PERSETUJUAN KEPADA PT PELABUHAN INDONESIA I...
Transcript of PERSETUJUAN KEPADA PT PELABUHAN INDONESIA I...
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR KM 193 TAHUN 2020
TENTANG
PERSETUJUAN KEPADA PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
UNTUK MELAKSANAKAN KEGIATAN KERJA REKLAMASI YANG BERLOKASI
DI DALAM DAERAH LINGKUNGAN KERJA DAN DAERAH LINGKUNGAN
KEPENTINGAN PELABUHAN BELAWAN PROVINSI SUMATERA UTARA
MENTERI PERHUBUNGAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : a. bahwa berdasarkan Pasal 22 Peraturan Menteri
Perhubungan Nomor PM 125 Tahun 2018 tentang
Pengerukan dan Reklamasi, persetujuan kegiatan kerja
reklamasi di dalam Daerah Lingkungan Kerja dan
Daerah Lingkungan Kependngan pelabuhan di wilayah
perairan pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul
diberikan oleh Menteri;
b. bahwa dalam rangka pengembangan usaha tangki timbun
CPO antar Pulau Belawan, PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero) akan melaksanakan kegiatan kerja reklamasi
seluas 1,42 Ha dan material reklamasi
± 100.000 m3 yang berlokasi di dalam Daerah Lingkungan
Kerja dan Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan
Belawan;
c. bahwa berdasarkan hasil penelitian teknis dan
administrasi serta kelestarian lingkungan, PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) telah memenuhi persyaratan untuk
diberikan persetujuan kegiatan kerja reklamasi;
-2 -
Mengingat
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu
menetapkan Keputusan Menteri Perhubungan tentang
Persetujuan Kepada PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
untuk Melaksanakan Kegiatan Kerja Reklamasi yang
Berlokasi di Dalam Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah
Lingkungan Kepentingan Pelabuhan Belawan Provinsi
Sumatera Utara;
1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 64, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4849);
2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5059);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 tentang
Kepelabuhanan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2009 Nomor 151, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5070) sebagaimana telah
diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 64 Tahun
2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 61 Tahun 2009 tentang Kepelabuhanan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015
Nomor 193, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5731);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2010 tentang
Kenavigasian (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5093);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2010 tentang
Angkutan di Perairan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2010 Nomor 26, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5108) sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22
- 3 -
Tahun 201 ] tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah Noinor 20 tahun 2010 tentang Angkutan di
Perairan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5208);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2010 tentang
Perlindungan Lingkungan Maritim (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 27, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5109);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang
Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5285);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang
Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara
Elektronik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 90);
9. Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2015 tentang
Kementerian Perhubungan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 75);
10. Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang
Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 203);
11. Keputusan Menteri Perhubungan Nomor KM 30 Tahun
2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Distrik
Navigasi;
12. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 34 Tahun
2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Kesyahbandaran Utama (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 627);
13. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 35 Tahun
2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Otoritas
Pelabuhan Utama (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 628);
- 4 -
Memperhatikan :
Menetapkan
PERTAMA
14. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 89 Tahun
2018 tentang Norma, Standar, Prosedur dan Kriteria
Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik
Sektor Perhubungan di Bidang Laut (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1335);
15. Peraturan Menteri Perhubugan Nomor PM 122 Tahun
2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Perhubungan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 1844);
16. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 125 Tahun
2018 tentang Pengerukan dan Reklamasi (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1740);
Surat Direktur Jenderal Perhubungan Laut Nomor
A.535/AL.324/DJPL tanggal 22 Mei 2020 perihal
Permohonan Persetujuan Kegiatan Kerja Reklamasi oleh
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Belawan;
MEMUTUSKAN:
KEPUTUSAN MENTERI PERHUBUNGAN TENTANG
PERSETUJUAN KEPADA PT PELABUHAN INDONESIA I
(PERSERO) UNTUK MELAKSANAKAN KEGIATAN KERJA
REKLAMASI YANG BERLO KASI DI DALAM DAERAH
LINGKUNGAN KERJA DAN DAERAH LINGKUNGAN
KEPENTINGAN PELABUHAN BELAWAN PROVINSI
SUMATERA UTARA.
Memberikan Persetujuan Kegiatan Kerja Reklamasi kepada:
Nama Perusahaan : PT Pelabuhan Indonesia I
(Persero)
Bidang Usaha : Jasa Kepelabuhanan
Alamat : Jl. Kapten R. Sulian No. 1
Kelurahan Belawan 1,Kecamatan Medan Belawan,
Kota Medan, Provinsi Sumatera
Utara
- 5 -
d. Penanggung Jawab : Yarham Harid (General
Manager) PT Pelabuhan
Indonesia I (Persero) Cabang
Belawan
Untuk melaksanakan kegiatan kerja reklamasi seluas
1,42 Ha dan material reklamasi ± 100.000 m3 yang berlokasi
di dalam Daerah Lingkungan Kerja dan Daerah Lingkungan
Kepentingan Pelabuhan Belawan.
Lokasi Rencana Kegiatan kerja reklamasi berada pada titik
koordinat geografis sebagai berikut:
1) 03° 47’ 10.19” LU / 098° 41’ 20.49” BT;
2) 03° 47’ 10.04” LU / 098° 41’ 18.48” BT;
3) 03° 47’ 15.43” LU / 098° 41’ 18.26” BT;
4) 03° 47’ 15.57” LU / 098° 41’ 22.03” BT;
5) 03° 47’ 14.94” LU / 098° 41’ 22.12” BT;
6) 03° 47’ 14.86” LU / 098° 41’ 20.74” BT;
7) 03° 47’ 14.84” LU / 098° 41’ 20.76” BT;
8) 03° 47’ 12.11” LU / 098° 41’ 20.83” BT;
9) 03° 47’ 12.09” LU / 098° 41’ 20.51” BT;
Lokasi sumber material kegiatan kerja reklamasi berasal dari
sisa pre-loading kegiatan kerja reklamasi Belawan Fase 2
yang berada pada titik koordinat geografis sebagai berikut:
1) 03° 47’ 08.41” LU / 098° 41’ 28.56” BT;
2) 03° 47’ 16.47” LU / 098° 41’ 33.96” BT;
3) 03° 47’ 03.67” LU / 098° 41’ 32.20” BT;
4) 03° 47’ 08.22” LU / 098° 41’ 37.48” BT;
Peralatan yang digunakan untuk kegiatan kerja reklamasi:
No. Nama Jenis/Merk KapasitasJumlah
(Unit)
1 . Excavator Komatsu 1 m3 3
2. Vibration Sakkai SV 512B 10,5 Ton 1
3. Buldozer Komatsu D 14,35 Ton 2
- 6 -
KEDUA
RETI G A
4. Dump Truck Toyota Dyna 130 12 m3 3
5. Motor Greder Caterpillar 125 Hp 1
6. Vibro Zen Zong 50 Ton 2
7. Dump Truck Fuwa FWX 55 50 Ton 1
: Persetujuan Kegiatan Kerja Reklamasi sebagaimana
dimaksud dalam Diktum PERTAMA dilarang untuk
diperdagangkan dan/atau dialihkan/dipindahtangankan
kepada pihak lain dalam bentuk apapun.
: Pemegang persetujuan kegiatan kerja reklamasi sebagaimana
dimaksud dalam Diktum PERTAMA diwajibkan:
a. menaati ketentuan peraturan perundang-undangan di
bidang pelayaran dan kelestarian lingkungan;
b. selama pelaksanaan kegiatan kerja reklamasi memasang
tanda-tanda beserta rambu-rambu navigasi yang dapat
dilihat dengan jelas pada siang maupun malam hari dan
berkoordinasi dengan Distrik Navigasi Kelas I Belawan;
c. bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh dampak
yang ditimbulkan dari kegiatan kerja reklamasi yang
dilakukan;
d. menyerahkan hak pengelolaan lahan hasil kegiatan kerja
reklamasi kepada Kantor Otoritas Pelabuhan Utama
Belawan;
e. menyerahkan seluas 5% (lima persen) dari total lahan
hasil kegiatan kerja reklamasi kepada Kantor Otoritas
Pelabuhan Utama Belawan yang digunakan untuk
kegiatan Pemerintah;
f. melaporkan kegiatan kerja reklamasi secara berkala
(setiap bulan) dan menyampaikannya kepada Direktur
Kepelabuhanan dengan tembusan Kepala Kantor
Kesyahbandaran Utama Belawan, Kepala Kantor Otoritas
Pelabuhan Utama Belawan, dan Kepala Distrik Navigasi
Kelas I Belawan; dan
g. memulai kegiatan kerja reklamasi paling lambat 3 (tiga)
bulan sejak persetujuan kegiatan kerja reklamasi
diterbitkan.
- 7 -
KEEMPAT : Persetujuan kegiatan kerja reklamasi hanya didasarkan
pada kepentingan keselamatan dan keamanan pelayaran,
sehingga hal-hal di luar tersebut agar diselesaikan oleh
pemegang persetujuan kegiatan kerja reklamasi dengan
instansi terkait.
KELIMA : Persetujuan kegiatan kerja reklamasi dapat dicabut apabila
pemegang persetujuan melanggar ketentuan dalam Diktum
KEDUA dan tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
dimaksud dalam Diktum KETIGA Keputusan ini serta
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang
pelayaran.
KEENAM : Pengawasan terhadap pelaksanaan kegiatan kerja reklamasi
sebagaimana dimaksud dalam Dikutm PERTAMA dilakukan
Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan, Kantor Otoritas
Pelabuhan Utama Belawan, dan Distrik Navigasi Kelas I
Belawan.
KETUJUH : Persetujuan kegiatan kerja reklamasi sebagaimana dimaksud
dalam Diktum PERTAMA berlaku selama 18 (delapan belas)
bulan sepanjang pemegang persetujuan kegiatan kerja
reklamasi tidak melanggar ketentuan dalam keputusan ini.
KEDELAPAN : Direktur Jenderal Perhubungan Laut melaksanakan
pembinaan dan pengawasan teknis terhadap pelaksanaan
Keputusan Menteri ini.
- 8 -
KESEMBILAN Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 9 Juli 2020
MENTERI PERHUBUNGAN
REPUBLIK INDONESIA
ttd.
BUDI KARYA SUMADI
Salinan Keputusan ini disampaikan kepada:
1. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi;
2. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian;
3. Menteri Dalam Negeri;
4. Menteri Kelautan dan Perikanan;
5. Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional;
6. Menteri Badan Usaha Milik Negara;
7. Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia;
8. Kepala Staf TNI Angkatan Laut;
9. Gubernur Sumatera Utara;
10. Sekretaris Jenderal, Inspektur Jenderal, dan Direktur Jenderal
Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan;
11. Walikota Medan;
12. Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan;
13. Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Utama Belawan;
14. Kepala Distrik Navigasi Kelas I Belawan;
15. Kepala Lembaga Pengelola dan Penyelenggara OSS;
16. Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero).