PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

94
i PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU TERHADAP PENGGUNAAN AL-QUR’AN DIGITAL HALAMAN JUDUL SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri Bengkulu Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperolehi Gelar Sarjana Dalam Bidang Studi Pendidikan Agama Islam Oleh : JULIET NURHIDAYATI NIM: 1611210181 PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU TAHUN 2021

Transcript of PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

Page 1: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

i

PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN

BENGKULU TERHADAP PENGGUNAAN

AL-QUR’AN DIGITAL

HALAMAN JUDUL

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama Islam Negeri Bengkulu Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Guna Memperolehi Gelar

Sarjana Dalam Bidang Studi Pendidikan Agama Islam

Oleh :

JULIET NURHIDAYATI

NIM: 1611210181

PROGAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BENGKULU

TAHUN 2021

Page 2: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

ii

NOTA PEMBIMBING

Page 3: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

iii

LEMBARAN PENGESAHAN

Page 4: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

iv

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah, dengan penuh rasa syukur dan mengharap ridho Allah

SWT yang Maha Esa. Berkat segala rahmat, nikmat, dan hidayah-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Serta Shalawat dan salam untuk Nabi

besar kekasih Allah, tauladan sepanjang masa, Nabi Muhammad SAW serta

keluarga, sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman. Dengan ini ku

persembahkan karya kecil ini kepada:

� Bapakku (Agusmir) dan Ibuku (Idarwati) tercinta, yang selalu berjuang dan

berdoa di setiap tetesan keringat demi tercapainya impianku. Yang selalu

membangkitkan semangat juangku dengan motivasi di setiap langkahku.

� Teruntuk adikku (Iklima) dan kakakku (Arib) yang selalu memberikan

dukungan dan semangat untukku.

� Keluarga besar Nuh Rio yang turut mendo ’akan keberhasilanku selama ini.

� Sejatinya Wendy Fajar Aldiansah yang selalu mensuport dalam penyelesaian

skripsi ini dan terima kasih juga kepada Filza Juniarti yang membatu dalam

proses penyelesaian perkuliahan ini.

� Teruntuk sahabatku Indah Permata Sari dan Nur Rabiatun yang telah

mendo’akan dan memberi solusi dalam masalah yang dihadapi pada

kehidupan ini.

� Sahabat seperjuangan angkatan 2016 mahasiswa PAI.

� Almamater hijau tercinta.

Page 5: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

v

MOTTO

خَيْرُ النَاسِ أنَْفعَهُُمْ لِلناسِ

Artinya : “Sebaik Baik Manusia Adalah Yang Paling Bermanfaat Bagi Orang

Lain” (HR. Ahmad, Thabrani, Daruqutni. Dishahihkan Al Albani dalam As-

Silsilah As-Shahiha)

Page 6: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

vi

PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Juliet Nurhidayati

NIM : 1611210181

Program Studi : Pendidikan Agama Islam

Fakultas : Tarbiyah Dan Tadris

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya yang berjudul

“Persepsi Mahasiswa Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu Terhadap Penggunaan

Al-Qur’an Digital”. Adalah asli hasil karya atau penelitian saya sendiri dan bukan

plagiasi dari karya orang lain. Apabila dikemudian hari diketahui bahwa skripsi

ini adalah hasil plagiasi maka saya siap dikenakan sanksi akademik.

Bengkulu, 2021 Yang menyatakan,

Juliet Nurhidayati NIM. 1611210181

Page 7: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT, atas berkat limpahan rahmat, karunia,

serta hidayah-Nya jualah penulis mampu menyelesaikan skripsi ini yang berjudul

“Persepsi Mahasiswa Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu terhadap

Penggunaan Al-Qur'an Digital” dengan baik. Shalawat beriring salam semoga

tetap tercurahkan kepada nabi besar Muhammad SAW, keluarga dan para

pengikut-pengikutnya sampai akhir zaman nanti.

Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah syarat guna

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada Program Studi Pendidikan

Agama Islam Jurusan Tarbiyah Fakultas Tarbiyah dan Tadris Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Bengkulu. Proses penyusunan skripsi ini penulis mendapat

bantuan dari berbagai pihak. Dengan demikian penulis ingin mengucapkan rasa

terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Sirajuddin M, M. Ag, MH selaku Rektor Institut Agama

Islam Negeri (IAIN) Bengkulu, yang telah memberi fasilitas dalam menimba

ilmu pengetahuan di kampus IAIN Bengkulu.

2. Bapak Dr. Zubaedi, M.Ag., M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan

Tadris IAIN Bengkulu beserta Staf dan Dosen Pendidikan Agama Islam

3. Ibu Nurlaili, S.Ag., M.Pd.I selaku Ketua Jurusan Tarbiyah IAIN Bengkulu,

yang memberikan kemudahan dalam administrasi akademik.

4. Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Bapak Adi Saputra

M.Pd.I, yang telah membantu dalam pengurusan skripsi ini.

Page 8: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

viii

5. Bapak Drs. H. Rizkan A. Rahman,. M. Pd selaku pembimbing akademik,

yang selalu menjadi penasihat dalam proses perkuliahan di IAIN bengkulu.

6. Bapak Dr. H. M. Nasron HK. M.Pd.I selaku pembimbing I yang telah banyak

meluangkan waktu untuk memberi dorongan, bimbingan dan pengarahan

selama proses skripsi ini sampa selesai.

7. Bapak Hamdan Effendi M. Pd. I selaku pembimbing II yang telah sabar

membimbing dan mengarahkan dalam menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Tadris IAIN Bengkulu yang

telah mengajarkan serta memberi berbagai ilmunya dengan penuh keikhlasan.

9. Seluruh Staf perpustakaan IAIN Bengkulu yang telah bersusah payah dalam

menyediakan buku-buku sebagai referensi di dalam penulisan skripsi.

10. Kedua orang tua yang selalu mendoakan kesuksesan penulisan skripsi ini.

11. Informan peneliti yang telah memberikan waktu dan informasinya secara

terbuka, dan;

12. Semua pihak yang telah mendukung dalam penulisan skripsi ini.

Atas segala bantuan yang tiada ternilai harganya, semoga Allah SWT

membalas dengan pahala yang berlipat ganda, aamiin. Akhirnya, kepada Allah

SWT penulisan memohon semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan untuk

penelitian selanjutnya, dapat berguna dan bermanfaat bagi penulis dan pembaca.

Bengkulu, Februari 2021 Penulis Juliet Nurhidayati NIM. 1611210181

Page 9: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

ix

ABSTRAK

Juliet Nurhidayati, November, 2020, “Persepsi Mahasiswa Ma’had Al-

Jami’ah IAIN Bengkulu Terhadap Penggunaan Al-Qur’an Digital”, Skripsi :

Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Tarbiah dan Tadris,

IAIN Bengkulu. Pembimbing :1. DR. H. M. Nasron HK, M. Pd. I, 2. Hamdan

Effendi, M. Pd. I

Kata kunci: Persepsi, Al-Qur’an Digital.

Perkembangan digital memungkinkan kita menjangkau dunia menjadi lebih mudah melalui berbagai media, salah satunya yaitu perkembangan aplikasi digital, hal ini mempengaruhi ke semua dunia, termaksud dunia Islam yaitu Al-Qur’an yang sangat terasa dari segi penulisannya, sehingga dapat diakses dalam satu genggaman yaitu Al-Qur’an digital. Penelitian dengan judul” Persepsi Mahasiswa Terhadap Al-Qur’an Digital (Studi Kasus Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu)” memiliki rumusan masalah bagaimana persepsi mahasiswa terhadap Al-Qur’an digital. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan persepsi mahasiswa terhadap Al-Qur’an digital terhadap pendidikan agama Islam. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, jenis Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, pendekatan kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif, ucapan atau tulisan dan perilaku yang sedang diamati. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu: Observasi, Wawancara dan Dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 3 point penting dalam persepsi mahasiswa terhadap pendidikan agama Islam yaitu penyerapan terhadap rangsangan atau objek, pengertian atau pemahaman, dan penilaian atau evaluasi yang mempengaruhi persepsi. Dari analisis wawancara, diketahui bahwa persepsi mahasiswa Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu terhadap Al-Qur’an digital sangat lah bagus digunakan karena banyak sekali fitur-fitur yang berkaitan dengan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam salah satunya mengetahui hukum tajwid, Al-Qur’an digital wajib dimiliki sebagai seorang muslim.

Page 10: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i

NOTA PEMBIMBING ......................................................................................... ii

LEMBARAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

PERSEMBAHAN ................................................................................................. iv

MOTTO ................................................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN .............................................................................. vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................ ix

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang................................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ........................................................................ 4

C. Batasan Masalah .............................................................................. 4

D. Rumusan Masalah ........................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4

F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 4

G. Sistematika Penulisan ...................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Persepsi ............................................................................................ 7

1. Pengertian Persepsi ................................................................... 7

2. Indikator-indikator Persepsi ..................................................... 8

3. Syarat- syarat Terjadinya Persepsi .......................................... 9

4. Faktor- faktor yang mempengaruhi Persepsi ......................... 10

5. Proses terjadinya persepsi ...................................................... 12

B. Al-Qur’an ...................................................................................... 15

1. Pengertian Al-Qur’an ............................................................. 15

2. Fungsi Al-Qur’an ................................................................... 18

Page 11: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

xi

3. Tujuan Pokok di Turunnya Al-Qur,an ................................... 19

4. Keutamaan Membaca Al-Qur’an ........................................... 21

5. Adab-Adab Bagi Pembaca Al-Qur’an .................................... 23

C. Al-Qur’an Digital .......................................................................... 25

1. Perkembangan Al-Qur’an Digital. ......................................... 25

2. Al-Qur’an Digital dari Perspektif Ulama’ Fiqih. ................... 30

D. Pendidikan agama Islam ................................................................ 34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian .............................................................................. 38

B. Lokasi Penelitian ........................................................................... 38

C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 39

D. Instrumen Penelitian ...................................................................... 40

E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Fakta Temuan Penelitian. .............................................................. 42

1. Sejarah Ma’had IAIN Bengkulu. ............................................ 42

2. Visi, Misi dan Tujuan. ............................................................ 44

3. Letak Geografis Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu. ........... 45

4. Program dan Kegiatan Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu. . 46

5. Kepengurusan Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu. ............. 49

6. Struktur Pengurus Ma’had Al-Jami’an IAIN Bengkulu. ........ 49

B. Hasil Penelitian .............................................................................. 50

1. Profil Informan. ...................................................................... 50

2. Persepsi Mahasiswa Terhadap Al-Qur’an Digital. ................. 51

3. Analisis Penelitian .................................................................. 72

BAB V PENUTUP

A. KESIMPULAN ............................................................................. 78

B. SARAN.......................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 12: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1 .......................................................................................................................... 49 Tabel 4. 2 .......................................................................................................................... 49 Tabel 4. 3 .......................................................................................................................... 50

Page 13: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur’an pertama kali diturunkan pada bulan Ramadhan, berisi

tentang petunjuk bagi umat manusia, serta penjelasan tentang petunjuk

tersebut. Di dalamnya terkandung pula kriteria atau tolak ukur yang

membedakan segala sesuatu. Di dalam surat al-baqarah ayat 185 mengandung

tiga komponen, pertama, bahwa Al-Qur’an sebuah kitab yang berisikan

petunjuk, pedoman atau pimpinan, disebut huda; kedua, Al-Qur’an

memberikan penjelasan atau bayan mengenai petunjuk itu; ketiga, petunjuk

itu sekaligus merupakan kriteria atau tolak ukur untuk menilai segala sesuatu,

terutama untuk membedakan antara yang benar dan yang salah, yang buruk

dan yang baik.1

Membaca Al-Qur’an menjadi sangat penting karena Allah

menurunkan Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw. untuk mengeluarkan

umat Islam dari kegelapan dan kebodohan menuju cahaya Islam, sehingga

menjadi benar-benar umat Islam yang baik dan terbaik yang pernah ada

dimuka bumi. Diantara ciri khas atau keistimewaan yang dimiliki Al-Qur’an

adalah ia bisa memberi syafa’at pada hari kiamat bagi orang yang membaca

dan mengkajinya.2 Dalam surat Al-Alaq ayat 1-5 yang berbunyi:

1 Yusron Masduki, Sejarah Turunnya Al-Qur’an Penuh Fenomenal (Muatan Nilai-

nilai Psikologi Dalam Pendidikan). Medina-Te, Vol.16, No.1, Juni 2017. h.40 2 Ridwan, Fungsi Al-Qur’an dan Pentingnya membaca Al- Qur’an, diakses dari

https://ridwan202.wordpress.com/2009/03/06/fungsi-al-qur’an-dan-pentingnya-membaca-al-qur’an/, pada tanggal 30 November 2019.

Page 14: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

2

ù& t�ø%$# ÉΟó™$$ Î/ y7În/u‘ “Ï%©!$# t, n=y{ ∩⊇∪ t, n=y{ z≈|¡Σ M}$# ôÏΒ @, n=tã ∩⊄∪ ù& t�ø%$# y7 š/u‘uρ ãΠ t� ø.F{ $# ∩⊂∪

“Ï% ©!$# zΟ̄=tæ ÉΟn=s)ø9 $$ Î/ ∩⊆∪ zΟ ¯=tæ z≈ |¡ΣM}$# $ tΒ óΟs9 ÷Λs>÷ètƒ ∩∈∪

Artinya: “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang Menciptakan, Dia Telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.3

Perintah membaca sendiri adalah perintah utama dari wahyu pertama

Nabi Muhammad saw., kata ini sedemikian pentingnya sehingga diulang

sebanyak dua kali dalam rangka wahyu yang pertama. Sangat mengherankan

jika perintah tersebut ditujukan pertama kali kepada seorang yang tidak pernah

membaca suatu tulisan sampai akhir hayatnya. Namun keheranan ini akan sirna

jika dipahami kata iqra’ bahwa perintah ini tidak hanya ditujukan kepada Nabi

Muhammad saw. semata-mata, tapi juga untuk umat manusia sepanjang sejarah

kemanusiaan.4

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

semangkin pesat, semangkin mendorong upaya-upaya pembaharuan dalam

pemanfaatan dari hasil-hasil teknologi.5 Al-Qur’an pun tidak lepas dari dampak

perkembangan teknologi ini. Sekarang ini sofeware computer dan aplikasi

mobile mulai digunakan oleh Al-Qur’an digital, yaitu sebuah program Al-

Qur’an dalam bentuk digital yang bisa di operasikan menggunakan computer

dan smarphone. Program ini dapat menampilkan ayat-ayat, arti, Asbabun

3 Depertemen Agama RI. AL-Quran dan Terjemahnya, (Bandung: Diponegoro,,

200) , h.597. 4 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran wahyu dalam

Kehidupan Masyarakat, ( Bandung: Mizan, 1994), h.167. 5 Azhar Arsyad, Media Pembelajara, ( Jakarta: PT raja Grafindo Persada, 2009), h. 2.

Page 15: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

3

nuzul, tafsir, serta dapat memainkan suara (audio) sesuai ayat atau surat yang

sudah ditentukan atau dipilih sehingga seseorang dapat lebih memahami

bacaan Al-Qur’an.

Al-Qur’an digital sangat membantu ketika seseorang ingin

meningkatkan kemampuan membaca dan muroja’ah hafalan Al-Qur’annya.

Karena selain dibaca juga dapat didengarkan bacaannya yang benar, Al-Qur’an

digital juga merupakan salah satu media yang sering digunakan untuk

kelancaran membaca dan menghafal, karena Al-Qur’an lebih praktis dan

mudah digunakan serta dibawa, terutama yang menggunakan smarphone,

cukup menginstal aplikasi Al-Qur’an digital di playstore atau appstore yang

sudah lengkap dan terdapat mushaf, audio, arti, tafsir, dan Asbabun nuzul

dalam satu aplikasi.

Dalam kasus ini, Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu memiliki salah

satu visi sebagai pusat Tahfizh Al-Qur’an. Kegiatan keseharian mahasantri

tidak lepas dari Al-Qur’an, yang digunakan untuk membaca dan menghafal

ayat-ayat Al-Qur’an, sebagai bentuk peningkatan iman mereka. Tidak jarang

mahasiswa ma’had menggunakan Al-Qur’an digital dalam kegiatan sehari-hari

mereka baik di ma’had maupun pada saat proses belajar di kelas.

Dalam pemaparan di atas, penulis akan melakukan sebuah penelitian

untuk mengetahui pendapat mahasiswa Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu

tentang perkembangan teknologi Al-Qur’an digital, penelitian yang akan

dilaksanakan tersebut berjudul “Persepsi Mahasiswa Ma’had Al-Jamiah IAIN

Bengkulu Terhadap Penggunaan Al-Quran Digital”

Page 16: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

4

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, penulis telah

berhasil mengidentifikasi 3 masalah dalam penelitian ini, yaitu:

1. Al-Qur’an menjadi dampak dari perkembangan teknologi.

2. Kurangnya keafdhalan dalam membaca Al-Qur’an digital.

3. Adanya perbedaan pendapat ulama terhadap adab membaca Al-Qur’an

digital tidak diwajibkan berwudu terlebih dahulu.

4. Al-Qur’an digital bisa di buka dan dibaca kapan saja.

C. Batasan Masalah

Dari berbagai macam masalah yang telah teridentifikasi tersebut

diatas, juga keterbatasan penulis untuk memfokuskan permasalahan, maka

masalah akan dibatasi pada masalah- masalah sebagai berikut:

1. Penggunaan aplikasi tersebut adalah aplikasi Al-Qur’an digital yang

terdapat pada smarphone yang digunakan oleh mahasiswa ma’had Al-

Jami’ah IAIN Bengkulu.

2. Peneliti hanya memfokuskan pada mahasiswa putri ma’had Al-Jami’ah

IAIN Bengkulu.

D. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah penelitian berdasarkan batasan masalah

diatas yaitu: Bagaimana persepsi mahasiswa terhadap Al-Qur’an digital

dalam pendidikan agama Islam ?

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa

terhadap Al-Qur’an digital dalam pendidikan agam Islam.

F. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan memberikan manfaat, yang penulis

bagi dalam penelitian ini menjadi dua bagian, yaitu:

Page 17: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

5

1. Manfaat teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian yang dilakukan diharapkan dapat

memperkaya khazanah dalam ruang lingkup teknologi yang lebih khusus

pengetahuan tentang Al-Qur’an digital. Manfaat lain adalah untuk

memberikan gambaran bagaimana penggunaan teknologi Al-Qur’an

digital dalam keseharian mahasiswa.

2. Manfaat praktis

Manfaat praktis yang bisa diperoleh dari hasil penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Bagi penulis, untuk memperkaya khazanah keilmuan pribadi

khususnya Pendidikan Islam.

b. Bagi mahasiswa, untuk menambah referensi tentang perkembangan

teknologi dalam bidang pendidikan Islam khususnya tentang

perkembangan dan kegunaan Al-Qur’an.

c. Bagi pihak pengelola Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Tadris (IAIN

Bengkulu) untuk menambah karya ilmiah yang berbasis

perkembangan teknologi dalam ruang lingkup Pendidikan Islam.

G. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran yang jelas dalam penelitian ini maka

disusunlah sistematika pembahasannya sebagai berikut:

BAB I : Merupakan bab pendahuluan, yang meliputi latar belakang, rumusan

masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,

sistematika penulisan.

Page 18: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

6

BAB II: Merupakan bab kerangka teori, yang meliputi, pembahasan

mengenai Al-Qur’an, dan Al-Qur’an digital.

BAB III: Merupakan bab metode penelitian, yang meliputi jenis dan

pendekatan penelitian, penjelasan judul penelitian, tempat dan

lokasi penelitian, subjek/informan penelitian, sumber data, teknik

pengumpulan data, teknik keabsahan data, dan analisis data.

BAB IV: Merupakan bab hasil penelitian yang meliputi fakta temuan yang

berisi profil umum tentang Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu.

Serta menjabarkan hasil penelitian yang berisi hasil wawancara,

observasi dan analisis penelitian.

BAB V : Merupakan bab penutup yang meliputi kesimpulan dari keseluruhan

yang dijabarkan secara singkat dan jelas, dan saran.

Page 19: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Persepsi

1. Pengertian Persepsi

Persepsi sebagai suatu proses pengenalan atau identifikasi

sesuatu dengan menggunakan Panca indra. Persepsi sendiri adalah

sebuah istilah yang sudah sangat familiar didengar dalam percakapan

sehari-hari. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata persepsi berarti

tanggapan (penerimaan) secara langsung dari sesuatu, serapan atau

proses seseorang mengetahui beberapa hal melalui Panca indranya.1

Bagi hampir semua orang sangatlah mudah melakukan perbuatan

melihat, mendengar, membau, merasakan, dan menyentuh, yakni proses-

proses yang sudah semestinya ada. Namun, informasi yang datang dari

organ-organ indra kiranya perlu terlebih dahulu diorganisasikan dan

diinterpretasikan sebelum dapat dimengerti, dan proses ini dinamakan

persepsi (perception).2

Menurut Walgito persepsi merupakan suatu proses diterimanya

stimulus oleh individu melalui alat indra atau juga disebut proses

sensoris, kemudian diorganisasikan dan diinterpretasikan sehingga

individu menyadari dan mengerti tentang apa yang diindra itu, dan proses

ini disebut persepsi.3

1Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: PT.Gramedia

PustakaUtama, 2008), h.106 2Malcolm Hardy dan Steve Heyes, Pengantar Psikologi (Jakarta: Erlangga, 1988),

h.83. 3BimoWalgito, Pengantar Psikologi Umum, (yogyakarta: CV. Andi Offset,2010),

h.54.

Page 20: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

8

Dari berbagai pengertian persepsi di atas, dapat disimpulkan

bahwa persepsi adalah cara individu dalam memandang, mengartikan,

memaknai, menyimpulkan dan memberikan reaksi kepada suatu objek

yang diperoleh melalui proses pengindraan, pengorganisasian, dan

penginterpretasian objek.

Menurut Bimo walgito persepsi di bagi menjadi dua macam yaitu

positif dan negatif, persepsi positif merupakan penilaian individu

terhadap suatu objek atau informasi dengan pandangan yang sesuai

dengan objek yang dipersepsikan. Sedangkan persepsi negatif merupakan

persepsi individu terhadap objek atau informasi tertentu dengan

pandangan yang tidak sesuai dengan objek yang di persepsikan.9

2. Indikator-indikator Persepsi

Dalam pembentukan persepsi ada beberapa indikator- indikator,

Menurut Bimo Walgito persepsi memiliki indikator-indikator sebagai

berikut:

a. Penyerapan terhadap rangsang atau objek dari luar individu.

Rangsang atau objek tersebut diserap atau diterima oleh Panca

indra, baik penglihatan, pendengaran, peraba, pencium, dan pengecap

secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama. Dari hasil penyerapan

atau penerimaan oleh alat-alat indra tersebut akan mendapatkan

gambaran, tanggapan, atau kesan di dalam otak. Gambaran tersebut

dapat tunggal maupun jamak, tergantung objek persepsi yang diamati.

Didalam otak terkumpul gambaran-gambaran atau kesan-kesan, baik

9 BimoWalgito, Pengantar Psikologi Umum, h. 57

Page 21: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

9

yang lama maupun yang baru saja terbentuk. Jelas tidaknya gambaran

tersebut tergantung dari jelas tidaknya rangsang, normalitas alat indra

dan waktu, baru saja atau sudah lama.

b. Pengertian atau pemahaman

Setelah terjadi gambaran-gambaran atau kesan-kesan di dalam

otak, maka gambaran tersebut diorganisir, digolong-golongkan

(diklasifikasikan), dibandingkan dan diinterpretasi sehingga terbentuk

pengertian atau pemahaman. Proses terjadinya pengertian atau

pemahaman tersebut sangat unik dan cepat. Pengertian yang terbentuk

tergantung juga pada gambaran-gambaran lama yang telah dimiliki

individu sebelumnya (disebut apersepsi).

c. Penilaian atau evaluasi

Setelah terbentuk pengertian atau pemahaman, terjadilah

penilaian dari individu. Individu membandingkan pengertian atau

pemahaman yang baru diperoleh tersebut dengan kriteria atau norma

yang dimiliki individu secara subjektif. Penilaian individu berbeda-

beda meskipun objeknya sama. Oleh karena itu persepsi bersifat

individual.10

3. Syarat- syarat Terjadinya Persepsi

Sebuah persepsi terjadi apabila syarat-syaratnya terpenuhi .Berikut

merupakan syarat-syarat terjadinya sebuah persepsi:

a) Adanya objek yang menimbulkan stimulus yang mengenai alat indra

(reseptor). Stimulus datang dari luar dan langsung mengenai alat

10BimoWalgito, Pengantar Psikologi Umum, h. 54-55.

Page 22: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

10

indra yaitu syaraf penerima (sensorik) yang bekerja sebagai

reseptor.

b) Adanya indra (reseptor) yang menerima stimulus dan meneruskan ke

pusat syaraf (otak) sebagai pusat kesadaran, seterusnya direspon

oleh syaraf motorik.

c) Adanya perhatian yang merupakan langkah awal sebagai persiapan

dalam mengadakan persepsi karena tanpa persiapan tidak akan

terjadi persepsi.

4. Faktor- faktor yang mempengaruhi Persepsi

Dalam persepsi individu mengorganisasikan dan menerjemahkan

stimulus yang diterimanya, sehingga stimulus tersebut mempunyai arti

bagi individu yang bersangkutan. Persepsi sendiri lebih bersifat

psikologis dan tidak hanya sebuah proses pengindraan saja maka ada

beberapa faktor yang mempengaruhinya. Ada 4 faktor yang

mempengaruhi persepsi antara lain yaitu:11

a. Perhatian yang Selektif

Dalam kehidupan manusia setiap saat akan menerima banyak

sekali rangsang dari lingkungannya. Meskipun demikian ia tidak

harus menanggapi semua rangsang yang diterimanya untuk itu,

individunya memusatkan perhatiannya pada rangsang-rangsang

tertentu saja. Dengan demikian, objek-objek atau gejala lain tidak

akan tampil ke muka sebagai objek pengamatan. Perhatian

dipengaruhi oleh faktor eksternal dan faktor internal.

11 Irwanto, Psikologi Umum, (Jakarta: PT. Prenhallindo, 2002), h. 96–97.

Page 23: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

11

Faktor eksternal penarik perhatian ditentukan oleh faktor-

faktor situasional dan personal. Faktor situasional terkadang disebut

sebagai determinan perhatian yang bersifat eksternal atau penarik

perhatian. Stimuli diperhatikan karena mempunyai sifat-sifat yang

menonjol, antara lain:

1). Gerakan seperti organism yang lain, manusia secara visual tertarik

pada objek-objek yang bergerak.

2). Intensitas stimuli, kita akan memperhatikan stimuli yang lebih

menonjol dari stimuli yang lain. Warna merah pada latar belakang

putih, tubuh jangkung di tengah-tengah orang pendek, suara keras

dimalam sepi, iklan setengah halaman dalam surat kabar, atau

tawaran pedagang yang paling nyaring dipasar malam, sukar lolos

dari perhatian kita.

3). Kebaruan (Novelty), hal-hal yang baru, yang luar biasa, yang

berbeda, akan menarik perhatian. Beberapa eksperimen juga

membuktikan stimuli yang luar biasa, yang berbeda, akan

menarik perhatian. Beberpa eksperimen juga membuktikan

stimuli yang luar biasa lebih mudah dipelajari atau diingat.

4). Perulangan, hal-hal yang disajikan berkali-kali, bila disertai

dengan sedikit variasi, akan menarik perhatian. Di sini, unsure

“familiarity” (yang sudah kita kenal) berpadu dengan unsure

“novelty” (yang baru kita kenal). Perulangan juga mengandung

unsure sugesti yaitu mempengaruhi bawah sadar kita.

Page 24: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

12

b. Set

Set adalah harapan seseorang akan rangsang yang akan timbul.

Misalnya pada seorang pelari yang sudah siap digaris start, terdapat

set bahwa akan terdengar bunyi pistol disaat ia harus berlari,

perbedaan set tersebut dapat menyebabkan persepsi. Misalnya, A

biasa membeli telur dengan harga Rp. 15,- sebutir, sedangkan B biasa

membelinya dengan harga Rp. 10,-sebutir. Kalau A dan B bersama-

sama membeli telur di suatu tempat dan harga telur di tempat itu

adalah Rp. 12,50, maka bagi A telur ini murah tetapi bagi B terlalu

mahal.

c. Ciri Kepribadian

Ciri kepribadian akan pula mempengaruhi persepsi, misalnya

dua orang yang bekerja di perusahaan yang sama akan

menganggap/memersepsi atasannya dengan persepsi yang berbeda.

Bagi orang yang penakut dan pemalu, atasan itu dianggapnya tokoh

yang menakutkan dan perlu dijauhi. Sebaliknya bagi orang yang

pemberani dan percaya diri akan menganggapnya seorang tokoh yang

biasa diajak bergaul seperti orang yang biasa lainnya.

d. Gangguan Kejiwaan

Gangguan kejiwaan dapat menimbulkan kesalahan persepsi

yang disebut dengan halusinasi.

5. Proses terjadinya persepsi

Ada beberapa tahapan dalam proses terjadinya persepsi pada

individu, yaitu obyek menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat

Page 25: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

13

indra atau reseptor. Perlu diketahui bahwa antara objek dan stimulus itu

berbeda, tetapi ada kalanya objek dan stimulus itu menjadi satu, misalnya

hal tekanan. Benda sebagai objek langsung mengenai kulit, sehingga

akan terasa tekanan tersebut.

Sedangkan tahapan-tahapan dalam proses terjadinya persepsi

adalah sebagai berikut :

a. Proses fisik atau kealaman, maksudnya adalah tanggapan tersebut

dimulai dengan obyek yang menimbulkan stimulus dan akhirnya

stimulus itu mengenai alat indra atau reseptor.

b. Proses fisiologis, yaitu stimulus yang diterima oleh alat indra

kemudian dilanjutkan oleh syaraf sensorik ke otak.

c. Proses psikologis, yaitu proses yang terjadi dalam otak sebagai pusat

kesadaran sehingga individu dapat menyadari apa yang dilihat dan

didengar, atau diraba dengan reseptor itu, sebagai suatu akibat dari

stimulus yang diterimanya.

Bimo walgito menyatakan bahwa:

“proses terjadinya persepsi dimulai dari adanya objek yang menimbulkan stimulus, dan stimulus mengenai alat indra. Stimulus yang diterima alat indra diteruskan oleh syaraf sensoris ke otak. Kemudian terjadilah proses di otak sebagai pusat kesadaran sehingga individu menyadari apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba. Respon sebagai akibat dari persepsi dapat diambil oleh individu dalam berbagai macam benuk. objek sikap akan dipersepsi oleh individu dan hasil persepsi akan dicerminkan dalam sikap yang diambil oleh individu yang bersangkutan. Dengan demikian hasil persepsi seseorang akan berhubungan dengan sikap yang dimunculkan seseorang tersebut”12

12 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, h.55.

Page 26: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

14

Proses persepsi dilalui dengan proses penerimaan stimulus pada

reseptor yaitu indera, yang tidak langsung berfungsi setelah dia lahir,

tetapi akan berfungsi sejalan dengan perkembangan fisiknya. Di dalam

Al-Qur’an terdapat beberapa ayat yang maknanya berkaitan dengan

panca indera yang dimiliki manusia, anatara lain dalam QS. An-Nahl: 78

ª!$#uρ Νä3y_ t� ÷zr& .ÏiΒ Èβθ äÜ ç/ öΝä3ÏF≈ yγ ¨Βé& Ÿω šχθßϑn=÷ès? $ \↔ø‹ x© Ÿ≅yèy_ uρ ãΝä3s9

yìôϑ¡¡9 $# t�≈ |Á ö/F{$#uρ nοy‰Ï↔øùF{ $#uρ   öΝä3ª=yès9 šχρã� ä3ô±s? ∩∠∇∪

Artinya: Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan

tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu

pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.13

Dengan demikian dapat dikemukakan bahwa tahap terakhir dari

terakhir dari proses persepsi ialah individu menyadari tentang misalnya

apa yang dilihat, atau apa yang didengar, atau apa yang diraba, yaitu

stimulus yang diterima melalui alat indera. Proses ini merupakan proses

terakhir dalam persepsi dan merupakan persepsi yang sebenarnya.

Dalam proses persepsi individu tidak hanya dikenai satu stimulus

saja, tetapi individu dikenai berbagai macam stimulus yang ditimbulkan

oleh keadaan sekitarnya. Stimulus mana yang akan dipersepsi atau

mendapatkan respon dari individu tergantung pada perhatian individu

yang bersngkutan.

13Depertemen Agama RI. AL-Quran dan Terjemahnya, (Cet. XVII; Jakarta:

Yayasan penyelenggara Penterjemah Al-Quran, 2014), h.485.

Page 27: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

15

B. Al-Qur’an

1. Pengertian Al-Qur’an

Kata Al-Qur’an menurut bahasa mempunyai arti yang bermacam-

macam, salah satunya adalah bacaan atau sesuatu yang harus di baca,

dipelajari.14 Adapun menurut istilah para ulama berbeda pendapat dalam

memberikan definisi terhadap Al-Qur’an. Ada yang mengatakan bahwa

Al-Qur’an adalah kalam Allah yang bersifat mu’jizat yang diturunkan

kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Jibril dengan lafal dan

maknanya dari Allah SWT, yang dinukilkan secara mutawatir;

membacanya merupakan ibadah; dimulai dengan surah al-Fatihah dan

diakhiri dengan surah An-Nas.15

Ada yang mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah yang

diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril sebagai

mukjizat dan berfungsi sebagai hidayah (petunjuk).16 Yang lain

mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah kalamullah yang diriwayatkan

kepada kita yang ada pada kedua kulit mushaf. Yang lain mengatakan:

Al-Qur’an adalah kalamullah yang ada pada kedua kulit mushaf yang

dimulai dari surah al-Fatihah dan diakhiri dengan surah an-Nas. Yang

lain mengatakan: Al-Qur’an adalah kalamullah yang diturunkan kepada

Nabi Muhammad yang dinukil atau diriwayatkan secara mutawatir dan

membacanya bernilai ibadah.

14 Aminudin, Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum, (Bogor:

Ghalia Indonesia, 2005), h. 45. 15 M. Quraish Shihab, Sejarah dan Ulum Al-Qur‟an, (Jakarta: Pusataka

Firdaus,2008), h. 13. 16 Kementrian Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya..., h. 7.

Page 28: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

16

Ada juga yang mengatakan: Al-Qur’an adalah kalamullah

yang diturunkan kepada Nabi Muhammad, dengan bahasa Arab, yang

sampai kepada kita secara mutawatir, yang ditulis di dalam mushaf,

dimulai dari Surah Al-Fatihah dan diakhiri dengan Surah An-Nas,

membacanya berfungsi sebagai ibadah, sebagai mukjizat bagi Nabi

Muhammad dan sebagai hidayah atau petunjuk bagi umat manusia.

Dari beberapa definisi yang disebutkan, dapat dikatakan bahwa

unsur-unsur utama yang melekat pada Al-Qur’an adalah:

a. Kalamullah

b. Diturunkan kepada Nabi Muhammad

c. Melalui Malaikat Jibril

d. Berbahasa Arab

e. Menjadi mukjizat Nabi Muhammad

f. Berfungsi sebagai “hidayah” (petunjuk, pembimbing) bagi

manusia.17

Jadi dari penjelasan di atas penulis dapat menarik sebuah

kesimpulan bahwa Al-Qur’an ialah sebuah wahyu yang diturunkan oleh

Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui perantara Malaikat

Jibril dengan/sebagai mukjizat yang diturunkan secara mutawatir untuk

dijadikan petunjuk dan pedoman hidup bagi setiap umat Islam yang ada

di penjuru dunia.

Umat Muslim percaya bahwa Al-Qur'an difirmankan langsung

oleh Allah kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril, berangsur-

17 Kementrian Agama RI, Al-Qur‟an dan Tafsirnya..., h. 8.

Page 29: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

17

angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari atau rata-rata selama 23

tahun, dimulai sejak tanggal 17 Ramadan, saat Nabi Muhammad berumur

40 tahun hingga wafat pada tahun 632. Umat Muslim menghormati Al-

Qur'an sebagai sebuah mukjizat terbesar Nabi Muhammad, sebagai salah

satu tanda dari kenabian, dan merupakan puncak dari seluruh pesan suci

(wahyu) yang diturunkan oleh Allah sejak Nabi Adam dan diakhiri

dengan Nabi Muhammad. Kata "Quran" disebutkan sebanyak 70 kali di

dalam Al-Qur'an itu sendiri.18

Tujuan utama mempelajari Al-Qur’an berkisar pada empat

perkara berikut:

a. Al-Qur’an sebagai petunjuk jalan yang lurus menuju Allah

b. Membentuk kepribadian muslim yang seimbang diantaranya adalah:

1) Menanamkan iman yang kuat;

2) Membekali akal dengan ilmu pengetahuan;

3) Memberi arahan untuk dapat memanfaatkan potensi yang

dimiliki dan sumber-sumber kebaikan yang ada di dunia; dan

4) Menetapkan undang-undang agar setiap muslim mampu

memberikan sumbangsih dan kreatif untuk mencapai kemajuan.

c. Membentuk masyarakat muslim yang betul-betul Qur’an, yaitu

masyarakat yang anggotanya terdiri dari orang-orang yang

merupakan penjelmaan Al-Qu’ran dalam setiap gerak kehidupannya.

Masyarakat yang diasuh dan dibimbing dengan arahan Al-Qur’an,

18 Yusron Masduki, Sejarah Turunnya Al-Qur’an Penuh Fenomenal (Muatan Nilai-

nilai Psikologi Dalam Pendidikan). Medina-Te, Vol.16, No.1, Juni 2017. h.41

Page 30: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

18

hidup di bawah naungan-Nya, dan berjalan di bawah cahayaNya,

seperti masyarakat sahabat.

d. Membimbing umat dalam memerangi kejahiliyahan.

2. Fungsi Al-Qur’an

Al-Qur’an al karim memperkenalkan dirinya dengan berbagai ciri

dan sifat, ia merupakan kitab Allah yang selalu dipelihara. Al-Qur’an

mempunyai sekian banyak fungsi diantaranya:

a. Menjadi bukti kebenaran Nabi Muhammad SAW bukti

kebenaran tersebut dikemukakan dalam tantangan yang sifatnya

bertahap.

1) Menantang siapapun yang meragukannya untuk

menyusun semacam Al-Qur’an secara keseluruhan.

2) Menantang mereka untuk menyusun sepuluh surat semacam Al-

Qur’an.

3) Menantang mereka untuk menyusun satu surat saja semacam

Al-Qur’an.

4) Menantang mereka untuk menyusun sesuatu seperti atau

lebih kurang sama dengan satu surah dari Al-Qur’an.19

b. Menjadi petunjuk untuk seluruh umat manusia. Petunjuk yang

dimaksud adalah petunjuk agama atau yang biasa disebut dengan

syariat.

c. Sebagai mukjizat Nabi Muhammad SAW untuk

membuktikan kenabian dan kerasulannya dan Al-Qur’an adalah

19 M. Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur‟an..., hal. 36.

Page 31: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

19

ciptaan Allah bukan ciptaan nabi. Hal ini didukung dengan firman

Allah SWT dalam surat Al-Isra’ ayat 88:

≅è% ÈÈ⌡ ©9 ÏM yèyϑtGô_ $# ߧΡM}$# ÷ Éfø9 $#uρ #’n? tã βr& (#θ è?ù' tƒ È≅ ÷VÏϑÎ/ #x‹≈yδ Èβ#uö� à)ø9 $#

Ÿω tβθ è?ù' tƒ Ï&Î#÷W ÏϑÎ/ öθs9 uρ šχ%x. öΝåκÝÕ÷èt/ <Ù÷èt7 Ï9 # Z�� Îγsß ∩∇∇∪

Artinya: “Katakanlah, sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul

untuk menciptakan yang serupa dengan qur’an niscaya mereka tidak akan dapat membuatnya sekalipun sebagian mereka membantu sebagian yang lain”.20

d. Sebagai hidayat. Al-Qur’an diturunkan Allah kepada nabi

Muhammad bukan sekedar untuk dibaca tetapi untuk dipahami

kemudian untuk diamalkan dan dijadikan sumber hidayat dan

pedoman bagi manusia untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan di

akhirat. Untuk itu kita dianjurkan untuk menjaga dan

memeliharanya.

Dari sini dapat dimengerti bahwa Al-Qur’an merupakan sumber

yang harus dijadikan dasar hukum atau pedoman dalam hidup dan

kehidupan umat manusia.

3. Tujuan Pokok di Turunnya Al-Qur,an

Sebagaimana diketahui bahwa Al-Qur’an adalah sumber utama

dan pertama dari ajaran agama Islam. Berbeda dengan kitab suci agama

lain, Al-Qur’an yang diturunkan kepada nabi Muhammad tidak hanya

mengandung pokok-pokok agama. Isinya mengandung segala sesuatu

yang diperlukan bagi kepentingan hidup dan kepentingan manusia yang

20 Habsi Ash Siddieqy, Tafsir Al Bayan, (Bandung: PT Al-Ma’arif, 1966) h.767.

Page 32: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

20

bersifat perseorangan dan kemasyarakatan, baik berupa nilai-nilai moral

dan norma-norma hukum yang mengatur hubungan dengan kholiqnya,

maupun yang mengatur hubungan manusia dengan makhluk lainnya.

Al-Qur’an adalah kitab petunjuk, demikian hasil yang kita peroleh

dari mempelajari sejarah turunnya. Untuk itu Al-Qur’an mempunyai tiga

tujuan pokok yaitu:21

a. Petunjuk aqidah dan kepercayaan yang harus dianut oleh manusia

yang tersimpul dalam keimanan akan keesaan Tuhan dan

kepercayaan akan kepastian adanya hari pembalasan.

b. Petunjuk mengenai akhlak yang murni dengan jalan

menerangkan norma-norma keagamaan dan susila yang harus diikuti

oleh manusia dalam kehidupannya secara individual atau kolektif.

c. Petunjuk mengenai syariat dan hukum dengan jalan

menerangkan dasar-dasar hukum yang harus diikuti oleh

manusia dalam hubungannya dengan Tuhan dan sesamanya. Atau

dengan kata lain

d. yang lebih singkat, “Al-Qur’an adalah petunjuk bagi seluruh umat

manusia ke jalan kebajikan yang harus ditempuh demi kebahagiaan

hidup di dunia dan di akhirat”.

Dari uraian di atas menunjukkan bahwa Al-Qur’an mengandung

petunjuk bagi umat manusia ke jalan kebajikan yang harus ditempuh jika

seseorang mendambakan kebahagiaan dan menghindari kejahatan jika

seseorang tidak ingin terjerumus ke lembah kesengsaraan.

21 Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an..., h. 40.

Page 33: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

21

4. Keutamaan Membaca Al-Qur’an

Al-Qur’an dijadikan sebagai pedoman bagi setiap umat muslim,

setiap muslim dianjurkan untuk membacanya serta memahami isi dari

kandungan ayat tersebut. Maka dari itu perlu bagi kita untuk mempelajari

Al-Qur’an, baik belajar membaca, menulis maupun mempelajari isi dari

kandungan Al-Qur’an tersebut.

Bagi orang yang beriman, kecintaannya kepada Al-Qur’an akan

bertambah. Sebagai bukti cintanya, dia akan semakin bersemangat

membacanya setiap waktu, mempelajari isi kandungan dan

memahaminya. Selanjutnya, akan mengamalkan Al-Qur’an dalam

kehidupannya sehari-hari, baik dalam hubungannya dengan Allah SWT

maupun dengan lingkungan sekitarnya.

Ada beberapa fadhilah membaca Al-Qur’an, sebagaimana di

bawah ini.22

a. Menjadi manusia yang terbaik

Orang yang membaca Al-Qur’an adalah manusia yang

terbaik dan manusia yang paling utama. Tidak ada manusia diatas

bumi ini yang lebih baik daripada orang yang mau belajar dan

mengajarkan Al-Qur’an. Dengan demikian, profesi pengajar Al-

Qur’an adalah profesi yang terbaik diantara sekian banyak profesi.

Hadist Nabi yang diriwayatkan dari Utsman, bahwa Rasulullah SAW

bersabda: “Sebaik-baik kamu adalah orang yang belajar dan

mengajarkan Al-Qur’an” (HR. Al-Bukhari)

22 Abdul Majid Khon, Praktikum Qira’at: Keanehan Bacaan Al-Qur’an Qira’at

Ashim dari Hafash (Jakarta: Amzah, 2013), h. 55-59.

Page 34: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

22

b. Mendapat kenikmatan tersendiri

Membaca Al-Qur’an adalah kenikmatan yang luar biasa.

Seseorang yang sudah merasakan kenikmatan membacanya, tidak

akan bosan sepanjang malam dan siang.

c. Derajat yang tinggi

Seorang mukmin yang membaca Al-Qur’an dan

mengamalkannya adalah mukmin yang harum lahir dan batin,

maksudnya adalah orang tersebut mendapat derajat yang tinggi baik

disisi Allah maupun disisi manusia.

d. Bersama para malaikat

Orang yang membaca Al-Qur’an dengan fashih dan

mengamalkannya, akan bersama dengan para malaikat yang mana

sangat dekat dengan Allah. Sehingga segala do’a dan hajatnya akan

dikabulkan oleh Allah.

e. Syafa’at Al-Qur’an

Al-Qur’an akan memberikan syafa’at bagi seseorang yang

membacanya dengan benar dan baik, serta memperhatikan

adabadabnya. Diantaranya yaitu merenungkan makna-maknanya dan

mengamalkannya. Maksud dari syafa’at adalah memohon

pengampunan bagi pembacanya dari segala dosa yang ia lakukan.

f. Kebaikan membaca Al-Qur’an

Seseorang yang membaca Al-Qur’an mendapat pahala yang

berlipat ganda, satu huruf diberi pahala sepuluh kebaikan.

g. Keberkahan Al-Qur’an

Page 35: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

23

Orang yang membaca Al-Qur’an, baik dengan hafalan

maupun dengan melihat mushaf akan membawa kebaikan atau

keberkahan dalam hidupnya bagaikan sebuah rumah yang dihuni

oleh pemiliknya dan tersedia segala perabotan dan peralatan yang

diperlukan.

5. Adab-Adab Bagi Pembaca Al-Qur’an

Di dalam membaca Al-Qur’an terdapat adab-adab yang harus

diperhatikan agar bacaannya diterima dan mendapatkan pahala,

diantaranya:23

a. Ikhlas kepada Allah dalam membacanya, dengan meniatkan untuk

mendapatkan ridha Allah dan pahala dari-Nya.

b. Suci dari hadats, baik besar maupun kecil.

c. Ketika membaca Al-Qur’an, tangannya dijaga dari hal yang sia-sia

dan matanya dijaga dari memalingkannya tanpa ada kebutuhan.

d. Bersiwak (gosok gigi) dan membersihkan mulutnya, karena hal itu

merupakan jalan dalam membaca Al-Qur’an.

e. Ketika membaca Al-Qur’an, hal yang utama adalah menghadap

kiblat, karena itu adalah arah yang paling mulia.

f. Berlindung diri kepada Allah dari setan terkutuk (membaca

ta‟awwudz).

g. Membaca “bismillahirrahmanirrahim” jika memulai dari awal surat.

23 Abdud Daim Al-Kahil, Easy Metode Mudah Menghafal Al-Qur’an, (Etoz

Publishing, 2010) h. 122.

Page 36: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

24

h. Membaca dengan tartil, membacanya dengan biasa dan pelan, karena

maksud dalam membaca adalah tadabbur (memahami) dan tadabbur

tidak akan tercapai jika dengan tergesa-gesa.

i. Menggunakan pikiran dan pemahamannya hingga mengetahui

maksud dari bacaan Al-Qur’an yang sedang dibacanya.

j. Memohon kepada Allah ketika membaca ayat-ayat rahmah (kasih

sayang), berlindung kepada Allah ketika membaca ayat-ayat adzab,

bertasbih ketika membaca ayat-ayat pujian dan bersujud ketika

diperintahkan untuk sujud.

k. Melaksanakan hak setiap hurufnya hingga ucapannya menjadi jelas

dengan lafal yang sempurna, karena setiap hurufnya mengandung

sebanyak sepuluh kebaikan.

l. Tetap kontinyu dalam kekhusyukan dan sakinah serta tenteram

ketika tilawah.

m. Membaca sesuai kaidah tajwid.

n. Tidak mengomentari bacaan Al-Qur’an dengan perkataan sendiri,

seperti ucapan sebagian mereka yang mengatakan, “Allah, Allah

atau ulangi-ulangi atau yang semisal dengan itu. Kemudian yang

dituntut dari pendengar Al-Qur’an adalah mentadabburinya, diam

(tenang), dan khusyuk dalam menyimak.

o. Tidak memutuskan bacaan dengan perkataan yang tidak ada

faedahnya.

p. Menjaga Al-Qur’an dengan selalu membacanya dan berusaha agar

jangan sampai melupakannya. Maka, hendaknya tidak melewatkan

Page 37: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

25

seharipun tanpa membaca sebagian Al-Qur’an hingga tidak

melupakannya dan jangan sampai menjauhkan diri dari mushaf.

Kemudian lebih bagus lagi jika setiap hari membaca tidak kurang

dari satu juz Al-Qur’an dan mengkhatamkannya dalam sebulan

minimal sekali khataman.

q. Sebisa mungkin membacanya dengan suaranya yang paling bagus.

r. Wajib mendengar dan diam ketika ada yang membaca Al-Qur’an.

s. Menghormati mushaf, sehingga jangan diletakkan di atas tanah atau

jangan meletakkan sesuatu di atasnya dan jangan melemparkannya

kepada teman yang ingin mengambilnya (meminjam).

t. Hendaknya berkumpul dan berdo’a ketika telah khatam Al-Qur’an,

karena hal itu disunnahkan.24

Senantiasa mengamalkannya dalam membaca Al-Qur’an, niscaya

bacaan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang dibaca akan diterima dan

mendapat pahala dari Allah SWT.

C. Al-Qur’an Digital

1. Perkembangan Al-Qur’an Digital.

Al-Qur’an merupakan sumber utama ajaran Islam, dan juga

merupakan pedoman hidup bagi setiap manusia. Al-Qur’an bukan

sekedar memuat petunjuk tentang hubungan manusia dengan Tuhannya,

tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya, bahkan

hubungan manusia dengan alam sekitarnya. Dengan demikian, untuk

24 Abdud Daim Al-Kahil, Easy Metode Mudah Menghafal Al-Qur’an, (Etoz

Publishing, 2010) h. 126.

Page 38: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

26

dapat memahami ajaran Islam secara sempurna, maka langkah pertama

yang harus dilakukan adalah memahami Al-Qur’an.

Al-Qur’an, sebagaimana diketahui, diturunkan dalam bahasa

Arab, baik lafal maupun uslubnya. Namun demikian, tidaklah berarti

bahwa semua orang Arab, atau orang yang mahir dalam bahasa Arab,

dapat memahami Al-Qur’an secara rinci. Bahkan menurut Ahmad Amin

para Sahabat sendiri tidak sanggup memahami kandungan Al-Qur’an

dengan hanya sekedar mendengarkannya dari Rasulullah saw, karena

menurut beliau, memahami Al-Qur’an tidak cukup dengan menguasai

bahasa Arab saja.25

Al-Qur’an yang diturunkan selama lebih dari dua puluh tahun

secara berangsur-angsur merupakan jawaban langsung terhadap

problematika yang muncul saat itu. Sebagai kitab petunjuk bagi umat

manusia Al-Qur’an hanya memberikan prinsip-prinsip dasar dan umum,

sehingga Al-Qur’an mampu menjawab problem yang muncul pada masa

pewahyuan. Peristiwa-peristiwa yang melatar belakangi pewahyuan

tersebut dapat dijadikan pedoman untuk menemukan prinsip-prinsip

umum yang terkandung dalam ayat-ayat Al-Qur’an. Namun demikian

setiap mufassir tidak harus mencari sebab turun setiap ayat, karena tidak

semua ayat Al-Qur’an diturunkan karena timbulnya suatu peristiwa dan

kejadian sebagaimana dijelaskan di atas.26

25 Wahyudidn & M.Saifullah, Ulum Al-Qur’an, Sejarah dan Perkembangannya,

Jurnal Sosial Humaniora, Vol 6 No. 1, 2013, h.20 26 Abd. Kholik, Legalitas Riwayat Asbab Al-Nuzul Telaah Historis Konteks

Turunnya Ayat Al-Qur’an, Jurnal Teologia, Vol.24 No.1, 2013, h.22-23

Page 39: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

27

Al-Qur’an al-Karim ditulis sepenuhnya pada zaman

Rasullah.SAW. Penulisan pada zaman Rasulullah ini meliputi 30 juz

namun ia tidak dikumpul dalam satu mushaf seperti Al- Qur’an pada saat

ini. Kedudukan surah-surah pada ketika saat itu tidak tersusun begitu

juga urutan ayat-ayatnya. Bukti jelas yang menunjukkan bahwa Al-

Qur’an ditulis sepenuhnya pada zaman Rasulullah ialah setiap kali wahyu

diturunkan Rasulullah akan memanggil penulis wahyu supaya mereka

mencatat wahyu tersebut.

Pengumpulan Al-Qur’an yang pertama berlaku pada zaman Abu

Bakar al-Siddiq r.a dengan sebab ramai para sahabat yang menghafaz Al-

Qur’an menemui syahid dalam peperangan Yamamah dan peperangan

menentang golongan yang ingkar mengeluarkan zakat. Abu bakar r.a

telah mengambil langkah ini dalam mengumpulkan Al-Qur’an karena

menerima pandangan Umar r.a dan beliau telah melantik dua orang yang

bertanggung jawab mengumpulkan dan melulis Al-Qur’an yaitu Zaid ibn

Thabit r.a dan Umar Ibn Khattab r.a.27

Dunia telah menyaksikan peredaran zaman dan sistem kehidupan

manusia telah berubah dari masa ke masa dengan penemuan teknologi

demi teknologi. Mereka telah menggunakan teknologi ini untuk

memudahkan urusan harian dan pergerakan mereka semangkin pantas.

Contoh tegnologi yang mengalami perubahan ialah seperti penulisan.

Dahulu penulisan dilakukan pada pelepah tamar, belulang, kepingan

tulang, dll. Namun penemuan teknologi telah menyaksikan proses

27 Khairul Anwar & Mushaddad, Status Al-Qur’an digital Dari Perspektif Fiqh, Vol.

9 No 10, 2014, h.295-296

Page 40: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

28

membentukkan kertas dan berkembang dan manusia telah menciptakan

kemputer dan smartphon.28

Jika pada era Sebelum 1980-an media diandalkan terutama pada

media cetak dan analog seperti koran, bioskop, televisi, dan radio,CD

seperti yang dilakukan oleh AA Gym dalam dakwah Islam,pada era

sekarang muncul apa yang disebut “New Media”. New Media yang

dimaksudkan adalah digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi

dan komunikasi di akhir abad ke-20.29

Ada tiga transformasi dalam media Islam yang berhubungan

dengan perkembangan Al-Qur’an. Pertama, pada pertengahan abad ke

delapan, kaum Muslim pertama mengenal kertas dari peradaban Cina.

Pada masa itu, banyak pengetahuan Islam yang dituangkan dalam sebuah

kertas sehingga dapat diakses. Kedua, saat masyarakat Muslim mulai

mengenal adanya percetakan. Mulai saat inilah banyak Al-Qur’an dicetak

untuk disebarluaskan. Ketiga, pada era digitalisasi pada saat dewasa ini

banyak Al-Qur’an dicetak secara digital baik dalam bentuk CD, aplikasi

dalam komputer dan smartphone.30

Al-Qur’an digital sebenarnya muncul dari semangat zaman yang

terus ingin maju dan maju ke arah perubahan yang semakin memudahkan

urusan manusia. Perkembangan zaman yang semakin maju didorong

dengan majunya teknologi di dalam segala bidang tentunya akan

28 Khairul Anwar & Mushaddad, Status Al-Qur’an digital Dari Perspektif Fiqh,...

h.297 29 Tati Rahmayani, Pergeseran Otoritas Agama dalam Pembelajaran Al-Qur,an,

Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Vol.3, No.2, 2018, h.191 30 Tati Rahmayani, Pergeseran Otoritas Agama dalam Pembelajaran Al-Qur,an, ....

h.192

Page 41: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

29

memberikan gambaran bahwa Al-Qur’an digital di masa mendatang juga

akan terus berkembang, baik dari segi ragam, kualitas dan kuantitasnya.

Kemajuan Al-Qur’an digital di masa datang tentunya akan sangat erat

kaitannya dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.31

Pada era globalisasi saat ini dimana kemajuan teknologi sangat

pesat, hampir semua orang mempunyai apa yang disebut smartphone.

Kemanapun seorang pergi maka ia takkan lupa membawa handphone

bersamanya. Dengan smartphone dan internet, ia dapat mencari dan

mendapatkan segala sesuatu dengan mudah. Hampir semua yang

dibutuhkan tersedia disana. Al-Qur’anjuga saat ini dapat diakses di

internet. Dengan membuka internet dan mencari aplikasi Al-Qur’an, akan

ditemukan aplikasi Al-Qur’an untuk smartphone. Aplikasi di smartphone

tidak hanya menampilkan ayat Al-Qur’an 30 juz namun juga terdapat

terjemah dan qira‟at para imam.32

Selain untuk aplikasi yang murni aplikasi Al-Qur’an digital,

terdapat pula aplikasi Al-Qur‟an yang ada di microsoft word. Bagi para

mahasiswa, peneliti ataupun seseorang yang menginginkan untuk

mengetik Al-Qur’an, hal tersebut akan sangat memudahkannya. Aplikasi

Al-Qur’an in Word pun dilengkapi dengan terjemahan. Namun, Al-

Qur’an dalam MS Word hanya untuk keperluan penulisan, tidak dapat

mucul secara keseluruhan. 33

31 Syarif Hidayat, Al-Qur’an Digital (Ragam Pembahasan dan Masa Depan), Jurnal

Studi Islam, Vol.1 No.1, 2016, h.2 32 Tati Rahmayani, Pergeseran Otoritas Agama dalam Pembelajaran Al-Qur,an,..

h.199 33 Tati Rahmayani, Pergeseran Otoritas Agama dalam Pembelajaran Al-Qur,an,

Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir, Vol.3, No.2, 2018, h.199

Page 42: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

30

Terdapat pula Al-Qur’an bagi orang yang sedang menghafal Al-

Qur’an yang sering disebut dengan Al-Qur’an Bahriyah. Salah satu Al-

Qur’an yang biasanya digunakan untuk menghafalkan Al-Qur’an adalah

Al-Qur’an pojok. Al-Qur’an pojok adalah Al-Qur’an yang pada setiap

akhir dari halaman terdapat akhir ayat. Salah satu contoh Al-Qur’an

pojok adalah Al-Qur’an Kudus.

Dengan adanya cetakan Al-Qur’an dalam berbagai macam dan

bentuk seperti AlQur’an yang dilengkapi tajwid, terjemahan dan asbabul

wurud, kini orang yang ingin belajar Al-Qur’an tidak lagi harus pergi

kepada seorang guru atau kiyai. Terlepas dari berbagai macam cetakan

Al-Qur’an yang ada, terdapat pula metode pembelajaran Al-Qur’an

secara online dan manual.34

2. Al-Qur’an Digital dari Perspektif Ulama’ Fiqih.

Dalam perkembangannya di era modern sekarang ini, telah

berkembang Al-Qur’an berbasis digital. Ada enam jenis Al-Qur’an dalam

peralatan elektronik, yaitu E-hajj. Dapat berfungsi untuk memudahkan

muslim yang sedang melaksanakan ibadah haji, sekaligus mempermudah

mereka dalam beribadah. Kedua, Projek Quranic Multimedia Program

Digital ( PQMPD), yang unik dari Al-Qur’an ini adalah juz amma’nya.

Jenis ketiga yakni Al-Qur’an Digital bertajwid Al-Muneer, adalah hasil

kreatif dan inovasi warga Siriah, Subhi Taha. Cara menggunakannya

dengan mendengar dan melihat skrin menggunakan butang alat kawalan

jauh.

34 Tati Rahmayani, Pergeseran Otoritas Agama dalam Pembelajaran Al-Qur,an,,..

Vol.3, No.2, 2018, h.195

Page 43: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

31

Keempat kitab Al-Qur’an versi 8.0 yaitu adalah program dalam

komputer yang menggabungkan dengan mushaf Al-Qur’an dan

terjemahnya ke dalam delapan bahasa. Kelima Al-Mukri sebuah Al-

Qur’an yang berbentuk audio dan bisa didengarkan pada saat bekerja.

Keenam yaitu Al-Muhaffizh yang dikeluarkan oleh serikat Korea selatan,

Imex Corporation.35

Dari keenam mushaf Al-Qur’an tersebut ada beberapa ulama’

Fiqih yang berpendapat mulai dari memegang hingga menjualnya.

Berikut ini adalah beberapa pendapat dari para ulama’ Fiqih:

a. Hukum Memegang Al-Qur’an Berbentuk Digital.

Ada dua pendapat di kalangan ulama’ tentang hal ini, yakni:36

1) Pendapat pertama

Merupakan jumhur ulama’ dari keempat mazhab

menyatakan bahwa haram bagi seorang yang berhadas kecil

menyentuh Al-Quran secara keseluruhan atau sebagiannya.

Pendapat ini bersandarkan kepada dalil-dalil dari Al-Qur’an,

Sunnah dan Ijma’. Dalam surat Al-Waqiah ayat 77-80,

menjelaskan bahwa Allah melarang manusia untuk

menyentuhnya dalam keadaan berhadas kecil dan besar, karena

Al-Qur’an diperuntukkan untuk orang-orang yang suci.

Sedangkan dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Hakim Bil

Hizam:

35Khairul Anwar & Mushaddad, Status Al-Qur’an digital Dari Perspektif Fiqh, Vol.

9 No 10, 2014, h. 297-298 36 Khairul Anwar & Mushaddad, Status Al-Qur’an digital Dari Perspektif Fiqh, Vol.

9 No 10, 2014, h. 299

Page 44: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

32

“Bahwa Rasulullah SAW ketika mengutus saya ke Yaman sebagai gubernur, Rasulullah bersabda: jangan sentuh Al-Qur’an melainkan kamu dalam keadaan suci.”

Sedangkan menurut Ijma’ para sahabat bersepakat bahwa

Al-Qur’an tidak boleh disentuh oleh orang yang berhadas.

Syekh al-Islam ibn Taimiyyah ketika mengulas Athar ini

menyebutnya tidak adanya perselisihan diakalangan sahabat dan

tabi’ tabi’in.37

2) Pendapat ke dua.

Bagi seorang yang berhadas kecil menyentuh Al-Qur’an,

pendapat ini di pelopori oleh ibn Abbas Al-sya’ib Al-Dhahhak,

dan Dud Al-Zohiri. Pendapat ini menjadi pegangan mazhab Al-

Zohiriyah, mereka menggunakan Hadist Bukhari dan Muslim

dan Qiyas ibn Rusyd.38

b. Hukum Membawa Al-Qur’an ke Tempat Kotor.

Sudah dijelaskan oleh jumhur ulama’ bahwa untuk menjaga

kesucian dan kehormatan Al-Qur’an orang yang berhadas tidak

boleh menyentuhnya diharamkan baginya. Hukum ini bisa di jadikan

tolak ukur bahwa Al-Qur’an tidak boleh di bawa ke tempat yang

kotor, dan hukumnya haram. Kecuali dalam keadaan darurat.39

Al-Qur’an digital dalam konteksnya berbeda dengan kitab

Al-Qur’an, karna secara zahirnya tersembunyi dalam suatu peralatan

37 Khairul Anwar & Mushaddad, Status Al-Qur’an digital Dari Perspektif Fiqh, Vol.

9 No 10, 2014, h.300 38 Khairul Anwar & Mushaddad, Status Al-Qur’an digital Dari Perspektif Fiqh, Vol.

9 No 10, 2014, h.301 39 Khairul Anwar & Mushaddad, Status Al-Qur’an digital Dari Perspektif Fiqh, Vol.

9 No 10, 2014, 305

Page 45: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

33

yang mana ketika kita buka dan lihat peralatan tersebut maka kita

tidak akan langsung melihat ayat Al-Qur’an yang tertulis seperti

dalam kitab Al-Qur’an. Hal ini di perkuat oleh fatwa ulama’ yaitu

Syekh Muhammad Soleh Al-Munjid menyatakan “ tidak haram

membawa telefon yang mengandung program Al-Qur’an di

dalamnya, karena Al-Qur’an tersebut adalah tersembunyi dan bukan

tulisan secara Zahir oleh karena itu hukumnya bukan seperti mushaf

Al-Qur’an.40

c. Hukum Memberi Al-Qur’an Digital Kepada Orang Kafir.

Ulama’ bersepakat Mushaf Al-Qur’an tidak boleh disentuh

atau di pegang oleh orang kafir, karena orang kafir berhadas dan

tidak suci. Mafhum mukhalafah dalam surat Al-Waqi’ah ayat 79

menunjukkan “bahwa orang yang boleh menyentuh Al-Qur’an

hannyalah orang yang suci saja, yaitu dari pada hadas kecil dan

besar. Manakala hukum memberi Al-Qur’an yang di tulis dengan

terjemahannya adalah haram karena orang kafir boleh melakukan

apa saja terhadap nas Al-Qur’an itu. Maka terlebih baik jika ingin

berdakwah kepada bukan orang Islam dan ingin menunjukkan Al-

Qur’an kepada mereka ialah dengan menunjukkan Al-Qur’an tanpa

memberikannya sebagai hadiah.41

40 Khairul Anwar & Mushaddad, Status Al-Qur’an digital Dari Perspektif Fiqh, Vol.

9 No 10, 2014, 305 41Khairul Anwar & Mushaddad, Status Al-Qur’an digital Dari Perspektif Fiqh, Vol.

9 No 10, 2014, h.306

Page 46: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

34

d. Hukum Menjual Al-Qur’an Digital.

Dalam konteks ini, ada dua hukum dalam memperjual beli

Al-Qur’an, yaitu:

1) Menjual kepada orang Islam.

Dalam fatwah Al-Lajnah Al-Dimah menyatakan bahwa

hukum menjual kepada orang Islam adalah harus, karena ia

merupakan satu usaha untuk menyebar kebaikan dan tolong-

menolong. Selain itu juga sebagai jalan memudahkan dan

membantu orang Islam yang ingin menghafal atau membaca Al-

Qur’an.42

2) Menjual kepada orang kafir.

Hukum menjual Al-Qur’an terhadap orang bukan Islam

adalah haram. Ini disebkan karena mereka berhadas, begitu pula

dalam konteks Al-Qur’an digital itu seperti halnya hukum

memberi hadiah kepada orang non muslim.

D. Pendidikan agama Islam

Keberhasilan pendidikan dapat ditunjukkan dari kualitas pendidikan

yang ada, dimana kualitas pendidikan itu meliputi kualitas proses maupun

kualitas lulusan. Jadi pendidikan dikatakan berhasil apabila proses belajar-

mengajarnya berjalan dengan baik serta menghasilkan output yang

berkualitas. Di dalam peningkatan mutu pendidikan perlu efisiensi

pendidikan, yang mempunyai arti bahwa proses pendidikan harus mencapai

hasil yang maksimal dengan biaya yang wajar. Dalam pandangan yang lebih

42 Khairul Anwar & Mushaddad, Status Al-Qur’an digital Dari Perspektif Fiqh, Vol.

9 No 10, 2014, h.307

Page 47: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

35

luas efisiensi pendidikan berkaitan dengan profesionalisme dan manajemen

pendidikan yang di dalamnya mengandung disiplin, kesetiaan dan etos

kerja.43

Pendidikan sebagai usaha membina dan mengembangkan pribadi

manusia; aspek rohaniah, dan jasmaniah, juga harus berlangsung secara

bertahap. Sebab tidak ada satupun makhluk ciptaan Allah yang secara

langsung tercipta dengan sempurna tanpa melalui suatu proses. Demikian

pula yang diharapkan oleh pendidikan agama Islam . Muhaimin berpendapat

bahwa pendidikan agama Islam bermakna upaya mendidikkan agama Islam

atau ajaran Islam dan nilai-nilainya agar menjadi pandangan dan sikap hidup

seseorang.44

Adapun definisi pendidikan agama Islam menurut pendapat beberapa

pakar adalah sebagai berikut: 45

1. Menurut Abdul Majid dan Dian Andayani dalam buku Pendidikan

Agama Islam Berbasis Kompetensi bahwa Pendidikan agama Islam

adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk

mengenal, memahami, menghayati, hingga mengimani, ajaran agama

Islam, dibarengi dengan tuntunan untuk menghormati penganut agama

lain dalam hubungannya dengan kerukunan antar umat beragama hingga

terwujud kesatuan dan persatuan bangsa. Dalam hal ini, pendidikan

agama Islam merupakan suatu aktivitas yang disengaja untuk

43 Siti Maesaroh, Peranan Metode Pembelajaran Terhadap Minat Dan Prestasi

Belajar Pendidikan Agama Islam, Jurnal Kependidikan, Vol. 1 No. 2013, h.151 44 Abdul Rahman, Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam - Tinjauan

Epistemologi Dan Isi – Materi, Jurnal Eksis, Vol.8 No.1, Mar 2012, h. 2055 45 Elihami & Abdullah Syahid, Penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Dalam Membentuk Karakter Pribadi Yang Islami, Jurnal Edumaspul, 2 (1), 2018, h.84-85

Page 48: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

36

membimbing manusia dalam memahami dan menghayati ajaran agama

Islam serta dibarengi dengan tuntutan untuk menghormati penganut

agama lain.

2. Menurut Zakiyah Daradjat bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu

usaha untuk membina dan mengasuh peserta didik agar senantiasa dapat

memahami ajaran Islam secara menyeluruh. Lalu menghayati tujuan,

yang pada akhirnya mengamalkan serta menjadikan Islam sebagai

pandangan hidup. Di sini, pendidikan agama Islam tidak hanya bertugas

menyiapkan peserta didik dalam rangka memahami dan menghayati

ajaran Islam namun sekaligus menjadikan Islam sebagai pedoman

hidup.46

3. Menurut Azizy bahwa esensi pendidikan yaitu adanya proses transfer

nilai, pengetahuan, dan ketrampilan dari generasi tua kepada generasi

muda agar generasi muda mampu hidup. Oleh karena itu ketika kita

menyebut pendidikan agama Islam, maka akan mencakup dua hal (a)

mendidik siswa untuk berperilaku sesuai dengan nilai- nilai atau akhlak

Islam; (b) mendidik siswa-siswi untuk mempelajari materi ajaran Islam

subjek berupa pengetahuan tentang ajaran Islam.47

4. Menurut Ahmad Supardi bahwa pendidikan agama Islam merupakan

pendidikan yang berdasarkan Islam atau tuntunan agama Islam dalam

membina dan membentuk pribadi muslim yang bertaqwa kepada Allah

SWT, cinta kasih sayang pada orang tuanya dan sesama hidupnya dan

46 Elihami, Penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk

Karakter Pribadi Yang Islami, h.84 47 Elihami, Penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk

Karakter Pribadi Yang Islami,, h.84

Page 49: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

37

juga kepada tanah airnya sebagai karunia yang diberikan oleh Allah

SWT. Dalam hal ini pendidikan Islam adalah suatu bimbingan yang

dilakukan untuk membentuk pribadi muslim yang cinta kepada tanah air

dan sesama hidup.48

Jadi pendidikan agama Islam merupakan usaha sadar yang dilakukan

guru dalam rangka mempersiapkan peserta didik untuk meyakini, memahami,

dan mengamalkan ajaran Islam melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau

pelatihan yang telah ditentukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

48 Elihami, Penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Membentuk

Karakter Pribadi Yang Islami,, h.85

Page 50: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

38

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yaitu

suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis

fenomena, peristiwa, aktifitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran

orang secara individual maupun kelompok.49 Penelitian yang dimaksudkan

adalah untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek

penelitian. Penelitian ini menghasilkan data dalam bentuk deskriptif berupa

katakata dalam bentuk lisan dan tertulis dari orang-orang dan perilaku mereka

yang diamati. Jadi, penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif yakni penulis

menganalisis dan menggambarkan secara objektif dan akurat tentang

kegiatan, peristiwa, dan keadaan penelitian.50 Dalam hal ini penulis berusaha

mendiskripsikan tentang kegunaan Al-Qur’an Digital Bagi Mahasantri

Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu.

B. Lokasi Penelitian

Peneliti dalam penelitian ini memilih Ma’had Al-Jami’ah IAIN

Bengkulu sebagai lokasi penelitian dengan pertimbangan bahwa Ma’had Al-

Jami’ah merupakan lembaga Pusat tahfizh Al-Qur’an yang mana

mahasantrinya sangat dekat dengan Al-Qur’an, maka dari itu peneliti yakin

bahwa persepsi dari mahasantri lebih logis dan real.

49

Bactiar, Menyakinkan Validitas Data Melalui Tiangulasi pada Penelitian Kualitatif,

Jurnal Teknologi Pendididkan, Vol. 10, No.1, 2010, h. 50 50 Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, Metodologi Penelitian Sosial Edisi

Kedua (Jakarta: Bumi Aksara, 2009), h.130.

Page 51: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

39

C. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara atau metode yang digunakan

dalam mengumpulkan data penelitian yang terdiri dari:

1. Observasi,

Cara pengambilan data dengan mengamati dan mendengar dalam

rangka memahami, mencari jawab, mencari bukti terhadap fenomena

sosial selama beberapa waktu tanpa mempengaruhi fenomena yang di

observasi dengan mencatat, merekam dan memotret fenomena tersebut

guna penemuan data analisis.51 Observasi dilakukan dengan maksud

melihat fenomena yang berkaitan dengan Al-Qur’an Digital Bagi

Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu.

2. Wawancara

Percakapan dengan maksud tertentu.52 Suatu proses untuk

memperoleh keterangan tentang penelitian dengan cara tanya-jawab,

sambil bertatap muka antara peneliti dengan informan tentang penelitian.

3. Dokumentasi

Suatu cara yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam

dokumen, yakni catatan peristiwa yang telah berlalu baik berupa tulisan

maupun gambar yang digunakan sebagai pelengkap penggunaan metode

observasi dan wawancara dalam penelitian.53

51 Imam Suprayogo dan Thobroni, Metodologi Penelitian Sosial dan Agama, h. 167. 52 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif edisi revisi, h. 186. 53 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, (Bandung:

Alfabeta, 2009), h. 240.

Page 52: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

40

D. Instrumen Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto, instrument penelitian merupakan alat

dalam mengumpulkan data.54 Instrumen utama dalam penelitian kualitatif

adalah peneliti sendiri, yakni peneliti yang berperan sebagai perencana,

pelaksana, menganalisis, menafsirkan data hingga pelaporan hasil penelitian.

Dalam penelitian ini diperlukan data Primer dan data sekunder. Yang

dimaksud data primer adalah data yang diperoleh dari sumber yang asli atau

orang yang menjadi informan dari penelitian, yang menjadi data primer dalam

penelitian ini adalah mahasiswa ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu.

Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh selain dari sumber asli,

seperti orang lain atau berbagai media seperti jurnal, laporan penelitian,

makalah, dan publikasi lainnya.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi

dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke

dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana

yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga

mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain. Jadi teknik analisis data

adalah metode yang digunakan dalam menganalis data-data penelitian yang

telah dikumpulkan.

54Suharsimi Arikunto, Prosedur Peneliti Suatu PendekatanPraktek (Jakarta:Rineka

Cipta, 2006), h.68

Page 53: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

41

Adapun metode yang peneliti gunakan dalam teknik analisis data

dalam penelitian ini adalah model interaktif Miles dan Huberman yakni

analisis data dilakukan saat pengumpulan data berlangsung dan setelah

pengumpulan data dalam periode tertentu.55

1. Reduksi Data

Reduksi data yaitu merangkum dan memilih hal-hal yang pokok dan

memfokuskan pada hal-hal yang penting dan mencari tema yang dianggap

penting dan relevan dengan kegunaan Aplikasi Al-Qur’an Digital Bagi

Mahasantri.

2. Display atau Penyajian Data

Display yaitu penyajian data dalam bentuk uraian singkat, bagan

dan sejenisnya yang merupakan lanjutan setelah data direduksi dan melalui

penyajian data tersebut, maka data terorganisasikan, tersusun dalam pola

hubungan, sehingga semakin mudah untuk dipahami.

3. Verifikasi dan kesimpulan

Verifikasi adalah penarikan kesimpulan yakni setelah data

dipolakan, difokuskan dan disusun secara sistematik dalam bentuk naratif,

maka melalui metode induksi, data tersebut disimpulkan. Sehingga makna

data dapat ditemukan dalam bentuk tafsiran dan argumentasi. Kesimpulan

juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Kesimpulan yang diambil

apabila masih terdapat kekurangan akan ditambahkan.

55 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, h. 246.

Page 54: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Fakta Temuan Penelitian.

1. Sejarah Ma’had IAIN Bengkulu.

Ma’had Al-Jami’ah adalah lembaga pendidikan internal IAIN

Bengkulu yang program pendidikannya menitikberatkan pada keilmuan

Al-Qur’an, yaitu di segi lafzan, ma’nan wa ‘amalan. Sesuai dengan

fungsi Al-Qur’an terhadap orang-orang yang bertaqwa. Ma’had Al-

Jami’ah sebagai institusi pendidikan dan pengajaran ingin membentuk

dan menjadikan manusia yang muttaqin (bertaqwa) melalui Al-Qur’an.

Islam memandang bahwa mahasiswa merupakan komunitas yang

terhormat dan terpuji karena ia merupakan komunitas yang menjadi cikal

bakal lahirnya ilmuwan (‘ulama) yang diharapkan mampu

mengembangkan ilmu pengetahuan dan memberikan penjelasan pada

masyarakat dengan pengetahuannya itu.

Pesantren Mahasiswa IAIN Bengkulu yang kemudian lebih

dikenal Ma’had a -Jami’ah memang belum begitu lazim dikenal oleh

masyarakat luas, bahkan warga kampus sendiri masih ambigu dengan

kata yang lebih familier dengan Ma’had Al-Jami’ah, dapat dimaklumi

karena secara nasional memang belum semua Perguruan Tinggi Agama

Islam (PTAI) menerapkan sistem ini, walaupun sudah ada peraturan

kementerian dan dirjen perguruan tinggi.

Seiring waktu, dengan komitmen dan konsistensi serta tekad yang

tidak pernah lekang oleh terpaan badai, secara perlahan Ma’had Al-

Page 55: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

43

Jami’ah mulai menampakkan konsistensinya dan dapat mempengaruhi

perubahan peta politik internal kampus serta ikut mempengaruhi suasana

perkuliahan mahasiswa di kampus, di sisi lain munculnya berbagai citra

positif yang berimplementasi langsung terhadap mahasiswa setiap

fakultas dan jurusan. Hal ini terlihat dari kiprah para mahasantri yang

dapat ikut bersaing dalam berbagai Even yang diadakan pihak internal

maupun eksternal kampus, walaupun secara formal mereka tidak tampil

mengatas namakan ma’had, tapi terlihat dari mayoritas utusan fakultas

secara tidak langsung notabene adalah mahasantri, pengurus ma’had

maupun alumni ma’had.

Lahirnya Ma'had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu diharapkan dapat

mewujudkan sebagai pusat pemantapan iman dan Taqwa, peningkatan

akhlak mulia dan amal Shalih, pengembangan ilmu keislaman dan yang

terpenting lagi merupakan pusta kajian ilmu-ilmu Al-Qur’an. Terciptanya

central Islamic civitalizen terbentuknya lntelektual muslim yang

komunikatif, terampil, kreatif dan inovatif.

IAIN Bengkulu senantiasa berbenah diri dan terus berinovasi,

mengupdate serta meningkatkan kualitas dan kuantitas mahasiswa.

Langkah tersebut dilakukan dengan meluncurkan program Ma’had Al-

Jami’ah bagi mahasiswa dan mahasiswi (selanjutnya disebut mahasantri)

untuk dididik dan dibina pembentukan karakter, mental, spritual,

keilmuan dan pemahaman para peserta dalam menghadapi kondisi sosial

kemasyarakatan.

Page 56: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

44

Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu secara resmi lahir pada

Tahun 2010 berdasarkan Surat Keputusan Ketua STAIN Bengkulu

Nomor 0587 Tahun 2010 tertanggal 3 Agustus 2010 dengan menetapkan

Drs. M. Syakroni, M.Ag. dan Ismail Jalili, MA., sebagai Mudir dan

Sekretaris Ma’had Al-Jami’ah STAIN Bengkulu yang pertama,

kemudian pada tahun 2012 berdasarkan Surat Keputusan Ketua STAIN

Bengkulu Nomor 0294 Tahun 2012 tertanggal 15 Maret 2012

menetapkan Ismail Jalili, MA., sebagai Mudir Ma’had Al-Jami’ah

STAIN Bengkulu periode kedua, dan pada tahun 2013 berdasarkan Surat

Keputusan Rektor IAIN Bengkulu Nomor 0486 Tahun 2013 tertanggal

24 April 2013 menetapkan Drs. H. M. Nasron HK., M.Pd.I., sebagai

Direktur Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu periode pertama sejak alih

status STAIN Bengkulu menjadi IAIN Bengkulu pada Tahun 2013

hingga sekarang.

2. Visi, Misi dan Tujuan.

a) Visi

Mewujudkan Ma’had Al-Jami’ah sebagai pusat pengembangan

ilmu keislaman, Tahfizh Al-Qur’an dengan berbasis pembinaan Akhlak

Al-Karimah.

b) Misi

1) Melaksanakan pendidikan dan pengajaran Al-Qur’an dan ilmu

terkait secara intensif

2) Melaksanakan pendidikan dan pengajaran Bahasa Arab dan

Inggris secara intensif

Page 57: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

45

3) Melaksanakan pendidikan dan pengamalan ajaran-ajaran agama

Islam dalam kehidupan sehari-hari dan pendalaman spiritual

keagamaan.

c) Tujuan

1) Mewujudkan lulusan mahasantri yang mampu menghafal Al-

Qur’an dan menguasai ilmu terkait secara utuh.

2) Mewujudkan lulusan mahasantri yang menguasai Bahasa Arab

dan Inggris secara baik.

3) Mewujudkan lulusan mahasantri yang mampu mengamalkan

ajaran-ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari dan

memiliki kedalaman spiritual keagamaan.

3. Letak Geografis Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu.

Ma’had Al-Jami’ah putri IAIN Bengkulu, Terletak di Jl. Raden

Fatah tepatnya di dalam area IAIN Bengkulu. Jika dari gedung DPRD

Provinsi Bengkulu, lurus menuju Jl. Kapuas Raya, setelah itu lurus

menuju Jl. Sungai Rupat. Kemudian belok kiri menuju Jl. RE.

Martadinata, kemudian lurus ke Jl. Raden Fatah, kemudian belok ke

kanan memasuki pintu gerbang IAIN Bengkulu, kemudian lurus sekitar

120 m dan belok ke kiri. Kemudian lurus sekitar 360 m dan ma’had Al-

jami’ah putri IAIN bengkulu berada di sebelah kiri jalan.

Jika dari arah Betungan, lurus melintasi Jl. Depati Payung

Negara, sekitar 5,6 Km belok kanan menuju jl. Telaga Dewa. Terus lurus

sekitar 1,5 Km kemudian belok kanan ke jl. Raden Fatah, kemudian

masuk ke pintu gerbang IAIN Bengkulu. Sekitar 120 m dan belok ke kiri.

Page 58: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

46

Kemudian lurus sekitar 360 m dan ma’had Al-jami’ah putri IAIN

bengkulu berada di sebelah kiri jalan.

Sedangkan dari arah pasar tradisional Panorama kota Bengkulu,

lurus dari jl. Salak Raya menuju jl. Kedondong, kemudian lurus menuju

jl. Hibrida. Sekitar 3 Km, belok kiri menuju jl. Raden Fatah, kemudian

lurus, sekitar 450 m belok ke kanan menuju pintu gerbang IAIN

Bengkulu, Sekitar 120 m dan belok ke kiri. Kemudian lurus sekitar 360

m dan ma’had Al-jami’ah putri IAIN bengkulu berada di sebelah kiri

jalan.

Jika dari arah pom bensin Air Sebakul, lurus melintasi jl. Raden

Fatah, kemudian sekitar 3,4 Km belok kiri memasuki pintu gerbang IAIN

Bengkulu. Sekitar 120 m dan belok ke kiri. Kemudian lurus sekitar 360

m dan ma’had Al-jami’ah putri IAIN bengkulu berada di sebelah kiri

jalan.

4. Program dan Kegiatan Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu.

a) Pengembangan Al-Qur’an

Pengembangan dan pendalaman ilmu Al-Qur’an di Ma’had

Al-Jami’ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu

berlangsung dengan proses pembelajaran yang diawali dari bin-

nazhar, memastikan bahwa mahasantri sudah bisa membaca dengan

baik, benar dan lancar (tahsin).

Tahfizh Al-Qur’an adalah program unggulan di Ma’had Al-

Jami’ah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkulu, karena

semua mahasantrinya diwajibkan untuk menghafal Al-Qur’an dan

Page 59: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

47

menyetorkan hafalannya kepada Ustadz/ustadzah ma’had yang

sudah dipercayakan untuk membimbing mahasantri dalam

menghafalkan Al-Qur’an.

b) Pengembangan Bahasa.

Bidang pengembangan bahasa asing (arab, inggris), di

Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu pada pembelajaran formalnya

ter jadwalkan sebanyak 3 (tiga) kali dalam setiap minggunya.

Pendalaman kebahasaan tersebut dilaksanakan dengan jadwal; untuk

bahasa inggris (Grammar and Conversation) dilaksanakan setiap

hari Sabtu pukul 06.00 s.d 07.40 WIB. Bahasa Arab (Muhadatsah)

dilaksanakan setiap hari Jum’at pukul 06.00 s.d 07.40 WIB. Dan

Pendalaman ilmu Nahwu dan Sharaf dilaksanakan setiap hari Kamis

pukul 15.50.00 s.d 17.30 WIB.

c) Pengembangan Kesenian dan Muhadarah.

Bidang kesenian dan bahasa di Ma’had Al-Jami’ah IAIN

Bengkulu tidak bisa lepas dari peran serta kegiatan muhadharah

sebagai media dalam pelaksanaannya. Mahasantri ma’had saat ini di

bidang seni telah mendalami seni rebana, marawis, drama, serta

nasyid. Pengembangan seni dan bahasa mahasantri ma’had juga

selalu ditampilkan pada program Muhadharah yang dilaksanakan

setiap hari kamis (malam jum’at) mulai ba’da Shalat isya. Dalam

muhadharah tersebut beberapa yang ditampilkan adalah Pidato

bahasa Arab, Inggris dan Indonesia, pentas seni Rebana dan Nasyid,

seni Drama, Pantomim dan lain-lain.

Page 60: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

48

d) Pengembangan Ibadah.

Bidang pengembangan dan pengawasan ibadah harian

(mahdhah) mahasantri setiap harinya dikontrol oleh pengasuh

ma’had dan dibantu oleh Musyarif dan Musyrifah ma’had selama 24

jam. Shalat berjamaah lima waktu adalah kegiatan yang wajib dan

mutlak diikuti oleh semua mahasantri. Pengawasan sholat berjamaah

dilakukan dengan mengabsen semua mahasantri setelah selesai

shalat. Untuk shalat dhuhur dan asar, mahasantri mendapatkan

toleransi karena pada waktu-waktu tersebut masih banyak

mahasantri yang masih mengikuti kegiatan perkuliahan di kampus.

Peningkatan ibadah lainnya yang cukup membanggakan

adalah bahwa setiap ba’da shalat maghrib dan subuh semua

mahasantri memiliki rutinitas tadarus Al-Qur’an di mushalla ma’had.

Satu kali tadarus membaca 3 halaman, setiap harinya membaca Al-

Qur’an sebanyak 6 halaman, dan setiap 4 bulan Alhamdulillah

melalui rutinitas ini khataman Al-Qur’an berhasil dilaksanakan.

e) Olahraga

Bidang olah raga, Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu

memiliki beberapa fasilitas olah raga yang biasanya dimanfaatkan

oleh mahasantri pada hari Sabtu atau ahad pagi. Fasilitas penunjang

olah raga yang dimiliki oleh ma’had adalah lapangan bulu tangkis,

lapangan voli, lapangan sepak bola, dan tenis meja. Kegiatan olah

raga di ma’had juga dilengkapi dengan jadwal senam pagi setiap hari

ahad pagi, pada hari yang sama biasanya pengasuh ma’had juga ada

Page 61: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

49

yang berolah raga tenis lapangan di lapangan tenis milik IAIN

Bengkulu.

5. Kepengurusan Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu.

Adapun keadaan pengurus di ma’had Al-Jami’an Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu, sebagai berikut:

Tabel 4. 1 Kepengurusan Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu

No Nama Jabatan

1 H. Sirajuddin Pelindung

2 • H. Zulkarnain • Moh. Dahlan • H.Zulkarnain Dali

Pembina

3 H. M. Nasron Mudir/Direktur

4 Anwar Junadi Sekretaris

5 • Muhammad Jordy • Muhammad Yusuf

Staf bidang ibadah dan spiritual

6 Syahidin Staf bidang Ta’lim

7 Iwan Ramadhan Sitorus Staf bidang bahasa dan adm. Umum

8 Kurniawan Staf bidang Al-Qur’an dan humas

9 Esti Wahyu Kurniyawati

Staf bidang santri dan adm. Keuangan

6. Struktur Pengurus Ma’had Al-Jami’an IAIN Bengkulu.

Berikut ini adalah struktur Ma’had Al-Jami’ah Institut Agama

Islam Negeri Bengkulu.

Tabel 4. 2 Struktur Pengurus Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu

REKTOR

Prof. Dr. H. Sirajudin. M.,

M.Ag. MH

DIREKTUR MA’HAD

Page 62: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

50

Dr. H. M. Nasron. HK.,

M.Pd.I.

SEKRETARIS Anwar Junaidi, SE., M.Si.

STAF BID. IBADAH

DAN SPIRITUAL

STAF BID. SANTRI

DAN ADM. KEUANGA

N

STAF BID. AL-QUR’AN

DAN HUMAS

STAF BID. BAHASA

DAN ADM.

UMUM

STAF BID.

TA’LIM

1. Muhammad Jordy,

S.Ag.

Esti Wahyu Kurniawati,

M.Pd.

Kurniawan, M.Pd.

Dr. Iwan Ramadhan

Sitorus, MHI

H. Syahidin,

LC., MA.Hum

. 2. Muhamm

ad Yusuf

MUSYRIF/MUSYRIFAH MAHASANTRI

B. Hasil Penelitian

1. Profil Informan.

Untuk mengetahui mahasiswa terhadap Al-Qur’an Digital di

Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu, maka peneliti mengajukan beberapa

pertanyaan kepada informan. Maka dapat diperolah jawaban-jawaban

terhadap masalah yang penulis teliti, yaitu bagaimana persepsi

mahasiswa terhadap Al-Qur’an Digital.

Tabel 4. 3 Profil informan

No Nama Prodi/ Jurusan Semester Umur 1. Mira Ardita IQT/ Ushuludin VII 22 2. Yetri Agrisa KPI/ Dakwah VII 21 3. Siti Nurjanah Perbankan Syariah VII 21 4. Siti Khusnul Khatimah IQT/ Ushuludin VII 21 5. Winarni PBA/ Tarbiyah VII 21

Page 63: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

51

2. Persepsi Mahasiswa Terhadap Al-Qur’an Digital.

Berikut ini adalah data dari hasil penelitian penulis di Ma’had Al-

Jami’ah IAIN Bengkulu, terkait dengan hasil wawancara dan observasi

dengan Mira Ardita selaku santri mahasiswa Ma’had Al-Jami’ah, Yetri

Agrisa selaku santri mahasiswa Ma’had Al-Jami’ah, Siti Nurjanah selaku

santri mahasiswa Ma’had Al-Jami’ah, Siti Khusnul Khatimah selaku

santri mahasiswa Ma’had Al-Jami’ah, Winarni selaku santri mahasiswa

Ma’had Al-Jami’ah.

a. Penyerapan terhadap Al-Qur’an digital.

1) Penggunaan Al-Qur’an Digital

Dari hasil wawancara dari 5 Mahasantri Ma’had Al-

Jami’ah IAIN Bengkulu yang diwawancarai menjelaskan bahwa

mereka semua menggunakan Al-Qur’an Digital, dan dua di

antaranya menjawabnya, seperti yang di sampaikan oleh Siti

Khusnul Khotimah, selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN

Bengkulu menyatakan bahwa :

“Saya menggunakan Al-Qur’an digital yang ada di smartphone, saya sering menggunakan Al-Qur’an Digital ketika saya dalam perjalanan atau bepergian, selain itu saya menggunakan Al-Qur’an Digital ketika di kelas pada saat saya tidak membawa Al-Qur’an.56

Pernyataan senada pun dinyatakan oleh Mira Ardita,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

56

Siti Khusnul Khatimah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09 Oktober 2020.

Page 64: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

52

“iya, saya menggunakan aplikasi Al-Qur’an Digital, saya menggunakannya hanya ketika dibutuhkan saja, seperti saat pembelajaran dikilas dan ketika saat bepergian pada saat itu tidak membawa mushaf Al-Qur’an.57 berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan,

tentang penggunaan Al-Qur’an Digital bahwa seluruh

narasumber yang penulis wawancarai mengatakan bahwa

mereka menggunakannya, namun hanya dua diantaranya yang

menjawab pertanyaan tersebut. Jadi bisa di simpulkan bahwa

rata-rata mahasiswa Ma’had IAIN Bengkulu menggunakan Al-

Qur’an Digital sebagai kebutuhan dalam pembelajaran maupun

untuk menghafal.

2) Versi Al-Qur’an Digital yang digunakan

Hasil wawancara pada informan Siti Khusnul Khotimah,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

Al-Qur’an Digital yang saya gunakan adalah Al-Qur’an Indonesia, Panduan Muslim, dan Qur’an For Android. Gambaran dari penggunaan Al-Qur’an itu lebih mudah untuk digunakan, dengan tersedianya fitur pencarian perkata. Ketika kita menuliskan sebuah kata di halaman pencarian maka akan muncul ayat-ayat yang bersangkutan dengan kata yang kita cari. Kedua ada pengingat waktu Shalat, yang ditandai dengan adanya suara adzan, Selain itu adanya penunjuk arah kiblat. Aplikasi Al-Qur’an Digital selanjutnya yang digunakan adalah aplikasi Panduan Muslim. Yang di dalamnya ada pemberitahuan Hadist-Hadist harian, kata-kata mutiara, serta ada Tashbih yang dapat digunakan untuk Berdzikir, dan aplikasi tersebut dilengkapi juga dengan kisah-kisa para Nabi yang bisa kita baca secara gratis. Aplikasi

57

Mira Ardita, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09 Oktober 2020.

Page 65: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

53

selanjutnya adalah Qur’an For Android biasanya saya gunakan untuk menghafal karena tampilannya menyerupai Al-Qur’an Mushaf Utsmani.58

Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Winarni, selaku

santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan bahwa :

“Aplikasi Al-Qur’an Digital yang saya gunakan adalah Mesin Pencari Sunnah. Aplikasi ini dapat digunakan untuk melihat ayat-ayat dan terjemahan pada Al-Qur’an yang ingin kita cari dan ketahui. Selain itu terdapat pengingat waktu Shalat, dan ada juga fitur untuk pembelajaran Tajwid, serta artikel-artikel tentang Agama Islam. Aplikasi ini juga dilengkapi dengan kamus terjemah Arab ke Indonesia maupun sebaliknya. Dan yang terakhir adanya dzikir pagi dan petang.59 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Yetri Agrisa,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Biasanya saya menggunakan aplikasi Qur’an For

Android, saya gunakan untuk mendengarkan Murotal, selain itu digunakan juga untuk mencari terjemahan Al-Qur’an baik per ayat maupun jumlah surat yang ingin kita cari dan lihat artinya.”60

Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Mira Ardita,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Aplikasi yang saya gunakan namanya Al-Qur’an, aplikasi ini sering saya gunakan ketika saya kuliah. Pada saat saya ingin mencari ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan materi perkuliahan yang saya ikuti. Selain itu saya gunakan untuk mendengarkan murotal

58

Siti Khusnul Khatimah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09 Oktober 2020.

59 Winarni, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09

Oktober 2020. 60

Yetri Agrisiah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09 Oktober 2020.

Page 66: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

54

saat uzur (haid), agar saya dapat selalu menjaga hafalan saya.61

Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Siti Nurjanah,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Aplikasi yang digunakan adalah aplikasi Al-Qur’an Indonesia, aplikasi ini saya gunakan untuk mendengarkan murotal. Serta biasanya saya gunakan ketika perkuliahan tentang Tahfiz Al-Qur’an ketika saya lupa membawa Al-Qur’an, karena diwajibkan untuk seluruh mahasiswa membawa Al-Qur’an pada saat perkuliahan berlangsung.62 berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan,

tentang versi Al-Qur’an yang digunakan oleh mahasiswa

ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu dalam pendidikan agama

Islam ialah aplikasi Al-Qur’an digital yang ada pada playstore

ataupun IOS. Adapun aplikasi yang mereka gunakan diantaranya

yakni, aplikasi Al-Qur’an Indonesia, Al-Qur’an, Mesin Pencari

Sunnah, Qur’an For Android, Panduan Muslim. Mereka

biasanya menggunakan aplikasi tersebut di tempat-tempat

umum, seperti kelas, kantin, serta mereka gunakan juga ketika

sedang bepergian. Dengan adanya fitur-fitur seperti pengingat

waktu Shalat, mesin pencari baik terjemahan maupun per ayat.

Bahkan mereka gunakan sebagai muroja’ah maupun menghafal

dengan cara mendengarkan hasil rekaman para ulama-ulama

61

Mira Ardita, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09 Oktober 2020.

62

Siti Nurjanah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09 Oktober 2020.

Page 67: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

55

besar yang ada di dunia. Selain itu masih banyak fitur-fitur

lainnya yang mendukung para mahasiswa dalam pembelajaran

terutama tentang agama Islam.

3) Fitur Al-Qur’an Digital yang Digunakan

Hasil wawancara pada informan Siti Khusnul Khotimah,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“semua fitur saya suka, tapi fitur yang sering saya gunakan yaitu sesuai dengan kondisinya, ketika saya ingin menghafal menggunakan aplikasi Qur’an For Android yang tampilannya menyerupai mushaf ustmani. Ketika saya ingin membaca dan ingin mengetahui terjemahan dari suatu ayat, maka saya menggunakan aplikasi Al-Qur’an yang ada terjemahannya.”63 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Winarni, selaku

santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan bahwa :

“Fitur yang saya sukai adalah fitur kamus terjemah, karena fitur yang ada dalam aplikasi ini dapat membantu saya untuk mencari sebuah terjemahan, dengan menggunakan kata kunci baik per ayat maupun perkata.”64 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Yetri Agrisa,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Fitur yang saya sukai itu mendengarkan murotal yang berfungsi untuk menghafal dan muroja’ah, selanjutnya ada terjemahan Al-Qur’an yang saya gunakan ketika ingin mengetahui makna dari ayat yang saya baca.”65

63 Siti Khusnul Khatimah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu),

Wawancara 09 Oktober 2020. 64 Winarni, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09

Oktober 2020. 65 Yetri Agrisa, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09

Oktober 2020.

Page 68: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

56

Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Mira Ardita,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Penggunaannya lebih suka digunakan pada saat perkuliahan berlangsung, terus digunakan untuk mendengarkan murotal ketika sedang berada dalam keadaan berudzur.”66 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Siti Nurjanah,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Sebenarnya fitur-fiturnya sangat bagus, namun saya sering menggunakannya dengan kebutuhan saya. Misalnya saya ingin mencari ayat dan terjemahannya maka saya menggunakan fitur pencarian agar lebih mudah dan efisien.”67 Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan,

tentang fitur Al-Qur’an yang digunakan oleh mahasiswa

biasanya sesuai dengan kebutuhan, namun ada beberapa fitur

yang memang sering digunakan mahasiswa Ma’had Al-Jami’ah

yakni, fitur pencarian dan murotal. Karena dari fitur tersebut

sering digunakan dalam pembelajaran baik dalam kelas maupun

tidak. Serta dengan kedua fitur tersebut sangat membantu para

mahasiswa dalam melakukan pembelajaran di bidang agama

Islam.

66 Mira Ardita, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09

Oktober 2020. 67 Siti Nurjanah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 07

Oktober 2020.

Page 69: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

57

4) Penggunaan Al-Qur’an Digital Pertama kali.

Hasil wawancara pada informan Siti Khusnul Khotimah,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“saya menggunakan Aplikasi Al-Qur’an digital sejak awal saya mempunyai HP Android, sekitar semester dua tahun 2018, aplikasi Al-Qur’an digital sangat bagus, terutama untuk seorang muslim harus memiliki aplikasi ini di Handphone Nya. 68 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Mira Ardita,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Saya menggukan Al-Qur’an digital sejak tahun 2017, ketika awal-awal saya masuk perkuliahan.”69 Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan

tentang penggunaan Al-Qur’an Digital pertama kali pada

mahasiswa Ma’had IAIN Bengkulu sudah cukup lama yakni

pada tahun 2017. Penggunaannya dapat membantu para santri

dalam melakukan pendidikan. Al-Qur’an digital pertama kali

yang di terbitkan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia

pada tahun 2016, dalam proses penerbitannya membutuhkan

waktu yang lumayan cukup lama. Pada era saat ini Al-Qur’an

Digital banyak diminati dan digunakan oleh muslim di seluruh

dunia.

68

Siti Khusnul Khatimah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09 Oktober 2020.

69 Mira Ardita, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09

Oktober 2020.

Page 70: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

58

5) Ketertarikan menggunakan Al-Qur’an Digital.

Hasil wawancara pada informan Siti Khusnul Khotimah,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“yang membuat saya tertarik terhadap Al-Qur’an digital ini karena pada aplikasi Al-Qur’an digital tidak hanya mushaf digital saja tapi terdapat juga hal yang lain seperti Sirah Nabawi, kompas arah kiblat, dll.”70 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Yetri Agrisa,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“saya tertarik menggunakan Al-Qur’an digital karena dimana pun kita berada tanpa membawa mushaf, kita bisa terasa lebih dekat dengan Al-Qur’an.”71 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Mira Ardita,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Hal yang menarik dari aplikasi Al-Qur’an digital yaitu proses pencarian ayatnya lebih mudah, kita cukup mengetik kata kuncinya maka ayat yang kita cari akan muncul.”72 Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan

tentang ketertarikan menggunakan Al-Qur’an Digital yang di

tanggapi oleh narasumber yakni, penggunaannya cukup

membantu baik dalam belajar maupun menghafal dan

70

Siti Khusnul Khatimah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09 Oktober 2020.

71 Yetri Agrisiah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09

Oktober 2020. 72

Mira Ardita, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09 Oktober 2020.

Page 71: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

59

mengulang hafalan. Selain itu dengan adanya fitur-fitur yang

ada pada aplikasi Al-Qur’an Digital dapat mempermudah

mereka untuk menggunakannya. Dalam satu aplikasi terdapat

banyak fitur yang dapat disesuaikan dengan penggunanya, mulai

dari pencarian kata kunci, murotal, pengingat Shalat lima waktu,

sirah nabawiyah, dan masih banyak lagi.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi penulis dapat

menyimpulkan bahwa, penyerapan terhadap rangsangan atau objek

dari luar individu menurut mahasiswa terhadap Al-Qur’an digital,

bahwasannya Al-Qur’an digital itu digunakan dari kalangan orang-

orang yang baru mengerti manfaat teknologi. Selain itu Al-Qur’an

digital memiliki banyak fitur dan memberikan kemudahan terhadap

penggunanya. Fitur-fitur yang biasanya digunakan oleh mahasiswa

adalah fitur pencarian yang bisa mencari satu kata atau kalimat dari

ayat atau terjemahan Al-Qur’an, maka dari itu kata-kata yang kita

cari akan muncul. Selain penampilan Al-Qur’an digital yang

menyerupai mushaf ustmani juga membantu dan memudahkan

mahasiswa dalam menghafal serta muroja’ah.

Al-Qur’an digital digunakan untuk membantu dan menambah

tingkat ibadah mahasiswa. Aplikasi Al-Qur’an digital dirancang

sedemikian praktis serta memuat banyak sekali fitur keagamaan di

dalamnya, seperti MP3/murotal, tasbih digital, pengingat waktu

Shalat, hadist-hadist harian, pencarian perkata atau per ayat dan

lainnya. Dari banyak fitur yang diberikan sehingga ada respons dari

Page 72: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

60

indra mahasiswa yang membuat ketertarikan untuk menggunakan

aplikasi Al-Qur’an sesuai kebutuhan mereka. Selain itu dengan

adanya fitur yang dapat mempermudah mahasiswa dalam

pembelajaran agama Islam membuat mereka menggunakan aplikasi

tersebut, terutama dalam hal mencari sumber-sumber atau hukum-

hukum Islam.

b. Pengertian Atau Pemahaman Al-Qur’an Digital.

1) Penggunaan Al-Qur’an Digital bagi Mahasiswa

Hasil wawancara pada informan Siti Khusnul Khotimah,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Mempermudah kita untuk membaca Al-Qur’an pada saat kita berada ditempat umum, seperti kelas, kantin dan tempat-tempat umum lainya. Serta dilengkapi dengan fitur-fitur yang bermanfaat, selain itu aplikasi ini memiliki banyak faedah untuk selalu membaca Al-Qur’an. Saya biasanya menggunakan Qur’an For Android karena sudah sesuai dengan kebutuhan saya dalam menghafal Al-Qur’an, selain itu saya menggunakan aplikasi Al-Qur’an pedoman muslim. Karena memiliki fitur-fitur yang menarik seperti pengingat waktu Shalat dengan memberikan notifikasi suara adzan. Perbedaannya menurut saya lebih nyaman menggunakan mushaf Al-Qur’an dikarenakan jika menggunakan Al-Qur’an digital itu cahaya yang dipantulkan sangat terang dan dapat merusak mata. Serta bisa membuat pandangan pada mata tidak nyaman ketika terlalu lama menggunakannya.”73 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Winarni, selaku

santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan bahwa :

73

Siti Khusnul Khatimah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09 Oktober 2020.

Page 73: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

61

“Dalam perkembangan Al-Qur’an Digital memberikan kemudahan serta membantu penggunanya pada saat ingin membaca Al-Qur’an. Selain itu lebih efektif ketika dibawa bepergian kemanapun. Perbedaan dari keduanya terletak pada sudut pandangan mata, jika Al-Qur’an digital yang terletak pada Hand Phone itu terdapat radiasi yang bisa merusak mata, sehingga tidak efektif untuk digunakan terus menerus. Jika menggunakan mushaf Al-Qur’an pandangan mata akan terlihat lebih nyaman, dan tidak adanya radiasi yang dapat merusak mata ketika kita membacanya, serta nyaman digunakan ketika membaca dan menghafal.”74

Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Yetri Agrisa,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Menurut saya pribadi perkembangan Al-Qur’an Digital ini sangat bagus, dan sangat membantu sekali terutama bagi wanita yang sedang mengalami datang bulan. Karena dapat digunakan untuk muroja’ah hafalan ketika tidak diperbolehkan untuk memegang mushaf Al-Quran. Aplikasi yang saya gunakan adalah Qur’an For Android, karena ada salah seorang teman saya yang memberikan rekomendasi untuk menggunakan Al-Qur’an tersebut. Jika dalam segi membaca saya lebih nyaman menggunakan mushaf Al-Qur’an, karena bisa lebih fokus dan khusyuk pada saat membacanya. Sedangkan Al-Qur’an digital itu ketika saya menggunakannya tidak bisa fokus apa lagi ketika ada notifikasi Whatsapp

masuk, maka pandangan akan teralihkan pada Whatsapp bukan pada Al-Qur’an.”75 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Mira Ardita,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Menurut saya perkembangan Al-Qur’an digital ini sudah sangat cukup baik, karena dilengkapi oleh berbagai fitur yang mempermudah penggunanya dalam

74

Winarni, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09 Oktober 2020.

75 Yetri Agrisiah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09

Oktober 2020.

Page 74: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

62

melakukan sesuatu menggunakan Al-Qur’an Digital. Contohnya seperti saya ingin mencari ayat yang berkaitan dengan pendidikan maka saya hanya perlu menuliskan kata kuncinya saja, dan tidak harus membuka berlembar-lembar dan membaca ayat per ayat dalam Al-Qur’an. Kalau untuk membaca sama bagusnya, tapi jika untuk menghafal saya lebih suka menggunakan mushaf Al-Qur’an usmani.”76 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Siti Nurjanah,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Al-Qur’an Digital itu sangat simpel, dan mudah di bawa kemana-mana terutama aplikasi yang ada di Smart

Phone, karena perkembangan teknologi sehingga orang banyak menggunakan smartphone untuk memudahkan dalam menyelesaikan aktivitas dan kegiatan mereka. Maka dari itu banyak orang yang menggunakan aplikasi Al-Qur’an atau Al-Qur’an Digital sebagai alternatif mereka dalam membaca maupun menghafal. Saya menggunakan aplikasi Al-Qur’an Indonesia, awalnya saya pernah menggunakan aplikasi lain yang tampilannya per ayat dan perterjemaahan. Suatu ketika saya melihat teman yang menggunakan Al-Qur’an digital yang tampilannya menyerupai tampilan mushaf Al-Qur’an, kemudian saya tertarik untuk menggunkanya.”77 Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan

tentang pesan terhadap penggunaan Al-Qur’an Digital yakni,

dengan dilengkapinya fitur-fitur yang menarik dan belum ada di

dalam kitab Al-Qur’an biasa, sehingga Al-Qur’an digital mudah

untuk digunakan, dan dengan simpel dapat di bawa kemanapun

terutama jika sedang bepergian jauh. Al-Qur’an Digital juga

dilengkapi dengan berbagai fitur yang bermanfaat, baik dari sisi

76

Mira Ardita, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09 Oktober 2020.

77

Siti Nurjanah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09 Oktober 2020.

Page 75: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

63

keilmuan maupun dari sisi kebutuhan kita sebagai muslim.

Namun dengan banyaknya kelebihan dari Al-Qur’an Digital ada

beberapa kekurangan yang terdapat pada medianya yakni smart

phone yang mana hasil radiasi sinar yang dipantulkan atau di

berikan ke mata jika terlalu lama dapat merusak mata dan tidak

efektif jika untuk digunakan dalam jangka waktu panjang.

Selain itu ada beberapa orang yang tidak bisa fokus karena

iritasi dari sinarnya sehingga mata menjadi sakit.

2) Manfaat Penggunaan Al-Qur’an Digital.

Hasil wawancara pada informan Siti Khusnul Khotimah,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Manfaat Al-Qur’an Digital bagi saya adalah untuk membantu saya dalam membaca dan menghafal Al-Qur’an ketika berada ditempat umum tanpa harus membawa mushaf Al-Qur’an serta dapat digunakan di dalam keramaian seperti kelas, kantin dan tempat-tempat umum lainnya.”78 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Winarni, selaku

santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan bahwa :

“Manfaatnya yaitu mempermudah untuk menghafal dan membaca ketika berada ditempat umum. Selain itu Al-Qur’an digital memiliki fitur pengingat waktu Shalat dengan bunyi notifikasi suara azan dan ini sangat bermanfaat ketika kita berada di perjalanan. Selain itu Al-Qur’an digital mempermudah kita mencari terjemahan maupun ayat-ayat yang ingin kita ketahui.”79

78 Siti Khusnul Khatimah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu),

Wawancara 09 Oktober 2020. 79 Winarni, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09

Oktober 2020.

Page 76: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

64

Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Yetri Agrisa,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Manfaatnya menggunakan Al-Qur’an digital adalah dapat mempermudah saya dalam menghafal ataupun muroja’ah. Ketika saya ingin mengulang hafalan saya biasanya saya mendengarkan murotal yang tersedia dalam Al-Qur’an digital. Selain membaca hafalan kita akan lebih baik jika mendengarkannya.”80 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Mira Ardita,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Manfaatnya bagi saya yaitu membantu saya dalam pembelajaran perkuliahan. Biasanya saya menggunakan fitur pencarian ayat untuk menyelesaikan tugas kuliah serta membantu saya dalam menghafal dan mengulang hafalan saya ketika berada di dalam kelas.”81

Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Siti Nurjanah,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Saya menggunakan Al-Qur’an digital ketika saya berada di kelas pada saat jam perkuliahan, selain itu saya menggunakan Al-Qur’an digital untuk menghafal karena Al-Qur’an yang ada dalam handphone sangat praktis untuk dibawa kemana-mana.”82 Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan

tentang manfaat dari penggunaan Al-Qur’an Digital yakni Al-

80 Yetri Agrisiah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09

Oktober 2020. 81 Mira Ardita, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09

Oktober 2020. 82 Siti Nurjanah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 07

Oktober 2020.

Page 77: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

65

Qur’an Digital selain memilik fitur yang beragam juga memilik

manfaat yang sangat besar baik untuk mempermudah dalam

menghafal Al-Qur’an dengan cara membaca dan

mendengarkannya melalui rekaman murotal. Selain itu Al-

Qur’an Digital juga dapat membantu dalam menunjang

pendidikan agama seperti mencari ayat-ayat Al-Qur’an dengan

menggunakan kata kunci, ilmu tafsir, tajwid, sejarah, serta

tulisan-tulisan ilmiah tentang Islam, dan masih banyak lagi.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi penulis dapat

menyimpulkan bahwa, tentang pengertian dan pemahaman terhadap

perkembangan Al-Qur’an Digital bahwasannya Al-Qur’an digital itu

merupakan salah satu dampak dari perkembangan teknologi dari sisi

keagamaan. Perkembangannya berdampak positif bagi penggunanya,

karena penggunaan Al-Qur’an Digital ini mempermudah pengguna

untuk beribadah terutama untuk membaca dan menghafal Al-Qur’an.

Selain itu banyak sekali fitur-fitur yang ada pada Al-Qur’an Digital

sehingga pengguna cukup menginstal salah satu Al-Qur’an Digital,

pengguna sudah bisa memanfaatkan beberapa fitur yang ada di

dalamnya. Contohnya aplikasi pedoman muslim yang mana terdapat

beberapa fitur di dalamnya, diantaranya pemberitahuan hadist-hadist

harian, tasbih digital yang digunakan untuk berzikir dan masih

banyak fitur-fitur lainnya.

Mereka menggunakan Al-Qur’an digital dikarenakan sesuai

dengan kebutuhan mereka dalam menyelesaikan materi perkuliahan

Page 78: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

66

mereka. Sehingga menimbulkan rasa membutuhkan untuk

menggunakan Al-Qur’an digital tersebut baik dalam perkuliahan

maupun dalam hal menghafal Al-Qur’an. Setiap aplikasi memiliki

ciri dan kelebihannya masing-masing sesuai yang dibutuhkan oleh

penggunanya, diantaranya aplikasi Qur’an For Android yang

digunakan mahasiswa untuk menghafal Al-Qur’an karena

tampilannya seperti mushaf ustmani. Selain itu dalam Al-Qur’an

digital ada juga yang menggunakan fitur pencarian yang digunakan

untuk mencari suatu kata atau ayat yang ingin diketahui, selain itu

fitur murotal untuk mengulang menghafal, dan ada juga yang

menggunakan fitur kamus penterjemahan untuk mencari kosakata

bahasa arab untuk pembelajaran pada saat perkuliahan. Sehingga Al-

Qur’an Digital bermanfaat baik dalam hal beribadah maupun dalam

proses pembelajaran ilmu pendidikan Agama Islam.

c. Penilaian dan Evaluasi

1) Penilaian Terhadap Aplikasi Al-Qur’an Digital.

Hasil wawancara pada informan Siti Khusnul Khotimah,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Menurut saya pribadi Al-Qur’an digital sudah cukup bagus, selain itu Al-Qur’an digital cukup membantu saya dalam proses pembelajaran agama, dan bisa digunakan kapan pun.83

83

Siti Khusnul Khatimah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09 Oktober 2020.

Page 79: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

67

Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Winarni, selaku

santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan bahwa :

“Menurut saya Al-Qur’an digital itu sangat bagus karena dalam satu aplikasi terdapat beberapa fitur yang sangat bermanfaat. 84 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Yetri Agrisa,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Menurut saya aplikasi Al-Qur’an digital ini bagus sekali, karena sangat membantu saya dalam menghafal, membaca maupun mengulangi hafalan saya. Biasanya saya mengulangi hafalan dengan cara membacanya maupun dengan mendengarkan murotal-murotal yang sudah tersedia pada aplikasi tersebut.85 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Mira Ardita,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Menurut saya Al-Qur’an digital itu sudah bagus karena dalam keadaan tertentu dapat membantu saya bahkan setiap hanphone seorang muslim harus memiliki Al-Qur’an digital. Terkadang ketika ingin membaca Al-Qur’an ditempat umum takutnya dikatakan orang lain kita riya’.”86 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Siti Nurjanah,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

84

Winarni, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09 Oktober 2020.

85 Yetri Agrisiah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09

Oktober 2020. 86

Mira Ardita, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09 Oktober 2020.

Page 80: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

68

“Al-Qur’an digital itu lebih praktis, karena setiap orang mempunyai HandPhone Android sehingga mudah untuk di bawa kemanapun.”87 Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan

tentang penilaian terhadap aplikasi Al-Qur’an Digital, jawaban

dari narasumber sangat bagus untuk penilaiannya, karena selain

memiliki banyak fitur, Al-Qur’an Digital juga praktis dan

bermanfaat bagi penggunanya. Hanya dengan menggunakan

satu aplikasi mereka sudah bisa mendapatkan banyak layanan

yang sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Jadi tidak harus

memiliki banyak alat atau buku untuk melakukan pencarian

mengenai pembelajaran Agama Islam, namun cukup dengan

menggunakan satu aplikasi saja kita sudah dapat mengakses

dengan fitur-fitur yang ada di dalamnya.

2) Keunggulan dan kekurangan Al-Qur’an Digital.

Hasil wawancara informasi pada informan Siti Khusnul

Khotimah, selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu

menyatakan bahwa :

“Al-Qur’an digital mudah untuk dibawa kemana-mana, yang memudahkan kita saat sedang uzur atau tidak suci bisa membaca Al-Qur’an tanpa menyentuh mushaf. Kekurangan Al-Qur’an digital yaitu memerlukan memori handphone yang besar, karena semuanya harus di download dan harus di perbaharui.”88

87

Siti Nurjanah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09 Oktober 2020.

88 Siti Khusnul Khatimah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu),

Wawancara 09 Oktober 2020.

Page 81: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

69

Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Mira Ardita,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“keunggulan Al-Qur’an digital yaitu mudah dibawa kemana-mana, dan mudah digunakan dalam satu aplikasi terdapat beberapa fitur seperti murotal, penunjuk arah kiblat dan masih banyak lainnya. Untuk kekurangan Al-Qur’an digital yaitu berbeda keafdhalannya dengan membaca mushaf.”89 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Yetri Agrisa,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“selain mudah dibawa kemana-mana, Al-Qur’an digital juga bisa mendengar dan membacanya kapan saja dan dimana saja. Kekurangannya ada sebagian huruf dan harakat itu salah atau terlalu rapat jadi susah untuk membacanya.90 Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan

tentang keunggulan dan kekurangan Al-Qur’an Digital yakni,

Al-Qur’an Digital adalah sebuah aplikasi smart phone yang

dibuat untuk mempermudah umat Islam dalam menghafal dan

membaca Al-Qur’an. Al-Qur’an Digital memiliki banyak

kelebihan yakni selain mudah di bawa dan digunakan

dimanapun, kapan pun, serta kemanapun kita pergi tanpa harus

memakan banyak tempat. Jadi lebih praktis dan mudah untuk

membawanya. Selain itu banyak fitur yang terdapat dalam satu

aplikasi baik berupa penunjuk arah kiblat, pengingat adzan,

89

Winarni, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09 Oktober 2020.

90 Yetri Agrisiah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09

Oktober 2020.

Page 82: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

70

sirah nabawiyah, dan masih banyak lagi fitur-fitur yang bisa

digunakan dan nikmati oleh kita.

Sedangkan kekurangannya yakni terdapat beberapa

aplikasi yang penulisannya masih sulit di baca sehingga

menimbulkan banyak kesulitan ketika membacanya. Selain itu

harus menggunakan banyak biaya karena ada beberapa aplikasi

yang diharuskan mendownload terlebih dahulu fitur-fitur yang

ingin kita gunakan.

3) Harapan kedepannya terhadap perkembangan Al-Qur’an Digital.

Hasil wawancara pada informan Siti Khusnul Khotimah,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Harapan saya tingkatkan lagi fiturnya untuk mempermudah pengguna dalam menggunakan Al-Qur’an Digital misalnya ketika pengguna ingin mendengarkan murotal seharusnya tidak perlu mengunduh MP3nya terlebih dahulu.”91 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Winarni, selaku

santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan bahwa :

“Untuk harapan kedepanya, dalam Al-Qur’an Digital agar bisa menambahkan lebih banyak murotal dari suara imam-imam terutama imam-imam Indonesia.”92 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Yetri Agrisa,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

91 Siti Khusnul Khatimah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu),

Wawancara 09 Oktober 2020. 92 Winarni, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09

Oktober 2020.

Page 83: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

71

“Saya berharap di dalam Al-Qur’an Digital dapat di tambah berbagai macam Qori’ terutama yang ada di Indonesia. Karena untuk saat ini murotal Al-Qur’an Digital masih didominasi oleh Qori’ dari timur tengah.”93 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Mira Ardita,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

“Harapan saya untuk kedepannya untuk Al-Qur’an digital terutama, terutama di fitur murotalnya ditambah oleh Qori’ dan Qoriah Indonesia terutama dikalangan anak-anak.”94 Pernyataan senadapun dinyatakan oleh Siti Nurjanah,

selaku santri Ma’had Al-Jami’ah IAIN Bengkulu menyatakan

bahwa :

Harapannya saya untuk Al-Qur’an digital ini agar menjadi lebih bagus, dan mempermudah penggunanya agar tidak mengunduh MP3 murotal terlebih dahulu.”95

Berdasarkan hasil observasi yang penulis lakukan,

tentang harapan kedepannya terhadap perkembangan Al-Qur’an

Digital yakni meningkatkan lagi pelayanan dan fitur-fitur yang

ada di dalamnya, terutama dalam fitur murotalnya yang harus

mendownload terlebih dahulu sebelum kita mendengarkannya.

Sehingga membutuhkan banyak biaya dan penyimpanan. Selain

itu dalam fitur murotal yang biasanya hanya diisi oleh Qori’ dari

timur tengah, seharusnya Al-Qur’an digital juga menambahkan

para Qori’ yang berasal dari Indonesia. Karena lebih mudah

93 Yetri Agrisiah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09

Oktober 2020. 94 Mira Ardita, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09

Oktober 2020. 95 Siti Nurjanah, (Mahasantri Ma’had Al- Jami’ah IAIN Bengkulu), Wawancara 09

Oktober 2020.

Page 84: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

72

untuk dipelajari dalam hal membaca Al-Qur’an menggunakan

irama.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi, penulis dapat

menyimpulkan bahwa penilaian dan hasil evaluasi tentang Al-Qur’an

Digital yang memiliki nilai yang positif dari penggunanya. Selain dengan

fitur-fitur yang dapat memudahkan penggunanya Al-Qur’an Digital juga

praktis untuk dibawa kemana-mana tanpa harus memakan bayak tempat

dan beban. Selain itu Al-Quran Digital juga bisa menjadi alternatif bagi

para wanita yang sedang melaksanakan haid, ketika sedang pembelajaran

hukum-hukum Agama Islam yang berkaitan dengan Al-Qur’an.

Dalam Al-Qur’an Digital banyak sekali terkandung nilai-nilai

Islam yang mudah kita dapatkan hanya dengan mengakses fitur-fitur dari

Al-Qur’an Digital tersebut. Dan masih banyak lagi keunggulan dari Al-

Qur’an Digital tersebut. Walau banyak keunggulannya namun masih ada

kekurangan dari Al-Qur’an in, yakni kurang efektif jika digunakan dalam

jangka panjang, dan memakan banyak biaya. Harapan yang diinginkan

oleh penggunanya terutama mahasiswa Ma’had IAIN Bengkulu adalah

menambahkan para Qori’ untuk mengisi murotalnya, terutama Qori’ dari

Indonesia.

3. Analisis Penelitian

Bagaimana persepsi Mahasiswa Terhadap Al-Qur’an Digital dalam

Pendidikan Agama Islam? Berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis

lakukan, selanjutnya penulis melakukan analisis terhadap hasil penelitian

dalam bentuk deskriptif analisis yaitu, dengan cara menggambarkan data

Page 85: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

73

yang telah terkumpul sebagaimana adanya. Untuk menganalisis hasil

penelitian penulis perlu menginterpresentasikan sebuah kesan, pendapat,

atau pandangan sesuatu dari hasil wawancara penulis dengan beberapa

informan yang telah penulis laksanakan, yaitu: Bagaimana Persepsi

mahasiswa terhadap Al-Qur’an digital dalam pendidikan agama Islam.

Persepsi adalah sebagai suatu proses pengenalan atau identifikasi

sesuatu dengan menggunakan panca indera. Persepsi sendiri adalah

sebuah istilah yang sudah sangat familiar didengar dalam percakapan

sehari-hari. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata persepsi berarti

tanggapan (penerimaan) secara langsung dari sesuatu, serapan atau proses

seseorang mengetahui beberapa hal melalui panca inderanya.96 Menurut

Walgito persepsi merupakan suatu proses diterimanya stimulus oleh

individu melalui alat indera atau juga disebut proses sensoris, kemudian

diorganisasikan dan diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan

mengerti tentang apa yang diindera itu, dan proses ini disebut persepsi.97

Sedangkan pendidikan agama Islam Menurut Abdul Majid dan

Dian Andayani dalam buku Pendidikan Agama Islam Berbasis

Kompetensi bahwa Pendidikan agama Islam adalah upaya sadar dan

terencana dalam menyiapkan pesertadidik untuk mengenal, memahami,

menghayati, hingga mengimani, ajaran agama Islam, dibarengi dengan

tuntunan untuk menghormati penganut agama lain dalam hubungannya

dengan kerukunan antar umat beragama hingga terwujud kesatuan dan

96 Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: PT.Gramedia

PustakaUtama, 2008), h.106 97 Bimo Walgito, Pengantar Psikologi Umum, h.54

Page 86: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

74

persatuan bangsa. Dalam hal ini, pendidikan agama Islam merupakan

suatu aktivitas yang disengaja untuk membimbing manusia dalam

memahami dan menghayati ajaran agama Islam serta dibarengi dengan

tuntutan untuk menghormati penganut agama lain.

Menurut Azizy yang dikutip oleh Abdul Majid dan Dian

Andayani mengemukakan bahwa esensi pendidikan yaitu adanya proses

transfer nilai, pengetahuan, dan ketrampilan dari generasi tua kepada

generasi muda agar generasi muda mampu hidup. Oleh karena itu ketika

kita menyebut pendidikan agama Islam, maka akan mencakup dua hal (a)

mendidik siswa untuk berperilaku sesuai dengan nilai-nilai atau akhlak

Islam; (b) mendidik siswa-siswi untuk mempelajari materi ajaran Islam

subjek berupa pengetahuan tentang ajaran Islam.98

Adapun hasil temuan yang penulis temukan di lapangan, bahwa

ada tiga unsur pada persepsi mahasiswa terhadap Al-Qur’an digital dalam

pendidikan agama Islam, sebagai berikut:

1. Penyerapan Terhadap Al-Qur’an Digital dalam Pendidikan Agama

Islam.

Rangsang atau objek yang diserap dan diterima oleh panca

indera, baik penglihatan, pendengaran, perabaan, pencium, dan

pengecap secara sendiri-sendiri maupun bersama-sama.99 Dalam

konteks penelitian ini, penyerapan terhadap Al-Qur’an Digital dalam

pendidikan agama Islam adalah penggunaan aplikasi Al-Qur’an

98 Elihami & Abdullah Syahid, Penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

Dalam Membentuk Karakter Pribadi Yang Islami, Jurnal Edumaspul, 2 (1), 2018, h.84 99 BimoWalgito, Pengantar Psikologi Umum, h. 55

Page 87: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

75

Digital untuk melakukan pembelajaran di kelas dapat disesuaikan

dengan fitur-fitur yang ada dalam aplikasi tersebut.

Selain mempermudah aplikasi Al-Qur’an Digital juga menjadi

sebuah tempat atau wadah untuk pembelajaran pendidikan Agama

Islam, yang di dukung oleh fitur kajian sirah Nabawiyah, hukum

Tajwid, Tafsir, artikel-artikel yang mengkaji tentang Islam, dan masih

banyak lagi fitur-fitur lainya yang berkaitan dengan pendidikan agama

Islam. Al-Qur’an Digital digunakan oleh mahasiswa sebagai bahan

rujukan dalam proses perkuliahan terutama dalam bidang Agama

Islam.

2. Pengertian atau Pemahaman Terhadap Al-Qur’an Digital dalam

Pendidikan Agama Islam.

Pemahaman adalah suatu gambaran atau kesan yang ada di

dalam otak kemudian gambaran tersebut di organisir dan digolongkan,

dibandingkan, serta diinterpretasi sehingga terbentuk pengertian dan

pemahaman.100 Dalam konteks ini pengert ian atau pemahaman

terhadap Al-Qur’an Digital dalam pendidikan Agama Islam adalah

dengan berkembangnya teknologi, Al-Qur’an mulai menyesuaikan

agar pemahaman tentang nilai-nilai pendidikan Agama Islam tetap

terjaga. Selain itu menimbulkan efek yang besar terhadap peradaban

Islam dan memberikan kemudahan bagi penggunanya.

Pengguna Al-Qur’an Digital menyesuaikan fungsi dan manfaat

untuk melakukan proses pembelajaran Agama Islam. Sehingga

100 BimoWalgito, Pengantar Psikologi Umum, h.55

Page 88: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

76

pemahaman tersebut berubah menjadi sebuah jalan dalam menerapkan

suatu nilai yang terkandung didalam-Nya, yakni menerapkan yang ada

pada Al-Qur’an Digital terhadap diri kita dalam membentuk moral

yang sesuai dengan Pendidikan Agama Islam.

Dalam pendidikan agama Islam kita belajar tentang aqidah dan

akhlak yang mengatakan bahwa tuhan itu satu yaitu Allah SWT.

Dalam konteks tersebut kita bisa menggunakan Al-Qur’an digital

sebagai alat pencarian ayat yang menjelaskan bahwa tuhan itu satu

beserta tafsirnya.

3. Penilaian atau Evaluasi Terhadap Al-Qur’an Digital dalam Pendidikan

Agama Islam.

Penilaian adalah sesuatu yang terbentuk dari pemahaman

individu yang membandingkan antara yang satu dengan yang lain

sehingga memperoleh kriteria yang dimiliki secara subjektif, serta

hasil akhir dari penyerapan dan pemahaman.101

Dalam konteks ini penilaian atau evaluasi terhadap Al-Qur’an

Digital dalam pendidikan Agama Islam adalah penilaian yang

dimilikinya terhadap pendidikan agama Islam sanggatlah positif,

dengan banyak sekali kelebihan yang dimiliki oleh Al-Qur’an digital,

baik itu secara kasat mata atau tidak. Keunggulan yang sangat

dirasakan dari penggunaan Al-Qur’an digital yakni memudahkan

penggunanya untuk melakukan pembelajaran dan hafalan secara

praktis serta menghemat beban dan tempat.

101 BimoWalgito, Pengantar Psikologi Umum, h.55

Page 89: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

77

Kekurangan dari Al-Qur’an digital ialah tidak bisa digunakan

dalam jangka waktu yang panjang karena Al-Qur’an digital

menggunakan media hanphone, ketika kita menggunakannya terlalu

lama maka akan merusak kesehatan mata dan ada beberapa dari

mereka yang tidak bisa fokus serta terlalu lama melihat layar

smartphone. Sedangkan harapan dengan adanya Al-Qur’an digital

terhadap pendidikan agama Islam dibidang dunia teknologi yaitu

memberitahu bahwasannya Islam saat ini dalam dunia pendidikan

sudah mengalami perkembangan dan kemajuan serta dapat

memotivasi para ilmuan-ilmuan muda Islam lainnya untuk

mengembangkan dan menjaga agama Islam agar bisa maju seperti

dinasti Abasyiah pada masa lalu.

Page 90: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

78

BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan hasil penelitian yang penulis lakukan

mengenai persepsi mahasiswa terhadap Al-Qur’an digital dalam pendidikan

agama Islam, dapat diambil kesimpulan bahwa ada tiga indikator penting

yang menimbulkan persepsi seseorang terhadap sebuah objek, yakni;

penyerapan terhadap rangsangan atau objek dari luar individu. Dimana dalam

hal ini Al-Qur’an digital yang menjadi objeknya, sehingga timbullah

penyerapan rangsangan dari penggunaan aplikasi Al-Qur’an digital.

Mahasiswa menggunakan Al-Qur’an digital karena sesuai dengan kebutuhan

mereka. Dalam aplikasi Al-Qur’an digital terdapat fitur-fitur islami yang

sangat bermanfaat bagi mereka, seperti tampilan Al-Qur’an digital yang

menyerupai mushaf Al-Qur’an pojok yang digunakan saat mereka menghafal,

selain itu fitur murotal yang bisa diputar kapan saja, fitur petunjuk arah kiblat

yang bisa mereka gunakan ketika ingin Shalat pada saat lagi bepergian, dan

masih banyak lainnya.

Hal penting selanjutnya yaitu pengertian dan pemahaman terhadap

Al-Qur’an digital. Yang mana adanya faktor external yang mengakibatkan

seseorang dapat memahami nilai-nilai Islam melalui Al-Qur’an digital. Dalam

hal ini mahasiswa paham terhadap manfaat dari penggunaan Al-Qur’an

digital. Pada saat ini aplikasi Al-Qur’an digital harus dimiliki oleh setiap

muslim karena fitur-fiturnya sesuai dengan kebutuhan sebagai seorang

Page 91: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

79

muslim. Banyak sekali manfaat dari Al-Qur’an digital seperti memberi

pemahaman ilmu tajwid, berzikir, dan lainnya.

Selanjutnya penilaian dan evaluasi terhadap Al-Qur’an digital

memiliki banyak sekali keunggulannya bagi pengguna, diantaranya mudah

dibawa pada saat bepergian selain itu mengingat kita ketika datangnya waktu

Shalat dan bisa digunakan saat wanita sedang haid. Al-Qur’an digital juga

memiliki kekurangan yaitu tidak bisa digunakan terlalu lama karena dapat

menyebabkan kerusakan pada mata dan kurang khusyuk’ dalam membaca Al-

Qur’an digital. Harapan kedepannya Al-Qur’an digital selalu

mengembangkan fitur-fitur dan mudah digunakan bagi seorang muslim.

B. SARAN

Saran penulis yang dapat utarakan, terutama ditujukan untuk

pengembang Al-Qur’an digital, agar dapat meningkatkan fiturnya, sesuai

dengan keinginannya yang hendak dicapai. Seperti aplikasi yang

mengembang banyak fitur tetapi ayat Al-Qur’an nya buram dan tidak jelas

sehingga membuat mata pembaca sakit, untuk apa, lebih baik fitur sedikit tapi

dapat membaca Al-Qur’an dengan jelas.

Sementara untuk insan akademis, dapat memperkaya bahasanya

seputar topik penggunaan Al-Qur’an digital, agar kemudian memperkaya

rujukan masyarakat tentang bagaimana baiknya ketika dihadapkan pada Al-

Qur’an digital apakah memposisikannya sebagai mushaf atau

menganggapnya hanya sebagai aplikasi saja.

Page 92: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

80

DAFTAR PUSTAKA

Al-Kahil, Abdud Daim. 2010. Easy Metode Mudah Menghafal Al-Qur’an. Etoz Publishing

Aminudin. 2005. Pendidikan Agama Islam Untuk Perguruan Tinggi Umum. Bogor: Ghalia Indonesia.

Ammar, Abu & Abu Fatiah Al-Adnani. 2018. Negeri-Negeri Penghafal Al-

Qur’an. Solo: Al-Wafi.

Anwar, Khairul & Mushaddad. 2014. Status Al-Qur’an digital Dari Perspektif

Fiqh. Vol. 9 No 10.

Arsyad, Azhar. 2009 Media Pembelajara. Jakarta: PT raja Grafindo Persada.

Bahasa, Pusat. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Elihami & Abdullah Syahid. 2018. Penerapan Pembelajaran Pendidikan Agama

Islam Dalam Membentuk Karakter Pribadi Yang Islami. Jurnal Edumaspul, 2 (1).

Hidayat, Syarif. 2016. Al-Qur’an Digital (Ragam Pembahasan dan Masa Depan). Jurnal Studi Islam. Vol.1 No.1.

Irwanto. 2002. Psikologi Umum. Jakarta: PT. Prenhallindo.

Kholik, Abd. 2013. Legalitas Riwayat Asbab Al-Nuzul Telaah Historis Konteks

Turunnya Ayat Al-Qur’an. Jurnal Teologia. Vol.24 No.1.

Khon, Abdul Majid. 2013. Praktikum Qira’at: Keanehan Bacaan Al-Qur’an

Qira’at Ashim dari Hafash. Jakarta: Amzah.

Maesaroh,Siti. 2013. Peranan Metode Pembelajaran Terhadap Minat Dan

Prestasi Belajar Pendidikan Agama Islam. Jurnal Kependidikan. Vol. 1.

Malcolm Hardy, Steve Heyes. 1988. Pengantar Psikoogi. Jakarta: Erlangga.

Masduki,Yusron. Sejarah Turunnya Al-Qur’an Penuh Fenomenal (Muatan Nilai-

nilai Psikologi Dalam Pendidikan). Medina-Te. Vol.16. No.1.

Moleong, Lexy. J . 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Rosdakarya. nilai Psikologi Dalam Pendidikan). Medina-Te, Vol.16, No.1, Juni 2017. h.40

Rahman, Abdul. Pendidikan Agama Islam Dan Pendidikan Islam - Tinjauan

Epistemologi Dan Isi – Materi. Jurnal Eksis. Vol.8 No.1.

Rahmayani, Tati. 2018. Pergeseran Otoritas Agama dalam Pembelajaran Al-

Qur’an. Jurnal Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir. Vol.3, No.2.

Page 93: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

81

RI, Kementrian Agama. 2014. Al-QuAl-Qur’anran Dan Terjemahnya. Jakarta: Yayasan Penterjemah Al-Qur’an.

Ridwan. Fungsi Al-Qur’an dan Pentingnya membaca Al-Qur’an, diakses dari https://ridwan202.wordpress.com/2009/03/06/fungsi-al-qur’an-dan-pentingnya-membaca-al-qur’an/. pada tanggal 30 November 2019.

Shihab, Quraish. 2008. Sejarah dan Ulum Al-Qur’an. Jakarta: Pusataka Firdaus.

Shihab,Quraish. 1994. Membumikan Al-Qur’an: Fungsi dan Peran wahyu dalam

Kehidupan Masyarakat. Bandung: Mizan.

Siddieqy, Habsi. 1966. Ash Tafsir Al Bayan. Bandung: PT Al-Ma’arif.

Sugiono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suprayogo, Imam dan Thobroni. Metodologi Penelitian Sosial dan Agam.

Usman, Husaini. 2009. Metodologi Penelitian Sosial Edisi Kedua. Jakarta: Bumi Aksara.

Wahyudidn & M.Saifullah. 2013. Ulum Al-Qur’an, Sejarah dan

Perkembangannya. Jurnal Sosial Humaniora. Vol.6 No.1

Walgito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umum. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.

Page 94: PERSEPSI MAHASISWA MA’HAD AL-JAMI’AH IAIN BENGKULU ...

82

LAMPIRAN-LAMPIRAN