Perubahan dan Inovasi
-
Upload
kemal-ahmad-ridla -
Category
Documents
-
view
185 -
download
3
description
Transcript of Perubahan dan Inovasi
KEMAL AHMAD RIDLA (1206254605)
CHAPTER 7
CHANGE AND INNOVATION
SUMMARY
Apa itu perubahan? Menurut Robbins, “Change : any alteration in people, structure or
technology – perubahan : setiap perubahan dalam manusia, struktur atau teknologi”. Definisi ini
menyatakan bahwa perubahan mencakup perubahan dalam manusia, struktur, atau teknologi.
Perubahan juga mencakup perubahan dalam unsur lingkungan (sistem nilai) dan sumber daya.
Tingkat perubahan berlangsung dengan cepat dalam kondisi seperti sekarang ini, contohnya
pengetahuan serta teknologi yang senantiasa menciptakan inovasi baru dengan kecepatan yang
luar biasa.
Karakteristik perubahan. Yang pertama adalah konstan namun bervariasi dalam derajat
dan arah. Kedua, menghasilkan ketidakpastian namun tidak sepenuhnya tak terduga. Dan yang
terakhir, menciptakan ancaman dan juga peluang. Faktor yang berpengaruh pada terjadinya
perubahan dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok, yaitu faktor lingkungan (berada di luar
kendali manajemen) dan faktor internal (berada di dalam perusahaan dan biasanya dapat
dikendalikan oleh manajemen)
a. Faktor lingkungan, meliputi :
1) Keadaan Pasar
Manajer dari perusahaan bisnis secara historis berkaitan dengan reaksi terhadap
perubahan pasar. Perubahan pasar tersebut contohnya antara lain : pesaing
memperkenalkan produk baru, meningkatkan iklan, mengurangi harga, maupun
meningkatkan layanan pelanggan mereka. Selera pelanggan juga merupakan contoh
perubahan keadaan pasar yang akhirnya akan dapat mempengaruhi pendapatan dari suatu
perusahaan.
2) Perubahan Teknologi
Berkembangnya ilmu pengetahuan telah memperkenalkan teknologi baru yang dapat
berpengaruh di semua fungsi dalam organisasi. Komputer telah memungkinkan
pengolahan data kecepatan tinggi dan solusi untuk masalah produksi yang kompleks.
Mesin dengan proses baru telah merevolusi cara suatu produk diproduksi dan
didistribusikan.
Teknologi komputer dan otomatisasi tersebut telah mempengaruhi tidak hanya
kondisi teknis pekerjaan, tetapi juga kondisi sosial. Pekerjaan baru telah diciptakan, dan
yang lainnya telah dieliminasi. Kelambatan dalam mengadopsi teknologi baru yang
dapat mengurangi biaya dan meningkatkan kualitas tersebut dapat dilihat dalam laporan
keuangan secara cepat maupun lambat. Kemajuan teknologi akan terus menuntut
perhatian sebagai faktor perubahan yang ada.
3) Perubahan Sosial dan Politik
Manajer bisnis harus memiliki kontrol untuk mempengaruhi nasib perusahaan
mereka. Komunikasi massa yang canggih dan pasar internal menciptakan potensi yang
besar untuk bisnis, tetapi dapat juga menimbulkan ancaman besar bagi para manajer
yang tidak mampu untuk memahami apa yang terjadi. Tekanan untuk perubahan
mencerminkan meningkatnya kompleksitas dan saling ketergantungan kehidupan
modern. Tidak diragukan lagi, peristiwa masa depan akan mengintensifkan faktor
lingkungan eksternal untuk mendorong perubahan.
4) Perubahan Ekonomi
Perubahan ekonomi juga mempengaruhi hampir semua organisasi. Sebagai contoh,
tekanan global organisasi yang mendorong untuk menjadi lebih efisien dalam keuangan.
Walaupun organisasi berada di suatu ekonomi kuat, ketidakpastian tentang tingkat
bunga, defisit anggaran pemerintah pusat, dan tingkat tarif bursa uang juga dapat
menciptakan kondisi yang memaksa organisasi untuk berubah.
Untuk mengatasi perubahan eksternal secara efektif, maka fungsi organisasi harus
sensitif terhadap faktor perubahan yang ada tersebut. Fungsi ini harus dapat menjembatani
antara lingkungan eksternal dengan unit organisasi. Fungsi yang dimaksud contohnya
seperti penelitian pemasaran, hubungan kerja, perekrutan personil, pembelian, dan beberapa
bidang keuangan yang juga merasakan adanya perubahan. Dalam lingkungan eksternal dan
menyampaikan informasi tentang perubahan ini ke manajer.
b. Faktor internal yang memaksa.
Faktor intenal biasanya dapat ditelusuri pada masalah perilaku pekerja seperti
absensi, masalah peralatan seperti adanya peralatan baru, dan masalah proses seperti
kerusakan dalam komunikasi, pengambilan keputusan, serta konflik interpersonal maupun
antardepartemen.
Rendahnya tingkat moral dan tingginya tingkat ketidakhadiran dan pergantian adalah gejala
masalah perilaku yang harus didiagnosis. Sebuah pemogokan dari staff organisasi
merupakan salah satu tanda yang paling nyata dari adanya suatu masalah yang bertujuan
agar manajemen dapat bertindak sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Pada dasarnya
kebutuhan untuk perubahan harus diakui dengan beberapa cara dan apabila kebutuhan akan
perubahan tersebut telah diakui, maka sifat dari masalah atau dampak perubahan tersebut
harus segera didiagnosis. Jika masalah ini tidak dipahami, dampak perubahan pada orang
bisa menjadi sangat negatif.
Perubahan yang terjadi pada organisasi ditimbulkan oleh bermacam faktor eksternal dan
internal yang sering kali berinteraksi hingga mereka saling memperkuat satu sama lainnya. Guna
bertahan dan berkembang, maka organisasi perlu bereaksi dan menyesuaikan diri terhadap
berbagai macam faktor tersebut. Mereka perlu melaksanakan kegiatan inovasi dan secara
berkesinambungan memperbaiki produk serta jasa mereka guna memenuhi permintaan
konsumen yang berubah dan guna menghadapi pihak pesaing. Teknologi yang digunakan juga
perlu disesuaikan dan perlu diketemukan cara yang lebih baru dan lebih baik untuk
melaksanakan kegiatan pengorganisasian dan manajemen.
Selanjutnya manajer sebagai agen dari perubahan. Agen perubahan adalah Orang-orang
yang bertindak sebagai katalis dan memikul tanggung jawab untuk proses perubahan. Tipe-tipe
agen perubahan, pertama para manajer sebagai pengusaha internal, non-manajer sebagai spesialis
perubahan, konsultan luar: ahli implementasi perubahan.
Pandangan proses perubahan. Pandangan yang pertama The Calm Waters Metaphor
menyatakan bahwa perubahan adalah gangguan yang terjadi sesekali dalam sebuah organisasi
yang dapat direncanakan dan dikelola. Yang kedua The White-Water Rapids Metaphor
menjelaskan bahwa perubahan sedang berlangsung dan mengelola perubahan itu merupakan
proses yang berkelanjutan. Model tiga tahap Lewin mengatakan perubahan dapat dikelola
dengan Unfreezing status quo, perubahan terhadap keadaan yang baru, refreezing untuk
membuat perubahan permanen.
Tipe – tipe perubahan. Struktural, mengubah struktur organisasi atau komponen
struktural. Teknologi, mengadopsi peralatan baru atau metode operasi yang menggantikan skill
yang lama dengan yang baru. Otomasi, menggantikan tugas-tugas tertentu yang dilakukan oleh
orang-orang dengan mesin. Tenaga Kerja, perubahan sikap, harapan, persepsi, dan perilaku
tenaga kerja.
Resistensi terhadap perubahan. Beberapa faktor resistensi yang lazim terjadi dalam
perubahan organisasi adalah kebiasaan kerja, orang sering resisten terhadap perubahan karena
menganggap kebiasaan yang baru dianggap merepotkan atau mengganggu. Keamanan, seperti
takut dipecat, atau kehilangan jabatan. Ekonomi, faktor ekonomi seperti gaji paling sering
dipertanyakan, karena orang sangat tidak megharapkan gajinya turun. Sesuatu yang tidak
diketahui.
Mengurangi Resistensi Perubahan (Reducing Resistance of Change) Coch dan French Jr
mengusulkan ada enam taktik yang bisa dipakai untuk mengatasi resistensi terhadap perubahan :
a. Pendidikan dan komunikasi, yaitu berupa penjelasan secara tuntas tentang latar belakang,
tujuan, akibat, dari diadakannya perubahan kepada semua pihak. Komunikasi tersebut
bisa dalam berbagai macam bentuk, seperti: ceramah, diskusi, laporan, dan presentasi.
b. Partisipasi, yaitu berupa ajakan kepada semua pihak untuk mengambil keputusan.
Pimpinan hanya bertindak sebagai fasilitator dan motivator sedangkan anggota organisasi
yang mengambil keputusan.
c. Memberikan kemudahan dan dukungan. Contohnya: jika pegawai takut atau cemas maka
sebaiknya dilakukan konsultasi atau bahkan terapi. Walaupun membutuhkan banyak
waktu, namun akan mengurangi tingkat penolakan terhadap perubahan. Selain itu,
dengan adanya dukungan maka akan terbangun pula kepercayaan antara manajemen dan
karyawan.
d. Negosiasi. Cara lain yang juga bisa dilakukan adalah melakukan negosiasi dengan pihak
yang menentang perubahan. Cara ini bisa dilakukan jika yang menentang mempunyai
kekuatan yang tidak kecil. Misalnya dengan serikat pekerja, tawarkan alternatif yang bisa
memenuhi keinginan mereka
e. Manipulasi dan Kooptasi. Manipulasi adalah menutupi kondisi yang sesungguhnya.
Misalnya memlintir (twisting) fakta agar tampak lebih menarik, tidak mengutarakan hal
yang negative bahkan menyeebarkan rumor. Kooptasi dilakukan dengan cara
memberikan kedudukan penting kepada pimpinan penentang perubahan dalam
mengambil keputusan.
f. Paksaan. Taktik terakhir adalah paksaan, caranya adalah dengan memberikan ancaman
dan hukuman bagi siapapun yang menentang dilakukannya perubahan. Manajer yang
mencoba untuk memaksa perubahan melalui penggunaan ancaman ini termasuk dalam
pendekatan negatif. Taktik seperti ini biasanya juga memiliki dampak negatif terhadap
semangat kerja karyawannya.
Pentingnya Inovasi. Organisasi harus menciptakan produk dan layanan baru serta
mengadopsi teknologi negara maju jika mereka ingin bersaing dengan sukses. Hal tersebut dapat
dicapai dengan cara terus menerus melakukan inovasi baik terhadap produk maupun proses
produksinya.
a. Kreativitas Versus Inovasi
Kreativitas mengacu pada kemampuan untuk menggabungkan ide dengan cara yang
unik atau untuk membuat asosiasi yang tidak biasa. Sebuah organisasi yang merangsang
kreativitas mengembangkan cara yang unik untuk bekerja maupun mencari solusi untuk
suatu masalah. Inovasi adalah proses mengambil ide kreatif dan mengubahnya menjadi
produk yang bermanfaat, layanan, atau metode kerja. Dengan demikian, organisasi
inovatif dicirikan oleh kemampuannya untuk menyalurkan kreativitas menjadi hasil yang
bermanfaat. Ketika manajer berbicara tentang perubahan organisasi agar menjadi lebih
kreatif, maka mereka biasanya merangsang dan memupuk inovasi.
b. Merangsang Inovasi
Output yang kita inginkan, misalnya: produk kreatif dan metode kerja, sangat
berhubungan erat dengan input serta proses transformasi dari input yang kita
sediakan. Input yang mendukung misalnya sumber daya manusia dan kelompok yang
kreatif dalam organisasi. Lingkungan (struktur dan budaya organisasi) yang tepat untuk
proses inovasi juga dibutuhkan untuk mendukung proses transformasi input yang ada.
Berikut adalah variabel yang merangsang inovasi:
1) Variabel Struktural
Pertama, struktur organisasi. Hal ini dikarenakan struktur organisasi seperti
formalisasi, sentralisasi, dan spesialisasi kerja, dapat memfasilitasi fleksibilitas,
kemampuan adaptasi, dan lintas-fertilisasi diperlukan dalam inovasi. Kedua, ketersediaan
sumber daya yang berlimpah sehingga manajer dapat mampu untuk mampu membayar
biaya inovasi yang dibutuhkan serta dapat menyerap kegagalan.
2) Variabel budaya
Organisasi inovatif cenderung memiliki cultures. Mereka mendorong
eksperimentasi, penghargaan baik keberhasilan dan kegagalan, dan merayakan
kesalahan. Sebuah budaya inovatif cenderung memiliki
karakteristik sebagai berikut.
a) Penerimaan ambiguitas. Terlalu banyak penekanan pada objektivitas dan
spesifisitas kendala kreativitas.
b) Toleransi dari praktis. Individu yang menawarkan praktis, bahkan bodoh, jawaban
apa-jika pertanyaan tidak tertahan. Apa yang pada awalnya tampak tidak praktis
mungkin mengarah pada solusi yang inovatif.
c) Rendah eksternal kontrol. Aturan, peraturan, kebijakan, dan kontrol organisasi
serupa dijaga agar tetap minimum.
d) Toleransi risiko. Karyawan didorong untuk bereksperimen tanpa takut
konsekuensi yang harus mereka gagal. Kesalahan diperlakukan sebagai
kesempatan belajar.
e) Toleransi konflik. Keragaman pendapat dianjurkan. Harmoni dan kesepakatan
antara individu atau unit tidak diasumsikan menjadi bukti dari kinerja tinggi.
f) Fokus pada tujuan, bukan berarti. Tujuan dibuat jelas, dan individu yang didorong
untuk mempertimbangkan rute alternatif terhadap pertemuan tujuan. Berfokus
pada ujung menunjukkan bahwa mungkin ada beberapa jawaban yang benar
untuk setiap soal yang diberikan.
g) Buka-sistem fokus. Manajer memantau lingkungan dan merespon perubahan yang
terjadi.
3) Variabel Sumber Daya Manusia
Dalam kategori sumber daya manusia, kita menemukan bahwa organisasi inovatif
secara aktif mempromosikan pelatihan dan pengembangan anggota mereka sehingga
pengetahuan mereka tetap saat ini, menawarkan keamanan kerja karyawan mereka tinggi
untuk mengurangi rasa takut dipecat karena melakukan kesalahan, dan mendorong
individu untuk menjadi "juara" perubahan. Ide juara secara aktif dan antusias mendukung
ide baru, membangun dukungan, mengatasi hambatan, dan memastikan bahwa inovasi
diimplementasikan. Penelitian menemukan bahwa juara ide memiliki karakteristik
kepribadian umum: sangat tinggi kepercayaan diri, ketekunan, energi, dan kecenderungan
pengambilan risiko. Juara juga menampilkan karakteristik yang terkait dengan
kepemimpinan yang dinamis.Mereka menginspirasi dan memberi energi orang lain
dengan visi mereka tentang potensi inovasi dan melalui keyakinan yang kuat pribadi
mereka dalam misi mereka.Mereka juga baik untuk memperoleh komitmen orang lain
untuk mendukung misi mereka. Selain itu, juara memiliki pekerjaan yang memberikan
cukup pengambilan keputusan kebijaksanaan. Otonomi Ini membantu mereka
memperkenalkan dan menerapkan inovasi dalam organisasi.