Persepsi
-
Upload
sunnii-sunnii -
Category
Education
-
view
339 -
download
3
description
Transcript of Persepsi
PERSEPSI Inti Komunikasi
Pengertian PersepsiPersepsi adalah pemikiran / penafsiran manusia terhadap suatu objek atau rangsangan guna memberikan gambaran dan pemahaman tentang lingkungan mereka
PENAFSIRAN ( INTERPRETASI ) ADALAH INTI PERSEPSIPENAFSIRAN ( INTERPRETASI ) ADALAH INTI PERSEPSI
Mengapa persepsi disebut inti komunikasi ?
Karena jika persepsi kita tidak akurat, tidak mungkin kita
dapat berkomunikasi dengan baik
Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antarindividu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi
Semakin tinggi derajat kesamaan persepsi antarindividu, semakin mudah dan semakin sering mereka berkomunikasi
Proses Persepsi1) Pengindraan (sensasi)Rangsangan yang kita terima akan dikirimkan ke otak lewat panca
indra untuk ditafsirkanPengindraan meliputi :• Penglihatan• Pendengaran• Penciuman• Sentuhan• Pengecapan
2) Perhatian (atensi)
Sebelum kita merespon atau menafsirkan suatu rangsangan, kita harus terlebih dulu memperhatikan rangsangan tersebut
Umumnya kita hanya dapat memperhatikan satu rangsangan saja secara penuh. Kalau kita memperhatikan 2 atau lebih rangsangan pada saat yang sama, kualitas perhatian kita pada rangsangan-rangsangan tersebut akan berkurang
Umumnya kita hanya dapat memperhatikan satu rangsangan saja secara penuh. Kalau kita memperhatikan 2 atau lebih rangsangan pada saat yang sama, kualitas perhatian kita pada rangsangan-rangsangan tersebut akan berkurang
3) Penafsiran (interpretasi)
Interpretasi dilakukan untuk merespon rangsangan yang diterima
Kita tidak dapat menginterpretasikan makna setiap objek secara langsung, melainkan dengan cara menginterpretasikan makna informasi yang mewakili objek tersebut
Kita tidak dapat menginterpretasikan makna setiap objek secara langsung, melainkan dengan cara menginterpretasikan makna informasi yang mewakili objek tersebut
1)Persepsi terhadap objek (lingkungan fisik)
Ciri-cirinya :
• yang dipersepsi adalah benda
•Rangsangan ditangkap oleh alat indera melalui benda-benda fisik
Misalnya: gel.cahaya, gel.suara
•Yang dilihat hanya sifat luar dari objek (tidak peduli terhadap
perasaan objek yang diamati)
•Objek tidak bereaksi kepada kita dan kita juga tidak memberikan
reaksi emosional kepada objek tersebut
•Objek relatif tetap
Persepsi manusia terbagi dua :
Faktor yang mempengaruhi persepsi terhadap lingkungan fisik :
• Latar belakang pengalaman
• Latar belakang budaya
• Latar belakang psikologis
Dalam mempersepsi lingkungan fisik, kita terkadang melakukan kekeliruanContoh: tongkat lurus yang dimasukkan ke dalam air tampak bengkok
2) Persepsi sosial
Persepsi sosial adalah proses menangkap arti objek-objek sosial dan
kejadian-kejadian yang kita alami dalam lingkungan kita
Ciri-cirinya :
• Yang dipersepsi adalah manusia
• Rangsangan disampaikan melalui lambang verbal dan nonverbal
• Menanggapi sifat-sifat luar dan dalam (perasaan, motif, harapan, dsb)
• Bersifat dinamis (selalu berubah-ubah)
Prinsip-prinsip dalam persepsi sosial:
1) Persepsi berdasarkan pengalaman
Pandangan kita terhadap dunia, lingkungan fisik, lingkungan sosial sangat bergantung pada pengalaman sosialisasi yang kita dapat
Ketiadaan pengalaman dalam menghadapi suatu objek jelas akan membuat seseorang menafsirkan objek tersebut berdasarkan dugaan semata, atau pengalaman yang mirip
Contoh: suku primitif yang belum pernah mengenal televisi akan menganggapnya sebagai sihir.
2) Persepsi bersifat selektif
Atensi kita pada suatu rangsangan merupakan faktor utama yang menentukan selektivitas kita atas rangsangan tersebut.
Setiap orang akan memperhatikan aspek berbeda dari objek yang mereka temui, sesuai dengan pengalaman masa lalu, keahlian, dan minatnya masing-masing
Setiap orang akan memperhatikan aspek berbeda dari objek yang mereka temui, sesuai dengan pengalaman masa lalu, keahlian, dan minatnya masing-masing
3) Persepsi bersifat dugaan
Dugaan diperlukan untuk membuat kesimpulan berdasarkan informasi yang tidak lengkap lewat pengindraan itu
Contoh: ketika kita melihat pesawat terbang di angkasa, kita tidak melihat awak dan penumpangnya, melainkan kita melihat pesawat terbangnya di angkasa yang menunjukkan bahwa setidaknya terdapat awak pesawat yang menerbangkan pesawat itu.
Contoh: ketika kita melihat pesawat terbang di angkasa, kita tidak melihat awak dan penumpangnya, melainkan kita melihat pesawat terbangnya di angkasa yang menunjukkan bahwa setidaknya terdapat awak pesawat yang menerbangkan pesawat itu
Contoh: ketika kita melihat pesawat terbang di angkasa, kita tidak melihat awak dan penumpangnya, melainkan kita melihat pesawat terbangnya di angkasa yang menunjukkan bahwa setidaknya terdapat awak pesawat yang menerbangkan pesawat itu
4) Persepsi bersifat evaluatif
Tidak ada persepsi yang bersifat objektif, karena pada dasarnya persepsi bersifat pribadi dan subjektif. Persepsi adalah proses kognitif psikologis dalam diri yang mencerminkan sikap, kepercayaan, nilai, dan pengharapan untuk memaknai objek persepsi.
Menurut Andrea L. Rich "Persepsi pada dasarnya mewakili keadaan fisik dan psikologis individu alih-alih menunjukkan karakteristik dan kualitas mutlak objek yang dipersepsi “
Menurut Andrea L. Rich "Persepsi pada dasarnya mewakili keadaan fisik dan psikologis individu alih-alih menunjukkan karakteristik dan kualitas mutlak objek yang dipersepsi “
5) Persepsi bersifat kontekstual
Konteks merupakan salah satu pengaruh paling kuat. Ketika kita melihat seseorang, suatu objek atau kejadian, konteks rangsangan sangat mempengaruhi struktur kognitif, pengharapan dan juga persepsi kita.
Dalam mengorganisasikan objek, yakni meletakkannya dalam suatu konteks tertentu, perlu menggunakan prinsip-prinsip berikut :
Prinsip pertama, struktur objek atau kejadian berdasarkan prinsip kemiripan atau kedekatan dan kelengkapan. Prinsip kedua, kita cenderung mempersepsi suatu rangsangan atau kejadian yang terdiri dari objek dan latar belakangnya.
Dalam mengorganisasikan objek, yakni meletakkannya dalam suatu konteks tertentu, perlu menggunakan prinsip-prinsip berikut :
• Prinsip pertama, struktur objek atau kejadian berdasarkanprinsip kemiripan atau kedekatan dan kelengkapan. • Prinsip kedua, kita cenderung mempersepsi suatu rangsangan atau kejadian yang terdiri dari objek dan latar belakangnya.
Dalam mengorganisasikan objek, yakni meletakkannya dalam suatu konteks tertentu, perlu menggunakan prinsip-prinsip berikut :
• Prinsip pertama, struktur objek atau kejadian berdasarkanprinsip kemiripan atau kedekatan dan kelengkapan. • Prinsip kedua, kita cenderung mempersepsi suatu rangsangan atau kejadian yang terdiri dari objek dan latar belakangnya.
C) PERSEPSI DAN BUDAYAPersepsi itu terikat oleh budaya (culture-bound). seperti Agama, ideologi, tingkat intelektualitas, tingkat ekonomi, pekerjaan, dan cita rasa sebagai faktor-faktor internal yang jelas mempengaruhi persepsi seseorang terhadap realitas.
Contoh persepsi menurut budaya:Orang Amerika berpandangan bahwa menyatakan pendapat secara terbuka adalah hal yang baik, sedangkan orang Jepang berpendapat bahwa kegemaran berbicara adalah kedangkalan.
Contoh persepsi menurut budaya:Orang Amerika berpandangan bahwa menyatakan pendapat secara terbuka adalah hal yang baik, sedangkan orang Jepang berpendapat bahwa kegemaran berbicara adalah kedangkalan.
Enam usur budaya menurut Larry A. Samovar dan Richard E. Porter :
1. Kepercayaan (beliefs), nilai (values), dan sikap (attitudes)
Kepercayaan adalah anggapan subjektif bahwa suatu objek atau peristiwa punya ciri atau nilai tertentu. Misalnya Tuhan itu Esa.
Nilai adalah komponen evaluatif dari kepercayaan kita, mencakup : kegunaan, kebaikan, estetika, dan kepuasan. Jadi nilai bersifat normatif, memberitahu suatu anggota budaya mengenai apa yang baik dan buruk, benar dan salah, dan sebagainya.
2. Pandangan dunia (worldview) Pandangan dunia adalah orientasi budaya terhadap tuhan, kehidupan, kematian, alam semesta, kebenaran, materi, dan isu-isu filosofis lainnya yang berkaitan dengan kehidupan.
Contohnya:Islam mempunyai pandangan bahwa manusia adalah khalifah, yakni wakil tuhan di bumi. Akan tetapi dalam pandangan barat, manusia adalah pusat atau pengendali alam, yang menguasai nasibnya sendiri.
Contohnya:Islam mempunyai pandangan bahwa manusia adalah khalifah, yakni wakil tuhan di bumi. Akan tetapi dalam pandangan barat, manusia adalah pusat atau pengendali alam, yang menguasai nasibnya sendiri.
3. Organisasi sosial (social organization)4. Tabiat manusia (human nature) Pandangan tentang siapa kita, bagaimana sifat atau watak kita,
juga mempengaruhi cara kita mempersepsi lingkungan fisik dan sosial kita.
Contohnya:Kaum muslim berpendapat bahwa manusia lahir dalam keadaan suci bersih, sedangkan golongan kristen percaya bahwa manusia mewarisi dosa Adam dan Hawa.
Contohnya:Kaum muslim berpendapat bahwa manusia lahir dalam keadaan suci bersih, sedangkan golongan kristen percaya bahwa manusia mewarisi dosa Adam dan Hawa.
5. Orientasi kegiatan (activity orientation) Aspek lain yang mempengaruhi persepsi adalah pandangan
seseorang tentang aktivitas. Orientasi ini paling baik dianggap sebagai suatu rentang siapa seseorang hingga apa yang dilakukan orang tersebut.
Contohnya :Dalam budaya-budaya tertentu, di Timur khususnya, seseorang itu (raja,anak presiden, pejabat, keturunan ningrat, bergelar) lebih penting daripada apa yang dilakukannya. Sedangakan di Barat, justru apa yang telah dilakukan seseorang (prestasinya) jauh lebih penting daripada siapa dia.
Contohnya :Dalam budaya-budaya tertentu, di Timur khususnya, seseorang itu (raja,anak presiden, pejabat, keturunan ningrat, bergelar) lebih penting daripada apa yang dilakukannya. Sedangakan di Barat, justru apa yang telah dilakukan seseorang (prestasinya) jauh lebih penting daripada siapa dia.
6. Persepsi tentang diri dan orang lain (perception of self and others) Dalam suatu budaya bisa saja memiliki kecenderungan individualis
dan kolektivis. Hanya saja seperti orientasi kegiatan, salah satu biasanya lebih menonjol.
Contohnya:Masyarakat kolektivis keterikatan pada kelompok lebih kuat daripada keterikatan antarindividu. Sedangkan orang individualis kurang terikat pada kelompoknya, mereka lebih membanggakan prestasi pribadi daripada nama keluarga dan sebagainya.
Contohnya:Masyarakat kolektivis keterikatan pada kelompok lebih kuat daripada keterikatan antarindividu. Sedangkan orang individualis kurang terikat pada kelompoknya, mereka lebih membanggakan prestasi pribadi daripada nama keluarga dan sebagainya.
F) KEKELIRUAN DAN KEGAGALAN PERSEPSI
1. Kesalahan atribusi Atribusi adalah proses internal dalam diri kita untuk memahami penyebab perilaku orang lain. Contohnya orang yang tampak rajin bekerja boleh jadi bukan karena sifatnya yang rajin, melainkan karena selalu diawasi atasannya. Kesalahan atribusi bisa terjadi ketika kita salah menafsir makna pesan si pembicara. Contohnya: ketika seseorang tersenyum apakah ia ramah, menggoda, menyindir, atau sinis.
2. Efek haloEfek halo (halo effect) adalah kesalahan persepsi yang merujuk pada
fakta bahwa begitu kita membentuk kesan menyeluruh mengenai seseorang, kesan yang menyeluruh ini cenderung menimbulkan efek yang kuat atas penilaian kita akan sifat-sifatnya yang spesifik.
Contohnya:Banyak orang Indonesia terutama para pengagum Gus Dur menilai bahwa Gus Dur akan menjadi presiden RI yang sukses, tetapi nyatanya Gus Dur tidak dapat berkomunikasi dengan bawahannya dan dengan rakyat. Akhirnya Gus Dur dilengserkan oleh DPR.
Contohnya:Banyak orang Indonesia terutama para pengagum Gus Dur menilai bahwa Gus Dur akan menjadi presiden RI yang sukses, tetapi nyatanya Gus Dur tidak dapat berkomunikasi dengan bawahannya dan dengan rakyat. Akhirnya Gus Dur dilengserkan oleh DPR.
3. StereotipKesulitan komunikasi akan muncul dari penstereotipan (stereo-typing), yakni menggeneralisasikan orang-orang berdasarkan sedikit informasi dan membentuk asumsi mengenai mereka berdasarkan keanggotaan mereka dalam kelompok.
Contoh stereotiping antara lain:• Laki- laki bepikir logis• Wanita bersikap emosional
4. PrasangkaPrasangka adalah suatu kekeliruan persepsi terhadap orang yang berbeda.
Richard W. Brisilin mendefinisikan prasangka sebagai sikap tidak adil, menyimpang atau tidak toleran terhadap sekelompok orang.
Richard W. Brisilin mendefinisikan prasangka sebagai sikap tidak adil, menyimpang atau tidak toleran terhadap sekelompok orang.
5. Gegar BudayaLundstedt mengatakan bahwa gegar budaya adalah suatu bentuk ketidakmamapuan menyesuaikan diri (personality mal-adjustment) yang merupakan suatu reaksi terhadap upaya sementara yang gagal untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan orang-orang baru.
Peter S. Alder mengemukakan lima tahap dalam pengalaman transisional yakni:
• kontak• disentegrasi• reintegrasi• otonomi• independensi
Thank YouThank You