PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

17
PERSALINAN PRESENTASI BOKONG Mekanisme persalinan letak sungsang berlangsung melalui tiga tahap yaitu: Persalinan bokong a. Bokong masuk ke pintu atas panggul dalam posisi melintang atau miring. b. Setelah trokanter belakang mencapai dasar panggul, terjadi putaran paksi dalam sehingga trokanter depan berada di bawah simfisis. c. Penurunan bokong dengan trokanter belakangnya berlanjut, sehingga distansia bitrokanterika janin berada di pintu bawah panggul. d.Terjadi persalinan bokong, dengan trokanter depan sebagai hipomoklion. e. Setelah trokanter belakang lahir, terjadi fleksi lateral janin untuk persalinan trokanter depan, sehingga seluruh bokong janin lahir. f. Terjadi putar paksi luar, yang menempatkan punggung bayi ke arah perut ibu. g. Penurunan bokong berkelanjutan sampai kedua tungkai bawah lahir. Persalinan bahu a. Bahu janin memasuki pintu atas panggul dalam posisi melintang atau miring. b. Bahu belakang masuk dan turun sampai mencapai dasar

Transcript of PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

Page 1: PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

Mekanisme persalinan letak sungsang berlangsung melalui tiga tahap yaitu:

Persalinan bokong

a. Bokong masuk ke pintu atas panggul dalam posisi melintang atau miring.

b. Setelah trokanter belakang mencapai dasar panggul, terjadi putaran paksi dalam

sehingga trokanter depan berada di bawah simfisis.

c. Penurunan bokong dengan trokanter belakangnya berlanjut, sehingga distansia

bitrokanterika janin berada di pintu bawah panggul.

d. Terjadi persal inan bokong, dengan t rokanter depan sebagai

hipomoklion.

e. Setelah trokanter belakang lahir, terjadi fleksi lateral janin untuk persalinan

trokanter depan, sehingga seluruh bokong janin lahir.

f. Terjadi putar paksi luar, yang menempatkan punggung bayi ke arah perut ibu.

g. Penurunan bokong berkelanjutan sampai kedua tungkai bawah lahir.

Persalinan bahu

a. Bahu janin memasuki pintu atas panggul dalam posisi melintang atau miring.

b. Bahu belakang masuk dan turun sampai mencapai dasar panggul.

c. Terjadi putar paksi dalam yang menempatkan bahu depan dibawah simpisis dan

bertindak sebagai hipomoklion.

d. Bahu belakang lahir diikuti lengan dan tangan belakang.

e. Penurunan dan persalinan bahu depan diikuti lengan dan tangan depan sehingga

seluruh bahu janin lahir.

f. Kepala janin masuk pintu atas panggul dengan posisi melintang atau miring.

g. Bahu melakukan putaran paksi dalam.

Persalinan kepala janin

a. Kepala janin masuk pintu atas panggul dalam keadaan fleksi dengan posisi dagu

berada dibagian posterior.

b. Setelah dagu mencapai dasar panggul, dan kepala bagian belakang tertahan

oleh simfisis kemudian terjadi putar paksi dalam dan menempatkan suboksiput

Page 2: PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

sebagai hipomiklion.

c. Persalinan kepala berturut-turut lahir: dagu, mulut, hidung, mata, dahi dan muka

seluruhnya.

d. Setelah muka, lahir badan bayi akan tergantung sehingga seluruh kepala bayi

dapat lahir.

e. Setelah bayi lahir dilakukan resusitasi sehingga jalan nafas bebas dari lendir

dan mekoneum untuk memperlancar pernafasan. Perawatan tali pusat seperti

biasa. Persalinan ini berlangsung tidak boleh lebih dari delapan menit 1-6.

Mekanisme letak sungsang dapat dilihat dalam gambar berikut:

Tipe dari presentasi bokong:

a) Presentasi bokong (frank breech)

b) Presentasi bokong kaki sempurna (complete breech)

c) Presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki (incomplete or footling)

Bokong masuk ke pintu

atas panggul dalam

posisi melintang atau

miring.

Setelah trokanter

belakang mencapai dasar

panggul, terjadi putaran

paksi dalam sehingga

trokanter depan berada di

bawah simfisis.

Page 3: PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

Penurunan bokong dengan

trokanter belakangnya

berlanjut, sehingga

distansia bitrokanterika

janin berada di pintu

bawah panggul.

Terjadi persal inan

bokong, dengan

t rokanter depan

sebagai hipomoklion.

Setelah trokanter

belakang lahir, terjadi

fleksi lateral janin untuk

persalinan trokanter

depan, sehingga seluruh

bokong janin lahir.

Jika bokong tidak

mengalami kemajuan

selama kontraksi

berikutnya, episiotomi

dapat dilakukan dan

bokong dilahirkan dengan

traksi ke bawah perut.

Page 4: PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

Terjadi putar paksi luar,

yang menempatkan

punggung bayi ke arah

perut ibu.

Penurunan bokong

berkelanjutan sampai

kedua tungkai bawah lahir.

Jika kaki janin telah keluar,

penolong dapat

menyusupkan tangan

sepanjang kaki anterior dan

melahirkan kaki dengan

flexi dan abduksi sehingga

bagian badan lainnya dapat

dilahirkan.

Page 5: PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

Bahu janin mencapai

pelvic 'gutter' (jalan

sempit) dan melakukan

putar paksi dalam sehingga

diameter biacromion

terdapat pada diameter

anteroposterior diameter

pelvic bagian luar.

Secara simultan, bokong

melakukan rotasi anterior

90o. Kepala janin

kemudian masuk ke tepi

pelvik, sutura sagitalis

berada pada tepi diameter

transversal.

Penurunan ke dalam pelvic

terjadi dengan flexi dari

kepala.

(Professor Jeremy Oats and Professor Suzanne Abraham, 2005)

Jenis-jenis persalinan sungsang:

1. Persalinan Pervaginam

Berdasarkan tenaga yang dipakal dalam melahirkan janin pervaginam, persalinan

pervaginam dibagi menjadi 3, yaitu:

a) Persalinan spontan (spontaneous breech), janin dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga

ibu sendiri. Cara ini lazim disebut cara, Bracht.

b) Manual aid (partial breech extraction; assisted breech delivery), janin dilahirkan

sebagian menggunakan tenaga dan kekuatan ibu dan sebagian lagi dengan tenaga

penolong.

c) Ekstraksi sungsang (total breech extraction), janin dilahirkan seluruhnya dengan

memakai tenaga, penolong.

Page 6: PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

2. Persalinan perabdominam (seksio sesaria).

Prosedur pertolongan persalinan spontan

Tahapan :

1. Tahap pertama : fase lambat, yaitu mulai melahirkan bokong

sampai pusat (skapula depan).

2. Tahap kedua: fase cepat, yaitu mulai dari lahirnya pusat sampai

lahirnya mulut.

3. Tahap ketiga: fase lambat, yaitu mulai lahirnya mulut sampai

seluruh kepala lahir.

Teknik :

1. Sebelum melakukan pimpinan persalinan penolong harus memperhatikan sekali lagi

persiapan untuk ibu, janin, maupun penolong. Pada persiapan kelahiran .janin harus selalu

disediakan cunam Piper.

2. Ibu tidur dalam posisi litotomi, sedang penolong berada didepan vulva. Ketika

timbul his ibu disuruh mengejan dan merangkul kedua pangkal paha. Pada saat bokong

mulai membuka vulva (crowning) disuntikan 2-5 unit oksitosin intramuskuler.

3. Episiotomi dikerjakan saat bokong membuka vulva. Segera setelah bokong

lahir, bokong dicengkram secara Bracht, yaitu kedua ibu jari penolong sejajar

sumbu panjang paha, sedangkan jani-jari lain memegang panggul.

4. Pada setiap his, ibu disuruh mengejan. Pada waktu tali pusat lahir dan tampak

teregang, tali pusat dikendorkan. Kemudian penolong melakukan hiperlordosis pada badan

janin guna mengikuti gerakan rotasi anterior, yaitu punggung janin didekatkan ke

punggung ibu. Penolong hanya mengikuti gerakan ini tanpa melakukan tarikan,

sehingga gerakan tersebut disesuaikan dengan gaya berat badan janin.

Bersamaan dengan dilakukannya hiperlordossis, seorang asisten melakukan ekspresi

Kristeller pada fundus uteri sesuai dengan sumbu panggul. Dengan gerakan

hiperlordossis ini berturut-turut lahir pusar, perut, badan lengan, dagu, mulut dan akhirnya

kepala.

Page 7: PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

5. Janin yang baru lahir segera diletakan diperut ibu. Bersihkan jalan nafas dan rawat tali

pusat.

Keuntungan :

Dapat mengurangi terjadinya bahaya infeksi oleh karena tangan penolong tidak ikut

masuk ke dalam jalan lahir. Dan juga cara ini yang paling mendekati persalinan

fisiologik, sehingga mengurangi trauma pada janin.

Kerugian :

Dapat mengalami kegagalan sehingga tidak semua persalinan letak sungsang dapat dipimpin

secara Bracht. Terutama terjadi peda keadaan panggul sempit, janin besar, jalan lahir kaku

seperti pada primigravida, adanya lengan menjungkit atau menunjuk.

Prosedur Manual Aid

Indikasi :

Dilakukan jika pada persalinan dengan cara Bracht mengalami kegagalan, misalnya terjadi

kemacetan saat melahirkan bahu atau kepala. Dan memang dari awal sudah direncanakan untuk

manual aid.

Tahapan :

1. Tahap pertama :lahirnya bokong sampai pusar yang dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga

ibu sendiri.

2. Tahap kedua : lahirnya bahu dan lengan yang memakai tenaga penolong.

Cara/teknik untuk melahirkan bahu dan lengan ialah secara :

a) Klasik (Deventer)

b) Mueller

c) Lovset

d) Bickenbach.

3. Tahap ketiga : lahirnya kepala, dapat dengan, cara

a) Mauriceau (Veit-Smellie)

b) Najouks

c) Wigand Martin-Winckel

Page 8: PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

d) Parague terbalik

e) Cunam piper

Tehnik :

Tahap pertama persalinan secara bracht sampai pusat lahir. Tahap kedua melahirkan bahu dan

langan oleh penolong:

1. Cara klasik

Prinsip melahirkan bahu dan lengan secara klasik ini melahirkan lengan belakang lebih dulu

karena lengan belakang berada di ruang yang luas (sacrum), kemudian melahirkan lengan

depan yang berada di bawaah simpisis. Kedua kaki janin dipegang dengan tangan kanan

penolong pada pergelangan kakinya dan dielevasi ke atas sejauh mungkin sehingga perut

janin mendekati perut ibu. Bersamaan dengan itu tangan kiri penolong dimasukkan ke dalam

jalan lahir dan dengan jari tengah dan telunjuk menelusuri bahu janin sampai pada fossa

kubiti kemudian lengan bawah dilahirkan dengan gerakan seolah-olah lengan bawah

mengusap muka janin. Untuk melahirkan lengan depan, pergelangan kaki janin diganti

dengan tangan kanan penolong dan ditarik curam ke bawah sehingga punggung janin

mendekati punggung ibu. Dengan cara yang sama lengan depan dilahirkan. Keuntunga cara

klasik adalah pada umumnya dapat dilakukan pada semua persalinan letak sungsang tetapi

kerugiannya lengan janin relative tinggi didalam panggul sehingga jari penolong harus masuk

ke dalam jalan lahir yang dapat manimbulkan infeksi.

2. Cara Mueller

Prinsip melahirkan bahu dan lengan secara Mueller ialah melahirkan bahu dan lengan depan

lebih dulu dengan ekstraksi, baru kemudian melahirkan bahu dan lengan belakang. Bokong

janin dipegang dengan femuro-pelvik yaitu kedua ibu jari penolong diletakkan sejajar spina

sakralis media dan jari telunjuk pada krisat iliaka dan jari-jari lain mencengkram bagian

depan. Kemudian badan ditarik ke curam ke bawah sejauh mungkin sampai bahu depan

Page 9: PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

tampak di bawah simpisis dan lengan depan dilahirkan dengan mengait lengan bawahnya.

Setelah bahu depan dan lengan lahir, tarik badan janin ke atas sampai bahu belakang lahir.

Tangan penolong tidak masuk ke dalam jalan lahir sehingga mengurangi infeksi.

3. Cara lovset

Prinsip melahirkan persalinan secara Lovset ialah memutar badan janin dalam setengah

lingkaran bolak-balik sambil dilakukan traksi curam ke bawah sehingga bahu yang

sebelumnya berada di belakang akhirnya lahir dibawah simpisis dan lengan dapat dilahirkan.

Keuntungannya yaitu sederhana dan jarang gagal, dapat dilakukan pada semua letak

sungsang, minimal bahay infeksi. Cara lovset tidak dianjurkan dilakukan pada sungsang

dengan primigravida, janin besar, panggul sempit.

4. Cara Bickhenbach

Prinsip melahirkan ini merupakan kombinasi antara cara Mueller dengan cara klasik.

Tahap ketiga : melahirkan kepala yang menyusul (after coming head)

1. Cara Mauriceau

Tangan penolong yang sesuai dengan muka janin dimasukkan ke dalam jalan lahir. Jari

tengah dimasukkan ke dalam mulut dan jari telunjuk dan jari keempat mencengkeram fossa

kanina, sedang jari lain mencengkeram leher. Badan anak diletakkan diatas lengan bawah

penolong seolah-olah janin menunggang kuda. Jari telunjuk dan jari ketiga penolong yang lain

mencengkeram leher janin dari punggung. Kedua tangan penolong menarik kepala janin

Page 10: PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

curam ke bawah sambil seorang asisten melakukan ekspresi kristeller. Tenaga tarikan

terutama dilakukan oleh penolong yang mencengkeram leher janin dari arah punggung. Bila

suboksiput tampak dibawah simpisis, kepala dielevasi keatas dengan suboksiput sebagai

hipomoklion sehingga berturut-turut lahir dagu, mulut, hidung, mata dahi, ubun-ubun besar

dan akhirnya lahirnya seluruh kepala janin.

2. Cara Naujoks

Teknik ini dilakukan apabila kepala masih tinggi sehingga jari penolong tidak dimasukkan ke

dalam mulut janin. Kedua tangan penolong yang mencengkeram leher janin menarik bahu

curam kebawah dan bersamaan dengan itu seorang asisten mendorong kepala janin kearah

bawah. Cara ini tidak dianjurkan lagi karena menimbulkan trauma yang berat.

3. Cara Prague Terbalik

Teknik ini dipakai bila oksiput dengan ubun-ubun kecil berada di belakang dekat sacrum dan

muka janin menghadap simpisis. Satu tangan penolong mencengkeram leher dari bawah dan

punggung janin diletakkan pada telapak tangan penolong. Tangan penolong yang lain

memegang kedua pergelangan kaki, kemudian ditarik keatas bersamaan dengan tarikan pada

bahu janin sehingga perut janin mendekati perut ibu. Dengan laring sebagai hipomoklion,

kepala janin dapat dilahirkan.

4. Cara Cunam Piper

Page 11: PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

Seorang asisten memegang badan janin pada kedua kaki dan kedua lengan janin diletakkan

dipunggung janin. Kemudian badan janin dielevasi ke atas sehingga punggung janin

mendekati punggung ibu. Pemasangan cunam piper sama prinsipnya dengan pemasangan

pada letak belakang kepala. Hanya saja cunam dimasukkan dari arah bawah sejajar dengan

pelipatan paha belakang. Setelah oksiput tampak dibawah simpisis, cunam dielevasi ke atas

dan dengan suboksiput sebagai hipomoklion berturut-turut lahir dagu, mulut, muka, dahi dan

akhirnya seluruh kepala lahir.

Prosedur Ekstraksi Sungsang

1. Teknik ekstraksi kaki

Tangan dimasukkan ke dalam jalan lahir mencari kaki depan dengan menelusuri bokong,

pangkal paha sampai lutut, kemudian melakukan abduksi dan fleksi pada paha janin sehingga

kaki bawah menjadi fleksi. Tangan yang dikuar mendorong fundus uterus ke bawah. Setelah

kaki bawah fleksi pergelangan kaki dipegang oleh jari kedua dan jari ketiga dan dituntun

keluar dari vagina sampai batas lutut. Kedua tangan memegang betis janin, kaki ditarik curam

kebawah sampai pangkal paha lahir. Pangkal paha dipegang kemudian tarik curam ke bawah

trokhanter depan lahir. Kemudian pangkal paha dengan pegangan yang sama dielevasi keatas

sehingga trokhanter belakang lahir dan bokong pun lahir. Setelah

bokong lahir maka untuk melahirkan janin selanjutnya dipakai teknik

pegangan femuro-pelviks, badan janin ditarik curam kebawah sampai

pusat lahir. Selanjutnya untuk melahirkan badan janin yang lainnya

dilakukan cara persalinan yang sama seperti pada manual aid.

2. Teknik ekstraksi bokong

Page 12: PERSALINAN PRESENTASI BOKONG

Dilakukan pada letak bokong murni (frank breech) dan bokong sudah berada di dasar panggul

sehingga sukar menurunkan kaki. Jari telunjuk tangan penolong yang searah bagian kecil

janin dimasukkan ke dalam jalan lahir dan diletakkan di pelipatan paha depan. Dengan jari

telunjuk ini pelipatan paha dikait dan ditarik curam kebawah, sehingga trokhanter tampak

dibawah simpisis, maka jari telunjuk penolong yang lain segera mengait pelipatan paha ditarik

curam kebawah sampai bokong lahir. Setelah bokong lahir, bokong dipegang secara femuro-

pelviks kemudian janin dapat dilahirkan dengan cara manual aid.