Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal...

29
PERSEPSI PENDUDUK SUKU PEKAL TERHADAP PENDUDUK TRANSMIGRASI DI DESA TANJUNG HARAPAN KECAMATAN NAPAL PUTIH KABUPATEN BENGKULU UTARA Proposal Disusun Oleh : Lilis Indah Kurniawati Npm 11060007 Disusun untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah Metode Penelitian dan Seminar Geografi Dosen pembimbing Drs.Warsa Sugandi.K. M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Transcript of Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal...

Page 1: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

PERSEPSI PENDUDUK SUKU PEKAL TERHADAP PENDUDUK TRANSMIGRASI DI DESA TANJUNG HARAPAN KECAMATAN NAPAL PUTIH

KABUPATEN BENGKULU UTARA

Proposal

Disusun Oleh :

Lilis Indah Kurniawati

Npm 11060007

Disusun untuk  memenuhi salah satu tugas

pada mata kuliah Metode Penelitian dan Seminar Geografi

Dosen pembimbing Drs.Warsa Sugandi.K. M.Pd

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN. SH BENGKULU

2012/2013

Page 2: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat sebagai sekelompok orang merupakan wadah

pergaulan hidup bagi orang- orang itu sendiri. Dimana antara satu

dengan yang lain terjalin suatu hubungan timbale balik guna

mewujudkan tujuan hidupnya masing- masing. Masyarakat terdiri dari

sekelompok besar manusia yang relative permanen menganut dan

menjunjung suatu system nilai dan kebudayaan tertentu. Desa Tanjung

Harapan merupakan salah satu wilayah daerah kecamatan Nnapal

Putih adalah salah satu tempat yang dijadikan sebagai lokasi

pemukiman transmigrasi yang berasal dari pulau jawa, sehingga

sebagai penduduk transmigrasi dengan sendirirnya akan selalu

bertalian antara golongan dan pengaruh- pengaruh satu sama lain.

Dari pengaruh diatas dapat dipahami suatu masyarakat dengan

adanya sekelompok manusia yang banyak dan telah mempunyai

tempat tinggal disuatu daerah tertentu dalam waktu yang lama dan

memiliki aturan –aturan yang mengatur kepentingan bersama.

Dalam undang- undang pokok tertentu transmigrasi dijelaskan

bahwa transmigrasi adalah pemindahan atau perpindahan penduduk

Page 3: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

dari suatu daerah ke daerah lain yang ditetapkan di dalam wilayah

Republik Indonesia guna kepentingan pembangunan Negara atau alas

an yang dianggap penting oleh pemerintah ( undang- undang no. 3

tahun 1972). Kemudian pada pasal 2 undang- undang tersebut juga

ditetapkan bahwa sasaran transmigrasi adalah peningkatan taraf

hidup, pembngunan daerah, keseimbangan penyebaran penduduk,

pemanfaatan sumber- sumber alam dan tenaga manusia, kesatuan

dan persatuan bangsa serta memerkuat pertahanan dan keamanan

Nasional.

Begitu juga Hadjono (1982) mengatakan bahwa yang perlu

diingat dala usaha memindahkan lebih banyak transmigran adalah

bahwa para transmigran itu manusia. Oleh karena itu, apakah

transmigrasi itu dimaksudkan sebagai pemindaha penduduk,sebagai

pemerataan penduduk, sebagai peningkatan taraf hidup, dan apakah

peningkatan ketahanan Nasional. Objek pendekatan yang harus

digunakan oleh para perencana dan pelaksana harus tetap

memperhatikan masalah ekomomi dan social sehubungan dengan

pemukiman kembali di lingkungan yang berbeda dengan lingkngan

daerah asalnya.

Sementara dengan berpindahanya penduduk dengan cara

bertransmigrasi memunculkan persepsi yang berfariasi dari penduduk

Suku Pekal, sisi negatifnya penduduk Pekal beranggapan bahwa

Page 4: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

dengan kedatangan warga transmigrasi akan membuat warga Suku

Pekal kekurangan lahan garapann atau lahan pemukiman. Disamping

itu juga wrga suku Pekal beranggapan bahwa penduduk Transmigrasi

akan lebih dominan akan berbagai bidang kehidupan, karena dari segi

jumlah warga transmigrasi cukup besar jumlahnya. Hal ini yang terjadi

pada Desa Tanjuung Harapan Kecamatan Napal Putih Kabupaten

Bengkulu Utara.

Sehubungan dengan permasalahan di atas penulis melakukan

penelitian ya ng berjudul “Persepsi penduduk Suku Pekal

Terhadap Penduduk Transmigrasi Di Desa Tanjung Hrapan

Kecamatan Napal Putih Kabupaten Bengkulu Utara”.

B. RumusanMasalah

Bertitik tolak dari latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk

Transmigrasi di Desa Tanjung Harapan kecamatan Napal Putih

Kabupaten Bengkulu Utara.

C. Batasan Masalah

Supaya penelitian ini tidak mengambang peneliti maka menitik

beratkan pada. “ Persepsi Penduduk Suku Pekal Terhadap Penduduk

Page 5: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

Transmigrasi di Desa Tanjung Harapan Kecamatan Napal Putih

Kabupaten Bengkulu Utara”

D. TujuanPenelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah untuk

memperolah gambaran tentang “ persepsi Penduduk Suku Pekal

Terhadap Penduduk Transmigrasi di Desa Tanjung Harapan Kecamatan

Napal Putih Kabupaten Bengkulu Utara.

E. Kegunaan Penelitian

Dari tujuan yang telah dirumuskan dapat diambil kegunaan penelitian

sebagai berikut:

1. Secara Teoritis

Diharapkan dapat meningkatkan wawasan penulis yang berkaitan

dengan Geografi sosil dan Geografi Penduduk.

2. Secara Praktis

a. Bagi pemerintah Daerah Kecamatan dan Desa Tanjung Harapan

Kabupaten Bengkulu Utara dapat jadikan masukan dan arahan

dalam menentukan kebijakan pembangunan.

b. Bagi masyarakat dapat dijadikan masukan dalam berintegrasi

Page 6: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

c. Bagi peneliti sendiri mmerupakan pengembangan ilmu

pengetahuan

d. Pat Bagi peneliti selanjutnya dapat dijadikan referensi penunjang

dalam melakukan penelitian.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan, Maka penulisan skripsi ini di bagi

beberapa BAB yang terdiri dari sub sub, untuk lebih jelasnya di bawah

ini di terangkan rincian sebagai berikut:

Bab 1 Pendahuluan antara lain memuat tentang latar belakang,

rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian

dan sistematika penulisan.

Bab II Landasan landasan teori yang memuat tentang pengertian

peresepsi, bentuk-bentuk persepsi, factor yang berperan dalam

persepsi, proses terjadinya persepsi, objek persepsi, pengertian

masyarakat, pola hidup masyarakat,dan pengertian trnsmigrasi.

Bab III Metode Penelitian yang memuat tentang, jenis penelitian,

lokasi penelitia, jenis dan sumber data, tekhnik pengumpulan data,

tekhnik keabsahan data dan tekhnik analisa data.

Page 7: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Persepsi masyarakat

1. Pengertian persepsi

Persepsi merupakan suatu proses yang di dahului oleh

proses pengindraan, yaitu merupakan proses diterimanya

Page 8: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

stimulus oleh individu melalui alat indera. Namun proses itu tidak

berhenti begitu saja, melainkan stimulus tersebut di teruskan

dan proses selanjutnya merupakan proses persepsi. Proses

penginderaan merupakan proses pendahulu dan proses persepsi

(Walgito, 1992: 69).

Proses penginderaan akan berlangsung setiap saat, pada

waktu individu menerima stimulus melalui alat indera, yaitu

melalui mata sebagai alat penglihatan, telinga sebagai alat

pendengar, hidung sebagai alat pembau, lidah sebagai alat

pengecap, kulit pada telapak tangan sebagai alat peraba, yang

kesemuanya merupakan alat indera yang digunakan untuk

menerima stimulus dari individu. Proses penginderaan akan

selalu terjadi setiap saat pada waktu individu menerima stimulus

melalui panca inderanya. Alat indera merupakan penghubung

antara individu dengan lingkungan. Stimulus yang diindera di

organisasikan dan diinterpretasikan, sehingga individu

menyadari, menyertai apa yang di indera itu dan proses ini di

sebut persepsi. Dengan demikian dapat di kemukakan persepsi

merupakan pengorganisasian, pengginterpretasian terhadap

stimulus yang di inderanya sehingga merupakan sesuatu yang

berarti dan merupakan respon yang integrated dalam diri

individu.

Page 9: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

Persepsi juga dapat di artikan sebagai kemampuan untuk

membeda-bedakan, mengelompokan, memfokuskan dan

mengenal objek tertentu, pengenalan objek tertentu, pengenalan

objek itu berdasarkan rancangan panca inderanya dan

berpengaruh kepada prilaku yang di pilih. Hal senada di

ungkapkan Desiderato yang di kutip oleh Jalaludin (2002:51)

persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau

hubungan-hubungan yang di peroleh dengan menyimpulkan

informasi dan menafsirkan pesan. Sedangkan menurut Fauzi

(1997: 37) persepsi adalah menafsirkan stimulus yang telah ada

di dalam otak.

Jadi dengan memahami pendapat-pendapat di atas dalam

hal ini dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan suatu

tanggapan terhadap suatu keyakinan yang di tangkap melalui

alat indera untuk dapat diartikan sebagai suatu sikap menilai

dari apa yang diterima dari suatu objek tentang sebagai

peristiwa atau hubungan-hubungan yang di peroleh dengan

mengumpulkan informasi mengenai kebenaran secara langsung.

2. Bentuk-bentuk Persepsi

a. Persepsi melalui alat indera penglihatan

Alat indera merupakan alat utama dalam individu

mengadakan persepsi. Seseorang dapat melihat dengan

matanya tetapi mata bukanlah satu-satunya bagian hingga

Page 10: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

individu dapat mempersepsikan apa yang dilihatnya, maka

hanyalah mata hanyalah merupakan salah satu alat atau bagian

yang menerima stimulus dan stimulu ini di langsungkan oleh

syarat sensoris keotak hingga akhirnya individu dapat

menyadari apa yang di lihatnya.

b. Persepsi melalui indera penglihatan

Telinga merupakan salah satu alat untuk dapat

mengetahui sesuatu yang ada disekitarnya. Telinga selain

sebagai alat pengindera pendengaran juga sebagai alat untuk

keseimbangan.

c. Persepsi melalui indera penciuman

Orang dapat mencium bau sesuatu melalui alat indera

pencium yaitu hidung. Sel-sel penerima atau reseptor bau

terletak dalam hidung sebelah dalam. Stimulusnya terwujud

benda-benda yang bersifat khemis atau gas yang dapat

menguap, dan mengenai alat-alat penerima yang ada di hidung,

kemudian diteruskan oleh syaraf sensorik ke otak, dan sebagai

respon dari stimulus tersebut orang dapat menyadari apa yang

diciumnya.

d. Persepsi melalui indera pengecap

Indera pengecap terdapat dilidah stimulusnya merupakan

benda cair. Zat cair itu mengenai ujung sel penerima yang

terdapat dalam lidah, yakni kemudian di langsungkan oleh

Page 11: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

syaraf sensoris keotak hingga akhirnya dapat

menyadari/mempersepsi tentang apa yang di ecap itu dengan

empat macam rasa yaitu pahit, manis, asam dan asin.

e. Persepsi melalui indera kulit

Indera dapat merasakan rasa sakit, tekanan dan

temperature. Tetapi tidak semua bagian dari kulit dapat

menerima rasa-rasa ini. Pada bagian tertentu dapat saja yang

dapat menerima stimulus-stimulus tertentu, stimulus ini akan

menimbulkan kesadaran akan lunak, keras dan kasar.

3. Factor-faktor yang berperan dalam persepsi

Bimo Walgito (2002: 70) mengungkapkan factor-faktor yang

berperan dalam persepsi yaitu:

1. Obyek yang di persepsi

Obyek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau

reseptor. Stimulus dapat dating dari luar individu yang

mempersepsi. Tetapi juga dating dari dalam individu yang

bersangkutan yang langsung mengenai syaraf penerima yang

bekerja sebagai reseptor.

2. Alat indera, syaraf. Dan pusat susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima

stimulus. Di samping itu juga harus ada syaraf sensoris

sebagai alat untuk meneruskan stimulus yang di terima

reseptor kepusat susunan syaraf.

Page 12: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

3. Perhatian

Untuk menyadari atau mengadakan persepsi di perlukan

adanya perhatian, yang merupakan langkah pertama sebagai

suatu persiapan dalam rangka menandakan persepsi.

4. Proses terjadinya persepsi

Proses terjadinya persepsi di jelaskan yaitu objek

menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indera atau

reseptor. Proses stimulus mengenai alat indera merupakan

proses kealaman atau proses fisik. Stimulus yang di terima oleh

alat indera di teruskan oleh syaraf sensoris ke otak. Proses ini

yang di sebut sebagai proses fisiologis. Kemudian terjadilah

proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu

menyadari apa yang di lihat, atau apa yang di dengar, atau apa

yang di raba. Proses yang terjadi dalam otak atau dalam pusat

kesadaran inilah yang di sebut proses psikologis ( Bimo Walgito,

2002: 71).

5. Objek pesepsi

Objek yang dapat dipersepsi sangat banyak yang meliputi

segala sesuatu yang ada di sekitar manusi. Manusia itu sendiri

dapat menjadi objek persepsi. Karena sangat banyaknya objek

yang di persepsi, maka pada umumnya objek persepsi di

klasifikasikan. Objek persepsi dapat di bedakan atas objek yang

non manusia dan manusia.

Page 13: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

Menurut Walgito ( 2002: 76) pada objek persepsi manusia,

manusia yang di persepsi mempunyai kemampuan, perasaan,

ataupun aspek lain seperti halnya pada orang yang

mempersepsi. Orang yang di persepsi akan dapat di pengaruhi

pada orang yang mempersepsi, dan hal ini tidak akan di jumpai

apabila yang di persepsi itu selain manusia.

Menurut Walgito (2002: 76) pada objek persepsi manusia,

yang di persepsi mempunyai kemampuan, perasaan. Ataupun

aspek-aspek lain seperti halnya pada orang yang mempersepsi.

Orang yang di persepsi akan dapat mempengaruhi pada orang

yang mempersepsi, dan hal ini tidak akan di jumpai apabila yang

dipersepsi itu selain manusia.

B. Pengertian Penduduk

Penduduk ialah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili tetap di dalam

wilayah negara. Sedangkan bukan penduduk ialah mereka yang ada di dalam wilayah

negara, tetapi tidak bermaksud bertempat tinggal di negara itu.

Penduduk atau warga suatu negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:

a) Orang yang tinggal di daerah tersebut

b) Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain

orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti

kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain

Page 14: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah

geografi dan ruang tertentu.

( http://daniiskandarmanajemen.blogspot.com.//2011/03/pengertian -warga-negara-dan-

penduduk.html).

C. Transmigrasi

Pengertian transmigrasi

Istilah transmigrasi dalam undang- undang dijelaskn bahwa

trasmigrsai adalah pemindahan atau memindahkan penduduk

dari suatu daerah kedaerah lain yang ditetapkan di dalam

wilayah Repubik Indonesia guna kepentingan pembangunan

Negara atau alasan yang dianggap penting oleh pemerintah

(Undang- undang No.3 tahuun 1972). Kemudian pada pasal 2

undang- undang tersebut juga ditetapkann bawha sasaran

transmigrasi adalah peningkatan taraf hidup, pembangunan

daerah, keseimbangan penyebaran penduduk, pemanfaatan

sumber- sumber alam dan tenaga manusia, kesatuan dan

persatuan bangsa serta memperkuat perthanna Nasional.

Bertolak dari ketentuan undang- undang di atas dan

mengutip GBHN 1983. Swasno (1989 : 124) mengemukakan

bahwa transmigrasi ditujukan untuk meningkatkan penyebaran

penduduk dan tenaga kerja serta pembukaan dan

pengembangan daerah produksi baru terutama daerahh

Page 15: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

pertanian yang dapat menjamin taraf hidup transmigrasi. Sejalan

dengan ini Puslitbang Transmigrasi (1989 : 126) mengemukakan

bahwa pembangunan di daerahpemukiman transmigrasi itu pada

hakikatnya adalah pembangunan pedesaan di daerah baru yang

mencakup berbagai aspek kehidupan dan sasarannya untuk

meningkatkan produktivitas dan pendpatan masyarakat

transmigrasi. Dalam hal ini Eriyanto (Swasno, 1989 )

mengemukakan bahwa tolak ukur keberhasilan program ini

dapat dilandaskan pada indicator pendapatan.

Begitu juga Hardjono ( 1982: 74) mengtakan bahwa yang

perlu diingat dalam usaha meminddahkan lebih banyak

transmigrasi adalah, bahwa para transmigrasi itu manusia. Oleh

karena itu, apakah transmigrasi itu di maksudkan sebagai

pemindahan penduduk, sebagai pemerataan penduduk, sebagai

peningkatan taraf hidup, dan apakah sebagai peningkatan

ketahanan Nasional. Objek pendekatan yang harus dugunakan

olehpara perencana dan pelaksana harus tetap memeprhatikan

masalah ekonomi dan social sehubungan dengan pemukiman

kembali di lingkungan yyang berbeda dengan lingkungan daerah

asalnya.

Kesejahteraan keluarga merupakan uunsur utama dalam

terciptanya masyarakat sejahtera. Kita semua menyadari bahwa

kita mendambakan tciptanya sejahtera, namun untuk

Page 16: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

merealisasikan cita- cita tersebut merupakan masalah yang

sangat sulit dan pelik karena menyangkut berbagai aspek

kehidupan dengan segala kondisi dan situasi.

Undang- undng Nomor 10 Tahun 1992 tentang

perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga

sejahtera menyebutkan bawha kebijaksanaan penyelenggara

pembangunan kualiats keluarga yang berciri kemandirian dan

ketahanan keluarga yang handal sebagai potensi sumber daya

Manusia pengguna dan pemelihara lingkungan dan pembinan

keserasian manusia dan sesamanya denngan masyarakat, dan

dengan lingkunagn yang menduukungnya untuk mewujudkan

pembangunan berkelnjutan.

D. Pengertian tanggapan

Tanggapan yaitu suatu bayangan yang tinggal dalam

ingatan setelah kita melakukan pengamatan ( Bigot et al, 1950,

P. 72). Tanggapan dapat dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu :

1. Tanggapan masa lampau atau tanggapan ingatan

2. Tanggapan masa dating atau tanggapan

mengantisipasikan

3. Tanggapan masa kini atau tanggapan representif

( tanggapan mengimajinasikan).

Page 17: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

Sedangkan perbedaan antara tanggapan dan pengmatan

yaittu :

1. Tanggapan

- Cara tersedianya objek disebut representif

- Objek tidak ada pada dirinya sendiri tetapi diadakan

pada diri subjek yang menangkap

- Objek hanya ada pada dan untuk subjek yang

menanggap

- Terlepas dari unsure keadaan tempat, keadaan dan

waktu

2. Pengamatan

- Cara tersedianya objek disebut presentasi

- Objek ada pada dirinya sendiri

- Objek ada pada setiap orang

- Terikat pada tempat, keadaan dan waktu ( http//:

WWW.anak [email protected]

%makalah.Psikologi.html.

Page 18: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat Penelitian dan Waktu

1. Tempat : Desa Tanjung Harapan Kecamatan Napal Putih

Kabupaten Bengkulu Utara

2. Waktu : 5 Bulan, dari Oktober 2013 sampai dengan Februari

2013

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif,

kuantitatifkarena pada dasarnya penulis tidak hanya mengumpulkan data.Metode deskriptif

adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data-data dari hasil penelitian.

Menurut Winarno Surakhmad (1980 : 139) metode penelitian deskriptif tertuju pada

pemecahan masalah yang ada pada masa sekarang yang tidak hanya terbatas pada

Page 19: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

pengumpulan dan penyusunan data saja akan tetapi meliputi analisis data dan

menginterprestasikan tentang arti data tersebut.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Adapun variabel dioperasionalkan dalam penelitian ini adalah:

Persepsi Penduduk Pribumi terhadap Keberadaan Penduduk Transmigrasi merupakan

tanggapan, pendapat, penilaian, atau reaksi Penduduk Suku Pekalterhadap Penduduk

Transmigrasi di desa Tanjung Harapan yang diukur denganmenggunakan Skala Likert dengan

ketentuan sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) diberi skor 5

Setuju (S ) diberi skor 4

Kurang Setuju (KS) diberi skor 3

Tidak Setuju (TS) diberi skor 2

Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi merupakan suatu objek yang akan diteliti dan objek itu dapatberupa

manusia, hewan ataupun benda-benda dalam suatu wilayah tertentu atautempat objek itu

berada. Dan salah satu pendapat yang menjelaskan populasi menyebutkan,”populasi

adalah keseluruhan objek penelitian”(Arikunto 1989 :102).

Page 20: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

Berdasarkan pendapat di atas yang menjadi populasi dalam penelitianini adalah

seluruh Kepala Keluarga Penduduk Suku Pekal di Desa TanjungHarapan. Kecamatan

Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara sebanyak 170KK

Tabel 1. Populasi

No Wilayah Jumlah KK1 RT 1 152 RT 2 133 RT 3 184 RT 4 165 RT 5 176 RT 6 177 RT 7 198 RT 8 169 RT 9 1810 RT 10 21

JUMLAH 170Sumber : Profil Desa

2. Sampel

Sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap refresentatif atau mewakili dari

semua sifat yang terdapat didalam objek penelitian.

Penjelasan sampel diperkuat oleh pendapat seorang ahli yaitu yang bernama Suharsimi

Arikunto (1998 : 107) menyatakan,”apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil

semua sehingga penelitiannyamerupakan penelitian populasi. Tetapi apabila populasinya

lebih dari 100, maka diambil antara l0 - 25%. Rerdasarkan pendapat tersebut

penulismenetapkan sampel dalam penelitian ini sebesar 20% yaitu :34 KK.

Tabel 1. Populasi

No Wilayah Jumlah KK Sampel 20%1 RT 1 15 32 RT 2 13 33 RT 3 18 44 RT 4 16 3

Page 21: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

5 RT 5 17 46 RT 6 17 37 RT 7 19 48 RT 8 16 39 RT 9 18 410 RT 10 21 3

JUMLAH 170 34Sumber : Profil Desa

E. Teknik Penarikan Sampel

Penarikan sampel dilakukan secara Simple random sampling atau sampelacak

sederhana.

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam suatu penelitian metode pengumpulan data merupakan unsur yang penting,

karena keberhasilan penelitian tersebut sangat dipengaruhi metodeoleh metode yang

digunakan.Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode sebagai berikut:

1. Angket

Angket adalah sejumlah pertanyaan-pertanyaan yang digunakanuntuk

memperoleh informasi sehingga diperoleh jawaban yang relatif seragam. Menurut

Arikunto (1997 : 140) angket adalah sejumlah pertanyaantertulis yang digunakan untuk

memperoleh informasi dan responden dalamarti laporan tentang pribadi atau hal-hal lain

yang ingin diketahui.

2. Observasi

Observasi adalah penguatan dengan cara tertuju langsung kelapangan untuk

mengamati kenyataan dan kegiatan. Menurut Arikunto (1997: 128) juga disebut

pengamatan, meliputi kegiatan pemusatan perhatianterhadap sesuatu objek dengan

menggunakan seluruh alat ukur.

Page 22: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

Skor Rata – rata

Skor maksimum mkmjsbhbhxmmmkmbmss

3. Wawancara

Wawancara dilakukan untuk memperoleh keterangan yangdibutuhkan dalam

penelitian melalui tanya jawab pada responden.

MenurutHadi (1987 : 630 wawancara merupakan suatu proses tanya jawab lisan,

dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik.

4. Dokumentasi

Dokumentasi digunakan untuk menambah data atau keterangan danhasil

penelitian yang mencakup seluruh potensi yang ada di Desa Tanjung Harapan,

Kecamatan Napal Putih, Kabupaten Bengkulu Utara.

G. Teknik Analisis Data

Untuk rnengana1isis data yang diajukan dalam penelitian ini penulismenggunakan

rurnus :

Nilai = x 100%

Rumus di atas digunakan untuk melihat berapa sebaran jawabanresponden.

Sedangkan tingkat Kesadaran responden dapat di konsultasikan dengankriteria

interpretasi skor dengan kategori sebagai berikut:

KRITERIA INTERPRETAS! SKOR

81 - 100% = Sangatbaik

61 - 80% = Baik

41 - 60% = Cukup

21 - 40% = Kurang baik

0 - 20% = Tidak baik

Page 23: Persepsi penduduk suku pekal terhadap penduduk transmigrasi di disea tanjung harapan Kecamatan Napal Putih Kab. Bengkulu Utara

(Sudjana, 1982; 127)

DAFTAR PUSTAKA

Soekma, Dinata, Nanasanudih, 2006. Metode penelitian. Bandung: Rosda

karaya

Arikunto, Suharsimi, 2006. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta: Rineka Cipta Pers.

( http://daniiskandarmanajemen.blogspot.com.//2011/03/pengertian -warga-negara-dan-

penduduk.html).