PERTEMUAN ILMIAH ILMU KEOLAHRAGAAN NASIONALstaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/C8... ·...
Transcript of PERTEMUAN ILMIAH ILMU KEOLAHRAGAAN NASIONALstaffnew.uny.ac.id/upload/132093449/penelitian/C8... ·...
ISBN 978-602-71646-0-4
PERTEMUAN ILMIAH ILMU KEOLAHRAGAAN NASIONAL
PROCEEDINGS
PENERAPAN IPTEK DAN PENGUATAN ILMU KEOLAHRAGAAN DALAM MENDUKUNG PRESTASI
OLAHRAGA NASIONAL
Oiterbitkan oleh
Ct) Fakultas llmu Keolahragaan Universitas Negeri Malang
KATA PENGANTAR
Oemikian pengantar proceeding ini disampaikan alas perhatian dan kerjasamanya
disampaikan terima kasih.
Malang, 10 Oktober 2014 Ketua Panitia
Prof. Dr. M.E. Winarno, M.Pd '
Puji syukur Alhamdullllah dipanjatkan kehaduat Alloh SWT. Berka! Rahmat,
Hidayah dan lnayah-Nya, proceeding seminar ilmiah "Penerapan lptek dan
Penguatan ftmu Keolahragaan dalam Mendukung Prestasi Olahraga Nasional" dapat
dilakukan dengan baik.
Kemajuan dan prestasi olahraga suatu negara merupakan salah satu lndikator
kemajuan sebuah Bangsa. UU No. 3 tahun 2005 menyatakan bahwa olahraga
prestasi dimaksudkan untuk meningkatkan kemampuan dan potensi ofahragawan
dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa. Sedangkan pembinaan dan
pengembang olahragawan harus dilakukan secara terencana, ber;enjang, dan
berk.elanjulan melalui kompensi untuk mencapai prestasi, dengan dukungan IPTEK
keolahragaan.
Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) bekerja sama
dengan Fakultas llmu Keolahragaan Nasional menyelenggarakan pertemuan ilmiah
ilmu keolahragaan nasional guna mendukung prestasi olahraga nasional.
Pertemuan ilmiah ilmu keolahragaan nasional tersebut dilaksanakan di Hotel
Horizon Ultima Kola Malang, tanggal 10-12 Oktober 2014, yang dtikuti oleh para
dosen dan praktisi bngkat nasional.
Ucapan terima kasih diucapkan kepada; (1) Prof. Dr. Imam Suyudi, M.A Dosen
Program Pescasarjana Universitas Negeri Jakarta , (2) Ors Paulus Pasumey Pelatih
Alletik Nasional Indonesia yang telah menjadi pemateri utama dalam pertemuan
ilmiah tersebut, (3) Dr. Joko Sufistyono, M.Pd selaku Asdep lptek Olahraga Kemenpora
yang telah memfasilitasi kegiatan pertemuan ilmiah llmu keolahragaan tersebut.
Perpustakaan Nasional: KataioS dalam terbitan (Kon
190 him; 21 x 29 cm
1 Judul
Prof. Or. M.E. Winamo, M.Pd, Or. SaptoAdi, M.Kes, Or. H. Asim, M.Pd. Dr. 5u11lharto, MS, Dr. Slamet Raharjo, S.Pd, M Or, Dr. Imam �tariadi, M.Kes, Dr. Suprtyadi, M.Kes. Ony Herdlanto. S.Pd
Penerapan lptek dan Penguatan llmu Keolahragaan dalam Mendukung Prestasi Ofahraga Nasional
ISBN 978·602·71646-Q-4
Fakultas llmu Keolahragaan, urnversnas Negeri Malang
PROCEEDING: PENERAPAN IPTEK DAN PENGUATAN ILMU KEOlAHRAGAAN OAlAM MEN DU KUNG PRESTA51 OlAHRAGA NASIONAL/ Oleh ASDEP Penerapan tptek Otahraga Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora dan Fakultas llmu Keolahragaan - Universltas Negeri Malang - Malang: FtK UM
• Oiterbitkan Oleh: Fakultas tlmu Keolahragaan • Universitas Negeri Malang Jl. Semarang 5 Matang 65145 Ema II: semnasfikum@gma!l.com Telp. +6585954458650, +6581333276827 Fax +65341 551312
• KERJASAMAASOEP PENERAPAN IPTEKOlAHRAGA OEPUTI BIDANG PENINGKATAN PRESTASI Ot.AHRAGA KEMENPORA OENGAN FAKULTAS ILMU KEOlAHRAGAAN • UNIVER51TAS NEGERI MAlANG
• Hak Cipla ddmdungi Und,mg-undang. Oilarang mengut1p setiagian a tau seluruh Isl buku lni dengan cara apapun, 1ermasuk dengan cara menggunakan mesln foto copl, tanpa illn sah darl pcne-bu
PENERAPAN IPTEK DAN PENGUATAI� ILMU KEOLAHRAGAAN DALAM MENDUKUNG PRESTASI OLAHRAGA'NASIONAL PROCEEOING Asdep Penerapan lptek Olahraga Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora dan Fakultas llmu Keolahragaan - Unillersitas Negeri Ma1ang
• Cetakan pertama. Oktober 2014.
Editor
Layout, Cover
cover .......•...............
Kata Pengantar ••••.•
Daftar Isl ........••.....
Presentasl Makalah
1. DAMP AK PENERAPAN PROGRAM PELA Tl HAN SPEED, AGIUTY AND QUICKNESS TERHADAP PENINGKATAN KECEPATAN DAN KELINCAHAN PADA AnET SfPAKBOlA UKOM UNIVERSITASTADULAKO PALU. Didik Purwanto. Unlverslta,s Tadulako ..
2. EFEKTIVITAS PEMBflAJARAN PENDIDIKAN JASMANI, OLAH RAGA, DAN KESEHATAN MELALUI OLAHRAGA TRADISIONAL Waohyu Indra, Baoyu, Nov!ta, Nur Synthlawatt, Risfandl Setyawan. STKIP PGRI Jomban11 .•..••••.
3. PENGEMBANGAN PEMBElAJARAN JUDO TEKNIK BANllNGAN KYU 4 DEN GAN MEDIAVCD UNTUK PE.JUDO PJSI (PERSATUAN JUDO SflURUH INOONESIA). Ari Wlbowo Kurniawan. untversuas Negerl Malang ....
4. DESl(RIPSI FAKTOR VOiMNC DAN TINGKI\T KITT RAP I LAN DAlAM MEMAINKAN GAYA SEPAKBOlA KONTfMPORER Pf MAIN SEPAKBOLA KOTARA YA FC KABUPATEN PARIGI. Guna,wan. Unlversita,s TaodulaJ.:o .•••.•................ ··-············ .....
5. PENGARUH METODE LATIHAN BE8AN DAN LATIHAN PUOMETRIKTERHADAP PENINGKATAN KEKUA TAN DAN DAYA TAHAN OTOTHAMSTRING AnET LARI 100 MITTR DITINJAU DARt PERBfDAAN GENDER (STUDI KOMPARASI PEMBERIAN LATIHAN BEBAN METODE DELORME DAN LATIHAN PLIOMETR1K). Nurul Fithrlaoli Harltsao. Universitas Alrlangga .....
6. IMPLEMENTASI FtSIOLOGl OLAHRAGA PADA OLAHRAGA PRESTASI. Kunjung luharl. Unlversllas Negeri Sura,baya,.
7. PERBEDAAN KARAKTER ANT ARA SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI OlAHRAGA DfNGAN SEKOlAH MENfNGAH ATAS NEGERI UMUM. Rahayu Prasetlyo, Mecca, Puspitanin11sarl. SfKIP PGRI Jcmbang ••••...•••.....•..••.•.........
8. PENINGKATAN KOMPETENSI SENAM LANT Al MELALUI MODEL MOSSTON INQUSION Sffif. Basukl, Gun tum Bud! Prasetyo, Moha,mmad zeun Zen. STKIP PGRI Jombang.
9. MODEL KOMPETENSI PSJKOLOGIS PELARI CEPAT 100 METER PERORANGAN. Miftakhul Ja,nnah. Unlversltas Negeri Surabaya .... ·········-················-···················
10. PENGARUH PELATIHAN 0/AGONALSPRINTTERHADAP KEUNCAHAN DAN VO, MAKSIMAL DALAM PERMAINAN SEPAKBOLA. l Wa,yan Anana,yasa. Unlversitas Pendldikiln Ganesha.
iti
;,
1-12
13 - 24
2S- 37
38- 54
SS- S8
59- 70
71- 78
79 • 119
90-102
103-109
11. PERBEDAAN PENGARUH METODE LATIHAN TERHADAPPENINGKATAN PRESTASI LARI CEPAT lOOMETER DITlNJAU DARI RASIO PANJANG TUNGKAI DAN TINGGI BA DAN. lka Ahmad Arif R., Furkan, JrfanSnclP. Taman Slswa Blma •....•.•.....•.••.••....•...
12. PENGARUH METODE CIRCUIT TRAINING TERHADAP KEBUGARAN JASMANI PESERTA DIDIK KE LAS VII SMP NEGERI 1 JEPON, KABUPATEN BL ORA. Ngatman Soewlto .•....
13. PEMANFAATAN POTENS DAUN KELOR (MOR/NGA OLE/FERA) DAN AIR KELAPA jCOCOS NUCIFERA L) UNRIK PENANGANAN REHIDRASI DAN PER100E RECOVERY SETELAH PERTANDINGAN PAOA AnETSEPAK BOLA. Septa Katmawand. unwersrtas Negerl Malang .
14. MODEL PENGUKURAN ANTROPOMElRIK, FISIOLOGJS, DAN BIOMOTORIK DALAM MENGIDENTIFIKASI BIBIT An ET BERBAKAT CA BANG OLAH RAGA SEPAKBOLA. Nlnlng Widyah Kusnaruk. Universitas Negeri Surabaya.··········-···························
15. tNSTRUMEN KINERJA WASIT CABA NG OLAH RAGA BOLAVOU. Salfuddln. unlversnas Sy111h Kuala Sanda Acch .....
16. PENGEMBANGAN ALAT PERMAINAN EOUKATIF (APE) UNlUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MOTORIK DAN INTELEGENSI ANAK Tl(. Nur lffah. IKIP Budiu1omo Malang.
17. PERBEOAAN KARAKTER OLAHRAGA KOMPETITIF (STUDY KOMPARATIF. OLAHRAGA INOIVIDU DAN OLAHAAGA TIM) Albadi Slnuhngg.i. Nono Hardlnoto. Universitas Negerl Medan ...
110-124
125 - 134
BS· 145
146 - 157
158 - 163
164 • 182
183 - 190
Kata kuncl: Kebugaran jasmam. peserta d!d1k kelas VIL
strategis dan menjadi salah satu kekuatan inti dalam pembentukan sikap dan kebiasaaan
hidup aktif.
Dalam pe1aksanaan pembelajaran pendi
dikan jasmani guru diharapkan dapat mengim
plementasikan kUfikutum pendidikan jasmani
dengan baik.Sesuai lujuan pendid1kan jasmani
yaitu membantu siswa untuk memperbalki
derajat kesehatan dan kebugaran jasmani
melalut pengertian, pengembangan sikap po
sitif dan keterampilan gerak dasar berbagai
aklwitas jasmam.Pelaksanaan kurlku!um pen
didikan jasrnani di tingkan Sekolah Meneogah
Pertama menggunakan pendekatan kecaba
ngan dan evaluasi pembelajaran lebih meoe- kankan pada prestasi cabang olahraga. Guru
pendidikan jasmani pada umumnya cende
rung lebih menerapkan �pengajaran lertulup"
Kebugaran Jasmani merupakan aspek yang
sangal pent1ng dan relevan dengan tuntutan
kebutuhan peserla didik dalam kehidupan
sehari-hari baik d1 sekolah maupun di lmg
kungan masyarakat Seseorang yang memUiki
tingkat kebugaran tlnggi akan memil,ki
kekuatan dan ketahanan untuk melakukan
aklivitas kehidupan tanpa mengaJami kele
lahan yang berate Pendkhkan Jasmani yang
d1selenggarakan drsekoian merupakan salah
salu media yang dapat dipergunekan sebagai
bentuk pembinaan kebugaran jasmani sis
wa.Kebugaran Jasmani siswa dipengaruhi
oleh lingkungan, sikap, pengetahuan dart pola
hidup (Hinson, 1995). Pola hidup niraktif harus dilmggalkan dao mulai d,bangun pola hidup
aktd. Kartannya dengan msalah ini,guru pendi
dikan jasmani mempunyai peran yang sangat
Abstrak: Pel'll'!l:tlan inl bertujuan untuk mengetahui elektJVitas proses pembelaJaran Pendid1kan Jasmani. Olahraga, dan Keseha!an (PJOK) yang menerapkan olahraga trad1slonal sebagat materi Inti. Subjek penelitian lni adalah peserta did1k kelas IV SON Gadillgmangu 1 Perak Kabupaten Jombang clengan jumlah peserta dldik 20 peserta dld1k, dengan xonpcs.st sebe1as (11) lakl-laki dan sembl!an (9) perempuan. Otahraga tradisional yang akan diterapkan dalam proses pembelaJaran adalah gobak so<J<x (galas1Mladang). gobak kereweng {boi-boi-an), pale/ /ale, dan bflntengan Untuk menilai efektivitas proses pembe!ajaran dalam penebtian ini meoggunakan Formative Class Evaluation (FCE) yang akan d1lsi oleh peserta didik yang meogil<uti proses pembelajaran PJOK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efektivitas proses pembetsjaran PJOK dari pertemuan pertama sampai dengan pertemuan keempatmemperoleh kategori baik dan balk sekal1 (2,59--2.90). Kualrtas proses pembelaJaran dapat dd1hat dari dua aspek, ya1tu proses dan ha sit pembelajaran. Pembelajaran PJOK dapat dikatakao sukses jik.a mampu membangkitkan suasana belajar peserta dkllk dalam proses pernbelajaran
Ngatman Soewllo Program Sludi Pend1dlkan Jasmani dan Kesehatan STKIP PGRI Jombang
Email· Wlb slllipjb@gma�.com
PENGARUH METODE CIRCUIT TRAINING TERHADAP KEBUGARAN JASMANI PESERTA DIDIK KELAS VII
SMP NEGERI 1 JEPON, KABUPATEN BLORA
l'ERTEMUAN l.MWi l.WIO:�!Ot-W. 201� PENEAAPAN PT£I{ ONI PENGl.lATA.N l.W � OtJ...W YEIO.JK\.H3 PRESTASI OI.AHlt<,.G,o, w.s10NAL
10--ll '*-" 201• - .__ ........ 0,- ...._.., No Z A<-,.-.g .......... Tlrnul 6S12:5. --
/lV
KERJ,O,So,IM "'50!:P PENEAAPAN PTEI( Ol.o\HRl<GA OEPVTI BOlNG P£l*IQIV.fAN �ASI Ol..,tHtl,G.11, - �- FAA!A.l,t.S I.MJ la!'� f.N'IERSIT-'S IEGERI IMl.ANG
MQATIIAN $CIEWITO. PEHGARl>I METOOE CIRCU!T TRA.Nt!G TERH,t,DN> IWll.lG,,\AAN JASw.NI P'ESERTA O<Of( KEI..AS 1/11 � 1 2 7 SMPNEGERI I JEPCN, l(,.t,9U>ATENIII.ORA 112!1· 1:W J �
rempuan mendatar setelah usia 12 tahun,
sedangkan untuk anak-anak laki-Lakl terus
meningkat. Kekuatan otot pada anak perem
puan cenderung mendatar setelah usia 12
tahun, sedangkan anak Laki-Laki perkembang
annya melambat sebelum pubertas dan kemu
dian berkembang dengan ceoat sepanjang
masa remaja.Daya tahan otot pa1a anak Laki
laki mengalami peningkatan besar pada usia
12-16 tahun,kemudian mendatar.Pada anak
perempuan melambat tidak ada peningkatan
tajam tanpa lat1han khusus setelah usia 12
tahun kecepatan pada anak laki-laki dan pada
anak perempuan sama pada usia 6 tahun atau
7 tahun,namun anak lak1-laki lebih cepat
peningkatannya dibanding deogan anak pe
rempuan.Daya ledak memngkat dari tahun ke
tahun seiring dengan usia.namun anak lak1-
Laki lebih baik dari pada anak-anak perem
puan
Menurut Rusli lutan (2002) ada bebe rapa faktor yang mempengaruhi kebugaran
jasmani,antara lain. pola hidup aktif. Pola
hidup aktif ini dipengaruhi oleh beberapa
faktor.yaitu
1 ) F ak1or biologis
Faktor blologis meliputi beberapa varia
be1, yaitu: jerus kelamin,usia,dan kege
mukan. Dalam label 1 dipaparkan tenlang
kaitan antara intensitas partisipasi dalam
akt1vitas jasmani dengan faktor biologis.
efisien yang tidak memer1ukan keterampil
an khusus.
3. Kebugaran rnotoris
Kebugaran motons adalah kemampuan
seseorang untuk berkerja secara efrsien
deogan memel1ukan keterampilan khusus.
Dari beberapa pengertian di alas kebu
garan Jasmani dapat diasumsikan sebagai
kemampuan seseorang untuk melakukau
aktifltas sehari-han deogan efisien, tanpa me
ngalami kelelat-.an yang berartr.dan masih
memillki cadangan enerar guna menikmati
waktu luang serta bila acfa kepertuan menda
dak.Oleh karena itu. kebugaran jasmam sa
ngat penting untuk menun1ang aktivitas seuao orang, termasuk slswa. Peserta didik yang
mempunya: kebugaran jasmam yang bagus
akan dapat menjalankan pekerjaanya lebih
modah diband1rtgkan peserta dldik yang ling
kat kebugarannya kurang bagus.
Komponen kebugaran jasmani menurut
Budi H (2008) terdiri alas· (a) daya tahan kar
diovaskuler, (b) daya tahan otot,(c) kekuatan
otot: (d) kelentukan: (e) komposisi tubuh: (f)
kecepatan gerak; (9) ke!incahan; (h) kecepat
an reaksi; (i) keseimbangan, dan G) koo«linasi.
Daya tahan jantung dan paru (kardiovasl<Uler)
umumnya diartikan sebagai ketahanan tema
dap kelelahan dan kemampuan pemulthan
segera setelah mengalami kelelahan.Daya
tahan yang tinggi dapat mempertahankan
penampdan dalam jangka waktu yang relatif
Lama secar terus-menerus. Dari beberapa
komponer1 tersebut meogalami perkembang
an pada liap usia,sehlngga dijelaskan oleh DJ.
Gallahue (1982) bahwa tmgkat kemampuan
daya tahan jantung dan paru anak-anak pe-
Tabel 1. Faktor bkJlogis dan aktivitas jasmanl ar1ak
"''" Variabel Hubungan dengan aktrfrtas jii: mani
Jeni5 Anak laki-lakl lebih aktrv dari Kelamin pada anak perempuan Us,a Aktlvitas menurun seiring
peningkatan usia Kegemukan TKlak jelas, masih ada silang
per'ldapalAnak yang kegemukan cef'derung rendah hati sikapnya.
Sumber.Rusli Lutan (2002) 2) Faktor Psikologls
Faktor psikologis melipul1:
a) Pengetahuan tentang bagaimana berlabh
b) Hambatan terhadap aktivitas Jasmani
c) Rambu - rambu petur.juk untuk aktif
d) Nlat untuk aktiv
e) Sikap terhadap kegratan
f) Norma atau sistem kepercayaan yang dranut secara pribadi
g) Rasa percaya diri mampu melakukan
kegiatan
3) Faktor Fisikal
Faktor fisikat seperti keadaan tempat
tinggal,kondisi 11ngkungan sekitar juga mempeogamhi p�1han mengenai kegiat an jasmani yang akan dilakukan. MtSalrlya anak-anak tinggal d1 sekitar tapangan otahraga, biasanya mudah sekali terxena
pengaruh untuk meniru orang-orang yang dil1hatnya aktif berolahraga.
Menurut Djoko Pekik lrianto {2005), dera
jat kesehatan dan kebugaran seseorang d1-
pengaruhi oleh 3 (tiga) faktor utama yaitu: pengaturan makanan,1Stirahat,dan olahraga." 1) Pengaturan makanan yang baik meru
pakan bagian dart gaya dan perilaku
hidup sehat untuk memperoleh derajat
sehat dan bugar Selain pola makan sehat
yaitu 2 sehat 5 sempurna juga dilengkap1 dengan kriteria sehat berimbang. Lebih
lanjut Djoko Pekik {2005) mengatakan
bahwa pola makanan sehat berimbang melipuli: 1umlah yang cukup sesuai
dengan kebutuhan setiap individu, jumlah
makanan yang drkonsumsi sesuai
dengan proporsi makanan sehat
berimbang (mengandung karbohidrat
60%, temak 25 %, protein 15 %,cukup vitamin, mineral, dan air). makanan yang berli:ualitas (mengandung zat gizi ),sehat dan segar alami.
2) lstirahat yang cukup sangat diper1ukan
unluk pemulihan kond1Si tubuh manusta
memiliki keterbatasan dalam melakukan
aktivitas Dalam sehari semalam kelom
pok anak usia 6- 10 tahun memertukan
waktu tidur sekilar 10 jam pada kelompok usia 11- 14 tahun memer1ukan waktu lldur
selama 9- 1 O jam.
3) Olahraga atau lalihan yang teratur. kontl
nyu, dan bertahap sangat dtajarkan untuk
menjaga kebugaran tubuh. Gerak dalam
aktivitas jasmani yang dilakukan dengan benar akan mempengaruhi terhadap pe ningkatan fungsi organ tubuh. Oleh kare
na itu. Soekarman dalam Djoko P.I (2005) menyarankan agar anak setiap hari dibe
rikan wale.tu 3-4 jam untuk bermain dan
beraktivitas fisik Menurut Djoko P I.
(2004: 9) akt1vitas jasmani yang dilakukan
dengan benar memiliki manfaat, yaitu (1) manfaat fisik (meningkatkan kebugaran); (2) manfaat psikls (leblh tahan terhadap
l'EIUEJ.lJ,O.N U.UAli l.MU KliOl.>ifRA�SIONAI. 201• � FTl,J( CW<r PENGU<.TAN UIJ l(E()I..AtfiAGV.H CM.I.AW ME� Pf!ESTASI OUHVt.GA W.SIONAI.
1(1..12 � 201• ...... Ho11oon Ulima ..IC..., -.i "° 2, Nrt• Moiq, -. n.nu. &5\;.!!i, r,,-.;,
sires dan lebm mampu berkonecnrresn.
dan (3) manfaa1 sosial (menambahan
percaya dlri dan sarana berinteraksi).
Metode cifcuit train,ng adalah progam
dengan berbagai jems beban kerja yang d1la
kukan secara stimulan dan terus-menerus
dengan diselingi istirahat pada pergantian
jenis beban kerja tersebut. Circuit training sangat bark, karena dapat membentuk ber
baga1 kondisi fisik secara serempak Bentuk
latihan circwt trining memihkt 3 karakteristik
prinsip tahanan progres!f; 3) Memungkinkan
banyak indrlidu, dan memperoleh lat1hao mak
simal dalam waktu pendek.
http:l!Oock10.w�1nl11r�s.com/2010/10/06/g
aya-atau-n1ctode-111cngajar-pcmbeh1jaran
pend idi kan-iasm :i nil
Menurut Sajoto (1995) jems la!lhan untuk
meningkalkan kondisi flSik adalah satu kesa
tuan utuh dari komponen-komponen yang
ticlak clapat dipisahkan,baik peningkatan mau
pun pemeliharaannya. Alas dasar pendapat
tersebul ten<andung makna bahwa dalam
meningkatk.an kondisl fisik seluruh komponen
harus dikembangkan walaupun dilakukan
dengan srstem prioritas sesuai keadaan atau
status yang dibuluhkan. Dan beberapa jeois
komponen kondisi ftsik sebagai besar harus
ada dalam progam latihan sifkuit yang akan
dibenkan pada setiap atlel dalam cabang
prestasi. Jenis komponen-komponen kondisi
fisik dalam lahhan sirkuit di antaranya:
1) Kekuatan (strength) adalah kemampuan
dalam mempergunakan otol untuk
menerima beban sewaknr bekerja
2) Daya tahan (endurance) adalah kemam
puan seseorang untuk berkerja da1am
jangka waktu yang relatif lama dengan
kelelahan yang tidak berarn 3) Daya otot (muscular powel} adalah ke
mampuan seseorang dalam mempergu
nakan kekuatan maks,mum yang dike·
rahkan dalam waktu yang sepeodek·
seseorang untuk mengerjakan gerakan
kesinambungan dalam benluk yang sama
datam waktu yang sesingkat-smgkatnya
5) Daya Lentur (flexibility) adalah efektrfitas
seseorang dalam penyesuaian diri untuk
stigala aktifitas dengan penguluran tubuh
yang luas.
6) Kelincahan (agility) adalah kemampuan
seseoranq mengubah posisi di area ter
tentu.
7) Keseimbangan (balance) aclalah kemam
puan seseorang untuk mengendalikan
organ-Organ syaraf otot.
8) Ketepatan (accuracy) adalah kemam
puan seseorang untuk mengendalikan
gerak-gerak bebas terhadap suatu sa
saran.
9) Reaksi (react/Oil) adalah kemampuan
seseorang untuk segera bertindak sece patnya dalam menanggapi rangsang
yang dllimbulkan lewat indera, syaraf atau
feeling lalnya.
yaitu: 1) Meoingkatkan kesegaran kardiores- pendeknya.
pirasi dan kesegaran otot; 2) menerapkan ' 4) Kecepatan (speed) adalah kemampuan
Adapun metode circuit training dalam
memberikan perlakuan (treatment) tefhadap
peserta did1k berupa:
1. Lan di tempat 30 detik;
2. Sil up selama 30 detik;
3 Angkat beban (dumb/le) dengan kedua
lengan selama 30 detik;
4. Lompa! tali aiau kardus selama 30 detik:
5. Pust1 up selama 30 detik:
6. Jumping jack selama 30 detik;
7 Back Up setarna 30 dellk:
8. Naik !urun bangku se1ama 30 delik (bang
ku Harvard dengan linggi 40 cm); dan
9 Jalan di tempat selama 30 detik.
T,aa1ment (pertakuan) deogan metode
cilcwt training diberikan sebanyak 24 kaf
(frekuensi perrninggu 2 kali :: 3 bulan)
Teknik analisis dala dalam penelitian ini
menggunakan uji I satu sampel com,/ated befom-aheryang didahului oleh uj1 normalilas
data sebagai uji prasyarat untuk uji t
Jasmani Indonesia {TKJI) untuk anak umur
13-15 tahun (Oepdiknas, 2001). Tes TKJI ini
rerdm dari 5 item tes,yaitu·
a. Untuk Putra terdiri dari: 1. Lari 50 meter 2. Gantung angkal tubuh (pull up)
selama 60 detik 3. Baring duduk (sit up) selama 60 detik 4. Loncat tegak (vertikal jump) 5. Lari 1000 meter
b Untuk pu!ri terdiri dari: 1. Lari 50 meter 2 Gantung siku tekuk {tahan pull up)
selama 60 delik 3. Baring duduk (sit up) selama 60 detik 4. Loncat tegak (vertikal jump) 5 Lari 800 meter
• Y.eioniJ,ol< yq <11.,..,,to,, ...,...i •ToUWII -�- • .,� , g----oJo:clfnnl,,.,lfWO! ,.-
' ' • 0
0- B -0- s T T
• E s s T T
Penelrtian ml merupakan penelitian eks
perimen semu (quasi eksperiment) Penelitian
eksperimen semu merupakan jenis penelitian
eksperimen namun vartabet-vanebet yang se
harusnya dikontrol atau dimanipulasi tidak
dapat dikontrol atau dimanipulas1 (Sumadi
Suryabrata, 2003). Sedangkan teknik pe
ngumpulan data yang d1pergunakan dalam
penelrtian menggunakan teknlk One-Group
Pretes/-Posttest Design.
Desain tersebut di alas, Jika digambar1'.an
menjadi sebagai berikut:
MET ODE
Penelitian ini oeaksanaken di SMP Negeri
1 Jepon, Kabupaten Blora, Jawa Tengah.
Populasi dalam penelitian ini adalah: peserta
dklik kelas VII SMP Negeii 1 Jepon, Kabe
paten Blora yang terdiri dari 2 (dua) kelas
yaitu: kelas VII Adan kelas VII B. Sampel yang
digunakan dalam penelitian lni sebanyak 30
pese:1a did1k, lerdiri dari 15 putra dan 15 putri.
lnstrumen yang digunakan untuk me ngumpulkan data adalah sebagai berikut
pengukuran tlngkat kebugaran jasmanl peser ta didik kelas VII SMP Negeri 1 Jepon,
Kabupaten Blora pretest" maupun posttest
adalah menggunakan Tes Kesegaran
• •
-
- - "'
No. Kale{lorl Freku1n1I PtrHntast 1%)
'''" "" ...... "" I ....... 0 0 0.0 0.0 2 ... • 6 26.7 "' J "'"" tt ' 73.3 ., • ""'"" 0 0 o,o 0,0
' "" .. 0 0 0.0 0,0
""' '"" 15 15 10000 100,00
•t------
Posll6sl. 0.959 1,960 0 316 Prelost. I 273 1 960 0 076
Somber: Data Uji Nonnahtas
Varbbtl Z....., Z- P
Gambar 3.1 ist>g.a,, Kelas lnlelv.llSkor NaPostlest
Histogram dari distribusi frckuensi skor nilai posttcst adalah sebagai bcrikut.
Sumbet: Data posttest
1 abel 3. Oistribusl Frekuensi Skor Nilai Posttest
•
Berdasarkan gambar di atas dapat
d!lunjukkan bahwa skor mtai pm/est paling
banyak pada kategori sedaog.
Tabel 6. Hasil 4i NonnalitaS
Hasil uji normalitas variabel penelitian
dapal diketahui bahwa semua variabel pene
lit.an mempunyal skor z...""11 < dari z.- dan
skor signifikansi > dali 0,05 pada (p>0,05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa semua
variabel penelitian berdistribuSI normal.
••
- ....... - - - •• •• " 1: • •
• • • -·- -
Tabal 2. Di&tnbusi Fl9kl.W!Si Skol" Nilai Pretest No. ··- FrtkUll'lsl PwlenlaM !%L
""" ''"" """' """ ... 0 0 0.0 0,0
""' 2 ... 0 0 00 00 J "'"" I 0 67 00 4 ""'"" ' ' ., JJ.J
' ........ s tO JJ.J 66.7
""" , .. 15 15 10000 10000
a) Pretest
Hasit analisis deskriptif diketahui untuk
nilal pretest diperoleh skor mirumal 8,00, skor
maksimal sebesar 14,00, rata-rata {mean)
seceser 10,07, dan simpangan baku (standar
d8vias1) sebesar 1, 72. Distribusi frekuensi skor
nilai protest dapat dilihat pada tabel berikut.
Sumt>er: Oat.a pretest
Histogram dari drstribusi frekuensi skor nilai protest adalah sebagai benkut
IIASIL
Gambar 2. Histogram Kelas Interval Skor Nial Prolest
Berdasarkan gambar di alas dapat
d1lunjukkan bahwa skor nilai pretest paling
banyak pada kategori kurang sekah
b) Posttest
Hasil analisis deslmptif diketahui untuk
nilai posttest diperoleh skor minimal 14,00,
skor maksinal sebesat 20,00, rata-rata
(mean) sebesar 16,57, dan simpaogan baku
(standardoviaSI) sebesar 1,43.
hingga pening�atannya sebesar 6,50.
Selanjutnya berdasarkan uji t diperoleh nilai t
hllur,g = 21,50 dengan signifikansi 0,000. Nilai I
_ dengan db=29 pada taraf signifikansi 0,05
adalah 2,045, oleh kareoa nilai t "'- > dari t
,_ (21,50>2,045) dan ni!ai signifikans1 < dari
0,05 (p = 0,00<0,05), sehingga dapat dinya
takan bahwa terdapat pemngkatan secara
signifikan. Hasll penelitian im sesuai nipctese
awal bahwa metcxie cin::uit training berpenga
ruh terhadap kebugaran jasmani peserta d1ellk
ke!as VII SMP N 1 Jepon, Kabupaten Bora.
Cin;uit Training adalah suatu latihan
yang terdiri dari sejumlah station atau pos !at1han dimana latihan dilaksanakan. Satu
latihan sirkurt dinyatakan selesai eoecue sese
orang telah menyelesaikan latihan di semua
station atau pos sesuai dengan dosis serta
waktu yang ditetapkan. Ttap pos lalihan memi
ltki sasaran latihan yang berbeda-beda. Lebih
lanjut alasan metode cin;uit training lebih efek
tlf meningkatkan kebugaran jasmao1 siswa dibandingkan dengan metocle bef'main, kare
na didalam metode circuit training terd-apat
berbagai macam gerakan seperti: 1) Lari
drtempat 30 detik; 2) Sit up selama 30 detik: 3)
Angkat beban {Dumb/le) dengan kedua lengan
selama 30 delik: 4) Lompat tali atau xardus
selama 30 detik; 5) Push up selama 30 cletik;
6) Jumping jack selama 30 detrk: 7) Back up
seieme 30 detik: 8) Naik turun bangku selama
30 detik (bangku Harvard dengan tinggi 40
cm): dan 9) Jalan di tempat 30 delik. Gerakan
alau lalihan-latihan tersebut dapat memb-
angun beberapa komponen biomotor, di an
taranya: 1) Kekuatan (strongth): yaitu: kemarn-
c) Pengaruh metode circuit training terha dap kebugaran jasmani siswa kelas Vil SMP N 1 Jepon, Kabupaten Blor.:i.
UJi t pretest dengan posttest kecmpoe bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya
peningkatan skor nilai, diana!isis mengguna
kan uji t berpasangan. Kesimpu!an penelilian
dmyalakan signifikan J1ka � > i- pada
taraf signifikansl 0,05 dan mlai p < 0,05
Adapun ringkasan uji t pmtest dengan pastiest
kelas ditunjukkan pada label berikut.
Tabel 9. Ringkasan Hasil Uji t Berpasangan Pretest -·- Pretest 10,07
Sumbcr: Dara uji t bcrpasangan Posnesl 16,57
21,50 2.045 0,000
Berdasarlcan has� ujf t �rpasangan, dike
tahui rata-rata pretest sebesar 10,07, pada
saat post/es/ meningkat menjact, 16,57. se-
Kelu Rata-nita ta.... t.- p
PEMBAHASAN
Berdasarlcan hasil uji I berpasangan
tersebut diketahul rata-rata protest sebesar
10,07, pacta saat post/est meningkat menjadi
16,57, seh1ngga terjadi peningkatannya
sebesar 6.50. Selanjutnya berdasarkan UJI t
diperoleh nilai I "°""V sebesar 21,50 dengan
signifikansi 0,000. Nilai t- dengan db "' 29
pada !araf signifikansi 0,05 :: 2,045. Karena
harga � > 1- (21,50 > 2.045) dan nilai
signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p "' 0,000 <
0,05), maka dapat disimpulkan hahwa acla
pengaruh yang signifikan latihan circwt training terhadap tingkat kebugarnn jasmani
peserta didik kelas VII SMP Negeri 1 Jepon,
Kabupaten Blora.
IIG.llll.lN SOEWITO PENGA.RIJH METO()E CIRCUIT TAAINING TERH.lOAI' l<Elll.lGAAAN JASMANI PESERTA ODIK t<E'LAS VII SMI' NEGERl 1 JEP0N KA!ll!PATEN Bl()R.11 ( 12J • 1).1 )
� AS0EP PENERAPAN F'TEK OI..AHRIIG.l DEPUTI BDANG PENll'IGKATAN PRE$TASI DI.AHRAG.l K£ME/<POllA
. �- FAl<UlTAS I.MU l<.EDI.AHRAGN,t,I UNMRSITAS NEGERI 1,1,llJ\NG 1t1'11:S: ,,.,- -"""'---
KESlMPULAN
Berdasarkan has1I penelltian dan pem
bahasannya, maka dapat dilank kesimpulan
bahwa ada pengaruh yang signifikan metode
c1rcwt training terhadap tingkat kebugaran
jasmani peserta did1k Kelas VII SMP Negeri
1 Jepon, Ka bu paten Blora. Hal ini dthukfikan
dengan hasit analisis data I _.,,_ > 1-, dan p<
0,05. Dengan demikian hipotesis yang
menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang
signifikan metode circwt training terhadap t1ng
kal kebugaran jasmani peserta didik kelas VII
SMP Negen 1 Jepon. Kabupaten Blora ditolak.
Artinya ada pengaruh yang signifikan metode
circuit training terhadap tingkat kebugaran
Kebugaran jasmani ada!ah kemampuan se
seorang menyelesajkan tugas sehan-hari
tanpa mengalami kelelahan yang berarti,
dengan mengeluarkan enerqr yang cukup
besar guna memenuhi kebutuhan geraknya
dan menikmali waktu luang serta untuk
memenuh1 keperluan darurat btla sewaktu
waktu d1perlukan (Judith Rink, dkk da!am
Sajoto, 1988).
Dengan demikian gerakan-gernkan yang
d1latihkan dalam metode circuit training dalam
penelitian tersebut sudah lengkap untuk me waklli semua komponen biomotor yang sangat
diperlukan dalam membentuk kebuga-ran
jasmani seseorang. Atas dasar landasan
kajian teonnk tersebut maka metode circuit
traming dlmler sebagai met ode salah satu yang
dapat meningkatkan kebugaran jasmam
peserta did1k jika dibandingkan dengan meto
de pembelajaran yang lain
puan dalam menggunakan otot untuk mene
nma beban sewaktu bekerja, 2) Daya tahan
(endurance), kemampuan seseorang untuk
bekerja dalam jangka waktu yang relatif lama
dengan kelelahan yang tldak terern; 3) Daya
otot (muscular power), kemampuan sese
orang dalam mempergunakan kekuatan
maksimum yang dtkerahkan dalam waktu
yang sependek-pendeknya; 4) Kecepatan
(speed), kemampuan seseorang untuk me
ncenekan gerakan berkesinambungan dalam
bentuk yang sama dan waktu sesingkat
'singkatnya: 5) Daya lenlur (flex,bility), efek
twltas seseorang dalam penyesuaian diri
untuk segal akfivrtas dengan penguluran tubuh
yang luas. 6) Kehncahan(agilily), kemampuan
seseornng mengubah poster di area lertentu,
7) Koordinasi (coord111ation), kemampuan se
seorang untuk mengi!egras1kan bermacam
macam gerakan yang berbeda ke dalam pola
gerakan tunggat secara fekllf, 8) Keserrn
bangan (balance), kemampuan seseorang
mengendallkan organ-organ syaraf otot; 10)
Ketepatan (accuracy), kemampuan seseorang
untuk mengendahkan gerak-gerak bebas
terhadap suatu sasaran; dan 11) Reaksi
(reaction), kemampuan seseorang untuk se
gera bertmdak secepalnya dalam memmggapi
rangsangan yang ditimbulkan lewat indera,
syaraf atau fee/mg lainnya.
Corbin dan Lindsey (2007) mengatakan
bahwa kesegaran jasmani berhubungan de
ngan kemampuan seseorang untuk bekef)8
secara efektlf guna rnemkmab waktu luang,
menjadi sehat, dan melawan penyakil karena
kurang beraklivitas, serta mampu beraktivitas
dengan efekt1f ketrka dalam srtuasi darurat.
DAFTAR PUSTAKA
http://OokyO.WOfdpress.com/2010/10106/gay a-atau-metode-mengajar - pembelajaran -pendldikan-jasmanil
Lutao, Rusll. (2001). Pendidikan Kebugaran Jasmani: Onenlasi Pembinaan Sepanjang Hayat. Jakarta: Drrjen Olahraga, Depd1knas.
--�· (2002). Menuju Sehat dan Sugar . Jakarta. Dirjen Olahraga. Depdiknas.
Pekik lrianto, Joko. (2004). Pedoman Praktis Berolahraga untuk Kebugaran dan Kesehatan. Yogyakarta. Andi.
--�� (2005). • Bermain sebagai Upaya Dmi Meletakkan Dasar Kebogaran Bclgi Anak". Jurr.al Pendidikan Jasmani Indonesia (No. 1 Vol.2). Him. 81-89.
___ • (2005). Gizi Olahraga. Yogyakarta: FIK UNY
sejorc. Mochamad. (1998). Pembinaan Koochsi Fisik Dalam Olahraga Jakarta: Depd1kbud.
Suryabrata, Sumadi. (2003). Metode Peoelitian. Cetakan Keempat Be!as. Jakarta: PT Raja Grafindo Persa<la
NGA'ffllAN $OEMTO. PENG1,RU1-1 MElOOE CIRCUIT TRAINNC ltltw.GN' 1<.EBUGAAAN JAsw.NI PESCRTA OlllK KELAS VII SMP �GERI 1 JeP0N KMI\JPATENllt.Qltl. ! 1H, 1:s.l J
Chorbin, C.B. & Lindsey. R. (2007). Consepts of Phisical Fitness With Laboratories. Ninth Edition. Dubuque: Brown and Benchmark Publisher.
Depdiknas. (2001). Tes Kesegaran Jasmani Indonesia untuk anak umur 13-15 tahun. Jakarta: Puskesjasrek Depdiknas.
--�· (2005) Gizi Olahraga Yogyakarta: FIK UNY
Gallahue, O.L. (1982) Underslandlng Motor Development in Children. London: ChoHier Macm1Han Publisher.
Hartooo, Budi. (2008). Mengukur Kesegaran Jasmani Anda http"I/Chiples. Woo:lpress.Com/2008/02128/ Mengukur -Jasmal)i--Al)dal; 19 Mei 2008.
Hinson, Curt. {2005). Fitness for Children. USA: Human Kinetics.
Jasmani peserta dtc11k kelas VII SMP Negeri 1
Jepon, Kabupaten Blora.
134