Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

25
PERMASALAHAN PADA PEMINDAHAN BAHAN PERTEMUAN 9 PERENCANAAN FASILITAS MANUFAKTUR (Teknik Industri Universitas Putra Batam) Lecture : Adi Nugroho, S.T.,M.Eng

Transcript of Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

Page 1: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

PERMASALAHAN PADA PEMINDAHAN BAHAN

PERTEMUAN 9

PERENCANAAN FASILITAS MANUFAKTUR

(Teknik Industri Universitas Putra Batam)

Lecture : Adi Nugroho, S.T.,M.Eng

Page 2: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

Pokok Pembahasan

ODefinisi dan istilah umum Material Handling

O Jalan lintasan (AISLE) ; fungsi dan kegunaan

OPengukuran produktifitas pada Material Handling.

OTeknik Kuantitatif

Page 3: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

Definisi dan istilah umum Material Handling

OAmerican Material Handling Society (AMHS) Seni dan ilmu yang meliputi penanganan (handling),

pemindahan (moving), pembungkusan/pengepakan (packaging), penyimpanan (storing) sekaligus pengendalian/pengawasan dari bahan atau material dengan segala bentuknya.

Page 4: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

Istilah umum pada Material Handling

O Transport

Pemindahan bahan dalam satuan berat (unit loud) atau containers melalui suatu lintasan yang jaraknya lebih dari 5 feet atau 1,5 meter.

O Transfer

Pemindahan bahan melalui lintasan yang jaraknya kurang dari 5 feet.

O Bulk Material

Bahan atau material yang dalam pemindahan tidak memerlukan bag , barel, bottle,can, drum dll.

Page 5: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

O Packaged material

Pemindahan material yang dalam pemindahannya membutuhkan wadah untuk membawanya.

O Unit loud

Sejumlah packaged unit tertentu yang bisa dimuat dalam skid box.

O Rehandle

Aktifitas penurunan muatan yang ada dalam pallets, skid boxs dll

Page 6: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

Jalan Lintasan (AISLE)

O Mempunyai 2 fungsi ;

Kumunikasi dan transportasi

Terdiri dari dua jenis : lintasan utama (back-bone aisle) dan lintasan intern

O Implementasi ;

Sebagai material handling

Gerakan perpindahan personil

Finished goods product handling

Pembuangan skrap dan limbah industri

Pemindahn peralatan produksi

Kondisi darurat / emergency

Page 7: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)
Page 8: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)
Page 9: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

Tujuan Pemindahan Bahan

O Menambah kapasitas produksi

O Melalui beberapa cara ;

Menambah produktifitas kerja per man-hour

Meningkatkan efisiensi mesin

Menjaga kelancaran aliran kerja

Memperbaiki kontrol kegiatan produksi melalui penjadwalan yang terencana.

Page 10: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

O Mengurangi limbah buangan (waste)

O Memperbaiki kondisi area kerja, melalui ;

Menciptakan kondisi kerja yang nyaman dan aman.

Mengurangi faktor kelelahan

Memotivasi pekerja

O Memperbaiki distribusi material, melalui ;

Mengurangi kerusakan pada pemindahan barang.

Memperbaiki route pemindahan barang

Memperrbaiki fasilitas pergudangan dan pengaturannnya.

O Mengurangi biaya

Page 11: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

Produktifitas...!!!

OMaterial handling labor ratio

ODirect Labor Handling Loss

OMovement/operation

OManufacturing cycle efficiency

O Space utilization efficiency

OEquipment utilization

OAisle space potencial

Page 12: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

A. Material handling labor ratio

O Merepresentasikan jumlah personil yang terlibat dan betanggung jawab atas kegiatan material handling dibandingkan denga total tenga kerja yang ada.

O MHL = (Personil yang bekerja di MH / jumlah pekerja yang ada pada pabrik )

O Tujuan ;

Mengontrol pengeluaran dasar

Menentukan kemungkinan perbaikan didalam pemindahan material menuju dan keluar pabrik .

Mengatur derajat kesuksesan dari setiap perubahan kegiatan material handling

Page 13: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

B. Direct Labor Handling Loss

O Merupakan ukuran rasio waktu pemindahan bahan yang hilang yang disebabkan oleh direct labor terhadap total waktu direct labor yang digunakan untu bekerja.

O Umumnya bernilai konstan untuk suatu operasi sampai dilakukan perubahan pada prosedur atau metode kerja.

O DLHL rasio = (waktu produktif yang hilang / total waktu bekerja direct labor)

O Tujuan ;

Mengetahui waktu produktif yang hilang pada saat produksi berlangsung karena kegiatan material handling.

Page 14: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

C. Movement/operation

O Menunjukan perbandingan gerakan-gerakan yang perlu dilakukan dalam suatu proses.

O Contoh ;

Jika diperlukan 25 operasi produktif untuk membuat suatu produk dandidalam pelaksanaanya material berpindah dari satu proses sebanyak 125 kali maka rasionya menjadi 125:25 (5:1) ;

O M/O = (Jumlah gerakan perpindahan material yang terjadi / jumlah operasi produktif yang dilaksanakan )

O Tujuan ;

O Mengatur efisiensi relatif dari suatu perencanaan material handling.

Page 15: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

D. Manufacturing cycle efficiency

O Merupakan ukuran dari waktu yang diperlukan untuk membuat suatu produk dalam kondisi nyatanya.

O Tujuan ;

O Mengukur efisiensi dari suatu sistem produksi

O MCE Rasio = (jumlah waktu operasi / waktu yang dibutukhkan untuk membuat produk)

Page 16: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

E. Space utilization efficiency

O Merupakan perbandingan dari volume (m3) dari ruangan yang terisi atau termanfaatkan dengan total ruangan yang tersedia.

O Tujuan ;

Mengukur efisiensi penggunaan ruangan yang tersedia.

O SUE = (Ruangan yang terpakai / ruangan yang tersedia)

Page 17: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

F. Equipment utilization

O Merupakan perbandingan dari actual output yang bisa dihasilkan dari suatu fasilitas produksi dengan total kapasitas teoritisnya.

O Tujuan ;

O Mengukur seberapa jauh suatu fasilitas produksi benar-benar sudah dimanfaatkan.

O EU = (Actual output / Theoritical Output)

Page 18: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

G. Aisle space potencial

O Merupakan perbandingan antara aisle floor space yang ada dikurangi optimum aisle floor space teoritisnya dengan total aisle floor space yang ada.

O Tujuan ;

O Mengusahakan asile floor space seminimum mungkin sehingga space yang ada semaksimal mungkin bisa digunakan untuk aktifitas produksi.

O ASP rasio = (Aisle floor space yang tersedia) – (Aisle floor space teoritis) / total Aisle floor space yang ada

Page 19: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

Analisis Kuantatif (Metode Hungarian)

O Langkah – langkah

O Menyusun tabel / matriks (original matriks)

O Melakukan pengurangan baris dengan cara ;

O A. Memilih nilai terkecil pada setiap baris

O B. Kurangkan setiap nilai dengan nilai terkecil yang terdapat pada baris.

O Melakukan pengurangan kolom

O Membentuk penugasan optimum

O Evaluasi

Page 20: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

1. Menyusun tabel matriks / original matriks

Page 21: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

2. Melakukan pengurangan baris

Page 22: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

3. Melakukan pengurangan kolom

Page 23: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

4. Membentuk penugasan optimum

Page 24: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)

5. Evaluasi

O Pilih angka terkecil yang tidak dilewati garis.

O Kurangkan angka yang tidak dilewati garis dengan angka terkecil

O Tambahkan angka yang terdapat pada persilangan garis dengan angka terkecil.

O Kembali ke langkah 4

Page 25: Pertemuan 9 (Permasalahan Pada Pemindahan Bahan)