PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI...

139
PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA DI CILODONG, DEPOK Skripsi Diajukan kepada Fakulktas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh: FACHRI NIM. 1112054100043 PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437 H/2016

Transcript of PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI...

Page 1: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK

TANI BINA AVERA DI CILODONG, DEPOK

Skripsi

Diajukan kepada Fakulktas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:

FACHRI

NIM. 1112054100043

PROGRAM STUDI KESEJAHTERAAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016

Page 2: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA
Page 3: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA
Page 4: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA
Page 5: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

i

ABSTRAK

Indonesia dikenal sebagai negara agraris, karena mayoritas para

penduduknya adalah para petani yang identik dengan kemiskinan. Kehidupan para

petani tidak sesuai dengan hasil jerih payah yang mereka perjuangkan.

Bagaimanapun, harus ada pergerakan atau program pemberdayaan yang dilakukan

untuk meminimalisir permasalahan-permasalahan yang dialami para petani. Salah

satunya pemberdayaan yang dilakukan Kelompok Tani Bina Avera di Cilodong

Depok. Pendiri dari kelompok tani ini sebenarnya sangat prihatin dengan warga

sekitar dan ada keinginan untuk mensejahterakan para petani lewat tanaman yang

bernama latin Aloevera. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

tahapan Pemberdayaan Masyarakat Petani Lidah Buaya serta perubahan sosial,

budaya dan ekonomi dalam Kelompok Tani Bina Avera di Desa Cilodong,

Depok.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kualitatif. Sedangkan tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses dan

Strategi pemberdayaan yang dilakukan Kelompok Tani Bina Avera serta

mengetahui Perubahan Sosial Ekonomi dan Budaya yang terjadi di dalam diri

Masyarakat Kelompok Tani Bina Avera di Cilodong, Depok Adapun subyek

dalam penelitian ini adalah pengurus dan anggota kelompok tani yang berjumlah

6 orang

Proses pemberdayaan Kelompok Tani Bina Avera dilakukan melalui

pertemuan rutin, praktek di lapangan serta berkumpul/musyawarah sesama para

anggota kelompok. Dalam pertemuan rutin diharapkan anggota kelompok tani

memanfaatkan kelompok tani sebagai tempat belajar, bertukar pikiran, dan

mendapatkan informasi tentang pertanian Lidah Buaya. Praktik di lapangan bisa

mengasah kemampuan dalam memperdalam ilmu cara menanam Lidah Buaya

dengan baik dan benar. Sedangkan sebagai tempat berkumpul/musyawarah

dimaknai sebagai tempat untuk berinteraksi antar anggota dan pengurus kelompok

tani yang bertujuan untuk membicarakan permasalahan-permasalahan yang

dihadapi Kelompok Tani Bina Avera di Cilodong, Depok. Dengan demikian,

bergabungnya para Petani Lidah Buaya bersama Kelompok Tani Bina Avera

dapat membantu dalam meningkatkan Kesejahteraan Sosial dan Ekonomi

Masyarakat di Cilodong, Depok. Hasil penelitian ini menunjukkan ada beberapa

perubahan-perubahan yang terjadi terhadap Kelompok Tani Bina Avera, yaitu:

Sosial, Ekonomi dan Budaya.

Page 6: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillah, segala puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat dan kasih sayangnya, sehingga skripsi ini dapat

terselesaikan. Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Besar

Muhammad SAW.

Penulisan karya ilmiah dalam bentuk skripsi merupakan salah satu

persyaratan untuk menyelesaikan studi strata satu (S1) guna memperoleh gelar

Sarjana Kesejahteraan Sosial di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta. Kebahagian yang tidak ternilai bagi penulis secara

pribadi adalah dapat mempersembahkan hasil yang terbaik kepada kedua orang

tua, seluruh keluarga dan pihak-pihak yang telah ikut andil dalam penyelesaian

karya ilmiah ini.

Sebagai bentuk penghargaan yang tidak tertuliskan, penulis sampaikan

ucapan terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, selaku Rektor UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Dr. Arief Subhan M.A selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi. Suparto, M.Ed Ph.D selaku Wakil Dekan Bidang Akademik.

Dr. Hj. Roudhonah, MA selaku Wakil Dekan Bidang Administrasi Umum.

Dr. Suhaemi, M.Si selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan.

Page 7: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

iii

3. Lisma Dyawati Fuaida, M.Si, selaku Ketua Jurusan Kesejahteraan Sosial

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta, Hj. Nunung Khoiriyah

M.A, Sekretaris Jurusan Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Dakwah dan

Ilmu Komunikasi.

4. Dr. Tantan Hermansah, M.Si, selaku Dosen Pembimbing skripsi peneliti

yang telah meluangkan waktunya memberikan bimbingan dan pengarahan

serta membantu literatur dalam proses penyelesaian skripsi ini.

5. Seluruh Dosen Prodi Kesejahteraan Sosial yakni Ibu Siti Napsiyah

Arieffuzzaman, MSW, Ibu Ellies Sukmawati, M.Si, Ibu Nurhayati Nurbus,

Bapak Ismet Firdaus, M.Si dan lainnya yang telah memberikan berbagai

ilmu dan pengetahuan khususnya tentang ilmu Kesejahteraan Sosial.

6. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi beserta

jajarannya, yang senantiasa memberikan ilmu, membimbing, dan

memberikan pengarahan selama perkulihan.

7. Kedua orang tua saya H. Asmawih Buckhori dan Hj Manih Ferdiana,

terima kasih untuk semua doanya, untuk semua jasa-jasanya dan semua

pengorbanannya.

8. Pimpinan serta staf Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Ilmu Dakwah

dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan

fasilitas kepustakaan kepada peneliti.

9. Pihak Kelompok Tani Bina Avera yang telah banyak membantu dalam

memperoleh data dan informasi yang penulis butuhkan dalam penyusunan

skripsi.

Page 8: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

iv

10. Kakak-kakak dan adik-adik saya Wita Puspita Sari, Panji Agung

Wicaksana, Fahmi dan si Kembar Kamal Kamil terima kasih atas

dukungan moril dan materiil dalam menempuh studi selama kuliah di UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

11. Sahabat dan teman-teman seperjuangan Jurusan Kesejahteraan Sosial

Angkatan 2012 (Wawan, Nikmal, Yoga, Yunus, Erik, Iqbal, Dado, Kiki,

Jeje, Onchu, Pak Yusuf dan lainnya), Sarah, Ican, Deblenk, Hari Tincle,

Mamat Buduk, yang terus memberikan dukungan dan support dalam

proses penyelesaian tugas akhir skripsi ini. Semoga Allah SWT membalas

semua kebaikan kalian. Amin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Jakarta, 16 Juni 2016

Penulis

Page 9: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii

DAFTAR ISI ..................................................................................................................... v

DAFTAR TABEL.............................................................................................................. vii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah .............................................................. 8

1. Pembatasan Masalah ................................................................................. 8

2. Perumusan Masalah .................................................................................. 8

C. Tujuan dan Manfaat ........................................................................................ 9

1. Tujuan Penelitian ...................................................................................... 9

2. Manfaat Penelitian .................................................................................... 10

D. Metodologi Penelitian ..................................................................................... 11

1. Lokasi Penelitian ....................................................................................... 11

2. Waktu Peneltian ........................................................................................ 11

3. Pendekatan Penelitian ............................................................................... 11

4. Jenis Penelitian .......................................................................................... 13

5. Sumber data ............................................................................................... 13

6. Teknik Pemilihan Subjek Penelitian ......................................................... 14

7. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 15

8. Teknik Analisa Data .................................................................................. 18

E. Teknik Penulisan ............................................................................................. 19

F. Tinjauan Pustaka ............................................................................................. 19

G. Sistematika Penulisan....................................................................................... 22

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 24

A. Pemberdayaan Masyarakat .............................................................................. 24

1. Pengertian Pemberdayaan ........................................................................ 24

2. Strategi Pemberdayaan .............................................................................. 27

3. Tahapan-Tahapan Pemberdayaan ............................................................ 29

B. Perubahan Masyarakat .................................................................................... 33

1. Perubahan Sosial ....................................................................................... 34

2. Perubahan Budaya .................................................................................... 41

3. Perubahan Ekonomi ................................................................................... 45

Page 10: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

vi

BAB III PROFIL KOMUNITAS .................................................................................. 46

A. Profesi Bisnis Lidah Buaya dan Perkembangan Petani Lidah Buaya di

Kota Depok ..................................................................................................... 47

B. Sejarah Kelompok Tani Bina Avera Cilodong Depok .................................... 48

C. Visi dan Misi Kelompok Tani Bina Avera....................................................... 52

D. Daftar Pengurus / Anggota Kelompok Tani Bina Avera ................................. 52

E. Dari Pengusaha Lidah Buaya sampai Kelompok Tani Bina Avera ................. 54

F. Pertanian Kecamatan Cilodong Depok ............................................................ 58

G. Tanaman Lidah Buaya ..................................................................................... 61

1. Kronologi Sejarah pemanfaatan Lidah Buaya ........................................... 61

2. Tanaman Lidah Buaya di Indonesia ........................................................... 62

3. Penyakit-penyakit yang bisa di obati dengan Lidah Buaya ....................... 63

BAB IV ANALISIS HASIL TEMUAN LAPANGAN ................................................... 65

A. Pemberdayaan Kelompok Tani Bina Avera ..................................................... 65

1. Strategi Pemberdayaan Masyarakat Tani Bina Avera ................................ 65

2. Tahapan-Tahapan Pemberdayaan Masyarakat Tani Bina Avera ................ 69

B. Perubahan Sosial dan Ekonomi Kelompok Tani Bina Avera ........................... 76

1. Perubahan Sosial Kelompok Tani Bina Avera............................................ 77

2. Perubahan Budaya Kelompok Tani Bina Avera ......................................... 87

3. Perubahan Ekonomi Kelompok Tani Bina Avera ....................................... 93

BAB V PENUTUP ............................................................................................................. 102

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 102

B. Saran .................................................................................................................. 104

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 106

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Rancangan Penelitian ......................................................................................... 15

Tabel 2 Definisi Perubahan Sosial Menurut Para Ahli .................................................... 35

Tabel 3 Definisi Perubahan Budaya Menurut Para Ahli ................................................. 42

Tabel 4 Database Holtikultura Petani di Kecamatan Cilodong ....................................... 60

Tabel 5 Perubahan Sosial Kelompok Tani Bina Avera ................................................... 85

Tabel 6 Perubahan Budaya Kelompok Tani Bina Avera................................................. 92

Tabel 7 Perubahan Ekonomi Kelompok Tani Bina Avera .............................................. 101

Page 12: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Grafik Pekerjaan Penduduk .............................................................................. 3

Gambar 2 Grafik Jumlah Produksi Tanaman Pertanian .................................................... 56

Page 13: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara umum kita dapat melihat bahwa pada saat ini kondisi rakyat

Indonesia sedang dihadapkan pada berbagai macam persoalan yang berantai,

seolah tidak diketahui pangkal dan kapan akan berujung. Salah satu dari

sekian banyak persoalan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah masalah

kemiskinan. Di Indonesia, masalah kemiskinan merupakan masalah sosial

yang senantiasa relevan untuk dikaji terus menerus. Ini bukan saja karena

masalah kemiskinan telah ada sejak lama dan masih hadir di tengah-tengah

kita saat ini, melainkan pemecahan masalah kemiskinan identik dengan

meningkatkan pendapatan orang-orang miskin. Kenyataannya, mungkin saja

masalah kemiskinan yang sebenarnya berhubungan dengan keterpencilan

suatu wilayah atau tidak tersedianya sarana ekonomi masyarakat.1

Kota Depok yang merupakan salah satu kota besar di Provinsi Jawa

Barat, sejak ditetapkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 15

Tahun 1999 tentang pembentukan Kota Depok sebagai wilayah administrasi

baru di Propinsi Jawa Barat mendorong Depok lahir dan tumbuh menjadi

kota baru. Letaknya yang sangat strategis, diapit oleh dua kota besar yaitu

Kota Jakarta dan Kota Bogor menyebabkan Kota Depok semakin

berkembang pesat sebagai Kota Satelit yaitu kota penunjang bagi kota-kota

1 Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan rakyat, (Bandung: PT Refika

Aditama, 2005), h. 76

Page 14: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

2

besar di sekitarnya dan merupakan “jembatan” masuk atau akses untuk

menuju ke kota besar.

Kini Depok lahir menjadi kota metropolitan baru, warga urban yang

berdatangan telah mengubah kehidupan baru Depok menjadi lebih modern.

Tidak dapat dipungkiri, masalah baru mulai berdatangan. Urbanisasi sedikit

banyak menyebabkan lahirnya masalah ketimpangan-ketimpangan

pemerataan seperti ketidakmerataan jumlah dan kepadatan penduduk,

ketimpangan pembangunan antar kecamatan, perbedaan kecepatan

perkembangan ekonomi, perbedaan tingkat SDM, serta ketimpangan

penyediaan sarana dan prasarana dan lain sebagainya yang pada akhirnyan

mengarah pada ketimpangan kemiskinan.2

Dampak dari berkembangnya Kota Depok menjadi kota primadona

tujuan urbanisasi secara tidak langsung berimpliksi pula pada

keberlangsungan masyarakat minoritas di dalamnya. Hal tersebut bisa diukur

berdasarkan bidang pekerjaan yang ditekuni oleh masyarakatnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kota Depok pada tahun 2015, bidang

pekerjaan yang ditekuni oleh masyarakat Kota Depok antara lain yaitu bidang

jasa kemasyarakatan, bidang pertambangan dan penggalian, listrik, gas, air

minum, konstruksi dan usaha persewaan, bidang perdagangan, rumah makan,

hotel dan apartement, bidang industri pengolahan serta bidang pertanian,

kehutanan, perkebunan dan perikanan. Berikut ini adalah jumlah presentase

2 Widiyaningsih, “Analisis Tingkat Keberdayaan masyarakat melalui Program

Pengembanga komoditas Buah Belimbing pada kelompok tani Belimbing di Kecamatan Pancoran

Masm Kota Depok”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia

Depok, 2013), h. 4

Page 15: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

3

bidang pekerjaan yang ditekuni oleh masyarakat kota Depok yang dijelaskan

dalam bentuk diagram.

Gambar 1.

Grafik Penduduk 15 tahun ke atas yang Bekerja Menurut Pekerjaan Utama

Sumber: BPS Depok, 2015

Berdasarkan diagram tersebut dapat dilihat bahwa masyarakat yang

berprofesi sebagai petani merupakan salah satu kelompok minoritas yang ada

di Kota Depok. Jumlah petani di Kota Depok hanya mencapai 8% dari

seluruh jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja. Sedangkan

bidang yang paling banyak diminati oleh masyarakat Kota Depok adalah jasa

kemasyarakatan yang mencapai 30%.

Di negara yang sedang berkembang, umumnya kegiatan

perekonomiannya sangat ditujukan oleh sektor pertanian. Sehingga

pembangunan yang menonjol juga berada pada sektor pertanian.

Pembangunan yang mendasar pada sektor pertanian sangat dibutuhkan,

pertambangan

dan penggalian,

listrik, gas, dan

air minum,

konstruksi dan

usaha persewaan

25%

perdagangan,

rumah makan,

hotel dan

apartement

22%

Jasa

Kemasyarakatan

30%

Industri

Pengolahan

15%

pertanian,

kehutanan,

perkebunan dan

perikanan

8%

Page 16: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

4

karena hasilnya dapat meningkatkan mutu makanan penduduk dan

kesejahteraan para petani.3

Sudah sewajarnya para petani mendapatkan hak-hak mereka yang

telah di nobatkan sebagai pahlawan bangsa, karena hasil kerja keras mereka

lah kita mendapatkan sumber-sumber makanan yang menjadikan kita sebagai

orang yang berguna khususnya bagi keluarga sendiri. Tetapi mayoritas para

petani ini tidak ada yang merasakan kesejahteraan, baik secara ekonomi

maupun sosial. Karena pada saat ini, kualitas sumberdaya manusia yang

bekerja pada sektor pertanian masih rendah dibandingkan dengan sektor lain.4

Sesuai amanat yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, tujuan

negara adalah memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan

bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan

kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.5 Tujuan bernegara ini

diwujudkan dalam landasan sila kelima Pancasila yaitu Keadilan Sosial Bagi

Seluruh Rakyat Indonesia. Pencapaian tujuan negara tersebut dilakukan

dengan pembangunan berkelanjutan yang melibatkan seluruh masyarakat.

Untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan diperlukan

kondisi yang mendukung produktivitas petani. Salah satunya diwujudkan

dengan adanya pihak yang berperan dalam memberikan pemberdayaan atau

penyuluhan kepada para petani. Penyuluhan ataupun pemberdayaan ditujukan

guna meningkatkan edukasi dan praktik di lapangan agar para petani di

Indonesia lebih maju dan sejahtera.

3 Kebijakan Pertanian Perlu dibenahi, Tabloid Agropolitan, Edisi I, 26 Desember 2015, h. 2

4 Dillon, “Pertanian Membangun Bangsa”, (Jakarta: Sinar Harapan, 1999), Cet 1, h. 32.

5 Pancasila Dasar 1945

Page 17: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

5

Konsep kesejahteraan juga tertuang dalam Undang-Undang Republik

Indonesia No 11 tahun 2009 tentang kesejahteraan Sosial, yang menjelaskan

bahwa kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,

spiritual dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu

mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.6

Sedangkan dalam Pasal 2 Ayat 1 UU Nomor 6 Tahun 1974 tentang

Ketentuan-Ketentuan Pokok Kesejahteraan Sosial ditegaskan bahwa

kesejahteraan sosial ialah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial,

material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan, dan

ketentraman lahir batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk

mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan-kebutuhan jasmaniah, rohaniah

dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri, keluarga, serta masyarakat dengan

menjunjung tinggi hak-hak atau kewajiban manusia sesuai dengan pancasila.7

Adapun dalam al-Quran juga terdapat perintah bagi manusia untuk bekerja

agar dapat menyejahterakan kehidupannya, yakni dalam sûrah at-Taubah/09 :

105 berikut.

"Bekerjalah kamu, Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang

mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada

6 Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial 7 Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 1974 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok

Kesejahteraan Sosial

Page 18: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

6

(Allah) yang mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-

Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan”.8

Pada ayat diatas dijelaskan mengenai perintah bagi umat Islam untuk

melakukan aktivitas-aktivitas sebagaimana Allah SWT telah memberikan

rezeki kepada seluruh umat Islam yang beriman. Sebagai hambanya, manusia

hanya untuk disuruh mencari keridhaannya agar apa yang telah kita hasilkan

mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.

Petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian yang perlu

diberdayakan agar mereka mampu menganalisa masalah dan peluang yang

ada serta mencari jalan keluar sesuai sumber daya yang dimilikinya. Konsep

yang digunakan dalam memberdayakan petani melalui konsep kelompok.

Pentingnya kelompok bagi kehidupan manusia bertumpu pada kenyataan

bahwa manusia adalah mahluk sosial. Artinya secara alamiah manusia tidak

dapat hidup sendirian. Dalam perjuangan hidupnya, guna memenuhi

kebutuhan hidup manusia tidak terlepas dari interaksinya dengan manusia

sekelilingnya. Dengan demikian, hampir dari seluruh waktu dalam kehidupan

sehari-hari dihabiskan melalui interaksi dalam kelompok, dapat dikatakan

bahwa pada setiap perkembangannya manusia membutuhkan kelompok.

Dengan adanya kelompok tani maka akan ada kemudahan petani dalam

meyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada pada bidang

pertaniannya, selain itu juga dapat memberikan kelanggengan usaha pada

petani serta lebih terorganisir lagi terhadap petani. Sehingga petani dapat

8 Al Quran dan terjemah, Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012

Page 19: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

7

lebih kreatif dan mandiri dalam pengelolahan pertanian serta petani dapat

meningkatkan produksi pertaniannya dengan semaksimal mungkin.9

Kota Depok berpeluang besar menjadi sentra usaha pembudidayaan,

baik tanaman dan perternakan. Bila dilihat dari banyaknya lahan yang bisa

dipakai untuk usaha pembudidayaan, ataupun menggunakan halaman

pekarangan rumah sebagai sarana pembudidayaan, seperti pembudidayaan

ikan hias, tanaman hias burung hias berkicau yang tersebar di seluruh penjuru

Kota Depok. Disisi lain, ada sebuah potensi unggulan Kota Depok yang

mempunyai prospek cerah di masa mendatang, yakni Aloevera atau sering

disebut lidah buaya.10

Demikian halnya yang terjadi pada kelompok tani yang dinamakan

“Bina Avera” berada pada Desa Cilodong, Kota Depok. Kelompok Bina

Avera ini fokus terhadap Tanaman Lidah Buaya dari mulai

membudidayakannya sampai menjadi barang yang bernilai tinggi, seperti

produk olahan yang berbahan baku lidah buaya. Kelompok yang berbasis

tanaman Aloevera ini sudah menggeluti pada sektor pertanian lidah buaya

kurang lebih 5 tahun. Berawal dari salah seorang pengurus yang terjun

terlebih dahulu yang bereksperimen dengan tanaman lidah buaya seperti

pembuatan minuman Aloevera dan hasil olahan produk beliau mendapat

respon positif dari masyarakat sekitar. Lalu beliau mengembangkan usahanya

sampai sukses seperti sekarang ini. Beliau pun berinisiatif untuk

memberdayakan masyarakat sekitar dan sudah ada 22 warga yang ikut

9 Bustanul Arifin, Pertanian Era Transisi, (Lampung: Universitas Lampung Press, 2001),

hlm 47. 10

Hasil wawancara dengan Bu Tantri, Pendiri Kelompok Tani Bina Avera, 30 Maret

2016

Page 20: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

8

berpartisipasi dalam kelompok yang dinamakan “Kelompok Tani Bina

Avera”.

Apabila dilihat dari keberadaan kelompok tani Bina Avera, Cilodong

Depok, kelompok ini merupakan satu-satunya kelompok petani yang

menggunakan konsep pemberdayaan dibidang pertanian Lidah Buaya. Selain

itu, tanaman Lidah Buaya sendiri memiliki berbagai khasiat, yaitu mengobati

wasir, diabetes, mengatasi obesitas, hipertensi, AIDS, kanker, dan penyakit

lainnya. Oleh sebab itu, alasan penulis meneliti tentang kelompok tani Bina

Avera karena tanaman lidah buaya yang unik, memliki banyak khasiat dan

jarang di temukan dalam bentuk olahan seperti makanan dan minuman.

Sehingga penulis mengambil judul penelitian, yaitu “Perubahan

Keberdayaan Masyarakat Kelompok Tani Bina Avera di Cilodong

Depok”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dari beberapa identifikasi masalah tersebut, supaya penelitian lebih

terarah sesuai dengan judul dan tujuan dilakukannya penelitian, maka

penulis memberikan batasan permasalahan ini hanya pada Perubahan-

perubahan Sosial dan Ekonomi serta proses pemberdayaan bagi

masyarakat Petani Lidah Buaya di Cilodong, Depok.

2. Perumusan Masalah

Untuk mempertajam kajian, perumusan masalah yang diajukan dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

Page 21: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

9

a. Bagaimana tahap-tahap pemberdayaan kelompok tani Bina Avera di

Cilodong, Depok?

b. Bagaimana perubahan sosial, ekonomi dan budaya masyarakat

kelompok tani Bina Avera di Cilodong, Depok?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahui proses pemberdayaan Kelompok Tani Bina Avera

di Cilodong, Depok.

b. Untuk mengetahui Perubahan Sosial Ekonomi Masyarakat Kelompok

Tani Bina Avera di Cilodong, Depok.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Akademis

Menambah pengetahuan dan wawasan tentang Kelompok Tani

Lidah Buaya dan hubungannya dengan kesejahteraan sosial Ekonomi

bagi petani lidah buaya serta dapat dijadikan bahan untuk perbandingan

sebagai penelitian selanjutnya.

1) Untuk Para Petani Lidah Buaya

Dari hasil penelitian ini di harapkan para petani Lidah Buaya dapat

mengetahui arti penting keberadaan Kelompok tani dan terpacu

untuk berinovasi membangun sebuah usaha kreatifitas-kreatifitas

yang bernilai tinggi lainnya.

Page 22: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

10

2) Untuk peneliti

Dari hasil penelitian ini di harapkan peneliti bisa menambah

pengetahuan dan wawasan dalam ilmu pengetahuan kesejahteraan

sosial yang nantinya ilmu tersebut bisa manfaat bagi orang lain dan

semoga peneliti tidak ada kata habis atau selesai dalam belajar dan

meneliti tentang lidah buaya pada khususnya.

3) Untuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi atau saran

dan sumbangan pemikiran kepada akademik maupun jurusan

Kesejahteraan Sosial, terutama pemikiran tentang pemberdayaan

petani lidah buaya.

b. Manfaat Praktis

Dapat memberikan informasi tentang Kelompok Tani Lidah Buaya

di sekitar serta bagaimana kontribusi kelompok Tani dalam

kesejahteraan sosial ekonomi bagi petani lidah buaya.

1) Untuk kelompok Tani

Penelitian ini agar dapat memberikan masukan yang positif kepada

pengurus maupun pengelola, anggota kelompok tani, dalam

mengembangkan dan mengelola organisasi Kelompok Tani Bina

Avera sesuai dengan visi dan misi utama.

2) Untuk peneliti dan universitas

Dari hasil penelitian ini di harapkan peneliti dan pihak jurusan juga

tidak sekedar mengetahui teori namun juga bisa mempraktikannya

dalam kegiatan sehari-hari khususnya dalam bidang pertanian.

Page 23: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

11

D. Metodologi Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian mengambil di Jalan H. Dimun Raya No.4 RT.5/6

Cilodong, Depok – Jawa Barat. Disana penulis melakukan penelitian

untuk mendapatkan informasi dari pengurus Kelompok Tani Bina Avera

dengan observasi terlebih dahulu, wawancara langsung untuk mengetahui

bagaimana tingkat Perubahan Sosial dan pendapatan ekonomi para petani

melalui program pemberdayaan Kelompok Tani Bina Avera.

Alasan penulis memilih lokasi penelitian di Kelompok Tani Bina

Avera Cilodong Depok ialah di kota Depok Sudah banyak kelompok tani

tetapi mereka hanya menanam tanaman-tanaman yang mainstream saja,

seperti halnya sayur-sayuran, umbi-umbian serta padi dan lain lain. Tetapi

jarang kelompok tani yang membudidayakan tanaman lidah buaya, dan

kelompok tani bina avera adalah salah satu kelompok yang

membudidayakan tanaman tersebut.

2. Waktu Peneltian

Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan

bulan Mei 2016

3. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian lapangan terdapat dua kelompok besar pendekatan

penelitian. Pendekatan tersebut yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif.

Page 24: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

12

Pendekatan tersebut dapat membantu peneliti ketika melakukan penelitian

dengan jenis penelitian apapun.11

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode kualitatif

deskriptif, yaitu data yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar

dan bukan angka-angka. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat diperoleh dengan

menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari

pengukuran. Penelitian kualitatif secara umum bisa digunakan untuk

penelitian tentang kehidupan masyarakat, sejarah, tingkah laku, aktivitas

sosial, dan lain-lain. Laporan penelitian akan berisi kutipan-kutipan data

untuk memberi gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut

mungkin berasal dari naskah wawancara, catatan lapangan, foto,

videotape, dokumen pribadi, catatan atau memo dan dokumen resmi

lainnya.12

Jadi, dalam hal ini penulis menggunakan pendekatan kualitatif

deskriptif dengan alasan karena penelitian kualitatif lebih mengena dengan

Kelompok Tani Bina Avera yang diamati oleh penulis, di mana penulis

berusaha menyelami kehidupan keseharian para anggota kelompok, dalam

rangka meningkatkan perubahan keberdayaan sosial ekonomi yang

dialami para anggota kelompok dalam bidang Pertanian Lidah Buaya di

Cilodong Depok.

11

Nurul Hidayati, Metodologi Penelitian Dakwah: Dengan Pendekatan Kualitatif

(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h..7. 12

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remeja Rosda

Karya, 2007), cet-23, h.11.

Page 25: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

13

4. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif, yaitu data

yang dikumpulkan adalah berupa kata-kata, gambar dan bukan angka.13

Dengan demikian, laporan penelitianakan berisi kutipan-kutipan dari

pengurus Kelompok Tani Bina Avera dan masyarakat petani serta

beberapa dokumen yang berkaitan dengan Lidah Buaya untuk memberikan

gambaran penyajian laporan program pemberdayaan yang dilakukan oleh

Kelompok Bina Avera Cilodong, Depok.

5. Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua

macam, yaitu data primer dan data sekunder ;

a. Data Primer

Data primer sendiri terbagi menjadi 2 sumber data yaitu :

1) Utama, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subjek

penelitian. Yaitu pengurus Kelompok Tani Bina Avera yang terkait

dalam pembudidayaan Lidah Buaya di Jalan H. Dimun Raya No.4

RT.5/6 Cilodong, Depok.

2) Pendukung, yaitu data yang diperoleh dari Anggota Kelompok

Tani Bina Avera di Jalan H. Dimun Raya No.4 RT.5/6 Cilodong,

Depok. Baik yang terlibat maupun yang tidak terlibat dalam

kegiatan pembudidayaan Lidah Buaya di Kelompok Tani Bina

Avera.

13

Imam Gunawan, Metodologi Penelitian Kualitatif :Teori dan praktik (Jakarta: PT Bumi

Ksara, 3013) h. 103.

Page 26: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

14

b. Data Sekunder

Sedangkan Data Sekunder merupakan data yang penulis peroleh

baik berupa dokumen, arsip-arsip, memo atau catatan tertulis lainnya

maupun gambar atau benda yang berkaitan dengan penelitian. Data

sekunder penulis peroleh dari media massa, jurnal, buku-buku dan

lain-lain.

6. Teknik Pemilihan Informan

Subyek dalam penelitian ini adalah Kelompok Tani Bina Avera

yang mengalami Perubahan keberdayaan masyarakat Petani melalui

Pembudidayaan Lidah Buaya di Cilodong, Depok.

Informan dalam penelitian ini adalah Ketua Pengurus Kelompok

Tani Bina Avera dan Masyarakat Petani Lidah Buaya terlibat dalam

Perubahan Keberdayaan Pembudidayaan Lidah Buaya di Kampung

Cilodong Depok. Alasan penulis menganggap orang-orang yang

disebutkan tadi adalah karena penelitian fokus kepada Masyarakat Petani

Lidah Buaya yang ikut dalam program pemberdayaan dari kelompok Tani

Bina Avera. Apakah melalui program tersebut Anggota Kelompok Tani

Bina Avera bisa berdampak positif seperti meningkatkan kesejahteraan

sosial dan ekonomi mereka. Termasuk ketua pengurus kelompok Bina

Avera yaitu Tantri Guntari yang ikut terlibat dalam proses antara dari hasil

wawancara penulis dengan para anggota Kelompok Tani Bina Avera di

Cilodong Depok.

Page 27: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

15

Tabel 1

Rancangan Penelitian

No.

Informan

Informasi yang dicari

Jumlah

Metode

Pengumpulan

Data

1. Ketua pengurus

kelompok Tani

Bina Avera

Gambaran umum tentang

Kelompok Tani Bina Avera,

Tahap-tahap pemberdayaan

Kelompok Tani Bina Avera,

proses pembudidayaan lidah

buaya, kegiatan yang dilakukan

Kelompok Tani Bina Avera.

1 Wawancara bebas

terstruktur,

dokumentasi.

2. Anggota

Kelompok Tani

Bina Avera

yang mengalami

Keberdayaan.

Perubahan dari segi sosial,

budaya dan ekonomi setelah

menjadi kelompok tani Bina

Avera, hambatan-hambatan yang

dirasakan, keberhasilan yang

dicapai.

3 Wawancara bebas

terstruktur,

observasi dan

dokumentasi

3. Anggota

Kelompok Tani

Bina Avera

yang belum

mengalami

Keberdayaan.

Perubahan dari segi sosial,

budaya dan ekonomi setelah

menjadi kelompok tani Bina

Avera, hambatan-hambatan yang

dirasakan, keberhasilan yang

dicapai.

2 Wawancara bebas

terstruktur,

observasi.

7. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan informasi dilakukan dengan wawancara,

observasi dan studi dokumentasi, berikut penjelasannya:

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.

Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara

Page 28: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

16

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu.14

Ada salah satu metode ketika melakukan wawancara. Yaitu

metode wawancara mendalam. Metode wawancara mendalam secara

umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian

dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara

dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa

menggunakan pedoman (guide) wawancara, di mana pewawancara dan

informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama. Dengan

demikian, kekhasan wawancara mendalam adalah keterlibatannya

dalam kehidupan informan. serta kapan dimulai dan diakhiri. Namun,

kadang kala informan pun dapat menentukan perannya dalam hal

kesepakatan mengenai kapan waktu wawancara mulai dilaksanakan dan

diakhir.15

Informan yang penulis wawancarai ialah Bu Tantri selaku ketua

kelompok Tani Bina Avera Cilodong Depok. Karena Bu Tantri adalah

sosok yang telah membuat perubahan bagi para anggota kelompok tani

khususnya dalam bidang Pertanian Lidah Buaya dan sekaligus Pendiri

dari Kelompok Tani Bina Avera di Cilodong Depok. Penulis sudah

mewawancarai beliau sebanyak 2 kali yang bertempatan di perkebunan

Bu Tantri. Informan selanjutnya ialah para anggota Kelompok Tani

14

Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: Bandung: PT. Remeja

Rosda Karya, 2007), h. 186 15

M. Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif (Jakarta: Kencana Prenada Media Group,

2009), h. 108

Page 29: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

17

Bina Avera yang sudah mengalami perubahan dan yang belum

mengalami perubahan dalam Pemberdayaan di Pertanian Lidah Buaya.

b. Observasi

Sedangkan Observasi atau pengamatan adalah metode pertama

yang digunakan dalam sebuah penelitian ilmiah. Observasi berarti

pengamatan dan pencatatan sistematis terhadap fenomena-fenomena

yang di selidiki. Dalam hal ini, aktifitas pengamatan meliputi kegiatan

manusia dan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan

seluruh indera, terutama indera pengelihatan untuk melihat segala

aktifitas di lokasi penelitian, dan telinga sebagai indera pendengaran

untuk mendengar segala bentuk aktifitas di lokasi penelitian.16

Pengamatan yang penulis lakukan adalah terhadap fenomena

dari Pekerjaan Bu Tantri yang masih beraktifitas dalam kegiatan

usahanya yaitu Tanolavera. Home Industri Bu Tantri sendiri yaitu

berada di dalam rumahnya, disana terdapat karyawan yang sedang

menjalankan proses usah Bu Tantri. seperti, pembuatan Minuman Lidah

Buaya dan lain-lain. Sedangkan perkebunan Lidah Buaya milik Bu

Tantri terdapat di depan Kantor Kecamatan Cilodong yang letaknya tak

jauh dari rumah Bu Tantri. disana terdapat karyawan lainnya yang

sedang mengurusi Tanaman Lidah Buaya dan Tanaman Hias seperti

Bunga Kamboja Jepang, Bunga Tulip, dan masih banyak bunga

lainnya.

16

Suhartini Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka

Cipta, 1996), h. 145.

Page 30: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

18

Sedangkan anggota dari Kelompok Tani Bina Avera lainnya

sedang sibuk terhadap urusannya masing-masing. Seperti halnya

dengan Bu Wiyah yang sedang menjaga warung kecil miliknya, Bu

Dewi yang sedang menjaga anaknya, hanya Pak Muhayar saja yang

terlihat masih mengurusi Pertanian Lidah Buaya miliknya di Daerah

Cilodong.

c. Dokumentasi

Studi Dokumentasi adalah data-data yang tertulis yang

mengandung keterangan dan penjelasan serta pemikiran tentang

fenomena yang masih aktual.17

Dokumen resmi yang digunakan penulis

adalah buku harian yang bermanfaat dengan ditulis memberikan

tanggapan tentang peristiwa-peristiwa disekitar penulis yang berisikan

informasi dari Kelompok Tani Bina Avera.

8. Teknik Analisa Data

Setelah data yang diperlukan terkumpul, langkah selanjutnya

adalah penyusunan data secara sistematis sesuai dengan rumusan masalah

dan tujuan penelitian. Dalam melakukan analisa data, penulis

menggunakan sistem kategorisasi. Kategorisasi berarti penyusunan

kategori, dan kategori tidak lain adalah salah satu tumpukan dari

seperangkat tumpukan yang disusun atas dasar pikiran, intuisi, pendapat,

atau kriteria tertentu.18

Sistem kategorisasi ini adalah Perubahan

17

Lexi.J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung; PT. Remaja Rosda Karya

2001) Cet. Ke-15, h. 13. 18

Ibid., hlm. 252.

Page 31: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

19

Keberdayaan kelompok tani terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi

masyarakat petani Lidah Buaya.

9. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Untuk menetapkan keabsahan data dalam penelitian ini, diperlukan

teknik pemeriksaan, dimana teknik pemeriksaan dalam penulisan skripsi

ini penulis menggunakan kriteria derajat kepercyaan dan kriteria kepastian.

E. Teknik Penulisan

Penulisan dalam penelitian ini mengacu pada buku Pedoman

Penulisan Karya Ilmiah (Skripsi, Tesis dan Disertasi) yang disusun oleh Tim

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, diterbitkan oleh UIN Jakarta Press, 2007,

cetakan ke-2.

F. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian ini, penulis melakukan kajian kepustakaan dengan

tujuan untuk memperoleh data dari beberapa sumber tertulis baik berupa

buku-buku bacaan ataupun sumber lainnya. Setelah melakukan penelusuran

koleksi skripsi pada Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Dakwah

dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

ada beberapa skripsi yang fokusnya sama, yaitu tentang Pemberdayaan

melalui kelompok Tani, salah satunya skripsi yang di tulis oleh :

a. Syaiful, mahasiswa jurusan Pengembangan Masyarakat Islam UIN

Jakarta dengan judul: “Upaya Kelompok Tani Sakati Makmur Dalam

Pemberdayaan Ekonomi Petani Pasir Putih Melalui Pertanian

Page 32: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

20

Jambu Merah.” Isi skripsi yang ditulis oleh syaiful ialah mengenai

Program Pemberdayaan Ekonomi Petani dalam Meningkatkan

Pengetahuan dan Keterampilan Petani melalui Sekolah Lapang (SL)

dimana dalam skripsi ini membahas tentang program pemberdayaan

Ekonomi para petani jambu merah, sedangkan peneliti menggambarkan

perubahan keberdayaan masyarakat kelompok tani lidah buaya dari segi

sosial ekonomi dan budaya.

b. Yati Reni, mahasiswa Pengembangan Masyarakat Islam UIN Jakarta

dengan judul: “Evaluasi Terhadap Upaya Sekretariat Bina Desa

Jakarta dalam Meningkatkan Kesejahteraan kelompok Tani

Organik Bakti Lestari Desa Paseh, Kec. Banjarmangu, kab.

Banjarnegara, Jawa Tengah.” Isi skripsi yang di tulis oleh Yati ialah

untuk mengetahui evaluasi kegiatan Bina Desa Jakarta dengan kelompok

Tani organik Bakti Lestari dan menilai sejauh mana efektivitas kegiatan

dilihat dari hasil program tersebut, sedangkan peneliti membahas tentang

bagaimana proses keberdayaan masyarakat petani lidah buaya Kota

Depok yang terdiri dari tahap-tahap serta strategi pemberdayaan.

c. Widiyaningsih, mahasiswa Ilmu Administrasi Negara UI Depok dengan

judul: “Analisis Tingkat Keberdayaan Masyarakat melalui Program

Pengembangan Komoditas Buah Belimbing pada Kelompok Tani

Belimbing di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok.” Isi skripsi

yang di tulis oleh Widiyaningsih ialah Untuk mengetahui dampak dan

perubahan sosial ekonomi yang terjadi pada masyarakat Situ setelah

adanya musibah Situ Gintung. Seperti apa Dampak pada pekerjaan

Page 33: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

21

masyarakat situ gintung, dampak pada kelembagaan sosialnya, serta

dampak pada nilai sistem nilai yang terkandung pada masyarakat sosial

di sekitar situ gintung. Sedangkan peneliti membahas tentang perubahan

dari segi sosial, budaya dan ekonomi masyarakat kelompok tani Bina

Avera di Cilodong, Depok.

d. Hindrina Perdhama Sari, mahasiswa Biologi UI Depok dengan Judul:

“Pertumbuhan Lidah Buaya (Aloe Chinensis Baker) Pada Media

Tanam Campuran Tanah dan Kompos.” Isi Skripsi yang di tulis oleh

Sari ialah bagaimana pertumbuhan suatu tanaman Lidah Buaya jika

melalui media tanam campuran antara tanah dan kompos. Serta apakah

tanaman lidah buaya bisa tumbuh sesuai dengan yang di ekspetasi kan

seperti jenis tanaman lidah buaya lainnya. Berbeda dengan penelitian

skripsi ini yang lebih membahas tentang bagaimana proses keberdayaan

petani lidah buaya serta perubahan sosial, budaya dan ekonominya.

e. Linda, mahasiswa Teknik Industri UI Depok dengan Judul: “Studi

Kelayakan Pengembangan Usaha Minuman Lidah Buaya Avera.” Isi

Skripsi yang di tulis oleh Linda ialah tentang cara mengembangkan usaha

yang berkaitan dengan lidah buaya, dan menjadikan produk yang

berbahan baku dari tanaman lidah buaya menjadi produk olahan yang

bernilai tinggi yaitu minuman lidah buaya. Serta cara memasarkan

produk olahan tersebut ke masyarakat dengan kualitas tinggi yang tidak

kalah dengan produk olahan minuman yang sudah terjun duluan di

pasaran. Sedangkan skripsi yang di teliti oleh penulis ialah program

pemberdayaan kelompok tani yang lebih fokus terhadap Perubahan

Page 34: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

22

dalam kesejahteraan sosial, budaya dan ekonomi masyarakat petani di

kampung Sukamaju Cilodong Depok.

G. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam penulisan ini, maka penulis membagi

sistematika penulisan ke dalam lima bab yang mana rinciannya sebagai

berikut :

BAB I : Pendahuluan, Bab ini berisi tentang latar belakang

masalah, pembatasan masalah dan perumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian,

Teknik Penulisan, Tinjauan pustaka serta sistematika

penulisan.

BAB II : Landasan Teori, Bab ini berisi tentang teori-teori yang

berkaitan dengan penelitian ini, yang terdiri dari Pengertian

Pemberdayaan, Proses Pemberdayaan, Strategi

Pemberdayaan, dan Tahapan-tahapan Pemberdayaan.

Pengertian Perubahan, Perubahan Sosial, ekonomi dan

Budaya, Faktor pendukung Perubahan Sosial, Faktor

perubahan Budaya dan Pendapatan Ekonomi.

BAB III : Profil Komunitas, Bab ini berisi tentang profil dari

kelompok Tani Bina Avera, yang terdiri sejarah singkat,

visi dan misi, Daftar Pengurus Kelompok Tani Bina Avera,

Dari Pengusaha Lidah Buaya sampai Kelompok Tani Bina

Page 35: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

23

Avera, Pertanian Kecamatan Cilodong Depok, tentang

Lidah Buaya.

BAB IV : Analisis Hasil Temuan di Lapangan, Bab ini berisi

tentang Perubahan Sosial, Ekonomi dan Budaya

masyarakat petani melalui pemberdayaan Kelompok Tani

Bina Avera di Cilodong, Depok.

BAB V : Penutup, Bab ini berisi tentang kesimpulan dan Saran

penulis.

Page 36: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

24

BAB II

LANDASAN TEORI

A. PEMBERDAYAAN

1. Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan sebagai suatu program biasanya dilihat dari tahapan

tahapan kegiatan guna mencapai suatu tujuan, yang biasanya sudah

ditentukan jangka waktunya. Jika pemberdayaan dilihat sebagai suatu

proses yang berkesinambungan (on-going) sepanjang komunitas itu

masih ingin melakukan perubahan dan perbaikan, dan tidak hanya

terpaku pada suatu program saja.18

Menurut Soetomo, Pemberdayaan masyarakat adalah sebuah

pendekatan yang memberikan kesempatan, wewenang yang lebih besar

kepada masyarakat terutama masyarakat lokal untuk mengelola proses

pembangunannya. Pemberdayaan masyarakat tidak hanya memberi

wewenang terhadap masyarakat, tetapi juga meningkatkan kapasitas yang

ada di masyarakat.19

Edi Soeharto berpendapat bahwa, pemberdayaan adalah sebuah

proses dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian

kegiatan untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan keiornpok

lemah dalam masyarakat, termasuk individu-individu yang mengalami

18

Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan Kesejahteraan

Sosial (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002), h. 162. 19

Soetomo, Pemberdayaan Masyarakat (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011), h. 69.

Page 37: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

25

masalah kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk

pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial;

yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai

pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik

yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan

diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian,

berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan

tugas-tugas kehidupannya.20

Sedangkan pemberdayaan ekonomi masyarakat merupakan suatu

proses meningkatkan keterampilan hidup sekumpulan orang yang masuk

kategori fakir miskin atau dhuafa agar dapat memiliki mata pencaharian

yang membuat kondisi hidupnya masuk kategori muzakki.21

Pemberdayaan menunjuk pada kemampuan orang, khususnya

kelompok rentan dan lemah sehingga mereka memiliki kekuatan atau

kemampuan dalam (a) memenuhi kebutuhan dasarnya sehingga mereka

memiliki kebebasan (freedom), dalam arti bukan saja bebas

mengemukakan pendapat, melainkan bebas dari kelaparan, bebas dari

kebodohan, bebas dari kesakitan; (b) menjangkau sumber-sumber

produktif yang memungkinkan mereka dapat meningkatkan

pendapatannya dan memperoleh barang-barang dan jasa-jasa yang

mereka perlukan; dan (c) berpartisipasi dalam proses pembangunan dan

20

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: PT Refika

Aditama, 2005), h. 60 21

Ismet Firdaus, dkk, Pengamalan Al-Qur’an tentang Pemberdayaan Dhu’afa (Jakarta:

Dakwah Press Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008), h. 226

Page 38: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

26

keputusan-keputusan yang mempengaruhi mereka. Beberapa ahli

dibawah ini mengemukakan definisi pemberdayaan di lihat dari tujuan,

proses, cara-cara pemberdayaan:

Pemberdayaan bertujuan untuk meningkatkan kekuasaan orang-orang

yang lemah atau tidak beruntung

Pemberdayaan adalah sebuah proses dengan mana orang menjadi

cukup kuat berpartisipasi dalam, berbagai pengontrolan atas, dan

mempengaruhi terhadap, kejadian-kejadian serta lembaga-lembaga

yang mempengaruhi kehidupannya. Pemberdayaan menekankan

bahwa orang memperoleh keterampilan, pengetahuan, dan kekuasaan,

yang cukupuntuk mempangaruhi kehidupannya dan kehidupan orang

lain yang menjadi perhatiannya.

Pemberdayaan menunjuk pada usaha pengalokasian kembali

kekuasaan melalui pengubahan struktur sosial.

Pemberdayaan adalah suatu cara dengan mana rakyat, organisasi, dan

komunitas di arahkan agar mampu menguasai kehidupannya.22

Pada hakekatnya upaya-upaya pembangunan di tingkat komunitas

memfokuskan pada pemberdayaan warga komunitas dengan melakukan

power sharing agar masyarakat memiliki kemampuan dan kesetaraan

dengan beragam stakeholders lainnya. Oleh karena itu, semua

stakeholders sebagai pelaku perubahan dalam proses pembangunan

berupaya memberdayakan warga komunitas (dari kurang berdaya

22

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: PT Refika

Aditama, 2005), h. 58-59.

Page 39: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

27

menjadi lebih berdaya) baik pada tingkat individu, keluarga, kelompok-

kelompok sosial, ataupun komunitas guna mencapai kehidupan lebih

baik.23

Dari beberapa pandangan menurut para ahli, dapat disimpulkan

bahwa pemberdayaan masyarakat bagian dari proses dan tujuan

pengembangan masyarakat yang harus di optimalkan sebaik mungkin.

Karena Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau cara untuk

meningkatkan potensi atau kemampuan yang dimiliki oleh masyarakat.

Dalam pemberdayaan masyarakat lebih menekankan kepada proses

bukan hasil akhir. Didalam proses pemberdayaan, masyarakat menjadi

subyek bukan objek. Maka dari itu dibutuhkan partisipasi dari

masyarakat itu sendiri.

2. Strategi Pemberdayaan Masyarakat

Parsons menyatakan bahwa proses pemberdayaan umumnya

dilakukan secara kolektif. Menurutnya, tidak ada literatur yang

mengatakan bahwa proses pemberdayaan terjadi dalam relasi satu lawan

satu antara pekerja sosial dan klien dalam settingan pertolongan

perseorangan. Dalam beberapa situasi, strategi pemberdayaan dapat saja

dilakukan secara individual, meskipun pada gilirannya strategi ini

berkaitan dengan kolektifitas, dalam arti mengaitkan klien dengan

sumber atau sistem lain di luar dirinya. Menurut Edi Suharto Dalam

23

Fredian Tonny Nasdian, Pengembangan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Pustaka Obor

Indonesia, 2015), h. 89.

Page 40: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

28

konteks pekerjaan sosial pemberdayaan dapat dilakukan melalui tiga aras

atau matra pemberdayaan, yaitu:

a. Aras Mikro

Pemberdayaan dilakukan terhadap klien secara individu melalui

bimbingan, konseling, stress management, crisis intervension. Tujuan

utamanya adalah membimbing atau melatih klien dalam menjalankan

tugas-tugas kehidupannya.

b. Aras Mezzo

Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok klien sebagai

media intervensi. Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok,

biasanya digunakan sebagai strategi dalam meningkatkan kesadaran,

pengetahuan, keterampilan dan sikap-sikap klien agar memiliki

kemampuan memecahkan permasalahan yang dihadapinya.

c. Aras Makro

Pendekatan ini disebut juga sebagai Strategi Sistem Besar

(Large-system strategy), karena sasaran perubahan di arahkan pada

system lingkungan yang lebih luas. Perumusan kebijakan,

perencanaan sosial, kampanye, aksi sosial, lobbying, pengorganisasian

masyarakat, manajemen konflik, adalah beberapa strategi dalam

pendekatan ini. Strategi sistem besar memandang klien sebagai orang

yang memiliki kompetensi untuk memahami situasi-situasi mereka

Page 41: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

29

sendiri, dan untuk memilih serta menentukan strategi yang tepat untuk

bertindak.24

3. Tahap-tahap Pemberdayaan

Pemberdayaan Masyarakat merupakan suatu proses intervensi

sosial (perubahan sosial yang terencana). perubahan sosial terencana

pada level komunitas pada Ilmu Kesejahteraan Sosial, sering kali tidak

dapat dilepaskan dari model intervensi pemberdayaan masyarakat. Oleh

karena itu, setiap bentuk pemberdayaan masyarakat dapat dijelaskan

dalam beberapa tahap, sebagaimana yang dikembangkan oleh Isbandi

Rukminto (2002), terdiri dari 6 tahapan, yakni tahap persiapan

(Engagement), tahap pengkajian (Assessment), tahap perencanaan

alternatif program atau kegiatan (designing), tahap pelaksanaan program

(Implementation), tahap evaluasi (Evaluation) dan tahap terminasi

(Disengagement), tahapan tersebut sebagai berikut:25

a. Tahap persiapan (Engagement)

Pada tahap persiapan ini meliputi sekurangnya dua tahapan

yang harus di kerjakan, yaitu:

Tahap penyiapan petugas (Community Worker) untuk

menyamakan persepsi antar anggota tim agen perubahan (Change

agent) mengenai pendekatan apa yang akan di pilih dalam

melakukan pemberdayaan masyarakat. Terutama apabila agen

24

Edi Suharto, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat (Bandung: PT Refika

Aditama, 2005), h. 66-67 25

Isbandi Rukminto Adi, Pemikiran-Pemikiran Pembangunan Kesejahteraan Sosial

(Jakarta: Lembaga Penerbitan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2002), h. 182

Page 42: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

30

perubahan berasal dari latar belakang disiplin ilmu yang berbeda.

Misalnya saja, ada petugas yang berlatar belakang sarjana Agama,

sarjana Ilmu Kesejahteraan Sosial, sarjana Pendidikan dan sarjana

Sastra. Sehingga perlu dilakukan pelatihan awal untuk

menyamakan persepsi mengenai program pemberdayaan

masyarakat yang akan dikerjakan di daerah tersebut, serta

bagaimana teknik-teknik yang akan dilakukan dalam melakukan

perubahan di masyarakat.

Tahap penyiapan lapangan dimana petugas (Community Worker)

pada awalnya melakukan studi kelayakan terhadap daerah yang

akan dijadikan sasaran, baik dilakukan secara informal maupun

formal. Bila sudah ditemukan daerah yang ingin dikembangkan,

community worker harus mencoba menerobos jalur formal untuk

mendapatkan dari pihak yang terkait. Pada tahap inilah terjadi

kontak dan kontrak awal dengan kelompok sasaran. Komunikasi

yang baik pada tahap awal biasanya akan mempengaruhi

keterlibatan warga pada fase berikutnya. Fase ini juga dikenal

sebagai fase engagement dalam suatu proses pemberdayaan

masyarakat.

b. Tahap Pengkajian (Assessment)

Proses assessment yang dilakukan disini dapat dilakukan

secara individual melalui tokoh-tokoh masyarakat. Pada tahap ini,

petugas sebagai agen perubahan berusaha mengidentifikasi masalah

(kebutuhan yang dirasakan) dan juga sumber daya yang dimiliki

Page 43: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

31

masyarakat. Dalam proses Assessment ini masyarakat sudah

dilibatkan secara aktif agar mereka dapat merasakan bahwa

permasalahan permasalahan yang sedang dibicarakan benar-benar

permasalahan yang keluar dari pandangan mereka sendiri.

Disamping itu, pada tahap ini pelaku perubahan juga memfasilitasi

warga untuk menyusun prioritas dari permasalahan yang akan

ditindaklanjuti pada tahap berikutnya, yaitu tahap perencanaan.

c. Tahap Perencanaan Alternatif Progream atau Kegiatan

(Designing)

Pada tahap ini, petugas sebagai agen perubahan secara

partisipatif mencoba melibatkan warga untuk berfikir tentang

masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya.

Dalam upaya mengatasi permasalahan yang ada pada masyarakat

diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif program dan

kegiatan yang dapat mereka lakukan.

d. Tahap Pelaksanaan (Implementation)

Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang

paling penting dalam program pemberdayaan masyarakat, karena

sesuatu yang sudah di rencanakan dengan baik akan dapat

melenceng dalam pelaksanaan di lapangan bila tidak kerja sama

antara petugas dan warga masyarakat, maupun kerjasama antar

Tokoh Masyarakat.

Dalam upaya melaksanakan program pengembangan

masyarakat, peran masyarakat sebagai kader diharapkan dapat

Page 44: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

32

menjaga keberlangsungan program yang telah dikembangkan. Kader

ini biasanya dipilih dari ibu-ibu rumah tangga ataupun pemudi yang

masih memiliki waktu luang dan mau melibatkan diri dalam kegiatan

tersebut.

e. Tahap Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi sebagai proses pengawasan dari warga dan petugas

terhadap program pemberdayaan masyarakat yang sedang berjalan

sebaiknya di lakukan dengan melibatkan warga. Dengan keterlibatan

warga pada tahap ini di harapkan akan terbentuk suatu sistem dalam

komunitas untuk melakukan pengawasan secara internal. Sehingga

dalam jangka panjang di harapkan akan dapat membentuk suatu

sistem dalam masyarakat yang lebih mandiri dengan memanfaatkan

sumber daya yang ada.

Tidak jarang juga dari hasil pemantauan dan evaluasi ternyata

yang dicapai tidak sesuai dengan yang diharapkan. Bila hal ini

terjadi maka evaluasi proses diharapkan akan dapat memberikan

umpan baik yang berguna bagi perbaikan suatu program ataupun

kegiatan. Sehingga apabila diperlukan dapat dilakukan kembali

assessment terhadap permasalahan yang dirasakan masyarakat.

Karena pelaku perubahan juga menyadari bahwa tolak ukur suatu

masyarakat juga dapat berkembang sesuai dengan pemenuhan

kebutuhan yang sudah terjadi.

Page 45: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

33

f. Tahap Terminasi (Disengagement)

Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan secara formal

dengan komunitas sasaran, terminasi dalam suatu program

pemberdayaan masyarakat, tidak jarang dilakukan bukan karena

masyarakat sudah dianggap mandiri, tetapi lebih karena proyek

sudah harus dihentikan karena sudah melebihi jangka waktu yang

ditetapkan sebelumnya, atau karena anggaran sudah selesai dan tidak

ada penyandang dana yang dapat dan mau meneruskan.

B. PERUBAHAN MASYARAKAT

Siapa yang akan membuat perubahan? Apakah perubahan akan terjadi

dengan paksaan satu kelompok atas kelompok lain atau melalui partisipasi

semua orang yang terlibat? Persoalan ini berkaitan dengan target yang harus

di capai. Di tingkat individual, ahli terapi menggunakan teknik otoriter dan

partisipatif. Di tingkat kelompok dan struktural, telah digunakan elitis dan

demokratis. Elitnya mungkin ahli dibidang tertentu, misalnya pengusaha,

intelektual, atau politisi kawakan. Tugas elit adalah untuk mempengaruhi

perubahan dengan atau tanpa keinginan orang lain yang terlibat dalam

perubahan itu. Menurut strategi demokratis, mungkin masih terdapat elit ahli

tetapi mereka bekerja dengan rakyat sehingga semua orang yang di pengaruhi

oleh perubahan itu berpeluang berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.26

26

Robert H. Lauer, Perspektif tentang Perubahan Sosial (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003),

h. 491

Page 46: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

34

1. Perubahan Sosial

Perubahan sosial dapat dibayangkan sebagai perubahan yang

terjadi di dalam atau mencakup sistem sosial. Lebih tepatnya, terdapat

perbedaan antara keadaan sistem tertentu dalam jangka waktu yang

berlainan. Untuk itu, konsep dasar mengenai perubahan sosial menyangkut

3 hal, yaitu:

Studi mengenai perbedaan, maksudnya bahwa untuk dapat melakukan

studi perubahan sosial, kita harus melihat adanya perbedaan ataupun

perubahan kondisi objek yang menjadi fokus studi.

Studi harus dilakukan pada waktu yang berbeda, maksudnya studi

perubahan harus di lihat dalam konteks yang berbeda, dengan kata

lain kita harus melibatkan studi komparatif dalam dimensi waktu yang

berbeda.

Pengamatan pada sistem sosial yang sama, maksudnya objek yang

menjadi fokus studi komparasi tersebut haruslah objek yang sama.27

Sekitar tahun 1971, lebih sedikit orang laki-laki yang bersikap

negatif terhadap wanita yang bekerja di berbagai jenis pekerjaan. Apakah

itu suatu perubahan? Beberapa orang mengatakan “Yaa” ; sementara itu

menganut paham feminisme mungkin akan mengatakan sebenarnya tidak

ada perubahan karena sikap laki-laki tidak mencerminkan kesempatan

kerja yang diperoleh wanita di pasar tenaga kerja. Lalu apa yang kita

artikan dengan perubahan sosial itu? Kebanyakan definisi membicarakan

perubahan dalam arti yang sangat luas. Wilbert Moore misalnya,

27

Nanang Martono, Sosiologi Perubahan Sosial (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2012),

h. 2-3

Page 47: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

35

mendefinisikan perubahan sosial sebagai “perubahan penting dari struktur

sosial”, dan yang di maksud dengan struktur sosial adalah “pola-pola

perilaku dan interaksi sosial”. Moore memasukan ke dalam definisi

perubahan sosial sebagai ekspresi mengenai Struktur seperti Norma, nilai

dan fenomena Kultural.28

a. Pengertian Perubahan Sosial

Adapun definisi-definisi perubahan sosial yang di kemukakan

oleh beberapa tokoh:

Tabel 2

Definisi Perubahan Sosial Menurut Para Ahli

No. Tokoh Definisi

1. Munandar Perubahan sosial sebagai perubahan yang terjadi

dalam struktur dan fungsi dari bentuk-bentuk

masyarakat.

2. Selo Sumardjan dan

Soelaiman Sumardji

Perubahan sosial meliputi segala perubahan-

perubahan pada lembaga-lembaga

kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang

mempengaruhi sistem sosialnya, termasuk

didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku

diantara kelompok-kelompok didalam

masyarakat.

3. Kingsley Perubahan sosial ialah perubahan-perubahan

yang terjadi dalam struktur dan fungsi

masyarakat

4. Mac Iver Perubahan sosial ialah perubahan yang terjadi

dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan

terhadap keseimbangan

5. Gillin Perubahan sosial ialah suatu variasi cara-cara

hidup yang telah di terima, baik karena

perubahan-perubahan kondisi geografis,

kebudayaan materil, komposisi penduduk,

ideologi maupun karena adanya difusi ataupun

28

Robert H. Lauer, Perspektif tentang Perubahan Sosial (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2003),

h. 4

Page 48: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

36

penemuan-penemuan dalam masyarakat

6. Koenig Perubahan sosial ialah modifikasi-modifikasi

yang terjadi dalam pola-pola kehidupan manusia

7. Hawley Perubahan sosial merupakan setiap perubahan

yang tidak terulang dari sistem sosial sebagai

satu kesatuan

8. Macionis Perubahan sosial ialah transformasi dalam

organisasi masyarakat dalam pola berpikir dan

dalam perilaku pada waktu tertentu

9. Ritzer Perubahan sosial mengacu pada variasi

hubungan antar individu, kelompok, organisaisi,

kultur dan masyarakat pada waktu tertentu

10. Lauer Perubahan sosial di maknai sebagai perubahan

fenomena sosial di berbagai tingkat kehidupan

manusia, mulai dari tingkat individu-individu

sampai dengan tingkat dunia.29

b. Faktor Pendorong dan penghambat Perubahan Sosial

1) Faktor yang mempercepat proses perubahan sosial

Kontak dengan budaya lain. Bertemunya budaya yang berbeda

menyebabkan manusia saling berinteraksi dan mampu

menghimpun berbagai penemuan yang telah di hasilkan, baik

dari budaya asli maupun budaya asing dan bahkan hasil

perpaduannya. Hal ini dapat mendorong terjadinya perubahan

dan tentu saja akan memperkaya kebudayaan yang ada.

Sistem pendidikan formal yang maju. Pendidikan merupakan

salah satu faktor yang dapat mengukur tingkat kemajuan suatu

masyarakat. Pendidikan telah membuka pikiran dan

membiasakan berpola pikir ilmiah, rasional, dan objektif. Hal ini

29

Nanang Martono, Sosiologi Perubahan Sosial (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2012),

h. 4-5

Page 49: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

37

akan memberikan kemampuan manusia untuk menilai apakah

kebudayaan masyarakatnya mampu memenuhi tuntutan

perkembangan zaman, dan memerlukan suatu perubahan atau

tidak.

Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan untuk

maju. Sebuah hasil karya dapat memotivasi seseorang untuk

mengikuti jejak karya orang lain. Orang yang berpikiran dan

berkeingin maju senantiasa termotivasi untuk mengembangkan

diri.30

Adanya toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang

menyimpang. Penyimpangan sosial sejauh tidak melanggar

hukum atau merupakan tindak pidana, dapat merupakan cikal

bakal terjadinya perubahan sosial budaya. Untuk itu, toleransi

dapat diberikan agar semakin tercipta hal-hal baru yang kreatif.

Sistem stratifikasi masyarakat yang terbuka. Sistem stratifikasi

yang terbuka memungkinkan adanya gerak sosial vertikal dan

horizontal yang lebih luas kepada anggota masyarakat.

Masyarakat tidak lagi mempersalahkan status sosial dalam

menjalin hubungan dengan sesamanya. Hal ini membuka

kesempatan kepada para individu untuk dapat mengembangkan

kemampuan dirinya.

Pembangunan dan pengembangan jaringan, pengorganisasian

kelompok-kelompok swadaya masyarakat perlu disertai dengan

30

Nanang Martono, Sosiologi Perubahan Sosial (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2012),

h. 18-21.

Page 50: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

38

peningkatan kemampuan para anggotanya untuk membangun

dan mempertahankan jaringan dengan berbagai sistem sosial

disekitarnya.

Penduduk yang Heterogen. Masyarakat yang heterogen dengan

latar belakang budaya, ras, dan ideologi yang berbeda akan

mudah terjadi pertentangan yang dapat menimbulkan

kegoncangan sosial. Keadaan demikian merupakan pendorong

terjadinya perubahan-perubahan baru dalam masyarakat untuk

mencapai keselarasan sosial.

Ketidakpuasan masyarakat pada bidang-bidang tertentu. Rasa

tidak puas dapat menjadi sebab terjadinya perubahan.

Ketidakpuasan menimbulkan reaksi berupa perlawanan,

pertentangan dan berbagai gerakan revolusi untuk

mengubahnya.

Adanya orientasi masa depan. Kondisi yang senantiasa

merangsangorang untuk mengikuti dan menyesuaikan dengan

perubahan.

Adanya nilai bahwa manusia harus selalu berusaha untuk

memperbaiki kehidupannya.31

2) Faktor yang menghambat proses perubahan sosial

Kurangnya hubungan dengan masyarakat lain. Apabila sebuah

masyarakat tidak melakukan kontak sosial dengan masyarakat

31

Nanang Martono, Sosiologi Perubahan Sosial , (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2012),

h. 18-21.

Page 51: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

39

lain, maka tidak akan terjadi tukar informasi, atau tidak akan

terjadi proses asimilasi, akulturasi yang mampu mengubah

kondisi masyarakat tersebut.

Perkembangan ilmu pengetahuan yang lambat. Ilmu

pengetahuan adalah kunci perubahan yang akan membawa

masyarakat menuju pada peradaban yang lebih baik.

Sikap masyarakat yang sangat tradisional. Sikap tradisional akan

mengagung-agungkan kepercayaan yang telah di ajarkan nenek

moyangnya yang dianggap sebagai sebuah kebenaran mutlak

yang tidak dapat di ubah. Pandangan ini lah yang dapat

menghambat, karena apabila mereka mencoba untuk mengubah

nilai-nilai yang sudah diajarkan secara turun temurun tersebut,

dapat di percaya akan menimbulkan malapetaka.

Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan

kuat atau versted interest. Dalam setiap kehidupan

bermasyarakat, akan ada sekelompok individu yang ingin

mempertahankan atau hanya sekedar mewujudkan ambisinya

dalam meraih tujuan pribadi atau golongannya.

Rasa takut akan terjadi kegoyahan pada integrasi kebudayaan.

Untuk itu, suatu kelompok masyarakat seringkali membatasi diri

untuk menerima unsur-unsur budaya dari luar.

Prasangka terhadap hal-hal baru atau sikap yang tertutup. Sikap

demikian akan dijumpai pada masyarakat yang pernah dijajah

masyarakat lain. Hal ini kemudian memunculkan prasangka

Page 52: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

40

ketika masyarakat tersebut berinteraksi dengan masyarakat yang

dudlu pernah menjajah mereka, karena dikhawatirkan

masyarakat tersebut memiliki rencana kembali untuk menjajah

mereka.

Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis. Setiap upaya untuk

mengubah masyarakat , adakalanya harus bertentangan dengan

ideologi yang telah di anut oleh kelompok masyarakat selama

ini. Apabila nilai-nilai yang akan di ubah tersebut bertentangan

dengan ideologi yang dianut selama ini maka dipastikan

perubahan tersebut tidak akan berjalan.

Adat atau kebiasaan. Faktor ini merupakan pola-pola perilaku

bagi anggota masyarakat didalam memenuhi segala kebutuhan

pokoknya. Apabila kemudian ternyata pola-pola tersebut tidak

efektif lagi dalam memenuhi kebutuhan, maka akan terjadi

krisis. Misalnya dalam proses adopsi inovasi ini mampu

meningkatkan efisiensi produksi, namun disisi lain, adopsi ini

justru dapat memunculkan masalah baru, yaitu bertambahnya

pengangguran.

Adanya nilai bahwa hidup ini pada hakekatnya buruk dan tidak

mungkin di perbaiki. Sikap pasrah ini menyebabkan masyarakat

enggan untuk melakukan perubahan.32

32

Nanang Martono, Sosiologi Perubahan Sosial, (Depok: PT Rajagrafindo Persada, 2012),

h. 18-21.

Page 53: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

41

2. Perubahan Budaya

Perubahan sosial dan perubahan kebudayaan berbeda. Dalam

perubahan sosial terjadi perubahan struktur sosial dan pola-pola

hubungan sosial, antara lain sistem status, hubungan-hubungan di

dalam keluarga, sistem politik dan kekuasaan, serta persebaran

penduduk. Sedangkan yang dimaksud dengan perubahan kebudayaan

ialah perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama

oleh para warga atau sejumlah warga masyarakat yang bersangkutan,

antara lain aturan-aturan, norma-norma yang digunakan sebagai

pegangan dalam kehidupan, juga teknologi selera, rasa keindahan

(kesenian) dan bahasa. Walaupun perubahan sosial dan perubahan

budaya itu berbeda, pembahasan kedua perubahan itu tak akan

mencapai suatu pengertian yang benar tanpa mengaitkan keduanya.33

a. Pengertian Budaya

Budaya dalam bentuk jamak dari kata Budi dan daya yang

berarti Cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya berasal dari bahasa

Sanskerta budhayah yang berarti budi dan akal. Kemudian

pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai segala

daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.

Berikut pengertian budaya menurut para ahli.

33

M. Munandar Sulaeman, MS, Ilmu Budaya Dasar (Bandung: PT. Eresco, 1998), h. 30

Page 54: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

42

Tabel 3

Definisi Budaya Menurut Para Ahli

No. Tokoh Definisi

1. B. Tylor Budaya ialah suatu keseluruhan komplex yang

meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian,

moral, keilmuan, hukum, adat istiadat, dan

kemampuan yang lain serta kebiasaan yang

didapat oleh manusia sebagai anggota

masyarakat

2. Koentjaningrat Budaya termasuk sistem keseluruhan yang

digagas, milik diri manusia dengan belajar

3. Selo Soemardjan dan

Soelaiman Soemardji

Kebudayaan adalah semua hasil karya, rasa, dan

cipta masyarakat

4. Herkovits Kebudayaan merupakan bagian dari lingkungan

hidup yang diciptakan oleh manusia

Sebagian besar ahli yang mengartikan kebudayaan seperti ini

kemungkinan besar sangat di pengaruhi oleh pandangan

evolusionisme, yaitu suatu teori yang mengatakan bahwa

kebudayaan itu akan berkembang dari tahapan yang sederhana

menuju tahapan yang lebih kompleks.34

b. Penyebab Perubahan Budaya

Sebagaimana diketahui bahwa kebudayaan mengalami

perkembangan (dinamis) seiring dengan perkembangan manusia itu

sendiri, oleh karenanya tidak ada kebudayaan yang bersifat statis.

Dengan demikian kebudayaan akan mengalami perubahan.35

34

Elly M. Setiadi dkk, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (Jakarta: Prenada Media Group,

2006), h. 27.28 35

Elly M. Setiadi dkk, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (Jakarta: Prenada Media Group,

2006), h. 44

Page 55: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

43

Masyarakat dan kebudayaan dimanapun selalu dalam

keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitif

yang terisolasi jauh dari berbagai perhubungan dengan masyarakat

yang lainnya. Dan terjadinya perubahan kebudayaan di sebabkan

oleh beberapa hal, yaitu:

Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan

kebudayaan sendiri, misalkan perubahan ajaran nilai agama.

Setiap kelompok masyarakat mempunyai nilai budaya. Nilai

Budaya ini mempunyai pengertian sebagai sesuatu yang

dianggap penting, berlaku dalam kehidupan. Nilai budaya

berasal dari ide-ide, gagasan, pola pikir, yang mengarah pada

hal yang baik, terus di kembangkan dan di lestarikan oleh

generasi berikutnya. Dalam pengembangan selanjutnya hal-hal

yang baik dan di patuhi oleh masyarakat. Akhirnya kebiasaan

tadi akan mengikat bagi anggota-anggota masyarakat sehingga

menjadi dasar untuk berperilaku. Dengan demikian nilai

budaya tersebut dalam kehidupan sehari-hari sebagai norma.36

Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat

mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada

dalam jalur-jalur hubungan dengan masyarakat dan kebudayaan

lain, cenderung untuk berubah secara lebih cepat, seperti gaya

hidup.37

36

Sujarno, dkk, Pemberdayaan nilai budaya dalam rangka mewujudkan keluarga sejahtera

di daerah istimewa Yogyakarta (Yogyakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 2000), h.

92 37

M. Munandar Sulaeman, MS, Ilmu Budaya Dasar (Bandung: PT. Eresco, 1998), h. 29

Page 56: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

44

Gaya Hidup also known as (Life Style) berbeda dengan cara

hidup (way of life). Cara hidup di tampilkan dengan ciri-ciri, seperti

norma, ritual, pola-pola tatanan sosial, dan mungkin juga suatu

komunitas dialek atau cara berbicara yang khas. Sementara itu gaya

hidup di ekspresikan melalui apa yang dikenakan seseorang, apa

yang ia konsumsi, dan bagaimana ia bersikap atau berprilaku ketika

ada di hadapan orang lain. Gaya hidup bukan sekedar aktivitas atau

mengisi waktu luang. Gaya hidup tumbuh dan di kembangkan oleh

kekuatan kapital untuk kepentingan membangun pangsa pasar,

memperbesar keuntungan dan menghela agresivitas masyarakat

dalam mengkonsumsi berbagai produk industri Budaya.38

Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara

hidupnya dengan mengadopsi suatu pengetahuan atau

kepercayaan baru, atau karena perubahan dalam pandangan

hidup dan konsepsinya tentang realitas.

perubahan karena adanya penemuan baru discovery.

Namun, perubahan kebudayaan sebagai hasil cipta, karsa, dan rasa

manusia adalah tentu saja perubahan yang memberi nilai manfaat bagi

manusia dan kemanusiaan, bukan sebaliknya, yaitu yang akan

memusnahkan manusia sebagai pencipta kebudayaan tersebut.39

38

Bagong Suyanto, Sosiologi Ekonomi: kapitalisme dan konsumsi di Era Masyarakat Post

Modernisme (Jakarta: Kencana, 2014), h. 137 39

Elly M. Setiadi dkk, Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (Jakarta: Prenada Media Group,

2006), h. 44

Page 57: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

45

3. Perubahan Ekonomi

Ilmu Ekonomi mempelajari perilaku individu dan masyarakat

dalam menentukan pilihan untuk menggunakan sumber daya-sumber

daya yang langka (dengan dan tanpa uang), dalam upaya meningkatkan

kualitas hidupnya.40

Pendapatan merupakan nilai dari seluruh barang dan jasa yang

dihasilkan oleh suatu badan usaha dalam suatu periode tertentu serta

menunjukan jumlah seluruh uang yang diterima oleh seseorang selama

jangka waktu tertentu.41

Pendapatan yang terdiri dari:

Pendapatan upah tenaga kerja

Pendapatan dari kekayaan, seperti sewa, bunga dan deviden

Pembayaran transfer atau penerimaan dari pemerintah, seperti

tunjangan sosial dan asuransi pengangguran.

Berdasarkan penjelasan di atas pendapatan ekonomi ialah

penghasilan individu atau masyarakat yang diterima dalam jumlah nilai

dari suatu badan usaha baik barang maupun jasa selama jangka waktu

tertentu guna memperbaiki kualitas hidup di masyarakat. Penghasilan

tinggi ialah pendapatan lebih tinggi dari pengeluaran. Jika pendapatan

lebih rendah dari pengeluaran maka masyarakat tersebut belum bisa

dikatakan sejahtera.

40

Prathama Rahardja dan Mandala Manurung, Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi

dan Makro Ekonomi) Edisi Ketiga (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas

Indonesia, 2008), h. 3. 41

Nur atikah nasution, “Dampak perubahan pemanfaatan tanah situ kuru terhadap

pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar”, (Skripsi S1 fakultas ilmu dakwah dan ilmu

komunikasi, Universitas syarif Hidayatullah Jakarta, 2011), h. 35

Page 58: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

47

BAB III

PROFIL KOMUNITAS

A. Profesi Bisnis Lidah Buaya dan Perkembangan Petani Lidah Buaya di

Depok

Aloe vera atau yang biasa dikenal dengan nama lidah buaya

merupakan salah satu komoditas pertanian yang cukup laris di dunia karena

banyak diminati dan dicari oleh para pelaku industri. Lidah buaya telah

dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri makanan dan

minuman kesehatan di berbagai negara, termasuk di Indonesia yang juga

sudah banyak industri yang mengembangkan tanaman tersebut. Saat ini

permintaan lidah buaya di Indonesia meningkat pesat, bahkan petani lidah

buaya belum bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri, terutama pasokan ke

sejumlah pasar modern dan toko-toko buah. Saat ini eksportir terbesar lidah

buaya di Asia Tenggara adalah Malaysia dan Thailand. Sedangkan di

Indonesia belum banyak daerah yang melakukan ekspor lidah buaya, hanya

Kalimantan saja yang sudah melakukan ekspor lidah buaya karena

perkembangan lidah buaya di Kalimantan lebih unggul dibandingkan daerah-

daerah lain di Indonesia. Namun saat ini, daerah lain masih terus

mengembangkan dan mengimpor usaha dari hasil olahan lidah buaya seperti

sabun, sampo, powder, makanan, minuman dan olahan lainnya. Salah satu

daerah penghasil lidah buaya beserta olahannya adalah di kota Depok, yaitu

di daerah Cilodong. Masyarakat Cilodong sebagian besar memiliki mata

pencaharian sebagai petani lidah buaya. Mereka telah meminta kepada

Pemerintah Kota Depok agar menjadikan Cilodong sebagai sentra lidah

Page 59: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

48

buaya. Namun para petani lidah buaya ini hanya membudidayakan tanaman

lidah buaya tetapi tidak mengolahnya menjadi sesuatu yang bernilai tinggi.

Melihat peluang tersebut, para pelaku usaha mikro kecil dan menengah

(UMKM) mulai bermunculan dan memanfaatkannya dengan baik.

Bermodalkan pengetahuan dan keahlian mengolah lidah buaya yang

didapatkan dari berbagai pelatihan teknologi tepat guna, mereka membuat

komunitas atau kelompok tani yang membudidayakan dan mengolah lidah

buaya menjadi tanaman yang bernilai guna lebih tinggi. Salah satu pelaku

usaha lidah buaya yang terbilang sukses adalah Bu Tantri Guntari. Hasil

olahan lidah buayanya adalah seperti teh kulit lidah buaya, kerupuk lidah

buaya dengan berbagai varian rasa, serta minuman lidah buaya dalam botol

dan cup.

B. Sejarah Kelompok Tani Bina Avera Cilodong Depok

Berawal dari tahun 2004 seorang mantan pegawai swasta di salah satu

perusahaan asing di Jakarta yaitu Ibu Tantri (Pendiri Kelompok Lidah Buaya)

yang terjun langsung terlebih dahulu untuk ber eksperimen dengan tanaman

yang berbahan dasar Lidah Buaya. Seperti yang dikatakan Bu Tantri:

“Saya tuh dulu hanya karyawan swasta di salah satu perusahan

asing, waktu itu ada seminar tentang lidah buaya gitu kan saya

tertarik lalu saya mengikuti pelatihannya yang di adakan di depok,

Waktu itu tahun 2004 di UI ama dinas kota Depok selama beberapa

hari”.42

Bu Tantri mengikuti pelatihan teknologi budidaya tepat guna yang

diadakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Depok, Jawa Barat, serta

42 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016.

Page 60: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

49

Universitas Indonesia. Dari sana, Tantri kemudian terinspirasi untuk

memulai usaha pengolahan lidah buaya, khususnya jenis chinensis yang

dapat dikonsumsi dan berpelepah besar. Seperti yang dikatakan oleh Bu

Tantri berikut.

“Karena ada dua jenis utama dari tanaman lidah buaya yaitu lidah

buaya barbadensis miller dan aloe vera chinensis. Kalau barbadensis

miller itu dari Eropa dan biasanya jenis ini banyak permintaan dari

industri kosmetik & farmasi sedangkan aloe vera chinensis dari Asia

diperuntukan menjadi berbagai produk olahan makanan seperti yang

saya budidaya itu jenisnya Cinensis”.43

Setelah itu Bu Tantri menguji Lidah Buaya tersebut yang

bermodalkan 10 kilogram pelepah lidah buaya yang ia beli di pasar kembang.

“....Bu Tantri dulu awalnya penjual minuman Lidah Buaya keliling, kadang

nitip barang dagangannya itu ke warung-warung kecil disekitar Desa....”44

,

ungkap Pak Asmawi. Seperti yang dikatakan oleh Bu Tantri:

“Saya olah awalnya di jadiin es mambo lidah buaya, terus saya jualin

ke SD-SD, anak-anak pada seneng kan, saya suruh orang untuk jualin

Ke SD rutin, lalu saya buat olahan seperti minuman nata de coco

dalam bentuk gelas saya pasarin ke masyarakat disini dan responnya

bagus”.45

Pembuatan olahan minuman yang berbahan dasar lidah buaya yang ia

buat pertama adalah es mambo. Es mambo itu kemudian dipasarkan di

sekolah-sekolah dan ternyata laku keras dengan harga Rp

1.000 per buah.

Dan hasil eksperimennya ini lama-lama membuahkan hasil serta

mendapatkan respon positif dari masyarakat setempat. Maka bu Tantri sendiri

membentuk suatu usaha home industry yang berbasis Lidah Buaya yang

43 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016. 44 Wawancara pribadi dengan Asmawi Buckhori, Depok, 18 April 2016. 45 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016.

Page 61: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

50

dinamai “Tanolavera”. “... Mulai dari situ lah saya mendapatkan hasil yang

cukup Lumayan besar serta memperkerjakan empat karyawan yang

membantu dalam usaha Lidah Buaya ini....”,46

ungkap Bu Tantri. Semakin

berkembangnya usaha yang ia geluti selama beberapa tahun belakangan ini,

Bu Tantri tidak hanya membuat yang berbahan dasar Lidah Buaya ini

menjadi minuman saja tetapi telah mengubah Tanaman ini menjadi Olahan

produk lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh Bu Tantri berikut.

“Selain minuman Lidah Buaya saya membuat produk olahan lainnya

seperti Krupuk Libuy (Lidah Buaya), krupuk ini saya inovasi

sedemikian rupa agar bisa diterima ke konsumen seperti saya berikan

bumbu-bumbu pedas, asin bahkan ada yang keju. Dan saya juga

menjual krupuk-krupuk mentah ini yang berbahan dasar Lidah Buaya

yang dikemas dalam plastik, agar penjual juga bisa memasaknya

sendiri di rumah dengan menambahkan varian lainnya”.47

Selain minuman dan krupuk yang Bu Tantri buat ada lagi suatu

produk olahan beliau yang cukup unik yaitu membuat Teh Lidah Buaya.

“....selain produk olahan minuman dan krupuk ini, saya juga membuat teh

celup dari kulit Lidah Buaya, teh celup ini cukup digemari oleh masyarakat

cilodong sendiri....”,48

ungkap Bu Tantri. Produk-produk tersebut merupakan

hasil olahan unggulan yang dan juga unik bagi seorang petani seperti Bu

Tantri, tetapi ini suatu terobosan yang bagus bagi para Petani lainnya untuk

terus mengembangkan usaha pertanian.

Berawal dari modal 10 kilogram lidah buaya yang di produksi hingga

kini setiap bulan beliau mengolah hampir 800 kilogram lidah buaya untuk di

46 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016. 47 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016. 48 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016.

Page 62: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

51

jadikan olahan seperti minuman, krupuk dan Teh yang siap untuk di

pasarkan. Seperti yang dijelaskan oleh Bu Tantri berikut.

“Harga satu cup minuman lidah buaya yang saya jual di pasaran bisa

mencapai dua ribu lima ratus rupiah, perbulan Usaha Bisnis saya ini

bisa memproduksi hingga 500 duz yang per duz nya berisi 24 cup

minuman lidah buaya untuk di supply ke warung-warung kecil sampai

super market besar seperti hypermart dan supermarket besar se

jabodetabek”.49

Dari hasil usaha olahan Lidah Buaya yang sudah meluas ini Bu Tantri

berinisiatif untuk membentuk sebuah kelompok masyarakat petani yang

berbasis Tanaman yang mempunyai nama latin Aloevera ini. Seperti yang

dikatakan Bu Tantri.

“Berawal dari kumpul ibu-ibu disini kan waktu itu hanya berkumpul

bagi para ibu-ibu PKK, lalu saya tuh ada inisiatif ngajak mereka

untuk membentuk kelompok tani Lidah Buaya. yaa lumayan kan selain

menghasil kan juga menambah ilmu bagi mereka”.50

Berawal dari perkumpulan ibu-ibu di desa Cilodong bu Tantri

mempersentasikan tanaman tersebut serta memberikan pelatihan-pelatihan

kepada para ibu-ibu tersebut terhadap tanaman Lidah Buaya untuk di jadikan

barang yang bernilai tinggi.

Dalam Pembinaan tersebut Bu Tantri memberikan beberapa Tanaman

Lidah Buaya kepada Masyarakat Cilodong serta mengajarkan kepada mereka

bagaimana cara berbudi daya lidah Buaya sampai mengolah tanaman ini

menjadi suatu produk yang siap di pasarkan ke masyarakat setempat. Dan

dalam tahapan pembentukan kelompok tersebut Bu Tantri Menjalin Relasi ke

berbagai kelompok petani baik yang berbasis lidah buaya maupun kelompk

Petani Tanaman lainnya. Seperti yang dikatakan oleh Bu Tantri:

49 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016. 50 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016.

Page 63: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

52

“Sebelum pembentukan kelompok saya sudah berkoordinasi dengan

pihak-pihak terkait baik dari pemerintahan setempat maupun dari

kelompok tani lainnya seperti Kelompok Tanaman Hias, Kelompok

Tanaman Belimbing serta kelompok petani se daerah Kota Depok”.51

Maka di tahun 2009 kelompok ini terbentuk dengan nama “Kelompok

Bina Avera” dan diresmikan oleh kelurahan setempat. Serta sampai saat ini

kelompok tersebut beranggotakan 22 orang dengan bimbingan bu Tantri

sebagai Pembina kelompok di wilayah Cilodong.

C. Visi dan Misi Kelompok Tani Bina Avera

1. Visi Kelompok Bina Avera.

Menjadikan kelompok tani yang bermanfaat dalam membangun potensi

masyarakat serta berkontribusi guna menumbuhkan ketrampilan dalam

bidang pertanian yang produktif dan inovatif.

2. Misi Kelompok Bina Avera

a. Meningkatkan penghasilan anggota Kelompok

b. Memupuk kerjasama dan kekompakan antar anggota kelompok

c. Meningkatkan Produktivitas budidaya lidah buaya dari anggota

kelompok

d. Meningkatkan keterampilan budidaya dan berwirausaha dari anggota

kelompok52

51

Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016. 52

Proposal kelompok tani Bina Avera, Depok, 30 Maret 2016, h. 11

Page 64: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

53

D. Daftar Pengurus / Anggota Kelompok Tani Bina Avera

Berikut adalah susunan para anggota kelompok tani Bina Avera yang

terdiri dari:53

Ketua : Tanti Guntari

Sekretaris : Dewi Utari

Bendahara : Hj Manih Ferdiana

Anggota :

1. H. Asmawi Buchori 11. Sri Susanti

2. Wiyah Sanawiyah 12. Purwiyati

3. Atminingsih 13. Saemah

4. Pardi 14. Marja Subarkah

5. Elly Saini 15. Siti Aisyah

6. Rimin 16. Anah

7. Tinoh 17. Hayati

8. Anar 18. Neman

9. Yahya 19. Karpasih

10. Muhayar 20. Bahrudin

53 Proposal kelompok tani Bina Avera, Depok, 30 Maret 2016, h. 15

Page 65: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

54

E. Dari Pengusaha Lidah Buaya sampai Kelompok Tani Bina Avera

Sosok Bu Tantri ialah salah satu wanita inspiratif yang patut untuk

dicontoh dan diteladani. Tetapi tidak hanya dilihat ketika Bu Tantri sukses

saja tetapi pas beliau dari bawah lah juga harus diikuti bagaimana proses dia

menjadi seperti sekarang ini. Seperti yang dikatakan Bu Tantri:

“Saya tuh dulu hanya karyawan swasta di salah satu perusahan

asing, waktu itu ada seminar tentang lidah buaya gitu kan saya

tertarik lalu saya mengikuti pelatihannya yang di adakan di depok,

Waktu itu tahun 2004 di UI ama dinas kota Depok selama beberapa

hari”.54

Ketertarikannya tersebut membawa berkah tersendiri bagi Bu Tantri,

karena dari situ lah cikal bakal Bu Tantri dalam meraih kesuksesan.

“....berapa kali saya gagal dalam bereksperimen pada tanaman Lidah Buaya

ini, tak sedikit juga saya menghabiskan dana sendiri dalam percobaan saya

waktu itu.....”55

. Hampir seluruh hidupnya ia fokuskan dalam usaha nya ini

dan akhirnya membuahkan hasil. Seperti yang dikatakan Bu Tantri berikut.

“Sekitar waktu tahun 2005 saya membuat produk pertama saya yaitu

Es Mambo Lidah Buaya, dan saya jajakin ke orang-orang supaya

dapat hasil yang memuaskan terutama para anak SD ya namanya

juga anak-anak pasti suka sama Es”.56

Ketika mendapat respon yang positif dari masyarakat, Bu Tantri tidak

puas dengan hasil yang di dapat segitu-segitu saja. Lalu Bu Tantri mengkreasi

kan dengan berinovasi dari bahan dasar Lidah Buaya, seperti krupuk dan Teh

akhirnya hasilnya pun sangat di terima khalayak banyak dari warga setempat.

Seperti yang dikatakan Bu Tantri:

54 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016. 55 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016. 56 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016.

Page 66: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

55

“Pada tahun 2007 saya meresmikan usaha Home Industri Lidah

Buaya, yang saya namakan Tanolavera. Tanolavera itu sendiri

singkatan dari Tantri dan aloevera, karena nama saya Tantri

sedangkan aloevera itu nama latin dari Lidah Buaya. tahun 2008 saya

baru memperluas usaha saya dengan menjual tanaman hias lainnya

seperti anggrek, kaktus, sampai kamboja jepang karena disini belum

ada yang menjual tanaman hias seperti itu”.57

Pada periode ini Bu Tantri sudah meresmikan serta memperbesar

Usaha nya dengan menjual hasil tanaman yang ia kembangkan seperti

anggrek, kaktus, kamboja, bahkan waktu saya kesana pun sudah banyak

tanaman lainnya yang juga Bu Tantri jual ada bunga Lavender, Lotus, Teratai

dan banyak lagi yang lainnya.

Tetapi kesuksesan Bu Tantri ini ingin sekali dia bagikan kepada

masyarakat setempat, khususnya bagi warga Cilodong. Lalu dia mulai

mempersentasikan kepada warga sekitar, awalnya hanya menjelaskan

beberapa manfaat dari isi kandungan dari tanaman Lidah Buaya itu sendiri

sampai peluang tanaman ini di kalangan masyarakat. Akhirnya warga

setempat tertarik dan ikut berpartisipasi dalam mendirikan kelompok tani

Bina Avera ini. Seperti yang dikatakan Bu Tantri.

“Karena saya ada keinginan untuk mengajak para warga sekitar

untuk ikut membudidayakan Lidah Buaya. jika kita explore hasil

Lidah Buaya itu sendiri, ini akan menjadi suatu barang yang bernilai

tinggi. Dan lagi ada beberapa petani Lidah Buaya disini yang perlu

untuk diberdayakan”.58

Seperti yang dikatakan Pak Asmawi.

“Memang benar de, kelompok Bina Avera ini terbentuk pada tahun

2009. Karena beberapa dari kami sebagai petani Lidah Buaya juga

ingin mengembangkan usaha kami seperti yang dialami oleh Bu

57 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016. 58 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016.

Page 67: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

56

Tantri. lalu kami sepakat untuk membentuk suatu kelompok yang

bernama Bina Avera”.59

Ketika sudah terbentuk Bu Tantri pun langsung mengajak para

anggota nya untuk mengikuti pelatihan-pelatihan yang diadakan oleh Dinas

Pertanian Kota Depok seperti yang dialami oleh Bu Tantri sendiri ketika

waktu pertama kali mengenal Lidah Buaya ini. Seperti yang dikatakan oleh

BuTantri.

“Pada awal terbentuknya kelompok saya langsung mengajak para

anggota saya untuk mengikuti program pelatihan yang diadakan

Dinas Pertanian Kota Depok tahun 2009. Agar mereka paham dengan

tanaman Lidah Buaya dan ini juga menjadi kegiatan tahunan bagi

program Kota Depok, sama saya juga waktu itu kenal Lidah Buaya

dari Dinas Pertanian Depok.”60

Ini menandakan bahwa sosok Bu Tantri di Desa Cilodong itu

mempunyai peranan yang sangat penting bagi masyarakat setempat.

Khusunya bagi perubahan sosial masyarakat Cilodong, dari awalya mereka

tidak mengetahui adanya kegiatan seperti itu jadi mereka tahu peran-peran

dari pemerintah salah satunya melalui pelatihan kegiatan dari Dinas Pertanian

Depok.

Selain dari Dinas Pemerintahan dari Institusi lainnya juga mengetahui

sosok Bu Tantri yaitu Universitas Indonesia Depok. Bu Tantri pernah mengisi

seminar dan diundang menjadi narasumber oleh pihak Universitas Indonesia

tentang Pemanfaatan Lidah Buaya bagi kesehatan. Tak jarang juga Bu Tantri

dipanggil untuk menjadi dosen tamu di beberapa Universitas di Tanah air.

Seperti yang dikatakan oleh Bu Tantri:

59 Wawancara pribadi dengan Asmawi Buckhori, Depok, 18 April 2016. 60 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016.

Page 68: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

57

“Tahun 2010 saya waktu itu pernah ngisi seminar kampus di UI

Depok tentang pemanfaatan Lidah Buaya Bagi Kesehatan dan waktu

itu saya mengajak para anggota saya buat ikut berpartisipasi juga

dalam pelaksaan acara seminar itu. Semenjak itu saya sering

diundang jadi Dosen tamu di IPB, UI, sampai UNBRAW juga saya

juga pernah diundang menjadi Dosen tamu disana”.61

Di tahun 2011 Bu Tantri menjalin hubungan kerja sama dengan

KTNA (Kelompok Tani Nelayan Andalan) di Kota Depok. Atas keberhasilan

Bu Tantri dibidang pertanian, serta aktif di Organisasi di Kelompok Tani

Nelayan Andalan. KTNA pun langsung memilih Bu Tantri sebagai Ketua

KTNA di Kecamatan Cilodong. “.....saya di percaya oleh KTNA (Kelompok

Tani Nelayan Andalan) Depok untuk menjabat sebagai ketua KTNA khusus di

kecamatan cilodong....”. ini adalah suatu Prestasi yang membanggakan bagi

kelompok tani Bina Avera khususnya bagi Bu Tantri sendiri. Seperti yang

dikatakan oleh Bang Yunus selaku anggota KTNA di Kecamatan Cilodong:

“Iya Benar, Bu Tantri menjabat sebagai ketua di KTNA Cilodong dari

periode 2014 dan masih di percaya untuk menjadi Ketua KTNA

Cilodong sampai sekarang. Soalnya di bawah kepemimpinannya

KTNA Cilodong menjadi lebih hidup di banding sebelumnya”.62

Di akhir tahun 2014 Bu Tantri meresmikan dengan membuka kebun

lidah buayanya di Cilodong, Depok, seluas 2.000 meter persegi, menjadi

kebun edukasi yang terbuka untuk siapa pun yang ingin berkunjung. Seperti

yang dikatakan oleh Bu Tantri.

“Kebun itu diharapkan mampu membuka wawasan bagi siapa pun,

termasuk anak-anak jika ingin mengenal lebih jauh tentang tanaman

ini. Dan juga memberitahukan bahwa lidah buaya bukan sekadar

tanaman hias, tetapi juga sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-

hari”.63

61 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016. 62 Wawancara dengan Mahmud Yunus, Depok, 30 Maret 2016. 63 Wawancara dengan Tantri Guntari, Depok, 30 Maret 2016.

Page 69: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

58

Perjalanan kehidupan yang dilalui Bu Tantri dari awal sampai sukses

sekarang ini membuat penulis menjadi termotivasi. Karena beliau lah yang

membuat masyarakat Cilodong menjadi sedikit lebih maju dan sejahtera.

Bukan tidak mungkin sosok nya Bu Tantri akan selalu dihormati dan

dikenang bagi masyarakat Luas khususnya di wilayah Cilodong Depok.

F. Pertanian Kecamatan Cilodong Depok

Kecamatan Cilodong sebenarnya salah satu kecamatan di Kota Depok

yang tidak berpotensi dalam bidang pertanian. Hal tersebut dapat terlihat dari

produksi tanaman yang dihasilkan dari Kecamatan Cilodong, seperti padi

sawah. Setiap tahunnya hasil produksi dan luas panennya semakin berkurang

dikarenakan banyak terjadi alih fungsi lahan yang sebelumnya dari lahan

pertanian berubah menjadi pemukimanan, hal ini yang menyebabkan

kelompok-kelompok pertanian yang berada di desa Cilodong itu mengalami

penurunan di beberapa komoditi.64

64

Tata Djumantara, “Statistik Daerah Kecamatan Cilodong 2015” (Depok: BPS Kota

Depok, 2015), h. 24

Page 70: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

59

Gambar 2.

Grafik Jumlah Produksi Tanaman Pertanian di Cilodong Depok Tahun 2015

sumber:Statistik Daerah Kecamatan Cilodong 2015

Seperti yang tertera dalam grafik diatas di wilayah kecamatan

Cilodong juga masih ditemukan beberapa lahan pertanian yang memproduksi

selain tanaman lidah buaya seperti jagung, ubi kayu, ubi jalar, dan kacang

tanah. Disamping itu, berdasarkan data yang diperoleh pada tahun 2015

ditemukan bahwa produktifitas tanaman Pertanian juga semakin berkurang,

hal ini juga disebabkan sudah beralih fungsinya lahan pertanian menjadi

lahan perumahan.

Diharapkan kedepannya pemerintah memberikan program-program

yang terkait dalam pengembangan kualitas produksi pertanian dan bisa

meningkatkan kesejahteraan para petani agar lebih meningkat lagi dari tahun

sebelumnya. Sehingga tidak terjadi lagi perubahan konversi lahan pertanian

menjadi lahan pemukiman karena para petani semakin menurun

produktifitasnya dan melihat disektor pertanian kedepannya tidak menjamin

2015

2014

2013

0

1

2

3

4

5

6

JatimulyaKalibaru

SukamajuCilodong

2015

2014

2013

Page 71: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

60

untuk kelangsungan hidup para petani. Dan ini merupakan salah satu

pekerjaan rumah untuk kita bersama, agar terjadi kesinambungan dari

produktifitas petani kedepanya menjadi lebih baik lagi.65

Berikut daftar

kelompok-kelompok yang berada di Cilodong Depok:

Tabel 4

Database Holtikultura kelompok Petani di Kecamatan Cilodong

Kelurahan Nama Kelompok Alamat

Kelompok

Komoditas

Jatimulya

Poktan Cinta Tani 1 Kp. Sawah Padi, Jambu Biji,

Sayuran

Poktan Cinta Tani 2 Jatimulya Padi, Jambu Biji,

Sayuran

Cilodong Poktan Bina Avera

Cilodong

Lidah Buaya,

Olahan Hasil

Pertanian Lidah

Buaya

Poktan Lestari

Mandiri

Cilodong Rt.

01/06

Sayuran

Sukamaju KWT Lotuse

Komplek Tirta

Mandala Rt.02/04

Sayuran

sumber: Dinas Pertanian dan perikanan pemerintah kota Depok, 2015

Menurut Widyati Riyandani Plt.Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan

Depok:

“Tanaman lidah buaya jika dibudidayakan dengan baik, maka

tanaman yang tumbuh subur di udara lembab tersebut dapat

memberikan keuntungan bagi para petani. Selain banyak manfaatnya

65

Tata Djumantara, “Statistik Daerah Kecamatan Cilodong 2015” (Depok: BPS Kota

Depok, 2015), h. 28

Page 72: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

61

untuk kesehatan, tanaman tersebut juga bisa memberikan pendapatan

yang baik bagi petaninya”.66

Ini membuktikan bahwa pembudidayaan tanaman lidah buaya cukup

memberikan peran besar terhadap perkembangan pertanian di Kota Depok

khususnya masyarakat Petani di Cilodong.

G. Tanaman Lidah Buaya

Lidah buaya adalah satu-satunya tanaman di dunia yang secara alami

mengandung vitamin B 12. Dan juga sebagai tanaman yang di sebut

“tanaman keabadian” oleh bangsa mesir, karena gambar lidah buaya juga

ditemukan di situs makam Raja-Raja Mesir dahulu.

1. Sejarah Pemanfaatan Lidah Buaya

Al-Kindi seorang filsuf, Dokter, dan ilmuwan Arab abad ke 9

menyatakan bahwa lidah buaya manjur untuk mengobati sakit akibat

radang, borok pada mata, dan masalah kesehatan lain. Di tambahkan, lidah

buaya di gunakan masyrakat Iran sebagai pencahar, sementara di Mesir

sebagai detersive untuk membersihkan sistem pencernaan dan membasmi

racun pada tubuh. Setelah itu pemanfaatan lidah buaya makin meluas, di

abad 16-17 tanaman lidah buaya di kembangkan secara komersial di

Pulau Barbados, Karibia, oleh bangsa Spanyol dan oleh petani Belanda di

Pulau Curacao. Dan hasilnya di ekspor ke seluruh Eropa. Pada tahun 1720,

untuk kali pertama tanaman lidah buaya di beri nama Aloe Vera oleh Carl

66

Pemerintah Kota Depok, “Aloevera potensi unggulan lain kota Depok”, artikel di akses

pada tanggal 24 januari 2016 dari http://www.depok.go.id/31/03/2011/01-berita-depok/aloevera-

potensi-unggulan-lain-kota-depok

Page 73: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

62

Von Linne. Dan secara resmi tanaman ini di publikasikan oleh para Dokter

sebagai tanaman obat untuk pelindung kulit oleh Badan Farmasi Amerika

Serikat (USP). Lalu di abad 19 barulah tanaman ini di budidayakan di

seluruh dunia sebagai tanaman obat dan untuk kepentingan Komersil.67

2. Tanaman Lidah Buaya di Indonesia

Sejalan perkembangan pengetahuan dan teknologi, lidah buaya

(dari jenis Aloe barbadensis Milleer) dimanfaatkan sebagai bahan baku

industri farmasi dan kosmetik, serta sebagai bahan makanan dan minuman

kesehatan. Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis

tanaman terlaris di dunia yang berpotensi untuk dikembangkan sebagai

tanaman obat dan bahan baku industri.

Mengutip data dari artikel femina68

tentang Lidah buaya, tanaman

ini kaya kandungan zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin,

polisakarida, dan komponen lain yang bermanfaat bagi kesehatan. Selain

itu, juga menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes,

mengontrol tekanan darah, dan menstimulasi kekebalan tubuh terhadap

serangan penyakit kanker.

Tak cuma negara-negara di Eropa, Amerika dan Australia,

Indonesia pun sudah sejak lama memanfaatkan lidah buaya. Pontianak di

Kalimantan Barat misalnya, sejak tempo doeloe dikenal sebagai kota

penghasil olahan lidah buaya. Di pinggiran kota ini, ladang-ladang lidah

67

Rostita, Sehat, Cantik, dan penuh Vitalitas berkat Lidah Buaya (Bandung: PT Mizan

Pustaka, 2008), h. 12

68

Gaya hidup masa kini Femina. “Trend Lidah Buaya.” Artikel di akses pada tanggal 10

April 2016 dari http://www.femina.co.id/article/lidah-buaya

Page 74: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

63

buaya menghampar. Di pasar-pasar ataupun kios pinggir jalan, penjual es

lidah buaya merupakan komoditas yang mudah ditemukan. Bahkan ada

juga pusat penelitian dan pengembangan lidah buaya, lengkap dengan

pabrik pengaleng dan toko ragam produk camilan dari lidah buaya. Tak

hanya di Pontianak kalimantan saja trend Lidah Buaya menjadi hangat di

perbincangkan, tetapi ada juga di Palembang dan Depok yang sudah

menghasilkan tanaman yang bernama Latin Aloe Vera ini untuk dijadikan

barang komersil.

3. Penyakit-penyakit yang bisa di obati dengan Lidah Buaya

Selain Lidah Buaya bisa dijadikan tanaman hias di pekarangan

rumah, tanaman ini bisa juga di jadikan obat. Hampir semua orang

mengetahui bahwa Tanaman Lidah Buaya bisa menyembuhkan segala

penyakit yang di derita manusia, penyakit-penyakit tersebut antara lain:69

Batuk yang membandel

Diabetes

Radang tenggorokan

Kadar kolestrol tinggi

Infeksi lambung dan usus

Sakit otot sendi

Menurunkan kadar kolestrol dan kadar lemak

Menurunkan kadar gula dalam darah

69

Rostita, Sehat, Cantik, dan penuh Vitalitas berkat Lidah Buaya (Bandung: PT Mizan

Pustaka, 2008), h. 24-25

Page 75: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

64

Mengatasi obesitas

Ambeien

Rematik

Kencing manis

Buang air kecil berdarah

Hipertensi

Batu empedu

Muntah darah

Pusing

Radang usus dan lambung

Amandel

Radang gusi

Haid tidak lancar

Nyeri saraf

Mabuk kendaraan

Luka dalam dan luar

Aids

Kanker

Menjaga stamina pada orang lanjut usia dan membuat tubuh lebih

segar, dan lain-lain.

Page 76: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

65

BAB IV

ANALISIS HASIL TEMUAN LAPANGAN

A. Pemberdayaan Kelompok Tani Bina Avera

Kelompok Tani Bina Avera Desa Cilodong merupakan wadah atau

tempat berpadunya kesadaran yang tumbuh dari bawah (petani) untuk bersatu

dan bekerja keras meraih kesejahteraannya. Kelompok Tani Bina Avera ini

adalah menjadi salah satu asset pembangunan SDM pertanian di desa

Cilodong, Kecamatan Cilodong, Kota Depok. Kelompok tani yang diketuai

oleh Tantri Guntari ini berdiri sejak Tahun 2009, ia menyadari betul bahwa

masih membutuhkan bimbingan dari para pelaku Petani Lidah Buaya lainnya.

kelompok tani ini sendiri sudah lama memproklamirkan diri sebagai

kelompok tani Lidah Buaya. Dalam pelaksanaannya, kelompok tani ini

menghadapi beberapa kendala baik dari perseorangan maupun dari kelompok.

Meskipun begitu, kelompok tani Bina Avera ini telah memberdayakan

masyarakat kota Depok dari aspek sosial, ekonomi serta budaya. Dalam

menjabarkan proses pemberdayaan Kelompok Tani Bina Avera, peneliti

membagi ke dalam dua hal yaitu, strategi dan tahapan pemberdayaan

Kelompok Tani Bina Avera.

1. Strategi Pemberdayaan Kelompok Tani Bina Avera

Strategi pemberdayaan Mezzo seperti yang dijelaskan oleh Suharto

(2005) ialah pemberdayaan dilakukan dengan menggunakan kelompok

sebagai media intervensi. Adapun strategi yang digunakan oleh

Page 77: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

66

Kelompok Tani Bina Avera dalam memberdayakat Masyarakat Tani

Lidah Buaya Cilodong Depok adalah sebagai berikut:

a. Strategi Pemberdayaan melalui Pertemuan Kelompok

Kelompok tani Bina Avera memiliki kegiatan pertemuan rutin

setiap satu bulan sekali. Pertemuan rutin yang diadakan merupakan

kegiatan yang berkelanjutan. Pihak-pihak yang turut hadir dalam

pertemuan rutin setiap bulan tersebut meliputi ketua kelompok tani,

pengurus, dan anggota tetap. Hal ini didukung oleh pernyataan dari Pak

Asmawi.

“Pertemuan setiap bulan, para anggota kelompok tani harus hadir

disetiap pertemuan untuk melakukan diskusi kegiatan kelompok, yang

pertama membahas kebutuhan kelompok tani. Seperti pupuk, obat-

obatan. Terus ditunjang kalo musim kemarau, itu seksi pengairan,

menginformasikan kalo saluran kotor segera dibersihkan”.70

Untuk komoditas Lidah Buaya, Bu Tantri selalu hadir dalam

pertemuan, memberikan saran atas pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

oleh anggota kelompok tani yang ingin bertanya seputar pertanian Lidah

Buaya. Hal ini dikatakan oleh Pak Muhayar.

“Kalo Lidah Buaya, Bu Tantri memberitahu semua masalah teknik

budidayanya. Bu Tantri memberikan solusi kepada petani Lidah Buaya,

kalo masalahnya ini obatnya ini. Sebagai petani disamping itu kan kita

perlu belajar. Itulah gunanya diadakan pertemuan rutin bulanan di

kelompok ini”.71

Menurut hasil penelitian, adanya pertemuan rutin mampu

memberikan pengetahuan kepada anggota petani mengenai cara bertanam

Lidah Buaya. Seperti mengatasi permasalahan dalam bertani serta

70 Wawancara pribadi dengan Asmawi Buckhori, Depok, 18 April 2016. 71 Wawancara pribadi dengan Muhayar, Depok, 17 April 2016.

Page 78: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

67

penanganan hama-hama yang mengganggu tumbuh kembangnya

tanaman Lidah Buaya. Sehingga kegiatan keseharian para petani dalam

bertanam Lidah Buaya mengalami perubahan yang lebih baik dan secara

tidak langsung mempengaruhi produktivitas SDM mereka.

b. Strategi Pemberdayaan melalui Praktik di Lapangan

Kelompok Tani Bina Avera tak lepas dari kegiatan langsung di

lapangan, untuk mengetahui bagaimana proses masalah yang terjadi dan

mengetahui bagaimana cara mengatasi polemik dalam Pertanian Lidah

Buaya. Berdasarkan hasil wawancara dengan berbagai informan dapat

diketahui usaha pemberdayaan yang dilakukan oleh kelompok tani Bina

Avera. Seperti yang dikatakan oleh Bu Tantri.

“Kegiatan yang pertama seperti gotong royong, membersihkan selokan-

selokan. Irigasi lah di lahan pertanian lidah buaya. Yang kedua

bilamana media tanah rusak bisa diperbaiki sendiri. Terus membuat

bedengan, gotong royong urunan (iuran). Kalo iuran tidak mesti,

bilamana ada keperluan musyawarah dan dibantu kas kelompok tani,

kemudian kegiatan lainnya seperti perbaikan dam”.72

Dapat diketahui penuturan dari informan bahwa pemberdayaan

yang dilakukan kelompok tani Bina Avera yaitu mengadakan kegiatan

gotong royong oleh anggota kelompok tani. Dalam gotong royong

tersebut termasuk membersihkan irigasi, adanya membuat mediasi tanah.

Adanya kegiatan gotong royong diarahkan pada pemberdayaan tingkat

psikologis-masyarakat yang memiliki arti menumbuhkan masyarakat

untuk memiliki rasa gotong royong tinggi rasa memiliki, mutual trust.

72 Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016

Page 79: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

68

Pemberdayaan Kelompok Tani Bina Avera melalui kegiatan

seperti membangun irigasi akan menggunakan dana kas kelompok tani

dan apabila memerlukan biaya yang cukup banyak maka menggunakan

iuran dari anggota.

Selain itu, seperti yang disampaikan oleh Bu Tantri, pemerintah

pernah memberikan bantuan kepada kelompok tani Bina Avera berupa

sarana produksi sumur bor. Sumur bor dibuat dengan bantuan alat bor

untuk mencapai kedalaman sumur yang cukup sehingga akan bertemu

dengan sumber air dalam tanah.

Adanya bantuan sarana tersebut mampu membantu memenuhi

sistem irigasi para anggota dengan harga lebih rendah dibanding membeli

pengairan pada petani lain yang menyediakan pengairan. Sebagaimana

diungkapkan oleh Bu Tantri.

“Sampai saat ini sudah dikasih sumur bor kok, Untuk mengairi tanaman

Lidah buaya, karena waktu itu pernah kemarau berkepanjangan, jadi

untuk masalah pengairan kita membutuhkan air yang banyak dan sumur

bor tersebut sangat membantu untuk mengairi tanaman lidah buaya yang

kita tanam di lahan”.73

Menurut hasil penelitian penulis dengan adanya program praktik

di lapangan mampu membuat para anggota kelompok tani menjadi lebih

bersatu dan kompak dalam kerjasama atau menjalani program-program

yang telah direncanakan. Selain itu faktor eksternal juga meringankan

Kelompok Tani Bina Avera ini, seperti Pemberian bantuan dari

pemerintah berupa sumur bor yang mampu memberikan kemudahan

dalam penyediaan sarana yang dibutuhkan oleh para petani. Hal-hal

73 Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016

Page 80: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

69

seperti itu sangat diperlukan dalam keberlangsungan kegiatan-kegiatan

pertanian Lidah Buaya para anggota Kelompok Tani Bina Avera menjadi

lebih baik.

2. Tahapan-Tahapan Pemberdayaan Masyarakat Tani Bina Avera

Tahapan-tahapan pemberdayaan adalah salah satu yang terpenting

dalam pemberdayaan yang berbasis masyarakat. Oleh karena Kelompok

Tani Bina Avera melakukan tahapan-tahapan pemberdayaan Masyarakat

Tani sebagai berikut:

a. Tahap persiapan (Engagement)

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Suharto (2005) bahwa proses

yang dilakukan pada tahap engagement adalah dengan melakukan

persiapan petugas dan persiapan lapangan. Pada tahap persiapan ini

meliputi sekurangnya dua tahapan yang harus dikerjakan, yaitu:

Pada tahap penyiapan petugas ini, agen perubahan yaitu Bu Tantri

yang telah mempersatukan pandangan bersama anggota

kelompoknya, supaya terjadi keselarasan dalam melakukan program

pemberdayaan Masyarakat Tani Cilodong. Seperti hal yang

dikatakan Bu Tantri.

“Berawal dari kumpul ibu-ibu disini kan waktu itu hanya berkumpul

bagi para ibu-ibu PKK, lalu saya tuh ngajak mereka untuk

membentuk kelompok tani Lidah Buaya. Dengan ilmu yang saya

miliki, saya ada keinginan untuk memberdayakan masyarakat Tani

Cilodong agar supaya ada perubahan terhadap kesejahteraan

mereka. yaa lumayan kan selain menghasil kan juga menambah ilmu

bagi mereka”.74

Seperti hal yang dikatakan Pak Asmawi:

74

Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016

Page 81: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

70

“Sebenernya pada ikut-ikutan de orang-orang disini, ngeliat bu

Tantri sukses jadi pengen ikutan kaya bu Tantri gitu nanem lidah

buaya. Dan kami akhirnya membentuk sebuah kelompok Tani Bina

Avera yang diketuai langsung oleh Bu Tantri, sekertarisnya Bu Dewi

dan Bendaharanya Bu Manih sisanya menjadi anggota”.75

Tahap penyiapan lapangan dimana petugas pada awalnya melakukan

studi kelayakan terhadap daerah yang akan dijadikan sasaran, baik

dilakukan secara informal maupun formal. Bu Tantri menganggap

bahwa masyarakat Cilodong perlu untuk diberdayakan melalui Lidah

Buaya. Selain itu informasi yang telah didapat oleh Bu Tantri

mengenai manfaat Lidah Buaya juga menjadi salah satu kesiapan Bu

Tantri sebagai petugas dalam melakukan pemberdayaan tersebut.

Seperti yang di katakan Bu Tantri.

“Saya ada keinginan untuk mengajak para warga sekitar untuk ikut

membudidayakan Lidah Buaya. jika kita explore hasil Lidah Buaya

itu sendiri, ini akan menjadi suatu barang yang bernilai tinggi. Saya

tahu informasi tersebut sejak saya mengikuti pelatihan yang

diadakan Dinas Pertanian Kota Depok mengenai manfaat Lidah

Buaya. Dan lagi ada beberapa petani Lidah Buaya disini yang perlu

untuk diberdayakan”.76

Dari hasil pengamatan77

ini menunjukan bahwa terbentuknya

kelompok berawal dari para perkumpulan ibu-ibu di Desa Cilodong. Dan

juga ada hal yang memotivasi para warga untuk terjun usaha bisnis lidah

buaya. Sedangkan Ibu Tantri menganggap bahwa masyarakat tani lidah

buaya di sekitar perlu di berdayakan, karena jika tanaman lidah buaya ini

di kelola dengan baik bisa meningkatkan tanaman lidah buaya yang

berkualitas.

75

Wawancara pribadi dengan Asmawi Buckhori, Depok, 18 April 2016. 76

Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016 77

Observasi Peneliti terhadap Kelompok Tani Bina Avera pada tanggal 30 Maret 2016.

Page 82: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

71

b. Tahap Pengkajian (Assessment)

Proses pengkajian atau mengidentifikasi masalah yang dilakukan

disini dapat dilakukan secara individual melalui tokoh-tokoh masyarakat.

Pada tahap ini, Bu Tantri sebagai agen perubahan berusaha

mengidentifikasi masalah (kebutuhan yang dirasakan) dan juga sumber

daya yang dimiliki para anggota kelompok Tani Bina Avera. Seperti

yang dikatakan Bu Tantri.

“Para anggota mayoritas banyak yang belum tahu bagaimana cara

budidaya lidah buaya, bibit lidah buaya seperti apa yang bagus, media

tanah juga, lalu pupuk nya yang bagus itu dari kotoran apa, dan

sebagainya. Tetapi ada juga anggota kelompok yang sudah paham

dengan tanaman ini”.78

Sama hal yang dikatakan Bu Manih:

“Kami tuh belum sangat paham tentang tanaman lidah buaya ini, dan bu

Tantri menjelaskan kepada kami para anggota sampai mengerti. Dulu itu

saya nanem lidah buaya sampai ada yang layu bahkan ada yang mati

karena waktu itu gak dikasih pupuk makanya sampai ada yang mati”.79

Berbeda dengan Pak Muhayar yang mengatakan:

“Saya itu selalu mengikuti kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan

kelompok, karena itu penting bagi kelangsungan budidaya lidah buaya

yang saya tanam, seperti halnya di musim kering kan tanaman ini harus

terkena air yang cukup tak jarang juga kalau musim kemarau banyak

tanaman yang mati, jadi kami membeli mesin pompa air agar mudah

melakukan penyiraman”.80

Dari hasil pengamatan terlihat bahwa pada tahap ini kelompok

tani Bina Avera melakukan identifikasi masalah dan kebutuhan yang

dirasakan oleh anggota kelompok tani dan juga sumber daya yang

dimiliki kelompok tani. Dalam tahap ini masyarakat tani sudah terlibat

78

Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016 79

Wawancara pribadi dengan Manih Ferdiana, Depok, 18 April 2016. 80

Wawancara pribadi dengan Muhayar, Depok, 17 April 2016.

Page 83: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

72

secara aktif dan langsung agar mereka merasakan sendiri bahwa

permasalahan yang ada benar-benar bisa di atasi.

Sistem pelaksanaannya dalam tahap ini, kelompok tani

mengumpulkan semua anggota untuk membicarakan dan

memprediksikan kebutuhan-kebutuhan kelompok tani, seperti kebutuhan

akan transformasi teknologi pertanian, pupuk dan bibit.

c. Tahap Perencanaan Alternatif Program atau Kegiatan (Designing)

Pada tahap ini, Bu Tantri sebagai agen perubahan secara

partisipatif mencoba melibatkan anggota kelompok nya untuk berfikir

tentang masalah yang mereka hadapi dan bagaimana cara mengatasinya.

Dalam upaya mengatasi permasalahan yang ada pada Kelompok

diharapkan dapat memikirkan beberapa alternatif program dan kegiatan

yang dapat mereka lakukan. Seperti yang dikatakan oleh Bu Tantri.

“Awalnya saya hanya memberikan kepada para anggota yaitu lima bibit

untuk setiap anggota, dari situ banyak yang mati terus bilang ke saya,

“kok bu tanaman saya pada mati yaa?” dari situ lah saya merencanakan

kegiatan kelompok bersama para anggota agar mereka semua paham

tentang Budidaya Lidah Buaya”.81

Dari hasil pengamatan peneliti82

pada tahap ini kelompok tani

Bina Avera melibatkan para anggotanya dalam memikirkan masalah-

masalah yang dihadapinya dan mencari pemecahan masalah yang tepat.

Dalam pemecahan atau mengatasi masalah disini diharapkan menjadi

dasar dari kegiatan yang akan dilaksanakan Kelompok Tani Bina Avera.

Rencana kegiatan tersebut harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi

81

Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016 82

Observasi Peneliti terhadap Permasalahan Kelompok Tani Bina Avera, tanggal 12 April

2016.

Page 84: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

73

dilapangan, serta harus disesuaikan dengan tujuan yang bermanfaat bagi

anggotanya.

d. Tahap Performulasian Rencana Aksi (Implementasi)

Tahap pelaksanaan ini merupakan salah satu tahap yang paling

penting dalam program pemberdayaan masyarakat. Bu Tantri dan

anggota kelompok Bina Avera sudah merencanakan beberapa kegiatan

yang akan dilaksanakan oleh kelompok. Kegiatan yang direncanakan

tersebut seperti pertemuan rutin kelompok di minggu pertama setiap

bulan, pelatihan untuk meningkatkan edukasi, melakukan kegiatan usaha

kelompok, peningkatan kelompok tani lidah buaya dengan kelompok

lainnya. Hal ini dinyatakan oleh Bu Tantri.

“Ya seperti kelompok tani biasa pada umunya, kegiatan kami yaitu

Pertemuan rutin anggota kelompok tani yang dilaksanakan tiap minggu

pertama tiap bulannya, Melaksanakan pelatihan-pelatihan pertanian,

Melakukan kegiatan usaha kelompok, Berkoordinasi dengan kelompok

lain dalam peningkatan sesama kelompok tani lidah buaya, Menerima

kunjungan Mahasiswa-mahasiswi untuk melakukan penelitian. Sudah

banyak mahasiwa seperti kamu penelitian disini, ada anak IPB, UI, ada

yang dari brawijaya malang juga dll”.83

Dari hasil pengamatan peneliti84

, pada tahap ini pengurus

Kelompok Tani Bina Avera dan anggotanya melaksanakan kegiatan yang

sudah direncanakan sebelumnya, karena tahap ini paling penting dalam

pengembangan masayarakat kelompok tani. Walaupun biasanya

perencanaan kegiatan telah disusun dengan baik bisa saja menemui

kendala atau hambatan bila tidak ada kerjasama dengan baik antar

pengurus kelompok tani dan anggotanya. Hambatan tersebut seperti

83

Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016 84

Observasi Peneliti terhadap cara membudidayakan lidah buaya, 27 April 2016

Page 85: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

74

kurangnya konsistensi dari anggota kelompok tani dan kas keuangan

kelompok yang tidak berjalan dengan lancar. Hal ini dikemukakan oleh

Bu Tantri.

“Yang paling saya tidak suka dari para anggota kelompok itu tidak

adanya konsisten dari mereka, misalkan sudah kita sepakati kalau

pertemuan mingguan untuk hadir, tapinya banyak yang gak hadir.

Alasannya banyak entah itu mengurusi rumah, atau apalah itu. Dan lagi

kalau untuk bayar iuran khas kelompok dari hasil penjualan masing-

masing anggota itu dikenakan dua setengah persen intinya untuk

kegiatan amal dan juga kebutuhan kelompok, tetapi banyak yang gak

bayar”.85

e. Tahap Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi sebagai proses pengawasan dari anggota kelompok dan

Bu Tantri terhadap program pemberdayaan masyarakat yang sedang

berjalan sebaiknya di lakukan dengan melibatkan kelompok. pada tahap

ini Bu Tantri sudah melibatkan para anggotanya dalam melakukan

pengawasan secara internal agar kegiatan ke depannya berjalan dengan

lebih baik dari sebelumnya. Sehingga dalam jangka panjang diharapkan

akan dapat membentuk suatu program dalam kelompok yang lebih

mandiri dengan memanfaatkan sumber daya yang ada. Seperti yang

dikatakan Bu Tantri.

“Waktu dulu masih fresh nya kelompok kami para anggota setiap ada

permasalahan pasti di bicarakan, dari masalah sepele sampai yang

rumit disetiap para anggota terus bagaimana ini bisa terjadi sampai kita

menyikapinya itu seperti apa, itu ada dulu dalam rangka pertemuan

mingguan kelompok”.86

Dari hasil wawancara peneliti, pada tahap ini tim kelompok tani

Bina Avera dan para anggotanya harus mengadakan evaluasi internal

85

Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016 86

Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016

Page 86: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

75

terhadap usaha tani yang mereka lakukan agar dalam jangka panjang para

petani mampu mengembangkan potensi dan sumber daya yang ada untuk

mengatasi masalah dan mengembangkan usaha taninya agar meraka

mampu menjadi petani yang lebih mandiri dengan memanfaatkan sumber

daya yang ada.

f. Tahap Terminasi (Disengagement)

Sampai saat ini Kelompok Tani Bina Avera sedang dalam tahap

terminasi. Ada beberapa anggota yang sudah keluar dari kelompok Lidah

Buaya di Cilodong ini karena ada yang ingin membuka rumah industri

sendiri seperti Bu Tantri dan ada juga yang sudah bisa menjalankan

usaha sendiri. namun walaupun sudah tidak menjadi anggota Kelompok

Tani Bina Avera Bu Tantri tetep bersedia menolong mereka dan

memberikan informasi seputar tentang Lidah Buaya. Seperti yang di

katakan oleh Pak Muhayar:

“Saya sudah tidak ikut lagi pertemuan-pertemuan yang diadakan oleh

kelompok tani Bina Avera karena saya udah bisa menerapkan sendiri di

sawah. Tapi terkadang jika saya mengalami kesulitan di sawah, saya

tetap meminta bantuan kepada lainnya, termasuk Bu Tantri sendiri”.87

Sama halnya dengan Bu Manih katakan yaitu:

“Karena pertemuan-pertemuan dengan kelompok sudah jarang jadi

melakukan budidaya tanaman lidah buaya ini sendiri, saya juga sudah

menguasai ilmu-ilmu yang sudah diberikan kelompok, tinggal saya

kembangkan lagi nantinya tetapi komunikasi kita tetap berjalan dengan

yang lainnya”.88

87

Wawancara pribadi dengan Muhayar, Depok, 17 April 2016. 88

Wawancara pribadi dengan Manih Ferdiana, Depok, 18 April 2016.

Page 87: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

76

Seperti yang dikatakan Pak Asmawi:

“Saya ini lagi mencari-cari pabrik di banten sampe bekasi, untuk hasil

olahan lidah buaya yang saya budidaya. Saya tinggal cari karyawan

kalau udeh menemukan pabrik nya. Ini rencana jangka pendek saya,

saya juga udeh berkonsultasi dengan bu Tantri, dan alhamdulillah bu

Tantri support”.89

Jadi, semua tahapan-tahapan tersebut merupakan sebuah proses

agar kelompok tani bina Avera maupun anggota selalu menjadi petani

yang bisa mandiri dan bisa menjadikan hidupnya agar lebih baik. Hal ini

terbukti dengan meningkatnya hasil kemampuan pertanian mereka. Serta

tidak meninggalkan atau melupakan apa yang telah ia pelajari selama

menjadi anggota kelompok.

B. Perubahan Sosial, Budaya dan Ekonomi Kelompok Tani Bina Avera

Masyarakat Cilodong mempunyai hubungan yang lebih erat dan lebih

mendalam. Kehidupan sehari-hari masyarakat Cilodong terbentuk atas dasar

sistem kekeluargaan. Pada umumnya kehidupan mereka berasal dari pertanian

dan perkebunan. Apalagi ditinjau dari segi mata pencaharian, sangat terikat

dan sangat tergantung dari tanah. Karena sama-sama tergantung pada tanah,

maka kepentingan pokok juga sama, sehingga mereka juga akan bekerja sama

untuk mencapai kepentingan-kepentingan bersama.

Dan pada dasarnya masyarakat petani Lidah Buaya di Cilodong

merupakan masyarakat yang kuat terhadap nilai-nilai kebersamaan,

kehidupan mayarakat tani di Cilodong masih terbilang normal bagi

masyarakat pada umumnya. Begitu pun juga dengan perubahan yang cukup

89 Wawancara pribadi dengan Asmawi Buckhori, Depok, 18 April 2016.

Page 88: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

77

besar mengarah ke kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat sekitar,

khususnya masyarakat petani lidah buaya.

Memang tidak bisa di pungkiri terbentuknya kelompok tani Bina

Avera membuat dampak yang postif bagi anggotanya. Kehadiran kelompok

tani bina avera ini cukup berpengaruh bagi perubahan sosial, budaya dan

ekonomi masyarakat petani Cilodong. Bila di lihat dari kacamata ekonomi,

memang pemberdayaan kelompok tani bina Avera ini mengubah

perekonomian masyarakat petani menjadi lebih baik dari sebelumnya. Seiring

berjalannya waktu karena perubahan ekonomi yang meningkat, secara

otomatis akan berpengaruh bagi perubahan lainnya seperti perubahan prilaku,

sosial maupun budaya.

Untuk mengetahui lebih jauh perubahan-perubahan yang terjadi bagi

masyarakat tani Bina Avera, dibawah ini penulis akan memaparkan hasil

penelitian tentang perubahan sosial, ekonomi dan budaya bagi para petani

Lidah Buaya.

1. Perubahan Sosial Kelompok Tani Bina Avera

Seperti yang dijelaskan oleh Nanang Martono (2012) bahwa

perubahan sosial meliputi segala perubahan-perubahan pada lembaga-

lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi

sistem sosialnya, termasuk didalamnya nilai-nilai, sikap dan pola perilaku

diantara kelompok-kelompok didalam masyarakat.

Desa Cilodong merupakan salah satu desa yang mempunyai

keuntungan yang cukup besar karena di desa itu terdapat lahan pertanian,

Page 89: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

78

seperti Padi, Lidah buaya, sayur-sayuran dan sebagainya. Kehadiran

kelompok Tani Bina Avera ini cukup berpengaruh terhadap kehidupan sosial

masyarakat tani lidah buaya. Oleh karena itu menimbulkan perubahan sosial

terhadap kehidupan di masyarakat Desa Cilodong. Dari hasil penelitian yang

dilakukan melalui wawancara dan observasi dengan masyarakat tani lidah

buaya, penulis mendapat banyak informasi bahwa ternyata ada perubahan

sosial yang mempengaruhi kehidupan sosial terhadap para anggotanya.

Untuk mengetahui adanya perubahan sosial yang mempengaruhi

kehidupan sosial masyarakat tani Cilodong, di bawah ini penulis akan

memaparkan hasil penelitian mengenai perubahan sosial yang terjadi.

a. Tumbuhnya Nilai bahwa Manusia Harus Selalu Berusaha Untuk

Memperbaiki Kehidupannya

Masyarakat tani Cilodong pada umumnya sangat antusias untuk

hadir dalam rapat-rapat desa yang bertujuan untuk kepentingan bersama.

karena hal ini sangat penting agar kemajuan desa bisa tercapai. Menurut

para warganya, hal itu seakan menambah informasi dalam hal apapun.

Disamping mereka sangat sibuk dalam melakukan aktivitas sehari-hari

seperti di sawah atau pun di kebun, bisa menghadiri rapat adalah suatu

progres perubahan ke arah yang lebih baik. Seperti yang di katakan oleh

ketua RT setempat.

“Para warga disini walaupun pada punya kesibukan masing-masing,

mereka tetap menyempatkan waktu untuk datang jika ada undangan dari

kelurahan atau kecamatan. jangankan untuk rapat resmi dari

Page 90: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

79

kelurahan... kumpul warga se RT juga pada antusias warga disini

mah”.90

Seperti yang di Ucapkan Pak Muhayar:

“Saya sudah berapa kali menghadiri rapat, banyak de tidak terhitung.

Pokoknya jika bu Tantri di Undang di acara-acara penting pasti saya di

suruh untuk menemani beliau sebagai perwakilan kelompok tani bina

avera”.91

Seperti yang di ucapkan Pak Asmawi:

“Kalau saya sih cuma beberapa kali ngikutin rapat-rapat gitu, tapi jika

wajib untuk hadir misalkan acara peresmian pak lurah, saya harus

datang kan saya mantan Sekdes (sekertaris desa) disini de waktu periode

1999-2004”.92

Seperti yang dijelaskan menurut Bu Manih:

“Pertemuan terhadap para warga di Cilodong adalah hal yang sangat

penting karena dengan pertemuan-pertemuan seperti itu bisa menghidupi

keharmonisan antar warga dan juga mempererat hubungan tali

silaturahmi di desa ini”.93

Berbeda dengan masyarakat tani Lidah Buaya yang gagal seperti

bu Wiyah dan bu Dewi yang tidak suka dengan acara musyawarah atau

rapat-rapat bersama warganya. Menurut mereka itu adalah hal yang

buang-buang waktu, dan mereka lebih baik mengurusi rumah tangganya

karena lebih berguna.

Menurut hasil penelitian saya sebagian besar perubahan sosial

yang terjadi di masyarakat tani Lidah Buaya Cilodong terbilang naik

walaupun hanya berperan aktif dalam menghadiri rapat maupun

musyawarah yang baik di adakan di desa atau di luar desa. Ini

90

Wawancara pribadi dengan ketua RT, Depok, 18 April 2016. 91

Wawancara pribadi dengan Muhayar, Depok, 17 April 2016. 92

Wawancara pribadi dengan Asmawi Buckhori, Depok, 18 April 2016. 93

Wawancara pribadi dengan Manih Ferdiana, Depok, 18 April 2016.

Page 91: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

80

membuktikan bahwa masyarakat di Cilodong mengetahui pentingnya

kesadaran demi kemajuan bersama.

b. Sikap Menghargai Hasil Karya Seseorang dan Keinginan untuk Maju

Di sisi lain dengan antusiasnya masyarakat tani Lidah Buaya

Cilodong dalam menghadiri musyawarah, ada yang lebih membanggakan

dari itu karena ada beberapa anggota dari kelompok tani Bina Avera yang

menjabat di lembaga-lembaga kemasyarakatan. Seperti halnya yang di

peroleh bu Tantri yaitu sebagai ketua KTNA (Kelompok Tani Nelayan

Andalan) di Kecamatan Cilodong. Seperti yang di ucapkan oleh Bu

Tantri.

“Saya di percaya oleh KTNA (Kelompok Tani Nelayan Andalan) Depok

untuk menjabat sebagai ketua KTNA khusus di kecamatan cilodong.

Karena saya aktif dalam menjalin hubungan terhadap sesama para

petani, baik itu petani padi, petani sayur, semua petani di Wilayah

Depok”.94

Seperti halnya yang di ucapkan oleh Bu Manih:

“Alhamdulillah semenjak bergabung dengan kelompoknya bu Tantri,

saya mendapat banyak masukan dari beliau. Bahkan bukan saya saja

tetapi anggota lainnya mendapatkan ilmu-ilmu yang bermanfaat dari

bergabung nya menjadi anggota kelompok tani ini. Saya sendiri di

percaya sebagai ketua ibu-ibu PKK di Cilodong, ini adalah amanah

yang di berikan para ibu-ibu kepada saya dan saya harus menjalankan

sebaik-baiknya”.95

Begitu pun juga hal yang senada di ucapkan oleh Pak Muhayar:

“Tak jarang juga saya untuk di undang ke acara-acara majlis ta’lim,

ibu-ibu PKK untuk memipin pengajian yang di selenggarakan setiap

seminggu sekali. Terkadang juga saya mengisi khutbah jumat di masjid-

masjid Depok untuk berceramah”.96

94

Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016 95

Wawancara pribadi dengan Manih Ferdiana, Depok, 18 April 2016. 96

Wawancara pribadi dengan Muhayar, Depok, 17 April 2016.

Page 92: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

81

Menurut hasil penelitian saya hal ini membuat kepercayaan diri

para anggota kelompok tani Bina Avera menjadi termotivasi dan ingin

untuk menjadi seperti Bu Tantri. Menjadi pemimpin atau pun mengisi

acara itu tidak lah mudah, karena butuh keikhlasan hati yang tulus dalam

mengemban amanah yang di berikan. Seperti halnya bu Tantri yang

menjadi ketua KTNA Cilodong, bu Manih sebagai ketua ibu-ibu PKK

setempat dan pak Muhayar yang di percaya untuk mengisi pengajian dan

sidang khutbah di majlis ta’lim ataupun masjid-masjid. Ini membuktikan

bahwasannya ada perubahan sosial yang terjadi dalam diri

bermasyarakat.

c. Ketidakpuasan Masyarakat Pada Bidang-Bidang Tertentu

Perkembangan informasi dan komunikasi membuat akses

terhadap informasi yang di dapat masyarakat tani Cilodong menjadi

semakin mudah. Informasi tersebut bisa didapatkan dari berbagai media

komunikasi, seperti koran, televisi, internet, dan lain-lain. Hal tersebut

membuat masyarakat tani lidah buaya semakin cerdas dan kritis, seperti

halnya dengan masyarakat tani yang ikut berpendapat dalam

musyawarah/rapat-rapat yang di adakan dalam desa, tak jarang juga

mereka selalu mengomentari kebijakan-kebijakan yang dilakukan

pemerintah untuk daerah Cilodong, terlebih jika kebijakan tersebut tidak

populis dimata warga. Seperti yang di ucapkan oleh Pak Asmawi:

“Saya tuh sebenarnya tidak suka dengan kepemimpinan lurah sekarang,

karena kebijakan-kebijakan yang di buat tidak pro ke rakyat, jalan aja

sekarang masih banyak yg rusak belon di bener-benerin, berbeda dengan

Page 93: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

82

lurah sebelumnya yang selalu bersosialisasi dengan warganya, jika klo

ada aspirasi dari masyarakat pak lurah cepat tanggap”.97

Seperti yang di ucapkan oleh Pak Muhayar:

“Saya senang jika di undang ke rapat-rapat warga, jadi saya bisa

mengemukakan aspirasi saya. karena sudah seharusnya tugas

pemerintah untuk menampung pendapat-pendapat dari warga seperti

kami ini”.98

Sama seperti yang di ucapkan oleh Bu Tantri:

“Saya tuh selalu mengajarkan kepada para anggota saya cara

bagaimana berdiskusi di dalam suatu forum, dengan melakukan

pertemuan kelompok setiap seminggu sekali. kita selalu berdiskusi

tentang masalah organisasian, administrasi kelompok dan banyak lagi,

agar mereka semua terbiasa serta mempunyai mental yang kuat dan

terlebih lagi kita juga akan siap jika di undang ke forum-forum resmi”.99

Menurut hasil peneliti, hal ini membuktikan jika masyarakat tani

lidah buaya Cilodong telah menjadi masyarakat yang kritis. Karena

dengan mengemukakan pendapat di dalam suatu rapat-rapat menjadi

suatu kebanggaan bagi dirinya sendiri.

d. Adanya Orientasi Masa Depan

Adapun visi dari kelompok tani Bina Avera ini adalah

menjadikan kelompok tani yang bermanfaat dalam membangun potensi

masyarakat serta berkontribusi guna menumbuhkan ketrampilan dalam

bidang pertanian yang produktif dan inovatif. Sudah sewajarnya suatu

perkumpulan atau pun kelompok yang bertaraf kecil sampai yang besar

itu mempunyai visi dan misi. Visi bukan semata-mata hanya di jadikan

hiasan di suatu kelompok, tetapi juga harus di aplikasikan sebagaimana

mestinya. Seperti halnya visi dari Bu Tantri.

97

Wawancara pribadi dengan Asmawi Buckhori, Depok, 18 April 2016. 98

Wawancara pribadi dengan Muhayar, Depok, 17 April 2016. 99

Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016

Page 94: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

83

“Saya menjadi wirausaha seperti sekarang ini karena ada keinginan

tersendiri, yaitu menyekolahkan anak sampai setinggi mungkin. Karena

fondasi dalam kehidupan itu berawal dari pendidikan, bagaimana

terbentuk baik atau pun buruknya anak, itu dari hal yang namanya

pendidikan. Sukur-sukur anak bisa ke luar negeri amin”.100

Sama halnya juga yang disampaikan oleh Pak Muhayar:

“Sebagai orang tua kan saya harus memberikan pendidikan lebih untuk

anak, karena apa? Saya ingin anak tidak ada yang seperti saya tamatan

SD, Minimal itu saya memberikan pendidikan yang tinggi agar dia bisa

berguna bagi dirinya sendiri”.101

Berbeda dengan hal yang disampaikan Bu Dewi:

“Yaaaa de buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau entar juga nganggur,

lagian kami hidup secara pas-pasan de gimana caranya nyekolahin

anak, saya mah kepingin anak itu bantuin bapak nya di Terminal, yaa

untuk makan sehari-hari ama buat nambahin uang jajannya dia sendiri.

Biar dia juga bisa belajar bagaimana susahnya cari uang”.102

Senada dengan Bu Dewi yaitu Bu Wiyah yang mengatakan:

“Tujuan saya bergabung dalam kelompok tani bina avera ini karena

ingin membantu keluarga, paling enggak kebutuhan dapur terpenuhi.

Tetapi lama kelamaan yang di dapet hanya cape, karena hasil dari kerja

keras nanem lidah buaya sampai panen itu tidak sebanding. Jadi saya

memutuskan untuk fokus di warung kecil-kecilan saya, semoga aja

lancar”.103

Berbeda dengan Pak Asmawi yang mengatakan:

“Saya ini lagi mencari-cari pabrik di Banten sampe Bekasi, untuk hasil

olahan lidah buaya yang saya budidaya. Saya tinggal cari karyawan

kalau udeh menemukan pabrik nya. Ini rencana jangka pendek saya,

saya juga udeh berkonsultasi dengan bu Tantri, dan alhamdulillah bu

Tantri support”.104

Menurut hasil penelitian saya bukan tidak mungkin visi dari para

anggota kelompok tani Bina Avera ini bisa terealisasikan dengan baik.

100

Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016 101

Wawancara pribadi dengan Muhayar, Depok, 17 April 2016. 102

Wawancara pribadi dengan Dewi Utari, Depok, 12 April 2016. 103

Wawancara pribadi dengan Wiyah, Depok, 17 April 2016. 104

Wawancara pribadi dengan Asmawi Buckhori, Depok, 18 April 2016.

Page 95: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

84

Karena suatu perubahan sosial cenderung ikut berubah asal ada tujuan

dan ambisi dari manusianya itu sendiri. Seperti pepatah mengatakan

gapailah cita-cita mu setinggi langit, jika kita tidak mempunyai cita-cita

bagaimana kita bisa menggapai langit.

e. Pembangunan dan Pengembangan Jaringan

Jaringan atau hubungan itu penting bagi manusia, karena manusia

adalah makhluk sosial yang tidak bisa berdiri sendiri. Itu artinya kita

tidak dapat melakukan segala hal apapun itu dengan sendiri, karena kita

pasti membutuhkan orang lain. Begitu pun juga dengan kelompok yang

pastinya membutuhkan jaringan agar bisa tetap eksis. Seperti yang di

ucapkan oleh Bu Tantri:

“Saya mendirikan kelompok ini atas bantuan dari pemerintah Cilodong

sampai ada SK dari kelurahan yang berlakukan untuk meresmikan

kelompok tani bina avera ini. Sampai sejauh ini saya sudah menjalin

hubungan dengan KTNA (Kelompok Tani Nelayan Andalan) kota Depok,

APEBEDE Depok (Asosiasi Petani Belimbing Dewa), sampai kelompok

tanaman hias kota Depok”.105

Menurut hasil penelitian saya masyarakat tani Cilodong

mempunyai ikatan batin yang kuat dengan masyarakat di sekitarnya.

Perubahan sosial masyarakat desa Cilodong Tengah terjalin dengan baik

dan kehidupan bertetangga sesama warga sekitar sangat terjalin secara

kekeluargaan. Bahkan diluar kegiatan kelompok tani, ibu-ibu disana

selalu ada aktifitas tertentu yang berkaitan dengan kepentingan bersama,

seperti pengajian Majlis Ta’lim, kegiatan ibu-ibu PKK, kerja bakti

seluruh warga di Desa, dan sebagainya. Mereka secara serempak tanpa

membedakan status dan kependudukan, Selain itu hubungan satu

105

Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016

Page 96: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

85

kampung dengan kampung yang lain mempunyai ikatan yang sangat

kental dan saling kenal-mengenal antara satu dengan yang lainnya.

Tabel 5

Perubahan Sosial Kelompok Tani Bina Avera

No.

Aspek Perubahan

Sebelum terbentuk

Kelompok Tani Bina

Avera

Setelah terbentuk

Kelompok Tani Bina

Avera

1. Tumbuhnya Nilai

bahwa Manusia Harus

Selalu Berusaha Untuk

Memperbaiki

Kehidupannya

Sebelum adanya

komunitas-komunitas

yang berfungsi sebagai

penyalur aspirasi

masyarakat dan sarana

untuk bertukar

pendapat, maka

masyarakat Cilodong,

Depok cenderung pasif

dan acuh. Mereka sibuk

dengan urusan dan

aktivitas kesehariannya

masing-masing tanpa

berpikir akan perubahan

ke arah yang lebih baik.

Berkat adanya

kelompok Tani Bina

Avera, masyarakat

Cilodong, Depok

mulai menyadari

pentingnya peran serta

masyarakat dalam

musyawarah desa

ataupun rapat-rapat

yang di adakan.

Kesadaran tersebut

tumbuh karena

mereka ingin lebih

maju dan

memperbaiki

kehidupan dari waktu

ke waktu.

2. Sikap Menghargai Hasil

Karya Seseorang dan

Keinginan untuk Maju

Sebelum terbentuknya

komunitas ini,

masyarakat Cilodong

hanya menjadi

masyarakat biasa yang

tidak memiliki peran

penting dalam suatu

kelompok. Mereka

tidak termotivasi untuk

menjadi seseorang yang

lebih dihargai di

masyarakat dengan

perannya yang penting.

Sosok inspiratif dari

ketua Kelompok Tani

Bina Avera telah

memberikan banyak

teladan, motivasi serta

kepercayaan diri bagi

masyarakat Cilodong

untuk menjadi bagian

dari suatu kelompok

dan memiliki peran

penting bagi

kelompok tersebut.

Mereka ingin lebih

bermanfaat bagi diri

sendiri serta

masyarakat luas.

Page 97: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

86

3. Ketidakpuasan

Masyarakat Pada

Bidang-bidang Tertentu

Sebelum bergabung

dengan komunitas

tersebut, masyarakat

Cilodong cenderung

pasif dan tidak peduli

terhadap hal-hal

ataupun informasi baru

yang muncul di

masyarakat. Mereka

terlihat individual dan

kurang peka terhadap

lingkungan sosialnya.

Setelah bergabung

dengan kelompok tani

Bina Avera, mereka

lebih sadar dan kritis

terhadap informasi

ataupun kebijakan-

kebijakan yang dibuat

untuk masyarakat. Hal

tersebut dibuktikan

dengan semakin

banyak masyarakat

tani yang ikut aktif

dalam rapat dan

memberikan berbagai

pendapatnya demi

kemajuan bersama.

4. Orientasi Masa Depan

Sebelum dibentuknya

komunitas untuk

bertukar inspirasi dan

pendapat, mindset

masyarakat Cilodong,

Depok masih terbilang

rendah dan cenderung

bersifat pesimis.

Misalnya dalam hal

pendidikan untuk anak,

sebagian berpikir untuk

tidak menyekolahkan

anak hingga ke jenjang

yang lebih tinggi karena

nantinya hanya akan

jadi pengangguran.

Setelah adanya

komunitas atau

kelompok tani Bina

Avera, masyarakat

Cilodong jadi lebih

sering bertukar pikiran

sehingga cara pandang

mereka pun perlahan-

lahan mulai berubah.

Mereka ingin terus

berinovasi untuk

mengembangkan

usaha tersebut agar

tidak tertinggal,

sehingga mereka bisa

memperbaiki hidup ke

arah lebih baik lagi.

5. Pembangunan dan

Pengembangan

Jaringan

Sebelum bergabung

dengan kelompok tani

Bina Avera ini,

masyarakat tani

Cilodong hanya

mengenal orang-orang

dari satu wilayah saja,

mereka tidak memiliki

mitra ataupun jaringan

sosial dari wilayah lain.

Setelah bergabung

dengan kelompok

Tani Bina Avera,

masyarakat Cilodong

kini telah menjalin

hubungan kemitraan

dengan berbagai

kelompok tani yang

lain, dimana hal

tersebut sangat baik

bagi perkembangan

usaha.

Page 98: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

87

2. Perubahan Budaya Kelompok Tani Bina Avera

Seperti yang dijelaskan Sulaeman (1998) perubahan budaya yaitu

perubahan yang terjadi dalam sistem ide yang dimiliki bersama oleh sejumlah

warga masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan dan norma-

norma yang digunakan sebagai pedoman hidup. Di era teknologi modern

seperi saat ini masyarakat dapat dengan mudah menjangkau informasi baik

dalam maupun luar negeri. Dengan adanya Internet masyarakat Indonesia

dapat mengetahui, mengamati, mempelajari perilaku orang asing, bahkan

tidak mustahil untuk berinteraksi atau malah meniru perilaku orang asing.

inilah yang biasa kita sebut globalisasi atau modernisasi. Dampak langsung

dari globalisasi dan modernisasi di Indonesia adalah perubahan sosial budaya

itu ada di dalam kehidupan masyarakat. Ini lah yang sebagian besar

Masyarakat Tani Bina Avera alami di era digital seperti sekarang.

Untuk mengetahui adanya perubahan budaya yang mempengaruhi

kehidupan sosial masyarakat tani Cilodong, di bawah ini penulis akan

memaparkan hasil penelitian mengenai perubahan budaya yang terjadi.

a. Gaya Hidup

Sebagaimana yang dijelaskan oleh Suyanto (2014) lifestyle adalah

perubahan gaya hidup masa sekarang yang tengah di nikmati masyarakat

banyak. Salah satu perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat

tani lidah buaya Cilodong adalah dari segi gaya hidup. Sejak bergabung

dalam kelompok tani Bina Avera, masyarakat petani lidah buaya lebih

berkembang dalam hal perekonomian sehingga turut merubah kebiasaan

dan gaya hidup yang semula biasa saja menjadi lebih baik. Salah satu

Page 99: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

88

contonya adalah gaya hidup sang pelopor kelompok tani Bina Avera

yaitu Bu Tantri, dan juga para anggotanya. Dengan penghasilan lidah

buaya yang cukup besar, gaya hidup Bu Tantri bisa dibilang sudah

berkecukupan. Beliau bisa memenuhi kebutuhan primer, sekunder

bahkan tersier dengan hasil usahanya tersebut. Salah satu contoh

pemenuhan kebutuhan tersier misalnya seperti berbelanja ke Mall dan

makan di restoran mewah seperti McD, KFC dan lain lain. Seperti yang

di ucapkan Bu Tantri.

“Saya selalu menyempatkan waktu kepada anak-anak untuk jalan-jalan

biar gak bosan dirumah terus, minimal di akhir pekan kita harus

refreshing bersama keluarga. Kadang shopping ke Mall beli pakaian

anak, terus pergi tempat rekreasi, agar kita bisa liburan untuk

menghilangkan kejenuhan”.106

Kebutuhan untuk rekreasi tersebut sebelumnya tidak di dapatkan

ketika beliau masih menjadi pegawai perusahaan. Karena setiap hari

beliau harus berangkat ke kantor dan tidak punya waktu untuk

melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. Namun setelah beralih menjadi

pengusaha lidah buaya, beliau bisa meluangkan waktunya untuk

berekreasi bersama keluarga. Perubahan gaya hidup ini juga dirasakan

oleh anggota kelompok tani Bina Avera yaitu Bu Manih. Setelah

bergabung dengan Bina Avera, beliau bisa membeli dan mencoba

makanan-makanan yang belum pernah dicoba, seperti penuturannya

berikut.

“Anak saya suka banget makan chiken-chikenan itu ayam yang ditepung

terus pake saos, bapaknya sihh yang suka beliin klo saya sih suka –suka

aja”.107

106

Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016 107

Wawancara pribadi dengan Manih Ferdiana, Depok, 18 April 2016.

Page 100: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

89

Begitu pula dengan Pak Asmawi yang telah bergabung dengan

kelompok Tani Bina Avera dan bisa membeli kebutuhan-kebutuhan

tersier seperti alat komunikasi yaitu telpon seluler.108

“Dari hasil panen itu uangnya saya gunakan untuk keperluan rumah

tangga, jika ada sisa bisa saya kumpulin untuk membeli Handphone.

Soalnya udeh banyak orang make Handphone sekarang lebih praktis

mudah di bawa kemana-mana”.109

Sama halnya dengan Pak Muhayar yang saat ini mampu

memenuhi kebutuhan tersiernya yaitu dengan menyicil kendaraan

bermotor. Seperti penuturannya berikut.

“Saya sudah bisa membeli motor X (salah satu motor yang bermerek

mahal) walaupun kredit, jika ada rezeki lebih lagi saya ada keinginan

untuk membeli mobil”.110

Menurut hasil penelitian saya perubahan gaya hidup yang di

rasakan masyarakat tani Cilodong tergolong dalam kebutuhan Tersier,

yaitu untuk kebutuhan menengah ke atas. karena masih belum

dibutuhkan sekali keperluan seperti kendaraan mewah, handphone atau

pun jalan-jalan bagi masyarakat tani. Tetapi Bukan tidak mungkin faktor

gaya hidup seperti ini akan menjamur terhadap masyarakat tani bina

avera cilodong Depok.

b. Nilai-Nilai Keagamaan

Masyarakat tani Cilodong mayoritas mempunyai nilai-nilai

keagamaan yang tinggi, mereka tidak terpengaruh oleh maraknya budaya

asing yang tengah merajalela di negeri ini. Ini suatu modal yang sangat

108

Observasi Peneliti terhadap Kehidupan Anggota Kelompok Tani Bina Avera, 18 April

2016 109

Wawancara pribadi dengan Asmawi Buckhori, Depok, 18 April 2016. 110

Wawancara pribadi dengan Muhayar, Depok, 17 April 2016.

Page 101: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

90

penting dan pantas untuk di pertahankan agar kita tetap di berikan

keberkahan oleh Allah SWT. Seperti yang dikatakan Bu Manih.

“Kegiatan keagamaan masyarakat tani Cilodong masih terus berjalan,

kegiatan ya seperti pengajian-pengajian yang di adakan oleh warga

sini”....111

Sama dengan yang di ucapkan oleh Pak Muhayar.

“Kalau disini rata-rata warga sangat antusias dalam mengikuti kegiatan

kerohanian. saya kan pengelola pengajian yang biasanya mengisi di

pengajian ibu-ibu dan menjelang malam pengajian bapak-bapak. Selain

di daerah sendiri saya juga mengisi pengajian di luar Cilodong”.112

Nilai-nilai keagamaan masyarakat Tani Cilodong tergolong

bagus, Seperti halnya dengan perubahan nilai-nilai keagamaan

masyarakat tani Cilodong yang masih kental dengan keislamannya.

karena didikan masyarakat Tani yang lebih mengutamakan agama

daripada kehidupan duniawi. Seperti solat yang tidak pernah

ditinggalkan, pengajian yang selalu diikuti serta sosok Ustadz yang

masih banyak di Cilodong. Dan ini menjadikan masyarakat Cilodong

selalu meningkat nilai-nilai keagamaannya dalam kelompok Tani Bina

Avera.

c. Emansipasi Wanita

Salah satu bentuk perubahan budaya yang terjadi dimasyarakat

Indonesia adalah emansipasi wanita, artinya wanita memiliki derajat

yang sama dengan pria. Dahulu jarang sekali melihat wanita yang

111

Wawancara pribadi dengan Manih Ferdiana, Depok, 18 April 2016. 112

Wawancara pribadi dengan Muhayar, Depok, 17 April 2016.

Page 102: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

91

menjadi pimpinan, bahkan ada kalimat orang tua yang menyatakan

bahwa kehidupan wanita adalah disekitar dapur, sumur, dan kasur. Saat

ini tentu berbeda, banyak wanita yang menjabat peran penting dinegeri

ini seperti anggota parlemen, pimpinan perusahaan, dan lain-lain. Begitu

pula yang di rasakan masyarakat Cilodong, banyak yang meremehkan

tentang posisi perempuan di masyarakat. Sama seperti yang di Ucapkan

Pak Asmawi:

“Para warga disini dulunya itu banyak yang memandang sebelah mata

bu Tantri. soalnya dahulu bu Tantri hanya seorang pendatang di daerah

Cilodong. Karena bu Tantri gigih dan tekun dalam usaha lidah

buayanya akhirnya dia jadi salah satu petani berhasil di daerah

Cilodong. para warga disini pun memberikan apresiasi yang lebih

terhadap beliau karena sudah mengharumkan nama Cilodong”.113

Senada dengan yang di ucapkan oleh Bu Tantri:

“Para warga sebelumnya tidak senang dengan kehadiran saya disini

karena saya itu pendatang dulunya saya asli Bogor. Tetapi karena hasil

kerja keras saya selama ini dan dukungan dari para petani, saya bisa

menjadi Pemimpin KTNA (Kelompok Tani Nelayan Andalan) dan juga

membina kelompok tani bina avera di Kecamatan Cilodong”.114

Di era digital seperti sekarang ini sosok wanita di kalangan

masyarakat tidak bisa di pandang sebelah mata lagi. Karena sudah

banyak wanita yang berperan penting dalam kemajuan Desa seperti bu

Tantri. Bu Tantri yang sebelumnya di ragukan kapasitasnya dalam

pertanian sekarang sudah banyak warga yang menimba ilmu dengan

beliau. Hal ini menjadikan perubahan budaya gender telah terbentuk ke

arah yang positif, sudah seharusnya sosok wanita harus di sejajarkan

dengan para laki-laki. Bukan tidak mungkin peran wanita akan

113

Wawancara pribadi dengan Asmawi Buckhori, Depok, 18 April 2016. 114

Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016

Page 103: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

92

menggeser para kaum laki-laki jika bermunculan sosok wanita seperti bu

Tantri di generasi yang akan datang.

Tabel 6

Perubahan Budaya Kelompok Tani Bina Avera

No.

Aspek Perubahan

Sebelum terbentuk

Kelompok Tani Bina

Avera

Setelah terbentuk

Kelompok Tani Bina

Avera

1. Gaya Hidup Masyarakat Cilodong,

Depok memiliki gaya

hidup yang sederhana

bahkan cenderung biasa

saja. Karena

penghasilan yang pas-

pasan, mereka tidak

bisa menerapkan gaya

hidup mewah, karena

mereka lebih

mendahulukan

kebutuhan sehari-hari.

Masyarakat tani yang

tergabung dalam

Kelompok tani Bina

Avera, memiliki gaya

hidup yang

kecukupan. Mereka

juga bisa memenuhi

kebutuhan tersier

seperti handphone,

motor, mobil dan

sebagainya.

2. Nilai-nilai Keagamaan Pada aspek keagamaan,

masyarakat Cilodong

memang terlihat masih

menjunjung tinggi nilai-

nilai keislaman. Mereka

sering mengadakan

pengajian-pengajian

yang diikuti oleh

masyarakat sekitar.

Setelah terbentuk

komunitas lain seperti

kelompok Tani Bina

Avera ini, masyarakat

Cilodong lebih aktif

dalam menghadiri

kegiatan-kegiatan

yang diadakan.

Apalagi partisipasi

dalam bidang

keagamaan yang

semakin meningkat.

3. Emansipasi Wanita Pemikiran yang

menganggap remeh

atau memandang

sebelah mata kaum

wanita masih terlihat

pada masyarakat

Cilodong. Mereka

Dengan adanya sosok

inspiratif dari ketua

kelompok tani Bina

Avera dimana beliau

adalah seorang wanita,

masyarakat Cilodong

jadi lebih menghargai

Page 104: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

93

berpikir bahwa wanita

tidak terlalu berperan

penting dibandingkan

dengan laki-laki.

dan menghormati

perbedaan gender.

Mereka menyadari

bahwa sosok wanita

kini telah sejajar

dengan laki-laki.

3. Perubahan Ekonomi Kelompok Tani Bina Avera

Sebagimana yang dijelaskan oleh Nasution (2011) bahwa Pendapatan

merupakan nilai dari seluruh barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu badan

usaha dalam suatu periode tertentu serta menunjukan jumlah seluruh uang

yang diterima oleh seseorang selama jangka waktu tertentu. Kondisi ekonomi

para anggota kelompok petani lidah buaya cilodong ada yang mengandalkan

pendapatan di luar usaha pertanian lidah buaya. pendapatan dari suami menjadi

hal yang wajib bagi mereka karena mayoritas ibu-ibu, atau pun profesi lainnya

seperti menjadi petani padi bahkan ada yang menjadi Broker (perantara

tanah/rumah) dan lain-lain. Tetapi ada juga yang masih aktif dalam usaha

pertanian lidah buaya seperti halnya dengan Bu Tantri selaku pendiri kelompok

tersebut. Perubahan ekonomi yang di alami oleh bu Tantri cukup mengalami

kenaikan yang signifikan, karena dia yang mengelola tanaman lidah buaya

menjadi barang yang bernilai tinggi.

Seperti yang dikatakan Bu Tantri:

“Saya ada usaha sampingan seperti menjual Tanaman hias seperti pohon

kaktus, pohon kamboja jepang, anggrek, dan lain-lain. Pendapatan yang bisa

saya terima itu bisa mencapai dua puluh juta lebih, tergantung orderan

Page 105: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

94

penjualan dari hasil olahan lidah buaya dan tanaman hias selama

sebulan.”115

Pengeluaran Bu Tantri selama sebulan penuh cukup terbilang banyak

seperti pengeluaran harian, untuk uang jajan anak saja Bu Tantri

Rp.50.000/hari x 30 hari menjadi Rp.1.500.000 selama sebulan untuk kedua

anaknya. Adapun untuk kebutuhan pangan Bu Tantri mengeluarkan

Rp.100.000/hari x 30 hari menjadi Rp.3.000.000 kepada pembantunya.

Untuk pengeluaran mingguan seperti gas, galon, dan alat cuci pakaian bu

Tantri memberikan Rp.200.000/minggu x 4 menjadi Rp. Rp.800.000 untuk

penggunaan selama satu bulan. Belum lagi perawatan mingguan seperti

tempat kecantikan untuk konsul dan beli obatnya bisa mencapai

Rp.500.000/pertemuan x 4 menjadi Rp.2.000.000. Untuk pengeluaran

bulanan seperti membeli kebutuhan anak (pakaian dan makanan ringan) dan

peralatan mandi biasanya pergi ke Mall itu bisa menghabiskan Rp.1.000.000.

Bayar SPP sekolah anak itu Rp.2.000.000/bulan untuk berdua, karena

anaknya bu Tantri sekolah pada institusi pendidikan yang bertaraf

Internasional, serta biaya les musik anaknya itu Rp.750.000/bulan. untuk

bayar listrik/telpon/air/AC Rp.800.000/bulan, iuran lingkungan

Rp.50.000/bulan, arisan keluarga Rp.200.000/bulan, Cicilan mobil sebesar

Rp.4.400.000. Gaji pembantu dan empat karyawannya itu Rp.1.200.000

untuk pembantunya dan Rp.6.000.000 untuk ke empat karyawannya. Bu

Tantri juga memiki asset tanah perkebunan lidah buaya seluas 2.000 meter

persegi tepat di depan kantor Cilodong Depok. Seperti yang di ungkapkan

oleh Bu Tantri.

115 Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016

Page 106: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

95

“sewaktu saya menjadi karyawan di perusahan asing saya hanya

mendapatkan gaji selama sebulan enam juta dua ratus ribu di tahun 2000,

saya berpikir waktu itu tidak ingin terus-terusan menerima gaji, maka

akhirnya saya keluar dan terjun di usaha lidah buaya ini, dan membuahkan

hasil. Ya lumayan saya bisa memperkerjakan orang lain juga bisa memenuhi

kebutuhan pribadi”.116

Jika di total pengeluaran bu Tantri selama sebulan yaitu sebesar

Rp.22.700.000 selama sebulan. Angka yang cukup besar bagi masyarakat

biasa, tetapi wajar untuk seorang wirausaha seperti bu Tantri. Perubahan

ekonomi yang di alami oleh bu Tantri naik secara drastis dari seorang

karyawan menjadi pengusaha sukses.

Berbeda dengan perubahan kondisi ekonomi yang di alami oleh bu

Dewi selaku anggota kelompok tani bina avera yang telah fokus terhadap

urusan rumah tangganya. Bu Dewi sudah tidak mendapatkan pemasukan

Selama tidak berjalannya lagi kegiatan kelompok Bina avera dan juga tidak

menekuni usaha lidah buayanya. Kalo pun dahulu bu Dewi bisa mendapatkan

Rp.300.000 – Rp.600.000 selama sebulan dari hasil penjualan bibit dan pohon

lidah buaya, sekarang bu Dewi hanya mengandalkan pendapatan dari

suaminya yang hanya seorang sopir angkutan umum yang pendapatannya

tidak menentu.

Seperti halnya dikatakan oleh Bu Dewi.

“Saya mah de sebenarnya hanya untuk mengisi waktu luang dengan ikut

bersama kelompoknya bu Tantri, soalnya gak ada kerjaan juga kalo

dirumah, anak pada sekolah, suami kerja, dari pada gak ngapa-ngapain

mendingan ikutan jadi anggota kelompok, bisa ngisi waktu luang bareng ama

ibu-ibu disini de”.117

Rata-rata pendapatan harian suami dari Bu Dewi mencapai Rp.80.000

jika di total perbulan pendapatan sang suami mencapai angka Rp. 2.400.000.

116

Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari, Depok, 17 April 2016 117

Wawancara pribadi dengan Dewi Utari, Depok, 12 April 2016.

Page 107: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

96

Pengeluaran bu dewi selama satu bulan pun terbilang cukup rendah sama

halnya dengan pengeluaran harian, seperti kebutuhan uang jajan anak sebesar

Rp. 10.000/hari x 30 menjadi Rp. 300.000, belanja kebutuhan dapur Bu Dewi

mematok harga sampai Rp. 30.000/hari x 30 menjadi Rp.900.000 itu juga

keseringan makan tempe tahu ama sayur asem kata beliau, untuk pengeluaran

mingguan seperti membeli Galon Rp. 15.000 x 4 sebulan bisa mengeluarkan

Rp.60.000, Gas elpiji yang ukuran kecil sebesar Rp. 19.000 x 4 menjadi

Rp.76.000, alat cuci pakaian dan mandi Rp. 55.000 x 4 menjadi Rp. 220.000,

adapun pengeluaran bulanan yaitu membayar listrik/air/telpon Rp. 600.000,

iuran sekolah anak sebesar Rp.200.000, iuran keamanan siskamling

Rp.10.000, jika di total secara keseluruhan pengeluaran bu Dewi sebesar

Rp.2.366.000 selama satu bulan. Tak jarang juga bu Dewi meminjam uang

kepada tetangga untuk kebutuhan sehari-hari bersama keluarga.

Menurut hasil penelitian saya Bu Dewi adalah salah satu anggota

kelompok tani lidah buaya yang gagal, karena tidak sungguh-sungguh dalam

menggeluti usaha tani lidah buaya dan faktor kemiskinan yang menyebabkan

Bu dewi tidak mengalami perubahan. Seharusnya sosok Bu Tantri dijadikan

panutan bagi para anggotanya supaya termotivasi agar bisa mengikuti jejak

Bu Tantri menjadi Pengusaha petani Lidah Buaya yang sukses.

Bu Wiyah adalah salah satu anggota Kelompok Tani Bina Avera yang

sudah tidak menggeluti pertanian lidah buaya. Karena hasil yang ia dapat

selama menjadi petani lidah buaya tidak seberapa. Dia mengandalkan

usahanya dan nafkah dari suaminya yang bekerja sebagai karyawan biasa.

Seperti yang dikatakan Bu Wiyah.

Page 108: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

97

“Saya mah de cape doang klo ngurusin lidah buaya, soalnya hasilnya gak

nentu kadang cuma dapet dua ratus ribu sampe tiga ratus ribu dalam

sebulanan. Mendingan saya ngurusin dagangan saya buka warung kecil-

kecilan, minimal kebutuhan anak bisa terpenuhi”.118

Pendapatan bu wiyah selama sebulan yaitu Rp.2.200.000 dari usaha nya

membuka warung. Pengeluaran bu Wiyah selama sebulan pun sangat minim

sekali, seperti uang jajan anaknya sebesar Rp.4.000 x 30 hari menjadi

Rp.120.000 sebulan, kebutuhan dapur biasanya bu Wiyah membeli seperti

sayur asem, tempe, tahu dan lain-lain di tukang sayur seharga Rp. 35.000/hari

x 30 hari menjadi Rp.1.050.000, kalau pun untuk kebutuhan cuci, mandi, gas

dan lain-lain biasanya bu Wiyah bisa mengambil dari warungnya sendiri,

untuk biaya bulanan bayar listrik dan air seharga Rp. 500.000, SPP anak

sekolah Rp. 300.000, iuran lingkungan Rp.10.000, kredit motor seharga

Rp.769.000. Total pengeluaran selama satu bulan sebesar Rp.2.749.000,

pengeluaran lebih besar dari apa yang didapat oleh bu Wiyah selama satu

bulan dan bu Wiyah pun di kategorikan sebagai petani lidah buaya yang

gagal.

Sama halnya dengan bu Tantri anggota lain Pak Muhayar,

pendapatannya sebelum bergabung dengan kelompok tani hanya sebesar

Rp.3.500.000 selama sebulan. Setelah bergabung pendapatan Pak Muhayar

selalu meningkat dan dari hasil pertanian ini pun cukup fantastis bagi seorang

petani yaitu Rp.7.000.000 selama sebulan, tetapi kehidupan beliau pun

terbilang sederhana berbeda dengan bu Tantri yang menikmati uangnya

dengan penuh kemewahan. Seperti yang di katakan Pak Muhayar.

118

Wawancara pribadi dengan Wiyah, Depok, 17 April 2016.

Page 109: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

98

“Pengeluaran harian yang saya keluarkan seperti membeli rokok,

memberikan uang jajan anak, bensin motor dan buat belanja dapur yang

saya berikan kepada istri saya. Adapun juga keperluan mingguan seperti beli

galon, gas, peralatan mandi dan nyuci sepenuhnya saya kasih oleh istri.

Begitu pun juga bulanan bayar lsitrik/air/telpon, kredit motor, bayar tukang

kebun satu orang.119

Jika di rinciin pengeluaran harian pak Muhayar seperti rokok seharga

Rp.18.000 x 30 hari menjadi Rp.540.000 karena rokoknya pak Muhayar

Sampoerna Mild. Uang jajan anak Rp.15.000 x 30 hari menjadi Rp.450.000

untuk ketiga anaknya. Motor sehari bisa menghabiskan 2 liter bensin

premium Rp.14.800 x 30 hari menjadi Rp.444.000 tergantung pemakaian

sehari-hari nya pak Muhayar. Adapun keperluan mingguan seperti gas

Rp.19.000 x 4 menjadi Rp.76.000, galon isi ulang Rp.4.500 x 4 menjadi

Rp.18.000. begitu pun juga bulanan listrik dan air sebesar Rp.400.000, kredit

motor Rp.600.000, gaji tukang kebun sebesar Rp.1.200.000, untuk keperluan

dapur, alat cuci dan mandi sepenuhnya pak Muhayar memberikan kepada

istrinya sebesar Rp.1.500.000 selama satu bulan. Asset perkebunan lidah

buaya pak muhayar seluas 4.000 meter persegi di wilayah Cilodong. Jika di

total pengeluaran pak Muhayar selama sebulan adalah Rp.5.228.000 untuk

kebutuhan pribadinya dan keluarganya. Dengan pengeluaran yang lebih

rendah dari pendapatannya ini membuat pak Muhayar menjadi petani yang

sejahtera di banding dengan para anggota kelompok lainnya. Seperti yang di

Ungkapkan oleh Pak Muhayar.

“Dari hasil panen lidah buaya lumayan saya bisa memenuhi kebutuhan

keluarga, saya juga udeh bisa kredit motor, makan juga udeh enak, dulu mah

setiap hari ada kali makan make nasi ama tempe doangan, sekarang udeh

119 Wawancara pribadi dengan Muhayar, Depok, 17 April 2016.

Page 110: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

99

bisa makan make ayam. Untung aja SPP anak gratis karena program dari

dinas pendidikan jadi bisa nabung buat masa depan keluarga”120

Berbeda dengan anggota kelompok lainnya yang bernama Bapak

Asmawi Buchori, beliau masih aktif dalam pertanian Lidah Buaya dari awal

terbentuknya kelompok sampai sekarang. Karena dari hasil lidah buaya Pak

Asmawi bisa menghidupi keluarganya dan menyekolahkan anak-anaknya.

Sebulan saja Pak Asmawi bisa mendapatkan Rp.2.800.000 semenjak masuk

anggota pendapatannya meningkat Rp.4.500.000 dari hasil panen lidah buaya.

Pengeluaran yang pak Asmawi seperti uang jajan anak sekolah

Rp.10.000 x 30 hari menjadi Rp.300.000, uang belanja dapur yang diberikan

istri sebanyak Rp.20.000 x 30 hari Rp.600.000, adapun uang bulanan yang

diberikan kepada istri sebesar Rp.2.000.000 untuk membeli kebutuhan rumah

tangga. Jika di Total pengeluaran pak Asmawi selama sebulan sebesar

Rp.2.900.000, dan ini membuktikan keuangan pak Asmawi tetap stabil

dengan pengeluaran lebih rendah dari pendapatan.121

Begitu pun sama halnya dengan Pak Asmawi, anggota lainnya yang

bernama Bu Manih Ferdiana juga masih aktif dalam budidaya lidah buaya.

Seperti yang di ungkapkan oleh Bu Manih.

“...sebelumnya pendapatan saya hanya sebesar Rp.1.200.000, setelah

bergabung dengan kelompok tani bina averanya bu Tantri pendapatan saya

selalu meningkat, dari hasil panen lidah buaya saya mendapatkan kurang

lebih Rp.2.600.000 selama sebulan...”.122

120

Wawancara pribadi dengan Muhayar, Depok, 17 April 2016. 121

Wawancara pribadi dengan Asmawi Buckhori, Depok, 18 April 2016. 122

Wawancara pribadi dengan Manih ferdiana, Depok, 18 April 2016.

Page 111: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

100

Pendapatan bu Manih dari lidah buaya memang tidak terlalu besar akan

tetapi dari sini lah dia merasa akan kehidupan yang lebih layak dari

sebelumnya. Pendapatan bu Manih hanya sebesar Rp.2.600.000 dari

penjualan bibit dan pelepah lidah buaya. Hasil yang cukup mengesankan di

banding bu dewi dan bu wiyah yang di anggap gagal dalam menekuni

pertanian lidah buaya ini.

Adapun pengeluaran harian bu Manih seperti uang jajan anak sebesar

Rp.10.000 x 30 hari menjadi Rp.300.000, uang belanja masak Rp. 15.000 x

30 hari menjadi Rp.450.000, uang mingguan seperti beli gas, galon, alat cuci

dan mandi sebesar bisa mencapai Rp.60.000 x 4 menjadi Rp.240.000,

kalaupun untuk bulanannya seperti bayar listrik/air/telepon mencapai

Rp.400.000, Arisan keluarga sebesar Rp.300.000. jika di total pengeluaran Bu

Manih selama sebulan yaitu sebesar Rp.1.750.000, pengeluaran yang cukup

stabil dengan pendapatan yang masih tinggi dari pengeluaran.

Di samping itu adanya Kelompok Tani Bina Avera ini cukup

memberikan dampak positif bagi para anggota nya. Dengan pendapatan rata-

rata diatas sebesar Rp.6.450.000 serta rata-rata pengeluaran yang di keluarkan

oleh kelompok sebesar Rp.6.282.000/bulan. Dengan demikian kesejahteraan

ekonomi yang dialami Kelompok Tani Bina Avera meningkat, sesuai dengan

pendapatan para petani yang lebih besar daripada pengeluaran mereka.

Page 112: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

101

Tabel 7

Pendapatan Ekonomi Petani Sukses Tani Bina Avera

No. Nama Kelompok

Tani Bina Avera

Kegiatan

Produksi

Jumlah

Pengeluaran

Jumlah

Pendapatan

Keuntungan

1. Tantri Guntari

Modal Awal

1000 bibit x

Rp.1500,-

Rp. 1.500.000

Biaya

Perawatan:

10 Pupuk

Kambing Rp

100.000,-

2 liter bensin

selama 4 kali

penyiiraman

Rp.60.000,-

4 pegawai Rp.

4.800.000

Rp. 4.960.000

Hasil

Penjualan

Produksi

Olahan Lidah

Buaya

Rp.22.700.000 Rp. 16. 240.000

2. Pak Muhayar Modal Awal

500 bibit x

Rp.1500,-

Rp. 750.000

Biaya

Perawatan:

5 Pupuk

Kambing Rp

50.000,-

1 liter bensin

selama 4 kali

penyiiraman

Rp.30.000,-

1 pegawai Rp.

1.200.000

Rp. 1.280.000,-

Hasil

Penjualan

Tanaman

Lidah Buaya

Rp. 7.000.000 Rp. 5.720.000

Page 113: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

102

Page 114: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

102

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dari pembahasan mengenai Perubahan

Keberdayaan Kelompok Tani Bina Avera di Cilodong, Depok. Maka

selanjutnya peneliti akan mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Proses Pemberdayaan Kelompok Tani Bina Avera

Proses pemberdayaan kelompok tani Bina Avera dibagi ke dalam dua hal

yaitu strategi dan tahap-tahap. Strategi pemberdayaan yang dilakukan

oleh kelompok tani Bina Avera Cilodong, Depok ialah menggunakan

strategi pemberdayaan aras mezzo karena pemberdayaan yang dilakukan

menggunakan kelompok sebagai alat perubahan bagi masyarakat petani

Lidah Buaya di Cilodong, Depok. Adapun perubahan-perubahan yang

dialami para anggota kelompok tani yaitu peningkatan pengetahuan

tentang informasi seputar pertanian melalui pertemuan rutin bulanan.

Selanjutnya para petani langsung terjun untuk praktik di lapangan setelah

mendapatkan informasi yang cukup. Sedangkan tahap-tahap

pemberdayaan yang dilakukan kelompok tani Bina Avera yaitu berawal

dari tahapan persiapan, dimana Bu Tantri telah mengikuti Pelatihan yang

diadakan oleh Dinas Pertanian Kota Depok dan menuangkannya

sehingga terbentuk lah kelompok tani ini dengan baik. Tahapan

assessment dimana para anggota kelompok tani mulai mengidentifikasi

permasalahan yang mereka hadapi, seperti belum mengetahui cara

menanam Lidah Buaya yang baik dan benar sehingga masih banyak

Page 115: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

103

103

tanaman yang pada mati. Lalu, tahap perencanaan kegiatan para

kelompok tani merumuskan kegiatan-kegiatan yang akan mereka

jalankan selama proses pemberdayaan berlangsung. Selanjutnya, tahapan

pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tani bina avera

salah satunya yaitu berkoordinasi dengan kelompok lain seperti KTNA

(Kelompok Tani Nelayan Andalan), Depok dalam meningkatan

kerjasama antara kelompok tani. Setelah itu, tahapan evaluasi dimana

para anggota dan pengurus Kelompok Tani Bina Avera melakukan

evaluasi setiap kali pertemuan diadakan. Tujuan dari evaluasi ini untuk

meningkatkan kualitas usaha tani dari para anggota supaya kedepannya

menjadi petani yang lebih baik. Terakhir, tahapan terminasi pada tahapan

ini para anggota sudah memutuskan untuk bergerak sendiri dan saling

membangun usaha nya masing-masing.

2. Perubahan Sosial dan Ekonomi Kelompok Tani Bina Avera

Setelah para petani Lidah Buaya bergabung bersama kelompok tani Bina

Avera di Cilodong, Depok, peningkatan kesejahteraan sosial, budaya

maupun ekonomi setiap para anggota petani selalu meningkat. Seperti

halnya dengan dengan perubahan sosial, budaya dan ekonomi yang

dialami oleh para anggota Kelompok Tani Bina Avera di Cilodong

Depok menjadi lebih baik. Dengan bergabungnya bersama Kelompok

Tani Bina Avera pendapatan para anggota kelompok tani telah

meningkat, bisa membiayai pendidikan anak sekolah, serta kebutuhan

rumah tangga yang selalu terpenuhi. Hal ini menjadi salah satu dampak

positif yang dialami oleh setiap para anggota Kelompok Tani Bina Avera

Page 116: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

104

104

di Cilodong ini agar selalu bersyukur dengan apa yang sudah didapat

oleh mereka. Kesejahteraan sosial para anggota juga sudah meningkat hal

ini berdasarkan para anggota kelompok yang sudah dihargai dan

dihormati oleh para warga desa lainnya padahal sebelum bergabung

mereka hanya dipandang sebelah mata oleh warga, para anggota

kelompok mempunyai keinginan untuk maju seperti salah satu anggota

ada yang menjadi ketua Ibu-Ibu PKK di wilayah Cilodong, mempunyai

visi dan misi serta rencana ke arah yang lebih baik di masa yang akan

datang, serta menjalin hubungan atau jaringan terhadap sesama para

petani Lidah Buaya agar kehidupan Sosialnya terus berkembang dan

menjadi lebih luas. Perubahan Budaya yang terjadi dalam Kelompok

Tani Bina Avera Cilodong, Depok meliputi gaya hidup yang meningkat,

nilai-nilai keagamaan yang tinggi, dan menjunjung tinggi emansipasi

wanita didalam Kelompok Tani Bina Avera di Cilodong, Depok.

B. Saran

1. Pengurus Kelompok Tani Bina Avera harus menyiapkan suatu wadah

seperti tempat pemasaran hasil panen para anggota kelompok tani ke

media-media online, seperti OLX, Kaskus, dan situs penjualan lainnya.

Agar konsumen para anggota kelompok tani tidak hanya di sekitar

Wilayah Cilodong Depok dan sekitarnya saja tetapi bisa mencakup

penjualan sampai ke seluruh Wilayah di Indonesia.

2. Bagi kelompok tani yang sudah sukses harus senantiasa meningkatkan

sinergi dan kerjasama terhadap kelompok tani yang lain, ketua kelompok

tani mempunyai fungsi sebagai pemimpin yang punya wewenang dalam

Page 117: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

105

105

menentukan struktur dan pencapaian tujuan kelompok agar kelompok bisa

tetap eksis dan terus berkembang sebagai suatu perkumpulan yang bisa

membanggakan di Wilayah Cilodong Depok. Bagi kelompok tani biasa,

mereka harus lebih berinovasi dan mengembangkan ide-ide baru dalam

membudidayakan dan mengolah lidah buaya tersebut. Bagi kelompok tani

yang tidak berhasil, akan lebih baik jika mereka tidak berputus asa dan

terus melanjutkan usaha lidah buaya dengan cara yang lebih baik lagi agar

tidak gagal dikemudian hari.

3. Lidah Buaya adalah tanaman yang unik dan langka serta mempunyai

manfaat bagi kesehatan dan kehidupan manusia. Kelompok Tani Bina

Avera diharapkan mampu mengeksplorasi tanaman ini menjadi suatu

terobosan atau produk-produk yang lebih menjanjikan agar bisa diterima

oleh konsumen dalam negeri maupun luar negeri.

4. Bagi penelitian selanjutnya, peneliti menyarankan agar dibuat

perbandingan yang signifikan antara Kelompok Tani Bina Avera di Kota

Depok dengan kelompok tani lainnya yang menggeluti bidang yang sama

sehingga dapat terlihat kekurangan serta kelebihan dari kelompok tani

tersebut dan nantinya akan menjadi bahan evaluasi bagi masing-masing

kelompok demi peningkatan dan keberhasilan usahanya.

Page 118: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

106

DAFTAR PUSTAKA

Buku-buku

Adi, Isbandi Rukminto. Pemikiran-Pemikiran dalam Pembangunan

Kesejahteraan Sosial. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia, 2002.

Arifin, Bustanul. Pertanian Era Transisi. Lampung: Universitas Lampung Press,

2001.

Arikunto, Suhartini. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta, 1996

Bungin, M. Burhan. Penelitian Kualitatif. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2009.

Dillon. HS., Pertanian Membangun Bangsa. Jakarta: Sinar Harapan, 1999.

Firdaus, Ismet. dkk. Pengamalan Al-Qur’an tentang Pemberdayaan Dhu’afa.

Jakarta: Dakwah Press Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008.

Gunawan, Imam. Metodologi Penelitian Kualitatif :Teori dan praktik. Jakarta: PT

Bumi Ksara, 2013.

Hidayati, Nurul. Metodologi Penelitian Dakwah: Dengan Pendekatan Kualitatif.

Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006.

Lauer, Robert H. Perspektif tentang Perubahan Sosial. Jakarta: PT. Rineka Cipta,

2003.

Machendrawaty, Nanih dan Safei, Agus Ahmad. Pengembangan Masyarakat

Islam. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2001.

Martono, Nanang. Sosiologi Perubahan Sosial. Depok: PT Rajagrafindo Persada,

2012.

Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remeja Rosda

Karya, 2007.

Nasdian, Fredian Tonny. Pengembangan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Pustaka

Obor Indonesia, 2015.

Rahardja, Prathama dan Manurung, Mandala. Pengantar Ilmu Ekonomi

(Mikroekonomi dan Makro Ekonomi). Jakarta: Lembaga Penerbit

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2008.

Rostita. Sehat, Cantik, dan Penuh Vitalitas Berkat Lidah Buaya. Bandung: PT

Mizan Pustaka, 2008.

Page 119: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

107

107

Setiadi, Elly M. dkk. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: Prenada Media

Group, 2006.

Soetomo, Pemberdayaan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.

Suharto, Edi. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: PT

Refika Aditama, 2005.

Sujarno, dkk. Pemberdayaan Nilai Budaya dalam Rangka Mewujudkan Keluarga

Sejahtera di Daerah Istimewa Yogyakarta. Yogyakarta: Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan, 2000.

Sulaeman, M. Munandar. Ilmu Budaya Dasar. Bandung: PT. Eresco, 1998.

Suyanto, Bagong. Sosiologi Ekonomi: Kapitalisme dan Konsumsi di Era

Masyarakat Post Modernisme. Jakarta: Kencana, 2014.

Tabloid Agropolitan. Kebijakan Pertanian Perlu dibenahi. Edisi I. 26 Desember

2015.

Undang-undang Dasar 1945.

Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 1974 Tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok

Kesejahteraan Sosial.

Wawancara

Wawancara pribadi dengan Tantri Guntari. Ketua Kelompok Tani Bina Avera

Depok. Pada tanggal 30 Maret 2016.

Wawancara pribadi dengan Asmawi Buckhori. Anggota Kelompok Tani Bina

Avera Depok. Pada tanggal 18 April 2016.

Wawancara pribadi dengan Dewi Utari. Sekretaris Kelompok Tani Bina Avera

Depok. Pada tanggal 12 April 2016.

Wawancara pribadi dengan Hj Manih Ferdiana. Bendahara Kelompok Tani Bina

Avera Depok. Pada tanggal 18 April 2016.

Wawancara pribadi dengan Muhayar. Anggota Kelompok Tani Bina Avera

Depok. Pada tanggal 17 April 2016.

Wawancara pribadi dengan Wiyah. Anggota Kelompok Tani Bina Avera Depok.

Pada tanggal 17 April 2016.

Wawancara pribadi dengan ketua RT. Depok, 18 April 2016.

Page 120: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

108

108

Internet

Gaya hidup masa kini Femina. “Trend Lidah Buaya.” Artikel di akses pada

tanggal 10 April 2016 dari http://www.femina.co.id/article/lidah-buaya

Pemerintah Kota Depok. “Aloevera potensi unggulan lain kota Depok.” artikel di

akses pada tanggal 24 januari 2016 dari

http://www.depok.go.id/31/03/2011/01-berita-depok/aloevera-potensi-

unggulan-lain-kota-depok

BPS Dinas Pertanian dan perikanan pemerintah kota Depok, 2015

Skripsi

Syaiful. “Upaya Kelompok Tani Sakati Makmur Dalam Pemberdayaan Ekonomi

Petani Pasir Putih Melalui Pertanian Jambu Merah.” Skripsi S1 fakultas

ilmu dakwah dan ilmu komunikasi, Universitas syarif Hidayatullah

Jakarta, 2013.

Nasution, Nur atikah. “Dampak perubahan pemanfaatan tanah situ kuru terhadap

pemberdayaan ekonomi masyarakat sekitar.” Skripsi S1 fakultas ilmu

dakwah dan ilmu komunikasi, Universitas syarif Hidayatullah Jakarta,

2011.

Sari, Hindrina Perdhama. “Pertumbuhan lidah buaya (Aloe Chinensis Baker) pada

media tanam campuran tanah dan kompos.” Skripsi S1 Fakultas

Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia Depok,

2005.

Linda. “Studi kelayakan pengembangan usaha minuman lidah buaya avera.”

Skripsi S1 Fakultas Teknik, Universitas Indonesia Depok, 2004.

Widiyaningsih. “Analisis Tingkat Keberdayaan masyarakat melalui Program

Pengembanga komoditas Buah Belimbing pada kelompok tani Belimbing

di Kecamatan Pancoran Masm Kota Depok.” Skripsi S1 Fakultas Ilmu

sosial dan Ilmu Politik, Universitas Indonesia Depok, 2013.

Page 121: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

TRANSKRIP WAWANCARA

Wawancara I

Wawancara dengan Ibu Tantri Guntari selaku pendiri dari kelompok tani bina avera

yang dilakukan hari rabu dan minggu pada tanggal 30 maret dan 17 April 2016 di kediaman

rumah Bu Tantri.

Peneliti : “Assalamualaikum Bu Tantri?”

Bu Tantri : “wa’alaikum salam wr wb, kamu yang waktu itu kemari kan bersama teman

kamu yang katanya ingin penelitian disini?”

Peneliti : “iya bu benar itu saya, oiya nama saya fachri bu”.

Bu Tantri : “kamu dari kampus mana?”

Peneliti : “saya dari Universitas Syarif Hidayatullah Jakarta bu, yang kampus nya di

ciputat hehe”.

Bu Tantri : “ ohhh.... tapi kamu tinggalnya di Ciputat Juga?”

Peneliti : “enggak bu saya tinggal di Krukut yang deket Gandul cinere”.

Bu Tantri : “ya lumayan jauh lah, kamu ngambil apa di UIN?”

Peneliti : “saya ngambil Kesejahteraan Sosial bu, saya sih niatnya ingin meneliti

kelompok tani bina avera ibu”.

Bu Tantri : “terus kamu ingin meneliti tentang apanya tuh?”

Peneliti : “saya ingin meneliti tentang kesejahteraan para anggota kelompok tani bina

avera ibu dan bagaimana perubahan sosial mereka gitu bu”.

Bu Tantri : “yahhhhh itu mahh kegampangan, kenapa kamu gak ngambil tentang manfaat

dari pengolahan lidah buaya atau kesejahteraan seluruh para pengolah

produksi lidah buaya di depok ??? terus kamu menggunakan teori struktural

saya ada tuhh bukunya”

Peneliti : “karena itu terlalu luas bu, penelitian saya sendiri itu konsep nya tentang

kelompok tani lidah buaya, dan mengambil lokasi penelitiannya di wilayah ibu

teori yang saya gunakan juga tentang pemberdayaan masyarakat”.

Bu Tantri : “bener sihh saya punya kelompok namanya itu Bina Avera tapi beberapa

bulan belakangan ini kelompok ibu gak aktif gak ada kegiatan juga, karena

mayoritas kan anggota nya ibu-ibu, ada yang ngurusin anak, ya intinya udeh

panya kesibukan masing-masing gitu”.

Peneliti : “oh gitu bu, yaa mungkin saya tetap mengambil tema kelompok ibu tapi dari

awalnya terbentuk sampai vacum gitu bu”.

Page 122: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

Bu Tantri : “yasudah kalau begitu, padahal bagus loh budidaya lidah buaya ini, selain

banyak manfaat nya jika bisa ngolahnya jadi barang bernilai tinggi ini, saya

juga sudah memberikan pelatihan kepada ibu-ibu disini cara budidaya nya

sampai cara mengolahnya. Saya juga memberikan kebebasan kepada mereka

jika ingin menjual di luar kelompok juga boleh, kan kita punya khas

kelompoknya sendiri gitu”.

Peneliti : “bagus bu bener itu, kalau boleh tau ibu mulai terjun di dunia pertanian ini

sejak kapan?”

Bu Tantri : “saya tuh dulu hanya karyawan swasta di salah satu perusahan asing, waktu

itu ada seminar tentang lidah buaya gitu kan saya tertarik lalu saya mengikuti

pelatihannya yang di adakan di depok waktu itu tahun 2004 di UI ama dinas

kota Depok. Saya coba-coba tuh membeli bahan baku nya 10 kilo gram berapa

kali saya gagal dalam bereksperimen pada tanaman Lidah Buaya ini, tak

sedikit juga saya menghabiskan dana sendiri dalam percobaan saya waktu itu.

Peneliti : “terus bu?”

Bu Tantri : “awalnya sekitar waktu tahun 2005 saya membuat produk pertama saya yaitu

Es Mambo Lidah Buaya, dan saya jajakin ke orang-orang supaya dapat hasil

yang memuaskan terutama para anak SD ya namanya juga anak-anak pasti

suka sama Es. lalu saya buat olahan seperti minuman nata de coco dalam

bentuk gelas saya pasarin ke masyarakat disini dan responnya bagus”.

Peneliti : “serius bu awal-awal ibu jualin ke SD?”

Bu Tantri : “seriusan, saya waktu itu jualin harganya Rp.1.000 satunya, sampai sekarang

saya bisa mengolah hampir 800 kg buat di jadiin minuman, krupuk dulu

sempet ada permen tapi udeh gak produksi lagi. Saya kasih tau kamu ada dua

jenis utama dari tanaman lidah buaya yaitu lidah buaya barbadensis miller dan

aloe vera chinensis. Kalau barbadensis miller itu dari Eropa dan biasanya jenis

ini banyak permintaan dari industri kosmetik dan farmasi sedangkan aloe vera

chinensis dari Asia diperuntukan menjadi berbagai produk olahan makanan

seperti yang saya budidaya itu jenisnya Chinensis”.

Peneliti : “terus ibu mulai meresmikan usaha nya sejak kapan?

Bu Tantri : “pada tahun 2007 saya meresmikan usaha Home Industri Lidah Buaya, yang

saya namakan Tanolavera. Tanolavera itu sendiri singkatan dari Tantri dan

aloevera, karena nama saya Tantri sedangkan aloevera itu nama latin dari

Lidah Buaya. Lalu, sekitar tahun 2008 saya baru memperluas usaha saya

dengan menjual tanaman hias lainnya seperti anggrek, kaktus, sampai kamboja

jepang karena disini belum ada yang menjual tanaman hias seperti itu

Peneliti : “Oh gitu bu, selain minuman ibu memproduksi apa lagi?

Bu Tantri : “selain minuman Lidah Buaya saya membuat produk olahan lainnya seperti

Krupuk Libuy (Lidah Buaya), krupuk ini saya inovasi sedemikian rupa agar

bisa diterima ke konsumen seperti saya berikan bumbu-bumbu pedas, asin

bahkan ada yang keju. Dan saya juga menjual krupuk-krupuk mentah ini yang

Page 123: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

berbahan dasar Lidah Buaya yang dikemas dalam plastik, agar penjual juga

bisa memasaknya sendiri di rumah dengan menambahkan varian lainnya”.

Peneliti : “banyak juga yaa produk yang ibu buat?”

Bu Tantri : “iya de soalnya kan klo minuman saja orang-orang bosan, jadi saya membuat

yang beda. Satu lagi selain produk olahan minuman dan krupuk ini, saya juga

membuat teh celup dari kulit Lidah Buaya, teh celup ini cukup digemari oleh

masyarakat cilodong sendiri”.

Peneliti : “kalau untuk harga ibu memasarkannya berapa?”

Bu Tantri : “Harga satu cup minuman lidah buaya yang saya jual di pasaran bisa

mencapai dua ribu lima ratus rupiah, perbulan Usaha Bisnis saya ini bisa

memproduksi hingga 500 duz yang per duz nya berisi 24 cup minuman lidah

buaya untuk di supply ke warung-warung kecil sampai super market besar

seperti hypermart dan supermarket besar se jabodetabek”.

Peneliti : “itu bu yang di depan kantor kecamatan cilodong kebun ibu?”

Bu Tantri : “iya itu kebun ibu, banyak kunjungan-kunjungan anak sekolah soalnya yang

ingin mengetahui tentang tanaman lidah buaya jadi saya buka untuk umum

untuk di jadikan taman edukasi semacam itu dan diharapkan mampu membuka

wawasan bagi siapa pun, termasuk anak-anak jika ingin mengenal lebih jauh

tentang tanaman ini. Dan juga memberitahukan bahwa lidah buaya bukan

sekadar tanaman hias, tetapi juga sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-

hari”.

Peneliti : “bu dari penjualan produksi olahan, terus buka perkebunan pendidikan

sampai tanaman hias, kira-kira klo boleh tau pendapatan ibu sebulannya

berapa?

Bu Tantri : “Saya ada usaha sampingan seperti menjual Tanaman hias seperti pohon

kaktus, pohon kamboja jepang, anggrek, dan lain-lain. Pendapatan yang bisa

saya terima itu bisa mencapai Rp.20.000.000 lebih, tergantung orderan

penjualan dari hasil olahan lidah buaya dan tanaman hias selama sebulan.”

Peneliti : “sebelum ibu bisnis ini, di pekerjaan ibu sebagai karyawan berapa?”

Bu Tantri :“sewaktu saya menjadi karyawan di perusahan asing saya hanya mendapatkan

gaji selama sebulan Rp.6.200.000 di tahun 2000an, saya berpikir waktu itu

tidak ingin terus-terusan menerima gaji, maka akhirnya saya keluar dan terjun

di usaha lidah buaya ini, dan membuahkan hasil. Ya lumayan saya bisa

memperkerjakan orang lain juga bisa memenuhi kebutuhan pribadi”.

Peneliti : “kalau untuk pengeluaran ibu seperti harian, mingguan terus bulanan itu ibu

apa saja?

Bu Tantri : “kalau itu sih saya biasa ngasih ke bibi untuk beli ini beli itu, jadi saya

palingan ngasih harian seperti untuk masak saya kasih biasanya Rp.100.000

terus uang jajan anak saya kasih Rp.50.000 berdua. Terus kalau mingguan

palingan beli gas, galon terus peralatan nyuci si bibi saya kasih Rp.200.000

Page 124: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

saya juga ikut perawatan mingguan sekali konsul ama nebus obat itu bisa

sampai Rp.500.000, kalau untuk bulanan bayar SPP itu Rp.2.000.000, bayar

les anak Rp.750.000, bayar Ac/listrik/air, saya selalu menyempatkan waktu

kepada anak-anak untuk jalan-jalan biar gak bosan dirumah terus, minimal di

akhir pekan kita harus refreshing bersama keluarga. Kadang shopping ke Mall

beli pakaian anak, terus pergi tempat rekreasi, agar kita bisa liburan untuk

menghilangkan kejenuhan”.

Peneliti : “ada lagi bu pengeluarannya?”

Bu Tantri : “kredit mobil Rp.4.400.000 belum lunas, bayar pembantu Rp.1.200.000 ama

pegawai Rp.6.000.000 sebulan”.

Peneliti : “tujuan ibu kedepannya apa?”

Bu Tantri : “Saya menjadi wirausaha seperti sekarang ini karena ada keinginan

tersendiri, yaitu menyekolahkan anak sampai setinggi mungkin. Karena

fondasi dalam kehidupan itu berawal dari pendidikan, bagaimana terbentuk

baik atau pun buruknya anak, itu dari hal yang namanya pendidikan. Sukur-

sukur anak bisa ke luar negeri amin”.

Peneliti : “semoga tujuan ibu bisa tercapai dengan baik, amin. kalau terbentuknya

kelompok tani bina avera kapan bu?”

Bu Tantri : “berawal dari kumpul ibu-ibu disini kan waktu itu hanya berkumpul bagi

para ibu-ibu PKK, lalu saya tuh ngajak mereka untuk membentuk kelompok

tani Lidah Buaya. Dengan ilmu yang saya miliki, saya ada keinginan untuk

memberdayakan masyarakat Tani Cilodong agar supaya ada perubahan

terhadap kesejahteraan mereka. yaa lumayan kan selain menghasil kan juga

menambah ilmu bagi mereka.

Peneliti : “ohh gitu bu...”

Bu Tantri : “disini para warga sebelumnya tidak senang dengan kehadiran saya disini

karena saya itu pendatang dulunya saya asli Bogor. Tetapi karena hasil kerja

keras saya selama ini dan dukungan dari para petani, saya bisa menjadi

Pemimpin KTNA (Kelompok Tani Nelayan Andalan) dan juga membina

kelompok tani bina avera di Kecamatan Cilodong”.

Peneliti : “Tujuan awal ibu membuat kelompok ini apa?”

Bu Tantri : “karena saya ada keinginan untuk mengajak para warga sekitar untuk ikut

membudidayakan Lidah Buaya. jika kita explore hasil Lidah Buaya itu sendiri,

ini akan menjadi suatu barang yang bernilai tinggi. Dan lagi ada beberapa

petani Lidah Buaya disini yang perlu untuk diberdayakan”.

Peneliti : “seperti apa sihh ibu dulunya mengajarkan budidaya lidah buaya kepada para

anggota ibu?”

Bu Tantri : “awalnya saya hanya memberikan kepada para anggota yaitu 5 bibit untuk

setiap anggota, dari situ banyak yang mati terus bilang ke saya, “kok bu

Page 125: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

tanaman saya pada mati yaa?” dari situ lah saya merencanakan kegiatan

kelompok bersama para anggota”

Peneliti : “kegiatan kelompok itu sendiri ngapain aja bu?”

Bu Tantri : “ya seperti kelompok tani biasa pada umunya, yaitu Pertemuan rutin anggota

kelompok tani yang dilaksanakan tiap minggu pertama tiap bulannya,

Melaksanakan pelatihan-pelatihan pertanian, Melakukan kegiatan usaha

kelompok, Berkoordinasi dengan kelompok lain dalam peningkatan sesama

kelompok tani lidah buaya, Menerima kunjungan Mahasiswa-mahasiswi untuk

melakukan penelitian. Sudah banyak mahasiwa seperti kamu penelitian disini,

ada anak IPB, UI, ada yang dari UNBRAW malang juga dll”.

Peneliti : “hambatan selama ibu membina para anggota itu apa aja bu?”

Bu Tantri : “yang paling saya tidak suka dari para anggota kelompok itu tidak adanya

konsisten dari mereka, misalkan sudah kita sepakati kalau pertemuan

mingguan untuk hadir, tapinya banyak yang gak hadir. Alasannya banyak

entah itu mengurusi rumah, atau apalah itu. Dan lagi kalau untuk bayar iuran

khas kelompok dari hasil penjualan masing-masing anggota itu di kenakan

2,5% intinya untuk kegiatan amal dan juga kebutuhan kelompok, tetapi banyak

yang gak bayar”.

Peneliti : “kalau untuk menyelesaikan masalah-masalah seperti itu apa yang biasanya

di lakukan bu?”

Bu Tantri : “waktu dulu masih fresh nya kelompok kami para anggota setiap ada

permasalahan pasti di bicarakan, bagaimana ini bisa terjadi sampai kita

menyikapinya itu seperti apa, itu ada dulu dalam rangka pertemuan mingguan

kelompok”.

Peneliti : “kalau sekarang?

Bu Tantri : “sudah tidak ada lagi, ya itu tadi karena punya urusan masing-masing

mereka”.

Peneliti : “kalau untuk budidaya tanaman lidah buaya harus punya sawah kan bu?”

Bu Tantri : “tidak harus, saya sudah menginstruksikan kepada anggota saya bahwa

menanam lidah buaya tidak harus mempunyai lahan tanah yang luas, karena di

perkarangan rumah juga bisa, menggunakan polibag sebagai wadah dari

tanaman lidah buaya. Soalnya para anggota mayoritas banyak yang belum tahu

bagaimana cara budidaya lidah buaya, bibit lidah buaya seperti apa yang

bagus, media tanah juga, lalu pupuk nya yang bagus itu dari kotoran apa, dan

sebagainya. Tetapi ada juga anggota kelompok yang sudah paham dengan

tanaman ini”.

Peneliti : “apa bu biasanya yang dibahas dalam pertemuan kelompok?

Bu Tantri : “Pertemuan setiap bulan, yang pertama membahas kebutuhan kelompok tani.

Seperti pupuk, obat-obatan. Terus ditunjang kalo musim kemarau, itu seksi

pengairan, menginformasikan kalo saluran kotor segera dibersihkan”

Page 126: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

Peneliti : “kegiatan lainnya itu seperti apa bu?”

Bu Tantri : “Kegiatan yang pertama seperti gotong royong, membersihkan selokan-

selokan. Irigasi lah di lahan pertanian lidah buaya. Yang kedua bilamana

media tanah rusak bisa diperbaiki sendiri. Terus membuat bedengan, gotong

royong urunan (iuran). Kalo iuran tidak mesti, bilamana ada keperluan

musyawarah dan dibantu kas kelompok tani, kemudian perbaikan dam”.

Peneliti : “itu semua untuk pembudidayaan lidah buaya bu?”

Bu Tantri : “iya bener, klo untuk pembudidayaan itu sendiri awalnya dari lingkungan

dahulu, karena Lidah Buaya ini dapat ditanam pada jenis tanah yang gembur

dan kandungan bahan organiknya tinggi, jika tanah yang ditanami lidah buaya

kandungan organik nya rendah harus menggunakan pupuk organik agar

pertumbuhannya cepat dan bagus”.

Peneliti : “setelah itu bu?”

Bu Tantri : “harus terkena sinar matahari yang cukup karena tanaman ini termasuk

tanaman yang membutuhkan cahaya dari sinar matahari penuh, oleh karena itu

kelembapan tanahnya pun harus tinggi, disekitar 16-30 derajat Celcius Barulah

tanaman ini bisa tumbuh dengan normal”.

Peneliti : “klo untuk pembibitannya itu seperti apa bu?”

Bu tantri : “klo bibit itu ambilnya dari induk lidah buaya dan bibit yang diambil dari

tanaman induk harus yang berusia 2 tahun keatas. anakan yang digunakan

untuk bibit diusahakan yang sudah cukup besar, diusia 1-2 bulanan lah, sampai

memiliki 1-2 daun dengan panjang 3-5 cm. Lalu Bibit yang di ambil harus

dengan cara mencongkel anakan dan akarnya jangan sampai terputus jika

sampai terputus bibit yang di cabut akan mati”.

Peneliti : “nanem bibitnya itu langsung ke lahan bu?”

Bu Tantri : “itu bisa juga tetapi lebih baik jika nanamnya itu di polibag karena

pembibitan di polibag bisa dilakukan dengan media tanah dicampur pupuk

kandang seperti tai kambing jika ingin subur. Kemudian, tambahkan NPK 5

gram/ polibag setiap 2 minggu. Setelah itu, polibag ditaruh di tempat yang

cukup terkena sinar matahari supaya tanaman yang dihasilkan bisa

berkembang dengan maksimal.”

Peneliti : “lalu?”

Bu Tantri : “Tanah yang ingin ditanami lidah buaya bisa dibajak beberapa kali sampai

gembur, kemudian dibuat bedengan agar tanah tetap lembap ama saluran-

saluran drainase yang berguna untuk mengontrol jika airnya luber. Bedengan

dibuat dengan ukuran lebar 1-2 m, tinggi 30-40 cm, dan panjang disesuaikan

di lapangan. Lalu bibit ditanam dalam lubang tanam dengan kedalaman 10 cm,

dan diberi pupuk kandang sekitar 1,5 kg per lubang, setelah itu sampai lidah

buaya benar-benar berkembang.”

Peneliti : “untuk masalah hama dari taneman ini gimana bu?”

Page 127: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

Bu Tantri : “pembersihan hama seperti rumput liar yang tumbuh di sekitar tanaman lidah

buaya perlu dibuang, daunnya juga jangan sampai tertimbun sama tanah dan

juga daun-daun bagian bawah yang telah berwarna kuning juga dibuang, klo

tidak dibuang lidah buayanya bisa mati karena mengalami pembusukan akibat

serangan jamur”.

Peneliti : “jadi hama nya seperti rumput liar bu bukan binatang?”

Bu Tantri : “bukan mana ada binatang yang makan lidah buaya, orang dagingnya juga

pahit. Jika Pemeliharaan untuk memperbesar dan menggemukan daging lidah

buaya di perlukan pemangkasan pada bagian ujung daun ketika lidah buaya

berumur 12 bulan. karena jika tidak dipangkas bisa menyebabkan penurunan

kualitas pada lidah buayanya ama air juga bisa mempengaruhi keadaan lidah

buaya itu sendiri. jika tidak diperhatikan selama proses penanaman bisa-bisa

lidah buaya yang ditanam akan layu”.

Peneliti : “panennya kapan bu?”

Bu Tantri : “Lidah Buaya sudah bisa dipanen pada umur 12-18 bulan setelah tanam dan

panen berikutnya dilakukan setiap sebulan sekali. Panen dimulai dari pelepah

yang paling bawah dengan cara menyobek sedikit bagian pangkal daun lalu di

tarik keluar dengan hati-hati. Setiap pohon itu bisa menghasilkan 1-2 pelepah

lidah buaya yang siap untuk diolah maupun dijual. Biasanya sih para petani

disini dijual karena tidak mau repot dalam pengolahan lidah buaya”.

Peneliti : “kalau untuk kerjasama dengan instansi lain ada gak bu?”

Bu Tantri: : “tahun 2010 saya waktu itu pernah ngisi seminar kampus di UI Depok

tentang pemanfaatan Lidah Buaya Bagi Kesehatan dan waktu itu saya

mengajak para anggota saya buat ikut berpartisipasi juga dalam pelaksaan

acara seminar itu. Semenjak itu saya sering diundang jadi Dosen tamu di IPB,

UI, sampai UNBRAW juga saya juga pernah diundang menjadi Dosen tamu

disana.

Peneliti : “selain itu bu?”

Bu Tantri : “saya juga di percaya oleh KTNA (Kelompok Tani Nelayan Andalan) Depok

untuk menjabat sebagai ketua KTNA khusus di kecamatan cilodong. Karena

saya aktif dalam menjalin hubungan terhadap sesama para petani, baik itu

petani padi, petani sayur, semua petani di Wilayah Depok saya mendirikan

kelompok ini atas bantuan dari pemerintah Cilodong sampai ada SK dari

kelurahan yang berlakukan untuk meresmikan kelompok tani bina avera ini.

Sampai sejauh ini saya sudah menjalin hubungan dengan KTNA (Kelompok

Tani Nelayan Andalan) kota Depok, APEBEDE Depok (Asosiasi Petani

Belimbing Dewa), sampai kelompok tanaman hias kota Depok”.

Peneliti : “ada bu bantuan dari pemerintah?”

Bu Tantri : “ada kok bantuan dari pemerintah, waktu itu kan kemarau panjang, jadi harus

butuh air yang banyak untuk menghidupi lidah buaya yang pada kekeringan.

Sebelumnya kita juga sudah buat saluran irigasi bersama kelompok, tetapi

Page 128: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

tidak cukup untuk mengairi tanaman lidah buaya yang pada hampir mati.

Sampai saat ini sudah dikasih sumur bor kok, Untuk mengairi tanaman Lidah

buaya, karena waktu itu pernah kemarau berkepanjangan, jadi untuk masalah

pengairan kita membutuhkan air yang banyak dan sumur bor tersebut sangat

membantu untuk mengairi tanaman lidah buaya yang kita tanam di lahan”.

Wawancara II

Wawancara dengan ibu manih Ferdiana selaku anggota dari kelompok tani bina avera

yang dilakukan hari senen pada tanggal 18 april 2016 di kediaman bu Manih ferdiana.

Peneliti : “assalamualaikum bu, saya fachri dari mahasiswa UIN Jakarta ingin

mewawancarai masalah kelompok bina avera, saya juga sudah ngobrol banyak

sama bu Tantri kemarin bu tentang seputar kelompok”.

Bu Manih : “wa’alaikum salam, iya saya juga sudah dikasih tahu oleh bu Tantri klo ada

anak mahasiswa yang ingin neliti tentang kelompok bina avera,”

Peneliti : “ibu masuk kelompok bina avera tahun berapa?”

Bu manih : “saya sudah bergabung pas awal-awalnya terbentuknya kelompok, tahun

2010 saya udeh aktif dengan bu Tantri”.

Peneliti : “itu ibu awal nya sebelum bergabung dengan kelompok bina avera emang

sudah menjadi petani lidah buaya?”

Bu Manih : “bisa di bilang seperti itu, tapi hanya sekedar menanam lidah buaya saja, itu

juga di kasih sama bu Tantri”.

Peneliti : “apa saja sih bu kegiatan yang di lakukan semasa kelompok aktif?”

Bu Manih : “banyak de, ikut dengan pelatihan bersama dinas pertanian depok,

silaturahmi sesama komunitas kelompok lain dan lain-lain. Sebenarnya dulu

kami tuh belum sangat paham tentang tanaman lidah buaya ini, dan bu Tantri

menjelaskan kepada kami para anggota sampai mengerti. Dulu itu saya nanem

lidah buaya sampai ada yang layu bahkan ada yang mati karena waktu itu gak

dikasih pupuk makanya sampai ada yang mati”.

Peneliti : “oh gitu bu, beda yaa bu dengan sekarang?”

Bu Manih : “iya beda,”

Peneliti : “kalau untuk pendapatan ibu selama jadi anggota berapa bu?”

Bu Manih : “setelah bergabung dengan kelompok tani bina averanya bu Tantri

pendapatan saya selalu meningkat, dari hasil panen lidah buaya saya

mendapatkan kurang lebih Rp.2.600.000 selama sebulan”.

Peneliti : “apa aja sih bu pengeluaran selama sebulan bu seperti harian, mingguan?”

Page 129: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

Bu manih : “uang jajan anak saya sisihkan Rp.10.000 perhari, belanja dapur seperti sayur

asem, tempe, tahu ikan asin, cabe, garem, tergantung pengen nya bapak mao

makan apa sihh de, terus beli gas, galon, sampo, sabun, rinso, pewangi

pakaian, bayar lsitrik/aer/telepon, biaya arisan keluarga Rp.300.000 mungkin

itu aja”.

Peneliti : “anggota kelompok bina avera itu sendiri seperti apa bu, apakah aktif

sekarang?”

Bu Manih : “aktif sih sewaktu dulu pas kelompok masih berjalan, soalnya semua

program otomatis berjalan yang pasti juga ada aktivitas kelompok. Seperti

pertemuan terhadap para warga di Cilodong adalah hal yang sangat penting

karena dengan pertemuan-pertemuan seperti itu bisa menghidupi

keharmonisan antar warga dan juga mempererat hubungan tali silaturahmi di

desa ini”.

Peneliti : “terus semenjak sudah tidak berjalannya ini ibu bagaimana?”

Bu Manih : “karena pertemuan-pertemuan dengan kelompok sudah jarang jadi

melakukan budidaya tanaman lidah buaya ini sendiri, saya juga sudah

menguasai ilmu-ilmu yang sudah diberikan kelompok, tinggal saya

kembangkan lagi nantinya”.

Peneliti : “manfaat apa yang ibu dapatkan semenjak bergabung nya dengan kelompok

tani bina avera dalam kehidupan sosial ibu?”

Bu Manih : “alhamdulillah semenjak bergabung dengan kelompoknya bu Tantri, saya

mendapat banyak masukan dari beliau. Bahkan bukan saya saja tetapi anggota

lainnya mendapatkan ilmu-ilmu yang bermanfaat dari bergabung nya menjadi

anggota kelompok tani ini. Saya sendiri di percaya sebagai ketua ibu-ibu PKK

di Cilodong, ini adalah amanah yang di berikan para ibu-ibu kepada saya dan

saya harus menjalankan sebaik-baiknya”

Peneliti : “klo faktor kebudayaan disini bu gimana, seperti agama nya anggota

kelompok bina avera?”

Bu manih : “kegiatan keagamaan masyarakat tani Cilodong masih terus berjalan,

kegiatan ya seperti pengajian-pengajian yang di adakan oleh warga sini”

Peneliti : “hubungan dengan warga lain seperti apa bu?”

Bu Manih : “baik warga sini sangat menghormati satu sama lain tanpa beda-beda orang,

saya juga jadi banyak di kenal orang semenjak masuk menjadi anggota

kelompok Bina Avera, dulu mahh gak terlalu lebih di kenal seperti sekarang

ini de”.

Peneliti : “ohh gitu bu, emang di kenal seperti apa bu sekarang?”

Bu Manih : “yaa saya sudah di percaya menjadi anggota ibu-ibu PKK seperti yang saya

jelasin tadi, terus kalau untuk di Undang ke acara-acara resmi sudah banyak,

terakhir belom lama saya di Undang ama pak camat untuk hadir di Rapat

kantor Camat sebagai perwakilan desa Cilodong”.

Page 130: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

Peneliti : “bagus dong bu sekarang ibu sudah di hargai sama pejabat-pejabat setempat

hehe”.

Bu Manih : “yaa enggak lahh saya mah tetap bersyukur dengan apa yang saya capai

sekarang ini,”

Peneliti : “mungkin itu aja bu selebih nya mohon maaf, terima kasih atas waktunya

yang ibu berikan”

Bu manih : “sama-sama de, lain kali mampir aja de kalau kemari”.

Peneliti : “iya bu Insya allah”.

Wawancara III

Wawancara dengan Bapak Asmawi Buckhori salah anggota dari kelompok tani bina

avera yang dilakukan hari senen pada tanggal 18 april 2016 di kediaman beliau.

Peneliti : “assalamualaikum pak, saya fachri dari kampus UIN ciputat, mau nanya-

nanya sedikit tentang kelompok bina avera”

Pak asmawi : “wa’alaikum salam wr wb, iya de bisa di bantu?”

Peneliti : “gini pak mau tau tanya, semenjak kapan bapak bergabung dengan kelompok

tani bina avera?”

Pak asmawi : “sudah terbentuk itu kelompok saya udeh ada de”.

Peneliti : “emang sejarah nya dulu seperti apa pak itu kelompok, kata Bu Tantri tahun

2009 didirikan kelompok ini pak?”

Pak asmawi : “memang benar de, kelompok Bina Avera ini terbentuk pada tahun 2009.

Karena beberapa dari kami sebagai petani Lidah Buaya juga ingin

mengembangkan usaha kami seperti yang dialami oleh Bu Tantri. sebenernya

dulu itu pada ikut-ikutan de orang-orang disini, ngeliat bu Tantri sukses jadi

pengen ikutan kaya bu Tantri gitu nanem lidah buaya. Jadi gini de para warga

disini dulunya itu banyak yang memandang sebelah mata bu Tantri. soalnya

bu Tantri hanya seorang pendatang di daerah Cilodong. Karena bu Tantri gigih

dan tekun dalam usaha lidah buayanya akhirnya dia jadi salah satu petani

berhasil di daerah Cilodong. para warga disini pun memberikan apresiasi yang

lebih terhadap beliau karena sudah mengharumkan nama Cilodong”.

Peneliti : “emangnya bu Tantri asli orang mana pak?”

Pak Asmawi : “asli bogor de, itu Bu Tantri dulu awalnya penjual minuman Lidah Buaya

keliling, kadang nitip barang dagangannya itu ke warung-warung kecil

disekitar Desa”.

Peneliti : “berarti bagus dong pak, ada perubahan positif bagi warga atas kedatangan

bu Tantri?”

Page 131: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

Pak asmawi : “yaa begitu lahh, tetapi ada juga yang ngiri ama keberhasilan bu Tantri,

maklum lahh namanya juga di kampung”.

Peneliti : “hubungan masyarakat disini terhadap para anggota kelompok tani bina avera

itu seperti apa pak disini?”

Pak Asmawi : “baik disini para warganya, rukun semua, setiap minggu sekali kan disini ada

kegiatan kerja bakti para warga kampung Cilodong tiap minggu”.

Peneliti : “tujuannya apa tuh pak?”

Pak Asmawi : “untuk menjalin silaturahmi aja para warga disini, kan kesehariaannya pada

sibuk dengan urusan masing. Nahh kita pengen warga disini tetep kompak

dalam hubungan satu sama laennya”.

Peneliti : “ohh gitu yaa pak, kalau untuk mayoritas warga disini seperti apa pak?

Seperti gaya hidupnya atau budaya disini gitu pak?

Pak Asmawi : “wahh disini mah warga nya ramah-ramah gak ada yang macem-macem,

anak muda nya aja palingan klo malem suka keluyuran gak jelas di jalan, terus

pada ngerokok mabok-mabok an, untung aja gak ada anak saya ikutaan

mereka.”

Peneliti : “parah juga yaa pak, emangnya bapak orang mana klo boleh tau?

Pak Asmawi : “saya orang betawi asli, disini juga mayoritas orang betawi, ada juga orang

Sunda kaya Bu Tantri”.

Peneliti : “ada peningkatan gak pak selama bapak menjadi anggota kelompok Tani

Bina Avera?”

Pak Asmawi : “peningkatan sih sudah pasti ada, saya kan juga termasuk petani lidah buaya

yang lama juga, saya Cuma belon ada ilmunya gak kaya bu Tantri yang sudah

menguasai bener lidah buaya, tetapi hasil lidah buaya cukup untuk

keseharian”.

Peneliti : “ngomong-ngomong pendapatan bapak sebulan berapa sih pak?

Pak asmawi : “lumayan de buat kebutuhan sehari-hari dirumah, sekitar Rp.4.500.000

sebulan, dari hasil penjualan olahan lidah buaya yang penting anak bisa

sekolah.”

Peneliti : “pengeluaran bapak apa aja sih pak, seperti harian, mingguan ama

bulanannya?”

Pak asmawi : “harian palingan jajan anak sekolah Rp.10.000, ngasih istri buat belanja

harian Rp.20.000, ama ngasih istri buat bulanannya Rp.2.000.000 buat beli

gas, kebutuhan mandi segala macem dah”.

Peneliti : “itu klo lebih uang nya untuk apa pak?”

Page 132: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

Pak asmawi : “Dari hasil panen itu uangnya saya gunakan untuk keperluan rumah tangga,

jika ada sisa bisa saya kumpulin untuk membeli Handphone. Soalnya udeh

banyak orang make Handphone sekarang lebih praktis mudah di bawa

kemana-mana”

Peneliti : “oh gitu pak, klo tentang masyarakat disini sering gak sih pak ada rapat-rapat

desa disini? Terus bapak gmn tuh?

Pak asmawi : “kalau saya sih Cuma beberapa kali ngikutin rapat-rapat gitu, tapi jika wajib

untuk hadir misalkan acara peresmian pak lurah, saya harus datang kan saya

mantan Sekdes (sekertaris desa) disini de waktu periode 1999-2004”

Peneliti : “wah bapak mantan pejabat daerah nih jamannya walikota nya pak Badrul

Kamal klo gak salah yaa pak?”

Pak asmawi : “iya betul, dulu mah ama sekarang beda de, saya tuh sebenarnya tidak suka

dengan kepemimpinan lurah sekarang, karena kebijakan-kebijakan yang di

buat tidak pro ke rakyat, jalan aja sekarang masih banyak yg rusak belon di

bener-benerin, berbeda dengan lurah sebelumnya yang selalu bersosialisasi

dengan warganya, jika klo ada aspirasi dari masyarakat pak lurah cepat

tanggap”.

Peneliti : “sama pak jalan deket rumah saya juga belon pada bener, nambah ancur

malahan, tapi mau gimana lagi itu lah pemimpin sekarang pak. Kalau untuk

kedepannya bapak ada rencana gitu pak?”

Pak asmawi : “saya ini lagi mencari-cari pabrik di banten sampe bekasi, untuk hasil olahan

lidah buaya yang saya budidaya. Saya tinggal cari karyawan kalau udeh

menemukan pabrik nya. Ini rencana jangka pendek saya, saya juga udeh

berkonsultasi dengan bu Tantri, dan alhamdulillah bu Tantri support”.

Peneliti : “klo begitu semoga tercapai pak rencana bapak, semoga dapat berkah dari

Allah swt amin klo gitu saya permisi dulu yaa pak makasih atas waktunya”.

Pak asmawi : “iya amin de sama-sama, nanti klo perlu apa-apa lagi tinggal kesini aja lagi

de hehe”.

Penelti : “iya pak”.

Wawancara IV

Wawancara dengan Bapak Muhayar salah anggota dari kelompok tani bina avera

yang dilakukan hari minggu pada tanggal 17 april 2016 di kediaman beliau.

Peneliti : “assalamualaikum wr wb pak muhayar, saya fachri dari kampus UIN Ciputat

yang sedang melakukan penelitian di kelompok Bina Avera, maaf ganggu yaa

pak...”

Pak muhayar : “tidak apa-apa kok de, kebetulan saya juga lagi gak ngapa-ngapain, kemaren

udeh ketemu bu tantri dong?”

Page 133: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

Peneliti : “sudah pak, saya sudah ngobrol banyak juga dengan bu Tantri, saya juga

harus memwawancarai anggota kelompok yang lain seperti bapak”.

Pak Muhayar : “ ohh ywdh mau nanya apa?”

Peneliti : “sudah berapa lama pak menjadi petani lidah buaya?”

Pak muhayar : “saya hampir 10 tahun menjadi petani lidah buaya”.

Peneliti : “klo untuk profesi sebelumnya apa pak?”

Pak muhayar : “saya itu sebelumnya seorang petani padi, untuk panen saja membutuhkan

waktu 3 bulanan, bersih yang saya dapatkan Cuma 3 jutaan, jadi saya mencoba

ladang saya untuk di tanami lidah buaya dan hasilnya pun cukup memuaskan

tanamanannya tumbuh subur panen nya pun setiap ada orderan bibit dan

pelepah jika ada orderan setiap hari saya sibuk pasti di sawah”.

Peneliti : “kalau untuk pendapatan setelah menjadi petani lidah buaya gmn pak?”

Pak muhayar : “saya hampir perbulannya itu mendapatkan Rp.7.000.000 jadi saya beralih ke

lidah buaya dan saya fokus di tanaman ini. dari hasil panen lidah buaya

lumayan saya bisa memenuhi kebutuhan keluarga, saya juga udeh bisa kredit

motor, makan juga udeh enak, dulu mah setiap hari ada kali makan make nasi

ama tempe doangan, sekarang udeh bisa makan make ayam. Untung aja SPP

anak gratis karena program dari dinas pendidikan jadi bisa nabung buat masa

depan keluarga”.

Peneliti : “kalau hadir di rapat-rapat bapak sering?”

Pak muhayar : “saya sudah berapa kali menghadiri rapat, banyak de tidak terhitung.

Pokoknya jika bu Tantri di Undang di acara-acara penting pasti saya di suruh

untuk menemani beliau sebagai perwakilan kelompok tani bina avera”.

Peneliti : “kenapa bapak sering untuk hadir di acara-acara musyawarah?”

Pak muhayar : “saya senang jika di undang ke rapat-rapat warga, jadi saya bisa

mengemukakan aspirasi saya. karena sudah seharusnya tugas pemerintah

untuk menampung pendapat-pendapat dari warga seperti kami ini”

Peneliti : “kesibukan bapak selain di sawah ngapain pak biasanya?”

Pak muhayar : “tak jarang juga saya untuk di undang ke acara-acara majlis ta’lim, ibu-ibu

PKK untuk memipin pengajian yang di selenggarakan setiap seminggu sekali.

Terkadang juga saya mengisi khutbah jumat di masjid-masjid Depok untuk

berceramah”

Peneliti : “ada gak pak keinginan gitu kedepannya?”

Pak muhayar : “sebagai orang tua kan saya harus memberikan pendidikan lebih untuk anak,

karena apa? Saya ingin anak tidak ada yang seperti saya tamatan SD, Minimal

itu saya memberikan pendidikan yang tinggi agar dia bisa berguna bagi dirinya

sendiri”.

Page 134: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

Peneliti : “saya setuju pak itu kalau masalah pendidikan, saya aja ini ingin melanjutkan

S2 insya allah pak hehe”. Oiya pak makasih ya pak atas waktunya”.

Pak muhayar : “sama-sama de”.

Wawancara V

Wawancara dengan Ibu Dewi salah anggota dari kelompok tani bina avera yang

dilakukan hari selasa pada tanggal 12 april 2016 di rumah bu dewi.

Peneliti : “assalamualaikum wr wb bu dewi, saya fachri dari mahasiswa UIN Ciputat,

boleh ibu minta waktunya sebentar untuk ngobrol-ngobrol”.

Bu dewi : “wa’alaikum salam wr wb iya de silahkan, emang mau apa de?”

Peneliti : “ini bu saya ada tugas penelitian dari universitas, saya ingin meneliti tentang

kelompok tani bina avera nya bu Tantri”.

Bu dewi : “ohh gitu de, saya mah sudah lama tidak ikut kegiatan kelompok lagi de”.

Peneliti : “emang kenapa bu tidak ikut lagi? Alasan dulu ikut kelompok apa bu?”

Bu dewi : “saya mah de sebenarnya hanya untuk mengisi waktu luang dengan ikut

bersama kelompoknya bu Tantri, soalnya gak ada kerjaan juga kalo dirumah,

anak pada sekolah, suami kerja, dari pada gak ngapa-ngapain mendingan

ikutan jadi anggota kelompok, bisa ngisi waktu luang bareng ama ibu-ibu

disini de”

Peneliti : “kalau boleh tau pendapatan selama menjadi petani lidah buaya berapa bu?”

Bu dewi : “saya Cuma dapet kisaran Rp.300.000 – Rp.600.000 doang de, soalnya saya

kan juga gak punya lahan pertanian jadi gak banyak gitu de nanemnya”.

Peneliti : “emang suami kerja apa bu?”

Bu dewi : “suami hanya supir angkot de pendapatan juga gak nentu kadang bawa

pulang Rp.80.000 aja udeh bersyukur kita de, anak masih sekolah”.

Peneliti : “pengeluaran ibu selama sebulan berapa bu? Kaya harian, mingguan ama

bulanannya?”

Bu dewi : “uang jajan anak Rp.10.000, kebutuhan dapur bisa mencapai Rp.30.000

seharinya, terus beli gas, galon, odol, sabun mandi, peralatan nyuci, bayar

lsitrik/aer, iuran sekolah anak Rp.200.000, ama bayar keamanan ceban.

Peneliti : “ibu keinginan ibu seperti apa?

Bu dewi : “pengennya gak punya utang de ama orang, bisa makan enak walau gak tiap

hari”.

Peneliti : “emang ibu gak pengen anak nya sekolah sampai universitas gitu bu?”

Page 135: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

Bu dewi : “yaaaa de buat apa sekolah tinggi-tinggi kalau entar juga nganggur, lagian

kami hidup secara pas-pasan de gimana caranya nyekolahin anak, saya mah

kepingin anak itu bantuin bapak nya di Terminal, yaa untuk makan sehari-hari

ama buat nambahin uang jajannya dia sendiri. Biar dia juga bisa belajar

bagaimana susahnya cari uang”

Peneliti : “ohhh oke bu terima kasih atas waktunya”

Bu dewi : “sama-sama de”

Wawancara VI

Wawancara dengan Ibu Wiyah salah anggota dari kelompok tani bina avera yang

dilakukan hari minggu pada tanggal 17 april 2016 di warung tempat dia berjualan.

Peneliti : “assalamualaikum wr wb bu wiyah, maaf ganggu, boleh minta waktunya

sebentar bu?”

Bu wiyah : “iyaa de gpp, ada apa ya?”

Peneliti : “ini bu saya dari mahasiswa UIN yang sedang melakukan penelitian di

kelompok bina avera nya bu Tantri”.

Bu wiyah : “ohhh bu Tantri, iya de sudah lama emang aktivitas kelompok itu tidak

berjalan hampir setahun lahh de klo di hitung-hitung”.

Peneliti : “emang gak berjalannya kenapa bu?”

Bu wiyah : “karena pada punya kesibukannya masing-masing de, udeh gitu bu Tantri

juga fokus ama usaha nya sendiri, jadi kami sebagai anggota sudah tidak di

bimbing lagi”.

Peneliti : “klo ibu sendiri kenapa tidak meneruskan budidaya lidah buaya kembali bu?”

Bu wiyah : “saya mahhh de cape doang klo ngurusin lidah buaya, soalnya hasilnya gak

nentu kadang cuma dapet Rp.200.000 sampe Rp.300.000 sebulanan.

Mendingan saya ngurusin dagangan saya buka warung kecil-kecilan, minimal

kebutuhan anak terpenuhi”.

Peneliti : “emang dari warung bu wiyah mendapatkan omset berapa perbulan?”

Bu wiyah : “pendapatan saya sebulan Rp.2.200.000 jika ramai pengunjung,”

Peneliti : “kalau untuk pengeluaran selama sebulan apa aja bu?”

Bu wiyah : “saya biasa ngasih jajan anak itu Rp.4.000, kebutuhan masak seperti beli

tahu, tempe, sayur asem, ayam klo ada duit lebih. Kalau peralatan mandi,

nyuci,gas dll saya tinggal ngambil dari warung, palingan saya bayar bulanan

seperti aer/listrik/telepon, bayar spp anak Rp. 300.000, iuran lingkungan

Rp.10.000, bayar kredit motor seharga Rp.769.000 bulanannya”.

Page 136: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

Peneliti : “tujuan awal ibu sebenernya apa dengan bergabungnya bersama kelompok

bina avera?”

Bu wiyah : “tujuan saya bergabung dalam kelompok tani bina avera ini karena ingin

membantu keluarga, paling enggak kebutuhan dapur terpenuhi. Tetapi lama

kelamaan yang di dapet hanya cape, karena hasil dari kerja keras nanem lidah

buaya sampai panen itu tidak sebanding. Jadi saya memutuskan untuk fokus di

warung kecil-kecilan saya, semoga aja lancar”.

Peneliti : “ohh gitu yaa bu, mungkin emang ibu rezeki nya di warung, kalau gitu terima

kasih nih bu atas waktunya, semoga ibu selalu di berikan keberkahan”.

Bu wiyah : “amin de, sama-sama lain kali mampir lagi aja de jangan sungkan”.

Peneliti : “insya allah bu, nanti ngerepotin lagi bu saya klo kesini, permisi bu”.

Page 137: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

Observasi di Lapangan

No Tanggal Kegiatan Tempat

1 30 Maret

2016

Berkunjung ke rumah Bu Tantri tempat

berkumpulnya para anggota Kelompok

Tani Bina Avera, serta berbincang-

bincang dengan Beliau untuk meminta

ijin melakukan penelitian.

Rumah Bu Tantri

2 12 April

2016

Berkunjung ke rumah anggota

Kelompok Tani Bina Avera Bu Dewi,

untuk meminta informasi terkait

permasalahan di kelompok tersebut.

Rumah Bu Dewi

3 17 April

2016

Mengamati cara bertani tanaman Lidah

Buaya yang dilakukan oleh Pak

Muhayar di sawah beliau. Ada satu

karyawan Pak Muhayar yang

ditugaskan untuk merawat tanaman

Lidah Buaya ini dari Hama.

Sawah Cilodong

4 18 April

2016

Mengamati kehidupan anggota

kelompok tani yaitu Pak Asmawi dan

Bu Manih Ferdiana yang telah

menafkahi keluarganya dari hasil

penjualan tanaman Lidah Buaya.

Perubahan seperti apa yang mereka

Rumah Bapak

Asmawi dan Bu

Manih ferdiana

Page 138: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

alami sebelum dan sesudah bergabung

dengan Kelompok Tani Bina Avera

yang di bentuk oleh Bu Tantri.

5 22 April

2016

Berkunjung ke Sekretariat KTNA

(Kelompok Tani Nelayan Andalan)

Cilodong Depok, berdialog dengan

para anggota KTNA terkait keberadaan

Kelompok Tani Bina Avera di

Cilodong.

Sekertariat KTNA

Cabang Cilodong

Depok

6 27 April

2016

Mengamati cara Budidaya Lidah

Buaya yang baik dan benar setiap

langkah-langkahnya. Melihat dan

mendokumentasikan Kelompok Tani

Bina Avera yang sedang memanen

Lidah Buaya.

Perkebunan Lidah

Buaya di Cilodong

Page 139: PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/33585/1/FACHRI... · PERUBAHAN KEBERDAYAAN MASYARAKAT KELOMPOK TANI BINA AVERA

DOKUMENTASI

Bu Tantri saat dengan hasil produk

unggulannya yaitu minuman Lidah Buaya Pusat Pelatihan Kelompok

Tani Bina Avera Cilodong

Tempat Musyawarah Kelompok Tani Bina

Avera Cilodong Depok

Perkebunan Kelompok Tani Bina

Avera Cilodong Depok

Peneliti sedang melakukan penanaman Lidah

Buaya di kebun salah satu anggota Bina Avera

Pengurus Kelompok Tani Bina

Avera Cilodong Depok