PERSEPSI SOSIAL

28
PERSEPSI SOSIAL Pengantar Pengertian komunikasi non verbal Atribusi

description

PERSEPSI SOSIAL. Pengantar Pengertian komunikasi non verbal Atribusi . PENGANTAR. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PERSEPSI SOSIAL

Page 1: PERSEPSI SOSIAL

PERSEPSI SOSIAL• Pengantar• Pengertian• komunikasi non verbal• Atribusi

Page 2: PERSEPSI SOSIAL

PENGANTAR

• Suatu ketika Anda pergi ke pasar tradisional. Di sana Anda melihat banyak orang memiliki profesi yang beragam. Coba Anda perhatikan para penjual . Mereka berteriak mengatakan” dijual, dijual, dijual murah, sambil menawarkan barang dagangannya.

• Bagaimana persepsi Anda terhadap penjual tersebut?

• Coba Anda pahami kenapa para penjual melakukan hal seperti itu?

Page 3: PERSEPSI SOSIAL

PERSEPSI

Page 4: PERSEPSI SOSIAL

PERSEPSI

Page 5: PERSEPSI SOSIAL

PENGERTIAN• Rahmat (2000) persepsi adalah pengalaman

tentang objek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan.

• Sarwono (1999) persepsi adalah proses pencarian informasi.

• Schermehorn (1996) mendefinisikan persepsi sebagai suatu proses dimana individu menyeleksi, menerima, mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera agar memberi makna pada lingkungan mereka.

Page 6: PERSEPSI SOSIAL

PENGERTIAN

Persepsi sosial adalah proses yang digunakan untuk mencoba mengetahui dan memahami orang lain (Baron & Byrne, 2003).

Page 7: PERSEPSI SOSIAL

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSEPSI SOSIAL

PERSEPSI SOSIALOBJEK YG

DIPERSEPSIKAN

KARAKTERISTIK INDIVIDU

LINGKUNGAN

Page 8: PERSEPSI SOSIAL

DISTORSI PERSEPSI SOSIAL• Stereotype

Stereotype terjadi ketika kita mengasumsikan seseorang mempunyai karakteristik tertentu, hanya karena mereka termasuk dalam kelompok tertentu.

• Hallo EffectHallo Effect terjadi ketika individu membiarkan satu ciri yamg menonjol dari seseorang sehingga mendominasi evaluasinya terhadap orang tersebut.

• ProjectionProyeksi terjadi ketika individu mengatribusi sikap atau perasaan terhadap orang lain.

• Self Fulfilling Prophecyseseorang mengharapkan tingkah laku tertentu dari orang lain dan kemudian melihat tingkah laku ini terjadi tanpa melihat apakah tingkah laku itu benar atau tidak.

Page 9: PERSEPSI SOSIAL

KOMUNIKASI NONVERBAL

• Komunikasi non verbal: komunikasi antarindividu menggunakan bahasa non lisan melalui ekspresi wajah, kontak mata, dan bahasa tubuh (Baron & Byrne, 2003).

• Komunikasi nonverbal memiliki makna penting dalam interaksi sosial manusia.

• Komunikasi nonverbal sangat efektif dan efisien bila digunakan dengan tepat.

Page 10: PERSEPSI SOSIAL

EKSPRESI WAJAH

• “wajah adalah gambaran jiwa”• Ekspresi dasar : Marah, takut, bahagia, sedih,

terkejut , jijik, dan menghina.• Ekspresi wajah berlaku secara universal?• Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa

ekspresi wajah menggambarkan emosi seseorang.

Page 11: PERSEPSI SOSIAL

EKSPRESI WAJAH

• Tatapan mata: mata melambangkan kondisi hati seseorang.

• Tatapan mata dapat berarti:• Kemarahan• Kebencian• Kedengkian• Kesedihan• kebahagiaan

Page 12: PERSEPSI SOSIAL

BAHASA TUBUH

• Bahasa tubuh: petunjuk yang berasal dari posisi,postur, gerakan tubuh atau bagian tubuh-tubuh lainnnya (Baron & Byrne, 2003)

• Bahasa tubuh mengungkap;- Emosi- Ketegangan/kecemasan- Keterbukaan/tertutup- penolakan

Page 13: PERSEPSI SOSIAL

BAHASA TUBUH

• Gesture (sikap tubuh); perasaan dapat diungkapkan melalui sikap tubuh.

• Setiap budaya memiliki sikap tubuh yang berbeda-beda dalam mengungkapkan sesuatu.

• Sentuhan: jabat tangan mengungkapkan aspek kepribadian, keterbukaan, dan kehangatan

Page 14: PERSEPSI SOSIAL

PENGECOHAN NON VERBAL

• Bahasa non verbal merupakan salah satu pendeteksi kebohongan yang akurat.

• Kebohongan dapat dilihat dari:1. Ekspresi Mikro: perubahan ekspresi wajah

yang berlangsung sepersekian detik2. Ketidaksesuaian antarsaluran: ketidak

mampuan dalam mengontrol semua saluran komunikasi secara bersamaan

Page 15: PERSEPSI SOSIAL

PENGECOHAN NON VERBAL

3. Aspek nonverbal ucapan; biasanya orang yg berbohong sering menggunakan suara dengan nada tinggi, ragu dan salah ucap.

4. Kontak mata. Orang yang berbohong sering mengedipkan mata, pupil melebar, sulit mempertahan kontak mata.

5. Ekspresi wajah. Orang yang berbohong sering menunjukkan ekspresi wajah yang berlebihan.

Page 16: PERSEPSI SOSIAL

PERSEPSI SOSIAL

Page 17: PERSEPSI SOSIAL

ATRIBUSI

Suatu ketika anda melihat orang yang sedang berjalan dengan terburu-buru sambil

membawa sebuah tas Apa yang anda pahami dari perilaku tersebut?

kenapa orang tersebut terburu-buru?• Atribusi : memahami penyebab perilaku orang

lain.

Page 18: PERSEPSI SOSIAL

TEORI ATRIBUSI

• Teori Korespondensi Inferensial (Jones dan Davis, 1965) : teori yang menggambarkan bagaimana kita menggunakan perilaku orang lain sebagai dasar untuk menyimpulkan disposisinya yang stabil dan menetap.

• Kita cenderung membuat korespondensi inferensial ketika: perilaku itu bebas, memunculkan efek tidak umum dan harapan sosialnya rendah.

Page 19: PERSEPSI SOSIAL

Teori Korespondensi Inferensial

• Suatu ketika Anda melihat orang yang berkendaraan dengan kecepatan tinggi, penuh risiko dan membuat orang lain takut.Apakah ini berarti orang tersebut tidak sabar atau agresif?belum tentu, mungkin faktor situasi yang membuatnya seperti itu. Bisa jadi dia orangnya sabar atau pemalu dalam sehari-hari.

• Jadi kesimpulan dari pengamatan kita bisa menyesatkan.

Page 20: PERSEPSI SOSIAL

TEORI ATRIBUSI

• Teori Kausal kelly: teori ini berfokus apakah perilaku seseorang bersumber dari internal atau eksternalnya.

• Acuan yang digunakan ada tiga, yaitu:- Konsensus, Konsistensi dan Distingsi • Dimensi atribusi kausal• Internal-eksternal• Stabil-tidak stabil• Dapt dikendalikan-tidak dapat dikendalikan

Page 21: PERSEPSI SOSIAL

TEORI ATRIBUSI• Konsensus (ks): derajat kesamaan reaksi orang

terhadap stimulus atau peristiwa tertentu dengan orang yang kita observasi.

• Konsistensi (ki): derajat kesamaan reaksi terhadap stumulus dalam waktu berbeda

• Distingsi (d): derajat perbedaan reaksi seseorang terhadap berbagai stumulus di kondisi berbeda

• Internal:Ks dan dst rendah, ki tinggi• Eksternal: ks, ki dan d tinggi• Kombinasi:ks rendah, ki dan d tnggi

Page 22: PERSEPSI SOSIAL

TEORI ATRIBUSI KAUSAL

Tidak ada siswa lain yg datang terlmbat

Konsensus rendah

Si A datang terlambat di kuliah lain

Distingsi rendah

Hampir di setiap kuliah si A datang terlambatKonsistensi tinggi

Si A datang terlambat ke kelas

Internal or eksternal?

Page 23: PERSEPSI SOSIAL

TEORI ATRIBUSI

• Bagaimana kita menghadapi berbagai kemungkinan penyebab perilaku.

• AUGMENTING:kecenderungan untuk menganggap suatu faktor bertambah penting karena perilaku tetap terjadi meski ada faktor penghambat.

• DISCOUNTING: kecenderungan untuk menganggap suatu faktor penyebab berkurang pentingnya karena ada faktor penyebab lain.

Page 24: PERSEPSI SOSIAL

• Pak Egi berprofesi sebagi guru. Dia terkenal guru yang pelit dalam memberi pujian kepada siswanya. Dia guru yang sangat ditakuti para siswanya karena suka memberi hukuman. Suatu ketika dia memberi pujian kepada seorang siswa di depan kelas (augmenting).

• Seorang wanita yang berprofesi sebagai pejabat militer (jenderal) cenderung dinilai lebih sukses daripada laki-laki sebagai pejabat militer. Karena?

CONTOH (AUGMENTING)

Page 25: PERSEPSI SOSIAL

CONTOH (DISCOUNTING)

• Misalkan suatu ketika teman anda mengajak Anda makan. Ajakan tersebut membuat anda senang dan bahagia. besoknya, teman Anda meminta anda untuk mengerjakan proposal penelitiannya. Kenapa teman anda mentraktir makan?

• Alasan • 1. teman anda adalah sahabat yang baik.• 2. agar Anda mau mengerjakan proposalnya.

Page 26: PERSEPSI SOSIAL

DISCOUNTING

Ada satu potensial penyebab perilaku

potensial penyebab perilaku 1

potensial penyebab perilaku 2

potensial penyebab perilaku 3

Perilaku terjadi

Perilaku Terjadi

Satu penyebab perilaku diberi bobot penting

Terjadi discountingSetiap potensial

penyebab perilaku diikurangi bobot

pentingnya

Page 27: PERSEPSI SOSIAL

AUGMENTING

Faktor menfasilitasi terjadi suatu perilaku

terjadi

Faktor yg menfasilitasi dan penghambat hadir

Perilaku terjadi

Perilaku terjadi

Perilaku diberi bobot penting tertentu

Terjadi augmenting (faktor menfasiltasi

diberi bobot penting)

Page 28: PERSEPSI SOSIAL

BIAS ATRIBUSI

• Bias korespodensi (kesalahan atribusi fundamental): kecenderungan untuk menjalaskan perilaku orang lain disebabkan oleh disposisinya.

• Efek aktor pengamat. Kecenderungan untuk mengatribusi perilaku kita lebih pada faktor situasional, sedangkan orang lain internal.

• Bias mengutamakan diri sendiri.kecenderungan menilai kesuksesan pada faktor internal