala Sub
Bagian/Eselon IV
2
Penyediaan alat tulis kantor,
barang cetakan dan
penggandaan
1 Tersedianya ATK 53 jenis 53 238 238Kepala Sub
Bagian/Eselon IV
2 Tersedianya barang cetakan 15 jenis
3 Tersedianya penggandaan 10 buku
3
Penyediaan bahan bacaan dan
peraturan perundang-
undangan
1 Tersedianya bahan bacaan koran 1800 eks 20 20Kepala Sub
Bagian/Eselon IV
2 Tersedianya bahan bacaan tabloid 360 eks
4Penyediaan makanan dan
minuman1
Tersedianya makanan dan
minuman bagi pegawai6.680 org 6.680 125 6.680 125
Kepala Sub
Bagian/Eselon IV
5
Rapat-rapat koordinasi/
kunjungan ke dalam da luar
daerah
1Jumlah perjalanan dinas yang
dilaksanakan dalam daerah259 org 259 300 259 300
Kepala Sub
Bagian/Eselon IV
2Jumlah perjalanan dinas yang
dilaksanakan luar daerah334 org 334 334
2 0 % 100 100 100 100 Sekretaris/ Eselon III
1Pengadaan pakaian dinas
beserta kelengkapannya1
Tersedianya pakaian dinas beserta
kelengkapannya0 0 96 steel 96 100
Kepala Sub
Bagian/Eselon IV
3 100 % 100 1.716 100 1.716 Sekretaris/ Eselon III
1
Pengadaan perlengkapan dan
peralatan gedung kantor 1Tersedianyan perlengkapan
gedung kantor3 jenis 350 350
Kepala Sub
Bagian/Eselon IV
2Tersedianyan peralatan gedung
kantor5 unit
2Pemeliharaan rutin/berkala
gedung kantor 1 Terpeliharanya gedung kantor 3 gedung 3 850 3 850Kepala Sub
Bagian/Eselon IV
3
Pemeliharaan rutin/ berkala
kendaraan
dinas/operasional/mobil
jabatan
1Terpeliharanya kendaraan dinas
roda 412 unit 12 100 12 100
Kepala Sub
Bagian/Eselon IV
2Terpeliharanya kendaraan dinas
roda 220 unit 20 0
4
Pemeliharaan rutin/ berkala
perlengkapan dan peralatan
gedung kantor1
Terpeliharanya perlengkapan dan
peralatan gedung kantor858 Jenis 858 116 858 116
Kepala Sub
Bagian/Eselon IV
2Terpeliharanya perlengkapan dan
peralatan gedung kantor7 Unit 7 7 0
5
Rehabilitasi sedang/berat
gedung kantor 1Terehabilitasinya gedung dinas
kesehatan1 gedung 1 300 1 300
Tabel 6.1 (T-C.C.27)
RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, DAN PENDANAAN PERANGKAT DAERAH DINAS KESEHATAN
KABUPATEN INDRAMAYU TAHUN 2021
TUJUANINDIKATOR
TUJUANSASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM (OUTCOME) &
KEGIATAN (OUTPUT)
DATA
CAPAIAN
PADA
TAHAUN
AWAL
PERENCANA
AN (2019)
SATUAN
TARGET KINERJA
PROGRAM DAN KEGIATAN
KONDISI KINERJA
PADA AKHIR PERIODE
RENSTRA
PERANGKAT DAERAH
PENANGGUNG JAWAB
KINERJATahun 2021
Cakupan pelayanan sarana dan
prasarana aparatur dalam kondisi
baik
3 4 5
Program Pelayanan Administrasi
Perkantoran
Cakupan pemenuhan pelayanan
Administrasi Perkantoran
Persenatsi meningkatnya kinerja
aparatur
Program Peningkatan saranan
dan prasarana aparatur
Program Peningkatan Displin
Aparatur
Target Rp (juta) Target Rp (juta)
1 2 6 7 8 9 10 11 12
TUJUANINDIKATOR
TUJUANSASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM (OUTCOME) &
KEGIATAN (OUTPUT)
DATA
CAPAIAN
PADA
TAHAUN
AWAL
PERENCANA
AN (2019)
SATUAN
TARGET KINERJA
PROGRAM DAN KEGIATAN
KONDISI KINERJA
PADA AKHIR PERIODE
RENSTRA
PERANGKAT DAERAH
PENANGGUNG JAWAB
KINERJATahun 2021
3 4 5
4 100 % 100 200 100 200 Sekretaris/ Eselon III
1
Penyelenggaraan bimbingan
teknis dan sosialisasi
implementasi peraturan
perundang-undangan
1
Terselenggaranya bimbingan
teknis dan sosialisasi
implementasi peraturan perundang-
undangan
140 org 140 200 140 200Kepala Sub
Bagian/Eselon IV
5 1
Persentasi pelaporan capaian
kinerja dan keuangan
dilaksanakan tepat waktu
100 % 100 1.150 100 1.150 Sekretaris/ Eselon III
1
Pengumpulan Updating dan
analisis data informasi
program dan kegiatan1
Laporan capaian kinerja dan
ikhtisar realisasi kinerja 6 lap 6 200 6 200
Kepala Sub
Bagian/Eselon IV
2 Sistem Informasi Kesehatan 1Puskesmas yang menirimkan
laporan lewat aplikasi E-Pus49 pkm 49 250 49 250
Kepala Sub
Bagian/Eselon IV
3
Penyusunan laporan capaian
kinerja dan keuangan 1
laporan keuangan akhir tahun
SKPD 1 dok 1 450 1 450Kepala Sub
Bagian/Eselon IV
2Laporan Realisasi anggraan
bulanan 12 dok 12 12 0
3Rekonsiliasi pendapatan, belanja
dan aset 4 triwulan 4 4 0
4
Pendampingan pengelolaan dan
penyusunan laporan keuangan
BLUD
52 UPTD 52 52 0
4
Sinergitas Perencanaan
Penganggaran dan Kinerja
Kegiatan 1
Selaras dokumen perencanaan
anggaran dan Kinerja Kegiatan1 dok 1 250 1 250
Kepala Sub
Bagian/Eselon IV
Meningkatka
n Kualitas
Kesehatan
Masyarakat
Meningkatnya
Umur Harapan
Hidup
1
Menurunnya
Kematian Ibu dan
bayi
53 org 40 40 0Kepala Dinas/ Eselon
II
254 org 200 200 0Kepala Dinas/ Eselon
II
6 1Cakupan persalinan di fasilitas
kesehatan93 % 92 1.484 92 1.484
Kepala Bidang/ Eselon
III
1
Peningkatan pelayanan
kesehatan ibu dan reproduksi1
Persentasi puskesmas
melaksanakan kelas ibu93 % 100 700 100 700 Kepala Seksi / Eselon IV
2Persentasi Puskesmas
melaksanakan P4K95 % 100 100 0
2
Peningkatan pelayanan bayi,
anak dan remaja 1Persentasi Puskesmas
melaksanakan penjaringan95 % 100 684 100 684 Kepala Seksi / Eselon IV
2 persentasi kunjungan bayi 85 % 87 100 0
3 Peningkatan pelayanan
kesehatan lansia
1 Persentasi Puskesmas santun
lansia50 % 100 100 100 100 Kepala Seksi / Eselon IV
2
Meningkatnya
status gizi
masyarakat
0,58 % 0,40 0,40 0Kepala Dinas/ Eselon
II
7 1Persentase balita gizi buruk
yang mendapat perawatan100 % 100 1.100 1.100
Kepala Bidang/ Eselon
III
2Cakupan pemberian ASI
Ekslusif55 % 25 0
3Cakupan tingkat partisipasi
posyandu (D/S)87 % 85 0
1Pembinaan dan peningkatan
gizi masyarakat 1 Kecamatan bebas rawan gizi 77 % 77 200 200 Kepala Seksi / Eselon IV
Program Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur
Cakupan kapasitas sumber daya
aparatur
Program Peningkatan
Pengembangan Sistem
Perencanaan dan Pelaporan
Capaian Kinerja dan Keuangan
Jumlah kematian ibu
Jumlah kematian bayi
Program Peningkatan Kesehatan
Keluarga
Persentase berat badan balita
sangat kurang
Program Peningkatan Status Gizi
Masyarakat
56
Target Rp (juta) Target Rp (juta)
1 2 6 7 8 9 10 11 12
TUJUANINDIKATOR
TUJUANSASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM (OUTCOME) &
KEGIATAN (OUTPUT)
DATA
CAPAIAN
PADA
TAHAUN
AWAL
PERENCANA
AN (2019)
SATUAN
TARGET KINERJA
PROGRAM DAN KEGIATAN
KONDISI KINERJA
PADA AKHIR PERIODE
RENSTRA
PERANGKAT DAERAH
PENANGGUNG JAWAB
KINERJATahun 2021
3 4 5
2Peningkatan Gizi Kelompok
Rawan 1Persentasi ibu hamil yang
mendapat tablet Fe 90 (Fe3) 85 % 85 300 300 Kepala Seksi / Eselon IV
2Cakupan balita mendapat Vitamin
A, 2 kali per tahun 96 % 96 0
3
Pencegahan dan
Penanggulangan Gizi Buruk 1Bayi 6-11 bulan mendapat vitamin
A97 % 97 300 300 Kepala Seksi / Eselon IV
2Rumah tangga dengan garam
beryodium baik83 % 83 0
4Penanganan Stunting
terintegrasi 1 Balita yang naik berat badannya 80 % 80 300 300 Kepala Seksi / Eselon IV
2
Cakupan pemberian makanan
pendamping ASI pada anak usia 6-
23 bulan gakin BGM20 % 20 0
3Menurunnya
angka kesakitan1 Insident Rate (IR) DBD 10
/100.000
pddk48 48 0
Kepala Dinas/ Eselon
II
2 Prevalensi Kusta 1,4/10.000
pddk<1 <1 0
Kepala Dinas/ Eselon
II
3 ODHA on ARF 47 % 50 50 0Kepala Dinas/ Eselon
II
4 Susces Rate TBC 20 % 90 90 0Kepala Dinas/ Eselon
II
8 1
Kelompok beresiko tinggi
tertular HIV yang datang di
fasilitas kesehatan diperiksa
sesuai standar
100 % 80 2.000 100 2.000Kepala Bidang/ Eselon
III
2 Case Detection Rate (CDR) TBC 43,4 % 90 90 0
3Persentasi desa Universal
Child Imunization (UCI)95 % 95 97 0
4
Skrining penyakit tidak menular
(PTM) pada kelompok usia 15-
59 tahun yang datang difasilitas
kesehatan diperiksa sesuai
standar
% 80 80 0
1
Pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak
menular
1
Terbinanya petugas program
penyakit tidak menular (PTM)
dalam pengendalian kegiatan
program PTM di Puskesmas
0 PKM 49 150 49 150 Kepala Seksi / Eselon IV
Institusi/t
empat
kerja
10 10 0
Sekolah 15 15 0
2
Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
bersumber binatang
1
Terbinaya petugas program
pengendalian penyakit bersumber
binatang
100 % 100% 300 100% 300 Kepala Seksi / Eselon IV
3Penanggulangan penyakit
menular langsung1
Terbinanya petugas program TB,
HIV, KUSTA, DIARE, ISPA,
hepatitis di Fasilitas Kesehatan
49 Faskes 49 800 49 800 Kepala Seksi / Eselon IV
4
Peningkatan survailance
epidemiologi dan
penanggulangan wabah
1
Pembinaan kegiatan survailence
epidemiologi dan penanggulangan
wabah di Puskesmas dan Rumah
Sakit
49 pkm dan 7
RS
PKM dan
RS
49 pkm dan
5 RS300
49 pkm
dan 5
RS
300 Kepala Seksi / Eselon IV
5Pembinaan kesehatan jiwa
dan NAPZA1
Terbinanya pengelola program
kesehatan jiwa dalam pelaksanaan
deteksi dini dan penanganan
Gangguan jiwa dan NAPZA di
Puskesmas
0 pkm 49 50 49 50 Kepala Seksi / Eselon IV
Program Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
56
Target Rp (juta) Target Rp (juta)
1 2 6 7 8 9 10 11 12
TUJUANINDIKATOR
TUJUANSASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM (OUTCOME) &
KEGIATAN (OUTPUT)
DATA
CAPAIAN
PADA
TAHAUN
AWAL
PERENCANA
AN (2019)
SATUAN
TARGET KINERJA
PROGRAM DAN KEGIATAN
KONDISI KINERJA
PADA AKHIR PERIODE
RENSTRA
PERANGKAT DAERAH
PENANGGUNG JAWAB
KINERJATahun 2021
3 4 5
sekolah 4 4 0
6 Peningkatan Imunisasi 1pelayanan imunisasi pada bayi,
baduta, anak SD dan ibu hamil98 % 100 250 100 250 Kepala Seksi / Eselon IV
7 Pengendalian penyakit katarak 1 Teroperasinya penderita katarak 518 mata 525 150 525 150
4
Meningkatnya
Kemandirian
Masyarakat dalam
Menjaga
Kesehatan dan
Lingkungannya
68,4 % 75 75 0Kepala Dinas/ Eselon
II
9 1Persentasi desa melaksanakan
sanitasi total berbasis
masyarakat (STMB)
205 desa 49 508 49 508Kepala Bidang/ Eselon
III
1Peningkatan kualitas sanitasi
dasar dan lingkungan1 meningkatnya jumlan desa ODF 45 Desa 50 125 50 125 Kepala Seksi / Eselon IV
2Meningkatnya kualitas rumah yg
memenuhi syarat kesehatan70 % 75 75 0
3Meningkatnya pengawasan kualitas
air minum dan PDAM10 Lokasi 11 11 0
2Pembinaan dan Pengawasan
TTU-I dan TPM1
Jumlah Tempat Tempat Umum
dan Industri (TTU-I) yang
memenuhi syarat
33 % 80 108 80 108 Kepala Seksi / Eselon IV
2
Jumlah Tempat Pengelolaan
Makanan (TPM) yang memenuhi
syarat/dibina
39 % 60 60 0
3Penyelenggaraan
kabupaten/kota sehat1
penambahan sasaran tatanan
kabupaten sehat/dibina6 tatanan 6 75 6 75 Kepala Seksi / Eselon IV
4 Pemutakhiran Data EHRA 1di perolehnya data kondisi sanitasi
di Kabupaten Indramayu 0 dokumen 1 100 1 100 Kepala Seksi / Eselon IV
5 Kesehatan Olah Raga 1
persentasi puskesmas yg
menyelenggarakan kesewhatan
olah raga
100 % 100 50 100 50 Kepala Seksi / Eselon IV
6 Kesehatan Kerja 1persentasi puskesmas yg
membentuk pos ukk20,4 % 25 50 25 50 Kepala Seksi / Eselon IV
10 1Cakupan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat di Rumah Tangga53 % 75 550 55 550
Kepala Bidang/ Eselon
III
1
Pembinaan dan peningkatan
perilaku hidup bersih dan
sehat1
Tatanan tempat tempat umum ber
PHBS64,1 % 70 425 70 425 Kepala Seksi / Eselon IV
2Tatanan institusi pendidikan ber
PHBS utama8 % 10 10 0
2
Penyelenggaraan dan
pengembangan promosi
kesehatan dan pemberdayaan
masyarakat
1Persentasi kader yang telah di
orientasi75 % 80 125 80 125 Kepala Seksi / Eselon IV
2Jumlah kegiatan penyuluhan
kesehatan40 % 50 50 0
5
Meningkatnya
Akses dan
Kualitas
Pelayanan
Kesehatan
Terpenuhinya Indikator SPM
Puskesmas13 % 100 100 0
Kepala Dinas/ Eselon
II
Terpenuhinya Indikator SPM
Rumah Sakit70 % 80 80 0
Kepala Dinas/ Eselon
II
11 1
Fasilitas kesehatan rujukan
tingkat lanjut (FKRTL)
Terakreditasi2 RS 2 47.489 2 47.489
Kepala Bidang/ Eselon
III
Persentasi perilaku hidup bersih
dan sehat (PHBS) di semua tatanan
Program Pelayanan Kesehatan
Dasar dan Rujukan
Program Peningkatan Kualitas
Kesehatan Lingkungan
Program Promosi Kesehatan dan
Pemberdayaan Masyarakat
56
Target Rp (juta) Target Rp (juta)
1 2 6 7 8 9 10 11 12
TUJUANINDIKATOR
TUJUANSASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM (OUTCOME) &
KEGIATAN (OUTPUT)
DATA
CAPAIAN
PADA
TAHAUN
AWAL
PERENCANA
AN (2019)
SATUAN
TARGET KINERJA
PROGRAM DAN KEGIATAN
KONDISI KINERJA
PADA AKHIR PERIODE
RENSTRA
PERANGKAT DAERAH
PENANGGUNG JAWAB
KINERJATahun 2021
3 4 5
2Fasilitas kesehatan tingkat
pertama (FKTP) Terakreditasi 49 fktp 52 52 0Kepala Bidang/ Eselon
III
1Peningkatan pelayanan
kesehatan primer1
Jumlah petugas puskesmas
kesehatan primer yang dilakukan
pembinaan
302 org 837 650 837 650 Kepala Seksi / Eselon IV
2Pembinaan kesehatan
tradisional1
Jumlah petugas kestra dan hatra di
Puskesmas dilakukan pembinaan49 org 89 200 89 200 Kepala Seksi / Eselon IV
3Pelayanan laboratorium
kesehatan1
Jumlah pelayanan pemeriksaan
kualitas air964 spl 850 839 850 839 Kepala Seksi / Eselon IV
2Jumlah pelayanan pemeriksaan
bakteriologi2473 spl 3000 3000 0
3Jumlah pelayanan pemeriksaan
makanan110 spl 180 180 0
Pemeriksaan laboratorium patologi
klinik- spl 600 600 0
4Akreditasi sarana pelayanan
kesehatan1
Jumlah FKTP terbina untuk
persiapan akreditasi58 fktp 70 750 70 750 Kepala Seksi / Eselon IV
5Pembinaan dan Pengendalian
saranan pelayanan kesehatan1
Jumlah sarana pelayanan
kesehatan 11 rumah sakit, 49
Puskesmas, 51 klinik, 148 apotik,
123 toko obat, 2 toko alkes, 4
radiologi, 4 laboraorium, 9 aptik,
19 hatra, 29 Tukang Gigi
283 sarpelkes 445 400 445 400 Kepala Seksi / Eselon IV
6Pembinaan pelayanan
kesehatan rujukan1
Petugas pengelola rujukan di
Puskesmas yang telah mendapat
pembinaan
49 pkm 49 650 49 650 Kepala Seksi / Eselon IV
2Rumah Sakit yang telah mendapat
pembinaan7 RS 10 10 0
7Penataan Saranan dan
Prasasna Kesehatan1
Jumlah puskemsas yang dilakukan
rehabilitasi18 pkm 10 44.000 44.000 Kepala Seksi / Eselon IV
2Jumlah puskemsas pembantu
yang dilakukan rehabilitasi23 pkm 15 - 0
8Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP Anjatan1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
9
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Babadan
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
10
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Balongan
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
11
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Bangodua
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
12
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Bongas
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
13Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP Bugis1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
14Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP Cantigi1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
15
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Cemara
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
16
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Cidempet
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
17
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Cikedung
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
56
Target Rp (juta) Target Rp (juta)
1 2 6 7 8 9 10 11 12
TUJUANINDIKATOR
TUJUANSASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM (OUTCOME) &
KEGIATAN (OUTPUT)
DATA
CAPAIAN
PADA
TAHAUN
AWAL
PERENCANA
AN (2019)
SATUAN
TARGET KINERJA
PROGRAM DAN KEGIATAN
KONDISI KINERJA
PADA AKHIR PERIODE
RENSTRA
PERANGKAT DAERAH
PENANGGUNG JAWAB
KINERJATahun 2021
3 4 5
18
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Cipancuh
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
19
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Drunten Wetan
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
20
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Gabuswetan
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
21Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP Gantar1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
22
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Haurgeulis
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
23
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Jatibarang
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
24
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Jatisawit
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
25
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Juntinyuat
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
26
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Kandanghaur
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
27
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Kaplongan
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
28
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Karangampel
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
29
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Kedokanbunder
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
30
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Kedungwungu
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
31
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Kertasemaya
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
32
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Kertawinangun
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
33
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Kerticala
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
34
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Kiajaran Wetan
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
35
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Krangkeng
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
36Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP Kroya1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
37Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP Lelea1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
38
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Lohbener
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
39
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Losarang
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
40
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Margadadi
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
56
Target Rp (juta) Target Rp (juta)
1 2 6 7 8 9 10 11 12
TUJUANINDIKATOR
TUJUANSASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM (OUTCOME) &
KEGIATAN (OUTPUT)
DATA
CAPAIAN
PADA
TAHAUN
AWAL
PERENCANA
AN (2019)
SATUAN
TARGET KINERJA
PROGRAM DAN KEGIATAN
KONDISI KINERJA
PADA AKHIR PERIODE
RENSTRA
PERANGKAT DAERAH
PENANGGUNG JAWAB
KINERJATahun 2021
3 4 5
41
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Pasekan
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
42Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP Patrol1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
43
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Plumbon
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
44
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Pondoh
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
45
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Sidamulya
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
46
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Sindang
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
47Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP Sliyeg1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
48
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Sukagumiwang
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
49Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP Sukra1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
50Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP Tambi1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
51
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Temiyang
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
52Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP Terisi1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
53Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP Tugu1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
54
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Tukdana
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
55
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Wanakaya
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
56
Pelayanan dan Pendukung
Pelayanan pada FKTP
Widasari
1
Puskesmas yang
mengirimkan Standar Pelayanan
Minimal (SPM)
- % 100 - 0 Ka UPTD Puskesmas
12 1Ketersediaan obat dan
perbekalan kesehatan 90 % 95 16.075 95 16.075Kepala Bidang/ Eselon
III
2
Persentasi masyarakat memiliki
jaminan kesehatan nasional 74 % 95 95 0
3Persentasi tenaga kesehatan
yang memperoleh kompetensi % 100 100 0
Program Peningkatan Sumber
Daya Kesehatan
56
Target Rp (juta) Target Rp (juta)
1 2 6 7 8 9 10 11 12
TUJUANINDIKATOR
TUJUANSASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM (OUTCOME) &
KEGIATAN (OUTPUT)
DATA
CAPAIAN
PADA
TAHAUN
AWAL
PERENCANA
AN (2019)
SATUAN
TARGET KINERJA
PROGRAM DAN KEGIATAN
KONDISI KINERJA
PADA AKHIR PERIODE
RENSTRA
PERANGKAT DAERAH
PENANGGUNG JAWAB
KINERJATahun 2021
3 4 5
1Pengelolaan obat dan
perbekalan kesehatan1
Tercapainya CDOB digudang
farmasi sesuai aturan yang berlaku
dan terkeloloanya obat dan
perbekalan kesehatan yang
tersimpan sehingga ketersediaan,
mutu dan kualitas obat dan
perbekalan kesehatan terjaimin,
terkeloloanya obat rusak dan
expired sesuai aturan serta
adminsitrasi obat tercatat dengan
baik
55 % 100 5.000 100 5.000 Kepala Seksi / Eselon IV
2Peningkatan kualitas SDM
kesehatan1
Tersedianya dokumen
perencanaan SDKM75 % 100 500 100 500 Kepala Seksi / Eselon IV
2Terlaksananya pemutakhiran data
SDMK90 % 100 100 0
3 Seleksi tenaga kesehatan teladan 0 nakes 27 27 0
3 Akreditasi tenaga kesehatan 1 Jumlah uji kompetensi nakes 36 nakes 300 330 300 330 Kepala Seksi / Eselon IV
2 Pelatihan Jabfung Kesehatan 0 % 100 100 0
4Pengendalian dan
Pengawasan Alat Kesehatan 1
Tersedianya data alat kesehatan di
Puskesmas sesuai Permenkes
No. 75 Tahun 2014
100 % 100 790 100 790 Kepala Seksi / Eselon IV
2Presentasi alat kesehatan yang
terkalibrasi0 % 30 30 0
6 Pelayanan kefarmasian 1
Persentasi kebutuhan obat dan
perbekalan kesehaan dalam
menunjang pelayanan kesehatan di
puskesmas serta persentasi
sarana dan prasarana dalam
menunjang mutu dan kualitas obat
14 % 90 5.000 100 5.000 Kepala Seksi / Eselon IV
7Jaminan kesehatan bagi
masyarakat miskin1
Persentasi masyarakat miskin yang
memperoleh jaminan kesehatan60 % 60 1.455 60 1.455 Kepala Seksi / Eselon IV
8Pembiayaan dan Jaminan
Kesehatan1
Tersedianya dana operasional
Puskesmas49 pkm 49 3.000 49 3.000 Kepala Seksi / Eselon IV
13 1Rata-rata Pencapaian Standar
Minimal (SPM)0 % 85 81.900 85 81.900
Ka UPTD RSUD
Indramayu
Meningkatnya Kualitas Pelayanan
Kesehatan pada Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) RSUD
Indramayu
0 % 85 81.900 85 81.900Ka UPTD RSUD
Indramayu
14 1
% Instalasi pelayanan
keperawatan yang mencapai
SPM > 80%
0 % 85 1.000 85 1.000Ka UPTD RSUD
Indramayu
Etika mutu dan sumber daya
keperawatan0 % 80 1.000 80 1.000
Ka UPTD RSUD
Indramayu
15% Instalasi pelayanan medis
yang mencapai SPM > 80%0 % 85 10.000 85 10.000
Ka UPTD RSUD
Indramayu
Pengembangan mutu pelayanan
medis0 % 80 10.000 80 10.000
Ka UPTD RSUD
Indramayu
16% Instalasi penunjang yang
mencapai SPM > 80%0 % 85 52.000 85 52.000
Ka UPTD RSUD
Indramayu
Peningkatan pengembangan mutu
pelayanan mutu pelayanan medik
RSUD Indramayu
Program Pelayanan Penunjang
pada BLUD RSUD Indramayu
Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Kesehatan pada
Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) RSUD Indramayu
Program Pelayanan Keperawatan
pada BLUD RSUD Indramayu
Program Pelayanan Medis pada
BLUD Indramayu
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kesehatan pada Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) RSUD
Indramayu
Penungkatan etika mutu dan sumber
daya keperawatan RSUD indramayu
56
Target Rp (juta) Target Rp (juta)
1 2 6 7 8 9 10 11 12
TUJUANINDIKATOR
TUJUANSASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM (OUTCOME) &
KEGIATAN (OUTPUT)
DATA
CAPAIAN
PADA
TAHAUN
AWAL
PERENCANA
AN (2019)
SATUAN
TARGET KINERJA
PROGRAM DAN KEGIATAN
KONDISI KINERJA
PADA AKHIR PERIODE
RENSTRA
PERANGKAT DAERAH
PENANGGUNG JAWAB
KINERJATahun 2021
3 4 5
Instalasi pelayanan penunjang
mencapai > 80%0 % 85 52.000 85 52.000
Ka UPTD RSUD
Indramayu
17 Cost Recovery Rate 0 % >60 75.000 >60 75.000Ka UPTD RSUD
Indramayu
Meningkatnya Administrasi Rumah
Sakit0 % 90 75.000 90 75.000
Ka UPTD RSUD
Indramayu
18% peningkatan Umdiklatbang
SDM 0 % 85 20.000 85 20.000
Ka UPTD RSUD
Indramayu
Pendidikan, penelitian dan
pengembangan RSUD Indramayu0 % 90 20.000 90 20.000
Ka UPTD RSUD
Indramayu
19 % peningkatan PRMHH 0 % 85 5.500 85 5.500Ka UPTD RSUD
Indramayu
Rekam Medik, Hukum dan Humas
RSUD Indramayu0 % 90 5.500 90 5.500
Ka UPTD RSUD
Indramayu
20
% Ketetapan waktu
penyusunan dokumen
perencanaan dan laporan
0 % 85 1.600 85 1.600Ka UPTD RSUD
Indramayu
Penyusunan anggaran verifikasi
dan Akutansi RSUD Indramayu0 % 90 1.600 90 1.600
Ka UPTD RSUD
Indramayu
21
Presentase rumah sakit
dengan sarana dan prasarana
sesuai type
0 % 80 30.000 80 30.000Ka UPTD RSUD
Indramayu
Tersedianya alat kesehatan pada
RSUD Indramayu0 % 90 15.000 90 15.000
Ka UPTD RSUD
Indramayu
Tersedianya bangunan pada
RSUD Indramayu0 % 90 15.000 90 15.000
Ka UPTD RSUD
Indramayu
22Rata-rata Pencapaian Standar
Minimal (SPM)0 % 85 70.000 85 70.000
Ka UPTD RSUD Sentot
Patrol
Meningkatanya Kualitas Pelayanan
Kesehatan pada Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) RSUD
Sentot Patrol
0 % 80 70.000 80 70.000Ka UPTD RSUD Sentot
Patrol
23
% Instalasi pelayanan
keperawatan yang mencapai
SPM > 80%
0 % 85 20.000 85 20.000Ka UPTD RSUD Sentot
Patrol
Etika mutu dan sumber daya
keperawatan0 % 85 20.000 85 20.000
Ka UPTD RSUD Sentot
Patrol
24% Instalasi pelayanan medis
yang mencapai SPM > 80%0 % 85 20.000 85 20.000
Ka UPTD RSUD Sentot
Patrol
Pengembangan mutu pelayanan
medis0 % 85 20.000 85 20.000
Ka UPTD RSUD Sentot
Patrol
25% Instalasi penunjang yang
mencapai SPM > 80%0 % 85 20.000 85 20.000
Ka UPTD RSUD Sentot
Patrol
Program Pelayanan Penunjang
pada BLUD RSUD Sentot Patrol
Peningkatan fasilitas penunjang
medik RSUD Indramayu
Progran Administrasi RSUD
Indramayu
Peningkatan Administrasi RSUD
Indramayu
Program Peningkatan
Umdiklitbang SDM RSUD
Indramayu
Peningkatan pendidikan, penelitian
dan pengembangan RSUD
Indramayu
Program Peningkatan Rekam
Medik, Hukum dan Humas RSUD
Indramayu
Peningkatan Rekam Medik, Hukum
dan Humas RSUD Indramayu
Peningkatan Akuntabitas
Verifikasi dan Pembendaharaan
Mobilisasi RSUD Indramayu
Peningkatan penyusunan anggaran
verifikasi dan Akutansi RSUD
Indramayu
Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Kesehatan pada
Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) RSUD Sentot Patrol
Penungkatan etika mutu dan sumber
daya keperawatan RSUD Sentot
Patrol
Program Pelayanan Medis pada
BLUD RSUD Sentot Patrol
Peningkatan pengembangan mutu
pelayanan mutu pelayanan medik
RSUD Sentot Patrol
Program Pelayanan Keperawatan
pada BLUD RSUD Sentot patrol
Program Pengadaan,
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit/Rumah
Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-
paru/Rumah Sakit Mata RSUD
Indramayu
Pengadaan fisik alat kesehatan pada
RSUD Indramayu
Pengadaan fisik kontruksi pada
RSUD Indramayu
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kesehatan pada Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) RSUD Sentot
Patrol
56
Target Rp (juta) Target Rp (juta)
1 2 6 7 8 9 10 11 12
TUJUANINDIKATOR
TUJUANSASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM (OUTCOME) &
KEGIATAN (OUTPUT)
DATA
CAPAIAN
PADA
TAHAUN
AWAL
PERENCANA
AN (2019)
SATUAN
TARGET KINERJA
PROGRAM DAN KEGIATAN
KONDISI KINERJA
PADA AKHIR PERIODE
RENSTRA
PERANGKAT DAERAH
PENANGGUNG JAWAB
KINERJATahun 2021
3 4 5
Instalasi pelayanan penunjang
mencapai > 80%0 % 85 20.000 85 20.000
Ka UPTD RSUD Sentot
Patrol
26 Cost Recovery Rate 0 % >60 10.000 >60 10.000Ka UPTD RSUD Sentot
Patrol
Meningkatnya Administrasi Rumah
Sakit0 % 90 10.000 90 10.000
Ka UPTD RSUD Sentot
Patrol
27
Presentase rumah sakit
dengan sarana dan prasarana
sesuai type
0 % 80 50.000 80 50.000Ka UPTD RSUD Sentot
Patrol
Tersedianya bangunan dan alat
kesehatan RSUD Sentot Patrol0 % 80 50.000 80 50.000
Ka UPTD RSUD Sentot
Patrol
28Rata-rata Pencapaian Standar
Minimal (SPM)0 % 50 9.300 50 9.300
Ka UPTD RSUD MS
Krangkeng
Meningkatnya Kualitas Pelayanan
Kesehatan pada Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) RSUD MS
Krangkeng
0 % 50 9.300 50 9.300Ka UPTD RSUD MS
Krangkeng
29
% Instalasi pelayanan
keperawatan yang mencapai
SPM > 80%
0 % 50 2.500 50 2.500Ka UPTD RSUD MS
Krangkeng
Meningkatnya Etika mutu dan
sumber daya keperawatan0 % 50 2.500 50 2.500
Ka UPTD RSUD MS
Krangkeng
30% Instalasi pelayanan medis
yang mencapai SPM > 80%0 % 50 4.800 50 4.800
Ka UPTD RSUD MS
Krangkeng
Pengembangan mutu pelayanan
medis0 % 80 4.800 80 4.800
Ka UPTD RSUD MS
Krangkeng
31% Instalasi penunjang yang
mencapai SPM > 80%0 % 50 2.000 50 2.000
Ka UPTD RSUD MS
Krangkeng
Instalasi pelayanan penunjang
mencapai > 80%0 % 85 2.000 85 2.000
Ka UPTD RSUD MS
Krangkeng
32 Cost Recovery Rate 0 % 50 1.500 50 1.500Ka UPTD RSUD MS
Krangkeng
Meningkatnya Administrasi Rumah
Sakit0 % 90 1.500 90 1.500
Ka UPTD RSUD MS
Krangkeng
33
Presentase rumah sakit
dengan sarana dan prasarana
sesuai type
0 % 50 3.000 50 3.000Ka UPTD RSUD MS
Krangkeng
Operasional Rumah Sakit dan
ketersediaan sarana kesehatan
dan perlengakpan Rumah Sakit
0 % 90 3.000 90 3.000Ka UPTD RSUD MS
Krangkeng
564.155 564.155
Indramayu, Januari 2020
Oprasional dan Alkes RSUD MS
Krangkeng
Program Pelayanan Medis pada
BLUD RSUD MS Krangkeng
Peningkatan pengembangan mutu
pelayanan mutu pelayanan medik
RSUD MS Krangkeng
Program Pelayanan Penunjang
pada BLUD RSUD MS Krangkeng
Peningkatan fasilitas penunjang
medik RSUD MS Krangkeng
Peningkatan Administrasi RSUD MS
Krangkeng
Progran Administrasi RSUD MS
Krangkeng
Pembangunan Rumah Sakit dan
Pengadaan Alat Kesehjatan Rumah
Sakit pada RSUD Sentot Patrol
Program Peningkatan Kualitas
Pelayanan Kesehatan pada
Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) RSUD MS Krangkeng
Peningkatan Kualitas Pelayanan
Kesehatan pada Badan Layanan
Umum Daerah (BLUD) RSUD MS
Krangkeng
Program Pelayanan Keperawatan
pada BLUD RSUD MS Krangkeng
Peningkatan etika mutu dan sumber
daya keperawatan RSUD MS
Krangkeng
Peningkatan fasilitas penunjang
medik RSUD Sentot Patrol
Progran Administrasi RSUD
Sentot Patrol
Peningkatan Administrasi RSUD
Sentot Patrol
Program Pengadaan,
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit/Rumah
Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-
paru/Rumah Sakit Mata RSUD
Sentot Patrol
JUMLAH
Program Pengadaan,
Peningkatan Sarana dan
Prasarana Rumah Sakit/Rumah
Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-
paru/Rumah Sakit Mata RSUD MS
Krangkeng
56
Target Rp (juta) Target Rp (juta)
1 2 6 7 8 9 10 11 12
TUJUANINDIKATOR
TUJUANSASARAN PROGRAM DAN KEGIATAN
INDIKATOR KINERJA TUJUAN,
SASARAN, PROGRAM (OUTCOME) &
KEGIATAN (OUTPUT)
DATA
CAPAIAN
PADA
TAHAUN
AWAL
PERENCANA
AN (2019)
SATUAN
TARGET KINERJA
PROGRAM DAN KEGIATAN
KONDISI KINERJA
PADA AKHIR PERIODE
RENSTRA
PERANGKAT DAERAH
PENANGGUNG JAWAB
KINERJATahun 2021
3 4 5
KEPALA DINAS KESEHATAN
KABUPATEN INDRAMAYU,
dr. H. Deden Bonni Koswara, MM
NIP. 19741001 200212 1 008
56