PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM...

101
i PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM MENGHADAPI SANKSI EKONOMI TERKAIT PROGRAM NUKLIR TAHUN 2013 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) oleh: Fadel Muhamad 1113113000068 PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2018

Transcript of PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM...

Page 1: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

i

PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN

DALAM MENGHADAPI SANKSI EKONOMI

TERKAIT PROGRAM NUKLIR TAHUN 2013

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

oleh:

Fadel Muhamad

1113113000068

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2018

Page 2: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

ii

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul:

PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM

MENGHADAPI SANKSI EKONOMI TERKAIT PROGRAM NUKLIR

TAHUN 2013

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu

persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya asli

saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya

bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 27 Desember 2017

Fadel Muhamad

Page 3: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

iii

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Fadel Muhamad

NIM : 1113113000068

Program Studi : Hubungan Internasional

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM

MENGHADAPI SANKSI EKONOMI TERKAIT PROGRAM NUKLIR

TAHUN 2013

dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 27 Desember 2017

Mengetahui, Menyetujui,

M. Adian Firnas, S.IP, M.Si. Febri Dirgantar H, MM.

Page 4: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

iv

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI

PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM MENGHADAPI

SANKSI EKONOMI TERKAIT PROGRAM NUKLIR TAHUN 2013

Oleh

Fadel Muhamad

1113113000068

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu spsial dan Ilmu

Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada 12 Januari

2017. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar

Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Hubungan Internasional.

Ketua, Sekretaris,

M. Adian Firnas, M.Si. Eva Mushoffa, MHSPS.

Penguji I, Penguji II,

Dani Setiawan, M.Si. Rahmi Fitriyanti, M.Si.

NIP. 197709142011012004

Ketua Program Studi

Hubungan Internasional,

M. Adian Firnas, M.Si.

Page 5: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

v

ABSTRAK

Skripsi ini membahas perubahan kebijakan luar negeri Iran dalam

menghadapi sanksi ekonomi terkait program nuklir Iran tahun 2013. Tujuan

skripsi ini menjawab mengapa Iran mengubah kebijakan luar negerinya, sehingga

penelitian akan menganalisa faktor-faktor yang melatarbelakangi perubahan

kebijakan luar negeri Iran. Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan

pandangan faktor internal dan eksternal dari Alex Mint dan James D. Rosenau,

serta konsep kepentingan nasional Kennet Waltz menjadi pisau analisa dalam

skripsi ini. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder, yaitu menggunakan studi pustaka. Hasil anlisa skripsi ini menjelaskan

bahwa perubahan kebijakan luar negeri Iran dalam menghadapi sanksi ekonomi

terkait program nuklir Iran tahun 2013 merujuk pada kepentingan nasional, juga

pengaruh dari faktor domestik dan internasional. Kepentingan nasional Iran

terbagi tiga, yakni, kekuasaan, keamanan energi, dan ekonomi. Jika Iran

bersihkeras untuk terus melanjutkan program pengembangan nuklir justru akan

mengancam balik keamanan energi Iran di masa mendatang, sedangkan

kepentingan ekonomi bersumber dari embargo yang ditujukan untuk menekan

perekonomian Iran. Dari kepentingan nasional tersebut terdapat faktor pendorong

dari perubahan kebijakan luar negeri Iran ialah faktor domestik dan internasional.

Faktor domestik tersebut ialah pergantian presiden di Iran sehingga jelas sudut

pandang memahami dinamika global berubah. Faktor Internasional ialah rezim

musuh yang menjadi pentu ialah AS dan Uni Eropa merupakan negara demokrasi

dan tentunya mengedepankan cara-cara dialog dan kesepakatan bersama.

Kata Kunci: Iran, AS, EU, IAEA, DK PBB, Sanksi, Nuklir

Page 6: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

vi

KATA PENGANTAR

Pertama penulis panjatkan segala puji serta rasa syukur kepada Allah swt,

berkat rahmat, karunia, serta rezkinya penulis dapat menyelesaikan skripsi

berjudul “Perubahan Kebijakan Luar Negeri Iran dalam Menghadapai Sanksi

Ekonomi Terkait Program Nuklir Tahun 2013.” Sholawat serta salam penulis

haturkan kepada Nabi Muhammad saw yang karena teladannya bermanfaat bagi

kehupan muamalah penulis dan Isyaallah bagi kita semua.

Saya menyadari jika penyusunan skripsi ini tidak akan bisa selesai tanpa

motivasi, bantuan dan bimbingan baik moril maupun materil dari berbagai pihak.

Maka dari itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Keluarga penulis, Ayahanda Muhammad Amir Alkatiri dan Ibunda fahna

bahmid, kakak-kakak penulis Fitria Muhamad dan fatma Muhamad, adik

tercinta Fira Muhamad yang tidak pernah berhenti memberikan motivasi,

dukungan, doa, kasih sayang dan bimbingannya sehingga penulis bisa

menyelesaikan kuliah S1 di FISIP UIN Jakarta.

2. Bapak Febri Dirgantar H, MM., sebagai pembimbing skripsi. Terima kasih

telah membimbing penulis dengan sabar, serta meluangkan banyak waktu

dan memberikan perhatian agar skripsi ini bisa cepat diselesaikan.

.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini,

sehingga kritik dan saran yang membangun penulis butuhkan untuk perbaikan di

masa mendatang. Semoga skripsi ini bermanfaat untuk menambah wawasan

pembaca dan khasanah studi Hubungan Internasional.

Jakarta, 25 Desember 2017

Fadel Muhamad

Page 7: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL.......................................................................................i

LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME.......................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING....................................................iii

LEMBARPENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI...................................iv

ABSTRAK..............................................................................................................v

KATA PENGANTAR......................................................................................vi

DAFTAR ISI.....................................................................................................vii

DAFTAR BAGAN...........................................................................................xi

DAFTAR SINGKATAN..................................................................................xii

BAB I: PENDAHULUAN...................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...............................................................................5

1.3 Tujuang dan Manfaat Penelitian...........................................................6

1.4 Tinjauan Pustaka.................................................................................6

1.5 Kerangka Pemikiran ...........................................................................9

1.5.1 Neorealis....................................................................................9

1.5.2 Teori Kebijakan Luar Negeri..............................................................11

1.5.2.1 Faktor internasional..................................................................13

1.5.2.2 Faktor Domestik.......................................................................14

Page 8: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

viii

1.5.3 Kepentingan Nasional.........................................................................15

1.5.3.1 Kekuasaan.........................................................................17

1.5.3.2 Keamanan................................................................................17

1.5.3.3 Ekonomi..................................................................................18

1.6 Metode Penelitian..............................................................................19

1.7 Sistematika Penulisan.........................................................................20

BAB II: PROGRAM NUKLIR IRAN............................................................23

2.1 Tujuan Program Pengembangan Nuklir dalam Perspektif Iran...................23

2.2 Program Nuklir Iran dalam Perspektif Amerika Serikat Dan Uni Eropa ...27

2.2.1 Perspektif Amerika Serikat Terhadap Program Nuklir Iran................27

2.2.2 Perspektif Uni Eropa Terhadap Program Nuklir Iran..........................31

2.3 Dukungan Terhadap Program Nuklir Iran..............................................35

BAB III: SANKSI EKONOMI AMERIKA SERIKAT DAN UNI EROPA

TERHADAP IRAN ..................................................................................38

3.1 Resolusi IAEA Terhadap Program Pengembangan Nuklir Iran ..................38

3.2 Resolusi Dewan Keamanan PBB Terhdap Program Nuklir Iran ............... 43

3.3 Sanksi Ekonomi Uni Eropa Terhadap Iran ...........................................49

BAB VI: ANALISA PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN

DALAM MENGHADAPI SANKSI EKONOMI TERKAIT PROGRAM

NUKLIR TAHUN 2013.....................................................................................52

4.1 Perubahan Kebijakan Luar Negeri Iran ..............................................52

4.2 Kepentingan Nasioanal Iran..............................................................55

4.2.1 Kepentingan Energi.......................................................................55

4.2.2 Kepentingan Ekonomi.................................................................59

Page 9: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

ix

4.3 Faktor–Faktor Perubahan Kebijakan Luar Negeri .................................64

4.3.1 Faktor Domestik..........................................................................64

4.2.2 Faktor internasional.....................................................................69

BAB V: PENUTUP............................................................................... 73

5.1 Kesimpulan .........................................................................................73

5.2 Saran ..................................................................................................78

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................79

Page 10: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

x

DAFTAR BAGAN

Bagan I.5.2.2. Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Luar Negeri

………………………………………......……..................14

Bagan II.2.1. Negara-Negara dengan Cadangan Minyak Terbesar Di

Dunia...........................................……………………..24

Bagan IV.4.1.2.1. Struktur Perdangan Iran sebelum di Embargo................60

Page 11: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

xi

DAFTAR TABEL

Tabel II.2.2.2.1. Tingkat Konflik Berkaita dengan Aktor.….....................30

Tabel II.2.2.2.2. Tingkat Konflik Berdasarkan isu......……………………..31

Tabel IV 4.2.1.1 Konsumsi Energi Iran Tahun 2012....................................57

Tabel IV 4.2.1.2 Sektor Pemenuhan Energi Iran Tahun 2012....................58

Tabel IV.4.2.2.1. Hilangnya Ekspor Iran Akibat Sanksi................................61

Page 12: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

xii

DAFTAR SINGKATAN

TNRC Teheran Nuclear Research Center

NTP Non proliferation Treaty

AEOI Atomic Energy Organization of Iran

IAEA International Atomic Energy Agency

JCPOA The Joint Comprehensive Plan Of Action

PBB Perserikatan Bangsa-Bangsa

DK Dewan Keamanan

ECE Energy Comission for Europe

ESS European Security Strategy

UE-3 Inggris, Prancis, dan Jerman

HEU High Enriched Uranium

AS Amerika Serikat

UE Uni Eropa

CFSP Common Foreign and Security Policy

WTO World Trade Organization

P5+1 Cina, Prancis, Rusia,, Inggris, AS, dan Jerman

Page 13: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Program pengembangan nuklir Iran dalam tahapannya telah melalui proses

panjang. Diawali dengan melakukan kerjasama eishenhower plan dengan Ameika

Serikat (AS), terkait atom untuk perdamaian di tahun 1956. Selanjutnya, pada

tahun yang sama Iran mendirikan Teheran Nuclear Research Center

(TNRC).1Iran menandatangani Non proliferation Treaty (NPT) pada 1968, hal ini

menunjukan komitmen Iran untuk memiliki nuklir dengan tujuan damai pada

akhir abad 20.2 Iran merealisasikannya pada tahun 1973 dengan mendirikan

Atomic Energy Organization of Iran (AEOI).3

Pada tahun 1974, Iran menandatangani kesepakatan dengan AS, terkait

dengan pasokan uranium yang telah diperkaya selama 10 tahun dan secara

menyeluruh. Iran memiliki target kapasitas tenaga yang dihasilkan dari program

nuklir sebesar 28.000 megawatt.4

1NTI. 2011. Iran. tersedia di http://www.nti.org/country-profiles/iran/nuclear/. Internet;

diunduh pada 6 Juni 2017 2Anne Hessing Cahn, "Determinants of the Nuclear Option: The Case of Iran," Nuclear

Proliferation in the Near-Nuclear Countries (Cambridge: Ballinger Publishing Co., 1975), Hlm.

186 3 NTI. 2011. Iran. tersedia di http://www.nti.org/country-profiles/iran/nuclear/. Internet;

diunduh pada 6 Juni 2017 4 Ali M. Ansari, Supremasi Iran (Jakarta: Zahra, 2008), 81.

Page 14: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

2

Dengan berbagai kesepakatan yang dilakukan Iran terkait program

pengembangan nuklirnya menunjukan keseriusan pemerintah dalam program

tersebut. Pada tahun 1979 terjadi revolusi di Iran yang bertujuan untuk

menggulingkan Shah Reza Pahlevi sebagai presiden. Dampak revolusi tersebut

mengakibatkan terputusnya berbagai kesepakatan program pengembangan nuklir

dengan AS dan beberapa negara seperti Jerman, Prancis, dan Inggris.5

Kebijakan luar negeri Iran mengenai program pengembangan nuklir setelah

revolusi tidak berjalan mulus. Iran mencoba untuk keluar dari tekanan terkait

dengan program tersebut pasca revolusi, hal itu dikarenakan kebutuhan Iran

terhadap energi alternatif untuk kebutuhan nasional. Ayatullah Khomeini

kemudian memutuskan untuk melanjutkan dan menyelesaikan program Bushehr

dengan meminta bantuan internasional pada 1984.6

Keputusan Iran untuk tetap melanjutkan program pengembangan nuklir

bukan dikarenakan kekurangan sumber daya minyak. Iran termasuk eksportir

kebutuhan minyak dunia sebanyak 18% yang dipasok untuk kebutuhan negara-

negara UE terutama Italia, Yunani, dan Spanyol.7

Namun, meski dengan keunggulan komparatif sumber daya alamnya yang

berupa minyak bumi, Iran perlu tetap mempertimbangkan kehadiran energi

5Irib. 2012. Resistensi Nuklir: Sketsa Perjuangan Bangsa Iran Menggapai Kemajuan.

Tersedia di http://www2.irib.ir/worldservice/melayuRadio/nuklir/resistensi.htm. internet; diunduh

pada 6 Juni 2017 6IISS. 2005. Iran's Strategic Weapons Programmes: A Net Assessment. (London: The

International Institute for Strategic Studies, 2005), tersedia di

https://www.iiss.org/en/about%20us/press%20room/press%20releases/press%20releases/archive/2

005-cbbd/september-4051/iran-strategic-sd-press-statement-415d, internet; diunduh pada 7Juni

2017 7Andirini Pujayanti, Sanksi Ekonomi Terhadap Iran dan Dampak Internasionalnya, Vol. IV

No. 04 II/P3DI/Februari/2012, 6; Tersedia di

http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-IV-4-II-P3DI-Februari-2012-

16.pdf,; Internet; diunduh pada 7 Juni 2017.

Page 15: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

3

alternatif untuk mengisi keamanan energinya di masa mendatang. Nuklir menjadi

pilihan alternatif untuk dikembangkan Iran sebagai penggati sumber daya minyak

yang diekspor ke luar negeri. Nuklir, sebenarnya di beberapa negara sudah

dikembangkan menjadi tenaga pembangkit listrik terbaru. AS sendiri memiliki

100 reaktor nuklir untuk pemenuhan 20% listrik nasional dengan sumbangan 60%

tenaga listrik bebas karbon.8

Dapat dikatakan nuklir merupakan pilihan terbaik bagi Iran untuk mengisi

kebutuhan energi nasional dengan mobilitas ekspor minyaknya. Kendati

demikian, proses pengembangan teknologi nuklir Iran menimbulkan kecurigaan

setelah Revolusi Islam Iran. Kecurigaan tersebut, terjadi saat Iran melakukan

pengembangan nuklirnya secara tertutup, Iran tidak mengizinkan (IAEA) Badan

Tenaga Atom Internasional untuk mengunjungi instalasi nuklir Parchin yang

berada dekat Teheran.9Hal ini memicu kehwatiran terhadap negara-negara barat

yang selama ini memiliki sejarah kelam dengan Iran.

AS dan sekutunya kemudian melaporkan masalah nukril Iran pada Dewan

Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk diproses. Namun, upaya

tersebut tidak berujung pada kesepakatan, sehingga DK PBB mengeluarkan

Resolusi 1696 pada tanggal 31 Juli 2006, di mana Resolusi tersebut

mengharuskan Iran menghentikan kegiatan pengayaan dan pengelolaan uranium.

Iran kembali menolak penghentian pengayaan uranium, hal itulah yang

menyebabkan DK PBB mengeluarkan sanksi kepada Iran melalui Resolusi 1737

8Ferial, Keunggulan PLTN Dibanding Pembangkit Batubara, Tersedia di

http://ebtke.esdm.go.id/post/2016/10/19/1386/keunggulan.pltn.dibanding.pembangkit.batubara;

Internet; diunduh pada 8 Juni 2017. 9 Pujayanti, Sanksi Ekonomi, 5.

Page 16: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

4

pada 23 Desember 2006, dengan kurun waktu selama dua bulan untuk

menghentikan aktivitas pengayaan nuklirnya serta berlakunya sanksi ekonomi dan

komersial.10

Sanksi kembali dikeluarkan DK PBB, pada 24 Maret 2007 dalam

Resolusi 1747. Kemudian Resolusi 1803 pada 3 Maret 2008 yang menyebabkan

larangan terhadap entitas dan individu tertentu dengan larangan perjalanan.

Kemudian yang terakhir Resolusi 1929 dikeluarkan pada 9 Juni 2010.11

Selain AS, UE pun mulai memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Iran

secara efektif pada 1 Juli 2012.12

Sanksi tersebut berupa pembekuan aset-aset

yang dimiliki oleh Bank Sentral Iran, larangan tehadap ekspor berbagai macam

logam mulia berupa emas, berlian, barang berharga milik badan publik Iran, dan

embargo minyak sebagai senjata utama untuk memberikan sanksi terhadap Iran.13

Kebijakan luar negeri Iran dalam program pengembangan nuklir bila

dipahami secara mendalam menggunakan aspek sejarah, terlihat bahwa kebutuhan

program pengembangan nuklir sebagai pemenuhan kebutuhan energi dalam

negeri. Iran menyadari bahwa keunggulan sumber daya alamnya bersifat terbatas

dan memiliki konsekuensi ke depan dengan ekspor sumberdaya minyak dan gas

yang cukup besar, di samping itu kebutuhan energi dalam negeri juga meningkat.

10

Gusti Eni Putri, Pandangan Politik Mahmoud Ahmadinejad Studi Kasus : Hubungan Iran

Amerika serikat (2005-2009), [Journal Online], 6-10, internet; diunduh pada pada 2 januari 2017 11

Atmaja, Yan Crishna Dwi., Menlu Rusia Bergabung dalam Perundingan Nuklir Iran di

Jenewa. (2013) tersedia di http://satuharapan.com/read-detail/read/menlurusia-bergabung-dalam-

perundingan-nuklir-irandi-jenewa/ internet; diunduh pada 8 Juni 2017 12

Pujayanti, Sanksi Ekonomi, 6. 13

Pujayanti, Sanksi ekonomi, 6.

Page 17: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

5

Permintaan ketersediaan listrik dalam negeri terus meningkat sebanyak 5%

sampai 8% per-tahun, di mana sampai pada tahun 2010 kebutuhan energi listrik

dalam negeri membutuhkan pasokan tambahan sebesar 7000 Megawatt.14

Prespektif tersebut, tetap melanjutkan program pengembangan nuklir

merupakam kebijakan luar negeri sebagai bentuk pemenuhan hak suatu negara

yang merdeka. Memasuki pertengahan 2013 Iran mengubah kebijakan luar

negerinya dengan menunjukan sikap yang lebih terbuka terkait dengan program

pengembangan nuklirnya. Iran membuat kesepakatan bersama negara P5+1 (AS,

Inggris, Perancis, Rusia, China+ Jerman) dengan penandatanganan kesepakatan

The Joint Comprehensive Plan Of Action (JCPOA).15

Hal itu berarti Iran bersedia mengehentika program pengembangan

nuklirnya sampai proses negosiasi berakhir dan turut mengikuti prosedural akan

ketentuan negosiasi selanjutnya. Iran tentu berhadapan dengan pilihan yang cukup

sulit, Untuk itu penelitian akan melihat bagaimana Iran akan bertarung dengan

dinamika perubahan kebijakan luar negerinya terkait program nuklir dalam

menghadapi sanksi sebagai bentuk penolakan terhadap kepentingan nasional Iran

tahun 2013.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, dinamika perubahan kebijakan luar negeri Iran

dalam pengembangan program nuklirnya terikat dengan sanksi ekonomi sebagai

14

Mohammad Sahimi, “Iran’s Nuclear Program: Are Nuclear Reactors Necessary?”,

Payvand Iran News, tersedia di www.Payvand.com/news/03/oct/1022.html, internet; diunduh

pada 11 Juni 2017 15

Joint Comprehensive Plan of Action Vienna, 14 July 2015, tersedia di

http://eeas.europa.eu/statementseeas/docs/iran_agreement/iran_jointcomprehensive-plan-of-

action_en.pdf. Internet; diunduh pada 13 Desember 2017

Page 18: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

6

bentuk penolakan dunia atas program pengembangan nukrilnya. Oleh karena itu,

untuk memperjelas dan membatasi penelitian ini, rumusan masalah yang disusun

ialah: “Mengapa Iran mengubah kebijkan luar negerinya dalam menghadapi

sanksi ekonomi terkait program nuklir tahun 2013?”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah disusun oleh peneliti sekaligus

sebagai pembatas dari bahasan dalam penelitian ini, peneliti bertujuan agar

penelitian ini dapat membedah penyebab perubahan kebijakan luar negeri Iran

dalam menghadapi sanksi ekonomi terkait program nuklir tahun 2013.

Setelah tujuan dari penelitian ini terpenuhi, peneliti mengharapkan agar

penelitian ini dapat bermanfaat sebagai acuan untuk penstudi baru dalam memulai

penelitian selanjutnya. Kemudian, penelitian ini akan menjelaskan lebih

komprehensif terkait kebijakan luar negeri Iran dan dampak yang diberikan dari

kebijakan luar negeri tersebut terhadap sanksi ekonomi. Dimaksudkan penelitian

ini, dapat bermanfaat bagi kementrian luar negeri untuk menjadi acuan dalam

membangun kerjasama secara khusus dengan Iran dan secara umum dengan

negara-negara di kawasan Timur Tengah.

1.4 Tinjauan Pustaka

Perkembangan Ilmu pengetahuan semakin signifikan dari masa ke masa,

perkembangan ini pula yang memperlihatkan proses perubahan dunia.

Perkembangan ilmu pengetahuan pada dasarnya begitu mempengaruhi dunia yang

berdampak pada kehiduan sosial masyarakat. Perkembangan teori-teori sosial

Page 19: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

7

mulai berdatangan sebagai suatu kontribusi baru dalam melihat pola kehidupan

masyarakat sebagai mahluk sosial.

Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengawali penelitian dengan

mengumpulkan beberapa sumber yang berkaitan dengan pandangan baru dalam

lingkup politik luar negeri Iran. Sumber pertama, Iran Sanctions karya Kenneth

Katzman. Kedua, The Apparent Success of Iran Sanctions Iran, Rouhani, and the

Nuclear Deal oleh Agnese Macaluso. Ketiga, Iran's Foreign Policy during

Ahmadinejad: From Confrontation to Accommodation oleh Amir M. Haji-Yousefi

(Ph.D).

Penelitian pertama Iran Sanctions yang ditulis oleh Kenneth Katzman

membahas sanksi ekonomi yang ditujukan terhadap Iran. Bagaimana dukungan

internasional terhadap penerapan sanksi ekonomi yang semakin ketat terhadap

Iran dan mencoba memaksakan pembatasan program pengembangan nuklirnya.

Dukungan terhadap sanksi tersebut datang dari banyak petinggi AS dan

internasional tampaknya setuju bahwa sanksi tersebut sampai saat ini tidak

memberikan dampak terhadap ekonomi Iran sampai pada titik di mana Iran

merasa tertekan untuk mengakomodasi tujuan utama program pengembangan

nuklirnya.

AS dan UE tampaknya setuju bahwa sanksi mungkin belum berhasil dan

tekanan tersebut harus ditambahkan untuk melemahkan sektor energi Iran lebih

jauh, serta mengisolasi Iran dari sistem keuangan internasional. Sektor energi

menyediakan hampir 70% pendapatan pemerintah. Komunitas perdagangan besar

Iran membutuhkan pembiayaan untuk membeli barang dari Barat dan menjualnya

Page 20: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

8

di Iran. Telah terjadi serangkaian pengumuman oleh perusahaan internasional

sejak awal tahun 2010 bahwa mereka menolak untuk melakukan pekerjaan lebih

lanjut di pasar Iran, khususnya sektor energi.

Namun, kemampuan Iran secara keseluruhan untuk membatasi dampak

sanksi telah dibantu oleh harga minyak yang relatif tinggi di tahun 2011.

Optimisme AS tentang keberhasilan tekanan sanksi terhadap Iran, datang kembali

dengan perluasan dukungan dan kepatuhan internasional terhadap AS. UE dan

beberapa negara lainnya melalui otoritas U.N. Resolusi Dewan Keamanan 1929,

yang diadopsi pada 9 Juni 2010. Langkah-langkah yang diadopsi sejak

pertengahan tahun 2010 oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa,

menargetkan sektor energi dan keuangan utama Iran.

Penelitian kedua The Apparent Success of Iran Sanctions Iran, Rouhani,

and the Nuclear Deal oleh Agnese Macaluso. Dalam penjabarannya macaluso

menyatakan banyak yang telah ditulis mengenai dampak dan keberhasilan sanksi

dalam mencapainya tujuan politik terkait program pengembangan nuklir Iran

dengan penuh wawasan dalam memeriksa biaya dan manfaatnya, namun

Macaluso mencoba melihat ketahanan yang luar biasa dari negara dengan melihat

titik awal pemilihan Hassan Rouhani ke kursi kepresidenan Republik Islam Iran

yang kemudian menghasilkan negosiasi saat ini mengenai kesepakatan nuklir

yang komprehensif.

Tujuan jurnal ini adalah untuk mempertimbangkan kembali hasil sanksi dan

untuk menilai sejauh mana pencapaian langsung sanksi tersebut. Sanksi biasanya

dimaksudkan untuk mengisolasi negara sasaran dan menempatkan ekonominya di

Page 21: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

9

bawah tekanan yang cukup untuk memaksa pemerintahnya mengubah

kebijakannya. Dalam tulisan ini, Macaluso berpendapat bahwa tekanan yang

dipaksakan oleh sanksi tidak memicu perubahan kebijakan, artinya sanksi bukan

hanya tidak efektif dan merugikan Iran dari segi populasi dan ekonomi, mereka

juga kontraproduktif untuk kepentingan sanksi negara

Penelitin ketiga, Iran's Foreign Policy during Ahmadinejad: From

Confrontation to Accommodation oleh Amir M. Haji-Yousefi (Ph.D). Beberapa

ilmuwan dari kebijakan luar negeri Republik Islam Iran percaya bahwa kebijakan

luar negeri negara tersebut telah mengakui sisi radikal, terutama konfrontatif

pendekatan sejak presiden Ahmadinejad mengambil alih kekuasaan di tahun 2005.

Pertama jurnal ini membahas kebijakan luar negeri Iran telah bersifat konfrontatif-

tegas dan tegas akomodatif-aktif secara bersamaan.

Kedua, asal mula munculnya pendekatan konfrontatif-aktif dan akomodatif-

aktif secara bersamaan kebijakan luar negeri Iran sejak diambilnya kekuasaan

Ahmadinejad psikologis (sistem keyakinan Ahmadinejad), Sosial (asal sosial

Administrasi Ahmadinejad), politik (persaingan antar politik Iran faksi), sejarah

(cita-cita Revolusi Islam) dan faktor internasional (perilaku negara-negara Barat

terhadap Iran, khususnya selama Khatami Administrasi).

Ketiga, beberapa perkembangan domestik dan internasional menyiratkan

prospek yang lebih konfrontatif untuk kebijakan luar negeri Iran yang mungkin

serius konsekuensi untuk hubungannya dengan Barat, khususnya AS` Makalah ini

mempublikasikan secara singkat kebijakan luar negeri Republik Islam Iran dari

awal sampai Ahmadinejad mengambil alih kekuasaan pada tahun 2005.

Page 22: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

10

1.5 Kerangka Pemikiran

1.5.1 Neorealis

Teori neorealisme memiliki merupakan salah satu teori yang berkembang

dari teori realis. Sebagaimana realis, neorealis percaya bahwa dalam sistem

internasional tidak terdapat hirarki. Artinya dalam dinamika internasional tidak

ada yang memegang peran sentral selain negara.16

Kennet Waltz menyatakan

bahwa dalam suatu sistem global yang anarki, semua berkaitan dengan

power,sehingga setiap negara akan berupaya untuk mengambil peran dalam

sistem internasional tanpa ada hirarki yang mengatur.17

Negara menjadi aktor utama dalam hubungan internasional menurut

neorealis. Peran negara dalam dinamika internasional sangat penting, namun

neorealis juga tidak melupakan peran non-negara dalam dinamika tersebut.

Negara tidak dapat memaksimalkan perolehan kekuasaannya tandap dukungan

aktor non-negara. Aktor non-negara tidak ditafsirkan sebagaimana kelompok

liberal yang metakan bahwa aktor non-negara terlepeas dari negara atau otonom.

Namun, neorealis menyatakan bahwa aktor non-negara memiliki peran untk

memaksimalkan keuntungan negar ayang lebih besar.18

Neorealis memiliki perbedaan yang signifikan dibanding teori realis.

Neorealis memandang bahwa negara harus lebih terbuka dan memandang bahwa

16

Lihat Charles W. Kegley Jr; Eugene R. Wittkopf, World Politics: Trend and Transformation,

(Boston: Bedford/St Martin’s, 2001), hal. 35-38 17

Jackson, R. & G. Sorensen, Introduction to International Relations, (Oxford University Press),

hal. 68 18

Baldwin, David, Neorealism and Neoliberalism: The Contemporary Debate, (New York:

Colombia University Press, 1993), hal. 142

Page 23: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

11

negara dapat berkerjasama dalam dinamika global untuk memenuhi kekuasaan

dan memenuhi kepentingan negara.19

Keterkaitan neorealis dalam skripsi ini ialah level analisa yang digunakan

merupakan level analisa negara, sehingga paradigma neorealis dapat membatu

memperjelas bagaimana mendudukkan persoalan dalam skripsi ini. Selain itu,

neorealis juga menenpatkan aktor non-negara sebagai bagaian dalam dinamika

internasional dimana dalam skripsi ini terdapat peran dari aktor-aktor non negara

yang aktif dalam dinamika perubahan kebijakan luar negeri Iran. Serta

keterbuakaan Iran terhadap kerjasama Internasional dibalik kehendak pemenuhan

power menempatkan paradigma neprealis tepat untuk menjadi bagaian dari pisai

analisa.

1.5.2 Teori Kebijakan Luar Negeri

Kebijakan luar negeri menurut Alex Mintz dan Karl DeRouen merupakan

sekumpulan pilihan yang dimbil atau diputuskan oleh koalisi, kelompok, maupun

individu yang mempengaruhi dinamika lingkungan internasional namun dalam

pengambilan keputusan yang mempengaruhi kebijakan luar negeri tersebut

terdapat karakter yang menentukan seperti ketidakpastian dan resiko dari

pengambilan kebijakan tersebut.20

Kebijakan luar negeri menjadi penting karena dengan kebijakan luar negeri

tersebut negara menciptakan intraksi dalam lingkup global dan karenanya

19

Jackson, R. & G. Sorensen, Introduction to International Relations. 20

Alex Mintz dan Karl DeRouen Jr., Understanding Foreign Policy Decision Making,

(Cambridge: Cambrige University Press, 2010), 3.

Page 24: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

12

beberapa merumuskan kebijakan dengan perhitungan yang cermat namun ada pula

yang menggunakan intuisi.21

Kebijakan luar negeri Iran menjadi salah satu kebijakan luar negeri yang

dapat dipertimbangkan dan menjadi fokus utama dari proses penelitian ini. untuk

membedah kebijakan luar negeri tersebut teori kebijakan luar negeri menjadi

pisau analisa yang dapat membantu penulis menemukan titik terang dari kebijakan

luar negeri Iran terkait dengan program pengembangan nuklir disertai dengan

sanksi yang terus mengikuti.

Alex Mintz dan Karl DeRouen mencoba mengkomparasikan tipe dari

proses pengambilan keputusan, level analisa dari kebijakan luar negeri, proses dan

dinamika yang mempengaruhi keputusan, faktor pisikologi, keyakinan emosional,

analogi, kepripadian pemimpin, gaya kepemimpinan, kesalahan perhitungan dan

pengertian, faktor lingkungan, ketidakpastian, dan resiko.22

Dalam foreign policy decision making Alex Mintz dan Karl DeRouen

mencoba membahas sebuah pilihan yang mengacu pada individu, groups, dan

koalisi yang berpengaruh dan memiliki peran dalam hubungan internasional.23

Keputusan dalam kebijakan luar negeri ini dapat dikategorikan dalam

beberapa jenis dengan memperhatikan bentuk pengambilan keputusan tersebut,

pertama bentuk keputusan tunggal (one-shot atau single decision), kedua

keputusan Interaktif atau keputusan yang memengaruhi atau dipengaruhi oleh

aktor lain, ketiga ialah keputusan berurutan (sequential decisons), kemudian

21

Alex Mintz dan Karl DeRouen Jr, Understanding Foreign Policy, 3. 22

Alex Mintz dan Karl DeRouen Jr, Understanding Foreign Policy, 3. 23

Alex Mintz dan Karl DeRouen Jr, Understanding Foreign Policy, 3.

Page 25: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

13

keputusan interaktif – berurutan (sequential-interactive decision), dan keputusan

kelompok.24

Kebijakan luar negeri memiliki tujuan tertentu sehingga dibuat sedemikian

rupa untuk mempertahankan ataupun mengubah kondisi tertentu sesuai dengan

kepentingan pembuat kebijakan atau negara yang mengeluarkannya. Alex Mintz

dan Karl DeRouen menyempurnakan faktor yang mempengaruhi kebijakan luar

negeri dalam dua faktor, yang pertama faktor Internasional (faktor eksternal) dan

kedua faktor domestik (faktor Internal).25

1.5.2.1 Faktor Internasional

Keputusan kebijakan luar negeri pada umumnya dibuat dalam situasi

strategis. Dengan demikian, perilaku musuh dan sekutu mempengaruhi keputusan

kebijakan luar negeri secara interaktif. Faktor-faktor seperti perlombaan senjata,

pencegahan, tipe rezim dari musuh, kejutan strategis, dan tentu saja aliansi

mempengaruhi keputusan kebijakan luar negeri.26

Penemuan ini berimplikasi pada kebijakan luar negeri setiap negara. Ada

pertentangan yang adil mengenai apakah teori perdamaian demokrasi hanya

berlaku untuk negara demokrasi. Artinya, demokrasi pada hakekatnya lebih damai

daripada negara-negara non-demokrasi. Secara khusus, mereka menunjukkan

bahwa negara-negara demokrasi lebih memilih untuk melakukan perundingan

dengan negara-negara yang mengalami kekerasan internasional. Mereka

24

Alex Mintz dan Karl DeRouen Jr, Understanding Foreign Policy, 15-18. 25

Alex Mintz dan Karl DeRouen Jr, Understanding Foreign Policy, 121. 26

Alex Mintz dan Karl DeRouen Jr, Understanding Foreign Policy, 121.

Page 26: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

14

memasukkan literatur "institusi baru" yang menunjukkan bahwa norma demokrasi

meningkat.27

Ketika Iran menghadapi keputusan selama krisis Program nuklir, jenis rezim

musuh dapat menjadi faktor yang berpengaruh bagi pengambilan kebijakan luar

negeri Iran. Sebagaimana dijelaskan bahwa negara demokrasi tidak akan

mempengaruhi demokrasi lain. Demokrasi di AS, Ue dan Iran yang mendorong

sengketa menuju resolusi damai daripada melakukan konfrontasi kekerasan

langsung. Bedahalnya jika rezim musih Iran merupakan negara non-demokrasi,

para pemimpin memerintah dengan paksaan dalam sistem-sistem pendukung. Jika

sebuah demokrasi berada dalam perselisihan dengan nondemokrasi, maka

demokrasi lebih cenderung menggunakan norma-norma yang lebih agresif dari

sistem peraturan perundang-undangan di tingkat nasional.

1.5.2.2 Faktor Domestik

Faktor Domestik dalam penentuan kebijakan luar negeri pada umunya akan

berkaitan erat dengan politik domestik yang akan mempengaruhi dinamika

pengambilan kebijakan luar negeri. Kedua kondisi ekonomi suatu negara turut

memengaruhi pengambilan keputusan. Ketiga opini publik yang akan terus

memberikan pengaruh terhadap pengambilan keputusan atau pengambil

keputusan. Faktor-faktor tersebut akan mewarnai dinamika kebijakan luar negeri

suatu negara.28

Kebijakan luar negeri yang dipengaruhi oleh faktor domestik di kategorikan

kedalam beberapa spesifikasi. Alex Mintz dan Karl DeRouen menjelaskan faktor

27

Alex Mintz dan Karl DeRouen Jr, Understanding Foreign Policy, 128. 28

Alex Mintz dan Karl DeRouen Jr, Understanding Foreign Policy, 129.

Page 27: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

15

domestik yang mempengaruhi kebijakan luar negeri dari proses pemilih yang

terjadi sebagi suatu siklus dalam setiap negara yang menjalakan sistem pemilihan

umum.29

Teori ini menunjukkan bahwa politik elektoral di Iran dapat memainkan

peran penting dalam pengambilan keputusan. Pemilihan, permintaan pemimpin,

dan persaingan politik akan mempengaruhi keputusan terkait ekonomi maupun

pencarian kesepakatan damai. Sederhananya, pemimpin yang terpilih tentunya

memiliki komitmen dengan konstituennya sesuai dengan apa yang dijanjikan

terhadap pemilihnya, janji tersebut membawa keingin publik akan kebijakan luar

negeri yang dikeluarkan. Sehingga memperngaruh prilaku dalam pengambilan

kebijakan luar negeri Iran.

Bagan I.5.2.2. Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Luar Negeri

1.5.3 Kepentingan Nasional

Konsep kepentingan nasional menjadikan negara sebagai aktor utama,

sebagaimana pandangan Tomas Hobbes bahwa negara merupakan pemeran utama

dalam perlindungan warga negara, wilayah atau teritorial negara, maupun ciri

29

Alex Mintz dan Karl DeRouen Jr, Understanding Foreign Policy, 132.

Page 28: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

16

khas atau identitas dari negara tersebut. Negara menjadi sangat penting dalam

merealisasikan kepentingan nasional dan menjamin kelangsungan dari perangkat-

perangkat negara tersebut.30

Menurut Hans J. Morgenthau didalam "The Concept of Interest defined in

Terms of power", konsep kepentingan Nasional yang didefiniskan dalam istilah

kekuasaan (Power) menurut Morgenthau berada diantara nalar dan akal yang

berusaha untuk memahami politik internasional dengan fakta-fakta yang harus

dimengerti dan dipahami. Dengan kata lain, power menjadi instrumen penting

untuk mencapai kepentingan nasional.31

Kepentingan nasional dapat juga diuraikan dalam dua sifat untuk melihat

bagaimana prilaku negara dalam hubungan internasional. Dua sifat tersebut:

pertama, kepentingan nasional yang bersifat vital atau kepentingan nasional yang

identik dengan kelangsungan suatu negara sehingga negara cenderung untuk

segera mengambil sikap dan keputusan yang jelas. Kedua, kepentingan nasional

yang bersifat non-vital atau tidak secara langsung berdampak pada

keberlangsungan suatu negara namun kepentingan nasional ini tetap

diperjuangankan untuk memberikan jaminan dari berbagai macam kemungkinan

yang dapat terjadi.32

Konsep kepentingan nasional merupakan penghubung antara pemikiran

yang berusaha memahami politik internasional dan realita di dalamnya. Konsep

30

Robert Jackson dan Georg Sorensen, Pengantar Studi Hubungan Internasional,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), 89. 31

Aleksius Jemadu, Politik Global Dalam Teori dan Politik.(Yogyakarta : Graha Ilmu,

2008), 67. 32

Aleksius Jemadu, Politik Global dalam Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2008),

67-69.

Page 29: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

17

ini menentukan politik Iran sebagai bentuk pengertian dan tindakan yang berdiri

sendiri dan terpisah lingkungan lainya. Kepentingan Iran merupakan bentuk dari

politik luar negerinya berdasarkan suatu yang sifatnya permanen dan memiliki

sifat dasar yang harus dilindungi.

Kennet Waltz kemudian memperbarui pandangan kepentingan nasional,

dengan membaginya dalam tiga kepentingan nasional yaitu: kekuasaan,

keamanan, dan ekonomi.33

Ketiga kepentingan nasional ini tidak dapat dilepaskan

cara pandang bagaimana adanya kerjasama serta peran dari institusi dalam

hubungan internasional.34

1.5.3.1 Kekuasaan

Pada dasarnya Kennet waltz mewarisi tradisi realis sehingga tidak jauh

berbeda mendefinisikan kekuasaan. Kekuasaan pada umumnya merupakan

kemampuan untuk mempengaruhi atau mengubah tingkah laku untuk

mendominasi. Artinya individu yang kita pandang sebagai negara mempunyai

kemampuan yang tidak dapat dimiliki pihak lain.35

Kekuasaan dapat pula

dijabarkan sebagai kemapuan untuk menangkal serangan dalam bentuk tertentu,

sehingga menjamin keamanan suatu negara.36

Konsep ini melihat bagaiman Iran mencoba mengubah prilaku sebagai

kehendak negara untuk menentukan kebijakan luar negerinya untuk pemenuhan

kekuasaan tersebut. Arnya perubahan kebijakan luar negeri Iran bukan merupakan

33

Martha Finnemore, National Interest in International Society.( London: Cornell University

Press, 1996), 1. 34

Jill Steans dan Lloyd Pettiford, Hubungan Internasional: Prespektif dan Tema,

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), 74. 35

Jill Steans dan Lloyd Pettiford, Hubungan Internasional, 62. 36

Jill Steans dan Lloyd Pettiford, Hubungan Internasional, 62.

Page 30: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

18

suatu tukanan, namun kehendak negara untuk pemenuhan kepentingan nasional.

Dengan perubahan kebijakan menjadi suatu kehendak Iran sebagai aktor dalam

skripsi ini.

1.5.3.2 Keamanan

Keamanan dipandang menjadi kepentingan nasional karena kita tidak dapat

mengesampingkan pandangan Kannet Waltz pada tradisi realis. Keamanan

merupakan konsep dasar di mana negara dipandang sebagai aktor yang harus terus

memastikan keberlangsungan hidupnya dalam sistem internasional.37

Konsep

keamanan sendiri merupakan sebuah kata yang dapat ditarik ke dalam berbagai

kontek maupun jenis pembahasan disesuaikan dengan berbagai macam isu yang

mempengaruhi keselamatan suatu negara.38

Konsep keamanan yang digunakan dalam kepentingan nasional Iran dalam

pembahasan ini ialah konsep keamanan energi. Karena kemanan energi

merupakan isu yang telah menyebabkan Iran berani mengembangan teknologi

nuklir. Keamanan energi dapat didefinisikan sebagai upaya untuk menghindari

resiko yang mempengaruhi keberlanjutan pasokan komoditas energi yang sifatnya

relatif terhadap permintaan.39

Artinya dalam bahsan ini keamanan energi merupakan konsep yang

mendukung pembahasan penting terkait keterbatasan suber daya di Iran. Karena

Iran telah menghawatirkan ketersediaan sumberdaya dalam jangka waktu tertentu

yang artinya terdapat batasan bagi setiap sumber daya tertentu.

37

Jill Steans dan Lloyd Pettiford, Hubungan Internasional, 69. 38

Jill Steans dan Lloyd Pettiford, Hubungan Internasional, 69. 39

Christian Winze, Conceptualizing Energy Security, July 2011,6, Tersedia di

http://www.econ.cam.ac.uk/dae/repec/cam/pdf/cwpe1151.pdf; Internet; diunduh pda 11 Juni 2017.

Page 31: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

19

1.5.3.3 Ekonomi

Kesejahteraan dipandang sebagai kepentingan nasional dengan melihat

bagaimana negara-negara memaksimalkan kekayaan. Cara terbaik untuk

mencapai kekayaan tersebut negara harus menjamin akses perekonomian seluas-

luasnya bagi pasar internasional.40

Proses pemenuhan kesejahteraan tidak dipahami sebagai suatu kewajiban

sebagaimana kelompok liberal memusatkan hubungan atara ekonomi dan politik.

Tetapi hubungan tersebut dilandaskan pada kepentingan untuk pemenuhan

kepentingan nasional semata.41

Kegiatan ekonomi dari perusahaan-perusahaan multi nasional (MNCs),

sebagai alat pemenuhan kepentingan negara. MNCs tidak ditempatkan sebagai

aktor otonom dalam hubungan internasional sebagaimana kelompok liberal.

Artinya MNCs merupakan perpanjangan tangan negara dalam melakukan

kegiatan ekonomi.42

Dalam kasus Iran terutama bahasan terkait sanksi ekonomi, tentu memiliki

hubungan secara langsung bagi kondisi prekonomia Iran. sehangga di perlukan

sebuah konsep yang bisa membedah bagaiman Iran mengatasi kepentingan

nasionalnya dari segi ekonomi. Dalam konsep ini pula akan dijabarkan bagaimana

Iran memaksimalkan setiap bentuk kekuasana untuk memaksimalkan

kesejahteraan rakyatnya.

1.6 Metode Penelitian

40

Jill Steans dan Lloyd Pettiford, Hubungan Internasional, 76. 41

Jill Steans & Lloyd Pettiford, Hubungan Internasional, 76. 42

Jill Steans & Lloyd Pettiford, Hubungan Internasional, 76.

Page 32: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

20

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif-deskriptif, metode kulitatif

merupakan suatu bentuk penelitian yang menggambarkan dan menjelaskan secara

sistematis dan rinci mengenai kasus atau fenomena yang akan dianalisa. Hal

tersebut relevan dengan masalah yang diteliti namun tidak dapat diukur secara

kuantitatif.

Sedangkan metode deskriptif merupakan penlitian dalam hubungan

internasional yang dikaitkan dengan teori dalam hubungan internasional. Uraian

tersebut selanjutnya akan dianalisis, sehingga akan berujung pada kesimpulan

yang bersifat analitik dan dapat dipertanggung jawabkan.43

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data

sekunder sendiri merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak langsung

dalam penelitian ini berupa buku, jurnal, dokumen, dan bahan dari internet.

Dengan sumber-sumber utamanya ialah laman resmi United Nations (UN),

International Atomic Energy Agency (IAEA), International Monetary Fund

(IMF), serta World Bank. Sumber data ini diharapkan dapat membantu penelitian

terutama dalam ruang lingkup kajian analitisnya, di mana harus menghubungkan

ranah konseptual dengan realita yang terjadi sebagaimana alur pendahuluan

sampai pada kesimpulan penelitian.

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini merupakan analisis

kualitatif artinya anlisa ini tidak menggunakan hitungan yang bersifat matematis

namun lebih kepada pendalaman masalah. Analisis kualitatif ini dilakukan untuk

43

Mohtar Masoed, Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan metodologi Dictionary

(Jakarta: LP3ES, 1990), 223.

Page 33: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

21

menghasilkan penelitian mendalam, di mana data yang dikumpulkan bersifat

khusus dan data penelitian ini berisi informasi spesifik.44

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan penelitian ini terbagi dalam lima bab, setiap bab

terdiri dri bab terdiri dari bahasan yang berbeda, tujan dari pembagian bab ini

untuk mempermudah dalam membahas setiap bahasan sampai pada menjawab

pertanyaan dari penelitian.

BAB I PENDAHULUAN

Bab satu dibagi dalam tujuh sub bahasan terdiri dari latar belakang, rumusan

masalah, tujuan daan manfaat penelitian, Tinjauan Pustaka, Kerangka Konseptual,

Metodologi Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II PROGRAM NUKLIR IRAN

Bab dua dibagi ke dalam tiga sub bahasan dengan tema utama “PROGRAM

NUKLIR IRAN”. Pertama, Tujuan Program Nuklir Iran. Kedua, Program Nuklir

Iran Dalam Prespektif Amerika Dan Uni Eropa, dan dibagi dalam dua bahasan

yakni; Pertama, Prespektif AS Terhadap Program Nuklir Iran. Kedua, Prespektif

UE Terhadap Program Nuklir Iran. Sub-bahasan ketiga dalam tema Program

Nuklir iran adalah Dukungan Terhadap Program Nuklir Iran.

BAB III SANKSI EKONOMI TERHADAP IRAN

Bab ketiga terbagi dalam tiga sub bahasan dengan tema utama “SANKSI

EKONOMI TERHADAP IRAN”. Dibagi dalam tiga pembahsanan. Pertama,

44

Anselm Strauss, dan Juliet Corbin, Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif (Yogyaakarta:

Pustaka Pelajar, 2003), 5.

Page 34: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

22

Resolusi IAEA. Kedua, Amerika Serikat dan Resolusi Dewan Keamanan PBB

Terhdap Program Nuklir Iran. Ketiga, Sanksi Ekonomi Uni Eropa Terhadap Iran.

BAB IV ANALISA PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN

DALAM MENGHADAPI SANKSI EKONOMI TERKAIT PROGRAM

NUKLIR TAHUN 2013

Bab empat terbagi ke dalam tiga sub bahasan dengan tema utama “Analisa

Perubahan Kebijakan Luar Negeri Iran Dalam Menghadapi Sanksi Ekonomi

Terkait Program Nuklir Tahun 2013”. Konsep kebijakan luar negeri dan

kepentingan nasional akan menjadi pisau analisa dalam menjelasan faktor-fakor

perubahan kebijakan luar negeri Iran dalam menghadapi sanksi ekonomi terkait

program nuklir tahun 2013.

BAB V PENUTUP

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan hasil

dari penelitian yang memuat kesimpulan akhir dari pertanyaan penelitian, hasil

akhir dari metode yang sesuai dengan teori dan konsep yang digunakan. Saran

merupakan sebuah kebutuhan masukan terkait dengan skripsi ini.

Page 35: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

23

BAB II

PROGRAM NUKLIR IRAN

2.1 Tujuan Program Pengembangan Nuklir dalam Perspektif Iran

Bahan bakar fosil masih menjadi kebutuhan yang besar bagi pemenuhan

kebutuhan nasional suatu negara, namun tidak semua negara memiliki keunggulan

yang sama dalam energi. Keunggulan dalam kepemilikan lahan subur akan

minyak tidak akan memberikan jaminan apapun pada masa yang akan datang,

sebagaimana yang dicanangkan Iran.

Iran sebagai suatu negara berdaulat dengan berbagai keunggulan dan

kekurangannya kembali optimis dengan program pengembangan teknologi nuklir

yang akan menjadi salah satu pendukung kekuatan energi dalam negeri. Program

nuklir Iran sendiri sebenarnya bukan program baru, namun program nuklir Iran

telah berjalan pada masa Presiden Shah Reza Pahlevi dalam program atom for

Page 36: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

24

peace yang dikomandoi oleh presiden AS ke-34 Dwight D Eisenhower dan

berlangsung sampai pada Rovolusi Islam Iran 1979.45

Iran kemudian terus melakukan setiap tahapan program nuklirnya setelah

melakukan kerjasama dengan pemerintah AS. Iran juga telah menandatangani

Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) yang menandai bahwa program nuklir

Iran untuk tujuan sipil dan kedamaian.46

Program nuklir semakin serius direncanakan oleh pemerintah Iran setelah

Stanford Research Institute pada tahun 1973 mengeluarkan hasil penelitian bahwa

Iran memerlukan energi alternatif berbasis non-minyak sebagai sumber energi

terbarukan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam negeri dan menyarankan

pembangunan fasilitas nuklir untuk penuhan energi tersebut.47

Memasuki tahun 1979, kerjasama terkait program nuklir Iran mengalami

persoalan yang cukup serius. Pemerintahan Shah Reza Pahlevi ditumbangkan

melalui proses Revolusi Islam di Iran, pada saat itu program nuklir Iran seketika

terhenti bersamaan degan berbagai program kerjasama yang dijalankan Iran

dengan AS dan beberpa negara di kawasan Eropa dan Prancis juga ikut terhenti.48

Dinamika pemerintahan baru pasca Revolusi Islam menandai babak baru dari

program pengembangan nuklir Iran.

45

Bruno, Greg, 2010. Iran’s Nuclear Program, CFR, tersedia di

<http://www.cfr.org/iran/irans-nuclear-program/p16811> internet; diunduh pada 16 Juni 2017 46

Anne Hessing Cahn, "Determinants of the Nuclear Option: The Case of Iran," Nuclear

Proliferation in the NearNuclear Countries (Cambridge: Ballinger Publishing Co., 1975), Hlm. 186 47

Mohammad Javad Zarif, “Tackling The Iran-U.S. Crisis: The Need for A Paradigm Shift”,

Journal of International Affairs, (Spring/Summer 2007), Vol.60, No.2, 80. Tersedia di

https://www.questia.com/read/1G1-163199293/tackling-the-iran-u-s-crisis-the-need-for-a-

paradigm internet; diunduh pada 16 Juni 2017 48

Mohammad Sahimi, “Iran’s Nuclear Program, Part I: it’s History”, Payvand Iran News,

[artikel online] tersedia di http://www.payvand.com/news/03/oct/1015.html; Internet; diunduh

pada 16 Juni 2017.

Page 37: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

25

Pasca diberhentikannya semua bantuan terkait program nuklir dari negara

AS dan UE, Iran tidak dapat menjalankan program pengembangan nuklir sendiri.

Kebutuhan akan energi semakin tinggi dirasakan oleh Iran, kondisi semakin

diperparah dengan perang Iran-Irak. Pada masa pemerintahan Hashemi Rafsanjani

pembanganunan program nuklir kembali di ajukan sebagai kebutuhan mendesak

dilihat dari kebutuhan pasokan listrik dan pertumbuhan populasi menjadi rujukan

pemerintah.49

Upaya pemerintah Iran disambut baik oleh pemerintahan Federasi Rusia

dengan dialog antara kedua negara terkait program nuklir. Federasi Rusia secara

resmi menyatakan membantu Iran untuk menyelesaikan proses pembangunan

reaktor Bushehr dan dilanjutkan dengan penambahan tiga reaktor.50

Iran akhirnya menyelesaikan pembangunan reaktor nuklir yang sempat

terhenti, kemudian pemerintahan secara resmi mengumumkan sumber listrik

tenaga nuklir sebagai salah satu penunjang kebutuhan energi dalam negri akan

beroprasi menggunakan sumber-sumber lokal.51

49

“Nuclear Overview”, [artikel online] tersedia di

http://www.nti.org/e_research/profiles/Iran/1819.html, internet; diunduh pada 17 Juni 2017 50

“Nuclear Overview”, [artikel online] tersedia di

http://www.nti.org/e_research/profiles/Iran/1819.html, internet; diunduh pada 17 Juni 2017 51

“Nuclear Overview”, [artikel online] tersedia di

http://www.nti.org/e_research/profiles/Iran/1819.html, internet; diunduh pada 17 Juni 2017

Page 38: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

26

Bagan II.2.1. Negara-Negara Dengan Cadangan Minyak Terbesar Di Dunia

Sumber: http://www.opec.org/opec_web/en/data_graphs/330.htm

Berdasar pada data terbaru yang disediakan Organization of Petroleum

Exporting Contries (OPEC) pada tahun 2016, Iran memiliki sumberdaya

cadangan minyak terbesar ketiga setelah Venezuela dan Arab Saudi. Kekayaan

sumber daya minyak tidak menjadi alasan bagi Iran menghentikan program

pengembangan nuklirnya.

Pada tahun 2005 Iran mengutarakan secara rasional kebutuhan Iran dalam

program nuklir sehingga program nuklir tetap harus dilanjutkan. Pertama, Nuklir

merupakan energi terbarukan yang paling mutakhir saat ini. Jika Iran berhasil

mengembangkan teknologi listrik untuk memenuhi kebutuhan listrik dalam

negeri. Terdapat beberapa keuntungan yang bersifat substansial di mana

pembangkit listrik tenaga nuklir akan mengurangi anggaran karena lebih murah

dan sangat efektif.

Page 39: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

27

Bila dilihat dari keuntungan jangka pendek dari pengembangan tenknologi

nuklir ini, maka Iran akan memperoleh cadangan devisa yang sangat besar seiring

meningkatnya harga gas dan minyak dunia. Keuntungan jangka panjang bagi Iran

ialah dengan adanya energi alternatif termutakhir dengan teknologi nuklir dengan

cadangan minyak yang besar dapat dipastikan Iran akan menjadi negara kaya.

Kedua, teknologi nuklir dapat membantu Iran untuk meningkatkan

keuntungan di semua bidang dan menjadi perisai dari kepentingan nasional Iran

untuk memajukan serta mengembangkan negaranya. Ketiga, Iran menggap bahwa

mengembangkan teknologi nuklir merupakan hak legal suatu bangsa, sekalipun

mendapat penentangan dari beberapa negara termasuk negara-negara hegemon.

Program nuklir Iran sendiri telah dianggap menjadi visi bersama rakyat

untuk memantik kemajuan dalam berbagai bidang dalam negeri yang telah lama

berada dalam ketertinggalan karena pengaruh embargo dari negara-negara

hegemon. Energi fosil hampir mencapai titik terkurasnya sehingga Iran tidak

dapat tinggal diam untuk selalu mengambil keuntungan dari energi fosil.52

2.2 Program Nuklir Iran dalam Perspektif Amerika Serikat dan Uni Eropa

2.2.1 Perspektif AS Terhadap Program Nuklir Iran

Perseteruan Iran dan AS bukan hal baru dalam hubungan Internasional,

terutama terkait program pengembangan nuklir Iran. Perseteruan AS dan Iran bisa

dirunut melalui latar belakang sejarah yang panjang dalam dinamika perpolitikan

kedua negara. Sebelum Revolusi Islam, Amerika yang menjadi kawan dekat

Pemerintahan Shah pada saat menjadi pemimpin dengan menawarkan kerjasama

52

D. Danny H. Simanjuntak, Ahmadinejad Menentang Amerika: Dari Nuklir Iran, Zionisme,

Hingga Penyangkalan Holocaust (Yogyakarta: Penerbit Narasi, 2007), 39.

Page 40: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

28

strategis dengan agenda pembangunan program nuklir dengan tujuan sipil. AS

menawarkan berbagai macam bantuan dari tenaga ahli, pelatihan ilmuan, dan

pemenuhan segala kebutuhan dari peralatan sampai perlengkapan program

nuklir.53

Pasca Revolusi Islam Iran, AS menjadi negara yang menolak secara jelas

rovolusi tersebut yang mengakibatkan berkurangnya dominasi AS di kawasan

Timur Tengah. AS berupaya mencari berbagai metode untuk menyerang balik

Revolusi Islam yang pada akhirnya tidak menemukan titik temu sampai saat ini.54

Sikap yang ditunjukan oleh AS tidak hadir begitu saja sebagai kebijakan

luar negeri suatu negara yang bersifat dinamis, namun Francis Fukuyama

menyebut peran kelompok neo-konservatif cukup kental dalam prilaku AS dalam

lingkup Internasional. Neo-konservatif merupakan sebuah ideologi dan sebuah

gerakan politik yang sering melakukan tindakan dan tekanan terhadap presiden

AS. Sehingga kelompok ini banyak memberikan pengaruh melalui kritik terhadap

sistem internasional. Selain itu, kelompok ini juga memaksa AS untuk

menjalankan politik anti komunisme yang bertujuan untuk menguasai rezim dunia

dan menjadi negara hegemon serta meningkatkan keamanan nasional.55

Tahun 1970-an AS sedang menghadapi krisis setelah konflik Vietnam, yang

kemudian dilanjutkan dengan wacana pengunduran diri Presiden Richard Nixon

yang menyebabkan terganggunya ekonomi dan politik AS. Namun, kelompok ini

gagal mendapatkan posisi di pemerintahan. Kemudian di Era Ronald Reagan,

53

Simanjuntak. Ahmadinejad Menentang Amerika, 39-40. 54

Simanjuntak, Ahmadinejad Menentang Amerika, 39-40. 55

Francis Fukuyama, America at the Crossroads: Democracy, Power, and the

NeoConservative Legacy (New Haven: Yale University Press, 2006), 115.

Page 41: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

29

kelompok ini dengan gagasan liberalisme dan anti komunismenya tidak hanya

berhasil masuk ke pemerintahan. Namun memberikan ide berupa dorongan untuk

membentuk (Think Tanks, Foundations, Associations, Interest and Pressure

Groups).56

Kelompok neo-konservatif menanamkan prespektif bahwa AS perlu untuk

menarik pasukannya untuk menjaga keamanan negaranya serta bergantung kepada

mekanisme keamanan kolektif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di dunia.

Selain itu, pasca Perang Dingin juga dibutuhkan kesamaan visi setiap negara

untuk melawan pemerintahan diktator dan negara-negara yang memiliki ideologi

berbeda dengan menanamkan demokrasi yang dibawa oleh kaum ini. Sehingga

periode 1990-an merupakan periode aktivisme politik yang paling besar, serta

berpengaruh terhadap doktrin pertahanan dan keamanan yang menjadikan AS

sebagai pusat sistem internasional.57

Kaum neo-konservatif membentuk 5 prinsip dasar dalam menjalankan

kebijakan luar negeri AS, Pertama, AS berada di dalam dunia yang berbahaya.

Kedua, negara merupakan aktor utama dalam sistem internasional, jadi negara

berhak untuk melakukan tindakannya untuk mengejar kepentingan nasionalnya.

Ketiga, kekuatan militer diperlukan untuk menjadi negara terkuat dan menjadikan

AS negara hegemon. Keempat, perjanjian internasional dan badan-badan lainnya

yang tidak berpengaruh besar sebaiknya ditiadakan. Kelima, AS merupakan

negara satu-satunya yang menjadi super power didunia.58

56

Francis Fukuyama, America at the Crossroads, 115. 57

Francis Fukuyama, America at the Crossroads, 115. 58

Francis Fukuyama, America at the Crossroads, 116.

Page 42: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

30

Program nuklir Iran menjadi ancaman bagi pemerintah AS, dunia

merupakan tempat yang berbahaya dan sebisa mungkin AS meminimalisir potensi

bahaya bagi negaranya termasuk kehadiran program nuklir Iran. Bagiamana pun

program nuklir Iran tidak menguntungkan bagi AS, program nuklir tersebut

menjadi ancaman bila tanpa pengawasan langsung dari pemerintah AS. Untuk itu

program nuklir Iran harus berhasil untuk dihentikan sampai menemui kesepakatan

yang menguntungkan dan dianggap aman bagi pemerintah AS.

Visi neo-konservatif adalah mempertahankan hegemoni AS melalui

“Imperialisme baru” (New Imperialism) dengan beberapa agenda utama, di

antaranya AS harus memiliki kekuatan militer yang dominan, tidak ada yang

menyamai kekuatan militer AS “power beyond challenge” sehingga mereka taat

dan terciptanya keamanan dunia karena sifatnya bipolar. Kedua, neo-konservatif

bercita-cita untuk mengekspor demokrasi AS ke seluruh dunia, karena mereka

beranggapan bahwa dengan demokrasi akan tercipta perdamaian. Hal ini

dikarenakan tidak adanya pemerintahan yang semena-mena dan seluruh aspirasi

rakyatnya bisa didengarkan.

Selain itu mereka beranggapan bahwa demokrasi adalah nilai universal yang

menarik bagi semua bangsa tanpa membedakan latar belakang budaya dan

sejarah. Ketiga dalam rangka menjual demokrasi ke seluruh dunia, neo

konservatifme mendukung politik luar negeri yang cenderung menggunakan hard

power dalam mengatasi masalah, termasuk didalamnya terdapat proses “regime

Page 43: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

31

change” pergantian rezim dengan menggunakan konsep preemptive military

strike59

Prespektif yang dibagun oleh kelompok neo-konserfatif terhadap AS

menyebabkan pola prilaku yang sama oleh AS terhadap-negara-negara

penentangnya. Setiap negara penentang hegomoni AS akan menjadi prioritas

utama kewaspadaan dan setiap potensi kemajuan yang dapat merugikan peran

serta keuntungan AS menjadi hal yang harus dihentikan sejak awal.

Jadi kepentingan utama AS terhadap Iran ialah keamanan nasionalnya. AS

berupaya untuk memasuki lembaga-lembaga pemerintahan dan memanfaatkan

lembaga lobi yang ada untuk mewujudkan visi politik mereka. Dengan demokrasi

yang dimiliki, AS mempunyai lahan subur untuk tumbuh dan mengembangkan

kepentingan nasionalnya.

2.2.2 Perspektif Uni Eropa Terhadap Program Nuklir Iran

UE dengan kekuatan yang signifikan sebagai suatu organisasi tingkat

kawasan yang memiliki hubungan latar belakang sejarah dengan AS. Negara-

negara besar seperti, Jerman, Prancis, dan Inggris turut serta dalam upaya

penghentikan program nuklir Iran. Hal demikian, terjadi tidak karena latar

belakang desakan AS atau pun tekanan kuat dari negara adidaya tersebut,

melainkan adanya peranan sebagai aktor untuk menjaga keamanan dan

kepentingan UE. Hal ini ditandai dengan munculnya gagasan keamanan UE yang

bersifat multinasional dan konprehensif.60

59

Richard M Daulay, Amerika vs Irak Bahaya Politisasi Agama (Jakarta: Libri, 2009), 32. 60

Sven Biscop, “The European Security Strategy:Implementing a Distinctive Approach to

Security”, Securite & Strategie,,Paper No. 82, Maret 2004 (Brussels: Royal Defence College,

Page 44: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

32

UE sebagai salah satu organisasi kawasan paling berpengaruh di tingkat

global. Dalam pendekatan keamanan di tingkat regional maupun global selalu

mengedepankan penggunaan kekuatan soft power. UE menganggap penggunaan

kekerasan merupakan isntrumen terakhir dalam menyoroti semua ancaman yang

baru yang bersifat militeristik.61

Sehingga, penggunaan kekuatan yang bersifat

militeristik terhadap setiap ancaman keamanan yang bersifat regional maupun

global merupakan metode masa lampau yang tidak lagi relevan untuk digunakan

saat ini.

Tabel II.2.2.2.1. Tingkat Konflik Berkaita Dengan Aktor

2004), 4. Tersedia di https://www.cvce.eu/content/publication/2014/1/23/a5d0d939-a188-4e1f-

8d2f-8deae988776e/publishable_en.pdf internet; diunduh pada 20 Juni 2017 61

Cesare Onestini, The European Union and Global Security: is the EU becoming the

indispensable partner?,EUC Background Brief No. 11, ( April 2014), 5-6`terdapat di

http://aei.pitt.edu/63482/1/BB11-EU-and-Global-Security.pdf internet; diunduh pada 20 Juni 2017

Page 45: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

33

Sumber: https://media.neliti.com/media/publications/81293-ID-relasi-antara-

tingkat-konflik-di-dunia-i.pdf

Melihat tingkatan tabel tingkatan aktor konflik UE memiliki European

Security Strategy (ESS) yang menjadi rujukan untuk menganalisa lebih jauh

berbagai macam pola dan dinamika konflik. Sementara konflik tersebut, seperti

terorisme, senjata pemusnah masal, konflik regional, berbagai macam kejahatan

yang terorganisir, dan negara gagal yang keseluruhan memiliki potensi untuk

mengganggu stabilitas kawasan UE dan keamanan global.62

Tentunya setiap

proses dinamika konflik regonal dan global dengan berbagai instrumen

pendukungnya memiliki keterkaitan satu sama lain yang selalu memberikan

pengaruh bagi keamanan UE itu sendiri.

Tabel II.2.2.2.2 Tingkat Konflik Berdasarkan isu

62

The european union Institute for Security studies, A Secure Europe in a Batter World,

Brussels, 12 Desember 2003, (Paris: The European Union Institute for Security Studies, 2003), 6.

[jurnal on-line]; tersedia di https://europa.eu/globalstrategy/en/european-security-strategy-secure-

europe-better-world; internet; diunduh pada 23 Juni 2017

Page 46: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

34

Sumber: https://media.neliti.com/media/publications/81293-ID-relasi-antara-

tingkat-konflik-di-dunia-i.pdf

Tabel kedua memberikan gambaran dari mudah terbentuknya berbagai

konflik baru, hal tersebut menghasilkan arus perdangan sejata yang cukup masif

dan yang patut diantisipasi dari arus perdagangan senjata ialah senjata pemusnah

masal. ESS mencoba untuk menggarisbawahi beberapa wilayah yang memiliki

potensi terhadap gangguan stabiliats keamanan tersebut, di mana senjata

pemusnah masal di khwatirkan jatuh pada kelompok teroris. Pada akhirnya,

pendekatan strategis yang dilakukan untuk meniadakan ancaman akan senjata

Page 47: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

35

pemusnah masal dengan tetap mendukung dan menindaklanjuti program non-

proliferasi nuklir.63

Dengan perkembangan pesat Iran, UE mulai memfokuskan upaya non

proliriferasi terhdap Iran di Timur Tengah. Upaya UE pun sudah tidak mmpu

mencapai kehendak UE untuk meniadakan nuklir sepenuhnya dari Iran, sehingga

upaya peniadaan tersebut berubah menjadi pembatasan bagi Iran untuk tidak

melanjutkan pengayaan ke tingkat yang lebih tinggi di mana telah mencapai 1000

kilogram LEU, Lebih dari 3000 sentrifungal di kawasan Natanz pada tahun

2009.64

Iran dengan program pengembangan nuklirnya telah menunjukan

perkembangan pesat sampai pada tahapan pengembangann teknologi infrastruktur

dan pengayaan uranium sebagai bahan pokok dari program nuklir Iran, dengan

hadirnya nuklir Iran menimbulkan gejolak proliferasi nuklir yang tentu akan

dilakukan oleh negara-negara yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan

program nukli seperti Arab Saudi, Mesir, dan Turki.65

Antisipasi UE menggunakan strategi diplomasi yang besifat koersif yang

terdiri dari permintaan UE terhadap pemberhentian program nuklir Iran, ancaman

63

Thomas Valasek, “The European Union’s Role in Nonproliferation”, U.S-Eropean

Nonproliferation Perspectives, Center for Strategic and International Studies, (2009), 44. [jurnal

on-line]; tersedia di https://csis-prod.s3.amazonaws.com/s3fs-

public/legacy_files/files/publication/090408_Grand_USEuroNonpro_web.pdf; internet; diunduh

pada 24 Juni 2013 64

International Atomic Energy Agency, Board of Governors, Implimentation of the NTP

Safeguards Agreement and Relevant Provisions of Security Council Resulution 1737 (2006), 1747

(2004, 1803 (2008) in the Islam Republic of Iran, GOV/2009/8, (19 Februari 2009) [jurnal on-

line]; tersedia di https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2009-8.pdf; internet; diunduh pada 24

juni 2017 65

Kenneth N. Waltz, “Why Iran Should Get the Bomb”, Foregn Affairs 91, No.4

(July/August 2012) [jurnal on-line]; tersedia di https://www.foreignaffairs.com/articles/iran/2012-

06-15/why-iran-should-get-bomb; internet; diunduh pada 27 Juni 2017

Page 48: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

36

dan tekanan waktu untuk segera untuk menghentikan program nuklir Iran.

Pemberian ancama oleh UE pada diplomasi koersifnya ditujukan agar Iran

kembali mempertimbangkan langkah strategisnya dan menghasilkan prubahan

prilaku bagi Iran.66

2.3 Dukungan Terhadap Program Nuklir Iran

Iran tidak tinggal diam dengan berbagai proses desakan yang dilayangkan

terhadap program nuklirnya. Pemerintah Iran berusaha untuk selalu mencari jalan

keluar dari program nuklirnya, baik melalui dialog yang sempat dilakukan dengan

beberapa negara Eropa yang berujung pada jalan buntu. Setelah mendapati jalan

buntu dari proses rekonsiliasi yang coba dilakukan oleh Iran terhadap beberapa

negara yang melakukan penolakan keras atas program nuklirnya. Pemerintah Iran

segera melakukan langkah cepat dengan mencari dukungan dari program nuklir

tersebut.67

Upaya Iran tidak sia-sia dengan cepat dukungan bergerak, 114 negara non-

blok memberikan tanggapan positif dari upaya Iran untuk melanjutkan

pengembangan program nuklirnya, dan dukungan tersebut diumumkan pada

pertemuan anggota Tenaga Badan Atom Internasional (IAEA) di Wina, Austria.

Dukugan tidak hanya datang dari negara-negara yang berlatar belakang sejarah

sama, namun beberapa negara Amerika Latin sperti Kuba dan Venezuela ikut

66

P. Bratton, “When Is Coercion Successful?”, Inaval Wal College ReviewI, Vol. 58, No. 3,

(2005), 101. [jurnal on-line]; tersedia di http://carterscott.com/General/Bratton%20-

%20When%20is%20Coercion%20Successful.pdf; internet; diunduh pada 7 September 2017 67

Simanjuntak, Ahmadinejad Menentang Amerika, 65.

Page 49: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

37

menyatakan dukungannya, China, Korea Utara, dan Rusia memberikan dorongan

agar Iran tidak menghentikan program nuklirnya.68

Dukungan yang datang untuk Iran segera dimanfaatkan untuk terus

melanjutkan program nuklir, hubungan yang berhasil dibangun Iran dengan Kuba,

Venezuela, China, Korea Utara, dan Rusia. Upaya Iran langsung mendapatkan

respon secara positif dari pemerintah Kuba di bawah pimpinan Fidel Castro, Iran

dan Kuba segera merealisakikan berbagai dukungan dengan membentuk front

perlawanan tidak berhenti sampai di situ. Castro menyakini bahwa dari proses

yang terjadi sedikit demi sedikit opini publik internasional dapat berubah dengan

adanya dukungan yang tepat terhadap Iran sebagaiman bangsa yang lain memiliki

hak yang sama.69

Venezuela menjadi salah satu negara Amerika Latin yang berhasil

diyakinkan oleh Iran, tidak hanya pada program nuklirnnya. Venezuela bersedia

bekerjasama dengan Iran, dikarenakan oleh segala potensi yang dimiliki Iran

untuk menjadi besar telah ada.70

Kerjasama keduanya menghasilkan keuntungan

bagi kedua belah pihak, baik Iran yang secara ekonomi membuka pasar baru

dalam bidang kerjasama dengan negara Amerika Latin dan sekaligus kawan

dalam perang urat saraf melawan AS.

Sebelum negara-negara Amerika Latin lebih serius membangun hubungan

diplomatik untuk Iran, China dan Rusia sejak lama telah mendampingi Iran untuk

68

Simanjuntak, Ahmadinejad Menentang Amerika, 65. 69

Simanjuntak, Ahmadinejad Menentang Amerika, 66-67. 70

Simanjuntak, Ahmadinejad Menentang Amerika, 68.

Page 50: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

38

terus mengembangkan dan melajutkan program nuklirnya.71

Iran dan China

sendiri telah membangun kerjasama tidak sebatas pada bidang teknologi nuklir,

namun menjelang akhir 2004 Iran dan China menandatangani kerjasama dalam

bidang energi untuk jangka waktu 25 tahun ke depan.72

Iran tidak menjadi negara yang pasif dalam kerjsama denga China. Iran

mengambil berbagai keuntungan dengan kerjasama dengan negara sebesar. China

berusaha keras menyampaikan desakannya pada IAEA untuk dapat memberikan

penyelesaian bagi program nuklir Iran, desakan tersebut begitu diplomatis untuk

menekan IAEA dan negara-negara yang cenderung menolak program nuklir Iran,

China mendesak agar IAEA segera mencegah penyebaran senjata nuklir namun

juga menjamin kebebasan mengembangkan teknologi nuklir untuk tujuan damai.73

Rusia turut memainkan peran dalam program nuklir Iran, Rusia telah

menempatkan diri sebagai mitra kerjasama yang tepat dalam bidang nuklir.

Peranan Rusia sebagai salah satu negara besar dan juga salah satu negara anggota

Dewan Keamanan memerankan sikap yang lebih konsolidatif terhadap negara-

negara di kawasan Eropa untuk mendukung program nukllir Iran. Sama halnya

denga China, Rusia juga mendesak IAEA untuk keluar dari tekanan dan

meberikan hak dan keadilan yang sama untuk krisis nuklir Iran selama tidak

digunakan untuk mengembangkan sejata nuklir.74

71

Agung Nugroho, Dukungan Cina Terhadap Program Nuklir Iran (2006-2009), [jurnal on-

line]; tersedia di http://download.portalgaruda.org/article.php?article=31733&val=2274; internet;

diakses pada 7 September 2017 72

Simanjuntak, Ahmadinejad Menentang Amerika, 70. 73

Simanjuntak, Ahmadinejad Menentang Amerika, 71-72. 74

Simanjuntak, Ahmadinejad Menentang Amerika, 74-75.

Page 51: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

39

BAB III

SANKSI EKONOMI TERHADAP IRAN

3.1 Resolusi IAEA Terhadap Program Pengembangan Nuklir Iran

Pada awalnya hubungan Iran dan IAEA sebagai pengawas berjalan lancar

dan penuh keterbukaan sampai pada 6 Juni 2003. IAEA melaporkan terkait

pelanggaran kewajiban yang seharusnya dipenuhi Iran untuk melaporkan jumlah

material yang digunakan dalam proses serta penggunaan material tersebut juga

tidak menlaporkan dimana fasilitas yang digunakan dalam pemerosesan material

tersebut.75

Berdasarkan laporan tersebut, Inggris menganjurkan Iran untuk segera

melakukan penandatanganan protokol tambahan untuk menjamin keamanan

program nuklir tersebut. namun Iran menolak permintaan tersebut sebelum ada

kesepakatan internasional terkait laporan tersebut.76

UE-3 (Inggris, Prancis, dan Jerman) akan memberikan bantuan teknologi

kepada Iran, jika bersedia menunda pengayaan uraniumnya dan menandatangi

75

IAEA. 2014. IAEA Reports. Tersedia di

http://www.iaea.org/newscenter/focus/iaeairan/iaea_reports.shtml. Internet; diunduh pada 12

September 2017 76

"Iran refuses to budge on nuclear inspections after Straw warning," AFP (Paris), 30 June

2003[jurnal on-line]; tersedia di Lexis-Nexis, www.lexis-nexis.com.; internet; diunduh pada 12

September 2017

Page 52: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

40

protokol tambahan sebagai bentuk komitmen bersama untuk saling mendukung

program pengembanagn nuklir untuk kedamaian.77

IAEA kemudian menemukan persoalan serius setelah melakukan inspeksi di

fasilitas Natanz pada 26 Agustus 2003 karenan menemukan bekasa High Enriched

Uranium (HEU).78

IAEA memberikan batas waktu bagi Iran untuk

mengklarifikasi temuan tersebut. Akhirnya IAEA mengeluarkan resolusi pada 12

September 2003 untuk Iran agar segera melakukan transparansi dengan mematuhi

dan memenuhi permintaan IAEA sampai pada 31 Oktober 2003.79

Hubungan Iran dan IAEA kembali membaik setelah IAEA mengeluarkan

resolisi keduanya yang memberiakan laporan tentang implemntasi safeguard

agrement atas NPT pada 26 November 2003.80

IAEA kembali mengeluarkan

resolusi ketiga terkait dengan pengaduan AS akan hasil laporan yang didapat, di

mana tidak selaras dengan intelejen AS yang berisi terkait pengembangan nuklir

Iran pada 13 Maret 2004.81

Iran mencoba untuk mendapatkan kepercayaan internasional dengan terus

mengikuti ketentuan yang ditetapkan oleh IAEA, pada 1 Juni 2004 IAEA kembali

77

Paula Taylor and Louis Charbonneau, "E.U. big three offer Iran carrot for nuclear deal,"

Reuters, 19 September 2003, tersedia di www.iranexpert.com. Internet; diunduh pada 12

September 2017 78

IAEA. 2014. IAEA Reports. Tersedia di https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2003-

63.pdf; Internet; diunduh pada 20 September 2017 79

IAEA. 2014. IAEA Reports. Tersedia di https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2003-

75.pdf; Internet; diunduh pada 20 September 2017 80

IAEA. 2014. IAEA Reports. Tersedia di https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2003-

75.pdf; Internet; diunduh pada 20 September 2017 81

IAEA. 2014. IAEA Reports. Tersedia di https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2004-

34.pdf; Internet; diunduh pada 20 September 2017

Page 53: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

41

melaporkan kemajuan safeguard agrement NPT serta resolusi keempatnya untuk

Iran pada 18 Juni 2004.82

IAEA segera mengeluarkan resolusinya yang kelima pada 18 September

2004, sebagai kesimpulan IAEA atas implementasi safeguards agrement.83

IAEA

mengiyakan bantahan-bantahan Iran atas tuduhan pengembangan senjata nuklir

pada 15 November 2004, IAEA menyatakan bahwa Iran siap untuk bekerjasama

untuk memberikan jaminan tidak adanya pengembangan senjata nuklir dari

aktivitas pengembangan nuklir Irannya.84

Namun, Amerika tetap menyatakan bahwa Iran mengembangkan senjata

nuklir, DK PBB menjadi jalan rujukan bagi AS untuk menekan Iran

menghentikan Program nuklilrnya. Akhirnya dengan tekanan tersebut, IAEA

kembali mengeluarkan resolusinya yang meminta Iran segera menangguhkan

program nuklirnya termasuk pengayaan dan pemrosesan pada tanggal 29

November 2004.85

Iran memiliki kepentingan yang harus dipertahankan terkait dengan

perogram pengembangan nuklirnya, namun di balik itu IAEA memiliki tekanan

tersendiri dengan dukungan ketertutupan Iran serta AS. Akhirnya, pada 11

Agustus 2005 IAEA kembali mengeluarkan resolusi yang menjadi resolusi

82

IAEA. 2014. IAEA Reports. Tersedia di https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2004-

34.pdf; Internet; diunduh pada 20 September 2017 83

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2004-79.pdf; internet: diunduh pada 23 September

2017 84

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2004-90.pdf; internet: diunduh pada 25 September

2017 85

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2004-90.pdf; internet: diunduh pada 26 September

2017

Page 54: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

42

ketujuh terkait dengan program pengembangan nuklir Iran di mana berfokus pada

penghentian pengayaan uraniumnya yang masih berlangsung.86

IAEA dan Iran berupaya untuk membangun hubungan berlatar kepercayaan

terkait dengan program pengembangan nuklir terkait kerjasama Iran dengan

resolusi yang dikeluarkan. Hubungan Iran dalam komunikasi dengan IAEA lebih

baik dari hubungan komunikasi Iran terhadap UE dan AS yang memiliki

kehendak masing-masing. Namun, hubungan yang coba dibangun Iran dengan

IAEA tidak memberikan dampak yang signifikan terhadap sikap IAEA terhadap

Iran yang mana ada kecendrungan forum IAEA yang dikuasai oleh AS dan UE.

Kehendak Iran yang tidak ingin dikendalikan oleh AS maupun UE, Iran

menolak proposal yang ditawarkan oleh UE untuk segera menghentikan

pengayaan uranium hingga 12 September 2005. Hal itu, akhirnya menyebabkan

IAEA mengeluarkan resolusi kedelapan pada 24 September 2005 yang

menyatakan Iran telah melanggar perjanjian di dalam NTP dan DK PBB yang

menjadi solusi bersama untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.87

Adanya resolusi kedelapan, Iran merasa IAEA tidak lagi menempatkan diri

secara proporsional dalam menyikapi persoalan nuklir Iran, sehingga beberapa

fasilitas yang memiliki segel IAEA dicabut. Pencabutan tersebut mendapatkan

86

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2005-64.pdf; internet: diunduh pada 26 September

2017 87

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2005-77.pdf; internet: diunduh pada 2 Oktober 2017

Page 55: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

43

sambutan dengan siapnya UE-3 membawa sikap tersebut kepada DK PBB untuk

dibahas.88

Sebelum sikap tersebut dibawa ke hadapan DK PBB UE-3 mengajukan draf

tersebut pada IAEA untuk dibahas pada pertemuan Dewan Gubernur pada 2-3

Februari 2006, dan kemudian disetujui sebagai draf resolusi ke sembilan dan

menjadi draf yang akan diajukan pada DK PBB. Resolusi tanggal 4 Februari

tahun 2006 tersebut akan menjadi latar belakang pelaporan sikap Iran akan

program pengembangan nuklirnya ke DK PBB serta meminta Iran mengikuti

setiap peraturan dan bekerjasama secara penuh serta akan dilanjutkan dengan

diplomasi dan negosisasi sampai Maret 2006.89

Tahunan 2009 tepatnya pada 27 November 2009, IAEA kembali

mengeluarkan resolusi terkait dengan Implementasi pengamanan NPT yang

berkaitan dengan Resolusi DK PBB tahun 2006, 2007, dan 2008.90

Berselang

beberapa tahun pada 2011 tanggal 8 November IAEA kembali mengeluarkan

resolusi terkait dengan implementaasi pengamanan kesepakatan dan ketentuan

yang relevan bagi Resolusi DK PBB terhadap Republik Islam Iran.91

Resolusi

kembali dikeluarkan oleh IAEA pada 18 November 2012.92

88

"EU calls for UN action over Iran," BBC, 12 January 2006 tersedia di

http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/4604088.stm; internet; diunduh pada 2 Oktober 2017 89

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2006-14.pdf; internet; diunduh pada 6 Oktober 2017 90

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2009-82.pdf; internet; diunduh pada 6 Oktober 2017 91

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2011-69.pdf; internet; diunduh pada 7 Oktober 2017 92

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2012-50.pdf; internet; diunduh pada 7 Oktober 2017

Page 56: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

44

3.2 Resolusi Dewan Keamanan PBB Terhadap Program Nuklir Iran

PBB melalui Dewan Kemanan mencoba mengontrol prilaku Iran

berdasarkan kekhawatiran dengan terbatasnya akses IAEA akan pemantauan

nuklilr Iran, sehingga DK PBB dengan resolusi 1696 sebagai resolusi pertama

yang dikeluarkan untuk Iran pada 31 Juli 2006. Sedangkan isinya menekankan

Iran untuk segera menghentikan berbagai macam aktivitas nuklirnya sampai

memenuhi syarat dan ketentuan setelah diverifikasi oleh IAEA, pengembangan

nuklir tersebut untuk tujuan damai. Tenggat waktu Iran untuk segera

menghentikan setiap aktifitas tersebut ialah 31 Agustus 2006. Dari 15 anggota DK

PBB Qatar menjadi satu-satunya negara yang tidak menyetujui resolusi tersebut.93

Iran dipaksa untuk segera mematuhi untuk menghentikan segala aktifitas

nuklirnya dengan segera memenuhi ketentuan yang diinginkan oleh IAEA untuk

menjamin keamanan nuklir Iran, dikarenakan Resolusi 1696 Iran telah melanggar

dan tidak memenuhi ukuran kewajaran sebagiamana dalam Ayat 41 Bab VII

Piagam PBB.94

Namun, Iran bersikeras bahwa program pengembangan nuklirnya tidak

mengakibatkan kerusakan ataupun ancaman bagi siapapun dan murni bertujuan

untuk masyarakat. Namun, Iran tidak mengupayakan pelaporan dan pemenuhan

93

United Nation Security Council. 2006. Resolution 1696 (2006). Tersedia di

http://www.un.org/ga/search/view_doc.asp?symbol=S/RES/1696%282006%29. Internet; diunduh

pada 12 Oktober 2017. 94

United Nation Security Council. Resolution 1696 (2006). Tersedia di

http://www.un.org/ga/search/view_doc.asp?symbol=S/RES/1696%282006%29. Internet; Diunduh

pada 12 Oktober 2017

Page 57: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

45

protokol tambahan serta inspeksi dari aktifitas nuklirnya sampai pada batas waktu

yang ditentukan pada 31 Agustus 2006.95

Namun ketentuan tersebut tidak diupayakan oleh Iran, oleh karena itu DK

PBB mengeluarkan Resolusi 1737 pada 23 Desember 2006, bahkan resolusi

tersebut disetujuai oleh keseluruhan Anggota DK PBB dengan kesepakatan

pemberian sanksi ekonomi terhadap Iran.96

AS mendorong dikeluarkannya

resolusi DK PBB 1737 untuk memberikan pengaruh dan penekanan yang lebih

luas terhadap Iran.97

IAEA akan mengawasi dan melaporkan setiap aktifitas nuklir Iran

berdasarkan suara bulat dalam DK PBB yang menyetujui sanksi ekonomi

tersebut. IAEA akan melaporkan segala aktifitas penghentian tersebut pada PBB,

serta tidak diperkenankan bagi negara manapun untuk mengekspor apapun yang

berhubungan dengan nuklir Iran.98

Resolusi 1737 di antara lain mengatir sanksi-sanksi yaitu: pertama, setiap

negara dilarang melakukan perdagangan dalam bentuk apapun baik barang

maupun teknologi, bahan, dan peralatan yang memiliki hubungan denga nuklir

dan program pengayaan uranium. Kedua, 12 Pejabat negara yang memiliki

keterkaitan dengan program nuklir dibatasi aksesnya untuk bepergian keluar

95

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

http://www.iaea.org/newscenter/focus/iaeairan/iaea_resolutions.shtml, internet; diunduh pada 16

Oktober 2017 96

United Nation Security Council. 2006. Resolution 1737 (2006). Tersedia di

http://www.un.org/ga/search/view_doc.asp?symbol=S/RES/1737%282006%29. Internet; diunduh

pada 16 Oktober 2017 97

US issues new sanctions on Iran’s State Bank -Seeks to Push Regime to Halt Nuclear

Effort. The Boston Globe. [artikel on-line];

http://archive.boston.com/news/nation/articles/2007/10/26/us_issues_new_sanctions_on_irans_stat

e_banks/; internet; diunduh pada 20 Oktober 2017 98

United Nation Security Council. 2006. Resolution 1737 (2006).

Page 58: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

46

negeri. Ketiga, Pembekuan aset dari 12 pejabat dan 10 lembaga yang memiliki

keterkaitan dengan program pengembangan nuklir Iran.99

Iran tetap melanjutkan program pengembangan nuklir, sekalipun DK PBB

telah mengeluarkan sanksi ekonomi yang cukup serius, sehingga pada 22 Februari

2007 IAEA telah mencabut dukungannya terhadap program pengembangan nuklir

Iran yang selama ini telah diberikan dan coba dimediasikan.100

Resolusi 1737 tidak memberikan pengaruh yang signifikan bagi upaya

penghentian program pengembangan nuklir Iran. Iran terus melakukan aktifitas

pengembangannya dengan melanjutkan pembangunan reaktor air berat, kemudia

pengangkutan 9 ton gas ke Natanz, serta melengkapi mesin sentrifungal dari

kebutuhan hingga 3000 mesin, yang di rencanakan mencapai 54000 mesin

sentrifungal.101

Berdasarkan laporan tersebut DK PBB kemudian menggelar pertemuan

kembali dan membahas resolusi terbaru untuk menekan Iran agar menghentikan

program pengembangan nuklirnya sampai Iran memenuhi persyaratan dari IAEA.

Pada 24 maret 2007 Resolusi 1747 dikeluarkan oleh DK PBB sebagai resolusi ke

tiga untuk Iran.102

Resolusi ketiga ini berisi penambahan sanksi terhadap Iran namun lebih

bersifat lunak dikarenakan AS dan sekutu menyadari bahwa dalam DK terdapat

99

United Nation Security Council. 2006. Resolution 1737 (2006). 100

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

http://www.iaea.org/newscenter/focus/iaeairan/iaea_resolutions.shtml, internet; diunduh pada 23

oktober 2017 101

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

http://www.iaea.org/newscenter/focus/iaeairan/iaea_resolutions.shtml, internet; diunduh pada 23

oktober 2017 102

United Nation Security Council. 2007. Resolution 1747 (2007). Tersedia di

http://www.un.org/ga/search/view_doc.asp?symbol=S/RES/1747%282007%29. Internet; diunduh

pada 26 Oktober 2017.

Page 59: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

47

Rusia dan Cina yang bisa sewaktu-waktu menolak resolusi tersebut bila merasa

dirugikan.

Resolusi 1747 berisikan penambahan sanksi terhadap Iran, di mana Iran

dilarang mengekspor senjata ke luar negeri, begitu pula sebaliknya negara-negara

tersebut dilarang menginpor senjata dari Iran. Negara-negara yang dibatasi dalam

penjualan peralatan tempur terhadap Iran seperti pesawat, kapal perang, misil dan

alusista lainnya. Aset luar negeri 15 pejabat dibekukan serta 13 lembaga yang

kesemuanya terkait dengan program pengembangan nuklir Iran. Tidak

diperkenankan bagi setiap pemerintah maupun lembaga keuangan untuk

memberikan pinjaman terhadap Iran. 15 pejabat tersebut dibatasi lawatannya dan

diawasasi setiap lawatannya.103

Namun bila Iran mau mematuhi resolusi yang diberikan oleh DK PBB

serta memenuhi persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan oleh IAEA maka

Iran akan diberikan hak penuh untuk terus mengembangkan program nuklirnya

sesuai denga NPT yang juga telah diratifikasinya. PBB turut mendukung

pengembangan new light water power reactor melalui lembaga-lembaga

Internasional yang sesuai ketentuan IAEA. Iran dapat pula mengajukan kerja sama

internasional terkait dengan penelitian lanjutan terkait pengembangan program

nuklir Iran sehingga dapat mengarah pada pencabutan moratorium dan

memperbaiki presepsi publik akan tujuan pengembangan nuklir Iran. PBB juga

103

United Nation Security Council. 2007. Resolution 1747 (2007).

Page 60: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

48

akan mendukung setiap kerjasama keamanan di bidang militer maupun investasi

yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi Iran.104

Oleh karenanya penekanan ultimatum dengan insentif yang diberikan jika

Iran menuruti keinginan DK PBB memperjelas keinginan AS dan sekutunya

untuk mengehentikan sesegera mungkin program pengembangan nuklir Iran yang

sangat pesat pengembangannya sekalipun di bawah tekanan dan sanksi yang

diberikan. Iran memiliki prespektif jika mereka bersedia mengikuti arahan dari

DK PBB artinya benar jika ada kesalahan dan pelanggaran regulasi yang

dilakukan oleh Iran yang tidak sesuai dengan NTP. Akhirnya Iran mencoba untuk

bekerja sama dan menerima para inspektor PBB pada 26 April 2007.105

Selajutnya IAEA menyampaikan pengayaan uranium Iran yang berada di

batas kewajaran dan masih sesuai dengan yang ditentukan pada 30 Agustus

2007.106

Namun, AS tidak serta merta melepaskan sanksi atas program

pengembangan nuklir Iran, Bahkan pada 22 Februari 2008 akhirnya IAEA sendiri

yang melaporkan pada DK PBB bahwa Iran belum sepenuhnya melaksanakan

kewajibannya, terutama terkait dengan uji coba mesin sentrifungalnya.107

104

Toni Ervianto. 2014. Memahami Sikap Indonesia Dalam Soal Resolusi DK PBB No 1747

Tentang Nuklir Iran. tersedia di http://www.wikimu.com/News/Print.aspx?id=2604. Internet;

diunduh pada 26 Oktober 2017 105

Iran Nuclear Chronology, NTI may 2011 [jurnal on-line]; tersedia di

https://www.nti.org/media/pdfs/iran_nuclear.pdf?_=1316542527; internet; diunduh pada 27

oktober 2017 106

"IAEA: Iran Cooperating in Nuclear Investigation," The Washington Post, 31 August 2007

tersedia di http://www.washingtonpost.com/wp-

dyn/content/article/2007/08/30/AR2007083000460.html?hpid=sec-world; internet; diunduh pada

27 Oktober 2017 107

Iran Nuclear Chronology, NTI may 2011 [jurnal on-line]; tersedia di

https://www.nti.org/media/pdfs/iran_nuclear.pdf?_=1316542527; internet; diunduh pada 27

oktober 2017

Page 61: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

49

DK PBB akhirnya memutuskan untuk mengeluarkan Resolusi ke-4 DK

PBB pada 3 Maret 2008, yakni Resolusi 1803.108

Namun, resolusi ini tidak

didukung sepenuhnya oleh 15 negara anggota Dewan Keaman PBB, karena

Indonesia menjadi satu-satunya pihak yang abstain dalam voting ini.109

Resolusi tersebut dikeluarkan sebagai pandangan kegagalan dari

pemerintah Iran untuk menyepakati atau menuruti arahan DK PBB dalam resolusi

sebelumnya. Iran dianggap gagal menangguhkan pengayaan uraniumnya. Sanksi

ini dapat dikatakan lebih keras di mana DK PBB tidak hanya memberikan

larangan perdagangan barang-barang militer saja, namun keperluan sipil juga

menjadi bagian dari sanksi dalam resolusi keempat ini.110

serta adanya inspeksi

bagi setiap barang dagang yang keluar masuk Iran.111

Memasuki bulan September tepatnya pada 15 September 2008 IAEA

memberikan informasi akan adanya fasilitas dan aktifitas nuklir Iran, di mana hal

itu tidak dilaporkan pemerintah Iran, ditambah Iran telah mulai mengoprasikan

3800 mesin sentrifungalnya.112

Berdasarkan laporan tersebut dan jelas menurut DK PBB, tertutupnya Iran

dalam memberikan informasi atas aktivitas nuklirnya merupakan sebuah ancaman

108

United Nation Security Council. 2008. Resolution 1803 (2008). Tersedia di

http://www.un.org/ga/search/view_doc.asp?symbol=S/RES/1803%282008%29. Internet; diunduh

pada 29 Oktober 2017. 109

United Nation Security Council. Resolution 1803 (2008). 110

Iran Nuclear Chronology, NTI may 2011 [jurnal on-line]; tersedia di

https://www.nti.org/media/pdfs/iran_nuclear.pdf?_=1316542527; internet; diunduh pada 7

November 2017 111

Iran Nuclear Chronology, NTI may 2011 [jurnal on-line]; tersedia di

https://www.nti.org/media/pdfs/iran_nuclear.pdf?_=1316542527; internet; diunduh pada 7

November 2017 112

Iran Nuclear Chronology, NTI may 2011 [jurnal on-line]; tersedia di

https://www.nti.org/media/pdfs/iran_nuclear.pdf?_=1316542527; internet; diunduh pada 7

November 2017

Page 62: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

50

yang berpotensi pada penyalah guanaan dari program pengembangan nuklirnya

tidak butuh waktu lama bagi DK PBB untuk mengeluarkan resolusi 1929 pada 26

Juli 2010 sebagai resolusi keliama untuk menekan Iran dan aktifitas nuklirnya.113

3.3 Sanksi Ekonomi Uni Eropa Terhadap Iran

Sanksi dalam hubungan antar negara memiliki dua sifat, positif dan negatif.

Di mana sanksi positif terdiri dari penurunan atau pemberhentian tarif, pemberian

imbalan, sampai pada pemberian bantuan yang dapat membantu dan memberikan

efek positif bagi pihak yang dikenakan sanksi. Sedangkan sanksi dari yang

bersifat negatif berupa pemberian hukuman yang memberikan tekanan terhadap

berbagai lini sampai pada efek tertentu bagi penerima sanksi.114

Sanksi dalam The Political Economy of Economic Sanctions oleh Wiliam

dan Anton dibagi dalam tiga kategori, yaitu: pertama, ialah pembatasan ekspor

impor, di mana negara penerima sanksi mendapatkan penekanan yang

berhubungan dengan keluar masuknya kebutuhan negara. Kedua, sanksi finansial,

di mana adanya pembatasan terhadap setiap transaksi keuangan dari negara

penerima sanksi. Ketiga, smart sancsion yang bersifat lebih sempit.115

Pada 26 Juli 2010, Dewan UE memutuskan untuk memberikan sanksi

finansial terhadap Iran berdasarkan pemberlakuan Resolusi DK PBB 1929 tanggal

9 Juni 2010. Sanksi tersebut memberikan pelarangan bagi setiap negara anggota

UE pada sektor gas dan minyak Iran. Negara-negara UE tidak diperkenankan

113

United Nation Security Council. 2008. Resolution 1835 (2008). Tersedia di

http://www.un.org/ga/search/view_doc.asp?symbol=S/RES/1835%282008%29. Internet; diunduh

pada 11 November 2017. 114

David A. Baldawin, Economic Statecraft (Princeton: Princton university Press, 1985), 20. 115

Wiliam H. Kaempfer dan Anton D. Lowenberg, “The political Economy of Economic

Sanctions”, Handbook of Defense Economics, Vol. 2, 2007, 869 [jurnal on-line]; tersedia di

http://www.sfu.ca/~schmitt/sanctions.pdf; internet; diunduh pada 12 Novemeber 2017

Page 63: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

51

untuk memberikan bantuan untuk pemurnian, eksplorasi, dan produksi, termasuk

pada penyediaan teknologi baru yang dapat membantu perkebangan teknologi

Iran terkhusus program nuklir Iran.116

Kemudian sanksi tersebut diperkuat dengan penerapan sanksi finansial

untuk membatasi Iran dalam proses transaksi keuangan dengan pembekuan aset

bank-bank sentral Iran yang berada di kawasan UE, serta entitas-entitas, sampai

larangan visa bagi individu tertentu.117

Penanganan akan pemberian sanksi langsung diakomodir oleh Common

Foreign and Security Policy (CFSP) sebagaimana diatur dalam Treaty on

European Union pasal 30 dan 31 untuk dapat mengambil dan menentukan

langkah-langkah strategis pemberian sanksi.118

Tepatnya tanggal 23 Januari 2012 UE memulai seperangkat pemberian

sanksi terhadap Iran dengan pemberlakuan embargo yang berhubungan dengan

ekspor impor minyak Iran, serta produk petrokimia. UE kemudian menambah

sanksi dengan melarang asuransi, pembiayaan, pengangkutan minyak, dan

petrokimia dan juga perdagangan logam mulia berharga seperti emas dan berlian

pun dilarang.119

116

Council of the European Union, Press Release 3029th Council meeting, Foreign Affairs

12560/10, (Brussels, 26 Juli 2010), 10. Tersedia di

http://www.consilium.europa.eu/ueDocs/cms_Data/docs/pressData/EN/foraff/115976.pdf; internet

diunduh pada 17 November 2017 117

Barbara Lewis, Tougher EU Sanctions against Iran Come into Force, Reuters, 22

Desember 2012, tersedia di http://www.reuters.com./article/2012/12/22/us-eu-iran-sanctions-

idUSBRE8BL04L20121222 internet; diunduh pada 18 November 2017. 118

Francesco Giumelli, How EU Sanction Work: A New Narrative, Institute for Security

Studies, ISSUE Chailot Paper No. 129, (Mei 2013), 10 [paper on-line]; tersedia di

https://www.iss.europa.eu/sites/default/files/EUISSFiles/Chaillot_129.pdf; internet; diunduh pada

18 November 2017 119

Ruairi Patterson, “EU Sanction on Iran: The European Political Context”, Middle East

Pliciy Council, Journal Essay, Vol. XX, No. 1, (2013) [jurnal on-line]; tersedia di

Page 64: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

52

Sanksi Finansial dilanjutkan pada 15 Oktober 2012, di mana UE

membekukan aset bank sentral Iran yang berada di kawasan UE.120

Sanksi

Finansial kembali diperkuat oleh UE dengan segera mengatur alur keluar masuk

transaksi keuangan dengan mengetatkan aturan terhadap setiap lembaga keuangan

UE untuk tidak memiliki transaksi yang dapat berkontribusi terhadap nuklir Iran,

pelarangan ketat tersebut mengakibatkan transaksi Bank UE dan Iran hanya

melakukan transaksi yang telah di setujui atau mendapatkan izin sebelumnya.121

Embargo sendiri secara definisi merupakan suatu tindakan berupa

pernyataan resmi yang menimbulkan kebijakan dari suatu negara untuk

membatasi kegiatan perdagangan dan atau finansial suatu negara.122

Sehingga negara-negara yang menerima sanksi berupa embargo akan

mendapatkan penekanan pada kebutuhan keluar masuknya barang, dimana

kebutuhan keluarnya barang untuk memenuhi kebutuhan finansial dalam negeri

untuk menggerakkan berbagai macam sektor, kebutuhan masuknya barang untuk

memenuhi ketidaktersediaan pasokan tertentu yang harus didapat atau diakses dari

luar negara tersebut. Embargo diharapkan memiliki pengaruh besar bagi negara

penerima sanksi untuk mengubah kebijakan luar negeri yang tidak dikehendaki

oleh pemberi sanksi.

http://www.mepc.org/eu-sanctions-iran-european-political-context; internet; diunduh pada 21

November 2017 120

EIFEC, The European Union (EU) Strengthens Sanction on Iran, tersedia di

http://www.exportcompliance.eu/index.php/en/99-latest-news/200-european-union-strengthens-

sanctions-regulations-for-iran-latest-regulations internet; diunduh pada 22 November 2017 121

EIFEC, The European Union (EU) Strengthens Sanction on Iran. 122

Definition of Embargo, tersedia di http://www.investopedia.com/term/e/embargo.asp

internet; diunduh pada 23 November 2017

Page 65: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

53

BAB IV

ANALISA PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN

DALAM MENGHADAPI SANKSI EKONOMI TERKAIT

PROGRAM NUKLIR TAHUN 2013

4.1 Perubahan Kebijakan Luar Negeri Iran

Kebijakan luar negeri Iran terkait program pengembangan nuklir dimulai

kembali pada tahun 2006, saat itu pemerintah Iran menetapkan akan akan

mengembangkan teknologi nuklir damai.123

Kebijakan tersebut menjadi babak

baru hubungan Iran dengan AS dan UE sebagai pihak yang terus menekan

program pengembangan nuklir tersebut.

Pemerintah Iran menambahkan bahwa tawaran dalam bentuk apapun tidak

akan pernah diterima oleh pemerintah Iran jika konsekuensinya ialah

menghentikan program pengembangan nuklilr. Kebijkan ini dilandaskan pada

realitas sejarah masa lampau, di mana Iran menjadi negara yang berada di bawah

tekanan dan intervensi asing. Apabila Iran kembali menunda atau menghentikan

program pengembangan nuklir, maka hal tersebut merupakan penghinaan

terhadap kedaulatan Iran.124

Dengan menetapkan kebijakan luar negerinya, sanksi terus dijatuhkan AS

dan UE terhadap Iran. Iran dengan tegas menolak dan menganggap bahwa sanksi

tersebut tidak perlu dikhawatirkan karena tidak menciptakan krisis. Pemerintah

123

Mahmoud Ahmadinejad, Ahmadinejad Menggugat! Republik Islam Iran Mematahkan

Arogansi Amerika & Israel – Cet I – (Jakarta: Zahra, 2008), 42. 124

Kasra Naji, Ahmadinejad; Kisah Rahasia Sang Pemimpin Radikal Iran,(Jakarta; Gramedia

Pustaka Utama, 2009) 140.

Page 66: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

54

Iran yang tetap melanjutkan program pengembangan nuklirnya dan bersihkeras

bahwa program nuklir Iran tidak dapat dihentiakan oleh cara apapun.125

Pemerintah Iran menyatakan nuklir tetap dibutuhkan sebagai sebuah proses

membaca kemajuan zaman dan tidak boleh terbelakang dalam hal ini. Apabila

Iran mengikuti keinginan AS dan UE untuk menghentikan terlebih dahulu

program pengembangan nuklir maka sama artinya dengan mempertaruhkan masa

depan Iran dan merendahkan kedaulatan suatu negara.126

Iran menegaskan bahwa pengembangan energi nuklir merupakan hak suatu

negara untuk membangun sebuah tatanan yang lebih baik. Penolakan terakhir

dilakukan Iran terhadap proposal yang ditawarkan oleh negara P5+1, Iran kembali

meminta penghentian program pengembangan nuklir Iran.127

Memasuki pertengahan 2013 Iran mengubah kebijakan luar negerinya

dengan menunjukkan sikap yang lebih terbuka terkait dengan program

pengembangan nuklirnya. Iran melakukan komunikasi dengan presiden AS, ketika

itu obama, untuk melakukan dialog internasional dengan pokok bahasan

pengembangan program nuklir. Melalui PBB, akhirnya Iran menerima

kesepakatan bersama negara P5+1 (AS, Inggris, Perancis, Rusia, China+ Jerman)

dengan penandatanganan kesepakatan The Joint Comprehensive Plan Of Action

(JCPOA).128

125

Kasra Naji, Ahmadinejad; Kisah Rahasia, 139-140. 126

Kasrah Naji, Ahmadinejad ; Kisah Rahasia, 140. 127

Iran Tolaj Hentikan Pengayaan Nuklir tersedia di

http://okezone.com/read/2012/05/24/412/635099/iran-tolak-hentikan-pengayaan-nuklir internet;

diunduh pada 1 Desember 2017 128

Joint Comprehensive Plan of Action Vienna, 14 July 2015, tersedia di

http://eeas.europa.eu/statementseeas/docs/iran_agreement/iran_jointcomprehensive-plan-of-

action_en.pdf. Internet; diunduh pada 13 Desember 2017

Page 67: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

55

Iran kemudian mendukung upaya dari perundingan terkait program

nuklirnya bersama negara-negara P5+1 sebagai salah satu cara mengakhiri sanksi

ekonomi yang diberikan. Upaya pemerintah kemudian dilanjutkan dengan

perundingan bersama negara P5+1 di Jenewa, Swiss pada 22 November 2013.

Dalam perundingan tersebut, Iran diharuskan menghentikan sebagian aktivitas inti

dari program pengembangan nuklirnya dalam jangka waktu 6 bulan.129

Hasil perudingan tersebut mengakibatkan beberapa pusat pengembangan

teknologi nuklir Iran harus dihentikan. Yaitu antara lain: pusat penelitian dan

pengembangan kompleks militer di Parchin, pabrik tenaga Nuklir Isfahan,

Bushehr, Natanz, Arak dan Frodo, kemudian tambang uranium di Gachin harus di

hentikan.130

Iran harus merelakan pengurangan pengayaan uranium sebesar 89 %,

dengan begitu hanya menghasilkan 300kg tidak seperti sebelumnya sebesar

10.000kg, ditambah lagi Iran perlu mengurangi 2/3 sentrifungal yang telah

berhasil dioperasikan. Perjanjian mengarahkan kesepakatan dalam jangka waktu

yang panjang, Iran menyepakati bahwa perjanjian ini akan berjalan sampai 15

tahun ke depan. Iran juga menyepakati untuk tidak memperkaya uranium melebihi

3,67% dan tidak melakukan pembangunan terhadap setiap fasilitas pengayaan

uranium.131

129

IAEA Desak Iran Agar Lebih Kooperatif tersedia di http://www.dw.de/iaea-desakiran-

agarlebih-kooperatif/a-16240539 internet; diunduh pada 8 Desember 2017 130

Iran's key nuclear sites, tersedia di www.bbc.com/news/world-middle-east-11927720

internet; diunduh pada 12 Desember 2017 131

Joint Comprehensive Plan of Action Vienna, 14 July 2015, tersedia di

http://eeas.europa.eu/statementseeas/docs/iran_agreement/iran_jointcomprehensive-plan-of-

action_en.pdf. Internet; diunduh pada 13 Desember 2017

Page 68: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

56

4.2 Kepentingan Nasional

Perubahan kebijakan tersebut, dapat dianalisa dengan melihat terlebih

dahulu konsep kepentingan nasional. Pada awalnya, Iran bertahan dengan tetap

melanjutkan program pengembangan nuklir dan kemudian merubahnya dalam

situasi yang sama di bawah sanksi ekonomi. Kepentingan nasional yang

mempengaruhi kebijakan luar negeri Iran, pertama kepentingan energi. Kedua,

kepentingan ekonomi.

4.2.1 Kepentingan Energi

Menurut ECE (Energy Comission for Europe) ancaman keamanan energi

memiliki empat dimensi yaitu: pertama, adanya gangguan fisik bagi suplai energi

dan bisa disebabkan faktor kesengajaan maupuan tidak seperti bencana alam,

kerusakan infrasruktur, gejolak sosial,atau aksi politik. Kedua, kemampuan fisik

suplai energi dalam jangka waktu yang panjang untuk mengamankan pemenuhan

di masa yang akan datang. Ketiga, kegiatan ekonomi dan manusia yang

memberikan dampak berbahaya disebabkan fluktuasi harga atau sampai pada

kelangkaan dan kekurangan energi. Keempat, adanya aksi terorisme yang

menyebabkan kerusakan fatal dan jathnya korban jiwa dikarenakan sektor energi

merupakan sektor pimadona kegiatan internasional.132

Pada dasarnya negeara-negara maju merupakan negara yang mampu

mengoptimalkan teknologi dibalik kekurangan mereka akan sumber daya alam.

Iran memiliki peluang yang sama dalam perkembangan tekonologi terutama

132

Emerging Global Energy Security Risks, ECE Series No. 36, (Geneva: United Nations

Publication, 2007), h. 8.

Page 69: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

57

dalam proses pengembangan energi terbarukan. Perpindahan energi lama ke

energi nuklir sekitar telah mencapai 16% di dunia, bahkan dipresiksi pada saat

2030 Asia akan menjadi rumah bagi separuh reaktor nuklir, yakni dari 442

terdapat 109 yang berada di asia dan perkembangan terbaru sekitar 28 reaktor

baru yang dibangun di dunia 19 diataranya beraada di Asia.133

Walaupun Iran menempati urutan kedua cadangan minyak bumi, sebesar

133 miliar barrel atau sekitar 10% cadangan minyak dunia dan cadangan gas alam

terbesar kedua di dunia yang belum menjadi fokus pengelolaan pemerintah

Iran.134

Iran menyadari bahwa program pengembangan nuklir ini akan secara

langsung memberikan keamanan akan beban pasokan energi yang selalu di

eksopor Iran, sehingga keamanan energi Iran dalam situasi tidak dapat dikatakan

aman dalam jangka panjang.135

Terdapat beberapa faktor lain yang menjadikan program pengembangan

nuklir tetap dilanjutkan oleh pemerintah Iran salah satunya ialah indikator dari

konsumsi minyak Iran sebagai sumber utama kebutuhan energi dalam negeri,

sejak tahun 1990 konsumsi minyak Iran mengalami peningkatan yang signifikan

sebesar 8% per-tahun dan total dari konsumsi energi meningkat sebesar 280% dari

1.6 Btu pada tahun 1980 sampai 5.5 Btu pada tahun 2005.136

133

Michel Backman, Asia Future Shock (Jakarta; Ufuk Pres, 2008), 83-86. 134

Musa Kazhim & Alfian Hamzah, Iran SkenarioPenghabisan (Jakarta; Ufuk Press, 200&).

11. 135

“Kemenangan Diplomasi Nuklir Iran” tersedia di

http://www.kompasiana.com/rezasyariati/kemenangan-diplomasi-

nukliriran_552adc7b6ea8344013552d30; internet; diunduh pada 15 Desember 2017. 136

Mohammad Sahimi, “Iran’s Nuclear Program: Are Nuclear Reactors Necessary?”,

Payvand Iran News, tersedia di www.Payvand.com/news/03/oct/1022.html; internet; diunduh

pada 16 Desember 2017

Page 70: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

58

Tabel IV.4.2.1 Konsumsi Energi Iran Tahun 2012

Sumber: https://energypedia.info/wiki/Iran_Energy_Situation

Tabel diatas memperlihatkan konsumsi listrik di Iran terus meningkat di

tahun-tahun terakhir. Sektor utama yang mengkonsumsi listrik pada tahun 2012

adalah industri (36,1%), diikuti oleh perumahan (30,8%).137

Untuk itu

kepentingan energi ini coba direalisasikan oleh Iran sebagaimana rancangan

pembangunan jangka panjang. Jika program ini berhasil maka Iran dapat

memproduksi energi untuk kebutuhan listrik secaara efisien, di samping itu dapat

mengasilkan tenaga listrik dengan biaya yang lebih murah untuk masyarakat

Iran.138

Konsumsi yang semakin besar ini didasarkan pada pertumbuhan populasi.

Sejak 1979, populasi Iran bertambah dua kali lipat dari 32 juta menjadi 70 juta

jiwa. Kebutuhan energi dari produksi minyak Iran hanya mampu mensuplai

sebesar hampir mencapai 70% kebutuhan dalam negeri. Apabila pemerintah Iran

137

Iran Energy Situation, [artikel on-line]; tersedia di https://energypedia.info/wiki/Iran_Energy_Situation;internet; dinduh pada 16 Januari 2018

138“Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Terbesar Dunia”, tersedia di

http://www.indoberita.co.id/2015/04/pembangkit-listrik-tenaga-nuklir-terbesar-dunia.html.

Internet; diunduh pada 15 Desember 2017.

Page 71: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

59

mengabaikan kebutuhan energi alternatif untuk menjadi pendukung kebutuhan

energi dalam negeri maka pada tahun 2025 Iran dipastikan berada pada titik kritis

dari pertumbuhan dalam negeri.139

Tabel IV.4.2.2 Sektor Pemenuhan Energi Iran Tahun 2012

Sumber: https://energypedia.info/wiki/Iran_Energy_Situation

Kepentigan energi ini kemudian dipahami Iran sebagai hal substansial yang

tidak bisa dipaksakan karena kontaradiktif dengan realisasi dan masih didominasi

oleh energi minyak. Sebagai ganti perubahan kebijakan terkait dengan

kesepakatan nuklir Iran, sanksi yang dikenakan terhadap Iran dapat dicabut dan

program pengembangan nuklir Iran dapat dijalankan secara bertahap dengan

bantuan negera-negara P5+1 untuk pemenuhan energi mendatang.

Iran memahami bahwa proses politik dalam mempertahankan kebijakan luar

negerinya justru menyebabkan serangan balik untuk negara tersebut. Karena

gangguan keamanan energi sudah bukan lagi hadir dari kekhawatiran Iran akan

suplai fisik sumber daya alam di masa yang akan datang, namun hadir melalui

139

Mohammad Sahimi, “Iran’s Nuclear Program: Are Nuclear Reactors Necessary?”,

Payvand Iran News, tersedia di dari www.Payvand.com/news/03/oct/1022.html; internet; diunduh

pada 16 Desember 2017

Page 72: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

60

proses politik luar negeri yang mengakibatkan keamanan energi negara tersebut

terganggu dengan sendirinya.

4.2.2 Kepentingan Ekonomi

Kepentingan ekonomi Pemerintah Iran pada dasarnya merupakan

pencabutan sanksi ekonomi. Sanksi ekonomi memberikan dampak kesejahteraan

bagi Iran. Kesejahteraan dipandang sebagai kepentingan nasional dengan melihat

bagaimana negara-negara memaksimalkan kekayaan serta sumberdayanya.

Menurut Kennet Waltz cara terbaik baik Iran untuk mencapai kekayaan tersebut

negara harus menjamin akses perekonomian seluas-luasnya bagi pasar

internasional.140

Pemenuhan kesejahteraan tidak dipahami sebagai suatu kewajiban

sebagaimana kelompok liberal memusatkan hubungan atara ekonomi dan politik.

Tetapi, hubungan tersebut dilandaskan pada kepentingan untuk pemenuhan

kepentingan nasional semata, artinya tidak seperti negara-negara kapitalis.141

Kepentingan ekonomi tersebut harus direalisasikan Iran dengan

menempatkan kegiatan dari perusahaan-perusahaan multi nasional (MNCs),

sebagai alat pemenuhan kepentingan negara, bukan sebagai aktor yang terpisah.

MNCs tidak ditempatkan sebagai aktor otonom dalam hubungan internasional

sebagaimana kelompok liberal. Artinya, MNCs merupakan perpanjangan tangan

negara dalam melakukan kegiatan ekonomi.142

Dengan demikian, gangguan bagi

MNCs Iran juga merupakan gangguan bagi kepentingan negara untuk memenuhi

kesejahteraan rakyatnya.

140

Jill Steans dan Lloyd Pettiford, Hubungan Internasional, 76. 141

Jill Steans dan Lloyd Pettiford, Hubungan Internasional, 76. 142

Jill Steans dan Lloyd Pettiford, Hubungan Internasional, 76.

Page 73: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

61

Pencabutan sanksi ekonomi terhadap Iran memiliki tiga komponen utama.

Pertama adalah pencabutan embargo minyak EU. Embargo minyak Iran oleh UE

tahun 2012 adalah sanksi yang paling luas karena membatasi volume ekspor Iran,

dan banyak komoditas ekspor penting.143

Kedua, adalah inspeksi terhadap pemindahan dan pengurangan muatan

terhadap ekspor dan impor Iran. Biaya transportasi perdagangan dengan Iran

diperkirakan akan menurun. Hal ini pada gilirannya akan berpengaruh pada Iran

perdagangan barang dan peningkatan ekspor dan impor barang dan barang

lainnya, margin transportasi yang besar seperti produk pertanian dan industri dan

mesin.

Ketiga, perbaikan hambatan non-tarif yang mempengaruhi lintas batas Iran

impor, jasa keuangan, dan transportasi. Seperti pembatasan pembatasan AS dan

mitra lainnya terhadap transaksi keuangan dan layanan transportasi, impor Iran

atas layanan ini diperkirakan akan meningkat.144

Ketiga komponen tersebut coba

dicapai Iran melalui perubahan kebijakan luar negerinya terkait program nuklir.

Dan memperbaiki perekonomian sebagaimana Iran sebelum di embargo.

143

Elena Ianchivichina,, Shantayanan Devarajan, dan Csilla Lakatos, Lifting Economic

Sanctions on Iran: Global Effects and Strategic Response. World Bank Group: Middle East and

North Africa Region February 2016., hal. 3-4 [Jurnal on-line]; tersedia di

https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/23726; internet; diunduh pada 16 Desember

2017 144

Elena Ianchivichina,, Shantayanan Devarajan, dan Csilla Lakatos, Lifting Economic

Sanctions on Iran: Global Effects and Strategic Response. World Bank Group: Middle East and

North Africa Region February 2016., 3-4

Page 74: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

62

Bagan IV.4.1.2.1. Struktur Perdangan Iran sebelum di Embargo

Sumber : https://openknowledge.worldbank.org/handle/10986/23726

World Bank menunjukkan bahwa keuntungan dari pelepasan embargo

adalah yang terbesar bagi Iran, penghapusan embargo minyak UE diperkirakan

akan menciptakan dampak makroekonomi besar terhadap Iran, karena minyak

mencapai sekitar 64 persen dari pendapatan ekspor Iran. Keuntungan berupa

peningkatan kesejahteraan per kapita sebesar 3,0 persen pada periode

2014/2015.145

Hampir setengah dari kenaikan ini (1,7 persen atau sekitar $ 8,2

145

Economic of Lifting Sanctions on Iran, World Bank Middle East And North Africa Region, Mena Quarterly Economic Brief, Juli 2015, hal. 12, [Jurnal on-line]; tersedia di, http://documents.worldbank.org/curated/en/575391468187800406/pdf/98389-REVISION-BRI-PUBLIC-Box393170B-QEB-issue-5-FINAL-7-27-15.pdf; internet; diakses pada 14 Januari 2018

Page 75: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

63

miliar) yang bersumber dari pencabutan embargo minyak UE.146

Memasuki

periode 2015/2016 Iran mengalami peningkatan pendapatan perkapita sebesar 3,3

persen, tahun 2016-2017 meningkat kembali menjadi 5,1 persen dan diakhiri

padaperiode 2017/2018 sebesar 5,5 persen.147

sedangkan pengurangan biaya dan

perbaikan perdagangan layanan lintas-perbatasan menghasilkan keuntungan

tambahan sebesar $ 2,0 miliar dan $ 7,5 miliar, masing-masing.148

Walapun Iran memiliki pasar yang besar dalam ekspor minyaknya selain

UE atau mencoba mencari pasar baru, namun sanksi finansial memberikan

batasan transaksi terhadap Iran. Dalam sebuah pernyataan, Komisi Eropa

mengatakan undang-undang baru tersebut membawa jumlah entitas yang dikenai

sanksi kepada 490 dan jumlah total orang menjadi 105 orang.Perusahaan terbaru

yang ditambahkan ke daftar terlarang termasuk perusahaan distribusi energi dan

baja dan perusahaan keuangan.Individu terbaru yang akan ditambahkan adalah

Babak Zanjani, pemilik Grup Sorinet, yang berbasis di Uni Emirat Arab. Dia

disebut sebagai "fasilitator kunci untuk kesepakatan minyak Iran dan mentransfer

uang terkait minyak".149

Sehingga mempengaruhi arus keuangan ekspor Iran dengan setiap mitra

bisnisnya. Dapat dilihat dalam tabel dibawah Iran tidak hanya kehilangan

146

Elena Ianchivichina,, Shantayanan Devarajan, dan Csilla Lakatos, Lifting Economic

Sanctions on Iran: Global Effects and Strategic Response. World Bank Group: Middle East and

North Africa Region February 2016., hal. 3-4 147

Economic of Lifting Sanctions on Iran, World Bank Middle East And North Africa Region, hal. 12,

148 Elena Ianchivichina,, Shantayanan Devarajan, dan Csilla Lakatos, Lifting Economic

Sanctions on Iran: Global Effects and Strategic Response. World Bank Group: Middle East and

North Africa Region February 2016., hal. 3-4 149

Barbara Lewis, Tougher EU Sanctions against Iran Come into Force, Reuters, 22 Desember 2012, http://www.reuters.com./article/2012/12/22/us-eu-iran-sanctions-idUSBRE8BL04L20121222 diakses pada 9 Juli 2017.

Page 76: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

64

keuntungan ekspor minyak d UE namun kehilangan keuntungan pula di negara-

negara utama pengekspor minyak Iran.

Tabel IV.4.1.2.1. Hilangnya Ekspor Iran Akibat Sanksi

Sumber: : http://documents.worldbank.org/curated/en/575391468187800406/pdf/98389-

REVISION-BRI-PUBLIC-Box393170B-QEB-issue-5-FINAL-7-27-15.pdf

Sementara dalam sektor impor barang modal, pencabutan sanksi memiliki

dampak moderat terhadap kesejahteraan Iran, menghasilkan keuntungan tambahan

sebesar $ 1,8 miliar, meningkatkan investasi sebesar 6,9 persen atau hampir 2

poin persentase lebih banyak daripada jika tidak ada pemotongan tarif.

Selain itu, karena sektor liberal sangat intensif dalam penggunaan tenaga

kerja terampil dan modal, Sebagian besar keuntungan diperoleh pada dua faktor

Page 77: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

65

ini, dengan upah pekerja terampil meningkat sebesar 2,8 persen dibandingkan

hanya 1,2 persen.

Impor kendaraan bermotor dan Peralatan transportasi meningkat sebesar

52,3 persen, dibandingkan dengan 17,7 persen pada periode sanksi, sementara

impor mesin dan peralatan lainnya meningkat 16,7 persen, dibandingkan dengan

8,2 persen pada periode sanksi. Akhirnya, liberalisasi impor barang modal tidak

hanya meningkatkan impor dari produk ini dan komponen terkait namun, karena

Iran meningkatkan basis produksinya, memungkinkannya melakukannya

merangsang ekspor Iran dibandingkan dengan kenaikan 3,8 persen dan 10,3

persen, dalam hal ini ekspor kendaraan bermotor dan mesin diperkirakan

meningkat lima kali lipat dan tiga kali lipat, masing-masing.150

4.3 Faktor-Faktor Perubahan Kebijakan Luar Negeri Iran Dalam

Menghadapi Sanksi Ekonomi Tahun 2013

4.3.1 Faktor Domestik

Perumusan kebijakan luar negeri tidak bebas dari faktor-faktor tertentu,

dalam kalkulasinya terdapat isu-isu yang menentukan terutama isu domestik yang

dapat memberikan pengaruh terhadap kebijakan luar negeri suatu negara. Isu

domestik memberikan pengaruh dikarenakan nilai-nilai yang telah melekat pada

suatu sistem yang mempengaruhi pola politik dari lingkup internasional dan

domestik.151

150

Elena Ianchivichina,, Shantayanan Devarajan, dan Csilla Lakatos, Lifting Economic

Sanctions on Iran: Global Effects and Strategic Response. World Bank Group: Middle East and

North Africa Region February 2016., hal. 22 151

Alex Mintz dan Karl DeRouen Jr., Understanding Foreign Policy Decision Making,

(Cambridge: Cambrige University Press, 2010), 6

Page 78: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

66

Kebijakan luar negeri yang dipengaruhi oleh faktor domestik dalam konteks

persoalan Iran penulis mengambil pendapat Alex Mintz dan Karl DeRouen yang

menyatakan bahwa faktor domestik yang mempengaruhi kebijakan luar negeri

adalah proses pemilih yang terjadi sebagi suatu siklus dalam setiap negara yang

menjalakan sistem demokrasi.152

Proses elektoral menunjukan pengaruh signifikan bagi perubahan kebijakan

luar negeri Iran, sehingga memainkan peran penting dalam pengambilan

keputusan. Pemilihan, permintaan pemimpin, dan persaingan politik akan

mempengaruhi keputusan terkait arah kebijakan politik dalam negeri maupun luar

negeri sampai pada pencarian kesepakatan damai. Sederhananya, pemimpin yang

terpilih dalam pemilihan umum di Iran tentunya memiliki komitmen dengan

konstituennya sesuai dengan apa yang dijanjikan terhadap pemilihnya, janji

tersebut membawa keingin publik akan kebijakan luar negeri yang dikeluarkan.153

Sebelum perubahan itu terjadi, Iran dipimpin oleh Ahmadinejad yang

memimpin selam dua periode sejak terpilih pada pemilihan umum putaran kedua

pada 24 Juni 2005. Ahmadinejad berhasil menumbangkan lawan yang

diunggulkan dengan berbagai dukungan para elit politik pada tahun 2005, bahkan

kemenangan tersebut didapatkan secara telak oleh Ahmadinejad dengan peroleh

suara 61% sedangkan sang lawan 35%. Hasil kemenangan ini menjadi babak baru

hubungan Amerika dan Iran sampai tahun 2013.154

152

Alex Mintz dan Karl DeRouen Jr, Understanding Foreign Policy, 132. 153

Alex Mintz dan Karl DeRouen Jr, Understanding Foreign Policy, 132. 154

Mirza maulana Ar-Rusyid, Mahmoud Ahmadinejad, Singa Persia vs Amerika Serikat-Cet

1-(Jogjakarta: garasi,2007), hal. 25

Page 79: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

67

Ahmadinejad menerapkan kebijakan luar negeri dengan merealisasikan janji

kampanyenya. Ahmadinejad kemudian menamakan janji kampanyenya sebagai

kebijakan Revolusi Islam tahun 1384 (2005), atau yang dikenal dengan Revolusi

Ketiga.155

Revolusi ketiga yang dibawa oleh Ahmadinejad sangat berkaitan erat

dengan bagaimana Ia memahami pergolakan Iran pada masa Revolusi Islam 1979.

Ahmadinejad membawa beberapa gagasan besar terkait standar ganda yang

diterapkan oleh Dunia AS dan UE terhadap dunia Islam. Artinya sudah ada

kesiapan untuk melakukan konfrontasi gagasan dalam lingkup Internasional.156

Kebijakan tersebut sangat di pengaruhi oleh posisi Ahmadinejad ketika

Revolusi Islam Iran terjadi, Ia merupakan seorang aktivis yang bergerak dalam

proses revolusi pada masa Imam Khomeini. Ahmadinejad juga salah satu pendiri

anjoman e Eslami ye Danesyjuyan (Himpunan Mahasiswa Islam).157

Amhadinejad merupakan salah satu tokoh pendukung pemikiran Imam

Khomeini.158

Kebijakan luar negeri Iran berubah setelah memasuki tahun 2013 dengan

terpilihnya Hassan Rouhani menjadi presiden Iran pada 14 Juni 2013 dengan

prolehan suara sebesar 50,71 %.159

Cara pandang pemerintahan terpilih dijelaskan

lebih jauh oleh Menlu Iran Javad Zarif dalam beberapa kali kesempatan. Ia

155

Musa Kazhim & Alfian Hamzah, Iran SkenarioPenghabisan (Jakarta; Ufuk Press, 200&),

h. 160. 156

Musa kazhim & Alfian hamzah, Iran Skenario Penghabisan.h. 160. 157

Muhsin Labib, Dkk, Ahmadinejad, David Ditengah Angkara Goliath Dunia (Jakarta:

Mizan, 2006) 106. 158

Kasra Naji, Ahmadinejad; Kisah, 31-32. 159

Ulama Moderat Hassan Rohani Terpilih Jadi Presiden Iran, tersedia di

http://www.tribunnews.com/internasional/2013/06/16/ulama-moderat-hassan-rohaniterpilih-jadi-

presiden-iran internet; diunduh pada 17 Desember 2017

Page 80: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

68

menjelaskan dinamika politik global telah berubah, tidak ada lagi era politik zero-

sum, karena semua dinamika yang terjadi di salah satu belahan bumi akan ikut

dirasakan oleh belahan bumi yang lain.160

Tidak seperti pada masa Perang Dingin, saat itu dunia hanya dipengaruhi

oleh dua kekuatan global (AS dan Uni Soviet). Pada masa itu, identik dengan

kondisi commonity of nations, namun saat ini dunia mengalami peralihan tersebut,

karena dunia sudah mulai terhubung satu sama lain sehingga sebelumnya

community of nation berubah menjadi global community.161

Zarif kembali mengutarakan pandangan politik pemerintahan Iran terkait

zero-sum, negara-negara tidak dapat lagi memandang menang dan kalah dalam

peperangan. Semua pihak dalam peperangan mengalami kekalahan sekalipun

derajat kekalahan setiap negara berbeda-beda. Zarif melihat dengan jelas tragedi

9/11 yang terjadi di Amerika, negara dengan anggaran militer sebesar Amerika

mampu ditembus oleh serangan teroris sampai ke Pentagon. Artinya, saling

menekan bukanlah solusi untuk menempatkan diri pada keamanan yang mutlak.162

Zarif menambahkan bahwa pengembangan nuklir juga bukan sebuah solusi

suatu negara untuk mengedepankan keamanan, karena AS telah membuktikannya

sebagai negara yang memiliki senjata nuklir dan negara pertama dan satu-satunya

yang menggunakan senjata tersebut tidak luput dari serangan. Sehingga siapapun

160

Dina Y. Sulaeman, Politik Luar Negeri Iran: Global prespektif , [artikel on-line]; tersedia

di http://indonesian.irib.ir/artikel/wacana/item/77655-Politik_Luar_Negeri_Iran-

_Global_Perspektif; internet; diunduh pada 18 Desember 2017 161

Dina Y. Sulaeman, Politik Luar Negeri Iran: Global prespektif , [artikel on-line]; tersedia

di http://indonesian.irib.ir/artikel/wacana/item/77655-Politik_Luar_Negeri_Iran-

_Global_Perspektif; internet; diunduh pada 20 Desember 2017 162

Dina Y. Sulaeman, Politik Luar Negeri Iran: Global prespektif , [artikel on-line]; tersedia

di http://indonesian.irib.ir/artikel/wacana/item/77655-Politik_Luar_Negeri_Iran-

_Global_Perspektif; internet; diunduh pada 21 Desember 2017

Page 81: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

69

pada dasarnya berhak mengembangkan nuklir terlebih telah ada perjanjian NTP,

sebagaimana NTP berdiri diatas tiga pilar utama, tidak memproduksi seenjata

nuklir, melucuti senjata nuklir yang telah ada, dan terakhir adalah penggunaan

nuklir untuk kepentingan damai.163

Sebelum terpilih menjadi Presiden Hassan Rouhani telah memiliki visi yang

berbeda dengan kepemimpinan sebelumnya, yakni mengubah pola Revolusi Islam

Iran. Politik domestik Iran mengalami perubahan signifikan pada tahun 2013 dan

menjadi babak baru kebijakan luar negeri Iran. Kebijakan luar negeri Iran dalam

merespon sanksi ekonomi terkait dengan program pengembangan nuklir berubah.

Visi tersebut dituangkan dalam janji kampanye, Hasan Rouhani akan membangun

komunikasi dengan dunia luar, terutama negara AS dan UE, menghidupkan

kembali moralitas, serta memulai kembali negosiasi terkait program nuklirnya,

dan mengakhiri isolasi yang telah menaimpa Iran beberapa tahun belakangan

ini.164

Peralihan kepemimpian dari proses elektoral yang kemudian mendukung

perubahan kebijakan luar negeri menjadi lebih dinamis. Dengan menyepakati

kesepakatan bersama negara P5+1 (AS, Inggris, Perancis, Rusia, China+ Jerman)

dengan penandatanganan kesepakatan The Joint Comprehensive Plan Of Action

(JCPOA).165

163

Dina Y. Sulaeman, Politik Luar Negeri Iran: Global prespektif , [artikel on-line]; tersedia

di http://indonesian.irib.ir/artikel/wacana/item/77655-Politik_Luar_Negeri_Iran-

_Global_Perspektif; internet; diunduh pada 21 Desember 2017 164

Hassan Rouhani: reformist insider who has anded iran’s isolation, tersedia di

http://www.theguardian.com/world/2015/apr/05/profilehassan-rouhani-iran; internet; diunduh pada

18 Desember 2017 165

Joint Comprehensive Plan of Action Vienna, 14 July 2015, tersedia di

http://eeas.europa.eu/statementseeas/docs/iran_agreement/iran_jointcomprehensive-plan-of-

action_en.pdf. Internet; diunduh pada 13 Desember 2017

Page 82: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

70

4.3.2 Faktor Internasional

Faktor Internasional merupakan faktor kedua yang menjelaskan perubahan

kebijakan luar negeri Iran. Sebagai mana diajarkan oleh Alex Mintz bahwa rezim

musuh menjadi salah satu faktor penentu dari perubahan kebijakan luar negeri

suatu negara. AS menjadi rezim utama utama penentang program pengembangan

nuklir dan berpegaruh terhadap sanksi ekonomi berupa resolusi PBB dan

keputusan UE.

Ketika Iran menghadapi persoalan selama menjalankan program nuklir,

jenis rezim musuh dapat menjadi faktor yang berpengaruh. Alex Mintz dan Karl

DeRouen menyatkan bahwa terdapat indikasi kuat bahwa negara-negara

demokrasi tidak akan berkonflik dengan sesama negara demokrasi lain. Artinya,

dalam persoalan konflik terkait program nuklir Iran Ada sesuatu yang melekat

dalam negara yang menerapkan demokrasi terkhusus AS dan UE yang mendorong

sengketa menuju resolusi damai daripada melakukan konfrontasi kekerasan

langsung. Perselisihan di negara-negara ini dapat dipecahkan dengan damai.

Sedangkan berbeda halnya dengan negara-negara non-demokrasi, para

pemimpin memerintah dengan paksaan dalam sistem-sistem pendukung. Jika

sebuah demokrasi berada dalam perselisihan dengan non-demokrasi, maka

demokrasi lebih cenderung menggunakan norma-norma yang lebih agresif, namun

sangat memungkinkan menuju resolusi perdamaian karena negara-negara

demokrasi dapat mengarahkan pada perundingan dan kerjasama.

Penemuan ini berimplikasi pada kebijakan luar negeri setiap negara. Ada

pertentangan yang adil mengenai apakah teori perdamaian demokrasi hanya

Page 83: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

71

berlaku untuk negara demokrasi. Artinya, demokrasi pada hakekatnya lebih damai

daripada negara-negara non-demokrasi. Secara khusus, kita dapat melihat

pengaruh demokrasi di AS mempengaruhi dinamika politiknya terhadap Iran.

Memasuki tahun 2009, dinamika politik luar negeri AS berubah, Obama sebagai

presidem AS berkulit hitam pertama menarik perhatian dunia.

Pemerintah AS mengkampanyekan ”Change We Can Believe In” Obama

ingin memperbaiki hubungan luar negeri AS dengan negara-negara Islam yang

selama ini terjalin buruk. Jelas AS dan Iran saling menyimpan kecurigaan satu

sama lain, Obama ingin memperbaiki hubungan yang selama ini berlandaskan

ketidak percayaan dan karenannya harus kembali merajut hubungan tersebut

dengan landasan kepercaan dan saling menghormati.166

Tidak lama berselang pada bulan Juni Presiden Obama mengumumkan

kesediaan AS untuk mengakui hak dari pengembangan nuklir Iran untuk tujuan

damai dan karenanya Iran harus mengikuti kewajiban yang telah disepakati

bersama dalam artian mengikuti aturan yang ada berdasarkan NPT dan bersedia

untuk di awasi agar menghilangkan kecurigaan satu sama lain dimana Iran bukan

hanya harus menghilangkan kekhawatiran AS namun juga dunia Internasional.167

Perubahan pada masa pemerintahan Obama terjadi tidak hanya dalam

cakupan para elit pemangku kekuasaan namun masyarakat AS. Sebagaimana

survei yang dilakukan oleh Washington Post menyatakan 59% rakyat AS

166

John Limbert, “The Obama Administration”, tersedia di

http://iranprimer.usip.org/resource/obama-administration; internet; diunduh pada 22 Desember

2017 167

Maseh Zarif, “U.S. Policy Toward Iran's Nuclear Program”, tersedia di

https://www.criticalthreats.org/analysis/u-s-policy-toward-irans-nuclear-

program#expressed%20policy; internet; diunduh pada 22 Desember 2017

Page 84: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

72

mendukung pencabutan sanksi ekonomi dengan adanya pembatasan pada program

nuklir Iran. Artinya sudah muncul prespektif bahwa setiap persoalan internaisonal

di bawa ke meja perundingan sebagaimana pendekatan yang dilakukan Obama.168

Sejak awal, AS dan UE telah menawarkan insentif bagi Iran jika bersedia

menghentikan program pengembangan nuklirnya. Insentif tersebut berupa tawaran

kerjasama jangka panjang, kerjasama perdagangan, investasi dan mempermudah

Iran bergabung dengan World Trade Organization (WTO).169

Penawaran tersebut

ditolak pemerintah Iran dan menjelaskan bahwa program pengembangan nuklir

merupakan capaian emas yang akan diperoleh jika diteruskan dan penawaran

insentif AS dan UE sebuh permen.170

Sedangkan UE sendiri merupakan sejak awal telah mengedepankan

diplomasi dalam mempengaruh kebijakan luar negeri Iran. UE dalam bahasan

sebelumnya telah mencoba memediasikan program nuklir Iran melalui Institusi-

institusi Internasional. Hal ini dibuktikan dengan tawaran kerjasama terakhir UE

dengan Iran melalui JCPOA.171

Faktor domestik dan internasional yang mempengaruhi pengambilan

kebijak luar negeri Iran dapat disesuaikan sehingga membentuk skema yang

rasional dalam perubahan kebijakan luar negeri Iran pada tahun 2013. Kedua

faktor ini menjadi penentu dalam perubahan kebijakan luar negeri Iran dan kita

168

Scott Clement dan Peyton M. Craighill, “Poll: Clear majority supports nuclear deal with

Iran”, tersedia di https://www.washingtonpost.com/world/national-security/poll-2-to-1-support-

for-nuclear-dealwith-iran/2015/03/30/9a5a5ac8-d720-11e4-ba28-

f2a685dc7f89_story.html?utm_term=.c72cffe9c499, internet; diunduh pada 23 Desember 2017 169

Kasrah Naji. Ahmdinejad; Kisah Rahasia, 141. 170

Kasrah Naji. Ahmdinejad; Kisah Rahasia, h. 142 171

Iran nuclear deal: EU Statement on the Joint Comprehensive Plan of Action, [artikel on-

line]; tersedia di http://www.consilium.europa.eu/en/press/press-releases/2017/10/16/iran-nuclear-

deal-eu-jcpoa/; internet; di unduh pada 23 Dedember 2017.

Page 85: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

73

dapat melihat bagaimana perubahan kebijakan tersebut terjadi. Bila disajikan

dalam bentuk bagan dibawah ini.

Perubahan kebijakan luar negeri Iran terjadi karena terdapat kesesuaian

atara faktor eksternal dan domestik yang satu sama lain saling mempengaruhi.

sebelumnya faktor eksternal telah mengalami dinamika politik tersendiri yang

seharusnya mendorong Intuk merubah kebijakan luar negerinya, namun hal itu

tidak terjadi karena faktor domestik Iran tidak mengalami peruabahan.

Sampai akhirnya, pada 2013 Iran mengalami perubahan pada faktor

demestik yang sesuai dengan faktor eksternal sehingga menghasilkan kesesuaian

para pengambil kebijakan dan menghasilkan perubahan kebijakan luar negeri Iran.

Perubahan kebijakan luar negeri tersebut memberikan dampak yang signifikan

bagi kedua faktor penentu tersebut.

Page 86: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

74

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Program pengembangan nuklir Iran menjadi salah satu polemik yang sulit

di selesai dalam dinamika hubungan internasional. Polemik itu hadir berdasarkan

latar belakang sejarah panjang antara Iran dan AS dan UE pasca Revolusi Islam

Iran Tahun 1979.

Permasalahan tersebut ada karena setiap negara yang terlibat dalam

polemik program pengembangan nuklir Iran menyimpan kecurigaan satu sama

lain. Di balik kecurigaan tersebut, Iran memiliki landasan sama kuatnya dengan

tuduhan-tuduhan yang mengarah pada pembuatan senjata nuklir, Iran juga telah

melakukan penandatanganan NPT yang artinya tujuan program pengembangan

nuklir secara damai.

Upaya pencegahan program nuklir Iran telah dilakukan setelah revolusi

yang menjatuhkan Presiden Shah, dan revolusi tersebut mengakhiri persahabatan

antara Iran dengan AS dan UE. Program nuklir Iran, telah melalui proses yang

cukup panjang dengan beberapa kali terhenti, akibat tekanan yang dilakukan oleh

AS dan UE.

Program pengembangan nuklir Iran kembali naik ke permukaan,

memasuki tahun 2006. Dimulai dengan dideklarasikannya Program

Page 87: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

75

Pengembangan Nuklir tersebut akan dilanjutkan kembali. Setelah itu, Iran mulai

mendapatkan tekanan dan tawaran kerjasama sebagai intensif untuk menghentikan

program pengembangan nuklir. Proses negosiasi tidak menemukan kesepakatan

yang di inginkan oleh Iran dan barat. Iran menolak setiap insentif yang ditawarkan

dengan konsekuensi harus menghentikan program nuklirnya.

Proses negosiasi program pengambangan nuklir Iran yang tidak pernah

berujung pada kesepakatan dengan AS dan UE membuat persoalan ini berlanjut

sampai pada PBB. Laporan-laporan tersebut ditindaklanjuti oleh PBB dengan

mengeluarkan Resolusi agar Iran segera menghentikan program pengembangan

nuklirnya, sampai proses negosiasi di sepakati bersama. Resolusi yang

dikeluarkan PBB rupanya tidak menghentikan program tersebut, Iran tetap

melanjutakannya dengan keyakinan bahwa program itu merupakan kedaulatan

Iran. Meski bukan hal yang mudah, program nuklir tetap dilanjutkan dan

dipertahanka sebagai suatu kebijan luar negeri Iran.

Konsekuensi dari kebijakan luar negeri tersbut berakhir pada sanksi

ekonomi yang tidak kunjung selesai, hingga diakhiri oleh sanksi yang diberikan

UE pada tahun 2013. Sanksi ekonomi tersebut ditujukan untuk menghentikan

program pengembangan nuklir dan melemahkan ekonomi Iran, agar kembali

bersedia bernegosiasi untuk menghentikan program nuklirnya.

Iran mengubah kebijakan luar negerinya hingga mendekati akhir tahun

2013. Iran kembali mencoba bernegosiasi dengan AS dan UE terkait dengan

program nuklirnya. Melalui negosiasi tersebut, Iran bersedia menghapus beberapa

Page 88: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

76

program pengembangan nuklirnya, bahkan sampai 15 tahun mendatang.

Perubahan kebijakan luar negeri yang cukup segnifikan terjadi dalam dinamika

tersebut. Hal itu menandai perubahan kebijakan luar negeri Iran dalam

menghadapi sanksi ekonomi tahun 2013.

Perubahan kebijakan luar negeri perihal program pengembangan nuklir,

merupakan hal yang menarik untuk dianalisa. Selama masa dideklarasikannya

program tersebut, Iran telah menjumpai sanksi yang tidak berujung pada kata

sepakat. Mendekati penghujung tahun 2013, akhirnya Iran dengan sadar

mengubah kebijakan luar negeri terkait program pengembangan nuklirnya. Dari

perubahan tersebut, penelitian ini menganalisa untuk mencari jawaban mengenai

perubahan kebijakan luar negeri Iran, ketika mengahadapi sanksi ekonomi tahun

2013.

Perubahan kebijakan luar negeri Iran pada awalnya menolak setiap

tawaran maupun insentif dari program pengembangan nuklirnya. Setelah

memasuki tahun 2013, Iran justru menerima tawaran penghentian program

pengembangan nuklir, sampai menemukan kesepahaman dengan AS dan UE.

Perubahan tersebut dipengaruhi oleh beberapa kondisi. Kondisi tersebut,

antara lain pengaruh kepentingan nasional. Kepentingan nasional yang

mempengaruhi kebijakan luar negeri Iran dibagi kedalam dua yakni; kepentinagan

energi dan kepentingan ekonomi. Kepentingan energi, dipengaruhi oleh

kebutuhan energi. Kebutuhan Iran akan energi, merupakan penyebab utama

kerjasama Iran dan AS tahun 1959. Kerjasama tersebut bertujuan menjawab

Page 89: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

77

tantangan Iran dari acaman keamanan energi dimasa yang akan datang. Karenanya

kondisi keamanan energi merupakan persoalan yang harus dijawab untuk

mengamankan pasokan energi terutama untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri

Iran.

Energi alternatif yang menjadi pilihan Iran pada dasarnya kembali pada

kesepakatan AS dan Iran yang mencoba mengembangan teknologi nuklir sebagai

energi terbarukan di Iran. Untuk itu, Iran melihat bahwa cara pandang

memaksimalkan kepentingan energi dengan melawan sistem internasional tidak

berdapak positif. Namun, bila Iran bersedia melakukan dialog dan kerjasama

targetan dari kepentingan energi akan terpenuhi.

Kepentingan kedua, Iran dihadapkan pada kepentingan ekonomi.

Kepentingan ekonomi inilah yang mempengaruhi perubahan kebijakan luar

negeri. Iran pada awalnya bertahan dengan berbagai sanksi ekonomi yang

menyebabkan isolasi berkepanjangan. Setelah perubahan kebijakan luar negeri

Iran terjadi peningkatan kesejahteraan per kapita sebesar 3,0 persen pada periode

2014/2015, periode 2015/2016 Iran mengalami peningkatan pendapatan perkapita

sebesar 3,3 persen, tahun 2016-2017 meningkat kembali menjadi 5,1 persen dan

diakhiri padaperiode 2017/2018 sebesar 5,5 persen.

Namun, bila kita cukupkan perubahan kebijakan luar negeri Iran pada

kepentingan nasional, belum memenuhi faktor pendukun untuk menjawab

perubahan kebijakan luar negeri Iran. Sehingga, analisa perubahan kebiajakan luar

negeri memiliki faktor yang mendukung perubahan kebijakan laur negeri tersebut.

Page 90: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

78

Kemudian merujuk pada Teori Kebijakan Luar Negeri yang dijabarkan oleh Alex

Mintz.

Kebijakan luar negeri Alex Mintz pada analisa ini didasarkan pada dua

faktor. Pertama, faktor domestik dan kedua faktor internasonal. Pertama, faktor

domestik menjelaskan bahwa dinamika politik dalam negeri dapat mempengaruhi

pengambilan kebijakan luar negeri. Dalam dinamika tersebut terdapat, siklus

pemilu yang artinya, terdapat proses peralihan kepemimpinan. Proses peralihan

menjadi faktor penentu karena sangat dimungkinkan perubahan kebijakan luar

negeri terjadi karena pergantian pemimpin setelah selesai proses elektoral

tersebut.

Kedua, faktor internasional. Dilihat sebagai pendukung perubahan

kebijakan luar negeri di suatu negara. Pengaruh perubahan kebijakan itu, dapat

dilihat dari rezim musuh yang sedang berkuasa. Pada saat Iran mengalami

peralihan kepemimpinan, AS sebagai negara adikuasa juga telah terlebih dahulu

melakukan mekanisme pemilihan umum. Hal ini sangat mempengaruhi kebjakan

luar negeri suatu negara, karena apabila negara tersebut merupakan negara yang

demokratis, maka akan cenderung untuk lebih mudah dalam melakukan negosiasi.

Pada kasus ini, AS merupakan negara utama yang mendorong sanksi

terhadap Iran, sebagai bentuk penolakan program nuklirnya. Berdasarkan sistem

pemerintahan, AS juga merupakan negara yang menggunakan sistem demokratis.

Ditambah lagi, telah terjadi peralihan kepemimpian yang didukung oleh partai

Page 91: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

79

republik ke partai demokrat. Oleh karena itu, AS menjadi negara yang lebih

terbuka akan negosiasi terkait program nuklir Iran.

5.2 Saran

Penulisan skripsi dengan judul “Perubahan Kebijakan Luar Negeri Iran

Dalam Menghadapi Sanksi Ekonomi Terkait Program Nuklir Tahun 2013”

tentunya memiliki banyak kekurangan. Kekurangan tersebut hadir baik dalam

bentuk teknis penulisan maupun substansial. Untuk itu, dibutuhkan saran yang

membangun demi meutupi kekurangan penulisan skripsi ini.

Page 92: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

xiii

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Ahmadinejad, Mahmoud. 2008. Ahmadinejad Menggugat! Republik Islam Iran

Mematahkan Arogansi Amerika & Israel. Jakarta: Zahra. Cet. Ke-1.

Ansari, Ali M. 2008. Supremasi Iran. Jakarta: Zahra.

Backman, Michel. 2008. Asia Future Shock. Jakarta: Ufuk Press.

Baldawin, David A. 1985. Economic Statecraft (Princeton: Princton university

Press.

Daulay, Richard M. 2009. Amerika vs Irak Bahaya Politisasi Agama. Jakarta:

Libri.

Finnemore, Martha. 1996. National Interest in International Society. London:

Cornell University Press.

Fukuyama, Francis. 2006. America at the Crossroads: Democracy, Power, and

the NeoConservative Legacy. New Haven: Yale University Press.

Jackson, Robert dan Georg Sorensen. 2009. Pengantar Studi Hubungan

Internasional. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jemadu, Aleksius. 2008. Politik Global Dalam Teori dan Politik. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Kasra Naji. 2009. Ahmadinejad; Kisah Rahasia Sang Pemimpin Radikal

Iran.Jakarta; Gramedia Pustaka Utama.

Kazhim, Musa & Alfian Hamzah. 2007. Iran Skenario Penghabisan. Jakarta:

Ufuk Press.

Masoed, Mohtar. 2009. Ilmu Hubungan Internasional : Disiplin dan metodologi

Dictionary. Jakarta: LP3ES.

Mintz, Alex dan Karl DeRouen Jr. 2010. Understanding Foreign Policy Decision

Making. Cambridge: Cambrige University Press.

Muhsin Labib, Dkk. 2006. Ahmadinejad, David Ditengah Angkara Goliath

Dunia.Jakarta: Mizan.

Mirza maulana Ar-Rusyid.2007. Mahmoud Ahmadinejad, Singa Persia vs

Amerika Serikat-Cet 1-.Jogjakarta: garasi.

Page 93: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

xiv

Musa Kazhim & Alfian Hamzah. 2007. Iran SkenarioPenghabisan. Jakarta; Ufuk

Press.

Simanjuntak, D. Danny H. 2007 Ahmadinejad Menentang Amerika: Dari Nuklir

Iran, Zionisme, Hingga Penyangkalan Holocaust. Yogyakarta: Penerbit

Narasi.

Steans, Jill dan Lloyd Pettiford. 2009. Hubungan Internasional: Prespektif dan

Tema. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Strauss, Anselm dan Juliet Corbin. 2003. Dasar-Dasar Penelitian Kualitatif

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Emerging Global Energy Security Risks, ECE Series No. 36, Geneva: United

Nations Publication, 2007.

Jurnal Online

Pujayanti, Andirini. Sanksi Ekonomi Terhadap Iran dan Dampak

Internasionalnya, Vol. IV No. 04 II/P3DI/Februari/2012, 6; Tersedia di

http://berkas.dpr.go.id/puslit/files/info_singkat/Info%20Singkat-IV-4-II-

P3DI-Februari-2012-16.pdf, Internet; diunduh pada 6 Mei 2017.

Putri, Gusti Eni. Pandangan Politik Mahmoud Ahmadinejad Studi Kasus :

Hubungan Iran Amerika serikat (2005-2009), [Journal Online], 6-10,

internet; diunduh pada pada 2 januari 2017.

NTI. 2011. Iran. tersedia di http://www.nti.org/country-profiles/iran/nuclear/.

Internet; diunduh pada 6 Juni 2017.

Irib. 2012. Resistensi Nuklir: Sketsa Perjuangan Bangsa Iran Menggapai

Kemajuan. Tersedia di

http://www2.irib.ir/worldservice/melayuRadio/nuklir/resistensi.htm.

internet; diunduh pada 6 Juni 2017.

IISS. 2005. Iran's Strategic Weapons Programmes: A Net Assessment. (London:

The International Institute for Strategic Studies, 2005), tersedia di

https://www.iiss.org/en/about%20us/press%20room/press%20releases/press

%20releases/archive/2005-cbbd/september-4051/iran-strategic-sd-press-

statement-415d, internet; diunduh pada 6 Mei 2017.

Ferial, Keunggulan PLTN Dibanding Pembangkit Batubara, Tersedia di

http://ebtke.esdm.go.id/post/2016/10/19/1386/keunggulan.pltn.dibanding.pe

mbangkit.batubara; Internet; diunduh pada 8 Mei 2017.

Atmaja, Yan Crishna Dwi., Menlu Rusia Bergabung dalam Perundingan Nuklir

Iran di Jenewa. (2013) tersedia di http://satuharapan.com/read-

detail/read/menlurusia-bergabung-dalam-perundingan-nuklir-irandi-jenewa/

internet; diunduh pada 30 September 2017.

Page 94: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

xv

Mohammad Sahimi, “Iran’s Nuclear Program: Are Nuclear Reactors Necessary?”,

Payvand Iran News, tersedia di www.Payvand.com/news/03/oct/1022.html,

internet; diunduh pada 6 Juni 2017.

Karsan Budianto, Kebijakan Luar Negeri Iran Menyepakati Perjanjian The Joint

Comprehensive Plan Of Action (JCPOA) dalam Pembatasan Program

Nuklir Iran 2013-201, [Journal Online] tersedia di

https://media.neliti.com/media/publications/33036-ID-kebijakan-luar-

negeri-iran-menyepakati-perjanjian-the-joint-comprehensive-plan-o.pdf

internet; diunduh pada 6 Juni 2017.

Christian Winze, Conceptualizing Energy Security, July 2011,6, Tersedia di

http://www.econ.cam.ac.uk/dae/repec/cam/pdf/cwpe1151.pdf; Internet;

diunduh pda 10 Mei 2017.

Pengertian Keamanan Energi, Tedapat di

http://www.indoenergi.com/2012/04/pengertian-keamanan-energi.html;

Internet; diunduh pada 11 Mei 2017.

Bruno, Greg, 2010. Iran’s Nuclear Program, CFR, tersedia di

<http://www.cfr.org/iran/irans-nuclear-program/p16811> internet; diunduh

pada 6 Juni 2017.

Anne Hessing Cahn, "Determinants of the Nuclear Option: The Case of Iran,"

Nuclear Proliferation in the NearNuclear Countries (Cambridge: Ballinger

Publishing Co., 1975).

Mohammad Javad Zarif, “Tackling The Iran-U.S. Crisis: The Need for A

Paradigm Shift”, Journal of International Affairs, (Spring/Summer 2007),

Vol.60, No.2, 80. Tersedia di https://www.questia.com/read/1G1-

163199293/tackling-the-iran-u-s-crisis-the-need-for-a-paradigm internet;

diunduh pada 6 Juni 2017.

Mohammad Sahimi, “Iran’s Nuclear Program, Part I: it’s History”, Payvand

Iran News, [artikel onlen] tersedia di

http://www.Payvand.com/Payvand’sIranNews/03/oct/1015/html. Internet;

diunduh pada 6 Juni 2017.

“Nuclear Overview”, [artikel online] tersedia di

http://www.nti.org/e_research/profiles/Iran/1819.html, internet; diunduh

pada 6 Juni 2017.

Sven Biscop, “The European Security Strategy:Implementing a Distinctive

Approach to Security”, Securite & Strategie,,Paper No. 82, Maret 2004

(Brussels: Royal Defence College, 2004), 4. Tersedia di

https://www.cvce.eu/content/publication/2014/1/23/a5d0d939-a188-4e1f-

8d2f-8deae988776e/publishable_en.pdf internet; diunduh pada 7 Juni 2017.

Page 95: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

xvi

Cesare Onestini, The European Union and Global Security: is the EU becoming

the indispensable partner?,EUC Background Brief No. 11, ( April 2014), 5-

6`terdapat di http://aei.pitt.edu/63482/1/BB11-EU-and-Global-Security.pdf

internet; diunduh pada 7 Juni 2017.

Surwandono, Relasi Antara Tingkat Konflik di Dunia Islam Dengan Setting

Geografi Politik: Studi Kasus Konflik di Kawasan Timur Tengah, hal 59,

[jurnal on-line]; tersedia di

https://media.neliti.com/media/publications/81293-ID-relasi-antara-tingkat-

konflik-di-dunia-i.pdf; internet; diunduh pada 7 Juni 2013.

The european union Institute for Security studies, A Secure Europe in a Batter

World, Brussels, 12 Desember 2003, (Paris: The European Union Institute

for Security Studies, 2003), 6. [jurnal on-line]; tersedia di

https://europa.eu/globalstrategy/en/european-security-strategy-secure-

europe-better-world; internet; diunduh pada 7 Juni 2017.

Surwandono, Relasi Antara Tingkat Konflik di Dunia Islam Dengan Setting

Geografi Politik: Studi Kasus Konflik di Kawasan Timur Tengah, hal 59,

[jurnal on-line]; tersedia di

https://media.neliti.com/media/publications/81293-ID-relasi-antara-tingkat-

konflik-di-dunia-i.pdf; internet; diunduh pada 7 Juni 2017.

Thomas Valasek, “The European Union’s Role in Nonproliferation”, U.S-

Eropean Nonproliferation Perspectives, Center for Strategic and

International Studies, (2009), 44. [jurnal on-line]; tersedia di https://csis-

prod.s3.amazonaws.com/s3fs-

public/legacy_files/files/publication/090408_Grand_USEuroNonpro_web.p

df; internet; diunduh pada 7 Juni 2017.

Kenneth N. Waltz, “Why Iran Should Get the Bomb”, Foregn Affairs 91, No.4

(July/August 2012) [jurnal on-line]; tersedia di

https://www.foreignaffairs.com/articles/iran/2012-06-15/why-iran-should-

get-bomb; internet; diunduh pada 7 Juni 2017.

International Atomic Energy Agency, Board of Governors, Implimentation of the

NTP Safeguards Agreement and Relevant Provisions of Security Council

Resulution 1737 (2006), 1747 (2004, 1803 (2008) in the Islam Republic of

Iran, GOV/2009/8, (19 Februari 2009) [jurnal on-line]; tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2009-8.pdf; internet; diunduh

pada 7 juni 2017.

P. Bratton, “When Is Coercion Successful?”, Inaval Wal College ReviewI, Vol.

58, No. 3, (2005), 101. [jurnal on-line]; tersedia di

http://carterscott.com/General/Bratton%20-

%20When%20is%20Coercion%20Successful.pdf; internet; diunduh pada 7

Juni 2017.

Page 96: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

xvii

International Crisis Group (ICG), “Iran: Is There a Way out of the Nuclear

Impausse?”, middle East ReportI, No. 51, 92006), 11. [jurnal on-line];

tersedia di https://d2071andvip0wj.cloudfront.net/51-iran-is-there-a-way-

out-of-the-nuclear-impasse.pdf; internet: diunduh pada 7 Juni 2017.

IAEA. 2014. IAEA Reports. Tersedia di

http://www.iaea.org/newscenter/focus/iaeairan/iaea_reports.shtml. Internet;

diunduh pada 2 Oktober 2017.

"Iran refuses to budge on nuclear inspections after Straw warning," AFP (Paris),

30 June 2003[jurnal on-line]; tersedia di Lexis-Nexis, www.lexis-

nexis.com.; internet; diunduh pada 2 Oktober 2017.

Paula Taylor and Louis Charbonneau, "E.U. big three offer Iran carrot for

nuclear deal," Reuters, 19 September 2003, tersedia di

www.iranexpert.com. Internet; diunduh pada 2 Oktober 2017.

IAEA. 2014. IAEA Reports. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2003-63.pdf; Internet; diunduh

pada 2 Oktober 2017.

IAEA. 2014. IAEA Reports. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2003-75.pdf; Internet; diunduh

pada 2 Oktober 2017.

IAEA. 2014. IAEA Reports. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2004-34.pdf; Internet; diunduh

pada 2 Oktober 2017.

IAEA. 2014. IAEA Reports. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2004-34.pdf; Internet; diunduh

pada 2 Oktober 2017.

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2004-79.pdf; internet: diunduh

pada 2 Oktober 2017.

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2004-90.pdf; internet: diunduh

pada 2 Oktober 2017.

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2005-64.pdf; internet: diunduh

pada 2 Oktober 2017.

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2005-77.pdf; internet: diunduh

pada 2 Oktober 2017.

Page 97: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

xviii

"EU calls for UN action over Iran," BBC, 12 January 2006 tersedia di

http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/4604088.stm; internet; diunduh pada

2 Oktober 2017.

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2006-14.pdf; internet; diunduh

pada 2 Oktober 2017.

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2009-82.pdf; internet; diunduh

pada 2 Oktober 2017.

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2011-69.pdf; internet; diunduh

pada 2 Oktober 2017.

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

https://www.iaea.org/sites/default/files/gov2012-50.pdf; internet; diunduh

pada 2 Oktober 2017.

United Nation Security Council. 2006. Resolution 1696 (2006). Tersedia di

http://www.un.org/ga/search/view_doc.asp?symbol=S/RES/1696%282006

%29. Internet; diunduh pada 26 Oktober 2017.

United Nation Security Council. Resolution 1696 (2006). Tersedia di

http://www.un.org/ga/search/view_doc.asp?symbol=S/RES/1696%282006

%29. Internet; Diunduh pada 26 Oktober 2017.

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

http://www.iaea.org/newscenter/focus/iaeairan/iaea_resolutions.shtml,

internet; diunduh pada 2 Oktober 2017.

"Moscow presents West with list of watered-down sanctions on Iran," The island,

November 2006 [artikel on-line]; tersedia di

http://www.island.lk/2006/11/10/world3.html; internet; diunduh pada 2

Oktober 2017.

"El Baradei approves of Iran's recent response to IAEA call," Islamic Republic

News Agency, 24 November 2006.

United Nation Security Council. 2006. Resolution 1737 (2006). Tersedia di

http://www.un.org/ga/search/view_doc.asp?symbol=S/RES/1737%282006

%29. Internet; diunduh pada 26 Oktober 2017.

US issues new sanctions on Iran’s State Bank -Seeks to Push Regime to Halt

Nuclear Effort. The Boston Globe. 26 Oktober 2007 tersedia di

http://archive.boston.com/news/nation/articles/2007/10/26/us_issues_new_s

anctions_on_irans_state_banks/; internet; diunduh pada 26 Oktober 2017.

Page 98: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

xix

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

http://www.iaea.org/newscenter/focus/iaeairan/iaea_resolutions.shtml,

internet; diunduh pada 2 oktober 2017.

IAEA. 2014. IAEA Resolutions. Tersedia di

http://www.iaea.org/newscenter/focus/iaeairan/iaea_resolutions.shtml,

internet; diunduh pada 2 oktober 2017.

United Nation Security Council. 2007. Resolution 1747 (2007). Tersedia di

http://www.un.org/ga/search/view_doc.asp?symbol=S/RES/1747%282007

%29. Internet; diunduh pada 26 Oktober 2017.

Toni Ervianto. 2014. Memahami Sikap Indonesia Dalam Soal Resolusi DK PBB

No 1747 Tentang Nuklir Iran. tersedia di

http://www.wikimu.com/News/Print.aspx?id=2604. Internet; diunduh pada

26 Oktober 2017.

Iran Nuclear Chronology, NTI may 2011 [jurnal on-line]; tersedia di

https://www.nti.org/media/pdfs/iran_nuclear.pdf?_=1316542527; internet;

diunduh pada 27 oktober 2017.

"IAEA chief's report shows not deviation in Iran's nuclear programme," Iranian

News Agency (IRNA), 24 May 2007.

"IAEA: Iran Cooperating in Nuclear Investigation," The Washington Post, 31

August 2007 tersedia di http://www.washingtonpost.com/wp-

dyn/content/article/2007/08/30/AR2007083000460.html?hpid=sec-world;

internet; diunduh pada 27 Oktober 2017.

Iran Nuclear Chronology, NTI may 2011 [jurnal on-line]; tersedia di

https://www.nti.org/media/pdfs/iran_nuclear.pdf?_=1316542527; internet;

diunduh pada 27 oktober 2017

United Nation Security Council. 2008. Resolution 1803 (2008). Tersedia di

http://www.un.org/ga/search/view_doc.asp?symbol=S/RES/1803%282008

%29. Internet; diunduh pada 26 Oktober 2017.

Iran Nuclear Chronology, NTI may 2011 [jurnal on-line]; tersedia di

https://www.nti.org/media/pdfs/iran_nuclear.pdf?_=1316542527; internet;

diunduh pada 27 oktober 2017.

United Nation Security Council. 2008. Resolution 1835 (2008). Tersedia di

http://www.un.org/ga/search/view_doc.asp?symbol=S/RES/1835%282008

%29. Internet; diunduh pada 26 Oktober 2017.

Wiliam H. Kaempfer dan Anton D. Lowenberg, “The political Economy of

Economic Sanctions”, Handbook of Defense Economics, Vol. 2, 2007, 869

[jurnal on-line]; tersedia di http://www.sfu.ca/~schmitt/sanctions.pdf;

internet; diunduh pada 27 Oktober 2017.

Page 99: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

xx

Barbara Lewis, Tougher EU Sanctions against Iran Come into Force, Reuters, 22

Desember 2012, tersedia di http://www.reuters.com./article/2012/12/22/us-

eu-iran-sanctions-idUSBRE8BL04L20121222 internet; diunduh pada 9 Juli

2017.

Francesco Giumelli, How EU Sanction Work: A New Narrative, Institute for

Security Studies, ISSUE Chailot Paper No. 129, (Mei 2013), 10 [paper on-

line]; tersedia di

https://www.iss.europa.eu/sites/default/files/EUISSFiles/Chaillot_129.pdf;

internet; diunduh pada 27 Oktober 2017.

Ruairi Patterson, “EU Sanction on Iran: The European Political Context”, Middle

East Pliciy Council, Journal Essay, Vol. XX, No. 1, (2013) [jurnal on-line];

tersedia di http://www.mepc.org/eu-sanctions-iran-european-political-

context; internet; diunduh pada 28 Oktober 2017.

Council of the European Union, Press Release 3029th Council meeting, Foreign

Affairs 12560/10, (Brussels, 26 Juli 2010), 10. Tersedia di

http://www.consilium.europa.eu/ueDocs/cms_Data/docs/pressData/EN/foraf

f/115976.pdf; internet diunduh pada 27 Oktober 2017.

EIFEC, The European Union (EU) Strengthens Sanction on Iran, tersedia di

http://www.exportcompliance.eu/index.php/en/99-latest-news/200-

european-union-strengthens-sanctions-regulations-for-iran-latest-regulations

internet; diunduh pada 10 Juli 2017.

Definition of Embargo, tersedia di

http://www.investopedia.com/term/e/embargo.asp internet; diunduh pada 10

Juli 2017.

Official Journal of the European Union, Coucil Descision 2012/635/CFSP of 15

October 2012, Amandeming Decision 2010/413/CFSP Concering

Restrictive Measures Againts Iran, tersedia di http://eur-

lex.europa.eu/LexUriServ/LexUriServ.do?uri=OJ:L:2012:282:0058:0069:E

N:PDF; internet; diunduh pada 28 OKTOBER 2017.

Kasrah Naji. Ahmdinejad; Kisah Rahasia.

“UE Siapkan Paket baru, Iran Tolak Tawaran yang Mensyaratkan Penghentian

aktivitas Nuklir.” Kompas, Selasa, 16 Mei 2006.

Iran Tolaj Hentikan Pengayaan Nuklir tersedia di

http://okezone.com/read/2012/05/24/412/635099/iran-tolak-hentikan-

pengayaan-nuklir internet; diunduh pada 7 November 2017.

Karsan Budianto, Kebijaksn Luar Negeri iran Menyepakati Perjanjian The Joint

Comprehensive plan Of Action (JCPOA) Dalam Pembatasan Program

Nuklir Iran 2013-2015,[jurnal on-line]; tersedia di

https://media.neliti.com/media/publications/33036-ID-kebijakan-luar-

Page 100: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

xxi

negeri-iran-menyepakati-perjanjian-the-joint-comprehensive-plan-o.pdf;

internet; diunduh pada 8 November 2017.

IAEA Desak Iran Agar Lebih Kooperatif tersedia di http://www.dw.de/iaea-

desakiran-agarlebih-kooperatif/a-16240539 internet; diunduh pada 08

November 2017.

Iran's key nuclear sites, tersedia di www.bbc.com/news/world-middle-east-

11927720 internet; diunduh pada 6 Oktober 2017.

Joint Comprehensive Plan of Action Vienna, 14 July 2015, tersedia di

http://eeas.europa.eu/statementseeas/docs/iran_agreement/iran_jointcompre

hensive-plan-of-action_en.pdf. Internet; diunduh pada 6 oktober 2017.

Musa kazhim & Alfian hamzah, Iran Skenario Penghabisan. 11.

“Kemenangan Diplomasi Nuklir Iran” tersedia di

http://www.kompasiana.com/rezasyariati/kemenangan-diplomasi-

nukliriran_552adc7b6ea8344013552d30; internet; diunduh pada 10 Juni

2017.

“Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Terbesar Dunia”, tersedia di

http://www.indoberita.co.id/2015/04/pembangkit-listrik-tenaga-nuklir-

terbesar-dunia.html. Internet; diunduh pada 10 juni 2017.

Mohammad Sahimi, “Iran’s Nuclear Program: Are Nuclear Reactors Necessary?”,

Payvand Iran News, tersedia di www.Payvand.com/news/03/oct/1022.html;

internet; diunduh pada 6 Juni 2017.

Mohammad Sahimi, “Iran’s Nuclear Program: Are Nuclear Reactors Necessary?”,

Payvand Iran News, tersedia di dari

www.Payvand.com/news/03/oct/1022.html; internet; diunduh pada 6 Juni

2017.

Elena Ianchivichina,, Shantayanan Devarajan, dan Csilla Lakatos, Lifting

Economic Sanctions on Iran: Global Effects and Strategic Response. World

Bank Group: Middle East and North Africa Region February 2016.

Mirza maulana Ar-Rusyid, Mahmoud Ahmadinejad, Singa Persia.

Musa kazhim & Alfian hamzah, Iran Skenario Penghabisan.

Muhsin Labib, Dkk, Ahmadinejad,

Kasra Naji, Ahmadinejad; Kisah,

Ulama Moderat Hassan Rohani Terpilih Jadi Presiden Iran, tersedia di

http://www.tribunnews.com/internasional/2013/06/16/ulama-moderat-

hassan-rohaniterpilih-jadi-presiden-iran internet; diunduh pada 30 Agustus

2017.

Page 101: PERUBAHAN KEBIJAKAN LUAR NEGERI IRAN DALAM …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42132/1/FADEL... · Teori kebijakan luar negeri dengan menggunakan ... dengan AS dan

xxii

Hassan Rouhani: reformist insider who has anded iran’s isolation, tersedia di

http://www.theguardian.com/world/2015/apr/05/profilehassan-rouhani-iran;

internet; diunduh pada 1 September 2017.

Dina Y. Sulaeman, Politik Luar Negeri Iran: Global prespektif , [artikel on-line];

tersedia di http://indonesian.irib.ir/artikel/wacana/item/77655-

Politik_Luar_Negeri_Iran-_Global_Perspektif; internet; diunduh pada 1

September 2017.

John Limbert, “The Obama Administration”, tersedia di

http://iranprimer.usip.org/resource/obama-administration; internet; diunduh

pada 26 Oktober 2017.

Maseh Zarif, “U.S. Policy Toward Iran's Nuclear Program”, tersedia di

https://www.criticalthreats.org/analysis/u-s-policy-toward-irans-nuclear-

program#expressed%20policy; internet; diunduh pada 26 Oktober 2017.

Martin S. Indyk, Kenneth G. Lieberthal, dan Michael Ε. O7Hanion, dalam

“Council on Foreign Relations”, jstor.org, vol. 01 no.3 May/June 2012.

Scott Clement dan Peyton M. Craighill, “Poll: Clear majority supports nuclear

deal with Iran”, tersedia di

https://www.washingtonpost.com/world/national-security/poll-2-to-1-

support-for-nuclear-dealwith-iran/2015/03/30/9a5a5ac8-d720-11e4-ba28-

f2a685dc7f89_story.html?utm_term=.c72cffe9c499, internet; diunduh

pada 27 Oktober 2017.

Kamil, L. “Bush dan Politik Realisme AS” tersedia di

http://www.unisosdem.org/article_detail.php?aid=4419&coid=1&caid=24&

gid=4 Internet; diunduh pada 27 Oktober 2017.