PERTEMUAN 2

30
REKAYASA JALAN RAYA Pertemuan 10 ALINYEMEN HORIZONTAL Dosen : MUKHLIS, ST, MT Sumber : Silvia Sukirman

Transcript of PERTEMUAN 2

REKAYASA JALAN RAYA

Pertemuan 10

ALINYEMEN HORIZONTAL

Dosen :

MUKHLIS, ST, MT

Sumber : Silvia Sukirman

LENGKUNG SPIRAL – LINGKARAN – SPIRAL (SCS)

• Lengkung TS – SC adalah lengkung peralihan berbentuk spiral yang menghubungkan bagian lurus dengan radius tak berhingga diawal spiral (kiri TS) dan bagian berbentuk lingkaran dengan radius = Rc diakhir spiral (kanan SC).

• Titik TS adalah titik peralihan bagian lurus ke bagian berbentuk spiral.

• Titik SC adalah titik peralihan bagian spiral ke bagian lingkaran.

• Persamaan SCS :

Tabel 4.10 Besaran p* dan k*

Contoh :

• Kecepatan rencana = 60 km/jam, e maksimum = 10% dan sudut β = 20°. Lebar jalan 2 x 3.75 meter tanpa median. Kemiringan melintang normal jalan = 2%. Jalan belok ke kanan, direncanakan berbentuk lengkung spiral-lingkaran-spiral (SCS) dengan Rc = 318 meter.

• Rencanakan tikungan tersebut dengan metode Bina Marga

Penyelesaian :

• Dari tabel 4.7 diperoleh e = 0,059 dan Ls = 50 m

• Jika mempergunakan tabel 4.10 diperoleh p* = 0,0065517• p = p* . Ls = 0,0065517 . 50 = 0,328 m

• Jika mempergunakan tabel 4.10 diperoleh k* = 0,4996971

• Data lengkung untuk lengkung Spiral – Lingkaran – Spiral tersebut adalah :V = 60 km/jam L = 160,996 mβ = 20° e = 5,9%θs = 4,504° Ls = 50 mRc = 318 m Lc = 60,996 mEs = 5,239 m p = 0,328 mTs = 81,12 m k = 24,99 m

Landai relatif = ((0,02 + 0,059) 3,75)/50 = 0,00593

Gambar SCS untuk β = 20° dan R = 318 m

Gambar Diagram Superelevasi

Gambar Landai Relatif

LENGKUNG SPIRAL – SPIRAL (CC)

• Lengkung horizontal berbentuk spiral-spiral adalah lengkung tanpa busur lingkaran sehingga titik SC berimpit dengan titik CS.

• Panjang busur lingkaran SC = 0 dan θs = ½β.• Rc yang dipilih harus sedemikian rupa sehingga Ls yang

dibutuhkan lebih besar dari Ls yang menghasilkan landai relatif minimum yang disyaratkan.

• Rumus-rumus untuk lengkung berbentuk spiral lingkaran spiral dapat dipergunakan juga untuk lengkung spiral spiral

Contoh :

• Kecepatan rencana = 60 km/jam, e maksimum = 10% dan sudut β = 20°. Lebar jalan 2 x 3.75 meter tanpa median. Kemiringan melintang normal jalan = 2%. Jalan belok ke kanan, direncanakan berbentuk Spiral - Spiral (CC) dengan Rc = 318 meter.

• Rencanakan tikungan tersebut dengan metode Bina Marga dan AASHTO

Penyelesaian : 1. Metode Bina Marga

θs = ½β = 0,5 . 20 = 10°

Ls minimum berdasarkan landai relatif menurut Bina Marga adalah : m(e + en)Bm = 125 (gambar 4.12 atau tabel 4.5)Ls minimum = 125 (0,02 + 0,059) 3,75 = 37,03 mLs > Ls minimum, tetapi terlalu besar karena itu di coba dengan menggunakan R = 159 m, dari tabel 4.7 diperoleh e = 0,091

kontrol terhadap persyaratan lengkung peralihan :• Ls minimum = 125 (0,02 + 0,091) 3,75 = 52,03 m. Ls >

Ls minimum, maka Rc untuk lengkung berbentuk spiral-spiral dapat dipergunakan R = 159 m

• Panjang perjalanan selama 3 detik, yaitu :

Ls > 50 m, maka Rc = 159 m dapat dipergunakan.θs = 10°p* = 0,01474k* = 0,4994880

• Jadi p = p*.Ls = 0,01474 . 55,50 = 0,82 mk = k*.Ls = 0,4994880 . 55,50 = 27,72 m

Jika mempergunakan persamaan :

L = 2 Ls = 2 . 55,50 = 111 m

Data lengkung berbentuk Spiral – Spiral adalah :

V = 60 km/jam L = 111 mβ = 20° e = 9,10%θs = 10° Ls = 55,50 mRc = 159 m Lc = 0Es = 3,29 m p = 0,82 mTs = 55,90 m k = 27,72 m

Gambar lengkung berbentuk Spiral - Spiral

Gambar Diagram Superelevasi metode Bina Marga

2. Metode AASHTO

• Dengan menggunakan tabel 4.6 untuk R = 159 m maka diperoleh e = 0,091

• Ls minimum berdasarkan landai relatif menurut AASHTO adalah : m.(e)Bm = 165 (gambar 4.12)Ls minimum = 165 (0,091) 3,75 = 56,31 mLs > Ls minimum, maka Rc untuk lengkung Spiral-spiral tidak dapat digunakan R = 159 m

• Di coba lagi untuk R = 179 m, maka e = 8,6%

• Ls minimum berdasarkan landai relatif menurut AASHTO adalah : m(e) Bm = 165 (gambar 4.12)Ls min = 165 (0,086) 3,75 = 53,21 mLs > Ls min, maka Rc untuk lengkung spiral-spiral dapat digunakan R = 179 m, memenuhi persyaratan relatif minimum.kontrol terhadap panjang perjalanan selama 2 detik :

Ls > 33,33 m

• Maka R = 179 m dapat dipergunakan untuk lengkung berbentuk spiral-spiral.θs = 10°p* = 0,01474k* = 0,4994880

Jadi : p = p* . Ls = 0,01474 . 62,48 = 0,92 mk = k* . Ls = 0,4994880 . 62,48 = 31,21 mL = 2 Ls = 2 . 62,48 = 124,96 mTs = (Rc + p) tg ½β + k = (179 + 0,92) tg 10 + 31,21 = 62,93 mEs = (Rc + p) sec ½β – Rc = (179 + 0,92) sec 10 – 179 = 3,70 m

Data lengkung horizontal berbentuk spiral-spiral dengan AASHTO, adalah :

V = 60 km/jam L = 124,96 mβ = 20° e = 8,6%θs = 10° Ls = 62,48 mRc = 179 m Lc = 0Es = 3,70 m p = 0,92 mTs = 62,93 m k = 31,21 m

Landai Relatif = ((0,086) 3,75)/62,48 = 0,0052

Gambar Diagram superelevasi dengan AASHTO

Sekian dan terima kasih