Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

60
Dr. Ir. Abdul Hakam, MT UNIVERSITAS ANDALAS Padang, 2019 Metoda Konstruksi dan Penjaminan Mutu Pekerjaan Pondasi Rusun

Transcript of Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Page 1: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Dr. Ir. Abdul Hakam, MT

UNIVERSITAS ANDALASPadang, 2019

Metoda Konstruksidan

Penjaminan Mutu PekerjaanPondasi Rusun

Page 2: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

5 Hal Pokok yang harus ditinjau

untuk Pondasi Bangunan

1. Penyelidikan tanah yang dilakukan2. Daya dukung pondasi

Pondasi Dalam, dan Pondasi Dangkal

3. Penurunan PondasiSe, Penurunan Segera Sc, pe nurunan konsolidasi

4. Konstruksi/struktur Pondasi5. Hal khusus: Likuifaksi dan Tanah Lunak/mengembang

Page 3: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

PENYELIDIKAN TANAH

Penyelidikan tanah harus memberikan

deskripsi kondisi tanah yang relevan

dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan

dan menetapkan dasar untuk penilaian

parameter geoteknik yang relevan untuk

semua tahap konstruksi.

Page 4: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

PENYELIDIKAN TANAH

Informasi yang diperoleh harus memungkinkan penilaian terhadap aspek-aspek berikut:

a) kesesuaian lokasi dengan diusulan dan tingkat risiko yang dapat diterima; b) deformasi tanah akibat dari pekerjaan pembangunan, distribusi spasial dan

perilaku terhadap waktu; c) keamanan sehubungan dengan Kondisi Batas (misalnya penurunan,

penggelembungan tanah, terangkat, pergeseran massa tanah dengan batuan, dan tekuknya tiang pancang);

d) beban yang tersalur dari tanah ke struktur (misalnya tekananlateral pada tiang pancang) dan batas sebaran yang tergantung dari perancangan dan pembangunan;

e) metode fondasi (misalnya perbaikan tanah, kemungkinan untuk menggali, kemampuan penetrasi pemancangan, drainase);

f) urutan pekerjaan fondasi; g) pengaruh dari bangunan serta penggunaannya terhadap lingkungan sekitarnya; h) langkah-langkah struktural tambahan yang diperlukan (misalnya penyangga

dari penggalian, pemasangan angkur, penyelimutan tiang bor, pengangkatan penghalangpenghalang dalam tanah);

i) pengaruh-pengaruh pembangunan terhadap lingkungan sekitar; j) jenis dan tingkat kontaminasi tanah pada, dan di sekitar, lokasi pembangunan; k) efektivitas kebijakan yang diambil untuk membendung atau memperbaiki

kontaminasi.

Page 5: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

PENYELIDIKAN TANAH

Jenis-penyelidikan :a) uji lapangan (misalkan CPT, SPT, uji penetrasi dinamis, WST,

uji pressuremeter, uji dilatometer, uji pembebanan pelat, uji geser baling lapangan, dan uji permeabilitas);

b) pengambilan contoh tanah dan batuan untuk deskripsi serta uji laboratorium;

c) pengukuran air tanah untuk menentukan muka air tanah atau profil tekanan air pori serta fluktuasinya;

d) penyelidikan geofisika (seperti uji seismik, uji radar, pengukuran tahanan tanah, dan pengukuran kecepatan rambat gelombang pada tanah);

e) uji skala besar, seperti menentukan daya dukung atau perilakulangsung pada elemen struktur tertentu, misalnya angkur.

Page 6: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Penerapan Jenis Metoda Penyelidikan Tanah

Page 7: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Penerapan Jenis Metoda Penyelidikan Tanah

Metode pengambilan Kategori A harus digunakan untuk memperoleh contoh tanah berkualitas kelas 1 atau 2, di mana tidak

ada atau hanya sedikit gangguan struktur tanah dalam prosedur pengambilan contoh atau dalam penanganan (handling)

contoh tanah. Kadar air dan angka pori tanah masih sesuai dengan yang ada di lapangan. Tidak terjadi perubahan dalam

konstituen material atau komposisi kimia dari tanah.

Metode pengambilan Kategori B boleh digunakan untuk memperoleh contoh tanah berkualitas kelas 3 sampai 5, yang masih

mengandung semua konstituen material dari tanah di lapangan dalam proporsi asli dan masih mengandung kadar air alami.

Susunan umum atau komponen dari lapisan tanah yang berbeda masih dapat diidentifikasi walaupun struktur tanah telah terganggu.

Metode pengambilan Kategori C hanya digunakan untuk memperoleh contoh tanah berkualitas kelas 5, dimana struktur

tanah telah berubah secara keseluruhan. Gambaran umum atau komponen telah beubah sehingga lapisan tanah di

lapangan tidak dapat diidentifikasi secara akurat. Kadar air sudah tidak mewakili kadar air alami dari lapisan tanah yang diambil

contohnya.

Page 8: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Jumlah minimum Penyelidikan

Tanah

Page 9: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Jumlah minimum Penyelidikan

Tanah

Page 10: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Jumlah minimum Penyelidikan

Tanah

Page 11: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

PENYELIDIKAN TANAH

Pra-penyelidikan (Desk study): a) Peta topografi; b) Peta perencanaan kota dan sejarah lokasi; c) Peta geologi dan deskripsinya; d) Peta geologi teknik; e) Peta hidrogeologi dan deskripsinya; f) Peta geoteknik; g) Foto udara dan interpretasi foto sebelumnya; h) Penyelidikan geofisika; i) Penyelidikan sebelumnya di lokasi dan sekitarnya; j) Pengalaman sebelumnya dari lokasi yang dikaji; k) Kondisi iklim setempat.

Page 12: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

PENYELIDIKAN TANAH

Rencana-penyelidikan :a) Rencana lokasi titik penyelidikan

termasuk jenis penyelidikan; b) Kedalaman penyelidikan; c) Jenis contoh tanah (kategori, dan

lainnya) yang akan diambil termasuk spesifikasi untuk jumlah dan kedalaman pada lokasi contoh tanah harus diambil;

d) Spesifikasi pengukuran air tanah; e) Jenis peralatan yang akan digunakan; f) Standar yang akan diterapkan.

Page 13: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

PENYELIDIKAN TANAH

Saat-penyelidikan :a) Pengeboran dan/atau galian untuk

pengambilan contoh tanah;

b) Pengukuran muka air tanah;

c) Uji lapangan;

d) Penutupan kembali lubang bor diwajibkan untuk dilakukan oleh kontraktor dengan metode grouting.

Page 14: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

PONDASI BANGUNAN

5 Hal Pokok yang harus ditinjau

untuk Pondasi Bangunan

1. Penyelidikan tanah yang dilakukan2. Daya dukung pondasi

Pondasi Dalam, danPondasi Dangkal

3. Penurunan PondasiSe, Penurunan SegeraSc, pe nurunan konsolidasi

4. Konstruksi/struktur Pondasi5. Hal khusus: Likuifaksi dan Tanah Lunak/mengembang

Page 15: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Design Criteria

Bearing capacity -Daya Dukung-:

Dangkal: qu

Dalam: Qu = Qp + Qs

Settlement -Penurunan- :

Seketika: Se

Konsolidasi: Sc

Page 16: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Daya Dukung Pondasi Dangkal

Page 17: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Yang diperlukan untuk

DAYA DUKUNG PONDASI adalah

• Penyelidikan tanah

(hingga minimal kedalaman 30 m)

• Pengujian tanah di Laboratorum

(Properties teknis tanah dan Klasifikasi tanah)

• Analisis Daya Dukung PondasiJenis Pondasi sesuai data pengujian tanah dan beban

Metoda yang digunakan,

Data yang digunakan untuk analisis

Sertifikasi yang melakukan analisis

Page 18: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Penurunan

Page 19: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Yang diperlukan untuk

ANALISIS PENURUNAN PONDASI

adalah• Penyelidikan tanah

(hingga minimal kedalaman 30 m, by SNI Gempa'12)

• Pengujian tanah di Laboratorum(Properties teknis tanah untuk analisis penurunan, uji konsolidasi dan Klasifikasi tanah)

• Analisis Penurunan PondasiMetoda yang digunakan,

Data yang digunakan untuk analisis

Sertifikasi yang melakukan analisis

Penurunan Segera

Penurunan Konsolidasi

Page 20: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Lainnya

Bayaha Likuifaksi• Untuk Dearah yang berada di WILAYAH RAWAN

LIKUIFAKSI: Maka harus dilakukan penyelidikan dan analisis Likuifaksi untuk memperkirakan dampak bahaya likuifaksi pada bangunan.

• Pada peraturan gempa terbaru, daerah terdampak LIKUFAKSI dikatagorikan pada Situs F yang harus mendapat perhatian khusus

Page 21: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Lainnya

Tanah LunakRawa, Lempung Lunak, Pasir halus-lepas

Tanah Mengembang• Terutama untuk bangunan dengan pondasi

dangkal• Bangunan pada daerah rawa

(penurunan tinggi)• Bangunan bertingkat pada pondasi dangkal• Untuk bangunan dengan lantai langsung diatas tanah

Page 22: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Pondasi dangkal

Page 23: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Pondasi khusus

?

Page 24: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Daya Dukung

• Pondasi Dangkal

Page 25: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Daya Dukung

• Dalam –ujung Qp

Page 26: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Daya Dukung

• Dalam –sisi Qs

Metoda a

Page 27: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Daya Dukung

• Dalam –sisi Qs

Metoda b

Page 28: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Daya Dukung

• Dalam –sisi Qs

Metoda l

Page 29: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Kelompok Tiang

Page 30: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Group Tiang

Page 31: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Mutu Pekerjaan Pondasi

• Harus Sesuai dengan Rencana (Gambar

dan Spesifikasi)

• Memenuhi kriteria Teknis

– Daya Dukung Uji daya dukung: Destructive

dan Non-destructive

– Penurunan Pengukuran penurunan

(monitoring)

Page 32: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Penggalian Pondasi

• Kelongsoran dinding galian

• Perlu penyangga galian

• Genangan pada dasar galian

• Elevasi galian

• Luas galian

• Buangan tanah galian

• Metoda perlu difikirkan

• Peralatan untuk penggalian

Page 33: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Pemasangan Tulangan

Page 34: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Pondasi Tiang

• Pondasi tiang berfungsi untuk mentransfer beban dari struktur atas (gedung/jembatan/dinging/dll) kedalam luasan tanah mempunyai kapasitas yang cukup.

• Material pondasi tiang dapat berupa:

– Kayu/Timber

– Pre cast concrete (also pre-stressed)

– In-situ reinforced concrete

– steel piles in ‘H’ or ‘O’

Page 35: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Pondasi Bor

• Pengeboran

Page 36: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Pondasi Bor

Page 37: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Kealitas Pengecoran

Pondasi Bor

(Bore Pile)1. Jumlah pengecoran

2. Bila lebih kecil dari

rencana, berarti ada

kesalahan dalam lobang

3. Begitu juga bila lebih dari

rencana

4. Kwalitas pengecoran

5. Lama pengecoran (extra

cost time and delay of

work, quality)

6. Penolakan (rejected)...

Page 38: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

KONTROL KWALITAS(Saat pelaksanaan, hal yang khusus adalah:)

• Volume rencana (Vr) “cor beton” dengan Volume aktual /

terpasang (Va)Va = Vr ... sangat baik

Va < Vr ... lobang bor 1.menyenpit 2. Terjadi

pendangkaan 3. Runtuh

Va > Vr ... lobang bor 1. runtuh saat pengebboran

2.Terjadi tekanan sanping (membesar)

• Besi / terutama sengkang spiral, harus terikat kuat untuk

menghindari terlepas dan jatuh kebawah saat

pengecoran

• Pengecoran harus kontinu, pipa tremi (pipa cor) harus tetap

dibawah permukaan cor basah (tidak boleh 1x pun berada diatas

muka cor basah)

• Dll

Page 39: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Tiang Pancang

Hal yang perlu dipertimbangkan:

– Jenis tiang pancang

– Kondisi geoteknik

– Kondisi lingkungan

– Metoda pemancangan tiang.

– Urutan pekerjaannya

– Kemampuan pekerja

– Waktu dan biaya

Page 40: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Hammer

Yang biasa dipakai di Indonesia: Diesel Hammer – single

acting

- Kurang bagus untuk tanah yang lunak

- Bila rebound tidak cukup, hammer akan berhenti bekerja

- Kalau sudah bekerja baik (agak keras), bisa 40 sd 50

pukulan per menit

- Lihat video berikut:

Page 41: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Pemancangan Tiang:Penentuan titik dan pemancangan awal

Page 42: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Pemancangan Tiang:Penentuan pemancangan akhir

Page 43: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Pemancangan akhir dan kalendering

Page 44: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Perhitungan daya dukung:

dari kalendering

Page 45: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Perhitungan daya dukung:

dari kalendering

Formula Engineering News Record (ENR) (1888):

10987654321

S = ..... cm

Page 46: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Perhitungan daya dukung:

dari kalendering

10987654321

S = ..... cm

Page 47: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Contoh Perhitungan untuk

mengontrol kwalitas daya dukung:

Page 48: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Injection Pile

(Hydrolic)

Page 49: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Penurunan

Page 50: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Penurunan• Batas Penurunan Izin

Page 51: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Penurunan

• Batas distorsi Izin

SNI-8460:2017

Page 52: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Syarat Penurunan (SNI 2017)

• Penurunan total izin < 15 cm + b/600untuk bangunan tinggi dan bisa dibuktikan struktur atas masih aman. (b = lebar terpendek dari pondasi dalam cm)

• Beda penurunan (differential settlement) harus ditentukan secara saksama dan konservatif (dlm spesifikasi), serta pengaruhnya terhadap bangunan gedung tinggi di atasnya harus dicek untuk menjamin bahwa beda penurunan tersebut masih memenuhi kriteria kekuatan dan kemampulayanan sebesar 1/300.

Page 53: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Pengukuran Penurunan

Page 54: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Pengukuran

Penurunan di

Lapangan

Page 55: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Pemberian tanda dan pengukuran

beda tinggi lantai di dalam gedung

Page 56: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Kondisi Penurunan yang teramati

Sisi Depan

Naik Sisi Belakang

Turun

A B 1

Page 57: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Hasil pengukuran dapat dilihat pada tabel berikut:

Referensi ukuran Bulan 9 Bulan 10 Keterangan Kenaikan

Titik A 10.00 10.00 Tetap (referensi) -

Titik B 9.840 10.013 Naik (0.173) 0.0

Titik 1 10.200 10.433 Naik (0.233) 60 mm

Titik 13 10.345 10.638 Naik (0.293) 120 mm

Page 58: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Kontur Ketinggian Lantai 2

102 156 213

14 77 13 131 12 188

16 44 11 190

1 214

-64 -5 37 115 275

3 -102 2 -24 15 28 16 106 10

-78 -20 40

18 -93 17 -33 9 17

-254

-300 4

-237 -196 -143 120

-278 5 6 -230 7 -173 8 86-250

-200

-150

-100

-50+/- 0

+50

+100+150 +200

+250

-300

-250-200

-150

-100

-50 +/- 0

+50

+100 +150

+200 +250

Gambar: Kontur Kemiringan bangunan pada bulan 7 ( ) dan bulan 10 (- -)

Page 59: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Kasus Lapangan

• Bearing capacity -?????-:

– Dangkal: qu

– Dalam: Qu = Qp + Qs

• Settlement -?????- : – Seketika: Se

– Konsolidasi: Sc

Page 60: Persoalan dalam Pelaksanaan Pokerjaan Pondasi

Penutup

Terimakasih