Persatuan Aktuaris Indonesia, diolah BISNIS/TUTUN...

1

Transcript of Persatuan Aktuaris Indonesia, diolah BISNIS/TUTUN...

Page 1: Persatuan Aktuaris Indonesia, diolah BISNIS/TUTUN PURNAMAbigcms.bisnis.com/file-data/1/1550/dfc417b1_Des15-UnitedTractorsTbk.pdfaktuaria dari Singapura dan Malaysia sudah melebihi

21Jumat, 26 Februari 2016 A S U R A N S I & P E M B I A Y A A N

JAKARTA — PT Tas-pen (Persero) me nya lur-kan total klaim untuk Ja minan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Ke -matian kepada apa-ratur sipil negara se -besar Rp131,87 miliar pada periode Juli 2015--Februari 2016.

Direktur Utama Tas-pen Iqbal Latanro me -ngatakan dari total pem -bayaran klaim sebe sar Rp131,87 miliar, dana Rp131,3 miliar di sa -lurkan kepada 3.903 apa ratur sipil negara (ASN) untuk Jaminan Ke matian (JKM), se-dang kan Rp575 miliar di salurkan untuk Ja -minan Kecelakaan (JKK) kepada 12 ASN.

Dia menuturkan fa-silitas JKK-JKN dibe-rikan Taspen kepada 4,4 juta peserta aktif. Terselenggaranya JKK-JKN juga turut berdam-pak positif terhadap pendapatan premi. Pada tahun lalu, perseroan berhasil membukukan premi Rp6,68 triliun atau 106,7% dari target RKAP 2015 yaitu Rp6,26 triliun.

Iqbal mengatakan skema iuran untuk fasi litas JKK-JKN diba-yar kan langsung dari APBN untuk ASN lem-baga pemerintah atau kementerian pusat. Ada-pun ASN di tingkat pe -merintah daerah iuran-nya dibayarkan dari APBD.

“Sampai saat ini ma sih ada pemerintah daerah yang belum mem ba-yar kan iuran kepada Taspen, sehingga selama iuran belum masuk maka Taspen tidak akan membayarkan klaim-nya,” kata Iqbal di sela-sela sosialisasi nasional JKK-JKN kepada ASN, Kamis (25/2). (Fitri

Sartina Dewi)

Oktaviano D.B. [email protected]

Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Yasril Y. Rasyid menjelaskan hal itu harus didorong Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam negoisasi di tingkat regional terkait dengan implementasi Masyarakat Ekonomi Asean khususnya sektor perasuransian.

Menurutnya, jumlah tenaga aktuaris di Indonesia masih minim. Sebaliknya, pasokan aktuaris dari negara tetangga dengan industri asuransi relatif lebih maju seperti Singapura dan Malaysia, sangat banyak.

“Kami usulkan tidak dibuka dulu karena akan banyak datang tenaga aktuaria dari Singapura dan Malaysia sudah melebihi demand di negara asalnya,” katanya kepada Bisnis, Senin (22/2).

Jika integrasi profesi aktuaris

langsung diterapkan, Yasril meyakini kesempatan Indonesia untuk bersaing semakin sulit. Hal ini memicu ketidakseimbangan persaingan pasar asuransi di kawasan Asia Tenggara.

Dia menuturkan saat ini asosiasi memetakan dan meninjau kembali kesiapan profesi teknis di bidang asuransi. “Mana yang sudah siap? Nanti kami lakukan diskusi bersama seluruh stake holders. Namun, kami minta ada pentahapan dan berlaku mulai 2020,” katanya.

USULANKesiapan tenaga ahli di industri

asuransi menjadi salah satu poin usulan AAUI yang diminta memberikan masukan kepada OJK.

Usulan itu akan dibahas bersama regulator negara lain se-Asia Tenggara dalam waktu dekat.

Selain tenaga ahli, AAUI juga berharap integrasi asuransi marine, aviation, dan transportation (MAT) dilakukan secara bertahap.

Regulator industri asuransi di Asia Tenggara telah menyepakati pem ben-tukan Asean Insurance Forum (AIF) untuk mendorong integrasi sektor tersebut sejalan dengan berlakunya MEA.

Lembaga yang akan mengawal pe ngembangan liberalisasi khusus in dustri asuransi di kawasan Asia Tenggara ini dicetuskan saat per-helatan Asean Insurance Regu lators’ Meeting (AIRM) ke-18 di Kamboja, pada akhir Oktober 2015.

AIF direncanakan mulai bekerja pada awal 2016 untuk menentukan peta jalan pengembangan liberalisasi asuransi di Asia Tenggara.

Adapun, Persatuan Aktuaris Indo-nesia (PAI) mencatat hingga awal tahun ini baru memiliki 399 anggota. Dari jumlah tersebut, sebanyak 206 anggota telah meraih gelar Aktuaris atau Fellow of the Society of Actuaries of Indonesia (FSAI), sedangkan 193 anggota lainnya masih bersta tus sebagai Ajun Aktuaris atau Asso cia te of the Society of Actuaries of Indo-nesia (ASAI).

Mayoritas aktuaris tersebut bekerja di industri asuransi jiwa, yakni sebanyak 142 anggota fellow dan 99 anggota associate. Sebanyak 57 anggota fellow dan 82 anggota asso-ciate tercatat bekerja di luar industri asuransi jiwa dan asuransi umum. Kebanyakan dari mereka bekerja di perusahaan konsultan aktuaria. Adapun industri asuransi umum hanya dilayani tujuh anggota fellow dan 12 anggota associate dari PAI.

“Sekitar 60% dari seluruh anggota bekerja di industri asuransi jiwa,” kata Ketua Umum PAI Rianto Ahmadi Djojosugito.

Menurutnya, peningkatan pro-duk si asosiasi aktuaris fellow dan associate tetap menjadi solusi utama untuk mencukupi kebutuhan in-dustri jangka panjang. Di samping itu, utilisasi aktuaris di luar industri asu ransi jiwa dan asuransi umum juga perlu dilakukan ketimbang me-man faatkan tenaga ahli aktuaria dari luar negeri.

JAKARTA — Pelaku usaha modal ventura lokal menilai masuknya sejumlah perusahaan asing yang menggarap start-up di Indonesia bukan merupakan ancaman, melainkan justru membuka peluang lebih lebar.

Ketua Terpilih Asosiasi Modal Ven-tura Indonesia (AMVI) Andi Bu chari mengatakan masuknya per usahaan modal ventura asing menjadi peluang terbentuknya kerja sama melalui skema dana ventura atau venture fund yang ditujukan un tuk pengembangan bisnis start-up.

“Kami akan merangkul dan ber-harap bisa menjalin kerja sama de ngan PMV (perusahaan modal ven tura) asing. Sebab, PMV asing mung kin lebih kuat dari sisi per-modalan. Akan tetapi, PMV lokal lebih paham soal sektor-sektor pen-danaan,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (25/2).

Menurutnya, selain melalui skema venture fund, kerja sama juga dapat dilakukan dari sisi pengelolaan risiko bisnis serta transfer teknologi dan informasi. Dia mengatakan kehadiran PMV asing ke Indonesia akan menggairahkan industri modal

ventura di dalam negeri.“Jumlah UMKM (usaha mikro,

kecil, dan menengah) di Indonesia masih sangat besar, dan masih banyak yang belum terjangkau oleh modal ventura lokal maupun bank. Sehingga dengan masuknya modal ventura asing, kami harapkan penetrasi ke UMKM bisa lebih meningkat,” ujarnya.

Andi menyatakan pada tahun ini pembiayaan modal ventura dipre-diksi bisa bertumbuh 10%--15%. Ber dasarkan data yang dirilis Oto-ritas Jasa Keuangan (OJK), se-panjang 2015 industri modal ventura telah menyalurkan total pembiayaan atau penyertaan modal sebesar Rp6,88 triliun atau meningkat jika dibandingkan capaian pada 2014 yaitu Rp6,58 triliun.

Adapun, dari sisi aset, pada tahun lalu total aset PMV justru menurun 0,11% jika dibandingkan dengan 2014, yaitu dari Rp8,99 triliun menjadi Rp8,98 triliun.

Seperti diberitakan Bisnis sebe-lumnya, perusahaan modal ventura yang berbasis di Amerika Serikat Fenox Venture Capital (Fenox VC) berkomitmen menyalurkan

pendanaan dan pembinaan kepada start-up lokal melalui program akselerator.

Setiap start-up yang berhasil masuk ke dalam akselerator akan didanai US$50 juta. Dalam program tersebut, Fenox VC dan mitranya akan mendampingi pengusaha lokal untuk membangun bisnis dengan basis IT modern.

Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank II OJK Dumoly F. Pardede menyatakan otoritas masih mengkaji lebih jauh usulan pembentukan modal ventura yang dikhususkan bagi start-up.

Usulan tersebut merupakan masukan yang diberikan pada angle investor atau perusahaan modal ventura yang biasanya menjadi penyokong start-up bisnis pada tahap awal. Menurutnya, OJK telah berdis-kusi dengan para angel investor. Berdasarkan diskusi tersebut, angel investor meminta dibentuk venture capital khusus start-up.

Dumolly mengungkapkan terdapat dua investor asing asal Singapura dan Malaysia yang berencana mengaju-kan izin pendirian usaha modal ven-tura di Indonesia. (Fitri Sartina Dewi)

PENDANAAN START-UP

PMV Indonesia Siap Gandeng Asing

MEA SEKTOR ASURANSI

Pelaku Minta Integrasi Aktuaris DitundaJAKARTA — Para pelaku industri asuransi nasional meminta profesi aktuaris tidak dimasukkan terlebih dahulu dalam kesepakatan integrasi sektor asuransi

se-Asia Tenggara lantaran sumber daya di Indonesia masih minim.

Jumlah aktuaris di In-donesia masih minim.

AAUI minta ada penta-hapan integrasi aktuaris dan berlaku mulai 2020.

BISNIS/TUTUN PURNAMASumber: Persatuan Aktuaris Indonesia, diolah

Distribusi Aktuaris di Indonesia

Industri Aktuaris Fellow Aktuaris Associate

Asuransi Jiwa 142 99

Asuransi Umum 7 12

Di luar Asuransi 57 82

Taspen Bayar Klaim Rp131 Miliar

Menteri PAN RB Yuddy Chrisnandi (kedua kanan) bersama Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo (kanan) dan Direktur Utama Taspen Iqbal Latanro (ketiga kanan) meninjau stan Taspen saat acara sosialisasi nasional yang bertema Penyelenggaraan Program Jaminan Kecelakaan Kerja dan

Jaminan Kematian Bagi Aparatur Sipil Negara di Jakarta, Kamis (25/2). PT Taspen (Persero) sudah mulai membayar pertanggungan atau klaim dari program layanan jaminan kecelakaan kerja (JKK) dan jaminan kematian (JKM) sejak Juli 2015.

Bisnis/Abdullah Azzam

SOSIALISASI JAMINAN KECELAKAAN KERJA

pusdok
Typewritten Text
Bisnis Indonesia: 26 Februbari 2016