“PERTANIAN MEMANG HEBAT”

Dalam skala global, pertanian merupakan ibu pemberi makan semua manusia yang menghuni bumi dan merupakan sektor yang paling menentukan dalam kemajuan dan keberlanjutan hidup umat manusia di bumi.

Saat proses kuliah berlangsung, para dosen tak pernah lupa untuk memberikan motivasi kepada mahasiswanya. Motivasi-motivasi itu adalah "para politikus bisa apa tanpa makan?", para ekonom bisa apa tanpa makan? para dokter bisa apa tanpa makan?. semuanya butuh makan, dan selama manusia belum bisa mengkonsumsi batu ataupun benda lain yang bukan hasil pertanian, pertanian akan tetap eksis dan dibutuhkan oleh semua umat manusia. Kita semua pasti sependatkan dengan hal itu, walaupun itu terdengar sombong!!!

Perkembangan pertanian di dunia saat ini sangat pesat. semua sub sektor pertanian dimaksimalkan dalam produksinya. semua teknologi-teknologi canggih telah banyak diciptakan oleh para ilmuan pertanian. akan tetapi, hal itu belum dapat memberikan suatu kemajuan yang mengembirakan bagi semua manusia. Masih banyak manusia yang kelaparan akibat lahan petaniannya tandus dan tidak dapat diolah, semua persoalan ini adalah kewajiban kita dalam mencari solusinya.

Apakah kita pernah berpikir sebagai seorang yang berdisiplin ilmu pertanian, mengapa sangat sulit saat ini dalam memaksimalkan hasil pertanian, dan menyeimbangkan ketahanan pangan Nasional? dalam berbagai penjelasan yang pernah diutarakan oleh beberapa dosen pertanian, hal itu disebabkan oleh keadaan anomali iklim! Hal tersebut memang sangat tepat dan benar. Akan tetapi, setelah mengetahui penyebabnya banyak orang berhenti untuk bertanya "kenapa iklim dapat menyimpang? mengapa keadaan iklim tidak seimbang? dan mereka langsung menuju pada solusi yakni "kita harus menyesuaikan diri pada keadaan lingkungan agar dapat memaksimalkan produksi pertanian kita". mata kuliah konservasi tanah dan air, perlindungan tanaman, agronomi, dan masih banyak lagi mata kuliah, hanya mengajarkan kita untuk

menyesuaikan diri dengan lingkungan yang sudah tidak normal lagi ini, dan melupakan sesuatu yang seharusnya menjadi sentral fokus kita dalam bidang pertanian.

Dengan semakin banyaknya kebutuhan manusia yang bukan hanya memenuhi kebutuhan primernya, akan tetapi juga kebutuhan yang lain. semakin membuat kita (manusia) semakin memaksimalkan pengolahan sumberdaya alam. Kita mengeksploitasi alam secara berlebihan dan memperluas lahan pertanian hingga ke hutan-hutan yang seharusnya diproteksi dan tetap dibiarkan perawan dan pada akhirnya hutan yang menjadi penyeimbang alampun rusak. Dengan rusaknya hutan inilah maka terjadi pemanasan global dan keadaan iklim mulai tak seimbang sehingga produksi pertanianpun tidak maksimal.

Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh manusialah yang membuat pemanasan global terjadi. emisi Gas Rumah Kaca (GRK), Perluasan lahan pertanian, penambangan, dan masih banyak lagi aktivitas manusia yang keluar dari batas kewajaran, menyebabkan pemanasan global dan ketidak seimbangan iklim dibeberapa belahan dunia. Kita sebut saja Afrika, Afrika dulunya adalah sebuah negara yang mayoritas rakyatnya dan penghasilan negaranya dari sektor pertanian, sekarang akibat pemanasan global dan ketidak seimbangan iklim tanah mereka kering dan tandus, pertaniannya hancur, dan masyarakatnyapun kelaparan hingga mereka memakan kotoran sesamanya bahkan memakan saudaranya sendiri. Ini merupakan suatu tragedi kemanusiaan yang sangat mengenaskan. Padahal dalam kasus ini, ketidak seimbangan iklim di Afrika bukanlah disebabkan oleh Afrika sendiri, akan tetapi negara-negara industrial seperti AS, Jerman, dan negara-negara maju lainnyalah yang merupakan menyumbangkan GRK paling banyak di bumi, Indonesiapun merupakan penyumbang GRK yang cukup memiliki prestasi dalam sumbangannya, perluasan lahan pertanian hingga kehutan-hutan dan menyebabkan kurangnya fungsi hutan sebagai konverter alami gas kanbondioksida menjadi Oksigen, Perlu diingat karbondioksida (Co2) adalah zat yang sangat berbahaya bagi manusia karena sifatnya seperti

kaca, dan keberadaannya di atmosfir akan menimbulkan efek rumah kaca dimana radiasi panas bumi yang dilepaskan ke udara ditahan oleh GRK sehingga suhu bumi semakin panas, kemudian menyebabkan ketidakseimbangan iklimm dan pemanasan global, dan perlu juga kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara yang paling cepat kehilangan hutannya di dunia akibat penebangan hutan, pembukaan tambang dan perluasan lahan pertanian. Akhirnya beberapa manusia hidup bahagia dan berkecukupan bahkan berlebihan di atas kehancuran manusia lainnya.

Pemanasan global merupakan hal yang harus menjadi perhatian utama kita saat ini sebagai seorang yang berdisiplin ilmu pertanian. Karena pemanasan global akan selalu memiliki keterkaitan dengan penurunan produksi pertanian kita. Oleh karena itu dalam menjaga keseimbangan iklim, perlindungan hutan adalah hal yang harus dilakukan oleh kita.

Pesan kami pada teman-teman sekalian. Lindungilah alam kita, bumi kita, tempat hidup kita walaupun hanya dengan menanam 1 pohon ataupun hal-hal kecil seperti membuang sampah pada tempatnya.

Pencinta Alam

Mapala Tropis