Persamaan Dan Perbedaan Auditor Independen Dan Auditor Internal

8
PERSAMAAN DAN PERPEDAAN AUDITOR INDEPENDEN DAN AUDITOR INTERNAL Kesamaan Auditor Independen dan Auditor Internal Ditinjau dari Standar Pekerjaan Lapangan dan Standar Pelaporannya: Keduanya sama-sama melaksanakan pekerjaan berdasarkan penugasan yang diberikan, dan dalam pelaksanaan tugas tersebut, juga menggunakan prosedur dan teknik audit yang sama. Keduanya melakukan pembandingan antara fakta-fakta yang dijumpai di pihak auditi dengan kriterianya. Keduanya bertujuan untuk memberikan rekomendasi guna perbaikan operasi manajemen auditi. Keduanya harus mempunyai latar belakang, pendidikan dan pengalaman di bidang akuntansi, keuangan dan manajemen. Keduanya harus membuat rencana pemeriksaan (Audit plan) dan program pemeriksaan (Audit program) secara tertulis. Semua prosedur pemeriksaan dan hasil pemeriksaan harus didokumentasikan secara lengkap dalam Kertas Kerja Pemeriksaan. Audit staff harus selalu melakukan continuing proffesional education/ pendidikan profesi berkelanjutan.

description

Persamaan dan Perbedaan Auditor Internal dan Eksternal

Transcript of Persamaan Dan Perbedaan Auditor Independen Dan Auditor Internal

PERSAMAAN DAN PERPEDAAN

Auditor Independen dan Auditor Internal

Kesamaan Auditor Independen dan Auditor Internal Ditinjau dari Standar Pekerjaan Lapangan dan Standar Pelaporannya:

Keduanya sama-sama melaksanakan pekerjaan berdasarkan penugasan yang diberikan, dan dalam pelaksanaan tugas tersebut, juga menggunakan prosedur dan teknik audit yang sama.

Keduanya melakukan pembandingan antara fakta-fakta yang dijumpai di pihak auditi dengan kriterianya.

Keduanya bertujuan untuk memberikan rekomendasi guna perbaikan operasi manajemen auditi.

Keduanya harus mempunyai latar belakang, pendidikan dan pengalaman di bidang akuntansi, keuangan dan manajemen.

Keduanya harus membuat rencana pemeriksaan (Audit plan) dan program pemeriksaan (Audit program) secara tertulis.

Semua prosedur pemeriksaan dan hasil pemeriksaan harus didokumentasikan secara lengkap dalam Kertas Kerja Pemeriksaan.

Audit staff harus selalu melakukan continuing proffesional education/ pendidikan profesi berkelanjutan.

Keduanya harus mempunyai audit manual sebagai pedoman dalam melaksanakan pemeriksaan dan harus memiliki Kode Etik serta pengendalian mutu.

Perbedaan Auditor Independen dan Auditor Internal Ditinjau dari Standar Pekerjaan Lapangan dan Standar Pelaporannya:

Auditor independen memberikan pendapat (opini) atas laporan keuangan yang diauditnya. Sedangkan auditor internal, tidak berhak memberikan pendapat atas laporan keuangan lembaga tempat dia bekerja. Karena tidak berhak memberikan pendapat (opini), audit oleh auditor internal sering disebut dengan istilah assurance saja.

Lazimnya, kegiatan auditor independen berhenti/selesai setelah menyerahkan laporan hasil audit kepada yang memberi penugasan. Sebaliknya, auditor internal, setelah menerbitkan laporan, harus melakukan pemantauan tindak lanjut yang dilakukan manajemen atas saran/rekomendasi yang diberikan sesuai hasil audit yang dituangkan dalam laporannya tersebut.

Auditor independen melakukan pekerjaan sebatas penugasan yang diberikan. Sedangkan auditor internal, di samping bertugas melakukan audit, juga diharapkan menjadi konsultan bagi institusi di lingkungan organisasi tempat dia bekerja.

Auditor internal posisinya sebagai pembantu pimpinan puncak (top management), institusi yang menjadi obyek auditnya sudah dapat diidentifikasi dengan jelas, sehingga kegiatan auditnya dapat direncanakan secara teratur. Sedangkan auditor independen bekerja berdasarkan pesanan, bahkan mungkin untuk mendapatkan pekerjaan dia harus memasarkan dirinya terlebih dahulu.

Selain itu Perbedaan Auditor Independen dan Auditor Internal Perusahaan dapat dijelaskan sbb:

Perbedaan

Auditor Independen

Auditor Internal

Hubungan Kerja

Para pemegang saham perusahaan menunjuk auditor eksternal untuk melakukan audit eksternal. Auditor ini biasanya independen terhadap perusahaan dan manajemen.

Perusahaan memperkerjakan individu-individu sebagai auditor internal untuk menilai efektifitas operasi manajemen. Mereka utamanya terkait dengan penilaian pengendalian internal perusahaan.

Pelaporan

Laporan auditor independen ditujukan untuk pemegang saham dan disajikan untuk pihak-pihak yang terkait di masyarakat luas

Laporan audit internal adalah merupakan hal yang rahasia yang ditujukan untuk direktur dan manajemen perusahaan.

Ruang Lingkup Pekerjaan

Untuk menghindari konflik kepentingan, eksternal audit tidak dapat melakukan pekerjaan diluar ruang lingkup pekerjaannya. Tujuan utamanya adalah untuk mem-verifikasi apakah laporan keuangan bebas dari salah saji dan memberikan pendapat yang wajar dan benar atas perusahaan.

Audit internal fokus pada aspek keuangan dan non keuangan perusahaan serta mendeteksi terjadinya kecurangan, menyediakan saran dan konsultansi atas pengendalian internaldan penilaian kinerja atas tata kelola manajemen danmengevaluasi strategi manajemen risiko perusahaan.

Tujuan

Untuk memberikan opini atas laporan keuangan perusahaan.

Internal audit memberikan nilai tambah bagi operasi perusahaan. Fungsi utamanya adalah memeriksa kepatuhan dan operasi perusahaan.

Sedangkan menurut Sawyers Internal Auditing 5th Ed. AdaptasiTwo Sides of Auditing Lal Balkaran (Internal Auditor, Back to Basics, October 2008), Perbedaan Auditor Independen dan Auditor Internal ditinjau dari standar pekerjaan lapangan dan standar pelaporan dapat dijelaskan sbb:

Perbedaan Misi

Tanggung jawab utama auditor independen adalah memberikan opini atas kewajaran pelaporan keuangan organisasi, terutama dalam penyajian posisi keuangan dan hasil operasi dalam suatu periode. Mereka juga menilai apakah laporan keuangan organisasi disajikan sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum, diterapkan secara konsisten dari periode ke periode, dan seterusnya. Opini ini akan digunakan para pengguna laporan keuangan, baik di dalam organisasi terlebih di luar organisasi, antara lain untuk melihat seberapa besar tingkat reliabilitas laporan keuangan yang disajikan oleh organisasi tersebut.

Sementara itu, tanggung jawab utama auditor internal tidak terbatas pada pengendalian internal berkaitan dengan tujuan reliabilitas pelaporan keuangan saja, namun juga melakukan evaluasi desain dan implementasi pengendalian internal, manajemen risiko, dan governance dalam pemastian pencapaian tujuan organisasi. Selain tujuan pelaporan keuangan, auditor internal juga mengevaluasi efektivitas dan efisiensi serta kepatuhan aktivitas organisasi terhadap ketentuan perundang-undangan dan kontrak, termasuk ketentuan-ketentuan internal organisasi.

Perbedaan Organisasional

Auditor Internal merupakan bagian integral dari organisasidi mana klien utama mereka adalah manajemen dan dewan direksi dan dewan komisaris, termasuk komite-komite yang ada. Biasanya auditor internal merupakan karyawan organisasi yang bersangkutan. Meskipun dalam perkembangannya pada saat ini dimungkinkan untuk dilakukan outsourcing atau co-sourcing internal auditor, namun sekurang-kurangnya penanggung jawab aktivitas audit internal (CAE) tetaplah bagian integral dari organisasi.

Sebaliknya,auditor independen merupakan pihak ketigaalias bukan bagian dari organisasi. Mereka melakukan penugasan berdasarkan kontrak yang diatur dengan ketentuan perundang-udangan maupun standar profesional yang berlaku untuk auditor eksternal.

Perbedaan Pemberlakuan

Secara umum,fungsi audit internal tidak wajib bagi organisasi. Namun demikian untuk perusahaan yang bergerak di industri tertentu, seperti perbankan, dan juga perusahaan-perusahaan yang listing di Bursa Efek Indonesia diwajibkan untuk memiliki auditor internal. Perusahaan-perusahaan milik negara (BUMN) juga diwajibkan untuk memiliki auditor internal.

Sementara itu, pemberlakuankewajiban untuk dilakukan audit eksternal lebih luas dibandingkan audit internal. Perusahaan-perusahaan yang listing, badan-badan sosial, hingga partai politik dalam keadaan-keadaan tertentu diwajibkan oleh ketentuan perundang-undangan untuk dilakukan audit eksternal.

Perbedaan Fokus dan Orientasi

Auditor internal lebih berorientasi ke masa depan, yaitu kejaidan-kejadian yang diperkirakan akan terjadi, baik yang memiliki dampak positif (peluang) maupun dampak negatif (risiko), serta bagaimana organisasi bersiap terhadap segala kemungkinan pencapaian tujuannya.

Sedangkanauditor independen terutama berfokus pada akurasidan bisa dipahaminya kejadian-kejadian historis sebagaimana terefleksikan pada laporan keuangan organisasi.

Perbedaan Kualifikasi

Kualifikasi yang diperlukanuntuk seorang auditor internal tidak harus seorang akuntan, namun juga teknisi, personil marketing, insinyur produksi, serta personil yang memiliki pengetahuan dan pengalaman lainnya tentang operasi organisasi sehingga memenuhi syarat untuk melakukan audit internal.

Auditor Eksternal harus memiliki kualifikasi akuntanyang mampu memahami dan menilai risiko terjadinya errors dan irregularities, mendesain audit untuk memberikan keyakinan memadai dalam mendeteksi kesalahan material, serta melaporkan temuan tersebut. Pada kebanyakan negara, termasuk di Indonesia, auditor perusahaan publik harus menjadi anggota badan profesional akuntan yang diakui oleh ketentuan perundang-undangan.

Perbedaan Timing

Auditor internal melakukan review terhadap aktivitas organisasi secara berkelanjutan.

Sedangkan auditor eksternal biasanya melakukan secara periodik/tahunan.

Perbedaan Ikatan Etika

Jenis tanggung jawab yang ditentukan IAPI yang mengikat auditor independen namun tidak mengikat auditor internal seperti :

Tanggung jawab kepada klien : Auditor independen tidak diperkenankan mengungkapkan informasi klien yang rahasia, tanpa persetujuan dari klien.

Tanggung jawab kepada rekan seprofesi : Auditor independen memelihara citra profesi, dengan tidak melakukan perkataan dan perbuatan yang dapat merusak reputasi rekan seprofesi.

Tanggung jawab praktik lain : Anggota tidak diperkenankan melakukan tindakan dan/atau mengucapkan perkataan yang mencemarkan profesi.