persebaran penduduk

9
PERSEBARAN PENDUDUK Konsep Persebaran penduduk atau disebut juga distribusi penduduk menurut tempat tinggal dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu persebaran penduduk secara geografis dan persebaran penduduk secara administratif, disamping itu ada persebaran penduduk menurut klasifikasi tempat tinggal yakni desa dan kota. Secara geografis, penduduk Indonesia tersebar di beberapa pulau besar dan pulau-pulau atau kepulauan. Secara administratif (dan politis), penduduk Indonesia tersebar di 33 propinsi, yang mempunyai lebih dari 440 kabupaten dan kota.

description

materi statistika

Transcript of persebaran penduduk

Page 1: persebaran penduduk

PERSEBARAN PENDUDUK

Konsep

Persebaran penduduk atau disebut juga distribusi penduduk

menurut tempat tinggal dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu

persebaran penduduk secara geografis dan persebaran penduduk

secara administratif, disamping itu ada persebaran penduduk

menurut klasifikasi tempat tinggal yakni desa dan kota.

Secara geografis, penduduk Indonesia tersebar di beberapa

pulau besar dan pulau-pulau atau kepulauan.

Secara administratif (dan politis), penduduk Indonesia tersebar

di 33 propinsi, yang mempunyai lebih dari 440 kabupaten dan

kota.

Page 2: persebaran penduduk

Kegunaan

Permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan persebaran

penduduk secara geografis sejak dahulu hingga sekarang adalah

persebaran atau distribusi penduduk yang tidak merata antara

Jawa dan luar Jawa.

Penyebab utamanya adalah keadaan tanah dan lingkungan yang

kurang mendukung bagi kehidupan penduduk secara layak.

Ditambah lagi, dengan kebijakan pembangunan di era orde baru

yang terkonsentrasi di pulau Jawa, yang menyebabkan banyak

penduduk yang tinggal di luar pulau Jawa bermigrasi dan

menetap di pulau Jawa.

Page 3: persebaran penduduk

Ini menyebabkan kepadatan pulau Jawa jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan kepadatan penduduk di pulau-pulau lain.

Informasi tentang distribusi penduduk secara geografis dan

terkonsentrasinya penduduk di suatu tempat memungkinkan

pemerintah mengatasi kepadatan penduduk, yang umumnya

disertai dengan kemiskinan, dengan pembangunan dan program-

program untuk mengurangi beban kepadatan penduduk atau

melakukan realokasi pembangunan di luar Jawa atau realokasi

penduduk untuk bermukim di tempat lain.

Page 4: persebaran penduduk

Indikator Persebaran Penduduk.

Kepadatan penduduk berkaitan dengan daya dukung (carrying

capacity) suatu wilayah.

Indikator yang umum dipakai adalah Rasio Kepadatan Penduduk

(density ratio), yaitu rasio yang menyatakan perbandingan

antara banyaknya penduduk terhadap luas wilayah atau berapa

banyaknya penduduk per kilometer persegi pada tahun tertentu.

Page 5: persebaran penduduk

Rasio Kepadatan Penduduk =

Jumlah Penduduk

Luas Wilayah (km2)

Page 6: persebaran penduduk

Contoh:

Indonesia pada tahun 2000 dengan luas wilayah 1.937.179

km2 mempunyai jumlah penduduk sebanyak 205.843.300 orang.

Dengan menggunakan rumus Rasio Kepadatan Penduduk

diperoleh angka pada tahun 2000 sebesar 109. Artinya, tiap

km2 wilayah Indonesia dihuni oleh 109 orang penduduk.

Bila dibandingkan dengan kepadatan penduduk menurut

pulau/propinsi, kepadatan nasional masih lebih rendah

dibandingkan pulau Jawa, yaitu 951 pada tahun 2000.

Page 7: persebaran penduduk

Di wilayah DKI terdapat kecamatan atau kelurahan dengan

kepadatan penduduk diatas 15.000 orang per km2. Wilayah

padat ini tentunya memerlukan perhatian pemerintah

sehubungan dengan kelayakan dan martabat hidup

penduduknya.

Page 8: persebaran penduduk

Sumber:

Proyeksi Penduduk Indonesia 2000-2025

2000 2005 2010 2015 2020 2025

11 NANGGROE ACEH DARUSSALAM 1.92 1.84 1.76 1.68 1.61 1.54

12 SUMATERA UTARA 5.68 5.68 5.66 5.62 5.57 5.51

13 SUMATERA BARAT 2.07 2.01 1.94 1.90 1.83 1.77

14 RIAU 2.41 2.79 3.20 3.63 4.10 4.60

15 JAMBI 1.17 1.21 1.25 1.28 1.31 1.33

16 SUMATERA SELATAN 3.03 3.08 3.13 3.17 3.21 3.25

17 BENGKULU 0.71 0.74 0.76 0.79 0.81 0.84

18 LAMPUNG 3.28 3.33 3.36 3.38 3.40 3.41

19 BANGKA BELITUNG 0.44 0.44 0.45 0.45 0.45 0.45

31 DKI JAKARTA 4.08 3.97 3.85 3.70 3.55 3.39

32 JAWA BARAT 17.42 17.82 18.23 18.61 18.97 19.30

33 JAWA TENGAH 15.22 14.55 13.90 13.28 12.70 12.13

34 D. I. YOGYAKARTA 1.52 1.50 1.47 1.45 1.42 1.38

35 JAWA TIMUR 16.95 16.22 15.53 14.88 14.25 13.61

36 BANTEN 3.95 4.25 4.57 4.90 5.26 5.62

51 BALI 1.54 1.54 1.54 1.53 1.52 1.51

52 NUSA TENGGARA BARAT 1.95 1.99 2.01 2.04 2.06 2.08

53 NUSA TENGGARA TIMUR 1.86 1.88 1.89 1.90 1.90 1.90

61 KALIMANTAN BARAT 1.96 2.00 2.04 2.08 2.10 2.13

62 KALIMANTAN TENGAH 0.90 0.98 1.05 1.11 1.18 1.25

63 KALIMANTAN SELATAN 1.45 1.48 1.50 1.52 1.54 1.56

64 KALIMATAN TIMUR 1.20 1.28 1.37 1.45 1.53 1.61

71 SULAWESI UTARA 0.98 0.98 0.98 0.97 0.96 0.96

72 SULAWESI TENGAH 1.06 1.10 1.13 1.16 1.20 1.23

73 SULAWESI SELATAN 3.92 3.87 3.82 3.77 3.72 3.67

74 SULAWESI TENGGARA 0.89 0.95 1.01 1.07 1.13 1.19

75 GORONTALO 0.41 0.40 0.39 0.38 0.37 0.36

81 MALUKU 0.57 0.58 0.59 0.60 0.61 0.62

82 MALUKU UTARA 0.40 0.41 0.42 0.43 0.44 0.44

94 PAPUA 1.08 1.15 1.21 1.26 1.31 1.35

100.00 100.00 100.00 100.00 100.00 100.00INDONESIA

PROVINSITAHUN

PERSEBARAN PENDUDUK MENURUT PROPINSI, TAHUN 2000-2025 (%)

Page 9: persebaran penduduk

TERIMA KASIH