Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

30
PERUBAHAN PERUBAHAN SOSIAL SOSIAL PERUBAHAN PERUBAHAN SOSIAL SOSIAL Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si. Ir. Daru Retnowati, M.Si. SOSIAL SOSIAL SOSIAL SOSIAL

Transcript of Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Page 1: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

PERUBAHANPERUBAHANSOSIALSOSIAL

PERUBAHANPERUBAHANSOSIALSOSIAL

Dr. Ir. Teguh Kismantoroadji, M.Si.Ir. Daru Retnowati, M.Si.

PERUBAHANPERUBAHANSOSIALSOSIAL

PERUBAHANPERUBAHANSOSIALSOSIAL

Page 2: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Perspektif Dependensi dalamPerubahan Sosial

(01)

Pertemuan ke-12

Perspektif Dependensi dalamPerubahan Sosial

(01)

Page 3: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Tidak ada negara menjadi maju, kecuali denganmeninggalkan kapitalis. Kontradiksi hubunganmetropol-satelit terjadi di tingkat metropol duniadan struktur dalam negeri negara-negara secaraindividual. Hal ini terlihat dari semakin majunyapusat-pusat perindustrian dan semakinterbelakangnya daerah agraris.

3. Ciri-ciri struktural dalam bentuk kemajuan danketerbelakangan ekonomi selalu ada atau timbuldalam ekspansi dan pertumbuhan sistem kapitalismanapun.

Tidak ada negara menjadi maju, kecuali denganmeninggalkan kapitalis. Kontradiksi hubunganmetropol-satelit terjadi di tingkat metropol duniadan struktur dalam negeri negara-negara secaraindividual. Hal ini terlihat dari semakin majunyapusat-pusat perindustrian dan semakinterbelakangnya daerah agraris.

3. Ciri-ciri struktural dalam bentuk kemajuan danketerbelakangan ekonomi selalu ada atau timbuldalam ekspansi dan pertumbuhan sistem kapitalismanapun.

Page 4: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Galtung (1971), sebagai penganut perspektifdependensi mengembangkan Teori StrukturalImperialisme. Menurutnya, imperilaisme dilihatsebagai pola relasi antara negara, di mana negaraperiferi didominasi oleh negera-negara yangmerupakan sentrum.

Dominasi ini dapat terjadi karena pusat-pusat darinegara sentrum itu mengadakan hubungan denganpusat-pusat dari negara periferi.

Ciri hubungan tersebut adalah harmoni kepentingan.Akan tetapi untuk daerah periferi dari negara-negaraperiferi relasi yang sama berarti suatu disharmoniatau pertentangan kepentingan.

Galtung (1971), sebagai penganut perspektifdependensi mengembangkan Teori StrukturalImperialisme. Menurutnya, imperilaisme dilihatsebagai pola relasi antara negara, di mana negaraperiferi didominasi oleh negera-negara yangmerupakan sentrum.

Dominasi ini dapat terjadi karena pusat-pusat darinegara sentrum itu mengadakan hubungan denganpusat-pusat dari negara periferi.

Ciri hubungan tersebut adalah harmoni kepentingan.Akan tetapi untuk daerah periferi dari negara-negaraperiferi relasi yang sama berarti suatu disharmoniatau pertentangan kepentingan.

Page 5: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Harmoni kepentingan didefinisikan sebagai situasi di manakarena adanya relasi itu perbedaan antara sesama anggotahal syarat kehidupan (living condition, LC) menjadi lebih kecil.Pertentangan kepentingan itu ada, apabila karena relasi ituperbedaan dalam hal syarat kehidupan menjadi semakinbesar. Dalam teori struktural imperialisme, imperialismedidefinisikan sebagai suatu pola relasi antara negara-negarasentrum dan negara-negara periferi (gambar 2), di mana :

1) Ada harmoni kepentingan di antara pusat negara sentrum(cC) dan pusat negara periferi (cP)

2) Disharmoni kepentingan di dalam negara periferi lebihbesar daripada di dalam negara sentrum

3) Ada disharmoni kepentingan antara periferi negarasentrum (pC) dan periferi negara periferi (pP)

Harmoni kepentingan didefinisikan sebagai situasi di manakarena adanya relasi itu perbedaan antara sesama anggotahal syarat kehidupan (living condition, LC) menjadi lebih kecil.Pertentangan kepentingan itu ada, apabila karena relasi ituperbedaan dalam hal syarat kehidupan menjadi semakinbesar. Dalam teori struktural imperialisme, imperialismedidefinisikan sebagai suatu pola relasi antara negara-negarasentrum dan negara-negara periferi (gambar 2), di mana :

1) Ada harmoni kepentingan di antara pusat negara sentrum(cC) dan pusat negara periferi (cP)

2) Disharmoni kepentingan di dalam negara periferi lebihbesar daripada di dalam negara sentrum

3) Ada disharmoni kepentingan antara periferi negarasentrum (pC) dan periferi negara periferi (pP)

Page 6: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Gambar 2. Pola Hubungan dalam Struktur Imperialisme

Page 7: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Dengan bertolak bahwa disharmoni kepentingan dinegara sentrum itu tidak sebesar di negara periferi,maka dapat dikatakan bahwa relasi antara keduanegara itu juga sangat menguntungkan periferi negarasentrum.

Dengan demikian terhindarlah pembentukan aliansiantara periferi kedua negara.

Memang ada pertentangan antara negara sentrmsebagai keseluruhan dan negara periferi sebagaikeseluruhan, tetapi harmoni kpentingan diantarakedua pusatlah yang menentukan relasi tersebut.

Dengan bertolak bahwa disharmoni kepentingan dinegara sentrum itu tidak sebesar di negara periferi,maka dapat dikatakan bahwa relasi antara keduanegara itu juga sangat menguntungkan periferi negarasentrum.

Dengan demikian terhindarlah pembentukan aliansiantara periferi kedua negara.

Memang ada pertentangan antara negara sentrmsebagai keseluruhan dan negara periferi sebagaikeseluruhan, tetapi harmoni kpentingan diantarakedua pusatlah yang menentukan relasi tersebut.

Page 8: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Galtung menekankan bahwa ada mekanisme yang menciptakan danmemeilhara imperialisme, yaitu (mekanisme ini juga bekerja dalamnegara, khususnya dalam negara-negara periferi):

1. Prinsip Relasi Interaksi Vertikal, yaitu ketidaksamaan relasi atauketidaksamaan barang-barang yang dipertukarkan. Pertukaranbarang-barang yang tidak sama nilainya itu terjadi di berbagaibidang, terutama berdasarkan perbedaan pengetahuan danteknologi.

2. Prinsip Struktur Interaksi Feodal, adalahj tata relasi diantaranegara-negara sentrum dan negara-negara periferi yang demikian,sehingga diantara negara-negara periferi itu tidak ada relasi satusama lain dan relasi dari satu atau beberapa negara periferidimonololi oleh negara sentrum (Gambar 3.)

Galtung menekankan bahwa ada mekanisme yang menciptakan danmemeilhara imperialisme, yaitu (mekanisme ini juga bekerja dalamnegara, khususnya dalam negara-negara periferi):

1. Prinsip Relasi Interaksi Vertikal, yaitu ketidaksamaan relasi atauketidaksamaan barang-barang yang dipertukarkan. Pertukaranbarang-barang yang tidak sama nilainya itu terjadi di berbagaibidang, terutama berdasarkan perbedaan pengetahuan danteknologi.

2. Prinsip Struktur Interaksi Feodal, adalahj tata relasi diantaranegara-negara sentrum dan negara-negara periferi yang demikian,sehingga diantara negara-negara periferi itu tidak ada relasi satusama lain dan relasi dari satu atau beberapa negara periferidimonololi oleh negara sentrum (Gambar 3.)

Page 9: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

P11 P12

P21 C1 P31

P32

P22 C2 C3P33

P11 P12

P21 C1 P31

P32

P22 C2 C3P33

Gambar 3. Pola Relasi dalam Memelihara ImperislismeGambar 3. Pola Relasi dalam Memelihara Imperislisme

Page 10: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Berdasarkan sejarah imperilaisme menurut Fase dan periode dapatdibagi menjadi 3 fase dan periode, yaitu:

Organisasi internasional dari fase II dapat bergerak di bidang kehidupanyang berbeda-beda, seperti bidang ekonomi, militer dan politik.

Dalam fase yang akan datang diantara sentrum-sentrum itu terjadimelalui beberapa teknik komunikasi modern yang tidak menyolok tetapidapat efektif sekali.

Berdasarkan sejarah imperilaisme menurut Fase dan periode dapatdibagi menjadi 3 fase dan periode, yaitu:

Organisasi internasional dari fase II dapat bergerak di bidang kehidupanyang berbeda-beda, seperti bidang ekonomi, militer dan politik.

Dalam fase yang akan datang diantara sentrum-sentrum itu terjadimelalui beberapa teknik komunikasi modern yang tidak menyolok tetapidapat efektif sekali.

Fase Periode Bentuk NamaI Lampau Pendudukan, cP terdiri atas tokoh-tokoh

cC yang mengusasi sentrum periferiKolonialisne

II Masa Kini Organisasi, cC berinteraksi dengan cPmelalui media organisasi internasional

Neo-Kolonialisme

III Masa datang Komunikasi, cC berinteraksi dengan cPmelalui komunikasi interaksi

Neo neo-kolonialisme

Page 11: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Menurut Suwarsono & So (1991), secara filosofis, teoriDependensi menghendaki untuk meninjau kembali pengertianPembangunan. Pembangunan tidak harus dan tidak tepat diartikansekedar proses industrialisasi, peningkatan keluaran (output) danpeningkatan produktivitas.

Bagi teori dependensi, pembangunan lebih tepat diartikansebagai peningkatan standar hidup bagi setiap penduduk dinegara dunia ketiga, pembnagunan tidak sekedar pelaksanaanprogram yang melayani kepentingan elit dan penduduk perkotaan,tetapi lebih merupakan program yang dilaksanakan untukmemenuhi kebutuhan dasar penduduk perdesaan, para

Implikasi terhadapKebijakan Pembangunan

Menurut Suwarsono & So (1991), secara filosofis, teoriDependensi menghendaki untuk meninjau kembali pengertianPembangunan. Pembangunan tidak harus dan tidak tepat diartikansekedar proses industrialisasi, peningkatan keluaran (output) danpeningkatan produktivitas.

Bagi teori dependensi, pembangunan lebih tepat diartikansebagai peningkatan standar hidup bagi setiap penduduk dinegara dunia ketiga, pembnagunan tidak sekedar pelaksanaanprogram yang melayani kepentingan elit dan penduduk perkotaan,tetapi lebih merupakan program yang dilaksanakan untukmemenuhi kebutuhan dasar penduduk perdesaan, para

Page 12: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

pencari kerja dan sebagian besar kelas sosial alin yang dalamposisi memerlukan bantuan. Setiap program pembangunan yanghanya menguntungkan sebagian kecil masyarakat dan membebanimayoritas masyarakat tidaklah dikatakan sebagai programpembangunan yang sebenarnya.

Secara rumusan program terjadi perbedaan yang besar antara teorimodernisasi dan teori depedensi. Teori modernisasi menganjurkanuntuk menjlin hubungan yang lebih dekat yang tercermin padaupaya untuk memperoleh lebih banyak bantuan keuangan,teknologi, budaya dsb.

Teori dependensi sebaliknya, bahwa semakin erat terkait dengannegara maju semakin memperburuk situasi ketergantungan danketerbelakangan negara pinggiran. Pada kenyataannya negarapinggiran menerima banyak kerugian akibat keterkaitan dengannegara maju.

pencari kerja dan sebagian besar kelas sosial alin yang dalamposisi memerlukan bantuan. Setiap program pembangunan yanghanya menguntungkan sebagian kecil masyarakat dan membebanimayoritas masyarakat tidaklah dikatakan sebagai programpembangunan yang sebenarnya.

Secara rumusan program terjadi perbedaan yang besar antara teorimodernisasi dan teori depedensi. Teori modernisasi menganjurkanuntuk menjlin hubungan yang lebih dekat yang tercermin padaupaya untuk memperoleh lebih banyak bantuan keuangan,teknologi, budaya dsb.

Teori dependensi sebaliknya, bahwa semakin erat terkait dengannegara maju semakin memperburuk situasi ketergantungan danketerbelakangan negara pinggiran. Pada kenyataannya negarapinggiran menerima banyak kerugian akibat keterkaitan dengannegara maju.

Page 13: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Berdasarkan pemilihan sikap politik seperti ini, teoridependensi menganjurkan agar negara pinggiranmemotong hubungan keterkaitan dengan negara sentral.

Sebagai ganti dari ketergantungannya terhadapbantuan asing dan teknologi, negara pinggiranseharusnya menganut model pembangunan “berdiri dikaki sendiri” (berdikari, a self-reliance model) untukmelaksanakan dan mencapai pembangunan yangotonomdan bebas dari ketergantungan.

Hal ini tidak berarti negara pinggiran mengisolasi diri,melainkan negara pinggiran tidak boleh didominasi olehnegara sentral.

Berdasarkan pemilihan sikap politik seperti ini, teoridependensi menganjurkan agar negara pinggiranmemotong hubungan keterkaitan dengan negara sentral.

Sebagai ganti dari ketergantungannya terhadapbantuan asing dan teknologi, negara pinggiranseharusnya menganut model pembangunan “berdiri dikaki sendiri” (berdikari, a self-reliance model) untukmelaksanakan dan mencapai pembangunan yangotonomdan bebas dari ketergantungan.

Hal ini tidak berarti negara pinggiran mengisolasi diri,melainkan negara pinggiran tidak boleh didominasi olehnegara sentral.

Page 14: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Implikasi diatas berakibat pada pengusas yang telahmapan, pemilik modal besar, petani kaya dan tuantanah, dan para elit yang tidak setuju pemutusanhubungan dengan negara maju yang selama ini telahterbina dengan baik.

Oleh karena itu, kebanyakan penganut teoridependensi berpendapat, bahwa revolusi sosialmungkin diperlukan dan tak dapat dihindari untukmengakhiri kekuasaan para elit yang telah mapan ini.

Dalam kaitan ini pembangunan memerlukanpenjurkirbalikan struktur ekonomi, politik dan sosialserta sekaligus mobilisasi kekuatan domestik untukupaya pencapaian tujuan nasional.

Implikasi diatas berakibat pada pengusas yang telahmapan, pemilik modal besar, petani kaya dan tuantanah, dan para elit yang tidak setuju pemutusanhubungan dengan negara maju yang selama ini telahterbina dengan baik.

Oleh karena itu, kebanyakan penganut teoridependensi berpendapat, bahwa revolusi sosialmungkin diperlukan dan tak dapat dihindari untukmengakhiri kekuasaan para elit yang telah mapan ini.

Dalam kaitan ini pembangunan memerlukanpenjurkirbalikan struktur ekonomi, politik dan sosialserta sekaligus mobilisasi kekuatan domestik untukupaya pencapaian tujuan nasional.

Page 15: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Dengan kata lain penindasan asing yang cenderunguntuk mendukung kemapanan perlu dihilangkan, dandiganti oleh suasana pembangunan yang sosialistik.

Hanya ketika muncul kekuatan baru yang memilikitujuan untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan dasarpara petani dan pekerja maka barulah kebijakan radikaluntuk melakukan perubahan struktur secara mendasardapat terlaksana.

Dengan kata lain penindasan asing yang cenderunguntuk mendukung kemapanan perlu dihilangkan, dandiganti oleh suasana pembangunan yang sosialistik.

Hanya ketika muncul kekuatan baru yang memilikitujuan untuk kepentingan pemenuhan kebutuhan dasarpara petani dan pekerja maka barulah kebijakan radikaluntuk melakukan perubahan struktur secara mendasardapat terlaksana.

Page 16: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Teori Dependensi dan Modernisasi memiliki perhatiandan keprihatinan yang sama, yakni mempelajaripersoalan-persoalan pembangunan dunia ketiga danberupaya merumuskan kebijakan-kebijakanpembangunan yang diharapkan mempercepat prosespenghapusan situasi terbelakang negara dunia ketiga.Secara ringkas perbandingan teori modernisasi dandependensi

Perbandingan Teori Dependensi dan TeoriModernisasi

Teori Dependensi dan Modernisasi memiliki perhatiandan keprihatinan yang sama, yakni mempelajaripersoalan-persoalan pembangunan dunia ketiga danberupaya merumuskan kebijakan-kebijakanpembangunan yang diharapkan mempercepat prosespenghapusan situasi terbelakang negara dunia ketiga.Secara ringkas perbandingan teori modernisasi dandependensi

Page 17: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

TEORI

Modernisasi Klasik Dependensi Klasik

Persamaan:

1. Fokus Perhatian Mempelajari persoalan-persoalan pembangunanNegara Dunia Ketiga dan mencoba merumuskankebijakan pembangunan yang diharapkan dapatmempercepat proses penghapusan situasiketerbelakangan di negara dunia ketiga.

1. Fokus Perhatian Mempelajari persoalan-persoalan pembangunanNegara Dunia Ketiga dan mencoba merumuskankebijakan pembangunan yang diharapkan dapatmempercepat proses penghapusan situasiketerbelakangan di negara dunia ketiga.

2. Metode pemahamandan pengkajian

Pembahasannya sangat abstrak, dengan berusahamemperoleh gambaran permasalahan dan jalan keluaryang sangat umum yang diharapkan berlaku untuksemua negara dunia ketiga

3. Konsep pokok Memiliki dan mengembangkan teori yang dwi-kutub (abipolar theoritical framework) yaitu :Tradisional danmodern dengan Sentral/metropolis dan periferi/satelit

Page 18: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Perbedaan

1. Warisan teoritis Dipengaruhi olehperkembangan teori evolusidan Eropa dan teoriStruktural Fungsional diAmerika Serikat

Dipengaruhi oleh progran liberaldan moderat dari KEBPPAL danteori Neo-Marxis radikal

2. Penjelasanpenyebabketerbelakangannegara dunia ketiga

Lebih memberikan tekananpenjelasan pada faktordalam (spt; budayatradisional, kurangnyainvestasi yg produktif,tiadanya semangatberprestasi di negaraberkembang)

Lebih menekankan pada faktorluar, yaitu kolonoalisme dan neo-kolonialisme

2. Penjelasanpenyebabketerbelakangannegara dunia ketiga

Lebih memberikan tekananpenjelasan pada faktordalam (spt; budayatradisional, kurangnyainvestasi yg produktif,tiadanya semangatberprestasi di negaraberkembang)

Lebih menekankan pada faktorluar, yaitu kolonoalisme dan neo-kolonialisme

3. Hubunganinternasional,Implikasikebijaksanaan

Hubungan antara negaraberkembang dan negaramaju akan salingmemberikan manfaat timbalbalik, khususnya bagiinegara berkembang, Negaramaju membantu prosespembangunan di negaraberkembang

Hubungan dan keterkaitan antaranegara dunia ketiga dan negarasentral sebagai hubungan yangtidak berimbang dan hanyamenghasilkan akibat yangmerugikan bagi negara duniaketiga. Negara sentral di baratakan selalu menindas negaradunia ketiga dengan selalumenjaga aliran surplus ekonomidari negara pinggiran ke negarasentral

Page 19: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Perbedaan

4. Masa depan negaradunia ketiga

Masa depan negaraberkembang dengan optimis,dengan sabar lamban tapipasti negara berkembangakan sederajat denganengara maju

Melihat masa depan negarapinggiran dengan pesimis, karenanegara pinggiran selalu dan akanlebih bergantung pada negarasentral, yang berakibat akansemakin tertinggal

Masa depan negaraberkembang dengan optimis,dengan sabar lamban tapipasti negara berkembangakan sederajat denganengara maju

Melihat masa depan negarapinggiran dengan pesimis, karenanegara pinggiran selalu dan akanlebih bergantung pada negarasentral, yang berakibat akansemakin tertinggal

5. Kebijaksananpembangunan

Menganjurkan untuk lebihmempererat keterkaitannegara berkembang dangannegara maju melalui bantuanmodal, peralihan teknologi,pertukaran budaya dsb

Berupaya secara erus menerusuntuk mengurangi tercapainyapembangunan yang dinamis danotonom, seklaipun proses danpencapaian tujuan ini mengkinmemerlukan revolusi sosial.

Page 20: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Kritik-kritik terhadap teori ini terutama terhadap metodekajian, konsep dan implikasi kebijakan:

1. Teori ini terjebak dalam suatu kecenderungan untukmenganalisis dan menetapkan persoalan ketergantungansuatu negara dunia ketiga dengan negara lainnya tidakberbeda, tidak ada sesuatu yang unik yang dimiliki olehmasing-masing negara. Oleh karena itu tidak jarangdijumpai hasil kajian teori ini lebih merupakan karya yangmenggunakan pendekatan deduktif, dengan secara mudahmemilih data dan menganalisisnya untuk sekedardisesuaikan dengan apa yang semestinya secara logis akanterjadi menurut thesis-thesis yang diajukan teoriDependensi.

Kritik terhadap Dependensi Klasik

Kritik-kritik terhadap teori ini terutama terhadap metodekajian, konsep dan implikasi kebijakan:

1. Teori ini terjebak dalam suatu kecenderungan untukmenganalisis dan menetapkan persoalan ketergantungansuatu negara dunia ketiga dengan negara lainnya tidakberbeda, tidak ada sesuatu yang unik yang dimiliki olehmasing-masing negara. Oleh karena itu tidak jarangdijumpai hasil kajian teori ini lebih merupakan karya yangmenggunakan pendekatan deduktif, dengan secara mudahmemilih data dan menganalisisnya untuk sekedardisesuaikan dengan apa yang semestinya secara logis akanterjadi menurut thesis-thesis yang diajukan teoriDependensi.

Page 21: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

2. Teori ini secara berlebihan menekankan pentingnyapengaruh faktor eksternal dengan hampir sama sekalidinamika internal seperti misalnya; peranan kelas sosialdan negara. Apabila teori ini menyatakan mewarisiwarisan teoritisnya Neo-Marxisme, paling tidak sebagian,diletakkan dalam analisis kelas dan negara dalamkajiannya.

3. Ketergantungan dan pembangunan dapat sajamewujudkan bersamaan dan bahkan lebih dari itu, situasiketergantungan tidak selalu harus membawaketerbelakangan. Selain itu rumusan kebijakan yangdiajukan teori ini tidak jelas, menghilangkan imperialismebisa saja tidak secara otomatis dan mendadakmendatangkan kesejahteraan nasional, demikian pularevolusi sosial belum tentu memenuhi janji-janji yangdikibarkan.

2. Teori ini secara berlebihan menekankan pentingnyapengaruh faktor eksternal dengan hampir sama sekalidinamika internal seperti misalnya; peranan kelas sosialdan negara. Apabila teori ini menyatakan mewarisiwarisan teoritisnya Neo-Marxisme, paling tidak sebagian,diletakkan dalam analisis kelas dan negara dalamkajiannya.

3. Ketergantungan dan pembangunan dapat sajamewujudkan bersamaan dan bahkan lebih dari itu, situasiketergantungan tidak selalu harus membawaketerbelakangan. Selain itu rumusan kebijakan yangdiajukan teori ini tidak jelas, menghilangkan imperialismebisa saja tidak secara otomatis dan mendadakmendatangkan kesejahteraan nasional, demikian pularevolusi sosial belum tentu memenuhi janji-janji yangdikibarkan.

Page 22: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Setelah munculnya kritik terhadap teori dependensi,muncullah teori dependensi baru yang dipelopori olehCardoso. Hasil karyanya telah mengubah struktur danmelahirkan berbagai agenda penelitian baru. Sejaktahun 1970-an mulai muncul karya penelitian denganlatar belakang teori dependensi baru ini, baik metodekajian, fokus perhatian dan arah kebijakan bagipemerintah.

Teori Dependensi Baru

Setelah munculnya kritik terhadap teori dependensi,muncullah teori dependensi baru yang dipelopori olehCardoso. Hasil karyanya telah mengubah struktur danmelahirkan berbagai agenda penelitian baru. Sejaktahun 1970-an mulai muncul karya penelitian denganlatar belakang teori dependensi baru ini, baik metodekajian, fokus perhatian dan arah kebijakan bagipemerintah.

Page 23: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

1. Metode kajian yang digunakan teori dependensibaru disebut historis struktural, yangmengembalikan peran analisis sejarah dalam ilmu-ilmu sosial. Istilah ketergantungan bukan sebagaiteori yang selalu dapat digunakan untukmenjelaskan pola keterbelakangan tetapi sebagaimetode untuk menganalisis situasi kongkret negaradunia ketiga. Dengan metode ini diharapkankajiannya mampu menjelaskan satu situasi historisyang khas dalam rangka melihat perbedaan danvariasi yang muncul di masing-masing negara duniaketiga.

1. Metode kajian yang digunakan teori dependensibaru disebut historis struktural, yangmengembalikan peran analisis sejarah dalam ilmu-ilmu sosial. Istilah ketergantungan bukan sebagaiteori yang selalu dapat digunakan untukmenjelaskan pola keterbelakangan tetapi sebagaimetode untuk menganalisis situasi kongkret negaradunia ketiga. Dengan metode ini diharapkankajiannya mampu menjelaskan satu situasi historisyang khas dalam rangka melihat perbedaan danvariasi yang muncul di masing-masing negara duniaketiga.

Page 24: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

2. Fokus perhatiannya pada faktor eksterm sebagaipenyebab utama ketergantungan, tetapi ada perhatianyang cukup terhadap faktor intern. Selain itu teori inilebih tertarik melihat aspek sosial politik dariketergantungan (daripada dimensi ekonomis padateori lama). Dalam pandangan teori dependensi barupersoalan pembangunan yang ada di dunia sekarangini tidak dibatasi hanya pada pembahasan industrisubstitusi impor, atau hanya sekedar memperdebatkanstrategi pertumbuhan, dalam bentuk pilihan antaraorientasi ekspor atau tidak, pasar domestik atau pasardunia dan sebagainya. Persoalan utama justruterletak pada ada atau tidaknya gerakan kerakyatandan kesadaran kepentingan politik rakyat.

2. Fokus perhatiannya pada faktor eksterm sebagaipenyebab utama ketergantungan, tetapi ada perhatianyang cukup terhadap faktor intern. Selain itu teori inilebih tertarik melihat aspek sosial politik dariketergantungan (daripada dimensi ekonomis padateori lama). Dalam pandangan teori dependensi barupersoalan pembangunan yang ada di dunia sekarangini tidak dibatasi hanya pada pembahasan industrisubstitusi impor, atau hanya sekedar memperdebatkanstrategi pertumbuhan, dalam bentuk pilihan antaraorientasi ekspor atau tidak, pasar domestik atau pasardunia dan sebagainya. Persoalan utama justruterletak pada ada atau tidaknya gerakan kerakyatandan kesadaran kepentingan politik rakyat.

Page 25: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Oleh karena itu yang diperhatikan justru usaha-usahapembangkitan gerakan kerakyatan, perjuangan kelas,perumusan kembali kepentingan politik dan pembangunanaliansi politik yang diperlukan untuk menjaga kestabilanstruktur masyarakat, tetapi sekaligus juga membuka peluanguntuk adanya transformasi sosial.

3. Situasi ketergantungan dalam teori ini dilihat sebagai prosesyang memiliki berbagai kemungkinan akhir yang terbuka. Jikastruktur ketergantungan memberikan batas ruang lingkupkemungkinan perubahan, amka perjuangan kelas dan campurtangan negara dapat melonggarkan batas tersebut, bahkandapat melakukan transformasi struktural atau malahanmenggantinya dengan yang baru yang tidak diprediksisebelumnya.

Oleh karena itu yang diperhatikan justru usaha-usahapembangkitan gerakan kerakyatan, perjuangan kelas,perumusan kembali kepentingan politik dan pembangunanaliansi politik yang diperlukan untuk menjaga kestabilanstruktur masyarakat, tetapi sekaligus juga membuka peluanguntuk adanya transformasi sosial.

3. Situasi ketergantungan dalam teori ini dilihat sebagai prosesyang memiliki berbagai kemungkinan akhir yang terbuka. Jikastruktur ketergantungan memberikan batas ruang lingkupkemungkinan perubahan, amka perjuangan kelas dan campurtangan negara dapat melonggarkan batas tersebut, bahkandapat melakukan transformasi struktural atau malahanmenggantinya dengan yang baru yang tidak diprediksisebelumnya.

Page 26: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Berdasarkan hal ini maka jelaslah perbedaannyadengan teori dependensi klasik yang selalumemberikan perkiraan terjadinya perkembangan yanglinier dari situasi ketergantungan danketerbelakangan negara dunia ketiga.

Teori dependensi baru berpandangan bahwanegara dunia ketiga masih memiliki peluang untukmencapai apa yang disebut sebagai situasipembangunan yang bergantung (associated-dependent development), artinya tidak tertutupkemungkinan bahwa pembangunan danketergantungan mewujud secara bersama-sama dankarena itu muncul situasi ketergantungan yang lebihdinamis dibanding dengan situasi ketergantunganyang selama ini digambarkan oleh Dependensi Klasik.

Berdasarkan hal ini maka jelaslah perbedaannyadengan teori dependensi klasik yang selalumemberikan perkiraan terjadinya perkembangan yanglinier dari situasi ketergantungan danketerbelakangan negara dunia ketiga.

Teori dependensi baru berpandangan bahwanegara dunia ketiga masih memiliki peluang untukmencapai apa yang disebut sebagai situasipembangunan yang bergantung (associated-dependent development), artinya tidak tertutupkemungkinan bahwa pembangunan danketergantungan mewujud secara bersama-sama dankarena itu muncul situasi ketergantungan yang lebihdinamis dibanding dengan situasi ketergantunganyang selama ini digambarkan oleh Dependensi Klasik.

Page 27: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkanbahwa teori dependensi baru telah mengubah berbagaiasumsi dasar yang dimiliki oleh teori dependensi klasik.

Teori dependensi baru tidak lagi menganggap situasiketergantungan sebagai suatu keadaan yang berlaku umumdan memilikikarakteristik yang serupa tanpa mengenal batasruang dan waktu. Situasi ketergantungan juga tidak sematadisebabkan oleh faktor eksternal.

Teori dependensi baru tidak memberlakukan situasiketergantungan semata sebagai persoalan ekonomi yangmengkibatkan adanya polarisasi regional danketerbelakangan. Keterbelakangan lebih dikonsepsikansebagai suatu situasi yang memiliki bats ruang dan waktu yangkarenanya selalu memiliki ciri yang unik.

Berdasarkan pembahasan tersebut dapat disimpulkanbahwa teori dependensi baru telah mengubah berbagaiasumsi dasar yang dimiliki oleh teori dependensi klasik.

Teori dependensi baru tidak lagi menganggap situasiketergantungan sebagai suatu keadaan yang berlaku umumdan memilikikarakteristik yang serupa tanpa mengenal batasruang dan waktu. Situasi ketergantungan juga tidak sematadisebabkan oleh faktor eksternal.

Teori dependensi baru tidak memberlakukan situasiketergantungan semata sebagai persoalan ekonomi yangmengkibatkan adanya polarisasi regional danketerbelakangan. Keterbelakangan lebih dikonsepsikansebagai suatu situasi yang memiliki bats ruang dan waktu yangkarenanya selalu memiliki ciri yang unik.

Page 28: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Dengan kata lain situasi ketergantungan merupakansituasi yang memiliki kesejarahan yang spesifik, lebihdari itu faktor internal memiliki andil untuk lahirnyaketergantungan dan karenanya ketergantungan jugamerupakan persoalan sosial politik.Secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.

Dengan kata lain situasi ketergantungan merupakansituasi yang memiliki kesejarahan yang spesifik, lebihdari itu faktor internal memiliki andil untuk lahirnyaketergantungan dan karenanya ketergantungan jugamerupakan persoalan sosial politik.Secara lebih jelas dapat dilihat pada tabel berikut.

Page 29: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

TEORITEORIElemenElemen Dependensi KlasikDependensi Klasik Dependensi BaruDependensi Baru

PersamaanPersamaan::11.. PokokPokok perhatianperhatian NegaraNegara duniadunia ketigaketiga22.. LevelLevel analisisanalisis NasionalNasional33.. KonsepKonsep pokokpokok SentralSentral--pringgiran,pringgiran, ketergantunganketergantungan33.. ImplikasiImplikasi kebijaksanaankebijaksanaan KetergantunganKetergantungan bertolakbertolak belakangbelakang dengandengan pembangunanpembangunan

Perbandingan antara teori dependensi klasik danPerbandingan antara teori dependensi klasik danteori dependensi baruteori dependensi baru

33.. ImplikasiImplikasi kebijaksanaankebijaksanaan KetergantunganKetergantungan bertolakbertolak belakangbelakang dengandengan pembangunanpembangunanPerbedaanPerbedaan11.. MetodeMetode Abstrak: pola umumAbstrak: pola umum

ketergantunganketergantunganHistorisHistoris--Struktural,Struktural, situasisituasikongkritkongkrit ketergantunganketergantungan

22.. FaktorFaktor pokokpokok ExternalExternal:: kolonoalismekolonoalismedandan ketidakketidak seimbanganseimbangannilainilai tukartukar

InternalInternal;; negaranegara dandan konflikkonflikkelaskelas

33.. CiriCiri ketergantunganketergantungan FenomenaFenomena ekonomisekonomis FenomenaFenomena sosialsosial politikpolitik4. Pembangunan dan4. Pembangunan danketergantunganketergantungan

Bertolak belakang: hanyaBertolak belakang: hanyamenuju padamenuju padaketerbelakanganketerbelakangan

Koeksistensi: pembangunanKoeksistensi: pembangunanyang bergantunganyang bergantungan

Page 30: Perspektif Dependensi dalam Perubahan Sosial

Dari telaah teori dependensi baru, suatu hal yangterpenting yang dimiliki oleh teori tersebut adalah terletakpada lompatan teoritiknya ketika dengan tidak seganmengatakan bahwa adanya kemungkinan dan tersedianyakesempatan yang lebar untuk menjadi koeksistensi antaradua proses yang saling bertolak belakang, ketergantungandan pembangunan.

Secara keseluruhan, tampaknya teori dependensi barilebih canggih dibanding teori dependensi lklasik, olehkarena itu tidak berlebihan untuk dikatakan, jika teoridependensi baru ini masih akan mampu dan terusdigunakan untuk meguji persoalan pembangunan negaradunia ketiga pada dekade terakhir abad dua puluh ini.

Dari telaah teori dependensi baru, suatu hal yangterpenting yang dimiliki oleh teori tersebut adalah terletakpada lompatan teoritiknya ketika dengan tidak seganmengatakan bahwa adanya kemungkinan dan tersedianyakesempatan yang lebar untuk menjadi koeksistensi antaradua proses yang saling bertolak belakang, ketergantungandan pembangunan.

Secara keseluruhan, tampaknya teori dependensi barilebih canggih dibanding teori dependensi lklasik, olehkarena itu tidak berlebihan untuk dikatakan, jika teoridependensi baru ini masih akan mampu dan terusdigunakan untuk meguji persoalan pembangunan negaradunia ketiga pada dekade terakhir abad dua puluh ini.