Perubahan Frekuensi Denyut Jantung Dan Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Berolahraga
description
Transcript of Perubahan Frekuensi Denyut Jantung Dan Tekanan Darah Sebelum Dan Sesudah Berolahraga
Perubahan Frekuensi Denyut Jantung dan Tekanan Darah
Sebelum dan Sesudah Olahraga
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Tekanan darah normal (normotensif) sangat dibutuhkan untuk
mengalirkan darah ke seluruh tubuh, yaitu untuk mengangkut oksigen dan zat-
zat gizi. Namun kadar tekanan darah tidak sama sepanjang masa, dan sering
berubah-ubah mengikut kebutuhan tubuh. Sebetulnya batas antara tekanan
darah normal dan tekanan darah tinggi tidaklah jelas, menurut WHO, di dalam
guidelines terakhir tahun 1999, batas tekanan darah yang masih dianggap
normal adalah kurang dari 130/85 mmHg, sedangkan bila lebih dari 140/90
mmHG dinyatakan sebagai hipertensi; dan di antara nilai tersebut disebut
sebagai normal-tinggi (batasan tersebut diperuntukkan bagi individu dewasa
diatas 18 tahun).
Kelainan darah tinggi pada awalnya disebabkan oleh peningkatan
aktivitas pusat vasomotor atau meningkatnya kadar epinefrin plasma, sehingga
memberikan efek pada sistem kardiovaskuler. Oleh karena itu terjadi
perubahan-perubahan fungsi pada sistem pengendalian tekanan darah.
Kegagalan utama pada sistem pengendalian tekanan darah karena tidak
berfungsinya baroreseptor ataupun refleks kemoreseptor, sehingga pusat
vasomotor di batang otak menjadi hiperaktif. Dan melalui saraf simpatis ke
jantung akan mempengaruhi isi sekuncup dan denyut jantung atau frekuensinya
dan di lain pihak pada pembuluh darah menyebabkan perubahan diameter,
sehingga tahanan perifer meningkat. Meningkatnya tekanan darah ini dapat
berupa kenaikan sistolik dan/atau disertai kenaikan tekanan diastolik. Dan hal
yang lebih banyak dihubungkan dengan pengobatan hipertensi adalah olahraga,
karena olahraga isotonik (seperti bersepeda, jogging, aerobic) yang teratur dapat
memperlancar peredaran darah sehingga dapat menurunkan tekanan darah pada
penderita hipertensi.
Berbagai penelitian membuktikan bahwa daya tahan kardiorespirasi
adalah salah satu indikator obyektif dalam mengukur aktivitas fisik seseorang
dan merupakan komponen terpenting dalam meningkatkan kebugaran jasmani
seseorang. Penelitian dari Linda S. Pescatello, PhD; Ann E. Fargo, MA; Charles
N. Leach Jr., MD; and Herbert H. Scherzer, MD diperoleh hasil yaitu selama
olahraga sekitar 30 menit pada pada orang normal (tidak mengalami hipertensi)
terjadi peningkatan tekanan darah dari 117/76 mmHg menjadi 122/74 mmHg
serta. Begitu pula dengan frekunsi denyut jantung, yang pada awalnya sebanyak
66 kali/menit meningkat menjadi 78 kali / menit. Sedangkan pada orang yang
mengalami hipertensi, selama olahraga sekitar 30 menit terjadi penurunan
tekana darah dari 136/91 mmHg menjadi 130/82 mmHg penurunan ini terjadi
pula pada frekuensi denyut jantungnya dari 83 kali/menit menjadi 80 kali/menit.
(cicr.ahajournals.org, 1991)
Olahraga menyebabkan perubahan besar dalam sistem sirkulasi dan
pernapasan, dimana keduanya berlangsung bersamaan sebagai bagian dari
respon homeostatik. Respon tubuh terhadap olahraga yang melibatkan kontraksi
otot dapat berupa peningkatan kecepatan denyut jantung,. Selain itu terjadi
penurunan retensi perifer total akibat vasodilatasi dalam otot-otot yang
berolahraga. Akibatnya, tekanan darah sistolik juga meningkat meskipun hanya
dalam peningkatan yang sedang,sementara diastolik biasanya cenderung tidak
berubah atau turun. Saat berolahraga tekanan darah akan naik cukup banyak.
Namun, segera setelah latihan selesai, tekanan darah akan turun sampai di
bawah normal dan berlangsung selama 30-120 menit. Penurunan ini terjadi
karena pembuluh darah mengalami pelebaran dan relaksasi. Pada penderita
hipertensi, penurunan itu akan nyata sekali. Jika olahraga dilakukan berulang-
ulang, lama kelamaan penurunan tekanan darah tadi berlangsung lebih lama.
Itulah sebabnya latihan olahraga secara teratur akan dapat menurunkan tekanan
darah.
Penelitian-penelitian tersebut menunjukkan betapa pentingnya olahraga
dalam memperlancar aliran darah dan frekuensi denyut jantung terutama bagi
penderita hipertensi. Namun olahraga ini harus dilakukan secara teratur dan
sesuai dengan kadar yang diperlukan begitupula. Oleh karena itu, peneliti ingin
meneliti perubahan tekanan darah dan denyut jantung sebelum dan sesudah
olahraga treadmill selama 12 menit, agar dapat dijadikan sebagai salah satu
masukan pengetahuan bagi penderita hipertensi.
I.2 Rumusan Masalah
Apakah ada perbedaan frekuensi denyut jantung sebelum dan sesudah
olahraga?
Apakah ada perbedaan tekanan darah sebelum dan sesudah olahraga?
I.3 Tujuan Penelitian
Untuk membuktikan adanya perbedaan frekuensi denyut dan tekanan
darah sebelum dan sesudah olahraga
I.4 Manfaat Penelitian
Dari tulisan ini diharapkan pembaca dapat mengetahui dan memahami
arti penting olahraga bagi tubuh, terutama jantung dan sirkulasi darah.
Dapat memberikan manfaat bagi peneliti sendiri maupun pembaca agar
dapat melakukan olahraga secara teratur dalam menjaga kesehatan
tubuh.
Bagi penderita hipertensi, penelitian ini dapat digunakan sebagai
motivasi untuk berolahraga dalam rangka terapi penurunan tekanan
darah dan menjaga stabilitas sistem sirkulasi darah.
Trims 4 downloading.
See the next chapter of necel publication
Made under authority of Fakultas Kedokteran Universitas
Mulawarman`s student
For further information please visit:
necel.wordpress.com
Copyright © necel 2009
Free to distributed and copied as if nothing of part of this document isn`t deleted or changed.