Pertemuan ke-4

Peta Pemikiran Islam:

Sketsa Sejarah & Kategorisasi Epistemologi

Latar Belakang Lahirnya Pemikiran

Perubahan paradigma ketika melihat realitas –sensitivitas yang tinggai dalam mencermati setiap fenomena dan kejadian

Perbedaan cara pandang terhadap sebuah kejadian dan fenomena

Keinginan untuk maju dalam kehidupan

Kategori Pemikiran

Dari timeline sejarah pemikiran di atas, dapat diklasifikasikan:

Kategori Bayani

Kategori Burhani

Kategori Irfani

BAYANI

Bayan = jelas, terang

Bayani berarti cara berfikir yang berdasarkan pada sesuatu yang jelas dan terang

Dalam Islam yang paling jelas adalah Kitab Suci, artinya pemikiran Bayani ini adalah model berfikir yang “hanya” didasarkan pada teks-teks saja.

Dalam hal ini peran akal hanya membenarkan apa yang tertuang dalam teks

Implikasi dari pemikiran ini akan menimbulkan apologetik, dogmatis, dll.

BURHANI

Burhan = bukti, petunjuk, alasan

Burhani berarti cara berfikir yang didasarkan pada realitas empiris saja, dan dengan sedikit didasarkan pada teks suci (atau bahkan tidak sama sekali!).

Dalam konteks Islam, teks-teks suci (al-Qur’an & Hadis) “hanya” pembenar bagi hasil pemikiran yang didasarkan pada realitas empiris saja (alam, sejarah, sosial, budaya).

Oleh karena itu, idealnya pendekatan BURHANI harus memadukan antara realitas dan teks suci

Misalnya: perkembangan ilmu pengetahuan dalam Islam banyak menggunakan pendekatan ini.

IRFANI

Irfan = isnting, gnosis, ilham, gharizi

Irfani berarti cara berfikir yang didasarkan pada pengetahuan batin, basirah dengan menggunakan analogi-analogi.

Pendekatan ini lebih banyak digunakan untuk memperoleh kedalaman pengetahuan dan ilmu pengetahuan yang dilakukan oleh para sufi dan teosofi

Untuk perkembangan ilmu pengetahuan dalam Islam, pendekatan ini memastikan adanya keterhubungan antara satu ilmu dengan ilmu lain secara utuh.

Wassalaam...