persiapan tutorial sk 3.doc

download persiapan tutorial sk 3.doc

of 11

description

..

Transcript of persiapan tutorial sk 3.doc

sifat-sifat yang pada umumnya adalah :a. Keras

b. Berkilatc. Berat ini berkaitan dengan berat atom elemen dan tipe struktur kisi yang menentukan bagaimana eratnya atom-atom tersebut tersussun.d. Penghantar panas dan penghantar listrik yang baik disebabkan sifat ikatan logam.e. Opaque karena electron-elektron bebas mengabsorbsi nergy elektromagnetik cahaya.f. Liat dan dapat dibentukSyarat logam untuk kedokteran gigi, antara lain:a. Sifat kimiaTahan terhadap korosi, tidak larut dalam cairan rongga mulut atau dalam segala macam cairan yang dikonsumsi dan tidak luntur dan berkarat atau korosib. Sifat BiologiTidak beracun terhadap pasien, dokter gigi, perawat maupun tekniker, tidak mengiritasi rongga mulut dan jaringan pendukungnya, tidak menghasilkan reaksi alergi dan tidak bersifat mutagen maupun karsinogen. c. BiokompatibelTidak mengandung substansi toksik yang dapat larut dalam saliva, tidak membahayakan pulpa dan jaringan lunak, bebas dari bahan yang berpotensi dalam menimbulkan sensitifitas atau respon alergi dan tidak memiliki potensi karsinogen.d. Syarat MekanisBerkekuatan tinggi dan tahan terhadap tekanan.

e. Syarat Estetikmemberikan penampilan natural pada gigi.

f. Secara Fisikkonduktivitas thermal dan kuat

g. Bahan bahannya tersedia dalam jumlah besar dan mudah didapat, biaya tidak mahal baik biaya harga bahan maupun laborat.

h. Titik cairnya tinggi, tahan terhadap korosi

i. Sebagai klamer atau cengkram

j. Modulus elastic tinggi

k. Pertahanan terhadap abrasi baik

l. Mudah disolder dan dipolesKlasifikasi Logam1. Tipe I (lunak) untuk restorasi yang hanya terkena sedikit tekanan contoh: inlay kecil2. Tipe II (sedang) untuk restorasi yang terkena tekanan sedang contoh: mahkota , abutment, pontik, dan mahkota penuh. 3. Tipe III (keras) utuk restorasi dengan tekanan besar contoh: mahkota yang tipis, abutment, pontik, mahkota penuh, basis gigi tiruan, gigi tiruan sebagian cekat yang pendek 4. Tipe IV (ekstra keras) untuk keadaan dengan tekanan yang sangat besar. Contoh: inlay yang terkena tekanan sangat besar, termasuk lempeng basis dan cengkeram gigi tiruan, gigi tiruan sebagian rangka logam, dan gigi tiruan sebagian cekat yang panjang.5. Alloy untuk mahkota dan jembatancocok digunakan untuk restorasi vinir dengan dental porselen , coping, gigi tiruan cekat dengan span pendek6. Alloy untuk gigi tiruan sebagian lepasan

(Saunders. 1991; 362)3.2 Definisi

Logam adalah segolongan unsur unsur yang berasal dari galian tambang yang mempunyai kemampuan sebagai penghantar panas dan listrik yang baik. Logam merupakan substansi kimia opak mengkilap yang merupakan penghantar (konduktor) panas atau listrik yang baik serta bila dipoles, merupakan pemantul atau reflektor sinar yang baik.3.3 Sifat

a. Titik leleh dan titik didihLogam-logam cenderung memiliki titik leleh dan titik didih yang tinggi karena kekuatan ikatan logam. Kekuatan ikatan berbeda antara logam yang satu dengan logam yang lain tergantung pada jumlah elektron yang terdelokalisasi pada lautan elektron, dan pada susunan atom-atomnya. b. Daya hantar listrikLogam menghantarkan listrik. Elektron yang terdelokalisasi bebas bergerak di seluruh bagian struktur tiga dimensi. Elektron-elektron tersebut dapat melintasi batas butiran kristal. Meskipun susunan logam dapat terganggu pada batas butiran kristal, selama atom saling bersentuhan satu sama lain, ikatan logam masih tetap ada.Cairan logam juga menghantarkan arus listrik, hal ini menunjukkan bahwa meskipun atom logam bebas bergerak, elektron yang terdelokalisasi masih memiliki daya yang tersisa sampai logam mendidih.c. Daya hantar panasLogam adalah konduktor panas yang baik. Energi panas diteruskan oleh elektron sebagai akibat dari penambahan energi kinetik (hal ini memnyebabkan elektron bergerak lebih cepat). Energi panas ditransferkan melintasi logam yang diam melalui elektron yang bergerak.d. Kekuatan dan kemampuan kerja Sifat dapat ditempa (Malleability) dan sifat dapat diregang (Ductility)maksudnya bahwa logam itu mempunyai suatu sifat yang mampu dibentuk dengan suatu gaya, baik dalam keadaan dingin maupun panas tanpa terjadi retak pada permukaannya, misalnya dengan hammer (palu). Logam juga dapat diregang, dapat ditarik menjadi kawat, maksudnya bahwa suatu logam itu dapat dibentuk dengan tarikan sejumlah gaya tertentu tanpa menunjukan gejala-gejala putus. Toughness (sifat Ulet) Yakni kemampuan suatu logam untuk dibengkokan beberapa kali tanpa mengalami retak. hardness (kekerasan) Yakni ketahanan suatu logam terhadap penetrasi atau penusukan indentor yang berupa bola baja, intan piramida, dll. Strenght (kekuatan) Yakni : Kemampuan suatu logam untuk menahan deformasi. o Weldability Merupakan kemampuan suatu logam untuk dapat dilas, baik dengan menggunakan las listrik maupun dengan las karbit (gas). Corrosion resistance (tahan korosi)Yakni : kemampuan suatu logam untuk menahan korosi atau karat akibat kelembaban udara, zat-zat kimia, dll. Tahan ImpactMaksudnya sifat yang dimiliki oleh suatu logam untuk dapat tahan terhadap beban kejut. Machinibility Kemampuan suatu logam untuk dikerjakan dengan mesin, misalnya : dengan mesin bubu Modulus elastisitasMerupakan ukuran kekakuan suatu bahan Jadi semakin tinggi nilainya semakin sedikit perubahan bentuk pada suatu benda apabila diberi gaya. Kekerasan logamPenggelimpangan lapisan atom antara yang satu dengan yang lain ini dihalangi oleh batas butiran karena baris atom tidak tersusun sebagai mana mestinya. Hal ini mengakibatkan semakin banyak batas butiran (butiran-butiran kristal lebih kecil), menyebabkan logam lebih keras. Untuk mengimbangi hal ini, karena batas butiran merupakan suatu daerah dimana atom-atom tidak berkaitan dengan baik satu sama lain, logam cenderung retak pada batas butiran. Kenaikan jumlah batas butiran tidak hanya membuat logam menjadi semakin kuat, tetapi juga membuat logam menjadi rapuh.3.3 Syarat

a. Sifat kimiaTahan terhadap korosi, tidak larut dalam cairan rongga mulut atau dalam segala macam cairan yang dikonsumsi dan tidak luntur dan berkarat atau korosib. Sifat BiologiTidak beracun terhadap pasien, dokter gigi, perawat maupun tekniker, tidak mengiritasi rongga mulut dan jaringan pendukungnya, tidak menghasilkan reaksi alergi dan tidak bersifat mutagen maupun karsinogen. c. BiokompatibelTidak mengandung substansi toksik yang dapat larut dalam saliva, tidak membahayakan pulpa dan jaringan lunak, bebas dari bahan yang berpotensi dalam menimbulkan sensitifitas atau respon alergi dan tidak memiliki potensi karsinogen. Untuk menguji biokompatibilitas dikelompokkan menjadi 3 kelompok:( Uji primer, yaitu pengujian yang dilakukan dengan cara uji invitro yang dilakukan dalam laboratorium( Uji sekunder, yaitu pengujian yang dilakukan dengan cara uji invivo yang dilakukan dalam laboratorium dengan menggunakan bahan coba sel atau hewan coba atau kultur jaringan. ( Uji penggunaan pra-klinis, yaitu pengujian yang dilakukan dengan cara uji invivo tetapi menggunakan hewan secara sistemik.d. Syarat MekanisBerkekuatan tinggi dan tahan terhadap tekanan.

e. Syarat Estetikmemberikan penampilan natural pada gigi.

f. Secara Fisikkonduktivitas thermal dan kuat

g. Bahan bahannya tersedia dalam jumlah besar dan mudah didapat, biaya tidak mahal baik biaya harga bahan maupun laborat.

h. Titik cairnya tinggi

i. Sebagai klamer atau cengkram

j. Modulus elastic tinggi

k. Pertahanan terhadap abrasi baik

l. Mudah disolder dan dipoles

3.3 Klasifikasi logam dan alloy Klasifikasi Logam Berdasarkan Fungsi1. Tipe I (lunak) untuk restorasi yang hanya terkena sedikit tekanan cth: inlay kecil 2. Tipe II (sedang) untuk restorasi yang terkena tekanan sedang cth: mahkota , abutment, pontik, dan mahkota penuh.3. Tipe III (keras) utuk restorasi dengan tekanan besar cth: mahkota yang tipis, abutment, pontik, mahkota penuh, basis gigi tiruan, gigi tiruan sebagian cekat yang pendek 4. Tipe IV (ekstra keras) untuk keadaan dengan tekanan yang sangat besar. Contoh: inlay yang terkena tekanan sangat besar, termasuk lempeng basis dan cengkeram gigi tiruan, gigi tiruan sebagian rangka logam, dan gigi tiruan sebagian cekat yang panjang.5. Alloy untuk mahkota dan jembatancocok digunakan untuk restorasi vinir dengan dental porselen , coping, gigi tiruan cekat dengan span pendek.6. Alloy untuk gigi tiruan sebagian lepasan Klasifikasi logam berdasarkan tingkat kekerasan

1. Tipe I (lunak) angka kekerasan Vickers (VHN) 50-902. Tipe II (sedang) angka kekerasan Vickers (VHN) 90-1203. Tipe II (keras) angka kekerasan Vickers (VHN) 120-1504. Tipe IV (ekstra keras) angka kekerasan Vickers (VHN) >150 Klasifikasi alloy berdasarkan ADA

1. High noble Alloy (HN) atau logam sangat mulia dg komposisi logam mulia >_ 60%wt dan kandungan emas >_40% Au Pt alloy : Untuk Full Casting, Porcelain Fuse to MetalAu Cu Ag alloy : Full casting2. Noble alloy (N) atau logam mulia dengan komposisi logam mulia >_ 25% Ag Au Cu alloy : Full CastingPd Cu alloy : full casting, PFMAg Pd alloy : full casting, PFM3. redominantly base metal Alloy atau alloy berbahan utama logam dasar dengan kandungan logam mulia < 25% Ni based alloy : full casting, PFM, wrought, partial dentureCo based alloy : sdaTi based alloy : sda + implantSpesifikasi terbaru juga mengikut sertakan non-noble alloy sama seperti alloy yang tidak mengandung emas tapi memiliki kandungan palladium yang tinggi. Berdasarkan klasifikasi terbaru maka semua tipe alloy pada klasifikasi lama merupakan high noble alloy3.4 manipulasi logam

Penuangan

Penuangan ini meliputi pekerjaan mencairkan logam dan membentuknya di dalam cetakan. Misal: besi, kuningan, alumunium dll dapat dituang ke dalam cetakan yang terbuat dari pasir dan tanah liat. Cetakan dari tanah liat dan pasir ini rusak setiap kali setelah pemakaian. Die casring menggunakan cetakan permanen dari logam.

Pekerjaan Dingin

Pada umumnya logam dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik atau digulung. Logam dapat ditarik melalui suatu die untuk mendapatkan bentuk kawat. serbuk MetalurgiSuatu bentuk logam dapat dipres dibawah tekanan tinggi untuk mendapatkan bahan degan bentuk yang dikehendaki.hasil ini tidak kuat karena hasil adhesi. Dengan melakukan sintering kekuatan dapat ditingkatkan, dimana pemresan dipanaskan dalam atmosfir yang tidak teroksidasi di bawah titk cair dan menggumpalkan partikel. Electroforming Suatu logam dapat dilapiskan pada permukaan yang bersifat penghantar dengan proses elektrolisa.Proses manipulasi :

a. Tahap pembuatan model sprue, ventilasi dan kawahAdapun tujuan dari pembuatan sprue adalah menyediakan saluran melalui mana logam cair akan mengalir ke cetakan yang sudah ada didalam cincin cor setelah model malamnya dibuang, untuk tambalan yang besar / protesa misalnya gigi tiruan sebagian lepasan dari logam dan untuk gigi tiruan cekat. Sedangkan tujuan diberikannya ventilasi adalah untuk menghindari terjadinya back pressure, sehingga mengurangi dari hasil tuangan dan mungkin juga akan menghindari ledakan, sehingga aman bagi operator.Pada ujung sprue dibuat bentukan yang disebut reservoir. Reservoir pada ujung sprue bertujuan untuk mencegah terjadinya porositas yang dapat terbentuk oleh karena adanya kontraksi bila ruangan untuk reservoir yang ditempati oleh malam mempunyai ukuran melintang sebesar atau lebih besar dari ukuran ruangan, maka alloy yang ada dalam reservoir akan lebih lambat mengeras dari pada ruangan utama dan berlaku sebagai cadangan alloy cair yang siap untuk mengisi ruangan atau mould space.Pemilihan sprue seringkali bersifat empiris tetapi ada lima prinsip utama dalam menentukan pilihan, sebagai berikut :( Pilihlah sprue dengan diameter yang kira kira sama dengan ukuran daerah yang paling tebal dari model malamnya. Jika model malamnya kecil, tangkai sprue juga harus kecil karena tangkai sprue yang besar yang direkatkan pada model yang kecil dan halus dapat menyebabkan perubahan bentuk. Tetapi, jika diameter sprue terlalu kecil, daerah ini akan memadat terlebih dahulu sebelum tuangannya sendiri dan bisa terbentuk porositas penyusutan setempat (porositas tersedot ). Untuk mengatasi masalah ini diperlukan area cadangan pada sprue.( Jika mungkin, tangkai sprue harus direkatkan pada bagian model malam yang penampang melintangnya terluas. Akan lebih baik bagi logam cair untuk mengalir dari bagian yang tebal ke daerah - daerah tipis di sekelilingnya. Rancangan ini mengurangi risiko aliran logam ke daerah mendatar dari bahan tanam atau daerah daerah kecil seperti garis sudut.( Panjang sprue harus cukup panjang untuk memposisikan model malam dengan tepat didalam cincin cor dengan jarak sekitar 6 mm dari tepi ujung cincin tetapi cukup pendek sehingga logam campur cair tidak memadat sebelum mengisi penuh mold.( Jenis sprue yang dipilih mempengaruhi teknik pembakaran yang digunakan. Tangkai sprue yang terbuat dari malam lebih sering digunakan daripada yang plastik. Jika digunakan sprue atau model dari plastik, dianjurkan untuk menggunakan teknik pembakaran 2 tahap untuk memastikan pembuangn karbon yang sempurna, karena sprue plastik melunak pada temperatur diatas titik cair malam inlay.( Model malam dapat diberi sprue secara langsung ataupun tidak langsung. Pada pemberian sprue langsung, tangkai sprue akan menyediakan hubungan langsung antara daerah model dengan basis sprue atau daerah crucible former. Pada yang tidak langsung, diletakkan sebuah penghubung atau batang cadangan diantar model atau crucible former. Pada pembuatan sprue harus diperhatikan perlekatan tangkai sprue, posisi tangkai sprue panjang serta arah dari tangkai sprue dan pelepasan model malam. Panjang sprue tergantung pada panjang cincin cor. Jika tangkai sprue terlalu pendek, maka model malam akan terlalu jauh dari ujung luar cincin sehingga gas gas tidak dapat dialirkan secara memadai untuk memungkinkan logam cair mengisi seluruh ruang cincin.jika gas tidak dapat dikeluarkan secara menyeluruh, akan terjadi porositas. Karena itu, panjang harus disesuaikan sedemikian rupa sehingga ujung atas model malam berada sekitar 6 mm dari ujung terbuka dari cincin untuk bahan tanam gipsum.

b. Tahap PenanamanPada tahap penanaman model malam harus dibersihkan dari kotoran, debu, dan minyak. Untuk itu dapat digunakan pembersih model malam komersial atau deterjen sintetik yang diencerkan. Sisa cairan dapat dihilangkan dengan dikibaskan dan model dibiarkan mengering diudara terbuka, sementara bahan tanam disiapkan. Lapisan tipis pembersih yang tertinggal pada permukaan model malam dapat mengurangi tegangan permukaan dari malam dan pembasahan yang lebih baik dari bahan tanam sehingga terjadi perlekatan yang sempurna, termasuk pada bagian bagian model yang kecil dan tipis.Sementara model malam dikeringkan di udara terbuka, jumlah air destilasi (bahan tanam gipsum) atau cairan silika koloiadal khusus (bahan tanam fosfat) diukur. Cairan ini dituang kedalam mangkuk karet yang bersih dan kering, kemudian bubuk ditambahkan ke dalam cairan secara bertahap dan hati hati untuk mencegah terjebaknya udara didalam adukan. Pengadukan dilakukan dengan lembut sampai semua bubuk basah, atau bubuk yang tidak tercampur terdesak keluardari mangkuk secara tidak sengaja. Bahan tanam ditunggu sampai mencapai final setting, lalu kawah di lepas dari bumbung tuang dan dibiarkan selama 24 jam.Yang perlu diperhatikan dalam proses penanaman adalah :- pengadukan hampa udara, berfungsi untuk mengeluarkan gelembung-gelembung udara yang terbentuk selama pengadukan dan mengeluarkan gas-gas berbahaya yang dihasilkan dari reaksi kimia yang digunakan sebagai bahan tanam- kompensasi penyusutan, kadang-kadang perubahan dimensi mould memang diperlukan terutama untuk mahkota cor penuh.- Teknik pengendalian dengan peambahan air, ekspansi mikroskopik linear akan meningkat sejalan dengan jumlah air yang ditambahkan sampai tercapai ekspansi maksimal

c. Tahap burning out dan PreheatingTahap burning out dimulai dengan menghidupkan kompor gas dan letakkan bumbung tuang diatas dengan bagian kawah menghadap ke api, biarkan hingga semua malam terbuang dan pastikan seluruh mould space bersih dari malam. Sememtara itu siapkan furnice, lalu naikkan suhunya hingga mencapai 700 C kemudian masukkan bumbung tuang kedalam furnice, lalu dilanjutkan dengan tahap preheating naikkan suhu furnice hingga mencapai suhu 900 C, pada saat bahan tanam sudah terlihat membara, model sudah siap di casting.Selama pembakaran, sejumlah malam yang mencair akan diserap oleh bahan tanam dan sisa karbon akibat pembakaran malam cair menjadi terperangkap di dalam bahan tanam yang berpori pori. Burning out akan mengubah karbon menjadi karbon monoksida atau karbon dioksida. Gas gas ini akan keluar melalui celah sisa malam yang mencair.d. Tahap CastingCasting menggunakan 2 logam Cu alloy. Logam campur dicairkan dengan semburan api dalam crucible yang terpisah. Kemudian dituang kedalam mould dengan gaya centrifugal. Setelah bumbung tuang telah mencapai suhu normal, lalu logam dikeluarkan dengan cara membongkar bahan tanam. Hasil logam dicuci dan dibersihkan sampai sisa bahan tanam tidak ada.Setelah pencucian, terlihat adanya bitik-bintik tidak teratur pada logam (logam masih kasar) dan tidak sesuai dengan ukuran semula. Bitik-bintik ini disebabkan oleh beberapa hal terutama kesalahan dalam penuangan. Terjadinya oksidasi pada logam sebelum penuangan dapat menyebabkan permukaan logam menjadi kasar. Adapun oksidasi ini dapat disebabkan beberapa hal yaitu penggunaan api yang bukan berwarna biru atau kehijauan atau logam yang terlalu lama dipanaskan sehingga terjadi over heating.Dapat terjadi beberapa kesalahan/kegagalan lain selama proses pembuatan logam ini, antara lain adanya gelembung udara pada pola malam oleh karena busa sabun yang dapat menjadikan bentuk permukaan logam kasar, dapat pula bentuk permukaan mould space retak atau pecah-pecah. Hal ini disebabkan oleh karena adonan gips dan air yang terlalu encer sehingga gips tidak terlalu kuat atau dapat pula karena pemanasan pada oven terlalu lama sehingga permukaan mould space retak.Casting atau yang sering disebut proses pengecoran atau penuangan dalam kedokteran gigi dapat diartikan suatu proses pendorongan logam yang sedang mencair ke dalam mould sehingga menjadi suatu tuangan yang sering disebut logam tuang. Sehingga pada akhir dari casting alloy dapat dihasilkan suatu bentukan yang terbentuk dari logam yang terjadi di dalam mould. (Kamus Kedokteran Gigi-F.J Harty & R.Ogston).Pengecoran adalah suatu proses manufaktur yang menggunakan logam cair dan cetakan untuk menghasilkan parts dengan bentuk yang mendekati bentuk geometri akhir produk jadi. Logam cair akan dituangkan atau ditekan ke dalam cetakan yang memiliki rongga sesuai dengan bentuk yang diinginkan. Proses pengecoran sendiri dibedakan menjadi dua macam, yaitu traditional casting dan non-traditional/contemporary casting. Teknik traditional terdiri atas : 1. Sand-Mold Casting

2. Dry-Sand Casting 3. Shell-Mold Casting

4. Full-Mold Casting5. Cement-Mold Casting6. Vacuum-Mold Casting

Teknik non-traditional terbagi atas :1. High-Pressure Die Casting2. Permanent-Mold Casting3. Centrifugal Casting4. Plaster-Mold Casting5. Investment Casting6. Solid-Ceramic Casting

Dalam proses casting diperlukan :1. Ruang Cetak

Cetakan sekali pakai yang terbuat dari pasir & tanah liat. Bahan pendam berbasis gisum Bahan pendam berbasis fosfat Bahan pendam berbasis silica2. Api Pengencer Logam Api dari semburan bahan bakar / torch Api dari induksi listrik3. Mesin Pengecoran Alami dengan bantuan gravitasi Manual dengan tangan Centrifugal Casting Machine4. Ruang laboratorium yang cukup ventilasi.Jenis logam yang kebanyakan digunakan di dalam proses pengecoran adalah logam besi bersama-sama dengan aluminium, kuningan, perak, dan beberapa material non logam lainnya.e. Tahap Finishing dan PolishingPada tahap ini dilakukan perapian model kasar logam dan disesuaikan dengan ukuran semula. Kemudian logam dipoles dengan menggunakan arkansas stone sampai permukaan model terlihat halus. Lalu dilanjutkan dengan rubber warna merah dan terakhir dengan rubber warna hijau. Setelah permukaan logam terlihat halus dan mengkilat potong sprue dengan menggunakan diamond disk kemudian dirapikan dan dipulas pada daerah bekas potongan.3.5 Aplikasi logam untuk kedokteran gigi

a. Gigi tiruan sebagian

b. Mahkota stainless steel

c. Restorasi mahkota (inlay dan onlay)d. Dental implant

e. Instrument ortodonty

f. Klamer

g. Pasak

h. Dsb.BAB IV

KESIMPULAN

1. Logam merupakan substansi kimia opak mengkilap yang merupakan penghantar (konduktor) panas atau listrik yang baik serta bila dipoles, merupakan pemantul atau reflektor sinar yang baik.

2. Sifat logam Sifat fisik Keras Berkilat bila dipoles Berat ini berkaitan dengan berat atom elemen dan tipe struktur kisi yang menentukan bagaimana eratnya atom-atom tersebut tersussun. Penghantar panas dan penghantar listrik Opaque Liat dan dapat dibentuk3. Syarat logam untuk kedokteran gigi Syarat kimia Syarat biologi Syarat fisik Syarat ekonomis Syarat estetik Biokompatibel4. Klasifikasi Logam alloy

High noble Alloy (HN) atau logam sangat mulia Noble alloy (N) atau logam redominantly base metal Alloy atau alloy berbahan utama logam dasar 5. Manipulasi logam

Penuangan Pekerjaan Dingin serbuk Metalurgi Electroforming 6. Aplikasi untuk kedokteran gigi

a. Gigi tiruan sebagian

b. Mahkota stainless steel

c. Restorasi mahkota (inlay dan onlay)

d. Dental implant

e. Instrument ortodonty, dsb

/DAFTAR PUSTAKA

Annusavice, Kenneth J. 2003. Phillips: Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi. Jakarta: EGC

Craig, Robert George anf Powers. 2002. Restorative Dental Materials . Houghton : MosbyHatrick, Carol Dixon. 2003. Dental Material : clinical application for dental assistants and dental hygienist. Philadelphia : Saundershttp://repository.usu.ac.id