PERSIAPAN TIMBUNAN

5
PERSIAPAN TIMBUNAN Pekerjaan ini terdiri dari persiapan, penggalian, dan pemadatan dari lapisan bawah permukaan maupun permukaan tanah eksisting. Tidak ada bayaran terpisah untuk pekerjaan ini, namun dianggap sebagai pekerjaan tak terduga yang dapat dimasukkan ke dalam pekerjaan yang terkait. Untuk jalan gravel, pekerjaan ini kemungkinan juga terdiri dari koreksi bentuk dengan lapisan berat dengan atau tidak menggunakan galian dan tanpa tambahan material baru. Pekerjaan ini meliputi penggalian minor, penimbunan, pembentukan permukaan, pemadatan, dan pengujian tanah maupun material granular, serta perawatan dari lapisan permukaan yang disiapkan hingga material tersebut dihamparkan di atas tanah. Semua itu bergantung pada gambar dan spesifikasi Engineer. Toleransi dimensi ketinggian timbunan setelah pemadatan tidak boleh lebih maupun kurang 1 sentimeter dari ketentuan spesifikasi yang telah disetujui. Semua permukaan timbunan juga harus seragam dan memiliki butiran yang cukup untuk menjaga resapan dan aliran air permukaan. Penyerahan dokumen terkait harus dilaksanakan sebelum pekerjaan dilakukan. Kontraktor harus menyerahkan tes density dan tes pengukuran permukaan serta survey permukaan sebelum persetujuan pelaksanaan kerja diberikan. Seluruh pekerjaan dibawah lapisan yang akan dikerjakan harus sudah selesai sebelum pekerjaan dilakukan. Semua drainase di lingkungan kerja harus berfungsi dengan baik untuk menghindari rusaknya lapisan oleh air permukaan. Pekerjaan berikutnya harus dikerjakan dengan segera untuk menghindari perubahan sifat material bila memiliki jeda terlalu lama antara pekerjaan ini dengan pekerjaan sebelum/sesudahnya. Kontraktor harus memperbaiki semua kerusakan lapisan akibat pergerakan orang maupun alat pada saat bekerja. Kontraktor juga harus menggali lapisan yang kekeringan dan retak maupun kebanjiran serta bencana alam lainnya. Kontraktor harus bertanggung jawab juga terhadap arus lalu-lintas orang, material, dan alat agar tidak menimbulkan kekacauan. Sebelum dilakukan penimbunan di lokasi rencana, harus dilakukan percobaan (trial embankment) untuk mengetahui kapasitas produksi alat, waktu pengerjaan, dan jumlah lintasan yang dibutuhkan. PENEMPATAN & PEMADATAN TIMBUNAN Hal-hal yang perlu Sebelum penempatan material timbunan, area penempatan perlu dibersihkan dari material yang tak diinginkan dan CBR pada permukaan minimum 2%. Pada ketinggian embankment 1 m, pondasi embankment perlu dipadatkan sampai 15 cm. Timbunan disebar pada lapisan uniform. Dalam penempatan tanah timbunan, perlu hati- hati melakukannya pada material drainase porous. Untuk backfilling tak kurang dari tiga jam saat mortar sambungan pipa pada backfilling pada pipa atau 14 hari untuk backfilling pada beton struktur penahan tanah. Saat pemadatan, kadar air sekitar 3% lebih kecil dari kadar air optimum sampai 1% lebih dari kadar air optimum. Untuk timbunan batu dilapisi satu atau lebih 20cm lapisan well-graded yang mengandung batu tidak lebih besar dari 5 cm. Setiap lapisan timbunan perlu dilakukan pemdatan sesuai spek dan dilakukan test density. Kontraktor perlu mengambil tiga sampel untuk dilakukan tes. Lapisan melebihi 30 cm dibawah subgrade, perlu dipadatkan sampai 95% dan untuk lapisan 30 cm atau kurang dibawah subgrade, perlu dipadatkan sampai 100%. Lalu, perlu juga dilakukan uji coba

description

Karya Tulis Ilmiah

Transcript of PERSIAPAN TIMBUNAN

Page 1: PERSIAPAN TIMBUNAN

PERSIAPAN TIMBUNAN

Pekerjaan ini terdiri dari persiapan, penggalian, dan pemadatan dari lapisan bawah permukaan maupun permukaan tanah eksisting. Tidak ada bayaran terpisah untuk pekerjaan ini, namun dianggap sebagai pekerjaan tak terduga yang dapat dimasukkan ke dalam pekerjaan yang terkait. Untuk jalan gravel, pekerjaan ini kemungkinan juga terdiri dari koreksi bentuk dengan lapisan berat dengan atau tidak menggunakan galian dan tanpa tambahan material baru. Pekerjaan ini meliputi penggalian minor, penimbunan, pembentukan permukaan, pemadatan, dan pengujian tanah maupun material granular, serta perawatan dari lapisan permukaan yang disiapkan hingga material tersebut dihamparkan di atas tanah. Semua itu bergantung pada gambar dan spesifikasi Engineer. Toleransi dimensi ketinggian timbunan setelah pemadatan tidak boleh lebih maupun kurang 1 sentimeter dari ketentuan spesifikasi yang telah disetujui. Semua permukaan timbunan juga harus seragam dan memiliki butiran yang cukup untuk menjaga resapan dan aliran air permukaan. Penyerahan dokumen terkait harus dilaksanakan sebelum pekerjaan dilakukan. Kontraktor harus menyerahkan tes density dan tes pengukuran permukaan serta survey permukaan sebelum persetujuan pelaksanaan kerja diberikan. Seluruh pekerjaan dibawah lapisan yang akan dikerjakan harus sudah selesai sebelum pekerjaan dilakukan. Semua drainase di lingkungan kerja harus berfungsi dengan baik untuk menghindari rusaknya lapisan oleh air permukaan. Pekerjaan berikutnya harus dikerjakan dengan segera untuk menghindari perubahan sifat material bila memiliki jeda terlalu lama antara pekerjaan ini dengan pekerjaan sebelum/sesudahnya. Kontraktor harus memperbaiki semua kerusakan lapisan akibat pergerakan orang maupun alat pada saat bekerja. Kontraktor juga harus menggali lapisan yang kekeringan dan retak maupun kebanjiran serta bencana alam lainnya. Kontraktor harus bertanggung jawab juga terhadap arus lalu-lintas orang, material, dan alat agar tidak menimbulkan kekacauan. Sebelum dilakukan penimbunan di lokasi rencana, harus dilakukan percobaan (trial embankment) untuk mengetahui kapasitas produksi alat, waktu pengerjaan, dan jumlah lintasan yang dibutuhkan.

PENEMPATAN & PEMADATAN TIMBUNAN

Hal-hal yang perlu Sebelum penempatan material timbunan, area penempatan perlu dibersihkan dari material yang tak diinginkan dan CBR pada permukaan minimum 2%. Pada ketinggian embankment 1 m, pondasi embankment perlu dipadatkan sampai 15 cm.Timbunan disebar pada lapisan uniform. Dalam penempatan tanah timbunan, perlu hati-hati melakukannya pada material drainase porous. Untuk backfilling tak kurang dari tiga jam saat mortar sambungan pipa pada backfilling pada pipa atau 14 hari untuk backfilling pada beton struktur penahan tanah.Saat pemadatan, kadar air sekitar 3% lebih kecil dari kadar air optimum sampai 1% lebih dari kadar air optimum. Untuk timbunan batu dilapisi satu atau lebih 20cm lapisan well-graded yang mengandung batu tidak lebih besar dari 5 cm. Setiap lapisan timbunan perlu dilakukan pemdatan sesuai spek dan dilakukan test density.Kontraktor perlu mengambil tiga sampel untuk dilakukan tes. Lapisan melebihi 30 cm dibawah subgrade, perlu dipadatkan sampai 95% dan untuk lapisan 30 cm atau kurang dibawah subgrade, perlu dipadatkan sampai 100%. Lalu, perlu juga dilakukan uji coba pemadatan. Hasil uji coba ini akan digunakan untuk jumlah lintasan alat pemadatan yang akan digunakan.

TIMBUNAN

Pekerjaan ini meliputi memenangkan, menggali, menempatkan, dan memadatkan material greanular

yang disetujui untuk konstruksi embankment. Timbunan terbagi menjadi empat, yaitu embankment

biasa, embankment pilihan, embankment pilihan untuk area rawa, dan timbunan struktur granular.

Setiap timbunan embankment digunakan pada kondisi tertentu seperti embankment pilihan untuk

slope stabilitation atau timbunan dimana kekuatannya adalah faktor kritis. Embankment pilihan pada

area rawa menggunakan geogrid dan ditimbun, melintasi tanah rawa. Timbunan granular sendiri

Page 2: PERSIAPAN TIMBUNAN

digunakan untuk selimut drainase.

Toleransi yang diberikan adalah level finish setelah pemadatan tak melebihi 1cm atau kurang dari 2cm

dari persetujuan. Semua permukaan timbunan juga harus seragam dan memiliki butiran yang cukup

untuk menjaga resapan dan aliran air permukaan. Slope embankment tak melebihi dari 10 cm.

Timbunan tak boleh ditaruh dilapisan melebihi 20 cm ketebalan dipadatkan atau 10cm tebal

dipadatkan.

Untuk submittal, timbunan dibawah provisi dari spek, kontraktor perlu submit ke engineer sebelum

dikerjakan berupa gampar detail potongan, hasil density test atau CBR min 2%. Kontraktor perlu

submit ke engineer setidaknya 14 hari sebelum penggunaan material timbunan berupa dua sampel

masing-masing 50kg dan hasil tes laboratorium. Selain itu, kontraktor juga harus submit form ke

engineer secepatnya dari density test dan measurement test.

Dalam embankment jalan masih digunakan, hanya dikonstruksi setengahnya, dan setengahnya tetap

dibuka untuk traffic. Kontraktor perlu memperhatikan konstruksi dan risikonya pada bridge abutment

Selain itu, kontraktor juga perlu menjaga kondisi lingkungan kerja tetap kering dan memiliki tempat

untuk drainase jalan.

Kontraktor harus memperbaiki segala kerusakan atau ketidakstabilan tanah timbunan yang tak

memenuhi syarat akibat alam, orang, atau alat dengan teknik yang sesuai dengan keadaan yang

dibutuhkan. Bila timbunan tidak conform, diganti dengan membuat lepas permukaan dan

memindahkan atau menambahkan material sesuai kebutuhan serta membentuk ulang dan

memadatkan ulang. Bila timbunan terlalu kering untuk pemadatan dilakukan dengan mencampur air

sesuai kebutuhan dan menyeluruh dengan bantuan motor grader. Bila timbunan terlalu basah untuk

pemadatan dilakukan dengan menaruh di cuaca kering atau mengganti material tersebut. Bila

timbunan kurang padat dilakukan pemadatan kembali.

Penempatan, penyebaran, dan pemadatan tanah timbunan tak boleh dilakukan pada cuaca hujan dan

tak boleh dilakukan pemadatan selama kadar air tanah timbunan melebihi spek.

Pemilihan material tanah timbunan disesuaikan dengan jenis embankment yang akan dibuat, apa itu

embankment biasa, embankment pilihan, embankment pilihan pada area rawa, dan embankment

pada struktur granular.

RESIKO & ASPEKNYA

Kata risk cukup modern, dan masuk dalam bahasa inggris pada pertengahan abad ke-17, datang dari

kata bahasa perancis risque. Risiko adalah peristiwa yang mungkin terjadi yang membawa akibat atas

tujuan, sasaran, trategi, target yang telah ditetapkan dengan baik, dalam hal ini adalah tujuan,

sasaran,trategi, target dari proyek yang bersangkutan. Risiko terjadi pada kejadian yang tidak pasti.

Jika kejadian yang tidak pasti ini terjadi akan berakibat pada biaya, waktu, atau performa.  Setiap

proyek itu sendiri mengandung unsur risiko, sejak dari awal penyusunan konsep hingga pelaksanaan.

Page 3: PERSIAPAN TIMBUNAN

Risiko dan ketidakpastian adalah sesuatu yang bersifat melekat, selalu terjadi setiap hari pada semua

kegiatan komersial, terlepas dari jenis atau pun besar kecilnya skala dan bentuk maupun kondisi dari

lingkungan proyek. Pada saat risiko ada, keberadaanya mungkin tidak perlu dipermasalahkan bila

tidak mempunyai dampak yang besar, keberadaannya pun sering sekali dapat memberikan

kesempatan dalam memperoleh keuntungan yang besar.  Dari penelitian (Starr 1969), didapatkan

bahwa secara umum orang akan dapat menerima bila risiko yang semakin besar akan memberikan

keuntungan yang semakin besar pula.

Analisa risiko memiliki beberapa tujuan, yaitu:

– Meningkatkan pengertian mengenai proyek secara keseluruhan

– Mengidentifikasi semua alternatif yang tersedia mengenai metode dan cara-cara menanggapi risiko

– Memastikan bahwa semua ketidakpastian dan risiko dipertimbangkan sewajarnya melalui cara yang

terstruktur, sistematis sehingga dapat disertakan kedalam rencana eksekusi proyek

– Melalui penelitian langsung terhadap ketidakpastian dan risiko, menetapkan implikasi-implikasinya

atas aspek lainnya dari proyek

– Mendapatkan hasil dari proyek dalam aspek waktu, biaya, dan operasi lebih baik

– Mengontrol dan mengurangi risiko dari level yang diterima

– Meningkatkan kredibilitas publik dari keputusan manajemen risiko

Risiko yang ada, secara umum dari tujuan proyek yang akan dicapai, dibagi menjadi empat aspek,

yaitu aspek waktu, aspek biaya, aspek mutu, dan aspek safety.

1.Risiko Terhadap Waktu

Dalam menentukan risiko terhadap waktu, data yang digunakan adalah data dari penjadwalan yang

ada. Dalam penjadwalan, pekerjaan yang diidentifikasi risiko yang mungkin terjadi adalah pekerjaan-

pekerjaan yang berada pada jalur kritis atau disebut lintasan kritis (critical path). Lintasan kritis

digunakan sebagai acuan dalam analisa risiko terhadap waktu karena bila terdapat keterlambatan dari

penyelesaian suatu pekerjaan di lintasan kritis maka akan berpengaruh kepada waktu penyelesaian

proyek.

2.Risiko Terhadap Biaya

Dalam menentukan risiko terhadap biaya, data yang digunakan adalah data dari RAB (rencana

anggaran biaya) yang ada. Dalam RAB, pekerjaan yang diidentifikasi risiko yang mungkin terjadi

adalah pekerjaan-pekerjaan yang memiliki nilai biaya yang besar. Pengecekan biaya pekerjaan dapat

dilakukan dengan cara pareto. Diambil pekerjaan yang memiliki nilai besar karena pekerjaan-

pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang dominan mempengaruhi biaya proyek.

3.Risiko Terhadapa Mutu

Dalam menentukan risiko terhadap mutu, data yang digunakan adalah data dari RAB (rencana

anggaran biaya) yang ada. Dalam analisa risiko terhadap mutu, pekerjaan yang diidentifikasi risiko

yang mungkin terjadi adalah pekerjaan-pekerjaan yang memiliki nilai biaya yang besar dengan spek

Page 4: PERSIAPAN TIMBUNAN

mutu yang ditetapkan. Pengecekan nilai biaya pekerjaan yang dilihat dapat dilakukan dengan cara

pareto. Diambil pekerjaan yang memiliki nilai besar dengan spek yang telah ditentukan karena

pekerjaan-pekerjaan tersebut merupakan pekerjaan yang dominan mempengaruhi biaya proyek

terhadap mutu yang ada.

4.Risiko Terhadap Safety

Dalam menentukan risiko terhadap safety, hal yang perlu diperhatikan adalah safety plan yang ada

untuk pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan metode pelaksanaan yang dilakukan, biaya tiap

kegiatan yang dominant, dan waktu pelaksanaan pekerjaan yang berada di jalur kritis. Safety paln itu

sendiri berasal dari identifikasi bahaya yang mungkin terjadi.

Metode Penimbunan

Selain syarat-syarat bahan diperlukan metoda yang benar dalam penimbunanantara lain  :a.  Lahan harus bebas dari akar tanaman, rumput, tanah organis biasanya pekerjaan ini disebut Clearing dan Stipping. Untuk mengantisipasi terdapatnya tanah organik,disyaratkan stripping setebal 30 cm.b. Apabila lahan merupakan tanah rawa atau yang ada kecenderungan air melimpah, perlu difikirkan untuk pengeringan lahan, metode pengeringan lahan terdapat banyak cara antara lain dibuat saluran drainase seterusnya dialirkan ke daerah yang lebig rendah atau sistem pengeringan memakai alat pompa. c. Sebelum penimbunan dimulai terlebih dahulu dilakukan Trial Embankment atau percobaan pemadatan yang mana dari percobaan pemadatan ini akan didapatkan kadar air optimum berapa?, jumlah lintasan untuk syarat  kepadatan berapa?d. Penimbunan dimulai dengan memperhatikan hasil dari Trial Embankment dengan metode perlayer 20 cm. Untuk memastikan bahwa pemadatan kita memenuhi spesifikasi yang diminta maka tiap layer dilakukan        tes  density dengan sand cone.e. Begitu seterusnya sampai elevasi yang diinginkan

Persyaratan Tanah Timbunan

Tanah yang dipakai untuk penimbunan harus memiliki syarat - syarat khusus yang sebelumnya telah di uji dilaboratorium mekanika tanah yang terpercaya.Syarat-syarat diantaranya :a.Memiliki koefisien permeabilitas lebih besar dari 10-7b.Mengandung minimal20% partkel lanau dan lempung dan bebas dari tanah organis, kotoran dan batuan berukuran lebih dari 50 mm dan mengandung kurang dari 10 % parikel gravel.c.Mempunyai indeks plastis (PI) lebih dari 10 %, tapi kurang dari 30%d. Gumpalan - gumpalan tanah harus digemburkan dan bahan tersebut harus dalam kondisi lepas agar mudah dipadatkan