Persepsi Wisatawan Mancanegara Terhadap Kualitas Pantai Kuta

download Persepsi Wisatawan Mancanegara Terhadap Kualitas Pantai Kuta

of 42

description

Penelitian ini didesain untuk mengetahui bagaimana persepsi wisatawan mancanegara terhadap Objek Wisata Pantai Kuta dengan metode observasi, wawancara dan penyebaran kuisioner kepada 128 wisatawan mancanegara.

Transcript of Persepsi Wisatawan Mancanegara Terhadap Kualitas Pantai Kuta

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar BelakangSetiap individu membutuhkan pariwisata untuk mendapatkan suasana yang baru dalam menjalankan kehidupannya. Pariwisata berkembang karena adanya gerakan manusia dalam mencari sesuatu yang belum diketahuinya, menjelajahi wilayah baru, mencari perubahan suasana, atau untuk mendapatkan perjalanan baru. Pariwisata ada dan berkembang karena wisatawan. Salah satu ciri berkembangnya pariwisata di suatu negara adalah dengan banyaknya wisatawan asing yang masuk ke negara tersebut. Dengan adanya wisatawan asing yang masuk, maka akan terjadi pembangunan sarana dan prasarana pariwisata yang bertujuan untuk memfasilitasi wisatawan yang berkunjung (Pitana dan Gayatri, 2005). Bali merupakan salah satu tujuan wisata utama di Indonesia. Pulau ini yang dikenal sebagai Pulau Dewata sangat dikenal oleh wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri, karena Bali kaya akan alamnya yang masih asri, budaya-budayanya yang masih orisinil yang diwariskan oleh nenek moyang serta wisata man-made guna menghibur wisatawan-wisatawan yang datang ke Bali. Semua kekayaan ini harus ditingkatkan karena melihat perkembangan kunjungan wisatawan terutama wisatawan mancanegara. Berdasarkan data empiris yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, dapat dilihat perkembangan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bali.

Tabel 1.1Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke BaliPeriode 2011-2014

Bulan2011201220132014

Januari208337249728229561279257

Februari201457209160236971275795

Maret202539222950247024276573

April224423222657239400280096

Mei208832220508244874286033

Juni245248241108275452330396

Juli279219271371297723361066

Agustus252698253970309051336763

September252855255717305429354762

Oktober244421252716266453341651

November220341237874296990296876

Desember248336264366292961347370

TOTAL2.788.7062.902.1253.241.8893.487.381

Sumber: Badan Pusat Statistik Indonesia, 2014 (data diolah)

Bali juga memiliki daya tarik wisata yang ada di setiap kabupatennya. Tetapi dalam hal pariwisata, Kabupaten Badung adalah salah satu kabupaten yang ada di Pulau Bali yang memiliki daya tarik wisata yang banyak diminati oleh wisatawan mancanegara, seperti misalnya Pura Uluwatu, Garuda Wisnu Kencana (GWK), Nusa Dua, Pantai Jimbaran, Pantai Kuta, Sangeh, Tanjung Benoa dan Waterbom. Tetapi saat ini, wisata alam yang cenderung dikunjungi oleh wisatawan mancanegara adalah wisata alam pantai. Wisata alam pantai terutama yang terletak di Bali Selatan menjadi tren wisata yang dilakukan wisatawan mancanegara untuk menikmati matahari dan bermain surfing.Dari beberapa objek wisata yang ada di pulau Bali, salah satu daya tarik wisata yang paling diminati oleh wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali yaitu wisata pantai. Wisata Pantai (Marine tourism) merupakan kegiatan wisata yang ditunjang oleh sarana dan prasarana untuk berenang, memancing, menyelam, dan olahraga air lainnya, termasuk sarana dan prasarana akomodasi, makan dan minum. Pantai di Bali sangat digemari oleh para wisatawan mancanegara karena terkenal dengan pesona 4S yang menakjubkan, yaitu Sun (matahari), Scenery (Pemandangan), Sand (Pasir), dan Sea (Laut). Pantai berpasir putih di Bali adalah tempat favorit bagi keluarga yang sedang berlibur. Ada berbagai olahraga air yang tersedia, sepertibanana boat, parasailing, jet skiing,berenang atau hanyasunbathing, menyambangi pulau-pulau di sekitar Bali, naik kapal selam dan melihat kehidupan bawah laut dari dalam kapal selam yang aman. Ada banyak pantai di Bali yang memiliki 4S yang menakjubkan dan memiliki keuntungan bagi para masyarakat lokal untuk menikmati laba dari adanya pariwisata berpotensi pantai tersebut. Berikut merupakan tabel peringkat pantai terkenal yang ada di Bali.Tabel 1.2Tabel Peringkat Pantai Terkenal di Pulau BaliNama PantaiPeringkat

Pantai Amed dan TulambenI

Pantai Tanah LotII

Pantai SanurIII

Pantai Padang BaiIV

Pantai LovinaV

Pantai Nusa DuaVI

Pantai SeminyakVII

Pantai KutaVIII

Pantai DreamlandIX

Pantai Candi DasaX

Sumber: http://www.indonesia.travel/id/travelers-stories-detail//88/10-pantai-terindah-di-bali (data diolah)Berdasarkan tabel 1.2, mengenai peringkat pantai terkenal di pulau Bali, dapat diketahui bahwa banyak pantai di Bali yang sangat berpotensial. Banyaknya pantai yang sangat bepotensial ini memberikan inspirasi untuk pengembangan pantai yang ada di Bali, khususnya Kabupaten Badung. Salah satu pantai yang sudah berkembang ada di Kecamatan Kuta yaitu Pantai Kuta. Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak kecamatan Kuta, sebelah selatan Kota Denpasar, Bali, Indonesia. Daerah ini merupakan sebuah tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau Bali sejak awal tahun 1970-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur. Selain itu, Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang tempat produk lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad ke-19, Mads Lange, seorang pedagang Denmark, datang ke Bali dan mendirikan basis perdagangan di Kuta. Ia ahli bernegosiasi sehingga dirinya terkenal diantara raja-raja Bali dan Belanda. Selanjutnya, Hugh Mahbett menerbitkan sebuah buku berjudul Praise to Kuta yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang untuk membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.Pantai Kuta terkenal memiliki ombak yang bagus untuk olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Selain keindahan pantai, wisata pantai Kuta juga menawarkan berbagai jenis hiburan seperti bar, restoran, pertokoan, restoran, hotel, dan toko-toko kelontong, serta pedagang kaki lima di sepanjang pantai menuju pantai Legian.Sebagai salah satu daya tarik wisata yang sudah berkembang dan terus dikembangkan, Pantai Kuta perlu ditata sedemikian rupa sehingga para wisatawan akan terus mengunjungi pantai ini. Dalam rangka memenuhi standard tersebut maka pihak pengelola melakukan evaluasi terhadap pengunjung terkait dengan kualitas tujuan kepuasan yang dirasakan pengunjung dan minat untuk berkunjung kembali. Pada penelitian sebelumnya dikemukakan bahwa kualitas pelayanan yang tinggi dan kepuasan yang dihasilkan dari pelayanan tersebut mendorong timbulnya penyebaran informasi dari mulut ke mulut (power of word of mouth endorsement), memberikan arahan (referrals) dan kunjungan kembali (repeat visits) yang pada akhirnya mempengaruhi persepsi terhadap kualitas yang ditawarkan daya tarik wisata tersebut dan pengaruhnya terhadap kepuasan pengunjung. Hasil penelitian tersebut berhasil membuktikkan bahwa atribut atribut tujuan wisata mempengaruhi persepsi terhadap kualitas yang ditawarkan secara positif dan terdapat hubungan yang positif juga dengan kepuasan pengunjung dan minat berkunjung kembali. Untuk mengetahui seberapa besar keinginan pasar, diperlukan analisis persepsi. Persepsi terhadap kualitas objek yang menjadi tolak ukur untuk melihat tingkat mutu suatu objek. Persepsi merupakan proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses pengindraan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indra lalu terjadi proses organisasi dan intepretasi yang dipengaruhi oleh faktor karakteristik wisatawan, motif, pengetahuan, dan ekspektasi. Kemudian akan terjadi intepretasi dari individu tersebut. Pada saat inilah individu menyadari tentang sesuatu yang dipersepsikan (Walgito, 2003). Suatu objek wisata harus meningkatkan kualitas objek menjadi lebih baik guna mendapatkan persepsi positif. Menurut Ismayanti (2010), membentuk persepsi positif tentang daerah tujuan wisata dengan berbagai atribut-atribut pariwisatanya pada diri wisatawan menjadi salah satu kunci untuk menjamin perkembangan suatu destinasi wisata. Untuk menciptakan persepsi yang positif, maka suatu objek wisata dituntut untuk memenuhi keinginan wisatawan (Pitana dan Gayatri, 2005).Pantai Kuta merupakan objek wisata yang sangatlah dikenal oleh para wisatawan, baik wisatawan domestik maupun mancanegara. Untuk itu objek wisata Pantai Kuta harus mampu memenuhi keinginan pasar wisatawan, terutama pada kualiatas objek wisata yang disajikan untuk para wisatawan. Untuk mengukur apakah Pantai Kuta telah memenuhi keinginan wisatawan mancanegara, maka diperlukan penelitian persepsi sebelum berkunjung dan membandingkan dengan persepsi terhadap kualitas objek Pantai Kuta (setelah berkunjung). Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penelitian mengenai persepsi wisatawan mancanegara sebelum berkunjung dan persepsi wisatawan mancanegara terhadap kualitas objek wisata Pantai Kuta merupakan hal yang penting untuk dilakukan. Hal ini dapat dijadikan sebagai acuan mengembangkan Pantai Kuta agar dapat memenuhi harapan wisatawan. Penelitian ini adalah mengkaji persepsi wisatawan mancanegara sebelum melakukan kunjungan serta persepsi wisatawan mancanegara terhadap kualitas objek pada saat mereka berkunjung.

1.2 Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang permasalah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa rumusah masalah penelitian adalah bagaimanakah persepsi wisatawan mancanegara terhadap kualitas objek wisata Pantai Kuta?

1.3 Tujuan PenelitianBerdasarkan rumusan permasalah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan masalah penelitian adalah untuk mengetahui persepsi wisatawan mancanegara terhadap kualitas objek wisata Pantai Kuta.

1.4 Manfaat Penulisan1.4.1 Bagi MahasiswaPenelitian ini diharapkan bermanfaat bagi mahasiswa dalam memperdalam pemahaman dan wawasan dalam menganalisa suatu masalah dan mencari solusi yang tepat dalam masalah tersebut, khususnya pada bidang yang diteliti.1.4.2 Bagi Pantai KutaHasil penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan pertimbangan dan masukan bagi pihak pengelola dan desa adat Pantai Kuta dalam upaya meningkatkan kualitas dalam pengembangan Pantai Kuta sebagai daya tarik wisata.1.4.3Bagi Sekolah Tinggi Pariwisa Nusa Dua BaliHasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi penelitian-penelitian sejenis yang dilakukan oleh pihak-pihak lain, khususnya berkaitan dengan bidang yang diteliti.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka2.1.1 Penelitian TerdahuluBerikut ini adalah isi secara garis besar dari hasil penelitian dan kajian ilmiah terdahulu yang memiliki persamaan tema atau kata kunci yaitu persepsi wisatawan tentang kualitas objek wisata. Penelitian dengan judul jurnal Persepsi Wisatawan Perancis terhadap The Island of Paradise tahun 2012 oleh Ira Resmayasari menunjukkan hasil bahwa survei yang dilakukan oleh peneliti kepada wisatawan Perancis, wisatawan berpendapat bahwa Bali merupakan destinasi utama yang ingin mereka kunjungi untuk berlibur ke Indonesia. Wisatawan Perancis memiliki persepsi yang baik terhadap pulau Bali. Jadi kesimpulan dari hasil penelitian ini, terdapat hubungan positif terhadap persepsi wisatawan Perancis terhadap pulau Bali (The Island of God).Berbeda halnya dengan penelitian dari sebuah jurnal yang berjudul Kualitas Pelayanan di Objek Wisata Gua Jatijajar Kebumen, tahun 2012 oleh Asep Nurdiana yang menunjukkan hasil bahwa berdasarkan perhitungan menggunakan persentase kualitas pelayanan maupun berdasarkan tingkat kesesuaian kepentingan dan kinerja (importance-performance analysis), tingkat kepuasan pengunjung rata-rata belum dapat mencapai 100%, yang berarti kinerja pelayanan belum bisa sepenuhnya memenuhi kepentingan dan harapan pengunjung di Obyek Wisata Gua Jatijajar Kebumen. Maka, reliability, responsiveness, assurance, empathy, tangibles memiliki korelasi yang signifikan terhadap kepuasan wisatawan mengenai kualitas pelayanan di objek wisata Gua Jatijajar Kebumen.Jurnal lainnya yang juga meneliti tentang persepsi wisatawan yakni berjudul Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap Destinasi di Sumatera Utara, tahun 2005 oleh Solahuddin Nasution, M. Arif Nasution, Janianton Damanik. Menjelaskan bahwa penelitian mengenai persepsi wisatawan mancanegara terhadap destinasi pariwisata di Sumatera Utara yang bertujuan untuk melihat persepsi wisatawan mancanegara terhadap kualitas objek dan kekuatan atraksi wisata di Sumatera Utara. Semua dasar substansi yang terdapat di sebuah destinasi pariwisata seperti atraksi (alam, budaya dan buatan), aksesibilitas, dan akomodasi dipersepsikan oleh responden sebagai hal yang masih memiliki kualitas baik. Penelitian ini juga membuktikan bahwa hipotesis perbedaan kepuasan pariwisata berdasarkan tingkat pendidikan dan biaya pengeluaran dari pariwisata.Penelitian dengan judul jurnal Persepsi Wisatawan Mancanegara terhadap Atraksi Pariwisata Air di Kawasan Gili Trawangan, tahun 2006 oleh Isnurani Anastaziah menunjukkan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi persepsi wisatawan mancanegara terhadap atraksi pariwisata air di kawasan Gili Trawangan untuk mengetahui keterkaitan antara persepsi wisman terhadap karakteristik wisman dan juga untuk mengetahui potensi atraksi pariwisata air di Gili Trawangan. Pendekatan penelitian yang akan dipakai adalah pendekatan kuantitatif dan kualitatif. Hal ini dipilih karena adanya variabel-variabel penelitian pariwisata yang lebih bersifat interpretasi dari data-data kuantitatif dari hasil kuisioner serta data kualitatif dari hasil wawamcara dengan pemerintah dan wisatawan mancanegara.

2.2 Kajian Konsep2.2.1 Pengertian WisatawanMenurut Undang-undang No. 10 tahun 2009 tentang kepariwisataan disebutkan wisatavan adalah orang yang melakukan wisata. Sedangkan Sihite (2000:49) pengertian wisatawan dapat dibagi menjadi dua vaitu:1) Wisatawan nusantara adalah wisatawan dalam negeri atau wisatwan domestik.2) Wisatawan mancanegara adalah warga negara suatu negara yang mengadakan perjalanan wisata keluar lingkungan dan negaranya (memasuki negara lain).Menurut IOUTO (International Union of Official Travel Organization), dalam Gamal Suwantoro (2009:4) menggunakan batasan mengenai wisatawan secara umum: pengunjung (visitor) yaitu setiap orang yang datang ke suatu negara atan tempat tinggal lain dan biasanya dengan maksud apapun kecuali untuk melakukan pekerjaan yang menerima upah. Jadi ada dua kategori mengenai sebutan pengunjung. yakni:1) Wisatawan (tourist) adalah pengunjung yang tinggal sementara. sekurang-kurangnva 24 jam di suatu negara. Wisatawan dengan maksud perjalanan wisata dapat digolongkan menjadi: a. Pesiar (leisure), untuk keperluan rekreast liburan, kesehatan, study, keagamaaan dan olahraga.b. Hubungan (relationship), dagang, sanak saudara, kerabat, MICE, dsb.2) Pelancong (ekscursionist) adalah pengunjung sementara yang tinggal dalam suatu Negara yang dikunjungi dalarn waktu kurang dan 24 jam. Berdasankan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa wisatawan adalah orang-orang yang melakukan kegiatan perjalanan dengan tujuan mempenoleh kesenangan. Tidak untuik bekerja. inenetap. dan mencari nafkah.2.2.2 Daya Tarik WisataDaya Tarik Wisatasejatinya merupakan kata lain dari obyek wisata namun sesuai peraturan pemerintah Indonesia tahun 2009 kata obyek wisata sudah tidak relevan lagi untuk menyebutkan suatu daerah tujuan wisatawan maka digunakanlah kata Daya Tarik Wisata maka untuk mengetahui apa arti dan makna dari daya tarik wisata di bawah ini adalah beberapa definisi/pengertian mengenai DayaTarik Wisata menurut beberapa ahli :1) Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 10 tahun 2009, Daya Tarik Wisata dijelaskan sebagai segala sesuatu yang memiliki keunikan, kemudahan, dan nilai yang berupa keanekaragaman kekayaan alam, budaya, dan hasil buatan manusia yang menjadi sasaran atau kunjungan wisatawan.2) A. Yoeti dalam bukunya Pengantar Ilmu Pariwisata tahun 1985 menyatakan bahwa daya tarik wisata atau tourist attraction, istilah yang lebih sering digunakan, yaitu segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu3) Nyoman S. Pendit dalam bukunya Ilmu Pariwisata tahun 1994 mendefiniskan daya tarik wisata sebagai segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat.4) Dari beberapa pengertian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Daya tarik wisata adalah segala sesuatu yang mempunyai daya tarik, keunikan dan nilai yang tinggi, yang menjadi tujuan wisatawan datang ke suatu daerah tertentu.

2.2.3 Macam-macam Daya Tarik WisataDaya tarik wisata menurut Direktoral Jendral Pemerintahan di bagi menjadi tiga macam, yaitu :a) Daya Tarik Wisata AlamDaya Tarik Wisata Alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta memiliki daya tarik bagi pengunjung baik dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budi daya. Potensi wisata alam dapat dibagi menjadi 4 kawasan yaitu :1) Flora dan fauna2) Keunikan dan kekhasan ekosistem, misalnya eksistem pantai dan ekosistem hutan bakau3) Gejala alam,misalnya kawah, sumber air panas, air terjun dan danau4) Budidaya sumber daya alam, misalnya sawah, perkebunan, peternakan, usaha perikananb) Daya tarik wisata buatan adalah objek wisata buatan manusia yang berwujud, seperti museum, peninggalan sejarah, seni dan budaya, wisata agro, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan komplek hiburan.c) Daya Tarik Wisata Minat Khusus merupakan jenis wisata yang baru dikembangkan di Indonesia. Wisata ini lebih diutamakan pada wisatawan yang mempunyai motivasi khusus. Dengan demikian, biasanya para wisatawan harus memiliki keahlian. Contohnya: berburu mendaki gunung, arung jeram, tujuan pengobatan, aerowisata dan lain-lain. Perencanaan dan pengelolaan Daya tarik wisata alam, sosial budaya maupun objek wisata minat khusus harus berdasarkan pada kebijakan rencana pembangunan nasional maupun regional. Jika kedua kebijakan rencana tersebut belum tersusun, tim perencana pengembangan daya tarik wisata harus mampu mengasumsikan rencana kebijakan yang sesuai dengan area yang bersangkutan.

2.2.4 Kualitas Daya Tarik WisataApabila suatu destinasi berupa daerah, resort, kawasan, atau objek dikembangkan, maka kedatangan wisatawan akan meningkat. Peningkatan dari waktu ke waktu terjadi sangat nyata. Pada umumnya perkembangan ini mengalami 4 (empat) tahap:1. Tahap pertama merupakan awal dari perkembangan, ditandai dengan jumlah wisatawan, tetapi kurang signifikan.2. Pada tahap kedua, jumlah wisatawan meningkat tajam.3. Tahap ketiga, Perkembangan jumlah wisatawan mulai melambat atau boleh dikatakan berhenti pada tahap ketiga. Pertumbuhan yang melambat ini bisa disebabkan karena terjadinya kerusakan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Terjadinya pertumbuhan jumlah wisatawan yang menurun bisa juga disebabkan karena mulai terjadi kejenuhan pasar wisata sebagai akibat ketidak puasan wisatawan terhadap pelayanan dan kualitas daya tarik wisata.4. Tahap keempat,mulai terjadinya kerusakan pada daya tarik wisata. Kondisi seperti ini disebut daya dukung lingkungan pariwisata telah terlampaui. Pada saat demikian ini, upaya pembinaan pariwisata sangat diperlukan. Proses ini akan berulang terus.Pada hakekatnya kualitas daya tarik wisata dipengaruhi oleh daya dukungnya. Daya dukung pariwisata ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah jumlah wisatawan, aktivitas wisatawan, intensitas, pengaruh wisatawan, kualitas dan daya pulih secara alami serta tingkat pengelolaan.Untuk dapat mempertahankan keaslian, keutuhan, dan kelestarian daya tarik wisata, pola pengembangan kepariwisataan alam didasarkan pada potensi dasarnya.Semakin rentan suatu kawasan, seperti desa wisata, cagar alam, suaka margasatwa, atau taman nasional, maka pengembangnnya harus berdasar potensi dasarnya tersebut.Pengembangan berdasarkan potensi dasar, kemungkinan tidak dapat menghasilkan jumlah kunjungan wisatawan yang banyak dan meningkat tajam. Tetapi wisatawan berkunjung jumlahnya relatif sedikit dengan segmen yang kecil. Wisatawan yang berkunjung ke daya tarik desa wisata tersegmentasi yaitu pada wisatawan minat khusus. Perjalanan wisatawan yang demikian menginginkan suatu perjalanan yang berkualitas. Wisatawan akan dapat secara langsung kontak secara mendalam dengan objek alam atau masyarakat setempat. Sebagai konsekuensi pola perjalanan yang demikian adalah perjalanan yang lama sehingga secara tidak langsung meningkatkan lama tinggal wisatawan (length of stay).Barangkali perjalanan yang demikian menimbulkan belanja harian wisatawan (tourist expenditure) yang rendah namun mempunyai manfaat meningkatkan peluang kerja dan peningkatan penyebaran pembangunan yang lebih luas dan merata. Sebabin route benefitdari perjalanan wisatawan ke objek dan atraksi alam lebih banyak dan beragam.2.2.5 Pengertian PersepsiTerbentuknya persepsi dimulai dengan pengamatan yang melalui proses hubungan melihat, mendengar, menyentuh, merasakan, dan menerima sesuatu hal yang kemudian seseorang menseleksi, mengorganisasi, dan menginterpretasikan informasi yang diterimanya menjadi suatu gambaran yang berarti. Terjadinya pengamatan ini dipengaruhi oleh pengalaman masa lampau dan sikap seseorang dari individu. Dan biasanya persepsi ini hanya berlaku bagi dirinya sendiri dan tidak bagi orang lain. Selain itu juga persepsi ini tidak bertahan seumur hidup dapat berubah sesuai dengan perkembangan pengalaman, perubahan kebutuhan, dan sikap dari seseorang baik laki-laki maupun perempuan.Menurut Philip Kotler (Manajemen Pemasaran, 1993, hal 219): Persepsi adalah proses bagaimana seseorang menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Persepsi dapat diartikan sebagai suatu proses kategorisasi dan interpretasi yang bersifat selektif. Adapun faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah katakteristik orang yang dipersepsi dan faktor situasional.2.2.6 Proses Terbentuknya PersepsiProses pembentukan persepsi diawali dengan masuknya sumber melalui suara, penglihatan, rasa, aroma atau sentuhan manusia, diterima oleh indera manusia (sensory receptor) sebagai bentuk sensation. Sejumlah besar sensation yang diperoleh dari proses pertama diatas kemudian diseleksi dan diterima. Fungsi penyaringan ini dijalankan oleh faktor seperti harapan individu, motivasi, dan sikap.Sensation yang diperoleh dari hasil penyaringan pada tahap kedua itu merupakan input bagi tahap ketiga, tahap pengorganisasian sensation. Dari tahap ini akan diperoleh sensation yang merupakan satu kesatuan yang lebih teratur dibandingkan dengan sensation yang sebelumnya.Tahap keempat merupakan tahap penginterpretasian seperti pengalaman, proses belajar, dan kepribadian. Apabila proses ini selesai dilalui, maka akan diperoleh hasil akhir berupa Persepsi.

2.2.7 Faktor yang Mempengaruhi PersepsiSekarang kita juga akan mengetahui beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi menurut Vincent ( Manajemen Bisnis Total, 1997, hal 35):1) Pengalaman masa lalu (terdahulu) dapat mempengaruhi seseorang karena manusia biasanya akan menarik kesimpulan yang sama dengan apa yang ia lihat, dengar, dan rasakan.2) Keinginan dapat mempengaruhi persepsi seseorang dalam hal membuat keputusan. Manusia cenderung menolak tawaran yang tidak sesuai dengan apa yang ia harapkan.3) Pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan menceritakan pengalaman yang telah dialaminya. Hal ini jelas mempengaruhi persepsi seseorang.

BAB IIIMETODE PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian3.1.1 Lokasi dan Objek Penelitiana. Lokasi PenelitianPenelitian dilakukan di Pantai Kuta Bali yang berlokasi di Jalan Pantai Kuta, Kuta - Bali, Indonesia.b. Objek PenelitianObjek penelitian difokuskan pada consumer perception wisatawan mancanegara terhadap kualitas Pantai Kuta yang tepat untuk mencapai tingkat kepuasan wisatawan.3.1.2 Jenis dan Sumber DataData yang digunakan atau yang diperlukan dalam penelitian ini adalah:a. Jenis data menurut sifatnya:1. Data KuantatifYaitu suatu jenis data yang dapat dihitung atau data yang berupa angka-angka, seperti data kunjungan wisatawan yang datang ke Pantai Kuta.2. Data KualitatifYaitu suatu jenis data yang bukan berupa angka-angka melainkan berupa penjelasan maupun keterang-keterangan yang digunakan untuk mendukung penelitian seperti hasil wawancara dari Kepala lingkungan Kuta.b. Jenis data menurut sumbernya:1. Data PrimerYaitu data yang diperoleh sendiri oleh peneliti pada saat penelitian berlangsung dengan kata lain data yang diperoleh dari pengamatan sendiri, seperti hasil wawancara singkat dengan beberapa wisatawan dan persepsi wisatawan yang diperoleh dari kuisioner.2. Data SekunderYaitu data yang sudah jadi dan diperoleh dari pihak pengelola Pantai Kuta, seperti jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Kuta.3.2 Teknik Pengumpulan Dataa. WawancaraMenurut Fathori (2006:105) Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah. Pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan spontan kepada wisatawan yang intensitas kunjungannya cukup tinggi ke Pantai Kuta.b. KuesionerSalah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan cara menyebarkan kuesioner. Kuesioner disebarkan di Pantai Kuta, sehingga yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah wisatawan yang datang berkunjung ke Pantai Kuta Bali, khususnya wisatawan mancanegara. Data yang diperoleh dari penelitian ini adalah data hasil persepsi wisatawan mancanegara terhadap kualitas objek dan daya tarik wisata di Pantai Kuta. c. ObservasiObservasi adalah metode pengumpulan data melalui pengamatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung di lapangan atau lokasi penelitian. Dalam hal ini, peneliti datang mengunjungi lokasi penelitian yaitu Pantai Kuta untuk mengamati langsung berbagai hal atau kondisi yang ada di lapangan. 3.3 Teknik Analisis DataTeknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu mendeskripsikan atau menerangkan data yang terkumpul secara logis dan disertai dengan argumentasi sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan (Moleong:2001).Untuk mengetahui persepi wisatawan mancanegara terhadap kualitas daya tarik wisata di Pantai Kuta, maka digunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif. Proses analisis data dimulai dengan mengumpulkan seluruh data yang diperoleh melalui hasil kuesioner sebagai data pendukung. Setelah persepsi wisatawan mancanegara tersebut diketahui, kemudian Pantai Kuta memiliki peluang untuk meningkatkan standard kualitas saat ini dalam upaya pengembangan Pantai Kuta sebagai daya tarik wisata yang lebih baik. Untuk menentukan kategori nilai yang didapat dari data kuesioner yang disebarkan kepada wisatawan mancanegara yang datang berkunjung ke Pantai Kuta selama penelitian ini, maka digunakan skala likert. Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi seseorang atau sekelompok orang atau fenomena sosial (Sugiono, 2001: 73). Adapun pengukuran setiap item jawaban atas variabel-variabel, menggunakan sistem skor atau nilai sebagai berikut: Nilai 5 dikategorikan ukuran penilaian sangat puas (A) Nilai 4 dikategorikan ukuran penilaian puas (B) Nilai 3 dikategorikan ukuran penilaian cukup puas (C) Nilai 2 dikategorikan ukuran penilaian kurang puas (K) Nilai 1 dikategorikan ukuran penilaian sangat kurang puas (SK)

BAB IVPEMBAHASAN

4.1Gambaran Umum Pantai Kuta4.1.1 Sejarah Pantai Kuta BaliSebelum terkenal menjadi tempat wisata pantai di Bali, pantai ini adalah pelabuhan dagang dan banyak pedagang dari luar Bali melakukan transaksi dagang di sini. Pada abad ke 19, seorang pedagang yang berasal dari Denmark bernama Mads Lange, mendirikan tempat perdagangan di pantai ini, karena kepandaiannya dalam bertransaksi dan negosiasi dagang, Mads Lange terkenal di kalangan raja-raja Bali.Dulunya pantai ini adalah habitat dari penyu hijau dan banyak orang yang tidak tahu akan hal ini. Penyu hijau hampir punah dan mejadi salah satu hewan yang dilindungi. Penangkaran penyu hijau sekarang telah di pindahkan ke pantai Tanjung Benoa, jika anda ingin melihat penyu hijau anda dapat berkunjung ke pulau penyu di Tanjung Benoa menggunakan glass bottom boat, sambil memberikan makan ikan dalam perjalanan menuju pulau penyu. 4.1.2 Gambaran Umum Pantai Kuta BaliPantai Kuta Bali, terletak di sebelah selatan pulau dewata. Salah satu tempat wisata menarik di Bali yang menjadi tujuan utama wisatawan berkunjung ke pulau Bali. Pantai ini sangat tekenal dan menjadi andalan pulau Bali, sebagai tempat wisata pantai, sejak tahun 70-an. Jika di pantai Sanur, anda akan melihat matahari terbit, maka pemandangan pantai kuta Bali, anda akan melihat matahari terbenam. Jika anda datang dari airport Ngurah Rai, untuk ke pantai ini akan memerlukan waktu 15 menit. Anda dapat mengakses pantai ini, dengan mengunakan taksi atau kendaraan pribadi, pada saat parkir anda akan dikenakan biaya sebesar Rp 5.000 / mobil.Gambar 4.1Pantai KutaSumber: Observasi, 2015Pantai Kuta Bali, jantungnya pulau Bali begitu orang mengenalnya dan keindahan pantai Kuta Bali, sangat terkenal ke mancanegara. Pantai Kuta Bali, berpasir putih dengan ombaknya yang panjang dan besar sangat menguji nyali peselancar belahan dunia. Tidak salah mereka memilih pantai Kuta, sebagai lokasi Surfing terbaik di Bali. Bagi peselancar pemula, tidak perlu khawatir jika ingin belajar olahraga selancar. Disepanjang pantai banyak disewakan papan surfing dengan harga yang bervariasi, tergantung besar dan kwalitas bahannya. Ditemani pemandu yang sudah berpengalaman selalu siap membantu memecah ombak pantai.Lokasinya yang begitu strategis membuat pantai Kuta Bali, tidak pernah sepi pengunjung untuk wisata pantai Bali. Pantai yang dulunya adalah perkampungan nelayan tradisional, kini berubah menjadi tempat pertemuan orang-orang dari berbagai negara. Akses menuju pantai sangat mudah dilalui, dengan kendaraan bermotor. Hanya 15 menit dari Bandara Ngurah Rai Bali, dengan kendaraan roda dua maupun roda empat. Namun jika naik bus, penumpang harus berhenti di central parkir dan harus naik sutle ke pantai Kuta Bali. Mengingat areal parkir berada dipinggir jalan dan untuk menghindari kemacetan. Apalagi pada saat musim liburan dan tahun baru, pemerintah desa adat setempat, akan menutup jalan bagi kendaraan bermotor menuju pantai. Disepanjang jalan menuju pantai, ada banyak hotel, restoran, pusat perbelanjaan, pasar seni, dan fasilitas penunjang obyek wisata lainnya. Menjelang sore hari wisatawan yang menginap di sekitar Kuta, biasanya berjalan-jalan menuju pantai untuk sekedar berjemur, sambil menikmati matahari terbenam. Gambar 4.2Pemandangan Matahari Terbenam Pantai Kuta Sumber: Observasi, 2015Jika cuaca lagi cerah, matahari akan terbenam sekitar jam 18.00. Lelah menyusuri pantai, ibuibu penduduk lokal setempat, sudah siap menanti menawarkan jasa pijat. Dengan berbekal selembar tikar, minyak urut dari kelapa, dicampur garam bertarif Rp 75.000. Terutama para peselancar selalu langganan dengan jasa pijat tersebut. Pedagang makanan dan minuman kecil juga tidak kalah bersaing dengan restoran yang ada di sekitar pinggir pantai. Kuta salah satu wilayah yang menyediakan beraneka ragam tempat makan di Bali yang masuk dalam kategori favorit wisatawan. Selain sebagai tempat wisata, pantai Kuta Bali sering dijadikan lokasi syuting serial televisi anak muda di Indonesia. Anak-anak pantai setempat kadang-kadang ikut terlibat. Mereka kebagian sebagai peran pembantu. Sayangnya pengambilan gambar sering terganggu karena pantai selalu ramai pengunjung. Saat ini, selain pantai Kuta Bali, pantai yang banyak dikunjungi saat liburan oleh wisatawan domestik adalah pantai Pandawa Bali.Gambar 4.3Kepadatan Pengunjung di Pantai Kuta Sumber: Observasi, 2015

4.2Karakteristik Responden Wisatawan Mancanegara4.2.1Karakteristik Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Jenis KelaminDari gambar 4.4, dijabarkan sebanyak 53% responden wisatawan mancanegara mengisi kuisioner adalah laki laki dan sisanya sebanyak 47% responden yang mengisi kuisioner ini adalah perempuan. Hal ini dikarenakan dikarenakan aktivitas olahraga air yang dapat dilakukan di Pantai Kuta kebanyakan memacu adrenalin sehingga laki laki yang mendominasi dibandingkan dengan perempuan.Sumber: Hasil Penelitian, 2015

4.2.2Karakteristik Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Asal Negara BenuaBerdasarkan tabel 4.1 sebagian besar responden yang datang berkunjung ke Pantai Kuta merupakan wisatawan mancanegara berasal dari negara di Australia yaitu sebanyak 53%. Sebanyak 25% merupakan wisatawan mancanegara dari negara negara benua Eropa, dan sebanyak 12% dari negara benua Asia. Sisanya yaitu sebanyak 10% berasal negara dari benua Amerika.

Tabel 4.1Karakteristik Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Asal Negara BenuaNoAsal Negara BenuaJumlahPersentase

1Australia6853%

2Eropa3225%

3Asia1612%

4Amerika1210%

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

4.2.3Karakteristik Wisatawan Mancanegara Berdasarkan UsiaDari gambar 4.5 dapat dijabarkan sebagian besar responden wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Pantai Kuta adalah kelompok usia dengan rentang 35 44 tahun yaitu sebanyak 26%. Hal ini menunjukkan bahwa objek wisata Pantai Kuta banyak diminati oleh orang dewasa. Selanjutnya, pada rentang usia 16 24 tahun terdiri dari 18%. Sedangkan pada rentang usia 25 34 tahun dan rentang usia 45 54 tahun memiliki jumlah yang sama yaitu sebanyak masing - masing 15%. Pada rentang usia 55 64 tahun terdiri dari 14%. Sisanya yaitu rentang usia 65 tahun ke atas terdiri dari 12%.

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

4.2.4Karakteristik Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Sumber InformasiBerdasarkan gambar 4.6, dapat dijabarkan bahwa wisatawan mancanegara sebagian besar mendapatkan inforrmasi yang bersumber dari temannya, yakni sebanyak 81 orang atau sebanyak 63%. Sumber informasi selanjutnya adalah didapat dari internet oleh wisatawan mancanegara sebanyak 6 orang atau 5%. Kemudian wisatawan mancanegara yang mengetahui keberadaan Pantai Kuta ini dari signage adalah sebanyak 5 orang atau 4%. Sisanya sebanyak 36 orang wisatawan mancanegara atau 28% memperoleh informasii dari sumber lainnya, misal sopir taksi, bahkan sopir rental mobil mereka.

Sumber: Hasil Penelitian, 2015.

4.2.5Karakteristik Wisatawan Mancanegara Berdasarkan Frekuensi KunjunganDengan mengetahui frekuensi kunjungan ke daya tarik wisata Pantai Kuta dapat diketahui seberapa besar minat wisatawan mancanegara dalam melakukan kunjungan. Sebagian besar wisatawan mancanegara telah melakukan telah beberapa kali datang mengunjungi Pantai Kuta. Hal tersebut dapat terlihat dari gambar 4.7 yaitu sebanyak 67 orang atau sebanyak 52% wisatawan mancanegara telah melakukan kunjungan ke Pantai Kuta lebih dari 5 kali (>5). Sedangkan sebanyak 61 orang atau 48% wisatawan mancanegara yang mengunjungi Pantai Kuta untuk pertama kalinya.

Sumber: Hasil Penelitian, 2015

4.3Persepsi Wisatawan Mancanegara Terhadap Kualitas Daya Tarik Pantai KutaSalah satu tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi wisatawan mancanegara terhadap kualitas Pantai Kuta sebagai salah satu daya tarik wisata unggulan yang dimiliki Bali. Data-data yang digunakan didapat melalui kuesioner. Kuesioner ini disebarkan kepada 128 wisatawan mancanegara yang pernah datang berkunjung ke Pantai Kuta. Jumlah tersebut sekaligus merupakan sampel dalam penelitian dan sudah memenuhi syarat ukuran sampel pada penelitian. Menurut Sugiyono (1999: 12) ukuran sampel yang layak digunakan dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan 500.Data tersebut digolongkan menurut skala Likert, yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2000: 86). Penilaian yang digunakan jika mendapat jawaban sangat puas (SP) diberi nilai 5, jawaban puas (P) diberi nilai 4, jawaban cukup (C) diberi nilai 3, jawaban kurang (K) diberi nilai 2, dan jawaban sangat kurang (SK) diberi nilai 1. Berdasarkan pada perhitungan ini dapat diketahui jawaban para responden dengan cara menjumlahkan angka dari setiap butir pertanyaan dan dibagi dengan jumlah responden sehingga diperoleh nilai rata-rata. Rata-rata nilai tersebut akan dikelompokkan menjadi 5 interval kelas. Interval kelas diperoleh dengan cara mengurangi nilai tertinggi dengan nilai terendah dan membaginya dengan banyaknya kelas maka diperoleh jumlah interval sebesar 0.8 untuk setiap kelas. Keterangan skala penilaiannya adalah sebagai berikut:SP (Sangat Puas): 4.21 5.00P (Puas): 3.41 4.20CP (Cukup Puas): 2.61 3.40KP (Kurang Puas): 1.81 2.60SKP (Sangat Kurang Puas): 1.00 1.80Skala penilaian tersebut akan digunakan dalam menentukan hasil dari rata-rata nilai yang diberikan oleh wisatawan mancanegara terhadap indikator dari masing-masing syarat syarat keberadaan suatu daya tarik wisata yang meliputi, Attraction, Accessibility, Amenities, Ancillaries, Community Involvement. Dari kuesioner yang terkumpul didapatkan penilaian responden terhadap kualitas daya tarik wisata yang dimiliki oleh Pantai Kuta, yang secara lebih rinci penilaian tersebut dapat dilihat pada tabel tabel sebagai berikut:

Tabel 4.2Penilaian Responden terhadap Kualitas Atraksi di Pantai Kuta

NoPernyataanSkor PenilaianTotalRata-rataKategori

A1. Kuta Beach has beautiful scenery 2102060354303.385826772CP

A2.Kuta Beach has cleanliness environtment4728261792602.047244094KP

Sumber: Hasil Penelitian, 2015Dari tabel 4.2, dapat dilihat penilaian wisatawan mancanegara terhadap kualitas atraksi yang dimiliki oleh Pantai Kuta. Menurut Maryani (1991:11) komponen atraksi terdiri dari: something to see, something to do, something to buy. Berikut merupakan hasil penilaian terhadap attraction yang dimiliki oleh Pantai Kuta yang dijabarkan sebagai berikut:a. Penilaian responden terhadap indikator attraction menunjukkan rata-rata penilaian keseluruhan sebesar 2.7, dimana hasil penilaian ini berada pada rentang skala 2.61 3.40, yang berarti mendapat penilaian cukup puas.b. Nilai tertinggi yaitu sebesar 3.38 untuk indikator penilaian dari pernyataan bahwa pantai Kuta memiliki pemandangan yang indah. Nilai tersebut berada pada rentang skala 2.61 3.40 yang bernilai cukup puas.c. Nilai terendah yaitu sebesar 2.04 untuk indikator penilaian dari pernyataan kebersihan yang dimiliki Pantai Kuta. Penilaian dari para responden tersebut berada pada rentang skala yang lebih rendah dibandingkan indikator sebelumnya, yakni di posisi 1.81 2.60 yang bernilai kurang puas.

Tabel 4.3Penilaian Responden terhadap Kualitas Aksesibilitas di Pantai Kuta

NoPernyataanSkor PenilaianTotalRata-rataKategori

B1.Kuta Beachs location is reachable222656425184.046875P

B2.Material associated with the service (such as pamphlets or brochures) are visually appealing at Kuta Beach12303527244053.1640625CP

Sumber: Hasil Penelitian, 2015Berdasarkan tabel 4.3, persaingan diantara banyaknya daya tarik wisata lain yang dimiliki oleh Bali membuat accessibility menjadi salah satu alasan para wisatawan mancanegara untuk datang berkunjung dan cukup mempengaruhi persepsi mereka terhadap kualitas daya tarik wisata yang dimiliki oleh Pantai Kuta. Berikut merupakan hasil penilaian terhadap indikator accessibility yang dimiliki oleh Pantai Kuta yang dijabarkan sebagai berikut:a. Penilaian responden terhadap variabel accessibility menunjukkan rata-rata penilaian keseluruhan sebesar 3.55, dimana hasil penilaian ini berada pada rentang skala 3.41 4.20, yang berarti mendapat penilaian puas.b. Untuk indikator penilaian dari pernyataan lokasi Pantai Kuta yang mudah dijangkau oleh wisatawan, mendapat nilai tertinggi yaitu sebesar 4.04. Nilai tersebut berada pada rentang skala 3.41 4.20 yang berarti mendapat penilaian puas.c. Untuk indikator penilaian kesesuaian kualitas daya tarik wisata yang ditawarkan yang dimiliki Pantai Kuta dengan fakta di lapangan, mendapatkan nilai sebesar 3.16. Nilai tersebut berada pada rentang skala 2.61 3.40 yang bernilai cukup puas.Tabel 4.4Penilaian Responden terhadap Kualitas Amenites di Pantai Kuta

NoPernyataanSkor PenilaianTotalRata-rataKategori

C1.The facilities at Kuta Beach are convenient to customer.5244638154183.265625CP

C2.Kuta Beachs parking is adequate.21324715113412.706349206CP

Sumber: Hasil Penelitian, 2015Berdasarkan tabel 4.4, berikut merupakan penilaian para responden terhadap indikator pernyataan amenities. Menurut Mason (2000:46) dan Poerwanto (1998:53), amenities fasilitas untuk memperoleh kesenangan. Dalam hal ini dapat berbentuk akomodasi, kebersihan, hingga keramahtamahan, yaitu sebagai berikut:a. Penilaian responden terhadap variabel amenities menunjukkan rata-rata penilaian keseluruhan sebesar 3.00 dimana hasil penilaian ini berada pada rentang skala 2.61 3.40, yang berarti mendapat penilaian cukup puas.b. Nilai sebesar 3.26 diberikan oleh para responden untuk indikator penilaian dengan pernyataan bahwa segala fasilitas yang ditawarkan Pantai Kuta telah sesuai dengan kebutuhan dan keinginan para wisatawan. Nilai ini berada pada rentang skala 2.61 3.40 yang bernilai cukup puas.c. Untuk indikator penilaian atas pernyataan fasilitas parkir memadai yang dimiliki Pantai Kuta, mendapatkan nilai sebesar 2.70. Nilai tersebut berada pada rentang skala 2.61 3.40 yang bernilai cukup puas.

Tabel 4.5Penilaian Responden terhadap Kualitas Ancillaries di Pantai Kuta

NoPernyataanSkor PenilaianTotalRata-rataKategori

D1.Customers are feel safe while enjoy the beach.2135224374653.6328125P

D2.The value for money of product they provide.4333828254213.2890625CP

Sumber: Hasil Penelitian, 2015Berdasarkan tabel 4.5, berikut merupakan hasil penilaian terhadap ancillaries yang dimiliki oleh Pantai Kuta. Masih menurut Mason (2000:46) dan Poerwanto (1998:53), ancillaries adalah hal-hal pendukung sebuah pariwisata, seperti misalnya ketersediaan tourist information centre dan peraturan-peraturan mengenai objek wisata tersebut. Adanya hal-hal pendukung ini disebabkan oleh demand yang berkunjung ke suatu tempat karena hal-hal tersebut dibutuhkan oleh demand dan dirasa dapat menghasilkan keuntungan, kenyamanan dan keamanan dalam berkunjung, yang dijabarkan sebagai berikut:a. Penilaian responden terhadap variabel ancillaries menunjukkan rata-rata penilaian sebesar 3.5, dimana hasil penilaian ini berada pada rentang skala 3.41 4.20, yang berarti mendapat penilaian puas.b. Nilai tertinggi yaitu 3.63 untuk indikator penilaian atas pernyataan wisatawan merasa aman saat menikmati suasana pantai Kuta. Nilai tersebut berada pada rentang skala 3.41 4.20, yang berarti mendapat penilaian puas.c. Nilai terendah yaitu 3.28 untuk indikator penilaian dari pernyataan value of money yang dikeluarkan wisatawan sesuai dengan fasilitas yang didapatkan. Namun nilai tersebut masih berada pada rentang skala 2.61 3.40 yang bernilai cukup puas dari para responden wisatawan mancanegara.Tabel 4.6Penilaian Responden terhadap Kualitas Community Involvement di Pantai Kuta

NoPernyataanSkor PenilaianTotalRata-rataKategori

E1.Customers feel safe in their interaction with local people.8154329334483.5P

E2.Local people are polite to foreign tourist.5174822354463.511811024P

Sumber: Hasil Penelitian, 2015Berdasarkan tabel 4.6, berikut merupakan hasil penilaian terhadap community involvement. Community involvement adalah keterlibatan atau dukungan masyarakat dalam kegiatan pariwisata. Community involvement ini sangat mempengaruhi kunjungan demand. Masyarakat harus dapat mendukung jalannya kegiatan pariwisata ini. Jika masyarakat tidak mendukung atau melakukan tindakan-tindakan anarkis seperti pencurian, perampokan, pengeboman, pembunuhan, maka demand tidak akan berani mengunjungi daerah tersebut. Sebaliknya, jika masyarakat bersikap baik dan ramah terhadap tamu, maka tourist akan betah tinggal di daerah tersebut, yang dijabarkan sebagai berikut:a. Penilaian responden terhadap variabel community involvement menunjukkan rata-rata penilaian sebesar 3.5, dimana hasil penilaian ini berada pada rentang skala 3.41 4.20, yang berarti mendapat penilaian puas.b. Nilai rata-rata tersebut diberikan untuk indikator penilaian dari pernyataan wisatawan yang datang berkunjung merasa aman dalam berinteraksi dengan masyarakat setempat, dan masyarakat setempat tersebut sangat sopan terhadap wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Pantai Kuta. Masing masing indikator pernyataan tersebut mendapatkan nilai rata rata yang sama yaitu 3.5. Dimana hasil penilaian ini berada pada rentang skala 3.41 4.20, yang berarti mendapat penilaian puas.Keterangan:

1 : Sangat Tidak Puas 2 : Kurang Puas3 : Cukup Puas4 : Puas5 : Sangat PuasDari hasil penilaian para responden wisatawan mancanegara di atas terhadap kualitas daya tarik wisata yang dimiliki oleh Pantai Kuta, meliputi attraction, accessibility, amenities, ancillaries, dan community involvement dapat disimpulkan bahwa Pantai Kuta masih menjadi salah satu pantai favorit untuk dikunjungi para wisatawan mancanegara bila datang ke Bali. Hal ini dibuktikan dengan rata-rata hasil penilaian cukup puas untuk variabel attraction, amenities dan nilai puas untuk variabel accessibility, ancillaries dan community involvement. Sehingga Pantai Kuta dalam mempertahan eksistensinya bisa dikatakan masih besar.

BAB VPENUTUP

5.1 SimpulanBerdasarkan hasil-hasil analisis dan pembahasan, dapat dibuat beberapa simpulan. Melalui survei yang dilakukan kepada wisatawan mancanegara, dapat disimpulkan bahwa Pantai Kuta adalah salah satu destinasi yang terkenal di kalangan wisatawan mancanegara, dan merupakan destinasi utama yang ingin mereka kunjungi untuk berlibur ke Indonesia. Menurut hasil analisis wisatawan Australia adalah salah satu wisatawan yang paling banyak mengunjungi pulau Bali di tahun 2015 sebesar (53%) dari total responden sebanyak 127 orang. Sebagian besar wisatawan mancanegara mengenal Pantai Kuta dari temannya (63%), kebanyakan wisatawan mancanegara yang berkunjung ke pantai kuta berjenis kelamin laki-laki. Wisatawan mancanegara memiliki persepsi yang baik terhadap kualitas Pantai Kuta baik dari attraction, accessibility, amenities, ancillaries, dan community involvement. Wisatawan memandang Pantai Kuta sebagai suatu tempat yang memiliki keindahan alam, keunikan dan berbeda dari tempat manapun sehingga wisatawan dapat merasakan suasana yang nyaman, aman, damai dan tenang. Mereka juga terkesan dengan keramahtamahan masyarakat lokal. Hanya saja peringkat rendah yang diberikan penilaian oleh responden dalam penelitian ini yaitu kualitas kebersihan lingkungan sekitar Pantai Kuta yaitu sebesar 2.04 (kurang puas) dan tempat parker untuk pengunjung Pantai Kuta juga masih rendah yaitu sebesar 2,70 (Kurang Puas).

5.2 SaranBerdasarkan simpulan yang telah dikemukakan diatas, maka saran yang dapat diberikan sebagai bahan pertimbangan bagi pihak pengelola Pantai Kuta adalah sebagai berikut :1. Meningkatkan kebersihan lingkungan Pantai Kuta agar wisatawan nyaman berada di Pantai Kuta dengan mengajak masyarakat dan juga wisatawan untuk menjaga kebersihan sekitar, memberikan fasilitas pendukung seperti tempat sampah. Menyadarkan masyarakat lokal akan kebersihan Pantai Kuta untuk menjaga eksistensi dari Pantai Kuta tersebut sehingga wisatawan mancanegara merasa nyaman dan dating kembali sehingga tetap bias membantu perekonomian masyarakat sekitar Pantai Kuta.2. Menyediakan lahan parkir yang aman dan luas sehingga tidak memenuhi jalan di depan Pantai Kuta yang menyebabkan kemacetan.

DAFTAR PUSTAKAFathoni, H.A. 2006. Metodologi Penelitian dan Teknik Penyusunan Skripsi. Jakarta: Renaka Cipta.Moelong, Lexy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rondakarya.Kotler, Phillip. Marketing Management Analysis, Planning, Implementation& Control. Prentice Hall Int,1995.Gaspersz, Vincent. Manajemen Bisnis Total dalam Era Globalisasi. Jakarta : Penerbit PT.Gramedia, 1997.Internet:Bayu, Made. 2009. Pengertian Wisatawa. Tersedia pada: http://madebayu.blogspot.com/2009/10/pengertian-wisatawan.html. Diakses: Pukul 18.00, tanggal 1 April 2015.Pariandani, Kadek. 2014. Usaha Daya Tarik Wisata. Tersedia pada: http://kadekpariandani.blogspot.com/2014/02/usaha-daya-tarik-wisata.html. Diakses: Pukul 18.15, 1 April 2015.http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/07/definisi-daya-tarik-wisata.html. Diakses: Pukul 18.20, 1 April 2015.https://kalisongku.wordpress.com/2011/09/01/kualitas-destinasi-pariwisata-sapta-pesona-dan-pemasaran/. Diakses: Pukul 18.30, 1 April 2015.http://www.kajianpustaka.com/2012/10/teori-pengertian-proses-faktor-persepsi.html. Diakses: Pukul 19.00, 1 April 2015.

30

RESEARCH QUESTIONNAIREFOREIGN TOURISTS PERCEPTION OF QUALITY PERFORMANCE AT KUTA BEACH AS TOURIST ATTRACTION

Dear Sir/ Madam,We are undergraduate student of Bali Tourism Institute (STP Nusa Dua Bali), now conducting a research to accomplish our final task. We do hope that you will fill in the questionnaire due to the answer is required and will be used as supporting data of this final task.We do appreciate it very much for your kind support and cooperation.

DEMOGRAPHIC TOURISTS CHARACTERISTIC

Name : __________________________ Nationality : __________________________ Sex : Male FemaleAge :____ years old Education : __________________________Income : ___ US$ / year

How many times have you ever visited Kuta Beach during these past 3 years? ______ Time

Where did you get the information about Kuta Beach?Friend Internet Signage Others ()

Purpose of visit:

Things to do:

TOURIST PERCEPTION OF PERFORMANCE QUALITY

SECTION 1Please choose one of five statements available according to your own opinion, as follows :ScorePerformance Level

1Didnt satisfied

2Less satisfied

3Satisfied enough

4Satisfied

5Very satisfied

Please put the number on each statement for the performance and importance level of the service.These are statements of Quality Performance of the Kuta Beach.

NOSTATEMENTSCORE

A1Kuta Beach has beautiful scenery.

A2Kuta Beach has cleanliness environment.

B1Kuta Beachs location is reachable.

B2Material associated with the service (such us pamphlets or brochures) are visually appealing at Kuta Beach.

C1The facilities at Kuta Beach are convenient to customers.

C2Kuta Beachs parking is adaquate.

D1Customers are feel save while enjoy the beach.

D2The value for money of product they provide.

ECommunity Involvement

E1Customers feel safe in their interaction with local people.

E2Local people are polite to foreign tourist.

SECTION II1. Are you satisfied with service and quality at Kuta Beach? Yes No2. Would you like to recommend Kuta Beach to your relatives? Yes, I would love to because__________________________ No, I would not because__________________________3. Would you like to come back to Kuta Beach? Yes, I would love to, because No, I would not, because

43