Pertelaan Tumbuhan_kel 1

19
Kelompok : 1 Anggota : Rheza Andika 260110140105 Indriani Saraswati 260110140106 Doni Dermawan 260110140107 Nabilla Azka Q 260110140108 Asri Budi Yulianti 260110140110 Rizka K Guntina 260110140111 PERTELAAN TUMBUHAN Nama Tumbuha : Randa Tapak Nama Latin : Taraxacum officinale Wiggers Kingdom : Plantae (Tumbuhan) Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji) Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga) Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil) Sub Kelas : Asteridae Ordo : Asterales Famili : Asteraceae Genus : Taraxacum Spesies : Taraxacum officinale Wiggers Sumber: http://www.plantamor.com/index.php?plant=1231 Dandelion adalah tumbuhan herba tahunan dengan bentuk daun roset yang bergerigi, dan bergelombang yang tidak beraturan yang dihasilkan dari akar tunggang berdaging tebal dan panjang hingga lebih dari 1 m . Bentuk daun mempunyai tepi yang halus hampir halus, bergigi , atau sangat bergelombang. Tangkai berbunga tunggal kadang-kadang tumbuh lebih dari 50 cm

description

botfar

Transcript of Pertelaan Tumbuhan_kel 1

Page 1: Pertelaan Tumbuhan_kel 1

Kelompok : 1

Anggota : Rheza Andika 260110140105

Indriani Saraswati 260110140106

Doni Dermawan 260110140107

Nabilla Azka Q 260110140108

Asri Budi Yulianti 260110140110

Rizka K Guntina 260110140111

PERTELAAN TUMBUHAN

Nama Tumbuha : Randa Tapak

Nama Latin : Taraxacum officinale Wiggers

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Taraxacum

Spesies : Taraxacum officinale Wiggers

Sumber: http://www.plantamor.com/index.php?plant=1231

Dandelion adalah tumbuhan herba tahunan dengan bentuk daun roset yang

bergerigi, dan bergelombang yang tidak beraturan yang dihasilkan dari akar tunggang

berdaging tebal dan panjang hingga lebih dari 1 m . Bentuk daun mempunyai tepi yang halus

hampir halus, bergigi , atau sangat bergelombang. Tangkai berbunga tunggal kadang-kadang

tumbuh lebih dari 50 cm , berongga dan pada pucuknya terdapat bunga kuning kecil. Tangkai

berbunga memanjang menurut usia . Bunga berbuah menghasilkan benih kecil berwarna

coklat berukuran 3-5 mm ( achenes ), masing-masing benih memiliki "parasut" putih , yang

merupakan tangkai berambut halus. Eksudat berwarna putih, pahit, seperti susu keluar dari

batang tanaman yang terpotong atau rusak; menghasilkan noda berwarna coklat dan sulit

untuk dihilangkan.

Page 2: Pertelaan Tumbuhan_kel 1

Spesies Taraxacum adalah herba tahunan, sebagaian besar berasal dari daerah utara

beriklim sedang dan belahan Arktik bagian Utara. Taraxacum adalah genus yang sangat

kompleks. Kebanyakan spesies bereproduksi secara apomixis dan menghasilkan sejumlah

mikrospesies. Dandelion adalah tanaman yang biasa ditemukan di seluruh dunia di daerah

beriklim, sering ditemukan di padang rumput, kebun, tanah berlimbah, dan di sepanjang

pinggir jalan. Di Amerika Utara, tanaman ini dianggap sebagai gulma serius. Ketika terkena

paparan sinar matahari, pucuk berbunga terbuka, dan ketika cuaca mendung, bunga menutup.

Dandelions adalah short-day plant, yang menghasilkan bunga dengan penyinaran kurang dari

12 jam. Bunga dihasilkan pada pertengahan musim semi dan berkurang pada pertengahan

musim gugur sampai awal musim dingin (AGR, 2013).

Dandelion hijau mengandung lebih banyak zat gizi untuk sayuran hijau lainnya yang

biasa dikonsumsi, dan memberikan empat kali lebih banyak kalsium, 1,5 kali lebih banyak

vitamin A dan 7,5 kali lebih banyak vitamin K dibanding brokoli. Sayuran berdaun hijau ini

juga mengandung dua kali lebih banyak zat besi dan tiga kali lebih banyak riboflavin

dibanding bayam, dan sementara bayam tidak memberikan vitamin E dan karotenoid,

dandelion hijau mengandung 17 persen dari dosis harian yang direkomendasikan akan

vitamin E dengan mengandung 13.610 unit internasional atau IU, serta mengandung lutein

dan zeaxanthin. Namun, dandelion rendah akan vitamin C dan folat dibanding bayam atau

brokoli. Sifat diuretik dari dandelion hijau membuat tanaman ini bermanfaat untuk

meningkatkan produksi urin dan mengurangi gejala dari beberapa kondisi penyakit liver,

kandung empedu dan ginjal. Sebuah studi yang diterbitkan dalam edisi Agustus 2009 dari

"Journal of Alternative and Complementary Medicine" menemukan bahwa dandelion hijau

menyebabkan adanya peningkatan yang signifikan dalam pengeluaran urin dalam periode 5

jam setelah dikonsumsi setelah pemberian dua dosis dengan waktu 24 jam. Namun, dosis

ketiga 24 jam setelah dosisi kedua tidak menunjukkan peningkatan produksi urin oleh peserta

studi. Para peneliti menyimpulkan bahwa hijau dandelion dapat menawarkan manfaat sebagai

diuretik. Dandelion hijau menghambat interleukin dan molekul kekebalan lainnya yang

memicu peradangan. Dandelion juga dapat mengontrol inflamasi dengan menekan COX-2

enzim, molekul yang menargetkan obat anti-inflamasi non-steroid, menurut Leah Hechtman,

penulis buku "Clinical Naturopathic Medicine." Sebuah studi kultur jaringan yang diterbitkan

dalam edisi Agustus 2010 dari "Journal of Medicinal Food" menemukan bahwa ekstrak

dandelion hijau secara signifikan menekan nitrat oksida, prostaglandin dan sitokin, semua

molekul yang bisa menyebabkan inflamasi.

Page 3: Pertelaan Tumbuhan_kel 1

Kanker payudara dan kanker prostat dapat merespon dengan baik terhadap pengobatan

dengan dandelion hijau, menurut Mark A. Goldstein, co-penulis buku "Herbal Sehat." Para

peneliti dari sebuah penelitian yang diterbitkan dalam edisi Mei 2008 dari "International

Journal of Oncology" menemukan bahwa ekstrak daun dandelion, menunjukkan adanya

penurunan pertumbuhan kultur jaringan sel kanker payudara. Ekstrak daun dandelion juga

dapat memblokir penyebaran kanker prostat dalam penelitian ini. Para peneliti menyimpulkan

bahwa ekstrak daun dandelion dapat menawarkan manfaat potensial sebagai agen anti-kanker

(Zona Kesehatan, 2015)

Nama Tumbuhan : Bambusa Vulgaris

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu / monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Poales

Famili : Poaceae (suku rumput-rumputan)

Genus : Bambusa

Spesies : Bambusa vulgaris Schrad. ex J.C.

(Sumber: www.plantamor.com/index.php?plant=178)

Habitus pohon tahunan tingginya 5 – 10 m atau lebih, berkayu , bulat, berlubang,

beruas berwarna kuning bergaris hijau membujur. Akar serabut putih kotor. Daun pelepah

buluh tegak, mendelta dan panjangnya lebih pendek daripada setengah pelepahnya; kuping

pelepah buluh membulat hingga melengkung keluar menyerupai tanduk; batang muda

maupun tua berwarna hijau atau kuning dengan garis hijau. Buluh dan cabang-cabang

berwarna kuning dengan lajuran hijau, licin tidak mengkilat. Bunga: majemuk bentuk malai

di batang , ungu kehitaman. Buliran bamboo kuning mempunyai ukuran panjang (14 — 17

mm x 4 — 5 mm) dan memipih sehingga floretnya tampak seperti menyirip terbagi dua,

rakilanya panjang hingga 3 mm dengan lema yang pendek (8 — 12 mm). Bambusa vulgaris

merupakan salah satu jenis bamboo yang tumbuh tersebar luas di kawasan tropic dan

Page 4: Pertelaan Tumbuhan_kel 1

subtropik Afrika, Asia hingga Polinesia, yang sekaligus sangat penting artinya bagi penduduk

di daerah-daerah itu. Bambu ini dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan karena

mempunyai kekuatan yang melebihi jenis-jenis lainnya. Bambu dapat dimanfaatkan sebagai

bahan bangunan, pagar, jembatan, alat angkutan (rakit), pipa saluran air dan berbagai

peralatan rumah tangga. Rumpun bambu mempunyai potensi dalam melestarikan lingkungan;

pertumbuhannya cepat dan akarnya mampu mengawetkan tanah dan mengurangi erosi.

Bambu yang berwarna kuning biasa ditanam orang untuk penghias taman, sedangkan yang

hijau dengan tutul-tutul coklat umum digunakan untuk membuat kursi. Selain itu, tunas

mudanya (rebung) dapat dimakan serta dapat digunakan sebagai obat liver atau hepatitis.

Rebung berkhasiat untuk penyakit kuning dan obat bengkak. Menurut Munawar (2001)

ektsraktif larut alkohol benzen bambu Apus (Gigantochloa apus) relatif rendah (3,05%)

daripada bambu Ampel (Bambusa vulgaris) yaitu 3,20% dan bambu Hitam (Gigantochloa

atroviolacea) yaitu 3,14% dan bambu Surat (Gigantochloa robusta) yaitu 3,10 %

menyebabkan sifat preferensi rayap makin besar. Artinya kerusakan bambu Apus lebih

banyak oleh rayap karena ekstraktif larut alkohol benzennya sedikit.

Nama Tumbuhan : Dadap Merah

Nama Latin : Erythrina crista-galli L.

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Rosidae

Ordo : Fabales

Famili : Fabaceae (suku polong-polongan)

Genus : Erythrina

Spesies : Erythrina crista-galli L.

(Sumber : http://www.plantamor.com/index.php?plant=538)

Page 5: Pertelaan Tumbuhan_kel 1

Pohon yang berukuran sedang, mencapai tinggi 15–20 m dan gemang 50–60 cm.

Bagian kulit batang yang masih muda dan halus bergaris-garis vertikal hijau, abu-abu, coklat

muda atau keputihan; batang biasanya dengan duri-duri tempel kecil (1–2 mm) yang

berwarna hitam. Tajuknya serupa payung atau membulat renggang, menggugurkan daun di

musim kemarau. Daun majemuk beranak daun tiga, hijau hingga hijau muda, poros daun

dengan tangkai panjang 10–40 cm. Anak daun bundar telur terbalik, segitiga, hingga bentuk

belah ketupat dengan ujung tumpul; anak daun ujung yang terbesar ukurannya, 9-25 × 10-30

cm. Bunga-bunga tersusun dalam tandan berbentuk kerucut, di samping atau di ujung ranting

yang gundul, biasanya muncul tatkala daun berguguran, menarik banyak burung berdatangan

untuk menyerbukinya. Mahkota berwarna merah jingga hingga merah gelap; benderanya 5,5-

8 × 8 cm, berkuku pendek, tidak bergaris putih. Polong tebal dan berwarna gelap, menyempit

di antara biji-biji, 15-20 cm × 1.5-2 cm, berisi 5-10 butir biji berbentuk telur, coklat, merah

atau ungu mengkilap (Steenis, C. 1981).

Dadap menyebar secara alami dari daerah sekitar pantai dan daerah-daerah di

belakangnya, terutama di dekat-dekat muara sungai Pohon ini tumbuh baik di daerah lembab

dan setengah kering, dengan curah hujan 800 – 1500 mm pertahun dan 5-6 bulan basah.

Ditanam untuk berbagai keperluan, dadap sering dijumpai di pinggiran jalan, pekarangan

rumah , taman kota dan lain lain. Meskipun mampu hidup pada berbagai keadaan tanah,

dadap menyukai tanah-tanah yang dalam, sedikit berpasir, dan berdrainase baik. Dadap

mampu tumbuh pada tanah-tanah bergaram, tanah yang terendam air secara berkala, dan

tanah kapur berkarang. Kisaran pH tanah antara 4.5 – 8.0. Dadap merupakan penghuni asli

hutan-hutan pantai, mulai dari Afrika Timur, India, Asia Tenggara, Kepulauan Nusantara

hingga Australia (Steenis, C. 1981).

Dadap kerap dipakai sebagai pohon peneduh di kebun-kebun kopi dan kakao, atau

pohon rambatan bagi tanaman lada, sirih, panili, atau umbi gadung. Juga baik digunakan

sebagai tiang-tiang pagar hidup.Di wilayah Pasifik, dadap dimanfaatkan sebagai penahan

angin. Tanaman ini menghasilkan kayu ringan , lunak dan berwarna putih, yang baik untuk

membuat pelampung, peti-peti pengemas, pigura, dan mainan anak. Kayunya juga merupakan

bahan pulp, namun kurang baik digunakan sebagai kayu api karena banyak berasap. Selain

berfungsi sebagai tanaman peneduh. Tumbuhan ini biasanya dapat menarik perhatian dan

burung-burung untuk hinggap. Sebabnya karena bunga Dadap Merah yang berwarna merah

nampak indah. Bagi kesehatan, Dadap Merah juga berfungsi sebagai obat. Penemuan terbaru

Page 6: Pertelaan Tumbuhan_kel 1

membuktikan bahwa daun Dadap Merah dapat dijadikan obat anti malaria karena kandungan

senyawa alkaloid kuinin didalam nya. Dadap merah juga disebut sebagai tanaman anti

polusi ,seperti pohon kelengkeng, pohon bungur, mahoni, dan lain lain. Karena fungsi nya

sebagai peneduh juga penyaring udara (Heyne,1987).

Nama Tumbuhan : Piper betle L.

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Magnoliidae

Ordo : Piperales

Famili : Piperaceae (suku sirih-sirihan)

Genus : Piper

Spesies : Piper betle L.

(Sumber : http://www.plantamor.com/index.php?plant=1006)

Pemerian daun sirih adalah memiliki bau aromatic khas; rasa pedas, khas. Secara

makroskopik yaitu daun tunggal, warna coklat kehijauan sampai coklat. Helaian daun

berbentuk bundar telur sampai lonjong, ujung runcing, pangkal berbentuk jantung atau agak

bundar berlekuk sedikit, pinggir daun rata agak menggulung ke bawah, panjang 5 cm sampai

18,5 cm, lebar 3 cm sampai 12 cm; permukaan atas rata, licin agak mengkilat, tulang daun

agak tenggelam;permukaan bawah agak kasar, kusam, tulang daun menonjol, permukaan atas

berwarna lebih tua dari permukaan bawah. Tangkai daun bulat, warna coklat kehijauan,

panjang 1,5 cm sampa 8 cm (Depkes RI, 1980). Sirih tumbuh liar di hutan jati atau hutan

sampai ketinggian 300 m di atas di atas permukaan laut. Untuk pertumbuhan yang baik

memerlukan tanah yang kaya akan humus, subur, dan pengairan yang baik (Standar of

ASEAN, 1993). Sirih mengandung minyak mengandung atsiri 1-4,2 %, hidroksikavikol,

kavikol 7,2-16,7 %, kavibetol 2,7-6,2 %, Ilypyrokatekol 0-9,6 %, karvakol 2,2-5,6 %,

eugenol 26,8-42,5 %, eugenol methyl ether 4,2-15,8 %, p-cymene 1,2-2,5 %, sineole 2,4-4,8,

caryophillene 3,0-9,8 %, candinene 2,4-15,8 %, estrgol, seskuiterpen, fenil propane, tannine,

Page 7: Pertelaan Tumbuhan_kel 1

diastase, katekol, pyrocatechin, terpinyl acetat, alkaloid, l-alanine, β-alanine, α-amino butyric

acid, l-arganine, asparagine, l-sam aspartate, l-asam glutamate, glisin, histidin, l-leusin, l-

lisin, l-metionin, fenilalanin, l-prolin, l-serin, l-teronin, l-triptopan, l-rirosin, l-valin, α-

alanine, sistin, asam oksalat, d(+) asam malat, n-hentriakontan, n-pentatriakontan, δ-

sitosterol, terpena, fenil propane, gula, patin, flavonoid dan vitamin C (Standar of ASEAN,

1993). Khasiat daun sirih adalah sebagai anti sariawan, anti batuk, dan antiseptic (Depkes RI,

1980). Selain itu juga sebagai antiradang, peluruh kentut, dan menghilangkan gatal. Efek zat

aktif eugenol (daun) untuk mencegah ejakulasi, mematikan jamur Candida albicans yang

merupakan penyebab keputihan, antikejang. Tanin (daun) untuk mengurangi sekresi cairan

pada vagina, pelindung hati, antidiare, dan antimutagenik (Hariana, 2006).

Kembang Bulan

Tithonia diversifolia (Hemsl.) Gray

Kingdom : Plantae (Tumbuhan)

Super Divisi : Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas : Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas : Asteridae

Ordo : Asterales

Famili : Asteraceae

Genus : Tithonia

Spesies : Tithonia diversifolia (Hemsl.) Gray (Plantamor, 2015).

Sumber : http://www.plantamor.com/index.php?plant=1254

Semak menahun dengan stolon di dalam tanah, tinggi hingga mencapai 9 m. Batang

tegak, bulat, berkayu, hijau. Daun berseling, berbentuk bulat telur sampai bulat telur-belah

ketupat, atau bulat telur-memanjang, panjang daun 7-32 cm, tepi daun bergerigi. Perbungaan

tumbuh pada bagian aksiler atau terminal dan soliter, bergaris tengah 6-14 cm, bunga

berbentuk tabung; mahkota bunga berwarna kuning, kepala sari berwarna hitam dan di bagian

atasnya berwarna kuning. Buah berbentuk kotak, bulat, masih muda berwarna hijau setelah

tua berwarna coklat. Biji bulat, keras, coklat, akar tunggang, putih kotor.

Penyebaran tumbuhan : Tithonia diversifolia merupakan tumbuhan asli dari Meksiko dan

Amerika Tengah; tumbuhan ini telah diintroduksi di sebagian

Page 8: Pertelaan Tumbuhan_kel 1

besar negara-negara tropis, dan telah dapat tumbuh alami di

kawasan tersebut.

Nama lokal : Harsaga, kembang mbulan (Jawa), srengenge leutik (Sunda)

Nama sinonim : Mirasolia diversifolia Hemsley.

Manfaat : Digunakan sebagai pupuk hijau, ditanam untuk mengontrol erosi

pada

lereng- lereng curam, ditanam disepanjang jalan dan diperkebunan

teh. Di Jawa, kayunya dikumpulkan untuk kayu bakar. Kepala

bunganya dapat digunakan sebagai obat luka atau luka lebam.

Selain itu jenis ini juga mengandung bahan insektisida.

Sumber prosea : 11: Auxiliary plants p.297-298 (author(s): -)

Khasiat : Daun Tithonia diversifolia berkhasiat sebagai obat sakit perut

kembung. Untuk obat sakit perut kembung dipakai ± 7 gram daun

segar Tithoniadiversifolia dicuci, direbus dengan 2 gelas air selama

25 menit, setelah dingin disaring, Hasil saringan diminurn sekaligus.

Kandungan kimia : Daun, kulit batang dan akar Tithonia diversifolia mengandung

saponin, polifenol dan flavonoida

Sumber :

http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=386

http://www.warintek.ristek.go.id/pangan_kesehatan/tanaman_obat/depkes/3-149.pdf

Nama Umum : Mangkok-mangkokan

Nama Latin : Nothopanax scutellaria M

Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Bangsa : Apiales

Suku : Araliaceae

Marga : Polyscias

Jenis : Polyscias scutellaria (Ratnasih, 2014).

Tumbuhan ini sering ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman pagar, walaupun

dapat ditemukan tumbuh liar di ladang dan tepi sungai. Mangkokan di sini jarang atau tidak

pernah berbunga, menyukai tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit

Page 9: Pertelaan Tumbuhan_kel 1

terlindung, dan dapat tumbuh pada ketinggian 1 – 200 m dp1. Perdu tahunan, tumbuh tegak,

tinggi 1- 3 m. Batang berkayu, bercabang, bentuknya bulat, panjang, dan lurus. Daun tunggal,

bertangkai, agak tebal, bentuknya bulat berlekuk seperti mangkok, pangkal berbentuk

jantung, tepi bergerigi, diameter 6-12 cm, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua. Bunga

majemuk, bentuk payung, warnanya hijau. Buahnya buah buni, pipih, hijau. Biji kecil, keras,

dan berwama cokelat. Zaman dahulu, dalam keadaan darurat daunnya digunakan sebagai

piring atau mangkok untuk makan bubur sagu sehingga dinamakan daun mangkok. Daun

muda dapat dimakan sebagai lalap, urapan mentah, atau direbus dan dibuat sayur. Daunnya

juga dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak. Perbanyakan dengan setek batang (Tim

Opreker BPPT, 2013)

Tumbuhan ini sering ditanam sebagai tanaman hias atau tanaman pagar, walaupun

dapat ditemukan tumbuh liar di ladang dan tepi sungai. Mangkokan di sini jarang atau tidak

pernah berbunga, menyukai tempat terbuka yang terkena sinar matahari atau sedikit

terlindung, dan dapat tumbuh pada ketinggian 1 - 200 m dp1. Perdu tahunan, tumbuh tegak,

tinggi 1- 3 m. Batang berkayu, bercabang, bentuknya bulat, panjang, dan lurus. Daun tunggal,

bertangkai, agak tebal, bentuknya bulat berlekuk seperti mangkok, pangkal berbentuk

jantung, tepi bergerigi, diameter 6-12 cm, pertulangan menyirip, warnanya hijau tua. Bunga

majemuk, bentuk payung, warnanya hijau. Buahnya buah buni, pipih, hijau. Biji kecil, keras,

dan berwama cokelat. Zaman dahulu, dalam keadaan darurat daunnya digunakan sebagai

piring atau mangkok untuk makan bubur sagu sehingga dinamakan daun mangkok. Daun

muda dapat dimakan sebagai lalap, urapan mentah, atau direbus dan dibuat sayur. Daunnya

juga dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak. Perbanyakan dengan setek batang (Budiman,

2014)

KANDUNGAN KIMIA :

Komposisi : Batang dan daun mengandung kalsium-oksalat, peroksidase, amygdalin, fosfor,

besi, lemak, protein, serta vitamin A, B1, dan C.

KHASIAT TRADISIONAL

Penyakit Yang Dapat Diobati : ~ Radang payudara, rambut rontok, sukar kencing, bau badan,

luka; Pembengkakan dan melancarkan pengeluaran ASI

BAGIAN YANG DIGUNAKAN : Akar dan daun.

(Budiman, 2014).

Page 10: Pertelaan Tumbuhan_kel 1

PENCIRIAN TUMBUHAN :

1. Nama Tumbuhan : Dadap Merah

Nama Latin : Erythrina crista-galli L.

a. Ciri Kuantitatif :

a. Pohon yang berukuran sedang, mencapai tinggi 15–20 m dan gemang 50–60

cm.

b. Batang biasanya dengan duri-duri tempel kecil (1–2 mm).

c. Panjang tangkai 10–40 cm.

d. Anak daun ujung yang terbesar ukurannya, 9-25 × 10-30 cm.

e. Benderanya 5,5-8 × 8 cm.

b. Ciri Kualitatif

a. Bagian kulit batang yang masih muda dan halus bergaris-garis vertikal hijau,

abu-abu, coklat muda atau keputihan.

b. Batang biasanya dengan duri-duri tempel kecil yang berwarna hitam.

c. Tajuknya serupa payung atau membulat renggang, menggugurkan daun di

musim kemarau.

d. Daun majemuk beranak daun tiga, hijau hingga hijau muda.

e. Anak daun bundar telur terbalik, segitiga, hingga bentuk belah ketupat dengan

ujung tumpul.

f. Mahkota berwarna merah jingga hingga merah gelap.

2. Nama Tumbuhan : Kembang Bulan

Nama Latin : Tithonia diversifolia (Hemsl.)

a.Ciri Kuantitatif :

1. Semak menahun dengan stolon di dalam tanah, tinggi hingga mencapai 9 m.

2. Panjang daun 7-32 cm.

3. Perbungaan tumbuh pada bagian aksiler atau terminal dan soliter, bergaris

tengah 6-14 cm.

Page 11: Pertelaan Tumbuhan_kel 1

b.Ciri Kualitatif

1. Batang tegak, bulat, berkayu, hijau.

2. Daun berseling, berbentuk bulat telur sampai bulat telur-belah ketupat, atau

bulat telur-memanjang.

3. Bunga berbentuk tabung; mahkota bunga berwarna kuning, kepala sari

berwarna hitam dan di bagian atasnya berwarna kuning.

4. Buah berbentuk kotak, bulat, masih muda berwarna hijau setelah tua

berwarna coklat. Biji bulat, keras, coklat, akar tunggang, putih kotor.

Page 12: Pertelaan Tumbuhan_kel 1

DAFTAR PUSTAKA

Agriculture and Agri-food Canada.2013. Taraxacum spp. (Dandelion). Tersedia online di

http://www.agr.gc.ca/eng/science-and-innovation/science-publications-and-

resources/resources/canadian-medicinal-crops/medicinal-crops/taraxacum-spp-

dandelion/?id=1301435751825 [tanggal akses 23 April 2015].

Budiman. 2014. Mangkok-mangkokan. tersedia online di

http://dpkusumofarmnusery.indonetwork.co.id/5096967/daun-mangkokan-

mangkokan-nothopanax-scutellarium-merr.htm

Depkes RI. 1980. Materia Medika Indonesia Jilid IV. Jakarta: Dirjen POM.

Hariana, A. 2006. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya seri 3. Jakarta: Penerbit Swadaya.

Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia, Jil. 2. Jakarta : Sarana Wana Jaya.

Musa, Hikmah, dkk. 1989. Floribunda: Morfologi, Anatomi, dan Taksonomi Bambusa.

Munawar, S. S. (2001). Preferensi Makan Rayap Kayu Kering (Cryprotermes cynocephalus

Light) Pada Empat Jenis Bambu. Thesis UGM. Tidak Dipublikasikan.Vulgaris

Koleksi Kebun Raya Bogor. Vol 45 – 48. No. 12.

Prosea. 2015. Bambusa vulgaris Schrader ex Wendland. Available online at

http://www.proseanet.org/prohati2/browser.php?docsid=344 [diakses pada 23 April

2015].

Ratnasih. 2014. Herbarium. tersedia online di

http://www.bi.itb.ac.id/herbarium/index.php?c=herbs&view=detail&spid=198675

Standard of ASEAN Herbal Medicine. 1993. Volume 1. Jakarta: ASEAN Countries.

Page 13: Pertelaan Tumbuhan_kel 1

Steenis, C. 1981. Flora, untuk Sekolah di Indonesia. Jakarta : PT Pradnya Paramita.

Zona Kesehatan.2015. Manfaat Daun Dandelion (Randa Tapak) Bagi Kesehatan. Tersedia

online di http://www.zonakesehatan.info/2015/01/manfaat-daun-dandelion-randa-

tapak-bagi.html#ixzz3Y5nZBc9w [tanggal akses 23 April 2015].