Pertemuan 13-14 ANALISIS Penghasilan Tetap

38
Pertemuan 13-14 ANALISIS Penghasilan Tetap

description

Pertemuan 13-14 ANALISIS Penghasilan Tetap. INVESTASI. MATERI BAHASAN. 1. Perdagangan & Valuasi Obligasi. PASAR OBLIGASI. Pengertian : Obligasi (Bond) adalah sekuritas berpendapatan tetap (fixed income securities) karena issuer menjanjikan kepada investor untuk : - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Pertemuan 13-14 ANALISIS Penghasilan Tetap

Page 1: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

Pertemuan 13-14

ANALISIS

Penghasilan Tetap

Page 2: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

MATERI BAHASAN

1.

Perdagangan &

Valuasi Obligasi

Page 3: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

PASAR OBLIGASI

Pengertian :Obligasi (Bond) adalah sekuritas berpendapatan tetap (fixed income securities) karena issuer menjanjikan kepada investor untuk :

a. Membayar bunga secara periodik tetap b. Membayar prinsipal tetap pada atau sebelum jatuh tempo

Karakteristik Obligasi :1. Mempunyai kekuatan hukum

2. Memiliki jangka waktu (maturity dated)

3. Memberi pendapatan tetap

4. Ada nilai nominal = nilai pari, par value, stated value = face value = nilai kopur

Page 4: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

Kupon (coupon) = merupakan penghasilan bunga dalam bentuk % tertentu dari nilai nominal obligasi yang dibayar setiap tahun (annual) atau semester (semi-annual) atau per-triwulan sesuai perjanjian

Penentuan tingkat kupon (coupon rate) obligasi berdasarkan tingkat suku bunga komersial yang sedang berlaku.

Harga Pasar Obligasi :1. Sama dengan nilai par, apabila coupon rate = market rate

(at par) 2. Dibawah nilai par, apabila coupon rate < market rate atau

disebut obligasi diskon (discount bond = at discount)3. Diatas nilai par, apabila coupon rate > market rate atau

disebut obligasi premium (premium bond = at premium)

Page 5: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

Jenis Obligasi :a. Berdasarkan Penerbitannya 1. Obligasi Pemerintah (Government Bond) 2. Obligasi Pemda (Municipal bond) terdiri atas General Obligation dan Revenue Bond 3. Obligasi BUMN (Stated Own Company Bond) 4. Obligasi Korporasi (Corporate Bonds)

b. Berdasarkan Jaminan 1. Debenture/Unsecured Bond 2. Indenture, terdiri atas : a. Mortgage bonds, b. Collateral Trust Obligations, c. Equipment Trust Certificate, dan d. Collateralized Mortgage Obligations.

Page 6: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

c. Berdasarkan Jenis Kupon/Bunga 1. Fixed Rate Obligasi 2. Floating Rate Obligasi 3. Mixed Rate Bonds

d. Berdasarkan Peringkatnya 1. Investment -Grade Bonds : minimal BB+ 2. Non-Investment -grade Bonds : CC (speculative bond) dan D (junk bond)

e. Berdasarkan Kupon 1. Coupin Bonds 2. Zero Coupon Bonds

Page 7: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

f. Berdasarkan Call Featur 1. Freely Callable Bond 2. Non-callable Bond 3. Deffered Callable Bond

g. Berdasarkan Konversi 1. Convertible Bond 2. Non- Convertible Bond

h. Jenis Obligasi lainnya 1. Income Bond 2. Guaranted Bond 3. Participating Bond = Profit Sharing Bond 4. Voting Bond 5. Serial Bond 6. Inflation Index Bond = Treasury Inflation Protection Securities (TIPS)

Page 8: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

Peringkat Obligasi

Rating Grade S & Poor’s Moody’s

1. Highest grade AAA Aaa

2. High grade AA Aa

3. Upper Medium A A

4. Lower Medium BBB Baa

5. Marginally Spekulative BB Ba

6. Highly Speculative B B, Caa

7. Default D Ca, C

Page 9: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

Liku-Liku Investasi Obligasi Harga Obligasi merupakan fungsi/tergantung pada kuponnya, jatuh waktunya dan suku bunga pasar, dimana :a. Obligasi dengan kupon yang lebih kecil dan/atau jatuh waktu yang

lebih panjang akan bereaksi lebih besar terhadap perubahan suku bunga, dan karena itu mengalami fluktuasi harga yang lebih besar

b. Harga obligasi bergerak terbalik dengan suku bunga pasar, makin besar perubahan suku bunga, makin besar fluktuasi harga obligasi

Dengan demikian maka :a. Jika suku bunga diperkirakan akan turun, investor harus mencari

obligasi dengan kupon lebih rendah dan jatuh waktu lebih pan - jang (karena menghasilkan captital gain yang maksimal)

b. Jika suku bunga bergerak naik, investor harus mencari obligasi dengan kupon lebih tinggi dan jatuh waktu lebih panjang (karena akan menekan fluktuasi harga dan menjaga modal)

Page 10: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

Masalah transaksi di Pasar Obligasi :• Perdagangan obligasi belum sebesar saham • Banyak obligasi yang tidak memiliki pasar sekunder sama

sekali• Kurang informasi ,mengeani pasar obligasi, harga dan

perkembangan pasar

Kuotasi harga obligasi dilakukan dengan cara :• Kuotasi sebagai % dari nilai par Contoh : Nilai par obligasi Rp 1.000 dengan kuotasi 971/2 %,

berarti mempunyai harga pasar Rp 975• Kuotasi dalam pecahan 1/8, 1/6 atau 1/32 , Contoh : Investor membeli bond issued Rp 15.000 yang mem

punyai kuotasi 98 19/32 atau 98,5938%. Nilai par harus membayar 0,985938 x Rp 15.000 = Rp 14.789,07

Page 11: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

Komisi Pialang (brokerage fee) :Makin besar jumlah transaksi, biayanya makin turun. Contoh : biaya pembelian 40 obligasi : • 5 obligasi pertama 5 x Rp 1.000 = Rp. 5.000• 20 obligasi berikutnya 20 x Rp 750 = Rp 15.000• 15 obligasi berikutnya 15 x Rp 500 = Rp 7.500 Jumlah komisi Rp 27.500

Keuntungan investasi dalam obligasi :• Rate of Return cukup tinggi dan kompetitif• Peluang untuk memperoleh capital gain• Adanya fasilitas perpajakan dari jenis oblogasi tertentuKelemahan : • Denominasi obligasi relatif besar bagi investor individu• Kupon yang tetap, akan terkikis inflasi• Tiadanya Pasar Sekunder membatasi perdagangan dan speluasi

Page 12: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

Analisa Hasil Obligasi1. Pendapatan Kupon (coupon Yield)

2. Hasil Berjalan(Current Yield)

3. Hasil Hingga Jatuh Tempo (Yield to Maturity, YTM)

4. Hasil Hingga Ditarik Kembali (Yield to Call, YTC)

5. Spot Interest Rate

6. Horizon Yield (Realized Yield)

Page 13: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

YIELD & HARGA OBLIGASI

Y I E L D • Pendapatan / hasil dari suatu investasi

• Pada obligasi yield adalah bunga dari obligasi tersebut.

OBLIGASI (BOND)• Surat pengakuan hutang jangka panjang yang

dikeluarkan/diterbitkan perusahaan untuk mendapatkan

dana.

• Kontrak antara pemberi pinjaman dengan penerima

pinjaman yang diwujudkan dalam suatu surat yang diberi

nama obligasi.

Page 14: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

1. Pendapatan Kupon (Coupon Yield) Atau nominal yield adalah hasil bunga obligasi. C.Y = % coupon x nominal Contoh : Obligasi PT. Astra Nominal Rp 10 juta dan

tingkat bunga 18% p/th. Hasil Kupon (coupon yield) : a. Pertahun : 18% x Rp 10 juta = Rp. 1.800.000 b. Persemester : 18% x Rp 10 juta x 1/2 = Rp. 900.000 c. Pertriwulan : 18% x Rp 10 juta x 1/4 = Rp. 450.000

2. Hasil Berjalan (Current Yield) Yaitu proporsi penghasilan obligasi yang berasal dari

pembayaran kupon tahunan relatif terhadap harga. Cu.Y = nominal kupon / Harga Obligasi x 100% Contoh : Obligasi PT. Astra Nominal Rp 10 juta , 18% diperdagangkan dengan harga rata tertimbang (w.a price) Rp 8,5 juta, Jika kupon dibayar setiap tahun maka : Cu.Y = (18% x Rp 10 juta) / Rp 8,5 x 100% = 21,17%

Page 15: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

3. Hasil Hingga Jatuh Tempo (Yield to Maturity, YTM) Merupakan ukuran yield terpenting. Investor akan

menerima hasil sesuai YTM, yaitu sebanding dengan harga yang dibayarnyaapabila 2 asumsi terpenuhi, yaitu :

a. Investasi obligasi dilakukan s/d jatuh tempo b. Semua pembayaran kupon diinvestasikan kembali pada tingkat YTM

2 (dua)+metode menghitung YTM, yaitu rumus harga obligasi dan rumus pendekatan.

1. Rumus Harga Obligasi = Kupon/(1+YTM) + Kupon/(1+YTM)2 + (Kup+nom) / (1+YTM)3

2. Rumus Pendekatan, YTM = {kupon+ (nilai nominal - harga obligasi) : N} : {(nilai nominal + harga obligasi) : 2 } x 100%

Page 16: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

Ilustrasi :

Berdasarkan contoh soal diatas, berapa YTM obligasi PT Astra jatuh tempo 5 tahun ?

YTM = {Rp 1,8 jt + (Rp 10 jt - 8,5 jt) : 5} : {(Rp 10 jt + 8,5 jt)} : 2} x 100 %

= 7,135%

• YTM, adalah untuk menghitung penghasilan obligasi sampai penerbit melunasi semua hutang pokok

• Jika Current Yield hanya memperhitungkan penghasilan kupon tahunan relatif terhadap harganya , maka YTM memperhitungkan pendapatan kupon dan capital gain/loss

• YTM merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati inves- tor jika obligasi dimiliki sejak dibeli hingga jatuh tempo

• YTM tidal lain adalah tingkat bunga yang diterima bond - holder sehingga PV obligasi setara dengan harganya.

Page 17: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

4. Hasil Hingga Ditarik Kembali (Yield to Call, YTC)

Sama dengan YTM, Yield to Call merupakan hasil obligasi baik dari kupon maupun capital gain/loss. Tetapi YTC adalah hasil obligasi callable yang sebelum jatuh tempoditarik kembali

Jadi YTC sebenarnya tingkat bunga/diskon yang akan membuat PV aliran kas masuk selama obligasi tersebut dimiliki hingga ditarik kembali sama dengan harga atau total pembayaran

Rumus YTC = {Ct+ (Pc - Pm) :nc)}: {(Pc + Pm) : 2 } Ct = kupon tahunan Pc = call price Pm = harga pasar obligasi nc = number of years to first call.

Page 18: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

I l u s t r a s i :

Obligasi PT. Supra berjangka 10 tahun seharga 102,5% memiliki tingkat kupon 18%. Tentukan Yield to Call (YTC) apabila pada tahun ke-5 penerbit melakukan penarikan (call) terhadap obligasi tersebut dengan Call Price 105%

YTC = {Ct+ (Pc - Pm) :nc)}: {(Pc + Pm) : 2 } YTC = {18% : {(105%-102,5%)} : 5)} : {(105%+102,5%) : 2 } YTC = 17,8 %

Page 19: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

5. Spot Interest Rate

Spot Interest Rate adalah Yield To Maturity yang berlaku untuk obligasi nirkupon (zero coupon bond) Karena obligasi ini tidak memberi pembayaran kupon, maka perhitungan Spot Interest Rate menggunakan pendekatan harga sbb. :

Harga Obligasi Nirkupon = Nilai Nominal : (1 + YTM)n Contoh : Obligasi nirkupon dengan nominal Rp 1 juta, jatuh tempo 5 tahun dijual seharga Rp 425.000. Tentukan YTM obligasi tsb. Jawab : Harga Obligasi Nirkupon = Nilai Nominal : (1 + YTM)n

Rp. 425.000 = Rp. 1.000.000 : (1 +YTM)5

(1 + YTM)5 = Rp. 425.000 YTM = 18,5 %

Page 20: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

6. Horizon Yield (Realized Yield)

Yaitu apabila obligasi dijual sebelum jatuh tempo, misal ketika ada penurunan tingkat bunga pasar, kondisi ini memberi potensi kenaikan harga obligasi dan merupakan saat yang tepat untuk dijual guna meraih capital gain.

Investor dapat menghitung hasil obligasi pada kasus ini dengan Horizon Yield. Seperti perhitungan YTC, hanya saja Horizon Yield melibatkan prediksi harga jual bukan Call Price.

Rumus Horizon Yield = {Ct + (Pf - Pm) : hp)} : {(Pt + Pm) : 2} Ct = kupon tahunan Pf = future selling price Pm = harga pasar obligasi hp = holding price

Page 21: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

I l u s t r a s i :

Seorang Investor menjual obligasi PT. Astra pada tahun ke- 7 seharga Rp. 6,5 juta. Obligasi bernilai nominal Rp. 8 juta tersebut dibeli seharga Rp. 5 juta dengan tingkat kupon 16%. Tentukan Horizon Yield

J a w a b : Horizon Yield = {Ct + (Pf - Pm) : hp)} : {(Pt + Pm) : 2} {Rp 1.280.000 + {(Rp 6,5 jt - 5 jt) : 7} : {(Rp 6,5 jt - Rp 5 jt) : 2 } Horizon Yield = 30,9%

Page 22: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

Penentuan Harga Obligasi

1. Harga Obligasi Berkupon

Adalah jumlah PV aliran kupon ditambah PV nilai nominal

2. Harga Obligasi Tanpa Kupon

Harga = Nilai Nominal : (1 + r)t

r = tingkat bunga

t = waktu jatuh tempo

Page 23: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

MENILAI HARGA PASAR OBLIGASI

Harga pasar obligasi akan tergantung pada 3 hal utama yaitu;

• Jumlah proceeds (cash flow) yang akan diterima investor yang

terdiri dari dua yaitu bunga obligasi tsb dan nilai nominalnya (nilai

jatuh tempo)

• Tanggal jatuh tempo obligasi

• ROR (rate of return) yang diharapkan investor

HARGA OBLIGASI

Page 24: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

FORMULA MENCARI HARGA PASAR OBLIGASI

HPO = I (P/A,i,n) + M ( P/F, i , n )

KETERANGAN :

HPO = Harga Pasar Obligasi

I = Kupon ( dalam rupiah )M = Nilai Nominal Obligasii = Rate of return (tingkat pengembalian) yang diharapkan

investorn = umur obligasi( P/A ,i ,n ) = Annuity Present Value Factor( P/F, i , n ) = Present Value Factor

HARGA OBLIGASI

Page 25: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

HARGA OBLIGASI

CONTOH MENGHITUNG HARGA PASAR OBLIGASI

Suatu obligasi bernilai nominal Rp 100.000,- . Bunga yang

dibayar pertahun adalah 16 % . jika umur obligasi ini

diasumsikan 5 tahun dan investor menginginkan

keuntungan 21 % / p.a.

A, Berapakah harga obligasi tsb dipasar ?

B. Jika bunga obligasi dibayar tiap 6 bulan, Berapakah

harga obligasi tsb dipasar ?

Page 26: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

JAWABAN A

HPO = I (P/A,i,n) + M ( P/F, i , n )

HPO = Rp 16000 (2,9260) + Rp 100.000

( 0,4019 )

HPO = Rp 46.816 + Rp 40.190

HPO = Rp 87.006,-

JAWABAN B

HPO = I (P/A, i, n ) + M ( P/F, i , n )

HPO = 8000 (6,1446) + 100.000 ( 0,4019 )

HPO = Rp 49.157 + Rp 40.190

HPO = Rp 89.347

Page 27: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

YIELD & HARGA OBLIGASI

1) Suatu obligasi bernilai nominal Rp 100.000,- . Bunga

yang dibayar pertahun adalah 16 % , umur obligasi ini

adalah 5 tahun.

a) Tuan AA menginginkan keuntungan 18 % / p.a., berapa

maksimal ia berani membayar untuk obligasi tsb ?

b) Jika tuan BB menginginkan keuntungan 15 % / p.a., berapa

maksimal ia berani membayar untuk obligasi tsb ?

2) Suatu obligasi bernilai nominal Rp 200.000,- . Bunga

yang dibayar pertahun adalah 20 % , umur obligasi

ini adalah 5 tahun., jika harga obligasi tersebut

dipasar adalah Rp 178.000.- akankah anda selaku

investor membelinya ?

LATIHAN

Page 28: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

JAWABAN LATIHAN No 1.

a) HPO = I (P/A, i, n) + M ( P / F, i , n )

HPO = Rp 16000 ( 3,1272 ) + Rp 100.000 ( 0,4371 )

HPO = Rp 50.035 + Rp 43.710

HPO = Rp 93.745,- Harga Beli Maksimal Tn AA

b) HPO = I (P/A, i, n) + M ( P / F, i , n )

HPO = Rp 16000 ( 3,3522 ) + Rp 100.000 ( 0,4972 )

HPO = Rp 53.635 + Rp 49.720

HPO = Rp 103.355,- Harga Beli Maksimal Tn BB

Page 29: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

JAWABAN LATIHAN No 2.

HPO = I (P/A,i,n) + M ( P/F, i , n )

HPO = Rp 40.000 ( 2,9906 ) + Rp 200.000 ( 0,4019 )

HPO = Rp 119.624 + Rp 80.380

HPO = Rp 200.004 .-===============

Jika harga pasar adalah Rp 178.000,- , maka obligasi tsb

layak untuk dibeli karena harga tsb underpriced

Page 30: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

Strategi Investasi Obligasi

Tiga program bagi investor obligasi :• Investor konservatif , sadar mutu dan berorientasi pada peng-

hasilan yang mengejar current yield maksimm• Investor Spekulatif, yang berusaha memaksimalkan capital gain

berdasarkan arah suku bunga mendatang• Invetor Jangka panjang , tujuannya memaksimumkan penghasil-

an total, baik penghasilan berjalan maupun capital gain dalam jangka panjang

Strategi mencapai salah satu program tsb. diatas : • Strategi beli dan tahan (buy and hold) • Strategi transaksi berdasarkan prakiraan perilaku suku bunga

(forecasted interest rate behaviour)• Strategi bertukar obligasi (bond swap) Strategi dipilih setelah mempertimbangkan : Hasil dan Harga Obligasi, Prakiraan suku bunga, dan Aspek Tehnis dari obligasi

Page 31: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

2. Valuasi

Saham Preferen &

Sekuritas Konvertibel

Page 32: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

Harga Saham PreferenHarga saham preferen berhubungan dengan hasil dividen (dividend yield) serta suku bunga umum di pasar.Rumus perhitungan harga saham preferen :Harga Saham = Penghasilan dividen tahunan / Div. Yield yg. berlaku

Contoh :Saham preferen Rp 250 (artinya saham yang membayarkan dividen Rp 250 pertahun) yang diperdagangakan saat dividend yield yang berlaku 12% akan mempunyai harga = Rp 250 : 0,12 = Rp 2.083Selain itu harga tsb. juga dipengaruhi oleh kualitas emisinya, dalam arti lebih rendah kualitasnya makin tinggi yieldnya, sesuai keseimbangan hasil-risiko

Page 33: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

Saham Preferen terekspos terhadap risiko usaha (business risk) dan risiko bunga (interest rate risk)

Saham Preferen terkena biaya transaksi seperti saham biasa yaitu komisi pialang (brokerage fee) dan pajak penjualan (transfer taxes)

Investor Preferen menggunakan jenis-jenis pesanan yang sama, seperti pesanan pasar (market order, pesanan batas (limit order) atau pesanan stop loss serta dengan persyaratan margin yang sama pula

Page 34: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

Ukuran Hasil & Nilai Buku Saham Preferen

Ukuran Saham Preferen adalah hasil dividen (dividend yield) dihitung dengan rumus :

Dividend Yield =

Penghasilan dividen tahunan Harga Saham Preferensi

Contoh : Saham Preferen 8% mempunyai nilai par Rp 2.500 dan saat ini diperdagangkan dengan harga Rp 2.000 per-saham. Dividen tahunan saham ini Rp 200. Jika dividen dinyatakan sebagai persentase dari nilai par, dividen tahunannya adalah : 8% x Rp 2.500 = Rp 200Dividend Yield = Rp 200 / 2.000 x 100% = 10%

Page 35: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

Nilai buku (nilai aktiva netto) dari sham preferen adalah ukuran mengenai jumlah aktiva (setelah dikurangi hutang) yang menunjang setiap saham preferensi.

Nilai buku dihitung dengan rumus :

Nilai Buku Saham Preferensi =

(Total Aktiva - Hutang) Jumlah Saham Preferensi

Nilai buku ini mencerminkan kualitas suatu sham dalam hal hak/klaimnya atas aktiva perusahaan

Page 36: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

Sekuritas Konvertibel

Hak KonversiHak ini menentukan kondisi dan sifat penukaran oligasimenjadi saham biasa. Dalam konversi ini terdapat ketentuan, yaitu :

a. Periode Konversi, yaitu jangka waktu kapan obligasi dapt dikonversi. Umumnya 1-2 tahun setelah emisi

b. Rasio Konversi, yaitu jumlah saham biasa yang dapat diperoleh dengan menukar obligasi konvertibel. Contoh : Obligasi Konv. Rp 1 juta mengandung rasio konversi 20, artinya

obligasi tersebut dapt ditukar dengan 20 saham c. Harga Konversi, yaitu nilai saham tertentu dimana saham biasa

dapat ditukar dengan obligasi konvertibel. Contoh : Obligasi Konv. Rp 1 juta dapat digunakan untuk mendapatkan saham periusahaan ybs. pada harga Rp 5.000 persaham

Page 37: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

Sekuritas Konvertibel Pada umumnya, selama periode konversi terjadi penurunan rasio konversi dan kenaikan harga konversi, yang mencer - minkan kenaikan Nilai Saham, meskipun bisa juga terjadi sebaliknya

Sumber Nilai Karena obligasi konv. merupakan fixed income yang dihubung- kan dengan posisi kepemilikan (equity position) perusahaan, maka sekuritas ini biasanya dinilai sebagai obligasi dan sahamKonvertibel diperdagangkan seperti saham biasa, jika harga pasar saham biasa sama atau lebih tinggi dari harga konversi.Misal : Suatu konvertibel mengandung rasio konversi 20 dan harga pasar saham biasa lebih tinggi dari harga konversi. Untuk setiap kenaikan/penurunan harga saham biasa , harga konvertibel akan berubah secara paralel dengan kelipatan 20

Page 38: Pertemuan 13-14  ANALISIS  Penghasilan Tetap

Sekuritas Konvertibel

• Jika harga saham biasa turun, sehingga harga pasarnya dibawah harga konversi, maka konvertibel akan terputus hubungannya dengan saham biasa ybs. dan mulai diperdagangkan sebagai obligasi

• Konvertibel tsb. akan diperdagangkan sesuai hasil obligasi (bonds yield) yang berlaku, sehingga perhatian investor terpusat pada suku bunga pasar

Ukuran Hasil Manfaat investasi dari konvertibel diperoleh selain dari deminsi obligasi dan saham, juga dari Nilai Konversi dan Nilai Investasi dari konvertibel tersebut. Kedua nilai tersebut mempunyai pengaruh penting terhadap perilaku harga konvertibel dan karena itu berpengaruh juga pada hasil periode investasi (holding period return/HPR)