PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf ·...

61
PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM ISLAM ISLAM ISLAM ISLAM TERHADAP SISTEM UPAH TERHADAP SISTEM UPAH TERHADAP SISTEM UPAH TERHADAP SISTEM UPAH BURUH PADA PT. BUMI WAHYU JAYA ABADI BURUH PADA PT. BUMI WAHYU JAYA ABADI BURUH PADA PT. BUMI WAHYU JAYA ABADI BURUH PADA PT. BUMI WAHYU JAYA ABADI DI DESA PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG DI DESA PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG DI DESA PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG DI DESA PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU DALAM ILMU HUKUM ISLAM OLEH ULFAH MASTUROH 03380475 PEMBIMBING Drs. RIYANTA, M.Hum. GUSNAM HARIS, S.Ag., M.Ag. MUAMALAT FAKULTAS SYARIAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2010

Transcript of PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf ·...

Page 1: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM ISLAMISLAMISLAMISLAM TERHADAP SISTEM UPAH TERHADAP SISTEM UPAH TERHADAP SISTEM UPAH TERHADAP SISTEM UPAH

BURUH PADA PT. BUMI WAHYU JAYA ABADI BURUH PADA PT. BUMI WAHYU JAYA ABADI BURUH PADA PT. BUMI WAHYU JAYA ABADI BURUH PADA PT. BUMI WAHYU JAYA ABADI

DI DESA PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANGDI DESA PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANGDI DESA PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANGDI DESA PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG

SKRIPSI

DIAJUKAN KEPADA FAKULTAS SYARI’AH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN SYARAT-SYARAT MEMPEROLEH GELAR SARJANA STRATA SATU

DALAM ILMU HUKUM ISLAM

OLEH

ULFAH MASTUROH

03380475

PEMBIMBING

Drs. RIYANTA, M.Hum.

GUSNAM HARIS, S.Ag., M.Ag.

MUAMALAT

FAKULTAS SYARIAH

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2010

Page 2: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

ii

ABSTRAK

Di negara berkembang, permasalahan buruh seringkali menjadi isu utama, hubungan antara pengusaha dan buruh selalu mengalami pasang surut dan berpotensi menimbulkan konflik. Memang tidak semua pengusaha melalui perusahaan yang mereka miliki, gagal total membina hubungan harmonis dengan para buruh, beberapa diantaranya berhasil membangun kerjasama dengan baik dan menjaga keberlangsungan kerja, sehingga hak dan kewajiban masing masing dilaksanakan secara simbang.

Upah dalam perburuhan merupakan hal sensitif yang acapkali memicu konflik, sebab itu dibutuhkan aturan-aturan yang jelas yang melindungi masing-masing pihak memperoleh hak-haknya. Islam sebagai agama yang mengatur segala bentuk interaksi ummat, telah menetapkan aturan-aturan yang jelas mengenai upah dan hal-hal yang berkaitan dengannya, sejatinya, bila aturan-aturan dalam hukum Islam ini diaplikasikan dalam hubungan antara pengusaha dan buruh, ada jaminan bahwa konflik dapat terantisipasi dan dampaknya bisa dicegah.

Salah satu perusahaan yang menurut penulis cukup berhasil membangun hubungan dengan para buruh adalah perusahaan kapas PT. Bumi Wahyu Jaya Abadi yang berlokasi di desa Pringapus kabupaten Semarang, hal ini nampak dari kondisi perusahaan yang relatif stabil –bahkan cenderung berkembang, meskipun sempat mendapat tekanan oleh krisis global pada 2009 yang berujung pada kebijakan perusahaan memotong gaji karyawan dengan besaran tertentu, namun perusahaan dapat mengomunikasikannya kepada karyawan dengan baik.

Berangkat dari pengamatan sederhana tersebut, penulis tertarik melakukan penelitian tentang sistem pengupahan buruh pada perusahaan tersebut dalam perspektif hukum Islam, penelitian ini merupakan penelitian lapangan menggunakan pendekatan normatif dalam menganalisa data yang dikumpulkan dengan al Quran, hadis dan hasil ijtihad para ulama’ sebagai pijakan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bentuk kerjasama antara perusahaan dengan karyawan dapat dikelompokkan pada akad ijarāh, sistem pengupahan pada perusahaan kapas PT. Bumi Wahyu Jaya Abadi sudah berlaku sejalan dengan aturan-aturan dan ketentuan-ketentuan yang mengaturnnya dalam hukum Islam, hal ini ditunjukkan oleh adanya pemenuhan syarat dan rukun akad ijaroh yang meliputi pengakad (pengusaha dan karyawan), shighat akad (pengajuan surat lamaran pekerjaan dan surat penerimaan kerja) dan obyek akad (upah dan pekerjaan)

Page 3: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh
Page 4: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh
Page 5: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh
Page 6: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN

Penyusunan transliterasi Arab-Latin dalam penelitian ini menggunakan

transliterasi dari keputusan bersama Menteri Agama RI dan Menteri Pendidikan

dan Kebudayaan RI No. 158 Tahun 1987 dan No. 0543 b/U/1987. Secara garis

besar uraiannya adalah sebagai berikut:

1. Konsonan Tunggal

Huruf Arab NamaNamaNamaNama Huruf latinHuruf latinHuruf latinHuruf latin Keterangan

Alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

ba>’ B -

� ta>’ T -

� s\a’ s\ s (dengan titik di atas)

� ji>m J -

� h}a>’ H} h (dengan titik di bawah)

� kha>’ Kh -

da>l D -

z\a>l Ż z (dengan titik di atas)

� ra>’ R -

� za>’ Z -

si>n S -

Page 7: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

vii

� syi>n Sy -

� s}a>d S} s (dengan titik di bawah)

� d}a>d D} d (dengan titik di bawah)

� t}a>’ T} t (dengan titik di bawah)

� z}a Z} z (dengan titik di bawah)

� ‘ain ‘ koma terbalik

� Gain G -

� fa>’ F -

� qa>f Q -

� ka>f K -

� la>m L -

� mi>m M -

� nu>n N -

� Wawu W -

� ha>’ H -

� Hamzah ’ apostrof (tetapi tidak dilambangkan apabila terletak di awal kata)

� ya>’ Y -

Page 8: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

viii

2. Vokal

Vokal bahasa Arab seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal

tunggal atau monoftong dan rangkap atau diftong.

a. Vokal Tunggal

Vokal tunggal bahasa Arab lambangnya berupa tanda atau harakat,

transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

����� Fath}ah a a

����� Kasrah i i

����� D{ammah U u

Contoh:

����� - kataba ���� � - yaz\habu

������ - su’ila ������ - z\ukira

b. Vokal Rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa

gabungan antara harakat dan huruf, transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

� ……َ Fath}ah dan ya ai a dan i

� ……َ. Fath}ah dan wa>wu au a dan u

Contoh:

������ - kaifa � ���� - haula

Page 9: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

ix

3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang berupa harkat dan huruf,

transliterasinya berupa huruf dan tanda:

Tanda Nama Huruf Latin Nama

��� �\� Fath}ah dan alif Atau alif Maksu>rah

a> a dengan garis di atas

��� Kasrah dan ya i> i dengan garis di atas

��� � D{ammah dan wa>wu u> u dengan garis di atas

Contoh:

�!��� - qa>la �!��� - qi>la

�"�#$ - rama> ��%��� - yaqu>lu

4. Ta’ MarbutMarbutMarbutMarbut}} }}ahahahah

Transliterasi untuk ta’ marbutah ada dua:

a. Ta’ Marbut}ah hidup

Ta’ Marbut}ah yang hidup atau yang mendapat harakah fathah, kasrah dan

dammah, transliterasinya adalah (t).

Contoh: �&�'( )�*�+�"���, - fi> al-madrasati b. Ta’ Marbut}ah mati

Ta’ marbutah yang mati atau mendapat harakat sukun translitrasinya adalah (h)

Contoh: �-�.�/�, - T}alh}ah

Page 10: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

x

c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh kata yang

menggunakan kata sandang “al” serta bacaan kedua kata itu terpisah maka

ta’ marbutah itu ditransliterasikan dengan ha/h.

Contoh: �"���0�'( ,�123, - raud}ah al-jannah

5. Syaddah (TasydiTasydiTasydiTasydi>> >>dddd)

Syaddah atau tasydi>d yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan

dengan sebuah tanda syaddah, dalam transliterasi ini tanda syaddah tersebut

dilambangkan dengan huruf yang sama dengan huruf yang diberi tanda

syaddah itu.

Contoh: �"24�3� - rabbana> �5�627 - nu’imma

6. Kata Sandang

Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf

Namun, dalam transliterasi ini kata sandang itu tidak dibedakan atas kata .“ ال“

sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti oleh

huruf qomariyyah. Dan kata sandang ditulis terpisah dari kata yang

mengikutinya dan dihubungkan dengan tanda (-)

Contoh:

2�'(�8�� - al-Rajulu 29'(:;��+�< - al-Sayyidatu

Contoh:

�'(�%�.�7 - al-Qalamu �'(�=�+�> - al-Badi>’u

Page 11: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

xi

7. Hamzah

Sebagaimana dinyatakan di depan, hamzah ditransliterasikan dengan

apostrof. Namun itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di

akhir kata. Bila terletak di awal kata, hamzah tidak dilambangkan, karena

dalam tulisan Arab berupa alif.

Contoh:

�?�)@A syai’un �B�#���C umirtu

23'(���A al-Nau’u �D�E�F���G� ta’khuz\u>na

8. Penyusunan kata atau kalimat

Pada dasarnya setiap kata, baik fi’il (kata kerja), isim atau huruf,

ditulis terpisah. Hanya kata-kata tertentu yang penyusunannya dengan huruf

Arab sudah lazim dirangkaikan dengan kata lain, karena ada huruf Arab atau

harakat yang dihilangkan. Dalam transliterasi ini penyusunan kata tersebut

ditulis dengan kata perkata.

Contoh:

��;HIG �J( �'�K�� �F���� 2�'(;L(�!�M - wa inna Allah lahuwa khairu al-Ra>ziqi>n

�&�E���&�'( (��N���� �� �'(�*�O��G( - fa’aufu> al-Kaila wa al- Mi>za>n

9. Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam

transliterasi ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital

seperti yang berlaku dalam EYD, seperti huruf kapital yang digunakan untuk

menuliskan huruf awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu

Page 12: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

xii

didahului oleh kata sandang, maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap

harus awal nama diri tersebut, bukan huruf awal kata sandangnya.

Contoh:

���#�# ��/2*P+ ;HIQ �"��R�� - wama> Muhammadun illa> Rasu>l

;HIG �B2��� �4��ST ���0�> �'23.�;U - inna awwala baitin wudi‘a linna>si

Page 13: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

xiii

MOTTO DAN PERSEMBAHANMOTTO DAN PERSEMBAHANMOTTO DAN PERSEMBAHANMOTTO DAN PERSEMBAHAN

� !" #$ %!" � &'()* ],)- �./0[

�/!*� 2/34 #5 67*� 8)*

9#:*� 8'(*� 6; 67*�

]<=/> ?=,@[

Sebuah persembahan untuk : Ayah dan Ibu tercinta..

Guru-guruku yang mulia..

Segenap keluarga..

hubby..

Page 14: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

xiv

KATA PENGANTAR

7�V�'( WX�'( J( 794 +K?B� Y+V� J( QH Z'H Q GB +K?B [ Z�*\] T'�6D� Z'^8 �8 J +*_(

Z'��"� Y+=] (+*` GB �aB +! �'( +*` �5+�� $.] b"�4� 7.�� �c 7K.'( [+ � <a�K8 dV J( e + �8� ,#f( gh5� ,'���'( i.4� ,5�#f( ,#f( W# Z4 J( �

+64 �#B [(jk� (�l4

Dengan rahmat dan anugerah Allah SWT yang senantiasa mengiringi

penulis, setelah mencurahkan segenap tenaga dan fikiran selama beberapa waktu,

alhamdulillah penulisan skipsi ini dapat penulis selesaikan.

Skripsi yang berjudul “Perspektif Hukum Islam terhadap Sistem Upah

Buruh pada PT. Bumi Wahyu Jaya Abadi di Desa Pringapus Kabupaten

Semarang” ini jauh dari kata sempurna, oleh karenanya, penulis senantiasa

berharap kepada siapapun yang membaca dan menelaah skripsi ini berkenan

memberikan masukan, saran dan koreksi terhadap apa saja yang dipandang perlu.

Penulisan skripsi ini sejatinya tidak dapat diselesaikan oleh penulis sendiri,

skripsi ini terselesaikan dengan bantuan banyak pihak yang telah berkenan

memberikan sumbangsih dan dukungan baik waktu, fikirann maupun bantuan

lainnya, oleh karenanya, penulis merasa perlu menyampaikan ungkapan

terimakasih sedalam-dalamnya kepada :

1. Bapak Prof. Drs. Yudian Wahyudi, MA. PhD. selaku Dekan Fakultas

Syari’ah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Riyanta, M.Hum. selaku Ketua Jurusan Muamalat dan Dosen

Pembimbing I yang dengan ikhlas meluangkan waktu disela-sela

kesibukannya untuk membantu, mengarahkan, dan membimbing penyusun

dalan penulisan maupun penyelasaian skripsi ini.

3. Bapak Gusnam Haris, S.Ag., M.Ag, selaku Dosen Pembimbing II yang

selalu memotivasi, memberikan arahan dan bimbingan dalam penyusunan

skripsi ini.

Page 15: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

xv

4. Ibu Hj. Fatma Amilia, S.Ag. M.S.I selaku Penasehat Akademik yang turut

berperan memberikan kemudahan dan semangat untuk studi dan

penyusunan skripsi ini.

5. Romo KH. Ahmad Warson Munawwir beserta keluarga yang turut

mamberikan nasehat-nasehat dan do’anya kepada penulis.

6. Keluarga tercinta, Bapak H. M. Mistari dan Ibu Hj. Umi Halimah,

terimakasih atas limpahan kasih sayang dan do’a tiada henti, yang telah

berjuang dengan segala kemampuan untuk kelancaran studi penulis dan

memberikan motivasi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Mbak Ipuk atas nasehat dan arahannya, dan mas Thowus atas kesediaan

meluangkan waktu di sela kesibukannya, thank’s for support. My Twin

Zulfa Raihanatin atas kebersamaan yang selalu hangat. Adik-adikku

tersayang, Tomi, Alya dan Tino yang selalu menghidupkan hari dengan

canda dan tawa.

7. Hubby, Ibadurrohman yang senantiasa menyayangiku dan menyertaiku

dengan kesabaran dan pengertiannya, atas waktu dan curahan tenaga dan

fikiran.

8. Mami Widya, Uqoh, Dede’, dan segenap sahabat dan teman-teman, atas

kebersamaan dan segala hal yang terjadi dalam bingkai persahabatan.

Penulis hanya bisa berdoa berpengharapan semoga semua bantuan,

dukungan dan motivasi, dicatat sebagai ibadah di sisi Allah SWT.

Jazakumullah khoiron.

Yogyakarta, 9 Maret 2010

Penyusun,

Ulfah Masturoh

Page 16: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

xvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................................... i

ABSTRAKSI ....................................................................................................................................................... ii

HALAMAN NOTA DINAS ................................................................................................................... iii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................................. v

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB LATIN ................................................................. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................................................................................. xiii

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................ xiv

DAFTAR ISI ................................................................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ……………………………......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah .................................................................................................. 1

B. Pokok Masalah ………………………............................................................................. 7

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian …………............................................................... 7

D. Telaah Pustaka ……………………………............................................................................ 7

E. Kerangka Teoritik .................................................................................................................. 11

F. Metode Penelitian ................................................................................................................. 16

G. Sistematika Pembahasan …………………….................................................................. 18

BAB II UPAH KERJA DALAM ISLAM ............................................................................... 20

A. Pengertian Upah dalam Hukum Islam …………….............................................. 20

1. Pengertian Upah .......................................................................................................... 20

Page 17: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

xvii

2. Dasar Hukum Upah ................................................................................................... 21

B. Bentuk dan Syarat-Syarat Upah ................................................................................. 24

1. Bentuk Upah .................................................................................................................. 24

2. Syarat-Syarat Upah ................................................................................................... 25

C. Upah dalam Akad Ijārah ……………………................................................................. 26

1. Pengertian Akad Ijārah …………………............................................................... 26

2. Pembagian Ijārah ......................................................................................................... 27

3. Rukun dan Syarat Ijārah ......................................................................................... 29

4. Pembagian Kerja ......................................................................................................... 32

5. Hak dan Kewajiban Pekerja ............................................................................... 32

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG SISTEM PENGUPAHAN DI

PT. BUMI WAHYU JAYA ABADI DESA PRINGAPUS

KABUPATEN SEMARANG ....................................................................................... 34

A. Gambaran Umum ............................................................................................................... 34

B. Pelaksanaan Kerja ............................................................................................................. 36

1. Perjanjian Kerja ........................................................................................................ 37

2. Pokok-pokok Kewajiban Kerja ...................................................................... 39

3. Larangan bagi Pekerja ….………......................................................................... 42

4. Hari Kerja, Jam Kerja dan Jam Istirahat ................................................ 43

C. Sistem Pengupahan ............................................................................................................. 45

1. Jenis Pekerjaan ……………………………............................................................... 46

2. Pengupahan ................................................................................................................ 48

Page 18: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

xviii

BAB IV ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM

PENGUPAHAN PT. BUMI WAHYU JAYA ABADI DESA

PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG …………................................ 55

A. Akad ............................................................................................................................................. 55

B. Sistem Pengupahan ........................................................................................................... 66

BAB V PENUTUP ………………………………………………............................................................. 77

A. Kesimpulan ………………………………………................................................................. 77

B. Saran …………….……………………………………................................................................ 78

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................................. 79

LAMPIRAN-LAMPIRAN ........................................................................................................................ 76

1. Terjemah Teks Arab ………....................................................................................... 83

2. Biografi Ulama’ ……………….......................................................................................... 86

3. Curriculum Vitae ………................................................................................................ 88

Page 19: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam hubungannya dengan orang lain, manusia memerlukan tatanan

hidup yang mengatur, memelihara dan mengayomi hubungan-hubungan antara

hak dan kewajiban antar sesama manusia, untuk menghindari benturan-benturan

kepentingan yang mungkin terjadi. Tatanan hukum yang mengatur hubungan

antara hak dan kewajiban manusia dalam kehidupan bermasyarakat disebut

muamalah.1

Salah satu bentuk muamalah adalah perjanjian kerja atau kesepakatan

kerja bersama antara manusia sebagai penyedia jasa manfaat atau tenaga pada

satu pihak, dengan manusia lain sebagai penyedia pekerjaan dipihak lain. Hal

demikian dilakukan guna melakukan suatu produksi, dengan ketentuan pihak

pekerja akan mendapatkan kompensasi berupa upah. Kegiatan itu dalam literatur

fiqh disebut dengan akad ijārah al-‘af’āl, yaitu sewa menyewa jasa tenaga

manusia.2

1 Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Mu’amalat, edisi revisi (Yogyakarta: UII Press,

2000), hlm. 7

2 Abdurrahman al-Jāziri, Kitab al-Fiqh ‘Alā al- Mazāhib al-Arba’ah (Beirut: Dār al Fikr, 2003), III: 73

Page 20: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

2

Dalam konteks ke-Indonesiaan, kerjasama tersebut disebut dengan

‘perjanjian perburuhan’. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No.13

tahun 2003 Pasal 1 Ayat 21, yang disebut dengan perjanjian kerja adalah:

“Perjanjian kerja bersama adalah perjanjian yang merupakan hasil

perundingan antara serikat pekerja atau serikat buruh atau beberapa serikat

pekerja atau serikat buruh yang tercatat pada instansi yang bertanggung jawab

di bidang ketenagakerjaan dengan pengusaha, atau beberapa pengusaha atau

perkumpulan pengusaha yang memuat syarat-syarat kerja, hak dan kewajiban

kedua belah pihak”.3

Perjanjian kerja di atas, juga terjadi pada PT. Bumi Wahyu Jaya Abadi di

Desa Pringapus Kabupaten Semarang. Perusahaan ini pada mulanya adalah

perusahaan perseorangan yang memproduksi “kapas willow”, secara sederhana

kapas willow adalah campuran beberapa bahan kapas kotor yang telah

dibersihkan kotoran-kotorannya. Sebagai sebuah perusahaan, perusahaan kapas

ini melakukan kegiatan produksi dan melahirkan lapangan kerja, sehingga perlu

diciptakan suasana kerjasama yang kondusif.

Perusahaan kapas ini menggunakan mesin dalam proses produksinya,

mesin ini disebut mesin willow. Adapun para tenaga kerja bertugas menjalankan

mesin ini, mereka terdiri dari laki-laki dan perempuan. Sistem penggajian

buruhnya dilakukan dengan sistem harian, dibayarkan setiap akhir minggu, tetapi

dalam satu bulan sekali ada pembayaran premi. Upah perhari untuk buruh laki-

3 Pasal 1 ayat (21)

Page 21: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

3

laki Rp.32.500,- dan upah buruh perempuan Rp. 27.500,-. Perbedaan besar upah

antara laki-laki dan perempuan ini berdasarkan pertimbangan bahwa pada

umumnya kemampuan laki-laki dan perempuan sangatlah berbeda, sehingga

berpengaruh pula pada produksi yang dihasilkan.

Pada dasarnya, hubungan antara perusahaan dan pekerja adalah hubungan

saling membutuhkan, di satu sisi para pekerja membutuhkan lapangan pekerjaan

sebagai sumber pendapatan, sehingga dapat digunakan untuk memenuhi

kebutuhan pribadi atau keluarga, sementara perusahan membutuhkan tenaga para

pekerja untuk menjaga keberlangsungan kegiatan produksi. Mengingat adanya

hubungan saling membutuhkan ini, maka perlu kiranya dilakukan kesepakatan

kerja antara perusahaan dan karyawan. Hal ini sangatlah membantu agar tidak

terjadi hal-hal yang menimbulkan kerugian bagi kedua belah pihak. Pada

kenyataannya sangatlah sulit mewujudkan kondisi dimana perusahaan dan

karyawan mendapatkan semua yang diharapkan.

Dalam pelaksanaannya, upah yang ada dalam perusahaan kapas ini

meliputi dua jenis, yaitu:

1. Upah harian, adalah upah yang diterima tiap karyawan perhari Rp. 27.500,-

sampai Rp. 32.500,- dihitung jumlah hari masuk kerja dan dimulai jam 08.00

WIB selesai jam 16.00 WIB yang pembayarannya dilaksanakan satu minggu

sekali.

Page 22: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

4

2. Upah bulanan, adalah upah yang dihitung jumlah 26 hari kerja yang

bayarannya dilaksanakan satu bulan sekali. Sebesar Rp. 715.000,- hingga Rp.

845.000,-

Selain dari upah di atas, pihak perusahaan juga memberikan tunjangan-

tunjangan kepada pekerja yang bekerja dalam perusahaan. Tunjangan-tunjangan

tersebut adalah:

1. Tunjangan makan, diberikan kepada pekerja setiap hari kerja yaitu satu kali

sehari dan diberikan dalam bentuk makanan dan minuman pada jam istirahat

ditempat yang telah disediakan.

2. Tunjangan pengobatan, diberikan kepada pekerja yang sakit.

Sesungguhnya Islam menghendaki perubahan masyarakat yang

berimbang, untuk itu kompromi antara karyawan dan perusahaan dianggap

sebagai prasyarat yang hakiki. Persoalan perencanaan yang mencakup persiapan,

pengembangan dan kesejahteraan pekerja masih menjadi masalah utama dan titik

temu itu ada pada prinsip keadilan itu sendiri.

Persoalan kesejahteraan pekerja masih menjadi masalah utama dalam

dunia kerja di Indonesia. Oleh karena itu salah satu usaha pemerintah untuk

menyejahterakan karyawan adalah dengan menetapkan UMP (Upah Minimum

Provinsi). Ini merupakan respon dari kenyataan yang menunjukkan banyak

perusahaan yang tidak memberikan upah dengan layak terhadap karyawannya.

Page 23: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

5

Mereka bekerja dengan harapan memperoleh sejumlah uang, dan upahlah yang

menjadi motif utama mereka bekerja.

Standarisasi upah minimum sesuai ketentuan Upah Minimum Provinsi

(UMP) untuk Daerah Jawa Tengah tahun 2009 adalah sebesar Rp. 840.000/ bulan,

dengan ketentuan, dalam satu hari jumlah waktu bekerja adalah 10 jam, satu

minggu dihitung 6 hari, satu bulan dihitung 26 hari dan satu tahun dihitung 300

hari. Ini sebagai patokan yang sebaiknya diperhatikan oleh para pengusaha dalam

pemberian upah.4

Pada dasarnya manusia bekerja adalah untuk memenuhi kebutuhan

(mencari nafkah), ini berarti bahwa ada suatu hubungan timbal balik antara

pekerja dan orang yang mempekerjakannya, pihak pekerja memberikan

pengetahuan, ketrampilan, tenaga dan waktunya untuk berkarya pada perusahaan

atau tempat ia bekerja, di lain pihak perusahaan harus memberikan imbalan

sebagai kompensasinya. Imbalan itu akan diberikan oleh perusahaan bila tercapai

tujuan dan sasaran dari perusahaan itu sendiri, yang pada gilirannya

memungkinkan perusahaan dapat mempertahankan eksistensinya, tumbuh dan

berkembang baik secara kuantitatif maupun kualitatif.

Prinsip inilah yang hendaknya mendasari hubungan antara perusahaan dan

buruhnya, tak terkecuali oleh PT. Bumi Wahyu Jaya Abadi, namun karena

perusahaan mengalami masalah yang berkenaan dengan kemunduran pemasaran

4 Data tahun 2009 Ditjen Binawas Depnakertrans.

Page 24: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

6

serta kondisi perekonomian Indonesia yang tidak stabil akibat krisis ekonomi

global pada tahun 2009, maka PT. Bumi Wahyu Jaya Abadi di Desa Pringapus

Kabupaten Semarang mengeluarkan kebijakan-kebijakan tentang upah. Inti dari

kebijakan tersebut, di antaranya adalah potongan upah setiap karyawan, baik upah

harian maupun bulanan yang besarnya disesuaikan dengan kondisi keuangan

perusahaan. Pada dasarnya dampak dari krisis ekonomi tersebut tidak hanya

berimbas pada perusahaan kapas saja, akan tetapi pada perusahaan-perusahaan

yang lain juga, khususnya pada perusahaan kapas yang mengeluarkan kebijakan-

kebijakan untuk menyelamatkan perusahaan. Banyak juga perusahaan yang

mengambil jalan gulung tikar, karena tidak dapat menjalankan perusahaannya.

Berdasarkan pada uraian diatas, maka penulis memandang bahwa kondisi

tersebut perlu diteliti lebih jauh, baik berkenaan dengan perjanjian kerjasama

maupun sistem pemberian upahnya. Namun demikian penelaahan terhadap

permasalahan di atas didasarkan pada sudut pandang hukum Islam.

Berpijak dari latar belakang yang dipaparkan di atas, penyusun tertarik

untuk meneliti lebih dalam mengenai permasalahan ini dalam bentuk skripsi

dengan judul PERSPEKTIF HUKUM ISLAM TERHADAP SISTEM UPAH

BURUH PADA PT. BUMI WAHYU JAYA ABADI DI DESA PRINGAPUS

KABUPATEN SEMARANG

Page 25: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

7

B. Pokok Masalah

Dari pemaparan di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan yang

dibahas pada penelitian ini, pokok masalahannya adalah: Bagaimanakah

pandangan hukum Islam terhadap sistem pengupahan buruh di PT. Bumi Wahyu

Jaya Abadi di Desa Pringapus Kabupaten Semarang?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah menjelaskan pandangan hukum Islam

tentang realisasi sistem pengupahan PT. Bumi Wahyu Jaya Abadi di Desa

Pringapus Kabupaten Semarang.

Adapun kegunaan dari penelitian ini adalah:

1. Sebagai sumbangan pemikiran dan kerangka acuan tentang sistem

pengupahan di PT. Bumi Wahyu Jaya Abadi di Desa Pringapus Kabupaten

Semarang.

2. Sebagai kontribusi hazanah ke-Islam-an tentang kerja dan pengupahannya,

khususnya bagi para pihak yang terlibat di dalam perusahaan PT. Bumi

Wahyu Jaya Abadi di Desa Pringapus Kabupaten Semarang antara pengelola

perusahaan dan karyawan.

D. Telaah Pustaka

Pelaksanaan kerja dalam kerangka hukum Islam termasuk dalam akad

sewa menyewa (Ijārah). Kajian tentang pelaksanaan kerja telah banyak dilakukan

oleh para penulis maupun peneliti-peneliti terdahulu. Diantaranya, Umi Khoiriyah

Page 26: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

8

menulis penelitian dengan judul “Pelaksanaan Perjajian kerja di PT Primisima

Medari Sleman Yogyakarta dalam Perspektif Hukum Islam”, dalam Skripsi ini

dibahas tentang perjanjian kerja antara karyawan dan pihak pengelola perusahaan

dalam kerangka hukum Islam.5

Adapun kajian tentang upah dapat dirujukan pada beberapa Skripsi

berikut.

1. Skripsi yang ditulis oleh Asrori dengan judul “Tinjauan Hukum Islam

Terhadap Upah Pekerja Borongan di PT. Gudang Garam Kediri”. Dalam

skripsi ini dipaparkan tentang sistem pengupahan dalam pekerjaan borongan

bagi buruh yang dikaitkan dengan ketentuan Upah Minimum Regional

(UMR) Kabupaten Kediri.6

2. Skripsi yang ditulis oleh Muhammad Lathief Fakhrudin dengan judul

“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan pembayaran upah Bagi

Pengrajin Tas Anyaman di Desa Sukoreno Kabupaten Kulonprogo”. Bahasan

skripsi ini ditekankan pada kurang jelasnya akad yang dilaksanakan sehingga

salah satu pihak seringkali ingkar janji (wanprestasi).7

5 Umi Khoiriyah, “Pelaksanaan Perjajian kerja di PT Primisima Medari Sleman Yogyakarta

dalam Perspektif Hukum Islam” , Skripsi, Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2001

6 Asrori, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Upah Pekerja Borongan di PT. Gudang Garam Kediri” , Skripsi, Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 1997

7 Muhammad Lathief Fakhrudin, “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan pembayaran upah Bagi Pengrajin Tas Anyaman di Desa Sukoreno Kabupaten Kulonprogo”, Skripsi, Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 1998

Page 27: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

9

3. Skripsi yang ditulis oleh Muhammad Nadzief dengan judul “Prinsip Keadilan

Islam Terhadap Sistem Upah di Desa Pekajangan Kabupaten Pekalongan.

Dalam Skripsi ini dibahas tentang sistem pengupahan bagi pekerja borongan

di Koperasi Batik Desa Pekajangan Kabupaten Pekalongan. Ia berkesimpulan

bahwa sistem tersebut telah sesuai dengan kriteria keadilan dalam Islam dan

sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) Kabupaten Pekalongan tahun

1999. Hal ini dapat dilihat pada perkembangan dan meningkatnya tingkat

kesejahteraan hidup para pekerja.8

Sistem pengupahan juga disinggung dalam Undang-Undang No. 13 Tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan, pada Pasal 1 (3), yang menyatakan: “pekerja atau

buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan

dalam bentuk lain”.9 Di dalam undang-undang ini diatur juga mengenai waktu

kerja, upah dan sebagainya. Untuk memperjelas hak dan kewajiban karyawan dan

perusahaan terlebih mengenai upah, maka sangatlah perlu diadakan perjanjian

kerja antara keduanya. Perjanjian kerja adalah perjanjian pihak satu, karyawan,

mengikatkan diri untuk bekerja kepada pihak lain, perusahaan atau menejer,

selama waktu tertentu dengan menerima upah atau gaji.10

8 Muhammad Nadzief, “Prinsip Keadilan Islam Terhadap Sistem Upah di Desa Pekajangan

Kabupaten Pekalongan”, Skripsi, Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2000

9 Undang-Undang Ketenagakerjaan, Nomor: 13 Tahun 2003 (t.p: Pustaka Widyatama, t.t), hlm 4

10 Imam Soepomo, Kitab Undang-Undang Hukum Perburuhan (Jakarta: Jambatan, 1976), hlm. 39

Page 28: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

10

Oleh karenanya, pembahasan skripsi ini lebih difokuskan pada sistem

pelaksanaan upah beserta kelayakan pengupahannya menurut hukum Islam

maupun norma-norma Islam.

Disamping merujuk pada skripsi-skripsi di atas, Penulis merasa perlu juga

meninjau beberapa buku yang bisa dijadikan rujukan pertimbangan dalam

menyusun skripsi ini. Hal demikian dilakukan guna memperoleh pembahasan

yang lebih komprehensif dan valid.

Berbicara mengenai upah dalam perspektif hukum Islam, belum ada buku

yang menjelaskan secara mendetail persoalan upah, kecuali hanya dijadikan sub

bab dari bagian muamalah secara umum, di antara beberapa buku itu adalah Asas-

Asas Hukum Mu’amalat karya A. Azhar Basyir11, Norma dan Etika Ekonomi

Islam karya Yusuf Qardhawy12, Sistem Ekonomi Islam karya Taqqiyyun An-

Nabhany13.

Semua pustaka di atas tidak menjelaskan secara terperinci mengenai upah,

tetapi hanya disebutkan hanya norma dan moral yang bersangkutan dengan upah,

diantaranya upah harus jelas jumlah dan bentuknya, upah harus dalam kerangka

keadilan, amanah atau pertanggungjawaban, buku-buku ini tidak menjelaskan

11 Ahmad Azhar Basyir, Asas-Asas Hukum Mu’amalat, edisi revisi (Yogyakarta: UII Press,

2000)

12 Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, alih bahasa Zainal Arifin dan Dahlia Husaini, Penyunting M. Sholihat, cet. I (Jakarta: Risalah Gusti, 1997)

13 Taqiyyudin An-Nabhani, Sistem Ekonomi Islam, alih bahasa Redaksi Al Azhar Press (Al Azhar Press, Bogor: 2009)

Page 29: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

11

bagaimana tingkat upah minimum dan maksimum serta bagaimana menetapkan

upah buruh.

Buku yang banyak memberikan informasi tentang konsep upah dalam

Islam adalah dua buku karya Afzalurrahman yang berjudul Doktrin Ekonomi

Islam dan Muhammad Sebagi Pedagang.14 Buku ini banyak menjelaskan

mengenahi upah dari mulai definisi sampai pada bagian upah yang harus di

berikan.

E. Kerangka Teoritik

Sebelum membahas tentang sistem upah buruh pada PT. Bumi Wahyu

Jaya Abadi, Penyusun terlebih dahulu akan menguraikan tentang sistem

pengupahan itu sendiri. Sistem secara bahasa adalah metode atau cara yang

teratur (untuk melakukan sesuatu). Jadi sistem pengupahan adalah metode atau

cara yang dilakukan oleh perusahaan, dalam hal ini majikan atau pengusaha

dalam memberikan upah kepada pekerja.

Upah adalah harga yang harus dibayarkan kepada buruh atau pekerja atas

jasanya dalam produksi kekayaan. Sebagaimana faktor produksi lainnya, imbalan

yang diberikan kepada tenaga kerja atas jasanya disebut upah. Dengan kata lain,

upah adalah harga dari tenaga kerja yang dibayarkan atas jasa para pekerja atau

buruh dalam produksi. Menurut professor Benham, upah dapat didefinisikan

14 Afzalurrahman, Muhammad Sebagai Pedagang, alih bahasa Dewi Nurjulianti, Cet. IV

(Jakarta: Yayasan Swarna Bhumi, 2000) dan Doktrin Ekonomi Islam alih bahasa Dewi Nurjulianti (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Wakaf, 1999)

Page 30: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

12

sebagai sejumlah uang yang dibayarkan oleh orang yang memberikan pekerjaan

kepada seorang pekerja atas jasanya sesuai dengan perjanjian.15

Prinsip-prinsip persamaan untuk semua ini ditentukan dalam firman Allah

yang berbunyi:

16 ������� � ������

Dalam pelaksanaan perburuhan sering dijumpai masalah-masalah yang

timbul, baik yang menyangkut tentang kebijaksanaan-kebijaksanaan maupun

yang lainnya. Islam memandang hal ini dengan memberikan persepsi yang baik

dan tepat karena Islam mengandung unsur-unsur yang luhur dan menjunjung

tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan. Dengan demikian berarti terkandung

esensi penghargaan terhadap hasil kerja dan jerih payah yang telah dilakukan.

Ketentuan ini terkandung dalam kaidah fiqh yang berbunyi:

17 �� �� ��� �

Hukum yang ditetapkan oleh syari’at, semata-mata hanya untuk

mengawasi segala macam persoalan pencapaian maslahat serta kesejahteraan

manusia. Oleh karena itu, untuk memecahkan persoalan upah yang terdapat dalam

15 Afzalurrahman, Doktrin Ekonomi Islam alih bahasa Dewi Nurjulianti (Yogyakarta: PT.

Dana Bhakti Wakaf, 1999), hlm. 361

16 Al- Baqarah (2): 279

17 Asyumi A Rahman, Qaidah-qaidah Fiqh, cet. I (Jakarta: Bulan Bintang, 1976), hlm. 90

Page 31: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

13

penyusunan karya ilmiah ini, penyusun mengembalikan persoalan tersebut kepada

prinsip kemaslahatan atau maslahah mursalah.

Maksud dari maslahah mursalah tersebut tidak lain untuk mewujudkan

kemaslahatan manusia, yakni menarik manfaat dan menolak kemadlaratan.

Kemaslahatan tidak terbatas pada macamnya maupun jumlahnya, akan tetapi

mengikuti dan sesuai dengan perkembangan atau kondisi masyarakat.

Selanjutnya untuk memberikan jaminan jangka panjang yang menyangkut

kepentingan para pekerja ataupun manajemen agar tidak membawa dampak yang

tidak baik bagi konsumen karena ada peningkatan harga, maupun bagi perusahaan

sendiri agar tidak menjadi lemah karena penghasilan berkurang yang disebabkan

dengan adanya pembengkakan upah, maka upah yang diberikan haruslah

mempunyai karakteristik yang baik dalam arti saling menguntungkan antara pihak

buruh maupun perusahaan. Menurut G. Kartasaputra, karakteristik upah adalah

sebagai berikut:

1. Upah harus menjamin upah minimum, sehingga buruh tidak berkurang

kesejahteraannya, menyangkut kebutuhan-kebutuhan yang tidak terpenuhi.

2. Upah tersebut diterima dan disetujui oleh para buruh dengan penuh kesadaran.

3. Upah mencerminkan apresiasi kemampuan dan kemajuan para buruh.

4. Upah dirinci sesederhana mungkin sehingga mudah dipahami oleh para buruh.

5. Upah haruslah fleksibel dalam menghadapi perubahan-perubahan yang tidak

diharapkan.

Page 32: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

14

6. Upah hendaklah dapat memotifasi peningkatan kuantitas produk tanpa

menurukan kualitasnya.

7. Sistem pengupahan harus dapat dirasakan berkeadilan dan berkemanusiaan

baik oleh buruh maupun pengusaha.18

Adapun karakteristik upah dalam hukum Islam yaitu:

1. Upah harus bernilai dan ditentukan besarnya

Ketentuan ini merupakan consensus dari para pakar Fiqh, dasar hukum

ketentuan ini adalah:

��� ������ �� �� ���� ����� 19

Imam Hanafi menambahkan ketentuan lain yaitu harus menentukan tempat

pembayaran upah jika upah membutuhkan sarana angkutan atau biaya yang

lain.20 Sementara Mazhab Syafi’i mensyaratkan ditentukannya jenis upah,

macam upah dan sifat upah.21

2. Upah bukan dalam bentuk jasa yang sejenis dengan jasa yang disepakati.

18 G. Kartasaputra, dkk, Hukum Perjanjian di Indonesia Berlandaskan Pancasila, cet. III

(Jakarta, Sinar Grafika, 1992), hlm. 102

19 Muhammad bin Ismail al-Kahlāni, Subul as-salām Syarh Bulūgh al-Marōm, (Beirut: Dār El Fikr 1993) Hlm. 77

20 Wahbah Zuhaily, al-Fiqh al-Islāmy wa Adillatuh, (Beirut: Dar El Fikr 2007) V: 3823

21 Abdurrahman Al Jaziry, Kitāb al-Fiqh…, III: 84

Page 33: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

15

Seperti mengupah pekerjaan jasa pembantu rumah tangga dengan imbalan

jasa yang sama, jasa laundry dengan laundry, dalam Mazhab Hanafi

kesepakatan semacam ini dianggap bentuk riba.22

Dalam bidang muamalah Islam mensyari’atkan, apabila manusia

melaksanakan salah satu di antara cabang muamalah hendaknya dilakukan secara

jelas. Maksudnya dapat diselenggarakan menurut cara apa saja yang dapat

menunjukkan maksud kehendaknya, sehingga bagi pihak-pihak yang mengadakan

akad atau pernyataan kesepakatan berserikat dapat menerima haknya.

Dalam al- Qur’ān disebutkan:

23 � � � !� �!"#$ �� ���� ����% �! &�

Di samping itu, masyarakat pada saat mengadakan akad apa saja dengan

orang lain disyaratkan adanya unsur kerelaan dengan kedua belah pihak, bukan

unsur yang dimunculkan pada saat mengadakan akad tersebut. Pernyataan ini

sesuai dengan salah satu prinsip muamalah yang mengatakan, bahwa muamalah

dilaksanakan atas dasar sukarela tanpa mengandung unsur paksaan.

22 Wahbah Zuhaily, al-Fiqh al-Islāmy…,V: 3827

23 Al- Māidah (5): 1

Page 34: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

16

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian skripsi ini adalah penelitian lapangan (field research)

yaitu mencari data secara langsung dilapangan dengan melihat dari dekat

obyek yang diteliti. Dalam hal ini tentang pelaksanaan upah buruh pada PT.

Bumi Wahyu Jaya Abadi di Desa Pringapus kabupaten Semarang.

Di samping itu penulis juga menggunakan penelitian pustaka (library

research) dalam artian sebagai kajian lapangan namun tetap mengacu pada

teori dan konsep yang dikaitkan dengan kondisi di lapangan.

2. Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendeketan

normatif yaitu mendekati masalah yang diteliti, apakah sesuai atau tidak

dengan hukum Islam. Dimana ketentuan kebaikan atau kebenaran terhadap

masyarakat yang diteliti adalah didasarkan pada teks-teks alQur’an dan Hadis,

atau dalil-dalil lain yang telah disepakati keabsahannya oleh mayoritas

ulama’.

3. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Yaitu direct observation, yaitu pengamatan secara langsung tanpa

perantara terhadap obyek yang akan diteliti.24 Penyusun menggunakan 2

24 M. Ali, Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi (Bandung: Aksara, 1995) hlm. 91.

Page 35: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

17

sampel dalam satu populasi pengusaha dan 5 dalam populasi buruh yang

berjumlah 50 orang, karena teori yang digunakan merupakan studi

sampling.25 Peneliti tidak meneliti seluruh informan yang ada dalam

populasi, melainkan hanya sebagian saja dari sampel, karena dalam

beberapa keadaan penelitian dengan melibatkan seluruh informan dirasa

tidak efektif.

b. Wawancara (interview)

Yaitu mendapatkan informasi dengan cara bertanya langsung

kepada informan26, wawancara dilakukan dengan 5 buruh dan 2

pengusaha pada PT. Bumi Wahyu Jaya Abadi di Desa Pringapus

Kabupaten Semarang.

Dalam metode ini penyusun menggunakan metode interview bebas

terpimpin atau interview guide, maksudnya penyusun sebagai

pewawancara mewancarai informan dengan memakai catatan mengenai

pokok-pokok yang akan ditanyakan agar arah interview tetap dapat

dikendalikan dan tidak menyimpang dari pedoman yang ditetapkan.27

25 Tatang M Amirin, Menyusun Rencana Penelitian (Jakarta: Rajawali, 1990) hlm. 140.

26 Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei (Jakarta: LP3ES, 1992) hlm. 192.

27 Sutrisno Hadi, Metodelogi Reseach (Yogyakarta: Yayasan Penerbit fak. Psikologi UGM, 1998) hlm. 206 .

Page 36: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

18

c. Dokumentasi

Yaitu cara memperoleh data dengan melihat dokumen-dokumen,

catatan catatan penting 28 dari perusahaan dan informan.

d. Analisis Data

Analisis data yang digunakan penyusan adalah analisa data

kualitatif yaitu menganalisa data yang terkumpul lalu diuraikan dan

kemudian disimpulkan dengan menggunakan tinjauan hukum Islam

mengenai pelaksanaaan pengupahan buruh pada PT. Bumi Wahyu Jaya

Abadi di Desa Pringapus Kabupaten Semarang.

G. Sistematika Pembahasan

Untuk mengetahui memberi gambaran secara umum guna mempermudah

pembahasan skripsi ini, maka penyusun membuat sistematika sebagai berikut:

Bab pertama, bab ini merupakan pendahuluan yang merupakan bentuk

pertanggungjawaban metodologis dari penulis yang berisi, latar belakang

masalah, pokok masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka, kerangka teoritik,

metode penelitian, sistematika pembahasan.

Bab kedua, bab ini merupakan tinjauan umum mengenahi upah yang

berisi, pengertian upah menurut Hukum Islam, bentuk dan syarat-syarat upah,

upah dalam akad ijārah

28 Konjaraningrat, Metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia, 1979) hlm. 63.

Page 37: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

19

Bab ketiga, bab ini merupakan gambaran umum tentang sistem

pengupahan PT. Bumi Wahyu Jaya Abadi Desa Pringapus Kabupaten Semarang,

pelaksanaan kerja, sistem pengupahan yang dilaksanakan

Bab keempat, merupakan analisis Hukum Islam terhadap sistem

pengupahan buruh PT. Bumi Wahyu Jaya Abadi di Desa Pringapus Kabupaten

Semarang dilihat dari perspektif hukum Islam.

Bab kelima, bab ini merupakan penutup, yang berisi kesimpulan, saran-

saran dan lampiran-lampiran.

Page 38: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

77

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan pengamatan lapangan dan kajian tentang sistem

pengupahan buruh di PT. Bumi Wahyu Jaya Abadi dalam perspektif hukum

Islam, penyusun mendapatkan kesimpulan bahwa sistem pengupahan buruh di

PT. Bumi Wahyu Jaya Abadi telah dilakukan secara sah sesuai dengan

ketentua-ketentuan yang mengatur akad ijarāh yaitu :

1. Adanya pemenuhan rukun akad antara PT. Bumi Wahyu Jaya Abadi dan

karyawan meliputi :

a. Al Muta’āqidaini (para pihak yang berakad), yaitu pihak perusahaan

dan buruh

b. Sighat akad, yaitu adanya permohonan tertulis dari karyawan sebagai

ijab dan penerimaan tertulis dari perusahaan sebagai qobul.

c. Al ma’qud ‘alaih (obyek akad) yaitu Ujroh (upah) dan ‘amal

(pekerjaan)

2. Adanya pemenuhan syarat akad antara PT. Bumi Wahyu Jaya Abadi dan

buruh.

3. Adanya pemenuhan syarat upah dalam akad ijarāh antara PT. Bumi

Wahyu Jaya Abadi dan buruh

Page 39: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

78

Namun demikian, pelaksanaan pengupahan buruh di PT. Bumi Wahyu

Jaya Abadi melenggar ketentuan Upah Minimum Provinsi yang menurut

hukum Islam wajib untuk ditaati dan dilaksanakan. Sebab besar upah yang

diberikan di bawah ketentuan upah minimum.

B. Saran

1. Dalam membina hubungan antara perusahaan dan karyawan diharapkan

kedua belah pihak memperhatikan aspek syari’at dan maslahat, termasuk

memberikan upah sesuai dengan standar upah minimum yang telah

ditetapkan, disamping untuk menjaga dan memelihara hak dan kewajiban

masing-masing pihak juga sebagai pertanggungjawaban kepada Allah

SWT.

2. Hubungan antara perusahaan dan karyawan sebaiknya dibina dan

dikondisikan bukan sebatas hubungan antara atasan dan bawahannya,

melainkan dibina berdasarkan adanya kesadaran saling membutuhkan,

perusahaan membutuhkan jasa dan tenaga karyawan demi kelangsungan

produksi dan sebaliknya karyawan membutuhkan keberadaan perusahaan

sebagai lapangan kerja demi pemenuhan kebutuhan hidup.

3. Dinamika yang terjadi pada perusahaan sebaiknya selalu dikomunikasikan

kepada karyawan, menyangkut hal apapun yang secara langsung maupun

tidak langsung berkaitan dengan karyawan, seperti perubahan kebijakan,

perubahan besaran upah dan aturan-aturan lainnya. Hal ini menjadi

penting untuk menghindari munculnya konflik.

Page 40: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

79

DAFTAR PUSTAKA

A. Kelompok Al Quran

Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: Tanjung

Mas Inti, 1992

Tabari, Abū Ja’far Muhammad bin Jarīr al-, Jamī’ al-Bayān an ta’wīl ay

al- Qur’an, Beirut: Dar al Fikr, 1398 H/1978 M

B. Kelompok Hadis

Kahlāni, Muhammad bin Ismail al-, Subulussalām Syarh Buluġul Marām,

Beirut: Dār El Fikr 1993

Sabiq, as-Sayyid, Fiqhussunnah, Dar Al Fikr : Beirut 1994

C. Kelompok Fiqh dan Usul Fiqh

A. Rahman, Asyumi, Qaidah-qaidah Fiqh, cet. I, Jakarta: Bulan Bintang,

1976

Afzalurrahman, Doktrin Ekonomi Islam alih bahasa oleh Dewi Nurjulianti,

Yogyakarta : PT. Dana Bhakti Wakaf, 1999.

___________, Muhammad Sebagai Pedagang, alih bahasa oleh Dewi

Nurjulianti, Jakarta: Yayasan Swara Bumi, 1997.

'Assal, Ahmad Muhammad dan Fathi Abdul Karim, Sistem, Prinsip dan

Tujuan Umat Islam, alih bahasa Imam Saefudin, Bandung:

Pustaka Setia, 1999

Page 41: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

80

Azhar Basyir, Ahmad, Asas-Asas Hukum Mu’amalat, edisi revisi,

Yogyakarta: UII Press, 2000

Haroen, Nasroen, Fiqh Muamalat, cet I, Jakarta: Gaya Media Pratama,

2000

Jāziri, Abdurrahman al-. Kitab al-Fiqh ‘Alā al- Mazāhib al-Arba’ah,

Beirut: Dār al Fikr. 1995

Kasāni, Alā ad-Dîn Abu Bakar bin Mas’ūd al-Hanafi, Badāi as-Sanāl Fi

at-Tarlib asy-Syarā’I, edisi baru cet. I, Beirut Libanon: Dār al-

Fikr, 1996

Qardawi, Yusuf, Norma dan Etika Ekonomi Islam, alih bahasa Zainal

Arifin dan Dahlia Husaini, Penyunting M. Sholihat, cet. I,

Jakarta: Risalah Gusti, 1997

Rusyd, Ibnu, Bidāyatul Mujtahid, Beirut: Dār Al Fikr 1995

Shiddieqy, Hasbi, Pengantar Fiqh Muamalah, cet I, Semarang: PT.

Pustaka Rizki Putra, 1997

Suyūti, Jalal ad-Din ‘Abd ar-Rahmān al-, al-Asybāh wa an-Nazāir fi al-

Furū’ , t.t.p., Dār al-Kutub al-Arabiyah

Zuhaily, Wahbah al-, Al Fiqh Al Islāmy wa Adillatuh, Beirut: Dar El Fikr

2007

D. Lain-lain

Ahkamul Fuqoha’, Solusi Problematika Aktual Hukum Islam, Keputusan

Muktamar, Munas dan Konbes NU (Surabaya: LTNU Jawa

Timur 2007)

Ali, M. Penelitian Pendidikan Prosedur dan Strategi, Bandung: Aksara,

1995.

Page 42: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

81

Amirin, Tatang. Menyusun Rencana Penelitian, Jakarta: Rajawali, 1990.

An-Nabhani, Taqiyyudin, Sistem Ekonomi Islam, alih bahasa Redaksi Al

Azhar Press, Al Azhar Press, Bogor: 2009

Asrori. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Upah Pekerja Borongan di PT.

Gudang Garam Kediri” , Skripsi, Fakultas Syari’ah IAIN Sunan

Kalijaga, Yogyakarta, 1997.

Ditjen Binawas Depnakertrans, Data Tahun 2009.

Fakhrudin, Muhammad Lathief. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap

Pelaksanaan pembayaran upah Bagi Pengrajin Tas Anyaman di

Desa Suko reno Kabupaten Kulon Progo”, Skripsi, Fakultas

Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 1998.

Hadi, Sutrisno, Metodelogi Reseach, Yogyakarta: Yayasan Penerbit fak.

Psikologi UGM, 1998

Kartasaputra, G. Hukum Perjanjian di Indonesia Berlandaskan Pancasila,

Jakarta, Sinar Grafika, 1992.

Khoiriyah, Umi, “Pelaksanaan Perjajian kerja di PT Primisima Medari

Sleman Yogyakarta dalam Perspektif Hukum Islam” , Skripsi,

Fakultas Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2001

Konjaraningrat. Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia, 1979

Munawwir, Ahmad Warson, Al Munawwir Kamus Arab- Indonesiar,edisi

II, Surabaya:Pustaka Progresif , 1997

Nadzief , Muhammad. “ Prinsip Keadilan Islam Terhadap Sistem Upah di

Desa Pekajangan Kabupaten Pekalongan”, Skripsi, Fakultas

Syari’ah IAIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2000.

Page 43: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

82

Singarimbun, Masri dan Sofyan Effendi. Metode Penelitian Survei,

Jakarta: LP3ES, 1992.

Soepomo, Imam. Kitab Undang-undang Hukum Perburuhan, Jakarta:

Jambatan, 1976.

Subekti, R. dan R. Tjitrosudibyo, Kitab Undang-undang Hukum Perdata

(KUHPer), pasal 1601., cet.24, Jakarta: Pradnya Paramita, 1992

Undang-Undang Ketenagakerjaan, Nomor : 13 Tahun 2003. Pustaka

Widyatama.

Page 44: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 45: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

83

Lampiran 1

TERJEMAHAN TEKS ARAB

Fn Hlm TERJEMAHAN TEKS ARAB

BAB I

16 12 Kalian tidak berbuat aniaya dan tidak dianiaya

17 12 Kewajiban membayar itu berbanding dengan keuntungan

19 14 Barang siapa mempekerjakan seorang pekerja hendaklah ia menentukan upahnya

23 15 Wahai orang-orang yang beriman penuhilah perjanjian-perjanjian kalian

BAB II

2 21 Bayaran yang dibayar sebagai bandingan jasa disebut upah

4 21 Maka jika mereka (istri-istri) menyusui anak untuk kalian (suami) maka berikanlah upah-upah mereka

5 22

Salah seorang dari kedua wanita itu berkata: "Ya bapakku ambillah ia sebagai orang yang bekerja (pada kita), Karena Sesungguhnya orang yang paling baik yang kamu ambil untuk bekerja (pada kita) ialah orang yang Kuat lagi dapat dipercaya" Berkatalah dia (Syu'aib): "Sesungguhnya Aku bermaksud menikahkan kamu dengan salah seorang dari kedua anakku ini, atas dasar bahwa kamu bekerja denganku delapan tahun dan jika kamu cukupkan sepuluh tahun Maka itu adalah (suatu kebaikan) dari kamu

6 22 Ajaran syariat orang-orang (umat) sebelum kita (umat muhammad) masih belaku pula bagi kita selama hukum itu belum dihapuskan

7 22 Al Bukhari meriwayatkan dari S. Aisyah, beliau berkata “Rasulullah menyewa seorang laki-laki dari Bani Ad-Dil sebagai

Page 46: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

84

pemandu jalan yang mahir, sementara orang itu masih memeluk agama quraisy, lantas beliau menyarahkan kendaraan kepada orang itu dan menjanjikannya bertemu di gua tsur setelah 3 malam dengan membawa kendaraan itu pula

8 23 Ibnu majah meriwayatkan bahwa nabi SAW bersabda “berikanlah upah pekerja sebelum kering keringatnya”

10 24

Adapun (dasar hukum) ijma’, para sahabat telah sepakat bahwa ijarah boleh dilakukan, ini sebelum adanya al ‘asham dan ibn ailah san yang lainnya, sebab manusia membutuhkan manfaat atau jasa seperti halnya membutuhkan benda-benda, ketika jual beli benda-benda itu boleh, maka melaksanakan akad ijarah lebih sepatutnya boleh.

17 30 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu

22 33 Sesunggunya mereka yang beriman dan beramal saleh, tentulah kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang mengerjakan amalan(nya) dengan yang baik

BAB IV

11 57 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu

14 60

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya.

16 65 Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu

17 67 Perkara yang lebih banyak pekerjaannya maka lebih banyak keutamaannya

18 67 Sesungguhnya kamu tidak akan kelaparan di dalamnya dan tidak akan telanjang,

Page 47: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

85

Dan Sesungguhnya kamu tidak akan merasa dahaga dan tidak (pula) akan ditimpa panas matahari di dalamnya"

24 70

Sesungguhnya Allah lah dzat yang menentukan harga, menahan rizki dan memberikannya, sesungguhnya aku ingin menemui Tuhanku dan tak seorang pun yang menuntutku atas kedzaliman dalam nyawa atau harta

28 74 Berikanlah upah pekerja sebelum kering keringatnya

31 75 Prinsip dalam akad adalah kerelaan dari kedua belah pihak yang berakad dan hasil yang menjadi wajib sebab adanya akad

Page 48: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

86

Lampiran 2

BIOGRAFI ULAMA’

1. Afzalurrahman

Beliau adalah seorang cendikiawan muslim, pemikir Islam dan pakar ekonomi yang terkemuka di dalam dunia yang berasal dari Pakistan. Sedang jabatan beliau yang pernah diemban selama hidup di antaranya adalah menjabat sebagai Deputy Secretary General dari The Muslim Scool Trust London.

Di samping itu beliau juga seorang sarjana, belajar dengan tenaga sendiri, otodidak dan beliau adalah staf pengajar pada Islamic College Lahore, selama kekuasaan Abdullah Yusuf Ali beliau mempunyai kedudukan penting.

Afzalur Rahman dilahirkan pada tahun 1918, kemudian bermukim di dalam negara kerajaan Inggris dan menyusun berbagai Valum Seerah encyclopaedia dan berbagai macam kamus tentang al-Qur’an (Quranic Dictionaries) dan wafat pada tahun 1998.

2. As-Sayyid Sābiq

Beliau lahir di Istanha Mesir pada tahun 1915. Beliau menerima pendidikan pertama di Kuttab, yaitu tempat belajar untuk menulis, membaca dan menghafal al-Qur'an. Kemudian beliau masuk pada Perguruan Tinggi Al-Azhar, pendidikan terakhir diperoleh di Fakultas Syari’ah (4 tahun) dan Tahassus (2 tahun) dengan gelar As-Syahadah al-'Alamiyah yang nilainya setingkat dengan doktor pada perguruan tinggi yang sama. Beliau adalah ulama kontemporer Mesir yang mempunyai reputasi internasional di bidang dakwah dan fiqh Islam. Karya monumental yang dihasilkan di antaranya: Fiqh al-Sunnah, Al-‘Aqaid fi al-Islam, Da'wah al-Islam dan Islamuna.

3. Wahbah az-Zuhaili

Nama lengkapnya Wahbah Mustafa az-Zuhaili. Dilahirkan di kota Dayr 'Atiyah bagian dari Damaskus pada tahun 1932 M. Setelah menamatkan Ibtida>'iyyah dan belajar al-Kulliyyah asy-Syar'iyyah di Damaskus (1952) kemudian meneruskan pendidikannya di fakultas asy-Syari'ah universitas al-Azhar, Mesir (1956). Di samping itu pula, ia menamatkan ijazah khusus

Page 49: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

87

pendidikan (takhassus at-tadris) dari fakultas bahasa Arab dan ijazah at-Tadris dari Universitas yang sama. Ia mendapatkan gelar LC dalam ilmu hukum di Universitas 'Ain Syam. Gelar diploma dari Ma'had asy-Syari'ah Universitas al-Qahirah dan memperoleh gelar doktor dalam bidang hukum pada tahun 1963, di mana semua pendidikannya lulus dengan predikat terbaik. Ia kemudian menjadi dosen di universitas Damaskus dan mengisi aktivitasnya sebagai pengajar, penulis dan pembimbing. Sebagai ahli di bidang fiqh dan ushul fiqh, Wahbah telah banyak menulis buku di antaranya karya monumentalnya adalah al-fiqh al-Islami wa 'adillatuhu.

4. Prof. DR. TM. Hasbi Ash-Shiddieqy

Beliau di lahirkan pada tanggal 3 Maret 1904 M di Loksumawe Aceh. Beliau adalah putera dari bapak TM. Hajaj Husein, seorang ulama’besar di Aceh pada saat itu. Pendidikan beliau setelah tamat Sekolah Rakyat di kotanya melanjutkan menuntut ilmu Syari’ah Islam. Pada awalnya belajar pada ayahnya sendiri dan mendalami Ilmu Qawa’id dan Ilmu Usul. Buah karya penanya banyak tersebar ke berbagai penjuru Nusantara, bahkan sampai ke negeri tatangga, seperti Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam.

Diantara buah penanya adalah sebagai berikut: a. Ulumul Qur’an b. Sejarah Pengantar Pegangan Imam-Imam Madzhab c. Pegangan Ilmu Fiqh d. Sejarah Perkembangan Hadis e. Pokok-Pokok Ilmu Hadis f. Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Hukum Islam

Hasil karya penanya tersebut banyak dijadikan referensi di berbagai pergururan tunggi Islam baik negeri maupun swasta, termasuk UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 50: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh

88

Lampiran 3

Curriculum Vitae

Data PribadiData PribadiData PribadiData Pribadi

o Nama lengkap : Ulfah MasturohUlfah MasturohUlfah MasturohUlfah Masturoh

o Tempat tgl lahir : Semarang, 21 April 1984

o Agama : Islam

o Jenis Kelamin : Perempuan

o Alamat : Kauman Tengah Rt. 05 Rw. 02 Pringapus Semarang 50553

Data Data Data Data

Orang TuaOrang TuaOrang TuaOrang Tua

o Nama Ayah : M. Mistari

o Pekerjaan : Wiraswasta

o Nama Ibu : Umi Halimah

o Pekerjaan : Wiraswasta

PendidikanPendidikanPendidikanPendidikan

o SDN Cokro Grabag Magelang lulus tahun 1996

o MTs. Sunan Pandanaran, Sleman Yogyakarta. Lulus tahun 1999.

o SMA Al Muayyad, Surakarta. Lulus tahun 2002.

o UIN Sunan Kalijaga Fakultas Syari’ah Jurusan Muamalah.

Page 51: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh
Page 52: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh
Page 53: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh
Page 54: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh
Page 55: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh
Page 56: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh
Page 57: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh
Page 58: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh
Page 59: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh
Page 60: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh
Page 61: PERSPEKTIF HUKUM PERSPEKTIF HUKUM …digilib.uin-suka.ac.id/4398/1/BAB I,V, DAFTAR PUSTAKA.pdf · 2013-09-30 · x c. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta’ marbutah diikuti oleh