Persiapan Sebelum Mengunjungi Objek Wisata Alam

6
1 PERSIAPAN-PERSIAPAN SEBELUM MENGUNJUNGI OBYEK WISATA ALAM Disajikan oleh Drs.Noersal Samad, MA (UI) 1. Memasuki Hutan Produksi o Mengajukan permohonan ijin kepada penguasa hutan setempat. o Apakah Inhutani, Perum Perhutani, atau HPH (Hak Pengusaha Hutan) bilamana dikawasan tersebut tidak disediakan tiket masuk. o Membawa obat-obatan yang dianggap perlu seperti : obat merah, table-tablet, pembalut luka dan sebagainya. o Membawa perbekalan makanan/minuman o Membawa alat-alat/perlengkapan lapangan (perleng-kapan menginap seperti tenda, plastic, tali, sepatu lapangan, sleeping bag dan lain-lain). 2. Memasuki hutan lindung o Mengajukan permohonan ijin kepada penguasa Hutan Lindung setempat (PPA/Dinas Kehutanan) setempat, bilamana dikawasan tersebut tidak/belum disediakan tiket masuk. o Membawa obat-obatan yang dianggap perlu seperti obat merah, tablet-tablet pembalut luka dan lain sebagainya.

Transcript of Persiapan Sebelum Mengunjungi Objek Wisata Alam

Page 1: Persiapan Sebelum Mengunjungi Objek Wisata Alam

1

PERSIAPAN-PERSIAPAN SEBELUM MENGUNJUNGI OBYEK WISATA ALAM

Disajikan oleh Drs.Noersal Samad, MA (UI)

1. Memasuki Hutan Produksi

o Mengajukan permohonan ijin kepada penguasa hutan setempat.

o Apakah Inhutani, Perum Perhutani, atau HPH (Hak Pengusaha Hutan) bilamana dikawasan tersebut tidak disediakan tiket masuk.

o Membawa obat-obatan yang dianggap perlu seperti : obat merah, table-tablet, pembalut luka dan sebagainya.

o Membawa perbekalan makanan/minuman

o Membawa alat-alat/perlengkapan lapangan (perleng-kapan menginap seperti tenda, plastic, tali, sepatu lapangan, sleeping bag dan lain-lain).

2. Memasuki hutan lindung

o Mengajukan permohonan ijin kepada penguasa Hutan Lindung setempat (PPA/Dinas Kehutanan) setempat, bilamana dikawasan tersebut tidak/belum disediakan tiket masuk.

o Membawa obat-obatan yang dianggap perlu seperti obat merah, tablet-tablet pembalut luka dan lain sebagainya.

o Membawa perbekalan makanan/minuman

o Membawa alat-alat perlengkapan lapangan seperti tenda, plastic, tali, sepatu lapangan, sleeping bag dan lain sebagainya.

Page 2: Persiapan Sebelum Mengunjungi Objek Wisata Alam

2

3. Memasuki Cagar alam

o Mengajukan permohonan ijin kepada Direktorat Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA) Bogor atau pada Balai/Sub Balai PPA setempat.

o Membawa obat-obatan yang diperlukan seperti obat merah, tablet, pembalut, tembakau bilamana lokasinya banyak lintah.

o Membawa perbekalanmakanan/minuman.

o Membawa alat-alat perlengkapan lapangan seperti, tenda, tali sepatu lapangan, sleeping bag dan lain sebagainya.

4. Memasuki suaka margasatwa

o mengajukan permohonan ijin kepada Direktorat Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA) Bogor atau pada Balai/Sub Balai PPA setempat.

o Membawa obat-obatan yang dianggap perlu seperti obat merah, tablet, pembalut dan lain sebagainya.

o Dilarang membawa alat-alat yang dapat mengeluarkan bunyi-bunyian seperti radio, kaset, senapan dan lain sebagainya.

5. Memasuki Taman Nasional

o Mangajukan permohonan ijin kepada Kepala Taman Nasional Setempat.membawa perbekalan makan/ minuman

o Membawa obat-obatan yang dianggap perlu seperti obat merah, pembalut luka, tablet-tablet dan lain sebagainya.

Page 3: Persiapan Sebelum Mengunjungi Objek Wisata Alam

3

6. Berkemah di gunung/Hutan

o mengajukan permohonan ijin kepada Direktorat Perlindungan dan Pengawetan Alam (PPA) Bogor atau pada Balai/Sub Balai PPA setempat.

o Membawa peralatan untuk berkemah seperti tanda, tali, tongkat, kompor, lentera, sleeping bag dan lain sebagainya

o Membawa perbekalan makanan/minuman secukupnya

o Membawa obat-obatan yang diperlukan seperti obat merah, tablet-tablet, pembalut luka dan sebagainya

o Badan sehat

Dianjurkan untuk membawa teman yang sudah berpeng-alaman.

7. Berkemah di Bumi Perkemahan

o Mengajukan permohonan ijin kepada pemilik/ penguasa Bumi Perkemahan yang akan dituju

o Membawa perbekalan makanan secukupnya

o Membawa obat-obatan yang dianggap perlu seperti obat merah, tablet-tablet, pembalut luka dan lain sebagainya

o Menyusun acara kegiatan selama berkemah

8. Mendaki Gunung/Hill Climbing

o Dianjurkan untuk mengajukan permohonan ijin kepada Direktoran Perlindungan dan Pengawetan alam (PPA) Bogor atau kepada Balai/Sub Balai/Resort PPA/Dinas Kehutan setempat/Pemda setempat.

o Membawa perbekalan makanan/minuman obat-obatan

Page 4: Persiapan Sebelum Mengunjungi Objek Wisata Alam

4

o Membawa lat-alat mendaki seperti tali, tenda, sarung tangan biasa dan kulit, tongkat, sepatu, kompas, peta khusus untuk mendaki, pakaian tebal dan lain sebagainya, pakaian pelindung hujan, alat masak, korek api.

o Membawa teman yang berpengalaman/pemandu mendaku gunugn yang berpengalaman,

o Berbadan sehat, tidak cacat jasamani, umur minimal 15 tahun

o Membawa radio lapangan/walky talkie

o Memberitahukan kepada perkumpulan/asosiasi pendaki gunung

9. Memasuki lubang goa/Horisontal/datar

o Harus ada pemandu gua yang berpengalaman

o Badan sehat

o Perlengkapan berupa tali, lampu senter, lampu kepala, lilin, obat anti bisa, sepatu lapangan dan sebagainya

o Melapor kepada club cinta goa dan pejabat setempat

o Baju pelindung, sarung tangan biasa/kulit.

10. Memasuki gua yang vertical/patholing

o berbadan sehat

o lapor kepada Pemda setempat dan atau perkumpulan Goa

o membawa perlengakapn berupa tali khusus caving, lampu (lampu kepala, lampu tangan lilin), light stick, talu tubuh (harness) pisau/paku tebing, ladder (tanggan gantung, sarung tangan biasa, kulit, karabiner ascender dan kontral.

o Baju pelindung, sarung tangan biasa/kulit.

Page 5: Persiapan Sebelum Mengunjungi Objek Wisata Alam

5

Anjuran-anjuran

Bagi mereka yang akan melakukan kunjugan ke obyek-obyek wisata dianjurkan agar supaya tidak melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. membuang sampah sembarangan seperti kerta-kertas, daun-daun pembungkus, plastic-plastik,kaleng-kaleng dan botol bekas makanan/minuman dan lains ebagainya.

2. merusak lingkungan, mencoret-coret baik dengan cat, goresan-goresan atau dengan cara lainnya pada pohon-pohon,batu-batu, dinding-dinding atau pada segala macam permukaan lainnya.

3. membunyikan bunyi-bunyian yang berasal dari radio/kaset bilamana memasuki cagar alam/suaka margasatwa karena dapat mengganggu binatang dan orang lain yang menikmati kesyahduan hutan.