PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan...

34
PAYUNG

Transcript of PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan...

Page 1: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

1

PAYUNG

Page 2: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

2

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................................... 4

Peta Jepang ................................................................................................................... 5

I. Pendahuluan ............................................................................................................ 6

1. Pemilihan Negara .............................................................................................. 6

2. Pemilihan Produk .............................................................................................. 6

3. Profil Jepang ..................................................................................................... 7

II. Potensi Pasar Jepang .............................................................................................. 11

1. Budaya menggunakan payung di Jepang ......................................................... 11

2. Tingkat penggunaan payung di Jepang ............................................................. 12

3. Ragam payung dan bahan baku payung produksi Jepang ................................ 14

4. Ekspor dan Impor Produk Payung di Dunia ....................................................... 19

5. Ekspor dan Impor Produk Payung di Jepang .................................................... 20

6. Kebijakan Impor dan Labeling Produk Payung Di Jepang ................................. 24

7. Kebijakan Tarif Impor Payung ke Jepang .......................................................... 27

8. Saluran Distribusi Produk Payung di Jepang ..................................................... 27

III. Peluang Dan Strategi ............................................................................................... 29

IV. Informasi Penting ..................................................................................................... 31

1. TPO/Kedutaan Negara Jepang Di Indonesia ..................................................... 31

2. Kamar Dagang Jepang ..................................................................................... 31

3. Asosiasi Payung Di Jepang ............................................................................... 32

4. Daftar Pameran Terkait ..................................................................................... 32

5. Perwakilan Indonesia Di Jepang ....................................................................... 33

6. Referensi........................................................................................................... 34

Page 3: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

3

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

Tabel 1. Populasi yang didasarkan pada usia dan jenis kelamin di Jepang th 2012………………7

Tabel 2. Impor paying ke Jepang berdasarkan jenisnya……………………………………….……20

Tabel 3. Nilai impor paying ke Jepang bulan Januari 2013 berdasarkan negara…………………21

Tabel 4. Impor paying pada bulan Januari 2013 dari berbagai negara…………………………….22

Tabel 5. Nilai dan kuantitas ekspor paying Jepang ke berbagai negara bulan Januari 2013……23

Tabel 6. Persyaratan pelabelan produk rumah tangga………………………………………………25

Tabel 7. Tarif impor paying ke Jepang…………………………………………………………………27

Gambar 1. Piramida populasi penduduk Jepang berdasarkan umur dan jenis kelamin th 2012…8

Gambar 2. Penurunan populasi penduduk Jepang………………………………………………….9

Gambar 3. Budaya menggunakan payung di Jepang……………………………………………….11

Gambar 4. Budaya menggunakan payung di Jepang dimulai sejak dini………………………….12

Gambar 5. Budaya menggunakan payung di Jepang bagi kaum pria……………………………..13

Gambar 6. Fasilitas yang memudahkan penggunaan payung di Jepang…………………………14

Gambar 7. Variasi payung musim panas di Jepang…………………………………………………14

Gambar 8. Koleksi payung transparent vinyl di Jepang…………………………………………….15

Gambar 9. Koleksi payung lipat di Jepang……………………………………………………………16

Gambar 10. Variasi aksesoris payung yang umum dijual di Jepang……………………………….17

Gambar 11. Variasi inovasi kreatif payung di Jepang………………………………………………..17

Gambar 12. Kreasi payung tradisional kreasi pengrajin Jepang…………………………………..18

Gambar 13. Ekspor dunia dikuasai China…………………………………………………………….20

Gambar 14. Impor payung ke Jepang berdasarkan jenisnya………………………………………21

Gambar 15. Nilai ekspor payung dari Jepang ke berbagai negara pada bulan Januari 2013….23

Gambar 16. Contoh labeling payung………………………………………………………………….24

Gambar 17. Contoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG

Mark System……………………………………………………………………………..26

Gambar 18. Contoh tanda labeling dari JUPA……………………………………………………….27

Gambar 19. Saluran distribusi payung di Jepang……………………………………………………28

Page 4: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

4

ITPC Osaka mengucapkan puji syukur pada hadirat Tuhan yang Maha Esa karena

telah dapat menyelesaikan ”Market Brief: Payung” untuk Edisi pada bulan Oktober 2013

ini. Market brief (MB) merupakan kajian singkat yang memberikan gambaran kondisi

dan potensi pasar payung di Jepang. Adapun isi dari Market Brief ini dibuat

berdasarkan acuan “Outline Market Intelligence dan Market Brief” yang disampaikan

kepada seluruh Perwakilan Luar Negeri Kementerian Perdagangan tanggal 8 Maret

2011 di Hotel Borobudur, Jakarta.

Selain merupakan bagian dari tugas dan fungsi perwakilan luar negeri, Market Brief

disusun untuk memberikan informasi terkini mengenai pasar suatu komoditi, peraturan

impor di negara akreditasi setempat, potensi pasar, negara pesaing, strategi penetrasi

pasar dan informasi penting lainnya. Sehingga diharapkan secara tidak langsung

Market Brief ini dapat menjadi informasi pendukung dalam meningkatkan keunggulan

komoditi Payung Indonesia yang bersaing di pasar Jepang.

Akhir kata ITPC Osaka mengharapkan kiranya informasi dalam MB ini dapat

bermanfaat bagi pemerintah selaku pembuat kebijakan dan para pelaku usaha dalam

menentukan strategi eskpor ke negara Jepang.

Osaka, Oktober 2013

KATA PENGANTAR

Page 5: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

5

Luas daratan Jepang 378.000 km2, yaitu 1/25 dari luas Amerika Serikat

(bandingkan dengan luas daratan Indonesia 2.027.087 km2).

Jepang berbatasan dengan Rusia di sebelah barat, Korea Utara dan Korea Selatan

di bagian selatan dan China di bagian barat daya.

Empat pulau utama adalah Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu.

PETA JEPANG

Page 6: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

6

1. Pemilihan Negara

Jepang adalah negara mitra dagang yang strategis bagi Indonesia. Berdasarkan

data Kementerian Perdagangan RI, selama lima tahun terakhir, yaitu periode

2008-2012, perdagangan Indonesia-Jepang menunjukkan tren positif sebesar 11,3%.

Pada periode ini Indonesia mengalami surplus perdagangan. Sementara di tahun

2012, total perdagangan Indonesia-Jepang mencapai USD 52,9 milliar, dengan nilai

ekspor sebesar 22,8 miliar dan impor sebesar USD 30,1 milliar. Pada periode ini

Indonesia mengalami defisit sebesar USD 7,4 miliar.

Komoditas ekspor utama Indonesia ke Jepang meliputi: coal; briquettes, ovoids (USD

3,6 miliar); natural rubber, balata (USD 1,3 miliar); nickel mattes, nickel oxide sinters

(USD 0,9 miliar); copper ores and concebtrates (USD 0,9 miliar); plywood, veneered

panels and similar laminated wood (USD 0,7miliar).

Sementara dari Jepang, Indonesia mengimpor beberapa komoditas seperti

incompletely knocked down motor vehicles (USD 1,9 miliar); parts of payung of the

motor vehicles of headings (USD 1,2 miliar); self-propelled bulldozers, angledozers,

graders, levellers (USD 0,8 miliar); motor cars & other motor vehicles principally

designed for the transport of pers ons (0,8 miliar); parts, suitable for use solely (USD

0,8 miliar).

2. Pemilihan Produk

Produk payung Jepang merupakan produk yang memiliki variasi yang sangat

beragam dan berkualitas tinggi. Keragaman produk payung di Jepang diantaranya

disebabkan pemakaian payung yang tidak hanya terbatas saat cuaca hujan, namun

juga saat musim panas dan sebagai pelengkap fashion. Hal ini merupakan

kesempatan besar bagi para pengrajin payung di Indonesia untuk mengembangkan

payung dengan inovasi yang kreatif untuk dapat dipasarkan di Jepang. Pembahasan

lebih lanjut mengenai pengunaan payung di Jepang akan dibahas selanjutnya pada

bab II.

Mengingat besarnya potensi pasar payung di Jepang menjadikan hal ini sebagai

peluang potensial bagi Indonesia untuk mengembangkan ekspor produk payung ke

Jepang.

BAB I. PENDAHULUAN

Page 7: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

7

3. Profil Jepang

a. Geografi

Berdasarkan kondisi geografis Jepang, Jepang terdiri dari 47 perfektur yang

dikelompokkan menjadi 9 kawasan yaitu Hokkaido, Tohoku, Kanto, Chubu, Kinki,

Chugoku,Shikoku, Kyushu dan Okinawa. Sedangkan kota utama Jepang yaitu

Tokyo, Osaka, Kobe, Kyoto, Sapporo, Sendai, Nagoya, Hiroshima dan Fukuoka.

b. Pemerintahan

Jepang merupakan negara constitutional monarchy dimana kekuasaan Kaisar

sangat terbatas. Disini Kaisar hanya sebagai simbol negara dan persatuan bagi

rakyat Jepang. Kekuasaan tertinggi pemerintahan terletak pada Perdana Menteri.

Sedangkan untuk badan legislatif di Jepang adalah adalah National Diet yang

terdiri dari House of Representatives (480 kursi) dan House of Councillors (242

kursi). PM diangkat oleh Kaisar setelah mendapat persetujuan dari Diet.

c. Demografi

Populasi penduduk Jepang per Juli 2012 mencapai 127.368.088 jiwa. Data ini

menurun bila dibandingkan data per 1 Oktober 2012 yang 128.957.352 jiwa.

Berdasarkan kategori jenis kelamin, populasi penduduk pria berjumlah

61.875.892 (48.6% dari total populasi) dan penduduk wanita berjumlah

65.492.196 (51.4%).

Tabel 1. Populasi yang didasarkan pada usia dan jenis kelamin di

Jepang tahun 2012

Age (years) Number (%) Male Female

0-14 13,5% 8.927.803 8.268.937

15-24 9,8% 6.385.033 6.046.609

25-54 38,5% 24.299.387 24.686.224

55-64 14,4% 9.166.111 9.177.111

≥ 65 23,9% 13.097.558 17.313.315

Sumber: http://www.indexmundi.com/japan/age_structure.html

Page 8: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

8

Gambar 1. Piramida Populasi Penduduk Jepang berdasarkan umur dan jenis kelamin pada tahun 2012 Sumber: http://www.indexmundi.com/japan/age_structure.html

Populasi terbesar adalah sepanjang pesisir Pasifik di mana cuaca ringan dengan

fasilitas transportasi dan industri yang sangat berkembang. Populasi Jepang

berpusat di kota-kota besar, bahkan sekitar 70% dari penduduk tinggal di dataran

pantai antara Tokyo dan bagian utara Kyushu. Hal ini mengakibatkan majunya

industrialisasi disertai dengan pergeseran penduduk ke arah kota-kota besar dan

ditandai penurunan populasi di daerah pertanian. Lebih dari 1/3 populasi Jepang

berdomisili di Tokyo, dan lebih dari setengah populasi tinggal di dua kota besar

Tokyo dan Osaka.

Pada tahun 2012, tingkat harapan hidup di Jepang adalah 83,91 tahun, dan

merupakan salah satu tingkat harapan hidup tertinggi di dunia. Namun populasi

Jepang semakin cepat menua dikarenakan dampak dari ledakan kelahiran pasca

perang diikuti dengan penurunan tingkat kelahiran.

Page 9: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

9

Gambar 2. Penurunan Populasi Penduduk Jepang

Sumber: http://ajw.asahi.com/article/behind_news/social_affairs/AJ201208080042

Masyarakat Jepang homogen dalam etnis, budaya dan bahasa, dengan sedikit

populasi pekerja asing. Di antara sedikit penduduk minoritas di Jepang terdapat

orang Korea Zainichi, Cina Zainichi, orang Filipina, orang Brazil-Jepang, dan

orang Peru-Jepang.

Perubahan dalam struktur demografi menyebabkan sejumlah masalah sosial,

terutama kecenderungan menurunnya populasi angkatan kerja dan meningkatnya

biaya jaminan sosial seperti uang pensiun. Masalah lain termasuk meningkatkan

generasi muda yang memilih untuk tidak menikah atau memiliki keluarga ketika

dewasa.

d. Infrastruktur

Berdasarkan data tahun 2008, sebanyak 46,4 % energi di Jepang berasal dari

minyak bumi, 21,4 % batu bara,16,7 % gas alam, 9,7 % tenaga nuklir,dan 2,9%

tenaga air. Sebesar 25,1 % listrik Jepang dipasok oleh tenaga nuklir. Transportasi

utama di Jepang adalah kereta yang sangat tepat waktu dan aman bagi

konsumen. Jepang memiliki 173 bandara, untuk penerbangan domestik terbesar

adalah Haneda airport, dan untuk penerbangan internasional adalah Narita

International Airport, Kansai International Airport, dan Chubu Central International

Airport dan untuk pelabuhan terbesarnya adalah Nagoya Airport.

e. Ekonomi

Jepang adalah salah satu dari tiga negara dunia dengan ekonomi terbesar serta

termaju didunia. Berdasarkan survei banyak lembaga internasional, ekonomi

Jepang adalah ekonomi terbesar kedua di Asia (di bawah China) dan ketiga di

dunia (selain AS dan China). Jepang selama ini dikenal sebagai negara yang

inovatif dan kreatif serta memiliki semangat berkarya yang tinggi sehingga

Page 10: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

10

walaupun bangsa mereka bukan bangsa penemu mereka mampu menciptakan

berbagai penemuan-penemuan terpenting dalam sejarah dunia.

Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan dan kemajuan Jepang ialah karena

Jepang memiliki kultur dan watak penduduk yang mau bekerja keras, pantang

menyerah, berjiwa wirausahawan sejati, berani dan sangat berdisiplin. Pada 2012,

Jepang memiliki GDP perkapita $ 45.774 dan berhasil menjadi Negara ketiga

dengan nilai GDP terbesar didunia.

Ekonomi Jepang adalah ekonomi no.3 yang tercepat sepanjang sejarah modern

umat manusia selain ekonomi Korea Selatan dan RRC. Tonggak kebangkitan dan

kemajuan ekonomi Jepang dimulai sesaat setelah Jepang dikalahkan Sekutu

dalam perang Dunia ke-2. Saat kota-kota dan ekonomi yang pernah dibangun

Jepang sebelum 1945 hancur, bangsa Jepang membangun negaranya hanya

dengan modal dengkul ditambah semangat kerja, etos kerja dan kedisiplinan. Tak

perlu waktu yang lama, mereka mampu membangun kembali ekonomi dan

negerinya menjadi salah satu yang raksasa ekonomi global.

Ekonomi Jepang yang bertumbuh dengan cepat, dalam sekejap telah mampu

menembus pasar internasional sekaligus menumpas pameo lama “produk

Jepang enak dipandang, cepat dibuang”. Sejak akhir tahun 1950-an

produk-produk manufaktur Jepang telah menyaingi produk-produk manufaktur AS

dan negara-negara Eropa sehingga dibeberapa negara terjadi anti-Jepang dan

pelarangan produk-produk Jepang. Meskipun begitu, Jepang tetap percaya diri

dan membuktikan bahwa bangsa mereka adalah yang unggul.

Walaupun Jepang negara maju, negara ini tidak melupakan bidang usaha lain

seperti pertanian, perikanan dan peternakan. Pertanian di Jepang tergolong maju

dan menerapkan intensifikasi pertanian, sehingga walaupun luas wilayah Jepang

yang dijadikan lahan pertanian kurang dari 15 % Jepang dapat terswasembada

memenuhi kebutuhan domestiknya.

Page 11: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

11

Industri payung di Jepang memiliki tingkat keragaman yang sangat variatif. Hal

ini disebabkan masyarakat menggunakan payung sehari-hari tidak hanya sebagai alat

untuk melindungi diri dari hujan dan terik matahari, namun juga masuk ke dalam

kategori fashion.

2.1. Budaya menggunakan payung di Jepang

Jepang sendiri merupakan negara dengan tingkat frekuensi musim hujan yang

cukup tinggi, dimulai dari akhir musim semi pada akhir April, lalu mulai musim

penghujan yang terkadang disertai petir pada bulan Mei, monsoons pada bulan Juni,

dan musim typhoon pada bulan Juli hingga Oktober. Selain itu, saat musim dingin pada

bulan November-Februari juga terkadang disertai hujan air atau salju. Banyaknya

frekuensi musim penghujan di Jepang membuat warganya tidak suka dengan kondisi

basah dan berusaha sebisa mungkin untuk tetap kering selama kondisi hujan. Selain

dengan menggunakan payung, masyarakat juga umum menggunakan jas hujan, dan

selalu mengelap badan menggunakan sapu tangan apabila terkena air bahkan kini

selain sepatu tahan air juga dikembangkan baju jas formal yang tahan air untuk

menjaga badan tetap kering.

Jas tahan air di Jepang Masyarakat Jepang

terbiasa untuk

menggunakan payung

saat bersepeda

Hampir semua orang di Jepang

menggunakan payung saat hujan

Gambar 3. Budaya menggunakan payung di Jepang

Kebiasaan masyarakat Jepang menggunakan payung saat hujan dapat dilihat di

jalan-jalan raya pada saat hujan hampir semua orang menggunakan payung bahkan

BAB II. POTENSI PASAR JEPANG

Page 12: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

12

orang-orang yang bersepeda pun tetap menggunakan payung saat mengayuh

sepedanya. Hal ini juga didukung dengan memadainya sistem prakiraan cuaca di

Jepang baik di saluran berita di televisi ataupun melalui internet dan handphone. Hal ini

menjadikan masyarakat Jepang cenderung untuk mengecek prakiraan cuaca sebelum

memutuskan untuk berpergian sehingga istilah ‘sedia payung sebelum hujan’ sangat

diterapkan di negara matahari terbit ini. Selain itu, budaya menggunakan payung juga

sudah dikenalkan sejak dini pada anak-anak di Jepang, baik itu melalui sekolah

maupun keluarga. Tidak heran banyak juga varian payung khusus anak-anak yang

dijual di Jepang.

Anak-anak usia SD di Jepang

menggunakan payung menuju

sekolah

Contoh variasi payung

untuk anak-anak di

Jepang

Contoh variasi inovasi payung untuk

anak-anak di Jepang

Gambar 4. Budaya menggunakan payung di Jepang dimulai sejak usia dini

Salah satu alasan terkait mengapa masyarakat Jepang membiasakan diri untuk

menggunakan payung tidak lain adalah kehati-hatian mereka untuk tidak terkena

penyakit apabila kehujanan, selain itu juga terdapat masalah higienitas yang

ditanamkan sejak dini. Selain itu masyarakat Jepang enggan untuk terlihat ‘bisyo-bisyo’

becek/basah) dihadapan orang lain.

2.2. Tingkat penggunaan payung di Jepang

Payung merupakan pakaian hujan (rain apparel) yang paling sering digunakan

dibandingkan dengan jas hujan. Penggunaan payung di Jepang begitu tinggi sehingga

pada musim penghujan sering terdengar istilah musim payung berbunga, karena

dimana-mana kita bisa melihat payung bermekaran dijalan umum. Dalam satu tahun,

masyarakat Jepang menggunakan sekitar 130 juta payung1. Apabila kita perkirakan

1 Data dari Japan Umbrella Promotion Association

Page 13: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

13

bahwa populasi di Jepang sekitar 127 juta (berdasarkan data Maret 2012, termasuk

warga asing), itu berarti setiap orang membeli lebih dari satu payung per tahun.

Masyarakat Jepang, tidak terkecuali pria dan wanita tidak segan untuk membawa

payung saat diperkirakan hari akan hujan dan tidak ragu-ragu untuk menggunakannya

saat hujan. Pada umumnya payung yang digunakan kaum pria di Jepang bermodel

simple dan berwarna netral seperti hitam, meskipun juga banyak terdapat inovasi model

yang kreatif seperti payung bernuansa pedang samurai atau senapan. Selain untuk

musim hujan, kaum pria Jepang juga mulai menggunakan payung pada saat musim

panas untuk melindungi diri dari sinar matahari.

Salaryman di Jepang umum

menggunakan payung

Warna dan desain

payung untuk pria

Payung ‘samurai’, variasi

inovasi payung untuk pria di

Jepang

Gambar 5. Budaya menggunakan payung di Jepang bagi kaum pria

Budaya menggunakan payung di Jepang turut didukung dengan fasilitas umum terkait

penggunaan payung. Seperti pada departement store dan food courts, umum dijumpai

pada pintu masuknya, terdapat alat ‘vinyl bag dispenser’ untuk membungkus payung

yang hujan saat memasuki gedung. Selain itu pada beberapa tempat juga terdapat

gantungan untuk meletakkan payung disertai kunci sehingga payung tidak mudah dicuri

orang. Rental payung untuk para tamu hotel dan penginapan bergaya tradisional

Jepang juga umum dijumpai.

Page 14: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

14

Umbrella hanger

dengan kunci

Vinyl bag dispenser untuk

membungkus payung

Tanda peminjaman payung gratis

Gambar 6 . Fasilitas yang memudahkan penggunaan payung di Jepang

2.3. Ragam Payung dan Bahan Baku Payung Produksi Jepang

Payung terkait kegunaannya sebagai pelindung dapat digunakan menjadi dua

jenis, yaitu payung untuk musim hujan dan payung untuk musim panas.

Payung untuk musim hujan pada umumnya terbuat dari bahan-bahan yang

tahan air seperti plastik, sedangkan untuk musim panas bahan lebih bervariasi dari

berbagai jenis kain, renda hingga bahan fleece. Khusus untuk payung musim panas,

fungsi lebih ditujukan untuk fashion dan lebih banyak digunakan oleh kaum wanita.

Payung jenis ini tidak hanya digunakan oleh kalangan anak muda saja namun juga

kalangan orang tua di Jepang.

Payung berbahan fleece Payung berbahan

plastik

Payung dengan renda

Gambar 7 . Variasi payung musim panas di Jepang

Page 15: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

15

Selain itu juga terdapat payung murah yang berbahan vinyl yang lazim dijumpai

di toko-toko 100 yen (Hyakuen shop) atau konbini (convenient store) di Jepang.

Harganya yang murah dan tidak terlalu bervariasi dari 100-500 yen menjadikan

masyarakat Jepang bisa bergantung pada payung-payung murah ini pada saat

mendesak. Payung jenis vinyl ini cukup populer di negara-negara lain sebagai payung

asli Jepang. Payung ini muncul sejak tahun 1950 dengan desain transparan yang

sederhana meskipun kini pada perkembangannya payung vinyl memiliki warna dan

variasi gambar. Meskipun dari segi kualitas payung vinyl kalah bila dibandingkan

dengan payung dengan harga yang lebih tinggi, payung ini mengandalkan potensi di

harga yang murah dan mudah ditemui di toko-toko. Bahkan payung ini juga dikenal

sebagai payung sekali pakai karena umum di Jepang untuk membuang payung jenis ini

setelah pemakaian. Payung ini juga digemari karena kemungkinan untuk dicuri lebih

kecil.

Variasi payung vinyl di toko 100

yen

Payung vinyl dengan desain

unik

Payung vinyl dengan

desain gagang yang kreatif

Gambar 8 . Koleksi payung transparan vinyl di Jepang

Selain variasi ini, payung lipat (collapsible umbrella) juga umum dijumpai di

Jepang. Payung ini seiring perkembangan jaman memiliki desain yang semakin tipis,

kecil dan ringan sehingga lebih compact dan portable (mudah dibawa kemana-mana).

Pada umumnya payung lipat berukuran tinggi sekitar 28cm ketika dilipat dan sekitar

70cm ketika dibuka. Untuk beratnya cukup bervariasi, namun berkisar 312 gram dan

tidak lebih dari 16cm ketika dibuka. ‘Jump umbrella’ juga cukup dikenal di Jepang, yang

menampilkan fiture tombol pada gagangnya sehingga pengguna cukup dengan

menekan tombol untuk membuka payung. Harga bervariasi dari 500-1500 yen untuk

payung lipat.

Page 16: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

16

Payung lipat kini berdesain

semakin tipis dan mungil

Payung lipat desain kartun

untuk anak-anak

Payung lipat desain botol

untuk pria dewasa

Gambar 9. Koleksi payung lipat di Jepang

Untuk masyarakat Jepang yang mengutamakan kualitas dan daya tahan barang

hingga waktu yang panjang, terdapat juga payung berstandar Eropa dengan desain

yang lebih besar dan bahan yang lebih kuat. Payung jenis ini pada umumnya digunakan

pada saat formal seperti saat menghadiri pemakaman dan ditujukan untuk pengunaan

jangka panjang. Untuk harga, mulai dari 1000 yen, bahkan terdapat pula yang berharga

hingga 10.500 yen di department store atau mall dan asli buatan Jepang (made in

Japan). Untuk satu keluarga inti di Jepang, setidaknya mereka memiliki satu payung

berkualitas bagus dirumahnya.

Selain pilihan payung dengan desain dan warna yang beraneka ragam, Jepang

juga memiliki koleksi aksesoris terkait payung yang cukup beragam pula, seperti

gantungan payung yang bisa dibawa-bawa, sehingga pengguna payung tidak perlu

repot-repot mencari tempat untuk meletakkan payungnya apabila berpergian, lalu juga

ada pelapis gagang payung, sehingga pengguna bisa menggenggam payung dengan

lebih nyaman, dan lain sebagainya.

Page 17: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

17

Gantungan payung Pelapis gagang payung Pembungkus payung dari

plastik yang bisa dilipat

Gambar 10. Variasi aksesoris payung yang umum dijual di Jepang

Masyarakat Jepang yang kreatif juga menghasilkan berbagai inovasi kreatif

payung seperti payung yang khusus untuk binatang peliharaan sehingga pemilik

binatang peliharaan bisa tetap mengajak binatang peliharaannya untuk jalan-jalan

meskipun cuaca hujan, selain itu juga terdapat payung yang menutupi seluruh badan,

dan payung yang khusus digunakan untuk pengendara sepeda, dan lain sebagainya.

Desain dan gambar dari payung-payung di Jepang juga sangat kreatif dan menarik,

sehingga tidak jarang masyarakat Jepang memiliki lebih dari satu payung per orang

dalam satu rumah tangga, karena tidak hanya dari segi fungsi, namun payung juga

digunakan dari segi fashion dan aktualisasi diri.

Desain payung unik Payung khusus binatang

peliharaan

Payung untuk pengendara sepeda

Gambar 11 . Variasi inovasi kreatif payung di Jepang

Page 18: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

18

Selain payung bermodel barat seperti telah dijelaskan sebelumnya, di Jepang

juga terkenal dengan payung bermodel tradisional yang lebih dikenal dengan nama

‘Wagasa’. Payung jenis ini ditemukan di China yang pada awalnya berbahan sutra,

dengan bentuk seperti kanopi. Dalam perkembangannya di Jepang payung berbahan

kertas minyak yang tahan air, dan sangat populer setelah zaman Edo. Permintaan dan

popularitas terhadap payung kertas ini mencapai puncaknya pada zaman Meiji dan

Taisho, pada saat itu lebih dari 100 pabrik payung terdapat di prefektur Kanazawa.

Namun setelah tahun 1950, mulai bermunculan payung dari negara barat yang jauh

lebih murah sehingga permintaan terhadap wagasa menurun.

Payung Jepang

berbahan nylon

Payung Jepang dengan

desain Bali berbahan

parasols

Payung Jepang

berbahan sutra

Payung Jepang

berbahan kertas

minyak

Gambar 12 . Kreasi payung tradisional kreasi pengrajin Jepang

Meskipun berasal dari negara China, negara Jepang mempelajari dan

mengasah keahlian kerajinan membuat payung dengan sungguh-sungguh sehingga

pembuatannya menjadi sempurna, sehingga pada zaman itu muncullah payung kertas

khas Jepang yang indah dan terkenal hingga saat ini. Payung kertas Jepang juga

dikenal dengan istilah “washi” dari kata “wa” yang berarti “Jepang” dan “shi” yang berarti

kertas. Pada umumnya kertas berasal dari bagian dalam batang pohon. Pohon yang

umum digunakan untuk membuat payung ini ada tiga jenis, yaitu: Kozo atau paper

mulberry, Mitsumata dan Gampi (Penjelasan mengenai ketiga jenis pohon ini terdapat

di ‘Market Brief Kertas’). Serat pohon Kozo adalah yang paling sering digunakan dalam

membuat payung Jepang karena kuat dan tahan lama. Pohon Mitsumata merupakan

pohon asli Jepang, namun lebih mahal sehingga tidak banyak payung Jepang yang

menggunakan bahan ini. Pohon Gampi merupakan bahan payung yang umum

digunakan pada zaman dahulu. Serat Gampi dikenal selain karena berkualitas bagus

dan tahan lama juga karena persepsi masyarakat Jepang terhadap pohon Gampi

Page 19: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

19

adalah memiliki keagungan. Sehingga, serat Gampi merupakan materi yang paling

ideal dalam membuat payung kertas Jepang, karena bahan tidak rusak ketika ditulisi

atau diwarnai. Selain serat pohon untuk membuat kertas bahan payung, pembuatan

payung tradisional Jepang juga menggunakan bahan alami yang lain seperti bambu

dan batang pohon tapioka.

Sudah merupakan persyaratan umum dalam pembuatan payung kertas Jepang untuk

menggunakan bahan alami dan dibutuhkan waktu hingga berbulan-bulan dengan

proses yang terpisah-pisah untuk penyelesaian, bahkan terdapat hingga 100 proses

hingga selesai. Proses akhir dalam pembuatan payung kertas Jepang adalah melapisi

pernis atau parasol untuk setiap payung dan mewarnai dan menggambar dengan

desain yang menarik. Karena tingkat kesulitan pembuatan payung tradisional Jepang

cukup tinggi, para pengrajin payung Jepang juga memiliki sistem perekrutan yang

cukup detail meliputi proses ujian dan wawancara. Proses pelapisan adalah untuk

menciptakan bahan tahan air dan juga untuk melindungi dari sinar matahari sehingga

warna dan gambar tidak pudar. Bagi masyarakat Jepang kertas parasol memiliki status

yang tinggi karena umum digunakan oleh Kaisar pada zaman-zaman dahulu. Kini

kertas parasol merupakan bagian dari fashion dan digunakan dari segi kepraktisan.

Pada umumnya desain dan gambar payung terinspirasi dari mitologi dan dekorasi

China dengan tema burung, bunga, buah-buahan dan wanita.

2.4. Ekspor dan Impor Produk Payung di Dunia

Berdasarkan data dari ITC Trade, China menguasai ekspor payung di dunia

hampir mencapai 80% dari impor payung dunia berasal dari China.

Page 20: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

20

Gambar 13. Ekspor dunia dikuasai China, data 2010

2.5. Ekspor dan Impor Produk Payung di Jepang

Pada umumnya impor payung ke Jepang dikuasai oleh China hingga 99% dari

total impor. Selain negara China, negara lain yang juga melakukan impor payung ke

Jepang antara lain adalah Taiwan dan Korea Selatan.

Tahun Jumlah Impor

Payung Total

Impor Payung

Panjang

Impor Payung

Lipat

Impor Payung

lainnya

2008 129.089.481 106.344.975 21.944.912 799.594

2009 126.882.923 107.670.956 18.327.483 884.484

2010 122.320.427 101.620.461 20.162.899 537.067

2011 122.340.764 100.809.400 20.818.042 713.322

2012 133.252.537 108.979.909 23.647.669 630.959

Tabel 2. Impor Payung ke Jepang berdasarkan Jenisnya

Data dari Ministry of Finance of Japan

Page 21: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

21

Gambar 14. Impor Payung ke Jepang berdasarkan Jenisnya

Grafik diolah penulis. Data dari Ministry of Finance of Japan

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa impor payung panjang lebih besar daripada impor

payung lipat. Data menunjukkan adanya kenaikan mulai tahun 2011 hingga tahun 2012.

Tabel 3 . Nilai Impor Payung ke Jepang Bulan Januari 2013 berdasarkan Negara

Data. Ministry of Finane Japan

Sedangkan untuk nilai impor payung ke Jepang pada bulan Januari 2013 dapat

dilihat dikuasai oleh China, sedangkan negara lain yang juga turut melakukan impor

payung ke Jepang seperti Korea Selatan, Vietnam dan Thailand memiliki nilai yang

tidak signifikan bila dibandingkan dengan negara China.

0

20000000

40000000

60000000

80000000

100000000

120000000

140000000

2008 2009 2010 2011 2012

Ku

an

tita

s

Impor Payung ke Jepang

Jumlah Impor Payung

Total

Impor Payung Panjang

Impor Payung Lipat

Impor Payung lainnya

Kore

a

Selat

an

Chin

a

Hong

kong

Vietn

am

Thail

and

Fran

ce

Neth

erlan

d

Swit

zerla

nd

Italia USAAust

ralia

Value-Year 2029 6E+05 657 919 1068 2355 8460 387 29860 7749 318

0

100000

200000

300000

400000

500000

600000

Va

lue (

yen

)

Nilai Impor Payung ke Jepang Bulan

Januari 2013

Page 22: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

22

Impor

Payung

Jepang

Quantity1-Year Quantity2-Year Value-Year

Korea

Selatan 200 7416 7616 2029

China 707976 1367143 2075119 560514

Hongkong 20 144 164 657

Vietnam 128 1103 1231 919

Thailand 64 1335 1399 1068

France 200 3063 3263 2355

Netherland 58 1780 1838 8460

Switzerland 1 53 54 387

Italia 385 11103 11488 29860

USA 267 4748 5015 7749

Australia 18 112 130 318

Total Impor Payung Panjang 2107317 614316

China 18041877 4023846 22065723 7564639

Taiwan 14838 3822 18660 17742

Vietnam 500 254 754 392

Singapore 2000 360 2360 790

Inggris 1889 617 2506 7558

Netherland 3600 1270 4870 4755

France 2390 957 3347 3828

Italy 969 430 1399 5636

Finland 216 91 307 623

USA 500 220 720 887

Total Impor Payung Lipat 22100646 7606850

Tabel 4. Impor Payung pada Bulan Januari 2013 dari berbagai negara, Kuantitas dan

Value.

Untuk lebih jelasnya negara mana saja yang melakukan impor payung ke

Jepang dapat dilihat pada Tabel diatas. Bisa dilihat bahwa China, Taiwan menguasai

pasar impor payung Jepang.

Page 23: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

23

Gambar 15. Nilai Ekspor Payung dari Jepang ke Berbagai Negara pada bulan Januari

2013.

Data. Ministry of Finance

Ekspor Payung Jepang Quantity1-Year Quantity2-Year Value-Year

Korea Selatan 117 238 1434

Taiwan 235 47 204

Filipin 90 40 421

Northern Mariana Island (US) 154 751 2822

China 0 47200 11894

Taiwan 0 2645 3786

Hongkong 0 5787 8285

Thailand 0 4500 3015

Singapore 0 1282 757

Malaysia 0 216 218

Filipin 0 5724 640

Netherland 0 288 218

US 0 480 347

French West Indies 0 500 250

596 69698 34291

Tabel 5. Nilai dan Kuantitas Expor Payung Jepang ke Berbagai Negara pada Bulan

Januari 2013

Data. Ministry of Finance

Jepang juga melakukan ekspor payung ke beberapa negara, diantaranya adalah ke

China, Hongkong dan Northern Mariana Island, negara kepulauan dibawah

pemerintahan Amerika Serikat.

010000200003000040000

Va

lue (

yen

)

Nilai Expor Payung dari Jepang ke

Berbagai Negara Januari 2013

Page 24: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

24

2.6. Kebijakan Impor dan Labeling Produk Payung di Jepang

Menurut informasi dari JETRO, berdasarkan klasifikasi HS, produk payung di Jepang

adalah HS6601 dan tidak ada regulasi impor yang khusus. HS6601 termasuk

didalamnya produk payung pantai dan payung taman, secara spesifik untuk payung

pantai termasuk dalam HS6601.10-0004, sedangkan untuk payung lipat masuk dalam

HS6601.91-0000. Sedangkan untuk produk gagang payung, termasuk semua yang

melekat pada payung masuk ke dalam HS6603.20-0004

Payung masuk ke dalam klasifikasi household goods dalam sub kategori miscellaneous

manufactured goods, yang turut terkena pasal Household Goods Quality Labelling Act

dan wajib untuk mentaati proses perlabelan yang berlaku di Jepang

Hukum dan peraturan utama yang berkaitan dengan impor payung ke Jepang adalah

sebagai berikut.

1. Household Goods Quality Labelling Act

Untuk importir dengan kantor penjualan dan distributor di Jepang maka wajib

menampilkan komposisi payung seperti kain yang digunakan, panjang rusuk luar,

jenis payung misalnya apakah termasuk payung taman atau payung pantai, dan

informasi terkait lainnya seperti alamat perusahaan atau nomor telepon yang bisa

dihubungi dalam bahasa Jepang. Informasi ini wajib diletakkan di posisi yang

mudah dibaca oleh konsumen dalam bahasa Jepang. Labelling dari negara asal

pengimpor harus memenuhi standar relevan dari Fair Trade Commision Notice no

34, 1973 berdasarkan pasal Act againts Unjustifiable Premiums and Misleading

Representations.

Contoh labelling payung berdasarkan

household goods quality labelling act

yang mencantumkan bahan material

yang digunakan, tinggi produk, alamat

perusahaan dan nomor telepon

perusahaan

Gambar 16 . Contoh labelling payung

Page 25: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

25

2. Consumer Product Safety Act

Merupakan tanda yang diberikan kepada produk yang telah lolos standar yang

diakui pemerintah Jepang akan definisi produk yang aman. Selain itu juga produk

harus lolos syarat tidak mengandung bahan produk yang berbahaya atau Act on

Control of Household Product Containing Harmful Substances, terutama untuk

bahan materi kain yang umum menggunakan produk kimia yang bisa berbahaya

bagi kesehatan. Terdapat juga sertifikasi sukarela yaitu SG Mark yang menunjukkan

bahwa produk telah memenuhi standar keamanan yang ditentukan oleh sistem SG

Mark. Khusus untuk payung pantai harus memenuhi syarat keamanan oleh SG

Mark System.

Tabel 6. Persyaratan Pelabelan Produk Rumah Tangga (Household Goods Quality

Labeling Act)

3. Persyaratan untuk payung khusus anak-anak

Terdapat persyaratan khusus untuk impor payung anak-anak yang ditentukan oleh

Product Safety Association di Jepang. Persyaratan meliputi ukuran dan bahan

materi yang diperbolehkan untuk pembuatan payung anak-anak. 2

2 SG-mark.org

Page 26: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

26

Ukuran payung untuk

anak-anak

Syarat jarak payung

anak-anak dengan tanah

apabila di tenteng

Gambar 17 . Contoh persyaratan payung yang ditujukan

untuk anak-anak berdasarkan SG-Mark System

4. Selain persyaratan diatas, importir payung ke Jepang juga dihimbau untuk

mencantumkan label yang ditetapkan oleh JUPA (Japan Umbrella Promotion

Association). Kriteria ini muncul sejak tahun 1969 untuk mendorong terwujudnya

keamanan dan peningkatan kualitas payung.

Label kemanan dan kualitas

yang diterbitkan oleh JUPA

(Japan Umbrella Promotion

Association)

Kartu tampilan tanda

kemananan JUPA yang

menampilkan nomor JUPA,

nomor yang bisa dihibungi

untuk penanganan masalah

keselamatan, dan nomor

kontrol untuk masing-masing

produsen.

Page 27: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

27

Tanda keamanan dari JUPA

yang diletakkan di gagang

payung menandakan bahwa

payung telah lolos sertifikasi

keamanan yang menyatakan

bahwa gagang payung tidak

akan menyakiti ujung jari pada

saat menutup dan membuka

payung.

Gambar 18 . Contoh tanda labelling dari JUPA

2.7. Kebijakan Tarif Impor Payung ke Jepang

Kebijakan tarif impor payung untuk negara Indonesia mengikuti tarif rate untuk EPA

seperti dibawah ini.

Tabel 7. Tarif impor payung ke Jepang

2.8. Saluran Distribusi Produk Payung di Jepang

Saluran distribusi payung di Jepang mengikuti aluran yang sama seperti consumer

household lainnya, yang melibatkan pembelian antara produsen, importir, grosir dan

pengecer. Pada akhirnya produk dijual melalui toko-toko retailer yang ada di Jepang,

seperti departement store (Contohnya: Isetan, Takashimaya), pusat perbelanjaan

(Contohnya: Lalaport dan Aeon Mall), Toko-toko retail di stasiun kereta api (Contoh :

Lumine), toko diskon (Contoh : Donkihotei), dan toko-toko konbini (Contoh Lawson,

Seven Eleven) juga pada toko-toko 100 yen (Contoh Daiso, Seria)

EPA rate

Page 28: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

28

Gambar 19 . Saluran Distribusi Produk Payung di Jepang

Page 29: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

29

1. Peluang

Konsumen Jepang membeli payung atas dasar fungsi dan fashion sehingga

tidak jarang masyarakat Jepang memiliki payung lebih dari satu buah. Selain

itu konsumen payung tidak terbatas wanita muda saja, melainkan juga

anak-anak, pria dan orang tua. Musim di Jepang yang memiliki frekuensi hujan

yang cukup sering dan panas yang sangat terik juga mendukung penjualan

payung di Jepang.

Konsumen Jepang tertarik dalam 3 (tiga) elemen pada setiap produk, yaitu:

bahan baku produk, proses pembuatan produk, nilai identitas tradisional.

Elemen ketiga adalah yang terpenting, karena menjadikan produk lebih khas

dari produk lain.

Khusus untuk produk payung, masyarakat Jepang tertarik pada desain dan

warna yang beragam. Selain itu inovasi yang terbaru dan fungsional juga bisa

menarik perhatian konsumen Jepang.

Untuk payung tradisional Jepang, dikarenakan produksi washi sering tidak

dapat memenuhi permintaan konsumen sehingga berharga mahal sehingga,

ini bisa dijadikan peluang bagi Indonesia apabila bisa menciptakan alternative

yang lebih murah untuk produk washi atau kertas Jepang yang dapat

digunakan sebagai bahan baku payung kertas Jepang.

2. Hambatan

Konsumen Jepang sangat memperhatikan mutu dan kualitas, sehingga untuk

lolos persyaratan keamanan dan kenyamanan produk payung, perusahaan

harus bisa memenuhi berbagai ukuran dan bahan yang telah ditentukan oleh

pemerintah

Kualitas payung yang sangat diperhatikan di Jepang juga membuat para

pengrajin payung atau bisa disebut kasa master sering mengikuti seminar

mengenai pembuatan payung yang baik dan benar berdasarkan standar yang

ada. Keterangan mengenai seminar pembuatan payung di Jepang dapat dilihat

di website JUPA.

Hadirnya produk impor dari China dengan harga yang murah dan desain yang

tidak kalah dari produk lokal

Kreatifitas pengrajin payung lokal Jepang telah dapat menciptakan payung

dengan berbagai desain, termasuk desain payung tradisional Indonesia.

3. Strategi

Hal yang perlu diperhatikan untuk memasuki pasar Jepang adalah:

BAB III. PELUANG DAN STRATEGI

Page 30: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

30

Siap melayani permintaan pelanggan dengan cepat

Dapat memastikan waktu pengiriman

Menjaga kualitas produk

Memiliki layanan purna jual yang baik bagi pelanggan

Dapat menjelaskan asal-usul produk dan persediaannya

Tidak mempekerjakan pekerja anak

Senantiasa secara kontinyu mempelajari iklim pasar, peraturan hukum, budaya,

dan profil demografis Jepang untuk terus meningkatkan nilai produk, jaringan

distribusi, dan harga pasar.

Selain itu, dapat melakukan kerjasama antar lain :

(1) Berhubungan dengan manufaktur Jepang

Melakukan hubungan dengan manufaktur Jepang akan berarti menikmati

jaringan distribusi dengan investasi yang minimal. Sejumlah aspek seperti

cakupan distribusi calon mitra bisnis, kesesuaian harga jual, staf, kebijakan

harga, pangsa pasar, dan keuntungan, harus menjadi bahan pertimbangan

dalam memilih calon mitra-usaha di Jepang.

(2) Penggunaan agen impor atau pedagang grosir

Ini merupakan saluran distribusi alternatif bagi perusahaan yang ingin

memiliki hubungan langsung dan mandiri dengan pasar setempat. Bagi

pengusaha baru di bidang ini “first entry into the market” sebaiknya

bekerjasama dengan perusahaan importir yang pengalaman menangani

dalam kategori payung tersebut. Hal ini bertujuan agar lebih efektif dalam

penanganan administrasi impor dan dalam menghubungi prospektif

konsumen.

(3) Aktif mengikuti pameran International untuk Payung, terutama yang ada di

Jepang.

(4) Aktif bergabung dalam asosiasi Payung di Jepang.

(5) Proaktif dengan Perwakilan Dagang Luar Negeri. Para pengusaha juga

diharapkan secara proaktif menghubungi dan mengikuti Perdagangan

Luar Negeri Indonesia di Jepang, dalam hal ini melalui ITPC di Osaka

ataupun Atase Perdagangan di KBRI Tokyo dan sejumlah organisasi

nirlaba di Jepang yang dapat membantu melakukan riset awal serta

pengumpulan data/informasi tentang kondisi pasar di Jepang. Seperti:

JETRO (Japan External Trade Organization)

Badan-badan Pemerintah (bidang ekonomi dan perdagangan)

Asosiasi Kerjasama Internasional

Asosiasi Perdagangan Luar Negeri

Asosiasi Pameran Dagang

Organisasi Promosi Dagang tingkat Daerah

Kamar Dagang dan Industri Jepang (baik pusat maupun daerah)

(6) Lakukan pemasaran Online.

Page 31: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

31

1. TPO/Kedutaan Negara Jepang di Indonesia

Kedutaan Besar Jepang Jakarta

Duta Besar : Yoshinori KATORI

Jl.M. H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat

10350, Indonesia

Phone : (62-21) 3192-4308

Fax : (62-21) 3192-5460

Website : www.id.emb-Jepang.go.jp

Konsulat Jenderal Jepang - Jakarta

Konsul Jenderal : Yoshihiro TAKESHITA

Jl. M.H. Thamrin Kav. 3,

Jakarta Pusat 10350, Indonesia

Phone : (62-21) 3192-4308

Fax : (62-21) 3192-5460

Konsulat Jenderal Jepang - Surabaya

Konsul Jenderal : Masaaki TAKANO Jl.

Sumatera 93,

Surabaya, Jawa Timur, Indonesia

Phone : (62-31) 503-0008

Fax : (62-31) 503-0007

Konsulat Jenderal Jepang - Medan

Konsul Jenderal : Mr. Hiroshi HASHI

Wisma BII, 5th Floor,

Jl. Diponegoro No.

18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia

Phone : (62-61) 457-5193

Fax : (62-061) 457-4560

Konsulat Jenderal Jepang - Makasar

Konsul Jenderal : Mr. Noboru NOMURA

Address : Jl. Jenderal Sudirman No. 31,

Makasar, Indonesia Phone : (62-411)

871-030, 872-323, 851-882

Fax : (63-61) 853-946

Konsulat Jenderal Jepang Cabang

Denpasar

Konsul : Mr. Minoru SHIROTA Address :

Jl. Raya Puputan No. 170,

Renon, Denpasar, Indonesia

Phone : (62-361) 227-628

Fax : (62-21) 231-308, 265-066

2. Kamar Dagang Jepang

Tokyo Chamber of Commerce &

Industry (HQ) 3-2-2 Marunouchi,

Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005 Japan

T : (813) 3283 7523

F : (813) 3216 6497

W : www.tokyo-cci.or.jp/

E: [email protected]

Fukuyama Chamber of Commerce

and Industry 2-10-1 Nishi-machi

Fukuyama-City Hiroshima-

Prefecture 720-0067 Japan

T : (818) 4921 2345

F : (818) 4922 0100

W : www.fukuyama.or.jp/e

E: [email protected]

Hiroshima Chamber of

Commerce 44 Matomachi

5-chome, Naka-ku

Hiroshima 730 Japan

T : (818) 2222 6610

F : (818) 2211 0108

W : ww.hiroshimacci.or.jp/

Kawasaki Chamber of Commerce

and Industry 11-2, Ekimae Honcho,

Kawasaki-ku Kawasaki 210 Japan

T : (814) 4211 4111

F : (814) 4211 4118

W : www.kawasaki-cci.or.jp

Kyoto Chamber of

Commerce & Industry

240 Shoshoicho Ebisugawa-

BAB IV. INFORMASI PENTING

Page 32: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

32

agaru Karasumadori

Nakakyo-ku 604, Japan

T :(817) 5212 6450

F : (817) 5255 0428

W : www.kyo.or.jp/kyoto/e/

E: [email protected]

Osaka Chamber of

Commerce & Industry

2-8 Hommachi-Bashi, Chuo-

ku Osaka 540-0029 Japan

T : (816) 6944 6400

F : (816) 6944 6293

W : www.osaka.cci.or.jp/e/

Okinawa Chamber of

Commerce and Industry

15-20 Chuo 4-chome

Okinawa-shi 904 Japan

T : (819) 8938 8022

F : (819) 8938 2755

W : www.okinawacci.or.jp

E: [email protected]

Nagahama Chamber of

Commerce and Industry

10-1 Takada-cho Nagahama

Shiga 526-0037 Japan

T : (817) 4962 2500

F : (817) 4962 8001

W : www.nagahama.or.jp

E: [email protected]

3. Asosiasi Payung di Jepang

Japan Umbrella Promotion Association

(JUPA)

http://www.jupa.gr.jp

Japan Paper Exporters’ Importers’

Association

http://jpeta.or.jp/index_e.html

4. Daftar Pameran Terkait

Souvenir Show 2014 Spring.

16 Jan 2014- 17 Jan 2014

Tokyo, Japan

Local Specialty Products (inculding

traditional Japanese umbrella)

2nd Tokyo Fashion Wear Expo

20 Oct 2014-22 Oct 2014

Tokyo, Japan

Belt, Hats, Caps, Tshirts, Gloves,

Sunglasses, Handkerchiefs, Umbrellas,

Rainboots, etc

The 77th Tokyo International Gift Show

Spring 2014

Tokyo, Japan

Fashion Items, Paper Goods, Collectives,

Crafts, Accessories

The 51st Osaka International Gift Show

Spring 2014

Osaka, Japan

Personal gifts, Accessories, design goods

The 38th Japan Hobby Show 2014

24 April 2014-26 April 2014

Tokyo, Japan

Paper carft goods, wool, ribbon, beads,

5th Design Tokyo

9 July 2014-11 July 2014,Tokyo, Japan

Interior (lights, furniture), Fashion (Bags,

Shoes, umbrella), Textiles (Carpets,

Page 33: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

33

miniature furniture, wood carvings, etc curtains), Gift (Household goods, etc)

5. Perwakilan Indonesia di Jepang

KBRI Tokyo

Duta Besar : Muhammad Lutfi

Atase Perdagangan : Julia Silalahi

2-9 Highashi Gotanda, 5-chome,

Shinagawa-ku,

Tokyo-to, 141-0022, Japan

Phone : (+81-3) 3441-4201

Fax : (+81-3) 3447-1697

Email : [email protected]

Website : www.indonesianembassy.jp

KJRI Osaka

Konsul Jenderal : Ibnu Hadi

Resona Semba Building 6th Floor,

4-4-21, Minami Semba, Chuo-ku, Osaka

542-0081, Japan

Phone : (81-6) 6252-9826

Fax : (81-6) 6252-9872

Email : [email protected]

Website : www.indonesia-osaka.org

ITPC Osaka

Kepala : Rosiana C. Frederick

Wakil : Eko Priyantoro

ITM4 J-8 Asia and Pacific Trade Center

2-1-10 Nanko Kita, Suminoe-ku,

Osaka 559-0034, Japan

Tel : 06-66155350

Fax : 06-6615-5351

Email : [email protected]

Website : http://www/itpc.or.jp

Page 34: PAYUNGitpc.or.jp/.../uploads/2013/11/Oktober-2013-Payung.pdfContoh persyaratan payung yang ditujukan untuk anak-anak berdasarkan SG Mark System ..26 Gambar 18. Contoh tanda labeling

34

1. Japan Custom www.customs.go.jp

2. JETRO, http://www.jetro.go.jp/

3. Statistics Bureau of Japan http://www.stat.go.jp

4. Ministry of Economy, Trade and Industry of Japan http://www.meti.go.jp/english/

5. Japan Umbrella Promotion Association http://www.jupa.gr.jp/

REFERENSI