Pertama Sekolah, Kok Nangis?

36
pertama sekolah, kok nangis?

description

 

Transcript of Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Page 1: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

pertama sekolah, kok nangis?

Page 2: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

pertama sekolah, kok nangis?

words: tari sandjojo

Page 3: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Wajar jika anak menangis saat pertama masuk sekolah.

Kita juga deg-degan saat akan masuk ke lingkungan baru.

Page 4: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Namanya juga pertama kali, pasti anak butuh disiapkan. Sekalipun sudah disiapkan,

tetap perlu waktu untuk adaptasi.

Page 5: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Apalagi jika selama ini anak hanya di rumah bersama orangtua dan nanny.

Begitu masuk kelas yang ramai, pasti deg-degan.

Page 6: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Lamanya adaptasi beragam bagi setiap anak, tergantung kesiapan, karakter,

dan kerja sama orangtua dengan sekolah.

Page 7: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Sekolah menjadi tantangan bagi anak karena situasinya dinamis.

Page 8: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Sementara, situasi di rumah cenderung stabil. Orangtua punya kontrol penuh,

kebutuhan anak hampir selalu terpenuhi, tidak ada konflik.

Page 9: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Di dalam kelas, anak berinteraksi dengan belasan anak lain seusianya dengan kebutuhan sama.

Bicara pun masih belajar, apalagi mengatasi konflik dengan teman baru.

Page 10: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Belum lagi mengatasi perpisahan dengan orangtua.

Terbayang kan tantangannya untuk anak?

Page 11: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Ada juga situasi unik. Awalnya tidak ada masalah adaptasi,

lalu sebulan kemudian baru menangis. Mungkin anak baru menemui konfliknya di kelas.

Page 12: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Biasanya, sebelum usia 2 tahun, anak masih butuh pendampingan.

Ini tergantung usia anak, kesiapannya, dan kesepakatan dengan guru.

Page 13: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Setelah usia 2 tahun, anak lebih siap dan mandiri. Namun, untuk bisa berada di kelas

tanpa pendampingan, perlu tahapan.

Page 14: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Setelah lancar melalui tahapan ‘perpisahan’, jika anak kemudian menangis, orangtua boleh lebih tega dan mempercayakan kepada guru.

Page 15: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Rasa percaya pada sekolah atau guru ini penting. Jika orangtua percaya,

orangtua akan lebih tenang dan tentu anak akan santai. Perhatikan bagaimana proses persiapannya.

Page 16: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Setiap anak itu unik, jadi pasti memerlukan penanganan yang unik juga.

Page 17: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Bagaimana jika anak ‘mogok’ sekolah? Biasanya kita tergoda untuk memaksa.

Toh selama ini tidak ada masalah.

Page 18: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Jika anak ‘mogok’, pertama-tama orangtua harus berdiskusi dengan guru.

Yang harus dibahas dengan guru: Apa yang terjadi di dalam kelas sebelumnya?

Page 19: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Atau, bagaimana anak saat menjalani kegiatan kelas. Mungkin guru perlu home visit.

Page 20: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Tanyakan saja pada anak, kenapa dia tidak mau sekolah. Kadang jawaban pertamanya

adalah isu sebenarnya.

Page 21: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Lebih baik membiarkan anak bolos daripada kita bohongi supaya mau sekolah.

Anak akan kehilangan kepercayaan. Pada akhirnya, kita mau anak menikmati masa sekolah, kan?

Page 22: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Paling baik jika anak sudah tahu sekolahnya yang mana, kelasnya seperti apa,

gurunya yang mana.

Page 23: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Sekolah yang mementingkan kesiapan muridnya, pasti akan memberi kesempatan interaksi

sebelum sekolah dimulai.

Page 24: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Kesempatan ini bisa berupa class visit, bahkan home visit atau playdate dengan guru

agar anak bisa menyesuaikan diri secara bertahap.

Page 25: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Orangtua juga sebaiknya proaktif mengajak anak orientasi ke sekolah untuk bermain dulu,

sebelum bersekolah.

Page 26: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Orientasi ini penting, karena anak menjadi tahu ke mana

jika ingin menelepon orangtua atau mencari nanny.

Page 27: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Tapi, lebih penting lagi, dengarkan kebutuhan anak. Jika ia minta ditemani dulu, sebaiknya kita penuhi.

Page 28: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Sekali lagi, sekolah yang mementingkan kesiapan muridnya, pasti memperbolehkan orangtua menemani anak

di hari atau bahkan di minggu pertama.

Page 29: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Periode ‘menemani’ ini cukup penting. Sering kita tergoda untuk mengambil langkah cepat,

misal, buru-buru atau tidak pamit saat meninggalkan anak, padahal sudah berjanji untuk menemani.

Page 30: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Atau langsung mengambil alih anak dari gurunya saat dia menangis,

atau membohonginya saat anak menolak sekolah.

Page 31: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Hasilnya anak menjadi tidak percaya dan makin tidak suka sekolah.

Ikuti saja dan jalani kesepakatan dengan anak.

Page 32: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Jika anak sudah percaya dan nyaman, barulah pelan-pelan ditinggal.

Ini akan membantu kesiapan anak.

Page 33: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Jika murid siap, guru juga jadi lebih bisa menjalankan perannya dengan baik.

Page 34: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Selalu ingat bahwa tujuan akhirnya adalah agar anak senang sekolah.

Jadi, keputusan yang diambil harus dipertimbangkan efek jangka panjangnya

Page 35: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Ingat bahwa semua orang perlu adaptasi dalam situasi baru.

Page 36: Pertama Sekolah, Kok Nangis?

Jadi, tarik napas panjang dan bersabar. Pada akhirnya, anak pasti akan bisa mengatasi emosinya dan

beradaptasi dengan baik.