Pertemuan 13 PBB dan BPHTB

13
1 Pertemuan 13 PBB dan BPHTB Matakuliah : A0572/ Perpajakan Tahun : 2005 Versi : Revisi 1

description

Pertemuan 13 PBB dan BPHTB. Matakuliah: A0572/ Perpajakan Tahun: 2005 Versi: Revisi 1. Learning Outcomes. Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : Menghitung PBB dan BPHTB. Materi. Dasar Hukum Objek PBB Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PBB - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Pertemuan 13 PBB dan BPHTB

Page 1: Pertemuan 13 PBB dan BPHTB

1

Pertemuan 13PBB dan BPHTB

Matakuliah : A0572/ Perpajakan

Tahun : 2005

Versi : Revisi 1

Page 2: Pertemuan 13 PBB dan BPHTB

2

Learning Outcomes

Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa

akan mampu :

• Menghitung PBB dan BPHTB

Page 3: Pertemuan 13 PBB dan BPHTB

3

Materi

• Dasar Hukum

• Objek PBB

• Dasar Pengenaan dan Cara Menghitung PBB

• Batas Waktu pembayaran

• Dasar Hukum BPHTB

• Objek BPHTB

• Dasar Pengenaan BPHTB

Page 4: Pertemuan 13 PBB dan BPHTB

4

PBB

• Dasar Hukum:– Pasal 23 ayat (2) UUD 1945– UU No. 12 Tahun 1985 jo UU No. 12 Tahun 1994– PBB mulai diberlakukan pada tanggal 1 Januari

1986.

Page 5: Pertemuan 13 PBB dan BPHTB

5

OBJEK DAN BUKAN OBJEK PBB(UU PBB ps. 1 dan 3)

• PBB adalah pajak yang dikenakan atas Bumi dan Bangunan.– Bumi adalah permukaan dan tubuh bumi yang ada dibawahnya.– Bangunan konstruksi teknis yang ditanam/dilekatkan secara tetap pada

tanah dan/atau perairan.– Termasuk bangunan: jalan lingkungan dalam suatu komplek bangunan, jalan

tol, kolam renang, pagar mewah, tempat olah raga, galangan kapal, dermaga, taman mewah, tempat penampungan/kilang minyak, air dan gas, pipa minyak, gardu listrik, dan fasilitas lain yang memberi manfaat.

• Bukan Objek PBB:– Digunakan semata-mata untuk kepentingan umum dibidang ibadah, sosial,

kesehatan, pendidikan dan kebudayaan nasional, yang tidak dimaksudkan untuk memperoleh keutungan.

– Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala atau yang sejenis dengan itu kecuali kuburan yang bersatu dengan rumah.

– Hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan yg dikuasai desa, tanah negara yang belum ada hak.

– Digunakan perwakilan diplomatik/konsulat dan organisasi internasional.

Page 6: Pertemuan 13 PBB dan BPHTB

6

SUBJEK PAJAK PBB (UU PBB ps. 4)

Orang atau badan yang secara nyata:

Mempunyai suatu hak atas bumi

Memperoleh manfaat atas bumi

Memiliki, menguasai, memperoleh manfaat atas

bangunan

Page 7: Pertemuan 13 PBB dan BPHTB

7

PENDAFTARAN, PENETAPANDAN PEMBAYARAN PBB

Wajib Pajak wajib mendaftarkan objek PBB dengan mengisi SPOP.

Berdasarkan SPOP, Dirjen Pajak menetapkan besar PBB terutang dengan menerbitkan SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak

Terutang).

PBB yang terutang dalam SPPT harus dilunasi paling lambat 6 bulan sejak SPPT diterima.

PBB dibayar di Bank Tempat Pembayaran (Bank BUMN/D), di kantor pos atau tempat lain yang ditunjuk dengan menunjukan

SPPT asli.

Saat yang menentukan pajak terutang adalah tanggal 1 Januari

Page 8: Pertemuan 13 PBB dan BPHTB

8

DASAR PENGENAAN PAJAK

• Dasar Penilaian PBB adalah Nilai Jual Objek Pajak (NJOP)

• Dasar Pengenaan PBB adalah Nilai Jual Kena Pajak (NJKP)

• Persentase Penilaian NJKP adalah 20% atau 40%• Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak (NJOPTKP)

adalah Rp.12.000.000,- (tergantung keputusan Menteri Keuangan)

• Tarif PBB adalah 0,5%• Ketentuan khusus:

– Bila seseorang memiliki lebih dari satu bidang tanah dan atau bangunan maka NJOPTKP yang dapat digunakan hanya atas salah satu bidang tanah atau bangunan yang dimilikinya.

Page 9: Pertemuan 13 PBB dan BPHTB

9

PEMBAGIAN HASIL PBB(SKB DJA-DJP NO. KEP.56/A/44/1996 DAN KEP.50/PJ.6/1996)

Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota

64,8 %

Pemerintah Daerah Provinsi 16,2 %

Biaya pemungutan 9 %

Pemerintah Pusat 10 %

10% bagian pemerintah pusat dibagikan secara merata ke seluruh daerah kabupaten/kota.

Page 10: Pertemuan 13 PBB dan BPHTB

10

BEA PEROLEHAN HAK ATAS TANAH DAN BANGUNAN

(BPHTB)

Page 11: Pertemuan 13 PBB dan BPHTB

11

OBJEK BPHTB(UU BPHTB ps. 2)

BPHTB adalah pajak yang dikenakan atas perolehan hak atas Tanah dan Bangunan.

Perolehan hak Pemberian hak baru

Jual beli Tukar menukar

Hibah Hibah wasiat

Waris

Pemasukan dalam perseroan

Penggabungan/peleburan usaha

Pemisahan hak

Putusan hakim

Hadiah

Kelanjutan pelepasan hak, yaitu pemberian hak baru dari

negara atas tanah yang berasal dari pelepasan hak.

Diluar pelepasan hak, yaitu pemberian hak baru dari

negara atau dari pemegang hak milik berdasarkan

undang-undang.

Page 12: Pertemuan 13 PBB dan BPHTB

12

JENIS PEROLEHAN HAK

Hak Milik

Hak Guna Usaha

Hak Guna Bangunan

Hak Pakai

Hak Milik atas Rumah Susun

Hak Pengelolaan

Page 13: Pertemuan 13 PBB dan BPHTB

13

DASAR PENGENAAN BPHTB

• Nilai Perolehan Objek Pajak (NPOP)• Nilai Perolehan Objek Pajak Tidak Kena Pajak

(NPOPTKP) Rp. 30.000.000,- (tergantung kebijakan Kabupaten)

• Nilai Perolehan Objek Pajak Kena Pajak (NPOPKP) • Tarif BPHTB adalah 5% X NPOPKP• NPOP:

– Dilihat mana yang lebih besar harga transaksi atau harga di SPPT PBB