Persepsi Sosial
-
Upload
dwiayu-citra-putriani -
Category
Education
-
view
56 -
download
2
Transcript of Persepsi Sosial
![Page 1: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/1.jpg)
Bab 4. PERSEPSI SOSIAL
Kelompok : 2Kelas : 2PA17Nama Anggota :- Aisyah Ashilah (10513502)
- Dwi Rizki P. (12513701)- Dwiayu C. Putriani (12513714)- Ganesh Hardityo M. (13513648)- Meilinda Arsylah (15513414)- R. Intan Ramandaputri (17513069)- Resila Monica C. (19513866)- Shinta Nurgandung C. (18513455)- Suci Maharani Fadwin (18513660)- Yessica Margiyuna (19513437)
UNIVERSITAS GUNADARMA
PTA 2014-2015
![Page 2: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/2.jpg)
PEMBAHASAN
Pengertian Persepsi Sosial
Ekspresi Emosi pada Wajah
Perilaku Nonverbal
Budaya dan Saluran Komunikasi Nonverbal
Komunikasi Nonverbal Multikanal
Jenis Kelamin dan Komunikasi Nonverbal
Teori kepribadian Implisit
Budaya dan Teori Kepribadian Implisit
Atribusi Kausal : Menjawab pertanyaan “Mengapa”
Sifat dasar Proses Atribusi
![Page 3: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/3.jpg)
PEMBAHASAN
Model Kovariasi : Internal vs Eksternal Atribusi
Koresponden Bias: Proses dua langkah
Budaya dan Koresponden Bias
Aktor dan Pengamat Atribusi
Atribusi Melayani Diri Sendiri
Kebudayaan dan Bias Atributinal Lainnya
Seberapa tepat kah Atribusi dan Impressi kita?
- Video Ilmiah -
![Page 4: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/4.jpg)
PERSEPSI SOSIAL
![Page 5: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/5.jpg)
Pengertian Persepsi Sosial
Persepsi secara umum merupakan proses perolehan,
penafsiran, pemilihan, dan pengaturan informasi
melalui indrawi.
![Page 6: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/6.jpg)
Pengertian Persepsi Sosial Menurut Para Ahli :
1. Mulyana (2007:75)
Persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek -objek sosial dan kejadian-
kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita. setiap orang memiliki gambaran
yang berbeda mengenai realitas disekelilingnya.
Pengertian Persepsi Sosial
![Page 7: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/7.jpg)
2. Baron & Byrne (2007)
Persepsi sosial adalah
proses yang dialami
seseorang untuk
mengetahui dan
memahami orang-orang
lain.
Pengertian Persepsi Sosial
![Page 8: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/8.jpg)
3. Sarwono (2002)
Menjelaskan bahwa individu dapat mempunyai persepsi sosial
yang sama dan juga ada kemungkinan mempunyai persepsi
sosial yang berbeda tentang stimulus yang ada
dilingkungannya. Hal ini disebabkan antara lain oleh pengaruh
sosial budaya dari lingkungan individu, objek yang dipersepsi,
motif individu, dan kepribadian individu.
Pengertian Persepsi Sosial
![Page 9: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/9.jpg)
Maka, Persepsi Sosial dapat diartikan sebagai proses
perolehan, dan pengaturan informasi indrawi
mengenai orang lain.
Pengertian Persepsi Sosial
![Page 10: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/10.jpg)
Ruang lingkup Persepsi Sosial
Ruang lingkup Persepsi Sosial biasanya lebih ditekankan
pada sisi mikro,
yaitu Terarah kepada penyimpulan individual yang
berkaitan dengan karakteristiknya sendiri atau karakteristik
individu lain.
Lebih khusus lagi, dengan Persepsi Sosial kita berusaha:
(1) mengetahui;
(2) membaca;
(3) menyesuaikan tindakan
![Page 11: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/11.jpg)
Bagaimana kita mengerti orang lain?Orang lain tidak mudah ditebak.
Mengapa mereka menjadi diri mereka? Mengapa melakukan apa
yg mereka lakukan?
Tidak mudah mengenali oranglain, karena selain karakteristik
yang dimiliki setiap orang sangat banyak, orang juga tidak selalu
menampilkan diri apa adanya dan bisa jadi menyembunyikan apa
yang dipikirkan dan dirasakannya.
Kita tidak bisa mengetahui sepenuhnya,
siapa mereka dan apa maksud mereka.
![Page 12: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/12.jpg)
Asch (1946)
Menunjukkan bahwa orang melakukan persepsi terhadap
sifat-sifat dalam hubungannya satu sama lain, sehingga sifat-
sifat itu dipahami sebagai bagian yang terintegrasi dengan
kepribadian orang yang memilikinya.
Sekali kita membentuk kesan tentang orang lain, kita
cenderung tidak suka mengubahnya bahkan jika kita
menemukan fakta yang bertentangan dengan kesan itu.
Bagaimana kita mengerti orang lain?
![Page 13: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/13.jpg)
Meskipun kecenderungan ini tidak serta merta memberikan pengetahuan dan
pemahaman yang tepat tentang orang lain, orang-orang cenderung
mempertahankannya sebab setiap orang membutuhkan Pegangan dan
petunjuk tentang siapa orang yang sedang dihadapinya.
Meskipun Kegiatan Persepsi Sosial merupakan hal yang
Kompleks, ini membantu kita untuk memahami dan
memprediksi dunia sosial kita dan merupakan hal yang perlu
bahkan harus kita lakukan karena peran orang lain sangat penting
dalam hidup kita.
Bagaimana kita mengerti orang lain?
![Page 14: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/14.jpg)
Maka, Studi mengenai Persepsi Sosial
mempelajari bagaimana pembentukan kesan dan
kesimpulan mengenai orang lain.
![Page 15: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/15.jpg)
Persepsi Sosial berhubungan erat dengan kesehatan Mental
Kesehatan Mental salah satunya ditandai dari fungsi sosial dari
individu. Fungsi sosial mensyaratkan kemampuan untuk
mengenali keadaan emosional diri sendiri dan orang lain.
Sehingga diperlukan juga kemampuan menganalisis ekspresi
wajah.
Sangat rendahnya kemampuan mengenali keadaan emosi melalui
ekspresi wajah merupakan karakteristik utama pada penderita
Skizofrenia (Baudouin & Nicolas Franck, 2008).
![Page 16: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/16.jpg)
PERILAKU NONVERBAL
Apa yang kamu
ketahui tentang
seseorang ketika
baru pertama
kali bertemu?
Kita dapat menilai orang
tersebut dengan cara
memperhatikan apa yang
diucapkan. Walaupun kita
tahu melihat buku hanya
dari sampulnya tidak baik.
Akan tetapi informasi
seperti ini sangat penting
untuk kesan pertama
Tanpa kata sama
sekali, kita bias
berkomunikasi
![Page 17: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/17.jpg)
PERILAKU NONVERBAL
KOMUNIKASI NONVERBAL
Cara orang
berkomunikasi,
baik disengaja
maupun tidak
disengaja, tanpa
kata-kata.
Petunjuk komunikasi
nonverbal:
Ekspresi wajah
Nada suara
Gerak gerik
(gesture)
Posisi tubuh
Penggunaan
sentuhan
Tatapan mata
![Page 18: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/18.jpg)
PERILAKU NONVERBAL
Kita adalah spesies yang memiliki
kemampuan membaca ekspresi nonverbal
yang mahir dan canggih. Hasil riset dari
bidang neuroscience (Ilmu tentang syaraf)
belum lama ini menemukan bahwa
manusia (dan primata) memiliki satu sel
khusus pada otak yang disebut Mirror Neuron (Neuron Cermin).
Neuron cermin ini akan
muncul sebagai dasar dari
kemampuan kita untuk
merasakan empati.
Contohnya,
Ketika seseorang melihat orang lain
menangis, cermin neuron ini akan
aktif secara otomatis dan seumpanya
kita akan menangisi diri sendiri.
![Page 19: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/19.jpg)
PERILAKU NONVERBAL
Ekspresi nonverbal memiliki beberapa
fungsi dalam komunikasi.
Ketika seseorang mengekspresikan
“Saya marah” dengan cara
menyipitkan mata, merendahkan
alisdan menipiskan bibir menjadi
seperti garis
seseorang bias menyampaikan
gelagat “Aku suka kamu” dengan
senyuman dan kontak mata
Dan bisa mengkomunikasikan sifat
pribadi, seperti pribadi yang
terbuka, dengan gesture luwes dan
sering merubah nada suara.
![Page 20: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/20.jpg)
EKSPRESI WAJAH DALAM
EMOSI
Semua manusia
memberi kode atau
mengekspresikan
emosi-emosi
dengan cara yang
sama, dan semua
manusia menerima
kode atau
mengintepretasikan
emosi-emosi
dengan keakuratan
yang sama.
Manusia memiliki 6
ekspresi emosi utama,
yaitu:
Marah
Bahagia
Terkejut
Jijik
Takut
Sedih
![Page 21: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/21.jpg)
EKSPRESI WAJAH DALAM
EMOSI
Paul Ekman dkk
mengadakan banyak sekali
studi yang
mengindikasikan bahwa
kemampuan untuk
mengintepretasikan paling
tidak 6 emosi utama
adalah bagian dari lintas
budaya dari menjadi
manusia dan bukan hasil
dari pengalaman budaya
seseorang
Emosi lainnya adalah
perasaan bersalah,
malu, kejengahan,
dan harga diri
muncul setelahnya
dalam perkembangan
manusia dan
menunjukan sedikit
universalitas
Emosi-emosi ini
amat terkait dengan
interaksi sosial
![Page 22: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/22.jpg)
Mengetahui ekspresi wajah secara akurat lebih
rumit daripada apa yang telah kita indikasikan,
untuk 3 alasan:
1.perasaan yang berkecamuk terjadi saat satu
bagian wajah menunjukan suatu emosi dan bagian
lainnya, menunjukan emosi lainnya
2.Terkadang seseorang mencoba menyembunyikan
perasaannya agar orang lain tidak mengetahui apa
yang dia rasakan
3.Alasan yang ketiga adalah mengapa ekspresi
wajah decoding dapat akurat berkaitan dengan
budaya
EKSPRESI WAJAH DALAM
EMOSI
![Page 23: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/23.jpg)
Budaya dan Saluran Komunikasi Nonverbal
Display Rule / Aturan Penampilan
Selama puluhan tahun Paul Ekman dkk meneliti
pengaruh budaya terhadap tampilan emosi pada wajah.
Mereka menyimpulkan bahwa terdapat aturan
penampilan (display rule) khusus untuk tiap-tiap
budaya dan mendiktekan ekpresi emosional yang harus
diperlihatkan oleh orang-orang.
![Page 24: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/24.jpg)
Contoh perbedaan dari aturan penampilan:
Ekspresi emosi pada wajah:
Norma budaya Amerika tidak menghormati pengungkapan emosi oleh pria, seperti kesedihan atau menangis, tetapi memperbolehkan pengungkapan ekspresi wajah seperti itu oleh wanita.
Wanita jepang sering menyembunyikan senyum lebarnya dengan tangan, sedangkan wanita barat memang diperbolehkan, bahkan dianjurkan untuk tersenyum dengan lebar dan sering.
Norma jepang menuntun orang untuk menyembunyikan ekspresi wajah negatif dengan senyum dan tawa serta untuk mengungkapkan sedikit ekspresi wajah di muka umum dibanding orang barat.
Budaya dan Saluran Komunikasi Nonverbal
![Page 25: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/25.jpg)
Kontak mata dan tatapan mata:
Orang- orang dari budaya amerika menjadi
curigaan ketika seseorang tidak menatap
matanya ketika berbicara, dan mereka
menganggap berbicara dengan seseorang
yang memakai kacamata hitam gelap tidak
sopan. Sementara di belahan dunia lainnya
tatapan mata secara langsung dirasa
menyerang dan kurang ajar (tidak sopan)
Budaya dan Saluran Komunikasi Nonverbal
![Page 26: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/26.jpg)
Wilayah Pribadi (personal space)
Kebudayaan sangatlah beragam dalam apa yang dianggap sebagai penggunaan ruang pribadi secara normatif.
Kebanyakan dari orang Amerika suka untuk mempunyai suatu gelembung ruang terbuka, dalam radius beberapa kaki, yang mengelilingi mereka; dibandingkan dengan beberapa kebudayaan lainnya, orang asing tidak berpikir macam-macam kepada orang lain yang disebelahnya, sampai mereka menyentuh.
![Page 27: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/27.jpg)
Gerak-gerik (Gesture)
Orang Amerika sangat memahami gerak tangan tertentu, misalnya tanda ”OK”,
yaitu suatu bentuk lingkaran dengan ibu jari dan jari telunjuk dan jari-jari lainnya mengarah ke atas.
Orang Perancis mengartikan gerakan tangan seperti itu berarti “excellence!”, dan
Orang Jepang mengartikannya “boyfriend”.
Gerak-gerik nonverbal yang sudah sangat difahami definisinya dalam suatu budaya seperti ini disebut emblem.
Budaya dan Saluran Komunikasi Nonverbal
![Page 28: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/28.jpg)
Poin terpenting mengenai lambang
adalah (lambang) tidak universal.
Masing-masing budaya telah
merancang lambang mereka sendiri,
dan orang dari budaya lain tidak perlu
mengerti tentang ini(lambang)
Presiden George H. W. Bush sesekali
menggunakan perlambangan “V”
untuk “victory” tapi dia
melakukannya secara terbalik-telapak
tangannya menghadap ke dirinya,
bukan ke arah hadirin. Sayangnya dia
mengungkapkan pelambangan ini ke
banyak orang di Australia- dan di
Australia, pelambangan ini sama
seperti ungkapan jari tengah.
LAMBANG/EMBLE
MS
Gestur nonverbal
yang dapat
dimengerti dengan
baik definisinya
dalam budaya;
mereka biasanya
memiliki tanda
sendiri seperti tanda
“OK”
Budaya dan Saluran Komunikasi Nonverbal
![Page 29: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/29.jpg)
Komunikasi Nonverbal Multikanal
Karena informasi nonverbal memiliki banyak alur,
kita bisa mengandalkan pada satu alur untuk
memahami apa yang sedang terjadi
Ini meningkatkan kemampuan kita untuk membuat
anggapan yang akurat tentang orang lain
![Page 30: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/30.jpg)
Kecuali untuk situasi tertentu seperti berbicara di
telepon, kehidupan sehari-hari terbentuk dari interaksi
sosial nonverbal multikanal.
Khususnya, banyak isyarat nonverbal yang tersedia
untuk kita ketika kita mengobrol atau mengamati orang
lain
Bagaimana kita menggunakan informasi tersebut?
Dan bagaimana kita menggunakannya secara akurat?
Komunikasi Nonverbal Multikanal
![Page 31: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/31.jpg)
Jenis Kelamin dan Komunikasi Nonverbal
Pada umumnya, wanita lebih baik dalam hal
memberi dan menerima kode pada isyarat-
isyarat nonverbal.
![Page 32: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/32.jpg)
• Satu pengecualian, bahwa wanita kurang akurat
dalam mendeteksi sebuah penipuan.
• Teori peran sosial tentang perbedaan jenis kelamin
menunjukkan bahwa itu mungkin terjadi karena
wanita telah mempelajari skill yang berbeda, salah
satunya adalah untuk menjadi sopan dan memaafkan
kebohongan.
![Page 33: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/33.jpg)
Menurut teori peran sosial Alica Eagly’s,
Sebagian besar masyarakat memiliki pembagian
pekerjaan berdasarkan jenis kelaminnya seperti..
![Page 34: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/34.jpg)
Pria bekerja di luar rumah
![Page 35: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/35.jpg)
Wanita bekerja di dalam rumah
![Page 36: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/36.jpg)
Pembagian kerja mempunyai konsekuensi-
konsekuensi yang penting.
Pertama, ekspektasi peran gender yang timbul di
Anggota masyarakat mengharapkan pria dan
wanita memiliki atribut yang konsisten dengan
peran mereka.
Jadi wanita diharapkan untuk lebih mengasuh,
ramah, ekspresif, sensitif dibandingkan dengan
laki-laki karena peran utama wanita adalah
sebagai pengasuh untuk anak-anak dan anggota
keluarga yang sudah tua.
![Page 37: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/37.jpg)
Yang kedua, pria dan wanita mengembangkan
skills dan sikap yang berbeda, berdasarkan
pengalaman dari peran gender mereka.
![Page 38: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/38.jpg)
Akhirnya, Karena perempuan memiliki kekuasaan
yang sedikit di masyarakat dan kemungkinannya
lebih kecil untuk menempati status yang lebih
tinggi, menjadikan wanita diharuskan belajar lebih
akomodatif dan lebih sopan dibandingkan pria.
![Page 39: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/39.jpg)
Teori Kepribadian Implisit: Mengisi bagian yang kosong
Jenis skema yang digunakan orang untuk mengelompokkan
berbagai jenis ciri-ciri kepribadian secara bersama-sama
(sekaligus).
Misalnya banyak orang yang meyakini bahwa seseorang
yang cantik sekaligus murah hati, dan seseorang yang pelit
sekaligus pemarah.
![Page 40: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/40.jpg)
Contoh Teori Kepribadian Implisit:
Adam baik, sabar, hangat dan (menyenangkan ,
tidak menyenangkan)
Rita aktif, kreatif, dan (ekstrovert , introvert)
Raffi periang, lincah dan (langsing, gemuk)
![Page 41: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/41.jpg)
Kita memiliki kecenderungan berpikir yang satu
tepat, yang lain kelihatannya tidak sesuai. Pilihan
yang kita anggap tepat, itu selaras dengan Teori
Kepribadian Implisit.
Sebuah paket yang menyatu di kepala kita. kita
akan beranggapan bahwa orang yang ganteng,
tinggi akan pintar.
Teori Kepribadian Implisit: Mengisi bagian yang kosong
![Page 42: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/42.jpg)
Teori kepribadian implisit berkembang melalui
pengalaman sepanjang waktu, skema ini diberikan
oleh orang-orang dalam suatu budaya secara turun
temurun.
Teori kepribadian implisit yang kuat di budaya ini
melibatkan keindahan fisik. Teori ini menganggap
“apa yang cantik itu bagus” jika seseorang
memiliki kecantikan fisik, sudah pasti memiliki
semua kualitas baik dari dalam dirinya.
Budaya dan Teori Kepribadian Implisit
![Page 43: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/43.jpg)
Di cina, teori kepribadian implisit mendeskripsikan
seseorang yang mewujudkan nilai tradisi cina:
menciptakan dan memelihara keselarasan antar-personal,
keselarasan batin, dan “ren qin” (fokus pada hubungan)
Di budaya barat, mengatakan bahwa seseorang memiliki
“kepribadian artistik” menyiratkan bahwa seseorang itu
kreatif, bersemangat, dan tempramental dan memiliki
gaya hidup yang tidak biasa.
Budaya dan Teori Kepribadian Implisit
![Page 44: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/44.jpg)
Sedangkan budaya Cina tidak memiliki teori
kepribadian implisit mengenai pribadi artistik. Di
sisi lain, mereka mengenal kepribadian ”shi gu”,
yaitu orang yang bersifat duniawi (worldly), setia
kepada keluarga, memiliki keterampilan sosial yang
tinggi, dan cenderung pendiam.
Budaya dan Teori Kepribadian Implisit
![Page 45: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/45.jpg)
Penelitian Hoffman, Lau, dan Johnson (1986)
Menemukan bahwa orang cenderung membentuk kesanatas orang lain secara konsisten dengan teori kepribadiaimplisit yang termuat dalam bahasa mereka.
Misalnya: bila orang yang berbahasa bilingual cina-inggrismembaca kisah berbahasa inggris, mereka cenderungmembentuk kesan yang sesuai dengan teori implisitbudaya barat, yaitu kepribadian artistik. Tetapi bila orangtersebut membaca kisah yang sama tapi dalam bahasa cina, mereka cenderung membentuk kesan yang konsistendengan teori implisit budaya cina yaitu kepribadian shi gu.
Budaya dan Teori Kepribadian Implisit
![Page 46: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/46.jpg)
Atribusi kausal : Menjawab pertanyaan Mengapa
Terkadang komunikasi nonverbal mudah untuk dibaca, dan
teori kepribadian dapat memudahkan kita untuk membentuk
kesan, namun tetap saja ada ambiguitas terhadap tingkah laku
seseorang yang sebenarnya
Menjawab pertanyaan “kenapa”
Mengacu pada teori atribusi, hal ini mencoba untuk
menentukan mengapa seseorang melakukan apa yang mereka
lakukan dengan tujuan menunjukan perasaan dan mencirikan
itu pada aksi mereka Ini membantu kita untuk mengerti dan
memprediksikan dunia sosial kita
![Page 47: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/47.jpg)
Heider (1958) sering dirujuk sebagai bapak dari teori atribusi
Heider mendiskusikan apa yang disebut dengan “naif” atau
“akal sehat” psikologi
Di pandangannya, orang itu seperti ilmuwan amatir, yang
mencoba mengerti tingkah laku orang lain dari menyatukan
infomasi sampai mereka menemukan alasan dan penjelasan atau
sebab.
Heider tertarik dengan apa yang terlihat beralasan bagi orang
dan dengan bagaimana mereka menemukan kesimpulan
Sifat Dasar Proses Atribusi
![Page 48: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/48.jpg)
Proses atribusi alamiah
Ketika seseorang mencoba memutuskan apa
penyebab tingkah laku seseorang, kita bisa
menjadikan satu dari 2 atribusi:
• Internal, atribusi disposional
• Eksternal, atribusi situasional
Sifat Dasar Proses Atribusi
![Page 49: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/49.jpg)
Atribusi internal
Kesimpulan bahwa seseorang berprilaku dalam cara tertentu karena seseuatu tentang orang itu, seperti sikap, karakter, dan kepribadian.
Atribusi eksternal
Kesimpulan bahwa seseorang berprilaku dalam cara tertentu karena sesuatu tentang situasinya.
Asumsinya adalah kebanyakan orang akan merespon sama dalam situasi itu.
Sifat Dasar Proses Atribusi
![Page 50: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/50.jpg)
Pasangan2 yang bahagia cenderung menunjukan satu pola:
Atribusi internal untuk partnernya dengan tingkah laku yang
baik. (contoh: dia membantuku karena dia orang ang baik”
Atribusi eksternal untuk parenernya dengan tingkah laku
yang buruk. (contoh: dia mengatakan sesuatu yang buruk
karna dia sangat stress di pekerjaannya mingu ini”)
Sifat Dasar Proses Atribusi
![Page 51: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/51.jpg)
Sangat kontras, pasangan di dalam pernikahan yang
tertekan cenderung menunjukan pola yang
berkebalikan:
Partnernya dengan tingkah laku yang baik
dihubungkan dengan sebab eksternal (contoh: dia
membantuku karena dia mau membuat temannya
terkesan)
Tingkah laku buruk diatribusikan kepada sebab
internal. (contoh: dia mengatakan hal buruk krn dia
memang brengsek)
Sifat Dasar Proses Atribusi
![Page 52: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/52.jpg)
Meskipun salah satu tipe dari atribusi ini selalu mungkin, heider (1958) mencatat bahwa kita cenderunguntuk melihat penyebab dari tingkah laku seseorang berada dalam diri mereka sendiri (penjelasan internal)
Kita secara persepsi berfokus pada orang yang benar2 kita perhatikan
Situasinya (penjelasan eksternal), yang sering sulit kita lihat dan sulit untuk dideskripsikan, mungkin terabaikan
Sifat Dasar Proses Atribusi
![Page 53: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/53.jpg)
Teori atribusi adalah ide yang kita perhatikan dan
pikir tentang lebih dari satu bagian informasi saat
kita memberi kesan dari orang lain
(HAROLD KELLEY)
Sifat Dasar Proses Atribusi
![Page 54: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/54.jpg)
Informasi Persetujuan umum
Informasi tentang sejauh mana orang lain berperilaku dengan
cara yang sama dengan stimulus yg sama seperti halnya actor
Kekhasan Informasi
Informasi tentang seorang actor tertentu berperilaku dengan
cara yang sama tetapi dengan rangsangan yang berbeda
Konsistensi Informasi
Informasi tentang perilaku antara satu actor dengan satu
stimulus adalah sama di waktu dan keadaannya
Sifat Dasar Proses Atribusi
![Page 55: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/55.jpg)
MODEL KOVARIASITeori Atribusi dikembangkan lagi olehseorang ahli ,yaitu :
Harold Kelley
Dengan sebutan Teori: “Model Kovariasi”
![Page 56: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/56.jpg)
--------------HAROLD KELLEY-------------
![Page 57: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/57.jpg)
• Om Harold Kelley nyatain bahwa
untuk nyimpulin “Mengapa” seorang bertindak sesuatu itu,kita bisamenguji beberapa contoh perilakunya,yang terjadi dalam waktu dan situasiberbeda.
![Page 58: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/58.jpg)
• Menurut om Harold Kelley,data yang bisa digunain untuk nyimpulinpenyebab perilaku adalah gimana“Kovariasi” perilaku seseorang..
• Atau,perubahan perilakunya lintaswaktu,beda tempat,beda actor,danbeda target..
![Page 59: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/59.jpg)
JENIS INFORMASI YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGUJIANKOVARIASI PENYEBAB PERILAKU
• Infomasi Konsensus : sejauh mana orang lain berperilaku sama dengan yang dilakukanoleh si actor terhadap suatu stimulus yang sama..
• Informasi Kekhususan : sejauhmana orang lain berperilaku sama terhadap stimulus yang berbeda..
• Informasi Konsistensi : sejauhmana kesamaanperilaku seseorang terhada[ stimulus yang sama,dalam waktu yang berbeda danlingkungan yang berbeda…
![Page 60: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/60.jpg)
CONTOH...
-Si Anggi ke kampus terus cerita kalodia semalem pergi ke Bar,di daerahCurug.. (“ ‘_’)
-Ada acara Lawak disana,si Anggibilang dia ketawa ngakak… ( ._.)
-dia nganggep kalo itu pelawak orang paling lucu yang pernah dia liat.. ( ‘-’)
-terus dia bilang,kita harus liat acaranyadisana..( ‘-’)/
![Page 61: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/61.jpg)
• Kita cermati atribusi sebab-akibat dari ketawa ngakaknya Si Anggi..
• Kalau penyebabnya adalah pelawak itu bener benerlucu,maka kita penasaran dan datang kesana untuk liatacaranya…
• Tapi kalo emang Si Anggi nya aga aneh atau situasinyaemang beda,kita pasti ragu buat kesana..
• Artinya kita pasti berusaha memutuskan apakahperilakunya si Anggi disebabkan sesuatu yang istimewaatau sasaran stimulus(pelawak),pada siactor(Anggi),atau pada konteks lingkungan sekitarnyaAnggi(orang-orang yang berada bersamanya,minumanatau dsb.)
![Page 62: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/62.jpg)
Bias korespondensi
Kecenderungan untuk menyimpulkan bahwa
perilaku seseorang adalah sesuai dengan disposisi/
kepribadiannya
![Page 63: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/63.jpg)
Mengapa terjadi
Bias Korespondensi?
![Page 64: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/64.jpg)
ketika kita mencoba untuk menjelaskan perilaku
seseorang, pusat perhatian kita adalah biasanya
kepada orangnya, bukan kepada situasi
disekelilingnya
![Page 65: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/65.jpg)
Ketika berfikir seperti ini kita lebih seperti
psikolog kepribadian yang melihat perilaku
sebagai pemendungan dari watak dari dalam
dan ciri sifat, lalu seperti psikolog sosial yang
berfokus kepada dampak perilaku pada situasi
sosial.
![Page 66: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/66.jpg)
Proses Atribusi Dua Langkah
Pertama, kita melakukan atribusi internal, yaitu
menyimpulkan bahwa penyebab perilaku
seseorang adalah orang itu sendiri.
Selanjutnya, kita berusaha mempertimbangkan
faktor situasi.
![Page 67: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/67.jpg)
![Page 68: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/68.jpg)
Budaya dan Bias Korespondensi
Bias Korespondensi adalah Kecenderungan untukmenyimpulkan bahwa perilaku seseorang adalah sesuai
dengan disposisi/ kepribadiannya.
Bias Korespondensi terjadi dipengaruhi oleh budaya. Hasil-hasil penelitian menunjukkan bahwa bias korespondensi terjadi terutama pada masyarakat budayaBarat yang individualis,
Sedangkan Masyarakat Timur yang biasanya berbudayakolektivis, selain melihat faktor pribadi (internal) cenderung juga mempertimbangkan faktor situasi(eksternal) sebagai penentu perilaku seseorang.
![Page 69: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/69.jpg)
Perbedaan antara Aktor dan Pengamat
Perbedaan dalam mengatribusi perilaku orang lain
dan diri sendiri disebut sebagai perbedaan
aktor/pengamat (actor/observer difference).
Actor/ Observer Difference adalah Kecenderungan
untuk menyimpulkan bahwa perilaku orang lain
disebabkan disposisi/ kepribadiannya, namun bila
menjelaskan perilakunya sendiri lebih berfokus pada
faktor situasi
![Page 70: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/70.jpg)
Perbedaannya
Aktor memiliki informasi lebih lanjut tentang diri
mereka sendiri daripada pengamat lakukan.
Aktor tahu mereka harus berprilaku seperti apa
dalam sebuah situasi
Aktor jauh lebih sadar daripada pengamat dan
juga lebih konsisten terhadap sesuatu
![Page 71: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/71.jpg)
Atribusi Melayani Diri Sendiri
Merupakan penjelasan atas kesuksesan diri sendiri
yang menunjuk faktor-faktor internal
(disposisional), dan penjelasan atas kegagalan diri
sendiri yang menyalahkan faktor-faktor eksternal
(situasional).
Bila seseorang dalam keadaan terancam konsep
dirinya, maka ia cenderung melakukan atribusi
yang melayani diri sendiri.
![Page 72: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/72.jpg)
Mengapa Kita Menggunakan Atribusi Melayani Diri Sendiri?
ketika seseorang gagal pada sesuatu dan ia merasa
ia tidak bisa memperbaiki hal itu.
Untuk melindungi harga diri seseorang, karena ada
sedikit harapan ia bisa berbuat lebih baik di masa
depan.
untuk mempertahankan harga diri seseorang bila ia
merasa memungkinkan, bahkan jika itu berarti
mendistorsi realitas dengan mengubah pikiran atau
keyakinan.
![Page 73: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/73.jpg)
Seseorang ingin orang lain berpikir yang baik dari dirinya
dan agar orang lain mengaguminya. Mengatakan kepada
orang lain bahwa kinerjanya jelek karena beberapa
penyebab eksternal meletakkan “good face” pada
kegagalan, banyak orang menyebutnya strategi ini
“membuat alasan”.
Ketika ia yakin ia dapat meningkatkannya, maka ia lebih
cenderung untuk menutupi penyebab kegagalannya saat
ini dan kemudian berusaha untuk meningkatan.
Mengapa Kita Menggunakan Atribusi Melayani Diri Sendiri?
![Page 74: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/74.jpg)
Atribusi Defensif
Merupakan penjelasan-penjelasan atas perilaku
yang menghindarkan diri dari perasaan-perasaan
rentan dan kematian.
Atribusi defensif (belief in a just wold), percaya
bahwa hal-hal buruk terjadi hanya pada orang
jahat atau setidaknya, hanya untuk orang-orang
yang melakukan kesalahan bodoh atau pilihan
yang buruk.
![Page 75: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/75.jpg)
Belief in a just world memiliki konsekuensi yang
tidak menguntungkan:
Korban kejahatan atau kecelakaan sering dilihat
sebagai penyebab nasib mereka sendiri.
Orang-orang cenderung percaya bahwa korban
perkosaan yang harus disalahkan untuk perkosaan
terhadap dirinya.
Istri yang dianiaya dianggap bertanggung jawab atas
tindakan suami yang kejam terhadap mereka.
![Page 76: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/76.jpg)
Kebudayaan dan Bias Atributional Lainnya
Ada beberapa bukti perbedaan untuk lintas-
budaya, seperti di Actor-Observer Effect, di Self-
Serving dan pada Defensive Attributions.
Biasanya, perbedaan terjadi antara Barat dan
timur, di barat dengan budaya individualistis dan
di timur dengan budaya kolektif.
![Page 77: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/77.jpg)
Seberapa tepat kah atribusi dan impresikita??
Impresi kita terkadang salah,karena jalan pintasmental yang kita gunakan ketika penyusunanpenilaian sosial..
Naah,untuk mengImprove ketepatan dari atribusikita,ingat jalan pintas mental yang kitagunakan,seperti korespondensi bias,bisa membawakita ke kesimpulan yang salah..
Meskipun dengan semacam bias operasi, kita cukupakurat untuk mengidentifikasi orang lain..
Kita melakukannya dengan sangat baik,faktanyabanyak dari kita lebih akurat dari yang kita kira..
![Page 78: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/78.jpg)
Singkaatnyaa.. Kita mampu membuat 2
penilaian memukau orang lain dan kesalahan
atribusi yang cukup mengerikan…
(“-__-)/
![Page 79: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/79.jpg)
Video Teori Atribusi
![Page 80: Persepsi Sosial](https://reader038.fdokumen.com/reader038/viewer/2022102611/55b02ef71a28ab45078b4624/html5/thumbnails/80.jpg)
Selesai..